1. Transformasi Z berfungsi untuk mengubah sinyal waktu diskrit menjadi bentuk kompleks dalam domain frekuensi dan berguna untuk menyelesaikan persamaan beda.
2. Transformasi Z didefinisikan sebagai deret tak hingga dari koefisien sinyal x(n) yang dikalikan dengan z^(-n) dan hanya berlaku di Region of Convergence tertentu.
3. Contoh kasus transformasi Z antara lain transformasi sinyal konstan, impulse, dan deret waktu
Transformasi Laplace adalah transformasi yang sering digunakan untuk menyelesaikan masalah syarat awal. Metode penyelesaian persamaan diferensial biasa menggunakan transformasi laplace terbukti cukup ampuh digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah nilai awal.
Transformasi Laplace adalah transformasi yang sering digunakan untuk menyelesaikan masalah syarat awal. Metode penyelesaian persamaan diferensial biasa menggunakan transformasi laplace terbukti cukup ampuh digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah nilai awal.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. Adalah suatu transformasi yang mengubah
sinyal waktu diskrit ke dalam bentuk kompleks
dalam domain frekuensi
Berguna untuk menyelesaikan persamaan beda
(difference equation). Hal ini serupa dengan
kegunaan transformasi Laplace, tetapi berlaku
untuk sinyal dan sistem waktu diskrit.
3. Transformasi-z dari suatu sinyal x(n)
didefinisikan sebagai:
∑
∞
−∞=
−
=
n
n
z)n(x)z(X
di mana z adalah suatu variabel bilangan
komplek, yaitu z = re j Ω
.Im(z)
Re(z)
r
Ω
4. Transformasi-z adalah suatu deret tak hingga,
sehingga mungkin divergen untuk beberapa nilai z.
Transformasi-z hanya didefinisikan untuk suatu
daerah yang hasil transformasinya adalah
terhingga, diberi nama Region of Convergence.
Region Of Convergence (ROC) dari transformasi-z
berbentuk :
R1 < |z| < R2, dimana |z| = r.
dengan batas R1 dan R2 adalah tergantung pada
sinyal yang ditransformasikan.
6. Cari Transformasi-Z dari sinyal:
x3(n) = u(n) = {1, 1, 1, 1, … }
Jawab
X3(z) = 1 + z -1
+ z -2
+ z -3
+ …
jika z –1
= A, maka :
X3(z) = 1 + A + A2
+ A3
+ ...
kedua ruas dari persamaan di atas dikalikan dengan (1 –
A), dihasilkan:
X3(z) = A1
1
−
14. Jika Z[x(n)] = X(z), maka x(0) =
Contoh :
Tentukan nilai awal x(0) jika
Jawab :
x(0) =
=
= 1
( )zXlim
z ∞→
9,0z
z
)z(X
−
=
( )zXlim
z ∞→
9,0z
z
lim
z −∞→
15. Jika Z[x(n)] = X(z), maka
Contoh :
Tentukan nilai akhir x(∞) jika
Jawab :
= = 0
( ) )z(X1zlim)n(xlim
1zn
−=
→∞→
9,0z
z
)z(X
−
=
( ) )z(X1zlim)n(xlim
1zn
−=
→∞→
( )
9,0z
z
1zlim
1z −
−
→
17. No Sinyal diskrit
x(n)
Transformasi-z
X(z)
ROC
1 δ(n) 1 Seluruh z
2 u(n) |z| > 1
3 a n
u(n) |z| > |a|
4 n a n
u(n) |z| > |a|
5 – a n
u(– n –1) |z| < |a|
6 – n a n
u(– n –1) |z| < |a|
1z
z
z1
1
1
−
=
− −
az
z
az1
1
1
−
=
− −
az
z
az1
1
1
−
=
− −
( ) ( )221
1
az
az
az1
az
−
=
− −
−
( ) ( )221
1
az
az
az1
az
−
=
− −
−
19. Tidak berisi informasi tentang sinyal x(n) untuk
waktu negatif atau n < 0
Bersifat unik hanya untuk sinyal kausal, karena
sinyal-sinyal ini yang bernilai nol untuk n < 0
Bila kita membahas transformasi z satu sisi, kita
tidak perlu membahas ROC-nya.
∑
∞
=
−+
=
0n
n
z)n(x)z(X
20. Menghitung langsung integral kontur
Ekspansi dalam deret pangkat, dengan variabel z
dan z–1
Ekspansi pecahan parsial dan melihat tabel
pasangan transformasi
( )∫
−
π
=
C
1n
dzzzX
j2
1
)n(x
21. 1. X(z) terdiri dari pole-pole riil dan tak berulang
2. X(z) terdiri dari pole-pole riil dan berulang
3. X(z) terdiri pole-pole pasangan komplek
22. Pole Riil dan Tak berulang
nmdengan;
azazaz
bzbzbzb
)z(X
n1n
1n
1
n
m1m
1m
1
m
0
≤
++++
++++
=
−
−
−
−
( )( ) ( )pzpzpz
bzbzbzb
)z(X
n21
m1m
1m
1
m
0
−−−
++++
= −
−
n
n
2
2
1
1
pz
a
pz
a
pz
a
z
)z(X
−
++
−
+
−
=
( )
ipz
ii
z
)z(X
pza
=
−=
23. Contoh 2
• Tentukan invers transformasi z dari:
• Jawab:
1z:ROCjika;
z5,0z5,11
1
)z(X 21
>
+−
= −−
5,0z5,1z
z
)z(X 2
2
+−
=
5,0z
a
1z
a
5,0z5,1z
z
z
)z(X 21
2
−
+
−
=
+−
=
( )
( )( ) ( ) 1z1z
1
5,0z
z
5,0z1z
z
1za
==
−
=
−−
−=
25. Jika X(z)/z memiliki pole-pole berulang pada p1
dengan pangkat r, maka penyebut dapat ditulis
sebagai:
(z + p1)r
(z + pr +1)(z + pr +2)…(z + pn)
Ekspansi pecahan parsial dari X(z)/z ditulis
sebagai:
( ) ( ) ( )
n
n
2r
2r
1r
1r
1
1
1r
1
1r
r
1
r
pz
a
pz
a
pz
a
pz
b
pz
b
pz
b
z
)z(X
+
++
+
+
+
+
+
++
+
+
+
=
+
+
+
+
−
−
26. Nilai-nilai konstanta br, br-1, …, b1 dicari dengan
rumus:
( )
( )
( )
( )
( )
1
1
1
1
pz
r
11r
1r
1
pz
r
1j
j
jr
pz
r
11r
pz
r
1r
pz
z
)z(X
dz
d
!1r
1
b
pz
z
)z(X
dz
d
!j
1
b
pz
z
)z(X
dz
d
b
pz
z
)z(X
b
−=
−
−
−=
−
−=
−
−=
+
−
=
+=
+=
+=
27. Contoh 3
• Tentukan invers transformasi-z dari:
• Jawab:
Pemfaktoran dari X(z)/z menghasilkan:
1zzz
zz2z6
)z(X 23
23
+−−
−+
=
( ) ( )1z1z
1z2z6
1zzz
1z2z6
z
)z(X
2
2
23
2
+−
−+
=
+−−
−+
=
( ) 1z
a
1z
b
1z
b
z
)z(X 1
2
2
+
+
−
+
−
=
28. Jika p1 dan p2 adalah pole-pole pasangan bilangan
komplek, dan pole lainnya adalah pole riil dan tak
berulang, maka ekspansi berikut dapat dipakai:
( )( ) n
n
21
21
pz
a
pzpz
z
z
)z(X
+
++
++
α+α
=
nilai-nilai dari α1 dan α2 ditemukan dengan rumus:
( )( ) ( ) ( )( ) ( )zBpzpzapzpzz 21nn321 =++++++α+α
B(z) adalah bagian pembilang dari X(z)/z.
29. Contoh 4
• Tentukan invers transformasi z dari:
• Jawab:
Ekspansi pecahan parsial dari X(z)/z adalah:
nilai a dicari dengan:
( )( )1zz1z
zz
1z2z2z
zz
)z(X 2
2
23
2
+−−
+
=
−+−
+
=
( )( ) ( )1zz
z
1z
a
1zz1z
1z
z
)z(X
2
21
2
+−
α+α
+
−
=
+−−
+
=
( ) ( )
( ) 2
1zz
1z
1z
z
zX
a
1z
2
1z
=
+−
+
=−=
==
30. Contoh 4 (lanjutan)
kemudian dicari nilai α1 dan α2 dengan
menyamakan penyebut dari kedua ruas :
2(z2
– z + 1) + (z – 1)( α1z + α2) = z + 1
2z2
– 2z + 2 + (α1z2
– α1z + α2z – α2) = z + 1
(2 + α1)z2
+ (-2 – α1 + α2)z + (2 – α2)z0
= z + 1
( )( ) ( )1zz
z
1z
2
1zz1z
1z
2
21
2
+−
α+α
+
−
=
+−−
+