Reptil adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik
PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
Reptil adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik
PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
Daun majemuk adalah daun yang terbagi atas dua sampai banyak anak daun, misalnya daun turi, asam, kacang, kelapa, dan palem.
Macam – Macam Daun Majemuk :
1. Majemuk menyirip (pinnatus)
2. Daun Majemuk Menjari (Palmatus atau Digitatus)
3. Daun Majemuk Bangun Kaki (pedatus)
4. Daun Majemuk Campuran (Digitato pinnatus)
Daun majemuk adalah daun yang terbagi atas dua sampai banyak anak daun, misalnya daun turi, asam, kacang, kelapa, dan palem.
Macam – Macam Daun Majemuk :
1. Majemuk menyirip (pinnatus)
2. Daun Majemuk Menjari (Palmatus atau Digitatus)
3. Daun Majemuk Bangun Kaki (pedatus)
4. Daun Majemuk Campuran (Digitato pinnatus)
3. Ciri – ciri Gymnospermae
• Ciri-ciri gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati,
tidak ada mahkota bunganya.
• Bunganya berupa strobillus , yang mampu menghasilkan
sekret berupa tetes getah yang berrisi sel kelamin jantan
pada stroobilus jantan dan sel telur pada strobillus betina
• Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi
oleh daun buah
• Merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua
jenis spora berlainan
• Spora itu berupa megaspora membentuk gamet betina,
sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari, struktus
reproduksi terbentuk di dalam strobilus.
• Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal.
5. Pinus merkusii
Pinus merupakan salah satu contoh Gymnosperamae
yang menghasilkan strobilus jantan dan betinanya dalam
satu pohon, dengan kata lain berumah satu.
Sama halnya dengan pakis, pinus juga memiliki dua macam
spora, yaitu mikrospora dan megaspora. Mikrospora
dihasilkan di dalam mikrosporangium sedangkan megaspora
dalam megasporangium. Megaspora ini bersifat haploid dan
berkembang sebagai hasil pembelahan meiosis sel induk
spora. Gametofit bersifat endosporik yaitu berkembang di
dalam spora.
9. Reproduksi Pinus merkusii
• Pinus memiliki daur hidup yang khas. Pembuahan sel
telurnya terjadi di dalam jaringan sporofit induknya. Seperti
Gymnospermae pada umumnya, pinus mempunyai tajuk
berbentuk kerucut (strobilus). Strobilus tersebut
merupakan tempat sporangium (mikrosporangium dan
makrosporangium) yang menghasilkan mikrospora dan
makrospora. Pada reproduksi seksual, mikrospora (gamet
jantan) membelah menghasilkan serbuk sari (bersel 4) yang
akan dilepaskan ke udara. Sementara itu, sel telur yang
berasal dari pembelahan megaspora juga terbentuk pada
strobilus betina.
10. • Setelah serbuk sari menempel pada strobilus
betina maka terjadi perkecambahan serbuk
sari. Serbuk sari membentuk buluh atau
tabung serbuk sari yang tipis, dengan
membawa inti sperma menuju sel telur (dapat
memakan waktu 1 tahun). Selanjutnya, inti
sperma bersatu dan melebur dengan sel telur
membentuk zigot. Zigot berkembang
menjadi embrio dengan mengambil makanan
dari endosperm. Pada saat itu, biji
membentuk struktur tambahan berupa sayap
tipis.
11. Satu tahun kemudian, kerucut betina
melepaskan bijinya satu persatu. Biji-biji yang
bersayap tersebut menyebar ke tempat-
tempat lain (terbang) dengan bantuan angin.
Jika biji sampai pada tempat yang sesuai maka
terjadi perkecambahan biji, sehingga akan
terbentuk tumbuhan yang baru.
12.
13.
14.
15. PERKEMBANGBIAKAN PINUS
Berbeda dengan pakis, pada pinaceae inti mikrospora membelah 2 kali
Secara periklinal menghasilkan 2 sel protalus jantan dan sel anteridial.
Sel anteridial membelah secara periklinal membentuk sel generative
dan sel buluh. Butir polen sekarang mengandung 4 sel, ini merupakan
awal gametofit yang endosporik dan pada stadium 4 sel ini butir polen
dilepaskan dari sporangium. Sel generative kemudian membelah
membentuk sel tangkai sel tubuh (sel spermatogen). Setelah polinasi
Maka polen tersebut segera meneruskan perkembangannya.
Megasporangium dilindungi oleh beberapa integument, kecuali pada
bagian ujung memiliki lubang kecil yang disebut
mikropil. Megasporangium dihasilkan pada strobilus betina. Inti
megaspore berfungsi mebelah berkali-kali menghasilkan gametofit
betina, diawali dengan periode inti bebas.
16. Gametofit betina yang berhadapan dengan mikrofil akan
membentuk arkegonium. Arkegonium dengan sel telur yang
relative besar. Gametofit jantan dihasilkan dalam
mikrosporofil pada strobilus jantan. Setelah butir polen jatuh
padamikrofil ditangkap oleh tetes polinasi. Mikrofil kemudian
menutup, butir polen berkecmbah. Tabung polen menembus
jaringan nuselus dan masuk ke dalam arkegonium membuahi
sel telur yang ada di dalamnya. Sel telur yang dibuahi
menghasilkan zigot. Inti zigot membelah tanpa diikuti
pembelahan dinding. Fase ini disebut periode inti bebas.
Setelah terbentuk dinding sel, embrio tumbuh normal.
Setelah pembuahan bakal biji menjadi biji dan bila
berkecambah biji akan menghasilkan sporofit yang baru. Pada
gymnospermae tidak terjadi pembuahan ganda.
Endosperm terbentuk sebelum terjadi pembuahan.
Pembuahannya disebut sifonogami, karena untuk pembuahan
dibutuhkan tabung polen yang membawa gamet jantan.