1. NAMA ANGGOTA KELOMPOK (X MIPA 1)
1 ) NURKHALIFAH ANWAR
2 ) NURUL FADHILAH MUSHAR
3 ) SRI AYU LESTARI
4 ) YULI MULIANI
5 ) ADIELSHA BULAWAN
JAMUR (FUNGI)
2. JAMUR (FUNGI)
Berdasarkan stuktur dan bentuk reproduksi
seksualnya jamur dibagi menjadi empat
kelas, yaitu:
1. Zygomycota
2. Ascomycota
3. Basidiomycota
4. Deuteromycota
3. T U B U H Z Y G O M Y C O T A T E R D I R I D A R I B E N N G
H I F A Y A N G B E R S E K A T M E L I N T A N G , A D A
P U L A Y A N G T I D A K B E R S E K A T M E L I N T A N G .
H I F A B E R C A B A N G - C A B A N G B A N Y A K D A N
D I N D I N G S E L N Y A M E N G A N D U N G K I T I N .
C O N T O H J A M U R I N I A D A L A H J A M U R Y A N G
T U M B U H P A D A T E M P E , S E L A I N I T U A D A
J U G A Y A N G H I D U P S E C A R A S A P R O F I T P A D A
R O T I N , N A S I , D A N B A H A N M A K A N A N
L A I N N Y A .
Divisi Zygomycota
5. Penjelasan Struktur Tubuh
A. Struktur Tubuh
Rhizopus mempunyai tiga tipe hifa, yaitu:
a. Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan
substrat (misalnya roti)
b. rizoid, hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai
jangkar untuk menyerap makanan
c. sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat
dan memiliki sporangium globuler di ujungnya.
6. Ciri-ciri Zygomycota
B. Ciri – Ciri
• Habitat di darat, di tanah yang lembab atau sisa organisme mati
(saprofit).
• Hifanya bercabang banyak tidak bersekat saat masih muda dan
bersekat setelah menjadi tua.
• Miseliumnya mempunyai tiga tipe hifa yaitu : stolon (hifa yang
membentuk jaringan di permukaan substrat seperti roti); rhizoid
(hifa yang mnembus substrat dan berfungsi untuk menyerap
makanan); dan sporangiofor (tangkai sporangium).
• Berkembangbiak dengan cara vegetatif yaitu membuat
sporangium yang menghasilkan spora. Generatif yaitu dengan
konjugasi dua hifa (-) dan hifa (+).
7. Zygomycota mengalami dua macam cara bereproduksi. Reproduksi secara aseksual terjadi
bila kondisi lingkungan baik dan mendukung, sedangkan pada reproduksi yang dilakukan
secara seksual terjadi pada kondisi lingkungan yang kering dan tidak menguntungkan.
Reproduksi Aseksual
(vegetatif) Zygomycota
Reproduksi secara aseksual
Zygomycota adalah dilakukan
dengan cara fragmentasi hifa dan
pembentukan spora aseksual
(sporangiospora). Hifa dewasa
yang terputus dan juga terpisah
dapat tumbuh menjadi sebuah
hifa jamur baru. Pada bagian hifa
tertentu yang sudah dewasa akan
terbentuk sporangiofor yang
ujungnya terdapat sporangium
(kotak spora). Didalam
sporangium terjadi pembelahan
secara mitosis dengan
menghasilkan sporangiospora
yang berkromosom haploid (n).
Reproduksi Seksual
(generatif) Zygomycota
Zygomycota bereproduksi
secara seksual adalah dilakukan
dengan cara pembentuk spora
seksual (zigospora) melalui
peleburan antara hifa yang
berbeda jenis.
8. Peranan Zygomycota
Jamur Roti (Rhizopus stolonifer) Jika roti yang lembab disimpan ditempat yang
hangat dan gelap, beberapa hari kemudian akan tampak jamur tumbuh diatasnya.
Pada roti akan tumbuh bulatan hitam, yang disebut Sporangium yang dapat
menghasilkan sekitar 50.000 spora.
Jamur Tempe (Rhizopus oryzae) Jamur tempe digunakan dalam pembuatan
tempe.
Pilobolus adalah salah satu jamur yang biasa hidup pada kotoran hewan yang telah
terdekomposisi. Jamur ini tidak dapat bereproduksi tanpa adanya bantuan cahaya.
Jamur ini menunjukkan respon positif terhadap cahaya.
Mucor mucedo Hidup pada kotoran ternak.
Rhizopus nigricans Menghasilkan asam fumarat, pemasak buah.
Rhizopus nodusus Menghasilkan asam laktat.
Anggota jamur pada devisi Zygomycota disebut dengan fungi zigot. Sejumlah ahli
mikologi telah mendeksripsikan sekitar 600 fungi zigot. Contoh
Jamur Zygomycota adalah Rhizopus sp, Mucor sp, dan Pilobolus. Beauveria
bassiana, Metarrhisium anisopliae
9. C I R I K H U S U S D A R I J A M U R A S C O M Y C O T A
A D A L A H D A P A T M E N G H A S I L K A N S P O R A
A S K U S ( A S K O S P O R A ) , Y A I T U S P O R A H A S I L
R E P O D U K S I S E K S U A L , B E R J U M L A H 8 S P O R A
Y A N G T E R S I M P A N D I D A L A M K O T A K S P O A .
K O T A K S P O R A I N I M E N Y E R U P A I K A N T O N G
S E H I G N G G A D I S E B U T A S K U S , U N T U K
M E N G E T A H U I B E N T U K D A N S T U K T U A S K U S
D I B U T U H K A N P E N G A M A T A N Y A N G T E L I T I .
Divisi Ascomycota
11. Ciri – ciri Asomycota
Ascomycotina mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Struktur tubuh ada yang bersel satu (misalnya Saccharomyces), bersel banyak yang
membentuk miselium soenositik (misalnya Penicillium), dan bersel banyak yang
membentuk badan buah atau lumut kerak (misalnya Nectria).
b. Memiliki hifa bersekat dan berinti banyak.
c. Cara hidupnya ada yang bersifat saprofit, misalnya Neurospora crassa. Sebagian ada
yang bersifat sebagai parasit pada berbagai tanaman. Misalnya Meliala mangifera.
d. Sporanya tidak berflagela dan dibentuk di dalam askus.
Pembentukan sporanya melalui peristiwa berikut.
1) Kopulasi antara gametangium jantan (anteridium) dan gametangium betina
(askogonium).
2) Plasmogami, yaitu bersatunya plasma kedua gametangium tersebut.
3) Kariogami, yaitu persatuan dua inti yang berasal dari dua gametangium tersebut dan
menghasilkan zigot.
4) Pembelahan reduksi dari zigot, dilanjutkan pembentukan askospora secara endogen.
e. Perkembangbiakan generatifnya dengan askus.
f. Askus ada yang berkelompok membentuk badan buah (askokarp) dan ada yang sendiri-
sendiri. Setiap badan buah (askokarp) menghasilkan 8 spora haploid.
12. Reproduksi Asomycota
a.Reproduksi sesksual
Hifa yang bercabang-cabang ada yang
berdifensiasi membentuk alat reproduksi
betina yang ukurannya menjadi lebh besar,
yang disebut askogonium. Di dekatnya , dari
ujung hifa lain terbentuk alat repoduksi jantan
yang disebut anteridium berinti haploid
(kromosom). Dari askogonium tumbuh
saluran yg menghubungkan antr askogonium
dan anteridum. Saluran itu disebut trikogin.
Melalui saluran trikogin inilah inti sel dari
anteidium pindah dan masuk ke dalam
askogonium. Selanjutnya, inti anteridium dan
inti askogonium berpasanga. Setelah terbentuk
pasangan inti, dari askogonium tumbuh
beberapa hifa. Hifa ini di sebut sebagai hifa
askogonium. inti yang berpasangan itu masuk
ke dlm askogonium ,kemudian membelah scr
mitosis, namun ttp saja berpasangan. Setelah
memasuki inti hifa askogonium teus tumbuh,
membentuk sekat melintang, dan bercabang-
cabang banyak. Di ujung -ujung hifa
askogonium ini terdapat dua int. Ujung
hifainilah yang kelak akan membentuk askus.
Cabang-cabang hifa itu dibungkus oleh
miselium, bentuknya kompak,yg mudah
menjadi tubuh buah (askokarp).
Dua inti di dalam askus yang berasal dari
ujung hifa itu membelah secara meiosis
membentuk 8 buah spoa. Jadi, spoa
tersebut terbentuk di dalam askus, karena
itulah disebut spora askus. Spora askus
dapat tersebar kemana-mana karena angin.
Jika jatuh di tempat yang sesuai spora
askus akan tumbuh menjadi benag hifa
baru.
b.Reproduksi Aseksual
Selain reproduksi secara seksual, jamur ini
juga melakukan perkembangbiakkan secara
aseksual melalui pembentukan tunas,
pembentukan konidia, fragmentas. Warna
spora dan konidia bemacam-macam. Ada
yang hitam,coklat, bahkan kebiruan, dan
juga ada yang merah oranye.
Ukuran tubuh Ascomycota ada yang
mikroskopis (satu sel), ada yang
makroskopis (dapat dilihat dengan mata).
Golongan jamur ini ada yang hidup
saprofit, parasit dan ada pula yang
bersimbiosis.
13. Cara Reproduksi
Pada reproduksi aseksual Ascomycota yang menghasilkan
sporakonidin yang terbentuk pada ujung hifa yang khusus disebut
dengan konidiofor. Kecuali dari beberapa kelompok kecil yang
umumnya askus itu dibentuk didalam tubuh buah yang disebut
askokarp atau askoma. Bentuk askus terdiri dari macam-macam
bentuk antara lain sebagai berikut...
askus tanpa askokarp
askus yang askokarpnya berbentuk seperti mangkok yang disebut
apotesium
askus yang askokarpnya berbentuk bola tanpa ostiulum disebut
dengan kleistotesium
askus yang askokarpnya berbentuk botol dengan leher dan memiliki
ostiolum disebut peritesium.
Adapun macam-macam askus tersebut digunakan sebagai dasar
klasifikasi tingkat kelas. Tiga kelas itu adalah Hemiascomycetes,
Plectomycetes, dan Pyrenomycetes. Berikut penjelasannya..
14. a. Hemiascomycetes
Hemiascomycetes adalah jamur yang tidak membentuk askokarp
dan tidak memiliki hifa. Tubuh Hemiascomycetes terdiri dari sel
yang bulat atau oval yang dapat bertunas atau juga dapat
dikatakan berkuncup maka terbentuk rantai sel atau hifa semu.
Reproduksi hemiascomycetes terbagi atas dua yaitu secara
aseksual, dan seksual.
15. Reproduksi Hemiascomycetes
Reproduksi aseksual adalah dinding
sel menonjol keluar membentuk tunas
kecil. Dengan membesarnya tonjolan
ini, sitoplasma dari sel induk tersebut
mengalir ke dalamnya, lalu menyempit
pada bagian dasarnya. Nukleus dalam
sel induk membelah secara mitosis dan
satu inti anak bergerak ke dalam sel
tunas yang tadi. Sel anak dapat
memisahkan diri atau tetap akan
melekat sambil dengan
melangsungkan diri atau tetap melekat
sambil dengan melangsungkan
pertunasan lebih lanjut bersama-sama
sel induknya, maka dari itu
terbentuklah koloni.
Reproduksi seksual adalah jika
keadaan lingkungan tidak sesuai untuk
bereproduksi secara aseksual. Sel
khamir dapat dengan berfungsi
sebagai askus. Nukleusnya yang
diploid dapat melangsungkan
pembelahan miosis maka terbentuklah
4 sel haploid (n). Lalui, dinding sel
melindungi inti-inti itu dengan
bersama sitoplasma yang asalnya dari
sel induk dan pada akhirnya terdapat 4
askospora haploid. Contohnya adalah
Sacchoromyces (ragi).
16. b. Plectomycetes
Plectomycetes adalah takson kelas Ascomycota yang
memiliki ciri dengan adanya askokarp yang berbentuk bola
yang disebut dengan kleistotesium. Kelompok ini ada yang
hidup sebagai saproba, parasit, atau hiperparasit. Jamur
yang termasuk dalam kelas Plectomycetes adalah
Aspergillus dan Penicillium. Kedua jamur tersebut
bereproduksi dengan aseksual yang dilakukan dengan
pembentukan konidium dalam rantai pada konidiofor
tegak. sedangkan pada reproduksi aseksualnya dengan
spora yang dibentuk dalam askus. Askus-askus berkumpul
dalam askokarp.
17. c. Pyrenomycetes
Ciri khas pada pyrenomycetes adalah askoma yang
memiliki bentuk khusus yang dilengkapi dengan ostiolum
(lubang untuk melepas askus dan askospora). Tubuh yang
disebut dengan peritesium, yang berwarna cerah atau
gelap. Contoh kelas dari Pyrenomycetes yang menarik
adalah Neurospora sitophila yang banyak digunakan di
Indonesia untuk membuat oncom merah dari ampas tahu
atau bungkil kacang tanah. Neurospora dapat tumbuh
dengan subur pada tongkol jagung yang telah direbus dan
telah diambil bijinya.
18. Peranan Ascomycota
Saccharomyces cerevisiae, dimanfaatkan dalam pembuatan roti,
tape, peuyeum, minuman anggur, bir, dan sake. Proses yang terjadi
dalam pembuatan makanan tersebut adalah fermentasi.
Aspergillus oryzae, Jamur ini biasa digunakan untuk
mengempukkan adonan roti, dan jamur tersebut dapat
menghasilkan enzim protease.
Aspergillus wentii, berperan dalam dalam pembuatan sake, kecap,
tauco, asam sitrat, asam oksalat, dan asam format, serta penghasil
enzim protease.
Aspergillus flavus, menghasilkan afl atoksin, penyebab kanker pada
manusia.
Penicillium roquefortii dan Penicillium camemberti. Kedua jenis
jamur ini biasa dimanfaatkan dalam memberti cita rasa atau
mengharumkan keju.
Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum. Kedua jenis
Penicillium ini menghasilkan zat antibiotik (penisilin).
19. J A M U R B A S I D I O M Y C O T A U M U M N Y A
M E R U P A K A N J A M U R M A K R O S K O P I K , D A P A T
D I L I H A T D E N G A N M A T A K A R E N A U K U A N N Y A
Y A N G B E S A R . P A D A M U S I M P E N G H U J A N D A P A T
K I T A T E M U K A N P A D A P O H O N , M I S A L N Y A
J A M U R K U P I N G , J A M U R P O H O N , A T A U D I
T A N A H Y A N G B A N Y A K M E N G A N D U N G B A H A N
O G A N I K , M I S A L N Y A J A M U R B A R A T .
B E N T U K T U B U H B U A H N Y A K E B A N Y A K A N M I R I P
P A Y U N G M I S A L N Y A P A D A J A M U R M E R A N G
Y A N G K A L I A N A M A T I . B A S I D I O M Y C O T A A D A
Y A N G D I B U D A Y A K A N M I S A L N Y A J A M U R
M E R A N G , J A M U R T I R A M , J A M U R S H I L T A K E ,
D A N L A I N N Y A , J A M U R - J A M U R T E R S E B U T
M E R U P A K A N M A K A N Y A N G B E R G I Z I T I N G G I .
Divisi Basidiomycetes
22. Struktur Tubuh Basidiomycota
Basidiomycota memiliki ciri utama yaitu hifa yang bersepta dengan
sambungan apit (clamp connection), spora aseksualnya terbentuk pada
basidium yang memiliki bentuk gada. Tubuh cendawan Basidiomycota
mencakup struktur yang mirip batang dan tudung yang disebut dengan
basidiokarp. Jamur ini memiliki struktur yang disebut dengan
basidium, menghasilkan spora. Fungsi dari basidium adalah sama
dengan askus pada Ascomycota. Dibagian ujung basidium akan
tumbuh empat basidiospora. Basidiomycota terdiri dari beberapa kelas
seperti Hymenomycetes yang memiliki ordo dari Agaricales, famili
Agaricaceae, yang mencakup jamur-jamur berlamela atau memliki
keping lipatan yang berupa bilah-bilah.
23. Ciri Ciri
Jamur yang termasuk kelas Basidiomycota biasanya tumbuh di
musim penghujan dengan ciri-ciri berbentuk seperti payung.
Umumnya tumbuh di batang pohon yang sudah lapuk atau tempat
lembap lain. Jamur ini berbentuk setengah lingkaran dan
lempengan berwama cokelat.
Jamur Basidiomycota mempunyai .ciri-ciri sebagai berikut
Basidiomycota mempunyai tubuh buah yang disebut basidiokarp
sebagai tempat terbentuknya basidium. Basidium akan
menghasilkan spora yang disebut basidiospora. Selain memiliki
basidium, jamur ini memiliki hifa bersekat dengan jumlah inti satu
atau dua. Jamur Basidiomycota hidup secara saprofit atau secdra
parasit pada tumbuhan. Jamur ini akan membentuk dua buah
miselium, yaitm miselium primer dan sekunder. Miselium primer
mempunyai sei- sel berinti satu yang berasal dari basidiospora.
Miselium sekunder memiliki sel-sel berinti dua yang merupakan
hasil konjugasi dua, miselium atau persatuan dua basidiospora.
24. Ciri Ciri
Berdaging dan bersifat saproba
Tubuh buah seperti payung
Pada beberapa dari spesies tangkainya asimetris,
pendek, bahkan ada juga yang tidak bertangkai
Basidiospora terdapat pada permukaan lamela atau bila
yang terbentuk dibagian bawah tudungnya
Makroskopis disebut dengan mushroom
Reproduksi aseksual dengan tunas, fragmentasi, dan
konidia. Sedangkan pada reproduksi secara seksual
adalah dengan cara membentuk basidiospora.
Basidiospora menghasilkan basidium yang memiliki
bentuk seperti gada. Basidium ada yang bersekat, dan
ada juga yang tidak bersekat.
25. Siklus Hidup Basidiomycota
Daur hidupnya dimulai dari pertumbuhan konidium. Spora basidium
atau konidium akan tumbuh menjadi benang hifa yang bersekat
dengan satu inti, kemudian hifa membentuk miselium.
27. Peranan Basidiomycota
Volvariella volvacea (jamur merang), dapat
dimakan danbanyak dibudidayakan.
Amanita phalloides menghasilkan racun phalin yang
berbahaya.
Auricularia polytricha dapat dimakan.
Puccinia graminis menimbulkan penyakit pada
tanaman tebu dan jagung.
Ustilago scitamanae parasit pada pucuk daun
tanaman Graminae
28. D E U T E R O M Y C O T A A T A U
F U N G I I M P E R F E C T I ( J A M U R
T I D A K S E M P U R N A ) . D E V I S I
I N I D I B U A T U N T U K
M E N G E L O M P O K K A N D A R I
S E M U A J A M U R Y A N G T I D A K
T E R M A S U K D A L A M D E V I S I
L A I N N Y A .
Divisi Deuteromycota
29. Deuteromycota
Deuteromycota atau fungi imperfecti (jamur tidak
sempurna). Devisi ini dibuat untuk
mengelompokkan dari semua jamur yang tidak
termasuk dalam devisi lainnya. Ciri utama dari
Deuteromycota adalah belum diketahui reproduksi
aseksual selama siklus hidupnya. Deuteremycota
hanya dapat ditemukan didarat. Sebagianbesar dari
anggota devisi ini kemungkinan memiliki kerabat
dengan Ascomycota yang dilihat dari adanya
pembentukan konidia. Sisanya kira-kira adalah
Zygomycota dan Basiodiomycota yang tidak
bereproduksi secara seksual.
30. Reproduksi Deuteromycota
Deuteromycota bereproduksi secara aseksual dengan
menghasilkan konidia atau menghasilkan hifa yang
khusus disebut dengan konidiofor. Kemungkinan
dari jamur ini adalah suatu peralihan jamur yang
digolongkan dalam antara Ascomycota ke
Basidiomycota tetapi tidak diketahui hubungannya.
31. Ciri-Ciri Deuteromycota
Hifa bersekat dan tubuhnya berukuran mikroskopis
Bereproduksi hanya secara aseksual yang dilakukan
dengan membentuk spora dan konidia. Adapun
reproduksi secara seksual belum diketahui sehingga
mengapa Deuteromycota disebut dengan jamur tak
sempurna
Multiseluler
Umumnya jenis Deuteromycota bersifat merusak
atau menyebabkan penyakit pada manusia, hewan
dan tanaman.
32. Peranan Deuteromycota
Deuteromycota bersifat saprofit dibanyak jenis materi
genetik, sebagai parasit pada tanaman tingkat tinggi, dan
sebagai perusak tanaman budidaya serta pada tanaman hias.
Microsporum, penyebab penyakit kurap.
Alternaria parasit pada tanaman kentang.
Fusarium parasit pada tanaman tomat dan kapas.
Helminthosporium parasit pada tanaman padi dan jagung.
Diplodia parasit pada tanaman jagung
Verticillium banyak menyerang bibit tanaman.
Epidermophyton, Microsporium, dan Trichophyton
menyebabkan penyakit dermatofitosis (penyakit pada kulit,
rambut, dan kuku) pada hewan dan manusia.