SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
Download to read offline
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Outline
+Materi :
SOP pemasangan infus
setting infus pump
Pemberian Kebutuhan Nutrisi
SOP pemenuhan nutrisi secara oral
SOP pemenuhan nutrisi melalui sonde
SOP Pemasangan Infus
Persiapan alat dan bahan :
+ Cairan yang diperlukan, sesuaikan cairan
dengan kebutuhan pasien
+ Saluran infus (infus set) : infus set
dilengkapi dengan saluran infus, penjepit
selang infus untuk mengatur kecepatan
tetesan
+ Kateter intravena
+ Desinfektan : kapas alkohol, larutan
povidone iodine 10%
+ Kassa steril, plester, kassa pembalut 6.
Torniket
+ Gunting
+ Bengkok
+ Tiang infus
+ Perlak kecil
+ Bidai, jika diperlukan (untuk pasien anak)
+ Sarung tangan
+ Masker
+ Tempat sampah medis
Lanjutan
Video Pemasangan Infus
Video infus pump
PENGERTIAN
 Nutrisi
Nutrisi adalah salah satu komponen penting yang
menunjang kelangsungan proses tumbuh kembang.
 Nutrient
Zat kimia organik / anorganik
yang ditemukan dlm makanan
dan diperlukan u/berfungsinya tubuh.
Bila intake/ masukan adekuat
(cukup) = Nutrient essensial
NUTRIENT ESSENSIAL
Karbohidrat
Protein
Lemak
Vitamin
Mineral
1. KARBOHIDRAT
+ 1 gr = 4 kkal, sumber energi utama
+ Monosakarida : glukosa(dekstrosa),
fruktosa
+ Disakarida : Sukrosa, laktosa, maltosa
+ Polisakarida : glikogen → serat (pektin,
gum, hemiselulosa, getah)
+ Glikogen : sumber energi utama saat
puasa
+ Sumber : nasi, gandum, jagung, roti
+ Asupan : 60 - 75% dr total kalori
2. Protein
+Fungsi : u/pertumbuhan, pemeliharaan
dan perbaikan jar.tubuh
+1 gr = 4 kkal
+Bentuk sederhana : as.amino yg disimpan
dlm jaringan berbentuk hormon dan
enzim
+As amino esensial tdk dpt disintesis dlm
tubuh tapi harus di dapat dr makanan
+Sumber : daging, hewan ternak, susu, dan
telur
+Asupan : 10-15%
3. Lemak
+Sumber energi paling besar
+1 gr = 9 kkal
+Lipid : lemak yg dpt membeku pd suhu
ruangan tertentu
+Lipid : trigliserid + as lemak
+Lipogenesis : proses sintesis as lemak
+Terdiri dari : as lemak essensial dan non
essensial
+ As lemak esensial : as lemak linoleat
+ As lemak non esensial : as lemak linolenat, arakidonat
+Asupan : 10 - 25%
4. AIR
+Komponen kritis dlm tubuh
+Air menyusun 60-70% dr seluruh BB
+Sumber : konsumsi cairan, buah2an segar,
sayuran, dan air yg diproduksi selama
oksidasi makanan
+Pd org sehat : intake cairan = output
melalui eliminasi, respirasi, dan berkeringat
5. Vitamin
+Vitamin larut air : Vit C dan B
+Vitamin larut lemak : Vit A, D, E, dan K
6. Mineral
+Elemen esensial nonorganik sebagai katalis dlm reaksi
biokimia
+Kalsium, Magnesium, Fosfor, dll
Metabolisme
+Semua Perubahan Yang Terjadi terus
menerus didalam tubuh sebagai hasil
aktifitas jaringan
ROSES SUPLAY MAKANAN
KE SEL TUBUH MANUSIA
P
1.Ingesti
 Proses
1.Pemasukkan makanan ke dalam mulut
(koord antara otot rangka & sistem saraf)
2.Pengunyahan
3.Menelan (koordinasi antara lidah, refleks
pharing & esophagus serta saraf cranial)
 waktu : 5 – 15 detik
Intake makanan dari
lingk ke dlm tubuh
perubahan fisik & kimia makanan untuk
dapat diabsorbsi dengan bantuan enzim
dan coenzim (diatur oleh hormon dan
saraf) sehingga menjadi chyme

Nasi (karbohidrat )  monosacharida
Tahu (protein)  asam amino
Keju (lemak)  asam lemak
 Waktu : 1 – 4 jam
2.DIGESTI
PROSES
proses masuknya partikel zat
makanan dari saluran pencernaan
ke dlm pembuluh darah dan limphe
3. Absorbsi
 Proses
1. Mayoritas terjadi di usus halus
2. Gaster : berupa alkohol &aspirin
3. Sistem limpatik : zat makanan
yg larut dalam lemak
4. Kapiler darah : zat makanan yg
larut dalam air
proses masuknya zat makanan yang larut
dlm lemak maupun air ke dlm sel
 Proses
1. Zat yang larut dalam air
Vaskuler  vena porta hepatica hepar
 sel
2. Zat yang larut dalam lemak
Kapiler limpatik  pembulun limpe besar
 ductus thoracsicus  vena subclavia
sinistra / vena jugularis interna sinistra 
vena cava  jantung  arteri hepatica
 hepar  sel
4. Transportasi
Faktor yg mempengaruhi Pola Diet :
1. Status Kesehatan : fungsi sistem pencernaan, proses penyakit, dll
2. Kultur dan Agama
3. Usia
4. Jenis kelamin
5. Pekerjaan
6. Status Sosioekonomi
7. Pilihan Pribadi
8. Faktor Psikologis
9. Alkohol dan Obat
10. Kesalahan Informasi & Keyakinan thd makanan
KEBUTUHAN NUTRISI
+Kebutuhan Kalori
+Kebutuhan Protein
+Kebutuhan Lemak
+Kebutuhan Vitamin & mineral
+Kebutuhan Cairan
Komposisi Diet :
KH : 60-75% energi (1 kkal = 4 gr KH)
Lemak : 10-25% energi (1 kkal = 9 gr Lemak)
Protein : 10-15% energi (1 kkal = 4 gr Protein)
MENGHITUNG KEBUTUHAN ENERGI
1. Kebutuhan Kalori Org Dewasa
(kkal/kgBB/hari) → cara Harris Benedict
Energi = AMB (Angka Metabolisme Basal) x Aktivitas Fisik (activity factor)
AMB Laki-laki = 66 + (13,7 xBB) + (5xTB)- (6,8 x U)
AMB Perempuan = 655 + (9,6 xBB) + (1,8xTB) – (4,7xU)
Ket:
BB = Berat badan (kg)
TB = Tinggi Badan (cm)
U = Usia (th)
AF (Activity Factor)
1. Sangat Ringan : banyak duduk,bedrest
L : 1,3 P : 1,3
2. Ringan : pekerja kantoran, IRT
L : 1,6 P : 1,5
3. Sedang : petani, mahasiswa aktif
L : 1,7 P : 1,6
4. Berat : atlet di TC, tentara yg berlatih
L : 2,1 P : 1,9
5. Sangat Berat : pandai besi, pekerja
konstruksi wanita
L : 2,4 P : 2,3
LATIHAN MENGHITUNG NUTRISI
Seorang perempuan mempunyai BB 70 kg
dengan TB 165 cm dengan usia 28 th.
Aktivitas sehari-hari termasuk ringan.
Hitunglah :
1. Angka Metabolismes Basal
2. Kebutuhan Energi
3. Kebutuhan zat gizi :
1. Karbohidrat
2. Lemak
3. Lemak
Jawaban :
+AMB Perempuan = 655 + (9,6 x70) + (1,8x1,65) – (4,7x28) = 1461,57
+Kebutuhan energi = 1461,57 x 1,3 = 1900,041 kkal
+Karbohidrat = 70% x 1900,041 = 1330 kkal → 332 gram
+Lemak = 15% x 1900,041 = 285 kkal → 31,6 gram
+Protein = 15% x 1900,041 = 285 kkal → 71,25 gram
Kebutuhan Kalori pd Anak
Holliday Sugar
+10 kg : 100 kkal/kgBB/hari
+11-20 kg : + 50 kkal/kgBB/hari
+> 20 kg : + 20kkal/kgBB/hari
Neonatus
BBLR : 150 kkal/kgBB/hari
BBLN : 100 – 120 kkal/kgBB/hari
2. Kebutuhan Protein
+Dewasa : 1 gr/kgBB/hari
+Neonatus prematur : 3 gr/kgBB/hari
+0-1 tahun : 2,5 gr/kgBB/hari
+2-13 tahun : 1,5-2 gr/kgBB/hari
+Remaja : 1-1,5 gr/kgBB/hari
3. Kebutuhan Lemak
Rata- rata 35% dari total kalori
Untuk yg obesitas : 10% dr total kalori (pelarut
vitamin)
4. Kebutuhan Vitamin
RDA (Recommended Dietary Allowances) lihat
referensi PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2019
Ttg ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN
UNTUK MASYARAKAT INDONESIA
5. Kebutuhan Cairan
+Dewasa : 35 ml/kgBB/hari
+Mineral2 penting :
Makro : Ca, P, Mg, S, Na, K, Cl
Mikro : Cr, Co, Cu, I, Fe, Mn, Zn, F,
Se, Mo
GGN. PEMENUHAN NUTRISI
+Ggn. Ingesti
+Ggn. Sekresi
+Ggn. Absorbsi
+Ggn. Transportasi/distribusi
+Ggn. Metabolisme
Dampak :
→<< dr kebutuhan : KEP (marasmus, kwasiorkor), Anemia
→>> dr kebutuhan : Obesitas (>20% BB ideal), Overweight
(>10% BB ideal)
1. PENGUKURAN ANTROPOMETRI
1.BMI (Body Mass Index)
BMI = BB
(TB/100)²
2. BB Relatif
(TB (cm) – 100) – 10%
3. TSF (Triceps Skin fold) : tonjolan kulit di
suprailiaca,biceps, triceps&subscapicula
Normal : L → >= 12,5 mm
P → >= 16,5 mm
Obese : L → > 18, 6 mm
P → > 25,1 mm
Sangat Kurang : L → <= 2,5 mm
P → <= 3,0 mm
4. Lingkar Lengan Atas (LLA)
LLA < 12 cm : Gizi Buruk
LLA 12 – 13,5 cm : Gizi Kurang
LLA > 13,5 cm : Normal
1. Pola kebiasaan makan
(waktu, jenis dan jumlah)
2. Makanan yang disukai, tidak disukai,
menimbulkan alergi, membahayakan
serta yang menguntungkan
3. Pembatasan makanan
(diet khusus, budaya, keyakinan)
4. Intake cairan
RIWAYAT DIET
5. Penggunaan vitamin dan
mineral (jenis & frekuensi)
6. Problem diet (nafsu makan,
makanan yg menimbulkan diare
serta kembung)
7. Kesulitan mengunyah dan
menelan
1. Diabetes Melitus
2. Heart Problem
3. Tumor
4. Batu ginjal/ empedu
5. Ulcus
6. Gangguan pada intestine
7. Hiper/ hipotiroid
RIWAYAT KESEHATAN
Pemasangan Nasogastric Tube
kontraindikasi
Komplikasi
SOP pemasangan Naso Gastric Tube
+ Persiapan Bahan
1. Selang NGT No.10,12,14,16,18 (tergantung kebutuhan)
2. Jelly
3. Spatel lidah
4. Handscoen bersih
5. Senter atau penlight
6. Catether tip ukuran 50cc
7. Plester / hypavix
8. Stetoskop
9. Tissue kering
Langkah :
No Tindakan
1 Mendekatkan alat ke samping klien.
2 Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya.
3 Membantu klien pada posisi terlentang - semi fowler
4 Mencuci tangan
5 Periksa kepatenan nasal. Minta pasien untuk bernapas melalui satu lubang hidung saat
lubang yang lain tersumbat, ulangi pada lubang hidung yang lain, bersihkan mucus dan
sekresi dari hidung dengan kassa/lidi kapas. Periksa adanya infeksi.
6 Memakai sarung tangan bersih
7 Buka kemasan selang NGT
8 Mengukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan cara menempatkan ujung selang
dari hidung klien ke ujung telinga atas lalu dilanjutkan sampai processus xipodeus
9 Beri tanda pada selang yang telah diukur dengan plester
10 Beri jelly pada NGT sepanjang 10-20 cm dari ujung selang tersebut.
Lanjutan
No Tindakan
11 Meminta klien untuk rileks dan bernapas normal. Masukkan selang perlahan sepanjang 5-
10cm. Meminta klien untuk menundukkan kepala (fleksi) sambil menelan
12 Masukkan selang sampai batas yang ditandai
13 Jangan memasukkan selang secara paksa bila ada tahanan
a. Jika klien batuk, bersin, hentikan dahulu lalu ulangi lagi. Anjurkan klien untuk tarik napas
dalam.
b. Jika tetap ada tahanan, menarik selang perlahan-lahan dan masukkan ke hidung yang
lain kemudian masukkan kembali secara perlahan
c. Jika klien terlihat akan muntah, menarik tube dan menginspeksi tenggorokan lalu
melanjutkan memasukkan selang secara bertahap
14 Mengecek kepatenan
a. Masukkan ujung pipa sampai dengan terendam dalam mangkok berisi air, klem dibuka
jika ternyata sonde masuk dalam lambung maka ditandai dengan tidak
adanyagelembung udara yang keluar.
b. Masukkan udara denga spuit 2-3 cc ke dalam lambung sambil mendengarkan dengan
stetoskop. Bila terdengar bunyi kemudian udara dikeluarkan kembali dengan menarik
spuit.
15 Pasang spuit/corong pada pangkal pipa apabila sudah yakin pipa masuk lambung
Lanjutan
No Tindakan
16 Memfiksasi selang pada hidung dengan plester
17 Membantu klien mengatur posisi yang nyaman
18 Merapikan dan membereskan alat
19 Melepas sarung tangan
20 Mencuci tangan
SOP Pemasangan Naso Gastric Tube
SOP pemberian nutrisi melalui NGT
No Tindakan Rasional
1 Identifikasi pasien dan jelaskan
prosedurnya pada pasien bahwa
proses pemberian makan tersebut
akan memakan waktu sekitar 10-30
menit jelaskan pula bahwa pasien akan
merasa penuh setelah selesai makan
Penjelasan yang benar akan
menghilangan kecemasan dan
memastikan kerjasama dari pasien.
Penjelasan diberikan juga pada pasien
yang koma atau tidak sadar karena
mereka mungkin masih bisa
mendengar dan memahami instruksi
2 Periksa apakah ada alergi makanan,
waktu makan terakhir, bising usus dan
hasil pemeriksaan fisik
Pemeriksaan yang benar akan
mencegah resiko komplikasi
3 Letakkan wadah berisis makanan
dalam air hangat
Menghangatkan cairan yang akan
diberikan ke pasien
Persiapan alat : Wadah formula, Wadah ukur, Spuit besar(30-
60 mL), Air dalam wadah, Stetoskop, Bengkok/nampan ginjal,
Handuk, Sarung tangan bersih
Lanjutan
No. Tindakan Rasional
4 Bantu pasien untuk berada dalam posisi fowler (25-45
derajat)
Posisi fowler meningkatkan
aliran graitasi makanan
melewati selang dan mencega
resiko aspirasi
5 Cuci tangan Mengurangi resiko transmisi
mikroorganisme
6 Buka handuk dan perlak diatas dada pasien Melindungi pasien dan sprei
agar tidak kotor
7 Pakai sarung tangan dan tempelkan spuit pada selang
nasogastrik
8 Aspirasi isi lambung bla kada keraguan terhadap posisi
selang beritahukan dokter dan dapatkan instruksi untuk
foto rontgen
Bila isi lambung melebihi 100
mL untuk pemberian makan
secara intermiten atau lebih
dari 1,5 kali laju perjam untuk
pemberian makan secara
kontinyu tunda pemberian
makan dan beritahu dokter
Lanjutan
no Tindakan Rasional
9 Jika sisa isi lambung berada pada batas normal dan
posisi selang sudah dipastikan, kembalikan isi lambung
ke dalam lambung dengan menggunakan spuit yang
menggunakan daya graitasi untuk mengatur aliran
Mengembalikan isi lambung ke
dalam lambung mencegah
terjadinya ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit
10 Bila posisi selang sudah dipastikan dalam lambung, cubit
tekanan selang makan dan pasang tabung spuit makan
ke selang
Mencubit tekanan selang dapat
mencegah udara masuk
lambung dan menyebabkan
kembung
11 Isi tabung spuit dengan air dan biarkan cairan mengalir
masuk akibat daya gravitasi dengan meninggikan tabung
diatas kepala pasien
Air membersihkan selang dan
kecepatan aliran diatur dengan
meninggikan/menurunkan
spuit
12 Tuangkan makanan kedalam tabung spuit dan biarkan
mengalir akibat daya gravitas. Teruskan menuang
makanan kedalam tabung bila sudah tiga perempat
kosong. Cubit tekanan selang kapanpun diperlukan untuk
menghentikan aliran ketika sedang menunang.
Mencegah udara masuk selang
Lanjutan
no Tindakan Rasional
13 Setelah selesai memberikan makan. Bilas selang dengan
paling sedikit 30 mL air putih
Mencegah sumbatan selang
makan
14 Setelah selang sudah selesai dibilas, tutup ujung selang Mencegah kebocoran
15 Bilas peralatan dengan air hangat dan keringkan
16 Tetap naikkan kepala ranjang selama 30-60 menit setelah
selesai makan
Mencegah Aspirasi
17 Cuci tangan Mengurangi resiko transmisi
mikroorganisme
18 Catat jenis dan jumlah makanan, jumlah air yang
diberikan dan toleransi pemberian makanan
Mengevaluasi efek aspirasi
pada saluran pencernaan dan
efek terapi dan pemberian
makan
19 Pantau suara nafas, bising usus, distensi lambung, diare,
konstipasi, serta masukkan dan keluaran makanan
Dapat mengindikasikan
intoleransi pemberian makanan
20 Instruksikan pasien untuk memberitahu perawat jika ia
merasa kenyang, mual atau muntah
Video
Sop pemberian nutrisi enteral (via oral)
+1. Piring
+2. Sendok
+3. Garpu
+4. Gelas
+5. Serbet
+6. Mangkok cuci tangan
+7. Pengalas
+8. Makanan dengan porsi dan menu sesuai program
Lanjutan
No Tindakan
1 Beri penjelasan
2 Cuci tangan
3 Atur pasien dengan duduk/ setengah duduk sesuai
kondisi pasien
4 Pasang pengalas
5 Tawarkan pasien melakukan ritual makan ( misalnya,
berdoa sebelum makan )
6 Bantu aktivitas dengan cara menyuap makan sedikit
demi sedikit dan berikan minum sesudah makan
7 Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien dan
anjurkan duduk sebentar
8 Catat tindakan dan hasil atau respon terhadap tindakan
9 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
Video
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)
Wenny Anugrah
 
Makanan dan-gizi untuk kelas 5 SD
Makanan dan-gizi untuk kelas 5 SDMakanan dan-gizi untuk kelas 5 SD
Makanan dan-gizi untuk kelas 5 SD
Lili Andajani
 
FIFORLIF Slimming & Health Fiber
FIFORLIF Slimming & Health FiberFIFORLIF Slimming & Health Fiber
FIFORLIF Slimming & Health Fiber
yaqzhan
 
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana itaMata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
Operator Warnet Vast Raha
 
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukMateri v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Joni Iswanto
 

What's hot (20)

LAKTASI
LAKTASILAKTASI
LAKTASI
 
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifasKebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
 
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)
 
Kebutuhan dasar ibu pada masa nifas
Kebutuhan dasar ibu pada masa nifasKebutuhan dasar ibu pada masa nifas
Kebutuhan dasar ibu pada masa nifas
 
Makanan dan-gizi untuk kelas 5 SD
Makanan dan-gizi untuk kelas 5 SDMakanan dan-gizi untuk kelas 5 SD
Makanan dan-gizi untuk kelas 5 SD
 
MENU SEHAT BMR BMI
MENU SEHAT BMR BMI MENU SEHAT BMR BMI
MENU SEHAT BMR BMI
 
FIFORLIF Slimming & Health Fiber
FIFORLIF Slimming & Health FiberFIFORLIF Slimming & Health Fiber
FIFORLIF Slimming & Health Fiber
 
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana itaMata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
 
Buku saku toga akupresur
Buku saku toga akupresurBuku saku toga akupresur
Buku saku toga akupresur
 
Gizi buruk i 2011
Gizi buruk i 2011Gizi buruk i 2011
Gizi buruk i 2011
 
Life enzyme
Life enzymeLife enzyme
Life enzyme
 
Kebutuhan dasar pada ibu nifas
Kebutuhan dasar pada ibu nifasKebutuhan dasar pada ibu nifas
Kebutuhan dasar pada ibu nifas
 
Gizi seimbang dalam siklus hidup manusia
Gizi seimbang dalam siklus hidup manusiaGizi seimbang dalam siklus hidup manusia
Gizi seimbang dalam siklus hidup manusia
 
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukMateri v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
 
Sap ibu nifas
Sap ibu nifasSap ibu nifas
Sap ibu nifas
 
Peran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula Makanan
Peran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula MakananPeran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula Makanan
Peran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula Makanan
 
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifasKebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
 
kelas bumil.pptx
kelas bumil.pptxkelas bumil.pptx
kelas bumil.pptx
 
Jantung dan Otak
Jantung dan OtakJantung dan Otak
Jantung dan Otak
 
Kebutuhan dasar ibu nifas
Kebutuhan dasar ibu nifasKebutuhan dasar ibu nifas
Kebutuhan dasar ibu nifas
 

Similar to Pemenuhan kebutuhan nutrisi

Similar to Pemenuhan kebutuhan nutrisi (20)

Kebutuhan nutrisi
Kebutuhan  nutrisiKebutuhan  nutrisi
Kebutuhan nutrisi
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Kebutuhan nutrisi
Kebutuhan  nutrisiKebutuhan  nutrisi
Kebutuhan nutrisi
 
materi PHBS RT.pptx
materi PHBS RT.pptxmateri PHBS RT.pptx
materi PHBS RT.pptx
 
Materi iii jan-2013
Materi iii jan-2013Materi iii jan-2013
Materi iii jan-2013
 
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptxNUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
 
KEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN-NUTRISI.pptKEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
 
Askep nutrisi 2011
Askep nutrisi 2011Askep nutrisi 2011
Askep nutrisi 2011
 
Tx gizi buruk
Tx gizi burukTx gizi buruk
Tx gizi buruk
 
ASKEP ANAK DIARE ELIA.docx
ASKEP ANAK DIARE ELIA.docxASKEP ANAK DIARE ELIA.docx
ASKEP ANAK DIARE ELIA.docx
 
ASKEP ANAK DIARE ELIA.docx
ASKEP ANAK DIARE ELIA.docxASKEP ANAK DIARE ELIA.docx
ASKEP ANAK DIARE ELIA.docx
 
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptxKONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
 
Askeb bayi gusmila
Askeb bayi gusmilaAskeb bayi gusmila
Askeb bayi gusmila
 
Lta vina
Lta vinaLta vina
Lta vina
 
Makalahku
MakalahkuMakalahku
Makalahku
 
Makalahku
MakalahkuMakalahku
Makalahku
 
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIASISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
 

More from Irene Rangin (8)

Rps kdm reg xxii
Rps kdm reg xxiiRps kdm reg xxii
Rps kdm reg xxii
 
Manusia dan lingkungan
Manusia dan lingkunganManusia dan lingkungan
Manusia dan lingkungan
 
Manusia, sains, teknologi dan seni
Manusia, sains, teknologi dan seniManusia, sains, teknologi dan seni
Manusia, sains, teknologi dan seni
 
Manusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukumManusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukum
 
Kehilangan dan kematian
Kehilangan dan kematianKehilangan dan kematian
Kehilangan dan kematian
 
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolitPemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Pemenuhan kebutuhan dasar o2 tanpa video.pptm
Pemenuhan kebutuhan dasar o2   tanpa video.pptmPemenuhan kebutuhan dasar o2   tanpa video.pptm
Pemenuhan kebutuhan dasar o2 tanpa video.pptm
 
Surveilens dalam praktik kebidanan
Surveilens dalam praktik kebidananSurveilens dalam praktik kebidanan
Surveilens dalam praktik kebidanan
 

Recently uploaded

distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
PutriKemala3
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
cheatingw995
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Halo Docter
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
PeniMSaptoargo2
 

Recently uploaded (20)

distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 

Pemenuhan kebutuhan nutrisi

  • 2. Outline +Materi : SOP pemasangan infus setting infus pump Pemberian Kebutuhan Nutrisi SOP pemenuhan nutrisi secara oral SOP pemenuhan nutrisi melalui sonde
  • 3. SOP Pemasangan Infus Persiapan alat dan bahan : + Cairan yang diperlukan, sesuaikan cairan dengan kebutuhan pasien + Saluran infus (infus set) : infus set dilengkapi dengan saluran infus, penjepit selang infus untuk mengatur kecepatan tetesan + Kateter intravena + Desinfektan : kapas alkohol, larutan povidone iodine 10% + Kassa steril, plester, kassa pembalut 6. Torniket + Gunting + Bengkok + Tiang infus + Perlak kecil + Bidai, jika diperlukan (untuk pasien anak) + Sarung tangan + Masker + Tempat sampah medis
  • 7. PENGERTIAN  Nutrisi Nutrisi adalah salah satu komponen penting yang menunjang kelangsungan proses tumbuh kembang.  Nutrient Zat kimia organik / anorganik yang ditemukan dlm makanan dan diperlukan u/berfungsinya tubuh. Bila intake/ masukan adekuat (cukup) = Nutrient essensial
  • 9. 1. KARBOHIDRAT + 1 gr = 4 kkal, sumber energi utama + Monosakarida : glukosa(dekstrosa), fruktosa + Disakarida : Sukrosa, laktosa, maltosa + Polisakarida : glikogen → serat (pektin, gum, hemiselulosa, getah) + Glikogen : sumber energi utama saat puasa + Sumber : nasi, gandum, jagung, roti + Asupan : 60 - 75% dr total kalori
  • 10. 2. Protein +Fungsi : u/pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan jar.tubuh +1 gr = 4 kkal +Bentuk sederhana : as.amino yg disimpan dlm jaringan berbentuk hormon dan enzim +As amino esensial tdk dpt disintesis dlm tubuh tapi harus di dapat dr makanan +Sumber : daging, hewan ternak, susu, dan telur +Asupan : 10-15%
  • 11. 3. Lemak +Sumber energi paling besar +1 gr = 9 kkal +Lipid : lemak yg dpt membeku pd suhu ruangan tertentu +Lipid : trigliserid + as lemak +Lipogenesis : proses sintesis as lemak +Terdiri dari : as lemak essensial dan non essensial + As lemak esensial : as lemak linoleat + As lemak non esensial : as lemak linolenat, arakidonat +Asupan : 10 - 25%
  • 12. 4. AIR +Komponen kritis dlm tubuh +Air menyusun 60-70% dr seluruh BB +Sumber : konsumsi cairan, buah2an segar, sayuran, dan air yg diproduksi selama oksidasi makanan +Pd org sehat : intake cairan = output melalui eliminasi, respirasi, dan berkeringat
  • 13. 5. Vitamin +Vitamin larut air : Vit C dan B +Vitamin larut lemak : Vit A, D, E, dan K 6. Mineral +Elemen esensial nonorganik sebagai katalis dlm reaksi biokimia +Kalsium, Magnesium, Fosfor, dll
  • 14. Metabolisme +Semua Perubahan Yang Terjadi terus menerus didalam tubuh sebagai hasil aktifitas jaringan
  • 15. ROSES SUPLAY MAKANAN KE SEL TUBUH MANUSIA P 1.Ingesti  Proses 1.Pemasukkan makanan ke dalam mulut (koord antara otot rangka & sistem saraf) 2.Pengunyahan 3.Menelan (koordinasi antara lidah, refleks pharing & esophagus serta saraf cranial)  waktu : 5 – 15 detik Intake makanan dari lingk ke dlm tubuh
  • 16. perubahan fisik & kimia makanan untuk dapat diabsorbsi dengan bantuan enzim dan coenzim (diatur oleh hormon dan saraf) sehingga menjadi chyme  Nasi (karbohidrat )  monosacharida Tahu (protein)  asam amino Keju (lemak)  asam lemak  Waktu : 1 – 4 jam 2.DIGESTI PROSES
  • 17. proses masuknya partikel zat makanan dari saluran pencernaan ke dlm pembuluh darah dan limphe 3. Absorbsi  Proses 1. Mayoritas terjadi di usus halus 2. Gaster : berupa alkohol &aspirin 3. Sistem limpatik : zat makanan yg larut dalam lemak 4. Kapiler darah : zat makanan yg larut dalam air
  • 18. proses masuknya zat makanan yang larut dlm lemak maupun air ke dlm sel  Proses 1. Zat yang larut dalam air Vaskuler  vena porta hepatica hepar  sel 2. Zat yang larut dalam lemak Kapiler limpatik  pembulun limpe besar  ductus thoracsicus  vena subclavia sinistra / vena jugularis interna sinistra  vena cava  jantung  arteri hepatica  hepar  sel 4. Transportasi
  • 19. Faktor yg mempengaruhi Pola Diet : 1. Status Kesehatan : fungsi sistem pencernaan, proses penyakit, dll 2. Kultur dan Agama 3. Usia 4. Jenis kelamin 5. Pekerjaan 6. Status Sosioekonomi 7. Pilihan Pribadi 8. Faktor Psikologis 9. Alkohol dan Obat 10. Kesalahan Informasi & Keyakinan thd makanan
  • 20. KEBUTUHAN NUTRISI +Kebutuhan Kalori +Kebutuhan Protein +Kebutuhan Lemak +Kebutuhan Vitamin & mineral +Kebutuhan Cairan Komposisi Diet : KH : 60-75% energi (1 kkal = 4 gr KH) Lemak : 10-25% energi (1 kkal = 9 gr Lemak) Protein : 10-15% energi (1 kkal = 4 gr Protein)
  • 21. MENGHITUNG KEBUTUHAN ENERGI 1. Kebutuhan Kalori Org Dewasa (kkal/kgBB/hari) → cara Harris Benedict Energi = AMB (Angka Metabolisme Basal) x Aktivitas Fisik (activity factor) AMB Laki-laki = 66 + (13,7 xBB) + (5xTB)- (6,8 x U) AMB Perempuan = 655 + (9,6 xBB) + (1,8xTB) – (4,7xU) Ket: BB = Berat badan (kg) TB = Tinggi Badan (cm) U = Usia (th)
  • 22. AF (Activity Factor) 1. Sangat Ringan : banyak duduk,bedrest L : 1,3 P : 1,3 2. Ringan : pekerja kantoran, IRT L : 1,6 P : 1,5 3. Sedang : petani, mahasiswa aktif L : 1,7 P : 1,6 4. Berat : atlet di TC, tentara yg berlatih L : 2,1 P : 1,9 5. Sangat Berat : pandai besi, pekerja konstruksi wanita L : 2,4 P : 2,3
  • 23. LATIHAN MENGHITUNG NUTRISI Seorang perempuan mempunyai BB 70 kg dengan TB 165 cm dengan usia 28 th. Aktivitas sehari-hari termasuk ringan. Hitunglah : 1. Angka Metabolismes Basal 2. Kebutuhan Energi 3. Kebutuhan zat gizi : 1. Karbohidrat 2. Lemak 3. Lemak
  • 24. Jawaban : +AMB Perempuan = 655 + (9,6 x70) + (1,8x1,65) – (4,7x28) = 1461,57 +Kebutuhan energi = 1461,57 x 1,3 = 1900,041 kkal +Karbohidrat = 70% x 1900,041 = 1330 kkal → 332 gram +Lemak = 15% x 1900,041 = 285 kkal → 31,6 gram +Protein = 15% x 1900,041 = 285 kkal → 71,25 gram
  • 25. Kebutuhan Kalori pd Anak Holliday Sugar +10 kg : 100 kkal/kgBB/hari +11-20 kg : + 50 kkal/kgBB/hari +> 20 kg : + 20kkal/kgBB/hari Neonatus BBLR : 150 kkal/kgBB/hari BBLN : 100 – 120 kkal/kgBB/hari
  • 26. 2. Kebutuhan Protein +Dewasa : 1 gr/kgBB/hari +Neonatus prematur : 3 gr/kgBB/hari +0-1 tahun : 2,5 gr/kgBB/hari +2-13 tahun : 1,5-2 gr/kgBB/hari +Remaja : 1-1,5 gr/kgBB/hari
  • 27. 3. Kebutuhan Lemak Rata- rata 35% dari total kalori Untuk yg obesitas : 10% dr total kalori (pelarut vitamin) 4. Kebutuhan Vitamin RDA (Recommended Dietary Allowances) lihat referensi PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2019 Ttg ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN UNTUK MASYARAKAT INDONESIA
  • 28. 5. Kebutuhan Cairan +Dewasa : 35 ml/kgBB/hari +Mineral2 penting : Makro : Ca, P, Mg, S, Na, K, Cl Mikro : Cr, Co, Cu, I, Fe, Mn, Zn, F, Se, Mo
  • 29. GGN. PEMENUHAN NUTRISI +Ggn. Ingesti +Ggn. Sekresi +Ggn. Absorbsi +Ggn. Transportasi/distribusi +Ggn. Metabolisme Dampak : →<< dr kebutuhan : KEP (marasmus, kwasiorkor), Anemia →>> dr kebutuhan : Obesitas (>20% BB ideal), Overweight (>10% BB ideal)
  • 30. 1. PENGUKURAN ANTROPOMETRI 1.BMI (Body Mass Index) BMI = BB (TB/100)² 2. BB Relatif (TB (cm) – 100) – 10%
  • 31. 3. TSF (Triceps Skin fold) : tonjolan kulit di suprailiaca,biceps, triceps&subscapicula Normal : L → >= 12,5 mm P → >= 16,5 mm Obese : L → > 18, 6 mm P → > 25,1 mm Sangat Kurang : L → <= 2,5 mm P → <= 3,0 mm
  • 32. 4. Lingkar Lengan Atas (LLA) LLA < 12 cm : Gizi Buruk LLA 12 – 13,5 cm : Gizi Kurang LLA > 13,5 cm : Normal
  • 33. 1. Pola kebiasaan makan (waktu, jenis dan jumlah) 2. Makanan yang disukai, tidak disukai, menimbulkan alergi, membahayakan serta yang menguntungkan 3. Pembatasan makanan (diet khusus, budaya, keyakinan) 4. Intake cairan RIWAYAT DIET
  • 34. 5. Penggunaan vitamin dan mineral (jenis & frekuensi) 6. Problem diet (nafsu makan, makanan yg menimbulkan diare serta kembung) 7. Kesulitan mengunyah dan menelan
  • 35. 1. Diabetes Melitus 2. Heart Problem 3. Tumor 4. Batu ginjal/ empedu 5. Ulcus 6. Gangguan pada intestine 7. Hiper/ hipotiroid RIWAYAT KESEHATAN
  • 39. SOP pemasangan Naso Gastric Tube + Persiapan Bahan 1. Selang NGT No.10,12,14,16,18 (tergantung kebutuhan) 2. Jelly 3. Spatel lidah 4. Handscoen bersih 5. Senter atau penlight 6. Catether tip ukuran 50cc 7. Plester / hypavix 8. Stetoskop 9. Tissue kering
  • 40. Langkah : No Tindakan 1 Mendekatkan alat ke samping klien. 2 Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya. 3 Membantu klien pada posisi terlentang - semi fowler 4 Mencuci tangan 5 Periksa kepatenan nasal. Minta pasien untuk bernapas melalui satu lubang hidung saat lubang yang lain tersumbat, ulangi pada lubang hidung yang lain, bersihkan mucus dan sekresi dari hidung dengan kassa/lidi kapas. Periksa adanya infeksi. 6 Memakai sarung tangan bersih 7 Buka kemasan selang NGT 8 Mengukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan cara menempatkan ujung selang dari hidung klien ke ujung telinga atas lalu dilanjutkan sampai processus xipodeus 9 Beri tanda pada selang yang telah diukur dengan plester 10 Beri jelly pada NGT sepanjang 10-20 cm dari ujung selang tersebut.
  • 41. Lanjutan No Tindakan 11 Meminta klien untuk rileks dan bernapas normal. Masukkan selang perlahan sepanjang 5- 10cm. Meminta klien untuk menundukkan kepala (fleksi) sambil menelan 12 Masukkan selang sampai batas yang ditandai 13 Jangan memasukkan selang secara paksa bila ada tahanan a. Jika klien batuk, bersin, hentikan dahulu lalu ulangi lagi. Anjurkan klien untuk tarik napas dalam. b. Jika tetap ada tahanan, menarik selang perlahan-lahan dan masukkan ke hidung yang lain kemudian masukkan kembali secara perlahan c. Jika klien terlihat akan muntah, menarik tube dan menginspeksi tenggorokan lalu melanjutkan memasukkan selang secara bertahap 14 Mengecek kepatenan a. Masukkan ujung pipa sampai dengan terendam dalam mangkok berisi air, klem dibuka jika ternyata sonde masuk dalam lambung maka ditandai dengan tidak adanyagelembung udara yang keluar. b. Masukkan udara denga spuit 2-3 cc ke dalam lambung sambil mendengarkan dengan stetoskop. Bila terdengar bunyi kemudian udara dikeluarkan kembali dengan menarik spuit. 15 Pasang spuit/corong pada pangkal pipa apabila sudah yakin pipa masuk lambung
  • 42. Lanjutan No Tindakan 16 Memfiksasi selang pada hidung dengan plester 17 Membantu klien mengatur posisi yang nyaman 18 Merapikan dan membereskan alat 19 Melepas sarung tangan 20 Mencuci tangan
  • 43. SOP Pemasangan Naso Gastric Tube
  • 44. SOP pemberian nutrisi melalui NGT No Tindakan Rasional 1 Identifikasi pasien dan jelaskan prosedurnya pada pasien bahwa proses pemberian makan tersebut akan memakan waktu sekitar 10-30 menit jelaskan pula bahwa pasien akan merasa penuh setelah selesai makan Penjelasan yang benar akan menghilangan kecemasan dan memastikan kerjasama dari pasien. Penjelasan diberikan juga pada pasien yang koma atau tidak sadar karena mereka mungkin masih bisa mendengar dan memahami instruksi 2 Periksa apakah ada alergi makanan, waktu makan terakhir, bising usus dan hasil pemeriksaan fisik Pemeriksaan yang benar akan mencegah resiko komplikasi 3 Letakkan wadah berisis makanan dalam air hangat Menghangatkan cairan yang akan diberikan ke pasien Persiapan alat : Wadah formula, Wadah ukur, Spuit besar(30- 60 mL), Air dalam wadah, Stetoskop, Bengkok/nampan ginjal, Handuk, Sarung tangan bersih
  • 45. Lanjutan No. Tindakan Rasional 4 Bantu pasien untuk berada dalam posisi fowler (25-45 derajat) Posisi fowler meningkatkan aliran graitasi makanan melewati selang dan mencega resiko aspirasi 5 Cuci tangan Mengurangi resiko transmisi mikroorganisme 6 Buka handuk dan perlak diatas dada pasien Melindungi pasien dan sprei agar tidak kotor 7 Pakai sarung tangan dan tempelkan spuit pada selang nasogastrik 8 Aspirasi isi lambung bla kada keraguan terhadap posisi selang beritahukan dokter dan dapatkan instruksi untuk foto rontgen Bila isi lambung melebihi 100 mL untuk pemberian makan secara intermiten atau lebih dari 1,5 kali laju perjam untuk pemberian makan secara kontinyu tunda pemberian makan dan beritahu dokter
  • 46. Lanjutan no Tindakan Rasional 9 Jika sisa isi lambung berada pada batas normal dan posisi selang sudah dipastikan, kembalikan isi lambung ke dalam lambung dengan menggunakan spuit yang menggunakan daya graitasi untuk mengatur aliran Mengembalikan isi lambung ke dalam lambung mencegah terjadinya ketidakseimbangan cairan dan elektrolit 10 Bila posisi selang sudah dipastikan dalam lambung, cubit tekanan selang makan dan pasang tabung spuit makan ke selang Mencubit tekanan selang dapat mencegah udara masuk lambung dan menyebabkan kembung 11 Isi tabung spuit dengan air dan biarkan cairan mengalir masuk akibat daya gravitasi dengan meninggikan tabung diatas kepala pasien Air membersihkan selang dan kecepatan aliran diatur dengan meninggikan/menurunkan spuit 12 Tuangkan makanan kedalam tabung spuit dan biarkan mengalir akibat daya gravitas. Teruskan menuang makanan kedalam tabung bila sudah tiga perempat kosong. Cubit tekanan selang kapanpun diperlukan untuk menghentikan aliran ketika sedang menunang. Mencegah udara masuk selang
  • 47. Lanjutan no Tindakan Rasional 13 Setelah selesai memberikan makan. Bilas selang dengan paling sedikit 30 mL air putih Mencegah sumbatan selang makan 14 Setelah selang sudah selesai dibilas, tutup ujung selang Mencegah kebocoran 15 Bilas peralatan dengan air hangat dan keringkan 16 Tetap naikkan kepala ranjang selama 30-60 menit setelah selesai makan Mencegah Aspirasi 17 Cuci tangan Mengurangi resiko transmisi mikroorganisme 18 Catat jenis dan jumlah makanan, jumlah air yang diberikan dan toleransi pemberian makanan Mengevaluasi efek aspirasi pada saluran pencernaan dan efek terapi dan pemberian makan 19 Pantau suara nafas, bising usus, distensi lambung, diare, konstipasi, serta masukkan dan keluaran makanan Dapat mengindikasikan intoleransi pemberian makanan 20 Instruksikan pasien untuk memberitahu perawat jika ia merasa kenyang, mual atau muntah
  • 48. Video
  • 49. Sop pemberian nutrisi enteral (via oral) +1. Piring +2. Sendok +3. Garpu +4. Gelas +5. Serbet +6. Mangkok cuci tangan +7. Pengalas +8. Makanan dengan porsi dan menu sesuai program
  • 50. Lanjutan No Tindakan 1 Beri penjelasan 2 Cuci tangan 3 Atur pasien dengan duduk/ setengah duduk sesuai kondisi pasien 4 Pasang pengalas 5 Tawarkan pasien melakukan ritual makan ( misalnya, berdoa sebelum makan ) 6 Bantu aktivitas dengan cara menyuap makan sedikit demi sedikit dan berikan minum sesudah makan 7 Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien dan anjurkan duduk sebentar 8 Catat tindakan dan hasil atau respon terhadap tindakan 9 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
  • 51. Video