yepe-kuliah sinyal dan sistem 2013-a_file_2013-04-22_084315_yuliman_purwanto_...rtrialgi15
Materi kuliah sinyal dan sistem sjjebssjsbsjshshskswowbebshshebejeebbewjwkwkwnwbejejebehejejejejejeieejdjebbejweiwbebejebwksnwbwisjswbsjwjwbebejebebbebeheididowo2owiwjwowiwbbeheudiejejeiwiejebebeidhebdjebei2o2k2nn2k2owowisushwh2bebeb3jdidkekenrbrbrjrjrjrjrjrjrjrjrjrjrjrjrj3heueueueuehueehhejehebeehjehejejwjjejejwiewjebhejejehebwvwvwjsidisiwiejejejejebebehehhehehehehehehebehejejejeieiwiowowo2kwjeiseowjejei292iw88eh2euw8wheuehiehwiwjwejiwjeiejeiejejejejeiwiwhwiehwiwbwjbwjwjwhwhwiwiwjwiejwheieheijsjdksoekwnwkwkwmwkjwjwjwnwieososjsnwneoekejejsiejeiejejjejeieiwiwjejehei2i2j2b3j3behejebihrjrirjrjrbrbrkrjrejrkkrnrjnrieje2kejejbejebejebejebdjeiejeiieiejejeejjeieieieieieieoieiei3i4iririi38383838388338833838e8ieieieieieieieieieieieieieieeiieieieieieieidisisisisisisisusususuueisisusisisisisisieieieieieieieieieieieeiieeiieieieiejehehehejeieiwjshsiwjwiebejebbeekidjeneejdiejejejeiejjejeejiddididjejejejeieijejebeieoejejejejekekejejejejebebsjsjsbsbsjsisiwjsbbssjjebssjsbsjshshskswowbebshshebejeebbewjwkwkwnwbejejebehejejejejejeieejdjebbejweiwbebejebwksnwbwisjswbsjwjwbebejebebbebeheididowo2owiwjwowiwbbeheudiejejeiwiejebebeidhebdjebei2o2k2nn2k2owowisushwh2bebeb3jdidkekenrbrbrjrjrjrjrjrjrjrjrjrjrjrjrj3heueueueuehueehhejehebeehjehejejwjjejejwiewjebhejejehebwvwvwjsidisiwiejejejejebebehehhehehehehehehebehejejejeieiwiowowo2kwjeiseowjejei292iw88eh2euw8wheuehiehwiwjwejiwjeiejeiejejejejeiwiwhwiehwiwbwjbwjwjwhwhwiwiwjwiejwheieheijsjdksoekwnwkwkwmwkjwjwjwnwieososjsnwneoekejejsiejeiejejjejeieiwiwjejehei2i2j2b3j3behejebihrjrirjrjrbrbrkrjrejrkkrnrjnrieje2kejejbejebejebejebdjeiejeiieiejejeejjeieieieieieieoieiei3i4iririi38383838388338833838e8ieieieieieieieieieieieieieieeiieieieieieieidisisisisisisisusususuueisisusisisisisisieieieieieieieieieieieeiieeiieieieiejehehehejeieiwjshsiwjwiebejebbeekidjeneejdiejejejeiejjejeejiddididjejejejeieijejebeieoejejejejekekejejejejebebsjsjsbsbsjsisiwjsbbssjjebssjsbsjshshskswowbebshshebejeebbewjwkwkwnwbejejebehejejejejejeieejdjebbejweiwbebejebwksnwbwisjswbsjwjwbebejebebbebeheididowo2owiwjwowiwbbeheudiejejeiwiejebebeidhebdjebei2o2k2nn2k2owowisushwh2bebeb3jdidkekenrbrbrjrjrjrjrjrjrjrjrjrjrjrjrj3heueueueuehueehhejehebeehjehejejwjjejejwiewjebhejejehebwvwvwjsidisiwiejejejejebebehehhehehehehehehebehejejejeieiwiowowo2kwjeiseowjejei292iw88eh2euw8wheuehiehwiwjwejiwjeiejeiejejejejeiwiwhwiehwiwbwjbwjwjwhwhwiwiwjwiejwheieheijsjdksoekwnwkwkwmwkjwjwjwnwieososjsnwneoekejejsiejeiejejjejeieiwiwjejehei2i2j2b3j3behejebihrjrirjrjrbrbrkrjrejrkkrnrjnrieje2kejejbejebejebejebdjeiejeiieiejejeejjeieieieieieieoieiei3i4iririi38383838388338833838e8ieieieieieieieieieieieieieieeiieieieieieieidisisisisisisisusususuueisisusisisisisisieieieieieieieieieieieeiieeiieieieiejehehehejeieiwjshsiwjwiebejebbeekidjeneejdiejejejeiejjejeejiddididjejejejeieijejebeieoejejejejekekejejejejebebsjsjsbsbsjsisiwjsbbssjjwwbbsjssiiawhvwvwwbsusbwbwbshsbsnjejenejeoekejeekkeejei3ue8i2h2i2h2uwhwuwhwuwhwuwbwjwbwjwhwhwjwbsbsksksksnsnensksjejensjsisiodorrorokrjrjrjejeieieieiwiwjwjwiwiwhwbwbwbwbwhwiwiwjwhwjwiwiwj
Transformasi Laplace mengubah domain sinyal dan sistem waktu kontinu ke domain-s, di mana s merupakan variabel kompleks. Pada Gambar di bawah ini diilustrasikan representasi sistem antara lain berupa: Fungsi Transfer, Diagram Blok dan Peta Pole-Zero. Transformasi ini menghasilkan representasi sinyal dan sistem yang berbeda dan perangkat analisis yang berbeda serta melahirkan teknik-teknik yang baru dalam penyelesaian problema real.
Pada bagian Bab 2 telah dikenalkan perluasan konsep sistem waktu kontinu yang lebih spesifik memiliki sifat linear-time invariant. Pada bagian ini akan dibahas konsep sistem LTI waktu diskret yang secara konseptual dapat dikatakan sebangun. Domain waktu diskret sangat diperlukan ketika menggunakan teknologi digital yang tidak mampu memroses sinyal secara kontinu, terus menerus setiap saat. Berkenaan dengan konsep dalam domain waktu diskret ini tidak lepas dari teori sampling, di mana sinyal waktu kontinu diambil sampelnya pada saat tertentu saja sesuai dengan periode sampling. Konsep sistem LTI waktu diskret meliputi: representasi sinyal waktu diskret dalam bentuk impuls, konvolusi penjumlahan, sifat-sifat sistem LTI waktu diskret, representasi sistem LTI dalam bentuk persamaan beda, diagram simulasi, dan kestabilan sistem LTI waktu diskret. Jadi, pada bagian ini, kita dapat melihat bangunan konseptual yang serupa dengan yang telah dibahas pada bagian kedua. Pemahaman akan lebih mudah bila kita memperhatikan keserupaan ini.
Pada Bab 4 telah dibahas teori dan aplikasi transformasi Laplace untuk menganalisis sinyal dan sistem waktu kontinu. Sebagaimana transformasi Fourier waktu diskret dikembangkan sebagai pengganti transformasi Fourier waktu kontinu, transformasi Z merupakan perluasan dari transformasi Fourier waktu diskret untuk menggantikan transformasi Laplace. Pada bagian ini dibahas teori dan aplikasi transformasi Z untuk menganalisis sinyal dan sistem waktu diskret. Pembahasan ini menunjukkan hampir semua fitur yang diberikan oleh transformasi Laplace dapat diperoleh melalui transfromasi Z. Demikian juga, kerangka konseptual pembahasan transformasi Z ini sama persis dengan pembahasan transformasi Laplace sebagaimana diperlihatkan pada ilustrasi di bawah ini.
Transformasi Fourier waktu diskret merupakan pengganti dari transformasi Fourier waktu kontinu untuk pemodelan dan analisis sinyal dan sistem waktu diskret. Transformasi Fourier waktu diskret diterapkan untuk sistem LTI waktu diskret yang telah dibahas pada Bab 5. Kedua macam transformasi Fourier ini tidak boleh dipertukarkan, hanya dapat diterapkan pada domainnya masing-masing, namun, secara konseptual kedua jenis transformasi Fourier ini sama. Sinyal waktu diskret yang periodik dapat direpresentasikan sebagai deret Fourier berupa Spektrum Garis. Sinyal daya dan energi dapat direpresentasikan sebagai Spektrum Magnitudo dan Spektrum Fase. Sistem LTI waktu diskret juga mempunyai representasi Respons Frekuensi. Representasi domain frekuensi ini, selain memberi kemudahan perhitungan secara matematis di mana operasi kalkulus berubah menjadi operasi aljabar, juga menghasilkan perangkat analisis yang memiliki kegunaan atau solusi bagi problema real berbeda.
PTEIC - Pengantar Teknik Sistem Kontrol.pptxyusufbf
Teknik Sistem Kontrol memelajari, meneliti dan mengembangkan teknik-teknik atau metode untuk menginkatkan Performansi Sistem. Secara umum dibedakan ke dalam dua teknik, yaitu Teknik Sistem dan Teknik Kontrol. Teknik Sistem meningkatkan performansi sistem dengan cara mengubah atau modifikasi sistem. Teknik Kontrol meningkatkan performansi sistem dengan cara menambahkan atau mengintegrasikan Kontroler pada sistem.
Sampai saat ini, perkuliahan di bidang teknik pada umumnya bersifat abstrak, verbal, deduktif dan sekuensial, sehingga mahasiswa cenderung menjadi pasif dan sulit memahami. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam proses belajar mengajar di bidang teknik, terlebih ketika membahas teori Sinyal dan Sistem. Untuk memudahkan dosen dan mahasiswa, penulis menyediakan bagian pengenalan ini agar dosen dan mahasiswa dapat mengambil manfaat secara maksimal dari buku ini.
Pada dasarnya, dengan menerapkan prinsip memulai dengan akhir, pengenalan ini dimulai dengan menyampaikan capaian pembelajaran (CP). Buku ini membantu mahasiswa mencapai 7 CP Pengetahuan dan 7 CP Keterampilan. CP Pengetahuan diwujudkan melalui organisasi materi ke dalam 7 Bab pokok bahasan. Ketujuh Bab ini dapat dipelajari atau diajarkan dengan urutan berbeda bergantung prasyarat yang dipenuhi oleh mahasiswa, oleh karena itu di sini dikenalkan 3 macam urutan atau lintasan belajar. Untuk mengubah Pengetahuan menjadi Keterampilan, buku ini menerapkan pendekatan pedagogik melalui pendefinsian istilah, prosedur, pemberian contoh, simulasi, dan latihan. Secara eksplisit, tiap CP Keterampilan dipetakan dengan prosedur-prosedur yang disediakan untuk memastikan mahasiswa dapat mengukur capaian Keterampilannya. Untuk mendukung dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar teori Sinyal dan Sistem ini, di luar buku ini, tim penulis menyediakan sumber belajar lainnya yang disampaikan pada akhir pengenalan ini.
Konsepsi mengenai sinyal ini terdiri atas pengertian dari sinyal, klasifikasinya, operasi yang dapat dilakukan pada sinyal dan bagaimana cara merepresentasikan sinyal. Untuk memahami konsep sinyal, pada uraian berikut akan dibahas pengertian sinyal dan contoh-contoh sinyal.
Dalam banyak kasus, hal yang penting untuk memahami makna suatu operasi pada variabel bebas. Transformasi variabel bebas sangat berguna untuk menguji sifat-sifat dari suatu sinyal. Pada uraian ini dibahas beberapa operasi pada sinyal yang banyak dijumpai dalam praktik.
Metode yang dapat digunakan untuk memproses suatu sinyal bergantung kepada karakteristik sinyal. Beberapa metode/teknik hanya dapat digunakan pada kelompok sinyal tertentu. Karena itu pemahaman akan klasifikasi sinyal sangat diperlukan sebelum melakukan analisis sinyal. Pada bagian ini akan ditelaah macam-macam klasifikasi sinyal.
Sinyal dasar adalah sinyal yang dapat digunakan untuk menyusun atau merepresentasikan sinyal-sinyal yang lain. Ada beberapa sinyal dasar/elementer yang sering digunakan dalam praktik. Dengan merepresentasikan suatu sinyal dalam bentuk sinyal elementer, pemahaman tentang sifat-sifat sinyal dan sistem menjadi lebih mudah. Beberapa diantara sinyal-sinyal dasar tersebut memiliki karakteristik yang menjadikan penyelesaian persoalan teknik atau rekayasa menjadi lebih mudah. Pada bagian ini akan dibahas macam-macam sinyal dasar, baik sinyal waktu kontinu maupun sinyal waktu diskret.
Konsep sistem, sebagaimana konsep sinyal, mengalami perkembangan yang sangat pesat di berbagai bidang. Untuk memahami perilaku suatu sistem maka diperlukan pemahaman tentang konsep sistem. Pada bagian ini akan dibahas konsep sistem terkait dengan pengertiannya.
Salah satu cara untuk memahami sifat-sifat sistem adalah melalui pemahaman tentang bagaimana suatu sistem berinteraksi dengan sinyal input. Interaksi ini dapat linear atau non linear, time invariant atau time variant, tanpa memori atau dengan memori, kausal atau non kausal, stabil atau tidak stabil. Pada bagian ini akan ditelaah sifat-sifat sistem berdasarkan interaksinya terhadap sinyal input.
Dua sistem atau lebih dapat dikoneksikan membentuk sebuah sistem yang lebih kompleks. Ada beberapa bentuk interkoneksi sistem yang banyak dijumpai, yaitu koneksi seri/ kaskade, paralel, hibrid dan hubungan umpan balik atau feedback.
Suatu sistem dapat direpresentasikan melalui beberapa cara, bergantung kepada tujuan yang hendak dicapai. Pada pokok bahasan ini akan dibahas dua macam cara merepresentasikan sistem, yaitu secara matematis dan secara visual berupa diagram.
Pada bagian ini akan dibahas transformasi Fourier yang sederhananya berupa operasi transformasi fungsi matematis dalam domain waktu kontinu t ke dalam bentuk fungsi domain frekuensi ω. Teori transformasi Fourier ini pertama kali dikenalkan oleh ilmuwan bernama Joseph Fourier melalui publikasi pada tahun 1822 dalam bentuk deret Fourier (wikipedia.org).
Transformasi domain model matematis sinyal dan sistem ini menghasilkan representasi yang baru. Sinyal waktu kontinu yang periodik dapat direpresentasikan sebagai deret Fourier berupa Spektrum Garis. Sinyal daya dan energi dapat direpresentasikan sebagai Spektrum Magnitudo dan Spektrum Fase. Sistem LTI waktu kontinu mempunyai representasi Respons Frekuensi. Representasi domain frekuensi ini menghasilkan perangkat analisis yang memiliki kegunaan yang berbeda di samping menambahkan kemudahan perhitungan secara matematis di mana operasi kalkulus berubah menjadi operasi aljabar.
Pada bagian pertama telah dikenalkan konsep dasar sinyal dan sistem, pengertian, representasi dan klasifikasinya. Kita dikenalkan beberapa sinyal dasar: unit impuls, unit step, unit ramp, eksponensial dan sinusoidal. Pada bagian ini dibahas konsep yang lebih spesifik dan terperinci berkenaan dengan sistem linear time invariant (LTI) waktu kontinu, meliputi: representasi sinyal waktu kontinu dalam bentuk impuls, konvolusi integral, sifat-sifat sistem LTI waktu kontinu, representasi sistem LTI dalam bentuk persamaan diferensial (PD), diagram simulasi, dan kestabilan sistem LTI waktu kontinu. Jadi, pada bagian ini kita akan mengenal beberapa macam model atau representasi konseptual dari problema real, yang sangat berguna untuk menganalisis sistem LTI waktu kontinu sebagai dasar untuk mendapatkan solusi bagi problema real tersebut. Representasi sistem yang dibahas mencakup konvolusi integral, persamaan diferensial, respons impuls dan diagram simulasi.
Hipotesis statistik adalah dugaan tentang parameter populasi. Dugaan ini bisa benar bisa salah.
Ada dua jenis hipotesis statistik untuk setiap situasi: hipotesis nol dan hipotesis alternative.
Hipotesis nol, dilambangkan dengan H0, adalah hipotesis statistik yang menyatakan bahwa ada tidak ada perbedaan antara parameter dan nilai tertentu, atau tidak ada perbedaan antara dua parameter.
Hipotesis alternatif, dilambangkan oleh H1, adalah hipotesis statistik yang menyatakan adanya perbedaan antara parameter dan nilai tertentu, atau menyatakan bahwa ada perbedaan antara dua parameter.
(Catatan: Meskipun definisi hipotesis nol dan alternatif yang diberikan di sini menggunakan kata parameter, definisi ini dapat diperluas untuk memasukkan istilah lain seperti distribusi dan keacakan).
Statistik inferensi bag 1 estimasi parameteryusufbf
Ada dua area di dalam statistik inferensi yaitu:
Estimasi
Uji Hipotesis
Ada dua jenis estimasi terhadap parameter populasi:
Estimasi titik (point estimation) yaitu nilai tunggal statistik sampel yang digunakan untuk mengestimasi parameter populasi.
Estimasi interval (interval estimation) yaitu nilai interval dari statistik sampel yang berisi kemungkinan terjadinya parameter populasi.
Ee184405 statistika dan stokastik statistik deskriptif 2 numerikyusufbf
Statistika adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari cara-cara mengumpulkan data untuk selanjutnya dapat dideskripsikan dan diolah, kemudian melakukan induksi/inferensi dalam rangka membuat kesimpulan, agar dapat ditentukan keputusan yang akan diambil berdasarkan data yang dimiliki.
DATA =============> PROSES STATISTIK ===========> INFORMASI
Statistik Deskriptif adalah suatu cara menggambarkan persoalan yang berdasarkan data yang dimiliki yakni dengan cara menata data tersebut sedemikian rupa agar karakteristik data dapat dipahami dengan mudah sehingga berguna untuk keperluan selanjutnya.
Ee184405 statistika dan stokastik statistik deskriptif 1 grafikyusufbf
Statistika adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari cara-cara mengumpulkan data untuk selanjutnya dapat dideskripsikan dan diolah, kemudian melakukan induksi/inferensi dalam rangka membuat kesimpulan, agar dapat ditentukan keputusan yang akan diambil berdasarkan data yang dimiliki.
DATA =============> PROSES STATISTIK ===========> INFORMASI
Statistik Deskriptif adalah suatu cara menggambarkan persoalan yang berdasarkan data yang dimiliki yakni dengan cara menata data tersebut sedemikian rupa agar karakteristik data dapat dipahami dengan mudah sehingga berguna untuk keperluan selanjutnya.
EE4405 Statistika dan Stokastik-Teknik Pengumpulan Datayusufbf
Teknik pengumpulan data adalah sebuah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk bisa mengumpulkan data yang terkait dengan permasalahan dari penelitian yang diambilnya.
Teknik pengumpulan data sangat penting agar data yang didapat dalam sebuah penelitian merupakan sebuah data yang valid sehingga dapat menghasilkan sebuah kesimpulan yang valid pula.
Sebelum mengumpulkan data, biasanya peneliti memiliki sebuah hipotesis. Hipotesis itu sendiri adalah sebuah dugaan kesimpulan sementara tentang suatu hal yang akan diteliti.
Hipotesis inilah yang akan dibuktikan oleh si peneliti sendiri secara empiris dalam penelitian yang dilakukannya. Oleh karena itu, untuk bisa membuktikan benar atau tidaknya hipotesis dari peneliti tersebut, maka sangat penting saat pengumpulan data dengan menggunakan cara yang tepat dan benar.
Model data konsep mendefinisikan konsep dan aturan, APA (WHAT) yang ada dalam sistem.
Model data logika mendefinisikan BAGAIMANA (HOW) sistem harus diimplementasikan, untuk mengembangkan peta teknis aturan dan struktur data.
Model data fisik menjelaskan BAGAIMANA (HOW) sistem akan diimplementasikan menggunakan sistem Database Management System (DBMS).
Sistem Pembelajaran LBE (lab based education)yusufbf
Dalam perkembangannya, sistem pembelajaran LBE menjadi tumpuan utama ITS untuk melaksanakan Tri Dharma PT. Sedangkan laboratorium menjadi ujung tombak pelaksanaan sistem pembelajaran LBE. Sistem pembelajaran LBE menjadi jaminan untuk memadukan kegiatan pendidikan, kegiatan penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di laboratorium.
Sistem pembelajaran LBE menjadikan laboratorium ibaratnya taman ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Taman ITS). Kalab dan segenap anggotanya yang menjalankan sistem pembelajaran LBE ibaratnya memelihara Taman ITS dengan cara menumbuhkembangkan pohon pendidikan, pohon penelitian dan pohon pengabdian kepada masyarakat. Disinilah makna lain eco-campus yang tidak kalah pentingnya, yang mana merupakan bisnis utama setiap perguruan tinggi dimana roda penggeraknya ada di laboratorium.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. Page 1of 17
SISTEM LINIER, - Deret Fourier
Sinyal periodik x(t), dengan memilih himpunan eksponensial kompleks sebagai fungsi basis, maka
dapat dinyatakan sebagai :
T
tn2
jexpc)t(x n
m
dimana cn adalah konstanta kompleks, dan diberikan oleh :
dt
T
nt2
jexp)t(x
T
1
c
T
0
n
Tiap-tiap suku dari deret tersebut, mempunyai periode T dan frekwensi (radian) fundamental
2/T=0. Jika deret tersebut konvergen, maka jumlahnya juga periodik dengan periode T. Deret yang
demikian disebut deret Fourier eksponensial kompleks, dan cn disebut koefisien Fourier.
Perlu diperhatikan bahwa karena sifat periodik, maka interval integrasi pada persamaan diatas dapat
diganti dengan sembarang interval dengan panjang T, sebagai contoh, digunakan interval
Tttt 00
, dimana t0 sembarang. Integrasi dengan interval T ini selanjutnya ditulis dengan
simbol
T
.
DERET FOURIER Deret Fourier Eksponensial Kompleks
2. Page 2of 17
SISTEM LINIER, - Deret Fourier
Koefisien Cn mendefinisikan fungsi bernilai kompleks pada frekwensi diskrit n0, dimana n = 0, 1,
2,.... Komponen dc dari x(t) adalah sama dengan c0 dan diperoleh dengan mengambil n=0.
Grafik |cn| lawan n0 disebut spektrum amplitudo dari sinyal periodik x(t), sedangkan
Grafik sudut cn , cn lawan n0 disebut sebagai spektrum fase dari x(t).
Kedua spektrum diatas terdiri dari garis-garis yang menunjukkan magnitudo dan fase pada frekwensi
=n0, sehingga spektrum tersebut disebut sebagai spektrum garis.
Untuk sinyal bernilai riil (tidak komplek), kompleks sekawan dari Cn diberikan oleh :
T
n
dt
T
t)n(2j
exp)t(x
T
1
c = c-n
sehingga :
|c-n| = |cn| dan c-n= - cn
Yang menunjukkan bahwa spektrum amplitudo merupakan fungsi simetri genap, sedangkan
spektrum fase merupakan fungsi simetri ganjil. Sifat ini memungkinkan deret eksponensial dari
sinyal bernilai riil dinyatakan dalam bentuk pasangan kompleks sekawan, kecuali untuk C0.
DERET FOURIER Spektrum Garis
3. Page 3of 17
SISTEM LINIER, - Deret Fourier
Sinyal periodik x(t) dapat pula dinyatakan sebagai berikut :
T
nt2
insb
T
nt2
oscac)t(x nn0
Persamaan ini dikenal sebagai deret fourier trigonometri untuk sinyal periodik x(t). Koefisien an dan
bn diberikan oleh :
T
00
dt)t(x
T
1
ca
T
nn
dt
T
nt2
cos)t(x
T
2
cRe2a
T
nn
dt
T
nt2
sin)t(x
T
2
cIm2b
Dalam bentuk magnitudo dan fase dari Cn, sinyal bernilai riil x(t) dapat dinyatakan sebagai berikut :
x(t) =
1n
nn0
T
nt2
cosAc
Dimana : An = 2{cn}, dan
= n
c
DERET FOURIER Deret Fourier Trigonometri
4. Page 4of 17
SISTEM LINIER, - Deret Fourier
Dapatkan spektrum garis sinyal periodik berikut :
-2 -1 0 1 2 t
DERET FOURIER Contoh : Mendapatkan Spektrum Garis
x(t)
Representasi analitik untuk sinyal tersebut
adalah sebagai berikut :
1t0k,
0tk,-1-
x(t)
dan x(t+2)=x(t), sehingga 0=2/2=
Koefisien Fouriernya :
)jnexp()jnexp(
2
1
1
jn
K
dt)tjnexp(Kdt)tjnexp(K
2
1
)tjnexp()t(x
2
1
c
0
1
1
0
1
1
n
=
genapn0,
ganjiln,
jn
K2
|cn| =
genapn0,
ganjiln,
||
2
n
K
Spektrum fase dari x(t) diberikan oleh :
,....2,1m1),--(2mn,2/
0,1,2,....m2m,n,0
1,2,...m1),-(2mn,2/cn
6. Page 6of 17
SISTEM LINIER, - Deret Fourier
Agar deret fourier konvergen, sinyal x(t) harus memiliki sifat-sifat berikut :
1.x(t) harus “absolutly integrable”, yaitu
Th
h
dt|)t(x|
2.x(t) hanya memiliki sejumlah berhingga maksimum dan minimum
3.banyaknya diskontinyuitas harus berhingga
Kondisi diatas merupakan kondisi cukup tetapi bukan merupakan kondisi perlu, yaitu jika sinyal x(t)
memenuhi kondisi Dirichlet maka deret fouriernya perlu konvergen kecuali pada titik
diskontinyuitasnya. Akan tetapi jika kondisi diatas tidak dipenuhi deretnya bisa konvergen bisa tidak.
1t0K,
0t1-K,(t)x:Contoh
, x(t+2)=x(t)
deret fourier trigonometrinya diberikan oleh :
an = 2 Re{cn}=0
bn = -2 Im{cn}=
genapn,0
ganjiln,
n
K4
ncos1
n
K2
x(t) =
tnsin
n
1
...t3sin
3
1
tsin
K4
DERET FOURIER Kondisi Dirichlet
7. Page 7of 17
SISTEM LINIER, - Deret Fourier
Sifat-sifat deret fourier berikut ini dapat memberikan pamahaman yang lebih baik tentang spektrum
frekwensi dari sinyal waktu kontinyu.
Pendekatan Kuadrat Terkecil
Misalkan sinyal x(t) dapat didekati dengan deret eksponensial dalam bentuk
xN(t) =
N
Nn
0
)tjnexp(dn
ingin dicari koefisien dn sedemikian sehingga galat (error) (t) = x(t) - xN(t) memiliki nilai
kuadrat rata-rata terkecil.
T
2
dt)t(
T
1
Untuk meminimumkan persamaan di atas, nyatanya harus dipilih : dn = cn ,
sehingga : (MSE)min =
N|n|
2
n
|c|
hal ini menunjukkan bahwa MSE dapat diminimumkan dentgan mengambil koefisien deret
fourier cn sebagai dn. Atau dengan kata lain, ekspansi deret fourier dari sinyal x(t) merupakan
pendekatan yang memberikan MSE lebih kecil dibandingkan deret eksponensial yang lain.
DERET FOURIER Sifat-sifat Deret Fourier
8. Page 8of 17
SISTEM LINIER, - Deret Fourier
Efek Simetri
Jika sinyal periodik x(t) memiliki sifat simetri, maka penentuan koefisien deret fourier, menjadi
lebih sederhana. Beberapa tipe simetri yang penting diantaranya adalah :
1. Simetri genap, x(t) = x(-t)
2. Simetri ganjil, x(t) = -x(-t)
3. Simetri ganjil setengah gelombang, x(t)=-x(t+T/2)
x(t)
T=3
-3 -2 -1 0 1 2 3 -3 -2 -1 0 1 2 3
(a)
(b)
t
-3 -2 -1 0 1 2 3
(c)
x(t)
x(t)
t
a. Simetri genap b. Simetri ganjil c. Simetri ganjil setengah gelombang
DERET FOURIER Sifat-sifat Deret Fourier
9. Page 9of 17
SISTEM LINIER, - Deret Fourier
Akibat dari sifat simetri dapat ditabelkan :
TABEL EFEK DARI SIMETRI
Simetri a0 an bn Keterangan
Genap a0 0 an 0 bn = 0 Integral hanya pada T/2, hasilnya dikali 2
Ganjil a0 = 0 an = 0 bn 0 Integral hanya pada T/2, hasilnya dikali 2
Ganjil 1/2 gel. a0 = 0 a2n 0 b2n+1 0 Integral hanya pada T/2, hasilnya dikali 2
DERET FOURIER Sifat-sifat Deret Fourier
10. Page 10of 17
SISTEM LINIER, - Deret Fourier
Contoh berikut ini merupakan sinyal simetri genap dan simetri ganjil setengah gelombang.
Sinyal x(t) =
TtT/2,A3t
T
A4
T/2t0,t
T
A4
A
T/2
A
-A
0
T/2
DERET FOURIER Contoh : Efek Simetri
Perlu diperhatikan bahwa sinyal x(t) tersebut
merupakan sinyal genap dan juga sinyal ganjil
setengah gelombang. Karena itu, bn = 0 dan
tidak mempunyai harmonisa genap.
Sehingga :
an = dt
T
tn2
cos
T
At4
A
T
4 2/T
0
= )ncos(1
)n(
A4
2
=
ganjiln,
)n(
A8
genapn,0
2
dan a0 = 0.
11. Page 11of 17
SISTEM LINIER, - Deret Fourier
Linieritas
Misalkan x(t) dan y(t) sinyal periodik dengan periode sama dan deret fouriernya diberikan :
t)exp(jny(t)
t)exp(jnx(t)
n
0n
n
0n
Dan misalkan z(t)=k1x(t)+k2y(t), dimana k1 dan k2 konstanta sembarang. Maka kita peroleh :
n
0n2n1
)tjnexp()kk()t(z
Perkalian dua sinyal
Perkalian dua sinyal periodik dengan periode yang sama : z(t) = x(t) y (t)
)tjlexp(
)t)mm(jexp(
)tjmexp()tjnexp(
0
n m
mml
n m
0mn
n
0m
m
0n
Jadi koefisien Fourier dari z(t) :
m T
0mml
dt)tjlexp()t(y)t(x
T
1
DERET FOURIER Sifat-sifat Deret Fourier
z(t)
12. Page 12of 17
SISTEM LINIER, - Deret Fourier
Konvolusi dua sinyal
Untuk sinyal periodik dengan periode sama konvolusi periodiknya didefinisikan oleh integral :
T
d)t(y)(x
T
1
)t(z
z(t) dapat dituliskan dalam bentuk deret dengan koefisien :
n = n n
dimana n adalah koefisien deret fourier dari x(t) dan n koefisien dari y(t).
Teorema Parseval
Teorema Parseval menunjukkan relasi antara daya rata-rata suatu sinyal periodik dan daya dari
harmonisanya yang diberikan oleh persamaan berikut :
m
2
m
T
2
||dt|)t(x|
T
1
Persamaan ini menunjukkan bahwa daya rata-rata total dari x(t) merupakan penjumlahan dari
daya rata-rata komponen harmonisanya.
DERET FOURIER Sifat-sifat Deret Fourier
13. Page 13of 17
SISTEM LINIER, - Deret Fourier
Pergesaran Waktu
Jika x(t) mempunyai koefisien deret fourier Cn, maka sinyal x(t-) mempunyai koefisien :
)jnexp(c
d)jnexp()(x
T
1
)jnexp(
dt)tjnexp()t(x
T
1
d
0
T
00
T
0n
n
Integrasi Sinyal Periodik
Deret Fourier dari sinyal x(t) :
tjnexpc)t(x 0n
m
Integrasi kedua sisi persamaan ini menghasilkan :
n
0
0
n
t
,tjnexp
jn
c
d)(x 0n
Jadi amplitudo relatif dari harmonisa sinyal terintegrasi dari sinyal dasarnya adalah lebih kecil
atau berkurang dibandingkan sinyal asli tak terintegrasi. Dengan kata lain, proses integrasi
memperlemah magnitudo dari komponen frekwensi tinggi dari sinyal.
DERET FOURIER Sifat-sifat Deret Fourier
14. Page 14of 17
SISTEM LINIER, - Deret Fourier
Sinyal x(t) = x1(t) + x2(t), dimana :
)t(x)/2t(x
;
/t0,tsinE
0t/-0,
)t(x
101
00
0
1
mempunyai koefisien :
ganjiln,0
1n,
4
jnE-
genapn,
)n1(
E
2
n
dan x2(t) = x1(t-/0).
Apabila n dan n adalah koefisien deret fourier dari x1(t) dan x2(t), maka :
n
n
n
0
0nn
)1(jnexp
jnexp
Koefisien deret fourier dari x(t) adalah :
ganjiln0,
genapn,2
)1(
n
n
n
n
n
DERET FOURIER Sifat-sifat Deret Fourier
ganjiln0,
genapn,
)n(1
2E
2
n
15. Page 15of 17
SISTEM LINIER, - Deret Fourier
Tinjau sistem LTI dengan respon impuls h(t), respon sistem y(t) terhadap input x(t) diberikan oleh :
d)t(x)(h)t(y
jika diberikan input periodik x(t) =-exp(jt), maka output sistem tersebut menjadi :
)tjexp()(H)t(y
didefinisikan :
d)jexp()(h)(H
H() disebut fungsi alih sistem, dan merupakan konstanta untuk tertentu. Magnitudo |H()|
disebut fungsi magnitudo sistem dan H() disebut fungsi fase dari sistem.
Respon terhadap input dengan representasi deret, kita dapatkan sebagai :
n
0n0
]tjnexp[c)n(H)t(y
Terlihat bahwa sinyal output merupakan jumlahan deret eksponensial dengan koefisien dn = H(n0)cn.
Sedangkan H(n0) merupakan konstanta kompleks untuk tiap n, maka output tersebut periodik
dengan koefisien deret dn, dan karena frekwensi fundamental output y(t) adalah sama dengan
frekwensi fundamental input x(t), yaitu 0, maka priode output juga sama dengan periode input.
DERET FOURIER Sistem Dengan Input Periodik
16. Page 16of 17
SISTEM LINIER, - Deret Fourier
Dapatkan output y(t) untuk sistem berikut :
x(t) y(t)
L=1
R=1
Dalam kasus ini 0 = 1 dan R/L = 1, sehingga outputnya :
)63t2cos(
5
2
)45tcos(22
)t2jexp(
2j1
1
)t2jexp(
2j1
1
)jtexp(
j1
2
)jtexp(
j1
2
)t(y
DERET FOURIER Contoh : Sistem Dengan Input Periodik
x(t) = 4cos t - 2cos 2t
Untuk rangkaian tersebut diperoleh :
)t(x
L
R
)t(y
L
R
dt
)t(dy
Jika x(t) = exp(jt), maka y(t) = H() exp(jt), shg :
)tjexp(
L
R
)tjexp()(H
L
R
tjexp)(Hj
atau
j
L
R
L
R
)(H , untuk = n0 :
0
0
jn
L
R
L
R
)n(H
17. Page 17of 17
SISTEM LINIER, - Deret Fourier
Perhatikan persamaan deret Fourier eksponensial terpotong berikut :
ganjiln
n
N )tjnexp(
n
1
j
K2
)t(x
Deret terpotong ini ditunjukkan pada gambar berikut untuk N = 1, 2, 3, . . .9.
DERET FOURIER Fenomena Gibbs
0 20 40 60 80 100 120 140 160
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
The building of a square wave: Gibbs' effect