2. Etika Profesi Dan Profesionalisme
• Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah
“Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom).
• Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut
keahlian atau keterampilan dari pelakunya.
• Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian
sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai
keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang
membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama
• Profesionalisme (profésionalisme) ialah sifat-sifat (kemampuan,
kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana
yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh seorang
profesional.
3. Ciri-ciri Profesi
1. Jabatan tersebut harus merupakan suatu layanan yang khas dan
esensial serta dengan jelas dapat dibedakan dari jabatan lain.
2. Untuk pelaksanaannya tidak sekedar diperlukan keterampilan (skills)
tetapi juga kemampuan intelektual.
3. Diperlukan suatu masa studi dan latihan khusus yang cukup lama.
4. Para praktisinya secara individual atau kelompok memiliki otonomi
dalam bidangnya.
5. Tindakan dan keputusannya dapat diterima oleh praktisi yang
bertanggung jawab.
6. Layanan tersebut tidak semata-mata untuk kepentingan ekonomi,
tetapi sebuah pengabdian.
7. Memiliki suatu kode etik.
4. Fungsi Kode Etik Profesi
1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi
setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol
sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan
pihak di luar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi.
6. Integritas
• Prinsip integritas ini
mewajibkan setiap
akuntan (professional)
bersikap lugas dan jujur
dalam semua hubungan
professional dan
hubungan bisnisnya.
• Integritas adalah berterus
terang dan selalu
mengatakan yang
sebenarnya.
7. Objektivitas
Prinsip objektivitas
mewajibkan seluruh anggota
bersikap adil, jujur secara
intelektual, tidak memihak,
tidak berprasangka atau
bias, bebas dari benturan
kepentingan atau pengaruh
yang tidak sepantasnya dari
phak lain.
8. Kompetensi
Prinsip kompetensi dan kehati
hatian professional mengharuskan
setiap anggotanya Akuntan
Profesional untuk :
1. Memelihara pengetahuan dan
keahlian professional yang
dibutuhkan untuk menjamin
pemberi kerja (klien)
menerima layanan yang
professional dan kompeten.
2. Bertindak tekun dan cermat
sesuai teknis dan professional
yang berlaku ketika
memberikan jasa professional.
9. Kerahasiaan
Prinsip kerahasiaan mengharuskan setiap
akuntan untuk tidak melakukan hal berikut ini.
1. mengungkapkan informasi rahasia yang
diperolehnya dari hubungan
professional dan hubungan bisnis pada
pihak diluar kantor akuntan atau
organisasi tempat akuntan bekerja
tanpa diberikan kewenangan
yangmemadai dan spesifik, terkecuali
jika mempunyai hak dan kewajiban
secara hukum atau professional untuk
mengungkapkan kerahasiaan tersebut.
2. Menggunakan informasi rahasia untuk
keuntungan pribadi atau pihak ketiga.
Informasi yang diperoleh baik melalui
hubungan professional maupun
hubungan bisnis.
10. Profesional
Prinsip perilaku professional
mewajibkan setiap akuntan
professional mematuhi
ketentuan hukum serta
peraturan yang berlaku dan
menghindari setiap perilaku
yang dapat mengurangi
kepercayaan pada profesi.
11. Tanggung Jawab Profesi
Anggota memiliki
tanggungjawab kepada
pemakai jasa professional
mereka dan tanggungjawab
untuk bekerja sama dengan
sesama anggota demi
mengembangkan profesi
akuntansi serta memelihara
kepercayaan masyarakat.
12. Standar Teknis
• Setiap anggota akuntan
professional dalam
melaksanakan jasa
profesionalnya harus sesuai
dengan standar ptofesional
yang relevan.
• Keahlian anggota akuntan
professional berkewajiban
untuk melaksakan tugas yang
diterima dari pemberi kerja
dengan prinsip integritas dan
objektivitas.
14. Penerapan Prinsip-Prinsip Profesi
Salah satu contoh
penerapan prinsip-
prinsip profesi dapat
dilihat pada penerapan
Good Coorporate
Governance (GCG) oleh
PT. Pos Indonesia.
15. Kasus Pelanggaran
Prinsip-prinsip Profesi
1. Rekayasa Laporan
Keuangan KAP Arthur
Anderson-Enron
2. Pemalsuan Tandatangan
nasabah oleh Melinda
Dee-Citibank
3. Manipulasi data PT.KAI
pada tahun 2006