SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
KONSEP SEHAT SAKIT
& TRIAD
EPIDEMIOLOGI
Website:
www.metopidfkmunsri.blogspot.com
Email :
najem240783@yahoo.com
Facebook:
Najmah Usman
NAJMAH, SKM, MPH | FACULTY OF PUBLIC HEALTH | SRIWIJAYA UNIVERSITY
EDISI EPIDEMIOLOGI
REVIEW
Epidemiologi
Manfaat
Pengertian Sejarah
09/02/2016Kreatif itu mudah....... 2
Ilmu tentang epidemi /kejadian penyakit (The science
of epidemics)
Studi tentang distribusi dan determinan
penyakit pada manusia (The study of the
distribution and determinants of disease in
humans)
Concise Oxford Dictionary, 1964
(MacMahon and Pugh, 1970)
Last, 2001
Ilmu tentang kejadian penyakit (The science of the occurance
of illness)
Term Penjelasan
Studi Terdiri dari, surveilans pengamatan, pengujian hipotesis,
penelitian dan percobaan analitis.
Distribusi Merujuk pada analisis: waktu, orang, tempat dan kelompok
orang yang terkena dampak.
Determinan Meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan:
biologi, kimia, fisik, sosial, budaya, ekonomi, genetik dan
perilaku.
Kondisi kesehatan Merujuk kepada: penyakit, penyebab kematian, perilaku
seperti penggunaan tembakau, keadaan kesehatan yang
positif, reaksi terhadap upaya pencegahan dan penyediaan
dan penggunaan layanan kesehatan.
Populasi Spesifik Termasuk orang-orang dengan karakteristik yang dapat
diidentifikasi, seperti kelompok kerja.
Penerapan pencegahan dan
pengendalian
Tujuan kesehatan masyarakat mempromosikan,
melindungi, dan memulihkan kesehatan
Penjelasan Definisi Epidemiologi
Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan
bahwa EPIDEMIOLOGI mempelajari tentang
distribusi dan determinan kejadian penyakit dan kondisi
kesehatan lainnya pada populasi umum atau khusus
untuk memberikan masukan kebijakan kesehatan dalam
mengontrol masalah kesehatan.
Konsep Sehat dan Sakit ?
I'm healthy and that's really good.
I'm healthy too, but I'm
temperament, is it ok ?
I think you should go to
doctor
Konsep Sehat
WHO (1948) mendefinisikan “Health is a state of complete
physical, mental and social well-being and not merely the
absence of disease or infirmity”
Physical
Mental
SocialSempurna
Kesehatan adalah
keadaan sehat, baik
secara fisik, mental,
spritual maupun sosial
yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial
dan ekonomis (3).
Fisik
Mental
Produktif
Sosial
Spiritual
Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 36 tahun 2009
Konsep Sakit
Penyakit dalam kata penyakit (disease)
terkait dengan disfungsi dari fisiologi dan
psikologi (Last, 2001: 52), dimana status penyakit
dapat ditentukan oleh kriteria medis (4).
Penyakit (disease) = suatu kondisi adanya
gangguan dari stuktur atau fungsi normal bagian,
organ atau sistem tubuh yang dimanifestasikan
dengan sejumlah karakteristik dari gejala dan tanda
Sakit (illness)merupakan
sebuah proses abnormal dimana
aspek sosial, fisik, emosional atau
intelektual seseorang berada
dalam kondisi dan fungsi yang
menurun atau melemah
dibandingkan dengan kondisi
orang tersebut sebelumnya
(sumber ).
Sakit dalam kata illness bersifat subjektif terkait
dengan apa yang dirasakan individu. Dalam bahasa Inggis
dikenal pula istilah sickness.Sakit dalam kata sickness
terkait dengan disfungsi sosial(4).
Seseorang dikategorikan sakit atau
tidak didasarkan pada diagnosis yang
telah ditegakkan. Kriteria diagnosis
biasanya didasarkan pada gejala,
tanda, riwayat dan hasil tes
Sebagai contoh, seseorang diidentifikasi sebagai
penderitaTB Paru apabila telah menunjukkan
gejala dan tanda seperti batuk lebih dari dua
minggu, dan ditemukan bakteri penyebabTB Paru
pada pemeriksaan sputum.
Contoh laiinya, orang
yang mengalami
gangguan kejiwaan
seperti pasien
Schizopenia, secara
fisik mereka terlihat
sehat, namun secara
emosional sosial dan
psikologis mereka
termasuk kategori
sakit.
Emosional
Fisik
Intelektual
Psikologi
Sosial
KONDSIABNORMAL/MELEMAHNYA :
Ilustrasi definisi sakit
berdasarkan kamus
kedokterdan dan
Epidemiologi
BRAINSTORMING
▪ Coba anda jelaskan konsep sehat dan sakit
dengan satu atau dua penyakit atau kondisi
kesehatan yang anda ketahui?????
▪ 10 Minutues------ MAPPING NOW
Konsep Segitiga Epidemiologi
TRIAD EPIDEMIOLOGY
Lingkungan
Pejamu Agen
TRIAD EPIDEMIOLOGY
▪ Triad Epidemiologi atau segitiga epidemiologi
adalah suatu model yang mengilustrasikan
bagaimana penyakit menular menyebar. Triad
epidemiologi terdiri dari agen, pejamu (host)
dan lingkungan.
▪ Ketiga faktor ini saling terkait dan bersinergi
satu sama lain. Ketika salah satu dimensi tidak
seimbang, misal ketika imunitas pejamu rentan
atau lingkungan cuaca berubah, atau jumlah
sumber penyakit bertambah, akan
menyebabkan ketidakseimbangan kesehatan
seseorang yang akan menyebabkan sakit.
Inbalances State
Rantai Penularan Penyakit
AGENT
▪ Agen adalah faktor penyebab dapat berupa unsur mati
atau hidup yang terdapat dalam jumlah berlebih atau
kurang. Agen adalah mikroorganisme, zat kimia atau
radiasi yang ada, keberadaannya berlebihan atau faktor
seperti cenderung tidak ada dalam menimbulkan suatu
penyakit(4).
▪ Sejumlah besar mikroorganisme menyebabkan penyakit
pada manusia.Infeksi adalah masuk dan berkembangnya
(memperbanyak diri) agen menular pada pejamu. Infeksi
tidak sama dengan penyakit, beberapa infeksi tidak
menghasilkan penyakit klinis. Agen bisa meliputi, agen
biologik (virus, bakteri, protozoa dll), gizi (lemak jenuh,
kurang serat), dan fisika (cahaya, kelembaban)(8).
Karakteristik khusus dari setiap agen
penting dalam menentukan sifat infeksi,
yang ditentukan oleh faktor-faktor berikut
ini:(3, 6, 11)
▪ Dosis Infektif (Infektivitas) adalah jumlah yang diperlukan untuk
menyebabkan infeksi pada pejamu yang rentan. Dihitung dari jumlah
individu yang terinfeksi dibagi dengan jumlah individu yang beresiko
terhadap penyakit tertentu.
▪ Patogenisitas adalah kemampuan agen untuk berkembang biak
untuk menimbulkan penyakit klinis, diukur dengan rasio jumlah
orang yang terkena penyakit secara klinis dengan jumlah orang yang
terinfeksi dengan penyakit tertentu
▪ Virulensi adalah ukuran tingkat keparahan penyakit atau tingkat
agen memperparah kondisi suatu penyakit, yang dapat bervariasi
dari yang sangat rendah hingga sangat tinggi. Atau dengan kata lain
kemampuan penyakit untuk menyebabkan kematian.
Virulensi dihitung dari jumlah kasus klinis yang parah/stadium lanjut dibagi
dengan jumlah individu yang terinfeksi. Tingkat virulensi dipengaruhi oleh
jumlah bakteri, jalur masuk ke tubuh inang, mekanisme pertahanan inang, dan
faktor virulensi bakteri.
Karakteristik khusus dari setiap agen
penting dalam menentukan sifat infeksi,
yang ditentukan oleh faktor-faktor berikut
ini:(3, 6, 11)
▪ Reservoir Agen adalah habitat alami agen, yang mungkin
termasuk manusia, hewan dan sumber lingkungan.
▪ Sumber infeksi adalah orang atau objek tempat pejamu
ditularkan oleh agen penyebab penyakit. Informasi dari
reservoir dan sumber infeksi dibutuhkan untuk membuat
langkah-langkah pengendalian yang efektif. Sumber infeksi
yang penting adalah orang sebagai carier (pembawa) dimana
ia terinfeksi namun tidak menunjukkan gejala-gejala klinis.
Durasi pembawa penyakit bervariasi antara agen.
BIOLOGIK
FISIKA
KIMIAFISIK
GIZI
Faktor Agen
PEJAMU
▪ Faktor pejamu atauhost adalah orang atau
hewan termasuk burung dan artopoda yang
menyediakan tempat yang cocok untuk agen
infeksius agar tumbuh dan berkembangbiak
dalam kondisi alamiah. Titik-titik masuk (portal
of entry) ke pejamu bervariasi dengan agen
dan termasuk kulit, selaput lendir, dan
pernapasan dan saluran pencernaan(6).
GENETIK
RIWAYAT
PENYAKIT
UMUR
PSIKOLOGI
FISIOLOGI
IMUNITAS
Faktor Pejamu
LINGKUNGAN
▪ Faktor lingkungan adalah semua unsur diluar dari
faktor individu pejamu yang mempengaruhi status
kesehatan populasi, meliputi faktor sosial ekonomi,
lingkungan biologi dan lingkungan fisik
Lingkungan memainkan peran penting dalam
perkembangan penyakit menular. sanitasi umum,
suhu, polusi udara, cuaca, dan kualitas air
merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi
semua tahap dalam rantai infeksi.
▪ Nyamuk akan sangat mudah berkembang biak
pada musim hujan. Selain itu, faktor sosial ekonomi,
seperti kepadatan kondisi perumahan, ketersediaan
makanan, kepadatan penduduk dan kemiskinan
adalah sangat penting (3, 4, 8)
Faktor Lingkungan
One example of a
disease, apply
TRIAD
EPIDEMIOLOGY
Group Discussion
NEXT MEETING
RIWAYAT ALAMIAH
PENYAKIT
TINGKAT PENCEGAHAN
EPIDEMIOLOGI
Konsep Pencegahan Epidemiologi
REFERENSI
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan
masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo (in progress)
THANK YOU!
FORYOUR ATTENTION
Website:
www.metopidfkmunsri.blogspot.com
Email :
najem240783@yahoo.com
Facebook:
Najmah Usman
SALAM CERDAS, TIADA BATAS UNTUK MENJADI CERDAS
DESIGNED
BY HARUN AL RASYID

More Related Content

What's hot

05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakitSyahrum Syuib
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahrickygunawan84
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologilasnisiregar
 
Materi inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanMateri inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanTini Wartini
 
Konsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakitKonsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakitzrago
 
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahanBAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahanNajMah Usman
 
Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)NajMah Usman
 
Metodologi penelitian, desain studi &
Metodologi penelitian, desain  studi &Metodologi penelitian, desain  studi &
Metodologi penelitian, desain studi &Ira Masykura
 
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakatpenilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakataderianofrianti
 
Skrining epidemiologi 2
Skrining epidemiologi 2Skrining epidemiologi 2
Skrining epidemiologi 2HMRojali
 
Konsep penularan penyakit
Konsep penularan penyakitKonsep penularan penyakit
Konsep penularan penyakitanwar marzuki
 
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)NajMah Usman
 
Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1Okta Rostalia
 

What's hot (20)

05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
 
Sejarah Dan Perkembangan Epidemiologi
Sejarah Dan Perkembangan EpidemiologiSejarah Dan Perkembangan Epidemiologi
Sejarah Dan Perkembangan Epidemiologi
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabah
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
 
Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi
 
Materi inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanMateri inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatan
 
Materi case control
Materi case controlMateri case control
Materi case control
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
Konsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakitKonsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakit
 
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahanBAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
 
Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)
 
Metodologi penelitian, desain studi &
Metodologi penelitian, desain  studi &Metodologi penelitian, desain  studi &
Metodologi penelitian, desain studi &
 
Sejarah dan peristiwa bersejarah epidemiologi
Sejarah dan peristiwa bersejarah epidemiologiSejarah dan peristiwa bersejarah epidemiologi
Sejarah dan peristiwa bersejarah epidemiologi
 
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakatpenilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
Skrining epidemiologi 2
Skrining epidemiologi 2Skrining epidemiologi 2
Skrining epidemiologi 2
 
Rantai Penularan Penyakit
Rantai Penularan PenyakitRantai Penularan Penyakit
Rantai Penularan Penyakit
 
Konsep penularan penyakit
Konsep penularan penyakitKonsep penularan penyakit
Konsep penularan penyakit
 
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
 
Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1
 

Viewers also liked

MAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exact
MAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exactMAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exact
MAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exactNajMah Usman
 
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular EbolaBAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular EbolaNajMah Usman
 
MAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSS
MAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSSMAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSS
MAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSSNajMah Usman
 
Bab vi studi desain epidemiologi
Bab vi studi desain epidemiologiBab vi studi desain epidemiologi
Bab vi studi desain epidemiologiNajMah Usman
 
MAD Konsep P value dan Confidence Interval
MAD Konsep P value dan Confidence IntervalMAD Konsep P value dan Confidence Interval
MAD Konsep P value dan Confidence IntervalNajMah Usman
 
Bab 1 Mengenal Stata
Bab 1 Mengenal StataBab 1 Mengenal Stata
Bab 1 Mengenal StataNajMah Usman
 
MAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSS
MAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSSMAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSS
MAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSSNajMah Usman
 
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologiBab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologiNajMah Usman
 
Bab iv faktor perancu (part 1)
Bab iv faktor perancu (part 1)Bab iv faktor perancu (part 1)
Bab iv faktor perancu (part 1)NajMah Usman
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)NajMah Usman
 
Bab iii konsep standardisasi (part 2)
Bab iii konsep standardisasi (part 2)Bab iii konsep standardisasi (part 2)
Bab iii konsep standardisasi (part 2)NajMah Usman
 
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1NajMah Usman
 
Bab iv faktor perancu (part 2)
Bab iv faktor perancu (part 2)Bab iv faktor perancu (part 2)
Bab iv faktor perancu (part 2)NajMah Usman
 
MAD uji student t test and anova
MAD uji student t test and anovaMAD uji student t test and anova
MAD uji student t test and anovaNajMah Usman
 
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burung
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burungBAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burung
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burungNajMah Usman
 
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPABAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPANajMah Usman
 

Viewers also liked (17)

MAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exact
MAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exactMAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exact
MAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exact
 
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular EbolaBAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
 
MAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSS
MAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSSMAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSS
MAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSS
 
Bab vi studi desain epidemiologi
Bab vi studi desain epidemiologiBab vi studi desain epidemiologi
Bab vi studi desain epidemiologi
 
MAD Konsep P value dan Confidence Interval
MAD Konsep P value dan Confidence IntervalMAD Konsep P value dan Confidence Interval
MAD Konsep P value dan Confidence Interval
 
Bab 1 Mengenal Stata
Bab 1 Mengenal StataBab 1 Mengenal Stata
Bab 1 Mengenal Stata
 
MAD UJI HIPOTESA
MAD UJI HIPOTESA MAD UJI HIPOTESA
MAD UJI HIPOTESA
 
MAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSS
MAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSSMAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSS
MAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSS
 
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologiBab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
 
Bab iv faktor perancu (part 1)
Bab iv faktor perancu (part 1)Bab iv faktor perancu (part 1)
Bab iv faktor perancu (part 1)
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
 
Bab iii konsep standardisasi (part 2)
Bab iii konsep standardisasi (part 2)Bab iii konsep standardisasi (part 2)
Bab iii konsep standardisasi (part 2)
 
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
 
Bab iv faktor perancu (part 2)
Bab iv faktor perancu (part 2)Bab iv faktor perancu (part 2)
Bab iv faktor perancu (part 2)
 
MAD uji student t test and anova
MAD uji student t test and anovaMAD uji student t test and anova
MAD uji student t test and anova
 
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burung
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burungBAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burung
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burung
 
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPABAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
 

Similar to TRIAD EPIDEMIOLOGY

Epidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananEpidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananHayar Laode
 
Pengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiPengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiSariana Csg
 
GTsiompah_ Konsep Sakit dan Variabel Epidemiologi.pdf
GTsiompah_ Konsep Sakit dan Variabel Epidemiologi.pdfGTsiompah_ Konsep Sakit dan Variabel Epidemiologi.pdf
GTsiompah_ Konsep Sakit dan Variabel Epidemiologi.pdfTsiompahGREG
 
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfMI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfAsepSaefunnajat
 
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMakalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMansurudin Rafa
 
Handout epid-bidan
Handout epid-bidanHandout epid-bidan
Handout epid-bidanNico Robin
 
pengantar epidemilogi
pengantar epidemilogipengantar epidemilogi
pengantar epidemilogiRai Syifa
 
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...CeceLisa
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiAnggita Dewi
 
Makalah penyakit menular
Makalah penyakit menularMakalah penyakit menular
Makalah penyakit menularWarnet Raha
 
Ilmu kebidanan
Ilmu kebidananIlmu kebidanan
Ilmu kebidananRivai Sam
 
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Pangestu S
 
1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.pptx
1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.pptx1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.pptx
1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.pptxRabiatulAdewia
 

Similar to TRIAD EPIDEMIOLOGY (20)

Pokok bahasan 1
Pokok bahasan 1Pokok bahasan 1
Pokok bahasan 1
 
Epidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananEpidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidanan
 
Pengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiPengantar Epidemiologi
Pengantar Epidemiologi
 
GTsiompah_ Konsep Sakit dan Variabel Epidemiologi.pdf
GTsiompah_ Konsep Sakit dan Variabel Epidemiologi.pdfGTsiompah_ Konsep Sakit dan Variabel Epidemiologi.pdf
GTsiompah_ Konsep Sakit dan Variabel Epidemiologi.pdf
 
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfMI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
 
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMakalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menular
 
Handout epid-bidan
Handout epid-bidanHandout epid-bidan
Handout epid-bidan
 
pengantar epidemilogi
pengantar epidemilogipengantar epidemilogi
pengantar epidemilogi
 
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologi
 
Makalah penyakit menular
Makalah penyakit menularMakalah penyakit menular
Makalah penyakit menular
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
 
Makalah penyakit menular
Makalah penyakit menularMakalah penyakit menular
Makalah penyakit menular
 
Ilmu kebidanan
Ilmu kebidananIlmu kebidanan
Ilmu kebidanan
 
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
 
2.pptx
2.pptx2.pptx
2.pptx
 
1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.pptx
1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.pptx1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.pptx
1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.pptx
 
Kaedah epidemiologi
Kaedah epidemiologiKaedah epidemiologi
Kaedah epidemiologi
 
Epidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptxEpidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptx
 

More from NajMah Usman

Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)NajMah Usman
 
Social Epidemiology: Social determinants of health
Social Epidemiology: Social determinants of healthSocial Epidemiology: Social determinants of health
Social Epidemiology: Social determinants of healthNajMah Usman
 
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)NajMah Usman
 
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)NajMah Usman
 
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)NajMah Usman
 
Analisa Tematik (Thematic analytic)
Analisa Tematik (Thematic analytic)Analisa Tematik (Thematic analytic)
Analisa Tematik (Thematic analytic)NajMah Usman
 
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasBab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasNajMah Usman
 
Bab 5 analisis deskriptif pada SPSS
Bab 5 analisis deskriptif pada  SPSSBab 5 analisis deskriptif pada  SPSS
Bab 5 analisis deskriptif pada SPSSNajMah Usman
 
Bab 13 paired t test
Bab 13 paired t testBab 13 paired t test
Bab 13 paired t testNajMah Usman
 
Bab 12 uji anova stata dan spss
Bab 12 uji anova stata dan    spssBab 12 uji anova stata dan    spss
Bab 12 uji anova stata dan spssNajMah Usman
 
Bab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tesBab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tesNajMah Usman
 
Bab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spssBab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spssNajMah Usman
 
Bab 9 aplikasi uji regresi linear sederhana dan berganda
Bab 9 aplikasi uji regresi linear  sederhana dan bergandaBab 9 aplikasi uji regresi linear  sederhana dan berganda
Bab 9 aplikasi uji regresi linear sederhana dan bergandaNajMah Usman
 
Bab 8 analisis regresi logistik sederhana dengan spss
Bab 8 analisis regresi logistik  sederhana dengan spssBab 8 analisis regresi logistik  sederhana dengan spss
Bab 8 analisis regresi logistik sederhana dengan spssNajMah Usman
 
Bab 7 analisis spss data sekunder
Bab 7 analisis spss data sekunderBab 7 analisis spss data sekunder
Bab 7 analisis spss data sekunderNajMah Usman
 
Bab 6 analisa deskriptif ii data kesehatan dengan spss
Bab 6 analisa deskriptif ii data   kesehatan dengan spssBab 6 analisa deskriptif ii data   kesehatan dengan spss
Bab 6 analisa deskriptif ii data kesehatan dengan spssNajMah Usman
 
Bab 5 analisis deskriptif pada spss
Bab 5 analisis deskriptif pada  spssBab 5 analisis deskriptif pada  spss
Bab 5 analisis deskriptif pada spssNajMah Usman
 
Bab 4 aplikasi stata pada regresi cox (STATA)
Bab 4 aplikasi stata pada regresi   cox (STATA)Bab 4 aplikasi stata pada regresi   cox (STATA)
Bab 4 aplikasi stata pada regresi cox (STATA)NajMah Usman
 
Bab 2 univariat, logistik sederhana dan berganda pada STATA
Bab 2 univariat, logistik sederhana  dan berganda pada STATABab 2 univariat, logistik sederhana  dan berganda pada STATA
Bab 2 univariat, logistik sederhana dan berganda pada STATANajMah Usman
 
BAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue
BAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah DengueBAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue
BAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah DengueNajMah Usman
 

More from NajMah Usman (20)

Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
 
Social Epidemiology: Social determinants of health
Social Epidemiology: Social determinants of healthSocial Epidemiology: Social determinants of health
Social Epidemiology: Social determinants of health
 
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
 
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
 
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
 
Analisa Tematik (Thematic analytic)
Analisa Tematik (Thematic analytic)Analisa Tematik (Thematic analytic)
Analisa Tematik (Thematic analytic)
 
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasBab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
 
Bab 5 analisis deskriptif pada SPSS
Bab 5 analisis deskriptif pada  SPSSBab 5 analisis deskriptif pada  SPSS
Bab 5 analisis deskriptif pada SPSS
 
Bab 13 paired t test
Bab 13 paired t testBab 13 paired t test
Bab 13 paired t test
 
Bab 12 uji anova stata dan spss
Bab 12 uji anova stata dan    spssBab 12 uji anova stata dan    spss
Bab 12 uji anova stata dan spss
 
Bab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tesBab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tes
 
Bab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spssBab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spss
 
Bab 9 aplikasi uji regresi linear sederhana dan berganda
Bab 9 aplikasi uji regresi linear  sederhana dan bergandaBab 9 aplikasi uji regresi linear  sederhana dan berganda
Bab 9 aplikasi uji regresi linear sederhana dan berganda
 
Bab 8 analisis regresi logistik sederhana dengan spss
Bab 8 analisis regresi logistik  sederhana dengan spssBab 8 analisis regresi logistik  sederhana dengan spss
Bab 8 analisis regresi logistik sederhana dengan spss
 
Bab 7 analisis spss data sekunder
Bab 7 analisis spss data sekunderBab 7 analisis spss data sekunder
Bab 7 analisis spss data sekunder
 
Bab 6 analisa deskriptif ii data kesehatan dengan spss
Bab 6 analisa deskriptif ii data   kesehatan dengan spssBab 6 analisa deskriptif ii data   kesehatan dengan spss
Bab 6 analisa deskriptif ii data kesehatan dengan spss
 
Bab 5 analisis deskriptif pada spss
Bab 5 analisis deskriptif pada  spssBab 5 analisis deskriptif pada  spss
Bab 5 analisis deskriptif pada spss
 
Bab 4 aplikasi stata pada regresi cox (STATA)
Bab 4 aplikasi stata pada regresi   cox (STATA)Bab 4 aplikasi stata pada regresi   cox (STATA)
Bab 4 aplikasi stata pada regresi cox (STATA)
 
Bab 2 univariat, logistik sederhana dan berganda pada STATA
Bab 2 univariat, logistik sederhana  dan berganda pada STATABab 2 univariat, logistik sederhana  dan berganda pada STATA
Bab 2 univariat, logistik sederhana dan berganda pada STATA
 
BAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue
BAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah DengueBAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue
BAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue
 

Recently uploaded

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 

Recently uploaded (20)

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 

TRIAD EPIDEMIOLOGY

  • 1. KONSEP SEHAT SAKIT & TRIAD EPIDEMIOLOGI Website: www.metopidfkmunsri.blogspot.com Email : najem240783@yahoo.com Facebook: Najmah Usman NAJMAH, SKM, MPH | FACULTY OF PUBLIC HEALTH | SRIWIJAYA UNIVERSITY EDISI EPIDEMIOLOGI
  • 3. Ilmu tentang epidemi /kejadian penyakit (The science of epidemics) Studi tentang distribusi dan determinan penyakit pada manusia (The study of the distribution and determinants of disease in humans) Concise Oxford Dictionary, 1964 (MacMahon and Pugh, 1970)
  • 4. Last, 2001 Ilmu tentang kejadian penyakit (The science of the occurance of illness)
  • 5. Term Penjelasan Studi Terdiri dari, surveilans pengamatan, pengujian hipotesis, penelitian dan percobaan analitis. Distribusi Merujuk pada analisis: waktu, orang, tempat dan kelompok orang yang terkena dampak. Determinan Meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan: biologi, kimia, fisik, sosial, budaya, ekonomi, genetik dan perilaku. Kondisi kesehatan Merujuk kepada: penyakit, penyebab kematian, perilaku seperti penggunaan tembakau, keadaan kesehatan yang positif, reaksi terhadap upaya pencegahan dan penyediaan dan penggunaan layanan kesehatan. Populasi Spesifik Termasuk orang-orang dengan karakteristik yang dapat diidentifikasi, seperti kelompok kerja. Penerapan pencegahan dan pengendalian Tujuan kesehatan masyarakat mempromosikan, melindungi, dan memulihkan kesehatan Penjelasan Definisi Epidemiologi
  • 6. Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa EPIDEMIOLOGI mempelajari tentang distribusi dan determinan kejadian penyakit dan kondisi kesehatan lainnya pada populasi umum atau khusus untuk memberikan masukan kebijakan kesehatan dalam mengontrol masalah kesehatan.
  • 7. Konsep Sehat dan Sakit ? I'm healthy and that's really good. I'm healthy too, but I'm temperament, is it ok ? I think you should go to doctor
  • 8. Konsep Sehat WHO (1948) mendefinisikan “Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity” Physical Mental SocialSempurna
  • 9. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (3). Fisik Mental Produktif Sosial Spiritual Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
  • 10.
  • 11. Konsep Sakit Penyakit dalam kata penyakit (disease) terkait dengan disfungsi dari fisiologi dan psikologi (Last, 2001: 52), dimana status penyakit dapat ditentukan oleh kriteria medis (4). Penyakit (disease) = suatu kondisi adanya gangguan dari stuktur atau fungsi normal bagian, organ atau sistem tubuh yang dimanifestasikan dengan sejumlah karakteristik dari gejala dan tanda
  • 12. Sakit (illness)merupakan sebuah proses abnormal dimana aspek sosial, fisik, emosional atau intelektual seseorang berada dalam kondisi dan fungsi yang menurun atau melemah dibandingkan dengan kondisi orang tersebut sebelumnya (sumber ). Sakit dalam kata illness bersifat subjektif terkait dengan apa yang dirasakan individu. Dalam bahasa Inggis dikenal pula istilah sickness.Sakit dalam kata sickness terkait dengan disfungsi sosial(4).
  • 13. Seseorang dikategorikan sakit atau tidak didasarkan pada diagnosis yang telah ditegakkan. Kriteria diagnosis biasanya didasarkan pada gejala, tanda, riwayat dan hasil tes Sebagai contoh, seseorang diidentifikasi sebagai penderitaTB Paru apabila telah menunjukkan gejala dan tanda seperti batuk lebih dari dua minggu, dan ditemukan bakteri penyebabTB Paru pada pemeriksaan sputum.
  • 14. Contoh laiinya, orang yang mengalami gangguan kejiwaan seperti pasien Schizopenia, secara fisik mereka terlihat sehat, namun secara emosional sosial dan psikologis mereka termasuk kategori sakit. Emosional Fisik Intelektual Psikologi Sosial KONDSIABNORMAL/MELEMAHNYA : Ilustrasi definisi sakit berdasarkan kamus kedokterdan dan Epidemiologi
  • 15.
  • 16. BRAINSTORMING ▪ Coba anda jelaskan konsep sehat dan sakit dengan satu atau dua penyakit atau kondisi kesehatan yang anda ketahui????? ▪ 10 Minutues------ MAPPING NOW
  • 17. Konsep Segitiga Epidemiologi TRIAD EPIDEMIOLOGY Lingkungan Pejamu Agen
  • 18. TRIAD EPIDEMIOLOGY ▪ Triad Epidemiologi atau segitiga epidemiologi adalah suatu model yang mengilustrasikan bagaimana penyakit menular menyebar. Triad epidemiologi terdiri dari agen, pejamu (host) dan lingkungan. ▪ Ketiga faktor ini saling terkait dan bersinergi satu sama lain. Ketika salah satu dimensi tidak seimbang, misal ketika imunitas pejamu rentan atau lingkungan cuaca berubah, atau jumlah sumber penyakit bertambah, akan menyebabkan ketidakseimbangan kesehatan seseorang yang akan menyebabkan sakit.
  • 21. AGENT ▪ Agen adalah faktor penyebab dapat berupa unsur mati atau hidup yang terdapat dalam jumlah berlebih atau kurang. Agen adalah mikroorganisme, zat kimia atau radiasi yang ada, keberadaannya berlebihan atau faktor seperti cenderung tidak ada dalam menimbulkan suatu penyakit(4). ▪ Sejumlah besar mikroorganisme menyebabkan penyakit pada manusia.Infeksi adalah masuk dan berkembangnya (memperbanyak diri) agen menular pada pejamu. Infeksi tidak sama dengan penyakit, beberapa infeksi tidak menghasilkan penyakit klinis. Agen bisa meliputi, agen biologik (virus, bakteri, protozoa dll), gizi (lemak jenuh, kurang serat), dan fisika (cahaya, kelembaban)(8).
  • 22. Karakteristik khusus dari setiap agen penting dalam menentukan sifat infeksi, yang ditentukan oleh faktor-faktor berikut ini:(3, 6, 11) ▪ Dosis Infektif (Infektivitas) adalah jumlah yang diperlukan untuk menyebabkan infeksi pada pejamu yang rentan. Dihitung dari jumlah individu yang terinfeksi dibagi dengan jumlah individu yang beresiko terhadap penyakit tertentu. ▪ Patogenisitas adalah kemampuan agen untuk berkembang biak untuk menimbulkan penyakit klinis, diukur dengan rasio jumlah orang yang terkena penyakit secara klinis dengan jumlah orang yang terinfeksi dengan penyakit tertentu ▪ Virulensi adalah ukuran tingkat keparahan penyakit atau tingkat agen memperparah kondisi suatu penyakit, yang dapat bervariasi dari yang sangat rendah hingga sangat tinggi. Atau dengan kata lain kemampuan penyakit untuk menyebabkan kematian. Virulensi dihitung dari jumlah kasus klinis yang parah/stadium lanjut dibagi dengan jumlah individu yang terinfeksi. Tingkat virulensi dipengaruhi oleh jumlah bakteri, jalur masuk ke tubuh inang, mekanisme pertahanan inang, dan faktor virulensi bakteri.
  • 23. Karakteristik khusus dari setiap agen penting dalam menentukan sifat infeksi, yang ditentukan oleh faktor-faktor berikut ini:(3, 6, 11) ▪ Reservoir Agen adalah habitat alami agen, yang mungkin termasuk manusia, hewan dan sumber lingkungan. ▪ Sumber infeksi adalah orang atau objek tempat pejamu ditularkan oleh agen penyebab penyakit. Informasi dari reservoir dan sumber infeksi dibutuhkan untuk membuat langkah-langkah pengendalian yang efektif. Sumber infeksi yang penting adalah orang sebagai carier (pembawa) dimana ia terinfeksi namun tidak menunjukkan gejala-gejala klinis. Durasi pembawa penyakit bervariasi antara agen.
  • 25. PEJAMU ▪ Faktor pejamu atauhost adalah orang atau hewan termasuk burung dan artopoda yang menyediakan tempat yang cocok untuk agen infeksius agar tumbuh dan berkembangbiak dalam kondisi alamiah. Titik-titik masuk (portal of entry) ke pejamu bervariasi dengan agen dan termasuk kulit, selaput lendir, dan pernapasan dan saluran pencernaan(6).
  • 27. LINGKUNGAN ▪ Faktor lingkungan adalah semua unsur diluar dari faktor individu pejamu yang mempengaruhi status kesehatan populasi, meliputi faktor sosial ekonomi, lingkungan biologi dan lingkungan fisik Lingkungan memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit menular. sanitasi umum, suhu, polusi udara, cuaca, dan kualitas air merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi semua tahap dalam rantai infeksi. ▪ Nyamuk akan sangat mudah berkembang biak pada musim hujan. Selain itu, faktor sosial ekonomi, seperti kepadatan kondisi perumahan, ketersediaan makanan, kepadatan penduduk dan kemiskinan adalah sangat penting (3, 4, 8)
  • 29. One example of a disease, apply TRIAD EPIDEMIOLOGY Group Discussion
  • 32. REFERENSI Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo (in progress)
  • 33. THANK YOU! FORYOUR ATTENTION Website: www.metopidfkmunsri.blogspot.com Email : najem240783@yahoo.com Facebook: Najmah Usman SALAM CERDAS, TIADA BATAS UNTUK MENJADI CERDAS DESIGNED BY HARUN AL RASYID

Editor's Notes

  1. Assalamualaikum Warahmatullahiwabarakatu, Pada Pertemuan E-learning kali ini, kita akan mempelajari tentang Konsep Sehat sakit serta triad Epidemiologi.
  2. Sebelum Memasuki materi minggu ini mari kita review sedikit materi minggu kemarin..
  3. . Ada beberapa definisi Epidemiologi yang perlu kita ketahui;(3). 1) Ilmu tentang epidemi /kejadian penyakit (The science of epidemics) (Concise Oxford Dictionary, 1964); Studi tentang distribusi dan determinan penyakit pada manusia (The study of the distribution and determinants of disease in humans) (MacMahon and Pugh, 1970)
  4. Ilmu tentang kejadian penyakit (The science of the occurance of illness) (Miettinen, 1978) Last (2001) menjelaskan dalam kamus Epidemiologi makna dari definisinya sebagai berikut: Epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan determinan suatu kondisi kesehatan di populasi khusus/tertentu dan tujuan pelaksanaan studi ini adalah untuk mengendalikan masalah kesehatan. . Studi ini termasuk ‘surveilans, observasi, menguji hipotesa, penelitian analisis dan uji coba.
  5. Studi Terdiri dari, surveilans pengamatan, pengujian hipotesis, penelitian dan percobaan analitis. Distribusi Merujuk pada analisis: waktu, orang, tempat dan kelompok orang yang terkena dampak. Determinan Meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan: biologi, kimia, fisik, sosial, budaya, ekonomi, genetik dan perilaku. Kondisi kesehatan Merujuk kepada: penyakit, penyebab kematian, perilaku seperti penggunaan tembakau, keadaan kesehatan yang positif, reaksi terhadap upaya pencegahan dan penyediaan dan penggunaan layanan kesehatan. Populasi Spesifik Termasuk orang-orang dengan karakteristik yang dapat diidentifikasi, seperti kelompok kerja. Penerapan pencegahan dan pengendalian Tujuan kesehatan masyarakat mempromosikan, melindungi, dan memulihkan kesehatan
  6. Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa EPIDEMIOLOGI mempelajari tentang distribusi dan determinan kejadian penyakit dan kondisi kesehatan lainnya pada populasi umum atau khusus untuk memberikan masukan kebijakan kesehatan dalam mengontrol masalah kesehatan.
  7. Kita sering mendengar istilah latin yang cukup terkenal “mens sana in corporisano”, yang artinya “didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”. Dari nomenklatur ini apa yang dapat kita lihat?? Apakah setiap mereka yang ‘sehat fisik’ akan ‘sehat jiwa’ ? Bagaimana dengan istilah justifikasi masyarakat ‘orang gila’ terhadap mereka yang mengalami gangguan psikotik ? Penderita psikotik rata-rata memiliki kondisi fisik yang sehat, namun apakah jiwa mereka sehat ? Bagaimana sebenarnya konsep sehat ? Siapakah yang dikatakan sehat ? Dan siapa pula yang dikatakan sakit ? Kita akan mulai membahasanya.
  8. Perkembangan teknologi dan budaya merubah cara pandang masyarakat dengan meninggalkan konsep sakit dan mulai menganut ke arah konsep sehat. Masyarakat cenderung sadar akan pentingnya sehat dan melakukan tindakan preventif seperti pemeriksaan kesehatan berkala, imunisasi, tes pas-smear dan tindakan preventif lainnya agak tidak jatuh sakit.(1). Banyak definisi dan konsep sehat yang disampaikan, beberapa diantaranya menurut WHO. WHO (1948menyatakan bahwa sehat mengandung 3 hal yakni sempurna secara fisik, sempurna secara mental, dan sempurna secara sosial. Selain itu sehat tidak hanya dibatasi oleh terbebas dari penyakit atau terbebas dari kelemahan. Definisi ini mendapat kritik karena sulit mendefinisikan dan mengukur yang dimaksud dengan kondisi sempurna (2).
  9. Definisi kesehatan lain yang lebih komprehensif tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 yang menyebutkan kesehatan adalahmkeadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (3).
  10. Penyakit (disease) dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi adanya penyimpangan atau gangguan dari stuktur atau fungsi normal bagian, organ atau sistem tubuh yang dimanifestasikan dengan sejumlah karakteristik dari gejala dan tanda, baik etiologi, patologi, dan prognosis diketahui maupun tidak diketahui . Penyakit dalam kata penyakit (disease) terkait dengan disfungsi dari fisiologi dan psikologi (Last, 2001: 52), dimana status penyakit dapat ditentukan oleh kriteria medis (4).
  11. Triad Epidemiologi atau segitiga epidemiologi adalah suatu model yang mengilustrasikan bagaimana penyakit menular menyebar. Triad epidemiologi terdiri dari agen, pejamu (host) dan lingkungan. Ketiga faktor ini saling terkait dan bersinergi satu sama lain. Ketika salah satu dimensi tidak seimbang, misal ketika imunitas pejamu rentan atau lingkungan cuaca berubah, atau jumlah sumber penyakit bertambah, akan menyebabkan ketidakseimbangan kesehatan seseorang yang akan menyebabkan sakit.
  12. Keadaan berpenyakit disebabkan ketidakseimbangan segitiga epidemiologi pada kondisi A (agen bertambah), B (kondisi pejamu rentan), C dan D (Ketidaseimbangann karena perubahan lingkungan)
  13. Penyakit menular terjadi sebagai hasil interaksi antara agen, pejamu dan lingkungan serta proses transmisi diantaranya. Pengendalian penyakit tersebut dapat mencakup perubahan satu atau lebih dari komponen ini, yang semuanya dipengaruhi oleh lingkungan. Penyakit ini dapat memiliki berbagai efek dan bervariasi, mulai dari infeksi, kemudian kondisi normal seperti biasa (tanpa tanda-tanda atau gejala). Beberapa istilah dalam rantai penularan adalah Reservoir, Human Reservoir, Zoonosis, Vektor, Portal of Exit, Portal of Entry, Transmisi Langsung (direct contact) dan Transmisi tidak langsung (indirect contact). Istilah Definisi Reservoir Reservoir agen menular adalah habitat di mana agen biasanya hidup, tumbuh, dan berkembang biak. Yang termasuk Reservoir adalah manusia, hewan, dan lingkungan. Reservoir bisa jadi menjadi sumberdari mana agen ditularkan ke pejamu ataupun tidak. Misalnya, reservoir Clostridium botulinum adalah tanah, tetapi sumber dari kebanyakan infeksi botulisme dari makanan kaleng yang mengandung spora C. Botulinum   Human Reservoir   Reservoir manusia.Banyakpenyakit menular umummemilikireservoirmanusia.Penyakityang ditularkandari orang ke orangtanpa perantaratermasuk penyakitmenular seksual, campak, gondok, infeksi streptokokus, danbanyakpatogenpernafasan. Karena manusiaadalah satu-satunyareservoir untukvirus cacar, yang terjadi secara alamicacardapat ditularkan setelah kasusmanusia terakhirdiidentifikasidandiisolasi Zoonosis Zoonosismengacu padapenyakit menularyangditularkansecara alamiahdari hewanvertebratake manusia, contohnya brucellosis(sapi dan babi), anthrax(domba), plague(hewan pengerat), trichinellosis/trichinosis(babi), tularemia(kelinci), danrabies(kelelawar, musang, anjing, dan mamalia lainnya). Vektor Binatang, paling seringarthropoda(misalnya serangga), yangmenularkan zat pathogendariorang yang terinfeksidan ditularkan keindividu yang rentan/beresiko Portal of Exit Jalan dimana patogen meninggalkan inangnya. Portal keluar biasanya sesuai dengan tempat di mana patogen berada. Misalnya, virus influenza dan bakteriMycobacteriumtuberculosiskeluar dari saluran pernapasan, schistosomes melalui urin, vibrio kolera di tinja. Beberapa agen yang ditularkan melalui darah dapat keluar dengan menyeberangi plasenta dari ibu ke janin (rubella, sifilis, toksoplasmosis), sementara yang lain keluar melalui luka atau jarum pada kulit (hepatitis B) atau arthropoda penghisap darah (malaria). Pintu Masuk (Portal of Entr)   Mengacu pada cara patogen memasuki pejamu yang rentan. Pintu masuk ke pejamu harus melalui ke jaringan tubuh di mana patogen dapat berkembang biak atau racun dapat menyebar.   Transmisi Langsung (direct contact) Kontak langsung adalah penularan penyakit melalui kulit ke kuli (skin to skin), ciuman, dan hubungan seksual. Kontak langsung juga mengacu pada kontak dengan tanah atau vegetasi . Misal, infeksi mononukleosis ("mencium penyakit") dan Gonore yang menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung. Cacing tambang menyebar melalui kontak langsung dengan tanah yang terkontaminasi Transmisi tidak langsung (indirect contact) Transmisi tidak langsung mengacu pada penularan agen infeksius dari reservoir ke pejamu oleh partikel tersuspensi udara (airborne), benda mati (vehicle) , atau vektor.
  14. Agen adalah faktor penyebab dapat berupa unsur mati atau hidup yang terdapat dalam jumlah berlebih atau kurang. Agen adalah mikroorganisme, zat kimia atau radiasi yang ada, keberadaannya berlebihan atau faktor seperti cenderung tidak ada dalam menimbulkan suatu penyakit(4). Sejumlah besar mikroorganisme menyebabkan penyakit pada manusia.Infeksi adalah masuk dan berkembangnya (memperbanyak diri) agen menular pada pejamu. Infeksi tidak sama dengan penyakit, beberapa infeksi tidak menghasilkan penyakit klinis. Agen bisa meliputi, agen biologik (virus, bakteri, protozoa dll), gizi (lemak jenuh, kurang serat), dan fisika (cahaya, kelembaban)(8).
  15. Karakteristik khusus dari setiap agen penting dalam menentukan sifat infeksi, yang ditentukan oleh faktor-faktor berikut ini:(3, 6, 11) Dosis Infektif (Infektivitas) adalah jumlah yang diperlukan untuk menyebabkan infeksi pada pejamu yang rentan. Dihitung dari jumlah individu yang terinfeksi dibagi dengan jumlah individu yang beresiko terhadap penyakit tertentu. Patogenisitas adalah kemampuan agen untuk berkembang biak untuk menimbulkan penyakit klinis, diukur dengan rasio jumlah orang yang terkena penyakit secara klinis dengan jumlah orang yang terinfeksi dengan penyakit tertentu Virulensi adalah ukuran tingkat keparahan penyakit atau tingkat agen memperparah kondisi suatu penyakit, yang dapat bervariasi dari yang sangat rendah hingga sangat tinggi. Atau dengan kata lain kemampuan penyakit untuk menyebabkan kematian. Virulensi dihitung dari jumlah kasus klinis yang parah/stadium lanjut dibagi dengan jumlah individu yang terinfeksi. Tingkat virulensi dipengaruhi oleh jumlah bakteri, jalur masuk ke tubuh inang, mekanisme pertahanan inang, dan faktor virulensi bakteri.
  16. Reservoir Agen adalah habitat alami agen, yang mungkin termasuk manusia, hewan dan sumber lingkungan. Sumber infeksi adalah orang atau objek tempat pejamu ditularkan oleh agen penyebab penyakit. Informasi dari reservoir dan sumber infeksi dibutuhkan untuk membuat langkah-langkah pengendalian yang efektif. Sumber infeksi yang penting adalah orang sebagai carier (pembawa) dimana ia terinfeksi namun tidak menunjukkan gejala-gejala klinis. Durasi pembawa penyakit bervariasi antara agen.
  17. Agen adalah faktor penyebab dapat berupa unsur mati atau hidup yang terdapat dalam jumlah berlebih atau kurang. Agen adalah mikroorganisme, zat kimia atau radiasi yang ada, keberadaannya berlebihan atau faktor seperti cenderung tidak ada dalam menimbulkan suatu penyakit. Agen bisa meliputi, agen biologik (virus, bakteri, protozoa), nutrisi (lemak jenuh, kurang serat), dan fisika (cahaya, kelembaban).
  18. Faktor pejamu atauhost adalah orang atau hewan termasuk burung dan artopoda yang menyediakan tempat yang cocok untuk agen infeksius agar tumbuh dan berkembangbiak dalam kondisi alamiah. Titik-titik masuk (portal of entry) ke pejamu bervariasi dengan agen dan termasuk kulit, selaput lendir, dan pernapasan dan saluran pencernaan(6). Faktor penjamu bisa meliputi faktor genetik, riwayat penyakit, umur, jenis kelamin, psikologi, fisiologi dan imunitas (8). Sebagai contoh Imunisasi Pasif. Antibodi dibentuk sebagai bagian dari respon kekebalan alami terhadap patogen dapat diperoleh dari donor darah dan setelah terkena/terpajan beberapa penyakit (seperti rabies, difteri, varicella-zoster dan hepatitis B) kepada orang-orang yang belum diimunisasi secara memadai. Transmisi pasif lainnya seperti antibodi dari ibu melalui plasenta juga dapat memberikan resistensi terhadap infeksi pada janin.
  19. Faktor pejamu atau host adalah orang atau hewan termasuk burung dan artopoda yang menyediakan tempat yang cocok untuk agen infeksius agar tumbuh dan berkembangbiak dalam kondisi alamiah. Titik-titik masuk (portal of entry) ke pejamu bervariasi dengan agen dan termasuk kulit, selaput lendir, dan pernapasan dan saluran pencernaan(6). Faktor penjamu bisa meliputi faktor genetik, riwayat penyakit, umur, jenis kelamin, psikologi, fisiologi dan imunitas.
  20. Faktor lingkungan adalah semua unsur diluar dari faktor individu pejamu yang mempengaruhi status kesehatan populasi, meliputi faktor sosial ekonomi, lingkungan biologi dan lingkungan fisik Lingkungan memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit menular. sanitasi umum, suhu, polusi udara, cuaca, dan kualitas air merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi semua tahap dalam rantai infeksi. Nyamuk akan sangat mudah berkembang biak pada musim hujan. Selain itu, faktor sosial ekonomi, seperti kepadatan kondisi perumahan, ketersediaan makanan, kepadatan penduduk dan kemiskinan adalah sangat penting (3, 4, 8) (lihat gambar 7).
  21. Faktor lingkungan adalah semua unsur diluar dari faktor individu pejamu yang mempengaruhi status kesehatan populasi, meliputi faktor sosial ekonomi, lingkungan biologi dan lingkungan fisik.
  22. Empat tingkat pencegahan, sesuai dengan fase yang berbeda dalam perkembangan penyakit, yang primordial, primer, sekunder dan tersier. Masing-masing level tersebut terdapat faktor atau kondisi yang berperan yang dapat menyebabkan penyakit.
  23. Referensi Materi ini Najmah, 2014, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat
  24. Terimakasih