SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Etika Profesi Akuntansi
Sesi – 3 & 4
Sentot E Baskoro, MM, MH
sentot@baskoro.com
0811 85 75 86
Prinsip Etika Profesi IAI
 Keanggotaan dalam Ikatan Akuntan Indonesia
bersifat sukarela. Dengan menjadi anggota,
seorang akuntan mempunyai kewajiban untuk
menjaga disiplin diri di atas dan melebihi yang
disyaratkan oleh hukum dan peraturan.
 Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan
Akuntan Indonesia menyatakan pengakuan profesi
akan tanggungjawabnya kepada publik, pemakai
jasa akuntan, dan rekan. Prinsip ini memandu
anggota dalam memenuhi tanggung-jawab
profesionalnya dan merupakan landasan dasar
perilaku etika dan perilaku profesionalnya. Prinsip
ini meminta komitmen untuk berperilaku terhormat,
bahkan dengan pengorbanan keuntungan pribadi
Prinsip I - Tanggung Jawab
Profesi
 Dalam melaksanakan tanggung-
jawabnya sebagai profesional setiap
anggota harus senantiasa
menggunakan pertimbangan moral
dan profesional dalam semua
kegiatan yang dilakukannya.
Prinsip I - Tanggung Jawab
Profesi
Sebagai profesional, anggota mempunyai
peran penting dalam masyarakat. Sejalan
dengan peranan tersebut, anggota
mempunyai tanggung jawab kepada semua
pemakai jasa profesional mereka. Anggota
juga harus selalu bertanggung jawab untuk
bekerja sarna dengan sesama anggota untuk
mengembangkan profesi akuntansi,
memelihara kepercayaan masyarakat, dan
menjalankan tanggung-jawab profesi dalam
mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif
semua anggota diperlukan untuk memelihara
dan meningkatkan tradisi profesi.
Prinsip II - Kepentingan Publik
 Setiap anggota berkewajiban untuk
senantiasa bertindak dalam kerangka
pelayanan kepada publik,
menghormati kepercayaan publik, dan
menunjukkan komitmen atas
profesionalisme.
01. Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan
tanggung-jawab kepada publik. Profesi akuntan
memegang peranan yang penting di masyarakat, di
mana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien,
pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai,
investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya
bergantung kepacla obyektivitas dan integritas akuntan
dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara
tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung-jawab
akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan
publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat
dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan.
Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah
laku akuntan dalam menyediakan jasanya
mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan
negara.
Prinsip II - Kepentingan Publik (1)
02. Profesi akuntan dapat tetap berada
pada posisi yang penting ini hanya dengan
terus menerus memberikan jasa yang unik
ini pada tingkat yang menunjukkan bahwa
kepercayaan masyarakat dipegang teguh.
Kepentingan utama profesi akuntan
adalah untuk membuat pemakai jasa
akuntan paham bahwa jasa akuntan
dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi
dan sesuai dengan persyaratan etika yang
diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi
tersebut.
Prinsip II - Kepentingan Publik (2)
03. Dalam mememuhi tanggung-jawab profesionalnya,
anggota mungkin menghadapi tekanan yang saling
berbenturan dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
Dalam mengatasi benturan ini, anggota harus bertindak
dengan penuh integritar, dengan suatu keyakinan
bahwa apabila anggota memenuhi kewajibannya
kepada publik, maka kepentingan penerima jasa
terlayani dengan sebaik-baiknya.
04. Mereka yang memperoleh pelayanan dari anggota
mengharapkan anggota untuk memenuhi
tanggungjawabnya dengan integritas, obyektivitas,
keseksamaan profesional, dan kepentingan untuk
melayani publik. Anggota diharapkan untuk
memberikan jasa berkualitas, mengenakan imbalan
jasa yang pantas, serta menawarkan berbagai jasa,
semuanya dilakukan dengan tingkat profesionalisme
yang konsisten dengan Prinsip Etika Profesi ini.
Prinsip II - Kepentingan Publik (3)
05. Semua anggota mengikat dirinya
untuk menghormati kepercayaan
publik. Atas kepercayaan yang
diberikan publik kepadanya, anggota
harus secara terus-menerus
menunjukkan dedikasi mereka untuk
mencapai profesionalisme yang tinggi.
Prinsip II - Kepentingan Publik (4)
06. Tanggung-jawab seorang akuntan tidak semata-mata untuk
memenuhi kebutuhan klien individual atau pemberi kerja. Dalam
melaksanakan tugasnya seorang akuntan harus mengikuti standar
profesi yang dititik-beratkan pada kepentingan publik, misalnya:
 auditor independen membantu memelihara integritas dan efisiensi
dari laporan keuangan yang disajikan kepada lembaga keuangan
untuk mendukung pemberian pinjaman dan kepada pemegang
saham untuk memperoleh modal;
 eksekutif keuangan bekerja di berbagai bidang akuntansi
manajemen dalam organisasi dan memberikan kontribusi
terhadap efisiensi dan efektivitas dari penggunaan sumber daya
organisasi;
 auditor intern memberikan keyakinan tentang sistem
pengendalian internal yang baik untuk meningkatkan keandalan
informasi keuangan dari pemberi kerja kepada pihak luar.
 ahli pajak membantu membangun kepercayaan dan efisiensi serta
penerapan yang adil dari sistem pajak; dan
 konsultan manajemen mempunyai tanggung-jawab terhadap
kepentingan umum dalam membantu pembuatan keputusan
manajemen yang baik.
Prinsip II - Kepentingan Publik (5)
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik,
setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab
profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
 01. Integritas adalah suatu elemen karakter yang
mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas
merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik
dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam
menguji semua keputusan yang diambilnya.
 02. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk,
antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus
mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan
kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh
keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan
yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur,
tetapi tidak dapat menerima kecurangan atau peniadaan
prinsip.
Prinsip III - Integritas
03. Integritas diukur dalam bentuk apa yang
benar dan adil. Dalam hal tidak terdapat
aturan, standar, panduan khusus atau dalam
menghadapi pendapat yang bertentangan,
anggota harus menguji keputusan atau
perbuatannya dengan bertanya apakah
anggota telah melakukan apa yang seorang
berintegritas akan lakukan dan apakah
anggota telah menjaga integritas dirinya.
Integritas mengharuskan anggota untuk
menaati baik bentuk maupun jiwa standar
teknis dan etika.
04. Integritas juga mengharuskan anggota
untuk mengikuti prinsip obyektivitas dan
kehati-hatian profesional.
Prinsip III – Integritas (2)
Setiap anggota harus menjaga
obyektivitasnya dan bebas dari benturan
kepentingan dalam pemenuhan
kewajiban profesionalnya.
01. Obyektivitas adalah suatu kualitas
yang memberikan nilai atas jasa yang
diberikan anggota. Prinsip obyektivitas
mengharuskan anggota bersikap adil,
tidak memihak, jujur secara intelektual,
tidak berprasangka atau bias, serta
bebas dari benturan kepentingan atau
berada di bawah pengaruh pihak lain.
Prinsip IV - Obyektivitas
02. Anggota bekerja dalam berbagai kapasitas yang
berbeda dan harus menunjukkan obyektivitas mereka
dalam berbagai situasi. Anggota dalam praktik publik
memberikan jasa atestasi, perpajakan, serta konsultasi
manajemen. Anggota yang lain menyiapkan laporan
keuangan sebagai seorang bawahan, melakukan jasa
audit internal dan bekerja dalam kapasitas keuangan
dan manajemennya di industri, pendidikan dan
pemerintahan. Mereka juga mendidik dan melatih
orang-orang yang ingin masuk ke dalam profesi.
Apapun jasa atau kapasitasnya, anggota harus
melindungi integritas pekerjaannya dan memelihara
obyektivitas.
03. Dalam menghadapi situasi dan praktik yang secara
spesifik berhubungan dengan aturan etika sehubungan
dengan obyektivitas, pertimbangan yang cukup harus
diberikan terhadap faktor-faktor berikut:
Prinsip IV – Obyektivitas (2)
a. Adakalanya anggota dihadapkan kepada situasi yang memungkinkan
mereka menerima tekanan-tekanan yang diberikan kepadanya.
Tekanan ini dapat mengganggu obyektivitasnya.
b. Adalah tidak praktis untuk menyatakan dan menggambarkan semua
situasi di mana tekanan-tekanan ini mungkin terjadi. Ukuran
kewajaran (reasonableness) harus digunakan dalam menentukan
standar untuk mengindentifikasi hubungan yang mungkin atau
kelihatan dapat merusak obyektivitas anggota.
c. Hubungan-hubungan yang memungkinkan prasangka, bias atau
pengaruh lainnya untuk melanggar obyektivitas harus dihindari.
d. Anggota memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa orang-orang
yang terilbat dalam pemberian jasa profesional mematuhi prinsip
obyektivitas.
e. Anggota tidak boleh menerima atau menawarkan hadiah atau
entertainment yang dipercaya dapat menimbulkan pengaruh yang
tidak pantas terhadap pertimbangan profesional mereka atau
terhadap orang-orang yang berhubungan dengan mereka. Anggota
harus menghindari situasi-situasi yang dapat membuat posisi
profesional mereka ternoda.
Prinsip IV – Obyektivitas (3)
Setiap anggota harus melaksanakan
jasa profesionalnya tkngan kehati-hatian,
kompetensi dan ketekunan, serta
mempunyai kewajiban untuk
mempertahankan pengetahuan dan
keterampilan profesional pada tingkat
yang diperlukan untuk memastikan
bahwa klien atau pemberi kerja
memperoleh matifaat dari jasa
profesional yang kompeten berdasarkan
perkembangan praktik, legislasi dan
teknik yang paling mutakhir.
Prinsip V - Kompetensi dan Kehati-
hatian Profesional
01. Kehati-hatian profesional
mengharuskan anggota untuk
memenuhi tanggung jawab
profesionalnya dengan kompetensi
dan ketekunan. Hal ini mengandung
arti bahwa anggota mempunyai
kewajiban untuk melaksanakan jasa
profesional dengan sebaik-baiknya
sesuai dengan kemampuannya, derni
kepentingan pengguna jasa dan
konsisten dengan tanggung-jawab
Prinsip V - Kompetensi dan Kehati-
hatian Profesional (2)
02. Kompetensi diperoleh melalui
pendidikan dan pengalaman. Anggota
seyogyanya tidak menggambarkan
dirinya memiliki keahlian atau
pengalaman yang tidak mereka punyai.
Dalam semua penugasan dan dalam
semua tanggung-jawabnya, setiap
anggota harus melakukan upaya untuk
mencapai tingkatan kompetensi yang
akan meyakinkan bahwa kualitas jasa
yang diberikan memenuhi tingkatan
profesionalisme tinggi seperti
Prinsip V - Kompetensi dan Kehati-
hatian Profesional (3)
Kompetensi profesional dapat dibagi menjadi 2 (dua) fase yang terpisah:
1. Pencapaian Kompetensi Profesional. Pencapaian kompetensi
profesional pada awalnya memerlukan standar pendidikan umum yang
tinggi, diikuti oleh pendidikan khusus, pelatihan dan ujian profesional
dalam subyek-subyek yang relevan, dan pengalaman kerja. Hal ini harus
menjadi pola pengembangan yang normal untuk anggota.
2. Pemeliharaan Kompetensi Profesional.
 Kompetensi harus dipelihara dan dijaga melalui kormitmen untuk belajar
dan melakukan peningkatan profesional secara berkesinambungan
selama kehidupan profesional anggota.
 Pemeliharaan kompetensi profesional memerlukan kesadaran untuk terus
mengikuti perkembangan profesi akuntansi, termasuk di antaranya
pernyataan-pernyataan akuntansi, auditing dan peraturan lainnya, baik
nasional maupun internasional yang relevan.
 Anggota harus menerapkan suatu program yang dirancang untuk
memastikan terdapatnya kendali mutu atas pelaksanaan jasa profesional
yang konsisten dengan standar nasional dan internasional.
Prinsip V - Kompetensi dan Kehati-
hatian Profesional (4)
03. Kompetensi menunjukkan terdapatnya
pencapaian dan pemeliharaan suatu
tingkatan pemahaman dan pengetahuan
yang memungkinkan seorang anggota untuk
memberikan jasa dengan kemudahan dan
kecerdikan. Dalam hal penugasan
profesional melebihi kompetensi anggota
atau perusahaan, anggota wajib melakukan
konsultasi atau menyerahkan klien kepada
pihak lain yang lebih kompeten. Setiap
anggota bertanggung-jawab untuk
menentukan kompetensi masing-masing atau
menilai apakah pendidikan, pengalaman dan
pertimbangan yang diperlukan memadai
untuk tanggung-jawab yang harus
Prinsip V - Kompetensi dan Kehati-
hatian Profesional (5)
04. Anggota harus tekun dalam memenuhi
tanggung-jawabnya kepada penerima jasa
dan publik. Ketekunan mengandung arti
pemenuhan tanggung-jawab untuk
memberikan jasa dengan segera dan berhati-
hati, sempurna dan mematuhi standar teknis
dan etika yang berlaku.
05. Kehati-hatian profesional mengharuskan
anggota untuk merencanakan dan
mengawasi secara seksama setiap kegiatan
profesional yang menjadi tanggung-
jawabnya.
Prinsip V - Kompetensi dan Kehati-
hatian Profesional (6)
Prinsip VI - Kerahasiaan
Setiap anggota harus, menghormati
kerahasiaan informasi iyang diperoleh
selama melakukan jasa profesional
dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut
tanpa persetujuan, kecuali bila ada
hak atau kewajiban profesional atau
hukum untuk mengungkapkannya
01. Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati
kerahasiaan informasi tentang klien atau pemberi
kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang
diberikannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut
bahkan setelah hubungan antara anggota dan klien
atau pemberi kerja berakhir.
02. Kerahasiaan harus dijaga oleh anggota kecuali jika
persetujuan khusus telah diberikan atau terdapat
kewajiban legal atau profesional untuk
mengungkapkan informasi.
03. Anggota mempunyai kewajiban untuk memastikan
bahwa staf di bawah pengawasannya dan orang-
orang yang diminta nasihat dan bantuannya
menghormati prinsip kerahasiaan.
Prinsip VI – Kerahasiaan (2)
04. Kerahasiaan tidaklah semata-mata masalah
pengungkapan informasi. Kerahasiaan juga
mengharuskan anggota yang memperoleh informasi
selama melakukan jasa profesional tidak
menggunakan atau terlihat menggunakan informasi
terse but untuk keuntungan pribadi atau keuntungan
pihak ketiga.
05. Anggota yang mempunyai akses terhadap
informasi rahasia tentang penerima jasa tidak boleh
mengungkapkannya ke publik. Karena itu, anggota
tidak boleh membuat pengungkapan yang tidak
disetujui (unauthorized disclosure) kepada orang
lain. Hal ini tidak berlaku untuk pengungkapan
informasi dengan tujuan memenuhi tanggung-jawab
anggota berdasarkan standar profesional.
Prinsip VI – Kerahasiaan (3)
06. Kepentingan umum dan profesi
menuntut bahwa standar profesi yang
berhubungan dengan kerahasiaan
didefinisikan dan bahwa terdapat
panduan mengenai sifat dan luas
kewajiban kerahasiaan serta mengenai
berbagai keadaan di mana informasi
yang diperoleh selama melakukan jasa
profesional dapat atau perlu
diungkapkan.
07. Berikut ini adalah contoh hal-hal yang
harus dipertimbangkan dalam
menentukan sejauh mana informasi
Prinsip VI – Kerahasiaan (4)
a. Apabila pengungkapan diizinkan. Jika persetujuan untuk
mengungkapkan diberikan oleh penerima jasa, kepentingan
semua pihak termasuk pihak ketiga yang kepentingannya
dapat terpengaruh harus dipertimbangkan.
b. Pengungkapan diharuskan oleh hukum. Beberapa contoh di
mana anggota diharuskan oleh hukum untuk mengungkapkan
informasi rahasia adalah: untuk menghasilkan dokumen atau
memberikan bukti dalam proses hukum; dan untuk
mengungkapkan adanya pelanggaran hukum kepada publik.
c. Ketika ada kewajiban atau hak profesional untuk
mengungkapkan:
◦ untuk mematuhi standar teknis dan aturan etika; pengungkapan
seperti itu tidak bertentangan dengan prinsip etika ini;
◦ untuk melindungi kepentingan profesional anggota dalam
sidang pengadilan;
◦ untuk menaati peneleahan mutu (atau penelaahan sejawat) IAI
atau badan profesionallainnya;
◦ untuk menanggapi permintaan atau investigasi oleh IAI atau
badan pengatur.
Prinsip VI – Kerahasiaan (5)
Setiap anggota harus berperilaku yang
konsisten dengan reputasi profesi yang
baik dan menjauhi tindakan yang dapat
mendiskreditkan profesi:
01. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku
yang dapat mendiskreditkan profesi hams
dipenuhi oleh anggota sebagai
perwujudan tanggung-jawabnya kepada
penerima jasa, pihak ketiga, anggota
yang lain, staf, pemberi kerja dan
masyarakat umum.
Prinsip VII – Perilaku Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa
profesionalnya sesuai dengan standar teknis
dan standar proesional yang relevan. Sesuai
dengan keahliannya dan dengan berhati-hati,
anggota mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan penugasan dari penerima jasa
selama penugasan tersebut sejalan dengan
prinsip integritas dan obyektivitas.
Standar teknis dan standar profesional yang
hams ditaati anggota adalah standar yang
dikeluarkan oleh lkatan Akuntan Indonesia,
International Federation of Accountants,
badan pengatur, dan peraturan perundang-
undangan yang relevan.
Prinsip VIII – Standar Teknis

More Related Content

What's hot

BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interestBE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interestmaya indrawati
 
Uas etika profesi
Uas etika profesiUas etika profesi
Uas etika profesimayumizetaa
 
Kode etik profesi akuntan menuju era global
Kode etik profesi akuntan menuju era globalKode etik profesi akuntan menuju era global
Kode etik profesi akuntan menuju era global20ianpratama
 
Makul Etika Profesi dari Kelompok 2 (PROFESI,ORGANISASI PROFESI DAN KODE ETIK...
Makul Etika Profesi dari Kelompok 2 (PROFESI,ORGANISASI PROFESI DAN KODE ETIK...Makul Etika Profesi dari Kelompok 2 (PROFESI,ORGANISASI PROFESI DAN KODE ETIK...
Makul Etika Profesi dari Kelompok 2 (PROFESI,ORGANISASI PROFESI DAN KODE ETIK...Pet-pet
 
Kode Etik Bidan
Kode Etik BidanKode Etik Bidan
Kode Etik BidanUFDK
 
Kode Etika Bidan
Kode Etika BidanKode Etika Bidan
Kode Etika BidanUFDK
 
be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...
be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...
be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...Royhan Jamaan
 
Prinsip prinsip profesi
Prinsip prinsip profesiPrinsip prinsip profesi
Prinsip prinsip profesiRisda Hamsuri
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Philosophical Ethi...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Philosophical Ethi...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Philosophical Ethi...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Philosophical Ethi...Rachmad Hidayat
 
9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...
9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...
9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...Vidya Anggraeni
 
Quiz dan forum be minggu ke 9
Quiz dan forum be minggu ke 9Quiz dan forum be minggu ke 9
Quiz dan forum be minggu ke 9Charviano Hardika
 

What's hot (20)

4.kode etik-ppt
4.kode etik-ppt4.kode etik-ppt
4.kode etik-ppt
 
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interestBE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
 
Uas etika profesi
Uas etika profesiUas etika profesi
Uas etika profesi
 
Etika profesi
Etika profesiEtika profesi
Etika profesi
 
Kode etik profesi akuntan menuju era global
Kode etik profesi akuntan menuju era globalKode etik profesi akuntan menuju era global
Kode etik profesi akuntan menuju era global
 
Organisasi dan kode_etik_profesi_widwi
Organisasi dan kode_etik_profesi_widwiOrganisasi dan kode_etik_profesi_widwi
Organisasi dan kode_etik_profesi_widwi
 
Makul Etika Profesi dari Kelompok 2 (PROFESI,ORGANISASI PROFESI DAN KODE ETIK...
Makul Etika Profesi dari Kelompok 2 (PROFESI,ORGANISASI PROFESI DAN KODE ETIK...Makul Etika Profesi dari Kelompok 2 (PROFESI,ORGANISASI PROFESI DAN KODE ETIK...
Makul Etika Profesi dari Kelompok 2 (PROFESI,ORGANISASI PROFESI DAN KODE ETIK...
 
Kode Etik Bidan
Kode Etik BidanKode Etik Bidan
Kode Etik Bidan
 
Organisasi dan Etika Profesi
Organisasi dan Etika ProfesiOrganisasi dan Etika Profesi
Organisasi dan Etika Profesi
 
Kode Etika Bidan
Kode Etika BidanKode Etika Bidan
Kode Etika Bidan
 
be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...
be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...
be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...
 
Soal soal bu desi
Soal soal bu desiSoal soal bu desi
Soal soal bu desi
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Bab 3 etika_profesional
Bab 3 etika_profesionalBab 3 etika_profesional
Bab 3 etika_profesional
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Prinsip prinsip profesi
Prinsip prinsip profesiPrinsip prinsip profesi
Prinsip prinsip profesi
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Philosophical Ethi...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Philosophical Ethi...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Philosophical Ethi...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Philosophical Ethi...
 
Professional Ethics
Professional Ethics Professional Ethics
Professional Ethics
 
9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...
9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...
9. be gg, vidya anggraeni prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights, pr...
 
Quiz dan forum be minggu ke 9
Quiz dan forum be minggu ke 9Quiz dan forum be minggu ke 9
Quiz dan forum be minggu ke 9
 

Similar to Etika profesi akuntansi modul 3 4

BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Ethics and conflict...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Ethics and conflict...BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Ethics and conflict...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Ethics and conflict...siti muliawati
 
etika-profesi-akuntan-ppt KASUS GAYUS TAMBUNAN.pptx
etika-profesi-akuntan-ppt KASUS GAYUS TAMBUNAN.pptxetika-profesi-akuntan-ppt KASUS GAYUS TAMBUNAN.pptx
etika-profesi-akuntan-ppt KASUS GAYUS TAMBUNAN.pptxRisdaZulfia
 
BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Ethics and Conflict, ...
BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Ethics and Conflict, ...BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Ethics and Conflict, ...
BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Ethics and Conflict, ...Roni Nugroho
 
Etika profesi akuntan ( Mnj Ugm ).pptx
Etika profesi akuntan ( Mnj Ugm ).pptxEtika profesi akuntan ( Mnj Ugm ).pptx
Etika profesi akuntan ( Mnj Ugm ).pptxMuhammadNizarFanani
 
Kode etik profesi akuntan menuju era global
Kode etik profesi akuntan menuju era globalKode etik profesi akuntan menuju era global
Kode etik profesi akuntan menuju era global20ianpratama
 
Kel 3_ Etika Profesional Akuntan.pptx
Kel 3_ Etika Profesional Akuntan.pptxKel 3_ Etika Profesional Akuntan.pptx
Kel 3_ Etika Profesional Akuntan.pptxDiianaAlmightymaxElf
 
Professionals Ethic & Legal Liability
Professionals Ethic & Legal LiabilityProfessionals Ethic & Legal Liability
Professionals Ethic & Legal LiabilityDewintaSrikandiUtami
 
Etika Profesi Kelompok 3.pptx
Etika Profesi Kelompok 3.pptxEtika Profesi Kelompok 3.pptx
Etika Profesi Kelompok 3.pptxssuser28d19b
 
Kuliah 2 etika
Kuliah 2 etikaKuliah 2 etika
Kuliah 2 etikaRose Meea
 
Kode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi AkuntanKode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi AkuntanRose Meea
 
009-010 Kode Etik Profesis Humas (2).ppt
009-010 Kode Etik Profesis Humas (2).ppt009-010 Kode Etik Profesis Humas (2).ppt
009-010 Kode Etik Profesis Humas (2).pptkrisworo0711
 
Etika Profesional dan Kewajiban Hukum Seorang Auditor
Etika Profesional dan Kewajiban Hukum Seorang AuditorEtika Profesional dan Kewajiban Hukum Seorang Auditor
Etika Profesional dan Kewajiban Hukum Seorang AuditorFarrel Aditya
 
fuad-140329042320-phpapp02 (1).pdf
fuad-140329042320-phpapp02 (1).pdffuad-140329042320-phpapp02 (1).pdf
fuad-140329042320-phpapp02 (1).pdfYohanPasaribu
 
Kode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
Kode Etik Profesi Akuntan Publik pptKode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
Kode Etik Profesi Akuntan Publik pptFuad Rahardi
 
Kelompok 1_Lingkungan Etika Profesi Akuntan.pptx
Kelompok 1_Lingkungan Etika Profesi Akuntan.pptxKelompok 1_Lingkungan Etika Profesi Akuntan.pptx
Kelompok 1_Lingkungan Etika Profesi Akuntan.pptxIndriSatria
 
Legal Liability and Professional Ethics
Legal Liability and Professional EthicsLegal Liability and Professional Ethics
Legal Liability and Professional EthicsRianiDewiAstuty
 
Etika profesional
Etika profesionalEtika profesional
Etika profesionalEko Wibowo
 

Similar to Etika profesi akuntansi modul 3 4 (20)

12418420.ppt
12418420.ppt12418420.ppt
12418420.ppt
 
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Ethics and conflict...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Ethics and conflict...BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Ethics and conflict...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Ethics and conflict...
 
PPT.pptx
PPT.pptxPPT.pptx
PPT.pptx
 
etika-profesi-akuntan-ppt KASUS GAYUS TAMBUNAN.pptx
etika-profesi-akuntan-ppt KASUS GAYUS TAMBUNAN.pptxetika-profesi-akuntan-ppt KASUS GAYUS TAMBUNAN.pptx
etika-profesi-akuntan-ppt KASUS GAYUS TAMBUNAN.pptx
 
BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Ethics and Conflict, ...
BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Ethics and Conflict, ...BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Ethics and Conflict, ...
BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Ethics and Conflict, ...
 
Etika profesi akuntan ( Mnj Ugm ).pptx
Etika profesi akuntan ( Mnj Ugm ).pptxEtika profesi akuntan ( Mnj Ugm ).pptx
Etika profesi akuntan ( Mnj Ugm ).pptx
 
Kode etik profesi akuntan menuju era global
Kode etik profesi akuntan menuju era globalKode etik profesi akuntan menuju era global
Kode etik profesi akuntan menuju era global
 
Kel 3_ Etika Profesional Akuntan.pptx
Kel 3_ Etika Profesional Akuntan.pptxKel 3_ Etika Profesional Akuntan.pptx
Kel 3_ Etika Profesional Akuntan.pptx
 
Professionals Ethic & Legal Liability
Professionals Ethic & Legal LiabilityProfessionals Ethic & Legal Liability
Professionals Ethic & Legal Liability
 
Etika Profesi Kelompok 3.pptx
Etika Profesi Kelompok 3.pptxEtika Profesi Kelompok 3.pptx
Etika Profesi Kelompok 3.pptx
 
Kuliah 2 etika
Kuliah 2 etikaKuliah 2 etika
Kuliah 2 etika
 
Kode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi AkuntanKode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi Akuntan
 
009-010 Kode Etik Profesis Humas (2).ppt
009-010 Kode Etik Profesis Humas (2).ppt009-010 Kode Etik Profesis Humas (2).ppt
009-010 Kode Etik Profesis Humas (2).ppt
 
Etika Profesional dan Kewajiban Hukum Seorang Auditor
Etika Profesional dan Kewajiban Hukum Seorang AuditorEtika Profesional dan Kewajiban Hukum Seorang Auditor
Etika Profesional dan Kewajiban Hukum Seorang Auditor
 
fuad-140329042320-phpapp02 (1).pdf
fuad-140329042320-phpapp02 (1).pdffuad-140329042320-phpapp02 (1).pdf
fuad-140329042320-phpapp02 (1).pdf
 
Kode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
Kode Etik Profesi Akuntan Publik pptKode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
Kode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
 
Etika profesi
Etika profesiEtika profesi
Etika profesi
 
Kelompok 1_Lingkungan Etika Profesi Akuntan.pptx
Kelompok 1_Lingkungan Etika Profesi Akuntan.pptxKelompok 1_Lingkungan Etika Profesi Akuntan.pptx
Kelompok 1_Lingkungan Etika Profesi Akuntan.pptx
 
Legal Liability and Professional Ethics
Legal Liability and Professional EthicsLegal Liability and Professional Ethics
Legal Liability and Professional Ethics
 
Etika profesional
Etika profesionalEtika profesional
Etika profesional
 

More from Sentot Baskoro

Pengawasan atas penerapan GRC Terintegrasi
Pengawasan atas penerapan GRC TerintegrasiPengawasan atas penerapan GRC Terintegrasi
Pengawasan atas penerapan GRC TerintegrasiSentot Baskoro
 
Sesi 8 tahapan negosiasi
Sesi 8   tahapan negosiasiSesi 8   tahapan negosiasi
Sesi 8 tahapan negosiasiSentot Baskoro
 
Sesi 6 prinsip negosiasi
Sesi 6 prinsip negosiasiSesi 6 prinsip negosiasi
Sesi 6 prinsip negosiasiSentot Baskoro
 
Sesi 5 komunikasi efektif
Sesi 5 komunikasi efektifSesi 5 komunikasi efektif
Sesi 5 komunikasi efektifSentot Baskoro
 
Sesi 2 kemampuan negosiasi
Sesi 2 kemampuan negosiasiSesi 2 kemampuan negosiasi
Sesi 2 kemampuan negosiasiSentot Baskoro
 
Sesi 1 pentingnya negosiasi
Sesi 1 pentingnya negosiasiSesi 1 pentingnya negosiasi
Sesi 1 pentingnya negosiasiSentot Baskoro
 
Petunjuk pembuatan swot
Petunjuk pembuatan swotPetunjuk pembuatan swot
Petunjuk pembuatan swotSentot Baskoro
 
Etika bisnis modul 5-6
Etika bisnis   modul 5-6Etika bisnis   modul 5-6
Etika bisnis modul 5-6Sentot Baskoro
 
Etika profesi bisnis modul 2
Etika profesi bisnis   modul 2Etika profesi bisnis   modul 2
Etika profesi bisnis modul 2Sentot Baskoro
 
Etika profesi bisnis modul 1
Etika profesi bisnis   modul 1Etika profesi bisnis   modul 1
Etika profesi bisnis modul 1Sentot Baskoro
 
Ahde sesi 8-9 litigasi
Ahde   sesi 8-9 litigasiAhde   sesi 8-9 litigasi
Ahde sesi 8-9 litigasiSentot Baskoro
 
Ahde sesi 5-6 corporate buying
Ahde   sesi 5-6 corporate buyingAhde   sesi 5-6 corporate buying
Ahde sesi 5-6 corporate buyingSentot Baskoro
 
Ahde sesi 3-4 perikatan & badan hukum
Ahde   sesi 3-4 perikatan & badan hukumAhde   sesi 3-4 perikatan & badan hukum
Ahde sesi 3-4 perikatan & badan hukumSentot Baskoro
 
Ahde sesi 1-2 sistem hk
Ahde   sesi 1-2 sistem hkAhde   sesi 1-2 sistem hk
Ahde sesi 1-2 sistem hkSentot Baskoro
 

More from Sentot Baskoro (18)

Protokol IV 04012021
Protokol IV 04012021Protokol IV 04012021
Protokol IV 04012021
 
Pengawasan atas penerapan GRC Terintegrasi
Pengawasan atas penerapan GRC TerintegrasiPengawasan atas penerapan GRC Terintegrasi
Pengawasan atas penerapan GRC Terintegrasi
 
Sesi 8 tahapan negosiasi
Sesi 8   tahapan negosiasiSesi 8   tahapan negosiasi
Sesi 8 tahapan negosiasi
 
Sesi 6 prinsip negosiasi
Sesi 6 prinsip negosiasiSesi 6 prinsip negosiasi
Sesi 6 prinsip negosiasi
 
Sesi 5 komunikasi efektif
Sesi 5 komunikasi efektifSesi 5 komunikasi efektif
Sesi 5 komunikasi efektif
 
Sesi 3-4 Bahasa Tubuh
Sesi 3-4 Bahasa TubuhSesi 3-4 Bahasa Tubuh
Sesi 3-4 Bahasa Tubuh
 
Sesi 2 kemampuan negosiasi
Sesi 2 kemampuan negosiasiSesi 2 kemampuan negosiasi
Sesi 2 kemampuan negosiasi
 
Sesi 1 pentingnya negosiasi
Sesi 1 pentingnya negosiasiSesi 1 pentingnya negosiasi
Sesi 1 pentingnya negosiasi
 
Petunjuk pembuatan swot
Petunjuk pembuatan swotPetunjuk pembuatan swot
Petunjuk pembuatan swot
 
Riset operasi
Riset operasiRiset operasi
Riset operasi
 
Etika bisnis modul 5-6
Etika bisnis   modul 5-6Etika bisnis   modul 5-6
Etika bisnis modul 5-6
 
Etika profesi bisnis modul 2
Etika profesi bisnis   modul 2Etika profesi bisnis   modul 2
Etika profesi bisnis modul 2
 
Etika profesi bisnis modul 1
Etika profesi bisnis   modul 1Etika profesi bisnis   modul 1
Etika profesi bisnis modul 1
 
Ahde sesi 12-13 haki
Ahde   sesi 12-13 hakiAhde   sesi 12-13 haki
Ahde sesi 12-13 haki
 
Ahde sesi 8-9 litigasi
Ahde   sesi 8-9 litigasiAhde   sesi 8-9 litigasi
Ahde sesi 8-9 litigasi
 
Ahde sesi 5-6 corporate buying
Ahde   sesi 5-6 corporate buyingAhde   sesi 5-6 corporate buying
Ahde sesi 5-6 corporate buying
 
Ahde sesi 3-4 perikatan & badan hukum
Ahde   sesi 3-4 perikatan & badan hukumAhde   sesi 3-4 perikatan & badan hukum
Ahde sesi 3-4 perikatan & badan hukum
 
Ahde sesi 1-2 sistem hk
Ahde   sesi 1-2 sistem hkAhde   sesi 1-2 sistem hk
Ahde sesi 1-2 sistem hk
 

Recently uploaded

"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxYasfinaQurrotaAyun
 
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptxPROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptxMelandaNiuwa
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYALex PRTOTO
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehFORTRESS
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptxerlyndakasim2
 
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialValenciaAnggie
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptxTugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptxHeripurwanto62
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxerlyndakasim2
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOANNISAUMAYAHS
 

Recently uploaded (20)

"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
 
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptxPROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
 
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptxTugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
 

Etika profesi akuntansi modul 3 4

  • 1. Etika Profesi Akuntansi Sesi – 3 & 4 Sentot E Baskoro, MM, MH sentot@baskoro.com 0811 85 75 86
  • 2. Prinsip Etika Profesi IAI  Keanggotaan dalam Ikatan Akuntan Indonesia bersifat sukarela. Dengan menjadi anggota, seorang akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga disiplin diri di atas dan melebihi yang disyaratkan oleh hukum dan peraturan.  Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan pengakuan profesi akan tanggungjawabnya kepada publik, pemakai jasa akuntan, dan rekan. Prinsip ini memandu anggota dalam memenuhi tanggung-jawab profesionalnya dan merupakan landasan dasar perilaku etika dan perilaku profesionalnya. Prinsip ini meminta komitmen untuk berperilaku terhormat, bahkan dengan pengorbanan keuntungan pribadi
  • 3. Prinsip I - Tanggung Jawab Profesi  Dalam melaksanakan tanggung- jawabnya sebagai profesional setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
  • 4. Prinsip I - Tanggung Jawab Profesi Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peranan tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggung jawab untuk bekerja sarna dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat, dan menjalankan tanggung-jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.
  • 5. Prinsip II - Kepentingan Publik  Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
  • 6. 01. Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung-jawab kepada publik. Profesi akuntan memegang peranan yang penting di masyarakat, di mana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepacla obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung-jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara. Prinsip II - Kepentingan Publik (1)
  • 7. 02. Profesi akuntan dapat tetap berada pada posisi yang penting ini hanya dengan terus menerus memberikan jasa yang unik ini pada tingkat yang menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat dipegang teguh. Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi dan sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut. Prinsip II - Kepentingan Publik (2)
  • 8. 03. Dalam mememuhi tanggung-jawab profesionalnya, anggota mungkin menghadapi tekanan yang saling berbenturan dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam mengatasi benturan ini, anggota harus bertindak dengan penuh integritar, dengan suatu keyakinan bahwa apabila anggota memenuhi kewajibannya kepada publik, maka kepentingan penerima jasa terlayani dengan sebaik-baiknya. 04. Mereka yang memperoleh pelayanan dari anggota mengharapkan anggota untuk memenuhi tanggungjawabnya dengan integritas, obyektivitas, keseksamaan profesional, dan kepentingan untuk melayani publik. Anggota diharapkan untuk memberikan jasa berkualitas, mengenakan imbalan jasa yang pantas, serta menawarkan berbagai jasa, semuanya dilakukan dengan tingkat profesionalisme yang konsisten dengan Prinsip Etika Profesi ini. Prinsip II - Kepentingan Publik (3)
  • 9. 05. Semua anggota mengikat dirinya untuk menghormati kepercayaan publik. Atas kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota harus secara terus-menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang tinggi. Prinsip II - Kepentingan Publik (4)
  • 10. 06. Tanggung-jawab seorang akuntan tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan klien individual atau pemberi kerja. Dalam melaksanakan tugasnya seorang akuntan harus mengikuti standar profesi yang dititik-beratkan pada kepentingan publik, misalnya:  auditor independen membantu memelihara integritas dan efisiensi dari laporan keuangan yang disajikan kepada lembaga keuangan untuk mendukung pemberian pinjaman dan kepada pemegang saham untuk memperoleh modal;  eksekutif keuangan bekerja di berbagai bidang akuntansi manajemen dalam organisasi dan memberikan kontribusi terhadap efisiensi dan efektivitas dari penggunaan sumber daya organisasi;  auditor intern memberikan keyakinan tentang sistem pengendalian internal yang baik untuk meningkatkan keandalan informasi keuangan dari pemberi kerja kepada pihak luar.  ahli pajak membantu membangun kepercayaan dan efisiensi serta penerapan yang adil dari sistem pajak; dan  konsultan manajemen mempunyai tanggung-jawab terhadap kepentingan umum dalam membantu pembuatan keputusan manajemen yang baik. Prinsip II - Kepentingan Publik (5)
  • 11. Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.  01. Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji semua keputusan yang diambilnya.  02. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak dapat menerima kecurangan atau peniadaan prinsip. Prinsip III - Integritas
  • 12. 03. Integritas diukur dalam bentuk apa yang benar dan adil. Dalam hal tidak terdapat aturan, standar, panduan khusus atau dalam menghadapi pendapat yang bertentangan, anggota harus menguji keputusan atau perbuatannya dengan bertanya apakah anggota telah melakukan apa yang seorang berintegritas akan lakukan dan apakah anggota telah menjaga integritas dirinya. Integritas mengharuskan anggota untuk menaati baik bentuk maupun jiwa standar teknis dan etika. 04. Integritas juga mengharuskan anggota untuk mengikuti prinsip obyektivitas dan kehati-hatian profesional. Prinsip III – Integritas (2)
  • 13. Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. 01. Obyektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain. Prinsip IV - Obyektivitas
  • 14. 02. Anggota bekerja dalam berbagai kapasitas yang berbeda dan harus menunjukkan obyektivitas mereka dalam berbagai situasi. Anggota dalam praktik publik memberikan jasa atestasi, perpajakan, serta konsultasi manajemen. Anggota yang lain menyiapkan laporan keuangan sebagai seorang bawahan, melakukan jasa audit internal dan bekerja dalam kapasitas keuangan dan manajemennya di industri, pendidikan dan pemerintahan. Mereka juga mendidik dan melatih orang-orang yang ingin masuk ke dalam profesi. Apapun jasa atau kapasitasnya, anggota harus melindungi integritas pekerjaannya dan memelihara obyektivitas. 03. Dalam menghadapi situasi dan praktik yang secara spesifik berhubungan dengan aturan etika sehubungan dengan obyektivitas, pertimbangan yang cukup harus diberikan terhadap faktor-faktor berikut: Prinsip IV – Obyektivitas (2)
  • 15. a. Adakalanya anggota dihadapkan kepada situasi yang memungkinkan mereka menerima tekanan-tekanan yang diberikan kepadanya. Tekanan ini dapat mengganggu obyektivitasnya. b. Adalah tidak praktis untuk menyatakan dan menggambarkan semua situasi di mana tekanan-tekanan ini mungkin terjadi. Ukuran kewajaran (reasonableness) harus digunakan dalam menentukan standar untuk mengindentifikasi hubungan yang mungkin atau kelihatan dapat merusak obyektivitas anggota. c. Hubungan-hubungan yang memungkinkan prasangka, bias atau pengaruh lainnya untuk melanggar obyektivitas harus dihindari. d. Anggota memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa orang-orang yang terilbat dalam pemberian jasa profesional mematuhi prinsip obyektivitas. e. Anggota tidak boleh menerima atau menawarkan hadiah atau entertainment yang dipercaya dapat menimbulkan pengaruh yang tidak pantas terhadap pertimbangan profesional mereka atau terhadap orang-orang yang berhubungan dengan mereka. Anggota harus menghindari situasi-situasi yang dapat membuat posisi profesional mereka ternoda. Prinsip IV – Obyektivitas (3)
  • 16. Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya tkngan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh matifaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang paling mutakhir. Prinsip V - Kompetensi dan Kehati- hatian Profesional
  • 17. 01. Kehati-hatian profesional mengharuskan anggota untuk memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan kompetensi dan ketekunan. Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, derni kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung-jawab Prinsip V - Kompetensi dan Kehati- hatian Profesional (2)
  • 18. 02. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota seyogyanya tidak menggambarkan dirinya memiliki keahlian atau pengalaman yang tidak mereka punyai. Dalam semua penugasan dan dalam semua tanggung-jawabnya, setiap anggota harus melakukan upaya untuk mencapai tingkatan kompetensi yang akan meyakinkan bahwa kualitas jasa yang diberikan memenuhi tingkatan profesionalisme tinggi seperti Prinsip V - Kompetensi dan Kehati- hatian Profesional (3)
  • 19. Kompetensi profesional dapat dibagi menjadi 2 (dua) fase yang terpisah: 1. Pencapaian Kompetensi Profesional. Pencapaian kompetensi profesional pada awalnya memerlukan standar pendidikan umum yang tinggi, diikuti oleh pendidikan khusus, pelatihan dan ujian profesional dalam subyek-subyek yang relevan, dan pengalaman kerja. Hal ini harus menjadi pola pengembangan yang normal untuk anggota. 2. Pemeliharaan Kompetensi Profesional.  Kompetensi harus dipelihara dan dijaga melalui kormitmen untuk belajar dan melakukan peningkatan profesional secara berkesinambungan selama kehidupan profesional anggota.  Pemeliharaan kompetensi profesional memerlukan kesadaran untuk terus mengikuti perkembangan profesi akuntansi, termasuk di antaranya pernyataan-pernyataan akuntansi, auditing dan peraturan lainnya, baik nasional maupun internasional yang relevan.  Anggota harus menerapkan suatu program yang dirancang untuk memastikan terdapatnya kendali mutu atas pelaksanaan jasa profesional yang konsisten dengan standar nasional dan internasional. Prinsip V - Kompetensi dan Kehati- hatian Profesional (4)
  • 20. 03. Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkatan pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk memberikan jasa dengan kemudahan dan kecerdikan. Dalam hal penugasan profesional melebihi kompetensi anggota atau perusahaan, anggota wajib melakukan konsultasi atau menyerahkan klien kepada pihak lain yang lebih kompeten. Setiap anggota bertanggung-jawab untuk menentukan kompetensi masing-masing atau menilai apakah pendidikan, pengalaman dan pertimbangan yang diperlukan memadai untuk tanggung-jawab yang harus Prinsip V - Kompetensi dan Kehati- hatian Profesional (5)
  • 21. 04. Anggota harus tekun dalam memenuhi tanggung-jawabnya kepada penerima jasa dan publik. Ketekunan mengandung arti pemenuhan tanggung-jawab untuk memberikan jasa dengan segera dan berhati- hati, sempurna dan mematuhi standar teknis dan etika yang berlaku. 05. Kehati-hatian profesional mengharuskan anggota untuk merencanakan dan mengawasi secara seksama setiap kegiatan profesional yang menjadi tanggung- jawabnya. Prinsip V - Kompetensi dan Kehati- hatian Profesional (6)
  • 22. Prinsip VI - Kerahasiaan Setiap anggota harus, menghormati kerahasiaan informasi iyang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya
  • 23. 01. Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antara anggota dan klien atau pemberi kerja berakhir. 02. Kerahasiaan harus dijaga oleh anggota kecuali jika persetujuan khusus telah diberikan atau terdapat kewajiban legal atau profesional untuk mengungkapkan informasi. 03. Anggota mempunyai kewajiban untuk memastikan bahwa staf di bawah pengawasannya dan orang- orang yang diminta nasihat dan bantuannya menghormati prinsip kerahasiaan. Prinsip VI – Kerahasiaan (2)
  • 24. 04. Kerahasiaan tidaklah semata-mata masalah pengungkapan informasi. Kerahasiaan juga mengharuskan anggota yang memperoleh informasi selama melakukan jasa profesional tidak menggunakan atau terlihat menggunakan informasi terse but untuk keuntungan pribadi atau keuntungan pihak ketiga. 05. Anggota yang mempunyai akses terhadap informasi rahasia tentang penerima jasa tidak boleh mengungkapkannya ke publik. Karena itu, anggota tidak boleh membuat pengungkapan yang tidak disetujui (unauthorized disclosure) kepada orang lain. Hal ini tidak berlaku untuk pengungkapan informasi dengan tujuan memenuhi tanggung-jawab anggota berdasarkan standar profesional. Prinsip VI – Kerahasiaan (3)
  • 25. 06. Kepentingan umum dan profesi menuntut bahwa standar profesi yang berhubungan dengan kerahasiaan didefinisikan dan bahwa terdapat panduan mengenai sifat dan luas kewajiban kerahasiaan serta mengenai berbagai keadaan di mana informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dapat atau perlu diungkapkan. 07. Berikut ini adalah contoh hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan sejauh mana informasi Prinsip VI – Kerahasiaan (4)
  • 26. a. Apabila pengungkapan diizinkan. Jika persetujuan untuk mengungkapkan diberikan oleh penerima jasa, kepentingan semua pihak termasuk pihak ketiga yang kepentingannya dapat terpengaruh harus dipertimbangkan. b. Pengungkapan diharuskan oleh hukum. Beberapa contoh di mana anggota diharuskan oleh hukum untuk mengungkapkan informasi rahasia adalah: untuk menghasilkan dokumen atau memberikan bukti dalam proses hukum; dan untuk mengungkapkan adanya pelanggaran hukum kepada publik. c. Ketika ada kewajiban atau hak profesional untuk mengungkapkan: ◦ untuk mematuhi standar teknis dan aturan etika; pengungkapan seperti itu tidak bertentangan dengan prinsip etika ini; ◦ untuk melindungi kepentingan profesional anggota dalam sidang pengadilan; ◦ untuk menaati peneleahan mutu (atau penelaahan sejawat) IAI atau badan profesionallainnya; ◦ untuk menanggapi permintaan atau investigasi oleh IAI atau badan pengatur. Prinsip VI – Kerahasiaan (5)
  • 27. Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi: 01. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi hams dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung-jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum. Prinsip VII – Perilaku Profesional
  • 28. Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar proesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Standar teknis dan standar profesional yang hams ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh lkatan Akuntan Indonesia, International Federation of Accountants, badan pengatur, dan peraturan perundang- undangan yang relevan. Prinsip VIII – Standar Teknis