SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Oleh :
Sentot Baskoro, MM, MH
0811 85 75 86
Aspek Hukum dalam Bisnis
Bahan Pengajaran di GICI Business School
Penyelesaian Sengketa Secara Litigasi & Non-litigasi
Agenda
 Penyelesaian Melalui Litigasi
 Penyelesaian Non Litigasi
 Negosiasi
 Mediasi
 Arbitrase
Metode Penyelesaian Sengketa
Bisnis
 Permasalahan  Solusi
 Metode Penyelesaian Sengketa :
◦ Litigasi (melibatkan sistem Peradilan)
◦ Non Litigasi (tidak melibatkan sistem peradilan)
LITIGASI, melalui lembaga:
 Pengadilan Negeri (Masyarakat sipil)
 Pengadilan Niaga ( Kepailitan)
 Pengadilan Militer (anggota militer)
 Pengadilan Agama (waris, cerai, nikah, hibah)
 Pengadilan Tata Usaha Negara (kebijakan
pejabat negara)
 Pengadilan Internasional (dumping, diskriminatif)
Proses Litigasi
◦ Dengan cara gugatan (tuntutan hak yang mempunyai konflik),
permohonan (tuntutan hak tanpa ada konflik) dan perdamaian melalui
pengadilan.
◦ Melalui salah satu pengadilan yang ada (Pengadilan Negeri,
Pengadilan Agama, Pengadilan Militer, Pengadilan Tata Usaha Negara,
Pengadilan Niaga) berdasarkan kompetensi nya.
◦ Menghasilkan Perdamaian melalui pengadilan. Penggugat mencabut
gugatannya dan melakukan perdamaian dengan tergugat dengan cara
perdamaian dengan akte otentik (dibuat dan/atau ditandatangani
didepan pejabat yang berwenang) maupun akte bawah tangan (dibuat
sendiri oleh para pihak), atau
◦ Menghasilkan keputusan Pengadilan
Proses Non Litigasi, yaitu dengan cara :
◦ Arbitrase, penyelesaian sengketa yang didasarkan pada perjanjian
arbitrase
◦ Alternative Dispute Resolution (ADR), penyelesaian sengketa
melalui prosedur yang telah disepakati para pihak sebelumnya dengan
Proses Penyelesaian Sengketa
Bisnis
 Percaya pada institusi Pengadilan dapat melindungi hak-hak
para pencari keadilan
 Sebagai institusi “ The Last Resort” artinya cara/benteng akhir
Untuk memperjuangkan hak.
 Pendekatan positivistik dogmatisme perundangan-undangan
dan Formalisme
 Kesanggupan mengeluarkan biaya, waktu, tenaga dan
pengorbanan lainnya.
Penyelesaian Sengketa dimulai dari Pengadilan Negeri :
a. Pidana (Pelaku Vs Negara)
misalnya : Percurian, Pembunuhan, perkosaan
Para Pihak : pelaku, polisi, jaksa,hakim, LP
b. Perdata (warga negara Vs warga negara)
misalnya : Jual-beli, hutang-piutang, ganti-rugi
Para Pihak : hanya yang bersengketa saja
Proses Litigasi
 Memerlukan waktu lama
 Menuntut biaya yang besar
 Proses sangat formal
 Keputusan tidak selalu memuaskan
 Bersifat memaksa (coercive)
 Didasarkan pada hak-hak (right based)
 Dapat merusak hubungan bisnis / sosial yang telah ada
 Menimbulkan konflik berkepanjangan
 Bersifat backward looking (melihat ke belakang, tidak ke
depan)
 Bersifat terbuka / publisitas perkara <reputasi seseorang>
Karakter Proses Litigasi
Karakteristik Litigasi
 Bentuk sikap Tidak Sukarela
 Yang memutus Hakim
 Kekuatan Banding Mengikat, kemungkinan banding
 Pihak ketiga Imposed, dan hakim tdk memiliki
spesialisasi
 Derajad formalitas Format struktur dan aturan ketat
sudah ada sebelumnya
 Aturan Pembuktian Teknis
 Private / Public Publikasi
 Karakter proses Ada kesempatan masing-masing
menyampaikan bukti
 Hasil /out come Principled decision yang didukung
pendapat obyektif (reasoned opinion)
Non Litigasi
(Penyelesaian sengketa tanpa melibatkan peradilan)
 Negosiasi (hanya pihak yg
bersengketa)
 Mediasi (pihak bersengketa+ pihak ketiga
aktif): Upaya penyelesaian sengketa secara damai dimana
ada keterlibatan pihak ketiga yang netral (mediator) , yang
secara aktif membantu pihak-pihak yang bersengketa untuk
mencapai suatu kesepakatan yang dapat diterima oleh semua
pihak
 Fasilitasi (pihak bersengketa + pihak
ketiga pasif)
 Arbitrase (pihak ketiga sebagai wasit)
Negosiasi
 Bentuk sikap Sukarela
 Yang memutus Para pihak
 Kekuatan Banding Kesepakatan enforceable sebagai
kontrak (pacta sunt servanda)
 Pihak ketiga Tidak ada pihak ketiga
 Derajad formalitas Informal dan tidak berstruktur
 Aturan Pembuktian Tidak ada
 Private / Public Privatisasi
 Karakter proses Presentasi bukti, argumen, &
kepentingan
 Hasil /out come Kesepakatan yang diterima para
pihak
Mediasi
 Bentuk sikap Sukarela
 Yang memutus Para pihak
 Kekuatan Banding Kesepakatan enforceable sebagai
kontrak (pacta sunt servanda)
 Pihak ketiga Dipilih fasilitator biasanya ahli di bidang
yang disengketakan
 Derajad formalitas Informal dan tidak berstruktur
 Aturan Pembuktian Tidak ada
 Private / Public Privatisasi
 Karakter proses Presentasi bukti, argumen, dan
kepentingan
 Hasil /out come Kesepakatan yang diterima para pihak
Arbitrase
 Bentuk sikap Sukarela
 Yang memutus Arbiter
 Kekuatan Banding Mengikat, dapat diuji (review) untuk hal
sangat terbatas
 Pihak ketiga Dipilih para pihak yang memiliki keahlian di
bidang yang disengketakan
 Derajad formalitas Tidak begitu formal aturan yang
digunakan disepakati para pihak
 Aturan Pembuktian Informal
 Private / Public Privatisasi
 Karakter proses Ada kesempatan masing-masing
menyampaikan bukti
 Hasil /out come Kadang sama ajudikasi, kadang kompromi,
tanpa opini.
Arbitrase – Pros vs Cons
Keuntungan Arbitrase :
a. Privasi pihak yang bersengketa terjamin
b. Penyelesaian max.2 bulan
c. Arbiter adalah orang yang berpengalaman di
bidang nya  objektifitas
d. Sanksinya dikucilkan dalam dunia bisnis,
apabila pihak ingkar dalam kesepakatan.
Kerugian:
1. Membutuhkan PN untuk mengeksekusi aset

More Related Content

Similar to Ahde sesi 8-9 litigasi

Tugas 1. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau res...
Tugas 1. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau res...Tugas 1. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau res...
Tugas 1. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau res...Hayyu Safitri
 
Alternatif Penyelesaian Sengketa Hukum.pptx
Alternatif Penyelesaian Sengketa Hukum.pptxAlternatif Penyelesaian Sengketa Hukum.pptx
Alternatif Penyelesaian Sengketa Hukum.pptxpakpentung
 
2, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa, universitas ...
2, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa, universitas ...2, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa, universitas ...
2, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa, universitas ...SINDINALURITA1
 
SILDE KULIAH APS Prof Eddie Toet.pdf
SILDE KULIAH APS  Prof Eddie Toet.pdfSILDE KULIAH APS  Prof Eddie Toet.pdf
SILDE KULIAH APS Prof Eddie Toet.pdfBryanAgung1
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,FORUM 2,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,FORUM 2,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,FORUM 2,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,FORUM 2,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018febrysaragih
 
Sengketa dan penyelesaiannya
Sengketa dan penyelesaiannyaSengketa dan penyelesaiannya
Sengketa dan penyelesaiannyaJamalludin Sitepu
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxhikpknlgto
 
Penyelesaian hubungan industrial
Penyelesaian hubungan industrialPenyelesaian hubungan industrial
Penyelesaian hubungan industrialFardalaw Labor
 
Alternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketaAlternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketadionteguhpratomo
 
Hbl 2, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi...
Hbl 2, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi...Hbl 2, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi...
Hbl 2, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi...Dyana Anggraini
 
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional IndonesiaARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesiaalsalcunsoed
 
arbitrasebaniekodwiprasetiyo-150612161441-lva1-app6892.pdf
arbitrasebaniekodwiprasetiyo-150612161441-lva1-app6892.pdfarbitrasebaniekodwiprasetiyo-150612161441-lva1-app6892.pdf
arbitrasebaniekodwiprasetiyo-150612161441-lva1-app6892.pdfDrcandIsmanSalehSHSH
 
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...Risa Tsamara
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...Hayyu Safitri
 

Similar to Ahde sesi 8-9 litigasi (20)

Pengertian sengketa ekonomi
Pengertian sengketa ekonomiPengertian sengketa ekonomi
Pengertian sengketa ekonomi
 
Tugas 1. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau res...
Tugas 1. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau res...Tugas 1. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau res...
Tugas 1. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau res...
 
Alternatif Penyelesaian Sengketa Hukum.pptx
Alternatif Penyelesaian Sengketa Hukum.pptxAlternatif Penyelesaian Sengketa Hukum.pptx
Alternatif Penyelesaian Sengketa Hukum.pptx
 
2, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa, universitas ...
2, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa, universitas ...2, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa, universitas ...
2, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa, universitas ...
 
SILDE KULIAH APS Prof Eddie Toet.pdf
SILDE KULIAH APS  Prof Eddie Toet.pdfSILDE KULIAH APS  Prof Eddie Toet.pdf
SILDE KULIAH APS Prof Eddie Toet.pdf
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,FORUM 2,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,FORUM 2,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,FORUM 2,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,FORUM 2,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
 
Sengketa dan penyelesaiannya
Sengketa dan penyelesaiannyaSengketa dan penyelesaiannya
Sengketa dan penyelesaiannya
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
Arbitrase _done.pptx
Arbitrase _done.pptxArbitrase _done.pptx
Arbitrase _done.pptx
 
Penyelesaian hubungan industrial
Penyelesaian hubungan industrialPenyelesaian hubungan industrial
Penyelesaian hubungan industrial
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Alternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketaAlternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketa
 
Hbl 2, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi...
Hbl 2, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi...Hbl 2, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi...
Hbl 2, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi...
 
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional IndonesiaARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
 
arbitrasebaniekodwiprasetiyo-150612161441-lva1-app6892.pdf
arbitrasebaniekodwiprasetiyo-150612161441-lva1-app6892.pdfarbitrasebaniekodwiprasetiyo-150612161441-lva1-app6892.pdf
arbitrasebaniekodwiprasetiyo-150612161441-lva1-app6892.pdf
 
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL DAN ARBITR...
 
Arbitrase
ArbitraseArbitrase
Arbitrase
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
 
Bab ii perihal
Bab ii perihalBab ii perihal
Bab ii perihal
 

More from Sentot Baskoro

Pengawasan atas penerapan GRC Terintegrasi
Pengawasan atas penerapan GRC TerintegrasiPengawasan atas penerapan GRC Terintegrasi
Pengawasan atas penerapan GRC TerintegrasiSentot Baskoro
 
Sesi 8 tahapan negosiasi
Sesi 8   tahapan negosiasiSesi 8   tahapan negosiasi
Sesi 8 tahapan negosiasiSentot Baskoro
 
Sesi 6 prinsip negosiasi
Sesi 6 prinsip negosiasiSesi 6 prinsip negosiasi
Sesi 6 prinsip negosiasiSentot Baskoro
 
Sesi 5 komunikasi efektif
Sesi 5 komunikasi efektifSesi 5 komunikasi efektif
Sesi 5 komunikasi efektifSentot Baskoro
 
Sesi 2 kemampuan negosiasi
Sesi 2 kemampuan negosiasiSesi 2 kemampuan negosiasi
Sesi 2 kemampuan negosiasiSentot Baskoro
 
Sesi 1 pentingnya negosiasi
Sesi 1 pentingnya negosiasiSesi 1 pentingnya negosiasi
Sesi 1 pentingnya negosiasiSentot Baskoro
 
Petunjuk pembuatan swot
Petunjuk pembuatan swotPetunjuk pembuatan swot
Petunjuk pembuatan swotSentot Baskoro
 
Etika bisnis modul 5-6
Etika bisnis   modul 5-6Etika bisnis   modul 5-6
Etika bisnis modul 5-6Sentot Baskoro
 
Etika profesi akuntansi modul 3 4
Etika profesi akuntansi modul 3 4Etika profesi akuntansi modul 3 4
Etika profesi akuntansi modul 3 4Sentot Baskoro
 
Etika profesi bisnis modul 2
Etika profesi bisnis   modul 2Etika profesi bisnis   modul 2
Etika profesi bisnis modul 2Sentot Baskoro
 
Etika profesi bisnis modul 1
Etika profesi bisnis   modul 1Etika profesi bisnis   modul 1
Etika profesi bisnis modul 1Sentot Baskoro
 
Ahde sesi 5-6 corporate buying
Ahde   sesi 5-6 corporate buyingAhde   sesi 5-6 corporate buying
Ahde sesi 5-6 corporate buyingSentot Baskoro
 
Ahde sesi 3-4 perikatan &amp; badan hukum
Ahde   sesi 3-4 perikatan &amp; badan hukumAhde   sesi 3-4 perikatan &amp; badan hukum
Ahde sesi 3-4 perikatan &amp; badan hukumSentot Baskoro
 
Ahde sesi 1-2 sistem hk
Ahde   sesi 1-2 sistem hkAhde   sesi 1-2 sistem hk
Ahde sesi 1-2 sistem hkSentot Baskoro
 

More from Sentot Baskoro (18)

Protokol IV 04012021
Protokol IV 04012021Protokol IV 04012021
Protokol IV 04012021
 
Pengawasan atas penerapan GRC Terintegrasi
Pengawasan atas penerapan GRC TerintegrasiPengawasan atas penerapan GRC Terintegrasi
Pengawasan atas penerapan GRC Terintegrasi
 
Sesi 8 tahapan negosiasi
Sesi 8   tahapan negosiasiSesi 8   tahapan negosiasi
Sesi 8 tahapan negosiasi
 
Sesi 6 prinsip negosiasi
Sesi 6 prinsip negosiasiSesi 6 prinsip negosiasi
Sesi 6 prinsip negosiasi
 
Sesi 5 komunikasi efektif
Sesi 5 komunikasi efektifSesi 5 komunikasi efektif
Sesi 5 komunikasi efektif
 
Sesi 3-4 Bahasa Tubuh
Sesi 3-4 Bahasa TubuhSesi 3-4 Bahasa Tubuh
Sesi 3-4 Bahasa Tubuh
 
Sesi 2 kemampuan negosiasi
Sesi 2 kemampuan negosiasiSesi 2 kemampuan negosiasi
Sesi 2 kemampuan negosiasi
 
Sesi 1 pentingnya negosiasi
Sesi 1 pentingnya negosiasiSesi 1 pentingnya negosiasi
Sesi 1 pentingnya negosiasi
 
Petunjuk pembuatan swot
Petunjuk pembuatan swotPetunjuk pembuatan swot
Petunjuk pembuatan swot
 
Riset operasi
Riset operasiRiset operasi
Riset operasi
 
Etika bisnis modul 5-6
Etika bisnis   modul 5-6Etika bisnis   modul 5-6
Etika bisnis modul 5-6
 
Etika profesi akuntansi modul 3 4
Etika profesi akuntansi modul 3 4Etika profesi akuntansi modul 3 4
Etika profesi akuntansi modul 3 4
 
Etika profesi bisnis modul 2
Etika profesi bisnis   modul 2Etika profesi bisnis   modul 2
Etika profesi bisnis modul 2
 
Etika profesi bisnis modul 1
Etika profesi bisnis   modul 1Etika profesi bisnis   modul 1
Etika profesi bisnis modul 1
 
Ahde sesi 12-13 haki
Ahde   sesi 12-13 hakiAhde   sesi 12-13 haki
Ahde sesi 12-13 haki
 
Ahde sesi 5-6 corporate buying
Ahde   sesi 5-6 corporate buyingAhde   sesi 5-6 corporate buying
Ahde sesi 5-6 corporate buying
 
Ahde sesi 3-4 perikatan &amp; badan hukum
Ahde   sesi 3-4 perikatan &amp; badan hukumAhde   sesi 3-4 perikatan &amp; badan hukum
Ahde sesi 3-4 perikatan &amp; badan hukum
 
Ahde sesi 1-2 sistem hk
Ahde   sesi 1-2 sistem hkAhde   sesi 1-2 sistem hk
Ahde sesi 1-2 sistem hk
 

Recently uploaded

Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 

Recently uploaded (12)

Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 

Ahde sesi 8-9 litigasi

  • 1. Oleh : Sentot Baskoro, MM, MH 0811 85 75 86 Aspek Hukum dalam Bisnis Bahan Pengajaran di GICI Business School Penyelesaian Sengketa Secara Litigasi & Non-litigasi
  • 2. Agenda  Penyelesaian Melalui Litigasi  Penyelesaian Non Litigasi  Negosiasi  Mediasi  Arbitrase
  • 3. Metode Penyelesaian Sengketa Bisnis  Permasalahan  Solusi  Metode Penyelesaian Sengketa : ◦ Litigasi (melibatkan sistem Peradilan) ◦ Non Litigasi (tidak melibatkan sistem peradilan) LITIGASI, melalui lembaga:  Pengadilan Negeri (Masyarakat sipil)  Pengadilan Niaga ( Kepailitan)  Pengadilan Militer (anggota militer)  Pengadilan Agama (waris, cerai, nikah, hibah)  Pengadilan Tata Usaha Negara (kebijakan pejabat negara)  Pengadilan Internasional (dumping, diskriminatif)
  • 4. Proses Litigasi ◦ Dengan cara gugatan (tuntutan hak yang mempunyai konflik), permohonan (tuntutan hak tanpa ada konflik) dan perdamaian melalui pengadilan. ◦ Melalui salah satu pengadilan yang ada (Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama, Pengadilan Militer, Pengadilan Tata Usaha Negara, Pengadilan Niaga) berdasarkan kompetensi nya. ◦ Menghasilkan Perdamaian melalui pengadilan. Penggugat mencabut gugatannya dan melakukan perdamaian dengan tergugat dengan cara perdamaian dengan akte otentik (dibuat dan/atau ditandatangani didepan pejabat yang berwenang) maupun akte bawah tangan (dibuat sendiri oleh para pihak), atau ◦ Menghasilkan keputusan Pengadilan Proses Non Litigasi, yaitu dengan cara : ◦ Arbitrase, penyelesaian sengketa yang didasarkan pada perjanjian arbitrase ◦ Alternative Dispute Resolution (ADR), penyelesaian sengketa melalui prosedur yang telah disepakati para pihak sebelumnya dengan Proses Penyelesaian Sengketa Bisnis
  • 5.  Percaya pada institusi Pengadilan dapat melindungi hak-hak para pencari keadilan  Sebagai institusi “ The Last Resort” artinya cara/benteng akhir Untuk memperjuangkan hak.  Pendekatan positivistik dogmatisme perundangan-undangan dan Formalisme  Kesanggupan mengeluarkan biaya, waktu, tenaga dan pengorbanan lainnya. Penyelesaian Sengketa dimulai dari Pengadilan Negeri : a. Pidana (Pelaku Vs Negara) misalnya : Percurian, Pembunuhan, perkosaan Para Pihak : pelaku, polisi, jaksa,hakim, LP b. Perdata (warga negara Vs warga negara) misalnya : Jual-beli, hutang-piutang, ganti-rugi Para Pihak : hanya yang bersengketa saja Proses Litigasi
  • 6.  Memerlukan waktu lama  Menuntut biaya yang besar  Proses sangat formal  Keputusan tidak selalu memuaskan  Bersifat memaksa (coercive)  Didasarkan pada hak-hak (right based)  Dapat merusak hubungan bisnis / sosial yang telah ada  Menimbulkan konflik berkepanjangan  Bersifat backward looking (melihat ke belakang, tidak ke depan)  Bersifat terbuka / publisitas perkara <reputasi seseorang> Karakter Proses Litigasi
  • 7. Karakteristik Litigasi  Bentuk sikap Tidak Sukarela  Yang memutus Hakim  Kekuatan Banding Mengikat, kemungkinan banding  Pihak ketiga Imposed, dan hakim tdk memiliki spesialisasi  Derajad formalitas Format struktur dan aturan ketat sudah ada sebelumnya  Aturan Pembuktian Teknis  Private / Public Publikasi  Karakter proses Ada kesempatan masing-masing menyampaikan bukti  Hasil /out come Principled decision yang didukung pendapat obyektif (reasoned opinion)
  • 8. Non Litigasi (Penyelesaian sengketa tanpa melibatkan peradilan)  Negosiasi (hanya pihak yg bersengketa)  Mediasi (pihak bersengketa+ pihak ketiga aktif): Upaya penyelesaian sengketa secara damai dimana ada keterlibatan pihak ketiga yang netral (mediator) , yang secara aktif membantu pihak-pihak yang bersengketa untuk mencapai suatu kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak  Fasilitasi (pihak bersengketa + pihak ketiga pasif)  Arbitrase (pihak ketiga sebagai wasit)
  • 9. Negosiasi  Bentuk sikap Sukarela  Yang memutus Para pihak  Kekuatan Banding Kesepakatan enforceable sebagai kontrak (pacta sunt servanda)  Pihak ketiga Tidak ada pihak ketiga  Derajad formalitas Informal dan tidak berstruktur  Aturan Pembuktian Tidak ada  Private / Public Privatisasi  Karakter proses Presentasi bukti, argumen, & kepentingan  Hasil /out come Kesepakatan yang diterima para pihak
  • 10. Mediasi  Bentuk sikap Sukarela  Yang memutus Para pihak  Kekuatan Banding Kesepakatan enforceable sebagai kontrak (pacta sunt servanda)  Pihak ketiga Dipilih fasilitator biasanya ahli di bidang yang disengketakan  Derajad formalitas Informal dan tidak berstruktur  Aturan Pembuktian Tidak ada  Private / Public Privatisasi  Karakter proses Presentasi bukti, argumen, dan kepentingan  Hasil /out come Kesepakatan yang diterima para pihak
  • 11. Arbitrase  Bentuk sikap Sukarela  Yang memutus Arbiter  Kekuatan Banding Mengikat, dapat diuji (review) untuk hal sangat terbatas  Pihak ketiga Dipilih para pihak yang memiliki keahlian di bidang yang disengketakan  Derajad formalitas Tidak begitu formal aturan yang digunakan disepakati para pihak  Aturan Pembuktian Informal  Private / Public Privatisasi  Karakter proses Ada kesempatan masing-masing menyampaikan bukti  Hasil /out come Kadang sama ajudikasi, kadang kompromi, tanpa opini.
  • 12. Arbitrase – Pros vs Cons Keuntungan Arbitrase : a. Privasi pihak yang bersengketa terjamin b. Penyelesaian max.2 bulan c. Arbiter adalah orang yang berpengalaman di bidang nya  objektifitas d. Sanksinya dikucilkan dalam dunia bisnis, apabila pihak ingkar dalam kesepakatan. Kerugian: 1. Membutuhkan PN untuk mengeksekusi aset