SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
UKURAN
KESEHATAN
DAN PENYAKIT
Definisi Sehat dan Sakit
Sumber data
Penyajian Data Epidemiologi
Ukuran Frekuensi Penyakit
Penggunaan Informasi
Definisi
Sehat dan
Sakit
Pengertian Sehat
WHO (1947) “Sehat adalah keadaan sempurna dari fisik,
mental, dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan”
UU No. 36 (2009) tentang Kesehatan “Kesehatan adalah
keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis”
Indikator dari Dimensi
Sehat
1. Kesehatan Fisik
seseorang tidak merasa sakit dan memang secara klinis
tidak ada penyakit, semua organ tubuh normal dan tidak ada
gangguan fungsi tubuh.
2. Kesehatan Mental
suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik,
intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan
perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang
lain.
Indikator dari Dimensi
Sehat
3. Kesehatan Spiritual
seseorang mampu mengekspresikan rasa syukur,
pujian atau penyembuhan terhadap sang pencipta.
4. Kesehatan Sosial
seseorang mampu memelihara dan memajukan
kehidupannya sendiri serta keluarganya dalam masyarakat
yang memungkinkan bekerja dan menikmati hiburan pada
waktunya.
Indikator dari Dimensi
Sehat
5. Kesehatan ekonomi
terlihat dari produktifitas seseorang yang sudah
dewasa, mempunyai pekerjaan atau menghasilkan secara
ekonomi. Dapat juga terlihat dari perilaku produktif secara
sosial, yakni mempunyai kegiatan.
Definisi Sakit
Parkins (1937) “Sakit adalah suatu keadaan yang tidak
menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga
menimbulkan gangguan aktifitas sehari-hari, baik jasmani,
rohani maupun sosial.
Definisi Penyakit
Cassell “Penyakit adalah sesuatu yang didapatkan oleh
seorang pasien sepulang dari dokter setelah merasakan
gejala-gejala.”
Kleinmen “Penyakit adalah gangguan fungsi atau adaptasi
dari proses-proses biologis dan psikofisiologis pada
seseorang.”
Konsep Sakit dan Penyakit
Penyakit (disease)  bentuk reaksi biologis terhadap
organisme, benda asing atau luka (injury) yang ditandai oleh
perubahan fungsi tubuh sebagai organisme biologis.
Sakit (illness)  penilaian seseorang terhadap penyakit
sehubungan dengan pengalaman yang langsung
dialaminya, ditandai dengan perasaan tidak enak (feeling
unwell)
Sumber Data
Epidemiologis
Definisi Sumber Data
Epidemiologi
Data Epidemiologi merupakan komponen dasar dari
informasi epidemiologi yang akan diproses lebih lanjut untuk
menghasilkan informasi epidemiologi. Data ini nantinya
dapat melihat masalah kesehatan yang sedang terjadi.
Sumber Data Epidemiologi
Data
Kependudukan
•Sensus
Penduduk
•Survey
•Registrasi
Data Kelahiran
& Kematian
•Data
Kelahiran
•Data
Kematian
Data Kesakitan
•Data Rekam
medis RS dan
Puskesmas
•Praktek
dokter
•Penelitian /
pendataan
khusus
Data Lainnya
•Data sanitasi
lingkungan
•Laporan
imunisasi
•Pencatatan
dan pelaporan
KB
Surveillance
Surveillance  pencatatan dan pelaporan data yang dilakukan
secara rutin dan terus-menerus dalam epidemiologi.
Variabel yang diobservasi berkaitan dengan orang, waktu, dan
tempat.
Sebagai sumber surveillance, menurut WHO terdapat 10
macam sumber data, yaitu:
1. Data mortalitas 6. Hasil penyelidikan wabah
2. Data morbiditas 7. Survei khusus
3. Data epidemik 8. Survei vektor dan resevoir
4. Hasil tes laboratorium 9. Data demografik
5. Laporan investigasi kasus 10. Data lingkungan
Masalah Data
Dalam menghadapi data, kendala yang mungkin muncul
meliputi:
1. Bagaimana mendapatkan data
2. Bagaimana membaca data
3. Bagaimana menginterpretasikan data
4. Bagaimana menyebarluaskan data
Masalah Data
Kemungkinan kendala dalam menghadapi data dapat
berupa:
1. Ketidaklengkapan data
2. Kesulitan memperoleh data yang diinginkan
3. Kesenjangan antara data yang sudah tersedia dengan
informasi yang dibutuhkan
4. Ketidakserasian data yang diperoleh dari berbagai
sumber
5. Kemungkinan data bias
6. Adanya pola penyakit yang terselubung
Penyajian
Data
Epidemiologi
Ukuran
Frekuensi
Penyakit
UKURAN FREKUENSI
PENYAKIT
Frekuensi masalah kesehatan : besarnya
masalah kesehatan yg ditemukan dlm
kelompok masy.
Tujuannya mengetahui besaran masalah
kesehatan disuatu t4dpt disusun
berbagai alternatif pemecahan masalah.
 Mengupayakan agar masalah kesehatan yg diukur hanya masalah yg
dimaksud.
 Mengupayakan agar masalah kesehatan yg diukur masuk dlm
pengukuran (kelengkapan data).
 Mengupayakan agar penyajian hasil pengukuran dlm format yg
memberikan keterangan yg optimal.
 Ukuran epidemiologi selalu dipengaruhi oleh faktor person (orang),
faktor place (tempat) dan faktor time (waktu).
Ukuran Frekuensi
Penyakit
Rate/Angka
Proporsi
Rasio
Rate/Angka
Rate (angka)  ukuran yang umum digunakan untuk
peristiwa yang akan diukur, biasanya untuk analisis atatistik
di bidang kesehatan. Rate (angka) mendeskripsikan suatu
jumlah kejadian dihubungkan dengan populasi yang
bersangkutan. Peristiwa yang biasanya diukur dalam bentuk
angka diantaranya adalah angka kesakitan, seperti
incidence rate, prevalence rate (point prevalence rate),
periode prevalence rate, attack rate. Angka kematian,
misalnya crude death rate, age spesific death rate, dan
cause disease spesific death rate.
Rate
 Adalah ukuran proporsi yg memasukan unsur periode waktu
pengamatan dlm denominatornya
 Rumus menghitung rate:
Population at risk
 Adalah populasi yang retan terhadap
penyakit adalah sekumpulan individu yang
belum/tidak menderita penyakit tetapi
mempunyai risiko untuk menderita
penyakit.
 Populasi yg mengalami keterpaparan &
mempunyai risiko u/ sakit
 Contoh :
 Penelitian tentang karsinoma servik, pop. at risk
adl semua wanita usia 25–69 tahun
 Penelitian tentang luka2 akibat kerja, pop. at risk
adl angkatan kerja
Ukuran morbiditas
 Indeks kesakitan/ukuran morbiditas digunakan untuk
menggambarkan kejadian penyakit di populasi/peluang (risiko)
terjadinya penyakit.
 Atau merupakan derajat sakit, cedera/gangguan pd suatu
populasi
 Indeks yg digunakan adalah insiden dan prevalensi.
Insidensi
 Adalah gambaran ttg frekuensi penderita baru suatu penyakit yg
ditentukan pd waktu tertentu pada sekelompok masyarakat.
 Ukuran insiden penyakit terdiri dari angka insidensi (insidence
rate), angka serangan (attack rate), insidensi kumulatif
(cumulative incidence)
Insidensi rate (incidance rate)
 Adalah jumlah penderita baru suatu penyakit
yg ditemukan pada waktu tertentu dibanding
dng jumlah penduduk yg mungkin terkena
penyakit tersebut pada pertengahan tahun
tersebut.
 Jumlah kasus baru suatu penyakit yg muncul
dlm suatu periode waktu dibandingkan
dengan unit populasi tertentu dlm periode
waktu tertentu.
 Biasanya digunakan u/ pnykt yg bersifat akut
 Pengamatan harus bersifat dinamis dimana ukuran disini
menggambarkan kecepatan/ kekuatan perubahan keadaan karena
pengaruh lingk. Insiden bukan ukuran probabilitas, nilai antara 0 –
hampir tak terhingga.
Insidensi Rate
(Incidence Rate)
 Menurut Last, cara menghitung Insidensi
sebagai tingkat insidensi orang / person-
time incidence rate. Insidensi ini
digunakan pada studi prospektif, yaitu
investigasi yang melacak kasus seiring
perjalanan waktu ke depan. Digunakan
ketika banyak factor datang secara
bersamaan (usia, jenis kelamin, ras) dalam
periode waktu yang bervariasi.
Insidensi Rate
(Incidence Rate)
k
x
ttt
periode
risk
at
pop
Jml
ttt
wkt
periode
baru
kasus
Jml
I
.

Rumus:
 Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan
insidensi yaitu :
 Time of onset, yaitu hari/ tanggal kejadian suatu kesakitan perlu diketahui
dengan pasti tidak semua penyakit dapat didiagnosis dengan cepat
 Period of observation, biasanya insidensi dihitung dalam periode 1 tahun atau
lebih, bila terjadi pada saat wabah/ KLB maka dihitung attack rate.
 Penggunaan denominator/penyebut yaitu jumlah populasi yang berisiko atau
person-year (person-time incidence rate). Person-year adalah jumlah orang yang
mempunyai risiko yang diobservasi dalam beberapa periode waktu tertentu.
 Numerator/pembilang, perlu diperhatikan apakah kasus baru atau pernah
menderita penyakit yang sama, karena kejadian kesakitan dapat terjadi lebih dari
satu kali pada orang yang sama pada waktu tertentu.
Contoh:
 Jumlah penduduk
kecamatan X tgl 1 juli
2009 ad/: 100.000 org.
Berdasarkan laporan dari
puskesmas setempat, di
temukan penderita baru
penyakit tuberkulosis paru
sbg brkt:
Bulan Jumlah
Januari (1) 7
Feb 5
Maret 2
April 8
Mei 9
Juni 11
Juli 9
Agustus 10
September 3
Oktober 5
November 7
Desember 8
Jumlah 84
 Dari data diatas, dpt dihitung angka insiden penyakit tuberkulosis paru pd
thn 2009, ad/ sbg berikut. Diket, jumlah penderita 84 org dan jumlah
penduduk ad/ 100.000 org
Jadi angka insiden tuberkulosis paru di
kecamatan “X” pd thn 2009 adalah 0,087%
Angka insiden berguna u/ mengetahui masalah
kesehatan yg dihadapi di suatu masyarakat ,
mengetahui berapa besarnya risiko terjadi
masalah kesehatan.
Insidensi Kumulatif (Cumulative
Incidence/ CI)
 Adalah probabilitas/ risiko (risk) seseorang untuk
terkena penyakit (atau untuk hidup) dalam periode
waktu tertentu
 Insidensi kumulatif merupakan probabilitas/ risiko
orang yang terkena penyakit diantara semua orang
yang berisiko terkena penyakit tersebut. Karena
merupakan probabilitas, maka CI selalu bernilai
antara 0 - 1. Periode waktu bisa beberapa jam, bulan,
tahun dll.
k
x
ttt
wkt
jk
pd
pykt
terkena
risiko
dlm
org
semua
Jml
ttt
wkt
jk
pd
penyakit
terkena
yg
orang
Jml
CI 
Attack Rate
 Adalah incidence pada suatu epidemi/
wabah
 Digunakan untuk mengamati kejadian
penyakit di populasi pada waktu yg
terbatas,
 Adalah jumlah penderita baru suatu
penyakit yg ditemukan pd saat ttt
dibandingkan dng jumlah penduduk yg
mungkin terkena penyakit tersebut pada
saat yg sama
k
x
wabah
saat
risk
at
pop
Jml
ditemukan
yg
penderita
Jml
AR
.

Prevalensi
 Adalah gambaran ttg frekuensi penderita lama &
baru yg ditemukan pd jangka waktu tertentu di
sekelompok masy ttt.
 Adalah jumlah seluruh kejadian penyakit atau
jumlah kasus (penderita lama & baru) pada suatu
populasi pada populasi tertentu.
 Prevalensi merupakan ukuran probabilitas
dimana nilai berkisar antara 0 – 1. Biasanya
untuk ukuran penyakit kronis. Prevalensi
digunakan untuk merencanakan yankes, menilai
kebutuhan yankes, dan evaluasi program.
Prevalensi
 Period prevalence rate; bila tingkat
prevalensi selama periode waktu tertentu
 Point prevalence rate; bila data dikumpulkan
pada satu titik waktu tertentu
k
x
ybs
periode
risk
at
pop
Jml
ttt
wkt
periode
baru
lama
penderita
Jml
.
&

k
x
wkt
titik
satu
pd
risk
at
pop
Jml
waktu
titik
satu
pada
baru
lama
penderita
Jml
.
&

Faktor yg mempengaruhi Prevalensi
1. Keganasan penyakit
Jika banyak yang mati karena suatu penyakit, maka prevalensi menurun.
2. Durasi penyakit
Jika durasi penyakit singkat, maka jumlah penderita lebih sedikit, sehingga
prevalensi menurun. Jika durasi penyakit lama, maka jumlah penderita
meningkat, sehingga prevalensi meningkat.
3. Jumlah kasus baru
Jika jumlah kasus meningkat, dengan demikian prevalensi meningkat.
Hubungan Insiden & prevalen
 Prevalence menggambarkan keadaan suatu masalah
kesehatan pada suatu saat. Besarnya nilai prevalence
ditentukan banyaknya orang yang sakit sebelumnya
(insiden = I) serta lamanya orang menderita penyakit
(duration = d).
 Jika jumlah org yang sakit sebelumnya tidak begitu
banyak, tetapi berlangsung cukup lama, maka
kemungkinan terjadi peningkatan jumlah orang yang
menderita sakit, sehingga dirumuskan :
P = I x d
 Rumus tersebut berlaku jika :
 Nilai I dlm wkt cukup lama bersifat konstan,
artinya tidak ada perubahan menyolok
 Lama berlangsungnya penyakit bersifat stabil,
artinya tidak ada perubahan menyolok
Ukuran Mortalitas
 Crude Death Rate (CDR/ Angka Kematian
Kasar)
Adalah banyaknya kematian pada suatu tahun
tertentu dibagi dengan jml penddk pada
pertghan tahun tsb, biasanya dinyatakan untuk
1000 org. CDR disebut kasar karena tidak
memperhitungkan tentang usia, jenis kelamin,
atau variabel lain. k
x
X
th
n
pertengaha
pd
penduduk
Jml
X
th
pd
total
kematian
Jml
CDR 
2
seblmnya
th
pddk
Jml
X
th
pddk
Jml
X
th
pertgh
pd
pddk
Jml


Ukuran Mortalitas
 Infant Mortality Rate (IMR/ Angka
Kematian Bayi)
Adalah jml kematian bayi yang usianya
< 1 tahun per 1000 kelhiran pada tahun
tersebut
k
x
sama
yg
tahun
di
hidup
kelahiran
Jml
th
usia
anak
kematian
Jml
IMR
1


Ukuran Mortalitas
 Maternal Mortality Rate (MMR/ Angka
Kematian Ibu)
 Age Specific Death Rate (ASDR/ Angka
Kematian menurut Usia)
k
x
sama
yg
tahun
di
hidup
kelahiran
Jml
postpartum
hari
sampai
melahirkan
hamil
sebab
ibu
kematian
Jml
MMR
42
/

k
x
tertentu
usia
kelompok
penduduk
Jml
tertentu
usia
kelompok
menurut
kematian
Jml
ASDR 
Ukuran Mortalitas
 Cause Specific Death Rate (CSDR/ Angka
Kematian menurut Penyebab tertentu)
 Case Fatality Rate (CFR/ Angka Fatalitas
Kasus)
Case Fatality Rate menunjukkan seberapa
fatalkah suatu penyakit dapat menimbulkan
kematian
k
x
sama
yg
wkt
pd
kematian
Total
tertentu
penyebab
krn
kematian
Jml
CSDR 
k
x
sama
yg
wkt
pd
X
pykt
sbg
is
terdiagnos
yg
kasus
Jml
X
penyakit
akibat
kematian
Jml
CFR 
Latihan Soal
1 Des’93 1 Agst’ 94
Keterangan :
* = waktu mulai sakit
! = waktu berhenti sakit
R= kambuhan
A *
B *
C *
F *
E
D
! R
!
!
!
!
!
!
*
*
 Diketahui populasi yang diamati ada 100 orang
Soal :
 Berapakah point prevalence rate pada 1 Desember 1993 ?
 Berapa incidence rate penyakit tersebut ?
 Berapa period prevalence rate mulai 1 Des’ 93 s/d 1 Agst’ 94 ?
50
Rasio
 Rasio adalah perbandingan 1 peristiwa (event) sbg numerator (a) &
peristiwa lainnya yg tdk berhubungan sbg denominator (b)
b
a
Ratio 
Contoh Rasio
 Dinas kesehatan scr rutin melakukan pengumpulan data penyakit
HIV/AIDS melalui kegiatan surveilans. Pd thn 2009, jmlh kasus HIV/AIDS
di kota “X” berdasarkan jenis kelaminditemukan sebanyak 86 terjadi
pd laki2 & 29 pd perempuan.hitunglah brp rasio kejadian HIV/AIDS
antara pria dan wanitadi kota “X” pd thn 2009?
Rasio = 86/29 = 2,9 :1
 Berarti ditemukan 3 org pria pengidap HIV-AIDS pada setiap 1 org wanita
pengidap HIV-AIDS atau dng kata lain rasio HIV-AIDS antara pria : wanita
adalah 3:1
Proporsi
 Adalah ukuran yg membandingkan 1 peristiwa sbg
numerator(a) & peristiwa lainnya sbg denominator yg
mengandung peristiwa numerator (a+b).
 Rumus proporsi
Contoh Proporsi
 Pada contoh soal rasio HIV/AIDS, hitunglah brp proporsi
penyakit HIV/AIDS pd wanita
Atau ¼ , berarti dari 4 kasus
HIV/AIDS yg dilaporkan, 1 kasus
terjadi pada pria
Penggunaan
Informasi
Penggunaan Informasi Data
Epidemiologi
Data epidemiologi yang telah dikumpulkan akan mampu menemukan dan
mencatat hal-hal di bawah ini:
 Kelompok resiko terbesar dari suatu masalah kesehatan.
 Jenis agen penyakit dan karakteristiknya.
 Resevoir dari penyakit infeksi.
 Keadaan dan proses berlangsungnya transmisi.
 Kejadian penyakit atau masalah kesehatan secara keseluruhan
UKURAN KESEHATAN

More Related Content

Similar to UKURAN KESEHATAN

4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptxZilMp1
 
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdffachrulshidiq3
 
Pengukuran Frekuensi Masalah Kesehatan
Pengukuran Frekuensi Masalah KesehatanPengukuran Frekuensi Masalah Kesehatan
Pengukuran Frekuensi Masalah KesehatanMila Khairina
 
Pengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiPengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiSariana Csg
 
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...CeceLisa
 
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfMI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfAsepSaefunnajat
 
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptx
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptxUKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptx
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptxRamaBD
 
Ukuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologi
Ukuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologiUkuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologi
Ukuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologiUFDK
 
Ukuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiUkuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiIrfrans D' Rayyan
 
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptxPENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptxAnnisaIntanPratiwi
 
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah Oktarina Permatasari
 
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdfUKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdfviviindriyani2
 
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.pptEpidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.pptAyuEnjelitaGultom
 
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkunganIndikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkunganMuhammadRafliferdian
 
Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1Qarin Erni
 
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjriTugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjriAndreZeref
 
Konsep Epidemiologi.docx
Konsep Epidemiologi.docxKonsep Epidemiologi.docx
Konsep Epidemiologi.docxSintia144218
 
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)BidangTFBBPKCiloto
 

Similar to UKURAN KESEHATAN (20)

4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
 
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
 
Pengukuran Frekuensi Masalah Kesehatan
Pengukuran Frekuensi Masalah KesehatanPengukuran Frekuensi Masalah Kesehatan
Pengukuran Frekuensi Masalah Kesehatan
 
Pengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiPengantar Epidemiologi
Pengantar Epidemiologi
 
Penyebaran penyakit ppt
Penyebaran penyakit pptPenyebaran penyakit ppt
Penyebaran penyakit ppt
 
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
 
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfMI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
 
Kaedah epidemiologi
Kaedah epidemiologiKaedah epidemiologi
Kaedah epidemiologi
 
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptx
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptxUKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptx
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptx
 
Ukuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologi
Ukuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologiUkuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologi
Ukuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologi
 
Ukuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiUkuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologi
 
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptxPENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
 
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
 
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdfUKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
 
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.pptEpidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
 
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkunganIndikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
 
Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1
 
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjriTugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
 
Konsep Epidemiologi.docx
Konsep Epidemiologi.docxKonsep Epidemiologi.docx
Konsep Epidemiologi.docx
 
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
 

Recently uploaded

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

UKURAN KESEHATAN

  • 2. Definisi Sehat dan Sakit Sumber data Penyajian Data Epidemiologi Ukuran Frekuensi Penyakit Penggunaan Informasi
  • 4. Pengertian Sehat WHO (1947) “Sehat adalah keadaan sempurna dari fisik, mental, dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan” UU No. 36 (2009) tentang Kesehatan “Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis”
  • 5. Indikator dari Dimensi Sehat 1. Kesehatan Fisik seseorang tidak merasa sakit dan memang secara klinis tidak ada penyakit, semua organ tubuh normal dan tidak ada gangguan fungsi tubuh. 2. Kesehatan Mental suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.
  • 6. Indikator dari Dimensi Sehat 3. Kesehatan Spiritual seseorang mampu mengekspresikan rasa syukur, pujian atau penyembuhan terhadap sang pencipta. 4. Kesehatan Sosial seseorang mampu memelihara dan memajukan kehidupannya sendiri serta keluarganya dalam masyarakat yang memungkinkan bekerja dan menikmati hiburan pada waktunya.
  • 7. Indikator dari Dimensi Sehat 5. Kesehatan ekonomi terlihat dari produktifitas seseorang yang sudah dewasa, mempunyai pekerjaan atau menghasilkan secara ekonomi. Dapat juga terlihat dari perilaku produktif secara sosial, yakni mempunyai kegiatan.
  • 8. Definisi Sakit Parkins (1937) “Sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan aktifitas sehari-hari, baik jasmani, rohani maupun sosial.
  • 9. Definisi Penyakit Cassell “Penyakit adalah sesuatu yang didapatkan oleh seorang pasien sepulang dari dokter setelah merasakan gejala-gejala.” Kleinmen “Penyakit adalah gangguan fungsi atau adaptasi dari proses-proses biologis dan psikofisiologis pada seseorang.”
  • 10. Konsep Sakit dan Penyakit Penyakit (disease)  bentuk reaksi biologis terhadap organisme, benda asing atau luka (injury) yang ditandai oleh perubahan fungsi tubuh sebagai organisme biologis. Sakit (illness)  penilaian seseorang terhadap penyakit sehubungan dengan pengalaman yang langsung dialaminya, ditandai dengan perasaan tidak enak (feeling unwell)
  • 12. Definisi Sumber Data Epidemiologi Data Epidemiologi merupakan komponen dasar dari informasi epidemiologi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi epidemiologi. Data ini nantinya dapat melihat masalah kesehatan yang sedang terjadi.
  • 13. Sumber Data Epidemiologi Data Kependudukan •Sensus Penduduk •Survey •Registrasi Data Kelahiran & Kematian •Data Kelahiran •Data Kematian Data Kesakitan •Data Rekam medis RS dan Puskesmas •Praktek dokter •Penelitian / pendataan khusus Data Lainnya •Data sanitasi lingkungan •Laporan imunisasi •Pencatatan dan pelaporan KB
  • 14. Surveillance Surveillance  pencatatan dan pelaporan data yang dilakukan secara rutin dan terus-menerus dalam epidemiologi. Variabel yang diobservasi berkaitan dengan orang, waktu, dan tempat. Sebagai sumber surveillance, menurut WHO terdapat 10 macam sumber data, yaitu: 1. Data mortalitas 6. Hasil penyelidikan wabah 2. Data morbiditas 7. Survei khusus 3. Data epidemik 8. Survei vektor dan resevoir 4. Hasil tes laboratorium 9. Data demografik 5. Laporan investigasi kasus 10. Data lingkungan
  • 15. Masalah Data Dalam menghadapi data, kendala yang mungkin muncul meliputi: 1. Bagaimana mendapatkan data 2. Bagaimana membaca data 3. Bagaimana menginterpretasikan data 4. Bagaimana menyebarluaskan data
  • 16. Masalah Data Kemungkinan kendala dalam menghadapi data dapat berupa: 1. Ketidaklengkapan data 2. Kesulitan memperoleh data yang diinginkan 3. Kesenjangan antara data yang sudah tersedia dengan informasi yang dibutuhkan 4. Ketidakserasian data yang diperoleh dari berbagai sumber 5. Kemungkinan data bias 6. Adanya pola penyakit yang terselubung
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 24. UKURAN FREKUENSI PENYAKIT Frekuensi masalah kesehatan : besarnya masalah kesehatan yg ditemukan dlm kelompok masy. Tujuannya mengetahui besaran masalah kesehatan disuatu t4dpt disusun berbagai alternatif pemecahan masalah.
  • 25.  Mengupayakan agar masalah kesehatan yg diukur hanya masalah yg dimaksud.  Mengupayakan agar masalah kesehatan yg diukur masuk dlm pengukuran (kelengkapan data).  Mengupayakan agar penyajian hasil pengukuran dlm format yg memberikan keterangan yg optimal.  Ukuran epidemiologi selalu dipengaruhi oleh faktor person (orang), faktor place (tempat) dan faktor time (waktu).
  • 27. Rate/Angka Rate (angka)  ukuran yang umum digunakan untuk peristiwa yang akan diukur, biasanya untuk analisis atatistik di bidang kesehatan. Rate (angka) mendeskripsikan suatu jumlah kejadian dihubungkan dengan populasi yang bersangkutan. Peristiwa yang biasanya diukur dalam bentuk angka diantaranya adalah angka kesakitan, seperti incidence rate, prevalence rate (point prevalence rate), periode prevalence rate, attack rate. Angka kematian, misalnya crude death rate, age spesific death rate, dan cause disease spesific death rate.
  • 28. Rate  Adalah ukuran proporsi yg memasukan unsur periode waktu pengamatan dlm denominatornya  Rumus menghitung rate:
  • 29. Population at risk  Adalah populasi yang retan terhadap penyakit adalah sekumpulan individu yang belum/tidak menderita penyakit tetapi mempunyai risiko untuk menderita penyakit.  Populasi yg mengalami keterpaparan & mempunyai risiko u/ sakit  Contoh :  Penelitian tentang karsinoma servik, pop. at risk adl semua wanita usia 25–69 tahun  Penelitian tentang luka2 akibat kerja, pop. at risk adl angkatan kerja
  • 30. Ukuran morbiditas  Indeks kesakitan/ukuran morbiditas digunakan untuk menggambarkan kejadian penyakit di populasi/peluang (risiko) terjadinya penyakit.  Atau merupakan derajat sakit, cedera/gangguan pd suatu populasi  Indeks yg digunakan adalah insiden dan prevalensi.
  • 31. Insidensi  Adalah gambaran ttg frekuensi penderita baru suatu penyakit yg ditentukan pd waktu tertentu pada sekelompok masyarakat.  Ukuran insiden penyakit terdiri dari angka insidensi (insidence rate), angka serangan (attack rate), insidensi kumulatif (cumulative incidence)
  • 32. Insidensi rate (incidance rate)  Adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yg ditemukan pada waktu tertentu dibanding dng jumlah penduduk yg mungkin terkena penyakit tersebut pada pertengahan tahun tersebut.  Jumlah kasus baru suatu penyakit yg muncul dlm suatu periode waktu dibandingkan dengan unit populasi tertentu dlm periode waktu tertentu.  Biasanya digunakan u/ pnykt yg bersifat akut
  • 33.  Pengamatan harus bersifat dinamis dimana ukuran disini menggambarkan kecepatan/ kekuatan perubahan keadaan karena pengaruh lingk. Insiden bukan ukuran probabilitas, nilai antara 0 – hampir tak terhingga.
  • 34. Insidensi Rate (Incidence Rate)  Menurut Last, cara menghitung Insidensi sebagai tingkat insidensi orang / person- time incidence rate. Insidensi ini digunakan pada studi prospektif, yaitu investigasi yang melacak kasus seiring perjalanan waktu ke depan. Digunakan ketika banyak factor datang secara bersamaan (usia, jenis kelamin, ras) dalam periode waktu yang bervariasi.
  • 36.  Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan insidensi yaitu :  Time of onset, yaitu hari/ tanggal kejadian suatu kesakitan perlu diketahui dengan pasti tidak semua penyakit dapat didiagnosis dengan cepat  Period of observation, biasanya insidensi dihitung dalam periode 1 tahun atau lebih, bila terjadi pada saat wabah/ KLB maka dihitung attack rate.  Penggunaan denominator/penyebut yaitu jumlah populasi yang berisiko atau person-year (person-time incidence rate). Person-year adalah jumlah orang yang mempunyai risiko yang diobservasi dalam beberapa periode waktu tertentu.  Numerator/pembilang, perlu diperhatikan apakah kasus baru atau pernah menderita penyakit yang sama, karena kejadian kesakitan dapat terjadi lebih dari satu kali pada orang yang sama pada waktu tertentu.
  • 37. Contoh:  Jumlah penduduk kecamatan X tgl 1 juli 2009 ad/: 100.000 org. Berdasarkan laporan dari puskesmas setempat, di temukan penderita baru penyakit tuberkulosis paru sbg brkt: Bulan Jumlah Januari (1) 7 Feb 5 Maret 2 April 8 Mei 9 Juni 11 Juli 9 Agustus 10 September 3 Oktober 5 November 7 Desember 8 Jumlah 84
  • 38.  Dari data diatas, dpt dihitung angka insiden penyakit tuberkulosis paru pd thn 2009, ad/ sbg berikut. Diket, jumlah penderita 84 org dan jumlah penduduk ad/ 100.000 org Jadi angka insiden tuberkulosis paru di kecamatan “X” pd thn 2009 adalah 0,087% Angka insiden berguna u/ mengetahui masalah kesehatan yg dihadapi di suatu masyarakat , mengetahui berapa besarnya risiko terjadi masalah kesehatan.
  • 39. Insidensi Kumulatif (Cumulative Incidence/ CI)  Adalah probabilitas/ risiko (risk) seseorang untuk terkena penyakit (atau untuk hidup) dalam periode waktu tertentu  Insidensi kumulatif merupakan probabilitas/ risiko orang yang terkena penyakit diantara semua orang yang berisiko terkena penyakit tersebut. Karena merupakan probabilitas, maka CI selalu bernilai antara 0 - 1. Periode waktu bisa beberapa jam, bulan, tahun dll. k x ttt wkt jk pd pykt terkena risiko dlm org semua Jml ttt wkt jk pd penyakit terkena yg orang Jml CI 
  • 40. Attack Rate  Adalah incidence pada suatu epidemi/ wabah  Digunakan untuk mengamati kejadian penyakit di populasi pada waktu yg terbatas,  Adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yg ditemukan pd saat ttt dibandingkan dng jumlah penduduk yg mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yg sama k x wabah saat risk at pop Jml ditemukan yg penderita Jml AR . 
  • 41. Prevalensi  Adalah gambaran ttg frekuensi penderita lama & baru yg ditemukan pd jangka waktu tertentu di sekelompok masy ttt.  Adalah jumlah seluruh kejadian penyakit atau jumlah kasus (penderita lama & baru) pada suatu populasi pada populasi tertentu.  Prevalensi merupakan ukuran probabilitas dimana nilai berkisar antara 0 – 1. Biasanya untuk ukuran penyakit kronis. Prevalensi digunakan untuk merencanakan yankes, menilai kebutuhan yankes, dan evaluasi program.
  • 42. Prevalensi  Period prevalence rate; bila tingkat prevalensi selama periode waktu tertentu  Point prevalence rate; bila data dikumpulkan pada satu titik waktu tertentu k x ybs periode risk at pop Jml ttt wkt periode baru lama penderita Jml . &  k x wkt titik satu pd risk at pop Jml waktu titik satu pada baru lama penderita Jml . & 
  • 43. Faktor yg mempengaruhi Prevalensi 1. Keganasan penyakit Jika banyak yang mati karena suatu penyakit, maka prevalensi menurun. 2. Durasi penyakit Jika durasi penyakit singkat, maka jumlah penderita lebih sedikit, sehingga prevalensi menurun. Jika durasi penyakit lama, maka jumlah penderita meningkat, sehingga prevalensi meningkat. 3. Jumlah kasus baru Jika jumlah kasus meningkat, dengan demikian prevalensi meningkat.
  • 44. Hubungan Insiden & prevalen  Prevalence menggambarkan keadaan suatu masalah kesehatan pada suatu saat. Besarnya nilai prevalence ditentukan banyaknya orang yang sakit sebelumnya (insiden = I) serta lamanya orang menderita penyakit (duration = d).  Jika jumlah org yang sakit sebelumnya tidak begitu banyak, tetapi berlangsung cukup lama, maka kemungkinan terjadi peningkatan jumlah orang yang menderita sakit, sehingga dirumuskan : P = I x d  Rumus tersebut berlaku jika :  Nilai I dlm wkt cukup lama bersifat konstan, artinya tidak ada perubahan menyolok  Lama berlangsungnya penyakit bersifat stabil, artinya tidak ada perubahan menyolok
  • 45. Ukuran Mortalitas  Crude Death Rate (CDR/ Angka Kematian Kasar) Adalah banyaknya kematian pada suatu tahun tertentu dibagi dengan jml penddk pada pertghan tahun tsb, biasanya dinyatakan untuk 1000 org. CDR disebut kasar karena tidak memperhitungkan tentang usia, jenis kelamin, atau variabel lain. k x X th n pertengaha pd penduduk Jml X th pd total kematian Jml CDR  2 seblmnya th pddk Jml X th pddk Jml X th pertgh pd pddk Jml  
  • 46. Ukuran Mortalitas  Infant Mortality Rate (IMR/ Angka Kematian Bayi) Adalah jml kematian bayi yang usianya < 1 tahun per 1000 kelhiran pada tahun tersebut k x sama yg tahun di hidup kelahiran Jml th usia anak kematian Jml IMR 1  
  • 47. Ukuran Mortalitas  Maternal Mortality Rate (MMR/ Angka Kematian Ibu)  Age Specific Death Rate (ASDR/ Angka Kematian menurut Usia) k x sama yg tahun di hidup kelahiran Jml postpartum hari sampai melahirkan hamil sebab ibu kematian Jml MMR 42 /  k x tertentu usia kelompok penduduk Jml tertentu usia kelompok menurut kematian Jml ASDR 
  • 48. Ukuran Mortalitas  Cause Specific Death Rate (CSDR/ Angka Kematian menurut Penyebab tertentu)  Case Fatality Rate (CFR/ Angka Fatalitas Kasus) Case Fatality Rate menunjukkan seberapa fatalkah suatu penyakit dapat menimbulkan kematian k x sama yg wkt pd kematian Total tertentu penyebab krn kematian Jml CSDR  k x sama yg wkt pd X pykt sbg is terdiagnos yg kasus Jml X penyakit akibat kematian Jml CFR 
  • 49. Latihan Soal 1 Des’93 1 Agst’ 94 Keterangan : * = waktu mulai sakit ! = waktu berhenti sakit R= kambuhan A * B * C * F * E D ! R ! ! ! ! ! ! * *
  • 50.  Diketahui populasi yang diamati ada 100 orang Soal :  Berapakah point prevalence rate pada 1 Desember 1993 ?  Berapa incidence rate penyakit tersebut ?  Berapa period prevalence rate mulai 1 Des’ 93 s/d 1 Agst’ 94 ? 50
  • 51. Rasio  Rasio adalah perbandingan 1 peristiwa (event) sbg numerator (a) & peristiwa lainnya yg tdk berhubungan sbg denominator (b) b a Ratio 
  • 52. Contoh Rasio  Dinas kesehatan scr rutin melakukan pengumpulan data penyakit HIV/AIDS melalui kegiatan surveilans. Pd thn 2009, jmlh kasus HIV/AIDS di kota “X” berdasarkan jenis kelaminditemukan sebanyak 86 terjadi pd laki2 & 29 pd perempuan.hitunglah brp rasio kejadian HIV/AIDS antara pria dan wanitadi kota “X” pd thn 2009?
  • 53. Rasio = 86/29 = 2,9 :1  Berarti ditemukan 3 org pria pengidap HIV-AIDS pada setiap 1 org wanita pengidap HIV-AIDS atau dng kata lain rasio HIV-AIDS antara pria : wanita adalah 3:1
  • 54. Proporsi  Adalah ukuran yg membandingkan 1 peristiwa sbg numerator(a) & peristiwa lainnya sbg denominator yg mengandung peristiwa numerator (a+b).  Rumus proporsi
  • 55. Contoh Proporsi  Pada contoh soal rasio HIV/AIDS, hitunglah brp proporsi penyakit HIV/AIDS pd wanita Atau ¼ , berarti dari 4 kasus HIV/AIDS yg dilaporkan, 1 kasus terjadi pada pria
  • 57. Penggunaan Informasi Data Epidemiologi Data epidemiologi yang telah dikumpulkan akan mampu menemukan dan mencatat hal-hal di bawah ini:  Kelompok resiko terbesar dari suatu masalah kesehatan.  Jenis agen penyakit dan karakteristiknya.  Resevoir dari penyakit infeksi.  Keadaan dan proses berlangsungnya transmisi.  Kejadian penyakit atau masalah kesehatan secara keseluruhan