[Ringkasan]
Laporan jaga memberikan ringkasan tentang pasien wanita berusia 54 tahun dengan keluhan utama BAB hitam selama 3 hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda anemia dan nyeri epigastrium. Skor Rockall dan Glasgow Blatchford menunjukkan risiko perdarahan ulkus tinggi. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia berat dengan hipokrom mikrositer.
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
LAPORAN_JAGA
1. LAPORAN JAGA
PPDS ILMU PENYAKIT DALAM
Kamis Malam, 28 Juli 2022
Jam 16.00 – 06.30 WIB
Tim jaga
Supervisor : dr. T. Mamfaluti, M.Kes., SpPD
Supervisor Pinere : dr. M. Fuad , SpPD-KHOM
Third Call : dr. Andri Baftahul Khairi
Konsul Antar Ruang 1 : dr. Akmal
Konsul Antar Ruang 2 : dr. Nelvi Juliyanti
Konsul Antar Ruang Pinere : dr. Ahmad Hibban Awriya
IGD : dr. Santun Putri Siata
dr. Marcellinus Triyuono Dairo
dr. Aidil Fadhly
IGD Pinere : dr. Rahmat Zuaidi
First Call Aqsa 1 : dr. Nori Indah Peratiwi
First Call Aqsa 2 : dr. Nadia Oetami Putri
First Call Aqsa 3 : dr. Ira Yuli Fitria
First Call Zamzam : dr. Satria Utama
First Call Jejaring : dr. Dolly Jazmi
1
2. Identitas
• Nama : Ny. N
• Usia : 54 tahun
• Pekerjaan : Petani
• Status pernikahan : Menikah
• Alamat : Pidie
• Pendidikan terakhir : SLTA
• Agama : Islam
• No RM : 1-16-01-39
Keluhan utama: BAB hitam sejak 3 hari SMRS
2
3. 3
• Nyeri di kedua lutut dikeluhkan sejak 1 tahun terakhir. Nyeri
dirasakan terutama di pagi hari, memberat jika beraktifitas seperti
berjalan dan membaik jika pasien beristirahat. Keluhan lutut
berbunyi gemeretak saat bergerak dikeluhkan. Kaku sendi
dikeluhkan.
• Nyeri ulu hati bersifat hilang timbul yang dirasakan sejak 10
bulan yang lalu, nyeri seperti ditusuk-tusuk, Nyeri tidak
menjalar ke lengan kiri. Nyeri memberat saat setelah
makanan , berkurang dengan konsumsi obat lambung.
• Perut terasa cepat penuh dan sering bersendawa.
• Kesulitan menelan atau nyeri menelan tidak dikeluhkan.
• Mual dikeluhkan tapi tidak disertai muntah.
• Penurunan nafsu makan ada. Pasien hanya mampu makan ½
porsi dari porsi makan biasanya. Frekuensi makan 3 kali dalam
sehari.
• BAK normal, frekuensi 3-4 kali per hari, berwarna kuning
jernih, volume sekitar 1 gelas aqua per kali BAK. BAK tidak
lampias atau nyeri saat BAK disangkal. Riwayat BAK
berdarah atau berpasir disangkal.
1 bulan SMRS (Autoanamnesis)
4. 4
• Pasien datang dengan keluhan BAB hitam yang dialami sejak 3 hari SMRS. BAB berwarna hitam pekat seperti
aspal, konsistensi lunak dan lengket, dan berbau busuk. BAB frekuensi 2-3 kali per hari, dengan volume ½ - 1
aqua gelas per kali BAB.
• Pucat dan lemas dikeluhkan, mudah lelah, pandangan kabur dan telinga berdenging tidak dikeluhkan.
• Keluhan sesak nafas, terbangun pada malam hari karena sesak, batuk pada malam hari disangkal. Pasien masih
bisa tidur dengan menggunakan 1 bantal.
• Nyeri ulu hati , bersifat hilang timbul, nyeri seperti ditusuk-tusuk, Nyeri tidak menjalar ke lengan kiri. Nyeri
memberat saat setelah makanan , berkurang dengan konsumsi obat lambung yang dibeli di apotik.
• Mual ada, namun muntah tidak ada
• Nafsu makan menurun, pasien hanya mampu makan ½ porsi dari makan biasanya. Penurunan berat badan
tidak dikeluhkan.
• Nyeri di kedua lutut dikeluhkan sejak 1 tahun terakhir. Nyeri dirasakan terutama di pagi hari, memberat jika
beraktifitas seperti berjalan dan membaik jika pasien beristirahat. Keluhan lutut berbunyi gemeretak saat
bergerak dikeluhkan. Kaku sendi dikeluhkan. Riwayat terjatuh atau trauma pada lutut disangkal.
• Pasien rutin mengkonsumsi obat anti nyeri sejak 1 tahun terakhir. Obat yang dikonsumsi berupa pil bewarna
putih diminum 2 kali sehari terutama jika nyeri muncul. Awalnya obat tersebut diperoleh dari puskesmas,
tetapi kemudian pasien membelinya sendiri tanpa resep dokter di apotik.
• Riwayat konsumsi jamu-jamuan disangkal.
• BAK normal, frekuensi 3-4 kali per hari, berwarna kuning jernih, volume sekitar 1 gelas aqua per kali BAK. BAK
tidak lampias atau nyeri saat BAK disangkal. Riwayat BAK berdarah atau berpasir disangkal.
IGD RSUDZA (Autoanamnesis)
5. (Riwayat)
Riwayat Pemakaian Obat:
• Anti nyeri (pasien lupa nama obatnya)
• Antasida sirup 3xCI
• Riwayat transfusi darah merah sebanyak 3
kantong 10 bulan yang lalu.
Riwayat Penyakit Dahulu :
• Pasien sudah dilakukan endoskopi pada tahun
2021, dengan hasil multipel ulkus gaster, namun
data hasil Endoscopy tidak disimpan oleh pasien.
• Riwayat operasi saluran pencernaan disangkal
• Riwayat sakit kuning disangkal
• Riwayat kanker saluran cerna disangkal
• Riwayat Hipertensi dan Diabetes Mellitus
disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga :
• Riwayat sakit kuning disangkal.
• Riwayat kanker saluran cerna disangkal.
• Riwayat DM disangkal
• Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat Pribadi, Sosial Ekonomi dan Kebiasaan:
- Pasien tinggal bersama suami dan anaknya
- Kebutuhan sehari-hari ditanggung oleh suami
- Kebiasaan gemar makan makanan pedas atau asam.
- Pasien sering tidak makan teratur
- Pasien tidak mengkonsumsi kopi maupun minum soda.
- Pasien berobat menggunakan BPJS
5
6. Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : GCS : E4V5M6 : 15
• TD : 110/70 mmHg
• N : 80 x/menit, regular, tekanan/volume cukup
• RR : 18 x/menit, regular
• T : 36,7 °C
• BB : 45 kg
• TB : 155 cm
• IMT : 18,7 kg/m2 (Normoweight)
• SpO2 : 99% room air
• NRS : 3
6
12. Pemeriksaan Jantung
Inspeksi Simetris, bentuk dada normal, Iktus kordis tidak terlihat.
Palpasi Ictus kordis teraba di ICS V 1 cm linea Mid Clavicula sinistra
Perkusi Batas kiri jantung : ICS V 1 cm linea Mid Clavicula sinistra
Batas Pinggang jantung : ICS IV linea parasternalis sinistra
Batas kanan jantung : ICS V linea parasternalis dextra
Auskultasi Aorta : BJ1 < BJ2, murmur (-)
Pulmonal: BJ1 < BJ2, murmur (-)
Trikuspidal : BJ1 > BJ2, murmur (-)
Mitral : BJ1 > BJ2, murmur (+) 3/6 sistolik
12
13. Pemeriksaan Thoraks Depan
13
Kanan Kiri
Inspeksi Simetris, barrel chest (-), sela iga
normal, retraksi intercostal (-),
benjolan (-), spider naevi (-)
Simetris, barrel chest (-), sela iga
normal, retraksi intercostal (-),
benjolan (-), spider naevi (-)
Palpasi Sela iga normal, emfisema subkutis
(-), benjolan(-), nyeri tekan (-), SF
kanan = kiri
Sela iga normal, emfisema subkutis
(-), benjolan(-), nyeri tekan (-), SF
kiri = kanan
Perkusi Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Auskultasi
Suara
pernapasan
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
Suara
tambahan
wheezing (-), rhonki (-) wheezing (-), rhonki (-)
14. Pemeriksaan Thoraks Belakang
14
Kanan Kiri
Inspeksi Simetris, benjolan (-), tulang
belakang normal
Simetris, benjolan (-), tulang
belakang normal
Palpasi Sela iga normal, emfisema subkutis
(-), benjolan (-), nyeri tekan (-), SF
kanan = kiri
Sela iga normal, emfisema subkutis (-
), benjolan (-), nyeri tekan (-), SF kiri
= kanan
Perkusi Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Auskultasi
Suara
pernapasan
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
Suara
tambahan
wheezing (-), rhonki (-) wheezing (-), rhonki (-)
15. Abdomen
Inspeksi Simetris, sikatrik (-), collateral vein (-), massa (-), cullen’s sign (-), grey
turner’s sign (-)
Auskultasi Bising usus (+), bruit arterial (-)
Perkusi timpani, area troube tidak terisi, shifting dullness (-)
Palpasi nyeri tekan (+) epigastrium, defans muscular (-), hepar dan lien tidak
teraba, ballottement (-), nyeri ketok CVA (-/-), Mc burney sign (-),
undulasi (-)
15
16. 16
Ektremitas superior Motorik : 5555/5555
Palmar eritema (-/-)
Udem (-/-), ikterik (-/-), pucat (+/+), ptekie (-/-),
hematoma (-/-), pembesaran KGB axila (-)
Ektremitas inferior Motorik : 5555/5555
Genu bilateral :
Look : hiperemis (-), edema (-)
Feel : hangat (-), balloon sign (-), Bulge sign (-)
Move : krepitasi (+), nyeri tekan (+)
Ekstremitas
Anus dan Genitalia
Rectal toucher Inspeksi perianal : hiperemis (-), fistel (-)
RT : sphincter ani ketat (+), mukosa licin, ampula recti berisi feses
Handschoen : feses (+) berwarna hitam, darah merah segar (-)
24. 2. Posisi Foto :
AP, ditandai clavicula tidak mendatar, scapula di dalam lapangan paru, dan
tampak depan adalah costae posterior
3. Kualitas Film :
- inspirasi kurang : Tampak 10 iga posterior dan 4 iga anterior
- KV kuat : Corpus VT 3-4 terlihat samar
- Simetris : Klavikula sejajar dan sternum tepat berada ditengahnya
4. Bandingkan ( kanan dan kiri), Tidak terpasang tube
5. Menilai bagian-bagian pada foto thoraks:
1. CTR 60%. Cor: Aorta dilatasi (-), pinggang jantung menghilang (-), gambaran
double contour pada batas jantung kiri (-), boot Shape (-)
2. Paru :
• Parenkim : infiltrat (-), Kavitas (-), nodul (-), emfisematus (-),
• Metastasis: (-)
• Corakan bronkovaskular, cephalisasi (-)
3. Vaskular : Dilatasi aorta (-), vaskularisasi paru tidak meningkat
4. Trakea letak di tengah
5. Bronkus utama : normal
6. Hilus : menebal (-)
7. Pleura: penebalan pada pleura (-)
8. Jaringan lunak: tak tampak sweeling , tak tampak emfisema subkutis, tulang
intak, tak tampak fraktur
9. Mediastinum pembesaran (-)
10. Sela iga melebar (-)
11 Diafragma kanan: elevasi (-), tenting (-) bentuk Kubah/flatening (-)
• diafragma kiri: elevasi (-), tenting (-) bentuk Kubah/Flatening (-), tak ada
udara bebas di bawah diafragma, diafragma datar (-)
12. Sudut kostofrenikus kiri dan kanan tajam
Kesan foto thorax : kardiomegali dan pulmo dalam
batas normal
Identitas : Ny. N
Umur : 54 tahun
Klinis : BAB hitam
Chest X-Ray (29/07/2022)
26. RESUME
ANAMNESA
1. BAB hitam 3 hari SMRS. Warna hitam pekat seperti aspal,
konsistensi lunak dan lengket, dan berbau busuk.
2. Pucat dan lemas dikeluhkan
3. Nyeri ulu hati , hilang timbul, seperti ditusuk-tusuk, tidak
menjalar ke lengan kiri, memberat setelah makanan.
4. Mual ada, namun muntah tidak ada
5. Nafsu makan menurun
6. Nyeri di kedua lutut sejak 1 tahun terakhir, terutama di
pagi hari, memberat jika beraktifitas seperti berjalan dan
membaik jika beristirahat.
7. Pasien rutin mengkonsumsi obat anti nyeri sejak 1 tahun
terakhir.
8. Pasien sudah dilakukan endoskopi pada tahun 2021,
dengan hasil multipel ulkus gaster.
9. Kebiasaan gemar makan makanan pedas atau asam.
10. Pasien sering tidak makan teratur
11. Pasien tidak mengkonsumsi kopi maupun minum soda.
12. BAK normal
Vital Sign
13. Kesadaran : GCS 15
14. TD : 110/70 mmHg,
15. N : 80 x/menit, regular, tekanan/volume cukup,
16. RR : 18 x/menit, reguler,
17. T : 36,7 °C,
18. SpO2 : 99% room air
19. NRS : 3
26
20. Rockall Score : 3
21. GBS : 6
22. ACR OA 1986 : 3
PEMERIKSAAN FISIK
23. Mata : konjungtiva palpebra inferior pucat (+/+),
24. Bibir pucat (+)
25. Mukosa rongga mulut pucat (+)
26. Nyeri tekan (+) epigastrium
27. Jantung :
Batas kiri jantung : ICS V 1 cm lineal Mid Clavicula sinistra
Batas Pinggang jantung : ICS IV linea parasternalis sinistra
Batas kanan jantung : ICS V linea parasternalis dextra
Auskultasi :
Mitral : BJ1 > BJ2, murmur (+) 3/6 sistolik
28. Extremitas superior pucat (+/+)
29. Extremitas inferior pucat (+/+)
30. Genu : krepitasi (+/+), nyeri (+/+) saat digerakkan,
31. RT : handschoen : feses (+) hitam
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
32. Anemia berat Hipokrom Mikrositer (Hb : 6,4 g/dL)
X-Ray
33. Chest X-Ray : Kardiomegali, pulmo dalam batas normal
34. EKG : Sinus ritme, HR : 79 x/menit, normoaksis
28. Daftar Masalah
1. PSMBA
2. Anemia berat hipokrom mikrositer
3. Heart Failure stage B
4. OA genu Bilateral
28
29. 1. PSMBA
ATAS DASAR
• BAB hitam
• Nyeri ulu hati
• Pucat dan lemas
• Riwayat post EGD dengan hasil multipel ulkus gaster
• Pasien rutin mengonsumsi obat anti nyeri
• Pasien rutin konsumsi makanan pedas dan asam
VITAL SIGN
Vital Sign
• TD : 110/70 mmHg
• N : 80 x/menit, regular, tekanan/volume cukup
• Rocall Score: 3
• GBS : 6
PEMERIKSAAN FISIK
• Mata : konjungtiva palpebra inferior pucat (+/+),
• Bibir pucat (+)
• Mukosa rongga mulut pucat (+)
• Nyeri tekan (+) epigastrium
• Extremitas superior pucat (+/+)
• Extremitas inferior pucat (+/+)
• RT: handschoen : feses (+) hitam
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Anemia berat hipokrom mikrositer (Hb : 6,3 g/dL)
Dipikirkan suatu PSMBA ec dd:
(1) Gastropati NSAID
(2) Ulkus Gaster
(3) Ulkus duodenum 29
DIAGNOSIS
• Esofagogastroduodenoskopi (EGD)
• UBT (urea breath test
TATALAKSANA
Non Farmakologi
• Bedrest
• NGT diagnostik NGT berwarna putih kekuningan
• Diet MII 1600 kkal/hari
• IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
Farmakologi
• IV Omeprazole 40 mg/12 jam
• Sucralfat syr 3 x 1 g
MONITORING
Evaluasi hemodinamik
Pantau tanda-tanda perdarahan
EDUKASI
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang kemungkinan-
kemungkinan penyebab perdarahan saluran cerna
Menjelaskan rencana diagnostik dan terapi yang akan dilakukan
Menjelaskan pentingnya menghindari penggunaan antinyeri
secara bebas tanpa resep dokter
Menghindari konsumsi makanan yang merangsang seperti asam
dan pedas
Menjelaskan prognosis penyakit kepada pasien
30. 2. Anemia Berat Hipokrom Mikrositer
ATAS DASAR
• BAB hitam
• Pucat dan lemas
• Pasien seorang petani dan jarang menggunakan alas kaki
VITAL SIGN
• Kesadaran : GCS 15
• TD : 110/70 mmHg
• N : 80 x/menit, regular, tekanan/volume cukup
• SpO2 : 99 % room air
• Rocall Score: 3
• GBS Score : 6
PEMERIKSAAN FISIK
• Mata : konjungtiva palpebra inferior pucat (+/+)
• Bibir pucat (+)
• Mukosa rongga mulut pucat (+)
• Extremitas superior pucat (+/+)
• Extremitas inferior pucat (+/+)
• RT: handschoen : feses (+) hitam
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Anemia berat hipokrom mikrositer (Hb : 6,3 g/dL)
Dipikirkan suatu Anemia berat Hipokrom Mikrositer ec dd/
(1) Def Fe terkait Perdarahan kronik
(2) Penyakit kronik
(3) Infeksi Parasit
DIAGNOSTIK
Retikulosit
SI/TIBC, Ferritin
Feses rutin
TATALAKSANA
Non Farmakologi
• Bedrest
• Diet MII 1600 kkal/hari
• IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
Farmakologi
• Transfusi PRC
(10 – 6,3) x 45 x 4 = 666 cc ≈ 3 kantong PRC @250 cc
MONITORING
Pantau tanda-tanda perdarahan
Evaluasi DR post transfusi
EDUKASI
• Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien tentang
penyebab anemia yang dialami, dan hubungannya dengan
keluhan PSMBA
• Menjelaskan rencana pemeriksaan dan terapi yang akan
dilakukan
• Menjelaskan manfaat dan komplikasi yang muncul bila
dilakukan transfusi darah.
• Menjelaskan prognosis kondisi anemia pada pasien sesuai
penyakit penyebabnya.
30
31. 3. Heart Failure Stage B
31
ATAS DASAR
Anamnesis :
• Pucat dan lemas dikeluhkan
• Sesak nafas disangkal
• Riwayat tranfusi darah ada sejak 2021
VITAL SIGN
• Kesadaran : GCS 15
• TD : 110/70 mmHg
• N : 80 x/menit, regular, tekanan/volume cukup
• RR : 18 x/menit, reguler
PEMERIKSAAN FISIK
• Jantung :
Batas kiri jantung : ICS V 1 cm lineal Mid Clavicula sinistra
Batas Pinggang jantung : ICS IV linea parasternalis sinistra
Batas kanan jantung : ICS V linea parasternalis dextra
Auskultasi :
Mitral : BJ1 > BJ2, murmur (+) 3/6 sistolik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• EKG : EKG : Sinus ritme, HR : 79 x/menit, normoaksis,
Ro Thorak : cardiomegaly, pulmo tidak tampak
kelainan
Dipikirkan suatu Heart Failure stage B ec anemia heart
disease
TERAPI
Non Farmakologi
• Diet MII 1600 kkal/hari
-
PLANNING DIAGNOSTIK
• Echocardiografi
EDUKASI
• Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang
penyebab penyakit pembesaran jantung pasien
• Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang
resiko agal jantung
• Menjelaskan pada pasien dan keluarga dampak yang
akan terjadi apabila masalah jantung ini tidak ditangani
serius
32. 4. OA Genu Bilateral
ATAS DASAR
• Nyeri lutut
• Rutin mengonsumsi antinyeri
VITAL SIGN
• Kesadaran : GCS 15
• TD : 110/70 mmHg
• N : 80 x/menit, regular, tekanan/volume cukup
• NRS : 3
• Skor ACR OA lutut: 3
PEMERIKSAAN FISIK
• Genu bilateral :
Look : hiperemis (-), edema (-)
Feel : hangat (-), balloon sign (-), Bulge sign (-)
Move : krepitasi (+), nyeri tekan (+)
Dipikirkan suatu OA genu bilateral
TATALAKSANA
Non Farmakologi
• Bedrest
Farmakologi
• Paracetamol 2 x 1000 mg
Diagnostik
Rontgen Genu Ap/lateral Bilateral
MONITORING
Evaluasi NRS/8 jam
Planning
Konsul Divisi Reumatologi
EDUKASI
• Menjelaskan tentang penyakit yang sedang diderita
• Menjelaskan mengenai faktor risiko penyakit yang
diderita pasien dan hubungannya dengan riwayat
pasien sebelumnya
• Menjelaskan kepada pasien untuk tidak membeli obat
antinyeri secara bebas tanpa resep dokter
32
33. Problem analysis
33
Penggunaan
NSAID kronis
Anemia berat
(kronik)
OA Genu
Bilateral
Kardiomegali
Perdarahan kronis
PSMBA
ketidakseimbangan faktor offensive dan
defensive (penurunan prostaglandin)
Heart faikure
Efek agresig NSAID