Dokumen ini membahas tentang keseimbangan cairan dalam tubuh dan rumus untuk menghitung intake dan output cairan. Intake cairan berasal dari makanan, minuman, infus, dan injeksi, sementara outputnya melalui urin, keringat, dan feses. Diberikan contoh perhitungan keseimbangan cairan pasien dengan mengetahui berat badan, intake cairan, dan volume urin pasien selama 24 jam.
2. Suatu hal yang sangat penting mengenai kebutuhan cairan adalah menghitung balance cairan
atau keseimbangan cairan. Tubuh akan mempertahankan kebutuhan cairan untuk menjaga
proses metabolisme
RUMUS BALANCE CAIRAN
INTAKE = OUTPUT
Jika Intake > Output = Kelebihan Cairan (edema)
Jika Intake < Output = Kekurangan Cairan (Dehidrasi)
Pengertian
3. INTAKE
Cairan yang masuk melalui Oral
1. Makan (sayur : 90% dari berat, buah : 85% dari berat,
daging : 60% dari berat)
2. Minum
Cairan yang masuk melalui Parenteral
1. Infus
2. Injeksi
5. Urine
Proses pembuangan cairan melalui tractus urinarius hingga keluar tubuh
RUMUS:
1 ml x KgBB/Jam
Coba hitung
Tn. Y berusia 50 tahun dengan berat badan 64 kg. Berapakah output urin dalam sehari?
6. IWl
IwL tanpa kenaikan suhu
RUMUS:
15 x KgBB
iwL dengan kenaikan suhu
RUMUS:
(10% X INTAKE) x JKS + IWL normal
Note : JKS adalah (suhu saat demam - 36,8)
iwL pada anak
RUMUS:
30 - usia (th) x BB
7. Yuk kita coba
bahas
Tn. A Dengan BB 64 kg, dirawat di ruang rawat inap.
Selama 24 jam kebutuhan cairan infua Tn. A 2 Kolf.
Tn. A Mengatakan dalam satu hari ini minum air mineral
600 ml, makan nasi dan sayur 150 gr, buah 100 gr dan
daging 200 gr selama 3x sehari.
Tn. A mendapat injeksi obat ondansentron 3ml, ranitidin
3ml dengan dosis 3x1 hari.
Saat ini Tn. A masih menggunakan kateter, selama 24 jam
jumlah urin 1840/hari dan Tn.A belum BAB. Berapakan
Balace cairan Tn. A?