PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
Dr wahidin final.ppt
1. Dr. Wahidin Sudiro Husodo
TUGAS PERSENTASI
MATA KULIAH
FILSAFAT PENDIDIKAN
DI SUSUN OLEH :
YOHANES DEDI KURNIAWAN
202341960081
2. Biografi Dokter Wahidin Sudirohusodo
• Dokter Wahidin Sudirohusodo lahir di Yogyakarta pada tanggal 7
Januari 1852. Ia berasal dari keluarga berdarah Bugis-Makassar.
Ayahnya bernama R.M. Panji Sosroningrat, seorang pejabat di
Yogyakarta. Ibunya bernama Moertini, putri dari R.M. Sutarto,
seorang bangsawan Yogyakarta.
• Wahidin Sudirohusodo menempuh pendidikan di Sekolah Dasar
Belanda di Yogyakarta. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikan ke
STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen), sebuah sekolah
kedokteran untuk pribumi di Jakarta. Wahidin Sudirohusodo lulus
dari STOVIA pada tahun 1889.
• Setelah lulus dari STOVIA, Wahidin Sudirohusodo bekerja sebagai
dokter di Rumah Sakit Weltevreden, Jakarta. Namun, ia tidak lama
bekerja di sana. Ia lebih memilih untuk mengabdikan diri kepada
masyarakat, terutama untuk memajukan pendidikan bagi rakyat
Indonesia.
3. Filosofi Tentang Pendidikan
• Pendidikan sebagai Kunci Kemajuan Bangsa:
Dr. Wahidin Sudirohusodo meyakini bahwa
pendidikan adalah kunci untuk memajukan bangsa
Indonesia.
• Pendidikan Umum dan Terbuka untuk
Semua:
Filosofi pendidikannya menekankan bahwa
pendidikan harus bersifat umum dan terbuka untuk
semua orang, tanpa memandang suku, agama, atau
status sosial.
• Berorientasi pada Peningkatan Kualitas
Hidup:
Pendidikan harus berorientasi pada peningkatan
kualitas hidup rakyat Indonesia.
4. Penerapan Filosofi
Dalam Dunia Pendidikan
Dr. Wahidin Sudirohusodo adalah seorang tokoh
pendidikan yang memiliki peran penting dalam
memajukan pendidikan di Indonesia. Ia
menerapkan filosofi pendidikannya dalam
berbagai kegiatan, antara lain:
• Wahidin Sudirohusodo mendirikan berbagai
sekolah untuk rakyat Indonesia, terutama di
Jawa dan Madura. Sekolah-sekolah yang
didirikannya antara lain:
• Sekolah Kepandaian Putri (SKP) di Yogyakarta
(1903)
• Sekolah Budi Utomo di Surabaya (1903)
• Sekolah Budi Utomo di Malang (1904)
• Organisasi Budi Utomo (1908):
Dr. Wahidin Sudirohusodo mendirikan Budi
Utomo, organisasi pergerakan nasional yang
bertujuan memajukan pendidikan dan
kebudayaan bangsa Indonesia.
• Sistem Pendidikan Nasional Indonesia:
Prinsip-prinsip filosofi pendidikan Dr. Wahidin
Sudirohusodo terdapat dalam sistem pendidikan
nasional Indonesia, dengan orientasi pada
kemajuan bangsa, pembebasan dari
ketertindasan, dan pengembangan potensi diri
setiap individu.
• Memberikan beasiswa bagi pelajar yang tidak
mampu
Wahidin Sudirohusodo memberikan beasiswa
bagi pelajar yang tidak mampu untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi. Salah satu pelajar yang menerima
beasiswanya adalah Cipto Mangunkusumo.
5. Contoh – contoh penerapan
• Berikut adalah beberapa contoh penerapan filosofi pendidikan
Dokter Wahidin Sudirohusodo:
• Peningkatan angka melek huruf
• Penerapan filosofi pendidikan Dokter Wahidin Sudirohusodo
telah berhasil meningkatkan angka melek huruf di Indonesia.
Pada tahun 1900, angka melek huruf di Indonesia hanya sekitar
2%. Namun, pada tahun 1945, angka melek huruf meningkat
menjadi sekitar 6%.
• Peningkatan kualitas pendidikan
• Penerapan filosofi pendidikan Dokter Wahidin Sudirohusodo
juga telah berhasil meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia. Sekolah-sekolah yang didirikannya telah memberikan
pendidikan yang bermutu bagi rakyat Indonesia.
6. Contoh – contoh penerapan saat ini
• Pembukaan akses pendidikan untuk semua orang, tanpa
memandang suku, agama, atau status sosial. Hal ini dapat
dilihat dari adanya program wajib belajar 12 tahun yang
diberlakukan oleh pemerintah Indonesia.
• Pembelajaran berbasis kompetensi yang berorientasi pada
penguasaan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan
di dunia kerja. Hal ini dapat dilihat dari penerapan kurikulum
2013 yang menekankan pada pembelajaran berbasis
kompetensi. Dan di kembangkan lagi menjadi kurikulum
merdeka
7. Kendala dalam penerapan filosofi
• Pertentangan dari pemerintah kolonial
Pemerintah kolonial Belanda tidak menyukai kegiatan-kegiatan Dokter
Wahidin Sudirohusodo yang memperjuangkan pendidikan bagi rakyat
Indonesia. Pemerintah kolonial Belanda menganggap bahwa pendidikan
hanya untuk orang-orang Belanda dan pribumi yang kaya.
• Kemiskinan rakyat
Kemiskinan rakyat Indonesia juga menjadi kendala dalam
penerapan filosofi pendidikan Dokter Wahidin Sudirohusodo.
Banyak rakyat Indonesia yang tidak mampu untuk
menyekolahkan anak-anak mereka.
8. Kendala dalam penerapan filosofi
• Kurang memadainya sarana dan prasarana
pendidikan.
• Kurangnya ketersediaan tenaga pendidik yang
berkualitas.
• Kurang adanya dukungan dari masyarakat
untuk memajukan pendidikan.