SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Perhitungan
Dasar Epidemiologi
Website:
www.metopidfkmunsri.blogspot.com
Email :
najem240783@yahoo.com
Facebook:
Najmah Usman
NAJMAH, SKM, MPH | FACULTY OF PUBLIC HEALTH | SRIWIJAYA UNIVERSITY
EDISI EPIDEMIOLOGI
MAPPING LESSON PLAN
KOMPETENSI
TERCAPAI
KONSEP SEHAT
DAN SAKIT
DEFINISI KASUS
PENYAKIT DAN
POPULASI BERISIKO
KOSEP
PERHITUNGAN
EPIDEMIOLOGI
ANGKA
KEMATIAN DAN
KESAKITAN
PREVALENSI
DAN INSIDENSI LATIHAN DAN
PEMAHAMAN
RASIO
DAN RISK
Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu memahami perhitungan dan
interpretasi dalam Epidemiologi.
Mahasiswa mampu menjelaskan perhitungan angka
kematian dan interpretasi hasil perhitungan
Mampu menjelaskan perbedaan prevalensi dan
insidensi
Mampu menjelaskan perhitungan odd rasio, risk
rasio dan prevalensi rasio.
Konsep Sehat dan Sakit ?
I'm healthy and that's really good.
I'm healthy too, but I'm
temperament, is it ok ?
I think you should go to
doctor
Konsep Sehat
WHO (1948) mendefinisikan “Health is a state of complete
physical, mental and social well-being and not merely the
absence of disease or infirmity”
Physical
Mental
SocialSempurna
Kesehatan adalah
keadaan sehat, baik
secara fisik, mental,
spritual maupun sosial
yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial
dan ekonomis (3).
Fisik
Mental
Produktif
Sosial
Spiritual
Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 36 tahun 2009
Konsep Sakit
Penyakit dalam kata penyakit (disease)
terkait dengan disfungsi dari fisiologi dan
psikologi (Last, 2001: 52), dimana status penyakit
dapat ditentukan oleh kriteria medis (4).
Penyakit (disease) = suatu kondisi adanya
gangguan dari stuktur atau fungsi normal bagian,
organ atau sistem tubuh yang dimanifestasikan
dengan sejumlah karakteristik dari gejala dan tanda
Sakit (illness)merupakan
sebuah proses abnormal dimana
aspek sosial, fisik, emosional atau
intelektual seseorang berada
dalam kondisi dan fungsi yang
menurun atau melemah
dibandingkan dengan kondisi
orang tersebut sebelumnya
(sumber ).
Sakit dalam kata illness bersifat subjektif terkait
dengan apa yang dirasakan individu. Dalam bahasa Inggis
dikenal pula istilah sickness.Sakit dalam kata sickness
terkait dengan disfungsi sosial(4).
Seseorang dikategorikan sakit atau
tidak didasarkan pada diagnosis yang
telah ditegakkan. Kriteria diagnosis
biasanya didasarkan pada gejala,
tanda, riwayat dan hasil tes
Sebagai contoh, seseorang diidentifikasi sebagai
penderitaTB Paru apabila telah menunjukkan
gejala dan tanda seperti batuk lebih dari dua
minggu, dan ditemukan bakteri penyebabTB Paru
pada pemeriksaan sputum.
Contoh laiinya, orang
yang mengalami
gangguan kejiwaan
seperti pasien
Schizopenia, secara
fisik mereka terlihat
sehat, namun secara
emosional sosial dan
psikologis mereka
termasuk kategori
sakit.
Emosional
Fisik
Intelektual
Psikologi
Sosial
KONDSIABNORMAL/MELEMAHNYA :
Ilustrasi definisi sakit
berdasarkan kamus
kedokterdan dan
Epidemiologi
Definisi Kasus
Definisi kasus
Populasi Berisiko
Annual Malaria
Incidence (AMI)
Gejala klinis
Annual Parasite
Incidence (API)
Gejala klinis +
Laboratorium
Populasi Berisiko
Populasi berisiko merupakan
populasi yang memiliki
kemungkinan untuk terkena
suatu penyakit.
Individu yang tidak
pernah mendapat
imunisasi polio dan
berusia < 15 tahun
Populasi Berisiko Polio
Mortality Rate dan
Morbidity Rate
Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)
Angka kematian kasar adalah sebuah estimasi proporsi
orang yang meninggal pada suatu populasi selama
periode waktu tertentu
Angka Kematian Ibu, Neonatal dan Bayi
Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate)
Menurut WHO, kematian perempuan yang
mengandung atau meninggal dalam 42 hari setelah
akhir kehamilannya, terlepas dari lamanya kehamilan
atau letak kehamilannya
Angka Kematian Neonatal (Neonatal Mortality Rate)
Angka kematian neonatal atau bayi baru lahir adalah
jumlah kematian bayi usia kurang dari 28 hari pada
periode tertentu, biasanya dalam satu tahun per 1000
kelahiran hidup pada tahun yang sama
Angka Kematian Bayi
Angka kematian bayi merupakan angka kematian pada anak
yang usianya kurang dari satu tahun, dapat diformulasikan
dalam rumus sebagai berikut(2, 4, 5)
Angka Kematian Spesifik
Angka kematian dapat ditampilkan berdasarkan kelompok
khusus dalam populasi, seperti umur, ras, jenis kelamin,
pekerjaan, lokasi geografis, atau spesifik kematian akibat
penyakit tertentu. Angka kematian spesifik berdasarkan usia
dan jenis kelamin, dapat didefinisikan sebagai (7).
Tabel 1.
Pengukuran kematian yang berhubungan dengan
kelahiran bayi
Lanjutan ....
Prevalensi & Insidensi
to be continued ..........
REFERENSI
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan
masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo (in progress)
THANK YOU!
FORYOUR ATTENTION
Website:
www.metopidfkmunsri.blogspot.com
Email :
najem240783@yahoo.com
Facebook:
Najmah Usman
SALAM CERDAS, TIADA BATAS UNTUK MENJADI CERDAS
Design by
Harun Al Rasyid

More Related Content

What's hot

Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahrickygunawan84
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidNajMah Usman
 
Perbedaan cros, case, cohort
Perbedaan cros, case, cohortPerbedaan cros, case, cohort
Perbedaan cros, case, cohortLisa Prihastari
 
Ukuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi PenyakitUkuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi Penyakitdahlia_purba
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7tristyanto
 
Ukuran-ukuran epidemiologi
Ukuran-ukuran epidemiologiUkuran-ukuran epidemiologi
Ukuran-ukuran epidemiologiKim Bhie SJs
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiAnggita Dewi
 
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahanBAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahanNajMah Usman
 
Beberapa contoh-dummy-tabel
Beberapa contoh-dummy-tabelBeberapa contoh-dummy-tabel
Beberapa contoh-dummy-tabelDhyka Dyah
 
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologiBab v  skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologiNajMah Usman
 
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiesyaayuning cipta
 
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologiSyahrum Syuib
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1HMRojali
 

What's hot (20)

ukuran epidemiologi
ukuran epidemiologiukuran epidemiologi
ukuran epidemiologi
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabah
 
Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epid
 
Perbedaan cros, case, cohort
Perbedaan cros, case, cohortPerbedaan cros, case, cohort
Perbedaan cros, case, cohort
 
Ukuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi PenyakitUkuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi Penyakit
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7
 
Ukuran-ukuran epidemiologi
Ukuran-ukuran epidemiologiUkuran-ukuran epidemiologi
Ukuran-ukuran epidemiologi
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologi
 
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahanBAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
 
Beberapa contoh-dummy-tabel
Beberapa contoh-dummy-tabelBeberapa contoh-dummy-tabel
Beberapa contoh-dummy-tabel
 
Mortalitas dan morbiditas
Mortalitas dan morbiditasMortalitas dan morbiditas
Mortalitas dan morbiditas
 
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologiBab v  skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
 
Dasar surveilans
Dasar surveilansDasar surveilans
Dasar surveilans
 
Study kasus kontrol
Study kasus kontrolStudy kasus kontrol
Study kasus kontrol
 
Kespro bagi catin
Kespro bagi catinKespro bagi catin
Kespro bagi catin
 
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
 
Promosi kesehatan
Promosi kesehatanPromosi kesehatan
Promosi kesehatan
 
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
 

Viewers also liked

Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1NajMah Usman
 
Bab iii konsep standardisasi (part 2)
Bab iii konsep standardisasi (part 2)Bab iii konsep standardisasi (part 2)
Bab iii konsep standardisasi (part 2)NajMah Usman
 
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)NajMah Usman
 
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)NajMah Usman
 
Bab iv faktor perancu (part 1)
Bab iv faktor perancu (part 1)Bab iv faktor perancu (part 1)
Bab iv faktor perancu (part 1)NajMah Usman
 
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPABAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPANajMah Usman
 
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULARBAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULARNajMah Usman
 
Epid kesehatan lingkungan
Epid kesehatan lingkunganEpid kesehatan lingkungan
Epid kesehatan lingkunganMohammad Ichsan
 
Dinkes promosi hygiene sanitasi (malang,22 juli 2013)
Dinkes promosi hygiene sanitasi (malang,22 juli 2013)Dinkes promosi hygiene sanitasi (malang,22 juli 2013)
Dinkes promosi hygiene sanitasi (malang,22 juli 2013)infosanitasi
 
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1Thonce Thesia
 
Bab iv faktor perancu (part 2)
Bab iv faktor perancu (part 2)Bab iv faktor perancu (part 2)
Bab iv faktor perancu (part 2)NajMah Usman
 
INTRODUCTION OF SPSS ; PENGANTAR SPSS
INTRODUCTION OF SPSS ; PENGANTAR SPSSINTRODUCTION OF SPSS ; PENGANTAR SPSS
INTRODUCTION OF SPSS ; PENGANTAR SPSSNajMah Usman
 
MAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exact
MAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exactMAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exact
MAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exactNajMah Usman
 
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular EbolaBAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular EbolaNajMah Usman
 
MAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSS
MAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSSMAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSS
MAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSSNajMah Usman
 
Indonesia Darurat Rokok
Indonesia Darurat RokokIndonesia Darurat Rokok
Indonesia Darurat Rokoksehatnegeriku
 
MAD uji student t test and anova
MAD uji student t test and anovaMAD uji student t test and anova
MAD uji student t test and anovaNajMah Usman
 
Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)NajMah Usman
 

Viewers also liked (20)

Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
 
Bab iii konsep standardisasi (part 2)
Bab iii konsep standardisasi (part 2)Bab iii konsep standardisasi (part 2)
Bab iii konsep standardisasi (part 2)
 
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
 
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
 
Bab iv faktor perancu (part 1)
Bab iv faktor perancu (part 1)Bab iv faktor perancu (part 1)
Bab iv faktor perancu (part 1)
 
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPABAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
 
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULARBAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
 
Epid kesehatan lingkungan
Epid kesehatan lingkunganEpid kesehatan lingkungan
Epid kesehatan lingkungan
 
Dinkes promosi hygiene sanitasi (malang,22 juli 2013)
Dinkes promosi hygiene sanitasi (malang,22 juli 2013)Dinkes promosi hygiene sanitasi (malang,22 juli 2013)
Dinkes promosi hygiene sanitasi (malang,22 juli 2013)
 
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
 
Bab iv faktor perancu (part 2)
Bab iv faktor perancu (part 2)Bab iv faktor perancu (part 2)
Bab iv faktor perancu (part 2)
 
INTRODUCTION OF SPSS ; PENGANTAR SPSS
INTRODUCTION OF SPSS ; PENGANTAR SPSSINTRODUCTION OF SPSS ; PENGANTAR SPSS
INTRODUCTION OF SPSS ; PENGANTAR SPSS
 
MAD UJI HIPOTESA
MAD UJI HIPOTESA MAD UJI HIPOTESA
MAD UJI HIPOTESA
 
MAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exact
MAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exactMAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exact
MAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exact
 
BAB 4 POLIO
BAB 4 POLIOBAB 4 POLIO
BAB 4 POLIO
 
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular EbolaBAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
 
MAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSS
MAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSSMAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSS
MAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSS
 
Indonesia Darurat Rokok
Indonesia Darurat RokokIndonesia Darurat Rokok
Indonesia Darurat Rokok
 
MAD uji student t test and anova
MAD uji student t test and anovaMAD uji student t test and anova
MAD uji student t test and anova
 
Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)
 

Similar to Epidemiologi Dasar Perhitungan

MINGGU 1-2 EPIDEMIOLOGI.pptx
MINGGU 1-2 EPIDEMIOLOGI.pptxMINGGU 1-2 EPIDEMIOLOGI.pptx
MINGGU 1-2 EPIDEMIOLOGI.pptxsrisulastri74
 
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...CeceLisa
 
Materi inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanMateri inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanTini Wartini
 
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptxDasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptxAlfrianaMargareta
 
Dasar dasar epidemologi
Dasar dasar epidemologiDasar dasar epidemologi
Dasar dasar epidemologiFlower Flower
 
Pengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiPengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiSariana Csg
 
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)robygeographer
 
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress AdaptasiKonsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasipjj_kemenkes
 
01.pengantar-epidemiologi.pptx
01.pengantar-epidemiologi.pptx01.pengantar-epidemiologi.pptx
01.pengantar-epidemiologi.pptxRoniIrawan15
 
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfMI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfAsepSaefunnajat
 
Faktor resiko dan upaya pencegahan
Faktor resiko dan upaya pencegahan Faktor resiko dan upaya pencegahan
Faktor resiko dan upaya pencegahan iradatul aini
 
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Pangestu S
 
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.pptEpidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.pptAyuEnjelitaGultom
 

Similar to Epidemiologi Dasar Perhitungan (20)

MINGGU 1-2 EPIDEMIOLOGI.pptx
MINGGU 1-2 EPIDEMIOLOGI.pptxMINGGU 1-2 EPIDEMIOLOGI.pptx
MINGGU 1-2 EPIDEMIOLOGI.pptx
 
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
 
Materi inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanMateri inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatan
 
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptxDasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
 
Dasar dasar epidemologi
Dasar dasar epidemologiDasar dasar epidemologi
Dasar dasar epidemologi
 
Epidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptxEpidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptx
 
Pengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiPengantar Epidemiologi
Pengantar Epidemiologi
 
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
 
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress AdaptasiKonsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
 
Kb1
Kb1Kb1
Kb1
 
01.pengantar-epidemiologi.pptx
01.pengantar-epidemiologi.pptx01.pengantar-epidemiologi.pptx
01.pengantar-epidemiologi.pptx
 
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfMI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
 
Faktor resiko dan upaya pencegahan
Faktor resiko dan upaya pencegahan Faktor resiko dan upaya pencegahan
Faktor resiko dan upaya pencegahan
 
Kb1
Kb1Kb1
Kb1
 
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
 
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.pptEpidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
 
Kb 3 epidemiologi
Kb 3 epidemiologiKb 3 epidemiologi
Kb 3 epidemiologi
 
2 epidemiologi ikm
2 epidemiologi ikm2 epidemiologi ikm
2 epidemiologi ikm
 
EPIDEOMOLOGI.pptx
EPIDEOMOLOGI.pptxEPIDEOMOLOGI.pptx
EPIDEOMOLOGI.pptx
 
Kw spm jiwa napza
Kw spm jiwa   napzaKw spm jiwa   napza
Kw spm jiwa napza
 

More from NajMah Usman

Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)NajMah Usman
 
Social Epidemiology: Social determinants of health
Social Epidemiology: Social determinants of healthSocial Epidemiology: Social determinants of health
Social Epidemiology: Social determinants of healthNajMah Usman
 
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)NajMah Usman
 
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)NajMah Usman
 
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)NajMah Usman
 
Analisa Tematik (Thematic analytic)
Analisa Tematik (Thematic analytic)Analisa Tematik (Thematic analytic)
Analisa Tematik (Thematic analytic)NajMah Usman
 
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasBab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasNajMah Usman
 
Bab 5 analisis deskriptif pada SPSS
Bab 5 analisis deskriptif pada  SPSSBab 5 analisis deskriptif pada  SPSS
Bab 5 analisis deskriptif pada SPSSNajMah Usman
 
Bab 13 paired t test
Bab 13 paired t testBab 13 paired t test
Bab 13 paired t testNajMah Usman
 
Bab 12 uji anova stata dan spss
Bab 12 uji anova stata dan    spssBab 12 uji anova stata dan    spss
Bab 12 uji anova stata dan spssNajMah Usman
 
Bab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tesBab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tesNajMah Usman
 
Bab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spssBab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spssNajMah Usman
 
Bab 9 aplikasi uji regresi linear sederhana dan berganda
Bab 9 aplikasi uji regresi linear  sederhana dan bergandaBab 9 aplikasi uji regresi linear  sederhana dan berganda
Bab 9 aplikasi uji regresi linear sederhana dan bergandaNajMah Usman
 
Bab 8 analisis regresi logistik sederhana dengan spss
Bab 8 analisis regresi logistik  sederhana dengan spssBab 8 analisis regresi logistik  sederhana dengan spss
Bab 8 analisis regresi logistik sederhana dengan spssNajMah Usman
 
Bab 7 analisis spss data sekunder
Bab 7 analisis spss data sekunderBab 7 analisis spss data sekunder
Bab 7 analisis spss data sekunderNajMah Usman
 
Bab 6 analisa deskriptif ii data kesehatan dengan spss
Bab 6 analisa deskriptif ii data   kesehatan dengan spssBab 6 analisa deskriptif ii data   kesehatan dengan spss
Bab 6 analisa deskriptif ii data kesehatan dengan spssNajMah Usman
 
Bab 5 analisis deskriptif pada spss
Bab 5 analisis deskriptif pada  spssBab 5 analisis deskriptif pada  spss
Bab 5 analisis deskriptif pada spssNajMah Usman
 
Bab 4 aplikasi stata pada regresi cox (STATA)
Bab 4 aplikasi stata pada regresi   cox (STATA)Bab 4 aplikasi stata pada regresi   cox (STATA)
Bab 4 aplikasi stata pada regresi cox (STATA)NajMah Usman
 
Bab 2 univariat, logistik sederhana dan berganda pada STATA
Bab 2 univariat, logistik sederhana  dan berganda pada STATABab 2 univariat, logistik sederhana  dan berganda pada STATA
Bab 2 univariat, logistik sederhana dan berganda pada STATANajMah Usman
 
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologiBab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologiNajMah Usman
 

More from NajMah Usman (20)

Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
 
Social Epidemiology: Social determinants of health
Social Epidemiology: Social determinants of healthSocial Epidemiology: Social determinants of health
Social Epidemiology: Social determinants of health
 
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
 
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
 
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
 
Analisa Tematik (Thematic analytic)
Analisa Tematik (Thematic analytic)Analisa Tematik (Thematic analytic)
Analisa Tematik (Thematic analytic)
 
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasBab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
 
Bab 5 analisis deskriptif pada SPSS
Bab 5 analisis deskriptif pada  SPSSBab 5 analisis deskriptif pada  SPSS
Bab 5 analisis deskriptif pada SPSS
 
Bab 13 paired t test
Bab 13 paired t testBab 13 paired t test
Bab 13 paired t test
 
Bab 12 uji anova stata dan spss
Bab 12 uji anova stata dan    spssBab 12 uji anova stata dan    spss
Bab 12 uji anova stata dan spss
 
Bab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tesBab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tes
 
Bab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spssBab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spss
 
Bab 9 aplikasi uji regresi linear sederhana dan berganda
Bab 9 aplikasi uji regresi linear  sederhana dan bergandaBab 9 aplikasi uji regresi linear  sederhana dan berganda
Bab 9 aplikasi uji regresi linear sederhana dan berganda
 
Bab 8 analisis regresi logistik sederhana dengan spss
Bab 8 analisis regresi logistik  sederhana dengan spssBab 8 analisis regresi logistik  sederhana dengan spss
Bab 8 analisis regresi logistik sederhana dengan spss
 
Bab 7 analisis spss data sekunder
Bab 7 analisis spss data sekunderBab 7 analisis spss data sekunder
Bab 7 analisis spss data sekunder
 
Bab 6 analisa deskriptif ii data kesehatan dengan spss
Bab 6 analisa deskriptif ii data   kesehatan dengan spssBab 6 analisa deskriptif ii data   kesehatan dengan spss
Bab 6 analisa deskriptif ii data kesehatan dengan spss
 
Bab 5 analisis deskriptif pada spss
Bab 5 analisis deskriptif pada  spssBab 5 analisis deskriptif pada  spss
Bab 5 analisis deskriptif pada spss
 
Bab 4 aplikasi stata pada regresi cox (STATA)
Bab 4 aplikasi stata pada regresi   cox (STATA)Bab 4 aplikasi stata pada regresi   cox (STATA)
Bab 4 aplikasi stata pada regresi cox (STATA)
 
Bab 2 univariat, logistik sederhana dan berganda pada STATA
Bab 2 univariat, logistik sederhana  dan berganda pada STATABab 2 univariat, logistik sederhana  dan berganda pada STATA
Bab 2 univariat, logistik sederhana dan berganda pada STATA
 
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologiBab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
 

Recently uploaded

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 

Recently uploaded (18)

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 

Epidemiologi Dasar Perhitungan

  • 1. Perhitungan Dasar Epidemiologi Website: www.metopidfkmunsri.blogspot.com Email : najem240783@yahoo.com Facebook: Najmah Usman NAJMAH, SKM, MPH | FACULTY OF PUBLIC HEALTH | SRIWIJAYA UNIVERSITY EDISI EPIDEMIOLOGI
  • 2. MAPPING LESSON PLAN KOMPETENSI TERCAPAI KONSEP SEHAT DAN SAKIT DEFINISI KASUS PENYAKIT DAN POPULASI BERISIKO KOSEP PERHITUNGAN EPIDEMIOLOGI ANGKA KEMATIAN DAN KESAKITAN PREVALENSI DAN INSIDENSI LATIHAN DAN PEMAHAMAN RASIO DAN RISK
  • 3. Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami perhitungan dan interpretasi dalam Epidemiologi. Mahasiswa mampu menjelaskan perhitungan angka kematian dan interpretasi hasil perhitungan Mampu menjelaskan perbedaan prevalensi dan insidensi Mampu menjelaskan perhitungan odd rasio, risk rasio dan prevalensi rasio.
  • 4. Konsep Sehat dan Sakit ? I'm healthy and that's really good. I'm healthy too, but I'm temperament, is it ok ? I think you should go to doctor
  • 5. Konsep Sehat WHO (1948) mendefinisikan “Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity” Physical Mental SocialSempurna
  • 6. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (3). Fisik Mental Produktif Sosial Spiritual Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
  • 7. Konsep Sakit Penyakit dalam kata penyakit (disease) terkait dengan disfungsi dari fisiologi dan psikologi (Last, 2001: 52), dimana status penyakit dapat ditentukan oleh kriteria medis (4). Penyakit (disease) = suatu kondisi adanya gangguan dari stuktur atau fungsi normal bagian, organ atau sistem tubuh yang dimanifestasikan dengan sejumlah karakteristik dari gejala dan tanda
  • 8. Sakit (illness)merupakan sebuah proses abnormal dimana aspek sosial, fisik, emosional atau intelektual seseorang berada dalam kondisi dan fungsi yang menurun atau melemah dibandingkan dengan kondisi orang tersebut sebelumnya (sumber ). Sakit dalam kata illness bersifat subjektif terkait dengan apa yang dirasakan individu. Dalam bahasa Inggis dikenal pula istilah sickness.Sakit dalam kata sickness terkait dengan disfungsi sosial(4).
  • 9. Seseorang dikategorikan sakit atau tidak didasarkan pada diagnosis yang telah ditegakkan. Kriteria diagnosis biasanya didasarkan pada gejala, tanda, riwayat dan hasil tes Sebagai contoh, seseorang diidentifikasi sebagai penderitaTB Paru apabila telah menunjukkan gejala dan tanda seperti batuk lebih dari dua minggu, dan ditemukan bakteri penyebabTB Paru pada pemeriksaan sputum.
  • 10. Contoh laiinya, orang yang mengalami gangguan kejiwaan seperti pasien Schizopenia, secara fisik mereka terlihat sehat, namun secara emosional sosial dan psikologis mereka termasuk kategori sakit. Emosional Fisik Intelektual Psikologi Sosial KONDSIABNORMAL/MELEMAHNYA : Ilustrasi definisi sakit berdasarkan kamus kedokterdan dan Epidemiologi
  • 11. Definisi Kasus Definisi kasus Populasi Berisiko Annual Malaria Incidence (AMI) Gejala klinis Annual Parasite Incidence (API) Gejala klinis + Laboratorium
  • 12. Populasi Berisiko Populasi berisiko merupakan populasi yang memiliki kemungkinan untuk terkena suatu penyakit. Individu yang tidak pernah mendapat imunisasi polio dan berusia < 15 tahun Populasi Berisiko Polio
  • 14. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate) Angka kematian kasar adalah sebuah estimasi proporsi orang yang meninggal pada suatu populasi selama periode waktu tertentu
  • 15. Angka Kematian Ibu, Neonatal dan Bayi Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate) Menurut WHO, kematian perempuan yang mengandung atau meninggal dalam 42 hari setelah akhir kehamilannya, terlepas dari lamanya kehamilan atau letak kehamilannya
  • 16. Angka Kematian Neonatal (Neonatal Mortality Rate) Angka kematian neonatal atau bayi baru lahir adalah jumlah kematian bayi usia kurang dari 28 hari pada periode tertentu, biasanya dalam satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama
  • 17. Angka Kematian Bayi Angka kematian bayi merupakan angka kematian pada anak yang usianya kurang dari satu tahun, dapat diformulasikan dalam rumus sebagai berikut(2, 4, 5)
  • 18. Angka Kematian Spesifik Angka kematian dapat ditampilkan berdasarkan kelompok khusus dalam populasi, seperti umur, ras, jenis kelamin, pekerjaan, lokasi geografis, atau spesifik kematian akibat penyakit tertentu. Angka kematian spesifik berdasarkan usia dan jenis kelamin, dapat didefinisikan sebagai (7).
  • 19. Tabel 1. Pengukuran kematian yang berhubungan dengan kelahiran bayi
  • 21. Prevalensi & Insidensi to be continued ..........
  • 22. REFERENSI Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo (in progress)
  • 23. THANK YOU! FORYOUR ATTENTION Website: www.metopidfkmunsri.blogspot.com Email : najem240783@yahoo.com Facebook: Najmah Usman SALAM CERDAS, TIADA BATAS UNTUK MENJADI CERDAS Design by Harun Al Rasyid

Editor's Notes

  1. Assalamualaikum Warahmatullahiwabarakatu, Pada Pertemuan E-learning kali ini, kita akan mempelajari tentang Perhitungan Dasar dalam Epidemiologi. mengapa harus mempelajari Bab ini ? Ketika kita sebagai peneliti ataupun tenaga kesehatan di dinas kesehatan, kita akan mengumpulkan data, baik secara primer maupun sekunder, seperti data tentang karakteristik responden penelitian, data kasus penyakit, data perilaku berisiko wanita, dan lain-lain. Sebagai Epidemiologis, bagaimana kita membuat data ini lebih bermakna dan dapat bermanfaat bagi kebijakan kesehatan? Salah satu cara yang kita lakukan adalah melakukan berbagai perhitungan dalam Epidemiologi. Oleh karena ini kita akan membahasnya kali ini.
  2. Dalam peta pembelajaran berikut, mahasiswa akan mempelajari beberapa materi yang berhubungan dengan perhitungan epidemiologi. Mahasiswa akan mempelajari konsep dasar perhitungan epidemiologi, konsep sehat dan sakit, kasus penyakit dan populasi berisiko, ANGKA KEMATIAN DAN KESAKITAN, RASIO DAN RISK, Kemudian Prevalensi dan Insidensi. Pada akhir pembelajaran, mahasiswa juga akan berlatih dengan beberapa kasus dan soal-soal untuk mencapai kompetensi tercapai.
  3. Kompetensi yang ingin dicapai adalah mahasiswa mampu memahami perhitungan dan interpretasi dalam Epidemiologi. Indikator yang dari tercapainya kompetensi pada bab ini adalah mahasiswa mampu menjelaskan perhitungan angka kematian dan interpretasi hasil perhitungan, mampu menjelaskan perbedaan prevalensi dan insidensi dan mampu menjelaskan perhitungan odd rasio, risk rasio dan prevalensi rasio.
  4. Kita sering mendengar istilah latin yang cukup terkenal “mens sana in corporisano”, yang artinya “didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”. Dari nomenklatur ini apa yang dapat kita lihat?? Apakah setiap mereka yang ‘sehat fisik’ akan ‘sehat jiwa’ ? Bagaimana dengan istilah justifikasi masyarakat ‘orang gila’ terhadap mereka yang mengalami gangguan psikotik ? Penderita psikotik rata-rata memiliki kondisi fisik yang sehat, namun apakah jiwa mereka sehat ? Bagaimana sebenarnya konsep sehat ? Siapakah yang dikatakan sehat ? Dan siapa pula yang dikatakan sakit ? Kita akan mulai membahasanya.
  5. Perkembangan teknologi dan budaya merubah cara pandang masyarakat dengan meninggalkan konsep sakit dan mulai menganut ke arah konsep sehat. Masyarakat cenderung sadar akan pentingnya sehat dan melakukan tindakan preventif seperti pemeriksaan kesehatan berkala, imunisasi, tes pas-smear dan tindakan preventif lainnya agak tidak jatuh sakit.(1). Banyak definisi dan konsep sehat yang disampaikan, beberapa diantaranya menurut WHO. WHO (1948menyatakan bahwa sehat mengandung 3 hal yakni sempurna secara fisik, sempurna secara mental, dan sempurna secara sosial. Selain itu sehat tidak hanya dibatasi oleh terbebas dari penyakit atau terbebas dari kelemahan. Definisi ini mendapat kritik karena sulit mendefinisikan dan mengukur yang dimaksud dengan kondisi sempurna (2).
  6. Definisi kesehatan lain yang lebih komprehensif tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 yang menyebutkan kesehatan adalahmkeadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (3).
  7. Penyakit (disease) dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi adanya penyimpangan atau gangguan dari stuktur atau fungsi normal bagian, organ atau sistem tubuh yang dimanifestasikan dengan sejumlah karakteristik dari gejala dan tanda, baik etiologi, patologi, dan prognosis diketahui maupun tidak diketahui . Penyakit dalam kata penyakit (disease) terkait dengan disfungsi dari fisiologi dan psikologi (Last, 2001: 52), dimana status penyakit dapat ditentukan oleh kriteria medis (4).
  8. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perhitungan epidemiologi adalah definisi kasus serta penentuan kelompok berisiko. Definisi kasus harus jelas sehingga tidak ada salah penafsiran dalam menginterpretasikan dan membandingkan data masalah kesehatan. Sebelum mendefinisikan kasus, kita perlu mengetahui bagaimana diagnosis penyakit ditegakkan. Sebagai contoh, definisi kasus Malaria dengan hanya berdasarkan gejala klinis dan dengan pemeriksaan laboratorium tentu akan sangat berbeda. Dahulu daerah yang kurang fasilitas laboratorium mengkategorikan individu yang menderita malaria hanya berdasarkan gejala klinis, sehingga laporannya berupa angka Annual Malaria Incidence (AMI). Sedangkan daerah yang fasilitas laboratorium sudah baik, mengkategorikan individu yang menderita malaria berdasarkan hasil pemeriksaan parasit dalam darah, sehingga laporannya berupa Annual Parasite Incidence (API). Angka AMI dan API tentu saja tidak bisa dibandingkan secara langsung.
  9. Penentuan populasi berisiko penting dalam pengukuran dan studi Epidemiologi. Populasi berisiko merupakan populasi yang memiliki kemungkinan untuk terkena suatu penyakit. Gambaran masalah kesehatan dan besarnya risiko dapat kita ketahui secara tepat bila jumlah kasus dan populasi yang berisiko diketahui (2). Misalnya, penyakit Polio. Penyakit ini umumnya akan menyerang anak-anak yang berusia < 15 tahun dan tidak pernah mendapatkan imunisasi Polio. Sehingga yang menjadi kelompok berisiko penyakit Polio adalah individu yang tidak pernah mendapat imunisasi polio dan berusia < 15 tahun. Populasi berisiko juga dapat dibatasi berdasarkan demografi, geografi dan faktor lingkungan(2).
  10. Angka kematian kasar adalah sebuah estimasi proporsi orang yang meninggal pada suatu populasi selama periode waktu tertentu(4). Angka kematian kasar untuk semua kematian atau sebuah penyebab spesifik dari kematian diformulasikan dengan rumus berikut ini (2, 4). Denominator atau penyebut merupakan jumlah populasi, biasanya estimasi jumlah penduduk pada pertengahan tahun. Angka kematian kasar tidak mempertimbangkan kematian berdasarkan variasi pada umur, jenis kelamin, ras, kelas sosial ekonomi dan faktor lainnya. Biasanya tidak cukup menggunakan perbedaan waktu dan daerah geografis dalam membandingkan kematian yang terjadi (2, 4, 5).
  11. Kematian ibu didefinisikan WHO sebagai kematian perempuan yang mengandung atau meninggal dalam 42 hari setelah akhir kehamilannya, terlepas dari lamanya kehamilan atau letak kehamilannya. Angka kematian ibu merupakan risiko meninggal dari penyebab yang berhubungan dengan kelahiran anak. Pembilang mencakup semua kematian di seputar kehamilan atau akibat kehamilan atau kematian akibat penyebab di saat nifas, dan penyebut merupakan jumlah total kelahiran hidup pada periode waktu tertentu. Secara sederhana angka kematian ibu dapat diformulasikan sebagai berikut (2, 4, 5).
  12. Angka kematian neonatal atau bayi baru lahir adalah jumlah kematian bayi usia kurang dari 28 hari pada periode tertentu, biasanya dalam satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka kematian neonatal menunjukkan buruknya perawatan neonatal, berat badan lahir rendah, infeksi, kurangnya sarana dan prasarana kesehatan, cidera, prematuritas, dan defek atau cacat lahir. Angka kematian neonatal dapat diformulasikan sebagai berikut (4, 5, 12).
  13. Angka kematian bayi merupakan angka kematian pada anak yang usianya kurang dari satu tahun, dapat diformulasikan dalam rumus sebagai berikut(2, 4, 5)
  14. Angka kematian dapat ditampilkan berdasarkan kelompok khusus dalam populasi, seperti umur, ras, jenis kelamin, pekerjaan, lokasi geografis, atau spesifik kematian akibat penyakit tertentu. Angka kematian spesifik berdasarkan usia dan jenis kelamin, dapat didefinisikan sebagai (7).
  15. Referensi Materi ini Najmah, 2014, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat
  16. Terimakasih