SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
NAMA ANGGOTA KELOMPOK (X MIPA 1)
1 ) NURKHALIFAH ANWAR
2 ) NURUL FADHILAH MUSHAR
3 ) SRI AYU LESTARI
4 ) YULI MULIANI
5 ) ADIELSHA BULAWAN
JAMUR (FUNGI)
JAMUR (FUNGI)
 Berdasarkan stuktur dan bentuk reproduksi
seksualnya jamur dibagi menjadi empat
kelas, yaitu:
1. Zygomycota
2. Ascomycota
3. Basidiomycota
4. Deuteromycota
T U B U H Z Y G O M Y C O T A T E R D I R I D A R I B E N N G
H I F A Y A N G B E R S E K A T M E L I N T A N G , A D A
P U L A Y A N G T I D A K B E R S E K A T M E L I N T A N G .
H I F A B E R C A B A N G - C A B A N G B A N Y A K D A N
D I N D I N G S E L N Y A M E N G A N D U N G K I T I N .
C O N T O H J A M U R I N I A D A L A H J A M U R Y A N G
T U M B U H P A D A T E M P E , S E L A I N I T U A D A
J U G A Y A N G H I D U P S E C A R A S A P R O F I T P A D A
R O T I N , N A S I , D A N B A H A N M A K A N A N
L A I N N Y A .
Divisi Zygomycota
Divisi Zygomycota
Penjelasan Struktur Tubuh
A. Struktur Tubuh
Rhizopus mempunyai tiga tipe hifa, yaitu:
a. Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan
substrat (misalnya roti)
b. rizoid, hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai
jangkar untuk menyerap makanan
c. sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat
dan memiliki sporangium globuler di ujungnya.
Ciri-ciri Zygomycota
B. Ciri – Ciri
• Habitat di darat, di tanah yang lembab atau sisa organisme mati
(saprofit).
• Hifanya bercabang banyak tidak bersekat saat masih muda dan
bersekat setelah menjadi tua.
• Miseliumnya mempunyai tiga tipe hifa yaitu : stolon (hifa yang
membentuk jaringan di permukaan substrat seperti roti); rhizoid
(hifa yang mnembus substrat dan berfungsi untuk menyerap
makanan); dan sporangiofor (tangkai sporangium).
• Berkembangbiak dengan cara vegetatif yaitu membuat
sporangium yang menghasilkan spora. Generatif yaitu dengan
konjugasi dua hifa (-) dan hifa (+).
Zygomycota mengalami dua macam cara bereproduksi. Reproduksi secara aseksual terjadi
bila kondisi lingkungan baik dan mendukung, sedangkan pada reproduksi yang dilakukan
secara seksual terjadi pada kondisi lingkungan yang kering dan tidak menguntungkan.
Reproduksi Aseksual
(vegetatif) Zygomycota
Reproduksi secara aseksual
Zygomycota adalah dilakukan
dengan cara fragmentasi hifa dan
pembentukan spora aseksual
(sporangiospora). Hifa dewasa
yang terputus dan juga terpisah
dapat tumbuh menjadi sebuah
hifa jamur baru. Pada bagian hifa
tertentu yang sudah dewasa akan
terbentuk sporangiofor yang
ujungnya terdapat sporangium
(kotak spora). Didalam
sporangium terjadi pembelahan
secara mitosis dengan
menghasilkan sporangiospora
yang berkromosom haploid (n).
Reproduksi Seksual
(generatif) Zygomycota
Zygomycota bereproduksi
secara seksual adalah dilakukan
dengan cara pembentuk spora
seksual (zigospora) melalui
peleburan antara hifa yang
berbeda jenis.
Peranan Zygomycota
 Jamur Roti (Rhizopus stolonifer) Jika roti yang lembab disimpan ditempat yang
hangat dan gelap, beberapa hari kemudian akan tampak jamur tumbuh diatasnya.
Pada roti akan tumbuh bulatan hitam, yang disebut Sporangium yang dapat
menghasilkan sekitar 50.000 spora.
 Jamur Tempe (Rhizopus oryzae) Jamur tempe digunakan dalam pembuatan
tempe.
 Pilobolus adalah salah satu jamur yang biasa hidup pada kotoran hewan yang telah
terdekomposisi. Jamur ini tidak dapat bereproduksi tanpa adanya bantuan cahaya.
Jamur ini menunjukkan respon positif terhadap cahaya.
 Mucor mucedo Hidup pada kotoran ternak.
 Rhizopus nigricans Menghasilkan asam fumarat, pemasak buah.
 Rhizopus nodusus Menghasilkan asam laktat.
Anggota jamur pada devisi Zygomycota disebut dengan fungi zigot. Sejumlah ahli
mikologi telah mendeksripsikan sekitar 600 fungi zigot. Contoh
Jamur Zygomycota adalah Rhizopus sp, Mucor sp, dan Pilobolus. Beauveria
bassiana, Metarrhisium anisopliae
C I R I K H U S U S D A R I J A M U R A S C O M Y C O T A
A D A L A H D A P A T M E N G H A S I L K A N S P O R A
A S K U S ( A S K O S P O R A ) , Y A I T U S P O R A H A S I L
R E P O D U K S I S E K S U A L , B E R J U M L A H 8 S P O R A
Y A N G T E R S I M P A N D I D A L A M K O T A K S P O A .
K O T A K S P O R A I N I M E N Y E R U P A I K A N T O N G
S E H I G N G G A D I S E B U T A S K U S , U N T U K
M E N G E T A H U I B E N T U K D A N S T U K T U A S K U S
D I B U T U H K A N P E N G A M A T A N Y A N G T E L I T I .
Divisi Ascomycota
Divisi Ascomycota
Ciri – ciri Asomycota
Ascomycotina mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Struktur tubuh ada yang bersel satu (misalnya Saccharomyces), bersel banyak yang
membentuk miselium soenositik (misalnya Penicillium), dan bersel banyak yang
membentuk badan buah atau lumut kerak (misalnya Nectria).
b. Memiliki hifa bersekat dan berinti banyak.
c. Cara hidupnya ada yang bersifat saprofit, misalnya Neurospora crassa. Sebagian ada
yang bersifat sebagai parasit pada berbagai tanaman. Misalnya Meliala mangifera.
d. Sporanya tidak berflagela dan dibentuk di dalam askus.
Pembentukan sporanya melalui peristiwa berikut.
1) Kopulasi antara gametangium jantan (anteridium) dan gametangium betina
(askogonium).
2) Plasmogami, yaitu bersatunya plasma kedua gametangium tersebut.
3) Kariogami, yaitu persatuan dua inti yang berasal dari dua gametangium tersebut dan
menghasilkan zigot.
4) Pembelahan reduksi dari zigot, dilanjutkan pembentukan askospora secara endogen.
e. Perkembangbiakan generatifnya dengan askus.
f. Askus ada yang berkelompok membentuk badan buah (askokarp) dan ada yang sendiri-
sendiri. Setiap badan buah (askokarp) menghasilkan 8 spora haploid.
Reproduksi Asomycota
a.Reproduksi sesksual
 Hifa yang bercabang-cabang ada yang
berdifensiasi membentuk alat reproduksi
betina yang ukurannya menjadi lebh besar,
yang disebut askogonium. Di dekatnya , dari
ujung hifa lain terbentuk alat repoduksi jantan
yang disebut anteridium berinti haploid
(kromosom). Dari askogonium tumbuh
saluran yg menghubungkan antr askogonium
dan anteridum. Saluran itu disebut trikogin.
Melalui saluran trikogin inilah inti sel dari
anteidium pindah dan masuk ke dalam
askogonium. Selanjutnya, inti anteridium dan
inti askogonium berpasanga. Setelah terbentuk
pasangan inti, dari askogonium tumbuh
beberapa hifa. Hifa ini di sebut sebagai hifa
askogonium. inti yang berpasangan itu masuk
ke dlm askogonium ,kemudian membelah scr
mitosis, namun ttp saja berpasangan. Setelah
memasuki inti hifa askogonium teus tumbuh,
membentuk sekat melintang, dan bercabang-
cabang banyak. Di ujung -ujung hifa
askogonium ini terdapat dua int. Ujung
hifainilah yang kelak akan membentuk askus.
Cabang-cabang hifa itu dibungkus oleh
miselium, bentuknya kompak,yg mudah
menjadi tubuh buah (askokarp).
 Dua inti di dalam askus yang berasal dari
ujung hifa itu membelah secara meiosis
membentuk 8 buah spoa. Jadi, spoa
tersebut terbentuk di dalam askus, karena
itulah disebut spora askus. Spora askus
dapat tersebar kemana-mana karena angin.
Jika jatuh di tempat yang sesuai spora
askus akan tumbuh menjadi benag hifa
baru.
b.Reproduksi Aseksual
 Selain reproduksi secara seksual, jamur ini
juga melakukan perkembangbiakkan secara
aseksual melalui pembentukan tunas,
pembentukan konidia, fragmentas. Warna
spora dan konidia bemacam-macam. Ada
yang hitam,coklat, bahkan kebiruan, dan
juga ada yang merah oranye.
 Ukuran tubuh Ascomycota ada yang
mikroskopis (satu sel), ada yang
makroskopis (dapat dilihat dengan mata).
Golongan jamur ini ada yang hidup
saprofit, parasit dan ada pula yang
bersimbiosis.
Cara Reproduksi
Pada reproduksi aseksual Ascomycota yang menghasilkan
sporakonidin yang terbentuk pada ujung hifa yang khusus disebut
dengan konidiofor. Kecuali dari beberapa kelompok kecil yang
umumnya askus itu dibentuk didalam tubuh buah yang disebut
askokarp atau askoma. Bentuk askus terdiri dari macam-macam
bentuk antara lain sebagai berikut...
 askus tanpa askokarp
 askus yang askokarpnya berbentuk seperti mangkok yang disebut
apotesium
 askus yang askokarpnya berbentuk bola tanpa ostiulum disebut
dengan kleistotesium
 askus yang askokarpnya berbentuk botol dengan leher dan memiliki
ostiolum disebut peritesium.
 Adapun macam-macam askus tersebut digunakan sebagai dasar
klasifikasi tingkat kelas. Tiga kelas itu adalah Hemiascomycetes,
Plectomycetes, dan Pyrenomycetes. Berikut penjelasannya..
a. Hemiascomycetes
 Hemiascomycetes adalah jamur yang tidak membentuk askokarp
dan tidak memiliki hifa. Tubuh Hemiascomycetes terdiri dari sel
yang bulat atau oval yang dapat bertunas atau juga dapat
dikatakan berkuncup maka terbentuk rantai sel atau hifa semu.
Reproduksi hemiascomycetes terbagi atas dua yaitu secara
aseksual, dan seksual.
Reproduksi Hemiascomycetes
 Reproduksi aseksual adalah dinding
sel menonjol keluar membentuk tunas
kecil. Dengan membesarnya tonjolan
ini, sitoplasma dari sel induk tersebut
mengalir ke dalamnya, lalu menyempit
pada bagian dasarnya. Nukleus dalam
sel induk membelah secara mitosis dan
satu inti anak bergerak ke dalam sel
tunas yang tadi. Sel anak dapat
memisahkan diri atau tetap akan
melekat sambil dengan
melangsungkan diri atau tetap melekat
sambil dengan melangsungkan
pertunasan lebih lanjut bersama-sama
sel induknya, maka dari itu
terbentuklah koloni.
 Reproduksi seksual adalah jika
keadaan lingkungan tidak sesuai untuk
bereproduksi secara aseksual. Sel
khamir dapat dengan berfungsi
sebagai askus. Nukleusnya yang
diploid dapat melangsungkan
pembelahan miosis maka terbentuklah
4 sel haploid (n). Lalui, dinding sel
melindungi inti-inti itu dengan
bersama sitoplasma yang asalnya dari
sel induk dan pada akhirnya terdapat 4
askospora haploid. Contohnya adalah
Sacchoromyces (ragi).
b. Plectomycetes
 Plectomycetes adalah takson kelas Ascomycota yang
memiliki ciri dengan adanya askokarp yang berbentuk bola
yang disebut dengan kleistotesium. Kelompok ini ada yang
hidup sebagai saproba, parasit, atau hiperparasit. Jamur
yang termasuk dalam kelas Plectomycetes adalah
Aspergillus dan Penicillium. Kedua jamur tersebut
bereproduksi dengan aseksual yang dilakukan dengan
pembentukan konidium dalam rantai pada konidiofor
tegak. sedangkan pada reproduksi aseksualnya dengan
spora yang dibentuk dalam askus. Askus-askus berkumpul
dalam askokarp.
c. Pyrenomycetes
 Ciri khas pada pyrenomycetes adalah askoma yang
memiliki bentuk khusus yang dilengkapi dengan ostiolum
(lubang untuk melepas askus dan askospora). Tubuh yang
disebut dengan peritesium, yang berwarna cerah atau
gelap. Contoh kelas dari Pyrenomycetes yang menarik
adalah Neurospora sitophila yang banyak digunakan di
Indonesia untuk membuat oncom merah dari ampas tahu
atau bungkil kacang tanah. Neurospora dapat tumbuh
dengan subur pada tongkol jagung yang telah direbus dan
telah diambil bijinya.
Peranan Ascomycota
 Saccharomyces cerevisiae, dimanfaatkan dalam pembuatan roti,
tape, peuyeum, minuman anggur, bir, dan sake. Proses yang terjadi
dalam pembuatan makanan tersebut adalah fermentasi.
 Aspergillus oryzae, Jamur ini biasa digunakan untuk
mengempukkan adonan roti, dan jamur tersebut dapat
menghasilkan enzim protease.
 Aspergillus wentii, berperan dalam dalam pembuatan sake, kecap,
tauco, asam sitrat, asam oksalat, dan asam format, serta penghasil
enzim protease.
 Aspergillus flavus, menghasilkan afl atoksin, penyebab kanker pada
manusia.
 Penicillium roquefortii dan Penicillium camemberti. Kedua jenis
jamur ini biasa dimanfaatkan dalam memberti cita rasa atau
mengharumkan keju.
 Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum. Kedua jenis
Penicillium ini menghasilkan zat antibiotik (penisilin).
J A M U R B A S I D I O M Y C O T A U M U M N Y A
M E R U P A K A N J A M U R M A K R O S K O P I K , D A P A T
D I L I H A T D E N G A N M A T A K A R E N A U K U A N N Y A
Y A N G B E S A R . P A D A M U S I M P E N G H U J A N D A P A T
K I T A T E M U K A N P A D A P O H O N , M I S A L N Y A
J A M U R K U P I N G , J A M U R P O H O N , A T A U D I
T A N A H Y A N G B A N Y A K M E N G A N D U N G B A H A N
O G A N I K , M I S A L N Y A J A M U R B A R A T .
B E N T U K T U B U H B U A H N Y A K E B A N Y A K A N M I R I P
P A Y U N G M I S A L N Y A P A D A J A M U R M E R A N G
Y A N G K A L I A N A M A T I . B A S I D I O M Y C O T A A D A
Y A N G D I B U D A Y A K A N M I S A L N Y A J A M U R
M E R A N G , J A M U R T I R A M , J A M U R S H I L T A K E ,
D A N L A I N N Y A , J A M U R - J A M U R T E R S E B U T
M E R U P A K A N M A K A N Y A N G B E R G I Z I T I N G G I .
Divisi Basidiomycetes
Basidiomycetes
Struktur Tubuh
Struktur Tubuh Basidiomycota
 Basidiomycota memiliki ciri utama yaitu hifa yang bersepta dengan
sambungan apit (clamp connection), spora aseksualnya terbentuk pada
basidium yang memiliki bentuk gada. Tubuh cendawan Basidiomycota
mencakup struktur yang mirip batang dan tudung yang disebut dengan
basidiokarp. Jamur ini memiliki struktur yang disebut dengan
basidium, menghasilkan spora. Fungsi dari basidium adalah sama
dengan askus pada Ascomycota. Dibagian ujung basidium akan
tumbuh empat basidiospora. Basidiomycota terdiri dari beberapa kelas
seperti Hymenomycetes yang memiliki ordo dari Agaricales, famili
Agaricaceae, yang mencakup jamur-jamur berlamela atau memliki
keping lipatan yang berupa bilah-bilah.
Ciri Ciri
 Jamur yang termasuk kelas Basidiomycota biasanya tumbuh di
musim penghujan dengan ciri-ciri berbentuk seperti payung.
Umumnya tumbuh di batang pohon yang sudah lapuk atau tempat
lembap lain. Jamur ini berbentuk setengah lingkaran dan
lempengan berwama cokelat.
 Jamur Basidiomycota mempunyai .ciri-ciri sebagai berikut
Basidiomycota mempunyai tubuh buah yang disebut basidiokarp
sebagai tempat terbentuknya basidium. Basidium akan
menghasilkan spora yang disebut basidiospora. Selain memiliki
basidium, jamur ini memiliki hifa bersekat dengan jumlah inti satu
atau dua. Jamur Basidiomycota hidup secara saprofit atau secdra
parasit pada tumbuhan. Jamur ini akan membentuk dua buah
miselium, yaitm miselium primer dan sekunder. Miselium primer
mempunyai sei- sel berinti satu yang berasal dari basidiospora.
Miselium sekunder memiliki sel-sel berinti dua yang merupakan
hasil konjugasi dua, miselium atau persatuan dua basidiospora.
Ciri Ciri
 Berdaging dan bersifat saproba
 Tubuh buah seperti payung
 Pada beberapa dari spesies tangkainya asimetris,
pendek, bahkan ada juga yang tidak bertangkai
 Basidiospora terdapat pada permukaan lamela atau bila
yang terbentuk dibagian bawah tudungnya
 Makroskopis disebut dengan mushroom
 Reproduksi aseksual dengan tunas, fragmentasi, dan
konidia. Sedangkan pada reproduksi secara seksual
adalah dengan cara membentuk basidiospora.
Basidiospora menghasilkan basidium yang memiliki
bentuk seperti gada. Basidium ada yang bersekat, dan
ada juga yang tidak bersekat.
Siklus Hidup Basidiomycota
 Daur hidupnya dimulai dari pertumbuhan konidium. Spora basidium
atau konidium akan tumbuh menjadi benang hifa yang bersekat
dengan satu inti, kemudian hifa membentuk miselium.
Siklus Hidup Basidiomycota
Peranan Basidiomycota
 Volvariella volvacea (jamur merang), dapat
dimakan danbanyak dibudidayakan.
 Amanita phalloides menghasilkan racun phalin yang
berbahaya.
 Auricularia polytricha dapat dimakan.
 Puccinia graminis menimbulkan penyakit pada
tanaman tebu dan jagung.
 Ustilago scitamanae parasit pada pucuk daun
tanaman Graminae
D E U T E R O M Y C O T A A T A U
F U N G I I M P E R F E C T I ( J A M U R
T I D A K S E M P U R N A ) . D E V I S I
I N I D I B U A T U N T U K
M E N G E L O M P O K K A N D A R I
S E M U A J A M U R Y A N G T I D A K
T E R M A S U K D A L A M D E V I S I
L A I N N Y A .
Divisi Deuteromycota
Deuteromycota
 Deuteromycota atau fungi imperfecti (jamur tidak
sempurna). Devisi ini dibuat untuk
mengelompokkan dari semua jamur yang tidak
termasuk dalam devisi lainnya. Ciri utama dari
Deuteromycota adalah belum diketahui reproduksi
aseksual selama siklus hidupnya. Deuteremycota
hanya dapat ditemukan didarat. Sebagianbesar dari
anggota devisi ini kemungkinan memiliki kerabat
dengan Ascomycota yang dilihat dari adanya
pembentukan konidia. Sisanya kira-kira adalah
Zygomycota dan Basiodiomycota yang tidak
bereproduksi secara seksual.
Reproduksi Deuteromycota
 Deuteromycota bereproduksi secara aseksual dengan
menghasilkan konidia atau menghasilkan hifa yang
khusus disebut dengan konidiofor. Kemungkinan
dari jamur ini adalah suatu peralihan jamur yang
digolongkan dalam antara Ascomycota ke
Basidiomycota tetapi tidak diketahui hubungannya.
Ciri-Ciri Deuteromycota
 Hifa bersekat dan tubuhnya berukuran mikroskopis
 Bereproduksi hanya secara aseksual yang dilakukan
dengan membentuk spora dan konidia. Adapun
reproduksi secara seksual belum diketahui sehingga
mengapa Deuteromycota disebut dengan jamur tak
sempurna
 Multiseluler
 Umumnya jenis Deuteromycota bersifat merusak
atau menyebabkan penyakit pada manusia, hewan
dan tanaman.
Peranan Deuteromycota
Deuteromycota bersifat saprofit dibanyak jenis materi
genetik, sebagai parasit pada tanaman tingkat tinggi, dan
sebagai perusak tanaman budidaya serta pada tanaman hias.
 Microsporum, penyebab penyakit kurap.
 Alternaria parasit pada tanaman kentang.
 Fusarium parasit pada tanaman tomat dan kapas.
 Helminthosporium parasit pada tanaman padi dan jagung.
 Diplodia parasit pada tanaman jagung
 Verticillium banyak menyerang bibit tanaman.
 Epidermophyton, Microsporium, dan Trichophyton
menyebabkan penyakit dermatofitosis (penyakit pada kulit,
rambut, dan kuku) pada hewan dan manusia.

More Related Content

What's hot (20)

Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERLaporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
 
Kingdom Plantae
Kingdom PlantaeKingdom Plantae
Kingdom Plantae
 
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ JamurMateri Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
 
MATERI Protista KELAS X SMA
MATERI Protista KELAS X SMAMATERI Protista KELAS X SMA
MATERI Protista KELAS X SMA
 
Plantae
PlantaePlantae
Plantae
 
Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))
Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))
Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))
 
Tumbuha Lumut Bryophyta
Tumbuha Lumut BryophytaTumbuha Lumut Bryophyta
Tumbuha Lumut Bryophyta
 
PPT Reproduksi Fungi
PPT Reproduksi FungiPPT Reproduksi Fungi
PPT Reproduksi Fungi
 
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatLaporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
 
Pertumbuhan dan perkembangan hewan
Pertumbuhan dan perkembangan hewan Pertumbuhan dan perkembangan hewan
Pertumbuhan dan perkembangan hewan
 
PPT PROTISTA
PPT PROTISTAPPT PROTISTA
PPT PROTISTA
 
PPT PLANTAE
PPT PLANTAEPPT PLANTAE
PPT PLANTAE
 
Buku x bab 7 (Keanekaragaman HayatI)
Buku x bab 7 (Keanekaragaman HayatI)Buku x bab 7 (Keanekaragaman HayatI)
Buku x bab 7 (Keanekaragaman HayatI)
 
Buku x bab 5 (Protista)
Buku x bab 5 (Protista)Buku x bab 5 (Protista)
Buku x bab 5 (Protista)
 
Protists mirip tumbuhan
Protists mirip tumbuhanProtists mirip tumbuhan
Protists mirip tumbuhan
 
MATERI ANIMALIA
MATERI ANIMALIAMATERI ANIMALIA
MATERI ANIMALIA
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Hepaticopsida
HepaticopsidaHepaticopsida
Hepaticopsida
 
Drosophilamelanogaster
DrosophilamelanogasterDrosophilamelanogaster
Drosophilamelanogaster
 
Power Point Protozoa
Power Point ProtozoaPower Point Protozoa
Power Point Protozoa
 

Similar to PPT Materi : Jamur (fungi)

MATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMAMATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMAZona Bebas
 
Foto hasil-pengamatan-mikdas
Foto hasil-pengamatan-mikdasFoto hasil-pengamatan-mikdas
Foto hasil-pengamatan-mikdasSilmi Rahmani
 
BAB 7 Dunia Tumbuhan (Plantae).pptx
BAB 7 Dunia Tumbuhan (Plantae).pptxBAB 7 Dunia Tumbuhan (Plantae).pptx
BAB 7 Dunia Tumbuhan (Plantae).pptxArifRohmanSyah
 
Thallophyta(tumbuhan talus)
Thallophyta(tumbuhan talus)Thallophyta(tumbuhan talus)
Thallophyta(tumbuhan talus)andi septi
 
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3Warnet Raha
 
ascomycota,basidiomycta,deutermycota
ascomycota,basidiomycta,deutermycotaascomycota,basidiomycta,deutermycota
ascomycota,basidiomycta,deutermycotaTisania S
 
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan SporozoaMakalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoayuliartiramli
 
Pengertian dan klasifikasi fungi
Pengertian dan klasifikasi fungiPengertian dan klasifikasi fungi
Pengertian dan klasifikasi fungiardhian zahroni
 

Similar to PPT Materi : Jamur (fungi) (20)

MATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMAMATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
 
jamur
jamurjamur
jamur
 
Foto hasil-pengamatan-mikdas
Foto hasil-pengamatan-mikdasFoto hasil-pengamatan-mikdas
Foto hasil-pengamatan-mikdas
 
MATERI FUNGI
MATERI FUNGIMATERI FUNGI
MATERI FUNGI
 
Fungi pertemuan 1
Fungi pertemuan 1Fungi pertemuan 1
Fungi pertemuan 1
 
Tugas ipa biokim
Tugas ipa biokimTugas ipa biokim
Tugas ipa biokim
 
Fungi (mycology)
Fungi (mycology)Fungi (mycology)
Fungi (mycology)
 
Fungi (mycology)
Fungi (mycology)Fungi (mycology)
Fungi (mycology)
 
Fungi (mycology)
Fungi (mycology)Fungi (mycology)
Fungi (mycology)
 
BAB 7 Dunia Tumbuhan (Plantae).pptx
BAB 7 Dunia Tumbuhan (Plantae).pptxBAB 7 Dunia Tumbuhan (Plantae).pptx
BAB 7 Dunia Tumbuhan (Plantae).pptx
 
MATERI FUNGI
MATERI FUNGIMATERI FUNGI
MATERI FUNGI
 
Thallophyta
ThallophytaThallophyta
Thallophyta
 
Thallophyta(tumbuhan talus)
Thallophyta(tumbuhan talus)Thallophyta(tumbuhan talus)
Thallophyta(tumbuhan talus)
 
FUNGI 22.pptx
FUNGI 22.pptxFUNGI 22.pptx
FUNGI 22.pptx
 
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 
ascomycota,basidiomycta,deutermycota
ascomycota,basidiomycta,deutermycotaascomycota,basidiomycta,deutermycota
ascomycota,basidiomycta,deutermycota
 
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan SporozoaMakalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
 
Mikologi
MikologiMikologi
Mikologi
 
Pengertian dan klasifikasi fungi
Pengertian dan klasifikasi fungiPengertian dan klasifikasi fungi
Pengertian dan klasifikasi fungi
 

More from Nurkhalifah Anwar

Tugas 5.6 kalkulus aplikasi integral tentu (luas bidang datar)
Tugas 5.6 kalkulus aplikasi integral tentu (luas bidang datar)Tugas 5.6 kalkulus aplikasi integral tentu (luas bidang datar)
Tugas 5.6 kalkulus aplikasi integral tentu (luas bidang datar)Nurkhalifah Anwar
 
Luas daerah bidang datar (kalkulus integral)
Luas daerah bidang datar (kalkulus integral) Luas daerah bidang datar (kalkulus integral)
Luas daerah bidang datar (kalkulus integral) Nurkhalifah Anwar
 
Latihan 8.3 Thomas (Kalkulus Integral)
Latihan 8.3 Thomas (Kalkulus Integral)Latihan 8.3 Thomas (Kalkulus Integral)
Latihan 8.3 Thomas (Kalkulus Integral)Nurkhalifah Anwar
 
Laporan Praktikum Kimia (Uji pH)
Laporan Praktikum Kimia (Uji pH)Laporan Praktikum Kimia (Uji pH)
Laporan Praktikum Kimia (Uji pH)Nurkhalifah Anwar
 
Laporan Pengamatan Kacang Hijau
Laporan Pengamatan Kacang HijauLaporan Pengamatan Kacang Hijau
Laporan Pengamatan Kacang HijauNurkhalifah Anwar
 
Kimia hidrokarbon 2 - asam karboksilat (asam alkanoat)
Kimia hidrokarbon 2 -  asam karboksilat (asam alkanoat)Kimia hidrokarbon 2 -  asam karboksilat (asam alkanoat)
Kimia hidrokarbon 2 - asam karboksilat (asam alkanoat)Nurkhalifah Anwar
 

More from Nurkhalifah Anwar (12)

Makalah ukuran penyebaran
Makalah ukuran penyebaranMakalah ukuran penyebaran
Makalah ukuran penyebaran
 
Teori bilangan (14 - 19)
Teori bilangan (14 - 19)Teori bilangan (14 - 19)
Teori bilangan (14 - 19)
 
Tugas 5.6 kalkulus aplikasi integral tentu (luas bidang datar)
Tugas 5.6 kalkulus aplikasi integral tentu (luas bidang datar)Tugas 5.6 kalkulus aplikasi integral tentu (luas bidang datar)
Tugas 5.6 kalkulus aplikasi integral tentu (luas bidang datar)
 
Tugas 5.3 kalkulus integral
Tugas 5.3 kalkulus integralTugas 5.3 kalkulus integral
Tugas 5.3 kalkulus integral
 
Luas daerah bidang datar (kalkulus integral)
Luas daerah bidang datar (kalkulus integral) Luas daerah bidang datar (kalkulus integral)
Luas daerah bidang datar (kalkulus integral)
 
Latihan 8.3 Thomas (Kalkulus Integral)
Latihan 8.3 Thomas (Kalkulus Integral)Latihan 8.3 Thomas (Kalkulus Integral)
Latihan 8.3 Thomas (Kalkulus Integral)
 
Tugas Aljabar Linear
Tugas Aljabar LinearTugas Aljabar Linear
Tugas Aljabar Linear
 
Perangkat Lembaga Peradilan
Perangkat Lembaga PeradilanPerangkat Lembaga Peradilan
Perangkat Lembaga Peradilan
 
Konsep Alkali
Konsep AlkaliKonsep Alkali
Konsep Alkali
 
Laporan Praktikum Kimia (Uji pH)
Laporan Praktikum Kimia (Uji pH)Laporan Praktikum Kimia (Uji pH)
Laporan Praktikum Kimia (Uji pH)
 
Laporan Pengamatan Kacang Hijau
Laporan Pengamatan Kacang HijauLaporan Pengamatan Kacang Hijau
Laporan Pengamatan Kacang Hijau
 
Kimia hidrokarbon 2 - asam karboksilat (asam alkanoat)
Kimia hidrokarbon 2 -  asam karboksilat (asam alkanoat)Kimia hidrokarbon 2 -  asam karboksilat (asam alkanoat)
Kimia hidrokarbon 2 - asam karboksilat (asam alkanoat)
 

Recently uploaded

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 

Recently uploaded (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 

PPT Materi : Jamur (fungi)

  • 1. NAMA ANGGOTA KELOMPOK (X MIPA 1) 1 ) NURKHALIFAH ANWAR 2 ) NURUL FADHILAH MUSHAR 3 ) SRI AYU LESTARI 4 ) YULI MULIANI 5 ) ADIELSHA BULAWAN JAMUR (FUNGI)
  • 2. JAMUR (FUNGI)  Berdasarkan stuktur dan bentuk reproduksi seksualnya jamur dibagi menjadi empat kelas, yaitu: 1. Zygomycota 2. Ascomycota 3. Basidiomycota 4. Deuteromycota
  • 3. T U B U H Z Y G O M Y C O T A T E R D I R I D A R I B E N N G H I F A Y A N G B E R S E K A T M E L I N T A N G , A D A P U L A Y A N G T I D A K B E R S E K A T M E L I N T A N G . H I F A B E R C A B A N G - C A B A N G B A N Y A K D A N D I N D I N G S E L N Y A M E N G A N D U N G K I T I N . C O N T O H J A M U R I N I A D A L A H J A M U R Y A N G T U M B U H P A D A T E M P E , S E L A I N I T U A D A J U G A Y A N G H I D U P S E C A R A S A P R O F I T P A D A R O T I N , N A S I , D A N B A H A N M A K A N A N L A I N N Y A . Divisi Zygomycota
  • 5. Penjelasan Struktur Tubuh A. Struktur Tubuh Rhizopus mempunyai tiga tipe hifa, yaitu: a. Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat (misalnya roti) b. rizoid, hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan c. sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki sporangium globuler di ujungnya.
  • 6. Ciri-ciri Zygomycota B. Ciri – Ciri • Habitat di darat, di tanah yang lembab atau sisa organisme mati (saprofit). • Hifanya bercabang banyak tidak bersekat saat masih muda dan bersekat setelah menjadi tua. • Miseliumnya mempunyai tiga tipe hifa yaitu : stolon (hifa yang membentuk jaringan di permukaan substrat seperti roti); rhizoid (hifa yang mnembus substrat dan berfungsi untuk menyerap makanan); dan sporangiofor (tangkai sporangium). • Berkembangbiak dengan cara vegetatif yaitu membuat sporangium yang menghasilkan spora. Generatif yaitu dengan konjugasi dua hifa (-) dan hifa (+).
  • 7. Zygomycota mengalami dua macam cara bereproduksi. Reproduksi secara aseksual terjadi bila kondisi lingkungan baik dan mendukung, sedangkan pada reproduksi yang dilakukan secara seksual terjadi pada kondisi lingkungan yang kering dan tidak menguntungkan. Reproduksi Aseksual (vegetatif) Zygomycota Reproduksi secara aseksual Zygomycota adalah dilakukan dengan cara fragmentasi hifa dan pembentukan spora aseksual (sporangiospora). Hifa dewasa yang terputus dan juga terpisah dapat tumbuh menjadi sebuah hifa jamur baru. Pada bagian hifa tertentu yang sudah dewasa akan terbentuk sporangiofor yang ujungnya terdapat sporangium (kotak spora). Didalam sporangium terjadi pembelahan secara mitosis dengan menghasilkan sporangiospora yang berkromosom haploid (n). Reproduksi Seksual (generatif) Zygomycota Zygomycota bereproduksi secara seksual adalah dilakukan dengan cara pembentuk spora seksual (zigospora) melalui peleburan antara hifa yang berbeda jenis.
  • 8. Peranan Zygomycota  Jamur Roti (Rhizopus stolonifer) Jika roti yang lembab disimpan ditempat yang hangat dan gelap, beberapa hari kemudian akan tampak jamur tumbuh diatasnya. Pada roti akan tumbuh bulatan hitam, yang disebut Sporangium yang dapat menghasilkan sekitar 50.000 spora.  Jamur Tempe (Rhizopus oryzae) Jamur tempe digunakan dalam pembuatan tempe.  Pilobolus adalah salah satu jamur yang biasa hidup pada kotoran hewan yang telah terdekomposisi. Jamur ini tidak dapat bereproduksi tanpa adanya bantuan cahaya. Jamur ini menunjukkan respon positif terhadap cahaya.  Mucor mucedo Hidup pada kotoran ternak.  Rhizopus nigricans Menghasilkan asam fumarat, pemasak buah.  Rhizopus nodusus Menghasilkan asam laktat. Anggota jamur pada devisi Zygomycota disebut dengan fungi zigot. Sejumlah ahli mikologi telah mendeksripsikan sekitar 600 fungi zigot. Contoh Jamur Zygomycota adalah Rhizopus sp, Mucor sp, dan Pilobolus. Beauveria bassiana, Metarrhisium anisopliae
  • 9. C I R I K H U S U S D A R I J A M U R A S C O M Y C O T A A D A L A H D A P A T M E N G H A S I L K A N S P O R A A S K U S ( A S K O S P O R A ) , Y A I T U S P O R A H A S I L R E P O D U K S I S E K S U A L , B E R J U M L A H 8 S P O R A Y A N G T E R S I M P A N D I D A L A M K O T A K S P O A . K O T A K S P O R A I N I M E N Y E R U P A I K A N T O N G S E H I G N G G A D I S E B U T A S K U S , U N T U K M E N G E T A H U I B E N T U K D A N S T U K T U A S K U S D I B U T U H K A N P E N G A M A T A N Y A N G T E L I T I . Divisi Ascomycota
  • 11. Ciri – ciri Asomycota Ascomycotina mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. a. Struktur tubuh ada yang bersel satu (misalnya Saccharomyces), bersel banyak yang membentuk miselium soenositik (misalnya Penicillium), dan bersel banyak yang membentuk badan buah atau lumut kerak (misalnya Nectria). b. Memiliki hifa bersekat dan berinti banyak. c. Cara hidupnya ada yang bersifat saprofit, misalnya Neurospora crassa. Sebagian ada yang bersifat sebagai parasit pada berbagai tanaman. Misalnya Meliala mangifera. d. Sporanya tidak berflagela dan dibentuk di dalam askus. Pembentukan sporanya melalui peristiwa berikut. 1) Kopulasi antara gametangium jantan (anteridium) dan gametangium betina (askogonium). 2) Plasmogami, yaitu bersatunya plasma kedua gametangium tersebut. 3) Kariogami, yaitu persatuan dua inti yang berasal dari dua gametangium tersebut dan menghasilkan zigot. 4) Pembelahan reduksi dari zigot, dilanjutkan pembentukan askospora secara endogen. e. Perkembangbiakan generatifnya dengan askus. f. Askus ada yang berkelompok membentuk badan buah (askokarp) dan ada yang sendiri- sendiri. Setiap badan buah (askokarp) menghasilkan 8 spora haploid.
  • 12. Reproduksi Asomycota a.Reproduksi sesksual  Hifa yang bercabang-cabang ada yang berdifensiasi membentuk alat reproduksi betina yang ukurannya menjadi lebh besar, yang disebut askogonium. Di dekatnya , dari ujung hifa lain terbentuk alat repoduksi jantan yang disebut anteridium berinti haploid (kromosom). Dari askogonium tumbuh saluran yg menghubungkan antr askogonium dan anteridum. Saluran itu disebut trikogin. Melalui saluran trikogin inilah inti sel dari anteidium pindah dan masuk ke dalam askogonium. Selanjutnya, inti anteridium dan inti askogonium berpasanga. Setelah terbentuk pasangan inti, dari askogonium tumbuh beberapa hifa. Hifa ini di sebut sebagai hifa askogonium. inti yang berpasangan itu masuk ke dlm askogonium ,kemudian membelah scr mitosis, namun ttp saja berpasangan. Setelah memasuki inti hifa askogonium teus tumbuh, membentuk sekat melintang, dan bercabang- cabang banyak. Di ujung -ujung hifa askogonium ini terdapat dua int. Ujung hifainilah yang kelak akan membentuk askus. Cabang-cabang hifa itu dibungkus oleh miselium, bentuknya kompak,yg mudah menjadi tubuh buah (askokarp).  Dua inti di dalam askus yang berasal dari ujung hifa itu membelah secara meiosis membentuk 8 buah spoa. Jadi, spoa tersebut terbentuk di dalam askus, karena itulah disebut spora askus. Spora askus dapat tersebar kemana-mana karena angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai spora askus akan tumbuh menjadi benag hifa baru. b.Reproduksi Aseksual  Selain reproduksi secara seksual, jamur ini juga melakukan perkembangbiakkan secara aseksual melalui pembentukan tunas, pembentukan konidia, fragmentas. Warna spora dan konidia bemacam-macam. Ada yang hitam,coklat, bahkan kebiruan, dan juga ada yang merah oranye.  Ukuran tubuh Ascomycota ada yang mikroskopis (satu sel), ada yang makroskopis (dapat dilihat dengan mata). Golongan jamur ini ada yang hidup saprofit, parasit dan ada pula yang bersimbiosis.
  • 13. Cara Reproduksi Pada reproduksi aseksual Ascomycota yang menghasilkan sporakonidin yang terbentuk pada ujung hifa yang khusus disebut dengan konidiofor. Kecuali dari beberapa kelompok kecil yang umumnya askus itu dibentuk didalam tubuh buah yang disebut askokarp atau askoma. Bentuk askus terdiri dari macam-macam bentuk antara lain sebagai berikut...  askus tanpa askokarp  askus yang askokarpnya berbentuk seperti mangkok yang disebut apotesium  askus yang askokarpnya berbentuk bola tanpa ostiulum disebut dengan kleistotesium  askus yang askokarpnya berbentuk botol dengan leher dan memiliki ostiolum disebut peritesium.  Adapun macam-macam askus tersebut digunakan sebagai dasar klasifikasi tingkat kelas. Tiga kelas itu adalah Hemiascomycetes, Plectomycetes, dan Pyrenomycetes. Berikut penjelasannya..
  • 14. a. Hemiascomycetes  Hemiascomycetes adalah jamur yang tidak membentuk askokarp dan tidak memiliki hifa. Tubuh Hemiascomycetes terdiri dari sel yang bulat atau oval yang dapat bertunas atau juga dapat dikatakan berkuncup maka terbentuk rantai sel atau hifa semu. Reproduksi hemiascomycetes terbagi atas dua yaitu secara aseksual, dan seksual.
  • 15. Reproduksi Hemiascomycetes  Reproduksi aseksual adalah dinding sel menonjol keluar membentuk tunas kecil. Dengan membesarnya tonjolan ini, sitoplasma dari sel induk tersebut mengalir ke dalamnya, lalu menyempit pada bagian dasarnya. Nukleus dalam sel induk membelah secara mitosis dan satu inti anak bergerak ke dalam sel tunas yang tadi. Sel anak dapat memisahkan diri atau tetap akan melekat sambil dengan melangsungkan diri atau tetap melekat sambil dengan melangsungkan pertunasan lebih lanjut bersama-sama sel induknya, maka dari itu terbentuklah koloni.  Reproduksi seksual adalah jika keadaan lingkungan tidak sesuai untuk bereproduksi secara aseksual. Sel khamir dapat dengan berfungsi sebagai askus. Nukleusnya yang diploid dapat melangsungkan pembelahan miosis maka terbentuklah 4 sel haploid (n). Lalui, dinding sel melindungi inti-inti itu dengan bersama sitoplasma yang asalnya dari sel induk dan pada akhirnya terdapat 4 askospora haploid. Contohnya adalah Sacchoromyces (ragi).
  • 16. b. Plectomycetes  Plectomycetes adalah takson kelas Ascomycota yang memiliki ciri dengan adanya askokarp yang berbentuk bola yang disebut dengan kleistotesium. Kelompok ini ada yang hidup sebagai saproba, parasit, atau hiperparasit. Jamur yang termasuk dalam kelas Plectomycetes adalah Aspergillus dan Penicillium. Kedua jamur tersebut bereproduksi dengan aseksual yang dilakukan dengan pembentukan konidium dalam rantai pada konidiofor tegak. sedangkan pada reproduksi aseksualnya dengan spora yang dibentuk dalam askus. Askus-askus berkumpul dalam askokarp.
  • 17. c. Pyrenomycetes  Ciri khas pada pyrenomycetes adalah askoma yang memiliki bentuk khusus yang dilengkapi dengan ostiolum (lubang untuk melepas askus dan askospora). Tubuh yang disebut dengan peritesium, yang berwarna cerah atau gelap. Contoh kelas dari Pyrenomycetes yang menarik adalah Neurospora sitophila yang banyak digunakan di Indonesia untuk membuat oncom merah dari ampas tahu atau bungkil kacang tanah. Neurospora dapat tumbuh dengan subur pada tongkol jagung yang telah direbus dan telah diambil bijinya.
  • 18. Peranan Ascomycota  Saccharomyces cerevisiae, dimanfaatkan dalam pembuatan roti, tape, peuyeum, minuman anggur, bir, dan sake. Proses yang terjadi dalam pembuatan makanan tersebut adalah fermentasi.  Aspergillus oryzae, Jamur ini biasa digunakan untuk mengempukkan adonan roti, dan jamur tersebut dapat menghasilkan enzim protease.  Aspergillus wentii, berperan dalam dalam pembuatan sake, kecap, tauco, asam sitrat, asam oksalat, dan asam format, serta penghasil enzim protease.  Aspergillus flavus, menghasilkan afl atoksin, penyebab kanker pada manusia.  Penicillium roquefortii dan Penicillium camemberti. Kedua jenis jamur ini biasa dimanfaatkan dalam memberti cita rasa atau mengharumkan keju.  Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum. Kedua jenis Penicillium ini menghasilkan zat antibiotik (penisilin).
  • 19. J A M U R B A S I D I O M Y C O T A U M U M N Y A M E R U P A K A N J A M U R M A K R O S K O P I K , D A P A T D I L I H A T D E N G A N M A T A K A R E N A U K U A N N Y A Y A N G B E S A R . P A D A M U S I M P E N G H U J A N D A P A T K I T A T E M U K A N P A D A P O H O N , M I S A L N Y A J A M U R K U P I N G , J A M U R P O H O N , A T A U D I T A N A H Y A N G B A N Y A K M E N G A N D U N G B A H A N O G A N I K , M I S A L N Y A J A M U R B A R A T . B E N T U K T U B U H B U A H N Y A K E B A N Y A K A N M I R I P P A Y U N G M I S A L N Y A P A D A J A M U R M E R A N G Y A N G K A L I A N A M A T I . B A S I D I O M Y C O T A A D A Y A N G D I B U D A Y A K A N M I S A L N Y A J A M U R M E R A N G , J A M U R T I R A M , J A M U R S H I L T A K E , D A N L A I N N Y A , J A M U R - J A M U R T E R S E B U T M E R U P A K A N M A K A N Y A N G B E R G I Z I T I N G G I . Divisi Basidiomycetes
  • 22. Struktur Tubuh Basidiomycota  Basidiomycota memiliki ciri utama yaitu hifa yang bersepta dengan sambungan apit (clamp connection), spora aseksualnya terbentuk pada basidium yang memiliki bentuk gada. Tubuh cendawan Basidiomycota mencakup struktur yang mirip batang dan tudung yang disebut dengan basidiokarp. Jamur ini memiliki struktur yang disebut dengan basidium, menghasilkan spora. Fungsi dari basidium adalah sama dengan askus pada Ascomycota. Dibagian ujung basidium akan tumbuh empat basidiospora. Basidiomycota terdiri dari beberapa kelas seperti Hymenomycetes yang memiliki ordo dari Agaricales, famili Agaricaceae, yang mencakup jamur-jamur berlamela atau memliki keping lipatan yang berupa bilah-bilah.
  • 23. Ciri Ciri  Jamur yang termasuk kelas Basidiomycota biasanya tumbuh di musim penghujan dengan ciri-ciri berbentuk seperti payung. Umumnya tumbuh di batang pohon yang sudah lapuk atau tempat lembap lain. Jamur ini berbentuk setengah lingkaran dan lempengan berwama cokelat.  Jamur Basidiomycota mempunyai .ciri-ciri sebagai berikut Basidiomycota mempunyai tubuh buah yang disebut basidiokarp sebagai tempat terbentuknya basidium. Basidium akan menghasilkan spora yang disebut basidiospora. Selain memiliki basidium, jamur ini memiliki hifa bersekat dengan jumlah inti satu atau dua. Jamur Basidiomycota hidup secara saprofit atau secdra parasit pada tumbuhan. Jamur ini akan membentuk dua buah miselium, yaitm miselium primer dan sekunder. Miselium primer mempunyai sei- sel berinti satu yang berasal dari basidiospora. Miselium sekunder memiliki sel-sel berinti dua yang merupakan hasil konjugasi dua, miselium atau persatuan dua basidiospora.
  • 24. Ciri Ciri  Berdaging dan bersifat saproba  Tubuh buah seperti payung  Pada beberapa dari spesies tangkainya asimetris, pendek, bahkan ada juga yang tidak bertangkai  Basidiospora terdapat pada permukaan lamela atau bila yang terbentuk dibagian bawah tudungnya  Makroskopis disebut dengan mushroom  Reproduksi aseksual dengan tunas, fragmentasi, dan konidia. Sedangkan pada reproduksi secara seksual adalah dengan cara membentuk basidiospora. Basidiospora menghasilkan basidium yang memiliki bentuk seperti gada. Basidium ada yang bersekat, dan ada juga yang tidak bersekat.
  • 25. Siklus Hidup Basidiomycota  Daur hidupnya dimulai dari pertumbuhan konidium. Spora basidium atau konidium akan tumbuh menjadi benang hifa yang bersekat dengan satu inti, kemudian hifa membentuk miselium.
  • 27. Peranan Basidiomycota  Volvariella volvacea (jamur merang), dapat dimakan danbanyak dibudidayakan.  Amanita phalloides menghasilkan racun phalin yang berbahaya.  Auricularia polytricha dapat dimakan.  Puccinia graminis menimbulkan penyakit pada tanaman tebu dan jagung.  Ustilago scitamanae parasit pada pucuk daun tanaman Graminae
  • 28. D E U T E R O M Y C O T A A T A U F U N G I I M P E R F E C T I ( J A M U R T I D A K S E M P U R N A ) . D E V I S I I N I D I B U A T U N T U K M E N G E L O M P O K K A N D A R I S E M U A J A M U R Y A N G T I D A K T E R M A S U K D A L A M D E V I S I L A I N N Y A . Divisi Deuteromycota
  • 29. Deuteromycota  Deuteromycota atau fungi imperfecti (jamur tidak sempurna). Devisi ini dibuat untuk mengelompokkan dari semua jamur yang tidak termasuk dalam devisi lainnya. Ciri utama dari Deuteromycota adalah belum diketahui reproduksi aseksual selama siklus hidupnya. Deuteremycota hanya dapat ditemukan didarat. Sebagianbesar dari anggota devisi ini kemungkinan memiliki kerabat dengan Ascomycota yang dilihat dari adanya pembentukan konidia. Sisanya kira-kira adalah Zygomycota dan Basiodiomycota yang tidak bereproduksi secara seksual.
  • 30. Reproduksi Deuteromycota  Deuteromycota bereproduksi secara aseksual dengan menghasilkan konidia atau menghasilkan hifa yang khusus disebut dengan konidiofor. Kemungkinan dari jamur ini adalah suatu peralihan jamur yang digolongkan dalam antara Ascomycota ke Basidiomycota tetapi tidak diketahui hubungannya.
  • 31. Ciri-Ciri Deuteromycota  Hifa bersekat dan tubuhnya berukuran mikroskopis  Bereproduksi hanya secara aseksual yang dilakukan dengan membentuk spora dan konidia. Adapun reproduksi secara seksual belum diketahui sehingga mengapa Deuteromycota disebut dengan jamur tak sempurna  Multiseluler  Umumnya jenis Deuteromycota bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada manusia, hewan dan tanaman.
  • 32. Peranan Deuteromycota Deuteromycota bersifat saprofit dibanyak jenis materi genetik, sebagai parasit pada tanaman tingkat tinggi, dan sebagai perusak tanaman budidaya serta pada tanaman hias.  Microsporum, penyebab penyakit kurap.  Alternaria parasit pada tanaman kentang.  Fusarium parasit pada tanaman tomat dan kapas.  Helminthosporium parasit pada tanaman padi dan jagung.  Diplodia parasit pada tanaman jagung  Verticillium banyak menyerang bibit tanaman.  Epidermophyton, Microsporium, dan Trichophyton menyebabkan penyakit dermatofitosis (penyakit pada kulit, rambut, dan kuku) pada hewan dan manusia.