SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
EETTIIKKAA PPRROOFFEESSIIOONNAALL
EETTIIKKAA PPRROOFFEESSIIOONNAALL 
Etika 
bahasa Yunani yaitu 
dari kata ethos yang 
berarti "karakter". 
Moralitas 
bahasa Latin yaitu dari 
kata mores yang berarti 
"kebiasaan".
Manusia selalu dihadapkan pada 
kebutuhan untuk memilih yang 
akan mendatangkan akibat baik 
bagi mereka sendiri maupun pihak 
lainnya. 
sebagai akibat dari pemilihan tersebut 
yang baik untuk satu pihak tetapi tidak 
baik untuk pihak lainnya 
Dilema etika 
Etika umum 
Untuk menjawab. 
1. Kelompok pertama disebut ethical 
absolutists 
Berpendapat bahwa ada prinsip universal 
yang diterapkan pada setiap orang yang 
tidak berubah sepanjang masa 
2. Kelompok lain disebut ethical relativists 
Berpendapat bahwa pertimbangan etis 
ditentukan oleh perubahan kebiasaan dan 
tradisi yang berlaku dalam masyarakat di 
mana mereka hidup 
Diragukan 
kebenaran 
nya.
Berhubung tidak ada seperangkat prinsip universal maka 
para ahli mengembangkan 6 kerangka pengambilan 
keputusan etika umum : 
1.Dapatkan fakta-fakta yang relevan dengan keputusan. 
2.Identifikasi masalah etis dari fakta-fakta tersebut. 
3.Tentukan siapa yang terpengaruh oleh keputusan 
tersebut dan bagaimana pengaruhnya. 
4.Identifikasi alternatif-alternatif pengambil keputusan. 
5.Identifikasi konsekuensi dari setiap alternatif. 
6.Tetapkan pilihan etika.
ETIKA PROFESIONAL 
Adalah etika yang mencakup prinsip perilaku untuk orang-orang profesional 
yang dirancang baik untuk tujuan praktis maupun untuk tujuan idealistis. 
Oleh karena kode etik profesional antara lain dirancang untuk mendorong 
perilaku ideal, maka kode etik harus realistis dan dapat dilaksanakan. 
Mukadimah Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia menekankan pentingnya prinsip 
etika bagi pada akuntan. 
Keanggotaan dalam Ikatan Akuntan Indonesia bersifat sukarela. Dengan menjadi 
anggota, seorang akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga disiplin diri di atas 
dan melebihi yang disyaratkan oleh hukum dan peraturan. 
Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan 
pengakuan profesi akan tanggungjawabnya kepada publik, pemakaijasa akuntan, 
dan rekan. Prinsip ini memandu anggota dalam memenuhi tanggungjawab 
profesionalnya dan merupakan landasan dasar perilaku etika dan perilaku 
profesionalnya. Prinsip ini meminta komitmen untuk berperilaku terhormat, bahkan 
dengan pengorbanan keuntungan pribadi
KOMPOSISI KODE ETIK IKATAN AKUNTAN 
INDONESIA 
1. Prinsip Etika 
2. Aturan Etika 
3. Interpretasi 
Aturan Etika 
Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan 
Etika yang mengatur pelaksanaan pemberian jasa 
profesional oleh anggota. 
Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi 
seluruh anggota, 
Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota lan 
dan hanya mengikat anggota Himpunan yang 
bersangkutan 
Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi 
yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh 
Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari 
anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, 
sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, 
tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan 
penerapannya.
1. Prinsip Etika – pada Kode Etik IAI 
1. Tanggungjawab profesi 
2. Kepentingan publik 
3. Integritas 
4. Obyektivitas 
5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional. 
6. Kerahasiaan 
7. Perilaku profesional 
8. Standar teknis
1. TANGGUNGJAWAB PROFESI 
Dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai profesional, 
setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan 
moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya 
2. KEPENTINGAN PUBLIK 
Setiap anggota berkewajib.an untuk senantiasa bertindak dalam 
kerangka pelayanan kepada publik, mengbormati kepercayaan 
publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme 
3. INTEGRITAS 
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap 
anggota harus memenuhi tanggungjawab profesionalnya dengan 
integritas setinggi mungkin
4. OBYEKTIVITAS 
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari 
benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban 
profesionalnya 
5. KOMPETENSI DAN KEHATI-HATIAN PROFESIONAL 
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan 
kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai 
kewajiban untuk mempertahankanpengetahuan dan keterampilan 
profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa 
klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa 
profesionalnya yang kompeten berdasarkanperkembanganpraktik, 
legislasi dan teknik yang paling mutakhir 
6. KERAHASIAAN 
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang 
diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh 
memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa 
persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau 
hukum untuk mengungkapkannya
7. PERILAKU PROFESIONAL 
Setiap anggota harus berperilakuyang konsisten dengan reputasipro-fesiyang 
baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan 
profesi. 
8. STANDAR TEKNIS 
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai 
dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai 
dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai 
kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa 
selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan 
obyektivitas
2. Aturan Etika – Kompartemen Akuntan Publik 
Aturan etika ini harus diterapkan oleh 
anggota Ikatan Akuntan Indonesia 
-Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP) 
dan staf profesional (baik yang anggota 
IAI-KAP maupun yang bukan anggota IAI-KAP) 
yang bekerja pada suatu Kantor 
Akuntan Publik (KAP). Rekan pimpinan 
KAP bertanggungjawab atas ditaatinya 
aturan etika oleh anggota KAP 
Kode etik ditulis dalam bahasa tehnis. 
Oleh karena itu diperlukan pemahaman 
mengenai definisi/pengertian berbagai 
istilah penting yang tertuang dalam aturan 
etika di bawah ini
Klien adalah pemberi kerja (orang atau badan), yang 
mempekerjakan atau menugaskan seseorang atau lebih 
anggota IAI-KAP atau KAP tempat Anggota bekerja untuk 
melaksanakan jasa profesional. Istilah pemberi kerja untuk 
tujuan ini tidak termasuk orang atau badan yang 
mempekerjakan Anggota. 
Laporan Keuangan adalah suatu penyajian data keuangan 
termasuk catatan yang menyertainya, bila ada, yang 
dimaksudkan untuk mengkomunikasikan sumber daya 
ekonomi (aktiva) dan atau kewajiban suatu entitas pada 
saat tertentu, atau perubahan atas aktiva dan atau 
kewajiban selama suatu periode tertentu sesuai dengan 
prinsip akuntansi yang berlaku umum atau basis akuntansi 
komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum. 
Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi 
akuntan publik yang memperoleh ijin sesuai dengan peraturan 
perundang-undangan yang berusaha di bidang pemberian jasa 
profesional dalam praktik akuntan publik.
IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) adalah wadah organisasi profesi 
akuntan Indonesia yang diakui pemerintah 
Ikatan Akuntan Indonesia - Kompartemen Akuntan Publik 
(IAI-KAP) adalah wadah organisasi para akuntan Indonesia yang 
menjalankan profesi sebagai akuntan publik atau bekerja di Kantor 
Akuntan Publik. 
Anggota adalah semua anggota IAI-KAP 
Anggota Kantor Akuntan Publik (anggota KAP) adalah anggota 
IAI-KAP dan staf profesional (baik yang anggota IAI-KAP maupun 
yang bukan anggota IAI-KAP) yang bekerja pada satu KAP 
Akuntan Publik adalah akuntan yang memiliki ijin dari Menteri 
Keuangan atau pejabat yang berwenang lainnya untuk 
menjalankan praktik akuntan publik 
Praktik Akuntan Publik adalah pemberian jasa profesional kepada klien yang 
dilakukan oleh IAI-KAP yang dapat berupa jasa audit, jasa atestasi, jasa 
akuntansi dan review, perpajakan, perencanaan keuangan perorangan, 
jasa pendukung ligitasi dan jasa lainnya yang diatur dalam standar 
profesional akuntan publik
2. Aturan Etika – Kompartemen Akuntan Publik 
1 
INDEPENDENSI, 
INTEGRITAS 
DAN 
OBYEKTIVITAS 
2 
STANDAR UMUM DAN 
PRINSIP AKUNTANSI 
3 
TANGGUNGJAWAB 
KEPADA KLIEN 
4 
TANGGUNGJAW 
AB KEPADA 
REKAN 
SEPROFESI 
5 
TANGGUNGJAWAB DAN 
PRAKTIK LAIN
1a. INDEPENDENSi 
Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus selalu 
mempertahankan sikap mental independen di dalam 
memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam 
Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan 
oleh IAI. Sikap mental independen tersebut harus 
meliputi , independen dalam fakta (in facts) maupun 
dalam penampilan (in ap-pearance) 
1b. INTEGRITAS DAN OBYEKTIVITAS 
Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus 
mempertahankan integritas dan obyektivitas,.harus 
bebas dari benturan kepentingan (con-flict of interest) 
dan tidak boleh membiarkan faktor salah saji material 
(material misstatement) yang diketahuinya atau 
mengalihkan (mensubordinasikan) pertimbangannya 
kepada pihak lain.
2. STANDAR UMUM DAN PRINSIP AKUNTANSI 
1 
Standar Umum 
2 
Kepatuhan 
terhadap 
Standar 
3 
Prinsip-prinsip 
Akuntansi 
a. Kompetensi Profesional 
b. Kecermatan dan 
Keseksamaan Profesional 
c. Perencanaan dan Supervisi. 
d. Data Relevan yang 
Memadai
1a. Kompetensi Profesional. Anggota IAI hanya boleh melakukan 
pemberian jasa profesional yang secara layak (reasonable) 
diharapkan dapat diselesaikan dengan kompetensi profesional 
1b. Kecermatan dan Keseksamaan Profesional. Anggota KAP 
wajib melakukan pemberian jasa profesional dengan kecermatan 
dan keseksamaan profesional 
1c. Perencanaan dan Supervisi. Anggota KAP wajib 
merencanakan 
dan mensupervisi secara memadai setiap pelaksanaan pemberian 
1d. jaDsaat ap roRfeesleiovnaanl yang Memadai. Anggota KAP wajib memperoleh 
data relevan yang memadai untuk menjadi dasar yang layak bagi 
kesimpulan atau rekomendasi sehubungan dengan pelaksanaan jasa 
profesionalnya 
1188
2. Kepatuhan terhadap Standar 
Anggota KAP yang melaksanakan penugasan jasa auditing, atestasi, 
re­view, 
kompilasi, konsultasi manajemen, perpajakan atau jasa 
profesional lainnya, wajib mematuhi standar yang dikeluarkan oleh 
badan pengatur standar yang ditetapkan oleh IAI 
3. Prinsip-prinsip Akuntansi 
Anggota KAP tidak diperkenankan: 
1)menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan 
keuangan atau data keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai 
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau 
2)menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi 
material yang harus dilakukan terhadap laporan atau data tersebut 
agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku, 
1199
2200 
3. TANGGUNGJAWAB KEPADA KLIEN 
1. Informasi Klieii yang Rahasia 
Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang 
rahasia, tanpa persetujuan dari klien. 
Ketentuan tidak dimaksudkan untuk : 
1.membebaskan anggota KAP dari kewajiban profesionalnya sesuai 
dengan aturan etika kepatuhan terhadap standar dan prinsip-prinsip 
akuntansi, 
2.mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara apapun untuk 
mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti 
panggilan resmi penyidikan pejabat pengusut atau melarang 
kepatuhan anggota KAP terhadap ketentuan peraturan yang berlaku, 
3.melarang review praktik profesional (review mutu) seorang Anggota 
sesuai dengan kewenangan 1AI atau 
4.menghalangi Anggota dari pengajuan pengaduan keluhan atau 
pemberian komentar atas penyidikan yang dilakukan oleh badan 
yang dibentuk 1AI-KAP dalam rangka penegakan disiplin anggota.
2211 
2. Fee Profesional 
a. Besaran Fee 
Besarnya fee Anggota dapat bervariasi tergantung 
antara lain: risiko penugasan, kompleksitas jasa yang 
diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk 
melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang 
bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya. 
Anggota KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien 
dengan cara menawarkan fee yang dapat merusak citra 
profesi
Fee Kontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk 
pelaksanaan suatu jasa profesional tanpa adanya fee 
yang akan dibebankan, kecuali ada temuan atau hasil 
tertentu dimana jumlah fee tergantung pada temuan atau 
hasil tertentu tersebut. Fee dianggap tidak kontinjen jika 
ditetapkan oleh pengadilan atau badan pengatur atau 
dalam hal perpajakan, jika dasar penetapan adalah hasil 
penyelesaian hukum atau temuan badan pengatur. 
Anggota KAP tidak diperkenankan untuk menetapkan fee 
kontinjen apabila penetapan tersebut dapat mengurangi 
independensi 
2222 
b. Fee Kontinjen
Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan 
tidak melakukan perkataan dan perbuatan yang 
dapat merusak reputasi rekan seprofesi 
2233 
4. TANGGUNGJAWAB KEPADA REKAN SEPROFESI 
Tanggungjawab kepada Rekan Seprofresi 
Komunikasi Antar Akuntan Publik 
Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan 
akuntan publik pendahulu bila akan mengadakan 
perikatan {engagement) audit menggantikan 
akuntan publik pendahulu atau untuk tahun buku 
yang sama ditunjuk akuntan publik lain dengan jenis 
dan periode serta tujuan yang berlainan. 
Akuntan publik pendahulu wajib menanggapi secara 
tertulis permintaan komunikasi dari akuntan 
penganti secara memadai
2244 
Perikatan Atestasi 
Akuntan publik tidak diperkenankan mengadakan 
perikatan atestasi yang jenis atestasi dan 
periodenya sama dengan perikatan yang dilakukan 
oleh akuntan yang lebih dahulu ditunjuk klien, 
kecuali apabila perikatan tersebut dilaksanakan 
untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan 
atau peraturan yang dibuat oleh badan yang 
berwenang
Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan/atau 
mengucapkan perkataan yang mencemarkan profesi 
2255 
5. TANGGUNGJAWAB DAN PRAKTIK LAIN 
Perbuatan dan Perkataan yang mendiskreditkan 
Iklan, Promosi, dan Kegiatan Pemasaran Lainnya 
Anggota dalam menjalankan praktik akuntan publik 
diperkenankan mencari klien melalui pemasangan iklan, 
melakukan promosi pemasaran dan kegiatan pemasaran 
lainnya sepanjang tidak merendahkan citra profesi.
2266 
Komisi dan Fee 
Referal A. Komisi 
Komisi adalah imbalan dalam bentuk uang atau 
barang atau bentuk lainnya yang diberikan atau 
diterima kepada/dari klien/pihak lain untuk 
memperoleh penugasan dari klien/pihak lain. 
Anggota KAP tidak diperkenankan untuk 
memberikan/menerima komisi apabila 
pemberian/penefimaan komisi tersebut dapat 
mengurangi independensi. 
B. Fee Referal (Rujukan) 
Fee Referal (Rujukan) adalah imbalan yang 
dibayarkan/diterima kepada/dari sesama penyedia 
jasa profesional akuntan publik. Fee Referal 
(Rujukan) hanya diperkenankan bagi sesama 
profesi.
2277 
Bentuk Organisasi dan Nama KAP 
Anggota hanya dapat berpraktik akuntan publik 
dalam bentuk organisasi yang diizinkan oleh 
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/ 
atau yang tidak menyesatkan dan merendahkan 
citra profesi.
Etika berkaitan dengan bagaimana seseorang bertindak menghadapi orang 
lainnya Para ahli etika umum berbeda pendapat tentang apakah semua 
perilaku harus didasarkan pada standar universal yang tidak berubah atau 
dipengaruhi oleh kebiasaan dan tradisi yang berubah. 
Namun walaupun terdapat perbedaan, kerangka umum untuk pengambilan 
keputusan etika bisa diterapkan. 
Etika profesional adalah aturan-aturan etika yang berlaku bagi anggota 
profesi yang dirancang baik untuk tujuan ideal maupun tujuan praktis. 
Kode Etik IAI dirancang untuk memenuhi tujuan ideal melalui Prinsip-prinsip 
Etika, sedangkan tujuam praktis diharapkan dapat dicapai melalui Aturan 
Etika yang bersifat memaksa. 
Aturan Etika bisa berubah sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam 
profesi maupun perubahan dalam masyarakat. 
Kesadaran para anggota IAI untuk secara sukarela melaksanakan Kode 
Etik-nya akan berpengaruh besar pada martabat dari reputasi profesi 
2288
TTEERRIIMMAA KKAASSIIHH 
2299

More Related Content

What's hot

Laporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemenLaporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemen9elevenStarUnila
 
Pembubaran Persekutuan oleh pemilik
Pembubaran Persekutuan oleh pemilikPembubaran Persekutuan oleh pemilik
Pembubaran Persekutuan oleh pemilikphatar_augrah
 
Analisis Laporan Keuangan Daerah
Analisis Laporan Keuangan Daerah Analisis Laporan Keuangan Daerah
Analisis Laporan Keuangan Daerah Yudi Pratama
 
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahanPert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahanRhezayustian13
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalMhd. Abdullah Hamid
 
ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGAN
ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGANASERSI DALAM LAPORAN KEUANGAN
ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGANMandiri Sekuritas
 
Konsep dasar akuntansi pemerintah daerah
Konsep dasar akuntansi pemerintah daerahKonsep dasar akuntansi pemerintah daerah
Konsep dasar akuntansi pemerintah daerahShi Chin
 
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatanAkuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatanjoni_aprilyanto
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorresa_putra
 
Makalah Teori Akuntansi: Teori Positif
Makalah Teori Akuntansi: Teori PositifMakalah Teori Akuntansi: Teori Positif
Makalah Teori Akuntansi: Teori Positifghiyats dewantara
 
Akuntansi dan kegiatan perusahaan
Akuntansi dan kegiatan perusahaanAkuntansi dan kegiatan perusahaan
Akuntansi dan kegiatan perusahaanSurya Ardi
 
Etika dalam akuntansi, lingkungan bisnis dan lingkungan sosial
Etika dalam akuntansi, lingkungan bisnis dan lingkungan sosialEtika dalam akuntansi, lingkungan bisnis dan lingkungan sosial
Etika dalam akuntansi, lingkungan bisnis dan lingkungan sosialWawan Dwi Hadisaputro
 
sistem pengendalian sektor publik
sistem pengendalian sektor publiksistem pengendalian sektor publik
sistem pengendalian sektor publikRadel Dyla
 
Aspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaran
Aspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaranAspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaran
Aspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaranUniversitas Syiah Kuala
 
Makalah segmen operasi psak 5
Makalah segmen operasi psak 5Makalah segmen operasi psak 5
Makalah segmen operasi psak 5Diah Fitri
 

What's hot (20)

SPIP-1 gmb umum
SPIP-1  gmb umumSPIP-1  gmb umum
SPIP-1 gmb umum
 
Laporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemenLaporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemen
 
Pembubaran Persekutuan oleh pemilik
Pembubaran Persekutuan oleh pemilikPembubaran Persekutuan oleh pemilik
Pembubaran Persekutuan oleh pemilik
 
Analisis Laporan Keuangan Daerah
Analisis Laporan Keuangan Daerah Analisis Laporan Keuangan Daerah
Analisis Laporan Keuangan Daerah
 
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahanPert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internal
 
ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGAN
ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGANASERSI DALAM LAPORAN KEUANGAN
ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGAN
 
Konsep dasar akuntansi pemerintah daerah
Konsep dasar akuntansi pemerintah daerahKonsep dasar akuntansi pemerintah daerah
Konsep dasar akuntansi pemerintah daerah
 
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatanAkuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
 
Slide ta12
Slide ta12Slide ta12
Slide ta12
 
Materi dasar akuntansi
Materi dasar akuntansi Materi dasar akuntansi
Materi dasar akuntansi
 
Makalah Teori Akuntansi: Teori Positif
Makalah Teori Akuntansi: Teori PositifMakalah Teori Akuntansi: Teori Positif
Makalah Teori Akuntansi: Teori Positif
 
Akuntansi dan kegiatan perusahaan
Akuntansi dan kegiatan perusahaanAkuntansi dan kegiatan perusahaan
Akuntansi dan kegiatan perusahaan
 
Etika dalam akuntansi, lingkungan bisnis dan lingkungan sosial
Etika dalam akuntansi, lingkungan bisnis dan lingkungan sosialEtika dalam akuntansi, lingkungan bisnis dan lingkungan sosial
Etika dalam akuntansi, lingkungan bisnis dan lingkungan sosial
 
Inventarisasi
InventarisasiInventarisasi
Inventarisasi
 
Bab 2 auditing
Bab 2 auditingBab 2 auditing
Bab 2 auditing
 
sistem pengendalian sektor publik
sistem pengendalian sektor publiksistem pengendalian sektor publik
sistem pengendalian sektor publik
 
Aspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaran
Aspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaranAspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaran
Aspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaran
 
Makalah segmen operasi psak 5
Makalah segmen operasi psak 5Makalah segmen operasi psak 5
Makalah segmen operasi psak 5
 

Similar to Kuliah 2 etika

fuad-140329042320-phpapp02 (1).pdf
fuad-140329042320-phpapp02 (1).pdffuad-140329042320-phpapp02 (1).pdf
fuad-140329042320-phpapp02 (1).pdfYohanPasaribu
 
Kode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
Kode Etik Profesi Akuntan Publik pptKode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
Kode Etik Profesi Akuntan Publik pptFuad Rahardi
 
Etika Profesi Kelompok 3.pptx
Etika Profesi Kelompok 3.pptxEtika Profesi Kelompok 3.pptx
Etika Profesi Kelompok 3.pptxssuser28d19b
 
Kel 3_ Etika Profesional Akuntan.pptx
Kel 3_ Etika Profesional Akuntan.pptxKel 3_ Etika Profesional Akuntan.pptx
Kel 3_ Etika Profesional Akuntan.pptxDiianaAlmightymaxElf
 
Kode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi AkuntanKode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi AkuntanRose Meea
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...Muh Agus Priyetno
 
Pengauditan lanjutan (Etika Profesi Akuntan Publik) DR. YUDHI HERLIANSYAH, AK...
Pengauditan lanjutan (Etika Profesi Akuntan Publik) DR. YUDHI HERLIANSYAH, AK...Pengauditan lanjutan (Etika Profesi Akuntan Publik) DR. YUDHI HERLIANSYAH, AK...
Pengauditan lanjutan (Etika Profesi Akuntan Publik) DR. YUDHI HERLIANSYAH, AK...lely Wiaya
 
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Ethics and conflict...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Ethics and conflict...BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Ethics and conflict...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Ethics and conflict...siti muliawati
 
BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Ethics and Conflict, ...
BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Ethics and Conflict, ...BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Ethics and Conflict, ...
BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Ethics and Conflict, ...Roni Nugroho
 
Prinsip prinsip profesi
Prinsip prinsip profesiPrinsip prinsip profesi
Prinsip prinsip profesiRisda Hamsuri
 
Etika profesional
Etika profesionalEtika profesional
Etika profesionalEko Wibowo
 
1. Materi Etika Profesi ners. NS 2022.pptx
1. Materi Etika Profesi ners. NS 2022.pptx1. Materi Etika Profesi ners. NS 2022.pptx
1. Materi Etika Profesi ners. NS 2022.pptxSyedMuhammadZulfikar
 
Uas etika profesi
Uas etika profesiUas etika profesi
Uas etika profesimayumizetaa
 
Etika profesi akuntansi modul 3 4
Etika profesi akuntansi modul 3 4Etika profesi akuntansi modul 3 4
Etika profesi akuntansi modul 3 4Sentot Baskoro
 

Similar to Kuliah 2 etika (20)

fuad-140329042320-phpapp02 (1).pdf
fuad-140329042320-phpapp02 (1).pdffuad-140329042320-phpapp02 (1).pdf
fuad-140329042320-phpapp02 (1).pdf
 
Kode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
Kode Etik Profesi Akuntan Publik pptKode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
Kode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
 
Etika profesional audit
Etika profesional   auditEtika profesional   audit
Etika profesional audit
 
4.kode etik-ppt
4.kode etik-ppt4.kode etik-ppt
4.kode etik-ppt
 
Etika Profesi Kelompok 3.pptx
Etika Profesi Kelompok 3.pptxEtika Profesi Kelompok 3.pptx
Etika Profesi Kelompok 3.pptx
 
Kel 3_ Etika Profesional Akuntan.pptx
Kel 3_ Etika Profesional Akuntan.pptxKel 3_ Etika Profesional Akuntan.pptx
Kel 3_ Etika Profesional Akuntan.pptx
 
Kode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi AkuntanKode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi Akuntan
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, ethics and conflict interes...
 
Pengauditan lanjutan (Etika Profesi Akuntan Publik) DR. YUDHI HERLIANSYAH, AK...
Pengauditan lanjutan (Etika Profesi Akuntan Publik) DR. YUDHI HERLIANSYAH, AK...Pengauditan lanjutan (Etika Profesi Akuntan Publik) DR. YUDHI HERLIANSYAH, AK...
Pengauditan lanjutan (Etika Profesi Akuntan Publik) DR. YUDHI HERLIANSYAH, AK...
 
etika profesi
etika profesietika profesi
etika profesi
 
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Ethics and conflict...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Ethics and conflict...BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Ethics and conflict...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Ethics and conflict...
 
BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Ethics and Conflict, ...
BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Ethics and Conflict, ...BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Ethics and Conflict, ...
BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Ethics and Conflict, ...
 
Etika profesi
Etika profesiEtika profesi
Etika profesi
 
KESA
KESAKESA
KESA
 
Prinsip prinsip profesi
Prinsip prinsip profesiPrinsip prinsip profesi
Prinsip prinsip profesi
 
Bab 3 etika_profesional
Bab 3 etika_profesionalBab 3 etika_profesional
Bab 3 etika_profesional
 
Etika profesional
Etika profesionalEtika profesional
Etika profesional
 
1. Materi Etika Profesi ners. NS 2022.pptx
1. Materi Etika Profesi ners. NS 2022.pptx1. Materi Etika Profesi ners. NS 2022.pptx
1. Materi Etika Profesi ners. NS 2022.pptx
 
Uas etika profesi
Uas etika profesiUas etika profesi
Uas etika profesi
 
Etika profesi akuntansi modul 3 4
Etika profesi akuntansi modul 3 4Etika profesi akuntansi modul 3 4
Etika profesi akuntansi modul 3 4
 

More from Rose Meea

Bedah kasus etika valdez
Bedah kasus etika valdezBedah kasus etika valdez
Bedah kasus etika valdezRose Meea
 
FInancial accounting, theory and analysis
FInancial accounting, theory and analysisFInancial accounting, theory and analysis
FInancial accounting, theory and analysisRose Meea
 
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif PengukuranPrsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif PengukuranRose Meea
 
Kasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan WorldcomKasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan WorldcomRose Meea
 
Excellence di kanada
Excellence di kanadaExcellence di kanada
Excellence di kanadaRose Meea
 
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2Rose Meea
 
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah Rose Meea
 
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemusB7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemusRose Meea
 
Selayang pandang SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
Selayang pandang  SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah SehatSelayang pandang  SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
Selayang pandang SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah SehatRose Meea
 
Materi spm 4
Materi spm 4Materi spm 4
Materi spm 4Rose Meea
 
Sistem pengendalian
Sistem pengendalianSistem pengendalian
Sistem pengendalianRose Meea
 
Kuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemenKuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemenRose Meea
 
Kuliah 1 akuntansi manajemen
Kuliah 1 akuntansi manajemenKuliah 1 akuntansi manajemen
Kuliah 1 akuntansi manajemenRose Meea
 
Ilustrasi istishna’
Ilustrasi istishna’Ilustrasi istishna’
Ilustrasi istishna’Rose Meea
 
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Rose Meea
 
Presentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaPresentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaRose Meea
 
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam GelasResensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam GelasRose Meea
 
Konsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasKonsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasRose Meea
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Rose Meea
 

More from Rose Meea (20)

Bedah kasus etika valdez
Bedah kasus etika valdezBedah kasus etika valdez
Bedah kasus etika valdez
 
FInancial accounting, theory and analysis
FInancial accounting, theory and analysisFInancial accounting, theory and analysis
FInancial accounting, theory and analysis
 
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif PengukuranPrsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
 
Kasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan WorldcomKasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan Worldcom
 
Excellence di kanada
Excellence di kanadaExcellence di kanada
Excellence di kanada
 
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
 
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
 
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemusB7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
 
Selayang pandang SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
Selayang pandang  SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah SehatSelayang pandang  SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
Selayang pandang SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
 
Materi spm 4
Materi spm 4Materi spm 4
Materi spm 4
 
Sistem pengendalian
Sistem pengendalianSistem pengendalian
Sistem pengendalian
 
Welcome
WelcomeWelcome
Welcome
 
Kuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemenKuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemen
 
Kuliah 1 akuntansi manajemen
Kuliah 1 akuntansi manajemenKuliah 1 akuntansi manajemen
Kuliah 1 akuntansi manajemen
 
Ilustrasi istishna’
Ilustrasi istishna’Ilustrasi istishna’
Ilustrasi istishna’
 
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
 
Presentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaPresentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen Biaya
 
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam GelasResensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
 
Konsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasKonsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitas
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 

Recently uploaded

KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (16)

KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 

Kuliah 2 etika

  • 2. EETTIIKKAA PPRROOFFEESSIIOONNAALL Etika bahasa Yunani yaitu dari kata ethos yang berarti "karakter". Moralitas bahasa Latin yaitu dari kata mores yang berarti "kebiasaan".
  • 3. Manusia selalu dihadapkan pada kebutuhan untuk memilih yang akan mendatangkan akibat baik bagi mereka sendiri maupun pihak lainnya. sebagai akibat dari pemilihan tersebut yang baik untuk satu pihak tetapi tidak baik untuk pihak lainnya Dilema etika Etika umum Untuk menjawab. 1. Kelompok pertama disebut ethical absolutists Berpendapat bahwa ada prinsip universal yang diterapkan pada setiap orang yang tidak berubah sepanjang masa 2. Kelompok lain disebut ethical relativists Berpendapat bahwa pertimbangan etis ditentukan oleh perubahan kebiasaan dan tradisi yang berlaku dalam masyarakat di mana mereka hidup Diragukan kebenaran nya.
  • 4. Berhubung tidak ada seperangkat prinsip universal maka para ahli mengembangkan 6 kerangka pengambilan keputusan etika umum : 1.Dapatkan fakta-fakta yang relevan dengan keputusan. 2.Identifikasi masalah etis dari fakta-fakta tersebut. 3.Tentukan siapa yang terpengaruh oleh keputusan tersebut dan bagaimana pengaruhnya. 4.Identifikasi alternatif-alternatif pengambil keputusan. 5.Identifikasi konsekuensi dari setiap alternatif. 6.Tetapkan pilihan etika.
  • 5. ETIKA PROFESIONAL Adalah etika yang mencakup prinsip perilaku untuk orang-orang profesional yang dirancang baik untuk tujuan praktis maupun untuk tujuan idealistis. Oleh karena kode etik profesional antara lain dirancang untuk mendorong perilaku ideal, maka kode etik harus realistis dan dapat dilaksanakan. Mukadimah Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia menekankan pentingnya prinsip etika bagi pada akuntan. Keanggotaan dalam Ikatan Akuntan Indonesia bersifat sukarela. Dengan menjadi anggota, seorang akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga disiplin diri di atas dan melebihi yang disyaratkan oleh hukum dan peraturan. Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan pengakuan profesi akan tanggungjawabnya kepada publik, pemakaijasa akuntan, dan rekan. Prinsip ini memandu anggota dalam memenuhi tanggungjawab profesionalnya dan merupakan landasan dasar perilaku etika dan perilaku profesionalnya. Prinsip ini meminta komitmen untuk berperilaku terhormat, bahkan dengan pengorbanan keuntungan pribadi
  • 6.
  • 7. KOMPOSISI KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1. Prinsip Etika 2. Aturan Etika 3. Interpretasi Aturan Etika Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika yang mengatur pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota, Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota lan dan hanya mengikat anggota Himpunan yang bersangkutan Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.
  • 8. 1. Prinsip Etika – pada Kode Etik IAI 1. Tanggungjawab profesi 2. Kepentingan publik 3. Integritas 4. Obyektivitas 5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional. 6. Kerahasiaan 7. Perilaku profesional 8. Standar teknis
  • 9. 1. TANGGUNGJAWAB PROFESI Dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya 2. KEPENTINGAN PUBLIK Setiap anggota berkewajib.an untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, mengbormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme 3. INTEGRITAS Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggungjawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin
  • 10. 4. OBYEKTIVITAS Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya 5. KOMPETENSI DAN KEHATI-HATIAN PROFESIONAL Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankanpengetahuan dan keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesionalnya yang kompeten berdasarkanperkembanganpraktik, legislasi dan teknik yang paling mutakhir 6. KERAHASIAAN Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya
  • 11. 7. PERILAKU PROFESIONAL Setiap anggota harus berperilakuyang konsisten dengan reputasipro-fesiyang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. 8. STANDAR TEKNIS Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas
  • 12. 2. Aturan Etika – Kompartemen Akuntan Publik Aturan etika ini harus diterapkan oleh anggota Ikatan Akuntan Indonesia -Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP) dan staf profesional (baik yang anggota IAI-KAP maupun yang bukan anggota IAI-KAP) yang bekerja pada suatu Kantor Akuntan Publik (KAP). Rekan pimpinan KAP bertanggungjawab atas ditaatinya aturan etika oleh anggota KAP Kode etik ditulis dalam bahasa tehnis. Oleh karena itu diperlukan pemahaman mengenai definisi/pengertian berbagai istilah penting yang tertuang dalam aturan etika di bawah ini
  • 13. Klien adalah pemberi kerja (orang atau badan), yang mempekerjakan atau menugaskan seseorang atau lebih anggota IAI-KAP atau KAP tempat Anggota bekerja untuk melaksanakan jasa profesional. Istilah pemberi kerja untuk tujuan ini tidak termasuk orang atau badan yang mempekerjakan Anggota. Laporan Keuangan adalah suatu penyajian data keuangan termasuk catatan yang menyertainya, bila ada, yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan sumber daya ekonomi (aktiva) dan atau kewajiban suatu entitas pada saat tertentu, atau perubahan atas aktiva dan atau kewajiban selama suatu periode tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum. Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh ijin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berusaha di bidang pemberian jasa profesional dalam praktik akuntan publik.
  • 14. IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) adalah wadah organisasi profesi akuntan Indonesia yang diakui pemerintah Ikatan Akuntan Indonesia - Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP) adalah wadah organisasi para akuntan Indonesia yang menjalankan profesi sebagai akuntan publik atau bekerja di Kantor Akuntan Publik. Anggota adalah semua anggota IAI-KAP Anggota Kantor Akuntan Publik (anggota KAP) adalah anggota IAI-KAP dan staf profesional (baik yang anggota IAI-KAP maupun yang bukan anggota IAI-KAP) yang bekerja pada satu KAP Akuntan Publik adalah akuntan yang memiliki ijin dari Menteri Keuangan atau pejabat yang berwenang lainnya untuk menjalankan praktik akuntan publik Praktik Akuntan Publik adalah pemberian jasa profesional kepada klien yang dilakukan oleh IAI-KAP yang dapat berupa jasa audit, jasa atestasi, jasa akuntansi dan review, perpajakan, perencanaan keuangan perorangan, jasa pendukung ligitasi dan jasa lainnya yang diatur dalam standar profesional akuntan publik
  • 15. 2. Aturan Etika – Kompartemen Akuntan Publik 1 INDEPENDENSI, INTEGRITAS DAN OBYEKTIVITAS 2 STANDAR UMUM DAN PRINSIP AKUNTANSI 3 TANGGUNGJAWAB KEPADA KLIEN 4 TANGGUNGJAW AB KEPADA REKAN SEPROFESI 5 TANGGUNGJAWAB DAN PRAKTIK LAIN
  • 16. 1a. INDEPENDENSi Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental independen di dalam memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebut harus meliputi , independen dalam fakta (in facts) maupun dalam penampilan (in ap-pearance) 1b. INTEGRITAS DAN OBYEKTIVITAS Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus mempertahankan integritas dan obyektivitas,.harus bebas dari benturan kepentingan (con-flict of interest) dan tidak boleh membiarkan faktor salah saji material (material misstatement) yang diketahuinya atau mengalihkan (mensubordinasikan) pertimbangannya kepada pihak lain.
  • 17. 2. STANDAR UMUM DAN PRINSIP AKUNTANSI 1 Standar Umum 2 Kepatuhan terhadap Standar 3 Prinsip-prinsip Akuntansi a. Kompetensi Profesional b. Kecermatan dan Keseksamaan Profesional c. Perencanaan dan Supervisi. d. Data Relevan yang Memadai
  • 18. 1a. Kompetensi Profesional. Anggota IAI hanya boleh melakukan pemberian jasa profesional yang secara layak (reasonable) diharapkan dapat diselesaikan dengan kompetensi profesional 1b. Kecermatan dan Keseksamaan Profesional. Anggota KAP wajib melakukan pemberian jasa profesional dengan kecermatan dan keseksamaan profesional 1c. Perencanaan dan Supervisi. Anggota KAP wajib merencanakan dan mensupervisi secara memadai setiap pelaksanaan pemberian 1d. jaDsaat ap roRfeesleiovnaanl yang Memadai. Anggota KAP wajib memperoleh data relevan yang memadai untuk menjadi dasar yang layak bagi kesimpulan atau rekomendasi sehubungan dengan pelaksanaan jasa profesionalnya 1188
  • 19. 2. Kepatuhan terhadap Standar Anggota KAP yang melaksanakan penugasan jasa auditing, atestasi, re­view, kompilasi, konsultasi manajemen, perpajakan atau jasa profesional lainnya, wajib mematuhi standar yang dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan oleh IAI 3. Prinsip-prinsip Akuntansi Anggota KAP tidak diperkenankan: 1)menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan keuangan atau data keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau 2)menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang harus dilakukan terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku, 1199
  • 20. 2200 3. TANGGUNGJAWAB KEPADA KLIEN 1. Informasi Klieii yang Rahasia Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa persetujuan dari klien. Ketentuan tidak dimaksudkan untuk : 1.membebaskan anggota KAP dari kewajiban profesionalnya sesuai dengan aturan etika kepatuhan terhadap standar dan prinsip-prinsip akuntansi, 2.mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara apapun untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti panggilan resmi penyidikan pejabat pengusut atau melarang kepatuhan anggota KAP terhadap ketentuan peraturan yang berlaku, 3.melarang review praktik profesional (review mutu) seorang Anggota sesuai dengan kewenangan 1AI atau 4.menghalangi Anggota dari pengajuan pengaduan keluhan atau pemberian komentar atas penyidikan yang dilakukan oleh badan yang dibentuk 1AI-KAP dalam rangka penegakan disiplin anggota.
  • 21. 2211 2. Fee Profesional a. Besaran Fee Besarnya fee Anggota dapat bervariasi tergantung antara lain: risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya. Anggota KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan cara menawarkan fee yang dapat merusak citra profesi
  • 22. Fee Kontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa profesional tanpa adanya fee yang akan dibebankan, kecuali ada temuan atau hasil tertentu dimana jumlah fee tergantung pada temuan atau hasil tertentu tersebut. Fee dianggap tidak kontinjen jika ditetapkan oleh pengadilan atau badan pengatur atau dalam hal perpajakan, jika dasar penetapan adalah hasil penyelesaian hukum atau temuan badan pengatur. Anggota KAP tidak diperkenankan untuk menetapkan fee kontinjen apabila penetapan tersebut dapat mengurangi independensi 2222 b. Fee Kontinjen
  • 23. Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan perkataan dan perbuatan yang dapat merusak reputasi rekan seprofesi 2233 4. TANGGUNGJAWAB KEPADA REKAN SEPROFESI Tanggungjawab kepada Rekan Seprofresi Komunikasi Antar Akuntan Publik Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik pendahulu bila akan mengadakan perikatan {engagement) audit menggantikan akuntan publik pendahulu atau untuk tahun buku yang sama ditunjuk akuntan publik lain dengan jenis dan periode serta tujuan yang berlainan. Akuntan publik pendahulu wajib menanggapi secara tertulis permintaan komunikasi dari akuntan penganti secara memadai
  • 24. 2244 Perikatan Atestasi Akuntan publik tidak diperkenankan mengadakan perikatan atestasi yang jenis atestasi dan periodenya sama dengan perikatan yang dilakukan oleh akuntan yang lebih dahulu ditunjuk klien, kecuali apabila perikatan tersebut dilaksanakan untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan atau peraturan yang dibuat oleh badan yang berwenang
  • 25. Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan/atau mengucapkan perkataan yang mencemarkan profesi 2255 5. TANGGUNGJAWAB DAN PRAKTIK LAIN Perbuatan dan Perkataan yang mendiskreditkan Iklan, Promosi, dan Kegiatan Pemasaran Lainnya Anggota dalam menjalankan praktik akuntan publik diperkenankan mencari klien melalui pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran dan kegiatan pemasaran lainnya sepanjang tidak merendahkan citra profesi.
  • 26. 2266 Komisi dan Fee Referal A. Komisi Komisi adalah imbalan dalam bentuk uang atau barang atau bentuk lainnya yang diberikan atau diterima kepada/dari klien/pihak lain untuk memperoleh penugasan dari klien/pihak lain. Anggota KAP tidak diperkenankan untuk memberikan/menerima komisi apabila pemberian/penefimaan komisi tersebut dapat mengurangi independensi. B. Fee Referal (Rujukan) Fee Referal (Rujukan) adalah imbalan yang dibayarkan/diterima kepada/dari sesama penyedia jasa profesional akuntan publik. Fee Referal (Rujukan) hanya diperkenankan bagi sesama profesi.
  • 27. 2277 Bentuk Organisasi dan Nama KAP Anggota hanya dapat berpraktik akuntan publik dalam bentuk organisasi yang diizinkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/ atau yang tidak menyesatkan dan merendahkan citra profesi.
  • 28. Etika berkaitan dengan bagaimana seseorang bertindak menghadapi orang lainnya Para ahli etika umum berbeda pendapat tentang apakah semua perilaku harus didasarkan pada standar universal yang tidak berubah atau dipengaruhi oleh kebiasaan dan tradisi yang berubah. Namun walaupun terdapat perbedaan, kerangka umum untuk pengambilan keputusan etika bisa diterapkan. Etika profesional adalah aturan-aturan etika yang berlaku bagi anggota profesi yang dirancang baik untuk tujuan ideal maupun tujuan praktis. Kode Etik IAI dirancang untuk memenuhi tujuan ideal melalui Prinsip-prinsip Etika, sedangkan tujuam praktis diharapkan dapat dicapai melalui Aturan Etika yang bersifat memaksa. Aturan Etika bisa berubah sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam profesi maupun perubahan dalam masyarakat. Kesadaran para anggota IAI untuk secara sukarela melaksanakan Kode Etik-nya akan berpengaruh besar pada martabat dari reputasi profesi 2288