SlideShare a Scribd company logo
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
BAYI PREMATUR
Oleh : Depi Lukitasari S.Kep.,Ners
PENGERTIAN :
• Bayi premature adalah bayi yang dilahirkan pada
usia kehamilan ibu kurang dari 36 minggu.
• Bayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia
kehamilan kurang atau sama dengan 37 minggu,
tanpa memperhatikan berat badan lahir. (Donna L
Wong 2004)
• Bayi premature adalah bayi yang lahir sebelum
minggu ke 37, dihitung dari mulai hari pertama
menstruasi terakhir, dianggap sebagai periode
kehamilan memendek. (Nelson. 1998 dan
Sacharin, 1996)
ETIOLOGI :
FAKTOR IBU :
• Faktor Penyakit (Toxemia Gravidarum, Trauma
Fisik, dll)
• Faktor Usia Ibu (< 20 tahun / > 35 tahun)
• Keadaan Sosial Ekonomi.
FAKTOR JANIN :
• Hydroamnion.
• Kehamilan Multiple / Ganda.
• Kelainan Cromosom.
FAKTOR LINGKUNGAN :
• Tempat tinggal didataran tinggi.
• Radiasi.
• Zat-zat beracun.
KLASIFIKASI PADA BAYI
PREMATURE
1. Bayi Premature di
garis batas : •37 mg, masa gestasi
•2500 gr, 3250 gr.
•Masalah :
Ketidakstabilan, Kesulitan
menyusu, Ikterik, RDS
mungkin muncul
•Penampilan : Lipatan
pada kaki sedikit,
Payudara lebih kecil,
Lanugo banyak, Genitalia
kurang berkembang
2. Bayi Premature sedang
• 31 mg – 36 mg gestasi.
• 1500 gr – 2500 gram.
• Masalah : Ketidakstabilan,
Pengaturan glukosa, RDS,
Ikterik, Anemia, Infeksi,
Kesulitan menyusu.
• Penampilan : Seperti pada
bayi premature di garis
batas tetapi lebih parah,
Kulit lebih tipis, lebih
banyak pembuluh darah
yang tampak.
3. Bayi Sangat Premature
• 24 mg – 30 mg gestasi.
• 500 gr – 1400 gr.
• 0,8 % seluruh kelahiran
hidup
• Masalah : semua.
• Penampilan : Kecil tidak
memiliki lemak, Kulit
sangat tipis, Kedua
mata mungkin
berdempetan.
GEJALA KLINIS :
TANDA-TANDA ANATOMIS :
• Berat badan lahir rendah (< 2,5 Kg).
• Ukuran kepala lebih besar dari badan.
• Kulitnya tipis, keriput, terang dan berwarna
merah muda (transparan dan tembus cahaya).
• Pembuluh darah dibawah kulit dapat terlihat.
• Lemak subcutannya (brown fat) sedikit.
• Rambut di kepala tampak jarang dan tipis.
• Telinga tipis dan lembek.
• Banyak terdapat lanugo dan vernicaseosa di
badannya.
• Tulang tengkorak teraba lunak.
• Kuku jari tangan dan kaki belum mencapai ujung
jari.
• Pada bayi laki-laki : testis belum turun, scrotum
kecil dan lipatannya sedikit.
• Pada bayi perempuan : Labia minora lebih
menonjol.
• Jaringan payudara belum berkembang.
• Otot lemah, sedikit melakukan aktifitas fisiknya.
TANDA FISIOLOGIS :
• Gerakan bayi pasif, tangis hanya merintih, bayi
lebih banyak tidur, lebih malas.
• Sistem neuromuscular masih sangat lemah
(reflex isap dan menelan yang lemah).
• Sistem respirasi belum adequate (pernafasan
yang tidak teratur).
• Thermolabil (fungsi control suhu di
hypothalamus belum mature).
KONDISI YANG MENIMBULKAN
MASALAH PADA BAYI PREMATUR
Sistem Pernapasan
• Otot-otot pernapasan susah berkembang.
• Dinding dada tidak stabil.
• Produksi surfaktan : penurunan.
• Pernafasan tidak teratur dengan periode
apnea dan cianosis.
• Gag reflek dan batuk : penurunan.
Sistem Pencernaan
• Ukuran Lambung Kecil
• Penurunan Fungsi Enzim.
• Garam Empedu Kurang.
• Keterbatasan mengubah glukosa menjadi glikogen.
• Keterbatasan melepas insulin.
• Kurang koordinasi reflek menghisap dan menelan.
Fungsi Liver
• Kemampuan mengkonyugasi bill.
• Penurunan Hb setelah lahir
Kestabilan Suhu
• Lemak subkutaneus sedikit, simpanan glikogen &
lipid sedikit
• Kemampuan menggigil menurun.
• Aktivitas kurang.
• Postur flaccid, permukaan terexpose meningkat
Sistem Ginjal
• Ekskresi sodium meningkat
• Kemampuan mengkonsentrasi & mengeluarkan urin
menurun.
• Jumlah tubulus glomerulus tidak seimbang untuk
protein, as. Amino & sodium
Sistem Syaraf
• Respon untuk stimulasi lambat.
• Reflek gag, menghisap & menelan kurang.
• Reflek batuk lemah.
• Pusat kontrol pernafasan, suhu & vital lain belum
berkembang.
Infeksi
• Pembentukan antibodi kurang.
• Tidak ada munoglobulin M.
• Kemotaksis terbatas.
• Hypo fungsi kel. adrenal
KOMPLIKASI :
• RDS (RESPIRATORI DISTRESS
SYNDROME), ASPIKSIA.
• DISPLASIN BRONCO PULMANER (BPD) DAN
RETINOPATI PREMATURITAS (ROP)
• SEPSIS, Duktus Arteriosus Paten
(PDA), Necrotizing Enterocolitas (NEC)
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
• Jumlah sel darah putih 18.000/mm3, netrophil meningkat sampai
23.000 – 24.000 /mm3 hari pertama setelah lahir (menurun jika
terjadi sepsis)
• Hematokrit (HT) : 43 % - 61 % (peningkatan sampai 65 % atau lebih
menandakan polisitemia, penurunan kadar menunjukan anemia
atau hemoragic prenatal / perinatal).
• Hemoglobin (HB) : 15 – 20 mg/dL. (kadar lebih rendah berhubungan
dengan anemia atau hemolisis berlebihan).
• Bilirubin total : 6 mg/dL pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dL 1 –
2 hari, dan 12 mg / dL pada hari ke - 3 – 5.
• Destrosix : tetes glukosa pertama selama 4 – 6 jam pertama setelah
kelahiran, rata-rata 40-50 mg/dL meningkat 60 – 70 mg/dL pada
hari ke – 3.
• Pemantauan elektrolit (Na+,K+,Cl-) biasanya normal pada awalnya.
• Pemeriksaan Analisa Gas Darah
KONSEP DASAR
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN :
Sirkulasi
• Nadi apikal mungkin cepat / tidak teratur
dalam batas normal (120 sampai 160 dpm)
murmur jantung yang dapat menandakan
duktus arteriosus paten (PDA)
Makanan / Cairan
• Berat badan kurang dari 2500 g
Neurosensori
• Tubuh panjang, kurus, lemas dengan perut
agak gendut
• Ukuran kepala besar dalam hubungan dengan
tubuh : sutura mungkin mudah di gerakan,
fontanel mungkin besar / terbuka lebar
• Umumnya terjadi edema pada kelopak mata,
mata mungkin merapat
• Reflek tergantung pada usia gestasi
Pernafasan
• Apgar score mungkin rendah
• Pernafasan dangkal, tidak teratur, pernafasan
diafragmatik intermiten (40-60 x/mnt)
mengorok, pernafasan cuping hidung, retraksi
suprasternalsubternal, sianosis ada.
• Adanya bunyi ampelas pada auskultasi,
menandakan sindrom distres pernafasan
(RDS)
Keamanan
• Suhu berfluktuasi dengan mudah
• Menangis mungkin lemah
• Wajah mungkin memar, mungkin kaput
suksedaneum
• Kulit transparan
• Lanugo terdistribusi secara luas diseluruh
tubuh
• Ekstremitas tampak edema
• Garis telapak kaki terlihat
• Kuku pendek
Seksualitas
• Genetalia ; Labia minora lebih besar dari labia
mayora dengan kritoris menonjol testis pria
tidak turun, rugae mungkin banyak / tidak ada
pada skrotum.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Tidak efektifnya pola nafas berhubungan
dengan imaturitas fungsi paru (kurang
produksi surfactant) dan neuromuscular.
2. Tidak efektifnya termoregulasi berhubungan
dengan imaturitas control pengatur suhu
tubuh dan kurangnya lemak subcutan.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan
imaturitas system imunologi (defisiensi
pertahanan tubuh) dan infeksi transplacenta.
4. Resiko gangguan nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan imaturitas
saluran cerna (ketidakmampuan tubuh dalam
mencerna nutrisi).
5. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan
dengan tipisnya jaringan kulit dan
immobilisasi.
6. Kecemasan orang tua berhubungan dengan
situasi kritis dan kurangnya pengetahuan.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1. Tidak efektifnya pola nafas b.d imaturitas
fungsi paru dan neuro muscular
Kriteria Hasil :
• Pola nafas efektif.
• RR 30-60 x/mnt.
• Sianosis (-)
• Sesak (-).
• Ronchi (-).
• Whezing (-).
Implementasi :
• Observasi pola nafas.
• Observasi frekuensi dan bunyi nafas.
• Observasi adanya sianosis.
• Monitor dengan teliti hasil pemeriksaan gas
darah.
• Tempatkan kepala pada posisi hiperekstensi.
• Beri O2 sesuai program dokter
• Observasi respon bayi terhadap ventilator dan
terapi O2.
• Atur ventilasi ruangan tempat perawatan klien.
• Kolaborasi dengan tenaga medis lainnya.
2. Tidak efektifnya termoregulasi b.d imaturitas
control pengatur suhu dan berkurangnya
lemak subcutan didalam tubuh.
Kriteria Hasil :
• Suhu 36-37 C.
• Kulit hangat.
• Sianosis (-).
Implementasi :
• Observasi tanda-tanda vital.
• Tempatkan bayi pada incubator.
• Awasi dan atur control temperature dalam
incubator sesuai kebutuhan.
• Monitor tanda-tanda Hipo dan Hipertermi.
• Hindari bayi dari pengaruh yang dapat
menurunkan suhu tubuh.
• Ganti pakaian setiap basah.
• Observasi adanya sianosis.
3. Resiko infeksi b.d defisiensi pertahanan
tubuh (imunologi) Infeksi tidak terjadi.
Kriteria Hasil :
• Suhu 36-37 C .
• Tidak ada tanda-tanda infeksi.
• Leukosit 5.000 – 10.000/mm3
• Kaji tanda-tanda infeksi.
Implementasi :
• Kaji tanda-tanda infeksi.
• Isolasi bayi dengan bayi lain.
• Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
bayi.
• Gunakan masker setiap kontak dengan bayi.
• Cegah kontak dengan orang yang terinfeksi.
• Pastikan semua perawatan yang kontak dengan
bayi dalam keadaan bersih/steril.
• Kolaborasi dengan dokter.
• Berikan antibiotic sesuai program.
4. Resiko gangguan nutrisi kurang dari
kebutuhan b.d ketidakmampuan mencerna
nutrisi (Imaturitas saluran cerna)
Kriteria hasil :
• Nutrisi terpenuhi setelah reflek hisap dan
menelan baik
• Muntah (-).
• Kembung (-).
• BAB lancar .
• Berat badan meningkat 15 gr/hr
Implementasi :
• Observasi intake dan output.
• Turgor elastis.
• Observasi reflek hisap dan menelan.
• Beri minum sesuai program.
• Pasang NGT bila reflek menghisap dan menelan
tidak ada.
• Monitor tanda-tanda intoleransi terhadap nutrisi
parenteral.
• Kaji kesiapan untuk pemberian nutrisi enteral
• Kaji kesiapan ibu untuk menyusu.
• Timbang BB setiap hari.
5. Resiko gangguan integritas kulit b.d tipisnya
jaringan kulit, imobilisasi.
Kriteria Hasil :
• Gangguan integritas kulit tidak terjadi
• Suhu 36,5-37 C.
• Tidak ada lecet atau kemerahan pada kulit.
• Observasi vital sign.
• Tanda-tanda infeksi (-).
Implementasi :
• Observasi tekstur dan warna kulit.
• Lakukan tindakan secara aseptic dan antiseptic.
• Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
bayi.
• Jaga kebersihan kulit bayi.
• Ganti pakaian setiap basah.
• Jaga kebersihan tempat tidur.
• Lakukan mobilisasi tiap 2 jam.
• Monitor suhu dalam incubator.
6. Kecemasan orang tua b.d kurang
pengetahuan orang tua dan kondisi krisis.
Kriteria Hasil :
• Cemas berkurang.
• Orang tua tampak tenang
• Orang tua tidak bertanya-tanya lagi.
• Orang tua berpartisipasi dalam proses
perawatan bayinya.
Implementasi :
• Kaji tingkat pengetahuan orang tua .
• Beri penjelasan tentang keadaan bayinya.
• Libatkan keluarga dalam perawatan bayinya.
• Berikan support dan reinforcement atas apa
yang dapat dicapai oleh orang tua.
• Latih orang tua tentang cara-cara perawatan
bayi dirumah sebelum bayi pulang.
TERIMA KASIH
SEE YOU………. BY QQ

More Related Content

What's hot

Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Hetty Astri
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
Amalia Senja
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
ﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
Reyviolen
 
Pemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarPemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luar
Riska Ramadhana
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
nanang aw aw
 
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan KomplikasiKonsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
pjj_kemenkes
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroid
Masben27
 
Pembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMBPembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMB
HenriantoKarolusSire
 
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNAAskep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
budi-waluyo25
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
MeidaElliaPuspita
 
Memberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTMemberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGT
pjj_kemenkes
 
Askep campak
Askep campak Askep campak
Askep campak
Andri Septyan
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
Sulistia Rini
 
Askeb nifas dengan sc
Askeb nifas dengan scAskeb nifas dengan sc
Askeb nifas dengan sc
heri damanik
 
Laporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritisLaporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritis
Rofi Sekar Achida Utama
 
ASKEB SEPSIS NEONATORUM AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB SEPSIS NEONATORUM AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOASKEB SEPSIS NEONATORUM AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB SEPSIS NEONATORUM AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
Veranica Widi
 
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYASOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
Dnr Creatives
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial

What's hot (20)

Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Pemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarPemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luar
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan KomplikasiKonsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroid
 
Pembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMBPembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMB
 
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNAAskep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Memberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTMemberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGT
 
Askep campak
Askep campak Askep campak
Askep campak
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
 
Askeb nifas dengan sc
Askeb nifas dengan scAskeb nifas dengan sc
Askeb nifas dengan sc
 
Laporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritisLaporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritis
 
ASKEB SEPSIS NEONATORUM AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB SEPSIS NEONATORUM AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOASKEB SEPSIS NEONATORUM AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB SEPSIS NEONATORUM AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
 
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYASOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 

Similar to ASKEP-PADA-BAYI-PREMATUR.ppt

Askep bblr
Askep bblrAskep bblr
Askep bblr
Sumadin1112
 
Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
Bblr
BblrBblr
LP BBLR
LP BBLRLP BBLR
LP BBLR
Mas Mawon
 
199740141 bblr
199740141 bblr199740141 bblr
199740141 bblr
Helma dr.
 
Hiperbilirubinemia rafika - p.17420110024
Hiperbilirubinemia   rafika - p.17420110024Hiperbilirubinemia   rafika - p.17420110024
Hiperbilirubinemia rafika - p.17420110024
Rafika Rosyda
 
Pak bblr edit
Pak bblr editPak bblr edit
Pak bblr edit
ssuserb86580
 
Prematur AKPER PEMKAB MUNA
Prematur AKPER PEMKAB MUNA Prematur AKPER PEMKAB MUNA
Prematur AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
lapsus kpd.pptx
lapsus kpd.pptxlapsus kpd.pptx
lapsus kpd.pptx
RizkaAstadewi1
 
ppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptx
ppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptxppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptx
ppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptx
LucianaThio
 
Askep infertilitas
Askep infertilitasAskep infertilitas
Askep infertilitas
widyawati_muchlis
 
Asuhan Keperawatan Hirschprung
Asuhan Keperawatan HirschprungAsuhan Keperawatan Hirschprung
Asuhan Keperawatan Hirschprung
Nida Sitorus
 
Ca mammae muhammad sobri maulana
Ca mammae muhammad sobri maulanaCa mammae muhammad sobri maulana
Ca mammae muhammad sobri maulana
Muhammad sobri maulana
 
ppt PEB fano.pptx
ppt PEB fano.pptxppt PEB fano.pptx
ppt PEB fano.pptx
StefanoLeatemia1
 
Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2
Warnet Raha
 

Similar to ASKEP-PADA-BAYI-PREMATUR.ppt (20)

Asuhan keperawatan prematur kecil
Asuhan keperawatan prematur kecilAsuhan keperawatan prematur kecil
Asuhan keperawatan prematur kecil
 
Askep bblr
Askep bblrAskep bblr
Askep bblr
 
Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
Askep bayi bblr
 
Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
Askep bayi bblr
 
Bblr
BblrBblr
Bblr
 
Prematur
PrematurPrematur
Prematur
 
LP BBLR
LP BBLRLP BBLR
LP BBLR
 
199740141 bblr
199740141 bblr199740141 bblr
199740141 bblr
 
Hiperbilirubinemia rafika - p.17420110024
Hiperbilirubinemia   rafika - p.17420110024Hiperbilirubinemia   rafika - p.17420110024
Hiperbilirubinemia rafika - p.17420110024
 
Pak bblr edit
Pak bblr editPak bblr edit
Pak bblr edit
 
Prematur AKPER PEMKAB MUNA
Prematur AKPER PEMKAB MUNA Prematur AKPER PEMKAB MUNA
Prematur AKPER PEMKAB MUNA
 
lapsus kpd.pptx
lapsus kpd.pptxlapsus kpd.pptx
lapsus kpd.pptx
 
ppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptx
ppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptxppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptx
ppt lapkas dpjp luci-converted-compressed-dikonversi.pptx
 
Askep infertilitas
Askep infertilitasAskep infertilitas
Askep infertilitas
 
Prematur AKPER PEMKAB MUNA
Prematur AKPER PEMKAB MUNA Prematur AKPER PEMKAB MUNA
Prematur AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan Keperawatan Hirschprung
Asuhan Keperawatan HirschprungAsuhan Keperawatan Hirschprung
Asuhan Keperawatan Hirschprung
 
Ca mammae muhammad sobri maulana
Ca mammae muhammad sobri maulanaCa mammae muhammad sobri maulana
Ca mammae muhammad sobri maulana
 
ppt PEB fano.pptx
ppt PEB fano.pptxppt PEB fano.pptx
ppt PEB fano.pptx
 
Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2
 
Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2
 

Recently uploaded

PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
FredyMaringga1
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 

Recently uploaded (20)

PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 

ASKEP-PADA-BAYI-PREMATUR.ppt

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI PREMATUR Oleh : Depi Lukitasari S.Kep.,Ners
  • 2. PENGERTIAN : • Bayi premature adalah bayi yang dilahirkan pada usia kehamilan ibu kurang dari 36 minggu. • Bayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan kurang atau sama dengan 37 minggu, tanpa memperhatikan berat badan lahir. (Donna L Wong 2004) • Bayi premature adalah bayi yang lahir sebelum minggu ke 37, dihitung dari mulai hari pertama menstruasi terakhir, dianggap sebagai periode kehamilan memendek. (Nelson. 1998 dan Sacharin, 1996)
  • 3. ETIOLOGI : FAKTOR IBU : • Faktor Penyakit (Toxemia Gravidarum, Trauma Fisik, dll) • Faktor Usia Ibu (< 20 tahun / > 35 tahun) • Keadaan Sosial Ekonomi. FAKTOR JANIN : • Hydroamnion. • Kehamilan Multiple / Ganda. • Kelainan Cromosom.
  • 4. FAKTOR LINGKUNGAN : • Tempat tinggal didataran tinggi. • Radiasi. • Zat-zat beracun.
  • 5. KLASIFIKASI PADA BAYI PREMATURE 1. Bayi Premature di garis batas : •37 mg, masa gestasi •2500 gr, 3250 gr. •Masalah : Ketidakstabilan, Kesulitan menyusu, Ikterik, RDS mungkin muncul •Penampilan : Lipatan pada kaki sedikit, Payudara lebih kecil, Lanugo banyak, Genitalia kurang berkembang
  • 6. 2. Bayi Premature sedang • 31 mg – 36 mg gestasi. • 1500 gr – 2500 gram. • Masalah : Ketidakstabilan, Pengaturan glukosa, RDS, Ikterik, Anemia, Infeksi, Kesulitan menyusu. • Penampilan : Seperti pada bayi premature di garis batas tetapi lebih parah, Kulit lebih tipis, lebih banyak pembuluh darah yang tampak.
  • 7. 3. Bayi Sangat Premature • 24 mg – 30 mg gestasi. • 500 gr – 1400 gr. • 0,8 % seluruh kelahiran hidup • Masalah : semua. • Penampilan : Kecil tidak memiliki lemak, Kulit sangat tipis, Kedua mata mungkin berdempetan.
  • 8. GEJALA KLINIS : TANDA-TANDA ANATOMIS : • Berat badan lahir rendah (< 2,5 Kg). • Ukuran kepala lebih besar dari badan. • Kulitnya tipis, keriput, terang dan berwarna merah muda (transparan dan tembus cahaya). • Pembuluh darah dibawah kulit dapat terlihat. • Lemak subcutannya (brown fat) sedikit. • Rambut di kepala tampak jarang dan tipis. • Telinga tipis dan lembek.
  • 9. • Banyak terdapat lanugo dan vernicaseosa di badannya. • Tulang tengkorak teraba lunak. • Kuku jari tangan dan kaki belum mencapai ujung jari. • Pada bayi laki-laki : testis belum turun, scrotum kecil dan lipatannya sedikit. • Pada bayi perempuan : Labia minora lebih menonjol. • Jaringan payudara belum berkembang. • Otot lemah, sedikit melakukan aktifitas fisiknya.
  • 10. TANDA FISIOLOGIS : • Gerakan bayi pasif, tangis hanya merintih, bayi lebih banyak tidur, lebih malas. • Sistem neuromuscular masih sangat lemah (reflex isap dan menelan yang lemah). • Sistem respirasi belum adequate (pernafasan yang tidak teratur). • Thermolabil (fungsi control suhu di hypothalamus belum mature).
  • 11. KONDISI YANG MENIMBULKAN MASALAH PADA BAYI PREMATUR Sistem Pernapasan • Otot-otot pernapasan susah berkembang. • Dinding dada tidak stabil. • Produksi surfaktan : penurunan. • Pernafasan tidak teratur dengan periode apnea dan cianosis. • Gag reflek dan batuk : penurunan.
  • 12. Sistem Pencernaan • Ukuran Lambung Kecil • Penurunan Fungsi Enzim. • Garam Empedu Kurang. • Keterbatasan mengubah glukosa menjadi glikogen. • Keterbatasan melepas insulin. • Kurang koordinasi reflek menghisap dan menelan. Fungsi Liver • Kemampuan mengkonyugasi bill. • Penurunan Hb setelah lahir
  • 13. Kestabilan Suhu • Lemak subkutaneus sedikit, simpanan glikogen & lipid sedikit • Kemampuan menggigil menurun. • Aktivitas kurang. • Postur flaccid, permukaan terexpose meningkat Sistem Ginjal • Ekskresi sodium meningkat • Kemampuan mengkonsentrasi & mengeluarkan urin menurun. • Jumlah tubulus glomerulus tidak seimbang untuk protein, as. Amino & sodium
  • 14. Sistem Syaraf • Respon untuk stimulasi lambat. • Reflek gag, menghisap & menelan kurang. • Reflek batuk lemah. • Pusat kontrol pernafasan, suhu & vital lain belum berkembang. Infeksi • Pembentukan antibodi kurang. • Tidak ada munoglobulin M. • Kemotaksis terbatas. • Hypo fungsi kel. adrenal
  • 15. KOMPLIKASI : • RDS (RESPIRATORI DISTRESS SYNDROME), ASPIKSIA. • DISPLASIN BRONCO PULMANER (BPD) DAN RETINOPATI PREMATURITAS (ROP) • SEPSIS, Duktus Arteriosus Paten (PDA), Necrotizing Enterocolitas (NEC)
  • 16. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK • Jumlah sel darah putih 18.000/mm3, netrophil meningkat sampai 23.000 – 24.000 /mm3 hari pertama setelah lahir (menurun jika terjadi sepsis) • Hematokrit (HT) : 43 % - 61 % (peningkatan sampai 65 % atau lebih menandakan polisitemia, penurunan kadar menunjukan anemia atau hemoragic prenatal / perinatal). • Hemoglobin (HB) : 15 – 20 mg/dL. (kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia atau hemolisis berlebihan). • Bilirubin total : 6 mg/dL pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dL 1 – 2 hari, dan 12 mg / dL pada hari ke - 3 – 5. • Destrosix : tetes glukosa pertama selama 4 – 6 jam pertama setelah kelahiran, rata-rata 40-50 mg/dL meningkat 60 – 70 mg/dL pada hari ke – 3. • Pemantauan elektrolit (Na+,K+,Cl-) biasanya normal pada awalnya. • Pemeriksaan Analisa Gas Darah
  • 17. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN : Sirkulasi • Nadi apikal mungkin cepat / tidak teratur dalam batas normal (120 sampai 160 dpm) murmur jantung yang dapat menandakan duktus arteriosus paten (PDA) Makanan / Cairan • Berat badan kurang dari 2500 g
  • 18. Neurosensori • Tubuh panjang, kurus, lemas dengan perut agak gendut • Ukuran kepala besar dalam hubungan dengan tubuh : sutura mungkin mudah di gerakan, fontanel mungkin besar / terbuka lebar • Umumnya terjadi edema pada kelopak mata, mata mungkin merapat • Reflek tergantung pada usia gestasi
  • 19. Pernafasan • Apgar score mungkin rendah • Pernafasan dangkal, tidak teratur, pernafasan diafragmatik intermiten (40-60 x/mnt) mengorok, pernafasan cuping hidung, retraksi suprasternalsubternal, sianosis ada. • Adanya bunyi ampelas pada auskultasi, menandakan sindrom distres pernafasan (RDS)
  • 20. Keamanan • Suhu berfluktuasi dengan mudah • Menangis mungkin lemah • Wajah mungkin memar, mungkin kaput suksedaneum • Kulit transparan • Lanugo terdistribusi secara luas diseluruh tubuh • Ekstremitas tampak edema • Garis telapak kaki terlihat • Kuku pendek
  • 21. Seksualitas • Genetalia ; Labia minora lebih besar dari labia mayora dengan kritoris menonjol testis pria tidak turun, rugae mungkin banyak / tidak ada pada skrotum.
  • 22. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Tidak efektifnya pola nafas berhubungan dengan imaturitas fungsi paru (kurang produksi surfactant) dan neuromuscular. 2. Tidak efektifnya termoregulasi berhubungan dengan imaturitas control pengatur suhu tubuh dan kurangnya lemak subcutan. 3. Resiko infeksi berhubungan dengan imaturitas system imunologi (defisiensi pertahanan tubuh) dan infeksi transplacenta.
  • 23. 4. Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan imaturitas saluran cerna (ketidakmampuan tubuh dalam mencerna nutrisi). 5. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan tipisnya jaringan kulit dan immobilisasi. 6. Kecemasan orang tua berhubungan dengan situasi kritis dan kurangnya pengetahuan.
  • 24. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN 1. Tidak efektifnya pola nafas b.d imaturitas fungsi paru dan neuro muscular Kriteria Hasil : • Pola nafas efektif. • RR 30-60 x/mnt. • Sianosis (-) • Sesak (-). • Ronchi (-). • Whezing (-).
  • 25. Implementasi : • Observasi pola nafas. • Observasi frekuensi dan bunyi nafas. • Observasi adanya sianosis. • Monitor dengan teliti hasil pemeriksaan gas darah. • Tempatkan kepala pada posisi hiperekstensi. • Beri O2 sesuai program dokter • Observasi respon bayi terhadap ventilator dan terapi O2. • Atur ventilasi ruangan tempat perawatan klien. • Kolaborasi dengan tenaga medis lainnya.
  • 26. 2. Tidak efektifnya termoregulasi b.d imaturitas control pengatur suhu dan berkurangnya lemak subcutan didalam tubuh. Kriteria Hasil : • Suhu 36-37 C. • Kulit hangat. • Sianosis (-).
  • 27. Implementasi : • Observasi tanda-tanda vital. • Tempatkan bayi pada incubator. • Awasi dan atur control temperature dalam incubator sesuai kebutuhan. • Monitor tanda-tanda Hipo dan Hipertermi. • Hindari bayi dari pengaruh yang dapat menurunkan suhu tubuh. • Ganti pakaian setiap basah. • Observasi adanya sianosis.
  • 28. 3. Resiko infeksi b.d defisiensi pertahanan tubuh (imunologi) Infeksi tidak terjadi. Kriteria Hasil : • Suhu 36-37 C . • Tidak ada tanda-tanda infeksi. • Leukosit 5.000 – 10.000/mm3 • Kaji tanda-tanda infeksi.
  • 29. Implementasi : • Kaji tanda-tanda infeksi. • Isolasi bayi dengan bayi lain. • Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi. • Gunakan masker setiap kontak dengan bayi. • Cegah kontak dengan orang yang terinfeksi. • Pastikan semua perawatan yang kontak dengan bayi dalam keadaan bersih/steril. • Kolaborasi dengan dokter. • Berikan antibiotic sesuai program.
  • 30. 4. Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d ketidakmampuan mencerna nutrisi (Imaturitas saluran cerna) Kriteria hasil : • Nutrisi terpenuhi setelah reflek hisap dan menelan baik • Muntah (-). • Kembung (-). • BAB lancar . • Berat badan meningkat 15 gr/hr
  • 31. Implementasi : • Observasi intake dan output. • Turgor elastis. • Observasi reflek hisap dan menelan. • Beri minum sesuai program. • Pasang NGT bila reflek menghisap dan menelan tidak ada. • Monitor tanda-tanda intoleransi terhadap nutrisi parenteral. • Kaji kesiapan untuk pemberian nutrisi enteral • Kaji kesiapan ibu untuk menyusu. • Timbang BB setiap hari.
  • 32. 5. Resiko gangguan integritas kulit b.d tipisnya jaringan kulit, imobilisasi. Kriteria Hasil : • Gangguan integritas kulit tidak terjadi • Suhu 36,5-37 C. • Tidak ada lecet atau kemerahan pada kulit. • Observasi vital sign. • Tanda-tanda infeksi (-).
  • 33. Implementasi : • Observasi tekstur dan warna kulit. • Lakukan tindakan secara aseptic dan antiseptic. • Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi. • Jaga kebersihan kulit bayi. • Ganti pakaian setiap basah. • Jaga kebersihan tempat tidur. • Lakukan mobilisasi tiap 2 jam. • Monitor suhu dalam incubator.
  • 34. 6. Kecemasan orang tua b.d kurang pengetahuan orang tua dan kondisi krisis. Kriteria Hasil : • Cemas berkurang. • Orang tua tampak tenang • Orang tua tidak bertanya-tanya lagi. • Orang tua berpartisipasi dalam proses perawatan bayinya.
  • 35. Implementasi : • Kaji tingkat pengetahuan orang tua . • Beri penjelasan tentang keadaan bayinya. • Libatkan keluarga dalam perawatan bayinya. • Berikan support dan reinforcement atas apa yang dapat dicapai oleh orang tua. • Latih orang tua tentang cara-cara perawatan bayi dirumah sebelum bayi pulang.