SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
CASE REPORT SESSION (CRS)
Sirosis hepar e.c hepatitis B dengan Ascites
+ hernia umbilicalis
Arvianti Safira
12100118669
P3D FK UNISBA – SMF IPD
RSUD R. SYAMSUDIN S.H
Identitas Pasien
• Nama : Ny R
• Jenis Kelamin : Perempuan
• usia : 01-12-1983 (35 tahun)
• Alamat : Kp. Majlis RT 02 / RW 19
• Status : sudah menikah
• Pekerjaan : IRT
• Pendidikan terakhir : SD
• Informasi didapat dari : Pasien
• Tanggal MRS : 7 Juli 2019
• Tanggal pemeriksaan : 10 juli 2019
Keluhan Utama
Perut membesar
pasien datang ke IGD Rumah Sakit Syamsudin SH sukabumi
dengan keluhan utama perut yang membesar sejak 10 hari SMRS.
Keluhan perut membesar tersebut sudah dirasakan sejak 1 tahun lalu.
Perut yang membesar ini dirasakan semakin membesar pada 10 hari
terakhir.
keluhan disertai dengan adanya sesak dan rasa tidak nyaman
akibat perutnya yang mendesak ke bagian atas. Rasa mual juga
dirasakan oleh pasien tanpa disertai muntah. Pasien juga merasa
mudah lelah.
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien menyangkal adanya kehamilan yang dirasa, menyangkal
adanya benturan yang dialami, menyangkal adanya gatal gatal pada
tubuh tanpa adanya lesi, menyangkal adanya sesak pada malam hari
yang dirasakan, menyangkal adanya bengkak pada tungkai maupun
bengkak pada kelopak mata saat bangun tidur. Pasien menyangkal
memiliki asupan gizi yang buruk.
Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama tidak ada. Tidak
memiliki penyakit autoimun. Riwayat konsumsi alkohol, dan merokok
sejak SMA. Pasien diketahui memiliki riwayat penyakit hepatitis
sekitar 7 tahun yang lalu. Di keluarga pasien tidak ada yang menderita
keluhan serupa.
Riwayat Penyakit Dulu
Pasien memiliki riwayat penyakit hepatitis B sekitar 7 tahun yang
lalu (pasien tidak mengingat tepatnya pada bulan berapa). Pasien
sempat menjalani pengobatan hepatitis nya selama 3 bulan namun
berhenti diakibatkan adanya masalah ekonomi. Keluarga pasien tidak
ada yang menderita keluhan serupa. Awalnya pasien menyadari mata
dan tubuhnya tampak bewarna kuning, keluhan disertai adanya mual
tanpa disertai muntah, BAK bewarna pekat kuning seperti teh. Selain
itu, 7 bulan yang lalu pasien sempat menguluhkan adanya benjolan
yang timbul pada bagian perut tepatnya dibagian udel berukuran kecil
seperti biji alpukat. Benjolan dirasakan semakin membesar hingga
akhirnya berukuran seperti bola tenis hingga saat ini. Benjolan tersebut
lunak, mudah digerakan, berisi cairan, dan bisa di masukan, dan tidak
ada nyeri tekan.
Riwayat Penyakit:
• Memiliki riwayat magh kronis
• Riwayat kencing manis disangkal
• Riwayat gagal jantung disangkal
• Riwayat penyakit ginjal disangkal
• Riwayat penyakit paru disangkal
• Riwayat keluhan sesak dari kecil disangkal
• Riwayat keganasan disangkal
• Riwayat kolesterol tinggi disangkal
• Riwayat Asam urat tinggi disangkal
• Riwayat darah tinggi disangkal
• Riwayat alergi disangkal
• Riwayat penyakit asma disangkal
Riwayat Keluarga
• Riwayat penyakit kuning disangkal
• Riwayat penyakit kencing manis disangkal
• Riwayat penyakit liver disangkal
• Riwayat penyakit jantung dikeluarga disangkal
• Riwayat penyakit stroke disangkal
• Riwayat penyakit ginjal disangkal
• Riwayat penyakit paru disangkal
• Riwayat darah tinggi disangkal
• Riwayat kolesterol tinggi di keluarga disangkal
• Riwayat kadar asam urat tinggi di keluarga disangkal
• Riwayat alergi disangkal
Riwayat Kebiasaan
• Pasien memiliki kebiasaan merokok sejak SMA dan berhenti setelah
menikah
• Pasien mengkonsumsi alkohol sejak SMA dan berhenti setelah
menikah
Pemeriksaan Fisik
(Rabu, 10 Juli 2019)
Pemeriksaan Generalis
• Keadaan umum : tampak sakit sedang
• Kesadaran : kompos mentis, GCS E4M6V5
• Tanda – tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Laju nadi : 91 x/menit, regular, isi cukup
Laju nafas : 24 x/menit
Suhu : 36.7°C
Kepala
• Bentuk : normocephal, simetris, deformitas (-)
• Kulit kepala : normal, tidak ada eritem
• Rambut : hitam, lurus, halus, tidak rontok
• Wajah : simetris, tidak tampak ikterik, scars (-), kemerahan (-)
• Mata:
• Letak : Simetris
• Palpebrae : Edema (-)
• Kornea : tidak ada kelainan
• Pupil : Bulat, isokor
• Sklera : (+/+) subikterik
• Konjungtiva : (-/-) Anemic
• Reaksi cahaya : +/+
• Gerak bola mata : + kesegala arah
• Hidung : Simetris, Deviasi septum (-), Sekret (-), Massa(-), Pernafasan cuping hidung (-)
• Telinga : Deformitas (-), sekret (-/-), Luka (-/-)
• Rongga Mulut
• Bibir : lembab, edema (-)
• Lidah : bentuk normal, tremor (-)
• Frenulum linguae : ikterik (-)
• Faring hiperemis : (-)
• Arcus faring simetris dengan uvula di tengah
• Tonsil : T1-T1
• Gigi dan gusi : Perdarahan Gusi (-), karies (-), kalkulus (-), tenang, ditengah
Leher
• KGB : Pembesaran KGB (-)
• Kelenjar Tiroid : Pembesaran kelenjar tiroid (-)
• JVP : 5+2 cmH2O
• Trakea : Tidak terdapat deviasi
Thorax
Thorax depan
• Inspeksi
• Bentuk dan gerak : Simetris
• Kulit : Jejas/kemerahan/jar.parut (-)
• Sela iga : Tidak melebar
• Retraksi otot pernafasan : -/-
• Ictus Cordis : tidak tampak
• Spider navi : (-)
• Ginecomastia : (-)
• Palpasi
• Kulit : tak, eritem (-)
• Chest expansion : simetris
• Vocal fremitus : kanan=kiri
• Ictus cordis : ICS V midclavicular line sinistra, kuat angkat, thrill (-)
• Perkusi
• Paru
• Kanan : sonor
• Kiri : sonor
• Batas paru hati : ICS ke-5 midclavicular line dextra
• Peranjakan : 1 sela iga
• Jantung
• Batas kiri : ICS 4 linea midclaviculary sinistra
• Batas kanan : ICS 4 linea parasternalis dextra
• Batas atas : ICS 3 linea midclaviculary sinistra
• Auskultasi:
• Paru
• Suara pernafasan : VBS kanan=kiri
• Vocal resonans : Kanan=kiri
• Suara tambahan : Ronki -/-, wheezing -/-
• Jantung
• Bunyi jantung : S1 dan S2 normal regular, murmur (-), Gallop (-)
Abdomen
• Inspeksi
• Bentuk : distensi abdomen
• Kulit : Jaringan parut/jejas/luka bekas operasi/massa/caput medusa (-), striae (-)
• Auskultasi : BU (+) 15x /menit normal
• Palpasi
• Dinding perut : Tidak ada massa
• Nyeri tekan : (-)
• Hepar : Tidak dapat diraba
• Lien : Tidak dapat diraba
• Ginjal : Tidak dapat diraba, ketok CVA (-)
• Perkusi : pekak samping (+), pekak pindah (+), ascites (+)
• Thorax Belakang
• Inspeksi : simetris
• Palpasi : tidak ada kelainan
• Perkusi : Sonor kanan = kiri
• Auskultasi : VBS kanan = kiri, Wheezing (-/-), ronchi (-/-), Vocal
Resonans kanan = kiri
• Ekstremitas
• Bentuk simetris
• Deformitas (-)
• Sianosis (-)
• Edema -/-
• Palmar erythema (-)
• Akral hangat , Capillary refill < 2s
• Spoon nail (-)
• Muscle Strength : 5/5
• Petechiae (-)
• Liver nail (-)
RESUME
• Pasien datang ke IGD RSUD Syamsudin SH Sukabumi dengan dengan keluhan utama perut yang membesar
sejak 10 hari SMRS. Keluhan perut membesar tersebut sudah dirasakan sejak 1 tahun lalu. Perut yang
membesar ini dirasakan semakin membesar pada 10 hari terakhir. keluhan disertai dengan adanya sesak
dan rasa tidak nyaman akibat perutnya yang mendesak ke bagian atas. Rasa mual juga dirasakan oleh pasien
tanpa disertai muntah. Pasien diketahui memiliki riwayat penyakit hepatitis sekitar 7 tahun yang lalu.
• Pasien sempat konsumsi alkohol dan merokok sejak SMA namun berhenti setelah menikah. Pasien memiliki
riwayat penyakit hepatitis B sekitar 7 tahun yang lalu (pasien tidak mengingat tepatnya pada bulan berapa).
Pasien sempat menjalani pengobatan hepatitis nya selama 3 bulan namun berhenti diakibatkan adanya
masalah ekonomi. Awalnya pasien menyadari mata dan tubuhnya tampak bewarna kuning, keluhan disertai
adanya mual tanpa disertai muntah, BAK bewarna pekat kuning seperti teh. Selain itu, 7 bulan yang lalu
pasien sempat menguluhkan adanya benjolan yang timbul pada bagian perut tepatnya dibagian udel
berukuran kecil seperti biji alpukat. Benjolan dirasakan semakin membesar hingga akhirnya berukuran
seperti bola tenis hingga saat ini. Benjolan tersebut lunak, mudah digerakan, berisi cairan, dan bisa di
masukan, dan tidak ada nyeri tekan.
RESUME
• Abdomen
• •Inspeksi
• Bentuk : distensi abdomen
• •Palpasi
• Nyeri tekan : pada regio epigastrium
• Hepar : Tidak dapat diraba
• Lien : Tidak dapat diraba
• Perkusi : pekak samping (+), pekak pindah (+),
ascites (+)
RESUME
• Abdomen
• •Inspeksi
• Bentuk : distensi abdomen
• •Palpasi
• Nyeri tekan : pada regio epigastrium
• Hepar : Tidak dapat diraba
• Lien : Tidak dapat diraba
• Perkusi : pekak samping (+), pekak pindah (+),
ascites (+)
Pemeriksaan Penunjang
1. Lab
-Hematologi rutin : Hemoglobin, Hematokrit, Trombosit, Leukosit,
Eritrosit
-Kimia klinik: fungsi hati (SGOT, SGPT, albumin, globulin)
-Imunoserologi hepatitis: HbsAg, anti HCV
2. Biopsi hati (PA)
3. Chest x-ray
4. Radiologi: USG Abdomen
• Hematologi rutin dan hemostasis 07/07/19 11:58
• Kimia klinik & imunoserologi 08/07/19 08:23
• Hemostasis 08/07/19 05:30
• Kimia Klinik 09/07/19
• Pemeriksaan X-ray
• Kesan : tidak tampak cardiomegali
• tidak tampak tb paru aktif
• Tidak tampak jelas efusi pleura
• Pemeriksaan USG abdomen
Diagnosa Klinis
• Sirosis hepar e.c hepatitis b dengan ascites + hernia umbilicalis
• Sirosis hepar e.c hepatitis c dengan ascites + hernia umbilicalis
• Sirosis hepar e.c hepatitis d dengan ascites + hernia umbilicalis
Diagnosa Banding
• Sirosis hepar e.c hepatitis b dengan ascites
• Sirosis hepar e.c hepatitis c dengan ascites
• Sirosis hepar e.c hepatitis d dengan ascites
Diagnosa Kerja
- Sirosis Hati e.c Hepatitis B dengan acites + hernia umbilicalis
TATALAKSANA
1. Lasix amp 40mg 2x1
2. Heplav tab 100mg 1x1 PO
3. Lansoprazole caps 30mg 2x1 PO
4. Ondansetron vial 2x4mg IV
5. Curcuma tab 3x1 C PO
6. Spironolactone tab 100 mg 1x1 PO
7. Vipalbumin 3x1 caps
Prognosis
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad malam
• Quo ad sanationam : ad malam
ASITES
Akumulasi cairan di rongga peritoneum. Pada umumnya ditemukan
pada pasien sirosis hati, namun dapat pula ditemukan pada pasien
keganasan atau infeksi.
Patofisiologi: akibat dari, hipertensi porta dan vasodilatasi splanknikus.
Vasodilatasi splanknikus
- Ekstravavasi cairan ke peritoneum
- Aktivasi RAA sehingga terjadi vasokonstriksi arteri renalis dan retensi
natrium
MANIFESTASI KLINIS
• Distensi abdomen
• Berat badan yang bertambah
• Peningkatan ketebalan dinding abdomen
• volume cairan yang banyak (10-20L) akan menempati diafragma dan
menyebabkan dyspnea dan terjadi peningkatan kapasitas paru.
• Edema perifer
• Peningkatan laju respirasi
DIAGNOSIS
Diagnosis ditunjang dengan anamnesis,pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
• Anamnesis pada kondisi awal tidak begitu spesifik, keluhan biasanya perut begah, kembung,
bengkak kaki, atau sesak nafas.jika kondisi lanjut, keluhan biasanya perut membengkak.
• Pemeriksaan fisik pada asites :
Inspeksi : perut cembung(seperti perut katak) dengan atau tanpa tanda inflamasi, striae, hernia
umbilicus, umbilikus yang mendekati simpisis.
Palpasi : biasanya tidak ada nyeri tekan, kemungkinan nyeri tekan jika terdapat infeksi.
Perkusi : pekak samping meningkat,pekak pindah, puddle sign
Auskultasi : bising usus biasanya terdengar
• Pemeriksaan penunjang
Lab : hematologi rutin, fungsi ginjal,
Radiologi : USG abdomen
Analisis cairan asites : jumlah dan hitung jenis sel, kadar albumin, kadar protein
PENATALAKSANAAN
The goal of treatment : Untuk mengurangi ketidaknyamanan .
Initial terapi cirrhosis ascites : Restriksi intake sodium s/d 2g per hari
Jika restriksi sodium saja tidak adekuat untuk mengontrol asiteskombinasi spironolakton
dan furosemid
-Spironolakton : aldosterone antagonist menginhibisi resorpsi sodium di distal convulated
tubule ginjal. Penggunaan spironolakton dapat terhambat oleh hiponatremia, hiperkalemia
dan ginekomastia. Jika ginekomastia menghambat spironolakton, dapat digunakan
amiloride (5-40 mg/d).
-Pemberian albumin
Monitoring elektrolit serum untuk menghindarkan resiko hiponatremi dan hipokalemi
-Furosemid (loop diuretic) bisa dikombinasikan dengan spironolakton dengan rasio 40:100
Dosis maksimal spironolakton (400 mg)
Dosis maksimal furosemid (160 mg)
SIROSIS HATI
• Sirosis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium
akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai
dengan distorsi dari arsitektur hepar dan pembentukan nodulus
regeneratif. Gambaran ini terjadi akibat nekrosis hepato selular.
oPeningkatan aliran darah porta
oDisfungsi sintesis hepatosit
Gejala-Gejala Sirosis
• Gejala awal sirosis (kompensata) meliputi perasaan mudah lelah dan
lemas, selera makan berkurang, perasaan perut kembung, mual, berat
badan menurun, pada laki-laki dapat timbul impotensi, testis
mengecil, buah dada membesar, hilangnya dorongan seksualitas.
• Bila sudah lanjut (sirosis dekompensata), gejala-gejala lebih menonjol
terutama bila komplikasi kegagalan hati dan hipertensi porta, meliputi
hilangnya rambut badan, gangguan tidur, dan demam tak begitu
tinggi. Mungkin disertai adanya gangguan pembekuan darah,
perdarahan gusi, epistaksis, gangguan siklus haid, ikterus dengan air
kemih berwarna seperti teh pekat, muntah darah dan/atau melena,
serta perubahan mental, meliputi mudah lupa, sukar konsentrasi,
bingung, agitasi, sampai koma
Temuan Klinis
• Spider angio maspiderangiomata (atau spider teleangiektasi) -> suatu lesi vaskular yang dikelilingi beberapa
vena-vena kecil. Tanda ini sering ditemukan di bahu, muka, dan lengan atas.
• Eritema palmaris -> warna merah saga pada thenar dan hipothenar telapak tangan. Tanda ini tidak spesifik pada
sirosis.
• Perubahan kuku-kuku Muchrche -> pita putih horisontal dipisahkan dengan warna normal kuku. Diperkirakan
karena hipoalbuminemia.
• Jari gada lebih sering ditemukan pada sirosis bilier. Osteoartropati hipertrofi suatu periostitis proloferatif kronik,
menimbulkan nyeri.
• Kontraktur Dupuytren akibat fibrosis fasia palmaris menimbulkan kontraktur fleksi jari-jari berkaitan dengan
alkoholisme tetapi tidak secara spesifik berkaitan dengan sirosis.
• Atrofi testis hipogonadisme menyebabkan impotensi dan infertil.
• Hepatomegali – ukuran hati yang sirotik bisa membesar, normal, atau mengecil. Bilamana hati teraba, hati
sirotik teraba keras dan nodular.
• Splenomegali -> terutama sirosis nonalkoholik. Pembesaran ini akibat kongesti pulpa merah lien karena
hipertensi porta.
• Asites -> penimbunan cairan dalam rongga peritoneum akibat hipertensi porta dan hipoalbuminemia.
• Fetor hepatikum -> bau napas yang khas pada pasien sirosis disebabkan peningkatan konsentrasi dimetil sulfid
akibat pintasan porto sistemik yang berat.
• Ikterus -> pada kulit dan membran mukosa akibat bilirubinemia. Warna urin terlihat gelap seperti air teh.
• Asteriasis -> bilateral tetapi tidak sinkron berupa gerakan mengepak-ngepak dari tangan, dorsofleksi tangan.
• Tanda-tanda lain yang menyertai :Demam yang tidak tinggi akibat nekrosis hepar, batu pada vesika felea akibat
hemolisis, pembesaran kelenjar parotis terutama pada sirosis alkoholik, hal ini akibat sekunder infiltrasi lemak,
fibrosis, dan edema.
Tatalaksana
• Sesuai etiologi
• Pada hepatitis B, interferon alfa dan lamivudin (analog nukleosida) merupakan terapi utama.
Lamivudin sebagai terapi lini pertama diberikan 100 mg secara oral setiap hari selama satu tahun.
Namun pemberian lamivudin setelah 9-12 bulan menimbulkan mutasi YMDD sehingga terjadi
resistensi obat. Interferon alfa diberikan secara suntikan subkutan 3 MIU, 3x seminggu selama 4-6
bulan, namun ternyata juga banyak yang kambuh.
HEPATITIS
Berdasarkan etiologi :
Hepatitis viruses are the most common cause of
hepatitis in the world but other infections, toxic
substances (e.g. alcohol, certain drugs), and
autoimmune diseases can also cause hepatitis.
(WHO, 2016)
Berdasarkan perjalanan penyakit :
• hepatitis akut
• hepatitis kronis
Hepatitis virus akut
Merupakan infeksi sistemik yang dominan menyerang hati
Hampir semua kasus hepatitis virus akut disebabkan oleh salah satu
dari 5 jenis virus, yaitu:
• hepatitis A virus (HAV)
• hepatitis B virus (HBV)
• hepatitis C virus (HCV)
• hepatitis D virus (HDV), dan
• hepatitis E virus (HEV)
Hepatitis virus kronis
• Hepatitis kronis :
- berbagai tingkat peradangan dan nekrosis pada hati
- berlangsung terus-menerus tanpa penyembuhan dalam waktu paling
sedikit 6 bulan.
Hepatitis B
• Akut:
Pre ikterik (prodromal)
Ikterik
Perbaikan
Kronik:
• Imunotoleransi
• Imunoaktif/clearance
• Nonreaktif
• reaktivasi
Penatalaksanaan
• Hepatitis B
1. akut
Umunya bersifat supportif, meliputi tirah baring serta menjaga asupan
nutrisi dan cairan adekuat
2. kronis
Bersifat penekanan dan stimulasi sistem imunitas, namun tidak
menghilangkan VHB sehingga pengobatan berlangsung jangka panjang.
Serta untuk mencegah terjadinya komplikasi
CRS - sirosis hepar.pptx
CRS - sirosis hepar.pptx

More Related Content

Similar to CRS - sirosis hepar.pptx

Laporan kasus.pptx
Laporan kasus.pptxLaporan kasus.pptx
Laporan kasus.pptxRizkyKlara
 
Presentasi kasus congestive heart failure
Presentasi kasus congestive heart failurePresentasi kasus congestive heart failure
Presentasi kasus congestive heart failureLetta Samudra
 
BST-Arya Maulana (712019057).pptx
BST-Arya Maulana (712019057).pptxBST-Arya Maulana (712019057).pptx
BST-Arya Maulana (712019057).pptxnabilahdwinoprida
 
Gastritis erosiva
Gastritis erosivaGastritis erosiva
Gastritis erosivaardi ansyah
 
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptxPPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptxDindaNafatilana
 
Diare Akut Non Dehidrasi
Diare Akut Non DehidrasiDiare Akut Non Dehidrasi
Diare Akut Non DehidrasiUsqi Krizdiana
 
Manajemen kasus pjb dan kep
Manajemen kasus pjb dan kepManajemen kasus pjb dan kep
Manajemen kasus pjb dan kepTri Utami
 
Status pasien ipd
Status pasien ipdStatus pasien ipd
Status pasien ipdviadolor
 
Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection Soroy Lardo
 
161092743 case-sindroma-nefrotik-anak
161092743 case-sindroma-nefrotik-anak161092743 case-sindroma-nefrotik-anak
161092743 case-sindroma-nefrotik-anakhomeworkping7
 
Pendarahan Eklampsia Berat (Pembimbing : dr Arie Widiyasa, spOG)
Pendarahan Eklampsia Berat (Pembimbing : dr Arie Widiyasa, spOG)Pendarahan Eklampsia Berat (Pembimbing : dr Arie Widiyasa, spOG)
Pendarahan Eklampsia Berat (Pembimbing : dr Arie Widiyasa, spOG)Adeline Dlin
 

Similar to CRS - sirosis hepar.pptx (20)

Lapkas colelithiasis
Lapkas colelithiasisLapkas colelithiasis
Lapkas colelithiasis
 
Laporan kasus.pptx
Laporan kasus.pptxLaporan kasus.pptx
Laporan kasus.pptx
 
Presentasi kasus congestive heart failure
Presentasi kasus congestive heart failurePresentasi kasus congestive heart failure
Presentasi kasus congestive heart failure
 
BST-Arya Maulana (712019057).pptx
BST-Arya Maulana (712019057).pptxBST-Arya Maulana (712019057).pptx
BST-Arya Maulana (712019057).pptx
 
Gastritis erosiva
Gastritis erosivaGastritis erosiva
Gastritis erosiva
 
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptxPPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
 
Diare Akut Non Dehidrasi
Diare Akut Non DehidrasiDiare Akut Non Dehidrasi
Diare Akut Non Dehidrasi
 
Manajemen kasus pjb dan kep
Manajemen kasus pjb dan kepManajemen kasus pjb dan kep
Manajemen kasus pjb dan kep
 
Monre Anak.pptx
Monre Anak.pptxMonre Anak.pptx
Monre Anak.pptx
 
Status pasien ipd
Status pasien ipdStatus pasien ipd
Status pasien ipd
 
127608810 case-tb
127608810 case-tb127608810 case-tb
127608810 case-tb
 
Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection
 
Format n contoh anc
Format n contoh ancFormat n contoh anc
Format n contoh anc
 
CRS DM tipe 2 .pptx
CRS DM tipe 2 .pptxCRS DM tipe 2 .pptx
CRS DM tipe 2 .pptx
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
TUTKLIN KDS.pptx
TUTKLIN KDS.pptxTUTKLIN KDS.pptx
TUTKLIN KDS.pptx
 
161092743 case-sindroma-nefrotik-anak
161092743 case-sindroma-nefrotik-anak161092743 case-sindroma-nefrotik-anak
161092743 case-sindroma-nefrotik-anak
 
HIPERTIROID.pptx
HIPERTIROID.pptxHIPERTIROID.pptx
HIPERTIROID.pptx
 
Belajar i.pptx
 Belajar i.pptx Belajar i.pptx
Belajar i.pptx
 
Pendarahan Eklampsia Berat (Pembimbing : dr Arie Widiyasa, spOG)
Pendarahan Eklampsia Berat (Pembimbing : dr Arie Widiyasa, spOG)Pendarahan Eklampsia Berat (Pembimbing : dr Arie Widiyasa, spOG)
Pendarahan Eklampsia Berat (Pembimbing : dr Arie Widiyasa, spOG)
 

Recently uploaded

PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxsandiharyanto
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPeniMSaptoargo2
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxgunadarmabarra
 
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023AthoinNashir
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3NadhifahRahmawati
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxPengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxNadhifahRahmawati
 

Recently uploaded (20)

PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxPengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
 

CRS - sirosis hepar.pptx

  • 1. CASE REPORT SESSION (CRS) Sirosis hepar e.c hepatitis B dengan Ascites + hernia umbilicalis Arvianti Safira 12100118669 P3D FK UNISBA – SMF IPD RSUD R. SYAMSUDIN S.H
  • 2. Identitas Pasien • Nama : Ny R • Jenis Kelamin : Perempuan • usia : 01-12-1983 (35 tahun) • Alamat : Kp. Majlis RT 02 / RW 19 • Status : sudah menikah • Pekerjaan : IRT • Pendidikan terakhir : SD • Informasi didapat dari : Pasien • Tanggal MRS : 7 Juli 2019 • Tanggal pemeriksaan : 10 juli 2019
  • 4. pasien datang ke IGD Rumah Sakit Syamsudin SH sukabumi dengan keluhan utama perut yang membesar sejak 10 hari SMRS. Keluhan perut membesar tersebut sudah dirasakan sejak 1 tahun lalu. Perut yang membesar ini dirasakan semakin membesar pada 10 hari terakhir. keluhan disertai dengan adanya sesak dan rasa tidak nyaman akibat perutnya yang mendesak ke bagian atas. Rasa mual juga dirasakan oleh pasien tanpa disertai muntah. Pasien juga merasa mudah lelah. Riwayat Penyakit Sekarang
  • 5. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien menyangkal adanya kehamilan yang dirasa, menyangkal adanya benturan yang dialami, menyangkal adanya gatal gatal pada tubuh tanpa adanya lesi, menyangkal adanya sesak pada malam hari yang dirasakan, menyangkal adanya bengkak pada tungkai maupun bengkak pada kelopak mata saat bangun tidur. Pasien menyangkal memiliki asupan gizi yang buruk. Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama tidak ada. Tidak memiliki penyakit autoimun. Riwayat konsumsi alkohol, dan merokok sejak SMA. Pasien diketahui memiliki riwayat penyakit hepatitis sekitar 7 tahun yang lalu. Di keluarga pasien tidak ada yang menderita keluhan serupa.
  • 6. Riwayat Penyakit Dulu Pasien memiliki riwayat penyakit hepatitis B sekitar 7 tahun yang lalu (pasien tidak mengingat tepatnya pada bulan berapa). Pasien sempat menjalani pengobatan hepatitis nya selama 3 bulan namun berhenti diakibatkan adanya masalah ekonomi. Keluarga pasien tidak ada yang menderita keluhan serupa. Awalnya pasien menyadari mata dan tubuhnya tampak bewarna kuning, keluhan disertai adanya mual tanpa disertai muntah, BAK bewarna pekat kuning seperti teh. Selain itu, 7 bulan yang lalu pasien sempat menguluhkan adanya benjolan yang timbul pada bagian perut tepatnya dibagian udel berukuran kecil seperti biji alpukat. Benjolan dirasakan semakin membesar hingga akhirnya berukuran seperti bola tenis hingga saat ini. Benjolan tersebut lunak, mudah digerakan, berisi cairan, dan bisa di masukan, dan tidak ada nyeri tekan.
  • 7. Riwayat Penyakit: • Memiliki riwayat magh kronis • Riwayat kencing manis disangkal • Riwayat gagal jantung disangkal • Riwayat penyakit ginjal disangkal • Riwayat penyakit paru disangkal • Riwayat keluhan sesak dari kecil disangkal • Riwayat keganasan disangkal • Riwayat kolesterol tinggi disangkal • Riwayat Asam urat tinggi disangkal • Riwayat darah tinggi disangkal • Riwayat alergi disangkal • Riwayat penyakit asma disangkal
  • 8. Riwayat Keluarga • Riwayat penyakit kuning disangkal • Riwayat penyakit kencing manis disangkal • Riwayat penyakit liver disangkal • Riwayat penyakit jantung dikeluarga disangkal • Riwayat penyakit stroke disangkal • Riwayat penyakit ginjal disangkal • Riwayat penyakit paru disangkal • Riwayat darah tinggi disangkal • Riwayat kolesterol tinggi di keluarga disangkal • Riwayat kadar asam urat tinggi di keluarga disangkal • Riwayat alergi disangkal
  • 9. Riwayat Kebiasaan • Pasien memiliki kebiasaan merokok sejak SMA dan berhenti setelah menikah • Pasien mengkonsumsi alkohol sejak SMA dan berhenti setelah menikah
  • 10. Pemeriksaan Fisik (Rabu, 10 Juli 2019) Pemeriksaan Generalis • Keadaan umum : tampak sakit sedang • Kesadaran : kompos mentis, GCS E4M6V5 • Tanda – tanda vital Tekanan darah : 110/80 mmHg Laju nadi : 91 x/menit, regular, isi cukup Laju nafas : 24 x/menit Suhu : 36.7°C
  • 11. Kepala • Bentuk : normocephal, simetris, deformitas (-) • Kulit kepala : normal, tidak ada eritem • Rambut : hitam, lurus, halus, tidak rontok • Wajah : simetris, tidak tampak ikterik, scars (-), kemerahan (-) • Mata: • Letak : Simetris • Palpebrae : Edema (-) • Kornea : tidak ada kelainan • Pupil : Bulat, isokor • Sklera : (+/+) subikterik • Konjungtiva : (-/-) Anemic • Reaksi cahaya : +/+ • Gerak bola mata : + kesegala arah
  • 12. • Hidung : Simetris, Deviasi septum (-), Sekret (-), Massa(-), Pernafasan cuping hidung (-) • Telinga : Deformitas (-), sekret (-/-), Luka (-/-) • Rongga Mulut • Bibir : lembab, edema (-) • Lidah : bentuk normal, tremor (-) • Frenulum linguae : ikterik (-) • Faring hiperemis : (-) • Arcus faring simetris dengan uvula di tengah • Tonsil : T1-T1 • Gigi dan gusi : Perdarahan Gusi (-), karies (-), kalkulus (-), tenang, ditengah Leher • KGB : Pembesaran KGB (-) • Kelenjar Tiroid : Pembesaran kelenjar tiroid (-) • JVP : 5+2 cmH2O • Trakea : Tidak terdapat deviasi Thorax Thorax depan • Inspeksi • Bentuk dan gerak : Simetris • Kulit : Jejas/kemerahan/jar.parut (-) • Sela iga : Tidak melebar • Retraksi otot pernafasan : -/- • Ictus Cordis : tidak tampak
  • 13. • Spider navi : (-) • Ginecomastia : (-) • Palpasi • Kulit : tak, eritem (-) • Chest expansion : simetris • Vocal fremitus : kanan=kiri • Ictus cordis : ICS V midclavicular line sinistra, kuat angkat, thrill (-) • Perkusi • Paru • Kanan : sonor • Kiri : sonor • Batas paru hati : ICS ke-5 midclavicular line dextra • Peranjakan : 1 sela iga • Jantung • Batas kiri : ICS 4 linea midclaviculary sinistra • Batas kanan : ICS 4 linea parasternalis dextra • Batas atas : ICS 3 linea midclaviculary sinistra
  • 14. • Auskultasi: • Paru • Suara pernafasan : VBS kanan=kiri • Vocal resonans : Kanan=kiri • Suara tambahan : Ronki -/-, wheezing -/- • Jantung • Bunyi jantung : S1 dan S2 normal regular, murmur (-), Gallop (-) Abdomen • Inspeksi • Bentuk : distensi abdomen • Kulit : Jaringan parut/jejas/luka bekas operasi/massa/caput medusa (-), striae (-) • Auskultasi : BU (+) 15x /menit normal • Palpasi • Dinding perut : Tidak ada massa • Nyeri tekan : (-) • Hepar : Tidak dapat diraba • Lien : Tidak dapat diraba • Ginjal : Tidak dapat diraba, ketok CVA (-) • Perkusi : pekak samping (+), pekak pindah (+), ascites (+)
  • 15. • Thorax Belakang • Inspeksi : simetris • Palpasi : tidak ada kelainan • Perkusi : Sonor kanan = kiri • Auskultasi : VBS kanan = kiri, Wheezing (-/-), ronchi (-/-), Vocal Resonans kanan = kiri • Ekstremitas • Bentuk simetris • Deformitas (-) • Sianosis (-) • Edema -/- • Palmar erythema (-) • Akral hangat , Capillary refill < 2s • Spoon nail (-) • Muscle Strength : 5/5 • Petechiae (-) • Liver nail (-)
  • 16. RESUME • Pasien datang ke IGD RSUD Syamsudin SH Sukabumi dengan dengan keluhan utama perut yang membesar sejak 10 hari SMRS. Keluhan perut membesar tersebut sudah dirasakan sejak 1 tahun lalu. Perut yang membesar ini dirasakan semakin membesar pada 10 hari terakhir. keluhan disertai dengan adanya sesak dan rasa tidak nyaman akibat perutnya yang mendesak ke bagian atas. Rasa mual juga dirasakan oleh pasien tanpa disertai muntah. Pasien diketahui memiliki riwayat penyakit hepatitis sekitar 7 tahun yang lalu. • Pasien sempat konsumsi alkohol dan merokok sejak SMA namun berhenti setelah menikah. Pasien memiliki riwayat penyakit hepatitis B sekitar 7 tahun yang lalu (pasien tidak mengingat tepatnya pada bulan berapa). Pasien sempat menjalani pengobatan hepatitis nya selama 3 bulan namun berhenti diakibatkan adanya masalah ekonomi. Awalnya pasien menyadari mata dan tubuhnya tampak bewarna kuning, keluhan disertai adanya mual tanpa disertai muntah, BAK bewarna pekat kuning seperti teh. Selain itu, 7 bulan yang lalu pasien sempat menguluhkan adanya benjolan yang timbul pada bagian perut tepatnya dibagian udel berukuran kecil seperti biji alpukat. Benjolan dirasakan semakin membesar hingga akhirnya berukuran seperti bola tenis hingga saat ini. Benjolan tersebut lunak, mudah digerakan, berisi cairan, dan bisa di masukan, dan tidak ada nyeri tekan.
  • 17. RESUME • Abdomen • •Inspeksi • Bentuk : distensi abdomen • •Palpasi • Nyeri tekan : pada regio epigastrium • Hepar : Tidak dapat diraba • Lien : Tidak dapat diraba • Perkusi : pekak samping (+), pekak pindah (+), ascites (+)
  • 18. RESUME • Abdomen • •Inspeksi • Bentuk : distensi abdomen • •Palpasi • Nyeri tekan : pada regio epigastrium • Hepar : Tidak dapat diraba • Lien : Tidak dapat diraba • Perkusi : pekak samping (+), pekak pindah (+), ascites (+)
  • 19. Pemeriksaan Penunjang 1. Lab -Hematologi rutin : Hemoglobin, Hematokrit, Trombosit, Leukosit, Eritrosit -Kimia klinik: fungsi hati (SGOT, SGPT, albumin, globulin) -Imunoserologi hepatitis: HbsAg, anti HCV 2. Biopsi hati (PA) 3. Chest x-ray 4. Radiologi: USG Abdomen
  • 20. • Hematologi rutin dan hemostasis 07/07/19 11:58
  • 21. • Kimia klinik & imunoserologi 08/07/19 08:23
  • 22. • Hemostasis 08/07/19 05:30 • Kimia Klinik 09/07/19
  • 23. • Pemeriksaan X-ray • Kesan : tidak tampak cardiomegali • tidak tampak tb paru aktif • Tidak tampak jelas efusi pleura
  • 25. Diagnosa Klinis • Sirosis hepar e.c hepatitis b dengan ascites + hernia umbilicalis • Sirosis hepar e.c hepatitis c dengan ascites + hernia umbilicalis • Sirosis hepar e.c hepatitis d dengan ascites + hernia umbilicalis
  • 26. Diagnosa Banding • Sirosis hepar e.c hepatitis b dengan ascites • Sirosis hepar e.c hepatitis c dengan ascites • Sirosis hepar e.c hepatitis d dengan ascites
  • 27. Diagnosa Kerja - Sirosis Hati e.c Hepatitis B dengan acites + hernia umbilicalis
  • 28. TATALAKSANA 1. Lasix amp 40mg 2x1 2. Heplav tab 100mg 1x1 PO 3. Lansoprazole caps 30mg 2x1 PO 4. Ondansetron vial 2x4mg IV 5. Curcuma tab 3x1 C PO 6. Spironolactone tab 100 mg 1x1 PO 7. Vipalbumin 3x1 caps
  • 29. Prognosis • Quo ad vitam : dubia ad bonam • Quo ad functionam : dubia ad malam • Quo ad sanationam : ad malam
  • 30. ASITES Akumulasi cairan di rongga peritoneum. Pada umumnya ditemukan pada pasien sirosis hati, namun dapat pula ditemukan pada pasien keganasan atau infeksi. Patofisiologi: akibat dari, hipertensi porta dan vasodilatasi splanknikus. Vasodilatasi splanknikus - Ekstravavasi cairan ke peritoneum - Aktivasi RAA sehingga terjadi vasokonstriksi arteri renalis dan retensi natrium
  • 31. MANIFESTASI KLINIS • Distensi abdomen • Berat badan yang bertambah • Peningkatan ketebalan dinding abdomen • volume cairan yang banyak (10-20L) akan menempati diafragma dan menyebabkan dyspnea dan terjadi peningkatan kapasitas paru. • Edema perifer • Peningkatan laju respirasi
  • 32. DIAGNOSIS Diagnosis ditunjang dengan anamnesis,pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. • Anamnesis pada kondisi awal tidak begitu spesifik, keluhan biasanya perut begah, kembung, bengkak kaki, atau sesak nafas.jika kondisi lanjut, keluhan biasanya perut membengkak. • Pemeriksaan fisik pada asites : Inspeksi : perut cembung(seperti perut katak) dengan atau tanpa tanda inflamasi, striae, hernia umbilicus, umbilikus yang mendekati simpisis. Palpasi : biasanya tidak ada nyeri tekan, kemungkinan nyeri tekan jika terdapat infeksi. Perkusi : pekak samping meningkat,pekak pindah, puddle sign Auskultasi : bising usus biasanya terdengar • Pemeriksaan penunjang Lab : hematologi rutin, fungsi ginjal, Radiologi : USG abdomen Analisis cairan asites : jumlah dan hitung jenis sel, kadar albumin, kadar protein
  • 33. PENATALAKSANAAN The goal of treatment : Untuk mengurangi ketidaknyamanan . Initial terapi cirrhosis ascites : Restriksi intake sodium s/d 2g per hari Jika restriksi sodium saja tidak adekuat untuk mengontrol asiteskombinasi spironolakton dan furosemid -Spironolakton : aldosterone antagonist menginhibisi resorpsi sodium di distal convulated tubule ginjal. Penggunaan spironolakton dapat terhambat oleh hiponatremia, hiperkalemia dan ginekomastia. Jika ginekomastia menghambat spironolakton, dapat digunakan amiloride (5-40 mg/d). -Pemberian albumin Monitoring elektrolit serum untuk menghindarkan resiko hiponatremi dan hipokalemi -Furosemid (loop diuretic) bisa dikombinasikan dengan spironolakton dengan rasio 40:100 Dosis maksimal spironolakton (400 mg) Dosis maksimal furosemid (160 mg)
  • 34. SIROSIS HATI • Sirosis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar dan pembentukan nodulus regeneratif. Gambaran ini terjadi akibat nekrosis hepato selular. oPeningkatan aliran darah porta oDisfungsi sintesis hepatosit
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38. Gejala-Gejala Sirosis • Gejala awal sirosis (kompensata) meliputi perasaan mudah lelah dan lemas, selera makan berkurang, perasaan perut kembung, mual, berat badan menurun, pada laki-laki dapat timbul impotensi, testis mengecil, buah dada membesar, hilangnya dorongan seksualitas.
  • 39. • Bila sudah lanjut (sirosis dekompensata), gejala-gejala lebih menonjol terutama bila komplikasi kegagalan hati dan hipertensi porta, meliputi hilangnya rambut badan, gangguan tidur, dan demam tak begitu tinggi. Mungkin disertai adanya gangguan pembekuan darah, perdarahan gusi, epistaksis, gangguan siklus haid, ikterus dengan air kemih berwarna seperti teh pekat, muntah darah dan/atau melena, serta perubahan mental, meliputi mudah lupa, sukar konsentrasi, bingung, agitasi, sampai koma
  • 40. Temuan Klinis • Spider angio maspiderangiomata (atau spider teleangiektasi) -> suatu lesi vaskular yang dikelilingi beberapa vena-vena kecil. Tanda ini sering ditemukan di bahu, muka, dan lengan atas. • Eritema palmaris -> warna merah saga pada thenar dan hipothenar telapak tangan. Tanda ini tidak spesifik pada sirosis. • Perubahan kuku-kuku Muchrche -> pita putih horisontal dipisahkan dengan warna normal kuku. Diperkirakan karena hipoalbuminemia. • Jari gada lebih sering ditemukan pada sirosis bilier. Osteoartropati hipertrofi suatu periostitis proloferatif kronik, menimbulkan nyeri. • Kontraktur Dupuytren akibat fibrosis fasia palmaris menimbulkan kontraktur fleksi jari-jari berkaitan dengan alkoholisme tetapi tidak secara spesifik berkaitan dengan sirosis. • Atrofi testis hipogonadisme menyebabkan impotensi dan infertil. • Hepatomegali – ukuran hati yang sirotik bisa membesar, normal, atau mengecil. Bilamana hati teraba, hati sirotik teraba keras dan nodular. • Splenomegali -> terutama sirosis nonalkoholik. Pembesaran ini akibat kongesti pulpa merah lien karena hipertensi porta. • Asites -> penimbunan cairan dalam rongga peritoneum akibat hipertensi porta dan hipoalbuminemia. • Fetor hepatikum -> bau napas yang khas pada pasien sirosis disebabkan peningkatan konsentrasi dimetil sulfid akibat pintasan porto sistemik yang berat. • Ikterus -> pada kulit dan membran mukosa akibat bilirubinemia. Warna urin terlihat gelap seperti air teh. • Asteriasis -> bilateral tetapi tidak sinkron berupa gerakan mengepak-ngepak dari tangan, dorsofleksi tangan. • Tanda-tanda lain yang menyertai :Demam yang tidak tinggi akibat nekrosis hepar, batu pada vesika felea akibat hemolisis, pembesaran kelenjar parotis terutama pada sirosis alkoholik, hal ini akibat sekunder infiltrasi lemak, fibrosis, dan edema.
  • 41. Tatalaksana • Sesuai etiologi • Pada hepatitis B, interferon alfa dan lamivudin (analog nukleosida) merupakan terapi utama. Lamivudin sebagai terapi lini pertama diberikan 100 mg secara oral setiap hari selama satu tahun. Namun pemberian lamivudin setelah 9-12 bulan menimbulkan mutasi YMDD sehingga terjadi resistensi obat. Interferon alfa diberikan secara suntikan subkutan 3 MIU, 3x seminggu selama 4-6 bulan, namun ternyata juga banyak yang kambuh.
  • 42. HEPATITIS Berdasarkan etiologi : Hepatitis viruses are the most common cause of hepatitis in the world but other infections, toxic substances (e.g. alcohol, certain drugs), and autoimmune diseases can also cause hepatitis. (WHO, 2016) Berdasarkan perjalanan penyakit : • hepatitis akut • hepatitis kronis
  • 43. Hepatitis virus akut Merupakan infeksi sistemik yang dominan menyerang hati Hampir semua kasus hepatitis virus akut disebabkan oleh salah satu dari 5 jenis virus, yaitu: • hepatitis A virus (HAV) • hepatitis B virus (HBV) • hepatitis C virus (HCV) • hepatitis D virus (HDV), dan • hepatitis E virus (HEV)
  • 44. Hepatitis virus kronis • Hepatitis kronis : - berbagai tingkat peradangan dan nekrosis pada hati - berlangsung terus-menerus tanpa penyembuhan dalam waktu paling sedikit 6 bulan.
  • 45.
  • 47. • Akut: Pre ikterik (prodromal) Ikterik Perbaikan Kronik: • Imunotoleransi • Imunoaktif/clearance • Nonreaktif • reaktivasi
  • 48.
  • 49. Penatalaksanaan • Hepatitis B 1. akut Umunya bersifat supportif, meliputi tirah baring serta menjaga asupan nutrisi dan cairan adekuat 2. kronis Bersifat penekanan dan stimulasi sistem imunitas, namun tidak menghilangkan VHB sehingga pengobatan berlangsung jangka panjang. Serta untuk mencegah terjadinya komplikasi