SlideShare a Scribd company logo
KOMPETENSI DASAR
3.11.Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang stasioner dan gelombang berjalan
pada berbagai kasus nyata
PETA KONSEP
A. Gelombang Berjalan
Gelombang berjalan adalah gelombang yang bergerak dengan amplitudo
tetap.Grafik simpangan terhadap jarak tempuh suatu gelombang ditunjukkan pada
gambar 1.1.
Untuk menentukan simpangan gelombang disuatu titik,tinjau titik P pada gambar
1.1.
Misalnya,gelombang merambat dengan kecepatan v searah sumbu-x positif.Waktu
yang diperlukan gelombang untuk merambat dari titik O ke titik P adalah βˆ†π‘‘ =
π‘₯
𝑣
sehingga ketika titik O telah bergetar t sekon,titik P baru bergetar selama 𝑑 𝑝=𝑑 π‘œ-βˆ†t
atau 𝑑 𝑝= t-
π‘₯
𝑣
.Dari persamaan getaran (y =A sin πœ”t ) ,simpangan titik P pada saat
titik O telah bergetar t sekon adalah
y = A sin πœ” [𝑑 βˆ’
π‘₯
𝑣
] = A sin [πœ”π‘‘ βˆ’
πœ”
𝑣
π‘₯]
atau
y = A sin (πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯) (1_1)
dengan :
y =simpangan di titik P (m atau cm)
A =amplitudo atau simpangan maksimum (m atau cm)
Ο‰ =
2πœ‹
𝑇
=frekuensi sudut (rad/s)
x = posisi titik P dari sumber getar/titik O (m atau cm )
t = waktu (s), dan
k =
πœ”
𝑣
=
2πœ‹
πœ†
= bilangan gelombang (π‘šβˆ’1
)
Persamaan (1_1) berlaku jika pada t = 0 ,titik O berada dititik
setimbang.Jika pada t = 0 titik O berada pada simpangan tertentu dari titik
setimbangnya,Persamaan (1_1) dapat ditulis menjadi
y = A sin (kx- Ο‰t + πœƒπ‘œ) (1_2)
dengan πœƒπ‘œ= sudut fase awal gelombang (π‘šβˆ’1
)
Besaran yang berada dalam kurung pada persamaan (1_2) disebut sudut fase
gelombang yang dinyatakan dalam satuan radian.Secara matematis,sudut fase ditulis
πœƒ = 2πœ‹πœ‘= (kx- Ο‰t + πœƒπ‘œ) (1_3)
π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› πœ‘ = π‘“π‘Žπ‘ π‘’ π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” (π‘‘π‘–π‘‘π‘Žπ‘˜ π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘Žπ‘‘π‘’π‘Žπ‘›)
Dari persamaan (1_3),beda fase antara dua titik pada waktu yang sama memenuhi
persamaan
βˆ†πœ‘ =
βˆ†π‘₯
πœ†
(1_4)
Dengan βˆ†π‘₯ = π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘Žπ‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž π‘‘π‘’π‘Ž π‘‘π‘–π‘‘π‘–π‘˜ (π‘š)
Dua titik pada gelombang dikatakan sefase apabila jarak dua titik merupakan
kelipatan bilangan bulat dari panjang gelombangnya, yakni
βˆ†πœ‘ = 0,1,2,3,4,...... (1_5)
Sebaliknya, dua titik pada geombang dikatakan berlawanan fase apabila jarak antara
dua titik merupakan bilangan ganjil setengah panjang gelombang,yakni
βˆ†πœ‘ =
βˆ†π‘₯
πœ†
=
1
2
,
3
2
,
5
2
,...... (1_6)
a. Kecepatan dan Percepatan Partikel
Anda telah mengetahui bahwa selama gelombang merambat, partikel-
partikel sepanjang tali, misalnya di titik P (lihat gambar 1), hanya bergerak
harmonis naik-turun. Jika simpangan titik P terhadap waktu t diketahui, maka
kecepatan dan percepatan partikel dititik P bisa dihitung dengan cara turunan
(diferensial).
Untuk simpanagn partikel di P dinyatakan sebagai y=A sin (πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯). kecepatan
Partikel di titik P adalah turunan pertama dari fungsi simpangan terhadap waktu.
𝑣 𝑝 =
𝑑𝑦
𝑑𝑑
=
𝑑
𝑑𝑑
[ 𝐴sin (πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯) ]
𝑣 𝑝 = πœ”π΄cos( πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯)
Percepatan partikel di titik P adalah turunan pertama kecpatan di titik P terhadap
waktu
π‘Ž 𝑝 =
𝑑𝑣 𝑝
𝑑𝑑
=
𝑑
𝑑𝑑
[ πœ”π΄ π‘π‘œπ‘ ( πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯)]
π‘Ž 𝑝 = - πœ”2
A sin ( πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯)
= - πœ”2
𝑦 𝑝
b. Contoh Gelombang pada Tali dengan Ujung tak Terikat (Bebas)
Salah satu contoh gelombang berjalan adalah gelombang tali yang ujung
satunya digetarkan dan ujung lain bebas.Gelombang datang dan gelombang pantul
di ujung bebas adalah 0, jadi Δφ= 0. Ini berarti bahwa fase gelombang datang sama
dengan fase gelombang pantul. Perhatikan Gambar 1.2 :
Gambar 1.2
Pemantulan pada ujung bebas menghasilkan pulsa pantul sefase dengan
pulsa datangnya. Dengan demikian jika gelombang datang yang merambat ke kanan
dapat dinyatakan dengan y1 = A sin (kx - Ο‰t), maka gelombang pantul yang
merambat ke kiri tetapi sefase dinyatakan dengan :
y2 = A sin (-kx - Ο‰ t)
Dengan menggunakan sifat trigonometri sin (-Ξ±) = -sin Ξ±, dapat ditulis:
y2 = -A sin (kx - Ο‰t)
Hasil superposisi gelombang datang, y1, dan gelombang pantul, y2, menghasilkan
gelombang y, dengan persamaan:
y = y1 + y2
= A sin (kx - Ο‰t) – A sin (kx + Ο‰t)
y = A [sin (kx -Ο‰ t) – sin (kx + Ο‰t)]
mengingat sin A – sin B = 2 cos
maka
y = A Γ— 2 cos
atau dengan
y = 2 A cos kx sin Ο‰t ..........................................1_7
y = As sin Ο‰t ......................................................1_8
As = 2 A cos kx ..................................................1.11
Letak simpul dan perut
Perhatikan Gambar 1.3, karena di ujung bebas B (x = 0), pertikel bebas
bergerak, maka di ujung bebas selalu terjadi perut. Jarak simpul dan perut yang
berdekatan adalah , sehingga simpul ke-1 terletak di
x =
Gambar 1.3.Letak simpul dan perut dari
ujung bebas
Jadi, letak simpul ke-1, ke-2, ke-3, dan seterusnya adalah:
Atau
Dengan (2n + 1) menunjukkan bilangan ganjil.
Bagaimanakah dengan letak perutnya? Dengan cara yag sama akan Anda peroleh
letak perut ke-1, ke-2, ke-3, dan seterusnya adalah:
Atau
Dengan 2 n menunjukan bilangan genap.
Catatan : Simpul adalah titik yang amplitudonya adalah nol dan perut adalah titik
yang amplitudonya maksimum.
B. Gelombang Berdiri (Stasioner)
Gambar 1. Dua pengeras suara identik mengeluarkan gelombang suara terhadap
satu sama lain dalam arah yang berlawanan dan akan membentuk gelombang
berdiri.
Gelombang suara dari speaker pada contoh di atas meninggalkan speaker
dalam arah maju, dan kita menganggap interferensi pada titik di dalam ruang di
depan speaker. Dua speaker tersebut mengeluarkan suara dengan frekuensi dan
amplitudo yang sama. Dalam situasi ini, dua gelombang yang identik berjalan dalam
arah berlawanan dalam medium yang sama. Gelombang ini bergabung sesuai
dengan gelombang dalam model gangguan. Secara matematis, simpangan
gelombangnya adalah:
y1 y2
y1 = A sin (kx - wt)
y2 = A sin (kx + wt)
dimana y1 merupakan gelombang berjalan dalam arah x positif dan y2 merupakan
perjalanan gelombang dalam arah x negatif. Hasil superposisi kedua gelombang
tersebut sebagai berikut:
𝑦 = 𝑦1 + 𝑦2
𝑦 = 𝐴[sin (kx – wt) + sin (kx + wt)]
Jika kitamenggunakan identitas trigonometri sin 𝛼 + sin 𝛽 = 2 sin(
𝛼+𝛽
2
)cos(
π›Όβˆ’π›½
2
),
dengan mengganti (𝛼 = π‘˜π‘₯ βˆ’ πœ”π‘‘) dan (𝛽 = π‘˜π‘₯ + πœ”π‘‘) maka diperoleh
𝑦 = (2 𝐴sin π‘˜π‘₯)cos πœ”t
Persamaan ini merupakan persamaan untuk gelombang berdiri. Terlihat
bahwa amplitude resultan bergantung pada posisi (x). Amplitude resultan akan
bernilai maksimum 2A (jika sin kx=1), dan bernilai minimum nol (jika sin kx=0)
namun tidak bergantung waktu.
Pada gelombang stasioner, partikel-partikel yang dilalui gelombang bergetar
naik-turun dengan amplitude berbeda, bergantung pada posisinya. Titik-titik yang
memiliki amplitude maksimum disebut perut (antinode) dan titik-titik yang
memiliki amplitude nol disebut simpul (node).
Gambar 2. Contoh pembentukan gelombang stasioner
Posisi simpul terjadi ketika:
sin π‘˜π‘₯ = 0
2πœ‹
πœ†
π‘₯ = 0, πœ‹, 2πœ‹, 3πœ‹, …
π‘₯ = 0,
πœ†
2
, πœ†,
3πœ†
2
, 2πœ†
π‘₯ = 𝑛
πœ†
2
dengan n= 0, 1, 2, 3, …
Posisi perut terjadi ketika:
sin π‘˜π‘₯ = Β±1
2πœ‹
πœ†
π‘₯ =
πœ‹
2
,
3πœ‹
2
,
5πœ‹
2
π‘₯ =
πœ†
4
,
3πœ†
4
,
5πœ†
4
π‘₯ = 𝑛
πœ†
4
; dengan n= 1, 3, 5,…
Jarak antara dua titik perut yang berdekatan (xpp) sama dengan jarak dua
simpul yang berdekatan (xss) dan memenuhi hubungan:
π‘₯ 𝑝𝑝 = π‘₯ 𝑠𝑠 =
πœ†
2
Sementara itu, jarak antara titik simpul dan titik perut adalah:
π‘₯ 𝑝𝑠 =
πœ†
4
Contoh gelombang stasioner adalah gelombang berdiri pada dawai dan pipa organa.
1. Gelombang stasioner pada dawai
Pada senar atau dawai gitar kedua ujungnya terikat dan jika digetarkan akan
membentuk suatu gelombang stasioner seperti berikut:
Gambar 3. Gelombang stasioner pada dawai
Cepat rambat gelombang transversal dalam dawai sebanding dengan akar
dari gaya tegang dawai dan berbanding terbalik dengan akar dari massa persatuan
panjang. Dirumuskan:
𝑣 = √
𝐹

π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝑣 = √
𝐹 𝑙
π‘š
Keterangan:
F = gaya tegangan dawai (N)
 = massa per satuan panjang dawai (kg/ m)
v = cepat rambat gelombang (m/s)
m = massa tali/dawai (kg)
l = panjang tali/dawai (m)
Jika kita petik senar sebuah gitar ( misalnya ), pada tempat yang berbeda,
dan kita amati benar, maka kita akan mendengar bunyi dengan frekuensi yang
berbeda . Perbedaan ini dikarenakan perbedaan panjang gelombang yang terjadi,
meskipun tegangan senar / dawainya sama. Hal ini dapat kita lihat seperti gambar
dibawah ini
Gambar 4. Pola panjang gelombang pada dawai
Frekuensi nada yang dihasilkan tergantung pada pola gelombang yang
terbentuk.
a. Pada gambar a, nada yang dihasilkan disebut dengan nada dasar (harmonis ke-
1), dimana pada keadaan ini berlaku L = ½.0 atau  = 2 L
b. Pada gambar b, nada yang dihasilkan disebut dengan nada atas pertama
(harmonis ke-2), dimana pada keadaan ini berlaku L =1
c. Pada gambar c, nada yang dihasilkan disebut dengan nada atas kedua (harmonis
ke-3), dimana pada keadaan ini berlaku L = 3/2.2 atau  = 2/3L
Secara umum, ketiga panjang gelombang tersebut dapat dinyatakan dengan
persamaan
πœ† 𝑛 =
2𝐿
𝑛 + 1
Frekuensi nada yang dihasilkan dawai memenuhi persamaan
𝑓𝑛 =
𝑣
πœ† 𝑛
𝑓𝑛 = (𝑛 + 1)
𝑣
2𝐿
𝑓𝑛 = (𝑛 + 1)
1
2𝐿
√
𝐹

dengan
𝑓𝑛 = π‘“π‘Ÿπ‘’π‘˜π‘’π‘’π‘›π‘ π‘– π‘›π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘˜π‘’ βˆ’ 𝑛 ( 𝐻𝑧)
𝑣 = π‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘ π‘Ÿπ‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘‘ π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š π‘‘π‘Žπ‘€π‘Žπ‘–
𝐿 = π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘Žπ‘€π‘Žπ‘– (π‘š)
𝐹 = π‘”π‘Žπ‘¦π‘Ž π‘‘π‘’π‘”π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘Žπ‘€π‘Žπ‘– (𝑁)
 = π‘šπ‘Žπ‘ π‘ π‘Ž 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 π‘‘π‘Žπ‘€π‘Žπ‘– (π‘š)
Nilai n=0, 1, 2, … menyatakan nada dasar, nada atas pertama, nada atas kedua, dan
seterusnya
Bentuk Persamaan diatas dikenal dengan β€œHukum Marsenne” yang
berbunyi:
Frekuensi senar yang kedua ujungnya terikat adalah :
1. berbanding terbalik dengan panjang senar
2. berbanding lurus dengan akar kuadrat dari Gaya tegangan senar
3. berbanding terbalik dengan akar kuadrat dari massa jenis bahan senar,
dan
4. berbanding terbalik dengan akar kuadrat dari luas penampang senar
5.
Perbandingan frekuensinya adalah:
fo : f1 : f2 =

F
L
.
.2
1
:

F
L
.
.2
2
:

F
L
.
.2
3
fo : f1 : f2 =
L.2
1
:
L.2
2
:
L.2
3
fo : f1 : f2 = 1 : 2 : 3
Frekuensi nada atas yang dihasilkan dawai merupakan kelipatan bulat dari
frekuensi nada dasarnya dan selisih frekuensi antara dua nada berurutan sama
dengan frekuensi nada dasarnya. Pada Dawai akan berlaku hubungan banyaknya
simpul dan perut adalah :
βˆ‘ π‘ π‘–π‘šπ‘π‘’π‘™ = βˆ‘ π‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘‘ + 1
2. Pipa Organa
Pipa organa merupakan kolom udara yang dapat berfungi sebagai sumber
bunyi, misalnya seruling, peluit, pianika, terompet, Saluang, Clarinyet, Saxophone
dan harmonika. Ada dua jenis pipa organa, yaitu pipa organa terbuka (kedua
ujungnya terbuka) dan pipa organa tertutup (salah satu ujungnya tertutup).
a. Pipa Organa Terbuka
Pipa organa menghasilkan bunyi dengan nada tertentu ketika ditiup. Pola
gelombang stasioner yang terjadi pada nada dasar, nada atas pertama, dan nada atas
kedua adalah sebagai berikut
Gambar 5. Pola gelombang pada pipa organa terbuka saat terjadi (a) nada dasar (b)
nada atas pertama (c) nada atas kedua
Ketiga panjang gelombang yang terbentuk dapat dinyatakan dengan persamaan:
πœ† 𝑛=
2𝐿
𝑛+1
Frekuensi yang dihasilkan pipa organa terbuka memenuhi persamaan
𝑓𝑛 =
𝑣
πœ† 𝑛
𝑓𝑛 = (𝑛 + 1)
𝑣
2𝐿
𝑓𝑛 = (𝑛 + 1)𝑓0
dengan
𝑓𝑛 = π‘“π‘Ÿπ‘’π‘˜π‘’π‘’π‘›π‘ π‘– π‘›π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘˜π‘’ βˆ’ 𝑛 ( 𝐻𝑧)
𝑓0 = π‘“π‘Ÿπ‘’π‘˜π‘’π‘’π‘›π‘ π‘– π‘›π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘‘π‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿ ( 𝐻𝑧)
𝑣 = π‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘ π‘Ÿπ‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘‘ π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š π‘‘π‘Žπ‘€π‘Žπ‘–
𝐿 = π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘Žπ‘€π‘Žπ‘– (π‘š)
Nilai n=0, 1, 2, … menyatakan nada dasar, nada atas pertama, nada atas kedua, dan
seterusnya
Selanjutnya, perbandingan frekuensi setiap nada memenuhi
fo : f1 : f2 = 1 : 2 : 3
Pada Pipa Organa Terbuka perbandingan frekuensinya merupakan kelipatan
bilangan bulat. Jumlah simpul dan perut memiliki hubungan :
βˆ‘ π‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘‘ = βˆ‘ π‘ π‘–π‘šπ‘π‘’π‘™ + 1
b. Pipa Organa Tertutup
Berbeda dengan pipa orhana terbuka, pola gelombang pada pipa organa tertutup
adalah sebagai berikut
Gambar 6. Pola gelombang pada pipa organa tertutup saat terjadi (a) nada dasar, (b)
nada atas pertama dan (c) nada atas kedua
Ketiga panjang gelombang yang terbentuk dapat dinyatakan dengan persamaan:
πœ†
𝑛=
4𝐿
2𝑛+1
Frekuensi yang dihasilkan pipa organa terbuka memenuhi persamaan
𝑓𝑛 =
𝑣
πœ† 𝑛
𝑓𝑛 = (2𝑛 + 1)
𝑣
4𝐿
𝑓𝑛 = (2𝑛 + 1)𝑓0
dengan
𝑓𝑛 = π‘“π‘Ÿπ‘’π‘˜π‘’π‘’π‘›π‘ π‘– π‘›π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘˜π‘’ βˆ’ 𝑛 ( 𝐻𝑧)
𝑓0 = π‘“π‘Ÿπ‘’π‘˜π‘’π‘’π‘›π‘ π‘– π‘›π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘‘π‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿ ( 𝐻𝑧) 𝑣 =
π‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘ π‘Ÿπ‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘‘ π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š π‘‘π‘Žπ‘€π‘Žπ‘–
𝐿 = π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘Žπ‘€π‘Žπ‘– (π‘š)
Nilai n=0, 1, 2, … menyatakan nada dasar, nada atas pertama, nada atas kedua, dan
seterusnya
Selanjutnya, perbandingan frekuensi setiap nada memenuhi
fo : f1 : f2 = 1 : 3 : 5
Pada Pipa Organa Terbuka perbandingan frekuensinya merupakan kelipatan
bilangan bulat. Jumlah simpul dan perut memiliki hubungan :
βˆ‘ π‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘‘ = βˆ‘ π‘ π‘–π‘šπ‘π‘’π‘™
3 .Percobaan Melde
Percobaan Melde digunakan untuk menyelidiki cepat rambat gelombang
transversal dalam dawai. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar diatas merupakan seperangkat alat percobaan melde yang dapat kita
gunakan. Pada salah satu ujung tangkai garpu tala diikatkan erat-erat sehelai kawat
halus lagi kuat. kawat halus tersebut ditumpu pada sebuah katrol dan ujung kawat
diberi beban, misalnya sebesar g gram. Garpu tala digetarkan dengan elektromagnet
secara terus menerus, hingga amplitudo yang ditimbulkan oleh garpu tala konstan.
Untuk menggetarkan ujung kawat A dapat pula dipakai alat vibrator. Dalam kawat
akan terbentuk pola gelombang stasioner. Jika diamati akan terlihat adanya simpul
dan perut di antara simpul-silpul tersebut.Rumus yang digunakan untuk perhitungan
atau yang berhubungan dengan percobaan melde adalah sebagai berikut :
𝑣 = √
𝐹

π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝑣 = √
𝐹 𝑙
π‘š
SOAL-SOAL
1. Pernyataan-pernyataan berikut benar, kecuali . . . .
A. Gelombang pada tali merupakan gelombang transversal
B. Gelombang stasioner memiliki amplitudo berubah-ubah berupa simpul dan perut
C. Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik
D. Gelombang cahaya merupakan gelombang elektromagnetik
E. Bunyi dapat merambat tanpa zat perantara.
2. Seekor lumba-lumba memancarkan suatu gelombang ultrasonik dengan frekuensi 150
kHz. Laju gelombang ultrasonik tersebut di dalam air 1500 m/s, panjang
gelombangnya di dalam air adalah . . . .
A. 0,001 m
B. 0,01 m
C. 10 m
D. 100 m
E. 1000 m
3. Sebuah gelombang merambat pada seutas tali menuju ujung tali bebas, dengan
amplitudo 20 cm, periode 0,1 s, dan panjang gelombang 120 cm. Jika panjang tali 4
meter, amplitudo gelombang stasioner pada jarak 3,80 m dari titik asal getaran adalah .
. . .
A. 0 cm
B. 10 cm
C. 20 cm
D. 30 cm
E. 40 cm
4. Jarak antara dua perut yang berdekatan pada sebuah gelombang stasioner adalah 20
cm. Jika frekuensi gelombang tersebut 800 Hz, cepat rambat gelombangnya . . . .
A. 80 m/s
B. 120 m/s
C. 160 m/s
D. 320 m/s
E. 640 m/s
5. Sebuah gelombang memiliki persamaan simpangan y = 0,01 sin Ο€ (32t + 2x) serta x
dan y dalam meter, dan t dalam sekon. Perhatikan pernyataan berikut ! 1. amplitudonya
1 cm 2. banyaknya gelombang tiap detiknya adalah 16. 3. panjang gelombangnya 1
meter 4. cepat rambatnya 160 cm/s Pernyataan yang benar adalah : .....
A. 1, 2 dan 3
B. 1 dan3
C. 2 dan 4
D. 4 saja
E. 1, 2, 3 dan 4
6. Sebuah dawai yang kaku memiliki massa per satuan panjang 5,0 g/cm dan mendapat
gaya tegangan 10 N. suatu gelombang sinusoidal merambat pada dawai dengan
amplitude 0,12 mm dan frekuensi 100 Hz. Bila gelombang merambat dalam arah
sumbu X positif, tulislah persamaannya.
7. Seutas kawat menghasilkan nada dasar 80 Hz. Bila kawat diperpendek 8 cm tanpa
mengubah tegangan, dihasilkan frekuensi 85 Hz. Berapa frekuensi yang dihasilkan jika
kawat dipendekkan 2 cm lagi?
8. Dawai gitar yang tidak dijepit dengan jari memiliki panjang 0,7 m dan dipetik hingga
menghasilkan frekuensi nada dasar 330 Hz. Berapakah panjang dari ujung dawai yang
harus dijepit dengan jari agar dihasilkan frekuensi nada dasar 440 Hz?
9. Dua pemain music sedang membandingkan clarinet yang mereka miliki. Clarinet
pertama menghasilkan nada dengan frekuensi 441 Hz. Ketika dua clarinet itu
dimainkan bersamaan, diperoleh 8 pelayangan setiap 2 sekon. Bila clarinet kedua
menghasilkan nada lebih tinggi daripada clarinet pertama, tentukan frekuensi clarinet
kedua.
10. Persamaan gelombang transversal yang merambat sepanjang tali yang sangat
panjang adalah 𝑦 = 6sin(0,02πœ‹π‘₯ + 4πœ‹π‘‘) dengan y dan x dalam cm dan t dalam sekon.
Tentukan:
a. Amplitude gelombang
b. Panjang gelombang
c. Frekuensi gelombang
d. Arah perambatan gelombang
LEMBAR MINI RISET
Aplikasi gelombang stasioner dan gelombang berjalan dalam kehidupan sehari-hari
Nama :......................................................................................................
NIM :......................................................................................................
Prodi :......................................................................................................
*Berilah tanda ( √ ) pada kolom B jika pernyataan benar dan pada kolom S jika pernyataan
salah. Kemudian tulislah alasan anda.
No Pernyataan B S Alasan
1 Gelombang memindahkan materi
2 Gelombang longitudinal hanya dapat
merambat dalam medium cair atau gas
3 Amplitudo gelombang stasioner berubah-
ubah bergantung pada posisinya
4 Suara merambat paling cepat melalui
ruang hampa atau ruang yang tidak ada
udara
5 Dawai atau senar yang kedua ujungnya
terikat, jika digetarkan akan membentuk
gelombang stasioner
6 Cepat rambat gelombang pada dawai
dapat diperbesar dengan cara mengganti
dawai yang lebih pendek
7 Jika senar dikendurkan, maka suara
lengkingannya akan semakin tinggi
8 Pada pipa organa, di bagian pipa tertutup
tekanan udaranya lebih besar
9 Gelombang air laut merupakan contoh
gelombang berjalan
10 Ketika mandi di laut, tubuh kita terhempas
ketika diterpa gelombang laut karena
terdapat energi pada gelombang laut.
KUNCI JAWABAN MINI RISET
1. Salah
Gelombang merupakan proses merambatnya suatu getaran yang tidak disertai
dengan perpindahan medium perantaranya, tetapi hanya memindahkan energi.
2. Salah
Gelombang longitudinal dapat meambat dalam medium padat, cair, maupun gas,
contohnya gelombang bunyi.
3. Benar
Amplitudo gelombang stasioner berubah-ubah bergantung pada posisinya
4. Salah
Gelombang bunyi tidak dapat merambat dalam ruang hampa
5. Benar
Dawai atau senar yang kedua ujungnya terikat, jika digetarkan akan timbul 2
gelombang dengan amplitudo dan frekuensi yang sama, namun arahnya berlawanan,
sehingga membentuk gelombang stasioner
6. Salah
Cepat rambat gelombang pada dawai dapat diperbesar dengan memperpanjang
dawai. Sesuai dengan persamaan 𝑣 = √
𝐹𝑙
π‘š
, cepat rambat gelombang berbanding
lurus terhadap panjang tali/dawai
7. Salah
Frekuensi bunyi semakin tinggi jika tegangan tali bertambah besar. Oleh karena itu,
suara lengkingan akan semakin tinggi jika tali dikencangkan (tali bertambah tegang)
8. Benar
Pada bagian pipa organa yang tertutup, terbentuk simpul gelombang. Pada saat ini
amplitudo gelombang minimum dan tekanan maksimum
9. Salah
Gelombang air laut merupakan gelombang stasioner karena amplitudonya berubah-
ubah bergantung posisi
10. Benar
Saat mandi di laut, kita akan merasa terhempas ketika diterpa gelombang karena
setiap gelombang selalu membawa energy dari satu tempat ke tempat lain. Energi
gelombang laut bisa bersumber dari angin.
DAFTAR PUSTAKA
Saripudin,Aip,dkk.2009.Praktis Belajar Fisika kelas XII Menengah Atas.Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional (BSE).

More Related Content

What's hot

Fisika (gerak parabola)
Fisika (gerak parabola)Fisika (gerak parabola)
Fisika (gerak parabola)
Farida N
Β 
Ppt medan magnet
Ppt medan magnetPpt medan magnet
Ppt medan magnet
sherli malinda
Β 
Fisika kelas X besaran vektor
Fisika kelas X besaran vektorFisika kelas X besaran vektor
Fisika kelas X besaran vektor
Ningrum Handayani
Β 
Gelombang stasioner SMA
Gelombang stasioner SMAGelombang stasioner SMA
Gelombang stasioner SMA
Ajeng Rizki Rahmawati
Β 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamisMeiza Fitri
Β 
PPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan KalorPPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan Kalor
Ovidiantika Khairunnisa
Β 
Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulan
nooraisy22
Β 
Gelombang stasioner ujung tetap
Gelombang stasioner ujung tetapGelombang stasioner ujung tetap
Gelombang stasioner ujung tetap
SMA Negeri 9 KERINCI
Β 
Listrik arus searah
Listrik arus searahListrik arus searah
Listrik arus searah
Dody Rustyadi
Β 
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soalKapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Azhar Al
Β 
Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)
Wedha Ratu Della
Β 
Ppt gelombang
Ppt gelombangPpt gelombang
Ppt gelombangRaa Yu
Β 
Bab Relativitas
Bab RelativitasBab Relativitas
Bab Relativitas
Mochammad Wahyu Firmansyah
Β 
PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X
Kartika Suryaningati
Β 
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-smaSoal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Jonathan Liviera Marpaunk
Β 
Bab iii(fix)
Bab iii(fix)Bab iii(fix)
Bab iii(fix)
tedykorupselalu
Β 
Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi 240297
Β 
Gaya lorentz
Gaya lorentzGaya lorentz
Gaya lorentz
Mardiana Prasetyoningsih
Β 
Fismat chapter 4
Fismat chapter 4Fismat chapter 4
Fismat chapter 4
MAY NURHAYATI
Β 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi dirac
AyuShaleha
Β 

What's hot (20)

Fisika (gerak parabola)
Fisika (gerak parabola)Fisika (gerak parabola)
Fisika (gerak parabola)
Β 
Ppt medan magnet
Ppt medan magnetPpt medan magnet
Ppt medan magnet
Β 
Fisika kelas X besaran vektor
Fisika kelas X besaran vektorFisika kelas X besaran vektor
Fisika kelas X besaran vektor
Β 
Gelombang stasioner SMA
Gelombang stasioner SMAGelombang stasioner SMA
Gelombang stasioner SMA
Β 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
Β 
PPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan KalorPPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan Kalor
Β 
Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulan
Β 
Gelombang stasioner ujung tetap
Gelombang stasioner ujung tetapGelombang stasioner ujung tetap
Gelombang stasioner ujung tetap
Β 
Listrik arus searah
Listrik arus searahListrik arus searah
Listrik arus searah
Β 
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soalKapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Β 
Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)
Β 
Ppt gelombang
Ppt gelombangPpt gelombang
Ppt gelombang
Β 
Bab Relativitas
Bab RelativitasBab Relativitas
Bab Relativitas
Β 
PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X
Β 
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-smaSoal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Β 
Bab iii(fix)
Bab iii(fix)Bab iii(fix)
Bab iii(fix)
Β 
Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi
Β 
Gaya lorentz
Gaya lorentzGaya lorentz
Gaya lorentz
Β 
Fismat chapter 4
Fismat chapter 4Fismat chapter 4
Fismat chapter 4
Β 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi dirac
Β 

Viewers also liked

Power Point (Gejala Gelombang)
Power Point (Gejala Gelombang)Power Point (Gejala Gelombang)
Power Point (Gejala Gelombang)Fefi Puspitasari
Β 
Gelombang Berjalan
Gelombang Berjalan Gelombang Berjalan
Gelombang Berjalan
Intan Khutami
Β 
materi fisika XII IPA slide ke-1 pengenalan gelombang
materi fisika XII IPA slide ke-1 pengenalan gelombangmateri fisika XII IPA slide ke-1 pengenalan gelombang
materi fisika XII IPA slide ke-1 pengenalan gelombang
Amalia Lia
Β 
Gelombang XII-IPA-III
Gelombang XII-IPA-IIIGelombang XII-IPA-III
Gelombang XII-IPA-III
Pradhana Satria
Β 
PPt Gelombang
PPt Gelombang PPt Gelombang
PPt Gelombang
marhenz66
Β 
Bab 3 cahaya KELAS XII
Bab 3 cahaya KELAS XII Bab 3 cahaya KELAS XII
Bab 3 cahaya KELAS XII
SMA NEGERI 1 WATAMPONE
Β 
ppt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahayappt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahayasuyono fis
Β 
Gelombang cahaya
Gelombang cahayaGelombang cahaya
Gelombang cahaya
Ismail Musthofa
Β 
Gelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnesGelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnes
Ajeng Rizki Rahmawati
Β 
Ppt. listrik-statis
Ppt. listrik-statisPpt. listrik-statis
Ppt. listrik-statis
Husain Anker
Β 

Viewers also liked (11)

Power Point (Gejala Gelombang)
Power Point (Gejala Gelombang)Power Point (Gejala Gelombang)
Power Point (Gejala Gelombang)
Β 
Gelombang Berjalan
Gelombang Berjalan Gelombang Berjalan
Gelombang Berjalan
Β 
materi fisika XII IPA slide ke-1 pengenalan gelombang
materi fisika XII IPA slide ke-1 pengenalan gelombangmateri fisika XII IPA slide ke-1 pengenalan gelombang
materi fisika XII IPA slide ke-1 pengenalan gelombang
Β 
Gelombang XII-IPA-III
Gelombang XII-IPA-IIIGelombang XII-IPA-III
Gelombang XII-IPA-III
Β 
PPt Gelombang
PPt Gelombang PPt Gelombang
PPt Gelombang
Β 
Bab 3 cahaya KELAS XII
Bab 3 cahaya KELAS XII Bab 3 cahaya KELAS XII
Bab 3 cahaya KELAS XII
Β 
ppt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahayappt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahaya
Β 
Gelombang cahaya
Gelombang cahayaGelombang cahaya
Gelombang cahaya
Β 
Gelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnesGelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnes
Β 
Fisika listrik statis
Fisika listrik statisFisika listrik statis
Fisika listrik statis
Β 
Ppt. listrik-statis
Ppt. listrik-statisPpt. listrik-statis
Ppt. listrik-statis
Β 

Similar to gelombang stasioner ppt

Gelombang berjalan
Gelombang berjalanGelombang berjalan
Gelombang berjalan
FitriHastuti2
Β 
Gelombang mekanik
Gelombang mekanikGelombang mekanik
Gelombang mekanik
Risha Putri
Β 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombangauliarika
Β 
Gelombang mekanik
Gelombang mekanikGelombang mekanik
Gelombang mekanik
Budi Iswanto
Β 
KELOMPOK 2 PERTEMUAN 6 (VIBRASI KRISTAL MONOATOMIK).pptx
KELOMPOK 2 PERTEMUAN 6 (VIBRASI KRISTAL MONOATOMIK).pptxKELOMPOK 2 PERTEMUAN 6 (VIBRASI KRISTAL MONOATOMIK).pptx
KELOMPOK 2 PERTEMUAN 6 (VIBRASI KRISTAL MONOATOMIK).pptx
PramandaUns
Β 
gerak-harmonik-sederhana_new.ppt
gerak-harmonik-sederhana_new.pptgerak-harmonik-sederhana_new.ppt
gerak-harmonik-sederhana_new.ppt
lutfiamaulidina
Β 
gerak-harmonik-sederhana_new.ppt
gerak-harmonik-sederhana_new.pptgerak-harmonik-sederhana_new.ppt
gerak-harmonik-sederhana_new.ppt
ChristianRegil
Β 
Gerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soalGerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soal
Sonitehe Waruwu
Β 
MATERI GELOMBANG KELAS XI - Gelombang Stasioner dan Gelombang Bunyi
MATERI GELOMBANG KELAS XI - Gelombang Stasioner dan Gelombang Bunyi MATERI GELOMBANG KELAS XI - Gelombang Stasioner dan Gelombang Bunyi
MATERI GELOMBANG KELAS XI - Gelombang Stasioner dan Gelombang Bunyi
Stevania Hadinda
Β 
Gelombang Transversal
Gelombang TransversalGelombang Transversal
Gelombang Transversal
Azmi14015
Β 
Gelombang mekanik
Gelombang mekanikGelombang mekanik
Gelombang mekanik
MursalJunus1
Β 
Fisika gelombang
Fisika gelombangFisika gelombang
Fisika- Gelombang
Fisika- GelombangFisika- Gelombang
Fisika- Gelombangsari_sweet
Β 
Getaran gelombang-bunyi
Getaran gelombang-bunyiGetaran gelombang-bunyi
Getaran gelombang-bunyi
ipan1992
Β 
Gelombang 11.pdf
Gelombang 11.pdfGelombang 11.pdf
Gelombang 11.pdf
diadia29
Β 
BAB 1 : GELOMBANG | KELAS XII
BAB 1 : GELOMBANG | KELAS XIIBAB 1 : GELOMBANG | KELAS XII
BAB 1 : GELOMBANG | KELAS XII
khairunnisak880
Β 
fisika_gelombang XII IPA 3
fisika_gelombang XII IPA 3fisika_gelombang XII IPA 3
fisika_gelombang XII IPA 3
Poltekkes Kemenkes Banten
Β 
Materi Gelombang Berjalan apk.pdf
Materi Gelombang Berjalan apk.pdfMateri Gelombang Berjalan apk.pdf
Materi Gelombang Berjalan apk.pdf
LarasFS1
Β 

Similar to gelombang stasioner ppt (20)

Gelombang berjalan
Gelombang berjalanGelombang berjalan
Gelombang berjalan
Β 
Gelombang mekanik
Gelombang mekanikGelombang mekanik
Gelombang mekanik
Β 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
Β 
Gelombang mekanik
Gelombang mekanikGelombang mekanik
Gelombang mekanik
Β 
KELOMPOK 2 PERTEMUAN 6 (VIBRASI KRISTAL MONOATOMIK).pptx
KELOMPOK 2 PERTEMUAN 6 (VIBRASI KRISTAL MONOATOMIK).pptxKELOMPOK 2 PERTEMUAN 6 (VIBRASI KRISTAL MONOATOMIK).pptx
KELOMPOK 2 PERTEMUAN 6 (VIBRASI KRISTAL MONOATOMIK).pptx
Β 
gerak-harmonik-sederhana_new.ppt
gerak-harmonik-sederhana_new.pptgerak-harmonik-sederhana_new.ppt
gerak-harmonik-sederhana_new.ppt
Β 
gerak-harmonik-sederhana_new.ppt
gerak-harmonik-sederhana_new.pptgerak-harmonik-sederhana_new.ppt
gerak-harmonik-sederhana_new.ppt
Β 
Gerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soalGerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soal
Β 
MATERI GELOMBANG KELAS XI - Gelombang Stasioner dan Gelombang Bunyi
MATERI GELOMBANG KELAS XI - Gelombang Stasioner dan Gelombang Bunyi MATERI GELOMBANG KELAS XI - Gelombang Stasioner dan Gelombang Bunyi
MATERI GELOMBANG KELAS XI - Gelombang Stasioner dan Gelombang Bunyi
Β 
Gelombang Transversal
Gelombang TransversalGelombang Transversal
Gelombang Transversal
Β 
Gelombang mekanik
Gelombang mekanikGelombang mekanik
Gelombang mekanik
Β 
Fisika gelombang
Fisika gelombangFisika gelombang
Fisika gelombang
Β 
Fisika- Gelombang
Fisika- GelombangFisika- Gelombang
Fisika- Gelombang
Β 
Getaran gelombang-bunyi
Getaran gelombang-bunyiGetaran gelombang-bunyi
Getaran gelombang-bunyi
Β 
Gelombang 11.pdf
Gelombang 11.pdfGelombang 11.pdf
Gelombang 11.pdf
Β 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
Β 
BAB 1 : GELOMBANG | KELAS XII
BAB 1 : GELOMBANG | KELAS XIIBAB 1 : GELOMBANG | KELAS XII
BAB 1 : GELOMBANG | KELAS XII
Β 
fisika_gelombang XII IPA 3
fisika_gelombang XII IPA 3fisika_gelombang XII IPA 3
fisika_gelombang XII IPA 3
Β 
Materi Gelombang Berjalan apk.pdf
Materi Gelombang Berjalan apk.pdfMateri Gelombang Berjalan apk.pdf
Materi Gelombang Berjalan apk.pdf
Β 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
Β 

More from Ajeng Rizki Rahmawati

Pts FISIKA X MIPA 1920
Pts FISIKA X MIPA 1920 Pts FISIKA X MIPA 1920
Pts FISIKA X MIPA 1920
Ajeng Rizki Rahmawati
Β 
Pts bio lintas minat x ips 1920
Pts bio lintas minat x ips 1920 Pts bio lintas minat x ips 1920
Pts bio lintas minat x ips 1920
Ajeng Rizki Rahmawati
Β 
Kisi kisi fisika x pts 1 1920
Kisi kisi fisika x pts 1 1920Kisi kisi fisika x pts 1 1920
Kisi kisi fisika x pts 1 1920
Ajeng Rizki Rahmawati
Β 
Rpp teks eksposisi
Rpp teks eksposisiRpp teks eksposisi
Rpp teks eksposisi
Ajeng Rizki Rahmawati
Β 
Rpp unsur zat senyawa smp
Rpp unsur zat senyawa smpRpp unsur zat senyawa smp
Rpp unsur zat senyawa smp
Ajeng Rizki Rahmawati
Β 
Rpp perubahan zat fisika smp
Rpp perubahan zat fisika smpRpp perubahan zat fisika smp
Rpp perubahan zat fisika smp
Ajeng Rizki Rahmawati
Β 
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMPRPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
Ajeng Rizki Rahmawati
Β 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
Ajeng Rizki Rahmawati
Β 
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMISINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
Ajeng Rizki Rahmawati
Β 
Tetaplah Tersenyum Indonesiaku
Tetaplah Tersenyum IndonesiakuTetaplah Tersenyum Indonesiaku
Tetaplah Tersenyum Indonesiaku
Ajeng Rizki Rahmawati
Β 
materi siapsiaga bencana PMR WIRA
materi siapsiaga bencana PMR WIRAmateri siapsiaga bencana PMR WIRA
materi siapsiaga bencana PMR WIRA
Ajeng Rizki Rahmawati
Β 
Momentum dan impuls
Momentum dan impuls Momentum dan impuls
Momentum dan impuls
Ajeng Rizki Rahmawati
Β 
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabolaSoal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Ajeng Rizki Rahmawati
Β 
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkarPpt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
Ajeng Rizki Rahmawati
Β 
Gerak parabola fisika sma
Gerak parabola fisika smaGerak parabola fisika sma
Gerak parabola fisika sma
Ajeng Rizki Rahmawati
Β 
Gerak melingkar fisika sma
Gerak melingkar fisika smaGerak melingkar fisika sma
Gerak melingkar fisika sma
Ajeng Rizki Rahmawati
Β 
mini riset gelombang stasioner
mini riset gelombang stasionermini riset gelombang stasioner
mini riset gelombang stasioner
Ajeng Rizki Rahmawati
Β 

More from Ajeng Rizki Rahmawati (20)

Pts FISIKA X MIPA 1920
Pts FISIKA X MIPA 1920 Pts FISIKA X MIPA 1920
Pts FISIKA X MIPA 1920
Β 
Pts bio lintas minat x ips 1920
Pts bio lintas minat x ips 1920 Pts bio lintas minat x ips 1920
Pts bio lintas minat x ips 1920
Β 
Kisi kisi fisika x pts 1 1920
Kisi kisi fisika x pts 1 1920Kisi kisi fisika x pts 1 1920
Kisi kisi fisika x pts 1 1920
Β 
RPP HAKIKAT FISIKA
RPP HAKIKAT FISIKA RPP HAKIKAT FISIKA
RPP HAKIKAT FISIKA
Β 
Rpp teks eksposisi
Rpp teks eksposisiRpp teks eksposisi
Rpp teks eksposisi
Β 
Rpp unsur zat senyawa smp
Rpp unsur zat senyawa smpRpp unsur zat senyawa smp
Rpp unsur zat senyawa smp
Β 
Rpp perubahan zat fisika smp
Rpp perubahan zat fisika smpRpp perubahan zat fisika smp
Rpp perubahan zat fisika smp
Β 
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMPRPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
Β 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
Β 
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMISINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
Β 
Puisi jasamu
Puisi jasamuPuisi jasamu
Puisi jasamu
Β 
Tetaplah Tersenyum Indonesiaku
Tetaplah Tersenyum IndonesiakuTetaplah Tersenyum Indonesiaku
Tetaplah Tersenyum Indonesiaku
Β 
materi siapsiaga bencana PMR WIRA
materi siapsiaga bencana PMR WIRAmateri siapsiaga bencana PMR WIRA
materi siapsiaga bencana PMR WIRA
Β 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
Β 
Momentum dan impuls
Momentum dan impuls Momentum dan impuls
Momentum dan impuls
Β 
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabolaSoal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Β 
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkarPpt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
Β 
Gerak parabola fisika sma
Gerak parabola fisika smaGerak parabola fisika sma
Gerak parabola fisika sma
Β 
Gerak melingkar fisika sma
Gerak melingkar fisika smaGerak melingkar fisika sma
Gerak melingkar fisika sma
Β 
mini riset gelombang stasioner
mini riset gelombang stasionermini riset gelombang stasioner
mini riset gelombang stasioner
Β 

Recently uploaded

Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
Β 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
Β 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
Β 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
Β 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
Β 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
Β 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
Β 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
Β 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
Β 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
Β 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
Β 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
Β 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
Β 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
Β 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
Β 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
Β 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
Β 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
Β 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
Β 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
Β 

Recently uploaded (20)

Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Β 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
Β 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Β 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Β 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
Β 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Β 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
Β 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Β 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
Β 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Β 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Β 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Β 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Β 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
Β 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Β 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
Β 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
Β 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
Β 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
Β 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
Β 

gelombang stasioner ppt

  • 1. KOMPETENSI DASAR 3.11.Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang stasioner dan gelombang berjalan pada berbagai kasus nyata PETA KONSEP
  • 2. A. Gelombang Berjalan Gelombang berjalan adalah gelombang yang bergerak dengan amplitudo tetap.Grafik simpangan terhadap jarak tempuh suatu gelombang ditunjukkan pada gambar 1.1. Untuk menentukan simpangan gelombang disuatu titik,tinjau titik P pada gambar 1.1. Misalnya,gelombang merambat dengan kecepatan v searah sumbu-x positif.Waktu yang diperlukan gelombang untuk merambat dari titik O ke titik P adalah βˆ†π‘‘ = π‘₯ 𝑣 sehingga ketika titik O telah bergetar t sekon,titik P baru bergetar selama 𝑑 𝑝=𝑑 π‘œ-βˆ†t atau 𝑑 𝑝= t- π‘₯ 𝑣 .Dari persamaan getaran (y =A sin πœ”t ) ,simpangan titik P pada saat titik O telah bergetar t sekon adalah y = A sin πœ” [𝑑 βˆ’ π‘₯ 𝑣 ] = A sin [πœ”π‘‘ βˆ’ πœ” 𝑣 π‘₯] atau y = A sin (πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯) (1_1) dengan : y =simpangan di titik P (m atau cm) A =amplitudo atau simpangan maksimum (m atau cm)
  • 3. Ο‰ = 2πœ‹ 𝑇 =frekuensi sudut (rad/s) x = posisi titik P dari sumber getar/titik O (m atau cm ) t = waktu (s), dan k = πœ” 𝑣 = 2πœ‹ πœ† = bilangan gelombang (π‘šβˆ’1 ) Persamaan (1_1) berlaku jika pada t = 0 ,titik O berada dititik setimbang.Jika pada t = 0 titik O berada pada simpangan tertentu dari titik setimbangnya,Persamaan (1_1) dapat ditulis menjadi y = A sin (kx- Ο‰t + πœƒπ‘œ) (1_2) dengan πœƒπ‘œ= sudut fase awal gelombang (π‘šβˆ’1 ) Besaran yang berada dalam kurung pada persamaan (1_2) disebut sudut fase gelombang yang dinyatakan dalam satuan radian.Secara matematis,sudut fase ditulis πœƒ = 2πœ‹πœ‘= (kx- Ο‰t + πœƒπ‘œ) (1_3) π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› πœ‘ = π‘“π‘Žπ‘ π‘’ π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” (π‘‘π‘–π‘‘π‘Žπ‘˜ π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘Žπ‘‘π‘’π‘Žπ‘›) Dari persamaan (1_3),beda fase antara dua titik pada waktu yang sama memenuhi persamaan βˆ†πœ‘ = βˆ†π‘₯ πœ† (1_4) Dengan βˆ†π‘₯ = π‘—π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘Žπ‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž π‘‘π‘’π‘Ž π‘‘π‘–π‘‘π‘–π‘˜ (π‘š) Dua titik pada gelombang dikatakan sefase apabila jarak dua titik merupakan kelipatan bilangan bulat dari panjang gelombangnya, yakni βˆ†πœ‘ = 0,1,2,3,4,...... (1_5) Sebaliknya, dua titik pada geombang dikatakan berlawanan fase apabila jarak antara dua titik merupakan bilangan ganjil setengah panjang gelombang,yakni βˆ†πœ‘ = βˆ†π‘₯ πœ† = 1 2 , 3 2 , 5 2 ,...... (1_6)
  • 4. a. Kecepatan dan Percepatan Partikel Anda telah mengetahui bahwa selama gelombang merambat, partikel- partikel sepanjang tali, misalnya di titik P (lihat gambar 1), hanya bergerak harmonis naik-turun. Jika simpangan titik P terhadap waktu t diketahui, maka kecepatan dan percepatan partikel dititik P bisa dihitung dengan cara turunan (diferensial). Untuk simpanagn partikel di P dinyatakan sebagai y=A sin (πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯). kecepatan Partikel di titik P adalah turunan pertama dari fungsi simpangan terhadap waktu. 𝑣 𝑝 = 𝑑𝑦 𝑑𝑑 = 𝑑 𝑑𝑑 [ 𝐴sin (πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯) ] 𝑣 𝑝 = πœ”π΄cos( πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯) Percepatan partikel di titik P adalah turunan pertama kecpatan di titik P terhadap waktu π‘Ž 𝑝 = 𝑑𝑣 𝑝 𝑑𝑑 = 𝑑 𝑑𝑑 [ πœ”π΄ π‘π‘œπ‘ ( πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯)] π‘Ž 𝑝 = - πœ”2 A sin ( πœ”π‘‘ βˆ’ π‘˜π‘₯) = - πœ”2 𝑦 𝑝 b. Contoh Gelombang pada Tali dengan Ujung tak Terikat (Bebas) Salah satu contoh gelombang berjalan adalah gelombang tali yang ujung satunya digetarkan dan ujung lain bebas.Gelombang datang dan gelombang pantul di ujung bebas adalah 0, jadi Δφ= 0. Ini berarti bahwa fase gelombang datang sama dengan fase gelombang pantul. Perhatikan Gambar 1.2 :
  • 5. Gambar 1.2 Pemantulan pada ujung bebas menghasilkan pulsa pantul sefase dengan pulsa datangnya. Dengan demikian jika gelombang datang yang merambat ke kanan dapat dinyatakan dengan y1 = A sin (kx - Ο‰t), maka gelombang pantul yang merambat ke kiri tetapi sefase dinyatakan dengan : y2 = A sin (-kx - Ο‰ t) Dengan menggunakan sifat trigonometri sin (-Ξ±) = -sin Ξ±, dapat ditulis: y2 = -A sin (kx - Ο‰t) Hasil superposisi gelombang datang, y1, dan gelombang pantul, y2, menghasilkan gelombang y, dengan persamaan: y = y1 + y2 = A sin (kx - Ο‰t) – A sin (kx + Ο‰t) y = A [sin (kx -Ο‰ t) – sin (kx + Ο‰t)] mengingat sin A – sin B = 2 cos maka y = A Γ— 2 cos atau dengan y = 2 A cos kx sin Ο‰t ..........................................1_7 y = As sin Ο‰t ......................................................1_8 As = 2 A cos kx ..................................................1.11
  • 6. Letak simpul dan perut Perhatikan Gambar 1.3, karena di ujung bebas B (x = 0), pertikel bebas bergerak, maka di ujung bebas selalu terjadi perut. Jarak simpul dan perut yang berdekatan adalah , sehingga simpul ke-1 terletak di x = Gambar 1.3.Letak simpul dan perut dari ujung bebas Jadi, letak simpul ke-1, ke-2, ke-3, dan seterusnya adalah: Atau Dengan (2n + 1) menunjukkan bilangan ganjil. Bagaimanakah dengan letak perutnya? Dengan cara yag sama akan Anda peroleh letak perut ke-1, ke-2, ke-3, dan seterusnya adalah:
  • 7. Atau Dengan 2 n menunjukan bilangan genap. Catatan : Simpul adalah titik yang amplitudonya adalah nol dan perut adalah titik yang amplitudonya maksimum. B. Gelombang Berdiri (Stasioner) Gambar 1. Dua pengeras suara identik mengeluarkan gelombang suara terhadap satu sama lain dalam arah yang berlawanan dan akan membentuk gelombang berdiri. Gelombang suara dari speaker pada contoh di atas meninggalkan speaker dalam arah maju, dan kita menganggap interferensi pada titik di dalam ruang di depan speaker. Dua speaker tersebut mengeluarkan suara dengan frekuensi dan amplitudo yang sama. Dalam situasi ini, dua gelombang yang identik berjalan dalam arah berlawanan dalam medium yang sama. Gelombang ini bergabung sesuai dengan gelombang dalam model gangguan. Secara matematis, simpangan gelombangnya adalah: y1 y2
  • 8. y1 = A sin (kx - wt) y2 = A sin (kx + wt) dimana y1 merupakan gelombang berjalan dalam arah x positif dan y2 merupakan perjalanan gelombang dalam arah x negatif. Hasil superposisi kedua gelombang tersebut sebagai berikut: 𝑦 = 𝑦1 + 𝑦2 𝑦 = 𝐴[sin (kx – wt) + sin (kx + wt)] Jika kitamenggunakan identitas trigonometri sin 𝛼 + sin 𝛽 = 2 sin( 𝛼+𝛽 2 )cos( π›Όβˆ’π›½ 2 ), dengan mengganti (𝛼 = π‘˜π‘₯ βˆ’ πœ”π‘‘) dan (𝛽 = π‘˜π‘₯ + πœ”π‘‘) maka diperoleh 𝑦 = (2 𝐴sin π‘˜π‘₯)cos πœ”t Persamaan ini merupakan persamaan untuk gelombang berdiri. Terlihat bahwa amplitude resultan bergantung pada posisi (x). Amplitude resultan akan bernilai maksimum 2A (jika sin kx=1), dan bernilai minimum nol (jika sin kx=0) namun tidak bergantung waktu. Pada gelombang stasioner, partikel-partikel yang dilalui gelombang bergetar naik-turun dengan amplitude berbeda, bergantung pada posisinya. Titik-titik yang memiliki amplitude maksimum disebut perut (antinode) dan titik-titik yang memiliki amplitude nol disebut simpul (node). Gambar 2. Contoh pembentukan gelombang stasioner Posisi simpul terjadi ketika:
  • 9. sin π‘˜π‘₯ = 0 2πœ‹ πœ† π‘₯ = 0, πœ‹, 2πœ‹, 3πœ‹, … π‘₯ = 0, πœ† 2 , πœ†, 3πœ† 2 , 2πœ† π‘₯ = 𝑛 πœ† 2 dengan n= 0, 1, 2, 3, … Posisi perut terjadi ketika: sin π‘˜π‘₯ = Β±1 2πœ‹ πœ† π‘₯ = πœ‹ 2 , 3πœ‹ 2 , 5πœ‹ 2 π‘₯ = πœ† 4 , 3πœ† 4 , 5πœ† 4 π‘₯ = 𝑛 πœ† 4 ; dengan n= 1, 3, 5,… Jarak antara dua titik perut yang berdekatan (xpp) sama dengan jarak dua simpul yang berdekatan (xss) dan memenuhi hubungan: π‘₯ 𝑝𝑝 = π‘₯ 𝑠𝑠 = πœ† 2 Sementara itu, jarak antara titik simpul dan titik perut adalah: π‘₯ 𝑝𝑠 = πœ† 4 Contoh gelombang stasioner adalah gelombang berdiri pada dawai dan pipa organa. 1. Gelombang stasioner pada dawai Pada senar atau dawai gitar kedua ujungnya terikat dan jika digetarkan akan membentuk suatu gelombang stasioner seperti berikut: Gambar 3. Gelombang stasioner pada dawai
  • 10. Cepat rambat gelombang transversal dalam dawai sebanding dengan akar dari gaya tegang dawai dan berbanding terbalik dengan akar dari massa persatuan panjang. Dirumuskan: 𝑣 = √ 𝐹  π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝑣 = √ 𝐹 𝑙 π‘š Keterangan: F = gaya tegangan dawai (N)  = massa per satuan panjang dawai (kg/ m) v = cepat rambat gelombang (m/s) m = massa tali/dawai (kg) l = panjang tali/dawai (m) Jika kita petik senar sebuah gitar ( misalnya ), pada tempat yang berbeda, dan kita amati benar, maka kita akan mendengar bunyi dengan frekuensi yang berbeda . Perbedaan ini dikarenakan perbedaan panjang gelombang yang terjadi, meskipun tegangan senar / dawainya sama. Hal ini dapat kita lihat seperti gambar dibawah ini Gambar 4. Pola panjang gelombang pada dawai
  • 11. Frekuensi nada yang dihasilkan tergantung pada pola gelombang yang terbentuk. a. Pada gambar a, nada yang dihasilkan disebut dengan nada dasar (harmonis ke- 1), dimana pada keadaan ini berlaku L = Β½.0 atau  = 2 L b. Pada gambar b, nada yang dihasilkan disebut dengan nada atas pertama (harmonis ke-2), dimana pada keadaan ini berlaku L =1 c. Pada gambar c, nada yang dihasilkan disebut dengan nada atas kedua (harmonis ke-3), dimana pada keadaan ini berlaku L = 3/2.2 atau  = 2/3L Secara umum, ketiga panjang gelombang tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan πœ† 𝑛 = 2𝐿 𝑛 + 1 Frekuensi nada yang dihasilkan dawai memenuhi persamaan 𝑓𝑛 = 𝑣 πœ† 𝑛 𝑓𝑛 = (𝑛 + 1) 𝑣 2𝐿 𝑓𝑛 = (𝑛 + 1) 1 2𝐿 √ 𝐹  dengan 𝑓𝑛 = π‘“π‘Ÿπ‘’π‘˜π‘’π‘’π‘›π‘ π‘– π‘›π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘˜π‘’ βˆ’ 𝑛 ( 𝐻𝑧) 𝑣 = π‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘ π‘Ÿπ‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘‘ π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š π‘‘π‘Žπ‘€π‘Žπ‘– 𝐿 = π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘Žπ‘€π‘Žπ‘– (π‘š) 𝐹 = π‘”π‘Žπ‘¦π‘Ž π‘‘π‘’π‘”π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘Žπ‘€π‘Žπ‘– (𝑁)  = π‘šπ‘Žπ‘ π‘ π‘Ž 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 π‘‘π‘Žπ‘€π‘Žπ‘– (π‘š) Nilai n=0, 1, 2, … menyatakan nada dasar, nada atas pertama, nada atas kedua, dan seterusnya
  • 12. Bentuk Persamaan diatas dikenal dengan β€œHukum Marsenne” yang berbunyi: Frekuensi senar yang kedua ujungnya terikat adalah : 1. berbanding terbalik dengan panjang senar 2. berbanding lurus dengan akar kuadrat dari Gaya tegangan senar 3. berbanding terbalik dengan akar kuadrat dari massa jenis bahan senar, dan 4. berbanding terbalik dengan akar kuadrat dari luas penampang senar 5. Perbandingan frekuensinya adalah: fo : f1 : f2 =  F L . .2 1 :  F L . .2 2 :  F L . .2 3 fo : f1 : f2 = L.2 1 : L.2 2 : L.2 3 fo : f1 : f2 = 1 : 2 : 3 Frekuensi nada atas yang dihasilkan dawai merupakan kelipatan bulat dari frekuensi nada dasarnya dan selisih frekuensi antara dua nada berurutan sama dengan frekuensi nada dasarnya. Pada Dawai akan berlaku hubungan banyaknya simpul dan perut adalah : βˆ‘ π‘ π‘–π‘šπ‘π‘’π‘™ = βˆ‘ π‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘‘ + 1 2. Pipa Organa Pipa organa merupakan kolom udara yang dapat berfungi sebagai sumber bunyi, misalnya seruling, peluit, pianika, terompet, Saluang, Clarinyet, Saxophone dan harmonika. Ada dua jenis pipa organa, yaitu pipa organa terbuka (kedua ujungnya terbuka) dan pipa organa tertutup (salah satu ujungnya tertutup).
  • 13. a. Pipa Organa Terbuka Pipa organa menghasilkan bunyi dengan nada tertentu ketika ditiup. Pola gelombang stasioner yang terjadi pada nada dasar, nada atas pertama, dan nada atas kedua adalah sebagai berikut Gambar 5. Pola gelombang pada pipa organa terbuka saat terjadi (a) nada dasar (b) nada atas pertama (c) nada atas kedua Ketiga panjang gelombang yang terbentuk dapat dinyatakan dengan persamaan: πœ† 𝑛= 2𝐿 𝑛+1 Frekuensi yang dihasilkan pipa organa terbuka memenuhi persamaan 𝑓𝑛 = 𝑣 πœ† 𝑛 𝑓𝑛 = (𝑛 + 1) 𝑣 2𝐿 𝑓𝑛 = (𝑛 + 1)𝑓0 dengan 𝑓𝑛 = π‘“π‘Ÿπ‘’π‘˜π‘’π‘’π‘›π‘ π‘– π‘›π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘˜π‘’ βˆ’ 𝑛 ( 𝐻𝑧) 𝑓0 = π‘“π‘Ÿπ‘’π‘˜π‘’π‘’π‘›π‘ π‘– π‘›π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘‘π‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿ ( 𝐻𝑧) 𝑣 = π‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘ π‘Ÿπ‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘‘ π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š π‘‘π‘Žπ‘€π‘Žπ‘– 𝐿 = π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘Žπ‘€π‘Žπ‘– (π‘š) Nilai n=0, 1, 2, … menyatakan nada dasar, nada atas pertama, nada atas kedua, dan seterusnya
  • 14. Selanjutnya, perbandingan frekuensi setiap nada memenuhi fo : f1 : f2 = 1 : 2 : 3 Pada Pipa Organa Terbuka perbandingan frekuensinya merupakan kelipatan bilangan bulat. Jumlah simpul dan perut memiliki hubungan : βˆ‘ π‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘‘ = βˆ‘ π‘ π‘–π‘šπ‘π‘’π‘™ + 1 b. Pipa Organa Tertutup Berbeda dengan pipa orhana terbuka, pola gelombang pada pipa organa tertutup adalah sebagai berikut Gambar 6. Pola gelombang pada pipa organa tertutup saat terjadi (a) nada dasar, (b) nada atas pertama dan (c) nada atas kedua Ketiga panjang gelombang yang terbentuk dapat dinyatakan dengan persamaan: πœ† 𝑛= 4𝐿 2𝑛+1 Frekuensi yang dihasilkan pipa organa terbuka memenuhi persamaan 𝑓𝑛 = 𝑣 πœ† 𝑛 𝑓𝑛 = (2𝑛 + 1) 𝑣 4𝐿 𝑓𝑛 = (2𝑛 + 1)𝑓0 dengan 𝑓𝑛 = π‘“π‘Ÿπ‘’π‘˜π‘’π‘’π‘›π‘ π‘– π‘›π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘˜π‘’ βˆ’ 𝑛 ( 𝐻𝑧) 𝑓0 = π‘“π‘Ÿπ‘’π‘˜π‘’π‘’π‘›π‘ π‘– π‘›π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘‘π‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿ ( 𝐻𝑧) 𝑣 = π‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘ π‘Ÿπ‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘‘ π‘”π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š π‘‘π‘Žπ‘€π‘Žπ‘– 𝐿 = π‘π‘Žπ‘›π‘—π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘Žπ‘€π‘Žπ‘– (π‘š)
  • 15. Nilai n=0, 1, 2, … menyatakan nada dasar, nada atas pertama, nada atas kedua, dan seterusnya Selanjutnya, perbandingan frekuensi setiap nada memenuhi fo : f1 : f2 = 1 : 3 : 5 Pada Pipa Organa Terbuka perbandingan frekuensinya merupakan kelipatan bilangan bulat. Jumlah simpul dan perut memiliki hubungan : βˆ‘ π‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘‘ = βˆ‘ π‘ π‘–π‘šπ‘π‘’π‘™ 3 .Percobaan Melde Percobaan Melde digunakan untuk menyelidiki cepat rambat gelombang transversal dalam dawai. Perhatikan gambar di bawah ini. Gambar diatas merupakan seperangkat alat percobaan melde yang dapat kita gunakan. Pada salah satu ujung tangkai garpu tala diikatkan erat-erat sehelai kawat halus lagi kuat. kawat halus tersebut ditumpu pada sebuah katrol dan ujung kawat diberi beban, misalnya sebesar g gram. Garpu tala digetarkan dengan elektromagnet secara terus menerus, hingga amplitudo yang ditimbulkan oleh garpu tala konstan. Untuk menggetarkan ujung kawat A dapat pula dipakai alat vibrator. Dalam kawat akan terbentuk pola gelombang stasioner. Jika diamati akan terlihat adanya simpul dan perut di antara simpul-silpul tersebut.Rumus yang digunakan untuk perhitungan atau yang berhubungan dengan percobaan melde adalah sebagai berikut : 𝑣 = √ 𝐹  π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝑣 = √ 𝐹 𝑙 π‘š
  • 16. SOAL-SOAL 1. Pernyataan-pernyataan berikut benar, kecuali . . . . A. Gelombang pada tali merupakan gelombang transversal B. Gelombang stasioner memiliki amplitudo berubah-ubah berupa simpul dan perut C. Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik D. Gelombang cahaya merupakan gelombang elektromagnetik E. Bunyi dapat merambat tanpa zat perantara. 2. Seekor lumba-lumba memancarkan suatu gelombang ultrasonik dengan frekuensi 150 kHz. Laju gelombang ultrasonik tersebut di dalam air 1500 m/s, panjang gelombangnya di dalam air adalah . . . . A. 0,001 m B. 0,01 m C. 10 m D. 100 m E. 1000 m 3. Sebuah gelombang merambat pada seutas tali menuju ujung tali bebas, dengan amplitudo 20 cm, periode 0,1 s, dan panjang gelombang 120 cm. Jika panjang tali 4 meter, amplitudo gelombang stasioner pada jarak 3,80 m dari titik asal getaran adalah . . . . A. 0 cm B. 10 cm C. 20 cm D. 30 cm E. 40 cm
  • 17. 4. Jarak antara dua perut yang berdekatan pada sebuah gelombang stasioner adalah 20 cm. Jika frekuensi gelombang tersebut 800 Hz, cepat rambat gelombangnya . . . . A. 80 m/s B. 120 m/s C. 160 m/s D. 320 m/s E. 640 m/s 5. Sebuah gelombang memiliki persamaan simpangan y = 0,01 sin Ο€ (32t + 2x) serta x dan y dalam meter, dan t dalam sekon. Perhatikan pernyataan berikut ! 1. amplitudonya 1 cm 2. banyaknya gelombang tiap detiknya adalah 16. 3. panjang gelombangnya 1 meter 4. cepat rambatnya 160 cm/s Pernyataan yang benar adalah : ..... A. 1, 2 dan 3 B. 1 dan3 C. 2 dan 4 D. 4 saja E. 1, 2, 3 dan 4 6. Sebuah dawai yang kaku memiliki massa per satuan panjang 5,0 g/cm dan mendapat gaya tegangan 10 N. suatu gelombang sinusoidal merambat pada dawai dengan amplitude 0,12 mm dan frekuensi 100 Hz. Bila gelombang merambat dalam arah sumbu X positif, tulislah persamaannya. 7. Seutas kawat menghasilkan nada dasar 80 Hz. Bila kawat diperpendek 8 cm tanpa mengubah tegangan, dihasilkan frekuensi 85 Hz. Berapa frekuensi yang dihasilkan jika kawat dipendekkan 2 cm lagi? 8. Dawai gitar yang tidak dijepit dengan jari memiliki panjang 0,7 m dan dipetik hingga menghasilkan frekuensi nada dasar 330 Hz. Berapakah panjang dari ujung dawai yang harus dijepit dengan jari agar dihasilkan frekuensi nada dasar 440 Hz?
  • 18. 9. Dua pemain music sedang membandingkan clarinet yang mereka miliki. Clarinet pertama menghasilkan nada dengan frekuensi 441 Hz. Ketika dua clarinet itu dimainkan bersamaan, diperoleh 8 pelayangan setiap 2 sekon. Bila clarinet kedua menghasilkan nada lebih tinggi daripada clarinet pertama, tentukan frekuensi clarinet kedua. 10. Persamaan gelombang transversal yang merambat sepanjang tali yang sangat panjang adalah 𝑦 = 6sin(0,02πœ‹π‘₯ + 4πœ‹π‘‘) dengan y dan x dalam cm dan t dalam sekon. Tentukan: a. Amplitude gelombang b. Panjang gelombang c. Frekuensi gelombang d. Arah perambatan gelombang
  • 19. LEMBAR MINI RISET Aplikasi gelombang stasioner dan gelombang berjalan dalam kehidupan sehari-hari Nama :...................................................................................................... NIM :...................................................................................................... Prodi :...................................................................................................... *Berilah tanda ( √ ) pada kolom B jika pernyataan benar dan pada kolom S jika pernyataan salah. Kemudian tulislah alasan anda. No Pernyataan B S Alasan 1 Gelombang memindahkan materi 2 Gelombang longitudinal hanya dapat merambat dalam medium cair atau gas 3 Amplitudo gelombang stasioner berubah- ubah bergantung pada posisinya 4 Suara merambat paling cepat melalui ruang hampa atau ruang yang tidak ada udara 5 Dawai atau senar yang kedua ujungnya terikat, jika digetarkan akan membentuk gelombang stasioner 6 Cepat rambat gelombang pada dawai dapat diperbesar dengan cara mengganti dawai yang lebih pendek 7 Jika senar dikendurkan, maka suara lengkingannya akan semakin tinggi 8 Pada pipa organa, di bagian pipa tertutup tekanan udaranya lebih besar
  • 20. 9 Gelombang air laut merupakan contoh gelombang berjalan 10 Ketika mandi di laut, tubuh kita terhempas ketika diterpa gelombang laut karena terdapat energi pada gelombang laut. KUNCI JAWABAN MINI RISET 1. Salah Gelombang merupakan proses merambatnya suatu getaran yang tidak disertai dengan perpindahan medium perantaranya, tetapi hanya memindahkan energi. 2. Salah Gelombang longitudinal dapat meambat dalam medium padat, cair, maupun gas, contohnya gelombang bunyi. 3. Benar Amplitudo gelombang stasioner berubah-ubah bergantung pada posisinya 4. Salah Gelombang bunyi tidak dapat merambat dalam ruang hampa 5. Benar Dawai atau senar yang kedua ujungnya terikat, jika digetarkan akan timbul 2 gelombang dengan amplitudo dan frekuensi yang sama, namun arahnya berlawanan, sehingga membentuk gelombang stasioner 6. Salah Cepat rambat gelombang pada dawai dapat diperbesar dengan memperpanjang dawai. Sesuai dengan persamaan 𝑣 = √ 𝐹𝑙 π‘š , cepat rambat gelombang berbanding lurus terhadap panjang tali/dawai 7. Salah Frekuensi bunyi semakin tinggi jika tegangan tali bertambah besar. Oleh karena itu, suara lengkingan akan semakin tinggi jika tali dikencangkan (tali bertambah tegang)
  • 21. 8. Benar Pada bagian pipa organa yang tertutup, terbentuk simpul gelombang. Pada saat ini amplitudo gelombang minimum dan tekanan maksimum 9. Salah Gelombang air laut merupakan gelombang stasioner karena amplitudonya berubah- ubah bergantung posisi 10. Benar Saat mandi di laut, kita akan merasa terhempas ketika diterpa gelombang karena setiap gelombang selalu membawa energy dari satu tempat ke tempat lain. Energi gelombang laut bisa bersumber dari angin.
  • 22.
  • 23. DAFTAR PUSTAKA Saripudin,Aip,dkk.2009.Praktis Belajar Fisika kelas XII Menengah Atas.Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional (BSE).