composed by adnavi ulfa
pengertian mekanika newtonian, mekanika hamiltonian, mekanika langrangian
penurunan fungsi hamilton dan penurunan kekekalan energi
kasus kekekalan energi
fungsi hamilton dan aplikasi kasus
composed by adnavi ulfa
pengertian mekanika newtonian, mekanika hamiltonian, mekanika langrangian
penurunan fungsi hamilton dan penurunan kekekalan energi
kasus kekekalan energi
fungsi hamilton dan aplikasi kasus
Terdiri dari Bab mekanika gelombang, operator, solusi persamaan schrodinger, atom hidrogendan momentum sudut. Dilengkapi dengan Contoh soal dan pembahasannya.
Disusun oleh :
Dindi, Dini, Sasti, Rima, Alfi, Yuni, Fina, Nur89, wawan, Aziz Ayu dini Wiwis, denin, Nur, Anis, dan Ms Ihsan.
PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS JEMBER
pengertian mekanika newtonian, mekanika hamiltonian, mekanika langrangian
penurunan fungsi hamilton dan kekekalan energi
kekekalan energi dan kasus
fungi hamilton dan aplikasi kasus
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
3. Persamaan (2.63) menyatakan :
Energi-dalam 𝑁𝑓 osilator yang frekuensinya masing-masing f, sama untuk seluruh osilator.
Kristal telah dimodelkan sebagai osilator sederhana bebas terbedakan. Masalahnya berapakah
benyaknya osilator yang dapat memerikan kristal tersebut ?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita tinjau kristal yang titik kisinya berjumlah N, dalam ruang titik
kisi mempunyai 3 koordinat (x,y,z). Jika setiap titik kisi mengalami pergeseran sangat kecil, maka
koordinat yang terlibat pada pergeseran sel sejumlah 3 N. Energi potensial sebanding dengan
koordinat kuadrat, energi kinetik sebanding dengan momentum kuadrat, sedang momentum
merupakan perkalian massa dengan kecepatan, untuk setiap koordinat bertaut dangan 1 kecepatan.
Jadi untuk memodelkan kristal yang terbangun oleh N titik kisi diperlukan 3N osilator harmonis
sederhana bebas terbedakan.
Selanjutnya, kita tinjau osilator-osilator yang frekuensinya tak sama, yang distribusinya dapat
diperkirakan oleh persamaan.
𝑑𝑁𝑓 = 𝑛 𝑓 𝑑 𝑓 .............(2.64)
Dengan 𝑛 𝑓 fungsi frekuensi, ditulis 𝑛 𝑓 = 𝑛 𝑓 (𝑣), menyatakan jumlah osilator ...... persatuan rentang
frekuensi.
Jika diintegralkan untuk seluruh frekuensi, maka didapatkan harga sejumlah osilator yang memerikan
watak kristal tersebut.
∫ 𝑑𝑁𝑓 = ∫ 𝑛 𝑓 𝑑𝑓 = 3𝑁 ................(2.65)
Energi isolator yang freuensinya antara f dan d =df adalah
𝑤𝑓 =
𝑈𝑓
𝑁𝑓
= (
1
2
ℎ𝑓 +
ℎ𝑓
𝑒
ℎ𝑓
𝑘𝑇 − 1
)
Jika diintegralkan untuk seluruh osilator didapatkan
𝑈 = ∫ 𝑤 𝑓 𝑑𝑁𝑓 = ∫(
1
2
ℎ𝑓 +
ℎ𝑓
𝑒
ℎ𝑓
𝑘𝑇−1
) 𝑛 𝑓 𝑑𝑓 ...................... (2.66)
Jika 3N osilator memberikan kristal dengan N titik kisi, sedang kristal yang mempunyai N titik kisi
tersebut sebanyak 1 “mole”, maka seluruh energi yang diberikan oleh persamaan 2.66 adalah energi
per “mole”, sedang N adalah jumlah titik kisi untuk 1 “mole”, kristal = 𝑁𝐴 (𝑁𝐴 =
𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐴𝑣𝑜𝑔𝑎𝑑𝑟𝑜).
Pendekatan yang dilakukan Einstein adalah 3N osilatoryang memberikan watak getaran kristal
masing-masing mempunyai frekuensi = fE = frekuensi osilator Einstein
𝑈 = ∫ 𝑤 𝑓 𝑑𝑁𝑓
4. = ∫ {
1
2
ℎ𝑓𝐸 +
ℎ𝑓𝐸
𝑒
ℎ𝑓𝐸
𝑘𝑇 − 1
} 𝑑𝑁𝑓
𝑈 = {
1
2
ℎ𝑓𝐸 +
ℎ𝑓𝐸
𝑒
ℎ𝑓𝐸
𝑘𝑇 − 1
} 3𝑁
Kapasitas panas pada colume tetap Cv
𝐶 𝑣 = (
𝜕𝑈
𝜕𝑇
)
𝑣
=
𝑑
𝑑𝑇
{
1
2
ℎ𝑓𝐸. 3𝑁 +
ℎ𝑓𝐸.3𝑁
𝑒
ℎ𝑓𝐸
𝑘𝑇 − 1
}
= −ℎ𝑓𝐸 .3𝑁.
{ 𝑒
ℎ𝑓𝐸
𝑘𝑇 (−
ℎ𝑓𝐸
𝑘𝑇2)}
𝑒
ℎ𝑓𝐸
𝑘𝑇 − 1
𝐶 𝑣 = −
1
𝑘
(
ℎ𝑓 𝐸
𝑘𝑇
)2.3𝑁 𝑒
ℎ𝑓 𝐸
𝑘𝑇
𝑒
ℎ𝑓 𝐸
𝑘𝑇 −1
= 𝑘
(
ℎ𝑓 𝐸
𝑘𝑇
)
2
.3𝑁 𝑒
ℎ𝑓 𝐸
𝑘𝑇
𝑒
ℎ𝑓 𝐸
𝑘𝑇 −1
..................(2.68)
𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑓𝑖𝑛𝑖𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛
ℎ𝑓𝐸
𝑘
= 𝜃𝐸 .................(2.69)
𝜃𝐸 = temperatur karakteristik Einstein
Maka 𝐶 𝑣 =
𝑘 (
𝜃 𝐸
𝑇
)
2
𝑒
𝜃 𝐸
𝑇 .3𝑁
𝑒
𝜃 𝐸
𝑇 −1
Untuk “mole” N menjadi 𝑁𝐴, 𝐶𝑣 menjadi 𝐶𝑣 dan 𝑁𝐴𝑘 = R = tetapan gas alam
𝐶 𝑣
∗
=
3𝑘 𝑁𝐴 (
𝜃𝐸
𝑇
)
2
𝑒
𝜃 𝐸
𝑇
𝑒
𝜃 𝐸
𝑇 − 1
𝐶 𝑣
∗
=
3𝑅 (
𝜃 𝐸
𝑇
)
2
𝑒
𝜃 𝐸
𝑇
𝑒
𝜃 𝐸
𝑇 −1
.........................(2.70)
Atau
𝐶 𝑣
∗
3𝑅
=
( 𝜃 𝐸)2 𝑒
𝜃 𝐸
𝑇
𝑒
𝜃 𝐸
𝑇 −1
Jika digambarkan
𝐶 𝑣
∗
3𝑅
sebagai sangsi T, maka untuk T harga
𝐶 𝑣
∗
3𝑅
= 1, sesuai kaedah Dulong Petit,
sedang untuk T 0 harga
𝐶 𝑣
∗
3𝑅
0 mendekati hasil percobaan,tetapi mendekati nol, terlalu cepat jika
dibandingkan hasil percobaan.