SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN KASUS
HIV KOINFEKSI VIRUS DENGUE
Disusun Oleh:
Saraswati Qonitah Thifal 1610221065
SUB SMF /DIVISI PENYAKIT TROPIK DAN INFEKSI
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM
RS PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SOEBROTO
PERIODE 13 MARET – 20 MEI 2017
FAKULTAS KEDOKTERAN UPN “VETERAN” JAKARTA 2017
Pembimbing
dr. Deka Larasati, Sp.PD, M.Biomed
Pembimbing
Dr. dr. Soroy Lardo, Sp.PD FINASIM
BAB I
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. S
• Tanggal Lahir : 10 Juli 1983
• Umur : 33 tahun
• Alamat : Sukabumi
• Pekerjaan : Swasta
• Agama : Islam
• Suku Bangsa : Jawa
• Perkawinan : Menikah
• Status Pasien : BPJS
• No. RM : 834174
• Tanggal Masuk : 20 Maret 2017
• Tempat : Lt. 6 PU
ANAMNESIS
Keluhan Utama Demam sejak 1 hari SMRS
• timbul mendadak, mencapai 390C.
• (-) keluhan batuk, pilek, nyeri sendi,
menggigil, nyeri otot, mual, muntah,
nyeri di belakang mata, bercak
kemerahan, perdarahan gusi, mimisan,
BAB hitam. (-) penurunan nafsu makan
dan minum.
1 hari SMRS
• Tdk dpt menggerakkan kedua kakinya
sejak 1 minggu SMRS
• Nyeri pinggang yang menjalar pada
kedua kaki sejak 3 minggu SMRS
• Kesemutan pada kedua kakinya (timbul
brg keluhan nyeri pinggang
• Riwayat trauma (-)
1 minggu SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
• (+) benjolan di leher di kanan, makin
membesar, kmd (+) benjolan di leher kiri,
nyeri (-), kemerahan (-)
• Telinga berdenging, rasa penuh di telinga (-),
hidung tersumbat (-), mimisan (-)
• Biopsi  kesan lebih kearah hiperplasia
limfoid atipikal pada KGB colli dextra
4 bulan SMRS
• Di dx SIDA  sdh (+) ARV slm 7 blnTahun 2016
• Di dx TB  minum obat hanya 5/6 bulan
• Th 2016  mulai OAT lg, skrg sdh bln ke-8Tahun 2013
RPD
DM : (-)
HT : (-)
Jantung : (-)
Asma : (-)
Tumor/keganasan : (-)
Ginjal : (-)
Operasi : (-)
Trauma : (-)
Riw. kel. yg sama : (-)
RPK
DM : (-)
HT : (-)
Jantung : (-)
Asma : (-)
Tumor/keganasan : (-)
Ginjal : (-)
RPO
1. ARV (7 bulan)
2. OAT (8 bulan)
• Rifampicin 600 mg 1x1
• INH 300 mg 1x1
• Etambutol 500 mg 1x2
3. Kotrimoksazol
4. Curcuma
ANAMNESIS SISTEM
Kepala Pusing (-), nyeri kepala (-)
Mata Mata berkunang-kunang (-/-), kabur (-/-), gatal
(-/-), mata kuning (-/-), bengkak (-/-), bola
mata menonjol (-), pandangan double (-)
Wajah Rasa kesemutan, kebas di daerah wajah
sebelah kanan sampai dagu
Hidung Keluar darah (-), keluar lendir (-), tersumbat (-
), gatal (-), gangguan penciuman (-)
Telinga Penurunan pendengaran (-/-), berdenging (-/-
), keluar cairan atau
darah (-/-)
Mulut Bibir kering (-), sariawan (-), gusi berdarah (-),
gangguan pengecapan (-), oral thrush (-)
Tenggorokan Rasa kering dan gatal (-), serak (-), sukar
menelan (-)
ANAMNESIS SISTEM
Leher Benjolan di leher (+), nyeri (+), terasa kebas &
kesemutan
Respirasi Sesak (-), batuk (-), dahak (-), nyeri dada (-),
mengi (-)
Kardiovaskular Berdebar-debar (-), nyeri dada (-)
Gastrointestinal Nyeri ulu hati/epigastrium (-), mual (-), muntah
(-), cepat haus (-),
nafsu makan menurun (-), diare (-), sulit BAB
(-), BAB berdarah
(-), perut nyeri setelah makan (-), BAB warna
dempul (-), BAB warna hitam (-)
Genitourinaria Nyeri saat BAK (-), panas saat BAK (-), sulit
keluar pada awal BAK (-), BAK menetes (-),
warna seperti teh (-), nanah (-), gatal (-)
Ekstremitas Lemas, nyeri sendi (-), edema pitting (-/-),
kesemutan (-), kelemahan anggota gerak:
tungkai bawah (+/+).
PX FISIK (16/12/16 15.30 WIB)
• KU : sakit sedang
• Kesadaran : composmentis
• Kesan Gizi : overweight
Status gizi
BB : 68 kg
TB : 170 cm
IMT : 24,28
Kesan : overweight
Tanda Vital
Suhu: 36,5 ºC
Nadi: 106 x/menit,
reguler, isi cukup
RR: 20 x/menit
TD: 128/77 mmHg
Status Generalis
Kepala Normocephal, distribusi rambut merata,
rambut tidak mudah dicabut.
Mata Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga bentuk telinga normal, sekret (-/-), massa dan
fistula pada preaurikular dan retroaurikular (-)
Hidung deviasi septum nasi (-), sekret (-/-), massa (-/-)
Mulut bibir lembab, sianosis (-), oral thrush (-)
Leher benjolan di region colli
Dextra:
ukuran 10 x 6 x 3 cm, immobile, teraba keras,
NT (+), hiperemis (-)
ukuran 2 x 2 x 1 cm mobile, kenyal, NT (-),
hiperemis (-)
Sinistra:
ukuran 2 x 2 x 1 cm, mobile, kenyal, NT (-),
hiperemis (-)
ukuran 3 x 2 x 1 cm, mobile, kenyal, NT (-),
hiperemis (-)
Tenggorokan pembesaran KGB, deviasi trakea (-)
Status Generalis
Thorax Pulmo:
Inspeksi: pergerakan dinding dada simetris, retraksi
dada (-)
Palpasi: vocal fremitus simteris kanan = kiri
Perkusi: sonor diseluruh lapang paru
Auskultasi: suara dasar vesikuler (+/+), ronkhi (-/-
), wheezing (-/-)
Cor:
Inspeksi: Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi: Iktus cordis tidak teraba
Perkusi:
batas jantung kanan: ICS IV linea parasternal dextra
batas jantung kiri: ICS V linea axilaris anterior
sinistra
batas pinggang jantung: ICS III linea midclavicularis
sinistra
Auskultasi: BJ I-II murni, regular, murmur (-), gallop
(-)
Abdomen Inspeksi: datar, caput medusa (-), striae (-)
Auskultasi: Bising usus (+) normal
Palpasi: supel, nyeri tekan (-) pada seluruh
lapang abdomen, hepar dan lien tidak teraba
Perkusi: timpani, shifting dullness (-)
Ekstremitas AtasEkstremitas Bawah
PX PENUNJANG
Rontgen thorax AP (20/3/17)
Kesan: tidak tampak kelainan radiologis
pada jantung dan paru.
RESUME
• Pasien Tn. S, 33 tahun datang ke IGD RSPAD
• KU: demam sjk 1 hr SMRS,timbul mendadak, mencapai
390C, terus-menerus, membaik bila minum obat penurun
panas. Pasien menyangkal keluhan batuk, pilek, nyeri
sendi, menggigil, nyeri otot, mual, muntah, nyeri di
belakang mata, bercak kemerahan, perdarahan gusi, BAB
hitam, mimisan. Di lingkungan rumah tidak ada yang sakit
demam berdarah.
• 1 minggu SMRS  tdk dpt menggerakkan ke2 kakinya.
nyeri terasa semakin mengganggu, pasien tidak dapat
berjalan, kesemutan pada kedua kakinya yang timbul
bersamaan dengan nyeri. Riwayat trauma (-)
• 4 bulan SMRS  (+) benjolan di daerah leher kanan,
semakin membesar, timbul benjolan lain yang ukurannya
< benjolan yang pertama kali timbul, nyeri (-), kemerahan
(-). Hasil biopsi kesan kearah hiperplasia limfoid
atipikal pada KGB colli dextra, kemungkinan limfoma
folikular belum dapat diabaikan dan disarankan untuk
melakukan biopsi terbuka.
• Th. 2016  di dx SIDA sdh on ARV 7 bln
• Th. 2013  di dx TB paru  putus obat. Th. 2016 (+)
OAT (sdh 8 bln)
• RPO: ARV (7 bulan), OAT (8 bulan), Rifampicin 600 mg
1x1, INH 300 mg 1x1, Etambutol 500 mg 1x2,
Kotrimoksazol, Curcuma.
• RSE: TNI, tinggal di asrama bersama dengan istri dan satu anaknya
(usia 2 tahun). Riwayat merokok (-), alkohol (-). Pasien memiliki
riwayat berganti-ganti pasangan seksual.
• PF  sakit sedang, composmentis, tanda vital: TD: 128/77 mmHg,
Nadi: 106 x/menit, RR: 20 x/menit, Suhu: 36,50C.
• Konjungtiva anemis (-/-), mukosa bibir lembab, terdapat benjolan di
region colli dextra: ukuran 10 x 6 x 3 cm, immobile, teraba keras, NT
(+), hiperemis (-) dan ukuran 2 x 2 x 1 cm mobile, kenyal, NT (-),
hiperemis (-); sinistra: ukuran 2 x 2 x 1 cm, mobile, kenyal, NT (-),
hiperemis (-) dan ukuran 3 x 2 x 1 cm, mobile, kenyal, NT (-),
hiperemis (-), dari pemeriksaan thorax cor & pulmo dalam batas
normal. Abdomen tampak datar, bising usus (+) normal, perkusi
timpani, shifting dullness (-).
• Px penunjang  peningkatan SGOT dan SGPT pada pemeriksaan
tanggal 24/3/17 (SGOT: 218, SGPT: 67). Dari hasil pemeriksaan
tanggal 23/3/17, Hb: 12,3; Ht: 33%; Leukosit: 2460; Trombosit 37000;
IgG anti dengue (+); IgM anti dengue (+). Dari hasil pemeriksaan
tanggal 24/3/17 CD 4: 123; Anti HCV non reaktif.
DAFTAR MASALAH
1. Demam berdarah dengue
2. SIDA on ARV
3. TB on OAT
PENGKAJIAN
1. Demam Berdarah Dengue
Anamnesis
• Satu hari SMRS pasien demam, timbul
mendadak, mencapai 390C
• Pasien menyangkal keluhan batuk, pilek,
nyeri sendi, menggigil, nyeri otot, mual,
muntah, nyeri di belakang mata, bercak
kemerahan, perdarahan gusi, BAB hitam,
mimisan.
• Di lingkungan rumah tidak ada yang sakit
demam berdarah.
Px. Fisik tidak ada tanda perdarahan, efusi pleura (-),
shifting dullness (-)
Px penunjang
Px tanggal 23/3/17
Hb: 12,3
Ht: 33%
Leukosit: 2460
Trombosit 37000
IgG anti dengue (+)
IgM anti dengue (+)
Px tanggal 24/3/17
SGOT: 218
SGPT: 67
R/ Diagnosis Tidak ada
R/ Terapi
• Paracetamol 3 x 500 mg
• IVFD RL 20 tpm
R/ Edukasi
• Edukasi pasien mengenai penyakit yang
dialaminya
• Edukasi pasien mengenai penularan penyakit
• Edukasi pasien untuk menjaga status hidrasi
agar adekuat
• Diet biasa 1900 kkal/hari, makan 3x sehari,
snack 2 x/hari
R/ Monitoring
Tanda vital, cek darah rutin per 24 jam, urin
output, observasi adanya perdarahan
2. SIDA on ARV
Anamnesis
Pasien sudah didiagnosis SIDA sejak tahun
2016 dan sedang dalam pengobatan ARV bulan
ke-7
Px. Fisik Tidak ada
Px. Penunjang
Px. tanggal 24/3/17
CD4: 123
R/ Diagnosis Tidak ada
R/ Terapi Lanjut ARV
R/ Monitoring Risiko infeksi
R/ Edukasi
• Edukasi pasien mengenai penyakit yang
dialaminya
• Edukasi pasien mengenai penularan penyakit
• Edukasi pasien mengenai pengobatan OAT
dan kepatuhan minum obat
3. TB on OAT
Anamnesis
Pasien sedang dalam pengobatan OAT bulan
ke-8 dan direncanakan pemberian terapi OAT
selama 12 bulan.
Px. Fisik bunyi napas dasar vesikuler (+/+), ronkhi (-/-),
wheezing (-/-)
Px. Penunjang Tidak ada
R/ Diagnosis Tidak ada
R/ Terapi Lanjut OAT
R/ Monitoring
Tanda vital, cek darah rutin per 24 jam, urin
output, observasi adanya perdarahan
R/ Edukasi
• Edukasi pasien mengenai penyakit yang
dialaminya
• Edukasi pasien mengenai penularan penyakit
• Edukasi pasien untuk menjaga status hidrasi
agar adekuat
• Diet biasa 1900 kkal/hari, makan 3x sehari,
snack 2 x/hari
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan
Pustaka
HIV/AIDS DBD
HIV
Koinfeksi
Dengue
Definisi
Etiologi
Epidemiologi
Faktor Risiko
Gambaran
Klinis
Diagnosis
Tatalaksana
HIV/AIDS
DEFINISI
AIDS a/ kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan
oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi HIV. AIDS
merupakan tahap akhir dari infeksi HIV
HIV a/ virus yg menyerang sistem kekebalan tubuh
manusia dan kemudian menimbulkan AIDS
ETIOLOGI HIV adalah retrovirus yang merupakan virus
RNA single-stranded dengan envelope.
Virus ini akan mengkode reverse transcriptase
(RNA-dependent DNA polymerase) yg
mengkopi genom virus menjadi DNA double-
stranded yang akan berintegrasi dengan
genom penjamu.
EPIDEMIOLOGI
FAKTOR RISIKO
• Berganti2 pasangan seksual
• Transfusi darah
• Penggunaan jarum suntik scr bergantian
• Transmisi mll maternal
GAMBARAN KLINIS
Infeksi
Primer
Seropositif
yg
asimtomatik
Seropositif
yg
simtomatik
Fase AIDS
GAMBARAN KLINIS
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
Definisi
Etiologi
Epidemiologi
Gambaran
Klinis
Diagnosis
Tatalaksana
DBD
DEFINISI
Mrpkn penyakit demam akut yang disebabkan o/
virus dengue
Famili:
flaviviridae
Genus: flavivirus
RNA rantai
tunggal
4 serotipe 
DEN 1-4
3 protein
struktural  C,
M, E
Protein
nonstruktural
Vektor: nyamuk
genus Aedes
Pembiakan: di
air jernih
EPIDEMIOLOGI
• Tjd di daerah tropis > 100 negara, sebanyak 2,5 miliar org
(+) risiko terinfx, diperkirakan 50 juta terinfeksi serta
500.000 dengan DBD.
• Dari 500.000 kasus diatas memiliki angka kematian
sekitar 20%.
• Di Indonesia kasus kematian sekitar 1,1% dari 58.301
kasus pada bulan April 2004.
GAMBARAN KLINIS
Fase Demam Fase Kritis
Fase
Penyembuhan
Fase Demam
• Demam
mendadak 2-7
hr
• Muka merah,
nyeri seluruh
tubuh,
mialgia,
atralgia
Fase Kritis
• Pd hari ke 3-7
• Suhu tubuh
turun, (+)
kebocoran
plasma (24-48
jam)
Fase
Penyembuhan
• Resorpsi
cairan
ekstravaskular
ke
intravaskular
(48-72 jam)
• Klinis
membaik
DIAGNOSIS
• Anamnesis
• Px Fisik
• Px Penunjang
• Leukosit
• Trombosit
• Hematokrit Hemostasis
• Protein/albumin
• SGOT/SGPT
• Ureum, kreatinin
• Imunoserologi  IgM & IgM
• NS1
TALAK
Nonfarmakologis
• Istirahat
• Tingkatkan
asupan cairan
oral
• Pantau tanda2
syok
Farmakologis
• Simtomatis
• Cairan IV
HIV KOINFEKSI DENGUE
• Siong dkk (2008)  penelitian di RS Tan Tock Seng
Singapura
• Dari 5 pasien yg (+) koinfeksi DENV-HIV, gej. Yg umum
dirasakan  demam (5 pasien) dan kehilangan nafsu
makan (4 pasien)
• Gejala lain  mual, muntah, sakit kepala, nyeri diseluruh
badan, diare dan rash.
• Demam mrp gej. pertama yg dilaporkan o/ semua pasien
& pada 1 pasien demam merupakan gejala satu2nya yg
ada.
• (-) gejala batuk, sakit tenggorokan, nyeri sendi, nyeri
retro-orbita.
• Tanda yang didapatkan  demam (37,5 – 40,90C),
petekie (1 pasien), 4 pasien lain(+) general
flushing/maculopapular rash. TTV stabil. Tdk ada yg (+)
hepatomegali, splenomegali, efusi pleura, asites atau
conjunctival suffusion
• Hasil lab  4 pasien (+) leukopenia (leukosit ≤ 4 x109/l), 5
pasien mengalami trombositopenia (trombosit < 100 x
109/l) yg tjd slm 1-6 hari (rata-rata 3 hari).
• Tdk ada pasien yg (+) pe/peHt >20%. 2 pasien (+)
pe ALT dan/atau AST 3x lipat dari batas atas nilai
normal. 1 pasien (+) hipoalbuminemia dengan kadar
albumin darah 36 g/l.
• Pang dkk (2015)  pasien DENV-HIV (+) frekuensi nadi
yg > tinggi (rata- rata 111 x/menit) dari pasien dengue
(rata-rata 90 x/menit).
• Gej. klinis spt manifestasi perdarahan, rash, leukopenia, mual,
muntah, nyeri, trombositopenia tidak terdapat perbedaan yang
signifikan.
• Selama perawatan, pasien DENV-HIV memiliki risiko yang
lebih rendah untuk mengalami manifestasi perdarahan dan
rash.
• Akumulasi cairan, hepatomegali, dan keterlibatan organ lain
tidak berbeda secara signifikan pada pasien DENV-HIV.
• Gambaran lab pasien DENV-HIV scr signifikan berhubungan
dengan peningkatan kadar eosinofil (DENV-HIV: 4-6; DENV: 1-
3), kadar Ht > rendah (DENV-HIV: 35,9 – 46,4%; DENV: 42,9 –
48,7%), & kadar kalium darah > rendah (DENV-HIV: 2,9 – 3,3;
DENV: 3,2 – 3,7).
• Tdk ada pe peningkatan progresifitas peny. HIV
dilaporkan pd pasien dgn DENV3-HIV di Kuba.
• Joob dkk tahun 2014  meskipun pasien mengalami
infeksi dengue, sel CD4+ tetap dalam kadar normal & tdk
ada peprogresifitas penyakit HIV
BAB III
ANALISA KASUS
KASUS PEMBAHASAN
Pasien Tn. S, 33 tahun mengalami demam
sejak satu hari SMRS.
Demam timbul mendadak, mencapai 390C
Demam terus-menerus, membaik bila pasien
minum PCT
Demam a/ manifestasi klinis yg umumnya timbul
tjd krn adanya peningkatan set point regulator
suhu tubuh
onset akut
Pada penyakit demam berdarah manifestasi
klinis dimulai dengan demam yang tinggi, timbul
mendadak dan bersifat kontinu
 Gambaran demam pd infeksi virus
Tidak didapatkan adanya keluhan batuk, pilek,
nyeri sendi, menggigil, nyeri otot, mual,
muntah, nyeri di belakang mata, bercak
kemerahan, perdarahan gusi, mimisan,
penurunan nafsu makan dan minum, BAB
hitam.
Siong dkk 2008  dari 5 pasien yang mengalami
koinfeksi DENV-HIV, gejala yang umumnya
dirasakan adalah demam (5 pasien) dan
kehilangan nafsu makan (4 pasien).
Demam mrp gej. pertama dilaporkan oleh semua
pasien dan pada satu pasien demam merupakan
gejala satu-satunya yang ada.
Tidak ada pasien yang mengeluhkan adanya
gejala batuk, sakit tenggorokan, nyeri sendi, nyeri
retro-orbita
KASUS PEMBAHASAN
Kesadaran: composmentis
TD: 128/77 mmHg
Nadi: 106x/menit
RR: 20x/menit
Suhu: 36,50C
Tidak ada tanda-tanda perdarahan seperti
perdarahan gusi, mimisan, tidak ada efusi
pleura, pembesaran hepar tidak teraba.
Siong dkk (2008)  tanda yang didapatkan
a/ demam (37,5 – 40,90C), hanya satu
pasien yang mengalami petekie, 4 pasien
lainnya mengalami general flushing atau
maculopapular rash.
TTV semua pasien stabil.
Tdk ada pasien yg (+) tanda klinis dengue
lain seperti hepatomegali, splenomegali,
efusi pleura, asites atau conjunctival
suffusion.
Pang dkk (2015)  pasien dengan DENV-
HIV (+) frekuensi nadi yg > tinggi (rata-rata
111 x/menit) dari pasien dengue (rata-rata
90 x/menit).
Selama perawatan, pasien DENV-HIV (+)
risiko > rendah U/ (+) manifestasi
perdarahan & rash.
KASUS PEMBAHASAN
Awal masuk (20/3/17) trombosit: 71.000
Trombosit terendah sebesar 24.000 (26/3/17)
Trombosit pasien mulai meningkat pada
tanggal 27/3/17 (42.000)
Trombositopenia ec penghancuran trombosit
dan (+) peningkatan permeabilitas
(+) protein NS1 & prM  molecular mimicry
(+) depresi SSTL
Pasien HIV memiliki risiko untuk mengalami
trombositopenia  trombositopenia primer terkait
HIV dan trombositopenia sekunder
Tanggal 20/3/17 Leukosit: 4790
Kadar leukosit terendah: 2700 (26/3/17)
Pada infeksi virus dengue, kadar leukosit dapat
normal atau menurun.
Tanggal 20/3/17 Ht: 35%) dan semakin
menurun sampai dengan 28% (26/3/17)
Hal ini tidak sesuai dengan gambaran klinis
infeksi dengue yang biasanya ditandai dengan
adanya peningkatan hematokrit > 20%.
Pang dkk tahun 2015  pasien dengan DENV-
HIV memiliki kadar Ht yg > rendah dibandingkan
dengan pasien DENV (pada DENV-HIV: 35,9 –
46,4%; DENV: 42,9 – 48,7%).
KASUS PEMBAHASAN
Pada pemeriksaan imunoserologis didapatkan
IgG anti dengue (+) dan IgM anti dengue (+).
Pada pemeriksaan kimia klinik terdapat
peningkatan SGOT (59) dan SGPT (52).
Peningkatan kadar IgG dapat menunjukkan
adanya infeksi primer dan sekunder
Pada infeksi virus dengue, terdapat peningkatan
SGOT yang lebih tinggi dari SGPT.
Penyebab peningkatan aminotransferase selama
infeksi akut virus dengue masih belum diketahui
dgn jelas.
Infx dengue dpt kerusakan pd jar. non-hepatik yg
dpt meningkatkan SGOT, peningkatan kadar
aminotransferase tidak sepenuhnya dikarenakan
oleh keterlibatan kerusakan hati.
ARV pada pasien
Tenofovir
Lamivudin
Efavirenz
BAB IV
KESIMPULAN
KESIMPULAN
• HIV a/ virus yg menyerang sistem kekebalan tubuh manusia
dan kemudian menimbulkan AIDS.
• Dengue disebabkan o/ virus dengue (DENV 1 – 4)  famili
Flaviviridae, ditemukan di daerah tropis/subtropis.
• Gej. klasik demam pd dengue a/ demam, sakit kepala, mialgia,
atralgia, & rash. Btk berat  DBD/DSS dpt mengancam nyawa
• Manifestasi klinis pada pasien DENV-HIV tidak menunjukkan
gejala klasik yang khas seperti pasien DBD dengan infeksi
tunggal DENV .
• Meskipun epidemiologinya tumpang tindih, pengetahuan ttg
perbedaan manifestasi klinis & tingkat keparahan penyakit
antara pasien koinfeksi DENV-HIV dan DENV terbatas.
• Sejauh ini hanya terdapat bbrp laporan kasus yang sudah
dipublikasikan. Diperlukan adanya penelitian lebih lanjut
mengenai HIV koinfeksi DENV agar dapat meningkatkan
pemahaman mengenai penyakit tersebut.

More Related Content

What's hot

Kasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHF
Kasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHFKasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHF
Kasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHF
Tenri Ashari Wanahari
 
Kasus kecil_hematemesis melena
Kasus kecil_hematemesis melenaKasus kecil_hematemesis melena
Kasus kecil_hematemesis melenaTBM Ischiadicus
 
131636174 evans-sindrom
131636174 evans-sindrom131636174 evans-sindrom
131636174 evans-sindrom
VioniZuhdi
 
Giovanni status bedah
Giovanni   status bedahGiovanni   status bedah
Giovanni status bedah
Giovanni Gilbiyanto
 
Sindroma Lupus Eritematosus.pptx
Sindroma Lupus Eritematosus.pptxSindroma Lupus Eritematosus.pptx
Sindroma Lupus Eritematosus.pptx
AvinoMulanaFikri1
 
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2dDokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
najmiatulislami
 
Tuberculosis Milier dan Meningitis Tbc
Tuberculosis Milier dan Meningitis TbcTuberculosis Milier dan Meningitis Tbc
Tuberculosis Milier dan Meningitis Tbc
Soroy Lardo
 
Gagal ginjal akut pada malaria
Gagal ginjal akut pada malariaGagal ginjal akut pada malaria
Gagal ginjal akut pada malaria
Soroy Lardo
 
PPOK Case
PPOK CasePPOK Case
PPOK Case
Phil Adit R
 
PENGAMBILAN SEJARAH - SISTEM ALIMENTARI
PENGAMBILAN SEJARAH - SISTEM ALIMENTARIPENGAMBILAN SEJARAH - SISTEM ALIMENTARI
PENGAMBILAN SEJARAH - SISTEM ALIMENTARI
Muhammad Nasrullah
 
236597716 case-besar-chf-finish
236597716 case-besar-chf-finish236597716 case-besar-chf-finish
236597716 case-besar-chf-finish
homeworkping3
 
Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection
Soroy Lardo
 
PENGAMBILAN SEJARAH & PEMERIKSAAN FIZIKAL - SISTEM GENITOURINARI
PENGAMBILAN SEJARAH & PEMERIKSAAN FIZIKAL - SISTEM GENITOURINARIPENGAMBILAN SEJARAH & PEMERIKSAAN FIZIKAL - SISTEM GENITOURINARI
PENGAMBILAN SEJARAH & PEMERIKSAAN FIZIKAL - SISTEM GENITOURINARI
Muhammad Nasrullah
 
239930897 case-hsp
239930897 case-hsp239930897 case-hsp
239930897 case-hsp
homeworkping4
 
Lapsus poliomyelitis
Lapsus poliomyelitisLapsus poliomyelitis
Lapsus poliomyelitis
aindrayoga
 
Sindrom nefrotik relaps
Sindrom nefrotik relapsSindrom nefrotik relaps
Sindrom nefrotik relapsWiwin Meiriana
 

What's hot (18)

Kasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHF
Kasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHFKasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHF
Kasus Kecil Interna : CKD, Hipertensi, Diabetes Melitus, CHF
 
Kasus kecil_hematemesis melena
Kasus kecil_hematemesis melenaKasus kecil_hematemesis melena
Kasus kecil_hematemesis melena
 
131636174 evans-sindrom
131636174 evans-sindrom131636174 evans-sindrom
131636174 evans-sindrom
 
Giovanni status bedah
Giovanni   status bedahGiovanni   status bedah
Giovanni status bedah
 
Sindroma Lupus Eritematosus.pptx
Sindroma Lupus Eritematosus.pptxSindroma Lupus Eritematosus.pptx
Sindroma Lupus Eritematosus.pptx
 
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2dDokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
 
Tuberculosis Milier dan Meningitis Tbc
Tuberculosis Milier dan Meningitis TbcTuberculosis Milier dan Meningitis Tbc
Tuberculosis Milier dan Meningitis Tbc
 
Gagal ginjal akut pada malaria
Gagal ginjal akut pada malariaGagal ginjal akut pada malaria
Gagal ginjal akut pada malaria
 
PPOK Case
PPOK CasePPOK Case
PPOK Case
 
PENGAMBILAN SEJARAH - SISTEM ALIMENTARI
PENGAMBILAN SEJARAH - SISTEM ALIMENTARIPENGAMBILAN SEJARAH - SISTEM ALIMENTARI
PENGAMBILAN SEJARAH - SISTEM ALIMENTARI
 
236597716 case-besar-chf-finish
236597716 case-besar-chf-finish236597716 case-besar-chf-finish
236597716 case-besar-chf-finish
 
Ppt dhf
Ppt dhfPpt dhf
Ppt dhf
 
Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection
 
PENGAMBILAN SEJARAH & PEMERIKSAAN FIZIKAL - SISTEM GENITOURINARI
PENGAMBILAN SEJARAH & PEMERIKSAAN FIZIKAL - SISTEM GENITOURINARIPENGAMBILAN SEJARAH & PEMERIKSAAN FIZIKAL - SISTEM GENITOURINARI
PENGAMBILAN SEJARAH & PEMERIKSAAN FIZIKAL - SISTEM GENITOURINARI
 
Bab iii dislokasi ankle
Bab iii dislokasi ankleBab iii dislokasi ankle
Bab iii dislokasi ankle
 
239930897 case-hsp
239930897 case-hsp239930897 case-hsp
239930897 case-hsp
 
Lapsus poliomyelitis
Lapsus poliomyelitisLapsus poliomyelitis
Lapsus poliomyelitis
 
Sindrom nefrotik relaps
Sindrom nefrotik relapsSindrom nefrotik relaps
Sindrom nefrotik relaps
 

Similar to Co Infection Dengue and HIV/AIDS

Mini CEX BPH.pptx
Mini CEX BPH.pptxMini CEX BPH.pptx
Mini CEX BPH.pptx
FransYensen
 
Ny. TS CHF MI MS .pptx
Ny. TS CHF MI MS .pptxNy. TS CHF MI MS .pptx
Ny. TS CHF MI MS .pptx
Anisa Karamina
 
LAPKAS 1_Sepsis.pptx
LAPKAS 1_Sepsis.pptxLAPKAS 1_Sepsis.pptx
LAPKAS 1_Sepsis.pptx
MichaelJosia2
 
POMR Minggu Pagi edit 1.pptx
POMR Minggu Pagi edit 1.pptxPOMR Minggu Pagi edit 1.pptx
POMR Minggu Pagi edit 1.pptx
SyahrulAdzim
 
Nurtika CBD Diare Kronis.pptx
Nurtika CBD Diare Kronis.pptxNurtika CBD Diare Kronis.pptx
Nurtika CBD Diare Kronis.pptx
Nurtika2
 
LAPJAG BEDAH_Jumat 4_8_23_22.00-06.00.pptx
LAPJAG BEDAH_Jumat 4_8_23_22.00-06.00.pptxLAPJAG BEDAH_Jumat 4_8_23_22.00-06.00.pptx
LAPJAG BEDAH_Jumat 4_8_23_22.00-06.00.pptx
deruapriansyah
 
striktur_Uretra_lapsus_ppt.pptnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
striktur_Uretra_lapsus_ppt.pptnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnstriktur_Uretra_lapsus_ppt.pptnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
striktur_Uretra_lapsus_ppt.pptnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
stefanimeds
 
Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec app
Puteri Mentira
 
PPT CASE 2 IVAN.pptx
PPT CASE 2 IVAN.pptxPPT CASE 2 IVAN.pptx
PPT CASE 2 IVAN.pptx
ivand15
 
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Soroy Lardo
 
172428176 kejang-demam-case-surjo
172428176 kejang-demam-case-surjo172428176 kejang-demam-case-surjo
172428176 kejang-demam-case-surjo
homeworkping8
 
Morning report koas interna 2020-2022 .pptx
Morning report koas interna 2020-2022 .pptxMorning report koas interna 2020-2022 .pptx
Morning report koas interna 2020-2022 .pptx
huseintuharea
 
Ppt bronkopneumonia
Ppt bronkopneumoniaPpt bronkopneumonia
Ppt bronkopneumonia
Dani Yan Sadli
 
PPT Ujian tahap 1 n3urologi dr Arif-1.pptx
PPT Ujian tahap 1 n3urologi dr Arif-1.pptxPPT Ujian tahap 1 n3urologi dr Arif-1.pptx
PPT Ujian tahap 1 n3urologi dr Arif-1.pptx
KikieRizkyHening
 
91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar
homeworkping4
 
LAPORAN KASUS.pptx
LAPORAN KASUS.pptxLAPORAN KASUS.pptx
LAPORAN KASUS.pptx
muhammadfaris643105
 
Belajar i.pptx
 Belajar i.pptx Belajar i.pptx
Belajar i.pptx
FinnyOktaria
 
PPT CRS Fikri Arfu Riza.pptx
PPT CRS Fikri Arfu Riza.pptxPPT CRS Fikri Arfu Riza.pptx
PPT CRS Fikri Arfu Riza.pptx
AlisiaNurjannah
 
vdokumen.com_case-report-558464ad79559.pptx
vdokumen.com_case-report-558464ad79559.pptxvdokumen.com_case-report-558464ad79559.pptx
vdokumen.com_case-report-558464ad79559.pptx
RioPutraPamungkas
 

Similar to Co Infection Dengue and HIV/AIDS (20)

Mini CEX BPH.pptx
Mini CEX BPH.pptxMini CEX BPH.pptx
Mini CEX BPH.pptx
 
Ny. TS CHF MI MS .pptx
Ny. TS CHF MI MS .pptxNy. TS CHF MI MS .pptx
Ny. TS CHF MI MS .pptx
 
LAPKAS 1_Sepsis.pptx
LAPKAS 1_Sepsis.pptxLAPKAS 1_Sepsis.pptx
LAPKAS 1_Sepsis.pptx
 
POMR Minggu Pagi edit 1.pptx
POMR Minggu Pagi edit 1.pptxPOMR Minggu Pagi edit 1.pptx
POMR Minggu Pagi edit 1.pptx
 
Nurtika CBD Diare Kronis.pptx
Nurtika CBD Diare Kronis.pptxNurtika CBD Diare Kronis.pptx
Nurtika CBD Diare Kronis.pptx
 
LAPJAG BEDAH_Jumat 4_8_23_22.00-06.00.pptx
LAPJAG BEDAH_Jumat 4_8_23_22.00-06.00.pptxLAPJAG BEDAH_Jumat 4_8_23_22.00-06.00.pptx
LAPJAG BEDAH_Jumat 4_8_23_22.00-06.00.pptx
 
striktur_Uretra_lapsus_ppt.pptnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
striktur_Uretra_lapsus_ppt.pptnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnstriktur_Uretra_lapsus_ppt.pptnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
striktur_Uretra_lapsus_ppt.pptnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
 
Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec app
 
PPT CASE 2 IVAN.pptx
PPT CASE 2 IVAN.pptxPPT CASE 2 IVAN.pptx
PPT CASE 2 IVAN.pptx
 
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
 
172428176 kejang-demam-case-surjo
172428176 kejang-demam-case-surjo172428176 kejang-demam-case-surjo
172428176 kejang-demam-case-surjo
 
dd
dddd
dd
 
Morning report koas interna 2020-2022 .pptx
Morning report koas interna 2020-2022 .pptxMorning report koas interna 2020-2022 .pptx
Morning report koas interna 2020-2022 .pptx
 
Ppt bronkopneumonia
Ppt bronkopneumoniaPpt bronkopneumonia
Ppt bronkopneumonia
 
PPT Ujian tahap 1 n3urologi dr Arif-1.pptx
PPT Ujian tahap 1 n3urologi dr Arif-1.pptxPPT Ujian tahap 1 n3urologi dr Arif-1.pptx
PPT Ujian tahap 1 n3urologi dr Arif-1.pptx
 
91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar
 
LAPORAN KASUS.pptx
LAPORAN KASUS.pptxLAPORAN KASUS.pptx
LAPORAN KASUS.pptx
 
Belajar i.pptx
 Belajar i.pptx Belajar i.pptx
Belajar i.pptx
 
PPT CRS Fikri Arfu Riza.pptx
PPT CRS Fikri Arfu Riza.pptxPPT CRS Fikri Arfu Riza.pptx
PPT CRS Fikri Arfu Riza.pptx
 
vdokumen.com_case-report-558464ad79559.pptx
vdokumen.com_case-report-558464ad79559.pptxvdokumen.com_case-report-558464ad79559.pptx
vdokumen.com_case-report-558464ad79559.pptx
 

More from Soroy Lardo

Sepsis with Hemodyalisis
Sepsis with HemodyalisisSepsis with Hemodyalisis
Sepsis with Hemodyalisis
Soroy Lardo
 
Cardiac Manifestation in Dengue Infection
Cardiac Manifestation in Dengue InfectionCardiac Manifestation in Dengue Infection
Cardiac Manifestation in Dengue Infection
Soroy Lardo
 
Case Report : Integrating Review Inflammation and Commorbid diseases
Case Report : Integrating Review Inflammation and Commorbid diseasesCase Report : Integrating Review Inflammation and Commorbid diseases
Case Report : Integrating Review Inflammation and Commorbid diseases
Soroy Lardo
 
Candidiasis in Febrile Neutropenia
Candidiasis in Febrile  NeutropeniaCandidiasis in Febrile  Neutropenia
Candidiasis in Febrile Neutropenia
Soroy Lardo
 
Rabies : approach diagnostic and prophylaxis
Rabies : approach diagnostic and  prophylaxisRabies : approach diagnostic and  prophylaxis
Rabies : approach diagnostic and prophylaxis
Soroy Lardo
 
Referrat Liver Asbcess
Referrat Liver AsbcessReferrat Liver Asbcess
Referrat Liver Asbcess
Soroy Lardo
 
Duty report aplastic anemia mei 2017
Duty report aplastic anemia mei 2017Duty report aplastic anemia mei 2017
Duty report aplastic anemia mei 2017
Soroy Lardo
 
COPD and Key Indicators For Considering Diagnosis
COPD and Key Indicators For Considering DiagnosisCOPD and Key Indicators For Considering Diagnosis
COPD and Key Indicators For Considering Diagnosis
Soroy Lardo
 
Mers co v - journal reading
Mers co v - journal readingMers co v - journal reading
Mers co v - journal reading
Soroy Lardo
 
Mycardial Dysfunction Sepsis
Mycardial Dysfunction SepsisMycardial Dysfunction Sepsis
Mycardial Dysfunction Sepsis
Soroy Lardo
 
Nontuberculosis mycobacterial pulmonary infections
Nontuberculosis mycobacterial pulmonary infectionsNontuberculosis mycobacterial pulmonary infections
Nontuberculosis mycobacterial pulmonary infections
Soroy Lardo
 
Melena et Causa Gastritis Erosiva and Hypertension
Melena et Causa Gastritis Erosiva and HypertensionMelena et Causa Gastritis Erosiva and Hypertension
Melena et Causa Gastritis Erosiva and Hypertension
Soroy Lardo
 
Chronic Kidney Diseases, DM and GERD
Chronic Kidney Diseases, DM and GERDChronic Kidney Diseases, DM and GERD
Chronic Kidney Diseases, DM and GERD
Soroy Lardo
 
Audit Sepsis : Case Report
Audit Sepsis : Case ReportAudit Sepsis : Case Report
Audit Sepsis : Case Report
Soroy Lardo
 
Aspek Mikrobiologi dari Infeksi dan Sepsis
Aspek Mikrobiologi dari Infeksi dan SepsisAspek Mikrobiologi dari Infeksi dan Sepsis
Aspek Mikrobiologi dari Infeksi dan Sepsis
Soroy Lardo
 
Interaksi infeksi dan penyakit autoimun
Interaksi infeksi dan penyakit autoimunInteraksi infeksi dan penyakit autoimun
Interaksi infeksi dan penyakit autoimun
Soroy Lardo
 
Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS
Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS  Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS
Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS
Soroy Lardo
 
Yellow fever
Yellow feverYellow fever
Yellow fever
Soroy Lardo
 
Approaches to Univestigated Dyspepsia
Approaches to Univestigated DyspepsiaApproaches to Univestigated Dyspepsia
Approaches to Univestigated Dyspepsia
Soroy Lardo
 
Traveler medicine
Traveler medicine   Traveler medicine
Traveler medicine
Soroy Lardo
 

More from Soroy Lardo (20)

Sepsis with Hemodyalisis
Sepsis with HemodyalisisSepsis with Hemodyalisis
Sepsis with Hemodyalisis
 
Cardiac Manifestation in Dengue Infection
Cardiac Manifestation in Dengue InfectionCardiac Manifestation in Dengue Infection
Cardiac Manifestation in Dengue Infection
 
Case Report : Integrating Review Inflammation and Commorbid diseases
Case Report : Integrating Review Inflammation and Commorbid diseasesCase Report : Integrating Review Inflammation and Commorbid diseases
Case Report : Integrating Review Inflammation and Commorbid diseases
 
Candidiasis in Febrile Neutropenia
Candidiasis in Febrile  NeutropeniaCandidiasis in Febrile  Neutropenia
Candidiasis in Febrile Neutropenia
 
Rabies : approach diagnostic and prophylaxis
Rabies : approach diagnostic and  prophylaxisRabies : approach diagnostic and  prophylaxis
Rabies : approach diagnostic and prophylaxis
 
Referrat Liver Asbcess
Referrat Liver AsbcessReferrat Liver Asbcess
Referrat Liver Asbcess
 
Duty report aplastic anemia mei 2017
Duty report aplastic anemia mei 2017Duty report aplastic anemia mei 2017
Duty report aplastic anemia mei 2017
 
COPD and Key Indicators For Considering Diagnosis
COPD and Key Indicators For Considering DiagnosisCOPD and Key Indicators For Considering Diagnosis
COPD and Key Indicators For Considering Diagnosis
 
Mers co v - journal reading
Mers co v - journal readingMers co v - journal reading
Mers co v - journal reading
 
Mycardial Dysfunction Sepsis
Mycardial Dysfunction SepsisMycardial Dysfunction Sepsis
Mycardial Dysfunction Sepsis
 
Nontuberculosis mycobacterial pulmonary infections
Nontuberculosis mycobacterial pulmonary infectionsNontuberculosis mycobacterial pulmonary infections
Nontuberculosis mycobacterial pulmonary infections
 
Melena et Causa Gastritis Erosiva and Hypertension
Melena et Causa Gastritis Erosiva and HypertensionMelena et Causa Gastritis Erosiva and Hypertension
Melena et Causa Gastritis Erosiva and Hypertension
 
Chronic Kidney Diseases, DM and GERD
Chronic Kidney Diseases, DM and GERDChronic Kidney Diseases, DM and GERD
Chronic Kidney Diseases, DM and GERD
 
Audit Sepsis : Case Report
Audit Sepsis : Case ReportAudit Sepsis : Case Report
Audit Sepsis : Case Report
 
Aspek Mikrobiologi dari Infeksi dan Sepsis
Aspek Mikrobiologi dari Infeksi dan SepsisAspek Mikrobiologi dari Infeksi dan Sepsis
Aspek Mikrobiologi dari Infeksi dan Sepsis
 
Interaksi infeksi dan penyakit autoimun
Interaksi infeksi dan penyakit autoimunInteraksi infeksi dan penyakit autoimun
Interaksi infeksi dan penyakit autoimun
 
Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS
Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS  Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS
Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS
 
Yellow fever
Yellow feverYellow fever
Yellow fever
 
Approaches to Univestigated Dyspepsia
Approaches to Univestigated DyspepsiaApproaches to Univestigated Dyspepsia
Approaches to Univestigated Dyspepsia
 
Traveler medicine
Traveler medicine   Traveler medicine
Traveler medicine
 

Recently uploaded

NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 

Recently uploaded (20)

NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 

Co Infection Dengue and HIV/AIDS

  • 1. LAPORAN KASUS HIV KOINFEKSI VIRUS DENGUE Disusun Oleh: Saraswati Qonitah Thifal 1610221065 SUB SMF /DIVISI PENYAKIT TROPIK DAN INFEKSI DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM RS PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SOEBROTO PERIODE 13 MARET – 20 MEI 2017 FAKULTAS KEDOKTERAN UPN “VETERAN” JAKARTA 2017 Pembimbing dr. Deka Larasati, Sp.PD, M.Biomed Pembimbing Dr. dr. Soroy Lardo, Sp.PD FINASIM
  • 3. IDENTITAS PASIEN • Nama : Tn. S • Tanggal Lahir : 10 Juli 1983 • Umur : 33 tahun • Alamat : Sukabumi • Pekerjaan : Swasta • Agama : Islam • Suku Bangsa : Jawa • Perkawinan : Menikah • Status Pasien : BPJS • No. RM : 834174 • Tanggal Masuk : 20 Maret 2017 • Tempat : Lt. 6 PU
  • 4. ANAMNESIS Keluhan Utama Demam sejak 1 hari SMRS
  • 5. • timbul mendadak, mencapai 390C. • (-) keluhan batuk, pilek, nyeri sendi, menggigil, nyeri otot, mual, muntah, nyeri di belakang mata, bercak kemerahan, perdarahan gusi, mimisan, BAB hitam. (-) penurunan nafsu makan dan minum. 1 hari SMRS • Tdk dpt menggerakkan kedua kakinya sejak 1 minggu SMRS • Nyeri pinggang yang menjalar pada kedua kaki sejak 3 minggu SMRS • Kesemutan pada kedua kakinya (timbul brg keluhan nyeri pinggang • Riwayat trauma (-) 1 minggu SMRS Riwayat Penyakit Sekarang
  • 6. • (+) benjolan di leher di kanan, makin membesar, kmd (+) benjolan di leher kiri, nyeri (-), kemerahan (-) • Telinga berdenging, rasa penuh di telinga (-), hidung tersumbat (-), mimisan (-) • Biopsi  kesan lebih kearah hiperplasia limfoid atipikal pada KGB colli dextra 4 bulan SMRS • Di dx SIDA  sdh (+) ARV slm 7 blnTahun 2016 • Di dx TB  minum obat hanya 5/6 bulan • Th 2016  mulai OAT lg, skrg sdh bln ke-8Tahun 2013
  • 7. RPD DM : (-) HT : (-) Jantung : (-) Asma : (-) Tumor/keganasan : (-) Ginjal : (-) Operasi : (-) Trauma : (-) Riw. kel. yg sama : (-) RPK DM : (-) HT : (-) Jantung : (-) Asma : (-) Tumor/keganasan : (-) Ginjal : (-)
  • 8. RPO 1. ARV (7 bulan) 2. OAT (8 bulan) • Rifampicin 600 mg 1x1 • INH 300 mg 1x1 • Etambutol 500 mg 1x2 3. Kotrimoksazol 4. Curcuma
  • 9. ANAMNESIS SISTEM Kepala Pusing (-), nyeri kepala (-) Mata Mata berkunang-kunang (-/-), kabur (-/-), gatal (-/-), mata kuning (-/-), bengkak (-/-), bola mata menonjol (-), pandangan double (-) Wajah Rasa kesemutan, kebas di daerah wajah sebelah kanan sampai dagu Hidung Keluar darah (-), keluar lendir (-), tersumbat (- ), gatal (-), gangguan penciuman (-) Telinga Penurunan pendengaran (-/-), berdenging (-/- ), keluar cairan atau darah (-/-) Mulut Bibir kering (-), sariawan (-), gusi berdarah (-), gangguan pengecapan (-), oral thrush (-) Tenggorokan Rasa kering dan gatal (-), serak (-), sukar menelan (-)
  • 10. ANAMNESIS SISTEM Leher Benjolan di leher (+), nyeri (+), terasa kebas & kesemutan Respirasi Sesak (-), batuk (-), dahak (-), nyeri dada (-), mengi (-) Kardiovaskular Berdebar-debar (-), nyeri dada (-) Gastrointestinal Nyeri ulu hati/epigastrium (-), mual (-), muntah (-), cepat haus (-), nafsu makan menurun (-), diare (-), sulit BAB (-), BAB berdarah (-), perut nyeri setelah makan (-), BAB warna dempul (-), BAB warna hitam (-) Genitourinaria Nyeri saat BAK (-), panas saat BAK (-), sulit keluar pada awal BAK (-), BAK menetes (-), warna seperti teh (-), nanah (-), gatal (-) Ekstremitas Lemas, nyeri sendi (-), edema pitting (-/-), kesemutan (-), kelemahan anggota gerak: tungkai bawah (+/+).
  • 11. PX FISIK (16/12/16 15.30 WIB) • KU : sakit sedang • Kesadaran : composmentis • Kesan Gizi : overweight Status gizi BB : 68 kg TB : 170 cm IMT : 24,28 Kesan : overweight
  • 12. Tanda Vital Suhu: 36,5 ºC Nadi: 106 x/menit, reguler, isi cukup RR: 20 x/menit TD: 128/77 mmHg Status Generalis Kepala Normocephal, distribusi rambut merata, rambut tidak mudah dicabut. Mata Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) Telinga bentuk telinga normal, sekret (-/-), massa dan fistula pada preaurikular dan retroaurikular (-) Hidung deviasi septum nasi (-), sekret (-/-), massa (-/-) Mulut bibir lembab, sianosis (-), oral thrush (-) Leher benjolan di region colli Dextra: ukuran 10 x 6 x 3 cm, immobile, teraba keras, NT (+), hiperemis (-) ukuran 2 x 2 x 1 cm mobile, kenyal, NT (-), hiperemis (-) Sinistra: ukuran 2 x 2 x 1 cm, mobile, kenyal, NT (-), hiperemis (-) ukuran 3 x 2 x 1 cm, mobile, kenyal, NT (-), hiperemis (-) Tenggorokan pembesaran KGB, deviasi trakea (-) Status Generalis Thorax Pulmo: Inspeksi: pergerakan dinding dada simetris, retraksi dada (-) Palpasi: vocal fremitus simteris kanan = kiri Perkusi: sonor diseluruh lapang paru Auskultasi: suara dasar vesikuler (+/+), ronkhi (-/- ), wheezing (-/-) Cor: Inspeksi: Iktus cordis tidak terlihat Palpasi: Iktus cordis tidak teraba Perkusi: batas jantung kanan: ICS IV linea parasternal dextra batas jantung kiri: ICS V linea axilaris anterior sinistra batas pinggang jantung: ICS III linea midclavicularis sinistra Auskultasi: BJ I-II murni, regular, murmur (-), gallop (-) Abdomen Inspeksi: datar, caput medusa (-), striae (-) Auskultasi: Bising usus (+) normal Palpasi: supel, nyeri tekan (-) pada seluruh lapang abdomen, hepar dan lien tidak teraba Perkusi: timpani, shifting dullness (-)
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18. Rontgen thorax AP (20/3/17) Kesan: tidak tampak kelainan radiologis pada jantung dan paru.
  • 19. RESUME • Pasien Tn. S, 33 tahun datang ke IGD RSPAD • KU: demam sjk 1 hr SMRS,timbul mendadak, mencapai 390C, terus-menerus, membaik bila minum obat penurun panas. Pasien menyangkal keluhan batuk, pilek, nyeri sendi, menggigil, nyeri otot, mual, muntah, nyeri di belakang mata, bercak kemerahan, perdarahan gusi, BAB hitam, mimisan. Di lingkungan rumah tidak ada yang sakit demam berdarah. • 1 minggu SMRS  tdk dpt menggerakkan ke2 kakinya. nyeri terasa semakin mengganggu, pasien tidak dapat berjalan, kesemutan pada kedua kakinya yang timbul bersamaan dengan nyeri. Riwayat trauma (-)
  • 20. • 4 bulan SMRS  (+) benjolan di daerah leher kanan, semakin membesar, timbul benjolan lain yang ukurannya < benjolan yang pertama kali timbul, nyeri (-), kemerahan (-). Hasil biopsi kesan kearah hiperplasia limfoid atipikal pada KGB colli dextra, kemungkinan limfoma folikular belum dapat diabaikan dan disarankan untuk melakukan biopsi terbuka. • Th. 2016  di dx SIDA sdh on ARV 7 bln • Th. 2013  di dx TB paru  putus obat. Th. 2016 (+) OAT (sdh 8 bln) • RPO: ARV (7 bulan), OAT (8 bulan), Rifampicin 600 mg 1x1, INH 300 mg 1x1, Etambutol 500 mg 1x2, Kotrimoksazol, Curcuma.
  • 21. • RSE: TNI, tinggal di asrama bersama dengan istri dan satu anaknya (usia 2 tahun). Riwayat merokok (-), alkohol (-). Pasien memiliki riwayat berganti-ganti pasangan seksual. • PF  sakit sedang, composmentis, tanda vital: TD: 128/77 mmHg, Nadi: 106 x/menit, RR: 20 x/menit, Suhu: 36,50C. • Konjungtiva anemis (-/-), mukosa bibir lembab, terdapat benjolan di region colli dextra: ukuran 10 x 6 x 3 cm, immobile, teraba keras, NT (+), hiperemis (-) dan ukuran 2 x 2 x 1 cm mobile, kenyal, NT (-), hiperemis (-); sinistra: ukuran 2 x 2 x 1 cm, mobile, kenyal, NT (-), hiperemis (-) dan ukuran 3 x 2 x 1 cm, mobile, kenyal, NT (-), hiperemis (-), dari pemeriksaan thorax cor & pulmo dalam batas normal. Abdomen tampak datar, bising usus (+) normal, perkusi timpani, shifting dullness (-). • Px penunjang  peningkatan SGOT dan SGPT pada pemeriksaan tanggal 24/3/17 (SGOT: 218, SGPT: 67). Dari hasil pemeriksaan tanggal 23/3/17, Hb: 12,3; Ht: 33%; Leukosit: 2460; Trombosit 37000; IgG anti dengue (+); IgM anti dengue (+). Dari hasil pemeriksaan tanggal 24/3/17 CD 4: 123; Anti HCV non reaktif.
  • 22. DAFTAR MASALAH 1. Demam berdarah dengue 2. SIDA on ARV 3. TB on OAT
  • 24. 1. Demam Berdarah Dengue Anamnesis • Satu hari SMRS pasien demam, timbul mendadak, mencapai 390C • Pasien menyangkal keluhan batuk, pilek, nyeri sendi, menggigil, nyeri otot, mual, muntah, nyeri di belakang mata, bercak kemerahan, perdarahan gusi, BAB hitam, mimisan. • Di lingkungan rumah tidak ada yang sakit demam berdarah. Px. Fisik tidak ada tanda perdarahan, efusi pleura (-), shifting dullness (-)
  • 25. Px penunjang Px tanggal 23/3/17 Hb: 12,3 Ht: 33% Leukosit: 2460 Trombosit 37000 IgG anti dengue (+) IgM anti dengue (+) Px tanggal 24/3/17 SGOT: 218 SGPT: 67 R/ Diagnosis Tidak ada R/ Terapi • Paracetamol 3 x 500 mg • IVFD RL 20 tpm
  • 26. R/ Edukasi • Edukasi pasien mengenai penyakit yang dialaminya • Edukasi pasien mengenai penularan penyakit • Edukasi pasien untuk menjaga status hidrasi agar adekuat • Diet biasa 1900 kkal/hari, makan 3x sehari, snack 2 x/hari R/ Monitoring Tanda vital, cek darah rutin per 24 jam, urin output, observasi adanya perdarahan
  • 27. 2. SIDA on ARV Anamnesis Pasien sudah didiagnosis SIDA sejak tahun 2016 dan sedang dalam pengobatan ARV bulan ke-7 Px. Fisik Tidak ada Px. Penunjang Px. tanggal 24/3/17 CD4: 123
  • 28. R/ Diagnosis Tidak ada R/ Terapi Lanjut ARV R/ Monitoring Risiko infeksi R/ Edukasi • Edukasi pasien mengenai penyakit yang dialaminya • Edukasi pasien mengenai penularan penyakit • Edukasi pasien mengenai pengobatan OAT dan kepatuhan minum obat
  • 29. 3. TB on OAT Anamnesis Pasien sedang dalam pengobatan OAT bulan ke-8 dan direncanakan pemberian terapi OAT selama 12 bulan. Px. Fisik bunyi napas dasar vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Px. Penunjang Tidak ada
  • 30. R/ Diagnosis Tidak ada R/ Terapi Lanjut OAT R/ Monitoring Tanda vital, cek darah rutin per 24 jam, urin output, observasi adanya perdarahan R/ Edukasi • Edukasi pasien mengenai penyakit yang dialaminya • Edukasi pasien mengenai penularan penyakit • Edukasi pasien untuk menjaga status hidrasi agar adekuat • Diet biasa 1900 kkal/hari, makan 3x sehari, snack 2 x/hari
  • 34. DEFINISI AIDS a/ kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi HIV. AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV HIV a/ virus yg menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS ETIOLOGI HIV adalah retrovirus yang merupakan virus RNA single-stranded dengan envelope. Virus ini akan mengkode reverse transcriptase (RNA-dependent DNA polymerase) yg mengkopi genom virus menjadi DNA double- stranded yang akan berintegrasi dengan genom penjamu.
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39. FAKTOR RISIKO • Berganti2 pasangan seksual • Transfusi darah • Penggunaan jarum suntik scr bergantian • Transmisi mll maternal
  • 43.
  • 45.
  • 46.
  • 47.
  • 48.
  • 50. DEFINISI Mrpkn penyakit demam akut yang disebabkan o/ virus dengue Famili: flaviviridae Genus: flavivirus RNA rantai tunggal 4 serotipe  DEN 1-4 3 protein struktural  C, M, E Protein nonstruktural Vektor: nyamuk genus Aedes Pembiakan: di air jernih
  • 51. EPIDEMIOLOGI • Tjd di daerah tropis > 100 negara, sebanyak 2,5 miliar org (+) risiko terinfx, diperkirakan 50 juta terinfeksi serta 500.000 dengan DBD. • Dari 500.000 kasus diatas memiliki angka kematian sekitar 20%. • Di Indonesia kasus kematian sekitar 1,1% dari 58.301 kasus pada bulan April 2004.
  • 52. GAMBARAN KLINIS Fase Demam Fase Kritis Fase Penyembuhan
  • 53. Fase Demam • Demam mendadak 2-7 hr • Muka merah, nyeri seluruh tubuh, mialgia, atralgia Fase Kritis • Pd hari ke 3-7 • Suhu tubuh turun, (+) kebocoran plasma (24-48 jam) Fase Penyembuhan • Resorpsi cairan ekstravaskular ke intravaskular (48-72 jam) • Klinis membaik
  • 54.
  • 55.
  • 56. DIAGNOSIS • Anamnesis • Px Fisik • Px Penunjang • Leukosit • Trombosit • Hematokrit Hemostasis • Protein/albumin • SGOT/SGPT • Ureum, kreatinin • Imunoserologi  IgM & IgM • NS1
  • 57. TALAK Nonfarmakologis • Istirahat • Tingkatkan asupan cairan oral • Pantau tanda2 syok Farmakologis • Simtomatis • Cairan IV
  • 58. HIV KOINFEKSI DENGUE • Siong dkk (2008)  penelitian di RS Tan Tock Seng Singapura • Dari 5 pasien yg (+) koinfeksi DENV-HIV, gej. Yg umum dirasakan  demam (5 pasien) dan kehilangan nafsu makan (4 pasien) • Gejala lain  mual, muntah, sakit kepala, nyeri diseluruh badan, diare dan rash.
  • 59. • Demam mrp gej. pertama yg dilaporkan o/ semua pasien & pada 1 pasien demam merupakan gejala satu2nya yg ada. • (-) gejala batuk, sakit tenggorokan, nyeri sendi, nyeri retro-orbita. • Tanda yang didapatkan  demam (37,5 – 40,90C), petekie (1 pasien), 4 pasien lain(+) general flushing/maculopapular rash. TTV stabil. Tdk ada yg (+) hepatomegali, splenomegali, efusi pleura, asites atau conjunctival suffusion
  • 60. • Hasil lab  4 pasien (+) leukopenia (leukosit ≤ 4 x109/l), 5 pasien mengalami trombositopenia (trombosit < 100 x 109/l) yg tjd slm 1-6 hari (rata-rata 3 hari). • Tdk ada pasien yg (+) pe/peHt >20%. 2 pasien (+) pe ALT dan/atau AST 3x lipat dari batas atas nilai normal. 1 pasien (+) hipoalbuminemia dengan kadar albumin darah 36 g/l. • Pang dkk (2015)  pasien DENV-HIV (+) frekuensi nadi yg > tinggi (rata- rata 111 x/menit) dari pasien dengue (rata-rata 90 x/menit).
  • 61. • Gej. klinis spt manifestasi perdarahan, rash, leukopenia, mual, muntah, nyeri, trombositopenia tidak terdapat perbedaan yang signifikan. • Selama perawatan, pasien DENV-HIV memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami manifestasi perdarahan dan rash. • Akumulasi cairan, hepatomegali, dan keterlibatan organ lain tidak berbeda secara signifikan pada pasien DENV-HIV. • Gambaran lab pasien DENV-HIV scr signifikan berhubungan dengan peningkatan kadar eosinofil (DENV-HIV: 4-6; DENV: 1- 3), kadar Ht > rendah (DENV-HIV: 35,9 – 46,4%; DENV: 42,9 – 48,7%), & kadar kalium darah > rendah (DENV-HIV: 2,9 – 3,3; DENV: 3,2 – 3,7).
  • 62. • Tdk ada pe peningkatan progresifitas peny. HIV dilaporkan pd pasien dgn DENV3-HIV di Kuba. • Joob dkk tahun 2014  meskipun pasien mengalami infeksi dengue, sel CD4+ tetap dalam kadar normal & tdk ada peprogresifitas penyakit HIV
  • 64. KASUS PEMBAHASAN Pasien Tn. S, 33 tahun mengalami demam sejak satu hari SMRS. Demam timbul mendadak, mencapai 390C Demam terus-menerus, membaik bila pasien minum PCT Demam a/ manifestasi klinis yg umumnya timbul tjd krn adanya peningkatan set point regulator suhu tubuh onset akut Pada penyakit demam berdarah manifestasi klinis dimulai dengan demam yang tinggi, timbul mendadak dan bersifat kontinu  Gambaran demam pd infeksi virus Tidak didapatkan adanya keluhan batuk, pilek, nyeri sendi, menggigil, nyeri otot, mual, muntah, nyeri di belakang mata, bercak kemerahan, perdarahan gusi, mimisan, penurunan nafsu makan dan minum, BAB hitam. Siong dkk 2008  dari 5 pasien yang mengalami koinfeksi DENV-HIV, gejala yang umumnya dirasakan adalah demam (5 pasien) dan kehilangan nafsu makan (4 pasien). Demam mrp gej. pertama dilaporkan oleh semua pasien dan pada satu pasien demam merupakan gejala satu-satunya yang ada. Tidak ada pasien yang mengeluhkan adanya gejala batuk, sakit tenggorokan, nyeri sendi, nyeri retro-orbita
  • 65. KASUS PEMBAHASAN Kesadaran: composmentis TD: 128/77 mmHg Nadi: 106x/menit RR: 20x/menit Suhu: 36,50C Tidak ada tanda-tanda perdarahan seperti perdarahan gusi, mimisan, tidak ada efusi pleura, pembesaran hepar tidak teraba. Siong dkk (2008)  tanda yang didapatkan a/ demam (37,5 – 40,90C), hanya satu pasien yang mengalami petekie, 4 pasien lainnya mengalami general flushing atau maculopapular rash. TTV semua pasien stabil. Tdk ada pasien yg (+) tanda klinis dengue lain seperti hepatomegali, splenomegali, efusi pleura, asites atau conjunctival suffusion. Pang dkk (2015)  pasien dengan DENV- HIV (+) frekuensi nadi yg > tinggi (rata-rata 111 x/menit) dari pasien dengue (rata-rata 90 x/menit). Selama perawatan, pasien DENV-HIV (+) risiko > rendah U/ (+) manifestasi perdarahan & rash.
  • 66. KASUS PEMBAHASAN Awal masuk (20/3/17) trombosit: 71.000 Trombosit terendah sebesar 24.000 (26/3/17) Trombosit pasien mulai meningkat pada tanggal 27/3/17 (42.000) Trombositopenia ec penghancuran trombosit dan (+) peningkatan permeabilitas (+) protein NS1 & prM  molecular mimicry (+) depresi SSTL Pasien HIV memiliki risiko untuk mengalami trombositopenia  trombositopenia primer terkait HIV dan trombositopenia sekunder Tanggal 20/3/17 Leukosit: 4790 Kadar leukosit terendah: 2700 (26/3/17) Pada infeksi virus dengue, kadar leukosit dapat normal atau menurun. Tanggal 20/3/17 Ht: 35%) dan semakin menurun sampai dengan 28% (26/3/17) Hal ini tidak sesuai dengan gambaran klinis infeksi dengue yang biasanya ditandai dengan adanya peningkatan hematokrit > 20%. Pang dkk tahun 2015  pasien dengan DENV- HIV memiliki kadar Ht yg > rendah dibandingkan dengan pasien DENV (pada DENV-HIV: 35,9 – 46,4%; DENV: 42,9 – 48,7%).
  • 67. KASUS PEMBAHASAN Pada pemeriksaan imunoserologis didapatkan IgG anti dengue (+) dan IgM anti dengue (+). Pada pemeriksaan kimia klinik terdapat peningkatan SGOT (59) dan SGPT (52). Peningkatan kadar IgG dapat menunjukkan adanya infeksi primer dan sekunder Pada infeksi virus dengue, terdapat peningkatan SGOT yang lebih tinggi dari SGPT. Penyebab peningkatan aminotransferase selama infeksi akut virus dengue masih belum diketahui dgn jelas. Infx dengue dpt kerusakan pd jar. non-hepatik yg dpt meningkatkan SGOT, peningkatan kadar aminotransferase tidak sepenuhnya dikarenakan oleh keterlibatan kerusakan hati.
  • 70. KESIMPULAN • HIV a/ virus yg menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS. • Dengue disebabkan o/ virus dengue (DENV 1 – 4)  famili Flaviviridae, ditemukan di daerah tropis/subtropis. • Gej. klasik demam pd dengue a/ demam, sakit kepala, mialgia, atralgia, & rash. Btk berat  DBD/DSS dpt mengancam nyawa • Manifestasi klinis pada pasien DENV-HIV tidak menunjukkan gejala klasik yang khas seperti pasien DBD dengan infeksi tunggal DENV . • Meskipun epidemiologinya tumpang tindih, pengetahuan ttg perbedaan manifestasi klinis & tingkat keparahan penyakit antara pasien koinfeksi DENV-HIV dan DENV terbatas. • Sejauh ini hanya terdapat bbrp laporan kasus yang sudah dipublikasikan. Diperlukan adanya penelitian lebih lanjut mengenai HIV koinfeksi DENV agar dapat meningkatkan pemahaman mengenai penyakit tersebut.