SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Peningkatan kemampuan sosial emosiaonal melalui permainan montase
pada anak usia dini 5-6 tahun di paud al bayan
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada dasarnya proses pembelajaran anak tidak tergantung
pada aspek inteligensi atau kemampuan kognitif saja, tetapi juga
dipengaruhi oleh aspek lain seperti aspek perkembangan emosi dan
sosial. Terkadang tujuan pembelajaran tidak tercapai bukan karena
ketidakmampuan berpikir anak namun karena ia mengalami masalah
dalam aspek perkembangan emosi dan sosial yang mengakibatkan
terhambatnya proses pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, perlu
adanya upaya untuk meningkatkan perkembangan aspek emosi dalam
proses pembelajaran anak di mulai sejak dini sejak anak memasuki
masa perkembangan agar tercapai tujuan pendidikan yang optimal
sesuai dengan tahap-tahap perkembangan anak. Pada Pendidikan
Anak usia dini harus sudah di terapakan pendidikan anak yang
melibatkan emosi dimana diharapkan pendidikan paud dapat
meningkatkan aspek emosi anak pada proses pembelajarannya.
Hurlock (2002: 261) masa kanak-kanak awal sering disebut
“UsiaPragang” (Pregang Age). Pada masa ini, sejumlah hubungan
yang dilakukan anak dengan anak lain meningkat dan sebagian
menentukan bagaimana gerak maju perkembangan sosial mereka.
Anak-anak yang mengikuti pendidikan prasekolah (Nursery school,
Day Care Centre, Kindergarten) biasanya mempunyai sejumlah besar
hubungan sosial yang telah ditentukan dengan anak-anak yang
umurnya sebaya. Anak yang mengikuti pendidikan prasekolah
melakukan penyesuaian sosial yang lebih baik dibandingkan dengan
anak-anak yang tidak mengikuti pendidikan prasekolah. Alasannya
adalah mereka dipersiapkan secara lebih baik untuk melakukan
partisipasi yang aktif dalam kelompok dibandingkan dengan anak-
anak yang aktifitas sosialnya terbatas dengan anggota keluarga dan
anak-anak dari lingkungan tetangga terdekat.
Anak usia taman kanak-kanak sangat tertarik pada rekan-rekannya.
Dengan menetapkan hubungan produktif, sosial positif dan hubungan
kerja dengan anak-anak lain yang sebaya memberikan pondasi bagi
pengembangan rasa kompetensi sosial. Proses sosial emosi
melibatkan perubahan dalam hubungan seseorang dengan orang lain,
perubahan emosi, dan perubahan dalam kepribadian. Senyum
seorang anak karena sentuhan ibu, serangan anak laki-laki pada
teman bermainnya, semua itu mencerminkan perkembangan sosial
emosi.
Karena emosi memainkan peran yang sedemikian penting dalam
kehidupan, maka penting diketahui bagaimana perkembangan dan
pengaruh emosi terhadap penyesuaian pribadi dan sosial. Sulit
mempelajari emosi anak-anak karena informasi tentang aspek emosi
yang subjektif hanya dapat diperoleh dengan cara introspeksi,
sedangkan anak tidak dapat menggunakan cara tersebut dengan baik
karena mereka masih berusia sangat muda.
Diakui adanya kemungkinan perbedaan genetik dalam emosionalitas.
Berbagai bukti menunjukkan bahwa kondisi lingkungan juga ikut
berpengaruh terhadap perbedaan itu. Menurut penelitian yang ada
anak-anak yang dibesarkan di dalam lingkungan yang berupa konflik
secara verbal dan penuh tekanan terus menerus untuk menyesuaikan
diri dengan tuntutan orangtua yang terlalu tinggi dapat berkembang
menjadi orang-orang yang tegang, gugup, dan tinggi
emosionalitasnya. Sulit untuk mempelajari reaksi emosi melalui
pengamatan terhadap ekspresi yang nampak, terutama ekspresi
wajah dan tindakan yang berkaitan dengan berbagai emosi, karena
anak-anak suka menyesuaikan diri dengan tuntutan sosial.
Melalui perubahan mimik wajah dan fisik yang menyertai emosi, anak-
anak dapat mengkomunikasikan perasaan mereka kepada orang lain
dan mengenal berbagai jenis perasaan orang lain. Semua emosi, baik
yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, mendorong
interaksi sosial. Melalui emosi anak belajar cara mengubah perilaku
agar dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan dan ukuran sosial.
Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berperilaku yang
sesuai dengan tuntutan sosial. Menjadi orang yang mampu
bermasyarakat memerlukan tiga proses. Masing-masing proses
terpisah dan sangat berbeda satu sama lain tetapi saling berkaitan,
sehingga kegagalan dalam satu proses akan menurunkan kadar
sosialisasi individu
Anak akan melakukan semua kegiatan yang ingin ia lakukan dengan
panca indra terutama adalah indra peraba. Indra peraba
dikembangkan melaui motorik halus dan motorik kasar, namun yang
paling dominan adalah motorik halus adapun yang harus dilakukan
dalam mengembangkan motorik halus dengan melaksanakan kegiatan
bermain yang mempengaruhi motorik halus anak, agar kegiatan yang
dilakukan anak dengan indra peraba dapat berkembang dengan baik.
2. Dasar Hukum
Amandemen UUD 1945 pasal 28 ayat 2 dinyatakan bahwa “Setiap
anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”. UU No. 23
Tahun 2002 Pasal 9 Ayat 1 tentang perlindungan anak dinyatakan
bahwa “Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya
sesuai dengan minat dan bakatnya”
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas diri seorang anak. Dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1
angka 14 dinyatakan bahwa, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani anak agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Motorik halus merupakan
salah satu potensi dari anak yang harus ikut dikembangkan. Adapun
menurut rasional pengembangan kurikulum 2013 pendidikan anak
usia dini, Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pendidikan
yang paling fundamental karena perkembangan anak masa
selanjutnya akan sangat ditentukan oleh berbagai stimulasi bermakna
yang diberikan sejak usia dini. Awal kehidupan anak merupakan masa
yang paling tepat dalam memberikan dorongan atau upaya
pengembangan agar anak dapat berkembang secara optimal.
Seorang anak harus di stimulasi sejak dia kecil, termaksud dengan
perkembangan motorik halus yang juga sangat berpengaruh terhadap
perkembangan fisik seorang anak.. Peraturan menteri pendidikan
nasional republik indonesia nomor 137 tahun 2014 tentang standar
pendidikan anak usia dini yang mencetuskan tentang 5 aspek
perkembangan antara lain adalah moral dan agama, fisik dan motorik,
kognitif, bahasa, dan sosial emosional. Motorik halus merupakan salah
satu aspek yang juga harus dikembangkan dalam perkembangan
anak usia dini
Adapun perkembangan motorik halus yang dapat
dikembangkan antara lain adalah dengan mengembangkan tingkat
pencapaian perkembangan yang tercantum dalam peraturan menteri
No 137 tahun 2014 yaitu (1) Membuat garis vertikal, horizontal,
lengkung kiri/kanan, miring kiri / kanan, dan lingkaran, (2) Menjiplak
bentuk, (3) Melakukan gerakan manipulatif untuk menghasilkan suatu
bentuk dengan menggunakan berbagai media, (4) meniru bentuk, (5)
menggunakan alat tulis dengan benar (6) menempel gambar dengan
tepat
Namun kenyataanya yang harus dikembangkan dari peraturan menteri
No. 137 Tahun 2014 tentang Pendidikan Anak Usia Dini tidak sesuai
dengan yang ada dilapangan, Termasuk di PAUD Al-Bayan
Sukajadi Bandung .siswa di PAUD tersebut masih kesulitan dalam
menerapkannya , sehingga perkembangan social emosi nya juga
kurang berkembang dan ini memerlukan pembelajaran yang lebih
tepat salah satu alternatif pembelajaran yang tepat adalah
pembelajaran montase dengan menggunakan media.
Tabel 1. Perkembangan social emosi anak usia dini kelompok B di PAUD Al-
Bayan tahun pelajaran 2016/2017
No. Kategori Penilaian Jumlah Anak
1. BSB 1
2. BSH 3
3. MB 4
4. BB 12
Jumlah Total 20
Sumber data hasil pengamatan awal di PAUD Al-Bayan tahun pelajaran
2016/2017
Keterangan:
1. BB = Belum Berkembang
2. MB = Mulai Berkembang
3. BSH
= Berkembang Sesuai
Harapan
4. BSB = Berkembang Sangat Baik
Berdasarkan data diatas maka sangatdiperlukan kegiatan yang
dapat membantu untuk meningkatkan Kemampuan social emosi
anak dengan permaninan montase.. Permainan montase adalah
menggambar dengan menempel. Bahanya berupa gambar bekas,
gambar-gambar yang dipilih digunting rapi, beberapa gambar lalu
disusun letak gambar ditandai dengan pensil gambar diolesi lem dan
ditempel. Perkembangan motorik halus anak tidak terlepas dari
pendidikan yang diterima anak baik dari lingkungan keluarga maupun
lingkungan yang ada di sekolah. Seharusnya sekolah bisa
memberikan pembelajaran yang tidak diperoleh anak dilingkungan
keluarga atau dirumah, namun kenyataanya sekolah kurang
memberikan stimulasi untuk mengembangkan motorik halus anak.
sebagaimana yang disebutkan dalam peraturan Pemerintah No. 19
tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan dinyatakan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisispasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Dilihat dari
peraturan pemerintah diatas, pengalaman langsung melalui bermain
kepada anak akan memberikan makna yang lebih mendalam sehingga
akan diingat anak sepanjang hidupnya. Salah satu metode yang dapat
digunakan untuk mengembangkan Sosial emosi adalah dengan
permainan Montase.
3. Tujuan
Dalam penulisan makalah ini, bertujuan untuk mampu menjelaskan
tentang perkembangan emosi dan sosial anak usia dini dengan
permainan Montase DI Paud Al- Bayan Kec. Sukajadi Kota Bandung
selama proses pembelajaran yang berlangsung adari tgl 29 Agustus
s/d 27 September 2016
4. Manfaat
a. Manfaat teoritis :
i. Memperoleh pengetahuan baru tentang bermain
montase yang dapat mempengaruhi perkembangan
motorik halus dan kognitif anak
ii. Sebagai dasar untuk meneliti bidang lain yang
berkaiatan dengan bidang penelitian ini
b. Manfaat Praktis :
i. Manfaat bagi siswa
Penelitian yang dilakukan dapat meningkatkan perkembangan
motorik halus bagi siswa serata menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam pembelajaran
ii. Manfaat bagi guru
Guru dapat memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya untuk
perbaikan dalam pembelajaran, dan guru dapat berkembang,
karena dapat menunjukan ia mampu menilai dan mempelajari
yang dikelolanya.
BAB II
PELAKSANAAN
1. WAKTU PELAKSANAAN
Pelakasanaan dalam penelitian ini di lakukan secara kontinue dari
mulai 29 agustus sampai 23 september 2016 terhadap anak didik
sebanyak 20 siswa terdiri dari siswa laki laki sebanyak 13 orang dan 7
orang perempuan yang keseluruhan siswanya berusia antara 5
sampai 6 tahun.
Keseluruhan siswa yang di lakukan penelitian berdasarkan survei
adalah dari kalangan ekonomi menengah ke bawah ini menjadikan
semangat tersendiri bagi peneliti untuk lebih memacu ingin
mengetahui proses perkembangan emosinya dalam proses
pembelajaran yang dilakukan.
2. TEMPAT
Tempat pelaksanaan penelitian adalah PAUD Al Bayan yang
beralamat di Jln Sukagalih II No 35 RT 05 RW 09 Kelurahan Cipedes
Kec. Sukajadi Kota Bandung. PAUD Al-Bayan Berdiri dari tahun 2011.
BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
1. JADWAL KEGIATAN
NO HARI/TGL KEGIATAN
1 Rabu/ 24 Agustus 2016
2 Kamis / 25 Agustus 2016
3 Jum'at / 26 Agustus 2016
4 Senin / 29Agustus 2016
5 Selasa/ 30 Agustus 2016
6 Rabu / 31 Agustus 2016
7 Kamis / 1 September 2016
8 Jum'at / 2 September 2016
9 Senin / 5 September 2016
10 Selasa/ 6 September 2016
11 Rabu / 7 September 2016
12 Kamis / 8 September 2016
13 Jum'at / 9 September 2016
14
Selasa/ 13 September
2016
15 Rabu / 14 September 2016
16
Kamis / 15 September
2016
17
Jum'at / 16 September
2016
18
Senin / 19 September
2016
19
Selasa/ 20 September
2016
20 Rabu / 21 September 2016
21
Kamis / 22 September
2016
22
Jum'at / 23 September
2016
23
Senin / 19 September
2016
24
Selasa/ 20 September
2016
25 Selasa/ 2
2. URAIAN KEGIATAN
Permainan montase dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan
motorik halus anak, adapun langkah-langkah dalam permainan montase
antara lain sebagai berikut:
a. Sediakan alat dan bahan :
- Majalah, koran, gambar-gambar bekas
- Gunting
- Lem
- Pewarna
b. Potonglah gambar-gambar dari majalah yang akan dijadikan
montase, misalkan badan dan kepala berbeda
c. Guntinglah gambar tersebut yang dirasakan sudah cocok
d. Temple gambar pada buku gambar yang sudah disiapkan, dengan
mengguanakan lem
e. Boleh diberi warna apabila gambar tidak berwarna
f. Lihat hasil montase yang dibuat
3. HASIL YANG DI PEROLEH
Variabel Indikator
Keteranga
n
Sangat
sesuai Sesuai Tidak sesuai
Aktivitas Aktivitas anak dalam
Permaian mengikuti aturan
Montase dalam permainan
Aktivitas anak dalam
menggunting gambar
sesuai dengan pola
Aktivitas anak dalam
mewarnai gambar
sesuai dengan bentuk
Aktivitas anak dalam
menempel gambar
dengan tepat
Aktivitas anak dalam
menyusun gambar
sesuai dengan pola
Aktivitas anak dalam
mencocok gambar
sesuai bentuk
Hasil pengolahan Instrumen 2016dinikmati (pleasurable and enjoyable), bermain
dapat mengguanakan alat (mainan) ataupun tidak, sesuai dengan pendapat Igrea
Siswanto (2012:47).
Minggu pertama 29 Agustus 2016 sampai 2 September 2016
Tabel 2. Perkembangan social emosi anak usia dini kelompok B di PAUD Al-
Bayan tahun pelajaran 2016/2017 seelah di lakukan pembelajaran
montase
No. Kategori Penilaian Jumlah Anak
1. BSB 4
2. BSH 3
3. MB 10
4. BB 3
Jumlah Total 20
Keterangan:
1. BB = Belum Berkembang
2. MB = Mulai Berkembang
3. BSH
= Berkembang Sesuai
Harapan
4. BSB = Berkembang Sangat Baik
Dilihat data dari table diatas terlihat jelas perkembngan emosianal anak mulai
terlihat ada perkembangannya, dimana BB dari awal 60% ( 12 Orang ) menjadi
15% (3 orang ) MB dari awal 20 % ( 4 Orang ) menjadi 50 % ( 10 orang )
kemudian BSH tidak berubah 15 % dan BB dari 0.5 % ( 1 Orang ) menjadi 20 %
( 4 Orang )
Minggu Ketiga 5 September 2016 sampai 9 September 2016
Tabel 3. Perkembangan social emosi anak usia dini kelompok B di PAUD Al-
Bayan tahun pelajaran 2016/2017 seelah di lakukan pembelajaran
montase
No. Kategori Penilaian Jumlah Anak
1. BSB 4
2. BSH 5
3. MB 11
4. BB
Jumlah Total 20
Keterangan:
1. BB = Belum Berkembang
2. MB = Mulai Berkembang
3. BSH
= Berkembang Sesuai
Harapan
4. BSB = Berkembang Sangat Baik
Dilihat data dari table diatas terlihat jelas perkembngan emosianal anak mulai
terlihat ada perkembangannya, dimana BB dari awal 15% (3 orang ) menjadi 0%
(0 orang ) MB dari awal 50 % ( 10 orang ) menjadi 55 % ( 11 orang ) kemudian
BSH dari 15 % (3 orang) menjadi 25 % ( 5 Orang ) dan BB tetap 20 % ( 4
Orang )
Minggu Keempat 13 September 2016 sampai 16 September 2016
Tabel 4. Perkembangan social emosi anak usia dini kelompok B di PAUD Al-
Bayan tahun pelajaran 2016/2017 seelah di lakukan pembelajaran
montase
No. Kategori Penilaian Jumlah Anak
1. BSB 8
2. BSH 8
3. MB 4
4. BB
Jumlah Total 20
Keterangan:
1. BB = Belum Berkembang
2. MB = Mulai Berkembang
3. BSH
= Berkembang Sesuai
Harapan
4. BSB = Berkembang Sangat Baik
Dilihat data dari table diatas terlihat jelas perkembngan emosianal anak mulai
terlihat ada perkembangannya, dimana MB dari awal 55 % ( 11 orang ) menjadi
20 % ( 4 orang ) kemudian BSH dari 25 % ( 5 Orang ) menjadi 40 % ( 8
Orang ) dan BB dari 20 % ( 4 Orang ) menjadi 40 % ( 8 Orang )
Minggu ke lima 19 September 2016 sampai 23 September 2016
Tabel 5. Perkembangan social emosi anak usia dini kelompok B di PAUD Al-
Bayan tahun pelajaran 2016/2017 seelah di lakukan pembelajaran
montase
No. Kategori Penilaian Jumlah Anak
1. BSB 15
2. BSH 5
3. MB
4. BB
Jumlah Total 20
Keterangan:
1. BB = Belum Berkembang
2. MB = Mulai Berkembang
3. BSH
= Berkembang Sesuai
Harapan
4. BSB = Berkembang Sangat Baik
Dilihat data dari table diatas terlihat jelas perkembngan emosianal anak mulai
terlihat ada perkembangannya, dimana MB 20 % ( 4 orang ) menjadi 0 % ( 0
orang ) kemudian BSH dari 40 % ( 8 Orang ) menjadi 25 % ( 5 Orang ) dan BB
dari 40 % ( 8 Orang ) menjadi 75 % ( 15 Orang )
BAB IV
MASALAH DAN PEMECAHANYA
1. PERMASALAHAN
Permasalahan yang terjadi sesuai uraian diatas adalah kurangnya
kegiatan pembelajaran anak yang dapat meningkatkan kemampuan
emosionalnya sehingga penulis tertarik untuk melakukan obsevasi di
PAUD Al-Bayan tentang meningkatkan Kemampuan Sosial Emosional
anak dengan menggunakan pembelajaran permainan Montase
2. PEMECAHANNYA
Melalui permainan montase dengan menggunakan tema-tema yang
sesuai dengan lingkungan anak dan dibantu oleh media yang berupa
gambar bentuk geometri, huruf dan angka serta tumbuhan. Kegiatan
permaianan pun harus disesuaikan dengan usia anak, kegiatan
permainan montase ini memilki kegiatan yang sesuai untuk anak usia
dini kelompok B, seperti menggunting, mewarnai dan menempel.
Dalam hal ini anak diharapkan untuk dapat menggunting, mewarnai,
dan menempel dengan tepat dan sesuai dengan pola. Adapun
menurut Barmin (2008:96) Bermain montase merupakan menggambar
dengan menempel menggunakan gambar bekas atau gambar-gambar
yang telah dipilih untuk digunting rapi dan disusun sesuai dengan pola.
Dalam permainan ini anak dapat diajak untuk menirukan bentuk-
bentuk yang akan diajarkan dalam proses belajar mengajar, seperti
mengajarkan bentuk huruf, bentuk angka maupun bentuk tumbuhan,
dan geometri. Berdasarkan teori kognitivisme bahwa saat belajar
maka akan terjadi persepsi dan pemahaman, artinya seseorang telah
mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam dirinya. Sama
halnya dengan bermain montase bahwasanya saat bermain anak
akan mengalami pemahaman dan persepsi tentang suatu bentuk.
anak akan memilki pengalaman dan pengetahuan baru tentang
bentuk. berbagai macam bentuk yang ada dilingkungan anak akan
mudah dia hapal bentuknya melaui kegiatan aktivitas bermain
montase dalam meniru bentuk, dengan bermain ini juga anak akan
terlihat lebih antusias dan aktif dalam belajar. Adapun menurut Piaget
dalam M.Thobroni (201583) bahwasanya pengalaman belajar aktif
cenderung meningkatkan perkembangan kognitif . aktif dalam arti
bahwa siswa melibatkan mentalnya selama memanipulasi benda-
benda konkret. Berdasarkan teori konstruktivisme bahwa belajar
berarti membentuk pengertian atau pengetahuan secara aktif dan
terus menerus, yang berarti bersifat membangun. Dalam permainan
montase anak sangat diharapkan dapat aktif dan membangun
kemapuan dirinya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan,
permaianan montase mengajak anak untuk mengembangkan
kemampuannya dalam berekspresi tentang bentuk gambar yang ia
pilih, bentuk warna, bentuk pola-pola yang ada disekitar. Adapun
menurut M.Thobroni (2015:93) bahwa belajar merupakan proses aktif
siswa mengkonstruksi pengetahuan yaitu: belajar berarti membentuk
makna, belajar dipengaruhi pengalaman dengan dunia fisik dan
lingkungan siswa.
3.
Penerapan aktivitas permainan montase selain untuk meningkatkan
keterampilan meniru bentuk pada anak usia dini kelompok B juga
dapat meningkatkan aktivitas anak dalam proses belajar mengajar di
sekolah sehinga anak tidak hanya duduk dan mendengarkan saja
melainkan ada keterlibatan yang dilakukan oleh anak pada saat
proses belajar mengajar. Saat ini banyak sekali kita jumpai proses
pembelajaran yang memaksakan anak untuk dapat calistung padahal
tidak sesuai dengan tahapan usia anak. Selain itu juga aktivitas
permainan montase mampu membantu anak untuk mengembangkan
motorik halusnya. Selain mengembangkan motorik halus juga dapat
membantu anak untuk mengembangkan kecerdasan kognitifnya
seperti dalam kegiatan mewarnai dan menempelkan gambar sesuai
dengan bentuk dan pola yang tepat. Selain itu juga aktivitas bermain
montase membantu anak dalam merenggangkan atau melatih
melancarkan otot kecil motorik halus dengan kegiatan menggunting,
kegiatan seperti ini akan sangat membantu anak saat dalam belajar
menulis. Adapun menurut Janice J, Beaty (2013:258) bahwa kegiatan
menggunting merupakan pertimbangan latihan halus yang diberikan
pada anak-anak dalam mengembangakan kekuatan dan koordinasi
tangan dan jemari.
Dengan demikian sinerjisitas antara teori belajar behavioristic dengan
teori belajar konstruktivistik serta teori belajar kognitivisme
menghasilkan hubungan yang berkaitan yaitu dalam proses belajar,
seperti halnya teori behavioristik mengutamakan stimulus yang
diberikan dan respon yang diperoleh, kemudian dalam teori
konstruktivisme yang menyatakan bahwa belajar berarti membentuk
pengertian atau pengetahuan secara aktif dan terus menerus, yang
berarti bersifat membangun. Sedang teori kognitivisme bahwa saat
belajar maka akan terjadi persepsi dan pemahaman, artinya
seseorang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam
dirinya. Dari ketiga teori tersebut ada keterkaitan yang erat dalam
pengembangan atau proses saat belajar
BAB V
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan selama
kurun waktu sesuai jadwal diatas dapat disimpulkan bahwa:
Ada pengaruh yang nyata dari aktivitas permainan montase terhadap
peningkatan Kemampuan Sosial Emosi pada anak usia dini kelompok B
Al- Bayan Sukajadi
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar
menggunakan permainan montase dapat meningkatkan Kemampuan
Sosial Emosi anak usia dini kelompok B.
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan maka penulis
mengemukakan saran sebagai berikut:
1. Untuk Guru
Guru dapat mengajarkan proses pembelajaran dengan menggunakan
media yang menarik seperti menggunakan permainan montase dan strategi
pembelajran yang berpusat pada anak sehingga proses belajar mengajar
didasari pada kebutuhan anak dalam bermain yang akan meningkatkan
Kemampuan social emosi anak
2. Untuk Sekolah
Diharapkan sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang
dalam proses pembelajaran agar kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dapat terlaksana dengan baik dan maksimal serta anak dapat
mengoptimalkan perkembanganya dengan fasilitas yang memadai.
3. Untuk Peneliti Lain
Bagi peneliti lain dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai referensi agar
dapat menyusun penelitian yang lebih baik lagi dengan menggunakan media
yang dimodifikasi untuk meningkatkan keterampilan meniru bentuk anak.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Susanto. 2012. Perkembangan AnakUsiaDini. KencanaPrenada Media
Group. Jakarta
Anggra Debi dan Elisabeth. 2014. Pengaruh kegiatan menggunting pola terhadap
kemampuan motorik halus anak usia dini kelompok B di TK islam qoshru
lubudiyah (http ://ejournal. unesa. ac. Id / index. php/paud-teratai /article/
view/ 7584/ 3695) [diunduh tanggal 20 januari 2016]
A.Suhaenah Suparno. 2001. Membangun Kompetensi Belajar. Direktorat Jenderal
Pendidik Tinggi. Jakarta
Barmin dan Eko Wijino. 2008. Keterampilan untuk kelas 1 SD dan MI. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri. Solo
Dunia Pelajar. com. 2014. referensi belajar anak Indonesia. http:// www.dunia
pelajar. Com /2014/ 07/ 29/ pengertian-keterampilan-menurut-para-ahli.
Evi dwi lestari dan nurul khotimah. 2015. Pengaruh kegiatan montase terhadap
kemampuan kognitif memasang kan benda pada anak (http:// ejournal.
unesa. ac. id/ index. php/ paud-teratai/ article/ view/ 11399/4427)
Hadi, S. 2006. Metodologi Penelitian. Andi Ofset.Jakarta.
Helmawati.2012.Mengenal dan Memahami PAUD. PT Remaja Rosda Karya.
Bandung
Heri Rahyubi. 2014. Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik.
Nusa Media. Bandung
Igrea Siswanto dan Sri Lestari. 2012. Panduan Bagi Guru dan Orangtua
:Pembelajaran Atraktif dan 100 Permainan Kreatif untuk Pendidikan
Anak Usia Dini. Perpustakaan Nasional. Yogyakarata
Izatul Lailah / Nurul khotimah. 2013. Upaya meningkatkan kemampuan motorik
halus anak melalui menggunting dan menempeldi kelompok B TK
muslimat 2 jombang (http:// ejournal.unesa.ac.id/ index.php/ paud-teratai/
article/ view/ 3565/ 1945)[diunduh tanggal 20 januari 2016]
Janice J. Beaty. 2013. Observasi Perkembangan Anak Usia Dini. Kencana.
Jakarta
Juliansyah Noor. 2015. Metodologi Penelitian (Skripsi, tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah). Prenada Media Group.Jakarta
Kadek Candra. 2014. montase. (Http:// kadek candra blog.blogspot.com./ 2014/
04/ montase.html) [diunduh tanggal 25 Januari 2016]
Mayke S. Tedjasaputra. 2003. Bermain, Mainan, dan Permainan. PT Grasindo.
Jakarta
M. Thobroni. 2015. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik. Ar-Ruzz
Media. Yogyakarta
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146
Tahun 2014. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Departemen
Pendidikan Nasional. 2014. Jakarta
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137
Tahun 2014. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Departemen
Pendidikan Nasional. 2014. Jakarta
S. Eko Putro Widoyoko. 2014. Teknik Penyusunan Instrument Penelitian. Pustaka
Pelajar. Yogyakarta
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Alfabeta.
Bandung
Sugiono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D Alfabeta.Bandung
Syofian Siregar.2015. Statistika Terapan untuk Perguruan Tinggi. Prenada Media
Group.Jakarta
Yuliani Nuraini Sujiono. 2013. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.PT
Indeks. Jakarta

More Related Content

What's hot

Tugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak Akhir
Tugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak AkhirTugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak Akhir
Tugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak AkhirMufatikhaAzizah
 
GROUP ASSIGNMENT - PERKEMBANGAN SOSIOEMOSI
 GROUP ASSIGNMENT - PERKEMBANGAN SOSIOEMOSI GROUP ASSIGNMENT - PERKEMBANGAN SOSIOEMOSI
GROUP ASSIGNMENT - PERKEMBANGAN SOSIOEMOSINurul Normalisa
 
Bahan plpg tk_konsep_dasar_paud
Bahan plpg tk_konsep_dasar_paudBahan plpg tk_konsep_dasar_paud
Bahan plpg tk_konsep_dasar_paudSiMbah Dayoen
 
Pendidikan Berbasis Pola Asuh Efektif
Pendidikan Berbasis Pola Asuh EfektifPendidikan Berbasis Pola Asuh Efektif
Pendidikan Berbasis Pola Asuh Efektifagusmimha
 
Kb3 stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermain
Kb3 stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermainKb3 stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermain
Kb3 stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermainpjj_kemenkes
 
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anakPeran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anakOldest Jump's
 
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadianPengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadianROSMAINIAMRIL29
 
Stimulasi tumbuh kembang dengan bermain
Stimulasi tumbuh kembang dengan bermainStimulasi tumbuh kembang dengan bermain
Stimulasi tumbuh kembang dengan bermainEcho's Mmhg
 
Model Pola Asuh dalam Keluarga
Model Pola Asuh dalam KeluargaModel Pola Asuh dalam Keluarga
Model Pola Asuh dalam KeluargaAli Murfi
 
Bahan ajar bermain dan permainan
Bahan ajar bermain dan permainanBahan ajar bermain dan permainan
Bahan ajar bermain dan permainanMasriqon Masriqon
 
Makalah psikologi putri (1)
Makalah psikologi putri (1)Makalah psikologi putri (1)
Makalah psikologi putri (1)putriyasmin6
 
PPT TI : Metode Lagu dalam Pembelajaran PAI
PPT TI : Metode Lagu dalam Pembelajaran PAIPPT TI : Metode Lagu dalam Pembelajaran PAI
PPT TI : Metode Lagu dalam Pembelajaran PAIYunitaUmami
 
TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...
TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...
TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...WiwikSriPamularsih
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakrismawijayanti
 
Kemampuan keterampilan membaca, menulis dan menghitung (calistung) pada usia ...
Kemampuan keterampilan membaca, menulis dan menghitung (calistung) pada usia ...Kemampuan keterampilan membaca, menulis dan menghitung (calistung) pada usia ...
Kemampuan keterampilan membaca, menulis dan menghitung (calistung) pada usia ...EducationCommunity
 

What's hot (20)

Tugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak Akhir
Tugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak AkhirTugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak Akhir
Tugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak Akhir
 
GROUP ASSIGNMENT - PERKEMBANGAN SOSIOEMOSI
 GROUP ASSIGNMENT - PERKEMBANGAN SOSIOEMOSI GROUP ASSIGNMENT - PERKEMBANGAN SOSIOEMOSI
GROUP ASSIGNMENT - PERKEMBANGAN SOSIOEMOSI
 
Bab ii kajian teori
Bab ii kajian teoriBab ii kajian teori
Bab ii kajian teori
 
Bahan plpg tk_konsep_dasar_paud
Bahan plpg tk_konsep_dasar_paudBahan plpg tk_konsep_dasar_paud
Bahan plpg tk_konsep_dasar_paud
 
Pendidikan Berbasis Pola Asuh Efektif
Pendidikan Berbasis Pola Asuh EfektifPendidikan Berbasis Pola Asuh Efektif
Pendidikan Berbasis Pola Asuh Efektif
 
Kb3 stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermain
Kb3 stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermainKb3 stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermain
Kb3 stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermain
 
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anakPeran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
 
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadianPengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
 
Stimulasi tumbuh kembang dengan bermain
Stimulasi tumbuh kembang dengan bermainStimulasi tumbuh kembang dengan bermain
Stimulasi tumbuh kembang dengan bermain
 
Model Pola Asuh dalam Keluarga
Model Pola Asuh dalam KeluargaModel Pola Asuh dalam Keluarga
Model Pola Asuh dalam Keluarga
 
Bahan ajar bermain dan permainan
Bahan ajar bermain dan permainanBahan ajar bermain dan permainan
Bahan ajar bermain dan permainan
 
Paud
PaudPaud
Paud
 
MBE12503
MBE12503MBE12503
MBE12503
 
Makalah psikologi putri (1)
Makalah psikologi putri (1)Makalah psikologi putri (1)
Makalah psikologi putri (1)
 
PPT TI : Metode Lagu dalam Pembelajaran PAI
PPT TI : Metode Lagu dalam Pembelajaran PAIPPT TI : Metode Lagu dalam Pembelajaran PAI
PPT TI : Metode Lagu dalam Pembelajaran PAI
 
TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...
TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...
TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
 
Kemampuan keterampilan membaca, menulis dan menghitung (calistung) pada usia ...
Kemampuan keterampilan membaca, menulis dan menghitung (calistung) pada usia ...Kemampuan keterampilan membaca, menulis dan menghitung (calistung) pada usia ...
Kemampuan keterampilan membaca, menulis dan menghitung (calistung) pada usia ...
 
Perkembangan Kognitif Di TK
Perkembangan Kognitif Di TKPerkembangan Kognitif Di TK
Perkembangan Kognitif Di TK
 
Persentase problematika
Persentase problematikaPersentase problematika
Persentase problematika
 

Viewers also liked

Manual slideshare
Manual slideshareManual slideshare
Manual slideshareNavaslion1
 
Presentación1 lenox
Presentación1 lenoxPresentación1 lenox
Presentación1 lenoxerick liang
 
equipo N°4 Experiencia del uso de las TICs en la Educación preescolar en Vene...
equipo N°4 Experiencia del uso de las TICs en la Educación preescolar en Vene...equipo N°4 Experiencia del uso de las TICs en la Educación preescolar en Vene...
equipo N°4 Experiencia del uso de las TICs en la Educación preescolar en Vene...carla guevara
 
SITUACION DE APRENDIZAJE
SITUACION DE APRENDIZAJESITUACION DE APRENDIZAJE
SITUACION DE APRENDIZAJEAlcantara Nely
 
Manual slideshare
Manual slideshareManual slideshare
Manual slidesharearioli1994
 

Viewers also liked (9)

Trabajo ultimo de tics
Trabajo ultimo de ticsTrabajo ultimo de tics
Trabajo ultimo de tics
 
El universo
El universoEl universo
El universo
 
Smartphones
SmartphonesSmartphones
Smartphones
 
Manual slideshare
Manual slideshareManual slideshare
Manual slideshare
 
Presentación1 lenox
Presentación1 lenoxPresentación1 lenox
Presentación1 lenox
 
equipo N°4 Experiencia del uso de las TICs en la Educación preescolar en Vene...
equipo N°4 Experiencia del uso de las TICs en la Educación preescolar en Vene...equipo N°4 Experiencia del uso de las TICs en la Educación preescolar en Vene...
equipo N°4 Experiencia del uso de las TICs en la Educación preescolar en Vene...
 
SITUACION DE APRENDIZAJE
SITUACION DE APRENDIZAJESITUACION DE APRENDIZAJE
SITUACION DE APRENDIZAJE
 
Actividad 6
Actividad 6Actividad 6
Actividad 6
 
Manual slideshare
Manual slideshareManual slideshare
Manual slideshare
 

Similar to Nurul

stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdfstimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdfRonasimbolon1
 
PPT dan Makalah WIWIT.pdf
PPT dan Makalah WIWIT.pdfPPT dan Makalah WIWIT.pdf
PPT dan Makalah WIWIT.pdfwiwit69
 
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3Budi Sanjaya Saragih
 
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniAisyahTamara
 
Strategi Pembelajaran PAUD
Strategi Pembelajaran PAUDStrategi Pembelajaran PAUD
Strategi Pembelajaran PAUDMichelle Rumawir
 
Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02
Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02
Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02Herney Aqilah Kay
 
Topik 2 kanak kanak dan seni
Topik 2 kanak kanak dan seniTopik 2 kanak kanak dan seni
Topik 2 kanak kanak dan seniWany Hardy
 
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptxSesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptxNurChasanah59
 
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemPerkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemmasriyah91
 
Kesehatan mental anak anak awal
Kesehatan mental anak anak awalKesehatan mental anak anak awal
Kesehatan mental anak anak awalPramudito Hutomo
 
Psikologi perkembangan. rizki alfi altati
Psikologi perkembangan. rizki alfi altatiPsikologi perkembangan. rizki alfi altati
Psikologi perkembangan. rizki alfi altatiRizkiAlfiAltati
 
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptxMateri 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptxDedeYayan
 
Tugas makalah pengantar pendidikan
Tugas makalah pengantar pendidikanTugas makalah pengantar pendidikan
Tugas makalah pengantar pendidikansendifirmansyah
 
TT 2 _PDGK4104_Perspektif Pendidikan SD_ERFAN DWI KURNIAWAN_858716312.pdf
TT 2 _PDGK4104_Perspektif Pendidikan SD_ERFAN DWI KURNIAWAN_858716312.pdfTT 2 _PDGK4104_Perspektif Pendidikan SD_ERFAN DWI KURNIAWAN_858716312.pdf
TT 2 _PDGK4104_Perspektif Pendidikan SD_ERFAN DWI KURNIAWAN_858716312.pdfErfanDwiKurniawan
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...Zukét Printing
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...Zukét Printing
 

Similar to Nurul (20)

Balita
BalitaBalita
Balita
 
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdfstimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
 
PPT dan Makalah WIWIT.pdf
PPT dan Makalah WIWIT.pdfPPT dan Makalah WIWIT.pdf
PPT dan Makalah WIWIT.pdf
 
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
 
Pp dikcan
Pp dikcanPp dikcan
Pp dikcan
 
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
 
Strategi Pembelajaran PAUD
Strategi Pembelajaran PAUDStrategi Pembelajaran PAUD
Strategi Pembelajaran PAUD
 
Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02
Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02
Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02
 
Topik 2 kanak kanak dan seni
Topik 2 kanak kanak dan seniTopik 2 kanak kanak dan seni
Topik 2 kanak kanak dan seni
 
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptxSesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
 
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemPerkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
 
Kesehatan mental anak anak awal
Kesehatan mental anak anak awalKesehatan mental anak anak awal
Kesehatan mental anak anak awal
 
Psikologi perkembangan. rizki alfi altati
Psikologi perkembangan. rizki alfi altatiPsikologi perkembangan. rizki alfi altati
Psikologi perkembangan. rizki alfi altati
 
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptxMateri 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
 
PPT KLP IV PKAUD.pptx
PPT KLP IV PKAUD.pptxPPT KLP IV PKAUD.pptx
PPT KLP IV PKAUD.pptx
 
Tugas makalah pengantar pendidikan
Tugas makalah pengantar pendidikanTugas makalah pengantar pendidikan
Tugas makalah pengantar pendidikan
 
TT 2 _PDGK4104_Perspektif Pendidikan SD_ERFAN DWI KURNIAWAN_858716312.pdf
TT 2 _PDGK4104_Perspektif Pendidikan SD_ERFAN DWI KURNIAWAN_858716312.pdfTT 2 _PDGK4104_Perspektif Pendidikan SD_ERFAN DWI KURNIAWAN_858716312.pdf
TT 2 _PDGK4104_Perspektif Pendidikan SD_ERFAN DWI KURNIAWAN_858716312.pdf
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...
 
Tugas Psikologi
Tugas PsikologiTugas Psikologi
Tugas Psikologi
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...
 

Recently uploaded

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Recently uploaded (20)

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

Nurul

  • 1. Peningkatan kemampuan sosial emosiaonal melalui permainan montase pada anak usia dini 5-6 tahun di paud al bayan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada dasarnya proses pembelajaran anak tidak tergantung pada aspek inteligensi atau kemampuan kognitif saja, tetapi juga dipengaruhi oleh aspek lain seperti aspek perkembangan emosi dan sosial. Terkadang tujuan pembelajaran tidak tercapai bukan karena ketidakmampuan berpikir anak namun karena ia mengalami masalah dalam aspek perkembangan emosi dan sosial yang mengakibatkan terhambatnya proses pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan perkembangan aspek emosi dalam proses pembelajaran anak di mulai sejak dini sejak anak memasuki masa perkembangan agar tercapai tujuan pendidikan yang optimal sesuai dengan tahap-tahap perkembangan anak. Pada Pendidikan Anak usia dini harus sudah di terapakan pendidikan anak yang melibatkan emosi dimana diharapkan pendidikan paud dapat meningkatkan aspek emosi anak pada proses pembelajarannya. Hurlock (2002: 261) masa kanak-kanak awal sering disebut “UsiaPragang” (Pregang Age). Pada masa ini, sejumlah hubungan yang dilakukan anak dengan anak lain meningkat dan sebagian menentukan bagaimana gerak maju perkembangan sosial mereka. Anak-anak yang mengikuti pendidikan prasekolah (Nursery school, Day Care Centre, Kindergarten) biasanya mempunyai sejumlah besar hubungan sosial yang telah ditentukan dengan anak-anak yang umurnya sebaya. Anak yang mengikuti pendidikan prasekolah melakukan penyesuaian sosial yang lebih baik dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengikuti pendidikan prasekolah. Alasannya adalah mereka dipersiapkan secara lebih baik untuk melakukan partisipasi yang aktif dalam kelompok dibandingkan dengan anak-
  • 2. anak yang aktifitas sosialnya terbatas dengan anggota keluarga dan anak-anak dari lingkungan tetangga terdekat. Anak usia taman kanak-kanak sangat tertarik pada rekan-rekannya. Dengan menetapkan hubungan produktif, sosial positif dan hubungan kerja dengan anak-anak lain yang sebaya memberikan pondasi bagi pengembangan rasa kompetensi sosial. Proses sosial emosi melibatkan perubahan dalam hubungan seseorang dengan orang lain, perubahan emosi, dan perubahan dalam kepribadian. Senyum seorang anak karena sentuhan ibu, serangan anak laki-laki pada teman bermainnya, semua itu mencerminkan perkembangan sosial emosi. Karena emosi memainkan peran yang sedemikian penting dalam kehidupan, maka penting diketahui bagaimana perkembangan dan pengaruh emosi terhadap penyesuaian pribadi dan sosial. Sulit mempelajari emosi anak-anak karena informasi tentang aspek emosi yang subjektif hanya dapat diperoleh dengan cara introspeksi, sedangkan anak tidak dapat menggunakan cara tersebut dengan baik karena mereka masih berusia sangat muda. Diakui adanya kemungkinan perbedaan genetik dalam emosionalitas. Berbagai bukti menunjukkan bahwa kondisi lingkungan juga ikut berpengaruh terhadap perbedaan itu. Menurut penelitian yang ada anak-anak yang dibesarkan di dalam lingkungan yang berupa konflik secara verbal dan penuh tekanan terus menerus untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan orangtua yang terlalu tinggi dapat berkembang menjadi orang-orang yang tegang, gugup, dan tinggi emosionalitasnya. Sulit untuk mempelajari reaksi emosi melalui pengamatan terhadap ekspresi yang nampak, terutama ekspresi wajah dan tindakan yang berkaitan dengan berbagai emosi, karena anak-anak suka menyesuaikan diri dengan tuntutan sosial.
  • 3. Melalui perubahan mimik wajah dan fisik yang menyertai emosi, anak- anak dapat mengkomunikasikan perasaan mereka kepada orang lain dan mengenal berbagai jenis perasaan orang lain. Semua emosi, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, mendorong interaksi sosial. Melalui emosi anak belajar cara mengubah perilaku agar dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan dan ukuran sosial. Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Menjadi orang yang mampu bermasyarakat memerlukan tiga proses. Masing-masing proses terpisah dan sangat berbeda satu sama lain tetapi saling berkaitan, sehingga kegagalan dalam satu proses akan menurunkan kadar sosialisasi individu Anak akan melakukan semua kegiatan yang ingin ia lakukan dengan panca indra terutama adalah indra peraba. Indra peraba dikembangkan melaui motorik halus dan motorik kasar, namun yang paling dominan adalah motorik halus adapun yang harus dilakukan dalam mengembangkan motorik halus dengan melaksanakan kegiatan bermain yang mempengaruhi motorik halus anak, agar kegiatan yang dilakukan anak dengan indra peraba dapat berkembang dengan baik. 2. Dasar Hukum Amandemen UUD 1945 pasal 28 ayat 2 dinyatakan bahwa “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”. UU No. 23 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat 1 tentang perlindungan anak dinyatakan bahwa “Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya” Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas diri seorang anak. Dalam Undang-Undang
  • 4. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 dinyatakan bahwa, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Motorik halus merupakan salah satu potensi dari anak yang harus ikut dikembangkan. Adapun menurut rasional pengembangan kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini, Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pendidikan yang paling fundamental karena perkembangan anak masa selanjutnya akan sangat ditentukan oleh berbagai stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini. Awal kehidupan anak merupakan masa yang paling tepat dalam memberikan dorongan atau upaya pengembangan agar anak dapat berkembang secara optimal. Seorang anak harus di stimulasi sejak dia kecil, termaksud dengan perkembangan motorik halus yang juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik seorang anak.. Peraturan menteri pendidikan nasional republik indonesia nomor 137 tahun 2014 tentang standar pendidikan anak usia dini yang mencetuskan tentang 5 aspek perkembangan antara lain adalah moral dan agama, fisik dan motorik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional. Motorik halus merupakan salah satu aspek yang juga harus dikembangkan dalam perkembangan anak usia dini Adapun perkembangan motorik halus yang dapat dikembangkan antara lain adalah dengan mengembangkan tingkat pencapaian perkembangan yang tercantum dalam peraturan menteri No 137 tahun 2014 yaitu (1) Membuat garis vertikal, horizontal, lengkung kiri/kanan, miring kiri / kanan, dan lingkaran, (2) Menjiplak bentuk, (3) Melakukan gerakan manipulatif untuk menghasilkan suatu bentuk dengan menggunakan berbagai media, (4) meniru bentuk, (5)
  • 5. menggunakan alat tulis dengan benar (6) menempel gambar dengan tepat Namun kenyataanya yang harus dikembangkan dari peraturan menteri No. 137 Tahun 2014 tentang Pendidikan Anak Usia Dini tidak sesuai dengan yang ada dilapangan, Termasuk di PAUD Al-Bayan Sukajadi Bandung .siswa di PAUD tersebut masih kesulitan dalam menerapkannya , sehingga perkembangan social emosi nya juga kurang berkembang dan ini memerlukan pembelajaran yang lebih tepat salah satu alternatif pembelajaran yang tepat adalah pembelajaran montase dengan menggunakan media. Tabel 1. Perkembangan social emosi anak usia dini kelompok B di PAUD Al- Bayan tahun pelajaran 2016/2017 No. Kategori Penilaian Jumlah Anak 1. BSB 1 2. BSH 3 3. MB 4 4. BB 12 Jumlah Total 20 Sumber data hasil pengamatan awal di PAUD Al-Bayan tahun pelajaran 2016/2017 Keterangan: 1. BB = Belum Berkembang 2. MB = Mulai Berkembang 3. BSH = Berkembang Sesuai Harapan 4. BSB = Berkembang Sangat Baik
  • 6. Berdasarkan data diatas maka sangatdiperlukan kegiatan yang dapat membantu untuk meningkatkan Kemampuan social emosi anak dengan permaninan montase.. Permainan montase adalah menggambar dengan menempel. Bahanya berupa gambar bekas, gambar-gambar yang dipilih digunting rapi, beberapa gambar lalu disusun letak gambar ditandai dengan pensil gambar diolesi lem dan ditempel. Perkembangan motorik halus anak tidak terlepas dari pendidikan yang diterima anak baik dari lingkungan keluarga maupun lingkungan yang ada di sekolah. Seharusnya sekolah bisa memberikan pembelajaran yang tidak diperoleh anak dilingkungan keluarga atau dirumah, namun kenyataanya sekolah kurang memberikan stimulasi untuk mengembangkan motorik halus anak. sebagaimana yang disebutkan dalam peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan dinyatakan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisispasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Dilihat dari peraturan pemerintah diatas, pengalaman langsung melalui bermain kepada anak akan memberikan makna yang lebih mendalam sehingga akan diingat anak sepanjang hidupnya. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengembangkan Sosial emosi adalah dengan permainan Montase. 3. Tujuan Dalam penulisan makalah ini, bertujuan untuk mampu menjelaskan tentang perkembangan emosi dan sosial anak usia dini dengan permainan Montase DI Paud Al- Bayan Kec. Sukajadi Kota Bandung selama proses pembelajaran yang berlangsung adari tgl 29 Agustus s/d 27 September 2016
  • 7. 4. Manfaat a. Manfaat teoritis : i. Memperoleh pengetahuan baru tentang bermain montase yang dapat mempengaruhi perkembangan motorik halus dan kognitif anak ii. Sebagai dasar untuk meneliti bidang lain yang berkaiatan dengan bidang penelitian ini b. Manfaat Praktis : i. Manfaat bagi siswa Penelitian yang dilakukan dapat meningkatkan perkembangan motorik halus bagi siswa serata menciptakan suasana yang menyenangkan dalam pembelajaran ii. Manfaat bagi guru Guru dapat memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya untuk perbaikan dalam pembelajaran, dan guru dapat berkembang, karena dapat menunjukan ia mampu menilai dan mempelajari yang dikelolanya.
  • 8. BAB II PELAKSANAAN 1. WAKTU PELAKSANAAN Pelakasanaan dalam penelitian ini di lakukan secara kontinue dari mulai 29 agustus sampai 23 september 2016 terhadap anak didik sebanyak 20 siswa terdiri dari siswa laki laki sebanyak 13 orang dan 7 orang perempuan yang keseluruhan siswanya berusia antara 5 sampai 6 tahun. Keseluruhan siswa yang di lakukan penelitian berdasarkan survei adalah dari kalangan ekonomi menengah ke bawah ini menjadikan semangat tersendiri bagi peneliti untuk lebih memacu ingin mengetahui proses perkembangan emosinya dalam proses pembelajaran yang dilakukan. 2. TEMPAT Tempat pelaksanaan penelitian adalah PAUD Al Bayan yang beralamat di Jln Sukagalih II No 35 RT 05 RW 09 Kelurahan Cipedes Kec. Sukajadi Kota Bandung. PAUD Al-Bayan Berdiri dari tahun 2011.
  • 9. BAB III KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN 1. JADWAL KEGIATAN NO HARI/TGL KEGIATAN 1 Rabu/ 24 Agustus 2016 2 Kamis / 25 Agustus 2016 3 Jum'at / 26 Agustus 2016 4 Senin / 29Agustus 2016 5 Selasa/ 30 Agustus 2016 6 Rabu / 31 Agustus 2016 7 Kamis / 1 September 2016 8 Jum'at / 2 September 2016 9 Senin / 5 September 2016 10 Selasa/ 6 September 2016 11 Rabu / 7 September 2016 12 Kamis / 8 September 2016 13 Jum'at / 9 September 2016 14 Selasa/ 13 September 2016 15 Rabu / 14 September 2016 16 Kamis / 15 September 2016 17 Jum'at / 16 September 2016 18 Senin / 19 September 2016 19 Selasa/ 20 September 2016 20 Rabu / 21 September 2016 21 Kamis / 22 September 2016 22 Jum'at / 23 September 2016 23 Senin / 19 September 2016
  • 10. 24 Selasa/ 20 September 2016 25 Selasa/ 2 2. URAIAN KEGIATAN Permainan montase dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak, adapun langkah-langkah dalam permainan montase antara lain sebagai berikut: a. Sediakan alat dan bahan : - Majalah, koran, gambar-gambar bekas - Gunting - Lem - Pewarna b. Potonglah gambar-gambar dari majalah yang akan dijadikan montase, misalkan badan dan kepala berbeda c. Guntinglah gambar tersebut yang dirasakan sudah cocok d. Temple gambar pada buku gambar yang sudah disiapkan, dengan mengguanakan lem e. Boleh diberi warna apabila gambar tidak berwarna f. Lihat hasil montase yang dibuat
  • 11. 3. HASIL YANG DI PEROLEH Variabel Indikator Keteranga n Sangat sesuai Sesuai Tidak sesuai Aktivitas Aktivitas anak dalam Permaian mengikuti aturan Montase dalam permainan Aktivitas anak dalam menggunting gambar sesuai dengan pola Aktivitas anak dalam mewarnai gambar sesuai dengan bentuk Aktivitas anak dalam menempel gambar dengan tepat Aktivitas anak dalam menyusun gambar sesuai dengan pola Aktivitas anak dalam mencocok gambar sesuai bentuk
  • 12. Hasil pengolahan Instrumen 2016dinikmati (pleasurable and enjoyable), bermain dapat mengguanakan alat (mainan) ataupun tidak, sesuai dengan pendapat Igrea Siswanto (2012:47). Minggu pertama 29 Agustus 2016 sampai 2 September 2016 Tabel 2. Perkembangan social emosi anak usia dini kelompok B di PAUD Al- Bayan tahun pelajaran 2016/2017 seelah di lakukan pembelajaran montase No. Kategori Penilaian Jumlah Anak 1. BSB 4 2. BSH 3 3. MB 10 4. BB 3 Jumlah Total 20 Keterangan: 1. BB = Belum Berkembang 2. MB = Mulai Berkembang 3. BSH = Berkembang Sesuai Harapan 4. BSB = Berkembang Sangat Baik Dilihat data dari table diatas terlihat jelas perkembngan emosianal anak mulai terlihat ada perkembangannya, dimana BB dari awal 60% ( 12 Orang ) menjadi 15% (3 orang ) MB dari awal 20 % ( 4 Orang ) menjadi 50 % ( 10 orang )
  • 13. kemudian BSH tidak berubah 15 % dan BB dari 0.5 % ( 1 Orang ) menjadi 20 % ( 4 Orang ) Minggu Ketiga 5 September 2016 sampai 9 September 2016 Tabel 3. Perkembangan social emosi anak usia dini kelompok B di PAUD Al- Bayan tahun pelajaran 2016/2017 seelah di lakukan pembelajaran montase No. Kategori Penilaian Jumlah Anak 1. BSB 4 2. BSH 5 3. MB 11 4. BB Jumlah Total 20 Keterangan: 1. BB = Belum Berkembang 2. MB = Mulai Berkembang 3. BSH = Berkembang Sesuai Harapan 4. BSB = Berkembang Sangat Baik Dilihat data dari table diatas terlihat jelas perkembngan emosianal anak mulai terlihat ada perkembangannya, dimana BB dari awal 15% (3 orang ) menjadi 0% (0 orang ) MB dari awal 50 % ( 10 orang ) menjadi 55 % ( 11 orang ) kemudian
  • 14. BSH dari 15 % (3 orang) menjadi 25 % ( 5 Orang ) dan BB tetap 20 % ( 4 Orang ) Minggu Keempat 13 September 2016 sampai 16 September 2016 Tabel 4. Perkembangan social emosi anak usia dini kelompok B di PAUD Al- Bayan tahun pelajaran 2016/2017 seelah di lakukan pembelajaran montase No. Kategori Penilaian Jumlah Anak 1. BSB 8 2. BSH 8 3. MB 4 4. BB Jumlah Total 20 Keterangan: 1. BB = Belum Berkembang 2. MB = Mulai Berkembang 3. BSH = Berkembang Sesuai Harapan 4. BSB = Berkembang Sangat Baik Dilihat data dari table diatas terlihat jelas perkembngan emosianal anak mulai terlihat ada perkembangannya, dimana MB dari awal 55 % ( 11 orang ) menjadi
  • 15. 20 % ( 4 orang ) kemudian BSH dari 25 % ( 5 Orang ) menjadi 40 % ( 8 Orang ) dan BB dari 20 % ( 4 Orang ) menjadi 40 % ( 8 Orang ) Minggu ke lima 19 September 2016 sampai 23 September 2016 Tabel 5. Perkembangan social emosi anak usia dini kelompok B di PAUD Al- Bayan tahun pelajaran 2016/2017 seelah di lakukan pembelajaran montase No. Kategori Penilaian Jumlah Anak 1. BSB 15 2. BSH 5 3. MB 4. BB Jumlah Total 20 Keterangan: 1. BB = Belum Berkembang 2. MB = Mulai Berkembang 3. BSH = Berkembang Sesuai Harapan 4. BSB = Berkembang Sangat Baik Dilihat data dari table diatas terlihat jelas perkembngan emosianal anak mulai terlihat ada perkembangannya, dimana MB 20 % ( 4 orang ) menjadi 0 % ( 0
  • 16. orang ) kemudian BSH dari 40 % ( 8 Orang ) menjadi 25 % ( 5 Orang ) dan BB dari 40 % ( 8 Orang ) menjadi 75 % ( 15 Orang ) BAB IV MASALAH DAN PEMECAHANYA 1. PERMASALAHAN Permasalahan yang terjadi sesuai uraian diatas adalah kurangnya kegiatan pembelajaran anak yang dapat meningkatkan kemampuan emosionalnya sehingga penulis tertarik untuk melakukan obsevasi di PAUD Al-Bayan tentang meningkatkan Kemampuan Sosial Emosional anak dengan menggunakan pembelajaran permainan Montase 2. PEMECAHANNYA Melalui permainan montase dengan menggunakan tema-tema yang sesuai dengan lingkungan anak dan dibantu oleh media yang berupa gambar bentuk geometri, huruf dan angka serta tumbuhan. Kegiatan permaianan pun harus disesuaikan dengan usia anak, kegiatan permainan montase ini memilki kegiatan yang sesuai untuk anak usia dini kelompok B, seperti menggunting, mewarnai dan menempel. Dalam hal ini anak diharapkan untuk dapat menggunting, mewarnai, dan menempel dengan tepat dan sesuai dengan pola. Adapun menurut Barmin (2008:96) Bermain montase merupakan menggambar dengan menempel menggunakan gambar bekas atau gambar-gambar
  • 17. yang telah dipilih untuk digunting rapi dan disusun sesuai dengan pola. Dalam permainan ini anak dapat diajak untuk menirukan bentuk- bentuk yang akan diajarkan dalam proses belajar mengajar, seperti mengajarkan bentuk huruf, bentuk angka maupun bentuk tumbuhan, dan geometri. Berdasarkan teori kognitivisme bahwa saat belajar maka akan terjadi persepsi dan pemahaman, artinya seseorang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam dirinya. Sama halnya dengan bermain montase bahwasanya saat bermain anak akan mengalami pemahaman dan persepsi tentang suatu bentuk. anak akan memilki pengalaman dan pengetahuan baru tentang bentuk. berbagai macam bentuk yang ada dilingkungan anak akan mudah dia hapal bentuknya melaui kegiatan aktivitas bermain montase dalam meniru bentuk, dengan bermain ini juga anak akan terlihat lebih antusias dan aktif dalam belajar. Adapun menurut Piaget dalam M.Thobroni (201583) bahwasanya pengalaman belajar aktif cenderung meningkatkan perkembangan kognitif . aktif dalam arti bahwa siswa melibatkan mentalnya selama memanipulasi benda- benda konkret. Berdasarkan teori konstruktivisme bahwa belajar berarti membentuk pengertian atau pengetahuan secara aktif dan terus menerus, yang berarti bersifat membangun. Dalam permainan montase anak sangat diharapkan dapat aktif dan membangun kemapuan dirinya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, permaianan montase mengajak anak untuk mengembangkan kemampuannya dalam berekspresi tentang bentuk gambar yang ia pilih, bentuk warna, bentuk pola-pola yang ada disekitar. Adapun
  • 18. menurut M.Thobroni (2015:93) bahwa belajar merupakan proses aktif siswa mengkonstruksi pengetahuan yaitu: belajar berarti membentuk makna, belajar dipengaruhi pengalaman dengan dunia fisik dan lingkungan siswa. 3. Penerapan aktivitas permainan montase selain untuk meningkatkan keterampilan meniru bentuk pada anak usia dini kelompok B juga dapat meningkatkan aktivitas anak dalam proses belajar mengajar di sekolah sehinga anak tidak hanya duduk dan mendengarkan saja melainkan ada keterlibatan yang dilakukan oleh anak pada saat proses belajar mengajar. Saat ini banyak sekali kita jumpai proses pembelajaran yang memaksakan anak untuk dapat calistung padahal tidak sesuai dengan tahapan usia anak. Selain itu juga aktivitas permainan montase mampu membantu anak untuk mengembangkan motorik halusnya. Selain mengembangkan motorik halus juga dapat membantu anak untuk mengembangkan kecerdasan kognitifnya seperti dalam kegiatan mewarnai dan menempelkan gambar sesuai dengan bentuk dan pola yang tepat. Selain itu juga aktivitas bermain montase membantu anak dalam merenggangkan atau melatih melancarkan otot kecil motorik halus dengan kegiatan menggunting, kegiatan seperti ini akan sangat membantu anak saat dalam belajar menulis. Adapun menurut Janice J, Beaty (2013:258) bahwa kegiatan menggunting merupakan pertimbangan latihan halus yang diberikan pada anak-anak dalam mengembangakan kekuatan dan koordinasi tangan dan jemari.
  • 19. Dengan demikian sinerjisitas antara teori belajar behavioristic dengan teori belajar konstruktivistik serta teori belajar kognitivisme menghasilkan hubungan yang berkaitan yaitu dalam proses belajar, seperti halnya teori behavioristik mengutamakan stimulus yang diberikan dan respon yang diperoleh, kemudian dalam teori konstruktivisme yang menyatakan bahwa belajar berarti membentuk pengertian atau pengetahuan secara aktif dan terus menerus, yang berarti bersifat membangun. Sedang teori kognitivisme bahwa saat belajar maka akan terjadi persepsi dan pemahaman, artinya seseorang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam dirinya. Dari ketiga teori tersebut ada keterkaitan yang erat dalam pengembangan atau proses saat belajar
  • 20. BAB V PENUTUP 1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan selama kurun waktu sesuai jadwal diatas dapat disimpulkan bahwa: Ada pengaruh yang nyata dari aktivitas permainan montase terhadap peningkatan Kemampuan Sosial Emosi pada anak usia dini kelompok B Al- Bayan Sukajadi Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar menggunakan permainan montase dapat meningkatkan Kemampuan Sosial Emosi anak usia dini kelompok B. 2. Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan maka penulis mengemukakan saran sebagai berikut: 1. Untuk Guru
  • 21. Guru dapat mengajarkan proses pembelajaran dengan menggunakan media yang menarik seperti menggunakan permainan montase dan strategi pembelajran yang berpusat pada anak sehingga proses belajar mengajar didasari pada kebutuhan anak dalam bermain yang akan meningkatkan Kemampuan social emosi anak 2. Untuk Sekolah Diharapkan sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang dalam proses pembelajaran agar kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dapat terlaksana dengan baik dan maksimal serta anak dapat mengoptimalkan perkembanganya dengan fasilitas yang memadai. 3. Untuk Peneliti Lain Bagi peneliti lain dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai referensi agar dapat menyusun penelitian yang lebih baik lagi dengan menggunakan media yang dimodifikasi untuk meningkatkan keterampilan meniru bentuk anak.
  • 22. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Susanto. 2012. Perkembangan AnakUsiaDini. KencanaPrenada Media Group. Jakarta Anggra Debi dan Elisabeth. 2014. Pengaruh kegiatan menggunting pola terhadap kemampuan motorik halus anak usia dini kelompok B di TK islam qoshru lubudiyah (http ://ejournal. unesa. ac. Id / index. php/paud-teratai /article/ view/ 7584/ 3695) [diunduh tanggal 20 januari 2016] A.Suhaenah Suparno. 2001. Membangun Kompetensi Belajar. Direktorat Jenderal Pendidik Tinggi. Jakarta Barmin dan Eko Wijino. 2008. Keterampilan untuk kelas 1 SD dan MI. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Solo Dunia Pelajar. com. 2014. referensi belajar anak Indonesia. http:// www.dunia pelajar. Com /2014/ 07/ 29/ pengertian-keterampilan-menurut-para-ahli. Evi dwi lestari dan nurul khotimah. 2015. Pengaruh kegiatan montase terhadap kemampuan kognitif memasang kan benda pada anak (http:// ejournal. unesa. ac. id/ index. php/ paud-teratai/ article/ view/ 11399/4427) Hadi, S. 2006. Metodologi Penelitian. Andi Ofset.Jakarta. Helmawati.2012.Mengenal dan Memahami PAUD. PT Remaja Rosda Karya. Bandung Heri Rahyubi. 2014. Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Nusa Media. Bandung Igrea Siswanto dan Sri Lestari. 2012. Panduan Bagi Guru dan Orangtua :Pembelajaran Atraktif dan 100 Permainan Kreatif untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Perpustakaan Nasional. Yogyakarata Izatul Lailah / Nurul khotimah. 2013. Upaya meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui menggunting dan menempeldi kelompok B TK
  • 23. muslimat 2 jombang (http:// ejournal.unesa.ac.id/ index.php/ paud-teratai/ article/ view/ 3565/ 1945)[diunduh tanggal 20 januari 2016] Janice J. Beaty. 2013. Observasi Perkembangan Anak Usia Dini. Kencana. Jakarta Juliansyah Noor. 2015. Metodologi Penelitian (Skripsi, tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah). Prenada Media Group.Jakarta Kadek Candra. 2014. montase. (Http:// kadek candra blog.blogspot.com./ 2014/ 04/ montase.html) [diunduh tanggal 25 Januari 2016] Mayke S. Tedjasaputra. 2003. Bermain, Mainan, dan Permainan. PT Grasindo. Jakarta M. Thobroni. 2015. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Departemen Pendidikan Nasional. 2014. Jakarta Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Departemen Pendidikan Nasional. 2014. Jakarta S. Eko Putro Widoyoko. 2014. Teknik Penyusunan Instrument Penelitian. Pustaka Pelajar. Yogyakarta Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Alfabeta. Bandung Sugiono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D Alfabeta.Bandung Syofian Siregar.2015. Statistika Terapan untuk Perguruan Tinggi. Prenada Media Group.Jakarta Yuliani Nuraini Sujiono. 2013. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.PT Indeks. Jakarta