Tugas ini membahas tentang etika profesi akuntansi dan penerapannya dalam bidang akuntansi. Dijelaskan bahwa etika profesi akuntansi terdiri atas 8 prinsip yang harus dipatuhi akuntan untuk menjadi profesional. Prinsip-prinsip tersebut adalah tanggung jawab profesi, kepentingan publik, integritas, objektivitas, kerahasiaan, kompetensi, perilaku profesional, dan standar teknis. Hubungan antara etika
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024
Â
Uas etika profesi
1. NAMA : MAYUMI SYARIVA Z
NIM : 180203031
PRODI : AKUNTANSI 02
MK : ETIKA PROFESI
Tugas ini dibuat untuk menyelesaikan Ujian Akhir Semester (UAS) Genap T.A. 2020-2021
1. Jelaskan menurut saudara, penyebab keruntuhan perusahaan Enron dengan pelanggaran Etika
Profesi, dan jelaskan pula keterkaitannya dengan Etika profesi.
Enron dan KAP Arthur Andersen sudah melanggar kode etik yang seharusnya menjadi pedoman dalam
melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar. Yang menyebabkan kebangkrutan dan keterpurukan
pada perusahaan Enron adalah Editor, Arthur Andersen (satu dari lima perusahaan akuntansi terbesar) yang
merupakan kantor akuntan Enron. Keduanya telah bekerja sama dalam memanipulasi laporan keuangan
sehingga merugikan berbagai pihak baik pihak eksternal seperti para pemegang saham dan pihak internal
yang berasal dari dalam perusahaan enron. Enron telah melanggar etika dalam bisnis dengan tidak
melakukan manipulasi-manipulasi guna menarik investor. Sedangkan Arthur Andersen yang bertindak
sebagai auditor pun telah melanggar etika profesinya sebagai seorang akuntan. Arthur Andersen telah
melakukan âkerjasamaâ dalam memanipulasi laporan keuangan enron. Hal ini jelas Arthur Andersen tidak
bersikap independent sebagaimana yang seharusnya sebagai seorang akuntan.
2. Jelaskan apa itu, etika, nilai dan Agama, serta jelaskan pula hubungan antara ketiganya.
Etika Dalam bahasa Inggris etika disebut ethic (singular) yang berarti a system of moral principles or rules
of behaviour, atau suatu sistem, prinsip moral, aturan atau cara berperilaku. Akan tetapi, terkadang ethics
(dengan tambahan huruf s) dapat berarti singular. Jika ini yang dimaksud maka ethics berarti the branch of
philosophy that deals with moral principles, suatu cabang filsafat yang memberikan batasan prinsip-prinsip
moral. Jika ethics dengan maksud plural (jamak) berarti moral principles that govern or influence a
personâs behaviour, prinsip-prinsip moral yang dipengaruhi oleh perilaku pribadi. Dalam bahasa Yunani
etika berarti ethikos mengandung arti penggunaan, karakter, kebiasaan, kecenderungan, dan sikap yang
mengandung analisis konsep-konsep seperti harus, mesti, benarsalah, mengandung pencarian ke dalam
watak moralitas atau tindakan-tindakan moral, serta mengandung pencarian kehidupan yang baik secara
moral. Dalam bahasa Yunani Kuno, etika berarti ethos, yang apabila dalam bentuk tunggal mempunyai arti
tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, adat, akhlak, watak perasaan, sikap, cara berpikir.
Dalam bentuk jamak (ta etha) artinya adalah adat kebiasaan. Jadi, jika kita membatasi diri pada asal-usul
kata ini, maka âetikaâ berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Arti
inilah yang menjadi latar belakang bagi terbentuknya istilah âetikaâ yang oleh Aristoteles (384-322 SM.)
telah dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi etika adalah tingkah laku manusia yang mengacu pada
kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat.
Nilai adalah sesuatu yang memberikan makna hidup yang dijunjung tinggi, yang mewarnai dan menjiwai
tindakan atau perilaku seseorang ( steeman, daalm Eka Daarma Putra, 1999).
Nilai adalah penghargaan, penghormatan atau kualitas terhadap sesuatu, yang dapat bermanfaat,
menyenangkan, memuaskan, menarik, atau sebagai systemkeyakinan (Lamijan, 1995).
2. Agama merupakan suatu realitas yang eksis di kalangan masyarakat, sejak dulu ketika manusia masih
berada dalam fase primitif, agama sudah dikenal oleh mereka. Meskipun hanya dalam taraf yang sangat
sederhana sesuai dengan tingkat kesederhanaan masyarakat waktu itu. Dari masyarakat yang paling
sederhana sampai kepada tingkat masyarakat yang modern, agama tetap dikenal dan dianut dengan variasi
yang berbeda. Dengan demikian agama tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia, kapan dan
dimanapun. Mahmud Syaltut menyatakan bahwa agama adalah keteteapan ilahi yang diwahyukan kepada
Nabi-Nya untuk menjadi pedoman hidup manusia. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa agama adalah kebiasaan atau tingkah laku manusia yang didasarkan pada jalan peraturan atau
hukum Tuhan yang telah ditetapkan oleh Allah.
Hubungan antara etika, nilai dan agama adalah etika dengan agama sangat erat kaitannya yakni adanya
saling isi mengisi dan tunjang menunjang antara satu dengan yang lainnya. Keduanya terdapat persamaan
dasar, yakni sama-sama menyelidiki dan menentukan ukuran baik dan buruk dengan melihat pada amal
perbuatan manusia. Etika mengajarkan nilai baik dan buruk kepada manusia berdasarkan akal pikiran dan
hati nurani. Sedangkan agama mengajarkan nilai baik dan buruk kepada manusia berdasarkan wahyu (kitab
suci) yang kebenarannya absolut (mutlak) dan dapat diuji dengan akal pikiran.
3. Jelaskan menurut saudara penerapan etika profesi di bidang akuntansi sesuai dengan kode etik
profesi akuntan.
Etika Profesi Akuntansi terdiri dari 8 Prinsip yaitu :
1. Tanggung Jawab Profesi
Akuntan harus memiliki tanggung jawab dalam menjalankan pekerjaannya dan menggunakan
pertimbangan moral untuk kegiatan yang dilakukannya. Tanggung jawab bukan hanya kepada kliennya saja
tetapi juga kepada rekan seprofesinya serta kepada masyarakat. Para akuntan secara kolektif harus menjaga
nama baik profesinya agar selalu bisa menjadi kepercayaan masyarakat dalam bidang akuntansi karena hal
ini juga merupakan tradisi dari profesi akuntan.
2. Kepentingan Publik
Arti publik disini meliputi klien, pemerintah, investor, pemberi kredit, pegawai, dunia bisnis dan pihak-
pihak yang bergantung kepada integritas dan objektivitas akuntan tersebut dalam kinerjanya sebagai
seorang professional. Akuntan wajib menempatkan kepentingan publik sebagai yang utama dalam
menjalankan tanggung jawab mereka dan menjaga kepercayaan publik tersebut.
3. Integritas
Integritas yang tinggi dalam menjalankan profesinya harus dipegang tinggi oleh seorang akuntan agar bisa
menjaga kepercayaan publik. Integritas itu mencakup bersikap jujur, berterus terang, tidak curang serta
dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan
oleh keuntungan pribadi.
4. Objektivitas Etika Profesi Akuntansi
Selain integritas, seorang akuntan harus menjaga objektifitasnya dan bebas dari benturan kepentingan
dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Dalam kapasitasnya sebagai auditor, konsultan, pegawai
swasta maupun pegawai pemerintah maka seorang akuntan wajib menunjukan objektifitas mereka dalam
berbagai situasi. Prinsip objektifitas seorang akuntan meliputi hal-hal seperti bersikap adil, jujur secara
intelektual, tidak memihak, tidak berprasangka serta bebas dari pengaruh pihak lain.
5. Kerahasiaan Etika Profesi Akuntansi
Karena pekerjaan akuntan berhubungan dengan bidang keuangan yang merupakan suatu informasi sensitif
maka tentu saja seorang akuntan harus memegang prinsip kerahasiaan kliennya ataupun yang berhubungan
dengan pekerjaannya dengan pihak lain. Dia tidak boleh memberikan informasi kepada pihak manapun jika
tanpa persetujuan atau wewenang yang memadai secara spesifik terkecuali jika mempunyai hak dan
kewajiban secara hukum atau profesional yang harus megungkapkan kerahasiaan itu. Seorang akuntan juga
3. dilarang keras menggunakan data rahasia tersebut sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau
keuntungan pihak ketiga.
6. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Prinsip kompetensi dan kehati-hatian pasti dimiliki oleh seorang akuntan professional, kompentensi
menjadi salah satu penjamin mutu dan kualitas pelayanan sedangkan kehati-hatian berarti sikap teliti dan
cermat dalam pekerjaannya. Klien akan merasa aman dan meningkatkan kepercayaan kepada akuntan jika
ia memiliki kompetensi yang dijelaskan sebelum menggunakan jasa dan salah satu kompetensi yang paling
mendasar yang harus dimiliki semua akuntan tentu saja tahu tahap tahap dari siklus akuntansi itu sendiri.
7. Perilaku Profesional
Seorang akuntan harus berperilaku baik dan menjauhkan tindakan yang bisa mendeskreditkan profesinya
dan hal ini harus dilakukan secara konsisten agar kepercayaan klien selalu ada kepada akuntan tersebut.
Akuntan yang tidak bersikap profesional seperti selalu tidak tepat waktu, ingkar janji atau perilaku negatif
lainnya akan membuat klien merasa tidak nyaman dan kecewa yang bisa membuat profesi akuntan menjadi
kurang baik secara kolektif.
8. Standar Teknis Etika Profesi Akuntansi
Setiap akuntan harus melaksanakan pekerjaannya dengan standarteknis dan standarprofessional yang telah
ditetapkan oleh perundang-undangan yang relevan yaitu yang telah dirumuskan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI). Mereka tidak boleh menyimpang sama sekali dari apa yang telah dirumuskan tersebut
karena profesi akuntan merupakan profesi yang sangat vital dalamdunia usaha.
Demikianlah penjelasan tentang etika profesi akuntansi yang harus diterapkan akuntan agar bisa menjadi
akuntan yang profesional dan berdedikasi terhadap profesinya. Seorang akuntan juga sebaiknya
menggunakan software akuntansi dalam membantu pekerjaannya agar lebih mudah dan cepat dalam
memberikan data, laporan keuangan atau laporan lain yang berhubungan dengan pembukuan kliennya.