SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Diagnosis dan Penatalaksanaan
Pasien Hemofilia Tipe A
By: Calvin Augurius
102016074/C3
Rumusan Masalah
• Laki-laki 7 tahun dengan keluhan bengkak dan nyeri siku kanan 2 hari yang lalu
Hipotesis
• Laki-laki tersebut menderita hemofilia
Data yang Diketahui
• KU: flu like symptom, 2 thn lalu mengalami hal yang sama, tetapi hanya dikompres
menghilangkan nyeri
• PF: Purpura dan ekimosis multipel, hepatosplenomegali (-)
• PP
• Trombosit: 157000
• Hb: 13g/
• APTT: 70 s
• PT: 13 s
• CT: 30 menit
• BT: 5 menit
Epidemiologi Hemofilia
• Insiden di seluruh dunia: 1/5000 pria
• Amerika serikat: 20,6/100.000 pria
• Insiden: 5,3/100.000 pria
• Insiden: 1/100.000 pria
• Terjadi pada semua ras dan kelompok etnis
Hemofilia C
Hemofilia A
Hemofilia B
Etiologi Hemofilia
• Hemofilia A dan B: Pola resesif terkait kromosom seks X
• Hemofilia A menyebabkan defisiensi faktor VIII di lengan panjang kromosom X pada pita q28
• Hemofilia B menyebabkan defisiensi faktor IX di lengan panjang kromosom X pada pita q27
• Hemofilia C: Autosom resesif, menyebabkan defisiensi faktor XI di lengan distal kromosom 4 (4q35)
Patofisiologi Hemofilia
Etiologi
herediter/diturunkan
Malfungsi faktor
pembekuan
Faktor VIII: kofaktor
Faktor IX: jalur intrinsik
pembekuan
Faktor VIII mempercepat
pengaktifan faktor X
Adanya defisiensi fungsi
dan jumlah faktor
terkait
Sumbatan trombosit
tetap berjalan tetapi
faktor koagulasi
terganggu
Bekuan fibrin menjadi
tidak stabil
Timbul perdarahan
Gejala Klinis Hemofilia
• Memar dan hemoragik yang masif setelah adanya trauma atau prosedur operasi
• Perdarahan bersifat spontan
• Petekiae (-)
• Sistemik:
• Umum: Kelemahan dan ortostasis
• Muskuloskeletal: Kesemutan, retak, kehangatan, nyeri, penolakan untuk menggunakan sendi (anak
kecil)
• SSP: Sakit kepala, leher kaku, muntah, lesu, lekas marah
• GI: Hematemesis, melena, sakit perut
• Genitourinari: Hematuria, kolik ginjal, perdarahan pasca sunat
• Lainnya: Epistaksis, perdarahan mukosa mulut, hemoptisis
Anamnesis Pasien Hemofilia
• Identitas
• Keluhan dan karakteristik
• Riwayat perdarahan, trauma
• RPK: Autoimun, keganasan hematologis, dan reaksi alergi obat
• Riwayat Kehamilan (pada wanita)
Pemeriksaan Fisik Pasien Hemofilia
• TTV
• Organ spesifik:
• Muskuloskeletal: Kelembutan, nyeri dengan gerakan, penurunan rentang gerak, efusi, dan kehangatan
• SSP: Temuan pemeriksaan neurologis abnormal, perubahan status mental, dan meningismus
• Genitourinaria: Nyeri sudut costovertebral
• Lainnya: Hematoma yang mengarah ke tanda-tanda spesifik lokasi
Pemeriksaan Penunjang pada Pasien
Hemofilia
• Masa perdarahan (n= 1-6 menit)
• Masa pembekuan (n= 9-15 menit)
• APTT, PT, TT
• APTT memanjang (n= <34s)
• PT normal (n= 11,1-13,1 s)
• TT normal (n= 16-24 s)
• TGT
• Faktor koagulasi
• Hemofilia A: Def faktor VIII
• Hemofilia B: Def faktor IX
• Hemofilia C: Def faktor XI
Pemeriksaan Penunjang pada Pasien
Hemofilia (2)
Faktor koagulasi
dalam darah (%)
Gejala klinis yang dapat timbul
Hemofilia ringan 6%-49% Perdarahan bila adanya bedah mayor, ekstraksi gigi, menstruasi
dengan perdarahan lebih (pada wanita)
Hemofilia sedang 1%-5% Perdarahan spontan karena adanya trauma ringan
Hemofilia berat <1% Perdarahan spontan tanpa sebab yang berarti, mengenai
persendian, dan otot
Diferensial Diagnosis Hemofilia
ITP Defisiensi Vit K Keracunan warfarin
Penyebab Reaksi imun pada antigen virus yang
menimbulkan antibodi
Malnutrisi, malabsorbsi,
obstruksi bilier
Konsumsi warfarin
berkepanjangan
Gejala klinis memar, perdarahan gusi, melena Epitaksis, hematuria Perdarahan subkonjugtiva,
vagina, gusi
Pemeriksaan fisik Purpura (+), tanda-tanda peningkatan
tekanan intrakranial
Purpura (+), ekimosis (+), defek
pertumbuhan tulang pada bayi
(jari, hidung, wajah)
Ekimosis (+), organomegali (-)
Pemeriksaan penunjang -Trombositopenia
-BT: memanjang
-SADT: giant platelet
-BMP: jumlah megakariosit
meningkat
-Coombs test: (+) IgG
-PT: normal
-APTT: memanjang
-Plasma vit K: menurun (< 0.15
mcg/L)
-Faktor koagulasi II, VII, IX, X
menurun
Mixing study: terkoreksi, PT
menjadi normal
-PT: Memanjang
Penatalaksanaan Hemofilia
• Terapi utama: faktor koagulasi (konsentrat) terkait
• Farmakologis: desmopressin asetat (DDAVP), Asam aminokaproat dan analognya
• Dosis DDAVP: 150-300 mcg (nasal), 0.4 mcg/kg selama 15-30 menit (IV)
• Dosis as. Aminokaproat: 50-100 mg/kg 3-4x sehari (oral)
• Di Indonesia, nonfarmakoloagis:
• Hemofilia A: kriopresipitat
• Hemofilia B: FFP
• Konsultasi genetik dan deteksi pembawa (diagnosis dini)
Prognosis Hemofilia
• Baik: dapat hidup penuh dan produktif
• Profilaksis dan pengobatan dini dengan konsentrat FVIII yang aman dari kontaminasi virus
meningkatkan prognosis
• Peningkatan penyaringan donor, metode baru pemurnian faktor konsentrat, dan konsentrat
rekombinan  meningkatkan prognosis
• Buruk: konsentrat FVIII yang terkontaminasi terinfeksi virus HIV atau hepatitis A, hepatitis B, atau
hepatitis C
Komplikasi Hemofilia
• Neuropati perifer, nyeri, parestesia, dan atrofi otot, osteoarthritis
• Iskemia dan gangrene
• Syok hipovolemik
Kesimpulan
Pasien penderita hemofilia baru dapat terdiagnosa tipe hemofilia bila dilakukan pemeriksaan penunjang faktor
koagulasi. Terapi utama penyakit ini dapat diberikan konsentrat terkait.

More Related Content

Similar to Diagnosis dan penatalaksanaan pasien hemofilia tipe A.pptx

Presentasi Kasus Amalia Irsha - Hematuria.pptx
Presentasi Kasus Amalia Irsha - Hematuria.pptxPresentasi Kasus Amalia Irsha - Hematuria.pptx
Presentasi Kasus Amalia Irsha - Hematuria.pptx
ssuser7b5763
 

Similar to Diagnosis dan penatalaksanaan pasien hemofilia tipe A.pptx (20)

SLIDE GOUT ARTHRITIS untuk q1 pembelajaran
SLIDE GOUT ARTHRITIS untuk q1 pembelajaranSLIDE GOUT ARTHRITIS untuk q1 pembelajaran
SLIDE GOUT ARTHRITIS untuk q1 pembelajaran
 
ppt PEB fano.pptx
ppt PEB fano.pptxppt PEB fano.pptx
ppt PEB fano.pptx
 
Soca
SocaSoca
Soca
 
Hepatoma lepas bangsal imam
Hepatoma lepas bangsal imamHepatoma lepas bangsal imam
Hepatoma lepas bangsal imam
 
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docxKolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
cholelithiasis
cholelithiasischolelithiasis
cholelithiasis
 
Laporan Jaga
Laporan JagaLaporan Jaga
Laporan Jaga
 
Case eki 1 sle fix ya
Case eki 1 sle fix yaCase eki 1 sle fix ya
Case eki 1 sle fix ya
 
Presentasi Kasus Amalia Irsha - Hematuria.pptx
Presentasi Kasus Amalia Irsha - Hematuria.pptxPresentasi Kasus Amalia Irsha - Hematuria.pptx
Presentasi Kasus Amalia Irsha - Hematuria.pptx
 
DHF Irhamhpurnama.pptx
DHF Irhamhpurnama.pptxDHF Irhamhpurnama.pptx
DHF Irhamhpurnama.pptx
 
PENGAMBILAN SEJARAH & PEMERIKSAAN FIZIKAL - SISTEM GENITOURINARI
PENGAMBILAN SEJARAH & PEMERIKSAAN FIZIKAL - SISTEM GENITOURINARIPENGAMBILAN SEJARAH & PEMERIKSAAN FIZIKAL - SISTEM GENITOURINARI
PENGAMBILAN SEJARAH & PEMERIKSAAN FIZIKAL - SISTEM GENITOURINARI
 
hepatitis A.pptx
hepatitis A.pptxhepatitis A.pptx
hepatitis A.pptx
 
CRS - sirosis hepar.pptx
CRS - sirosis hepar.pptxCRS - sirosis hepar.pptx
CRS - sirosis hepar.pptx
 
16606301 hipospadia
16606301 hipospadia16606301 hipospadia
16606301 hipospadia
 
Laporan Kasus DVT.pptx
Laporan Kasus DVT.pptxLaporan Kasus DVT.pptx
Laporan Kasus DVT.pptx
 
Lapsus interna ckd
Lapsus interna ckdLapsus interna ckd
Lapsus interna ckd
 
BPH KELOMPOK 1.pptx
BPH KELOMPOK 1.pptxBPH KELOMPOK 1.pptx
BPH KELOMPOK 1.pptx
 
PPT CBL 3_FG 1_KGD-B.pptx
PPT CBL 3_FG 1_KGD-B.pptxPPT CBL 3_FG 1_KGD-B.pptx
PPT CBL 3_FG 1_KGD-B.pptx
 
PPT KEL. 4 BPH.pptx
PPT KEL. 4 BPH.pptxPPT KEL. 4 BPH.pptx
PPT KEL. 4 BPH.pptx
 

Recently uploaded

prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
aji guru
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 

Recently uploaded (20)

prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptxM5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptxPpt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Diagnosis dan penatalaksanaan pasien hemofilia tipe A.pptx

  • 1. Diagnosis dan Penatalaksanaan Pasien Hemofilia Tipe A By: Calvin Augurius 102016074/C3
  • 2. Rumusan Masalah • Laki-laki 7 tahun dengan keluhan bengkak dan nyeri siku kanan 2 hari yang lalu Hipotesis • Laki-laki tersebut menderita hemofilia
  • 3. Data yang Diketahui • KU: flu like symptom, 2 thn lalu mengalami hal yang sama, tetapi hanya dikompres menghilangkan nyeri • PF: Purpura dan ekimosis multipel, hepatosplenomegali (-) • PP • Trombosit: 157000 • Hb: 13g/ • APTT: 70 s • PT: 13 s • CT: 30 menit • BT: 5 menit
  • 4. Epidemiologi Hemofilia • Insiden di seluruh dunia: 1/5000 pria • Amerika serikat: 20,6/100.000 pria • Insiden: 5,3/100.000 pria • Insiden: 1/100.000 pria • Terjadi pada semua ras dan kelompok etnis Hemofilia C Hemofilia A Hemofilia B
  • 5. Etiologi Hemofilia • Hemofilia A dan B: Pola resesif terkait kromosom seks X • Hemofilia A menyebabkan defisiensi faktor VIII di lengan panjang kromosom X pada pita q28 • Hemofilia B menyebabkan defisiensi faktor IX di lengan panjang kromosom X pada pita q27 • Hemofilia C: Autosom resesif, menyebabkan defisiensi faktor XI di lengan distal kromosom 4 (4q35)
  • 6. Patofisiologi Hemofilia Etiologi herediter/diturunkan Malfungsi faktor pembekuan Faktor VIII: kofaktor Faktor IX: jalur intrinsik pembekuan Faktor VIII mempercepat pengaktifan faktor X Adanya defisiensi fungsi dan jumlah faktor terkait Sumbatan trombosit tetap berjalan tetapi faktor koagulasi terganggu Bekuan fibrin menjadi tidak stabil Timbul perdarahan
  • 7. Gejala Klinis Hemofilia • Memar dan hemoragik yang masif setelah adanya trauma atau prosedur operasi • Perdarahan bersifat spontan • Petekiae (-) • Sistemik: • Umum: Kelemahan dan ortostasis • Muskuloskeletal: Kesemutan, retak, kehangatan, nyeri, penolakan untuk menggunakan sendi (anak kecil) • SSP: Sakit kepala, leher kaku, muntah, lesu, lekas marah • GI: Hematemesis, melena, sakit perut • Genitourinari: Hematuria, kolik ginjal, perdarahan pasca sunat • Lainnya: Epistaksis, perdarahan mukosa mulut, hemoptisis
  • 8. Anamnesis Pasien Hemofilia • Identitas • Keluhan dan karakteristik • Riwayat perdarahan, trauma • RPK: Autoimun, keganasan hematologis, dan reaksi alergi obat • Riwayat Kehamilan (pada wanita)
  • 9. Pemeriksaan Fisik Pasien Hemofilia • TTV • Organ spesifik: • Muskuloskeletal: Kelembutan, nyeri dengan gerakan, penurunan rentang gerak, efusi, dan kehangatan • SSP: Temuan pemeriksaan neurologis abnormal, perubahan status mental, dan meningismus • Genitourinaria: Nyeri sudut costovertebral • Lainnya: Hematoma yang mengarah ke tanda-tanda spesifik lokasi
  • 10. Pemeriksaan Penunjang pada Pasien Hemofilia • Masa perdarahan (n= 1-6 menit) • Masa pembekuan (n= 9-15 menit) • APTT, PT, TT • APTT memanjang (n= <34s) • PT normal (n= 11,1-13,1 s) • TT normal (n= 16-24 s) • TGT • Faktor koagulasi • Hemofilia A: Def faktor VIII • Hemofilia B: Def faktor IX • Hemofilia C: Def faktor XI
  • 11. Pemeriksaan Penunjang pada Pasien Hemofilia (2) Faktor koagulasi dalam darah (%) Gejala klinis yang dapat timbul Hemofilia ringan 6%-49% Perdarahan bila adanya bedah mayor, ekstraksi gigi, menstruasi dengan perdarahan lebih (pada wanita) Hemofilia sedang 1%-5% Perdarahan spontan karena adanya trauma ringan Hemofilia berat <1% Perdarahan spontan tanpa sebab yang berarti, mengenai persendian, dan otot
  • 12. Diferensial Diagnosis Hemofilia ITP Defisiensi Vit K Keracunan warfarin Penyebab Reaksi imun pada antigen virus yang menimbulkan antibodi Malnutrisi, malabsorbsi, obstruksi bilier Konsumsi warfarin berkepanjangan Gejala klinis memar, perdarahan gusi, melena Epitaksis, hematuria Perdarahan subkonjugtiva, vagina, gusi Pemeriksaan fisik Purpura (+), tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial Purpura (+), ekimosis (+), defek pertumbuhan tulang pada bayi (jari, hidung, wajah) Ekimosis (+), organomegali (-) Pemeriksaan penunjang -Trombositopenia -BT: memanjang -SADT: giant platelet -BMP: jumlah megakariosit meningkat -Coombs test: (+) IgG -PT: normal -APTT: memanjang -Plasma vit K: menurun (< 0.15 mcg/L) -Faktor koagulasi II, VII, IX, X menurun Mixing study: terkoreksi, PT menjadi normal -PT: Memanjang
  • 13. Penatalaksanaan Hemofilia • Terapi utama: faktor koagulasi (konsentrat) terkait • Farmakologis: desmopressin asetat (DDAVP), Asam aminokaproat dan analognya • Dosis DDAVP: 150-300 mcg (nasal), 0.4 mcg/kg selama 15-30 menit (IV) • Dosis as. Aminokaproat: 50-100 mg/kg 3-4x sehari (oral) • Di Indonesia, nonfarmakoloagis: • Hemofilia A: kriopresipitat • Hemofilia B: FFP • Konsultasi genetik dan deteksi pembawa (diagnosis dini)
  • 14. Prognosis Hemofilia • Baik: dapat hidup penuh dan produktif • Profilaksis dan pengobatan dini dengan konsentrat FVIII yang aman dari kontaminasi virus meningkatkan prognosis • Peningkatan penyaringan donor, metode baru pemurnian faktor konsentrat, dan konsentrat rekombinan  meningkatkan prognosis • Buruk: konsentrat FVIII yang terkontaminasi terinfeksi virus HIV atau hepatitis A, hepatitis B, atau hepatitis C
  • 15. Komplikasi Hemofilia • Neuropati perifer, nyeri, parestesia, dan atrofi otot, osteoarthritis • Iskemia dan gangrene • Syok hipovolemik
  • 16. Kesimpulan Pasien penderita hemofilia baru dapat terdiagnosa tipe hemofilia bila dilakukan pemeriksaan penunjang faktor koagulasi. Terapi utama penyakit ini dapat diberikan konsentrat terkait.