SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
EDUCATION FOR ALL (PENDIDIKAN UNTUK SEMUA)
Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Terstruktur dan Syarat Mengikuti UAS
Matakuliah Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SLB
Dosen Pengampu: Drs. Rubimanto, M.Pd
Oleh:
Iwan Burhanudin
NIM. 092331012
Tarbiyah/ V/ PAI -1
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2012
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih tak pilih kasih dan Maha
Penyayang tak pandang orang. Shalawat dan salam semoga tetap dilimpahkan
kepada Nabi besar Muhammad saw beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya, para
pengikut-pengikutinya yang benar-benar beriman. Amin.
Seperti dalam pendidikan pembelajaran pada umumnya, murid, siswa,
peserta didik, apapun istilahnya tidak lepas dari penugasan guru atau sekolah yang
tidak lain bertujuan supaya muridnya lebih giat dalam belajar. Baik itu tugas
individu ataupun kelompok.
Maka, ringkasan ini tidak lain merupakan penugasan dalam bentuk
Makalah yang ditugaskan oleh Dosen atas Mahasiswa yang bersangkutan sebagai
tugas akhir dan salah satu syarat mengikuti Ujian Akhir Semester matakuliah
Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SLB (Sekolah Luar Biasa).
Didalam makalah ini terdapat kutipan dari beberapa sumber dan pendapat
penulis namun (mungkin) belum bisa sepenuhnya dijadikan rujukan atau
referentiv yang benar dalam dunia pengetahuan atau keilmuan khususnya
pendidikan pembelajaran PAI di SLB. Maka, saran dan kritik yang membangun
dari dari para pembaca sangat penulis harapkan serta akan diterima dengan tulus
hati demi keyakinan penulis bahwa ringkasan ini masih banyak mengandung
sesuatu yang layak disempurnakan.
Akhirnya, semoga ringkasan yang sangat sederhana ini akan dapat
bermanfaat. Allahumma Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ditegaskan bahwa Pemerintah melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.1
Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa tersebut
Pemerintah mengupayakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional yang terpadu, merata, setara/ seimbang dengan
basis mutu lokal, regional, dan internasional. Tujuannya tidak lain
guna meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia, mengejar
ketertinggalan di segala aspek kehidupan dan menyesuaikan dengan
perubahan global serta perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.2
Namun sayangnya sistem pendidikan di Indonesia belum
mengakomodasi keberagaman, sehingga menyebabkan munculnya
segmentasi lembaga pendidikan yang berdasar pada perbedaan agama,
etnis, dan bahkan perbedaan kemampuan baik fisik maupun mental
yang dimiliki oleh siswa. Jelas segmentasi lembaga pendidikan ini
telah menghambat para siswa untuk dapat belajar menghormati realitas
keberagaman dalam masyarakat.
1
Pembukaan UUD 1945
2
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Cet. III (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2009), hal. Pengantar Penertbit—v
2. Tujuan
Untuk mendorong terwujudnya partisipasi penuh difabel dalam
kehidupan masyarakat. Namun dalam prakteknya sistem pendidikan di
Indonesia masih menyisakan persoalan tarik ulur antara pihak
pemerintah dan praktisi pendidikan, dalam hal ini para guru.
3. Dasar-dasar Education For All
a. Kemdikbud
Pendidikan nasional mendengungkan filosofi "education for
all" alias pendidikan untuk semua. Ruh dari filosofi ini adalah
pendidikan mampu menjangkau segala lapisan masyarakat. Pada
tahun 2012 mendatang, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
menjanjikan pendidikan akan menjangkau anak usia sekolah yang
selama ini tak terjangkau.3
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh
mengakui, saat ini di banyak wilayah masih sering dijumpai
beberapa kelompok masyarakat yang belum bisa menikmati dunia
pendidikan. Alasannya beragam. Ada yang karena latar belakang
sosial, geografis, atau pun latar belakang budaya.
"Prinsipnya pendidikan itu untuk semua, terutama
pendidikan dasar yang sangat jelas diamanatkan oleh undang-
undang," kata Nuh, dalam jumpa pers akhir tahun, di Gedung
Kemdikbud, Jakarta, Jumat (30/12/2011).
3
http://Menunggu.Janji.Pendidikan.untuk.Semua.com. Diakses pada 22 Desember 2012.
Oleh karena itu, kata dia, kelompok-kelompok yang belum
terjangkau harus diberikan perhatian khusus, seiring dengan terus
didorongnya kualitas pendidikan yang sudah ada. "Intinya,
semangat 2012 itu sekolah, sekolah, sekolah," ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam bahasa sederhana, tugas pokok dan
fungsi (tupoksi) Kemdikbud adalah menyediakan sarana, dan
prasarana sehingga seluruh anak bisa sekolah dengan biaya murah,
terjangkau, atau pun gratis. Kemdikbud berjanji akan aktif mencari
populasi yang belum menikmati dunia pendidikan. Termasuk
kebijakan untuk membangun infrastruktur pendidikan di daerah
terpencil, terluar, dan tertinggal (3T).
"Ini keberpihakan kita, bukan anak yang aktif mencari
sekolah. Tapi kita yang akan menjemputnya. Meski jumlahnya
tidak besar, tapi ini mengenai justice, bukan soal besar atau kecil,"
ungkapnya.
b. Forum Pendidikan Dunia
Pertemuan Forum Pendidikan Dunia Tahun 2002 di Dakar
Snegal menetapkan 6 komitmen kerangka aksi Pendidikan Untuk
Semua (/the Dakar Frame Work For Action), salah satu target yang
hendak dicapai pada tahun 2015 mendatang adalah “Memperluas
dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan pendidikan Anak
Usia Dini, terutama bagi anak-anak yang sangat rawan dan kurang
beruntung”
II. Landasan Teoritis Education For All
1. UU RI No. 2 Tahun 1989 Bab I Pasal I Ayat 4
Dinyatakan bahwa jenis pendidikan adalah pendidikan yang
dikelompokkan sesuai dengan sifat dan kekhususan tujuannya.
Program pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri
atas pendidikan umum pendidikan kejuruan dan pendidikan lainnya.
1) Pendidikan umum
2) Pendidikan kejuruan
3) Pendidikan luar biasa
Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan khusus yang
diselenggarakan untuk peserta didik yang menyandang kelainan
fisik dan/ atau mental. Yang termasuk pendidikan luar biasa adalah
SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa) untuk jenjang pendidikan
menengah masing-masing program khusus yaitu program untuk
anak tuna netra, tuna rungu, dan tuna daksa serta tuna grahita.
Untuk pengadaan gurunya disediakan SGPLB (Sekolah Guru
Pendidikan Luar Biasa) setara dengan Diploma II.4
4) Pendidikan kedinasan
5) Pendidikan keagamaan
2. UUD 1945 Pasal 31 Ayat 1
“Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran”. Dengan
demikian berarti bahwa setiap warga negara Indonesia untuk
4
Turtarahardja, 2000: 268.
memperoleh pendidikan sudah dijamin oleh hukum yang pasti dan
bersifat mengikat. Artinya pihak manapun tidak dapat merintangi atau
menghalangi maksud seseorang untuk belajar dan mendapatkan
pengajaran.
III. Pelaksanaan Education For All Bagi ABK
1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan
kita, ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap
untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara umum
mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri
tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan.
Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting.
2. Lingkungan Pendidikan
Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
a. Lingkungan Keluarga
Seorang anak yang disayangi akan menyayangi
keluarganya, sehingga anak akan merasakan bahwa anak
dibutuhkan dalam keluarga. Sebab merasa keluarga sebagai sumber
kekuatan yang membangunnya.Dengan demikian akan timbul
suatu situasi yang saling membantu, saling menghargai, yang
sangat mendukung perkembangan anak. Di dalam keluarga yang
memberi kesempatan maksimum pertumbuhan dan perkembangan
adalah orang tua. Dalam lingkungan keluarga harga diri
berkembang karena dihargai, diterima, dicintai, dan dihormati
sebagai manusia. Itulah pentingnya mengapa kita menjadi orang
yang terdidik di lingkungan keluarga. Orang tua mengajarkan
kepada kita mulai sejak kecil untuk menghargai orang lain.
b. Lingkungan Sekolah
Sedangkan di lingkungan sekolah yang menjadi pendidikan
yang kedua dan apabila orang tua mempunyai cukup uang maka
dapat melanjutkannya ke jenjang yang lebih tinggi dan akan
melanjutkan ke Perguruan Tinggi kemudian menjadi seorang yang
terdidik . Alangkah pentingnya pendidikan itu. Guru sebagai media
pendidik memberikan ilmunya sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki. Peranan guru sebagai pendidik merupakan peran
memberi bantuan dan dorongan, serta tugas-tugas yang berkaitan
dengan mendisiplinkan anak agar anak dapat mempunyai rasa
tanggung jawab dengan apa yang dia lakukan. Guru juga harus
berupaya agar pelajaran yang diberikan selalu cukup untuk
menarik minat anak .
c. Lingkungan Masyarakat
Selain tersebut di atas, peranan lingkungan masyarakat juga
penting bagi anak didik. Hal ini berarti memberikan gambaran
tentang bagaimana kita hidup bermasyarakat. Dengan demikian
bila kita berinteraksi dengan masyarakat maka mereka akan
menilai kita, bahwa tahu mana orang yang terdidik dan tidak
terdidik. Di zaman Era Globalisasi diharapkan generasi muda bisa
mengembangkan ilmu yang didapat sehingga tidak ketinggalan
dalam perkembangan zaman. Itulah pentingnya menjadi seorang
yang terdidik baik di lingkungan Keluarga, Sekolah dan
Masyarakat.
3. Guru Pendamping Sekolah Inklusi
a. Pengertian Sekolah Inklusi
Sekolah Inklusi adalah : Model terapi dengan melibatkan
anak berkebutuhan khusus (ABK) kedalam kelas-kelas umum
[anak non ABK] dengan model pendampingan satu terapis, satu
anak (one on one) disepanjang jam belajar atau jam-jam khusus
anak belajar diruang tertentu (resource room).5
Sekolah Inklusi ini berdiri tidak secara langsung berdiri dan
sudah ada, namun perlu diketahui bahwa ada beberapa tahapan
untuk menjadikan sekolah Inklusi tersebut yaitu Sekolah Inklusi
berdiri dengan acuan education for all.
Kita semua sadar bahwa Kebijakan pemerintah dalam
penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan tahun
disemangati oleh seruan Internasional Education For All (EFA)
yang dikumandangkan UNESCO. Sebagai kesepakatan global hasil
5
http://inclusiveedu.wordpress.com/tag/education-for-all-2/. Diakses pada 27 Desember
2012.
World Education Forum di Dakar, Sinegal tahun 2000, penuntasan
EFA diharapkan tercapai pada tahun 2015. Seruan ini senafas
dengan semangat dan jiwa pasal 31 UUD 1945 tentang hak setiap
warga negara untuk memperoleh pendidikan dan pasal 32 UUSPN
no. 20 tahun 2003 tentang pendidikan khusus dan pendidikan
layanan khusus (Mudjito, 2004).
b. Akses Pendidikan Pemerintah bagi ABK6
Salah satunya dengan memperbanyak sekolah inklusi di
daerah masing-masing. “Dengan demikian, dapat terwujud
pemenuhan hak pendidikan yang merata dalam rangka education
for all di Indonesia”7
.
Sampai saat ini sudah ada sembilan daerah yang telah
menaytakan sebagai daerah inklusi. Ke depan, diharapkan semakin
banyak kepala daerah yang emmiliki inisiatif untuk
mengembangkan sekolah inklusi. “Sudah ada sembilan daerah
yang mendeklarasikan. Ada 11 daerah lain yang sudah mengajukan
dan siap menjadi daerah inklusi”.
Jumlah penyelenggaraan pendidikan inklusi di seluruh
Indonesia sebanyak 2.040 sekolah, dengan jumlah siswa yang
dialayani sebanyak 38.084 anak.
6
Suara Merdeka, Edukasia, Sabtu, 22 Desember 2012, hlm. 18.
7
Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Ditjen Dikdas,
Kemdikbud, Mujito, saat Deklarasi Kota Depok sebagai kota inklusi, di Balairung Universitas
Indonesia, Depok.
Untuk mendorong program tersebut, pihaknya tengah
menyiapkan guru-guru pendamping dengan memberikan pelatihan
secara khusus. Dengan demikian, para guru pendamping dapat
memberikan pelayanan di sekolah-sekolah inklusi dengan sebaik-
baiknya.
Pelatihan itu akan diberikan oleh kelompok kerja (pokja),
yang meliputi unsur lintas institusi. Dalam satu sekolah inklusi,
cukup diisi satu guru pendamping.8
IV. Kesimpulan dan Saran
Untuk mewujudkan terrealisasinya pendidikan untuk semua,
minimal terdapat tiga kriteria yang harus terpenuhi. Pertama; Persepsi
bahwa ABK menular harus diluruskan, kenyataan masih banyak orang tua
khawatir jika di waktu sekolah anaknya dicampur dengan ABK anak
mereka akan tertular disorder yang dialami ABK.
Kedua : Adanya UU No. 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan UU No. 4 Th. 1997 Tentang Penyandang Cacat, PP No. 72
Th. 1991 tentang PLB dan SE Dirjen Dikdasmen Depdiknas
No.380/C.C6/MN/2003 dan terakhir Permendiknas No. 70 Th. 2009
tentang Pendidikan Inklusi yang didalamnya dinyatakan bahwa Setiap
warga negara berhak mendapatkan pendidikan & setiap warga negara
wajib mengikuti pendidikan dasar dan mengakomodsi anak-anak cacat
8
Ibid
bersekolah sesuai tingkatannya belum dapat diimplementasikan secara
efektif. kenyataannya instrumen legal ini terbukti tidak dipatuhi, baik oleh
masyarakat, kalangan swasta maupun pemerintah sendiri. Harus ada
langkah-langkah riil dalam bentuk program pelaksanaan dan mekanisme
yang memungkinkan publik mengetahui apakah kebijakan ini dalam
pelaksanaannya mengalami penyimpangan atau tidak?
Ketiga : Minimnya tenaga pendidik untuk ABK. Beberapa sekolah
reguler yang ingin menyelenggarakan pendidikan inklusi merasa kesulitan
untuk mendapatkan sumber daya manusia terkait penyelenggaraan
pendidikan inklusi. Pemerintah perlu melakukan pendampingan
penyelenggaraan pendidikan inklusi dalam hal mempersipakan tenaga
pendidik khusus yang benar-benar memiliki pengetahuan dan ketrampilan
dalam menangani ABK.
V. Penutup
Pemangku kebijakan di Indonesia; Kementerian Pendidikan dan
pihak terkait lainnya harus dengan sigap duduk bersama merumuskan
solusi masalah tersebut, karena gangguan yang dialami ABK adalah
spectrum yang paling cepat pertumbuhannya di dunia dan dalam jangka
panjang berakibat sangat fatal bagi penderitanya. Mengabaikan masalah
tersebut adalah bentuk ketertinggalan pemerintah yang tidak bisaa
dimaklumi.
DAFTAR PUSTAKA
Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Ditjen Dikdas,
Kemdikbud, Mujito, saat Deklarasi Kota Depok sebagai kota inklusi, di
Balairung Universitas Indonesia, Depok.
Fathurrohman, Muhammad., Sulistyorini. 2012. Meretas Pendidikan Berkualitas
Dalam Pendidikan Islam: Menggagas Pendidik atau Guru yang Ideal dan
Berkualitas dalam Pendidikan Islam. Yogyakarta: Teras.
http://inclusiveedu.wordpress.com/tag/education-for-all-2/. Diakses pada 27
Desember 2012.
http://Menunggu.Janji.Pendidikan.untuk.Semua.com. Diakses pada 22 Desember
2012.
Maunah, Binti. 2009. Ilmi Pendidikan. Yogyakarta: Teras.
Nasir, Ridlwan. 2005. Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Pembukaan UUD 1945.
Roqib, Mohammad. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: PT. LkiS.
Suara Merdeka, Edukasia, Sabtu, 22 Desember 2012, hlm. 18.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Cet. III. 2009. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. 2009. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

More Related Content

What's hot

garis besar program kerja
garis besar program kerjagaris besar program kerja
garis besar program kerjaArya Kemuning
 
Copy of proposal kegiatan buka bersama
Copy of proposal kegiatan buka bersamaCopy of proposal kegiatan buka bersama
Copy of proposal kegiatan buka bersamaImran Iim
 
Contoh naskah drama malin kundang
Contoh naskah drama malin kundangContoh naskah drama malin kundang
Contoh naskah drama malin kundangWarnet Raha
 
Bank soal--pu-pk-sandi morse semaphore tali temali dll. PENGETAHUAN UMUM KEPR...
Bank soal--pu-pk-sandi morse semaphore tali temali dll. PENGETAHUAN UMUM KEPR...Bank soal--pu-pk-sandi morse semaphore tali temali dll. PENGETAHUAN UMUM KEPR...
Bank soal--pu-pk-sandi morse semaphore tali temali dll. PENGETAHUAN UMUM KEPR...Risma Putri Ardhana
 
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan PersDampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan PersKiki Evi Wahyuliana
 
Dokumen.tips aneka notulen-rapat-sekolah
Dokumen.tips aneka notulen-rapat-sekolahDokumen.tips aneka notulen-rapat-sekolah
Dokumen.tips aneka notulen-rapat-sekolahedi putra
 
1 program kerja yayasan ics
1 program kerja yayasan ics1 program kerja yayasan ics
1 program kerja yayasan icskudome
 
Contoh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komite sekolah
Contoh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komite sekolahContoh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komite sekolah
Contoh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komite sekolahAhmad Effendi
 
Naskah drama 5 orang tema persahabatan
Naskah drama 5 orang tema persahabatanNaskah drama 5 orang tema persahabatan
Naskah drama 5 orang tema persahabatanWarnet Raha
 
Proposal koperasi simpan pinjam
Proposal koperasi simpan pinjamProposal koperasi simpan pinjam
Proposal koperasi simpan pinjamadityasuryani
 
PPT SEJARAH PRAMUKA.pptx
PPT SEJARAH PRAMUKA.pptxPPT SEJARAH PRAMUKA.pptx
PPT SEJARAH PRAMUKA.pptxNana655724
 
Berita acara kesepakatan bersama bengkok
Berita acara kesepakatan bersama bengkokBerita acara kesepakatan bersama bengkok
Berita acara kesepakatan bersama bengkokAinun Najib
 
Proposal ldks
Proposal ldksProposal ldks
Proposal ldksImran Iim
 
Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati
Pandangan Gereja Tentang Hukuman MatiPandangan Gereja Tentang Hukuman Mati
Pandangan Gereja Tentang Hukuman Maticristianyedogawa
 
Proposal pengajian maulid nabi muhamad
Proposal pengajian maulid nabi muhamadProposal pengajian maulid nabi muhamad
Proposal pengajian maulid nabi muhamadمحمدفتح سيد
 
Susunan acara pkks 2021
Susunan acara pkks 2021Susunan acara pkks 2021
Susunan acara pkks 2021YayahHuriyah1
 

What's hot (20)

garis besar program kerja
garis besar program kerjagaris besar program kerja
garis besar program kerja
 
Copy of proposal kegiatan buka bersama
Copy of proposal kegiatan buka bersamaCopy of proposal kegiatan buka bersama
Copy of proposal kegiatan buka bersama
 
17 agus 2017
17 agus 201717 agus 2017
17 agus 2017
 
Contoh naskah drama malin kundang
Contoh naskah drama malin kundangContoh naskah drama malin kundang
Contoh naskah drama malin kundang
 
Proposal pramuka
Proposal pramukaProposal pramuka
Proposal pramuka
 
Proposal bantuan dana kegiatan 17 agustus
Proposal bantuan dana kegiatan 17 agustusProposal bantuan dana kegiatan 17 agustus
Proposal bantuan dana kegiatan 17 agustus
 
Bank soal--pu-pk-sandi morse semaphore tali temali dll. PENGETAHUAN UMUM KEPR...
Bank soal--pu-pk-sandi morse semaphore tali temali dll. PENGETAHUAN UMUM KEPR...Bank soal--pu-pk-sandi morse semaphore tali temali dll. PENGETAHUAN UMUM KEPR...
Bank soal--pu-pk-sandi morse semaphore tali temali dll. PENGETAHUAN UMUM KEPR...
 
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan PersDampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
 
Dokumen.tips aneka notulen-rapat-sekolah
Dokumen.tips aneka notulen-rapat-sekolahDokumen.tips aneka notulen-rapat-sekolah
Dokumen.tips aneka notulen-rapat-sekolah
 
1 program kerja yayasan ics
1 program kerja yayasan ics1 program kerja yayasan ics
1 program kerja yayasan ics
 
Contoh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komite sekolah
Contoh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komite sekolahContoh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komite sekolah
Contoh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komite sekolah
 
Naskah drama 5 orang tema persahabatan
Naskah drama 5 orang tema persahabatanNaskah drama 5 orang tema persahabatan
Naskah drama 5 orang tema persahabatan
 
Lpj kejurda fix
Lpj kejurda fixLpj kejurda fix
Lpj kejurda fix
 
Proposal koperasi simpan pinjam
Proposal koperasi simpan pinjamProposal koperasi simpan pinjam
Proposal koperasi simpan pinjam
 
PPT SEJARAH PRAMUKA.pptx
PPT SEJARAH PRAMUKA.pptxPPT SEJARAH PRAMUKA.pptx
PPT SEJARAH PRAMUKA.pptx
 
Berita acara kesepakatan bersama bengkok
Berita acara kesepakatan bersama bengkokBerita acara kesepakatan bersama bengkok
Berita acara kesepakatan bersama bengkok
 
Proposal ldks
Proposal ldksProposal ldks
Proposal ldks
 
Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati
Pandangan Gereja Tentang Hukuman MatiPandangan Gereja Tentang Hukuman Mati
Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati
 
Proposal pengajian maulid nabi muhamad
Proposal pengajian maulid nabi muhamadProposal pengajian maulid nabi muhamad
Proposal pengajian maulid nabi muhamad
 
Susunan acara pkks 2021
Susunan acara pkks 2021Susunan acara pkks 2021
Susunan acara pkks 2021
 

Similar to Education for all

Similar to Education for all (20)

Education for all
Education for allEducation for all
Education for all
 
LANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKANLANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKAN
 
Maulidia tugas 3
Maulidia tugas 3Maulidia tugas 3
Maulidia tugas 3
 
Dsar Ilmu Pendidikan
Dsar Ilmu PendidikanDsar Ilmu Pendidikan
Dsar Ilmu Pendidikan
 
Makalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputerMakalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputer
 
Makalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputerMakalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputer
 
Makalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputerMakalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputer
 
Makalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputerMakalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputer
 
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptx
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptxPendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptx
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptx
 
01. abk
01. abk01. abk
01. abk
 
Makalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputerMakalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputer
 
Ms. word tugas 3 TIK tricia 2E
Ms. word tugas 3 TIK tricia 2EMs. word tugas 3 TIK tricia 2E
Ms. word tugas 3 TIK tricia 2E
 
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan PendidikanPengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
 
Makalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputerMakalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputer
 
Tik tugas 4
Tik tugas 4Tik tugas 4
Tik tugas 4
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
 
Lembaga pendidikan
Lembaga pendidikanLembaga pendidikan
Lembaga pendidikan
 
PENGANTAR PENDIDIKAN kel 7.pptx
PENGANTAR PENDIDIKAN kel 7.pptxPENGANTAR PENDIDIKAN kel 7.pptx
PENGANTAR PENDIDIKAN kel 7.pptx
 
pendidikan
pendidikanpendidikan
pendidikan
 
Konsep dasar pendidikan seumur hidup
Konsep dasar pendidikan seumur hidupKonsep dasar pendidikan seumur hidup
Konsep dasar pendidikan seumur hidup
 

More from iwan Alit

Nadzom tashrifan bahasa jawa
Nadzom tashrifan bahasa jawaNadzom tashrifan bahasa jawa
Nadzom tashrifan bahasa jawaiwan Alit
 
Gelaran akbar haflah 2014
Gelaran akbar haflah 2014Gelaran akbar haflah 2014
Gelaran akbar haflah 2014iwan Alit
 
Akulturasi 3
Akulturasi 3Akulturasi 3
Akulturasi 3iwan Alit
 
Akulturasi 2
Akulturasi 2Akulturasi 2
Akulturasi 2iwan Alit
 
Akulturasi 1
Akulturasi 1Akulturasi 1
Akulturasi 1iwan Alit
 
هذه سلسلة المشايخ المعقودة
هذه سلسلة المشايخ المعقودةهذه سلسلة المشايخ المعقودة
هذه سلسلة المشايخ المعقودةiwan Alit
 
Racangan jadwal kbm 2013 2014 polos
Racangan jadwal kbm 2013  2014 polosRacangan jadwal kbm 2013  2014 polos
Racangan jadwal kbm 2013 2014 polosiwan Alit
 
Rancangan jadwal kbm 2013 2014 warna
Rancangan jadwal kbm 2013 2014 warnaRancangan jadwal kbm 2013 2014 warna
Rancangan jadwal kbm 2013 2014 warnaiwan Alit
 
نية صلاة عيد الأضحى
نية صلاة عيد الأضحىنية صلاة عيد الأضحى
نية صلاة عيد الأضحىiwan Alit
 
صفحة عنوان الكتاب مذكرة
صفحة عنوان الكتاب مذكرةصفحة عنوان الكتاب مذكرة
صفحة عنوان الكتاب مذكرةiwan Alit
 
دعا قبل الدرس وبعده
دعا قبل الدرس وبعدهدعا قبل الدرس وبعده
دعا قبل الدرس وبعدهiwan Alit
 

More from iwan Alit (20)

Nadzom tashrifan bahasa jawa
Nadzom tashrifan bahasa jawaNadzom tashrifan bahasa jawa
Nadzom tashrifan bahasa jawa
 
Al kalam
Al kalamAl kalam
Al kalam
 
Gelaran akbar haflah 2014
Gelaran akbar haflah 2014Gelaran akbar haflah 2014
Gelaran akbar haflah 2014
 
Madza aqul
Madza aqulMadza aqul
Madza aqul
 
Mitung dina
Mitung dinaMitung dina
Mitung dina
 
Mubadzir
MubadzirMubadzir
Mubadzir
 
Kuissioner
KuissionerKuissioner
Kuissioner
 
Akulturasi 3
Akulturasi 3Akulturasi 3
Akulturasi 3
 
Akulturasi 2
Akulturasi 2Akulturasi 2
Akulturasi 2
 
Akulturasi 1
Akulturasi 1Akulturasi 1
Akulturasi 1
 
Pendidikan
PendidikanPendidikan
Pendidikan
 
Minoritas
MinoritasMinoritas
Minoritas
 
هذه سلسلة المشايخ المعقودة
هذه سلسلة المشايخ المعقودةهذه سلسلة المشايخ المعقودة
هذه سلسلة المشايخ المعقودة
 
Racangan jadwal kbm 2013 2014 polos
Racangan jadwal kbm 2013  2014 polosRacangan jadwal kbm 2013  2014 polos
Racangan jadwal kbm 2013 2014 polos
 
Rancangan jadwal kbm 2013 2014 warna
Rancangan jadwal kbm 2013 2014 warnaRancangan jadwal kbm 2013 2014 warna
Rancangan jadwal kbm 2013 2014 warna
 
نية صلاة عيد الأضحى
نية صلاة عيد الأضحىنية صلاة عيد الأضحى
نية صلاة عيد الأضحى
 
مقدمة
مقدمةمقدمة
مقدمة
 
صفحة عنوان الكتاب مذكرة
صفحة عنوان الكتاب مذكرةصفحة عنوان الكتاب مذكرة
صفحة عنوان الكتاب مذكرة
 
سألتك
سألتكسألتك
سألتك
 
دعا قبل الدرس وبعده
دعا قبل الدرس وبعدهدعا قبل الدرس وبعده
دعا قبل الدرس وبعده
 

Recently uploaded

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

Education for all

  • 1. EDUCATION FOR ALL (PENDIDIKAN UNTUK SEMUA) Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Terstruktur dan Syarat Mengikuti UAS Matakuliah Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SLB Dosen Pengampu: Drs. Rubimanto, M.Pd Oleh: Iwan Burhanudin NIM. 092331012 Tarbiyah/ V/ PAI -1 PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2012
  • 2. KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih tak pilih kasih dan Maha Penyayang tak pandang orang. Shalawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad saw beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya, para pengikut-pengikutinya yang benar-benar beriman. Amin. Seperti dalam pendidikan pembelajaran pada umumnya, murid, siswa, peserta didik, apapun istilahnya tidak lepas dari penugasan guru atau sekolah yang tidak lain bertujuan supaya muridnya lebih giat dalam belajar. Baik itu tugas individu ataupun kelompok. Maka, ringkasan ini tidak lain merupakan penugasan dalam bentuk Makalah yang ditugaskan oleh Dosen atas Mahasiswa yang bersangkutan sebagai tugas akhir dan salah satu syarat mengikuti Ujian Akhir Semester matakuliah Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SLB (Sekolah Luar Biasa). Didalam makalah ini terdapat kutipan dari beberapa sumber dan pendapat penulis namun (mungkin) belum bisa sepenuhnya dijadikan rujukan atau referentiv yang benar dalam dunia pengetahuan atau keilmuan khususnya pendidikan pembelajaran PAI di SLB. Maka, saran dan kritik yang membangun dari dari para pembaca sangat penulis harapkan serta akan diterima dengan tulus hati demi keyakinan penulis bahwa ringkasan ini masih banyak mengandung sesuatu yang layak disempurnakan. Akhirnya, semoga ringkasan yang sangat sederhana ini akan dapat bermanfaat. Allahumma Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
  • 3. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ditegaskan bahwa Pemerintah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.1 Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa tersebut Pemerintah mengupayakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang terpadu, merata, setara/ seimbang dengan basis mutu lokal, regional, dan internasional. Tujuannya tidak lain guna meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia, mengejar ketertinggalan di segala aspek kehidupan dan menyesuaikan dengan perubahan global serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.2 Namun sayangnya sistem pendidikan di Indonesia belum mengakomodasi keberagaman, sehingga menyebabkan munculnya segmentasi lembaga pendidikan yang berdasar pada perbedaan agama, etnis, dan bahkan perbedaan kemampuan baik fisik maupun mental yang dimiliki oleh siswa. Jelas segmentasi lembaga pendidikan ini telah menghambat para siswa untuk dapat belajar menghormati realitas keberagaman dalam masyarakat. 1 Pembukaan UUD 1945 2 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Cet. III (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal. Pengantar Penertbit—v
  • 4. 2. Tujuan Untuk mendorong terwujudnya partisipasi penuh difabel dalam kehidupan masyarakat. Namun dalam prakteknya sistem pendidikan di Indonesia masih menyisakan persoalan tarik ulur antara pihak pemerintah dan praktisi pendidikan, dalam hal ini para guru. 3. Dasar-dasar Education For All a. Kemdikbud Pendidikan nasional mendengungkan filosofi "education for all" alias pendidikan untuk semua. Ruh dari filosofi ini adalah pendidikan mampu menjangkau segala lapisan masyarakat. Pada tahun 2012 mendatang, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjanjikan pendidikan akan menjangkau anak usia sekolah yang selama ini tak terjangkau.3 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengakui, saat ini di banyak wilayah masih sering dijumpai beberapa kelompok masyarakat yang belum bisa menikmati dunia pendidikan. Alasannya beragam. Ada yang karena latar belakang sosial, geografis, atau pun latar belakang budaya. "Prinsipnya pendidikan itu untuk semua, terutama pendidikan dasar yang sangat jelas diamanatkan oleh undang- undang," kata Nuh, dalam jumpa pers akhir tahun, di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Jumat (30/12/2011). 3 http://Menunggu.Janji.Pendidikan.untuk.Semua.com. Diakses pada 22 Desember 2012.
  • 5. Oleh karena itu, kata dia, kelompok-kelompok yang belum terjangkau harus diberikan perhatian khusus, seiring dengan terus didorongnya kualitas pendidikan yang sudah ada. "Intinya, semangat 2012 itu sekolah, sekolah, sekolah," ujarnya. Ia menjelaskan, dalam bahasa sederhana, tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Kemdikbud adalah menyediakan sarana, dan prasarana sehingga seluruh anak bisa sekolah dengan biaya murah, terjangkau, atau pun gratis. Kemdikbud berjanji akan aktif mencari populasi yang belum menikmati dunia pendidikan. Termasuk kebijakan untuk membangun infrastruktur pendidikan di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T). "Ini keberpihakan kita, bukan anak yang aktif mencari sekolah. Tapi kita yang akan menjemputnya. Meski jumlahnya tidak besar, tapi ini mengenai justice, bukan soal besar atau kecil," ungkapnya. b. Forum Pendidikan Dunia Pertemuan Forum Pendidikan Dunia Tahun 2002 di Dakar Snegal menetapkan 6 komitmen kerangka aksi Pendidikan Untuk Semua (/the Dakar Frame Work For Action), salah satu target yang hendak dicapai pada tahun 2015 mendatang adalah “Memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan pendidikan Anak Usia Dini, terutama bagi anak-anak yang sangat rawan dan kurang beruntung”
  • 6. II. Landasan Teoritis Education For All 1. UU RI No. 2 Tahun 1989 Bab I Pasal I Ayat 4 Dinyatakan bahwa jenis pendidikan adalah pendidikan yang dikelompokkan sesuai dengan sifat dan kekhususan tujuannya. Program pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan umum pendidikan kejuruan dan pendidikan lainnya. 1) Pendidikan umum 2) Pendidikan kejuruan 3) Pendidikan luar biasa Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan khusus yang diselenggarakan untuk peserta didik yang menyandang kelainan fisik dan/ atau mental. Yang termasuk pendidikan luar biasa adalah SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa) untuk jenjang pendidikan menengah masing-masing program khusus yaitu program untuk anak tuna netra, tuna rungu, dan tuna daksa serta tuna grahita. Untuk pengadaan gurunya disediakan SGPLB (Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa) setara dengan Diploma II.4 4) Pendidikan kedinasan 5) Pendidikan keagamaan 2. UUD 1945 Pasal 31 Ayat 1 “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran”. Dengan demikian berarti bahwa setiap warga negara Indonesia untuk 4 Turtarahardja, 2000: 268.
  • 7. memperoleh pendidikan sudah dijamin oleh hukum yang pasti dan bersifat mengikat. Artinya pihak manapun tidak dapat merintangi atau menghalangi maksud seseorang untuk belajar dan mendapatkan pengajaran. III. Pelaksanaan Education For All Bagi ABK 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting. 2. Lingkungan Pendidikan Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. a. Lingkungan Keluarga Seorang anak yang disayangi akan menyayangi keluarganya, sehingga anak akan merasakan bahwa anak dibutuhkan dalam keluarga. Sebab merasa keluarga sebagai sumber kekuatan yang membangunnya.Dengan demikian akan timbul suatu situasi yang saling membantu, saling menghargai, yang sangat mendukung perkembangan anak. Di dalam keluarga yang
  • 8. memberi kesempatan maksimum pertumbuhan dan perkembangan adalah orang tua. Dalam lingkungan keluarga harga diri berkembang karena dihargai, diterima, dicintai, dan dihormati sebagai manusia. Itulah pentingnya mengapa kita menjadi orang yang terdidik di lingkungan keluarga. Orang tua mengajarkan kepada kita mulai sejak kecil untuk menghargai orang lain. b. Lingkungan Sekolah Sedangkan di lingkungan sekolah yang menjadi pendidikan yang kedua dan apabila orang tua mempunyai cukup uang maka dapat melanjutkannya ke jenjang yang lebih tinggi dan akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi kemudian menjadi seorang yang terdidik . Alangkah pentingnya pendidikan itu. Guru sebagai media pendidik memberikan ilmunya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Peranan guru sebagai pendidik merupakan peran memberi bantuan dan dorongan, serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak dapat mempunyai rasa tanggung jawab dengan apa yang dia lakukan. Guru juga harus berupaya agar pelajaran yang diberikan selalu cukup untuk menarik minat anak . c. Lingkungan Masyarakat Selain tersebut di atas, peranan lingkungan masyarakat juga penting bagi anak didik. Hal ini berarti memberikan gambaran tentang bagaimana kita hidup bermasyarakat. Dengan demikian
  • 9. bila kita berinteraksi dengan masyarakat maka mereka akan menilai kita, bahwa tahu mana orang yang terdidik dan tidak terdidik. Di zaman Era Globalisasi diharapkan generasi muda bisa mengembangkan ilmu yang didapat sehingga tidak ketinggalan dalam perkembangan zaman. Itulah pentingnya menjadi seorang yang terdidik baik di lingkungan Keluarga, Sekolah dan Masyarakat. 3. Guru Pendamping Sekolah Inklusi a. Pengertian Sekolah Inklusi Sekolah Inklusi adalah : Model terapi dengan melibatkan anak berkebutuhan khusus (ABK) kedalam kelas-kelas umum [anak non ABK] dengan model pendampingan satu terapis, satu anak (one on one) disepanjang jam belajar atau jam-jam khusus anak belajar diruang tertentu (resource room).5 Sekolah Inklusi ini berdiri tidak secara langsung berdiri dan sudah ada, namun perlu diketahui bahwa ada beberapa tahapan untuk menjadikan sekolah Inklusi tersebut yaitu Sekolah Inklusi berdiri dengan acuan education for all. Kita semua sadar bahwa Kebijakan pemerintah dalam penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan tahun disemangati oleh seruan Internasional Education For All (EFA) yang dikumandangkan UNESCO. Sebagai kesepakatan global hasil 5 http://inclusiveedu.wordpress.com/tag/education-for-all-2/. Diakses pada 27 Desember 2012.
  • 10. World Education Forum di Dakar, Sinegal tahun 2000, penuntasan EFA diharapkan tercapai pada tahun 2015. Seruan ini senafas dengan semangat dan jiwa pasal 31 UUD 1945 tentang hak setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan dan pasal 32 UUSPN no. 20 tahun 2003 tentang pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus (Mudjito, 2004). b. Akses Pendidikan Pemerintah bagi ABK6 Salah satunya dengan memperbanyak sekolah inklusi di daerah masing-masing. “Dengan demikian, dapat terwujud pemenuhan hak pendidikan yang merata dalam rangka education for all di Indonesia”7 . Sampai saat ini sudah ada sembilan daerah yang telah menaytakan sebagai daerah inklusi. Ke depan, diharapkan semakin banyak kepala daerah yang emmiliki inisiatif untuk mengembangkan sekolah inklusi. “Sudah ada sembilan daerah yang mendeklarasikan. Ada 11 daerah lain yang sudah mengajukan dan siap menjadi daerah inklusi”. Jumlah penyelenggaraan pendidikan inklusi di seluruh Indonesia sebanyak 2.040 sekolah, dengan jumlah siswa yang dialayani sebanyak 38.084 anak. 6 Suara Merdeka, Edukasia, Sabtu, 22 Desember 2012, hlm. 18. 7 Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Ditjen Dikdas, Kemdikbud, Mujito, saat Deklarasi Kota Depok sebagai kota inklusi, di Balairung Universitas Indonesia, Depok.
  • 11. Untuk mendorong program tersebut, pihaknya tengah menyiapkan guru-guru pendamping dengan memberikan pelatihan secara khusus. Dengan demikian, para guru pendamping dapat memberikan pelayanan di sekolah-sekolah inklusi dengan sebaik- baiknya. Pelatihan itu akan diberikan oleh kelompok kerja (pokja), yang meliputi unsur lintas institusi. Dalam satu sekolah inklusi, cukup diisi satu guru pendamping.8 IV. Kesimpulan dan Saran Untuk mewujudkan terrealisasinya pendidikan untuk semua, minimal terdapat tiga kriteria yang harus terpenuhi. Pertama; Persepsi bahwa ABK menular harus diluruskan, kenyataan masih banyak orang tua khawatir jika di waktu sekolah anaknya dicampur dengan ABK anak mereka akan tertular disorder yang dialami ABK. Kedua : Adanya UU No. 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU No. 4 Th. 1997 Tentang Penyandang Cacat, PP No. 72 Th. 1991 tentang PLB dan SE Dirjen Dikdasmen Depdiknas No.380/C.C6/MN/2003 dan terakhir Permendiknas No. 70 Th. 2009 tentang Pendidikan Inklusi yang didalamnya dinyatakan bahwa Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan & setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan mengakomodsi anak-anak cacat 8 Ibid
  • 12. bersekolah sesuai tingkatannya belum dapat diimplementasikan secara efektif. kenyataannya instrumen legal ini terbukti tidak dipatuhi, baik oleh masyarakat, kalangan swasta maupun pemerintah sendiri. Harus ada langkah-langkah riil dalam bentuk program pelaksanaan dan mekanisme yang memungkinkan publik mengetahui apakah kebijakan ini dalam pelaksanaannya mengalami penyimpangan atau tidak? Ketiga : Minimnya tenaga pendidik untuk ABK. Beberapa sekolah reguler yang ingin menyelenggarakan pendidikan inklusi merasa kesulitan untuk mendapatkan sumber daya manusia terkait penyelenggaraan pendidikan inklusi. Pemerintah perlu melakukan pendampingan penyelenggaraan pendidikan inklusi dalam hal mempersipakan tenaga pendidik khusus yang benar-benar memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menangani ABK. V. Penutup Pemangku kebijakan di Indonesia; Kementerian Pendidikan dan pihak terkait lainnya harus dengan sigap duduk bersama merumuskan solusi masalah tersebut, karena gangguan yang dialami ABK adalah spectrum yang paling cepat pertumbuhannya di dunia dan dalam jangka panjang berakibat sangat fatal bagi penderitanya. Mengabaikan masalah tersebut adalah bentuk ketertinggalan pemerintah yang tidak bisaa dimaklumi.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Ditjen Dikdas, Kemdikbud, Mujito, saat Deklarasi Kota Depok sebagai kota inklusi, di Balairung Universitas Indonesia, Depok. Fathurrohman, Muhammad., Sulistyorini. 2012. Meretas Pendidikan Berkualitas Dalam Pendidikan Islam: Menggagas Pendidik atau Guru yang Ideal dan Berkualitas dalam Pendidikan Islam. Yogyakarta: Teras. http://inclusiveedu.wordpress.com/tag/education-for-all-2/. Diakses pada 27 Desember 2012. http://Menunggu.Janji.Pendidikan.untuk.Semua.com. Diakses pada 22 Desember 2012. Maunah, Binti. 2009. Ilmi Pendidikan. Yogyakarta: Teras. Nasir, Ridlwan. 2005. Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Pembukaan UUD 1945. Roqib, Mohammad. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: PT. LkiS. Suara Merdeka, Edukasia, Sabtu, 22 Desember 2012, hlm. 18. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Cet. III. 2009. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. 2009. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.