SlideShare a Scribd company logo
Askep
Gastroenterintis
KELOMPOK 16
Tilawati Solekha (7312034)
Herman Melazi (7312037)
Gastroenteritis ialah keadaan frekuensi buang air besar
lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak
dengan konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau
dapat bercampur lendir dan darah (Ngastiyah, 1997).
Gastroenteritis merupakan suatu peradangan yang biasanya
disebabkan baik oleh virus maupun bakteri pada traktus
intestinal (Guyton & Hall, 2006).
Pengertian
Klasifikasi
Diare cair akut
Diare yang berlangsung kurang dari 14 hari (umumnya
kurang dari 7 hari)
Pengeluaran tinja yang lunak atau cair yang sering dan tanpa
darah, mungkin disertai muntah dan panas.
Akibat diare akut adalah dehidrasi, sedangkan dehidrasi
merupakan penyebab utama kematian bagi penderita diare.
Disentri
 Diare yang disertai darah dengan atau tanpa lendir
dalam tinjanya.
 Akibat disentri adalah anoreksia, penurunan berat
badan dengan cepat, kerusakan mukosa usus karena
bakteri invasif.
Continue. . .
Diare persisten
 Diare yang mula-mula bersifat akut namun
berlangsung lebih dari 14 hari.
 Episode ini dapat dimulai sebagai diare cair atau
disentri.
 Akibat diare persisten adalah penurunan berat
badan dan gangguan metabolisme.
Diare dengan masalah lain
 Anak yang menderita diare (diare akut dan persisten)
mungkin juga disertai dengan penyakit lain seperti
demam, gangguan gizi, atau penyakit lainnya.
Tatalaksana penderita diare ini berdasarkan acuan
baku diare dan tergantung juga pada penyakit yang
menyertainya.
Etiologi
1. Faktor infeksi
 Infeksi enteral : infeksi
bakteri, infeksi virus,
infeksi parasit,
protozoa, jamur
 Infeksi parenteral :
infeksi diluar alat
pencernaan makanan
seperti otitis media akut
(OMA)
tonsilitis/tonsilofaringits
, bronkopeneumonia,
ensefalitis.
3. Faktor makanan
Makanan yang
menyebabkan diare
adalah makanan
yang tercemar,
basi, beracun,
terlalu banyak
lemak, mentah
(misal, sayuran),
dan kurang
matang.
4. Faktor Psikologis
Misal : rasa takut,
cemas dan stres
(jarang, tetapi dapat
terjadi pada anak yang
lebih besar).
Continue!!
Patogenesis
Mekanisme dasar yang menyebabkan
timbulnya diare:
1.Gangguan osmotik
Makanan/zat yang tidak dapat diserap →
tekanan osmotik dalam rongga usus ↑ →
pergeseran air dan elektrolit ke dalam
rongga usus.
Isi rongga usus yang berlebihan →
merangsang usus untuk mengeluarkannya
→ diare osmotik
2. Gangguan sekresi
Rangsangan tertentu (toksin) pada dinding
usus → peningkatan sekresi air dan
elektrolit ke dalam rongga usus → diare
sekretorik timbul karena terdapat
peningkatan isi rongga usus
3. Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik → berkurangnya
kesempatan usus untuk menyerap makanan
→ diare.
Bila peristaltik usus menurun → bakteri
tumbuh berlebihan → diare
Patogenesis Diare
Masuknya jasad renik yang masih hidup
kedalam usus halus setelah berhasil
melewati rintangan asam lambung
⇓
Jasad renik tersebut berkembang biak
(multiplikasi) di dalam usus halus
⇓
Oleh jasad renik dikeluarkan toksin (toksin
diaregenik)
⇓
⇓
Diare akut
⇓
Bila diare melanjut sampai
2 minggu/lebih, kehilangan BB atau tidak
bertambah selama masa tersebut
⇓
Diare kronik
⇓
Bila diarenya menetap dalam 2 minggu/lebih dan
disertai gangguan pertumbuhan
⇓
Diare persisten
Perbaikan
Mukosa
yang
terlambat
Melanjutnya
Kerusakan
Mukosa
Patofisiologi
PNP
Manifestasi
Klinik
 Cengeng, gelisah, suhu tubuh ↑
 Nafsu makan biasanya tidak ada
→ timbul diare
 Tinja cair mungkin disertai lendir dan atau darah
 Warna tinja → kehijau-hijauan (tercampur empedu)
 Anus dan daerah sekitarnya lecet (sering defekasi)
 Muntah (sebelum/sesudah diare) → lambung
meradang atau ketidakseimbangan asam basa dan
elektrolit
 Kehilangan banyak cairan dan elektrolit →
dehidrasi (berat badan ↓, turgor kulit berkurang,
mata dan ubun-ubun besar cekung, selaput lendir
bibir dan mulut serta kulit tampak kering).
Komplikasi
 Dehidrasi (Ringan, sedang, berat, hipotonik,
isotonik atau hipertonik)
 Renjatan hipovolemik
 Hipokalemia (meteorismus, hipotoni,
bradikardia, perubahan EKG)
 Hipoglikemia
 Intoleransi laktosa sekunder → defisiensi
enzim laktase
 Kejang
 MEP
Pemeriksaan diagnostik
1. Pemeriksaan Tinja
 Makroskopis dan mikroskopis.
 pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan
tablet dinistest, bila diduga terdapat intoleransi gula.
 Bila diperlukan, lakukan pemeriksaan biakan dan uji
resistensi.
2. Pemeriksaan Darah
 pH darah dan cadangan dikali dan elektrolit ( Natrium,
Kalium, Kalsium, dan Fosfor ) dalam serum untuk
menentukan keseimbangan asama basa.
 Kadar ureum dan kreatmin untuk mengetahui faal ginjal.
3. Intubasi Duodenum ( Doudenal Intubation )
4. Riwayat alergi pada obat-obatan
Penatalaksanaan GE
Penilaian derajat dehidrasiPenilaian derajat dehidrasi
Tanda Dehidrasi
Pemberian cairan pada diarePemberian cairan pada diare
dehidrasi murnidehidrasi murni
1. Jenis Cairan
a. Cairan rehidrasi oral
Formula lengkap, mengandung NaCl,
NaHCO3, KCl, dan Glukosa
Formula sederhana, hanya mengandung
NaCl dan sukrosa atau karbohidrat lain.
b. Cairan parenteral
2. Jalan pemberian cairan
Peroral untuk dehidrasi ringan, sedang dan tanpa
dehidrasi dan bila anak mau minum serta
kesadaran baik.
Intragastrik untuk dehidrasi ringan, sedang atau
tanpa dehidrasi, tetapi anak tidak mau minum, atau
kesadaran menurun.
Intravena untuk dehidrasi berat.
3. Jumlah cairan
Jumlah cairan yang hilang didasarkan pada berat
badan dan usia anak.
Tatalaksana/ PengobatanTatalaksana/ Pengobatan
Tanpa Dehidrasi Ringan Sedang Berat
1. Cairan rumah
tangga (seperti air
tajin, air teh
manis, dsb)
sepuasnya dengan
perkiraan 40 ml/kg
BB/ setiap kali
BAB
2. ASI
3. oralit diberikan
tiap bab atau
muntah dengan
dosis :
 < 1 tahun : 50-100
cc
 1-5 tahun : 100-
200 cc
 > 5 tahun :
semaunya
 ( 5% ) : 50 ml/kg ( 4
– 6 jam pada bayi )
 ( 3% ) : 30 ml/kg ( 4
– 6 jam pada anak
besar )
 Beri cairan oralit
30 ml / kg BB
dalam 3 jam
pertama,
selanjutnya 10 ml /
kg BB atau
sepuasnya setiap
kali BAB
 Bisa peroral, NGT,
parenteral.
 ( 5 – 10% ) : 50 –
100 ml /kg ( 4 – 6
jam pad bayi )
 ( 6% ) : 60
ml/kg ( 4 – 6 jam
pada anak besar )
 Beri cairan oralit
100 ml / kg BB
dalam 3 jam
pertama,
selanjutnya 10 ml /
kg BB atau
sepuasnya setiap
kali BAB
 Bisa peroral, NGT,
parenteral.
1. rehidrasi
parenteral
dengan cairan RL
atau ringer asetat
100 cc/kgBB :
 < 1 tahun : 30
cc/kgBB dalam 1
jam I, 70 cc/kgBB
dalam 5 jam
 > 1 tahun : 30
cc/kgBB dalam ½
jam I, 70 cc/kgBB
dalam 2½ jam
Penatalaksanaan lainnyaPenatalaksanaan lainnya
1. Asupan Makanan
intake nutrsi dipertahankan, untuk meningkatkan daya
tahan tubuh, bila pasien anak-anak dipertahankan ASI,
Susu formula (bila tidak alergi), susu khusus bila ada
indikasi tertentu, makanan pendamping ASI
dipertahankan
2. Obat – obatan
Prinsip pengobatan diare adalah menggantikan cairan
yang hilang melalui tinja dengan atau tanpa muntah,
dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa
atau karbohidrat lain (gula, air tajin, tepung beras, dll)
1. Obat anti sekresi
Asetosal
Dosis : 25 mg/tahun dengan dosis minimum 30
mg.
Klorpromazin
Dosis : 0,5-1 mg/kgBB/hari
2. Obat anti spasmolitik
Papaverine, ekstrak beladona, Opium,
Loperamide  tidak untuk diare akut.
Obat-obatan
3. Obat pengeras tinja
Kaolin, pektin, charcoal, tabonal  tidak ada
manfaatnya untuk mengatasi diare.
4. Antibiotika
Tidak diperlukan kecuali :
Kolera, diberikan tetrasiklin 25-50 mg/kgBB/hari.
Campylobacter, diberikan eritromisin 40-50
mg/kgBB/hari.
Lanjutan!!
ASUHAN
KEPERAWATAN
Pengkajian
BB/TB (status nutrisi)
TTV (Nadi Meningkat > 120
menunjukkan tanda-tanda syok
hipovolemik)
Tanda- tanda dehidrasi ( ubun-ubun
cekung, turgor kulit jelek, bibir kering,
lemah, kejang-kejang)
Pemeriksaan fisik
1. Kekurangan volume cairan tubuh b/d output
berlebih
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b/d mual, muntah dan intake tidak
adekuat.
3. Gangguan rasa nyaman b/d hipertermi.
4. Kerusakan integritas kulit b/d iritasi rectal
karena diare.
5. Resiko infeksi b/d peningkatan paparan
lingkungan terhadap patogen.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kekurangan volume cairan tubuh
berhubungan dengan output berlebih.
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan diharapkan
kekurangan volume cairan
elektrolit dapat terpenuhi.
Kriteria Hasil :
- Input dan output cairan
elektrolit seimbang.
- Menunjukkan membran
mukosa lembab dan turgor
jaringan normal.
Intervensi :
1. Anjurkan ibu untuk tetap
memberikan ASI.
2. Anjurkan orangtua untuk
memberikan oralit sedikit-sedikit
tapi sering.
3. Ajarkan orang tua cara membuat
LGG (Larutan Gula Garam).
4. Kolaborasi dengan tim medis
untuk memasang infus kristaloid
(RL).
5. Monitor tetesan infus/jam.
6. Anjurkan banyak minum air
putih.
Evaluasi
1. Kebutuhan volume cairan klien kembali normal.
2. Klien tidak mengalami tanda-tanda malnutrisi.
3. Klien tidak merasa hipertermi.
4. Klien mendapatkan perawatan yang sesuai dengan
umur anak dan porsi prosedur yang dibutuhkan.
5. Klien tidak mengalami komplikasi atas perawatan
yang telah dilakukan.
6. Klien mengalami kesembuhan yang progresif.
7. Klien dapat kembali beraktivitas, tumbuh dan
berkembang sesuai dengan umurnya.
sekian

More Related Content

What's hot

Kejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKindal
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Indri Wati
 
Kejang demam ppt
Kejang demam pptKejang demam ppt
Kejang demam ppt
Estiza Havel
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
Fransiska Oktafiani
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
Azis Aimaduddin
 
7. peritonitis
7. peritonitis7. peritonitis
7. peritonitisPradasary
 
Diare - Power Point
Diare - Power PointDiare - Power Point
Diare - Power Point
Encepal Cere
 
4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang
EllyeUtami
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Abdul Rochman
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
MeidaElliaPuspita
 
sirosis hepatis
sirosis hepatissirosis hepatis
sirosis hepatis
Fadjar Miea
 
Asuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitisAsuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitis
Arief Yanto
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAbdul Ghony
 
91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar
homeworkping4
 
87612150 woc-pre-eklampsi-berat
87612150 woc-pre-eklampsi-berat87612150 woc-pre-eklampsi-berat
87612150 woc-pre-eklampsi-beratNia Aprianti
 

What's hot (20)

Kejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKejang demam pada Anak
Kejang demam pada Anak
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
 
Kejang demam ppt
Kejang demam pptKejang demam ppt
Kejang demam ppt
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
7. peritonitis
7. peritonitis7. peritonitis
7. peritonitis
 
Diare - Power Point
Diare - Power PointDiare - Power Point
Diare - Power Point
 
4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Mekanisme nyeri
Mekanisme nyeriMekanisme nyeri
Mekanisme nyeri
 
konstipasi anak
konstipasi anakkonstipasi anak
konstipasi anak
 
sirosis hepatis
sirosis hepatissirosis hepatis
sirosis hepatis
 
Asuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitisAsuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitis
 
kolestasis
kolestasiskolestasis
kolestasis
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar
 
87612150 woc-pre-eklampsi-berat
87612150 woc-pre-eklampsi-berat87612150 woc-pre-eklampsi-berat
87612150 woc-pre-eklampsi-berat
 

Viewers also liked

PPT Diare
PPT DiarePPT Diare
PPT Diare
Rindy Elf
 
Slide Pencegahan Penyakit Diare
Slide Pencegahan Penyakit DiareSlide Pencegahan Penyakit Diare
Slide Pencegahan Penyakit Diare
nurafnisinaga
 
gastroenteritis
gastroenteritisgastroenteritis
gastroenteritisnoeliarod
 
Presentasi diare anak
Presentasi diare anakPresentasi diare anak
Presentasi diare anak
Dwi Ap
 
Diare - penyuluhan
Diare -  penyuluhan Diare -  penyuluhan
Diare - penyuluhan
Hendrik Sutopo
 
Gastroenteritis
GastroenteritisGastroenteritis
Gastroenteritis
Kevin Mosquera
 
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi beratSimpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
Argo Dio
 
Penyuluhan Diare mencret pada ibu pkk
Penyuluhan Diare mencret pada ibu pkkPenyuluhan Diare mencret pada ibu pkk
Penyuluhan Diare mencret pada ibu pkk
Robiokta Mona
 
Diare & Pneumonia
Diare & PneumoniaDiare & Pneumonia
Diare & Pneumonia
Dewa Dony Lesmana
 
Diare
DiareDiare
Diare
M Hadi
 
Gastroenteritis
Gastroenteritis Gastroenteritis
Gastroenteritis
Pau2819
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
budi-waluyo25
 
Obstipasi
ObstipasiObstipasi
Obstipasi
Fitri Kyeri
 
Modul 6 kb 4 asuhan neonatus dan bayi dengan diare dan obstipasi
Modul 6 kb 4   asuhan neonatus dan bayi dengan diare dan obstipasiModul 6 kb 4   asuhan neonatus dan bayi dengan diare dan obstipasi
Modul 6 kb 4 asuhan neonatus dan bayi dengan diare dan obstipasi
pjj_kemenkes
 

Viewers also liked (20)

Gastroenteritis ppt
Gastroenteritis pptGastroenteritis ppt
Gastroenteritis ppt
 
PPT Diare
PPT DiarePPT Diare
PPT Diare
 
Slide Pencegahan Penyakit Diare
Slide Pencegahan Penyakit DiareSlide Pencegahan Penyakit Diare
Slide Pencegahan Penyakit Diare
 
gastroenteritis
gastroenteritisgastroenteritis
gastroenteritis
 
Presentasi diare anak
Presentasi diare anakPresentasi diare anak
Presentasi diare anak
 
Diare - penyuluhan
Diare -  penyuluhan Diare -  penyuluhan
Diare - penyuluhan
 
Gastroenteritis
GastroenteritisGastroenteritis
Gastroenteritis
 
Askep pada anak dengan diare
Askep pada anak dengan diareAskep pada anak dengan diare
Askep pada anak dengan diare
 
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi beratSimpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
 
Penyuluhan Diare mencret pada ibu pkk
Penyuluhan Diare mencret pada ibu pkkPenyuluhan Diare mencret pada ibu pkk
Penyuluhan Diare mencret pada ibu pkk
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
Gastroenteritis
GastroenteritisGastroenteritis
Gastroenteritis
 
Diare & Pneumonia
Diare & PneumoniaDiare & Pneumonia
Diare & Pneumonia
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
DIARE
DIAREDIARE
DIARE
 
Gastroenteritis
Gastroenteritis Gastroenteritis
Gastroenteritis
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
 
Adaptasi psikologi ibu nifas
Adaptasi psikologi ibu nifasAdaptasi psikologi ibu nifas
Adaptasi psikologi ibu nifas
 
Obstipasi
ObstipasiObstipasi
Obstipasi
 
Modul 6 kb 4 asuhan neonatus dan bayi dengan diare dan obstipasi
Modul 6 kb 4   asuhan neonatus dan bayi dengan diare dan obstipasiModul 6 kb 4   asuhan neonatus dan bayi dengan diare dan obstipasi
Modul 6 kb 4 asuhan neonatus dan bayi dengan diare dan obstipasi
 

Similar to Ppt gastroenterintis

pp diare bu lusi.pptx
pp diare bu lusi.pptxpp diare bu lusi.pptx
pp diare bu lusi.pptx
narindaika
 
Diare
DiareDiare
Asuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anakAsuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anak
STIKES GRAHA MEDIKA
 
treatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptxtreatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptx
DiniMardhiyani4
 
Asuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareAsuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diare
Yudha09
 
Diare
DiareDiare
396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx
396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx
396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx
PutriPrameswari8
 
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docxTATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
UGDPKMMARIDAN
 
Diare & water related disease
Diare & water related diseaseDiare & water related disease
Diare & water related disease
Muhammad Munandar
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaCha Cha
 
Mari kenali fix (1)
Mari kenali fix (1)Mari kenali fix (1)
Mari kenali fix (1)
Himaandari
 
Diare akut yang disertai dehidrasi ringan sedang pada anak
Diare akut yang disertai dehidrasi ringan sedang pada anakDiare akut yang disertai dehidrasi ringan sedang pada anak
Diare akut yang disertai dehidrasi ringan sedang pada anak
Gefilem98
 
Diare
DiareDiare
Diare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiDiare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiMalika Jamal
 
diare dan konstipasi
diare dan konstipasidiare dan konstipasi
diare dan konstipasiEva Selvyana
 
mamuju tengah.pptx
mamuju tengah.pptxmamuju tengah.pptx
mamuju tengah.pptx
rahmawulandari9
 
Laporan Kasus Diare ppt.pptx
Laporan Kasus Diare ppt.pptxLaporan Kasus Diare ppt.pptx
Laporan Kasus Diare ppt.pptx
MichelleAngelika
 

Similar to Ppt gastroenterintis (20)

pp diare bu lusi.pptx
pp diare bu lusi.pptxpp diare bu lusi.pptx
pp diare bu lusi.pptx
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
Asuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anakAsuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anak
 
treatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptxtreatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptx
 
Asuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareAsuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diare
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx
396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx
396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx
 
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docxTATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
 
Diare & water related disease
Diare & water related diseaseDiare & water related disease
Diare & water related disease
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan gea
 
Mari kenali fix (1)
Mari kenali fix (1)Mari kenali fix (1)
Mari kenali fix (1)
 
Diare akut yang disertai dehidrasi ringan sedang pada anak
Diare akut yang disertai dehidrasi ringan sedang pada anakDiare akut yang disertai dehidrasi ringan sedang pada anak
Diare akut yang disertai dehidrasi ringan sedang pada anak
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
Diare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiDiare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasi
 
diare dan konstipasi
diare dan konstipasidiare dan konstipasi
diare dan konstipasi
 
Diare Pada Anak
Diare Pada AnakDiare Pada Anak
Diare Pada Anak
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
mamuju tengah.pptx
mamuju tengah.pptxmamuju tengah.pptx
mamuju tengah.pptx
 
Laporan Kasus Diare ppt.pptx
Laporan Kasus Diare ppt.pptxLaporan Kasus Diare ppt.pptx
Laporan Kasus Diare ppt.pptx
 

Recently uploaded

FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 

Recently uploaded (20)

FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 

Ppt gastroenterintis

  • 1. Askep Gastroenterintis KELOMPOK 16 Tilawati Solekha (7312034) Herman Melazi (7312037)
  • 2. Gastroenteritis ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat bercampur lendir dan darah (Ngastiyah, 1997). Gastroenteritis merupakan suatu peradangan yang biasanya disebabkan baik oleh virus maupun bakteri pada traktus intestinal (Guyton & Hall, 2006). Pengertian
  • 3. Klasifikasi Diare cair akut Diare yang berlangsung kurang dari 14 hari (umumnya kurang dari 7 hari) Pengeluaran tinja yang lunak atau cair yang sering dan tanpa darah, mungkin disertai muntah dan panas. Akibat diare akut adalah dehidrasi, sedangkan dehidrasi merupakan penyebab utama kematian bagi penderita diare. Disentri  Diare yang disertai darah dengan atau tanpa lendir dalam tinjanya.  Akibat disentri adalah anoreksia, penurunan berat badan dengan cepat, kerusakan mukosa usus karena bakteri invasif.
  • 4. Continue. . . Diare persisten  Diare yang mula-mula bersifat akut namun berlangsung lebih dari 14 hari.  Episode ini dapat dimulai sebagai diare cair atau disentri.  Akibat diare persisten adalah penurunan berat badan dan gangguan metabolisme. Diare dengan masalah lain  Anak yang menderita diare (diare akut dan persisten) mungkin juga disertai dengan penyakit lain seperti demam, gangguan gizi, atau penyakit lainnya. Tatalaksana penderita diare ini berdasarkan acuan baku diare dan tergantung juga pada penyakit yang menyertainya.
  • 5. Etiologi 1. Faktor infeksi  Infeksi enteral : infeksi bakteri, infeksi virus, infeksi parasit, protozoa, jamur  Infeksi parenteral : infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti otitis media akut (OMA) tonsilitis/tonsilofaringits , bronkopeneumonia, ensefalitis.
  • 6. 3. Faktor makanan Makanan yang menyebabkan diare adalah makanan yang tercemar, basi, beracun, terlalu banyak lemak, mentah (misal, sayuran), dan kurang matang. 4. Faktor Psikologis Misal : rasa takut, cemas dan stres (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih besar). Continue!!
  • 7. Patogenesis Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare: 1.Gangguan osmotik Makanan/zat yang tidak dapat diserap → tekanan osmotik dalam rongga usus ↑ → pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan → merangsang usus untuk mengeluarkannya → diare osmotik
  • 8. 2. Gangguan sekresi Rangsangan tertentu (toksin) pada dinding usus → peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus → diare sekretorik timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus 3. Gangguan motilitas usus Hiperperistaltik → berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan → diare. Bila peristaltik usus menurun → bakteri tumbuh berlebihan → diare
  • 9. Patogenesis Diare Masuknya jasad renik yang masih hidup kedalam usus halus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung ⇓ Jasad renik tersebut berkembang biak (multiplikasi) di dalam usus halus ⇓ Oleh jasad renik dikeluarkan toksin (toksin diaregenik) ⇓
  • 10. ⇓ Diare akut ⇓ Bila diare melanjut sampai 2 minggu/lebih, kehilangan BB atau tidak bertambah selama masa tersebut ⇓ Diare kronik ⇓ Bila diarenya menetap dalam 2 minggu/lebih dan disertai gangguan pertumbuhan ⇓ Diare persisten Perbaikan Mukosa yang terlambat Melanjutnya Kerusakan Mukosa
  • 12. Manifestasi Klinik  Cengeng, gelisah, suhu tubuh ↑  Nafsu makan biasanya tidak ada → timbul diare  Tinja cair mungkin disertai lendir dan atau darah  Warna tinja → kehijau-hijauan (tercampur empedu)  Anus dan daerah sekitarnya lecet (sering defekasi)  Muntah (sebelum/sesudah diare) → lambung meradang atau ketidakseimbangan asam basa dan elektrolit  Kehilangan banyak cairan dan elektrolit → dehidrasi (berat badan ↓, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun besar cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering).
  • 13. Komplikasi  Dehidrasi (Ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik)  Renjatan hipovolemik  Hipokalemia (meteorismus, hipotoni, bradikardia, perubahan EKG)  Hipoglikemia  Intoleransi laktosa sekunder → defisiensi enzim laktase  Kejang  MEP
  • 14. Pemeriksaan diagnostik 1. Pemeriksaan Tinja  Makroskopis dan mikroskopis.  pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet dinistest, bila diduga terdapat intoleransi gula.  Bila diperlukan, lakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi. 2. Pemeriksaan Darah  pH darah dan cadangan dikali dan elektrolit ( Natrium, Kalium, Kalsium, dan Fosfor ) dalam serum untuk menentukan keseimbangan asama basa.  Kadar ureum dan kreatmin untuk mengetahui faal ginjal. 3. Intubasi Duodenum ( Doudenal Intubation ) 4. Riwayat alergi pada obat-obatan
  • 17.
  • 19.
  • 20. Pemberian cairan pada diarePemberian cairan pada diare dehidrasi murnidehidrasi murni 1. Jenis Cairan a. Cairan rehidrasi oral Formula lengkap, mengandung NaCl, NaHCO3, KCl, dan Glukosa Formula sederhana, hanya mengandung NaCl dan sukrosa atau karbohidrat lain. b. Cairan parenteral
  • 21. 2. Jalan pemberian cairan Peroral untuk dehidrasi ringan, sedang dan tanpa dehidrasi dan bila anak mau minum serta kesadaran baik. Intragastrik untuk dehidrasi ringan, sedang atau tanpa dehidrasi, tetapi anak tidak mau minum, atau kesadaran menurun. Intravena untuk dehidrasi berat. 3. Jumlah cairan Jumlah cairan yang hilang didasarkan pada berat badan dan usia anak.
  • 22. Tatalaksana/ PengobatanTatalaksana/ Pengobatan Tanpa Dehidrasi Ringan Sedang Berat 1. Cairan rumah tangga (seperti air tajin, air teh manis, dsb) sepuasnya dengan perkiraan 40 ml/kg BB/ setiap kali BAB 2. ASI 3. oralit diberikan tiap bab atau muntah dengan dosis :  < 1 tahun : 50-100 cc  1-5 tahun : 100- 200 cc  > 5 tahun : semaunya  ( 5% ) : 50 ml/kg ( 4 – 6 jam pada bayi )  ( 3% ) : 30 ml/kg ( 4 – 6 jam pada anak besar )  Beri cairan oralit 30 ml / kg BB dalam 3 jam pertama, selanjutnya 10 ml / kg BB atau sepuasnya setiap kali BAB  Bisa peroral, NGT, parenteral.  ( 5 – 10% ) : 50 – 100 ml /kg ( 4 – 6 jam pad bayi )  ( 6% ) : 60 ml/kg ( 4 – 6 jam pada anak besar )  Beri cairan oralit 100 ml / kg BB dalam 3 jam pertama, selanjutnya 10 ml / kg BB atau sepuasnya setiap kali BAB  Bisa peroral, NGT, parenteral. 1. rehidrasi parenteral dengan cairan RL atau ringer asetat 100 cc/kgBB :  < 1 tahun : 30 cc/kgBB dalam 1 jam I, 70 cc/kgBB dalam 5 jam  > 1 tahun : 30 cc/kgBB dalam ½ jam I, 70 cc/kgBB dalam 2½ jam
  • 23. Penatalaksanaan lainnyaPenatalaksanaan lainnya 1. Asupan Makanan intake nutrsi dipertahankan, untuk meningkatkan daya tahan tubuh, bila pasien anak-anak dipertahankan ASI, Susu formula (bila tidak alergi), susu khusus bila ada indikasi tertentu, makanan pendamping ASI dipertahankan 2. Obat – obatan Prinsip pengobatan diare adalah menggantikan cairan yang hilang melalui tinja dengan atau tanpa muntah, dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain (gula, air tajin, tepung beras, dll)
  • 24. 1. Obat anti sekresi Asetosal Dosis : 25 mg/tahun dengan dosis minimum 30 mg. Klorpromazin Dosis : 0,5-1 mg/kgBB/hari 2. Obat anti spasmolitik Papaverine, ekstrak beladona, Opium, Loperamide  tidak untuk diare akut. Obat-obatan
  • 25. 3. Obat pengeras tinja Kaolin, pektin, charcoal, tabonal  tidak ada manfaatnya untuk mengatasi diare. 4. Antibiotika Tidak diperlukan kecuali : Kolera, diberikan tetrasiklin 25-50 mg/kgBB/hari. Campylobacter, diberikan eritromisin 40-50 mg/kgBB/hari. Lanjutan!!
  • 28. BB/TB (status nutrisi) TTV (Nadi Meningkat > 120 menunjukkan tanda-tanda syok hipovolemik) Tanda- tanda dehidrasi ( ubun-ubun cekung, turgor kulit jelek, bibir kering, lemah, kejang-kejang) Pemeriksaan fisik
  • 29. 1. Kekurangan volume cairan tubuh b/d output berlebih 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual, muntah dan intake tidak adekuat. 3. Gangguan rasa nyaman b/d hipertermi. 4. Kerusakan integritas kulit b/d iritasi rectal karena diare. 5. Resiko infeksi b/d peningkatan paparan lingkungan terhadap patogen. DIAGNOSA KEPERAWATAN
  • 30. Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan output berlebih. Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan kekurangan volume cairan elektrolit dapat terpenuhi. Kriteria Hasil : - Input dan output cairan elektrolit seimbang. - Menunjukkan membran mukosa lembab dan turgor jaringan normal. Intervensi : 1. Anjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI. 2. Anjurkan orangtua untuk memberikan oralit sedikit-sedikit tapi sering. 3. Ajarkan orang tua cara membuat LGG (Larutan Gula Garam). 4. Kolaborasi dengan tim medis untuk memasang infus kristaloid (RL). 5. Monitor tetesan infus/jam. 6. Anjurkan banyak minum air putih.
  • 31. Evaluasi 1. Kebutuhan volume cairan klien kembali normal. 2. Klien tidak mengalami tanda-tanda malnutrisi. 3. Klien tidak merasa hipertermi. 4. Klien mendapatkan perawatan yang sesuai dengan umur anak dan porsi prosedur yang dibutuhkan. 5. Klien tidak mengalami komplikasi atas perawatan yang telah dilakukan. 6. Klien mengalami kesembuhan yang progresif. 7. Klien dapat kembali beraktivitas, tumbuh dan berkembang sesuai dengan umurnya.