Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas aplikasi statistik Maxwell-Boltzmann dalam menjelaskan distribusi kecepatan molekul, termasuk menentukan fungsi degenerasi, fungsi partisi, kecepatan maksimum, kecepatan rata-rata, dan kecepatan kuadrat rata-rata molekul berdasarkan distribusi Maxwell-Boltzmann.
Persamaan Schrodinger digunakan untuk menemukan fungsi gelombang partikel. Persamaan ini harus memenuhi tiga kriteria: konsisten dengan hukum kekekalan energi, konsisten dengan persamaan de Broglie, dan berharga tunggal. Untuk partikel bebas dalam satu dimensi, fungsi gelombang berbentuk sinusoidal yang bergantung pada momentum dan energi partikel. Dalam tiga dimensi, persamaan Schrodinger meliputi ketiga arah dimensi terse
Dokumen tersebut membahas tentang peluruhan alfa, termasuk definisi, mekanisme, energi yang dilepaskan, dan daya tembus partikel alfa. Ia juga menjelaskan teori Gamow tentang bagaimana partikel alfa dapat meloloskan diri dari inti dan memberikan contoh soal peluruhan alfa.
Dokumen tersebut membahas tentang interaksi radiasi dengan materi, khususnya interaksi partikel alfa, beta, dan elektromagnetik. Secara ringkas, partikel alfa memiliki daya tembus pendek tetapi kuat, sementara partikel beta dapat bergerak lebih jauh. Kedua partikel tersebut kehilangan energi saat berinteraksi dengan materi melalui proses ionisasi dan eksitasi yang dapat mengakibatkan perubahan sifat kim
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang tiga topik utama: (1) packing efisiensi untuk simple cubic, body centered cubic, dan face centered cubic; (2) penjelasan indeks Miller untuk menentukan orientasi bidang kristal; (3) rumus untuk menghitung jarak antar bidang kristal untuk berbagai sistem kristal.
Persamaan Schrodinger digunakan untuk menemukan fungsi gelombang partikel. Persamaan ini harus memenuhi tiga kriteria: konsisten dengan hukum kekekalan energi, konsisten dengan persamaan de Broglie, dan berharga tunggal. Untuk partikel bebas dalam satu dimensi, fungsi gelombang berbentuk sinusoidal yang bergantung pada momentum dan energi partikel. Dalam tiga dimensi, persamaan Schrodinger meliputi ketiga arah dimensi terse
Dokumen tersebut membahas tentang peluruhan alfa, termasuk definisi, mekanisme, energi yang dilepaskan, dan daya tembus partikel alfa. Ia juga menjelaskan teori Gamow tentang bagaimana partikel alfa dapat meloloskan diri dari inti dan memberikan contoh soal peluruhan alfa.
Dokumen tersebut membahas tentang interaksi radiasi dengan materi, khususnya interaksi partikel alfa, beta, dan elektromagnetik. Secara ringkas, partikel alfa memiliki daya tembus pendek tetapi kuat, sementara partikel beta dapat bergerak lebih jauh. Kedua partikel tersebut kehilangan energi saat berinteraksi dengan materi melalui proses ionisasi dan eksitasi yang dapat mengakibatkan perubahan sifat kim
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang tiga topik utama: (1) packing efisiensi untuk simple cubic, body centered cubic, dan face centered cubic; (2) penjelasan indeks Miller untuk menentukan orientasi bidang kristal; (3) rumus untuk menghitung jarak antar bidang kristal untuk berbagai sistem kristal.
Mikroskop digunakan untuk melihat objek kecil dengan memanfaatkan lensa obyektif dan okuler. Lensa obyektif akan membentuk bayangan objek yang diperbesarkan, yang kemudian dilihat melalui lensa okuler untuk didapatkan pembesaran total. Pembentukan bayangan harus memenuhi kondisi agar terlihat jelas di mata pengamat, yakni berada antara titik dekat dan jauh mata.
Teori Pita Energi menjelaskan tentang pembentukan tingkat-tingkat energi elektron pada atom, molekul, dan padatan. Ketika banyak atom bergabung membentuk padatan, tingkat valensi terluar setiap atom akan terpecah membentuk pita energi, sementara tingkat inti tidak terpecah. Pita energi ini dapat menentukan sifat konduktifitas suatu padatan, di mana konduktor memiliki pita valensi yang sebagian terisi dan beroverlap dengan p
Prinsip ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa posisi dan momentum sebuah partikel tidak dapat ditentukan secara simultan dengan tingkat akurasi yang tinggi. Jika posisi diketahui dengan pasti, maka momentum akan menjadi tidak pasti, dan sebaliknya. Prinsip ini dijelaskan melalui percobaan difraksi celah tunggal dan penafsiran fungsi gelombang menurut teori Born.
Berikut merupakan contoh pengerjaan laporan praktikum untuk judul percobaan Hukum Joule (L2)
Sebelumnya, pengerjaan laporan tersebut belum sepenuhnya benar dan tepat masih banyak yang perlu di perbaiki dan ditelaah ulang kembali.
Terutama untuk adek-adek Fisika UNDIP yang ingin mencontoh boleh-boleh saja, sesuaikan formatnya dan kebali lagi isinya harus ditinjau kembali.
Terimakasih 🙂
semoga bermanfaat
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang percobaan bandul fisis untuk menentukan percepatan gravitasi. Terdapat penjelasan teori bandul fisis, rumus-rumus yang digunakan, langkah-langkah percobaan, dan format tabel untuk merekam data hasil pengamatan.
Eksperimen ini menguji efek fotolistrik dengan mengukur tegangan yang dihasilkan oleh sel foto saat diterangi cahaya berbeda warna dan intensitas. Hasilnya digunakan untuk menghitung energi kinetik fotoelektron, energi foton, fungsi kerja, dan frekuensi ambang untuk setiap warna cahaya. Eksperimen ini bermanfaat untuk mempelajari sifat kuantum cahaya dan konfirmasi teori Einstein tentang efek fotolistrik
Dokumen tersebut membahas percobaan Geiger Muller yang bertujuan untuk memahami prinsip kerja dan karakteristik detektor Geiger Muller. Detektor Geiger Muller bekerja berdasarkan proses ionisasi gas akibat interaksi dengan radiasi, dengan kelebihan mudah dikonstruksi namun kekurangannya tidak dapat digunakan untuk spektroskopi."
Eksperimen hamburan Rutherford pada tahun 1910 menunjukkan hasil yang bertentangan dengan model atom Thomson dan mendorong pengembangan model inti atom oleh Rutherford, di mana muatan dan massa atom terpusat pada inti kecil di pusat atom. Rumus hamburan Rutherford kemudian dikembangkan dan dibuktikan melalui percobaan selanjutnya.
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)umammuhammad27
Laporan praktikum mendeskripsikan prosedur pengukuran momen inersia dari berbagai benda seperti bola, silinder, piringan, dan kerucut dengan mengukur massa, diameter, dan tinggi benda. Data pengukuran periode diri, periode benda, simpangan, dan periode piringan juga dilaporkan.
Eksperimen menggunakan kalorimeter untuk menentukan kapasitas kalor spesifik kuningan. Kuningan dipanaskan lalu dimasukkan ke dalam kalorimeter berisi air. Suhu diukur setiap setengah menit untuk menghitung kenaikan suhu. Data diolah menggunakan persamaan kalor untuk menghitung kapasitas kalor kuningan sebesar 378,7 J/kg°C dengan standar deviasi 5,68. Hasilnya memiliki ketelitian 3,
Dokumen ini menjelaskan rumus umum persamaan Lagrange untuk medan elektromagnet dan bagaimana energi kinetik dan potensial partikel dapat ditulis menggunakan potensial skalar dan vektor medan listrik dan magnetik. Persamaan umum Lagrange medan elektromagnet kemudian ditulis sebagai fungsi dari energi kinetik, potensial skalar, dan dot produk potensial vektor dan kecepatan partikel.
Makalah ini membahas osilator harmonik dan pembahasan mencakup definisi osilator harmonik, jenis osilator linier dan non linier, osilator harmonik sederhana, energi osilator harmonik sederhana, dan aplikasi osilator harmonik dalam kehidupan sehari-hari.
Mikroskop digunakan untuk melihat objek kecil dengan memanfaatkan lensa obyektif dan okuler. Lensa obyektif akan membentuk bayangan objek yang diperbesarkan, yang kemudian dilihat melalui lensa okuler untuk didapatkan pembesaran total. Pembentukan bayangan harus memenuhi kondisi agar terlihat jelas di mata pengamat, yakni berada antara titik dekat dan jauh mata.
Teori Pita Energi menjelaskan tentang pembentukan tingkat-tingkat energi elektron pada atom, molekul, dan padatan. Ketika banyak atom bergabung membentuk padatan, tingkat valensi terluar setiap atom akan terpecah membentuk pita energi, sementara tingkat inti tidak terpecah. Pita energi ini dapat menentukan sifat konduktifitas suatu padatan, di mana konduktor memiliki pita valensi yang sebagian terisi dan beroverlap dengan p
Prinsip ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa posisi dan momentum sebuah partikel tidak dapat ditentukan secara simultan dengan tingkat akurasi yang tinggi. Jika posisi diketahui dengan pasti, maka momentum akan menjadi tidak pasti, dan sebaliknya. Prinsip ini dijelaskan melalui percobaan difraksi celah tunggal dan penafsiran fungsi gelombang menurut teori Born.
Berikut merupakan contoh pengerjaan laporan praktikum untuk judul percobaan Hukum Joule (L2)
Sebelumnya, pengerjaan laporan tersebut belum sepenuhnya benar dan tepat masih banyak yang perlu di perbaiki dan ditelaah ulang kembali.
Terutama untuk adek-adek Fisika UNDIP yang ingin mencontoh boleh-boleh saja, sesuaikan formatnya dan kebali lagi isinya harus ditinjau kembali.
Terimakasih 🙂
semoga bermanfaat
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang percobaan bandul fisis untuk menentukan percepatan gravitasi. Terdapat penjelasan teori bandul fisis, rumus-rumus yang digunakan, langkah-langkah percobaan, dan format tabel untuk merekam data hasil pengamatan.
Eksperimen ini menguji efek fotolistrik dengan mengukur tegangan yang dihasilkan oleh sel foto saat diterangi cahaya berbeda warna dan intensitas. Hasilnya digunakan untuk menghitung energi kinetik fotoelektron, energi foton, fungsi kerja, dan frekuensi ambang untuk setiap warna cahaya. Eksperimen ini bermanfaat untuk mempelajari sifat kuantum cahaya dan konfirmasi teori Einstein tentang efek fotolistrik
Dokumen tersebut membahas percobaan Geiger Muller yang bertujuan untuk memahami prinsip kerja dan karakteristik detektor Geiger Muller. Detektor Geiger Muller bekerja berdasarkan proses ionisasi gas akibat interaksi dengan radiasi, dengan kelebihan mudah dikonstruksi namun kekurangannya tidak dapat digunakan untuk spektroskopi."
Eksperimen hamburan Rutherford pada tahun 1910 menunjukkan hasil yang bertentangan dengan model atom Thomson dan mendorong pengembangan model inti atom oleh Rutherford, di mana muatan dan massa atom terpusat pada inti kecil di pusat atom. Rumus hamburan Rutherford kemudian dikembangkan dan dibuktikan melalui percobaan selanjutnya.
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)umammuhammad27
Laporan praktikum mendeskripsikan prosedur pengukuran momen inersia dari berbagai benda seperti bola, silinder, piringan, dan kerucut dengan mengukur massa, diameter, dan tinggi benda. Data pengukuran periode diri, periode benda, simpangan, dan periode piringan juga dilaporkan.
Eksperimen menggunakan kalorimeter untuk menentukan kapasitas kalor spesifik kuningan. Kuningan dipanaskan lalu dimasukkan ke dalam kalorimeter berisi air. Suhu diukur setiap setengah menit untuk menghitung kenaikan suhu. Data diolah menggunakan persamaan kalor untuk menghitung kapasitas kalor kuningan sebesar 378,7 J/kg°C dengan standar deviasi 5,68. Hasilnya memiliki ketelitian 3,
Dokumen ini menjelaskan rumus umum persamaan Lagrange untuk medan elektromagnet dan bagaimana energi kinetik dan potensial partikel dapat ditulis menggunakan potensial skalar dan vektor medan listrik dan magnetik. Persamaan umum Lagrange medan elektromagnet kemudian ditulis sebagai fungsi dari energi kinetik, potensial skalar, dan dot produk potensial vektor dan kecepatan partikel.
Makalah ini membahas osilator harmonik dan pembahasan mencakup definisi osilator harmonik, jenis osilator linier dan non linier, osilator harmonik sederhana, energi osilator harmonik sederhana, dan aplikasi osilator harmonik dalam kehidupan sehari-hari.
Teks ini membahas persamaan Lagrange dan prosedur umum untuk mencari persamaan gerak suatu sistem. Persamaan Lagrange dirumuskan berdasarkan energi kinetik dan potensial tanpa mempertimbangkan gaya-gaya. Persamaan ini setara dengan hukum Newton jika menggunakan koordinat kartesius. Metode ini lebih mudah untuk partikel tunggal. Teks ini juga menjelaskan contoh penerapan persamaan Lagrange pada koordinat silinder untuk menent
Terdiri dari Bab mekanika gelombang, operator, solusi persamaan schrodinger, atom hidrogendan momentum sudut. Dilengkapi dengan Contoh soal dan pembahasannya.
Disusun oleh :
Dindi, Dini, Sasti, Rima, Alfi, Yuni, Fina, Nur89, wawan, Aziz Ayu dini Wiwis, denin, Nur, Anis, dan Ms Ihsan.
PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS JEMBER
Buku utama dan buku pembanding membahas materi momentum dan impuls. Buku utama memberikan konteks awal yang menjelaskan hukum-hukum kekekalan yang relevan sebelum memasuki pembahasan inti. Buku pembanding langsung memasuki pembahasan definisi momentum dan impuls tanpa penjelasan awal. Kedua buku memaparkan rumus dan contoh soal, namun buku utama lebih menekankan pada penerapan hukum kekekalan momentum.
Teks tersebut merangkum konsep-konsep dasar dinamika sistem partikel seperti kekekalan momentum linier, momentum sudut, dan energi pada sistem partikel. Konsep-konsep tersebut diterapkan pada beberapa contoh seperti roket dan sabuk konveyor.
Makalah ini membahas gelombang 3 dimensi, khususnya gelombang datar dan gelombang bola. Gelombang datar adalah contoh sederhana gelombang 3 dimensi yang terbentuk oleh titik-titik dengan fase yang sama tegak lurus arah rambatnya. Sedangkan gelombang bola terbentuk oleh gelombang yang merambat ke segala arah secara merata dari satu titik sumber.
Dokumen tersebut menjelaskan teori kinetik gas dan prinsip ekuipartisi energi. Teori kinetik gas mengasumsikan bahwa gas terdiri dari partikel yang bergerak secara acak dengan kecepatan rata-rata tertentu. Prinsip ekuipartisi energi menyatakan bahwa setiap derajat kebebasan molekul menyimpan energi kinetik sebesar 1/2kT. Dokumen tersebut juga menjelaskan hubungan antara energi kinetik, tekanan
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
1. “ APLIKASI STATISTIK MAXWELL-BOLTZMAN”
(DISTRIBUSI KECEPATAN MOLEKUL) ”
Oleh
Kelompok 4
NAMA : Desi Elna Sari (16033046)
Verent Ishica Putri (16033066)
Zara Zetiara Devisya (16033068)
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA B
DOSEN PEMBIMBING : Renol Afrizon, M.Pd
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
2. KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘aalamiin. Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
tentang “Aplikasi Fisika Statistik”.
Shalawat dan salam kita berikan kepada Nabi Muhammad SAW (Allaahumma shalli
‘alaa Muhammad wa ‘alaa aa li Muhammad) yang telah membawa dan mengarahkan
umatnya kepada jalan kebaikan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Renol Afrizon, M.Pd selaku dosen
pembimbing kami dalam mata kuliah Fisika Statistik. Terima kasih juga kepada rekan-rekan
pendidikan fisika B 2016 yang telah mempercayai kami untuk menyampaikan materi ini.
Semoga makalah kami dapat bermanfaat untuk kita semua, baik dari kalangan pelajar,
mahasiswa, masyarakat umum, dan terkhusus untuk kami sendiri. kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan pada makalah yang kami tulis. Wabillaahi taufiq wal hidayah,
Padang, 2 Desember 2018
Hormat saya,
3. BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Fisika statistik adalah suatu ilmu yang membahas sifat dan perilaku sistem yang terdiri
dari banyak partikel yang berukuran mikro. Segala sesuatu yang telah dipelajari dalam
termodinamika akan dibuktikan melalui fisika statistik. Dalam fisika statistik, kita mengenal
tiga distribusi yang mempunyai pendekatan yang berbeda, yaitu statistic Maxwell-
Boltzmann, Bose-Einstein, dan Fermi-Dirac. Ketiga distribusi ini dapat digunakan untuk
membuktikan besaran-besaran fisika yang dipelajari dalam termodinamika. Oleh karena itu,
saya akan membahas aplikasi dari statistik Maxwell-boltzmann yaitu mengenai distribusi
kecepatan molekul.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana aplikasi statistik Maxwell-Boltzmann pada distribusi kecepatan
molekul?
3. Tujuan
a. Mengetahui aplikasi statistik Maxwell-Boltzmann pada distribusi kecepatan
molekul.
4. DISTRIBUSI KECEPATAN MOLEKUL
Suatu metode statistik, mengarah langsung ke pernyataan untuk penempatan nomor
tingkat energi dan distribusi kecepatan.Pernyataan untuk distribusi pertama kali dikerjakan
oleh Maxwell,sebelum pengembangan metode statistik, dan kemudian oleh Boltzmann dan
disebut sebagai distribusi Maxwell Boltzmann.
Sepertipadabagian sebelumnya, kita menyatakandistribusidalam
haljumlahpenempatan rata-ratatingkat makroyangtermasukintervalenergi antara𝜀𝑗dan𝜀𝑗 + 𝛥𝜀𝑗.
Misalkan Nmerupakan jumlahtotalmolekuldenganenergi keatas dantermasukenergi𝜀𝑗:
𝑑𝒩𝑖 =
𝑁
𝑍
𝑑𝑔 𝑒𝑥𝑝 (
−𝐸 𝑖
𝑘𝑇
) (1)
1. Mencari Fungsi Degenerasi
Besarnya fungsi degenarasi :
Fungsi degenerasi dari jumlah keadaan yang energinya antara 𝐸𝑘dan𝐸𝑘 + 𝛥𝐸𝑘.
𝑑𝑔 =
1
ℎ3 ∭ ∭ 𝑑𝑥𝑑𝑦𝑑𝑧 𝑑𝑝𝑥 𝑑𝑝 𝑦 𝑑𝑝𝑧 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 (𝑉) = ∭ 𝑑𝑥𝑑𝑦𝑑𝑧 (2a)
𝑑𝑔 =
𝑉
ℎ3
∭ 𝑑𝑝𝑥 𝑑𝑝 𝑦 𝑑𝑝𝑧
Dari persamaan di atas p = mv, sehingga dP = m dv
𝑑𝑔 =
𝑉
ℎ3
∭ 𝑚𝑑 𝑣 𝑥 𝑚𝑑𝑣 𝑦 𝑚𝑑𝑣𝑧
𝑑𝑔 =
𝑚3
𝑉
ℎ3
∭ 𝑑𝑣 𝑥 𝑑𝑣 𝑦 𝑑𝑣𝑧
𝑑𝑣 𝑥 𝑑𝑣 𝑦 𝑑𝑣𝑧 dalam elemen bola yaitu 𝑣2
𝑑𝑣 sin 𝜃 𝑑𝜃 𝑑∅ kemudian di integralkan, sehingga
diperoleh seperti berikut :
𝑑𝑔 =
𝑚3
𝑉
ℎ3
∭ 𝑣2
𝑑𝑣sin 𝜃 𝑑𝜃 𝑑∅
𝑑𝑔 =
𝑚3
𝑉
ℎ3
𝑣2
𝑑𝑣∫ ∫ sin 𝜃 𝑑𝜃 𝑑∅
2𝜋
∅=0
𝜋
𝜃=0
𝑑𝑔 =
𝑚3
𝑉
ℎ3
𝑣2
𝑑𝑣 ∫ sin 𝜃
𝜋
0
𝑑𝜃 ∫ 𝑑𝜑
2𝜋
0
5. 𝑑𝑔 =
𝑚3
𝑉
ℎ3
𝑣2
𝑑𝑣 −cos 𝜃|0
𝜋
𝜑|0
2𝜋
𝑑𝑔 =
𝑚3
𝑉
ℎ3
𝑣2
𝑑𝑣 2 2𝜋
𝑑𝑔 =
4𝜋𝑚3
𝑉
ℎ3 𝑣2
𝑑𝑣 (2b)
2. Mencari Fungsi Partisi
Fungsi partisi partikel dapat dicari dengan memasukkan fungsi degenerasike dalam
fungsi partisi dan Ei merupakan besarnya energi kinetik partikel yaitu
𝑚𝑣2
2
:
𝑍 = ∫ 𝑑𝑔 exp(−
𝐸𝑖
𝑘𝑇
) (3a)
𝑍 = ∫
4𝜋𝑚3
𝑉
ℎ3
𝑣2
exp(−
𝑚𝑣2
2𝑘𝑇
) 𝑑𝑣
𝑍 =
4𝜋𝑚3
𝑉
ℎ3
∫ 𝑣 exp(−
𝑚𝑣2
2𝑘𝑇
) 𝑣𝑑𝑣
misal:
𝑢 =
𝑚𝑣2
2𝑘𝑇
𝑑𝑢 =
𝑚𝑣
𝑘𝑇
𝑑𝑣
𝑣𝑑𝑣 =
𝑘𝑇
𝑚
𝑑𝑢
𝑣 = (
2𝑢𝑘𝑇
𝑚
)
1
2
Sehingga fungsi partisi menjadi :
𝑍 =
4𝜋𝑚3
𝑉
ℎ3
∫ (
2𝑢𝑘𝑇
𝑚
)
1
2
exp(−𝑢)
𝑘𝑇
𝑚
𝑑𝑢
∞
0
6. 𝑍 =
4𝜋𝑚3
𝑉
ℎ3
(
2𝑘𝑇
𝑚
)
1
2 𝑘𝑇
𝑚
∫ ( 𝑢)
1
2 exp(−𝑢) 𝑑𝑢
∞
0
𝑍 =
2𝜋𝑚3
𝑉
ℎ3
(
2𝑘𝑇
𝑚
)
3
2
∫ ( 𝑢)
1
2 exp(−𝑢) 𝑑𝑢
∞
0
Solusi dari integral ini dapat diselesaikan dengan menggunakan fungsi gamma, yaitu :
∫ ( 𝑢)
1
2 exp(−𝑢) 𝑑𝑢
∞
0
𝑛 − 1 =
1
2
𝑛 =
3
2
Γ (
3
2
) = Γ (1 +
1
2
) =
1
2
Γ (
1
2
) =
1
2
√ 𝜋
𝑍 =
2𝜋𝑚3
𝑉
ℎ3
(
2𝑘𝑇
𝑚
)
3
2 1
2
√ 𝜋
𝑍 =
𝑉
ℎ3
(2𝜋𝑚𝑘𝑇)
3
2 (3b)
Banyaknya 𝒩𝑣 merupakanjumlahrata-ratamolekuldengansemua kecepatan dan
termasuk v, dan𝑑𝒩𝑣 adalah jumlahrata-rata dengankecepatan antaravdanv+Δv .
𝑑𝒩𝑣 =
𝑁
𝑍
𝑑𝑔 𝑒𝑥𝑝 (
−𝐸𝑖
𝑘𝑇
) (4a)
𝑑𝒩𝑣 =
𝑁
𝑉
ℎ3 (2𝜋𝑚𝑘𝑇)
3
2
4𝜋𝑚3
𝑉
ℎ3
𝑣2
𝑑𝑣 𝑒𝑥𝑝 (−
𝑚𝑣2
2𝐾𝑇
)
𝑑𝒩𝑣 =
4𝜋𝑚3
𝑁
(2𝜋)
3
2 ( 𝑚𝑘𝑇)
3
2
𝑣2
𝑒𝑥𝑝 (−
𝑚𝑣2
2𝐾𝑇
) 𝑑𝑣
𝑑𝑁 𝑣 =
4𝑁
√ 𝜋
(
𝑚
2𝐾𝑇
)
3/2
𝑣2
𝑒𝑥𝑝 (−
𝑚𝑣2
2𝐾𝑇
) 𝑑𝑣 (4b)
3. Mencari nilai kecepatan maksimum, kecepatan rata-rata, dan kecepatan kuadrat
rata-rata
Banyaknya 𝒩𝑣 merupakanjumlahrata-ratamolekuldengansemua kecepatan dan
termasuk v, dan𝑑𝒩𝑣 adalah jumlahrata-rata dengankecepatan antaravdanv+Δv .Jika
ruangkecepatandibagike dalam kulit bola dari ketebalanyang sama,kecepatanvm
7. dimanafungsidistribusimaksimumadalah jari-jariyangkulit bolayang
mencakupjumlahterbesardarititikrepresentatif.Kecepatanvm disebut jumlah kemungkinan
kecepatan.Untuk menemukannilainya, kita mengambilturunan pertamadarifungsi
distribusisehubungan denganvdanmengaturnyasama dengan nol.
𝑑
𝑑𝑣
[𝑣2
𝑒𝑥𝑝(−
𝑚𝑣2
2𝐾𝑇
)] = 0 (15a)
Halyang tersisasebagai masalahuntuk menunjukkan bahwa :
𝑣 𝑚 = √
2𝐾𝑇
𝑚
(15b)
Fungsi distribusisekarangdapat dinyatakanlebih lengkap dalam hal𝑣 𝑚 :
∆𝑁 𝑣
∆𝑣
=
4𝑁
√𝜋𝑣 𝑚
3
𝑣2
𝑒𝑥𝑝(
−𝑣2
𝑣 𝑚
2
) (16)
Fungsi distribusitergantung padasuhugas untuk banyaknya 𝑣 𝑚, yangmunculbaik
dalamfungsieksponensialdan koefisien. Gambar 1adalah grafikfungsi distribusipadatiga suhu
yang berbeda.
Gambar 1. Grafik dari fungsi distribusi kecepatan Maxwell pada3 temperatur berbeda
,T0>T2>T1
Kemungkinan kecepatanmenurun sebagaipenurunantemperaturdan"menyebar"
ataukecepatanmenjadi lebih kecil. Area di bawahkurvaketigaadalah sama, karena
daerahsesuai denganjumlahtotal molekul.Sebagaimana dijelaskandalam bagian sebelumnya
,kecepatanrata-rata molekul adalah :
𝑣̅ = ∫
𝑣 𝑑𝑁𝑣
𝑁
(17a)
= ∫
4𝑁
N√ 𝜋
[
𝑚
2𝐾𝑇
]
3
2
𝑣2
𝑒
−[
𝑚𝑣2
2𝐾𝑇
]
𝑑𝑣
9. du=
2 𝑚
2𝑘𝑇
v dv
v dv=
2 𝑘𝑇
2 𝑚
du
𝑣²̅̅̅=
4
√ 𝜋
[
𝑚
2𝐾𝑇
]
3
2
∫ [
2 𝑘𝑇 𝑢
𝑚
]
3/2~
0
𝑘𝑇
𝑚
du (18b)
=
4
√ 𝜋
[
𝑚
2𝐾𝑇
]
3
2
∫ [
2 𝑘𝑇
𝑚
]
3/2
𝑢3/2~
0
𝑒−𝑢 𝑘𝑇
𝑚
du
=
4
√ 𝜋
[
𝑚
2𝐾𝑇
]
3
2
[
2 𝑘𝑇
𝑚
]
3/2 𝑘𝑇
𝑚
∫ 𝑢3/2~
0
𝑒−𝑢
du
=
4 𝑘𝑇
√ 𝜋𝑚
3/4 √ 𝜋
𝑣²̅̅̅=
3𝑘𝑇
𝑚
(18c)
𝑣𝑟𝑚𝑠 = √ 𝑣̅2̅̅̅ (19a)
𝑣𝑟𝑚𝑠 =
3
2
𝑣 𝑚 = √3
𝑘𝑇
𝑚
(19b)
Metode ini berlaku untuksistem yang lebih rumit dari pada gas ideal dengan mengubah
ketergantungan ∈𝑗dan 𝐺𝑗pada kecepatan atau partikel.
𝑣 𝑚 = √2
𝑘𝑇
𝑚
(20a)
𝑣 = √
8
𝜋
𝑘𝑇
𝑚
= √2.55
𝑘𝑇
𝑚
(20b)
𝑣𝑟𝑚𝑠 = √3
𝑘𝑇
𝑚
(20c)
Ketiga kecepatan tersebut ditunjukkan pada gambar 2.Besaran relatifdari ketiganya ,
padasuhu tertentu adalah
𝑣 𝑚: 𝑣̅: 𝑣𝑟𝑚𝑠 = 1 ∶ 1.128 ∶ 1.224 (20d)
10. Gambar 2.Kemungkinan 𝑣 𝑚, 𝑣̅,dan vrms
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Aplikasi statistik Maxwell-Boltzmann pada distribusi kecepatan molekul
didapatkan𝑑𝑁 𝑣 =
4𝑁
√ 𝜋
(
𝑚
2𝐾𝑇
)
3/2
𝑣2
𝑒𝑥𝑝 (−
𝑚𝑣2
2𝐾𝑇
) 𝑑𝑣
2. Saran
Makalah ini bagus untuk dibaca semua kalangan masyarakat yang memerlukan
pengetahuan tentang aplikasi fisika statistik. Makalah ini masih membutuhkan perbaikan dan
tambahan dari sumber lain agar lebih lengkap.