SlideShare a Scribd company logo
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I
ILMU PENYAKIT DALAM FK UNSRI/RSMH
PALEMBANG
2023
Laporan Kasus 2
HIV STADIUM III DENGAN KASUS BARU TB PARU DAN HEPATITIS IMBAS OBAT
Ivan Danusaputra
PENDAHULUAN
2
PENDAHULUAN
Masalah HIV/AIDS adalah
masalah besar yang
mengancam lndonesia
dan banyak negara di
seluruh dunia. HIV dan
AIDS sudah menjadi
masalah global dimana
37,6 juta orang hidup
dengan HIV dan 6 juta
orang tidak mengetahui
status HIV positif mereka.
3
Penanggulangan
infeksi HIV
memerlukan
komitmen dan dialog
berkesinambungan
antar disiplin ilmu,
tenaga kesehatan,
pengambil
keputusan,
pelaksana program
dan masyarakat
Kombinasi obat anti TB
(OAT) efektif untuk
mengatasi infeksi TB,
namun penggunaannya
berhubungan dengan
risiko jejas hati imbas
obat (drug induced liver
injury, DILI.
Laporan Kasus
Pria 34 tahun dengan
HIV stadium III dengan Infeksi Oportunistik Tuberkulosis Paru Kasus Baru,
Penyakit Hati akibat Obat,
4
• Sebagai pembelajaran dalam penegakan diagnosis dan penatalaksanaan
• Menambah wawasan dan bermanfaat bagi kita semua
LAPORAN KASUS
5
Identitas Pasien
Nama : Tn A
Umur : 34 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Kurir paket dalam kota
Pendidikan terakhir : SLTA
Status menikah : Belum menikah
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kelapa Hijau, Kelurahan .Talang
Kelapa, Kecamatan Alang – Alang Lebar,
Kota Palembang, Sumatera Selatan
6
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
• Demam, dirasakan
muncul saat malam –
subuh, hampir sepanjang
hari
• Keringat dingin pada
malam hari(+). Batuk (+),
dahak (+), darah (-)
• Mual (-), Muntah(-),
penurunan nafsu makan
(-), penurunan berat
badan (+)
• Pasien berobat ke RS
Myria, Palembang dan
dinyatakan TB paru
kasus baru
• Demam, dirasakan
muncul saat malam –
subuh, hampir
sepanjang hari
• Keringat dingin pada
malam hari (+). Batuk
(+), dirasakan frekuensi
berkurang.
• Mual (+), muntah (-).
Nyeri perut (-),
penurunan nafsu makan
(+)
• Mata tampak kuning
menurut keluarga.
1 bulan SMRS 3 minggu SMRS
• Demam, dirasakan
muncul saat malam –
subuh, hampir
sepanjang hari,
• Keringat dingin pada
malam hari (+). Batuk (-
), dahak (-), warna
kekuningan, darah (-)
• Mual (-), Muntah(-),
penurunan nafsu makan
(+), penurunan berat
badan (+), sekitar dari
65 kg – 55kg dalam 2
bulan
2 bulan SMRS
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
• Sesak nafas makin
bertambah. demam naik
turun disertai keringat
dingin terutama pada
malam – subuh
• Mual (+), Muntah(-). Nafsu
makan masih kurang.
Batuk (=), dahak (+)
• Mata masih tampak
kuning. BAK dan BAB
tidak ada keluhan
• Lemas (+), sempoyongan
(+), berkunang – kunang
(+), mimisan (-), gusi
berdarah (-), lebam pada
tubuh (-).
2 hari SMRS
• Pasien berobat ke
RSMH untuk
tatalaksana dan
pemeriksaan lebih
lanjut.
• Sesak nafas, dirasakan
hilang timbul
• Nyeri dada (-). Mual (+),
muntah (-)
• Batuk (+), dahak (+),
warna kuning. Nafsu
makan berkurang. Mata
masih tampak kuning
• Pasien masih dapat
melakukan pekerjaan
sehari harinya dan
belum berobat kembali.
1 minggu SMRS
Riwayat Penyakit Dahulu:
 Riwayat darah tinggi, kencing manis
tidak ada.
 Riwayat sakit jantung, paru, ginjal
tidak ada.
 Riwayat sering sariawan yang sulit
sembuh tidak ada.
 Riwayat sering BAB cair tidak ada
 Riwayat penyakit menular seksual
sebelumnya tidak ada.
9
Riwayat Penyakit Keluarga:
 Riwayat keluhan yang sama di
keluarga tidak ada.
 Riwayat penyakit paru dalam keluarga
tidak ada
 Riwayat penyakit infeksi menular
dalam keluarga tidak ada.
10
Riwayat Sosial ekonomi:
 Pasien bekerja sebagai seorang Kurir
Paket dengan penghasilan kurang lebih
Rp 4.500.000 per bulan. Pasien tinggal
Bersama kedua orang tua dan 1 adik
kandung. Pasien anak ke 6 dari 8
bersaudara.
 Pasien belum pernah menikah dan
belum mempunyai anak.
 Pasien berobat dengan menggunakan
BPJS kelas 3.
 Kesan sosial ekonomi menengah.
Riwayat Kebiasaan
 Riwayat merokok ada
 Riwayat kosumsi alkohol ada, 1-2 minggu
sekali , 1 botol tiap minum anggur merah
setiap minum sejak tahun 2016
 Riwayat penggunaan narkoba tidak ada.
Riwayat penggunaan jarum sunti
bergantiaan tidak ada.
 Riwayat hubungan seksual bebas sesama
jenis tidak ada. Riwayat hubungan seksual
bebas dengan lawan jenis ada, 3 tahun
yang lalu. Saat ini pasien tidak mengetahui
keadaan pasangan seksualnya
PEDIGREE
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Sakit sedang
• Sensorium : compos mentis
• Tekanan Darah : 120/70 mmHg
• Nadi : 130 kali/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
• Laju pernafasan : 24 kali/menit, reguler, tipe pernafasan abdominal torakal
• Suhu : 37 oC
• SpO2 : 93% room air, 98 % dengan NRM 12 lpm
• Tinggi Badan :165 cm
• Berat Badan : 55 Kg
• Indeks masa tubuh : 20,2 kg/m2 (kesan: normoweight)
12
Keadaan Spesifik
Kepala : normochepali, malar rash (-), alopecia (-)
Mata : Mata cekung (-), konjungtiva palpebra pucat (+), sklera ikterik (+), pupil bulat isokor, ukuran 3
mm/3mm, reflek cahaya (+), sekret (-)
Mulut : atropi papil lidah (-), mukosa mulut dan lidah kering/pucat (-), gum bleeding(-), oral thrush (-),
Leher : JVP (5-2) cmH2O, pembesaran KGB (-), struma (-), achantosis nigricans (-), striae (-)
Thorax : barrel chest (-), angulus costae < 90
COR
I : Iktus kordis tidak terlihat
P : Iktus kordis teraba di LAA sinistra ICS VI, thrill tidak ada
P : Batas jantung atas ICS II, kanan LS dextra ICS VI, kiri LAA sinistra ICS VI
A : HR 150 kali/menit, bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), friction rub tidak ada, gallop tidak
ada
13
Keadaan Spesifik
Pulmo
Anterior
I : Statis dinamis simetris kanan sama dengan kiri
P : Stem fremitus kanan dan kiri normal
P : Sonor pada kedua lapang paru, batas paru-hepar ICS V peranjakan paru hepar 1 sela iga
A : Vesikuler ada kanan sama dengan kiri, ronkhi ada basah halus diseluruh lapangan paru,
wheezing inspirasi/ekspirasi tidak ada
Posterior
I : Statis simetris dinamis simetris
P : Stem fremitus kanan sama dengan kiri
P : Sonor, disemua lapangan paru
A : Vesikuler ada kanan sama dengan kiri, ronkhi ada basah halus di lapang paru atas, wheezing
inspirasi/ekspirasi tidak ada 14
Keadaan Spesifik
Abdomen
I : Datar
P : lemas, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium tidak ada, turgor kulit
menurun tidak ada, balotement (-)
P : timpani, shifting dullness tidak ada, nyeri ketok CVA tidak ada
A : bising usus (+) normal
Ekstremitas
Superior : Akral hangat, tidak pucat, sianosis tidak ada, edema tidak ada, pembesaran
KGB aksilla (-/-), kekuatan 5/5
Inferior : Akral hangat, tidak pucat, tidak ada palmar eritem, sianosis tidak ada, edema
tidak ada, kekuatan 5/5
Genitalia : tidak diperiksa
15
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium RSMH (tanggal 23 Februari 2023)
Darah Rutin
• Hb : 7.0 g/dl
• Hematokrit : 21 %
• Leukosit : 19930/mm3
• Trombosit : 468.000/mm3
• Eritrosit : 2.62x106/mm3
• MCV : 79,8 fL
• MCH : 27 pg
• MCHC : 34 g/dL
• RDW-CV : 15.90X%
• Kesan : Anemia mikrositik hipokrom
• Basofil : 0%
• Eosinofil : 0%
• Netrofil : 84%
• Limfosit : 9%
• Monosit : 7%
• LED : 51
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium RSMH (tanggal 23 Februari 2023)
Faal Hemostasis
• PT (kontrol) : 15
• PT (Pasien) : 16,4
• D-Dimer : 2,6
• APTT (kontrol) : 30,9
• APTT (Pasien) : 34,1
• Fibrinogen (kontrol) : 284
• Fibrinogen (Pasien) : 695
• PADUA score : 3 (pharmacologic
prophylaxis not indicated)
• HAS-BLED score : 1 point
(relatively low risk of major
bleeding)
• Anti HIV 1 : Reaktif
• Anti HIV 2 : Reaktif
• Anti HIV 3 : Reaktif
• Anti HCV : Non Reaktif
• HBsAg : Non Reaktif
Kesan: HIV (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium RSMH (tanggal 23 Februari 2023)
Kimia Klinik
• Kalsium (Ca) : 6,8 mg/dL
• Ca Koreksi ; 8,2 mg/dL
• AST/SGOT : 61 U/L
• ALT/SGPT : 61 U/L
• Albumin : 2,3 g/dL
• Glukosa sewaktu : 116 mg/dL
• Ureum : 30 mg/dL
• Kreatinin : 0,65 mg/dL
• Natrium (Na) : 126 mEq/L
• Kalium (K) : 4.1 mEq/L
• Bilirubin total : 6,5 mg/dL
• Bilirubin direk : 4,8 mg/dL
• Bilirubin indirek : 1,7 Mg/dL
Kesan : Hipokalsemi, Hipoalbumin, Hiponatremi,
Peningkatan fungsi hepar , peningkatan bilirubin
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium RSMH (tanggal 23 februari 2023)
Urinalisa
• Warna : Kuning muda
• Kejernihan : jernih
• Berat jenis : 1,005
• pH : 7.5
• Protein : Negatif
• Ascorbic Acid : Negatif
• Glukosa : Negatif
• Keton : Negatif
• Darah : Positif ++
• Bilirubin : Negatif
• Urobilinogen : 1 mg/dL
• Nitrit : Negatif
• Lekosit Esterase : Negatif
Sedimen Urine
• Epitel : Negatif
• Leukosit : 2-3/LPB
• Eritrosit : 30-35/LPB
• Silinder : Negatif
• Kristal : Negatif
• Bakteri : negatif
• Mukus : Negatif
• Jamur : Negatif
Kesan : Hematuria
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kesan : TB paru lama proses aktif lesi sedang disertai pleuritis kiri
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rontgen Toraks PA di RSMH (tanggal 23 februari 2023)
39 tahun Fahmi Bin Kosim
1278379
Irama sinus, aksis normal, HR 150 kali/menit, gelombang P normal, PR interval 0,12
detik, QRS kompleks 0,08 detik, QT Interval 306 ms, QT Correction 468 ms, R/S di
V1< 1, S di V1 + R di V5/6 < 35, ST-T change tidak ada
Kesan: Sinus takikardia
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG di RSMH (tanggal 11 Oktober 2022)
39 tahun Fahmi Bin Kosim
1278379
1. Drug Induced Liver
Injury ec OAT
2. Anemia Penyakit
Kronik
3. TB paru kasus baru
fase intensif,
terkonfirmasi klinis
4. HIV stadium III
5. Pneumonia Komunitas
6. Malnutrisi ,
Hipoalbumin
Daftar
Masalah
22
PENGKAJIAN MASALAH
39 tahun Fahmi Bin Kosim
1278379
24
Drug Induced Liver Injury
Anamnesis
Pasien sedang dalam
pengobatan TB paru dan
mulai tampak kuning
pada sklera tak lama
setelah konsumsi OAT
Pemeriksaan Fisik
TD: 120/90 mmhg, pada
pemeriksaan fisik,
tampak : sklera ikterik
(+)
Laboratorium
SGOT 89 U/L, SGPT 61
U/L, Bilirubin total 6.5 ,
direk 4.8 , indirek 1.7
25
Non farmakologis
• Edukasi mengenai kemungkinan diagnosis, rencana pemeriksaan dan
tujuan pemeriksaan, rencana terapi dan komplikasi dari diagnosis.
• Evaluasi ulang fungsi hepar
• Rencana desensitisasi OAT bertahap
Farmakologis
• Curcuma 3x1 tab
26
Anemia Penyakit Kronik
Anamnesis
-
Pemeriksaan Fisik
Konjungtiva tampak
anemis (+/+)
Laboratorium
Hb 7.0, MCV 79.8 , MCH
27, MCHC 34
27
Non farmakologis
• Edukasi mengenai kemungkinan diagnosis, rencana pemeriksaan dan
tujuan pemeriksaan, rencana terapi dan komplikasi dari diagnosis.
• Rencana Tranfusi PRC 600cc
• Rencana pemeriksaan SI, TIBC
Farmakologis
• Asam Folat 3x 1mg PO
28
TB paru kasus baru, fase intensif, terkonfirmasi klinis
Anamnesis
Pasien memiliki Riwayat batuk
lebih dari 2 minggu,
penurunan berat badan drastic
dari 65 – 55 kg dalam 2 bulan
terakhir, keringat dingin sering
pada malam hari. Pasien
sedang pengobatan TB sejak
tgl 29/1/2023 dan dihentikan
sejak tgl 14/3/2023 karena
sklera tampak ikterik
Pemeriksaan Fisik
TD 120/90 mmhg, Nadi
120x/ mnt, Pernapasan
24x/mnt. SpO2 93 %
room air, Pemeriksaan
paru didapatkan ronkhi
(+/+) seluruh lapangan
paru
Laboratorium
Gen Xpert TB MTB Not
Detected, dari pemeriksaan
rontgen thorax tgl
25/01/2023 didapatkan
kesan infltrat di lapangan
paru kanan dan tengah
bawah paru kiri dd/
Pneumonia dd/ TB paru
29
Non farmakologis
• Pemberian O2 dengan NRM 10lpm  98%
Farmakologis
• Pemberian OAT ditunda, rencana desensitisasi OAT
Rencana Pemeriksaan
• Kultur darah
• Kultur sputum
30
HIV stadium III
Anamnesis
Riwayat seks bebas 3 tahun
SMRS
Pemeriksaan Fisik
Bercak putih pada
mukosa oral
Laboratorium
Anti HIV reaktif
31
Non farmakologis
• Edukasi mengenai diagnosis dan rencana terapi
• Cek CD4
• Cek TORCH
• Konsul dan Rawat Bersama dengan Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi
Farmakologis
• Nystatin drop 4x 2cc
32
Malnutrisi, Hipoalbumin
Anamnesis
Penurunan nafsu makan
dalam 2 bulan terakhir,
penurunan berat badan 10kg
dalam 2 bulan terakhir
Pemeriksaan Fisik
-
Laboratorium
Albumin 2.3.
33
Non farmakologis
• Konsul ke Departemen Gizi Klinik
Farmakologis
• Albumin 20% 1x1 fls (selama 3 hari)
34
Pneumonia Komunitas
Anamnesis
Pasien memiliki Riwayat
demam, batuk lebih dari
2 hari sebelum masuk
rumah sakit
Pemeriksaan Fisik
TD 120/90 mmhg, Nadi
120x/ mnt, Pernapasan
24x/mnt. SpO2 93 %
room air, Pemeriksaan
paru didapatkan ronkhi
(+/+) seluruh lapangan
paru
Laboratorium
Leukositosis, dari
pemeriksaan rontgen
thorax tgl 25/01/2023
didapatkan kesan infltrat di
lapangan paru kanan dan
tengah bawah paru kiri dd/
Pneumonia dd/ TB paru
35
Non farmakologis
• Pemberian O2 dengan NRM 10lpm  SpO2 98%
Farmakologis
• Pemberian Ceftriaxone 2 x 1 g IV ST
• Pemberian Azithromycin 1 x 500 mg PO
Rencana Pemeriksaan
• Kultur darah
• Kultur sputum
Diagnosis
Diagnosis
Sementara
36
Diagnosis
Banding
HIV Stadium III dengan Infeksi Oportunistik, TB Paru Kasus Baru
Dalam Terapi, Fase Intensif, Konfirmasi Klinis, Hepatitis Imbas
Obat, Pneumonia Komunitas, Anemia Penyakit Kronis,
Hipoalbumin
HIV Stadium III dengan Infeksi Oportunistik, TB Paru Kasus
Baru Dalam Terapi, Fase Intensif, Konfirmasi Klinis, Hepatitis
Autoimun, Penumonia Komunitas, Anemia defisiensi Fe
37
PENALAKSANAAN
Non Farmakologis
• Istirahat
• TEE : 2100 kkal
• Edukasi
• Rencana Tranfusi PRC 600 cc
Farmakologis
• IVFD NaCl 0,9% gtt 20 makro
• Curcuma 3x1 tab PO
• Asam Folat 3x 1mg PO
• Ceftriaxone 2 x 1 g IV ST
• Azithromycin 1 x 500 mg PO
• N Acetylcystein 3x200 mg PO
• Paracetamol 3x500 mg PO K/P
• Albumin 20% 1x100 cc IV
• nystatin drop 4x2cc
38
PENALAKSANAAN
Rencana
Pemeriksaan
• Pemeriksaan ANA Test
• Pemeriksaan SI, TIBC, Feritin
Farmakologis
• Lapor divisi Paru
• Konsul divisi Tropik Infeksi
• Konsul Departemen Gizi Klinik
PROGNOSIS
Ad Vitam : Dubia Ad Bonam
Ad Functionam : Dubia Ad Malam
Ad Sanationam : Dubia Ad Malam
PERKEMBANGAN SELAMA PERAWATAN
40
24 Februari- 01 Maret 2023
41
Subjektif Badan lemas, sesak berkurang
Objektif Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Sensorium : Kompos mentis
TD (mmHg) : 120/80 mmHg
Nadi (x/menit) : 100 x/m
RR (x/menit) : 24 x/m
Suhu (C) : 36,8
SpO2 : 98% dengan simple face mask 10 lpm
Keadaan
Spesifik
Kepala
Leher
Thoraks
Konjungtiva pucat tidak ada, sklera ikterik ada, mata cekung
tidak ada, stomatitis ada, oral thrush ada
JVP (5-2) cm H2O, pembesaran KGB tidak ada
barrel chest tidak ada, angulus costae <900,
42
Cor
Pulmo
I: Iktus kordis tidak terlihat
P: Iktus kordis teraba di LA sinistra ICS V, thrill tidak ada
P: Batas jantung atas ICS II, batas kanan LS dextra, batas kiri ICS VI LMC
sinistra
A: HR: 100x/m, regular, bunyi jantung I dan II di semua katup normal,
murmur (-) friction rub tidak ada, gallop tidak ada
Pulmo Anterior :
I : statis dan dinamis simetris kanan dan kiri
P : stem fremitus kanan = kiri
P : sonor di kedua lapangan paru, batas paru hepar ICS V LMC dextra,
peranjakan 1 sela iga. Batas paru lambung linea aksilaris anterior ICS VI.
A : vesikuler normal, ronkhi basah kasar(+/+), wheezing (-)
Pulmo Posterior :
I : statis dan dinamis simetris kanan dan kiri
P : stem fremitus belum dapat dinilai
P : sonor di kedua lapangan paru
A : vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-)
43
Abdomen
Ekstremitas
I : datar, venektasi (-), striae (-)
A : bising usus normal
P : timpani, nyeri ketok CVA tidak ada
P : lemas, turgor kulit kembali cepat, nyeri tekan tidak ada,
hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan supra pubik tidak ada,
ballottement ginjal tidak teraba
Superior : Akral hangat, akral pucat tidak ada, koilonikia
tidak ada, palmar eritem tidak ada, sianosis tidak ada, edema
tidak ada, pembesaran KGB aksilla tidak ada, tremor halus
tidak ada.
Inferior : Akral hangat, edema pretibia tidak ada,
pembesaran KGB inguinal tidak ada, turgor menurun ada,
lateralisasi tidak ada.
44
Konsul
Depertemen Gizi
• Kesan : Malnutrisi Diet NB tinggi kalori tinggi
protein,1600kkal bertahap, target 2100kkal
Saran:
suplementasi albumin 20% 1x1 flash
Konsul Poliklinik VCT
(Voluntary Counseling
and Testing)
Kesan : HIV Stadium III dengan Infeksi Oportunistik, TB Paru
Kasus Baru Dalam Terapi, Fase Intensif, Konfirmasi Klinis
Saran:
ARV TLD +D
Tenofovir 1 x 300 mg PO
Lamivudin 1 x 300 mg PO
Dolutegravir 2 x 50 mg PO
Cotrimoxazole 1 x 960 mg PO (Selama pemberian OAT)
45
Asessment
Diagnosis
Sementara
HIV Stadium III dengan Infeksi Oportunistik, TB Paru Kasus
Baru Dalam Terapi, Fase Intensif, Konfirmasi Klinis,
Hepatitis Imbas Obat e.c Obat Anti Tuberkulosis,
Pneumonia Komunitas, Malnutrisi
Diagnosis
Banding
HIV Stadium III dengan Infeksi Oportunistik, TB Paru Kasus
Baru Dalam Terapi, Fase Intensif, Konfirmasi Klinis, Hepatitis
Autoimmune, Pneumonia Komunitas, Malnutrisi
46
Non farmakologis
• Istirahat
• Diet NB Tinggi Kalori Tinggi Protein 1600 kkal dalam 3 kali pemberian.
• Edukasi
• Tranfusi PRC 600cc bertahap
Farmakologis
• IVFD NaCl 0,9% 1:2 gtt 20 makro
• Curcuma 3x1 tab PO
• Asam Folat 3x 1mg PO
• Ceftriaxone 2 x 1 g IV ST
• Azithromycin 1 x 500 mg PO
• N Acetylcystein 3x200 mg PO
• B komplek 1x1 tab PO
47
Farmakologis
• Paracetamol 3x500 mg PO K/P
• Albumin 20% 1x100 cc IV
• Nystatin drop 4x2cc
• ARV TLD +D
• Tenofovir 1 x 300 mg PO
• Lamivudin 1 x 300 mg PO
• Dolutegravir 2 x 50 mg PO
• Cotrimoxazole 1 x 960 mg PO (Selama 6 bulan 27 Feb 23 s/d 27 Agustus 23)
48
Rencana Pemeriksaan
• Kultur Darah
• kultur Sputum
• Cek TORCH
• Cek CD4
• Cek Viral Load (tgl 28/2/2023)
02 Maret - 08 Maret 2023
49
Subjektif Badan lemas, sesak berkurang
Objektif Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Sensorium : Kompos mentis
TD (mmHg) : 110/70 mmHg
Nadi (x/menit) : 100 x/m
RR (x/menit) : 22 x/m
Suhu (C) : 36,6
SpO2 : 98% dengan simple face mask 6 lpm
Keadaan
Spesifik
Kepala
Leher
Thoraks
Konjungtiva pucat tidak ada, sklera ikterik ada, mata cekung
tidak ada, stomatitis ada, oral thrush ada
JVP (5-2) cm H2O, pembesaran KGB tidak ada
barrel chest tidak ada, angulus costae <900,
50
Cor
Pulmo
I: Iktus kordis tidak terlihat
P: Iktus kordis teraba di LA sinistra ICS V, thrill tidak ada
P: Batas jantung atas ICS II, batas kanan LS dextra, batas kiri ICS VI LMC
sinistra
A: HR: 100x/m, regular, bunyi jantung I dan II di semua katup normal,
murmur (-) friction rub tidak ada, gallop tidak ada
Pulmo Anterior :
I : statis dan dinamis simetris kanan dan kiri
P : stem fremitus kanan = kiri
P : sonor di kedua lapangan paru, batas paru hepar ICS V LMC dextra,
peranjakan 1 sela iga. Batas paru lambung linea aksilaris anterior ICS VI.
A : vesikuler normal, ronkhi basah kasar(+/+), wheezing (-)
Pulmo Posterior :
I : statis dan dinamis simetris kanan dan kiri
P : stem fremitus belum dapat dinilai
P : sonor di kedua lapangan paru
A : vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-)
51
Abdomen
Ekstremitas
I : datar, venektasi (-), striae (-)
A : bising usus normal
P : timpani, nyeri ketok CVA tidak ada
P : lemas, turgor kulit kembali cepat, nyeri tekan tidak ada,
hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan supra pubik tidak ada,
ballottement ginjal tidak teraba
Superior : Akral hangat, akral pucat tidak ada, koilonikia
tidak ada, palmar eritem tidak ada, sianosis tidak ada, edema
tidak ada, pembesaran KGB aksilla tidak ada, tremor halus
tidak ada.
Inferior : Akral hangat, edema pretibia tidak ada,
pembesaran KGB inguinal tidak ada, turgor menurun ada,
lateralisasi tidak ada.
52
Hasil
Pemeriksaan
Lab 05 Maret
2023
Hemoglobin : 10,6 g/dL
Leukosit : 10.530.000/ mm3
Trombosit : 385.000.000/μL
Kreatinin : 0,51 mg/dL
Ureum : 28 mg/dL
Serum Iron : 62 µg/dL
TiBC : 126 µg/dL
Ferritin : 2133,44 ng/mL
Sat Transferrin: 49,21 %
ALP : 95 IU/L
Gamma GT : 32 U/L
Kalium : 4,3 mEq/L
Bilirubin Total : 2,3 mg/dL
Bil Indirek : 0,5 mg/dL
Bilirubin Direk : 1,8 mg/dL
53
Hasil
Pemeriksaan
Lab 05 Maret
2023
SGOT : 188 U/L
SGPT : 70 U/L
Procalcitonin : 28,86 ng/mL
hsCRP : 192,3 mg/L
VDRL : Non Reaktif
CMV IgG : 0,4 IU/mL
CMV IgM : 0,06 IU/mL
Rubella IgM : 0,06 IU/mL
Rubella IgG : 0,27 IU/mL
CD 4 Absolut : 356 Cell/uL
CD 4% : 12,19 %
Toxoplasma IgG : 0,1 IU/mL
Toxoplasma IgM : 0,06 IU/mL
Laboratorium (8 Maret 2023)
ANA test negative
54
Hasil Kultur
Darah
03 Maret 2023
Bakteri : Staphylococus hominis ssp hominis
Koloni Gram +, coccus +
Benzylpencilini Resisten MIC >=0,5
Tetracycline Sensitif MIC <=1
Ciprofloxacin Resisten MIC >=8
Clindamycin Resisten MIC >=8
Erythromycin Resisten MIC >=8
Gentamycin Sensitif MIC 1
Levofloxacin Resisten MIC >=8
Linezolid Sensitif MIC 1
Cotrimoxazole Sensitif MIC 20
Vancomycine Sensitif MIC <= 0,5
Induce Clindamycin Resisten Negatif
Moxifloxcasin Resisten MIC 4
Nitrofurantoin Sensitif MIC <=16
Oxacilin Resisten MIC 4 >=
Rifampisin Resisten MIC >=32
Tigecyline Sensitif MIC<=0,12
Quinupristin/Dalfopristin Sensitif MIC <0,25
Cefoxitin Screen (+) positif
55
Radiologis
03 Maret 2023
CT scan
Thorax dengan
kontras
Kesan :
TB paru bilateral disertai pneumonia.
56
Asessment
Diagnosis
Sementara
HIV Stadium III dengan Infeksi Oportunistik, TB Paru Kasus
Baru Dalam Terapi, Fase Intensif, Konfirmasi Klinis,
Hepatitis Imbas Obat e.c Obat Anti Tuberkulosis,
Pneumonia Komunitas, Malnutrisi
Diagnosis
Banding
-
57
Non farmakologis
• Istirahat
• Diet NB Tinggi Kalori Tinggi Protein 1600 kkal dalam 3 kali pemberian.
• Edukasi
Farmakologis
• IVFD NaCl 0,9% 1:2 gtt 20 makro
• Curcuma 3x1 tab PO
• Asam Folat 3x 1mg PO
• Ceftriaxone 2 x 1 g IV ST
• Azithromycin 1 x 500 mg PO
• N Acetylcystein 3x200 mg PO
• B komplek 1x1 tab PO
58
Farmakologis
• Paracetamol 3x500 mg PO K/P
• Albumin 20% 1x100 cc IV
• Nystatin drop 4x2cc
• ARV TLD +D
• Tenofovir 1 x 300 mg PO
• Lamivudin 1 x 300 mg PO
• Dolutegravir 2 x 50 mg PO
• Cotrimoxazole 1 x 960 mg PO (Selama pemberian OAT)
Rencana Pemeriksaan
• Kultur Sputum
09 Maret - 15 Maret 2023
59
Subjektif Badan lemas berkurang, sesak berkurang
Objektif Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Sensorium : Kompos mentis
TD (mmHg) : 120/80 mmHg
Nadi (x/menit) : 96 x/m
RR (x/menit) : 20 x/m
Suhu (C) : 36,6
SpO2 : 99% dengan Nasal Kanul 3 lpm
Keadaan
Spesifik
Kepala
Leher
Thoraks
Konjungtiva pucat tidak ada, sklera ikterik ada, mata cekung
tidak ada, stomatitis ada, oral thrush ada
JVP (5-2) cm H2O, pembesaran KGB tidak ada
barrel chest tidak ada, angulus costae <900,
60
Cor
Pulmo
I: Iktus kordis tidak terlihat
P: Iktus kordis teraba di LA sinistra ICS V, thrill tidak ada
P: Batas jantung atas ICS II, batas kanan LS dextra, batas kiri ICS VI LMC
sinistra
A: HR: 100x/m, regular, bunyi jantung I dan II di semua katup normal,
murmur (-) friction rub tidak ada, gallop tidak ada
Pulmo Anterior :
I : statis dan dinamis simetris kanan dan kiri
P : stem fremitus kanan = kiri
P : sonor di kedua lapangan paru, batas paru hepar ICS V LMC dextra,
peranjakan 1 sela iga. Batas paru lambung linea aksilaris anterior ICS VI.
A : vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-)
Pulmo Posterior :
I : statis dan dinamis simetris kanan dan kiri
P : stem fremitus belum dapat dinilai
P : sonor di kedua lapangan paru
A : vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-)
61
Abdomen
Ekstremitas
I : datar, venektasi (-), striae (-)
A : bising usus normal
P : timpani, nyeri ketok CVA tidak ada
P : lemas, turgor kulit kembali cepat, nyeri tekan tidak ada,
hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan supra pubik tidak ada,
ballottement ginjal tidak teraba
Superior : Akral hangat, akral pucat tidak ada, koilonikia
tidak ada, palmar eritem tidak ada, sianosis tidak ada, edema
tidak ada, pembesaran KGB aksilla tidak ada, tremor halus
tidak ada.
Inferior : Akral hangat, edema pretibia tidak ada,
pembesaran KGB inguinal tidak ada, turgor menurun ada,
lateralisasi tidak ada.
62
Hasil
Pemeriksaan
Lab 08 Maret
2023
Bilirubin total : 1,3 mg/dL
Bilirubin indirek : 0,1 mg/dL
Bilirubin direk : 1,2 mg/dL
SGOT : 63 U/L
SGPT : 71 U/L
63
Hasil Kultur
Sputum
09 Maret
2023
Leukosit : 14-15/Lp
Epitel : 0-1/Lp
Bakteri : Klebsiella pneumoniae ssp pneumoniae
Koloni Gram +, coccus + ,gram (-) bacil (+)
Ampiciliin (AMP) resisten MIC >=32
Cefazolin (other) MIC <= 4
Gentamicin sesnsitif MIC<=1
Cotrimoxazole resisten MIC>= 320
Nitrofurantioin intermediate MIC 64
Tigecyclone sensitive MIC 2
Ceftriaxone sensitive MIC <= 1
Amikacin sensitive MIC <=2
Ampicilin Sulbactam sensitive MIC 4
Aztreonam sensitive MIC <=1
Cefepime sensitive MIC <= 1
Ceftazidime sensitive MIC <=1
Ertapenem sensitive mic <= 0,5
Meropenem sensitive MIC <= 0,25
Piperacilin/Tazobactam sensitive MIC <=4
ESBL negative
Cefazoline (urine) sensitive MIC <=4
Ciprofloxacin intermediate MIC 0,5
64
Asessment
Diagnosis
Sementara
HIV Stadium III dengan Infeksi Oportunistik, TB Paru Kasus
Baru Dalam Terapi, Fase Intensif, Konfirmasi Klinis,
Hepatitis Imbas Obat e.c Obat Anti Tuberkulosis,
Pneumonia Komunitas, Malnutrisi
Diagnosis
Banding
-
65
Non farmakologis
• Istirahat
• Diet NB Tinggi Kalori Tinggi Protein 1600 kkal dalam 3 kali pemberian.
• Edukasi
• Tranfusi PRC 600cc bertahap
Farmakologis
• IVFD NaCl 0,9% gtt 20 makro
• Curcuma 3x1 tab PO
• Asam Folat 3x 1mg PO
• Meropenem 3x1gr IV
• N Acetylcystein 3x200 mg PO
• B komplek 1x1 tab PO
• Paracetamol 3x500 mg PO K/P
• Albumin 20% 1x100 cc IV STOP (albumin 2.9)
66
Farmakologis
• Nystatin drop 4x2cc
• ARV TLD +D
• Tenofovir 1 x 300 mg PO
• Lamivudin 1 x 300 mg PO
• Dolutegravir 2 x 50 mg PO
• Cotrimoxazole 1 x 960 mg PO (Selama pemberian OAT)
• Ethambutol 1x 250mg PO >> 300mg >> 500mg >> 750mg bertahap
• INH 1 x 100mg PO >> 200mg >> 300mg bertahap
•
Rencana Pemeriksaan
-
16 Maret - 17 Maret 2023
67
Subjektif Lemas berkurang, sesak tidak ada
Objektif Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Sensorium : Kompos mentis
TD (mmHg) : 120/80 mmHg
Nadi (x/menit) : 96 x/m
RR (x/menit) : 20 x/m
Suhu (C) : 36,8
SpO2 : 99% dengan udara bebas
Keadaan
Spesifik
Kepala
Leher
Thoraks
Konjungtiva pucat tidak ada, sklera ikterik ada, mata cekung
tidak ada, stomatitis ada, oral thrush ada
JVP (5-2) cm H2O, pembesaran KGB tidak ada
barrel chest tidak ada, angulus costae <900,
68
Cor
Pulmo
I: Iktus kordis tidak terlihat
P: Iktus kordis teraba di LA sinistra ICS V, thrill tidak ada
P: Batas jantung atas ICS II, batas kanan LS dextra, batas kiri ICS VI LMC
sinistra
A: HR: 100x/m, regular, bunyi jantung I dan II di semua katup normal,
murmur (-) friction rub tidak ada, gallop tidak ada
Pulmo Anterior :
I : statis dan dinamis simetris kanan dan kiri
P : stem fremitus kanan = kiri
P : sonor di kedua lapangan paru, batas paru hepar ICS V LMC dextra,
peranjakan 1 sela iga. Batas paru lambung linea aksilaris anterior ICS VI.
A : vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-)
Pulmo Posterior :
I : statis dan dinamis simetris kanan dan kiri
P : stem fremitus belum dapat dinilai
P : sonor di kedua lapangan paru
A : vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-)
69
Abdomen
Ekstremitas
I : datar, venektasi (-), striae (-)
A : bising usus normal
P : timpani, nyeri ketok CVA tidak ada
P : lemas, turgor kulit kembali cepat, nyeri tekan tidak ada,
hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan supra pubik tidak ada,
ballottement ginjal tidak teraba
Superior : Akral hangat, akral pucat tidak ada, koilonikia
tidak ada, palmar eritem tidak ada, sianosis tidak ada, edema
tidak ada, pembesaran KGB aksilla tidak ada, tremor halus
tidak ada.
Inferior : Akral hangat, edema pretibia tidak ada,
pembesaran KGB inguinal tidak ada, turgor menurun ada,
lateralisasi tidak ada.
70
Asessment
Diagnosis
Sementara
HIV Stadium III dengan Infeksi Oportunistik, TB Paru Kasus
Baru Dalam Terapi, Fase Intensif, Konfirmasi Klinis,
Hepatitis Imbas Obat e.c Obat Anti Tuberkulosis,
Pneumonia Komunitas, Malnutrisi
Diagnosis
Banding
-
71
Non farmakologis
• Istirahat
• Diet NB Tinggi Kalori Tinggi Protein 1600 kkal dalam 3 kali pemberian.
• Pasien dapat rawat jalan tgl 17-04-2023
Farmakologis
• IVFD NaCl 0,9% gtt 20 makro
• Curcuma 3x1 tab PO
• Asam Folat 3x 1mg PO
• Meropenem 3x1gr IV
• N Acetylcystein 3x200 mg PO
• B komplek 1x1 tab PO
• Paracetamol 3x500 mg PO K/P
72
Farmakologis
• Nystatin drop 4x2cc
• ARV TLD +D
• Tenofovir 1 x 300 mg PO
• Lamivudin 1 x 300 mg PO
• Dolutegravir 2 x 50 mg PO
• Cotrimoxazole 1 x 960 mg PO (Selama pemberian OAT)
• Ethambutol 1x 250mg PO >> 300mg >> 500mg >> 750mg bertahap
• INH 1 x 100mg PO >> 200mg >> 300mg bertahap
• Rifampisin 150mg >> 300mg >> 450mg
Rencana Pemeriksaan
-
ANALISIS MASALAH
73
• Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit kronik menular yang disebabkan oleh bakteri M.
tuberculosis
• Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga sering dikenal dengan Basil
Tahan Asam (BTA)
• Sebagian besar kuman TB sering ditemukan menginfeksi parenkim paru dan menyebabkan
TB paru, namun bakteri ini juga memiliki kemampuan menginfeksi organ tubuh lainnya (TB
ekstra paru) seperti pleura, kelenjar limfe, tulang, dan organ ekstra paru lainnya
74
Alur Penegakkan TB
75
Kriteria Lesi
• Lesi minimal (Minimal tuberculosis)
jika lesi pada Sebagian atau kedua paru dengan jika lesi pada apeks luas lesi tidak melebih
volume paru bagian atas pada chondrosternal junction dari iga ke-2 dan prosesus spinosus Th
IV atau korpus vertebrae Th V (Sela iga II) dan tidak ada kavitas pada semua lapang paru, lesi
tidak harus berada di apeks paru
• Lesi Sedang (Moderately Advance Tuberculosis)
Jika lesi tidak melebihi ukuran 1 lobus paru, jika terdapat kavitas ukuran kavitas <4 cm
• Lesi Luas (Far Advance Tuberculosis)
Tuberkulosis sangat lanjut dengan luas lesi melebihi 1 lobus paru, dan jika terdapat kavitas >4
cm.
76
77
Klasifikasi gambaran X-Ray Thorax TB Paru30
Faktor resiko
• Riwayat kontak lama dengan penderita TB
• Sirkulasi rumah yang tidak baik
• Malnutrisi
• Adanya kondisi immunocompromised seperti DM, dan
adanya kondisi immunodeficiency seperti infeksi HIV
78
79
Dosis OAT
• Infeksi HIV adalah suatu penyakit yang menyerang sel-sel kekebalan tubuh
(dari infeksi primer, dengan atau tanpa sindrom akut, stadium asimtomatik,
hingga stadium lanjut) yang disebabkan oleh virus Human Immunodeficiency
Virus
Penegakan HIV :
1. Serologis
2. virologis
80
Pembagian stadium HIV menurut WHO
81
Stadium I • Asimtomatis
• Limfadenopati generalisata persisten
Dengan penampilan stadium klinis I : asimtomatis dan aktivitas normal
Stadium II • Penurunan berat badan < 10%
• Manifestasi mukokutaneus minor (dermatitis seborreic, prurigo, infeksi
jamur pada kuku, ulserasi pada mulut berulang, cheilitis angularis).
• Herpes Zoster, dalam 5 tahun terakhir
• Infeksi saluran napas atas berulang (misalnya : Sinusitis Bakterial).
Dengan atau penampilan stadium klinis 2 : simtomatis, aktivitas normal.
Pembagian stadium HIV menurut WHO
82
Stadium III • Penurunan berat badan >10%
• Diare kronis dengan penyebab yang tidak jelas > 1 bulan.
• Demam tanpa penyebab yang jelas (intermittent atau menetap) > 1
bulan
• Kandidiasis oral
• Tuberkulosis paru dalam 1 tahun terakhir
• Terinfeksi Bakteri berat ( pneumonia, piomiositis)
Dengan atau penampilan stadium klinis 3 : berbaring di tempat tidur,
<50% sehari dalam 1 bulan.
Stadium IV • HIV wasting syndrome
• Pneumonia pneumokistik karinii
• Infeksi toksoplasmosis di otak
• Diare karena crytosporidiosis > 1 bulan
• Mengalami infeksi sitomegalovirus
• Infeksi herpes simpleks, maupun mukukutaneus > 1 bulan
Pembagian stadium HIV menurut WHO
83
Stadium IV • Infeksi mikosis (histoplasmosis, coccidiodimycosis)
• Kandidiasis esofagus, trakhea, bronkus, maupun paru
• Infeksi Mycobacterium atypical
• Sepsis
• Tuberkulosis ekstrapulmoner
• Limfoma maligna
• Sarkoma kaposi
84
• Terapi ARV harus diberikan kepada semua pasien HIV tanpa melihat stadium klinis dan nilai
CD4
• Pada pasien HIV dengan TB, pengobatan TB dimulai terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan
dengan pengobatan ARV sesegera mungkin dalam 2-8 minggu pertama pengobatan TB.
Pasien HIV dengan TB yang dalam keadaan imunosupresi berat (CD4 <50 sel/μL) harus
mendapat terapi ARV dalam 2 minggu pertama pengobatan TB
• Inisiasi ARV diberikan kepada semua orang dewasa dengan HIV, tanpa memandang
stadium klinis WHO dan jumlah CD4
85
86
Pilihan terapi ARV pada pasien HIV
87
Frekuensi dan Durasi Pemberian OAT pada Pasien HIV
• Panduan ARV lini pertama harus terdiri dari dua
nucleoside reverse- transcriptase inhibitors (NRTI)
ditambah non-nucleoside reverse-trancriptase inhibitor
(NNRTI) atau protease inhibitor (PI).
• Panduan ARV lini kedua menggunakan boosted-PI +
kombinasi 2 NRTI menjadi rekomendasi sebagai terapi
pilihan lini kedua untuk dewasa, remaja, dan juga anak
88
89
Lini pertama pengobatan HIV berdasarkan PPK.8
Pasien TB berdasarkan hasil konfirmasi
pemeriksaan bakteriologis
• Pasien TB paru BTA positif
• Pasien TB paru hasil biakan MTB positif
• Pasien TB paru hasil tes cepat MTB positif
• Pasien TB ekstraparu terkonfirmasi secara bakteriologis
90
Klasifikasi TB
91
Berdasarkan Lokasi
Anatomi
• TB paru
• TB ekstraparu
Berdasarkan Riwayat
Pengobatan
• Pasien baru TB
• Pasien yang pernah diobati TB
• Pasien kambuh
• Pasien yang diobati setelah gagal
• Pasien yang diobati setelah putus obat
• Lain-lain: adalah pasien TB yang pernah diobati
namun hasil akhir pengobatan sebelumnya tidak
diketahui.
• Pasien yang riwayat pengobatan sebelumnya
tidak diketahui
Klasifikasi TB
92
Berdasarkan Lokasi
Anatomi
• TB paru
• TB ekstraparu
Berdasarkan Riwayat
Pengobatan
• Pasien baru TB
• Pasien yang pernah diobati TB
• Pasien kambuh
• Pasien yang diobati setelah gagal
• Pasien yang diobati setelah putus obat
• Lain-lain: adalah pasien TB yang pernah diobati
namun hasil akhir pengobatan sebelumnya tidak
diketahui.
• Pasien yang riwayat pengobatan sebelumnya
tidak diketahui
Klasifikasi TB
93
Berdasarkan hasil
pemeriksaan uji kepekaan
obat
• Mono resistan (TB MR)
• Poli resistan (TB PR):
• Multi drug resistan (TB MDR)
• Extensive drug resistan (TB XDR)
• Resistan rifampisin (TB RR)
• Hepatitis imbas obat akibat obat anti tuberkulosis (OAT) adalah
efek samping yang paling umum yang menyebabkan penghentian
obat dari pasien yang diobati dengan kombinasi isoniazid,
rifampisin, pirazinamid
Untuk menegakkan diagnosis DILI harus memenuhi salah satu dari
kriteria berikut ini :15
• Peningkatan SGPT  5 kali
• Peningkatan alkalin fosfatase  2 kali
• Peningkatan SGPT  3 kali dan peningkatan bilirubin total  2 kali
94
Pada hepatitis imbas obat, OAT dihentikan bila :
• Terdapat gejala klinis yaitu ikterik, mual, atau muntah
• Gejala klinis disertai peningkatan SGOT dan/SGPT  3 kali
• Hasil laboratorium bilirubin > 2, atau SGOT dan/SGPT  5 kali meskipun
gejala klinis tidak ditemukan
• Apabila SGOT dan/SGPT meningkat  3 kali tanpa disertai gejala klinis,
maka pengobatan dilanjutkan dengan pengawasan ketat.
95
96
Regimen
Studi I H, R, Z dengan dosis maksimum dari hari pertama
Studi II R dengan dosis maksimum dari hari pertama, H dengan dosis
maksimum dari hari ke-8, Z dengan dosis maksimum dari hari ke-
15
Studi III H dengan dosis 100mg per hari dari hari pertama, dosis maksimum
sejak hari ke-4; R dengan dosis 150mg per hari dari hari ke-8,
dosis maksimum pada hari ke-11; dan Z dengan dosis 500mg per
hari pada hari ke-15, dosis maksimum dari hari ke-18
Regimen Desensitisasi OAT17
97
Faktor aktivitas Faktor stres
Tirah baring: 1,2 Bedah minor: 1,1 – 1,3
Aktivitas: 1,3 Bedah mayor: 1,5
Demam: 1,13 tiap derajat di atas 37oc Infeksi: 1,2 – 1,6
Trauma: 1,1 – 1,8
Sepsis: 1,4 – 1,9
Luka bakar 1,9 - 2
Nilai Faktor Aktivitas dan Stres9
98
No Nama Obat Sediaan Dosis Efek Samping Obat
1. Rifampisin 450mg 1x1 pagi sebelummakan (06.30) Flu syndrome (gejalainfluenza
berat), gangguan
gastrointestinal, urine berwarna merah,
gangguan fungsi hati, trombositopenia,
demam, skin rash, sesak nafas, anemia
hemolitik
2. Isoniazid 300mg 1x1 pagi sebelummakan (06.30) Neuropati perifer (gangguansaraf tepi,
psikosis toksik,gangguan fungsi hati,
kejang)
3. Tenofovir 300mg 1x1 (22.00) Menggigil, batuk, demam,rasa tidak
nyaman di dada
4. Lamivudin 150mg 1x2 (22.00) Asidosis laktat, steatosishepatitis
5. Dolutegravir 50mg 2x1 (10.00 &
22.00)
Diare, mual, dan sakit kepala
6. Kotrimoksasol 960mg 1x1 (13.00) Demam, rash, sindrom Steven Johnson,
anemia,trombositopeni, leukopeni,
pansitopeni
7. B6 10mg 3x1 (06.30; 13.00;
22.00)
Nyeri kepala, gangguan fungsi hepar
8. N Asetilsistein 200mg 3x1 (06.30; 13.00;
22.00)
Nausea, muntah, flushing, rash
Daftar obat – obat yang digunakan pasien beserta dosis, cara pemakaian, dan efek sampingnya
• Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim
paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup
bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan
konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas
setempat.
Klasifikasi :
1. Pneumonia nosokomial
2. Pneumonia komunitas
99
Stratifikasi pemeberian terapi PK
100
Kelompok 1 Pasien berobat jalan tanpa riwayat penyakit jantung paru
dan tanpa adanya "faktor perubah" (faktor risiko untuk
S.Pneumoniae resisten antibiotik atau gram negatif).
Kelompok 2 Pasien berobat jalan dengan penyakit jantung paru,
dengan/tanpa "faktor perubah".
Kelompok 3a Pasien rawat RS di luar ICU yang menderita penyakit
jantung-paru dan/atau faktor "perubah".
Kelompok 3b Pasien rawat RS di luar ICU tidak disertai penyakit jantung
paru atau faktor perubah lainnya
Kelompok 4a Pasien dirawat di ICU tanpa risiko untuk Ps. Aeruginosa.
Kelompok 4b Pasien dirawat di ICU dengan risiko untuk Ps. Aeruginosa.
• Malnutrisi merupakan suatu keadaan umum yang kita jumpai pada pasien dengan penyakit
akut maupun kronik pada pasien yang dirawat di rumah sakit
Kebutuhan energi basal (basal energy expenditure/BEE) dapat dihitung dengan berbagai cara,
salah satunya adalah dengan rumus Harris Bennedict yang ditentukan berdasarkan jenis
kelamin, umur (U), berat badan (BB), dan tinggi badan (TB), yaitu:9
• Perempuan BEE (kkal/hari) = 655,2 + (9,56 x BB) + (1,7 x TB) (4,77 x U)
• Laki-laki BEE (kkal/hari) = 66,47 + (13,75 x BB) + (5 x TB) (6,76 x U)
• BEE: basal energy expenditure
• BB: berat badan aktual dalam kg
• T : tinggi dalam cm
• U : umur dalam tahun
101
102
• Penilaian • Skor 1 • Skor 2 • Skor 3
• Keadaan umum • Baik • Lesu/haus • Gelisah,
mengantuk,
hingga syok
• Mata • Biasa • Cekung • Sangat
cekung
• Mulut • Biasa • Kering • Sangat kering
• Pernapasan • 30x/menit • 30-40x/menit • >40x/menit
• Turgor • Baik • Kurang • jelek
• Nadi • 120x/menit • 120-140
x/menit
• >140x/menit
Klasifikasi dehidrasi menurut WHO
Skor :
<6 : tanpa dehidrasi
7-12 : dehidrasi ringan-sedang
>13 : dehidrasi berat
103
104

More Related Content

Similar to PPT CASE 2 IVAN.pptx

Psmba.pptx
Psmba.pptxPsmba.pptx
Psmba.pptx
SyahrulAdzim
 
Lapsus interna ckd
Lapsus interna ckdLapsus interna ckd
Lapsus interna ckd
RenitaArdani
 
Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection
Soroy Lardo
 
JC fatih.pptx
JC fatih.pptxJC fatih.pptx
JC fatih.pptx
FitriaYusri1
 
Ny YW, UAP.pptx
Ny YW, UAP.pptxNy YW, UAP.pptx
Ny YW, UAP.pptx
arisitafirman1
 
pomr jumat malam (2).pptx
pomr jumat malam (2).pptxpomr jumat malam (2).pptx
pomr jumat malam (2).pptx
SyahrulAdzim
 
Belajar i.pptx
 Belajar i.pptx Belajar i.pptx
Belajar i.pptx
FinnyOktaria
 
Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage   Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage
Soroy Lardo
 
Review pasien divisi endokrin 3.pptx
Review pasien divisi endokrin 3.pptxReview pasien divisi endokrin 3.pptx
Review pasien divisi endokrin 3.pptx
OngkyAristian1
 
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx
ayuniendar
 
Laporan Jaga 8-7-2022.pptx
Laporan Jaga 8-7-2022.pptxLaporan Jaga 8-7-2022.pptx
Laporan Jaga 8-7-2022.pptx
AndyAndrean1
 
POMR Minggu Pagi edit 1.pptx
POMR Minggu Pagi edit 1.pptxPOMR Minggu Pagi edit 1.pptx
POMR Minggu Pagi edit 1.pptx
SyahrulAdzim
 
EXPERTISE IMUN ULLI .pptx
EXPERTISE IMUN ULLI .pptxEXPERTISE IMUN ULLI .pptx
EXPERTISE IMUN ULLI .pptx
ssuser4360bd
 
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docxKolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
MohammadRezzaRizaldi
 
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docxBAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
abdulrazak928000
 
Prescil paru
Prescil paruPrescil paru
Prescil paru
yulanditadebi
 
Ppt case bp david
Ppt case bp davidPpt case bp david
Ppt case bp david
David Andrean Natanael
 
anemia-ec-hemoroid_compress.pdf
anemia-ec-hemoroid_compress.pdfanemia-ec-hemoroid_compress.pdf
anemia-ec-hemoroid_compress.pdf
rendra33
 

Similar to PPT CASE 2 IVAN.pptx (20)

Psmba.pptx
Psmba.pptxPsmba.pptx
Psmba.pptx
 
Lapsus interna ckd
Lapsus interna ckdLapsus interna ckd
Lapsus interna ckd
 
Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection
 
JC fatih.pptx
JC fatih.pptxJC fatih.pptx
JC fatih.pptx
 
Ny YW, UAP.pptx
Ny YW, UAP.pptxNy YW, UAP.pptx
Ny YW, UAP.pptx
 
pomr jumat malam (2).pptx
pomr jumat malam (2).pptxpomr jumat malam (2).pptx
pomr jumat malam (2).pptx
 
Belajar i.pptx
 Belajar i.pptx Belajar i.pptx
Belajar i.pptx
 
Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage   Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage
 
Review pasien divisi endokrin 3.pptx
Review pasien divisi endokrin 3.pptxReview pasien divisi endokrin 3.pptx
Review pasien divisi endokrin 3.pptx
 
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx
 
Laporan Jaga 8-7-2022.pptx
Laporan Jaga 8-7-2022.pptxLaporan Jaga 8-7-2022.pptx
Laporan Jaga 8-7-2022.pptx
 
POMR Minggu Pagi edit 1.pptx
POMR Minggu Pagi edit 1.pptxPOMR Minggu Pagi edit 1.pptx
POMR Minggu Pagi edit 1.pptx
 
ssd
ssdssd
ssd
 
EXPERTISE IMUN ULLI .pptx
EXPERTISE IMUN ULLI .pptxEXPERTISE IMUN ULLI .pptx
EXPERTISE IMUN ULLI .pptx
 
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docxKolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
 
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docxBAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
 
Prescil paru
Prescil paruPrescil paru
Prescil paru
 
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptxLASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
 
Ppt case bp david
Ppt case bp davidPpt case bp david
Ppt case bp david
 
anemia-ec-hemoroid_compress.pdf
anemia-ec-hemoroid_compress.pdfanemia-ec-hemoroid_compress.pdf
anemia-ec-hemoroid_compress.pdf
 

Recently uploaded

Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
YantariTiyora2
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdfContoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
ProgramPTM1
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 

Recently uploaded (20)

Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdfContoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 

PPT CASE 2 IVAN.pptx

  • 1. PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I ILMU PENYAKIT DALAM FK UNSRI/RSMH PALEMBANG 2023 Laporan Kasus 2 HIV STADIUM III DENGAN KASUS BARU TB PARU DAN HEPATITIS IMBAS OBAT Ivan Danusaputra
  • 3. PENDAHULUAN Masalah HIV/AIDS adalah masalah besar yang mengancam lndonesia dan banyak negara di seluruh dunia. HIV dan AIDS sudah menjadi masalah global dimana 37,6 juta orang hidup dengan HIV dan 6 juta orang tidak mengetahui status HIV positif mereka. 3 Penanggulangan infeksi HIV memerlukan komitmen dan dialog berkesinambungan antar disiplin ilmu, tenaga kesehatan, pengambil keputusan, pelaksana program dan masyarakat Kombinasi obat anti TB (OAT) efektif untuk mengatasi infeksi TB, namun penggunaannya berhubungan dengan risiko jejas hati imbas obat (drug induced liver injury, DILI.
  • 4. Laporan Kasus Pria 34 tahun dengan HIV stadium III dengan Infeksi Oportunistik Tuberkulosis Paru Kasus Baru, Penyakit Hati akibat Obat, 4 • Sebagai pembelajaran dalam penegakan diagnosis dan penatalaksanaan • Menambah wawasan dan bermanfaat bagi kita semua
  • 6. Identitas Pasien Nama : Tn A Umur : 34 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Kurir paket dalam kota Pendidikan terakhir : SLTA Status menikah : Belum menikah Agama : Islam Alamat : Jl. Kelapa Hijau, Kelurahan .Talang Kelapa, Kecamatan Alang – Alang Lebar, Kota Palembang, Sumatera Selatan 6
  • 7. RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT • Demam, dirasakan muncul saat malam – subuh, hampir sepanjang hari • Keringat dingin pada malam hari(+). Batuk (+), dahak (+), darah (-) • Mual (-), Muntah(-), penurunan nafsu makan (-), penurunan berat badan (+) • Pasien berobat ke RS Myria, Palembang dan dinyatakan TB paru kasus baru • Demam, dirasakan muncul saat malam – subuh, hampir sepanjang hari • Keringat dingin pada malam hari (+). Batuk (+), dirasakan frekuensi berkurang. • Mual (+), muntah (-). Nyeri perut (-), penurunan nafsu makan (+) • Mata tampak kuning menurut keluarga. 1 bulan SMRS 3 minggu SMRS • Demam, dirasakan muncul saat malam – subuh, hampir sepanjang hari, • Keringat dingin pada malam hari (+). Batuk (- ), dahak (-), warna kekuningan, darah (-) • Mual (-), Muntah(-), penurunan nafsu makan (+), penurunan berat badan (+), sekitar dari 65 kg – 55kg dalam 2 bulan 2 bulan SMRS
  • 8. RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT • Sesak nafas makin bertambah. demam naik turun disertai keringat dingin terutama pada malam – subuh • Mual (+), Muntah(-). Nafsu makan masih kurang. Batuk (=), dahak (+) • Mata masih tampak kuning. BAK dan BAB tidak ada keluhan • Lemas (+), sempoyongan (+), berkunang – kunang (+), mimisan (-), gusi berdarah (-), lebam pada tubuh (-). 2 hari SMRS • Pasien berobat ke RSMH untuk tatalaksana dan pemeriksaan lebih lanjut. • Sesak nafas, dirasakan hilang timbul • Nyeri dada (-). Mual (+), muntah (-) • Batuk (+), dahak (+), warna kuning. Nafsu makan berkurang. Mata masih tampak kuning • Pasien masih dapat melakukan pekerjaan sehari harinya dan belum berobat kembali. 1 minggu SMRS
  • 9. Riwayat Penyakit Dahulu:  Riwayat darah tinggi, kencing manis tidak ada.  Riwayat sakit jantung, paru, ginjal tidak ada.  Riwayat sering sariawan yang sulit sembuh tidak ada.  Riwayat sering BAB cair tidak ada  Riwayat penyakit menular seksual sebelumnya tidak ada. 9 Riwayat Penyakit Keluarga:  Riwayat keluhan yang sama di keluarga tidak ada.  Riwayat penyakit paru dalam keluarga tidak ada  Riwayat penyakit infeksi menular dalam keluarga tidak ada.
  • 10. 10 Riwayat Sosial ekonomi:  Pasien bekerja sebagai seorang Kurir Paket dengan penghasilan kurang lebih Rp 4.500.000 per bulan. Pasien tinggal Bersama kedua orang tua dan 1 adik kandung. Pasien anak ke 6 dari 8 bersaudara.  Pasien belum pernah menikah dan belum mempunyai anak.  Pasien berobat dengan menggunakan BPJS kelas 3.  Kesan sosial ekonomi menengah. Riwayat Kebiasaan  Riwayat merokok ada  Riwayat kosumsi alkohol ada, 1-2 minggu sekali , 1 botol tiap minum anggur merah setiap minum sejak tahun 2016  Riwayat penggunaan narkoba tidak ada. Riwayat penggunaan jarum sunti bergantiaan tidak ada.  Riwayat hubungan seksual bebas sesama jenis tidak ada. Riwayat hubungan seksual bebas dengan lawan jenis ada, 3 tahun yang lalu. Saat ini pasien tidak mengetahui keadaan pasangan seksualnya
  • 12. PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan Fisik • Keadaan umum : Sakit sedang • Sensorium : compos mentis • Tekanan Darah : 120/70 mmHg • Nadi : 130 kali/menit, reguler, isi dan tegangan cukup • Laju pernafasan : 24 kali/menit, reguler, tipe pernafasan abdominal torakal • Suhu : 37 oC • SpO2 : 93% room air, 98 % dengan NRM 12 lpm • Tinggi Badan :165 cm • Berat Badan : 55 Kg • Indeks masa tubuh : 20,2 kg/m2 (kesan: normoweight) 12
  • 13. Keadaan Spesifik Kepala : normochepali, malar rash (-), alopecia (-) Mata : Mata cekung (-), konjungtiva palpebra pucat (+), sklera ikterik (+), pupil bulat isokor, ukuran 3 mm/3mm, reflek cahaya (+), sekret (-) Mulut : atropi papil lidah (-), mukosa mulut dan lidah kering/pucat (-), gum bleeding(-), oral thrush (-), Leher : JVP (5-2) cmH2O, pembesaran KGB (-), struma (-), achantosis nigricans (-), striae (-) Thorax : barrel chest (-), angulus costae < 90 COR I : Iktus kordis tidak terlihat P : Iktus kordis teraba di LAA sinistra ICS VI, thrill tidak ada P : Batas jantung atas ICS II, kanan LS dextra ICS VI, kiri LAA sinistra ICS VI A : HR 150 kali/menit, bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), friction rub tidak ada, gallop tidak ada 13
  • 14. Keadaan Spesifik Pulmo Anterior I : Statis dinamis simetris kanan sama dengan kiri P : Stem fremitus kanan dan kiri normal P : Sonor pada kedua lapang paru, batas paru-hepar ICS V peranjakan paru hepar 1 sela iga A : Vesikuler ada kanan sama dengan kiri, ronkhi ada basah halus diseluruh lapangan paru, wheezing inspirasi/ekspirasi tidak ada Posterior I : Statis simetris dinamis simetris P : Stem fremitus kanan sama dengan kiri P : Sonor, disemua lapangan paru A : Vesikuler ada kanan sama dengan kiri, ronkhi ada basah halus di lapang paru atas, wheezing inspirasi/ekspirasi tidak ada 14
  • 15. Keadaan Spesifik Abdomen I : Datar P : lemas, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium tidak ada, turgor kulit menurun tidak ada, balotement (-) P : timpani, shifting dullness tidak ada, nyeri ketok CVA tidak ada A : bising usus (+) normal Ekstremitas Superior : Akral hangat, tidak pucat, sianosis tidak ada, edema tidak ada, pembesaran KGB aksilla (-/-), kekuatan 5/5 Inferior : Akral hangat, tidak pucat, tidak ada palmar eritem, sianosis tidak ada, edema tidak ada, kekuatan 5/5 Genitalia : tidak diperiksa 15
  • 16. PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium RSMH (tanggal 23 Februari 2023) Darah Rutin • Hb : 7.0 g/dl • Hematokrit : 21 % • Leukosit : 19930/mm3 • Trombosit : 468.000/mm3 • Eritrosit : 2.62x106/mm3 • MCV : 79,8 fL • MCH : 27 pg • MCHC : 34 g/dL • RDW-CV : 15.90X% • Kesan : Anemia mikrositik hipokrom • Basofil : 0% • Eosinofil : 0% • Netrofil : 84% • Limfosit : 9% • Monosit : 7% • LED : 51
  • 17. PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium RSMH (tanggal 23 Februari 2023) Faal Hemostasis • PT (kontrol) : 15 • PT (Pasien) : 16,4 • D-Dimer : 2,6 • APTT (kontrol) : 30,9 • APTT (Pasien) : 34,1 • Fibrinogen (kontrol) : 284 • Fibrinogen (Pasien) : 695 • PADUA score : 3 (pharmacologic prophylaxis not indicated) • HAS-BLED score : 1 point (relatively low risk of major bleeding) • Anti HIV 1 : Reaktif • Anti HIV 2 : Reaktif • Anti HIV 3 : Reaktif • Anti HCV : Non Reaktif • HBsAg : Non Reaktif Kesan: HIV (+)
  • 18. PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium RSMH (tanggal 23 Februari 2023) Kimia Klinik • Kalsium (Ca) : 6,8 mg/dL • Ca Koreksi ; 8,2 mg/dL • AST/SGOT : 61 U/L • ALT/SGPT : 61 U/L • Albumin : 2,3 g/dL • Glukosa sewaktu : 116 mg/dL • Ureum : 30 mg/dL • Kreatinin : 0,65 mg/dL • Natrium (Na) : 126 mEq/L • Kalium (K) : 4.1 mEq/L • Bilirubin total : 6,5 mg/dL • Bilirubin direk : 4,8 mg/dL • Bilirubin indirek : 1,7 Mg/dL Kesan : Hipokalsemi, Hipoalbumin, Hiponatremi, Peningkatan fungsi hepar , peningkatan bilirubin
  • 19. PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium RSMH (tanggal 23 februari 2023) Urinalisa • Warna : Kuning muda • Kejernihan : jernih • Berat jenis : 1,005 • pH : 7.5 • Protein : Negatif • Ascorbic Acid : Negatif • Glukosa : Negatif • Keton : Negatif • Darah : Positif ++ • Bilirubin : Negatif • Urobilinogen : 1 mg/dL • Nitrit : Negatif • Lekosit Esterase : Negatif Sedimen Urine • Epitel : Negatif • Leukosit : 2-3/LPB • Eritrosit : 30-35/LPB • Silinder : Negatif • Kristal : Negatif • Bakteri : negatif • Mukus : Negatif • Jamur : Negatif Kesan : Hematuria PEMERIKSAAN PENUNJANG
  • 20. Kesan : TB paru lama proses aktif lesi sedang disertai pleuritis kiri PEMERIKSAAN PENUNJANG Rontgen Toraks PA di RSMH (tanggal 23 februari 2023) 39 tahun Fahmi Bin Kosim 1278379
  • 21. Irama sinus, aksis normal, HR 150 kali/menit, gelombang P normal, PR interval 0,12 detik, QRS kompleks 0,08 detik, QT Interval 306 ms, QT Correction 468 ms, R/S di V1< 1, S di V1 + R di V5/6 < 35, ST-T change tidak ada Kesan: Sinus takikardia PEMERIKSAAN PENUNJANG EKG di RSMH (tanggal 11 Oktober 2022) 39 tahun Fahmi Bin Kosim 1278379
  • 22. 1. Drug Induced Liver Injury ec OAT 2. Anemia Penyakit Kronik 3. TB paru kasus baru fase intensif, terkonfirmasi klinis 4. HIV stadium III 5. Pneumonia Komunitas 6. Malnutrisi , Hipoalbumin Daftar Masalah 22
  • 23. PENGKAJIAN MASALAH 39 tahun Fahmi Bin Kosim 1278379
  • 24. 24 Drug Induced Liver Injury Anamnesis Pasien sedang dalam pengobatan TB paru dan mulai tampak kuning pada sklera tak lama setelah konsumsi OAT Pemeriksaan Fisik TD: 120/90 mmhg, pada pemeriksaan fisik, tampak : sklera ikterik (+) Laboratorium SGOT 89 U/L, SGPT 61 U/L, Bilirubin total 6.5 , direk 4.8 , indirek 1.7
  • 25. 25 Non farmakologis • Edukasi mengenai kemungkinan diagnosis, rencana pemeriksaan dan tujuan pemeriksaan, rencana terapi dan komplikasi dari diagnosis. • Evaluasi ulang fungsi hepar • Rencana desensitisasi OAT bertahap Farmakologis • Curcuma 3x1 tab
  • 26. 26 Anemia Penyakit Kronik Anamnesis - Pemeriksaan Fisik Konjungtiva tampak anemis (+/+) Laboratorium Hb 7.0, MCV 79.8 , MCH 27, MCHC 34
  • 27. 27 Non farmakologis • Edukasi mengenai kemungkinan diagnosis, rencana pemeriksaan dan tujuan pemeriksaan, rencana terapi dan komplikasi dari diagnosis. • Rencana Tranfusi PRC 600cc • Rencana pemeriksaan SI, TIBC Farmakologis • Asam Folat 3x 1mg PO
  • 28. 28 TB paru kasus baru, fase intensif, terkonfirmasi klinis Anamnesis Pasien memiliki Riwayat batuk lebih dari 2 minggu, penurunan berat badan drastic dari 65 – 55 kg dalam 2 bulan terakhir, keringat dingin sering pada malam hari. Pasien sedang pengobatan TB sejak tgl 29/1/2023 dan dihentikan sejak tgl 14/3/2023 karena sklera tampak ikterik Pemeriksaan Fisik TD 120/90 mmhg, Nadi 120x/ mnt, Pernapasan 24x/mnt. SpO2 93 % room air, Pemeriksaan paru didapatkan ronkhi (+/+) seluruh lapangan paru Laboratorium Gen Xpert TB MTB Not Detected, dari pemeriksaan rontgen thorax tgl 25/01/2023 didapatkan kesan infltrat di lapangan paru kanan dan tengah bawah paru kiri dd/ Pneumonia dd/ TB paru
  • 29. 29 Non farmakologis • Pemberian O2 dengan NRM 10lpm  98% Farmakologis • Pemberian OAT ditunda, rencana desensitisasi OAT Rencana Pemeriksaan • Kultur darah • Kultur sputum
  • 30. 30 HIV stadium III Anamnesis Riwayat seks bebas 3 tahun SMRS Pemeriksaan Fisik Bercak putih pada mukosa oral Laboratorium Anti HIV reaktif
  • 31. 31 Non farmakologis • Edukasi mengenai diagnosis dan rencana terapi • Cek CD4 • Cek TORCH • Konsul dan Rawat Bersama dengan Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi Farmakologis • Nystatin drop 4x 2cc
  • 32. 32 Malnutrisi, Hipoalbumin Anamnesis Penurunan nafsu makan dalam 2 bulan terakhir, penurunan berat badan 10kg dalam 2 bulan terakhir Pemeriksaan Fisik - Laboratorium Albumin 2.3.
  • 33. 33 Non farmakologis • Konsul ke Departemen Gizi Klinik Farmakologis • Albumin 20% 1x1 fls (selama 3 hari)
  • 34. 34 Pneumonia Komunitas Anamnesis Pasien memiliki Riwayat demam, batuk lebih dari 2 hari sebelum masuk rumah sakit Pemeriksaan Fisik TD 120/90 mmhg, Nadi 120x/ mnt, Pernapasan 24x/mnt. SpO2 93 % room air, Pemeriksaan paru didapatkan ronkhi (+/+) seluruh lapangan paru Laboratorium Leukositosis, dari pemeriksaan rontgen thorax tgl 25/01/2023 didapatkan kesan infltrat di lapangan paru kanan dan tengah bawah paru kiri dd/ Pneumonia dd/ TB paru
  • 35. 35 Non farmakologis • Pemberian O2 dengan NRM 10lpm  SpO2 98% Farmakologis • Pemberian Ceftriaxone 2 x 1 g IV ST • Pemberian Azithromycin 1 x 500 mg PO Rencana Pemeriksaan • Kultur darah • Kultur sputum
  • 36. Diagnosis Diagnosis Sementara 36 Diagnosis Banding HIV Stadium III dengan Infeksi Oportunistik, TB Paru Kasus Baru Dalam Terapi, Fase Intensif, Konfirmasi Klinis, Hepatitis Imbas Obat, Pneumonia Komunitas, Anemia Penyakit Kronis, Hipoalbumin HIV Stadium III dengan Infeksi Oportunistik, TB Paru Kasus Baru Dalam Terapi, Fase Intensif, Konfirmasi Klinis, Hepatitis Autoimun, Penumonia Komunitas, Anemia defisiensi Fe
  • 37. 37 PENALAKSANAAN Non Farmakologis • Istirahat • TEE : 2100 kkal • Edukasi • Rencana Tranfusi PRC 600 cc Farmakologis • IVFD NaCl 0,9% gtt 20 makro • Curcuma 3x1 tab PO • Asam Folat 3x 1mg PO • Ceftriaxone 2 x 1 g IV ST • Azithromycin 1 x 500 mg PO • N Acetylcystein 3x200 mg PO • Paracetamol 3x500 mg PO K/P • Albumin 20% 1x100 cc IV • nystatin drop 4x2cc
  • 38. 38 PENALAKSANAAN Rencana Pemeriksaan • Pemeriksaan ANA Test • Pemeriksaan SI, TIBC, Feritin Farmakologis • Lapor divisi Paru • Konsul divisi Tropik Infeksi • Konsul Departemen Gizi Klinik
  • 39. PROGNOSIS Ad Vitam : Dubia Ad Bonam Ad Functionam : Dubia Ad Malam Ad Sanationam : Dubia Ad Malam
  • 41. 24 Februari- 01 Maret 2023 41 Subjektif Badan lemas, sesak berkurang Objektif Keadaan umum : Tampak sakit sedang Sensorium : Kompos mentis TD (mmHg) : 120/80 mmHg Nadi (x/menit) : 100 x/m RR (x/menit) : 24 x/m Suhu (C) : 36,8 SpO2 : 98% dengan simple face mask 10 lpm Keadaan Spesifik Kepala Leher Thoraks Konjungtiva pucat tidak ada, sklera ikterik ada, mata cekung tidak ada, stomatitis ada, oral thrush ada JVP (5-2) cm H2O, pembesaran KGB tidak ada barrel chest tidak ada, angulus costae <900,
  • 42. 42 Cor Pulmo I: Iktus kordis tidak terlihat P: Iktus kordis teraba di LA sinistra ICS V, thrill tidak ada P: Batas jantung atas ICS II, batas kanan LS dextra, batas kiri ICS VI LMC sinistra A: HR: 100x/m, regular, bunyi jantung I dan II di semua katup normal, murmur (-) friction rub tidak ada, gallop tidak ada Pulmo Anterior : I : statis dan dinamis simetris kanan dan kiri P : stem fremitus kanan = kiri P : sonor di kedua lapangan paru, batas paru hepar ICS V LMC dextra, peranjakan 1 sela iga. Batas paru lambung linea aksilaris anterior ICS VI. A : vesikuler normal, ronkhi basah kasar(+/+), wheezing (-) Pulmo Posterior : I : statis dan dinamis simetris kanan dan kiri P : stem fremitus belum dapat dinilai P : sonor di kedua lapangan paru A : vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-)
  • 43. 43 Abdomen Ekstremitas I : datar, venektasi (-), striae (-) A : bising usus normal P : timpani, nyeri ketok CVA tidak ada P : lemas, turgor kulit kembali cepat, nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan supra pubik tidak ada, ballottement ginjal tidak teraba Superior : Akral hangat, akral pucat tidak ada, koilonikia tidak ada, palmar eritem tidak ada, sianosis tidak ada, edema tidak ada, pembesaran KGB aksilla tidak ada, tremor halus tidak ada. Inferior : Akral hangat, edema pretibia tidak ada, pembesaran KGB inguinal tidak ada, turgor menurun ada, lateralisasi tidak ada.
  • 44. 44 Konsul Depertemen Gizi • Kesan : Malnutrisi Diet NB tinggi kalori tinggi protein,1600kkal bertahap, target 2100kkal Saran: suplementasi albumin 20% 1x1 flash Konsul Poliklinik VCT (Voluntary Counseling and Testing) Kesan : HIV Stadium III dengan Infeksi Oportunistik, TB Paru Kasus Baru Dalam Terapi, Fase Intensif, Konfirmasi Klinis Saran: ARV TLD +D Tenofovir 1 x 300 mg PO Lamivudin 1 x 300 mg PO Dolutegravir 2 x 50 mg PO Cotrimoxazole 1 x 960 mg PO (Selama pemberian OAT)
  • 45. 45 Asessment Diagnosis Sementara HIV Stadium III dengan Infeksi Oportunistik, TB Paru Kasus Baru Dalam Terapi, Fase Intensif, Konfirmasi Klinis, Hepatitis Imbas Obat e.c Obat Anti Tuberkulosis, Pneumonia Komunitas, Malnutrisi Diagnosis Banding HIV Stadium III dengan Infeksi Oportunistik, TB Paru Kasus Baru Dalam Terapi, Fase Intensif, Konfirmasi Klinis, Hepatitis Autoimmune, Pneumonia Komunitas, Malnutrisi
  • 46. 46 Non farmakologis • Istirahat • Diet NB Tinggi Kalori Tinggi Protein 1600 kkal dalam 3 kali pemberian. • Edukasi • Tranfusi PRC 600cc bertahap Farmakologis • IVFD NaCl 0,9% 1:2 gtt 20 makro • Curcuma 3x1 tab PO • Asam Folat 3x 1mg PO • Ceftriaxone 2 x 1 g IV ST • Azithromycin 1 x 500 mg PO • N Acetylcystein 3x200 mg PO • B komplek 1x1 tab PO
  • 47. 47 Farmakologis • Paracetamol 3x500 mg PO K/P • Albumin 20% 1x100 cc IV • Nystatin drop 4x2cc • ARV TLD +D • Tenofovir 1 x 300 mg PO • Lamivudin 1 x 300 mg PO • Dolutegravir 2 x 50 mg PO • Cotrimoxazole 1 x 960 mg PO (Selama 6 bulan 27 Feb 23 s/d 27 Agustus 23)
  • 48. 48 Rencana Pemeriksaan • Kultur Darah • kultur Sputum • Cek TORCH • Cek CD4 • Cek Viral Load (tgl 28/2/2023)
  • 49. 02 Maret - 08 Maret 2023 49 Subjektif Badan lemas, sesak berkurang Objektif Keadaan umum : Tampak sakit sedang Sensorium : Kompos mentis TD (mmHg) : 110/70 mmHg Nadi (x/menit) : 100 x/m RR (x/menit) : 22 x/m Suhu (C) : 36,6 SpO2 : 98% dengan simple face mask 6 lpm Keadaan Spesifik Kepala Leher Thoraks Konjungtiva pucat tidak ada, sklera ikterik ada, mata cekung tidak ada, stomatitis ada, oral thrush ada JVP (5-2) cm H2O, pembesaran KGB tidak ada barrel chest tidak ada, angulus costae <900,
  • 50. 50 Cor Pulmo I: Iktus kordis tidak terlihat P: Iktus kordis teraba di LA sinistra ICS V, thrill tidak ada P: Batas jantung atas ICS II, batas kanan LS dextra, batas kiri ICS VI LMC sinistra A: HR: 100x/m, regular, bunyi jantung I dan II di semua katup normal, murmur (-) friction rub tidak ada, gallop tidak ada Pulmo Anterior : I : statis dan dinamis simetris kanan dan kiri P : stem fremitus kanan = kiri P : sonor di kedua lapangan paru, batas paru hepar ICS V LMC dextra, peranjakan 1 sela iga. Batas paru lambung linea aksilaris anterior ICS VI. A : vesikuler normal, ronkhi basah kasar(+/+), wheezing (-) Pulmo Posterior : I : statis dan dinamis simetris kanan dan kiri P : stem fremitus belum dapat dinilai P : sonor di kedua lapangan paru A : vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-)
  • 51. 51 Abdomen Ekstremitas I : datar, venektasi (-), striae (-) A : bising usus normal P : timpani, nyeri ketok CVA tidak ada P : lemas, turgor kulit kembali cepat, nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan supra pubik tidak ada, ballottement ginjal tidak teraba Superior : Akral hangat, akral pucat tidak ada, koilonikia tidak ada, palmar eritem tidak ada, sianosis tidak ada, edema tidak ada, pembesaran KGB aksilla tidak ada, tremor halus tidak ada. Inferior : Akral hangat, edema pretibia tidak ada, pembesaran KGB inguinal tidak ada, turgor menurun ada, lateralisasi tidak ada.
  • 52. 52 Hasil Pemeriksaan Lab 05 Maret 2023 Hemoglobin : 10,6 g/dL Leukosit : 10.530.000/ mm3 Trombosit : 385.000.000/μL Kreatinin : 0,51 mg/dL Ureum : 28 mg/dL Serum Iron : 62 µg/dL TiBC : 126 µg/dL Ferritin : 2133,44 ng/mL Sat Transferrin: 49,21 % ALP : 95 IU/L Gamma GT : 32 U/L Kalium : 4,3 mEq/L Bilirubin Total : 2,3 mg/dL Bil Indirek : 0,5 mg/dL Bilirubin Direk : 1,8 mg/dL
  • 53. 53 Hasil Pemeriksaan Lab 05 Maret 2023 SGOT : 188 U/L SGPT : 70 U/L Procalcitonin : 28,86 ng/mL hsCRP : 192,3 mg/L VDRL : Non Reaktif CMV IgG : 0,4 IU/mL CMV IgM : 0,06 IU/mL Rubella IgM : 0,06 IU/mL Rubella IgG : 0,27 IU/mL CD 4 Absolut : 356 Cell/uL CD 4% : 12,19 % Toxoplasma IgG : 0,1 IU/mL Toxoplasma IgM : 0,06 IU/mL Laboratorium (8 Maret 2023) ANA test negative
  • 54. 54 Hasil Kultur Darah 03 Maret 2023 Bakteri : Staphylococus hominis ssp hominis Koloni Gram +, coccus + Benzylpencilini Resisten MIC >=0,5 Tetracycline Sensitif MIC <=1 Ciprofloxacin Resisten MIC >=8 Clindamycin Resisten MIC >=8 Erythromycin Resisten MIC >=8 Gentamycin Sensitif MIC 1 Levofloxacin Resisten MIC >=8 Linezolid Sensitif MIC 1 Cotrimoxazole Sensitif MIC 20 Vancomycine Sensitif MIC <= 0,5 Induce Clindamycin Resisten Negatif Moxifloxcasin Resisten MIC 4 Nitrofurantoin Sensitif MIC <=16 Oxacilin Resisten MIC 4 >= Rifampisin Resisten MIC >=32 Tigecyline Sensitif MIC<=0,12 Quinupristin/Dalfopristin Sensitif MIC <0,25 Cefoxitin Screen (+) positif
  • 55. 55 Radiologis 03 Maret 2023 CT scan Thorax dengan kontras Kesan : TB paru bilateral disertai pneumonia.
  • 56. 56 Asessment Diagnosis Sementara HIV Stadium III dengan Infeksi Oportunistik, TB Paru Kasus Baru Dalam Terapi, Fase Intensif, Konfirmasi Klinis, Hepatitis Imbas Obat e.c Obat Anti Tuberkulosis, Pneumonia Komunitas, Malnutrisi Diagnosis Banding -
  • 57. 57 Non farmakologis • Istirahat • Diet NB Tinggi Kalori Tinggi Protein 1600 kkal dalam 3 kali pemberian. • Edukasi Farmakologis • IVFD NaCl 0,9% 1:2 gtt 20 makro • Curcuma 3x1 tab PO • Asam Folat 3x 1mg PO • Ceftriaxone 2 x 1 g IV ST • Azithromycin 1 x 500 mg PO • N Acetylcystein 3x200 mg PO • B komplek 1x1 tab PO
  • 58. 58 Farmakologis • Paracetamol 3x500 mg PO K/P • Albumin 20% 1x100 cc IV • Nystatin drop 4x2cc • ARV TLD +D • Tenofovir 1 x 300 mg PO • Lamivudin 1 x 300 mg PO • Dolutegravir 2 x 50 mg PO • Cotrimoxazole 1 x 960 mg PO (Selama pemberian OAT) Rencana Pemeriksaan • Kultur Sputum
  • 59. 09 Maret - 15 Maret 2023 59 Subjektif Badan lemas berkurang, sesak berkurang Objektif Keadaan umum : Tampak sakit sedang Sensorium : Kompos mentis TD (mmHg) : 120/80 mmHg Nadi (x/menit) : 96 x/m RR (x/menit) : 20 x/m Suhu (C) : 36,6 SpO2 : 99% dengan Nasal Kanul 3 lpm Keadaan Spesifik Kepala Leher Thoraks Konjungtiva pucat tidak ada, sklera ikterik ada, mata cekung tidak ada, stomatitis ada, oral thrush ada JVP (5-2) cm H2O, pembesaran KGB tidak ada barrel chest tidak ada, angulus costae <900,
  • 60. 60 Cor Pulmo I: Iktus kordis tidak terlihat P: Iktus kordis teraba di LA sinistra ICS V, thrill tidak ada P: Batas jantung atas ICS II, batas kanan LS dextra, batas kiri ICS VI LMC sinistra A: HR: 100x/m, regular, bunyi jantung I dan II di semua katup normal, murmur (-) friction rub tidak ada, gallop tidak ada Pulmo Anterior : I : statis dan dinamis simetris kanan dan kiri P : stem fremitus kanan = kiri P : sonor di kedua lapangan paru, batas paru hepar ICS V LMC dextra, peranjakan 1 sela iga. Batas paru lambung linea aksilaris anterior ICS VI. A : vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-) Pulmo Posterior : I : statis dan dinamis simetris kanan dan kiri P : stem fremitus belum dapat dinilai P : sonor di kedua lapangan paru A : vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-)
  • 61. 61 Abdomen Ekstremitas I : datar, venektasi (-), striae (-) A : bising usus normal P : timpani, nyeri ketok CVA tidak ada P : lemas, turgor kulit kembali cepat, nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan supra pubik tidak ada, ballottement ginjal tidak teraba Superior : Akral hangat, akral pucat tidak ada, koilonikia tidak ada, palmar eritem tidak ada, sianosis tidak ada, edema tidak ada, pembesaran KGB aksilla tidak ada, tremor halus tidak ada. Inferior : Akral hangat, edema pretibia tidak ada, pembesaran KGB inguinal tidak ada, turgor menurun ada, lateralisasi tidak ada.
  • 62. 62 Hasil Pemeriksaan Lab 08 Maret 2023 Bilirubin total : 1,3 mg/dL Bilirubin indirek : 0,1 mg/dL Bilirubin direk : 1,2 mg/dL SGOT : 63 U/L SGPT : 71 U/L
  • 63. 63 Hasil Kultur Sputum 09 Maret 2023 Leukosit : 14-15/Lp Epitel : 0-1/Lp Bakteri : Klebsiella pneumoniae ssp pneumoniae Koloni Gram +, coccus + ,gram (-) bacil (+) Ampiciliin (AMP) resisten MIC >=32 Cefazolin (other) MIC <= 4 Gentamicin sesnsitif MIC<=1 Cotrimoxazole resisten MIC>= 320 Nitrofurantioin intermediate MIC 64 Tigecyclone sensitive MIC 2 Ceftriaxone sensitive MIC <= 1 Amikacin sensitive MIC <=2 Ampicilin Sulbactam sensitive MIC 4 Aztreonam sensitive MIC <=1 Cefepime sensitive MIC <= 1 Ceftazidime sensitive MIC <=1 Ertapenem sensitive mic <= 0,5 Meropenem sensitive MIC <= 0,25 Piperacilin/Tazobactam sensitive MIC <=4 ESBL negative Cefazoline (urine) sensitive MIC <=4 Ciprofloxacin intermediate MIC 0,5
  • 64. 64 Asessment Diagnosis Sementara HIV Stadium III dengan Infeksi Oportunistik, TB Paru Kasus Baru Dalam Terapi, Fase Intensif, Konfirmasi Klinis, Hepatitis Imbas Obat e.c Obat Anti Tuberkulosis, Pneumonia Komunitas, Malnutrisi Diagnosis Banding -
  • 65. 65 Non farmakologis • Istirahat • Diet NB Tinggi Kalori Tinggi Protein 1600 kkal dalam 3 kali pemberian. • Edukasi • Tranfusi PRC 600cc bertahap Farmakologis • IVFD NaCl 0,9% gtt 20 makro • Curcuma 3x1 tab PO • Asam Folat 3x 1mg PO • Meropenem 3x1gr IV • N Acetylcystein 3x200 mg PO • B komplek 1x1 tab PO • Paracetamol 3x500 mg PO K/P • Albumin 20% 1x100 cc IV STOP (albumin 2.9)
  • 66. 66 Farmakologis • Nystatin drop 4x2cc • ARV TLD +D • Tenofovir 1 x 300 mg PO • Lamivudin 1 x 300 mg PO • Dolutegravir 2 x 50 mg PO • Cotrimoxazole 1 x 960 mg PO (Selama pemberian OAT) • Ethambutol 1x 250mg PO >> 300mg >> 500mg >> 750mg bertahap • INH 1 x 100mg PO >> 200mg >> 300mg bertahap • Rencana Pemeriksaan -
  • 67. 16 Maret - 17 Maret 2023 67 Subjektif Lemas berkurang, sesak tidak ada Objektif Keadaan umum : Tampak sakit sedang Sensorium : Kompos mentis TD (mmHg) : 120/80 mmHg Nadi (x/menit) : 96 x/m RR (x/menit) : 20 x/m Suhu (C) : 36,8 SpO2 : 99% dengan udara bebas Keadaan Spesifik Kepala Leher Thoraks Konjungtiva pucat tidak ada, sklera ikterik ada, mata cekung tidak ada, stomatitis ada, oral thrush ada JVP (5-2) cm H2O, pembesaran KGB tidak ada barrel chest tidak ada, angulus costae <900,
  • 68. 68 Cor Pulmo I: Iktus kordis tidak terlihat P: Iktus kordis teraba di LA sinistra ICS V, thrill tidak ada P: Batas jantung atas ICS II, batas kanan LS dextra, batas kiri ICS VI LMC sinistra A: HR: 100x/m, regular, bunyi jantung I dan II di semua katup normal, murmur (-) friction rub tidak ada, gallop tidak ada Pulmo Anterior : I : statis dan dinamis simetris kanan dan kiri P : stem fremitus kanan = kiri P : sonor di kedua lapangan paru, batas paru hepar ICS V LMC dextra, peranjakan 1 sela iga. Batas paru lambung linea aksilaris anterior ICS VI. A : vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-) Pulmo Posterior : I : statis dan dinamis simetris kanan dan kiri P : stem fremitus belum dapat dinilai P : sonor di kedua lapangan paru A : vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-)
  • 69. 69 Abdomen Ekstremitas I : datar, venektasi (-), striae (-) A : bising usus normal P : timpani, nyeri ketok CVA tidak ada P : lemas, turgor kulit kembali cepat, nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan supra pubik tidak ada, ballottement ginjal tidak teraba Superior : Akral hangat, akral pucat tidak ada, koilonikia tidak ada, palmar eritem tidak ada, sianosis tidak ada, edema tidak ada, pembesaran KGB aksilla tidak ada, tremor halus tidak ada. Inferior : Akral hangat, edema pretibia tidak ada, pembesaran KGB inguinal tidak ada, turgor menurun ada, lateralisasi tidak ada.
  • 70. 70 Asessment Diagnosis Sementara HIV Stadium III dengan Infeksi Oportunistik, TB Paru Kasus Baru Dalam Terapi, Fase Intensif, Konfirmasi Klinis, Hepatitis Imbas Obat e.c Obat Anti Tuberkulosis, Pneumonia Komunitas, Malnutrisi Diagnosis Banding -
  • 71. 71 Non farmakologis • Istirahat • Diet NB Tinggi Kalori Tinggi Protein 1600 kkal dalam 3 kali pemberian. • Pasien dapat rawat jalan tgl 17-04-2023 Farmakologis • IVFD NaCl 0,9% gtt 20 makro • Curcuma 3x1 tab PO • Asam Folat 3x 1mg PO • Meropenem 3x1gr IV • N Acetylcystein 3x200 mg PO • B komplek 1x1 tab PO • Paracetamol 3x500 mg PO K/P
  • 72. 72 Farmakologis • Nystatin drop 4x2cc • ARV TLD +D • Tenofovir 1 x 300 mg PO • Lamivudin 1 x 300 mg PO • Dolutegravir 2 x 50 mg PO • Cotrimoxazole 1 x 960 mg PO (Selama pemberian OAT) • Ethambutol 1x 250mg PO >> 300mg >> 500mg >> 750mg bertahap • INH 1 x 100mg PO >> 200mg >> 300mg bertahap • Rifampisin 150mg >> 300mg >> 450mg Rencana Pemeriksaan -
  • 74. • Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit kronik menular yang disebabkan oleh bakteri M. tuberculosis • Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga sering dikenal dengan Basil Tahan Asam (BTA) • Sebagian besar kuman TB sering ditemukan menginfeksi parenkim paru dan menyebabkan TB paru, namun bakteri ini juga memiliki kemampuan menginfeksi organ tubuh lainnya (TB ekstra paru) seperti pleura, kelenjar limfe, tulang, dan organ ekstra paru lainnya 74
  • 76. Kriteria Lesi • Lesi minimal (Minimal tuberculosis) jika lesi pada Sebagian atau kedua paru dengan jika lesi pada apeks luas lesi tidak melebih volume paru bagian atas pada chondrosternal junction dari iga ke-2 dan prosesus spinosus Th IV atau korpus vertebrae Th V (Sela iga II) dan tidak ada kavitas pada semua lapang paru, lesi tidak harus berada di apeks paru • Lesi Sedang (Moderately Advance Tuberculosis) Jika lesi tidak melebihi ukuran 1 lobus paru, jika terdapat kavitas ukuran kavitas <4 cm • Lesi Luas (Far Advance Tuberculosis) Tuberkulosis sangat lanjut dengan luas lesi melebihi 1 lobus paru, dan jika terdapat kavitas >4 cm. 76
  • 77. 77 Klasifikasi gambaran X-Ray Thorax TB Paru30
  • 78. Faktor resiko • Riwayat kontak lama dengan penderita TB • Sirkulasi rumah yang tidak baik • Malnutrisi • Adanya kondisi immunocompromised seperti DM, dan adanya kondisi immunodeficiency seperti infeksi HIV 78
  • 80. • Infeksi HIV adalah suatu penyakit yang menyerang sel-sel kekebalan tubuh (dari infeksi primer, dengan atau tanpa sindrom akut, stadium asimtomatik, hingga stadium lanjut) yang disebabkan oleh virus Human Immunodeficiency Virus Penegakan HIV : 1. Serologis 2. virologis 80
  • 81. Pembagian stadium HIV menurut WHO 81 Stadium I • Asimtomatis • Limfadenopati generalisata persisten Dengan penampilan stadium klinis I : asimtomatis dan aktivitas normal Stadium II • Penurunan berat badan < 10% • Manifestasi mukokutaneus minor (dermatitis seborreic, prurigo, infeksi jamur pada kuku, ulserasi pada mulut berulang, cheilitis angularis). • Herpes Zoster, dalam 5 tahun terakhir • Infeksi saluran napas atas berulang (misalnya : Sinusitis Bakterial). Dengan atau penampilan stadium klinis 2 : simtomatis, aktivitas normal.
  • 82. Pembagian stadium HIV menurut WHO 82 Stadium III • Penurunan berat badan >10% • Diare kronis dengan penyebab yang tidak jelas > 1 bulan. • Demam tanpa penyebab yang jelas (intermittent atau menetap) > 1 bulan • Kandidiasis oral • Tuberkulosis paru dalam 1 tahun terakhir • Terinfeksi Bakteri berat ( pneumonia, piomiositis) Dengan atau penampilan stadium klinis 3 : berbaring di tempat tidur, <50% sehari dalam 1 bulan. Stadium IV • HIV wasting syndrome • Pneumonia pneumokistik karinii • Infeksi toksoplasmosis di otak • Diare karena crytosporidiosis > 1 bulan • Mengalami infeksi sitomegalovirus • Infeksi herpes simpleks, maupun mukukutaneus > 1 bulan
  • 83. Pembagian stadium HIV menurut WHO 83 Stadium IV • Infeksi mikosis (histoplasmosis, coccidiodimycosis) • Kandidiasis esofagus, trakhea, bronkus, maupun paru • Infeksi Mycobacterium atypical • Sepsis • Tuberkulosis ekstrapulmoner • Limfoma maligna • Sarkoma kaposi
  • 84. 84
  • 85. • Terapi ARV harus diberikan kepada semua pasien HIV tanpa melihat stadium klinis dan nilai CD4 • Pada pasien HIV dengan TB, pengobatan TB dimulai terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan pengobatan ARV sesegera mungkin dalam 2-8 minggu pertama pengobatan TB. Pasien HIV dengan TB yang dalam keadaan imunosupresi berat (CD4 <50 sel/μL) harus mendapat terapi ARV dalam 2 minggu pertama pengobatan TB • Inisiasi ARV diberikan kepada semua orang dewasa dengan HIV, tanpa memandang stadium klinis WHO dan jumlah CD4 85
  • 86. 86 Pilihan terapi ARV pada pasien HIV
  • 87. 87 Frekuensi dan Durasi Pemberian OAT pada Pasien HIV
  • 88. • Panduan ARV lini pertama harus terdiri dari dua nucleoside reverse- transcriptase inhibitors (NRTI) ditambah non-nucleoside reverse-trancriptase inhibitor (NNRTI) atau protease inhibitor (PI). • Panduan ARV lini kedua menggunakan boosted-PI + kombinasi 2 NRTI menjadi rekomendasi sebagai terapi pilihan lini kedua untuk dewasa, remaja, dan juga anak 88
  • 89. 89 Lini pertama pengobatan HIV berdasarkan PPK.8
  • 90. Pasien TB berdasarkan hasil konfirmasi pemeriksaan bakteriologis • Pasien TB paru BTA positif • Pasien TB paru hasil biakan MTB positif • Pasien TB paru hasil tes cepat MTB positif • Pasien TB ekstraparu terkonfirmasi secara bakteriologis 90
  • 91. Klasifikasi TB 91 Berdasarkan Lokasi Anatomi • TB paru • TB ekstraparu Berdasarkan Riwayat Pengobatan • Pasien baru TB • Pasien yang pernah diobati TB • Pasien kambuh • Pasien yang diobati setelah gagal • Pasien yang diobati setelah putus obat • Lain-lain: adalah pasien TB yang pernah diobati namun hasil akhir pengobatan sebelumnya tidak diketahui. • Pasien yang riwayat pengobatan sebelumnya tidak diketahui
  • 92. Klasifikasi TB 92 Berdasarkan Lokasi Anatomi • TB paru • TB ekstraparu Berdasarkan Riwayat Pengobatan • Pasien baru TB • Pasien yang pernah diobati TB • Pasien kambuh • Pasien yang diobati setelah gagal • Pasien yang diobati setelah putus obat • Lain-lain: adalah pasien TB yang pernah diobati namun hasil akhir pengobatan sebelumnya tidak diketahui. • Pasien yang riwayat pengobatan sebelumnya tidak diketahui
  • 93. Klasifikasi TB 93 Berdasarkan hasil pemeriksaan uji kepekaan obat • Mono resistan (TB MR) • Poli resistan (TB PR): • Multi drug resistan (TB MDR) • Extensive drug resistan (TB XDR) • Resistan rifampisin (TB RR)
  • 94. • Hepatitis imbas obat akibat obat anti tuberkulosis (OAT) adalah efek samping yang paling umum yang menyebabkan penghentian obat dari pasien yang diobati dengan kombinasi isoniazid, rifampisin, pirazinamid Untuk menegakkan diagnosis DILI harus memenuhi salah satu dari kriteria berikut ini :15 • Peningkatan SGPT  5 kali • Peningkatan alkalin fosfatase  2 kali • Peningkatan SGPT  3 kali dan peningkatan bilirubin total  2 kali 94
  • 95. Pada hepatitis imbas obat, OAT dihentikan bila : • Terdapat gejala klinis yaitu ikterik, mual, atau muntah • Gejala klinis disertai peningkatan SGOT dan/SGPT  3 kali • Hasil laboratorium bilirubin > 2, atau SGOT dan/SGPT  5 kali meskipun gejala klinis tidak ditemukan • Apabila SGOT dan/SGPT meningkat  3 kali tanpa disertai gejala klinis, maka pengobatan dilanjutkan dengan pengawasan ketat. 95
  • 96. 96 Regimen Studi I H, R, Z dengan dosis maksimum dari hari pertama Studi II R dengan dosis maksimum dari hari pertama, H dengan dosis maksimum dari hari ke-8, Z dengan dosis maksimum dari hari ke- 15 Studi III H dengan dosis 100mg per hari dari hari pertama, dosis maksimum sejak hari ke-4; R dengan dosis 150mg per hari dari hari ke-8, dosis maksimum pada hari ke-11; dan Z dengan dosis 500mg per hari pada hari ke-15, dosis maksimum dari hari ke-18 Regimen Desensitisasi OAT17
  • 97. 97 Faktor aktivitas Faktor stres Tirah baring: 1,2 Bedah minor: 1,1 – 1,3 Aktivitas: 1,3 Bedah mayor: 1,5 Demam: 1,13 tiap derajat di atas 37oc Infeksi: 1,2 – 1,6 Trauma: 1,1 – 1,8 Sepsis: 1,4 – 1,9 Luka bakar 1,9 - 2 Nilai Faktor Aktivitas dan Stres9
  • 98. 98 No Nama Obat Sediaan Dosis Efek Samping Obat 1. Rifampisin 450mg 1x1 pagi sebelummakan (06.30) Flu syndrome (gejalainfluenza berat), gangguan gastrointestinal, urine berwarna merah, gangguan fungsi hati, trombositopenia, demam, skin rash, sesak nafas, anemia hemolitik 2. Isoniazid 300mg 1x1 pagi sebelummakan (06.30) Neuropati perifer (gangguansaraf tepi, psikosis toksik,gangguan fungsi hati, kejang) 3. Tenofovir 300mg 1x1 (22.00) Menggigil, batuk, demam,rasa tidak nyaman di dada 4. Lamivudin 150mg 1x2 (22.00) Asidosis laktat, steatosishepatitis 5. Dolutegravir 50mg 2x1 (10.00 & 22.00) Diare, mual, dan sakit kepala 6. Kotrimoksasol 960mg 1x1 (13.00) Demam, rash, sindrom Steven Johnson, anemia,trombositopeni, leukopeni, pansitopeni 7. B6 10mg 3x1 (06.30; 13.00; 22.00) Nyeri kepala, gangguan fungsi hepar 8. N Asetilsistein 200mg 3x1 (06.30; 13.00; 22.00) Nausea, muntah, flushing, rash Daftar obat – obat yang digunakan pasien beserta dosis, cara pemakaian, dan efek sampingnya
  • 99. • Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Klasifikasi : 1. Pneumonia nosokomial 2. Pneumonia komunitas 99
  • 100. Stratifikasi pemeberian terapi PK 100 Kelompok 1 Pasien berobat jalan tanpa riwayat penyakit jantung paru dan tanpa adanya "faktor perubah" (faktor risiko untuk S.Pneumoniae resisten antibiotik atau gram negatif). Kelompok 2 Pasien berobat jalan dengan penyakit jantung paru, dengan/tanpa "faktor perubah". Kelompok 3a Pasien rawat RS di luar ICU yang menderita penyakit jantung-paru dan/atau faktor "perubah". Kelompok 3b Pasien rawat RS di luar ICU tidak disertai penyakit jantung paru atau faktor perubah lainnya Kelompok 4a Pasien dirawat di ICU tanpa risiko untuk Ps. Aeruginosa. Kelompok 4b Pasien dirawat di ICU dengan risiko untuk Ps. Aeruginosa.
  • 101. • Malnutrisi merupakan suatu keadaan umum yang kita jumpai pada pasien dengan penyakit akut maupun kronik pada pasien yang dirawat di rumah sakit Kebutuhan energi basal (basal energy expenditure/BEE) dapat dihitung dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan rumus Harris Bennedict yang ditentukan berdasarkan jenis kelamin, umur (U), berat badan (BB), dan tinggi badan (TB), yaitu:9 • Perempuan BEE (kkal/hari) = 655,2 + (9,56 x BB) + (1,7 x TB) (4,77 x U) • Laki-laki BEE (kkal/hari) = 66,47 + (13,75 x BB) + (5 x TB) (6,76 x U) • BEE: basal energy expenditure • BB: berat badan aktual dalam kg • T : tinggi dalam cm • U : umur dalam tahun 101
  • 102. 102 • Penilaian • Skor 1 • Skor 2 • Skor 3 • Keadaan umum • Baik • Lesu/haus • Gelisah, mengantuk, hingga syok • Mata • Biasa • Cekung • Sangat cekung • Mulut • Biasa • Kering • Sangat kering • Pernapasan • 30x/menit • 30-40x/menit • >40x/menit • Turgor • Baik • Kurang • jelek • Nadi • 120x/menit • 120-140 x/menit • >140x/menit
  • 103. Klasifikasi dehidrasi menurut WHO Skor : <6 : tanpa dehidrasi 7-12 : dehidrasi ringan-sedang >13 : dehidrasi berat 103
  • 104. 104