SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Judul : IMPLEMENTASI “PHILOSOPHICAL ETHICS
AND BUSINESS” DI INDONESIA DAN
KAITANNYA DENGAN BUSINESS ETHICS DAN
GOOD GOVERNANCE
Tugas : Forum 2 BE & GG
Nama Mahasiswa : Rachmad Hidayat
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110127
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
=============================================================
1. Pemahaman “Philosophical Ethics and Business”
Sebagaimana dijabarkan dalam modul 3 Philosophical Ethics and Business oleh
Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-Msc, MM, CMA bahwa:
Pengertian Philosophical Ethics adalah refleksi kritis manusia tentang segala
sesuatu yang dialami untuk memperoleh makna yang radikal dan integral yang
terkait dengan baik buruk tingkah laku manusia.
Sementara etika dalam bisnis mempunyai peran yang antara lain:
 Membangun budaya bisnis yang sehat.
 Sebagai kontrol bagi individu pelaku bisnis dengan menerapkan moral
(kejujuran, tanggung jawab, disiplin, tidak diskriminasi).
 Sebagai komitmen individu dan kerangka sosial dalam komunitas moral.
2. Implementasi “Philosophical Ethics and Business” di Indonesia
Dalam hal implementasinya di Indonesia, dapat dilihat dari beberapa faktor yang
mengindikasikan bahwa penerapannya di Indonesia masih terkendala, yaitu antara
lain:
a. Moralitas
Masih banyak ditemukan dan diberitakan adanya praktik-praktik kecurangan,
pemalsuan produk, manipulasi laporan keuangan dalam menjalankan praktek
usahanya.
b. Konflik Kepentingan
Penggunaan asset perusahaan untuk kepentingan pribadi atau kelompok banyak
ditemukan sehingga menjadi sebuah kewajaran. Sementara perusahaan juga
memiliki kepentingan seperti tercantum pada visi dan misi organisasi.
c. Penegakan Hukum
Menurut hasil survei yang di lakukan oleh Neukom Family Fondation, Bill &
Melinda Gates Fondation dan LexisNexis beberapa tahun lalu dikatakan bahwa
Indonesia menempati peringkat ke dua dari bawah untuk wilayah regional dan
peringkat 47 secara global (dari total 57 negara) dalam hal lemahnya penegakan
hukum, korupsi dan praktek-praktek kejahatan lainnya.
d. Stabilitas Politik dan Ekonomi
Dengan kondisi perpolitikan di Indonesia yang masih labil dimanfaatkan oleh
sebagian orang dengan mencari dukungan para elit politik agar tujuan-tujuan
bisnisnya tercapai. Kondisi ekonomi yang serupa pun tak luput di manfaatkan
oleh sebagian pelaku bisnis untuk tindakan kecurangan yaitu dengan
memanfaatkan keadaan guna mencapai suatu keuntungan bagi bisnisnya tanpa
menghiraukan dampak buruknya bagi masyarakat.
Jika menilik dari aliran etika yang ada yakni deontology, utilitarisme, teori hak dan
teori keutamaan, maka aliran etika deontologi dimungkinkan diterapkan di
Indonesia. Menurut teori yang dilahirkan oleh Emmanuel Kant, bahwa inti dari
deontology adalah menitik beratkan pada pelaksanaan kewajiban. Jadi bisa
disimpulkan bahwa suatu perbuatan akan dikatakan baik apabila didasari atas
kewajiban dan niat baik pelakunya.
Prinsip ini sangat bertolak belakang dengan aliran etika utilitarisme yang menitik
beratkan pada azas kebersamaan, dimana suatu perbuatan akan dianggap baik
apabila perbuatan tersebut bermanfaat dan paling banyak mendatangkan
kebahagiaan bagi banyak orang.
Untuk memberikan gambaran mengenai kedua aliran etika tersebut, akan dijelaskan
mengenai cara pandang kedua aliran etika tersebut terhadap perusahaan yang
menangani listrik, yaitu PLN.
Pandangan aliran etika deontology
Sebagai perusahaan yang memonopoli bidang kelistrikan, maka PLN adalah
perusahaan yang berkewajiban untuk memenuhi hajat hidup orang banyak. Namun
kenyataan yang ada bertolak belakang, seperti kita ketahui bersama bahwa pasokan
listrik dari PLN hanya bisa dinikmati oleh mereka yang hidup di kota-kota besar.
Sementara mereka yang tinggal di desa-desa terpencil atau mereka yang mereka
yang tinggal di wilayah-wilayah perbatasan masih belum bisa menikmatinya.
Setidaknya dalam dalam Statistik Ketenagalistrikan 2015 disebutkan bahwa rasio
elektrifikasi adalah perbandingan rumah tangga berlistrik dengan jumlah rumah
tangga. Rasio elektrifikasi sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai 88,30%.
Sehingga menurut aliran etika deontology, kebijakan yang diambil oleh PLN masih
kurang etis meskipun barangkali mereka sudah semaksimal mungkin beritikad baik
untuk memasok listrik keseluruh penjuru nusantara.
Pandangan aliran etika utilitarisme
Menurut aliran etika ini, usaha yang dilakukan PLN dalam memasok kebutuhan
listrik nasional sudah dikatakan baik. Hal ini dilandasi oleh fakta bahwa aliran
listrik dari PLN telah memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada
masyarakat luas meskipun ada sebagian kecil masyarakat yang tinggal di desa-desa
terpencil dan wilayah-wilayah perbatasan belum mendapat pasokan listrik dari PLN
(lihat Statistik Ketenagalistrikan 2015). Sehingga aliran etika utilitarisme
memandang bahwa PLN sudah berlaku baik dengan mensuplai pasokan listrik
nasional meskipun ada sebagian pihak yang merasa diperlakukan tidak adil.
Dari penjelasan cara pandang aliran etika terhadap kasus yang sama yaitu etika
bisnis yang dijalankan oleh PLN bisa ditarik kesimpulan bahwa aliran etika
deontology lebih di rekomendasikan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh kultur
budaya bangsa yang menganut dan menjaga nilai-nilai moral. Di tambah lagi
mayoritas penduduk Indonesia adalah masyarakat yang beragama dimana dalam
menjalankan suatu perbuatan selalu dilandasi oleh suatu kewajiban yang termaktub
dalam berbagai kitab suci.
3. Kaitan “Philosophical Ethics and Business” dengan “Business Ethics” dan
“Good Governance”
Agar bisa memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kaitan Business Ethics
(etika bisnis) dan Good Governance (tata kelola) maka perlu diketahui prinsip-
prinsip yang terkandung pada keduanya.
Prinsip-prinsip yang terkait dengan etika bisnis adalah sebagai berikut:
1. Prinsip Otonomi. Kemampuan mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan pada keselarasan antara apa yang baik untuk dilakukan dan
tanggung jawab secara moral atas keputusan tersebut.
2. Prinsip Kejujuran. Kejujuran adalah kunci keberhasilan dalam bisnis yang
diterapkan pada pengendalian konsumen, pada hubungan kerja dan sebagainya.
3. Prinsip Keadilan. Perlakuan diterapkan sesuai dengan haknya masing-masing
tanpa merugikan yang lain.
4. Prinsip Saling Menguntungkan. Prinsip ini harus diterapkan dalam bisnis
yang kompetitif.
5. Prinsip Integritas Moral. Prinsip ini menjadi dasar dalam melakukan bisnis
untuk menjaga nama baik perusahaan agar tetap terpercaya dan terbaik.
Sementara prinsip yang terkait dengan Good Governance secara umum
disimpulkan dalam:
1. Transparency (keterbukaan informasi). Adalah keterbukaan dalam proses
pengambilan keputusan, menyampaikan informasi yang relevan terkait
perusahaan.
2. Accountability (akuntabilitas). Adalah kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan
pertanggungjawaban setiap bagian perusahaan agar pengelolaan perusahaan
terlaksana secara efektif.
3. Responsibility (pertanggungjawaban). Adalah kepatuhan di dalam
pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat dan peraturan
perundangan yang berlaku.
4. Independency (kemandirian). Adalah suatu keadaan dimana perusahaan
dikelola secara professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan
dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan prinsip korporasi yang sehat
dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
5. Fairness (kesetaraan dan kewajaran). Adalah yaitu perlakuan yang adil dan
setara di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan
perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku.
Jika melihat prinsip-prinsip baik pada etika bisnis dan tata kelola yang baik, maka
secara korelasi timbal balik bisa disampaikan sebagai berikut:
1. Dengan memiliki etika bisnis melalui prinsip otonomi akan mendorong
terciptanya tata kelola yang indepency atau mandiri.
2. Dengan memiliki etika bisnis melalui prinsip kejujuran akan menjadikan tata
kelola yang transparency atau keterbukaan informasi.
3. Dengan memiliki etika bisnis melalui prinsip keadilan akan menciptakan tata
kelola yang berasaskan pada fairness atau kesetaraan dan kewajaran.
4. Dengan memiliki etika bisnis melalui prinsip saling menguntungkan akan
membuat tata kelola yang mampu menghadirkan accountability atau
akuntabilitas.
5. Dengan memiliki etika bisnis melalui prinsip integritas moral akan membuat
tata kelola yang dapat menjadikan pelakukan untuk mempunyai responsibility
atau pertanggungjawaban.
Sebagai bagian tindakan yang normatif maka setiap pihak baik pemerintah maupun
swasta selalu akan membuat berbagai macam aturan. Aturan-aturan yang
dimaksudkan adalah Undang-Undang, Perpres, Kepmen, Permen dan sebagainya
bagi pihak pemerintah. Atau visi misi perusahaan, nilai-nilai perusahaan, pedoman
prilaku dan sebagainya bagi kalangan swasta.
Tentunya semua aturan tersebut dibuat oleh masing-masing pihak mengandung
prinsip-prinsip etika bisnis maupun tata kelola yang baik. Karena sifat dari aturan
itu adalah memaksa. Maka secara otomatis akan tercipta etika bisnis dalam diri
pelaku. Selanjutnya dengan dipandu oleh aturan tersebut pula maka pelaku akan
menjalankan tata kelola yang baik secara terintegrasi. Hal itu adalah gambaran
bahwa pelaku-pelaku sudah menjalankan tupoksinya (tugas pokok dan fungsinya).
Dan secara agregat akan membuat Indonesia mampu menerapkan etika bisnis
(business ethics) dalam pelaksanan tata kelola yang baik (good governance) baik
pada pemerintah maupun pada swasta.
Daftar Pustaka
Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM. 2016. Statistik Ketenagalistrikan 2015.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Desty Fouronety. 2017. Implementasi Philosopical ethnics and Bussiness. Diposting
tanggal 17 Maret 2017. Diakses pada 13 September 2017 pukul 10:23.
http://goodcorporate governancedesti.blogspot.co.id/2017/03/desti-f-implementasi-
philosopical.html.
Hapzi Ali, Prof. Dr. Ir. H. Pre-Msc. MM. CMA. Modul 3 Philosophical Ethics and
Business. Universitas Mercu Buana.
Heruseptian. 2017. Philosophical Ethics and Business. Diposting tanggal 25 Maret
2017. Diakses pada 13 September 2017 pukul 05:24.
http://heruseptian84.blogspot.co.id/2017/03/ philosophical-ethics-and-business.html.
Rachmad Hidayat. 2017. Konsep yang Baik dan Efisien dalam Mewujudkan Good
Corporate Governance di Indonesia baik pada Pemerintah (GGG) atau pada
Perusahaan (GCG). Diposting tanggal 10 September 2017. Diakses pada 13 September
2017 pukul 10:30. https://dayatrachmad hidayat.blogspot.co.id/.
Judul : RESUME “PHILOSOPHICAL ETHICS AND
BUSINESS” AND REKOMENDASINYA
Tugas : Quiz 2 BE & GG
Nama Mahasiswa : Rachmad Hidayat
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110127
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
=============================================================
Teori etika tidak lain adalah usaha untuk menyediakan sistematik jawab
pertanyaan mendasar tentang etika: Bagaimana seharusnya manusia hidup? Kehidupan
mereka? Teori etis tidak hanya mencoba menjawab pertanyaan bagaimana kita harus
hidup, tapi mereka juga memberikan alasan untuk mendukung jawaban mereka.
Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab memerlukan pemberian alasan untuk
membenarkan tindakan kita.
Teori etika berusaha memberikan justifikasi rasional mengapa kita harus
bertindak dan memutuskan dengan cara tertentu. Siapa pun bisa menawarkan resep
untuk apa yang harus Anda lakukan dan bagaimana Anda harus bertindak, tapi filosofis
etika menjawab pertanyaan "Mengapa?" juga dengan menghubungkan resepnya
dengan mendasari kehidupan manusia yang baik dan bermakna.
Banyak orang dan budaya di seluruh dunia mendasarkan pandangan etis mereka
pada dasar agama atau teologis tertentu. Masalah praktis terbesar dengan pendekatan
ini, tentu saja, adalah bahwa orang-orang sangat berbeda dalam kepercayaan agama
mereka. Jika etika didasarkan hanya pada prinsip-prinsip agama, dan jika orang tidak
setuju tentang titik awal agama tersebut, maka etika tidak akan pernah lolos dari
kesulitan relativisme.
Tidak seperti etika teologis, yang menjelaskan kesejahteraan manusia dalam
istilah agama, etika filosofis memberikan pembenaran yang harus diterapkan pada
semua orang, terlepas dari titik awal agama mereka. Philosophical ethics mencari
fondasi bahwa semua orang yang masuk akal dapat menerima, terlepas dari keyakinan
religius mereka. Jadi, misalnya, "Anda harus berkontribusi pada bantuan bencana
karena akan mengurangi penderitaan manusia" adalah pembenaran filosofis untuk
penilaian etis, sementara "Anda harus berkontribusi pada bantuan bencana karena
Tuhan memerintahkannya," atau "karena hal itu akan membawa Anda ke surga."
Terdapat beberapa kerangka etika yang telah terbukti berpengaruh dalam
pengembangan etika bisnis antara lain:
1. Deontologis, baik buruknya perbuatan manusia tidak bergantung pada tujuan
atau hasil yang akan dicapai oleh perbuatan itu tetapi telah terkandung dalam
perbuatan itu sendiri.
2. Teleologis, baik buruknya perbuatan manusia tergantung pada akibat yang
dihasilkannya dengan kata lain semua perbuatan itu netral. Adapun aliran yang
masuk dalam etika bisnis ini adalah:
a. Utilitarianisme
b. Hedonisme
c. Humanisme
d. Vitalisme
e. Theologis
Deontologis
o Membuat keputusan berdasarkan akibat pasti harus menjadi bagian pengambilan
keputusan etis yang bertanggung jawab. Tapi pendekatan ini harus dilengkapi
dengan pengakuan bahwa beberapa keputusan harus menjadi masalah prinsip,
bukan konsekuensi. Dengan kata lain, ujung tidak selalu membenarkan artinya.
Tapi bagaimana kita tahu prinsip apa yang harus kita ikuti dan bagaimana kita
memutuskan kapan sebuah prinsip harus mengalahkan konsekuensi yang
menguntungkan?
o Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan ini
sudah diterima dalam konteks agama.
o Suatu tindakan baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan
baik dari tindakan itu, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri. Sebagai contoh,
orang berlaku adil telah baik dengan sendirinya sebaliknya berbohong telah buruk
dengan sendirinya.
o Tindakan bisnis dinilai baik bukan karena menguntungkan pelaku bisnis tapi harus
sejalan dengan kewajiban pelaku bisnis. Etika ini lebih menekankan pentingnya
montivasi, kemauan baik dan watak yang kuat dari pelaku.
Utilitarianisme
o Kita harus bertindak dengan cara yang menghasilkan konsekuensi keseluruhan
yang lebih baik daripada alternatif yang kita pertimbangkan. Konsekuensi yang
"lebih baik" adalah hal-hal yang meningkatkan kesejahteraan manusia: kebahagiaan,
kesehatan, martabat, integritas, kebebasan, dan rasa hormat dari semua orang yang
terkena dampak.
o Keputusan yang mempromosikan jumlah terbesar dari nilai-nilai ini untuk jumlah
orang paling banyak adalah keputusan yang paling masuk akal dari sudut pandang
etis.
o Penekanan pada menghasilkan barang terbesar untuk jumlah terbesar membuat
utilitarianisme sebagai falsafah sosial yang memberikan dukungan kuat terhadap
institusi dan kebijakan demokrasi dan menentang kebijakan yang bertujuan hanya
menguntungkan minoritas sosial, ekonomi, atau politik kecil. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa lembaga ekonomi dan ekonomi bersifat utilitarian karena mereka
ada untuk memberikan standar kehidupan tertinggi bagi jumlah orang terbesar,
tidak hanya untuk menciptakan kekayaan bagi beberapa orang yang istimewa.
o Karena pemikiran utilitarian begitu umum dalam pengaturan bisnis, penting bagi
kita untuk menyadari beberapa masalahnya. Misalnya, jika utilitarianisme
menyarankan agar kita membuat keputusan dengan membandingkan konsekuensi
dari tindakan alternatif, maka kita harus memiliki metode untuk membuat
perbandingan semacam itu. Namun, dalam praktiknya, beberapa perbandingan
dan pengukuran sangat sulit dilakukan. Bagaimana, bagaimanapun, dapatkah
kita menghitung, mengukur, membandingkan, dan menghitung kebahagiaan? Salah
satu masalah yang berikut adalah bahwa, karena kesulitan ini, akan ada
kecenderungan untuk mengabaikan konsekuensinya, terutama akibat berbahaya,
kepada orang lain selain orang-orang terdekat kita.
Hedonisme
Aliran ini menganggap bahwa kenikmatan merupakan tujuan hidup manusia. Oleh
karena itu semua tindakan yang menuju kenikmatan adalah baik, dianggap baik, sesuai
dengan kesenangan.
Sesuatu yang hanya mendatangkan kesusahan, penderitaan, atau tidak menyenangkan,
dengan sendirinya dinilai tidak baik.
Humanisme
Tujuan dari setiap perbuatan manusia adalah kebahagiaan. Dikenal juga dengan
Humanisme.
Penerapannya, jika makan dan minum untuk mempertahankan hidup adalah baik.
Karena sesuai dengan kondrat kemanusiaan. Namun jika makan dan minum banyak
sekali dengan tujuan kepuasan belaka sehingga sakit.
Vitalisme
Perbuatan yang baik dalah perbuatan yang mencerminkan kekuatan dalam hidup
manusia untuk menaklukkan manusia lain yang lemah.
Theologisme
Bahwa suatu perbuatan manusia adalah baik jika sesuai dengan Kehendak Tuhan.
Tuhan berhak menentukan apakah perbuatan itu baik atau buruk. Kesulitan yang
dialami adalah di dunia banyak agama yang mempunyai kitab suci.Dan penilaian yang
berbeda-beda atas seperti contoh poligami, makan daging babi, perceraian.
Peran Etika dalam Bisnis
1. Membangun kultur bisnis yang sehat. Etika diwujudkan dalam bentuk aturan
hukum.
2. Sebagai kontrol terhadap individu. Dengan penerapan budaya moral yang
mengutamakan kejujuran, tanggung jawab, disiplin dan tidak diskriminasi
3. Sebagai kerangka sosial dan komitmen individu sehingga tercipta komunitas moral.
Prinsip Etika Bisnis
1. Prinsip Otonomi. Kemampuan mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan
pada keselarasan antara apa yang baik untuk dilakukan dan tanggung jawab secara
moral atas keputusan tersebut.
2. Prinsip Kejujuran. Kejujuran adalah kunci keberhasilan dalam bisnis yang
diterapkan pada pengendalian konsumen, pada hubungan kerja dan sebagainya.
3. Prinsip Keadilan. Perlakuan diterapkan sesuai dengan haknya masing-masing tanpa
merugikan yang lain.
4. Prinsip Saling Menguntungkan. Prinsip ini harus diterapkan dalam bisnis yang
kompetitif.
5. Prinsip Integritas Moral. Prinsip ini menjadi dasar dalam melakukan bisnis untuk
menjaga nama baik perusahaan agar tetap terpercaya dan terbaik.
Dilema Etika Bisnis
1. Konflik kepentingan. Situasi dimana keputusan yang diambil terpengaruh oleh
kepentingan.
2. Kejujuran & Integris. Selalu mengemukakan fakta dan menjunjung prinsip etika
dalam keputusan bisnis.
3. Loyalitas vs Kebenaran. Adanya harapan agar karyawan bersikap loyal dan benar.
4. Whistleblowing. Pengungkapan yang dilakukan karyawan kepada publik,
pemerintah atau media jika terjadi praktik yang melanggar etika.
Rekomendasi
Menurut saya kerangka etika deontology maupun utilitarianisme yang lebih sesuai
untuk diterapkan di Indonesia adalah deontology. Hal ini berdasarkan kultur budaya
yang dalam dasar negara mengakui keragaman. Sehingga perlunya suatu perintah tak
bersyarat yang mana perintah tesebut sudah dipahami sebagai sebuah perintah yang
dapat diterima di semua kalangan.
Namun tentunya untuk menghasilkan prilaku yang etis, maka perlu tetap menjalankan
prinsip etika secara disiplin sehingga pada akhirnya akan mempu menghasilkan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi sebanyak-banyaknya orang.
Daftar Pustaka
Hapzi Ali, Prof. Dr. Ir. H. Pre-Msc. MM. CMA. Modul 3 Philosophical Ethics and
Business. Universitas Mercu Buana.
Laura P. Hartman. et. al. 2014. Business Ethics: Decision Making for Personal Integrity
& Social Responsibility. Third Edition. McGraw-Hill.

More Related Content

What's hot

BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...Febi Nofita Sari
 
Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...
Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...
Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...basrizal82
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...Nadiatur Rakhma
 
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business : corporate gove...
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business : corporate gove...BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business : corporate gove...
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business : corporate gove...hendramarthafauzy
 
Be&gg, basrizal, hapzi ali, philosophical ethics & business, universi...
Be&gg, basrizal, hapzi ali, philosophical ethics & business, universi...Be&gg, basrizal, hapzi ali, philosophical ethics & business, universi...
Be&gg, basrizal, hapzi ali, philosophical ethics & business, universi...basrizal82
 
Be&gg,randy soulisa,hapziali,philosophicalethicsandbusiness,universitasme...
Be&gg,randy soulisa,hapziali,philosophicalethicsandbusiness,universitasme...Be&gg,randy soulisa,hapziali,philosophicalethicsandbusiness,universitasme...
Be&gg,randy soulisa,hapziali,philosophicalethicsandbusiness,universitasme...Randy Soulisa
 
HBL, Teuku Alvin Putra Rezalino, Hapzi Ali, Tugas 3 Studi Kasus, Universitas ...
HBL, Teuku Alvin Putra Rezalino, Hapzi Ali, Tugas 3 Studi Kasus, Universitas ...HBL, Teuku Alvin Putra Rezalino, Hapzi Ali, Tugas 3 Studi Kasus, Universitas ...
HBL, Teuku Alvin Putra Rezalino, Hapzi Ali, Tugas 3 Studi Kasus, Universitas ...Teuku Alvin Putra Rezalino
 
Tugas UTS, BE & GG, Bayu Adam, Hapzi Ali, Etika Bisnis di PT. Pertamina EP, ...
Tugas UTS, BE & GG,  Bayu Adam, Hapzi Ali, Etika Bisnis di PT. Pertamina EP, ...Tugas UTS, BE & GG,  Bayu Adam, Hapzi Ali, Etika Bisnis di PT. Pertamina EP, ...
Tugas UTS, BE & GG, Bayu Adam, Hapzi Ali, Etika Bisnis di PT. Pertamina EP, ...Bayu Adam
 
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Etika Bisnis Pemda D...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Etika Bisnis Pemda D...BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Etika Bisnis Pemda D...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Etika Bisnis Pemda D...Hendri Sivilianto
 
Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...
Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...
Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...vanset98
 
Makalah etika bisnis
Makalah etika bisnisMakalah etika bisnis
Makalah etika bisnisAgung wahyu
 
Paper bab 13 Etika bisnis
Paper bab 13 Etika bisnisPaper bab 13 Etika bisnis
Paper bab 13 Etika bisnisFryselLa CiNdy
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...Rizki Aditama
 
Makalah Etika Bisnis
Makalah Etika BisnisMakalah Etika Bisnis
Makalah Etika BisnisRizki Malinda
 
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...Sonya Arista
 
Be&gg, dede anggraini, hapzi ali, philosophic ethics business, universita...
Be&gg, dede anggraini, hapzi ali, philosophic ethics business, universita...Be&gg, dede anggraini, hapzi ali, philosophic ethics business, universita...
Be&gg, dede anggraini, hapzi ali, philosophic ethics business, universita...Dede Anggraini
 
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...Alimsuciana
 
BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Philosopical Ethics and Business, Univ...
BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Philosopical Ethics and Business, Univ...BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Philosopical Ethics and Business, Univ...
BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Philosopical Ethics and Business, Univ...Nanang Firmansyah
 

What's hot (19)

BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
 
Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...
Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...
Be & gg, basrizal, prof hapzi ali, etika bisnis mnc group, universitas me...
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, busin...
 
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business : corporate gove...
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business : corporate gove...BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business : corporate gove...
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business : corporate gove...
 
Be&gg, basrizal, hapzi ali, philosophical ethics & business, universi...
Be&gg, basrizal, hapzi ali, philosophical ethics & business, universi...Be&gg, basrizal, hapzi ali, philosophical ethics & business, universi...
Be&gg, basrizal, hapzi ali, philosophical ethics & business, universi...
 
Be&gg,randy soulisa,hapziali,philosophicalethicsandbusiness,universitasme...
Be&gg,randy soulisa,hapziali,philosophicalethicsandbusiness,universitasme...Be&gg,randy soulisa,hapziali,philosophicalethicsandbusiness,universitasme...
Be&gg,randy soulisa,hapziali,philosophicalethicsandbusiness,universitasme...
 
HBL, Teuku Alvin Putra Rezalino, Hapzi Ali, Tugas 3 Studi Kasus, Universitas ...
HBL, Teuku Alvin Putra Rezalino, Hapzi Ali, Tugas 3 Studi Kasus, Universitas ...HBL, Teuku Alvin Putra Rezalino, Hapzi Ali, Tugas 3 Studi Kasus, Universitas ...
HBL, Teuku Alvin Putra Rezalino, Hapzi Ali, Tugas 3 Studi Kasus, Universitas ...
 
Tugas UTS, BE & GG, Bayu Adam, Hapzi Ali, Etika Bisnis di PT. Pertamina EP, ...
Tugas UTS, BE & GG,  Bayu Adam, Hapzi Ali, Etika Bisnis di PT. Pertamina EP, ...Tugas UTS, BE & GG,  Bayu Adam, Hapzi Ali, Etika Bisnis di PT. Pertamina EP, ...
Tugas UTS, BE & GG, Bayu Adam, Hapzi Ali, Etika Bisnis di PT. Pertamina EP, ...
 
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Etika Bisnis Pemda D...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Etika Bisnis Pemda D...BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Etika Bisnis Pemda D...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Etika Bisnis Pemda D...
 
Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...
Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...
Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...
 
Makalah etika bisnis
Makalah etika bisnisMakalah etika bisnis
Makalah etika bisnis
 
Paper bab 13 Etika bisnis
Paper bab 13 Etika bisnisPaper bab 13 Etika bisnis
Paper bab 13 Etika bisnis
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
 
Makalah Etika Bisnis
Makalah Etika BisnisMakalah Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis
 
Makalah etika bisnis
Makalah etika bisnisMakalah etika bisnis
Makalah etika bisnis
 
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...
BE & GG, sonya arista, hapzi ali, etika bisnis pt. samsung electronic, univer...
 
Be&gg, dede anggraini, hapzi ali, philosophic ethics business, universita...
Be&gg, dede anggraini, hapzi ali, philosophic ethics business, universita...Be&gg, dede anggraini, hapzi ali, philosophic ethics business, universita...
Be&gg, dede anggraini, hapzi ali, philosophic ethics business, universita...
 
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
 
BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Philosopical Ethics and Business, Univ...
BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Philosopical Ethics and Business, Univ...BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Philosopical Ethics and Business, Univ...
BE & GG, Nanang Firmansyah, Hapzi Ali, Philosopical Ethics and Business, Univ...
 

Similar to BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Philosophical Ethics and Business, Universitas Mercu Buana, 2017

BE&GG, El Shaddai Sandhy, Hapzi, Ali, Philosopical Ethics and Business, Unive...
BE&GG, El Shaddai Sandhy, Hapzi, Ali, Philosopical Ethics and Business, Unive...BE&GG, El Shaddai Sandhy, Hapzi, Ali, Philosopical Ethics and Business, Unive...
BE&GG, El Shaddai Sandhy, Hapzi, Ali, Philosopical Ethics and Business, Unive...El Shaddai Sandhy Pustap
 
Begg,forum 3 & quiz 3, asteria dian.p,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,philosophi...
Begg,forum 3 & quiz 3, asteria dian.p,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,philosophi...Begg,forum 3 & quiz 3, asteria dian.p,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,philosophi...
Begg,forum 3 & quiz 3, asteria dian.p,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,philosophi...Asteria Dian Perdanawati
 
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, philosophical ethics and business di indo...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, philosophical ethics and business di indo...BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, philosophical ethics and business di indo...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, philosophical ethics and business di indo...Ipung Sutoyo
 
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, philosophical ethics and business di indo...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, philosophical ethics and business di indo...BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, philosophical ethics and business di indo...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, philosophical ethics and business di indo...Ipung Sutoyo
 
Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...
Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...
Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...Novri Yanto
 
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...yosua mickel
 
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...SukrasnoSukrasno
 
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...Harits Mufqi Arief
 
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...Imam Arifin
 
Materi Pengantar Etika Bisnis dan Profesi.pptx
Materi Pengantar Etika Bisnis dan Profesi.pptxMateri Pengantar Etika Bisnis dan Profesi.pptx
Materi Pengantar Etika Bisnis dan Profesi.pptxmatys1395
 
Be & gg, agnis noviani noor, hapzi ali, tugas 2. etika bisnis pt.gudang garam...
Be & gg, agnis noviani noor, hapzi ali, tugas 2. etika bisnis pt.gudang garam...Be & gg, agnis noviani noor, hapzi ali, tugas 2. etika bisnis pt.gudang garam...
Be & gg, agnis noviani noor, hapzi ali, tugas 2. etika bisnis pt.gudang garam...Agnis Noviani Noor
 
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...riansaputro1991
 
Be gg, Andrio Hafidz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma philosophical ethics a...
Be gg, Andrio Hafidz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma philosophical ethics a...Be gg, Andrio Hafidz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma philosophical ethics a...
Be gg, Andrio Hafidz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma philosophical ethics a...mercubuana university
 
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...Cut Amanda Pravitadewi
 
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...Muhammad Nur Cholish
 
BE & GG, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...
BE & GG, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...BE & GG, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...
BE & GG, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...Nadiatur Rakhma
 
BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...
BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...
BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...Muhammad Rusydi hawari
 

Similar to BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Philosophical Ethics and Business, Universitas Mercu Buana, 2017 (20)

BE&GG, El Shaddai Sandhy, Hapzi, Ali, Philosopical Ethics and Business, Unive...
BE&GG, El Shaddai Sandhy, Hapzi, Ali, Philosopical Ethics and Business, Unive...BE&GG, El Shaddai Sandhy, Hapzi, Ali, Philosopical Ethics and Business, Unive...
BE&GG, El Shaddai Sandhy, Hapzi, Ali, Philosopical Ethics and Business, Unive...
 
Begg,forum 3 & quiz 3, asteria dian.p,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,philosophi...
Begg,forum 3 & quiz 3, asteria dian.p,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,philosophi...Begg,forum 3 & quiz 3, asteria dian.p,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,philosophi...
Begg,forum 3 & quiz 3, asteria dian.p,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,philosophi...
 
Philosophical ethics and business
Philosophical ethics and businessPhilosophical ethics and business
Philosophical ethics and business
 
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, philosophical ethics and business di indo...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, philosophical ethics and business di indo...BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, philosophical ethics and business di indo...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, philosophical ethics and business di indo...
 
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, philosophical ethics and business di indo...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, philosophical ethics and business di indo...BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, philosophical ethics and business di indo...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, philosophical ethics and business di indo...
 
Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...
Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...
Be gg, novri yanto, hapzi ali, regulatory framework, rules and enforcement, u...
 
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, ETIKA BISNIS DAN IMPL...
 
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
BE & GG; Sukrasno, Hapzi Ali, Penerapan Etika Bisnis Pada PT Frisian Flag Ind...
 
Etika bisnis di pt aqua
Etika bisnis di pt aquaEtika bisnis di pt aqua
Etika bisnis di pt aqua
 
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
 
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
16, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, penerapan etika-bisnis-pada-pt-fris...
 
Materi Pengantar Etika Bisnis dan Profesi.pptx
Materi Pengantar Etika Bisnis dan Profesi.pptxMateri Pengantar Etika Bisnis dan Profesi.pptx
Materi Pengantar Etika Bisnis dan Profesi.pptx
 
Be & gg, agnis noviani noor, hapzi ali, tugas 2. etika bisnis pt.gudang garam...
Be & gg, agnis noviani noor, hapzi ali, tugas 2. etika bisnis pt.gudang garam...Be & gg, agnis noviani noor, hapzi ali, tugas 2. etika bisnis pt.gudang garam...
Be & gg, agnis noviani noor, hapzi ali, tugas 2. etika bisnis pt.gudang garam...
 
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
 
Be gg, Andrio Hafidz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma philosophical ethics a...
Be gg, Andrio Hafidz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma philosophical ethics a...Be gg, Andrio Hafidz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma philosophical ethics a...
Be gg, Andrio Hafidz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma philosophical ethics a...
 
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika BisnisPrinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
 
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
 
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...
Be & gg, muhammad nur cholish, prof. dr. ir.hapzi ali, mm, cma, business ethi...
 
BE & GG, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...
BE & GG, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...BE & GG, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...
BE & GG, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, good ...
 
BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...
BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...
BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...
 

More from Rachmad Hidayat

BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Ethics and Conflic...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Ethics and Conflic...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Ethics and Conflic...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Ethics and Conflic...Rachmad Hidayat
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corruption & Fraud...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corruption & Fraud...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corruption & Fraud...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corruption & Fraud...Rachmad Hidayat
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Governance Rating,...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Governance Rating,...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Governance Rating,...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Governance Rating,...Rachmad Hidayat
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Risk Management, U...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Risk Management, U...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Risk Management, U...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Risk Management, U...Rachmad Hidayat
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Audit & Internal C...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Audit & Internal C...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Audit & Internal C...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Audit & Internal C...Rachmad Hidayat
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Shareholders and t...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Shareholders and t...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Shareholders and t...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Shareholders and t...Rachmad Hidayat
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...Rachmad Hidayat
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - The Corporate Cult...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - The Corporate Cult...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - The Corporate Cult...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - The Corporate Cult...Rachmad Hidayat
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Concept and Theory...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Concept and Theory...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Concept and Theory...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Concept and Theory...Rachmad Hidayat
 

More from Rachmad Hidayat (9)

BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Ethics and Conflic...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Ethics and Conflic...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Ethics and Conflic...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Ethics and Conflic...
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corruption & Fraud...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corruption & Fraud...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corruption & Fraud...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corruption & Fraud...
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Governance Rating,...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Governance Rating,...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Governance Rating,...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Governance Rating,...
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Risk Management, U...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Risk Management, U...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Risk Management, U...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Risk Management, U...
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Audit & Internal C...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Audit & Internal C...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Audit & Internal C...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Audit & Internal C...
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Shareholders and t...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Shareholders and t...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Shareholders and t...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Shareholders and t...
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - The Corporate Cult...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - The Corporate Cult...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - The Corporate Cult...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - The Corporate Cult...
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Concept and Theory...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Concept and Theory...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Concept and Theory...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Concept and Theory...
 

BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Philosophical Ethics and Business, Universitas Mercu Buana, 2017

  • 1. Judul : IMPLEMENTASI “PHILOSOPHICAL ETHICS AND BUSINESS” DI INDONESIA DAN KAITANNYA DENGAN BUSINESS ETHICS DAN GOOD GOVERNANCE Tugas : Forum 2 BE & GG Nama Mahasiswa : Rachmad Hidayat Nomor Induk Mahasiswa : 55117110127 Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA ============================================================= 1. Pemahaman “Philosophical Ethics and Business” Sebagaimana dijabarkan dalam modul 3 Philosophical Ethics and Business oleh Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-Msc, MM, CMA bahwa: Pengertian Philosophical Ethics adalah refleksi kritis manusia tentang segala sesuatu yang dialami untuk memperoleh makna yang radikal dan integral yang terkait dengan baik buruk tingkah laku manusia. Sementara etika dalam bisnis mempunyai peran yang antara lain:  Membangun budaya bisnis yang sehat.  Sebagai kontrol bagi individu pelaku bisnis dengan menerapkan moral (kejujuran, tanggung jawab, disiplin, tidak diskriminasi).  Sebagai komitmen individu dan kerangka sosial dalam komunitas moral. 2. Implementasi “Philosophical Ethics and Business” di Indonesia Dalam hal implementasinya di Indonesia, dapat dilihat dari beberapa faktor yang mengindikasikan bahwa penerapannya di Indonesia masih terkendala, yaitu antara lain: a. Moralitas Masih banyak ditemukan dan diberitakan adanya praktik-praktik kecurangan, pemalsuan produk, manipulasi laporan keuangan dalam menjalankan praktek usahanya. b. Konflik Kepentingan Penggunaan asset perusahaan untuk kepentingan pribadi atau kelompok banyak ditemukan sehingga menjadi sebuah kewajaran. Sementara perusahaan juga memiliki kepentingan seperti tercantum pada visi dan misi organisasi. c. Penegakan Hukum Menurut hasil survei yang di lakukan oleh Neukom Family Fondation, Bill & Melinda Gates Fondation dan LexisNexis beberapa tahun lalu dikatakan bahwa Indonesia menempati peringkat ke dua dari bawah untuk wilayah regional dan
  • 2. peringkat 47 secara global (dari total 57 negara) dalam hal lemahnya penegakan hukum, korupsi dan praktek-praktek kejahatan lainnya. d. Stabilitas Politik dan Ekonomi Dengan kondisi perpolitikan di Indonesia yang masih labil dimanfaatkan oleh sebagian orang dengan mencari dukungan para elit politik agar tujuan-tujuan bisnisnya tercapai. Kondisi ekonomi yang serupa pun tak luput di manfaatkan oleh sebagian pelaku bisnis untuk tindakan kecurangan yaitu dengan memanfaatkan keadaan guna mencapai suatu keuntungan bagi bisnisnya tanpa menghiraukan dampak buruknya bagi masyarakat. Jika menilik dari aliran etika yang ada yakni deontology, utilitarisme, teori hak dan teori keutamaan, maka aliran etika deontologi dimungkinkan diterapkan di Indonesia. Menurut teori yang dilahirkan oleh Emmanuel Kant, bahwa inti dari deontology adalah menitik beratkan pada pelaksanaan kewajiban. Jadi bisa disimpulkan bahwa suatu perbuatan akan dikatakan baik apabila didasari atas kewajiban dan niat baik pelakunya. Prinsip ini sangat bertolak belakang dengan aliran etika utilitarisme yang menitik beratkan pada azas kebersamaan, dimana suatu perbuatan akan dianggap baik apabila perbuatan tersebut bermanfaat dan paling banyak mendatangkan kebahagiaan bagi banyak orang. Untuk memberikan gambaran mengenai kedua aliran etika tersebut, akan dijelaskan mengenai cara pandang kedua aliran etika tersebut terhadap perusahaan yang menangani listrik, yaitu PLN. Pandangan aliran etika deontology Sebagai perusahaan yang memonopoli bidang kelistrikan, maka PLN adalah perusahaan yang berkewajiban untuk memenuhi hajat hidup orang banyak. Namun kenyataan yang ada bertolak belakang, seperti kita ketahui bersama bahwa pasokan listrik dari PLN hanya bisa dinikmati oleh mereka yang hidup di kota-kota besar. Sementara mereka yang tinggal di desa-desa terpencil atau mereka yang mereka yang tinggal di wilayah-wilayah perbatasan masih belum bisa menikmatinya. Setidaknya dalam dalam Statistik Ketenagalistrikan 2015 disebutkan bahwa rasio elektrifikasi adalah perbandingan rumah tangga berlistrik dengan jumlah rumah tangga. Rasio elektrifikasi sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai 88,30%. Sehingga menurut aliran etika deontology, kebijakan yang diambil oleh PLN masih kurang etis meskipun barangkali mereka sudah semaksimal mungkin beritikad baik untuk memasok listrik keseluruh penjuru nusantara.
  • 3. Pandangan aliran etika utilitarisme Menurut aliran etika ini, usaha yang dilakukan PLN dalam memasok kebutuhan listrik nasional sudah dikatakan baik. Hal ini dilandasi oleh fakta bahwa aliran listrik dari PLN telah memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat luas meskipun ada sebagian kecil masyarakat yang tinggal di desa-desa terpencil dan wilayah-wilayah perbatasan belum mendapat pasokan listrik dari PLN (lihat Statistik Ketenagalistrikan 2015). Sehingga aliran etika utilitarisme memandang bahwa PLN sudah berlaku baik dengan mensuplai pasokan listrik nasional meskipun ada sebagian pihak yang merasa diperlakukan tidak adil. Dari penjelasan cara pandang aliran etika terhadap kasus yang sama yaitu etika bisnis yang dijalankan oleh PLN bisa ditarik kesimpulan bahwa aliran etika deontology lebih di rekomendasikan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh kultur budaya bangsa yang menganut dan menjaga nilai-nilai moral. Di tambah lagi mayoritas penduduk Indonesia adalah masyarakat yang beragama dimana dalam menjalankan suatu perbuatan selalu dilandasi oleh suatu kewajiban yang termaktub dalam berbagai kitab suci. 3. Kaitan “Philosophical Ethics and Business” dengan “Business Ethics” dan “Good Governance” Agar bisa memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kaitan Business Ethics (etika bisnis) dan Good Governance (tata kelola) maka perlu diketahui prinsip- prinsip yang terkandung pada keduanya. Prinsip-prinsip yang terkait dengan etika bisnis adalah sebagai berikut: 1. Prinsip Otonomi. Kemampuan mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan pada keselarasan antara apa yang baik untuk dilakukan dan tanggung jawab secara moral atas keputusan tersebut. 2. Prinsip Kejujuran. Kejujuran adalah kunci keberhasilan dalam bisnis yang diterapkan pada pengendalian konsumen, pada hubungan kerja dan sebagainya. 3. Prinsip Keadilan. Perlakuan diterapkan sesuai dengan haknya masing-masing tanpa merugikan yang lain. 4. Prinsip Saling Menguntungkan. Prinsip ini harus diterapkan dalam bisnis yang kompetitif. 5. Prinsip Integritas Moral. Prinsip ini menjadi dasar dalam melakukan bisnis untuk menjaga nama baik perusahaan agar tetap terpercaya dan terbaik. Sementara prinsip yang terkait dengan Good Governance secara umum disimpulkan dalam: 1. Transparency (keterbukaan informasi). Adalah keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan, menyampaikan informasi yang relevan terkait perusahaan.
  • 4. 2. Accountability (akuntabilitas). Adalah kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan pertanggungjawaban setiap bagian perusahaan agar pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. 3. Responsibility (pertanggungjawaban). Adalah kepatuhan di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat dan peraturan perundangan yang berlaku. 4. Independency (kemandirian). Adalah suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan prinsip korporasi yang sehat dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. 5. Fairness (kesetaraan dan kewajaran). Adalah yaitu perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku. Jika melihat prinsip-prinsip baik pada etika bisnis dan tata kelola yang baik, maka secara korelasi timbal balik bisa disampaikan sebagai berikut: 1. Dengan memiliki etika bisnis melalui prinsip otonomi akan mendorong terciptanya tata kelola yang indepency atau mandiri. 2. Dengan memiliki etika bisnis melalui prinsip kejujuran akan menjadikan tata kelola yang transparency atau keterbukaan informasi. 3. Dengan memiliki etika bisnis melalui prinsip keadilan akan menciptakan tata kelola yang berasaskan pada fairness atau kesetaraan dan kewajaran. 4. Dengan memiliki etika bisnis melalui prinsip saling menguntungkan akan membuat tata kelola yang mampu menghadirkan accountability atau akuntabilitas. 5. Dengan memiliki etika bisnis melalui prinsip integritas moral akan membuat tata kelola yang dapat menjadikan pelakukan untuk mempunyai responsibility atau pertanggungjawaban. Sebagai bagian tindakan yang normatif maka setiap pihak baik pemerintah maupun swasta selalu akan membuat berbagai macam aturan. Aturan-aturan yang dimaksudkan adalah Undang-Undang, Perpres, Kepmen, Permen dan sebagainya bagi pihak pemerintah. Atau visi misi perusahaan, nilai-nilai perusahaan, pedoman prilaku dan sebagainya bagi kalangan swasta. Tentunya semua aturan tersebut dibuat oleh masing-masing pihak mengandung prinsip-prinsip etika bisnis maupun tata kelola yang baik. Karena sifat dari aturan itu adalah memaksa. Maka secara otomatis akan tercipta etika bisnis dalam diri pelaku. Selanjutnya dengan dipandu oleh aturan tersebut pula maka pelaku akan menjalankan tata kelola yang baik secara terintegrasi. Hal itu adalah gambaran bahwa pelaku-pelaku sudah menjalankan tupoksinya (tugas pokok dan fungsinya).
  • 5. Dan secara agregat akan membuat Indonesia mampu menerapkan etika bisnis (business ethics) dalam pelaksanan tata kelola yang baik (good governance) baik pada pemerintah maupun pada swasta. Daftar Pustaka Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM. 2016. Statistik Ketenagalistrikan 2015. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Desty Fouronety. 2017. Implementasi Philosopical ethnics and Bussiness. Diposting tanggal 17 Maret 2017. Diakses pada 13 September 2017 pukul 10:23. http://goodcorporate governancedesti.blogspot.co.id/2017/03/desti-f-implementasi- philosopical.html. Hapzi Ali, Prof. Dr. Ir. H. Pre-Msc. MM. CMA. Modul 3 Philosophical Ethics and Business. Universitas Mercu Buana. Heruseptian. 2017. Philosophical Ethics and Business. Diposting tanggal 25 Maret 2017. Diakses pada 13 September 2017 pukul 05:24. http://heruseptian84.blogspot.co.id/2017/03/ philosophical-ethics-and-business.html. Rachmad Hidayat. 2017. Konsep yang Baik dan Efisien dalam Mewujudkan Good Corporate Governance di Indonesia baik pada Pemerintah (GGG) atau pada Perusahaan (GCG). Diposting tanggal 10 September 2017. Diakses pada 13 September 2017 pukul 10:30. https://dayatrachmad hidayat.blogspot.co.id/.
  • 6. Judul : RESUME “PHILOSOPHICAL ETHICS AND BUSINESS” AND REKOMENDASINYA Tugas : Quiz 2 BE & GG Nama Mahasiswa : Rachmad Hidayat Nomor Induk Mahasiswa : 55117110127 Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA ============================================================= Teori etika tidak lain adalah usaha untuk menyediakan sistematik jawab pertanyaan mendasar tentang etika: Bagaimana seharusnya manusia hidup? Kehidupan mereka? Teori etis tidak hanya mencoba menjawab pertanyaan bagaimana kita harus hidup, tapi mereka juga memberikan alasan untuk mendukung jawaban mereka. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab memerlukan pemberian alasan untuk membenarkan tindakan kita. Teori etika berusaha memberikan justifikasi rasional mengapa kita harus bertindak dan memutuskan dengan cara tertentu. Siapa pun bisa menawarkan resep untuk apa yang harus Anda lakukan dan bagaimana Anda harus bertindak, tapi filosofis etika menjawab pertanyaan "Mengapa?" juga dengan menghubungkan resepnya dengan mendasari kehidupan manusia yang baik dan bermakna. Banyak orang dan budaya di seluruh dunia mendasarkan pandangan etis mereka pada dasar agama atau teologis tertentu. Masalah praktis terbesar dengan pendekatan ini, tentu saja, adalah bahwa orang-orang sangat berbeda dalam kepercayaan agama mereka. Jika etika didasarkan hanya pada prinsip-prinsip agama, dan jika orang tidak setuju tentang titik awal agama tersebut, maka etika tidak akan pernah lolos dari kesulitan relativisme. Tidak seperti etika teologis, yang menjelaskan kesejahteraan manusia dalam istilah agama, etika filosofis memberikan pembenaran yang harus diterapkan pada semua orang, terlepas dari titik awal agama mereka. Philosophical ethics mencari fondasi bahwa semua orang yang masuk akal dapat menerima, terlepas dari keyakinan religius mereka. Jadi, misalnya, "Anda harus berkontribusi pada bantuan bencana karena akan mengurangi penderitaan manusia" adalah pembenaran filosofis untuk penilaian etis, sementara "Anda harus berkontribusi pada bantuan bencana karena Tuhan memerintahkannya," atau "karena hal itu akan membawa Anda ke surga." Terdapat beberapa kerangka etika yang telah terbukti berpengaruh dalam pengembangan etika bisnis antara lain: 1. Deontologis, baik buruknya perbuatan manusia tidak bergantung pada tujuan atau hasil yang akan dicapai oleh perbuatan itu tetapi telah terkandung dalam perbuatan itu sendiri. 2. Teleologis, baik buruknya perbuatan manusia tergantung pada akibat yang dihasilkannya dengan kata lain semua perbuatan itu netral. Adapun aliran yang masuk dalam etika bisnis ini adalah: a. Utilitarianisme
  • 7. b. Hedonisme c. Humanisme d. Vitalisme e. Theologis Deontologis o Membuat keputusan berdasarkan akibat pasti harus menjadi bagian pengambilan keputusan etis yang bertanggung jawab. Tapi pendekatan ini harus dilengkapi dengan pengakuan bahwa beberapa keputusan harus menjadi masalah prinsip, bukan konsekuensi. Dengan kata lain, ujung tidak selalu membenarkan artinya. Tapi bagaimana kita tahu prinsip apa yang harus kita ikuti dan bagaimana kita memutuskan kapan sebuah prinsip harus mengalahkan konsekuensi yang menguntungkan? o Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan ini sudah diterima dalam konteks agama. o Suatu tindakan baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan baik dari tindakan itu, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri. Sebagai contoh, orang berlaku adil telah baik dengan sendirinya sebaliknya berbohong telah buruk dengan sendirinya. o Tindakan bisnis dinilai baik bukan karena menguntungkan pelaku bisnis tapi harus sejalan dengan kewajiban pelaku bisnis. Etika ini lebih menekankan pentingnya montivasi, kemauan baik dan watak yang kuat dari pelaku. Utilitarianisme o Kita harus bertindak dengan cara yang menghasilkan konsekuensi keseluruhan yang lebih baik daripada alternatif yang kita pertimbangkan. Konsekuensi yang "lebih baik" adalah hal-hal yang meningkatkan kesejahteraan manusia: kebahagiaan, kesehatan, martabat, integritas, kebebasan, dan rasa hormat dari semua orang yang terkena dampak. o Keputusan yang mempromosikan jumlah terbesar dari nilai-nilai ini untuk jumlah orang paling banyak adalah keputusan yang paling masuk akal dari sudut pandang etis. o Penekanan pada menghasilkan barang terbesar untuk jumlah terbesar membuat utilitarianisme sebagai falsafah sosial yang memberikan dukungan kuat terhadap institusi dan kebijakan demokrasi dan menentang kebijakan yang bertujuan hanya menguntungkan minoritas sosial, ekonomi, atau politik kecil. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa lembaga ekonomi dan ekonomi bersifat utilitarian karena mereka ada untuk memberikan standar kehidupan tertinggi bagi jumlah orang terbesar, tidak hanya untuk menciptakan kekayaan bagi beberapa orang yang istimewa. o Karena pemikiran utilitarian begitu umum dalam pengaturan bisnis, penting bagi kita untuk menyadari beberapa masalahnya. Misalnya, jika utilitarianisme
  • 8. menyarankan agar kita membuat keputusan dengan membandingkan konsekuensi dari tindakan alternatif, maka kita harus memiliki metode untuk membuat perbandingan semacam itu. Namun, dalam praktiknya, beberapa perbandingan dan pengukuran sangat sulit dilakukan. Bagaimana, bagaimanapun, dapatkah kita menghitung, mengukur, membandingkan, dan menghitung kebahagiaan? Salah satu masalah yang berikut adalah bahwa, karena kesulitan ini, akan ada kecenderungan untuk mengabaikan konsekuensinya, terutama akibat berbahaya, kepada orang lain selain orang-orang terdekat kita. Hedonisme Aliran ini menganggap bahwa kenikmatan merupakan tujuan hidup manusia. Oleh karena itu semua tindakan yang menuju kenikmatan adalah baik, dianggap baik, sesuai dengan kesenangan. Sesuatu yang hanya mendatangkan kesusahan, penderitaan, atau tidak menyenangkan, dengan sendirinya dinilai tidak baik. Humanisme Tujuan dari setiap perbuatan manusia adalah kebahagiaan. Dikenal juga dengan Humanisme. Penerapannya, jika makan dan minum untuk mempertahankan hidup adalah baik. Karena sesuai dengan kondrat kemanusiaan. Namun jika makan dan minum banyak sekali dengan tujuan kepuasan belaka sehingga sakit. Vitalisme Perbuatan yang baik dalah perbuatan yang mencerminkan kekuatan dalam hidup manusia untuk menaklukkan manusia lain yang lemah. Theologisme Bahwa suatu perbuatan manusia adalah baik jika sesuai dengan Kehendak Tuhan. Tuhan berhak menentukan apakah perbuatan itu baik atau buruk. Kesulitan yang dialami adalah di dunia banyak agama yang mempunyai kitab suci.Dan penilaian yang berbeda-beda atas seperti contoh poligami, makan daging babi, perceraian. Peran Etika dalam Bisnis 1. Membangun kultur bisnis yang sehat. Etika diwujudkan dalam bentuk aturan hukum. 2. Sebagai kontrol terhadap individu. Dengan penerapan budaya moral yang mengutamakan kejujuran, tanggung jawab, disiplin dan tidak diskriminasi 3. Sebagai kerangka sosial dan komitmen individu sehingga tercipta komunitas moral.
  • 9. Prinsip Etika Bisnis 1. Prinsip Otonomi. Kemampuan mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan pada keselarasan antara apa yang baik untuk dilakukan dan tanggung jawab secara moral atas keputusan tersebut. 2. Prinsip Kejujuran. Kejujuran adalah kunci keberhasilan dalam bisnis yang diterapkan pada pengendalian konsumen, pada hubungan kerja dan sebagainya. 3. Prinsip Keadilan. Perlakuan diterapkan sesuai dengan haknya masing-masing tanpa merugikan yang lain. 4. Prinsip Saling Menguntungkan. Prinsip ini harus diterapkan dalam bisnis yang kompetitif. 5. Prinsip Integritas Moral. Prinsip ini menjadi dasar dalam melakukan bisnis untuk menjaga nama baik perusahaan agar tetap terpercaya dan terbaik. Dilema Etika Bisnis 1. Konflik kepentingan. Situasi dimana keputusan yang diambil terpengaruh oleh kepentingan. 2. Kejujuran & Integris. Selalu mengemukakan fakta dan menjunjung prinsip etika dalam keputusan bisnis. 3. Loyalitas vs Kebenaran. Adanya harapan agar karyawan bersikap loyal dan benar. 4. Whistleblowing. Pengungkapan yang dilakukan karyawan kepada publik, pemerintah atau media jika terjadi praktik yang melanggar etika. Rekomendasi Menurut saya kerangka etika deontology maupun utilitarianisme yang lebih sesuai untuk diterapkan di Indonesia adalah deontology. Hal ini berdasarkan kultur budaya yang dalam dasar negara mengakui keragaman. Sehingga perlunya suatu perintah tak bersyarat yang mana perintah tesebut sudah dipahami sebagai sebuah perintah yang dapat diterima di semua kalangan. Namun tentunya untuk menghasilkan prilaku yang etis, maka perlu tetap menjalankan prinsip etika secara disiplin sehingga pada akhirnya akan mempu menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi sebanyak-banyaknya orang. Daftar Pustaka Hapzi Ali, Prof. Dr. Ir. H. Pre-Msc. MM. CMA. Modul 3 Philosophical Ethics and Business. Universitas Mercu Buana. Laura P. Hartman. et. al. 2014. Business Ethics: Decision Making for Personal Integrity & Social Responsibility. Third Edition. McGraw-Hill.