SlideShare a Scribd company logo
Persamaan Schrodinger

Persamaan Schrodinger diajukan oleh fisikawan Erwin Schrodinger pada tahun 1925.
Persamaan Schrodinger ini menjelaskan hubungan ruang dan waktu pada sistem mekanika
kuantum. Persamaan ini merupakan hal penting dalam teori mekanika kuantum, sebagaimana
halnya hukum II Newton pada mekanika klasik.
Berbeda dari hukum Newton, pemecahan persamaan Schrodinger yang disebut juga fungsi
gelombang memberikan informasi tentang perilaku gelombang dari partikel.
Dalam mekanika klasik, persamaan yang dihadapi dapat dicirikan oleh hadirnya gaya
teryentu F. Sedangkan dalam mekanika kuantum, persoalannya dapat dicirikan oleh fungsi
potensial tertentu. Kita tinggal menuliskan persamaan Schrodinger bagi potensial tersebut
dan mencari pemecahannya. Persamaan Schrodinger memiliki rumus umum sebagai berikut :

Persamaan Schrodinger di atas dikenal juga dengan persamaan schrodinger waktu
bebas satu dimensi.
 Penurunan rumusnya sebagai berikut :
Dengan menggunakan hukum kekekalan energi :

Karena kajian kita tentang fisiska kuantum ini dibatasi pada keadaan tak relativistik,
maka :

Dimana kecepatan( ) yang dipakai disini adalah kecepatan ( ) potensial, tidak lagi
memakai kecepatan ( ) massa relativistik, maka :
→
Sehingga ,
( )

, dimana

yang setara dengan

, pada energi kinetik dari gelombang de broglie

...........(1)

Kita tahu bahwa persamaan umum gelombang pada tali adalah :
(

)

(

)

Untuk persamaan gelombang ini, kita mengabaikan waktu (bebas waktu) sehingga :
(
Dalam Schrodinger

)

→ 𝞇 sehingga :
(

)

Persamaan gelombang di atas, didiferensialkan 2X terhadap
( )
............................(1)

subtitusi persamaan (1) ke (2)

(

)

:
kita tahu bahwa,
(

)

(

)

RESEP SCHRODINGER
Mengingat teknik untuk memecahkan persamaan di atas bagi berbagai bentuk
potensial V (yang pada umumnya bergantung pada x) adalah hampir sama, maka
kita dapat menyusun daja suatu daftar urutan langkah seperti berikut ini :

1. Mulailah dengan menuliskan persamaan di atas untuk V(x) yang bersangkutan.
2. carilah suatu fungsi matematik ψ (x), bagi pemecahanya.
3. Dengan menerapkan syarat-syarat batas, maka beberapa dari anatara pemecahan itu
dapat dikesampingkan dan semua integrasi yang tidak diketahui dapat ditetapkan.
4. Jika sedang mencari pemecahan bagi suatu potensial yang berubah secara tidak
kontinu, maka harus menerapkan persyaratan kekontinuan pada ψ(dan pada dψ/dx
batas anatara daerah-daerah ketidakkontinuannya.
5. Tentukanlah semua tetapan (integras) yang belum diketahui
PROBABILITAS DAN NORMALISASI
Sebuah partikel tunggal dalam ruang tidak memiliki dimensi fisika karenan
dimensi sebuah titik dalam ruang adalah nol, maka probabilitas untuk menemukan
sebuah partikel di sebuah titik adalah selalu nol, tetapi untuk selang dx,
probabilitasnya tidak nol. Jika kita mendefinisikan P(x) sebagai rapat probabilitas
(probabilitas per satuan panjang, dalam ruang satu dimensi), maka tafsiran Ψ(x)
menurut resep Schrödinger adalah

Probabilitas untuk menemukan partikel antara x1 dan x2 adalah jumlah semua
probabilitas P(x) dx dalam selang infinitesimal antara x1 dan x2, yang tentu saja
dalan suatu integral.
Probabilitas untuk menemukan partikel antara x1 dan x2 =

Dari aturan ini kita peroleh dalil berikut, bahwa probabilitas unntuk menemukan
partikel disuatu titik sepanjang sumbu x, adalah 100 persen, sehingga berlaku

Sebuah fiungsi gelombang yang tetap pengalihannya ditentukan menurut
persamaan di atas dikatakan ternomalisasikan; jika tidak, ia dikatakan tidak
ternomalisasikan. Hanyalah fungsi gelombamh yang ternomalisasikan secara tepat,
yang dapat digunakan untuk melalkukan semuaperhitungan yang mempunyai
makna fisika. Jika normalisasinya telah dilakukan secara tepat, maka persamaan

Akan selalu menghasilkan suatu probabilitas yang terletak antara 0 dan 1.
D. Beberapa Penerapan Persamaan Schrodinger
1. Pada partikel Bebas
2. Pada Partikel dalam kotak (1D)
3. Pada partikel dalam kotak (2D)

 Partikel bebas
Partikel bebas adalah sebuah partikel yang bergerak tanpa dipengaruhi gaya
apapun dalam bagian ruang; yaitu F=0, sehingga V(x)= tetapan untuk semua
x.
Rumusan persamaan schrodinger menjadi;

E
2

Dimana kita tahu bahwa: k

E=k+v

E=k

Sehingga energi yang dihasilkan oleh partikel itu sendiri adalah:

E=
 Partikel dalam kotak (1D)
Kita tinjau sebuah partikel yang terperangkap dalam sebuah kotak (1D)
dengan panjang L ;

0

X

L

V=0

X=0

x=L

Solusinya : 𝞇(x) = A sin kx + B cos kx
Dengan syarat batas ; 𝞇(x) = 0 dan x = L ;
Maka ; 𝞇(x) = A sin kx + B cos kx
0

= Asin kx + 0

0

= A sin kL
A sin nπ = A sin kL
nπ =
π

n = bilangan bulat 1,2,3,,,,,,

kL

=k

Sehingga untuk energinya menjadi;
E=
E=(

)

E=
Untuk persamaan gelombangnya;
𝞇(x) = A sin kx
𝞇(x) = A sin ( )x
Syarat normalisasinya :
∫

∫

∫

(

∫

[

( )

(

)

(

)

(

)

(
A2 =

)

) ]
A=√

Sehingga persamaan gelombang untuk partikel dalam kotak (1D) menjadi:
𝞇(x) = A sin ( )
𝞇(x) = √

sin ( )

 Partikel dalam kotak (2D)
Ciri pemecahannya masih tetap sama, namun ada suatu ciri baru yang
penting yang dikenalkan yaitu “degenerasi” yang akan lebih penting
penjelasannya nanti pada fisika atom.
Dari persamaan umum schrodinger versi satu dimensi (1D),yakni x
saja sehingga pada dua dimensi (2D) terhadap x dan y, seperti:
(

(

)

(

)

(

)

)

(

)

(

Gambarnya:
y

v=∞

y=L
v=0

v=∞

x
x=L

sehingga solusinya menjadi:
𝞇(x) = f(x) g(x)
f(x) = Asin kxx + B cos kxx
g(x)= C sin kyy + D cos kyy
syarat normalisasinya :
∬

( )

Dengan :

,
Sehingga persamaan gelombangnya menjadi :

(

)

√ (

)√ (

)

)
(

)

Dan energinya menjadi :

(

)

G. Ketergantungan Pada Waktu
untuk 1D

Untuk persamaan di atas adalah: kita tinjau sebuah gelombang dalam
bidang xy berjalan dalam arah +x.
Gambarannya:
v
IA

Persamaan gelombangnya menjadi :
y = A cos w (t - x/v)
kita ubah dalam bentuk eksponennya menjadi :
(

)

Persamaan schrodinger :
(

)

(

)
Dimana kita tahu bahwa : ω = 2πv ,(v = kec.partikel)
v = 𝛌v
(kec. De broglie)
Sehingga:
(

⁄‫) ג‬
⁄
‫ג‬

(

⁄ )

......................(1)

Dimana :

,

,

Sehingga:
(

⁄ )

(

)

⁄ (

) ...............................(2)

untuk memperoleh persamaan schrodinger bergantung waktu dalam satu dimensi
adalah dengan menurunkan persamaan (2) 2x terhadap dan 2x terhadap .
Sehingga:
⁄ (

terhadap x,

)
⁄ (

)

⁄ (

)

..................(3)
⁄ (

Tehadap t :

)

⁄ (

)

...................................(4)
Untuk Persamaan energi mekanik :
⁄

⁄

( )

⁄

Sehingga;

..................( dikali

)

...............................(5)
Dari persamaan (3) diperoleh:
:

dan dari persamaan (4) diperoleh

kemudian substitusikan persamaan (6) dan (7) ke persamaan (5)

sehingga diperoleh:

(

)

(persamaan schrodinger bergantung waktu)
H .Tidak Ketergantungan Pada Waktu
Persamaannya :
atau

(

)

(1D)

Untuk yang 2D dan 3D tinggal menambahkan variabelnya menjadi (x,y) untuk
2D dan (x,y,z) untuk yang 3D.

I. Potensial Tangga Dan Halang
Dalam hal ini kita akan menganalisis apa yang terjadi jika sebuah partikel
yang sedang bergerak dalam ruang 1D pada suatu daerah berpotensial tetap
tiba-tiba bergerak memasuki daerah yang potensialnya berbeda . kita akan
mengambil E sebagai energi total yang tetap dan V sebagai nilai energi
potensial tetapnya.
V
I

E

II

X=0
 Apabila E

x

V, maka pemecahan persamaan schrodingernya berbentuk:

Fungsi gelombang sebuah partikel berenergi E yang memasuki sebuah
potensial tangga setinggi

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Kumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi TermodinamikaKumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi Termodinamika
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
 
Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 
Atom hidrogen
Atom hidrogenAtom hidrogen
Atom hidrogen
 
Persamaan Schrodinger
Persamaan SchrodingerPersamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
 
Entropi (new)
Entropi (new)Entropi (new)
Entropi (new)
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat Padat
 
Hukum hukum termodinamika
Hukum hukum termodinamikaHukum hukum termodinamika
Hukum hukum termodinamika
 
Bab iii(fix)
Bab iii(fix)Bab iii(fix)
Bab iii(fix)
 
Turunan parsial (pertemuan iv)
Turunan parsial (pertemuan iv)Turunan parsial (pertemuan iv)
Turunan parsial (pertemuan iv)
 
Struktur Kristal
Struktur KristalStruktur Kristal
Struktur Kristal
 
Bab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogenBab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogen
 
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
 
Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamika
 
TEORI KINETIKA GAS
TEORI KINETIKA GASTEORI KINETIKA GAS
TEORI KINETIKA GAS
 
Kelompok 4 osilator harmonik revisi
Kelompok 4 osilator harmonik revisiKelompok 4 osilator harmonik revisi
Kelompok 4 osilator harmonik revisi
 
Tetapan pegas
Tetapan pegas Tetapan pegas
Tetapan pegas
 
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
 

Similar to 147032576 makalah-scrodinger-fisika-modern-mipa-fisika

Similar to 147032576 makalah-scrodinger-fisika-modern-mipa-fisika (20)

Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
1. persamaan schrodinger
1. persamaan schrodinger1. persamaan schrodinger
1. persamaan schrodinger
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Fisika kuantum edit
Fisika kuantum editFisika kuantum edit
Fisika kuantum edit
 
PPT_KELMPK5_FISIKA KUANTUM (1).pptx
PPT_KELMPK5_FISIKA KUANTUM (1).pptxPPT_KELMPK5_FISIKA KUANTUM (1).pptx
PPT_KELMPK5_FISIKA KUANTUM (1).pptx
 
Mengungkap radiasi benda hitam menggunakan statistik bose
Mengungkap radiasi benda hitam menggunakan statistik boseMengungkap radiasi benda hitam menggunakan statistik bose
Mengungkap radiasi benda hitam menggunakan statistik bose
 
Medan magnet sebagai_medan_listrik
Medan magnet sebagai_medan_listrikMedan magnet sebagai_medan_listrik
Medan magnet sebagai_medan_listrik
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 
Mekanika kuantum
Mekanika kuantumMekanika kuantum
Mekanika kuantum
 
Rumus-rumus untuk IPhO
Rumus-rumus untuk IPhORumus-rumus untuk IPhO
Rumus-rumus untuk IPhO
 
Pendahuluan1
Pendahuluan1Pendahuluan1
Pendahuluan1
 
Mekanika lagrange
Mekanika lagrangeMekanika lagrange
Mekanika lagrange
 
Fisika modern
Fisika modernFisika modern
Fisika modern
 
Listrik dan Magnet_Rabu_09.40_Teknik Khusus Menghitung Potensial_Kelompok 1 (...
Listrik dan Magnet_Rabu_09.40_Teknik Khusus Menghitung Potensial_Kelompok 1 (...Listrik dan Magnet_Rabu_09.40_Teknik Khusus Menghitung Potensial_Kelompok 1 (...
Listrik dan Magnet_Rabu_09.40_Teknik Khusus Menghitung Potensial_Kelompok 1 (...
 
Fisika modern
Fisika modernFisika modern
Fisika modern
 
Sifat gelombang de broglie
Sifat gelombang de broglieSifat gelombang de broglie
Sifat gelombang de broglie
 
Pdp jadi
Pdp jadiPdp jadi
Pdp jadi
 
Pembahasan Mengenai Getaran dalam Zat Padat
Pembahasan Mengenai Getaran dalam Zat PadatPembahasan Mengenai Getaran dalam Zat Padat
Pembahasan Mengenai Getaran dalam Zat Padat
 
Pemisahan variabel
Pemisahan variabelPemisahan variabel
Pemisahan variabel
 
Fisika Kuantum1.pptx
Fisika Kuantum1.pptxFisika Kuantum1.pptx
Fisika Kuantum1.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

147032576 makalah-scrodinger-fisika-modern-mipa-fisika

  • 1. Persamaan Schrodinger Persamaan Schrodinger diajukan oleh fisikawan Erwin Schrodinger pada tahun 1925. Persamaan Schrodinger ini menjelaskan hubungan ruang dan waktu pada sistem mekanika kuantum. Persamaan ini merupakan hal penting dalam teori mekanika kuantum, sebagaimana halnya hukum II Newton pada mekanika klasik. Berbeda dari hukum Newton, pemecahan persamaan Schrodinger yang disebut juga fungsi gelombang memberikan informasi tentang perilaku gelombang dari partikel. Dalam mekanika klasik, persamaan yang dihadapi dapat dicirikan oleh hadirnya gaya teryentu F. Sedangkan dalam mekanika kuantum, persoalannya dapat dicirikan oleh fungsi potensial tertentu. Kita tinggal menuliskan persamaan Schrodinger bagi potensial tersebut dan mencari pemecahannya. Persamaan Schrodinger memiliki rumus umum sebagai berikut : Persamaan Schrodinger di atas dikenal juga dengan persamaan schrodinger waktu bebas satu dimensi.  Penurunan rumusnya sebagai berikut : Dengan menggunakan hukum kekekalan energi : Karena kajian kita tentang fisiska kuantum ini dibatasi pada keadaan tak relativistik, maka : Dimana kecepatan( ) yang dipakai disini adalah kecepatan ( ) potensial, tidak lagi memakai kecepatan ( ) massa relativistik, maka : →
  • 2. Sehingga , ( ) , dimana yang setara dengan , pada energi kinetik dari gelombang de broglie ...........(1) Kita tahu bahwa persamaan umum gelombang pada tali adalah : ( ) ( ) Untuk persamaan gelombang ini, kita mengabaikan waktu (bebas waktu) sehingga : ( Dalam Schrodinger ) → 𝞇 sehingga : ( ) Persamaan gelombang di atas, didiferensialkan 2X terhadap ( ) ............................(1) subtitusi persamaan (1) ke (2) ( ) :
  • 3. kita tahu bahwa, ( ) ( ) RESEP SCHRODINGER Mengingat teknik untuk memecahkan persamaan di atas bagi berbagai bentuk potensial V (yang pada umumnya bergantung pada x) adalah hampir sama, maka kita dapat menyusun daja suatu daftar urutan langkah seperti berikut ini : 1. Mulailah dengan menuliskan persamaan di atas untuk V(x) yang bersangkutan. 2. carilah suatu fungsi matematik ψ (x), bagi pemecahanya. 3. Dengan menerapkan syarat-syarat batas, maka beberapa dari anatara pemecahan itu dapat dikesampingkan dan semua integrasi yang tidak diketahui dapat ditetapkan. 4. Jika sedang mencari pemecahan bagi suatu potensial yang berubah secara tidak kontinu, maka harus menerapkan persyaratan kekontinuan pada ψ(dan pada dψ/dx batas anatara daerah-daerah ketidakkontinuannya. 5. Tentukanlah semua tetapan (integras) yang belum diketahui
  • 4. PROBABILITAS DAN NORMALISASI Sebuah partikel tunggal dalam ruang tidak memiliki dimensi fisika karenan dimensi sebuah titik dalam ruang adalah nol, maka probabilitas untuk menemukan sebuah partikel di sebuah titik adalah selalu nol, tetapi untuk selang dx, probabilitasnya tidak nol. Jika kita mendefinisikan P(x) sebagai rapat probabilitas (probabilitas per satuan panjang, dalam ruang satu dimensi), maka tafsiran Ψ(x) menurut resep Schrödinger adalah Probabilitas untuk menemukan partikel antara x1 dan x2 adalah jumlah semua probabilitas P(x) dx dalam selang infinitesimal antara x1 dan x2, yang tentu saja dalan suatu integral. Probabilitas untuk menemukan partikel antara x1 dan x2 = Dari aturan ini kita peroleh dalil berikut, bahwa probabilitas unntuk menemukan partikel disuatu titik sepanjang sumbu x, adalah 100 persen, sehingga berlaku Sebuah fiungsi gelombang yang tetap pengalihannya ditentukan menurut persamaan di atas dikatakan ternomalisasikan; jika tidak, ia dikatakan tidak ternomalisasikan. Hanyalah fungsi gelombamh yang ternomalisasikan secara tepat, yang dapat digunakan untuk melalkukan semuaperhitungan yang mempunyai makna fisika. Jika normalisasinya telah dilakukan secara tepat, maka persamaan Akan selalu menghasilkan suatu probabilitas yang terletak antara 0 dan 1.
  • 5. D. Beberapa Penerapan Persamaan Schrodinger 1. Pada partikel Bebas 2. Pada Partikel dalam kotak (1D) 3. Pada partikel dalam kotak (2D)  Partikel bebas Partikel bebas adalah sebuah partikel yang bergerak tanpa dipengaruhi gaya apapun dalam bagian ruang; yaitu F=0, sehingga V(x)= tetapan untuk semua x. Rumusan persamaan schrodinger menjadi; E 2 Dimana kita tahu bahwa: k E=k+v E=k Sehingga energi yang dihasilkan oleh partikel itu sendiri adalah: E=  Partikel dalam kotak (1D) Kita tinjau sebuah partikel yang terperangkap dalam sebuah kotak (1D) dengan panjang L ; 0 X L V=0 X=0 x=L Solusinya : 𝞇(x) = A sin kx + B cos kx Dengan syarat batas ; 𝞇(x) = 0 dan x = L ; Maka ; 𝞇(x) = A sin kx + B cos kx 0 = Asin kx + 0 0 = A sin kL
  • 6. A sin nπ = A sin kL nπ = π n = bilangan bulat 1,2,3,,,,,, kL =k Sehingga untuk energinya menjadi; E= E=( ) E= Untuk persamaan gelombangnya; 𝞇(x) = A sin kx 𝞇(x) = A sin ( )x Syarat normalisasinya : ∫ ∫ ∫ ( ∫ [ ( ) ( ) ( ) ( ) ( A2 = ) ) ] A=√ Sehingga persamaan gelombang untuk partikel dalam kotak (1D) menjadi: 𝞇(x) = A sin ( )
  • 7. 𝞇(x) = √ sin ( )  Partikel dalam kotak (2D) Ciri pemecahannya masih tetap sama, namun ada suatu ciri baru yang penting yang dikenalkan yaitu “degenerasi” yang akan lebih penting penjelasannya nanti pada fisika atom. Dari persamaan umum schrodinger versi satu dimensi (1D),yakni x saja sehingga pada dua dimensi (2D) terhadap x dan y, seperti: ( ( ) ( ) ( ) ) ( ) ( Gambarnya: y v=∞ y=L v=0 v=∞ x x=L sehingga solusinya menjadi: 𝞇(x) = f(x) g(x) f(x) = Asin kxx + B cos kxx g(x)= C sin kyy + D cos kyy syarat normalisasinya : ∬ ( ) Dengan : , Sehingga persamaan gelombangnya menjadi : ( ) √ ( )√ ( ) )
  • 8. ( ) Dan energinya menjadi : ( ) G. Ketergantungan Pada Waktu untuk 1D Untuk persamaan di atas adalah: kita tinjau sebuah gelombang dalam bidang xy berjalan dalam arah +x. Gambarannya: v IA Persamaan gelombangnya menjadi : y = A cos w (t - x/v) kita ubah dalam bentuk eksponennya menjadi : ( ) Persamaan schrodinger : ( ) ( )
  • 9. Dimana kita tahu bahwa : ω = 2πv ,(v = kec.partikel) v = 𝛌v (kec. De broglie) Sehingga: ( ⁄‫) ג‬ ⁄ ‫ג‬ ( ⁄ ) ......................(1) Dimana : , , Sehingga: ( ⁄ ) ( ) ⁄ ( ) ...............................(2) untuk memperoleh persamaan schrodinger bergantung waktu dalam satu dimensi adalah dengan menurunkan persamaan (2) 2x terhadap dan 2x terhadap . Sehingga: ⁄ ( terhadap x, ) ⁄ ( ) ⁄ ( ) ..................(3)
  • 10. ⁄ ( Tehadap t : ) ⁄ ( ) ...................................(4) Untuk Persamaan energi mekanik : ⁄ ⁄ ( ) ⁄ Sehingga; ..................( dikali ) ...............................(5) Dari persamaan (3) diperoleh: : dan dari persamaan (4) diperoleh kemudian substitusikan persamaan (6) dan (7) ke persamaan (5) sehingga diperoleh: ( ) (persamaan schrodinger bergantung waktu)
  • 11. H .Tidak Ketergantungan Pada Waktu Persamaannya : atau ( ) (1D) Untuk yang 2D dan 3D tinggal menambahkan variabelnya menjadi (x,y) untuk 2D dan (x,y,z) untuk yang 3D. I. Potensial Tangga Dan Halang Dalam hal ini kita akan menganalisis apa yang terjadi jika sebuah partikel yang sedang bergerak dalam ruang 1D pada suatu daerah berpotensial tetap tiba-tiba bergerak memasuki daerah yang potensialnya berbeda . kita akan mengambil E sebagai energi total yang tetap dan V sebagai nilai energi potensial tetapnya. V I E II X=0  Apabila E x V, maka pemecahan persamaan schrodingernya berbentuk: Fungsi gelombang sebuah partikel berenergi E yang memasuki sebuah potensial tangga setinggi