Epidemiologi mempelajari distribusi dan determinan kejadian penyakit dan kondisi kesehatan lainnya pada populasi untuk memberikan masukan kebijakan kesehatan. Dokumen ini menjelaskan konsep sehat dan sakit menurut WHO dan undang-undang Indonesia serta konsep triad epidemiologi yang terdiri atas agen, pejamu, dan lingkungan yang saling berhubungan untuk menyebabkan ketidakseimbangan kesehatan. Dokumen ini juga menjelaskan kar
1. KONSEP SEHAT SAKIT
& TRIAD
EPIDEMIOLOGI
Website:
www.metopidfkmunsri.blogspot.com
Email :
najem240783@yahoo.com
Facebook:
Najmah Usman
NAJMAH, SKM, MPH | FACULTY OF PUBLIC HEALTH | SRIWIJAYA UNIVERSITY
EDISI EPIDEMIOLOGI
3. Ilmu tentang epidemi /kejadian penyakit (The science
of epidemics)
Studi tentang distribusi dan determinan
penyakit pada manusia (The study of the
distribution and determinants of disease in
humans)
Concise Oxford Dictionary, 1964
(MacMahon and Pugh, 1970)
5. Term Penjelasan
Studi Terdiri dari, surveilans pengamatan, pengujian hipotesis,
penelitian dan percobaan analitis.
Distribusi Merujuk pada analisis: waktu, orang, tempat dan kelompok
orang yang terkena dampak.
Determinan Meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan:
biologi, kimia, fisik, sosial, budaya, ekonomi, genetik dan
perilaku.
Kondisi kesehatan Merujuk kepada: penyakit, penyebab kematian, perilaku
seperti penggunaan tembakau, keadaan kesehatan yang
positif, reaksi terhadap upaya pencegahan dan penyediaan
dan penggunaan layanan kesehatan.
Populasi Spesifik Termasuk orang-orang dengan karakteristik yang dapat
diidentifikasi, seperti kelompok kerja.
Penerapan pencegahan dan
pengendalian
Tujuan kesehatan masyarakat mempromosikan,
melindungi, dan memulihkan kesehatan
Penjelasan Definisi Epidemiologi
6. Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan
bahwa EPIDEMIOLOGI mempelajari tentang
distribusi dan determinan kejadian penyakit dan kondisi
kesehatan lainnya pada populasi umum atau khusus
untuk memberikan masukan kebijakan kesehatan dalam
mengontrol masalah kesehatan.
7. Konsep Sehat dan Sakit ?
I'm healthy and that's really good.
I'm healthy too, but I'm
temperament, is it ok ?
I think you should go to
doctor
8. Konsep Sehat
WHO (1948) mendefinisikan “Health is a state of complete
physical, mental and social well-being and not merely the
absence of disease or infirmity”
Physical
Mental
SocialSempurna
9. Kesehatan adalah
keadaan sehat, baik
secara fisik, mental,
spritual maupun sosial
yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial
dan ekonomis (3).
Fisik
Mental
Produktif
Sosial
Spiritual
Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 36 tahun 2009
10.
11. Konsep Sakit
Penyakit dalam kata penyakit (disease)
terkait dengan disfungsi dari fisiologi dan
psikologi (Last, 2001: 52), dimana status penyakit
dapat ditentukan oleh kriteria medis (4).
Penyakit (disease) = suatu kondisi adanya
gangguan dari stuktur atau fungsi normal bagian,
organ atau sistem tubuh yang dimanifestasikan
dengan sejumlah karakteristik dari gejala dan tanda
12. Sakit (illness)merupakan
sebuah proses abnormal dimana
aspek sosial, fisik, emosional atau
intelektual seseorang berada
dalam kondisi dan fungsi yang
menurun atau melemah
dibandingkan dengan kondisi
orang tersebut sebelumnya
(sumber ).
Sakit dalam kata illness bersifat subjektif terkait
dengan apa yang dirasakan individu. Dalam bahasa Inggis
dikenal pula istilah sickness.Sakit dalam kata sickness
terkait dengan disfungsi sosial(4).
13. Seseorang dikategorikan sakit atau
tidak didasarkan pada diagnosis yang
telah ditegakkan. Kriteria diagnosis
biasanya didasarkan pada gejala,
tanda, riwayat dan hasil tes
Sebagai contoh, seseorang diidentifikasi sebagai
penderitaTB Paru apabila telah menunjukkan
gejala dan tanda seperti batuk lebih dari dua
minggu, dan ditemukan bakteri penyebabTB Paru
pada pemeriksaan sputum.
14. Contoh laiinya, orang
yang mengalami
gangguan kejiwaan
seperti pasien
Schizopenia, secara
fisik mereka terlihat
sehat, namun secara
emosional sosial dan
psikologis mereka
termasuk kategori
sakit.
Emosional
Fisik
Intelektual
Psikologi
Sosial
KONDSIABNORMAL/MELEMAHNYA :
Ilustrasi definisi sakit
berdasarkan kamus
kedokterdan dan
Epidemiologi
15.
16. BRAINSTORMING
▪ Coba anda jelaskan konsep sehat dan sakit
dengan satu atau dua penyakit atau kondisi
kesehatan yang anda ketahui?????
▪ 10 Minutues------ MAPPING NOW
18. TRIAD EPIDEMIOLOGY
▪ Triad Epidemiologi atau segitiga epidemiologi
adalah suatu model yang mengilustrasikan
bagaimana penyakit menular menyebar. Triad
epidemiologi terdiri dari agen, pejamu (host)
dan lingkungan.
▪ Ketiga faktor ini saling terkait dan bersinergi
satu sama lain. Ketika salah satu dimensi tidak
seimbang, misal ketika imunitas pejamu rentan
atau lingkungan cuaca berubah, atau jumlah
sumber penyakit bertambah, akan
menyebabkan ketidakseimbangan kesehatan
seseorang yang akan menyebabkan sakit.
21. AGENT
▪ Agen adalah faktor penyebab dapat berupa unsur mati
atau hidup yang terdapat dalam jumlah berlebih atau
kurang. Agen adalah mikroorganisme, zat kimia atau
radiasi yang ada, keberadaannya berlebihan atau faktor
seperti cenderung tidak ada dalam menimbulkan suatu
penyakit(4).
▪ Sejumlah besar mikroorganisme menyebabkan penyakit
pada manusia.Infeksi adalah masuk dan berkembangnya
(memperbanyak diri) agen menular pada pejamu. Infeksi
tidak sama dengan penyakit, beberapa infeksi tidak
menghasilkan penyakit klinis. Agen bisa meliputi, agen
biologik (virus, bakteri, protozoa dll), gizi (lemak jenuh,
kurang serat), dan fisika (cahaya, kelembaban)(8).
22. Karakteristik khusus dari setiap agen
penting dalam menentukan sifat infeksi,
yang ditentukan oleh faktor-faktor berikut
ini:(3, 6, 11)
▪ Dosis Infektif (Infektivitas) adalah jumlah yang diperlukan untuk
menyebabkan infeksi pada pejamu yang rentan. Dihitung dari jumlah
individu yang terinfeksi dibagi dengan jumlah individu yang beresiko
terhadap penyakit tertentu.
▪ Patogenisitas adalah kemampuan agen untuk berkembang biak
untuk menimbulkan penyakit klinis, diukur dengan rasio jumlah
orang yang terkena penyakit secara klinis dengan jumlah orang yang
terinfeksi dengan penyakit tertentu
▪ Virulensi adalah ukuran tingkat keparahan penyakit atau tingkat
agen memperparah kondisi suatu penyakit, yang dapat bervariasi
dari yang sangat rendah hingga sangat tinggi. Atau dengan kata lain
kemampuan penyakit untuk menyebabkan kematian.
Virulensi dihitung dari jumlah kasus klinis yang parah/stadium lanjut dibagi
dengan jumlah individu yang terinfeksi. Tingkat virulensi dipengaruhi oleh
jumlah bakteri, jalur masuk ke tubuh inang, mekanisme pertahanan inang, dan
faktor virulensi bakteri.
23. Karakteristik khusus dari setiap agen
penting dalam menentukan sifat infeksi,
yang ditentukan oleh faktor-faktor berikut
ini:(3, 6, 11)
▪ Reservoir Agen adalah habitat alami agen, yang mungkin
termasuk manusia, hewan dan sumber lingkungan.
▪ Sumber infeksi adalah orang atau objek tempat pejamu
ditularkan oleh agen penyebab penyakit. Informasi dari
reservoir dan sumber infeksi dibutuhkan untuk membuat
langkah-langkah pengendalian yang efektif. Sumber infeksi
yang penting adalah orang sebagai carier (pembawa) dimana
ia terinfeksi namun tidak menunjukkan gejala-gejala klinis.
Durasi pembawa penyakit bervariasi antara agen.
25. PEJAMU
▪ Faktor pejamu atauhost adalah orang atau
hewan termasuk burung dan artopoda yang
menyediakan tempat yang cocok untuk agen
infeksius agar tumbuh dan berkembangbiak
dalam kondisi alamiah. Titik-titik masuk (portal
of entry) ke pejamu bervariasi dengan agen
dan termasuk kulit, selaput lendir, dan
pernapasan dan saluran pencernaan(6).
27. LINGKUNGAN
▪ Faktor lingkungan adalah semua unsur diluar dari
faktor individu pejamu yang mempengaruhi status
kesehatan populasi, meliputi faktor sosial ekonomi,
lingkungan biologi dan lingkungan fisik
Lingkungan memainkan peran penting dalam
perkembangan penyakit menular. sanitasi umum,
suhu, polusi udara, cuaca, dan kualitas air
merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi
semua tahap dalam rantai infeksi.
▪ Nyamuk akan sangat mudah berkembang biak
pada musim hujan. Selain itu, faktor sosial ekonomi,
seperti kepadatan kondisi perumahan, ketersediaan
makanan, kepadatan penduduk dan kemiskinan
adalah sangat penting (3, 4, 8)
Assalamualaikum Warahmatullahiwabarakatu, Pada Pertemuan E-learning kali ini, kita akan mempelajari tentang Konsep Sehat sakit serta triad Epidemiologi.
Sebelum Memasuki materi minggu ini mari kita review sedikit materi minggu kemarin..
. Ada beberapa definisi Epidemiologi yang perlu kita ketahui;(3). 1) Ilmu tentang epidemi /kejadian penyakit (The science of epidemics) (Concise Oxford Dictionary, 1964);
Studi tentang distribusi dan determinan penyakit pada manusia (The study of the distribution and determinants of disease in humans) (MacMahon and Pugh, 1970)
Ilmu tentang kejadian penyakit (The science of the occurance of illness) (Miettinen, 1978)
Last (2001) menjelaskan dalam kamus Epidemiologi makna dari definisinya sebagai berikut: Epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan determinan suatu kondisi kesehatan di populasi khusus/tertentu dan tujuan pelaksanaan studi ini adalah untuk mengendalikan masalah kesehatan. . Studi ini termasuk ‘surveilans, observasi, menguji hipotesa, penelitian analisis dan uji coba.
Studi Terdiri dari, surveilans pengamatan, pengujian hipotesis, penelitian dan percobaan analitis.
Distribusi Merujuk pada analisis: waktu, orang, tempat dan kelompok orang yang terkena dampak.
Determinan Meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan: biologi, kimia, fisik, sosial, budaya, ekonomi, genetik dan perilaku.
Kondisi kesehatan Merujuk kepada: penyakit, penyebab kematian, perilaku seperti penggunaan tembakau, keadaan kesehatan yang positif, reaksi terhadap upaya pencegahan dan penyediaan dan penggunaan layanan kesehatan.
Populasi Spesifik Termasuk orang-orang dengan karakteristik yang dapat diidentifikasi, seperti kelompok kerja.
Penerapan pencegahan dan pengendalianTujuan kesehatan masyarakat mempromosikan, melindungi, dan memulihkan kesehatan
Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa EPIDEMIOLOGI mempelajari tentang distribusi dan determinan kejadian penyakit dan kondisi kesehatan lainnya pada populasi umum atau khusus untuk memberikan masukan kebijakan kesehatan dalam mengontrol masalah kesehatan.
Kita sering mendengar istilah latin yang cukup terkenal “mens sana in corporisano”, yang artinya “didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”.
Dari nomenklatur ini apa yang dapat kita lihat??
Apakah setiap mereka yang ‘sehat fisik’ akan ‘sehat jiwa’ ? Bagaimana dengan istilah justifikasi masyarakat ‘orang gila’ terhadap mereka yang mengalami gangguan psikotik ? Penderita psikotik rata-rata memiliki kondisi fisik yang sehat, namun apakah jiwa mereka sehat ?
Bagaimana sebenarnya konsep sehat ? Siapakah yang dikatakan sehat ? Dan siapa pula yang dikatakan sakit ? Kita akan mulai membahasanya.
Perkembangan teknologi dan budaya merubah cara pandang masyarakat dengan meninggalkan konsep sakit dan mulai menganut ke arah konsep sehat. Masyarakat cenderung sadar akan pentingnya sehat dan melakukan tindakan preventif seperti pemeriksaan kesehatan berkala, imunisasi, tes pas-smear dan tindakan preventif lainnya agak tidak jatuh sakit.(1).
Banyak definisi dan konsep sehat yang disampaikan, beberapa diantaranya menurut WHO.
WHO (1948menyatakan bahwa sehat mengandung 3 hal yakni sempurna secara fisik, sempurna secara mental, dan sempurna secara sosial. Selain itu sehat tidak hanya dibatasi oleh terbebas dari penyakit atau terbebas dari kelemahan. Definisi ini mendapat kritik karena sulit mendefinisikan dan mengukur yang dimaksud dengan kondisi sempurna (2).
Definisi kesehatan lain yang lebih komprehensif tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 yang menyebutkan kesehatan adalahmkeadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (3).
Penyakit (disease) dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi adanya penyimpangan atau gangguan dari stuktur atau fungsi normal bagian, organ atau sistem tubuh yang dimanifestasikan dengan sejumlah karakteristik dari gejala dan tanda, baik etiologi, patologi, dan prognosis diketahui maupun tidak diketahui .
Penyakit dalam kata penyakit (disease) terkait dengan disfungsi dari fisiologi dan psikologi (Last, 2001: 52), dimana status penyakit dapat ditentukan oleh kriteria medis (4).
Triad Epidemiologi atau segitiga epidemiologi adalah suatu model yang mengilustrasikan bagaimana penyakit menular menyebar. Triad epidemiologi terdiri dari agen, pejamu (host) dan lingkungan. Ketiga faktor ini saling terkait dan bersinergi satu sama lain. Ketika salah satu dimensi tidak seimbang, misal ketika imunitas pejamu rentan atau lingkungan cuaca berubah, atau jumlah sumber penyakit bertambah, akan menyebabkan ketidakseimbangan kesehatan seseorang yang akan menyebabkan sakit.
Keadaan berpenyakit disebabkan ketidakseimbangan segitiga epidemiologi pada kondisi A (agen bertambah), B (kondisi pejamu rentan), C dan D (Ketidaseimbangann karena perubahan lingkungan)
Penyakit menular terjadi sebagai hasil interaksi antara agen, pejamu dan lingkungan serta proses transmisi diantaranya. Pengendalian penyakit tersebut dapat mencakup perubahan satu atau lebih dari komponen ini, yang semuanya dipengaruhi oleh lingkungan. Penyakit ini dapat memiliki berbagai efek dan bervariasi, mulai dari infeksi, kemudian kondisi normal seperti biasa (tanpa tanda-tanda atau gejala).
Beberapa istilah dalam rantai penularan adalah Reservoir, Human Reservoir, Zoonosis, Vektor, Portal of Exit, Portal of Entry, Transmisi Langsung (direct contact) dan Transmisi tidak langsung (indirect contact).
Istilah
Definisi
Reservoir
Reservoir agen menular adalah habitat di mana agen biasanya hidup, tumbuh, dan berkembang biak. Yang termasuk Reservoir adalah manusia, hewan, dan lingkungan. Reservoir bisa jadi menjadi sumberdari mana agen ditularkan ke pejamu ataupun tidak. Misalnya, reservoir Clostridium botulinum adalah tanah, tetapi sumber dari kebanyakan infeksi botulisme dari makanan kaleng yang mengandung spora C. Botulinum
Human Reservoir
Reservoir manusia.Banyakpenyakit menular umummemilikireservoirmanusia.Penyakityang ditularkandari orang ke orangtanpa perantaratermasuk penyakitmenular seksual, campak, gondok, infeksi streptokokus, danbanyakpatogenpernafasan. Karena manusiaadalah satu-satunyareservoir untukvirus cacar, yang terjadi secara alamicacardapat ditularkan setelah kasusmanusia terakhirdiidentifikasidandiisolasi
Zoonosis
Zoonosismengacu padapenyakit menularyangditularkansecara alamiahdari hewanvertebratake manusia, contohnya brucellosis(sapi dan babi), anthrax(domba), plague(hewan pengerat), trichinellosis/trichinosis(babi), tularemia(kelinci), danrabies(kelelawar, musang, anjing, dan mamalia lainnya).
Vektor
Binatang, paling seringarthropoda(misalnya serangga), yangmenularkan zat pathogendariorang yang terinfeksidan ditularkan keindividu yang rentan/beresiko
Portal of Exit
Jalan dimana patogen meninggalkan inangnya. Portal keluar biasanya sesuai dengan tempat di mana patogen berada. Misalnya, virus influenza dan bakteriMycobacteriumtuberculosiskeluar dari saluran pernapasan, schistosomes melalui urin, vibrio kolera di tinja. Beberapa agen yang ditularkan melalui darah dapat keluar dengan menyeberangi plasenta dari ibu ke janin (rubella, sifilis, toksoplasmosis), sementara yang lain keluar melalui luka atau jarum pada kulit (hepatitis B) atau arthropoda penghisap darah (malaria).
Pintu Masuk (Portal of Entr)
Mengacu pada cara patogen memasuki pejamu yang rentan. Pintu masuk ke pejamu harus melalui ke jaringan tubuh di mana patogen dapat berkembang biak atau racun dapat menyebar.
Transmisi Langsung (direct contact)
Kontak langsung adalah penularan penyakit melalui kulit ke kuli (skin to skin), ciuman, dan hubungan seksual. Kontak langsung juga mengacu pada kontak dengan tanah atau vegetasi . Misal, infeksi mononukleosis ("mencium penyakit") dan Gonore yang menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung. Cacing tambang menyebar melalui kontak langsung dengan tanah yang terkontaminasi
Transmisi tidak langsung (indirect contact)
Transmisi tidak langsung mengacu pada penularan agen infeksius dari reservoir ke pejamu oleh partikel tersuspensi udara (airborne), benda mati (vehicle) , atau vektor.
Agen adalah faktor penyebab dapat berupa unsur mati atau hidup yang terdapat dalam jumlah berlebih atau kurang. Agen adalah mikroorganisme, zat kimia atau radiasi yang ada, keberadaannya berlebihan atau faktor seperti cenderung tidak ada dalam menimbulkan suatu penyakit(4).
Sejumlah besar mikroorganisme menyebabkan penyakit pada manusia.Infeksi adalah masuk dan berkembangnya (memperbanyak diri) agen menular pada pejamu. Infeksi tidak sama dengan penyakit, beberapa infeksi tidak menghasilkan penyakit klinis. Agen bisa meliputi, agen biologik (virus, bakteri, protozoa dll), gizi (lemak jenuh, kurang serat), dan fisika (cahaya, kelembaban)(8).
Karakteristik khusus dari setiap agen penting dalam menentukan sifat infeksi, yang ditentukan oleh faktor-faktor berikut ini:(3, 6, 11)
Dosis Infektif (Infektivitas) adalah jumlah yang diperlukan untuk menyebabkan infeksi pada pejamu yang rentan. Dihitung dari jumlah individu yang terinfeksi dibagi dengan jumlah individu yang beresiko terhadap penyakit tertentu.
Patogenisitas adalah kemampuan agen untuk berkembang biak untuk menimbulkan penyakit klinis, diukur dengan rasio jumlah orang yang terkena penyakit secara klinis dengan jumlah orang yang terinfeksi dengan penyakit tertentu
Virulensi adalah ukuran tingkat keparahan penyakit atau tingkat agen memperparah kondisi suatu penyakit, yang dapat bervariasi dari yang sangat rendah hingga sangat tinggi. Atau dengan kata lain kemampuan penyakit untuk menyebabkan kematian.
Virulensi dihitung dari jumlah kasus klinis yang parah/stadium lanjut dibagi dengan jumlah individu yang terinfeksi. Tingkat virulensi dipengaruhi oleh jumlah bakteri, jalur masuk ke tubuh inang, mekanisme pertahanan inang, dan faktor virulensi bakteri.
Reservoir Agen adalah habitat alami agen, yang mungkin termasuk manusia, hewan dan sumber lingkungan.
Sumber infeksi adalah orang atau objek tempat pejamu ditularkan oleh agen penyebab penyakit. Informasi dari reservoir dan sumber infeksi dibutuhkan untuk membuat langkah-langkah pengendalian yang efektif. Sumber infeksi yang penting adalah orang sebagai carier (pembawa) dimana ia terinfeksi namun tidak menunjukkan gejala-gejala klinis. Durasi pembawa penyakit bervariasi antara agen.
Agen adalah faktor penyebab dapat berupa unsur mati atau hidup yang terdapat dalam jumlah berlebih atau kurang. Agen adalah mikroorganisme, zat kimia atau radiasi yang ada, keberadaannya berlebihan atau faktor seperti cenderung tidak ada dalam menimbulkan suatu penyakit.
Agen bisa meliputi, agen biologik (virus, bakteri, protozoa), nutrisi (lemak jenuh, kurang serat), dan fisika (cahaya, kelembaban).
Faktor pejamu atauhost adalah orang atau hewan termasuk burung dan artopoda yang menyediakan tempat yang cocok untuk agen infeksius agar tumbuh dan berkembangbiak dalam kondisi alamiah. Titik-titik masuk (portal of entry) ke pejamu bervariasi dengan agen dan termasuk kulit, selaput lendir, dan pernapasan dan saluran pencernaan(6). Faktor penjamu bisa meliputi faktor genetik, riwayat penyakit, umur, jenis kelamin, psikologi, fisiologi dan imunitas (8).
Sebagai contoh Imunisasi Pasif. Antibodi dibentuk sebagai bagian dari respon kekebalan alami terhadap patogen dapat diperoleh dari donor darah dan setelah terkena/terpajan beberapa penyakit (seperti rabies, difteri, varicella-zoster dan hepatitis B) kepada orang-orang yang belum diimunisasi secara memadai. Transmisi pasif lainnya seperti antibodi dari ibu melalui plasenta juga dapat memberikan resistensi terhadap infeksi pada janin.
Faktor pejamu atau host adalah orang atau hewan termasuk burung dan artopoda yang menyediakan tempat yang cocok untuk agen infeksius agar tumbuh dan berkembangbiak dalam kondisi alamiah. Titik-titik masuk (portal of entry) ke pejamu bervariasi dengan agen dan termasuk kulit, selaput lendir, dan pernapasan dan saluran pencernaan(6). Faktor penjamu bisa meliputi faktor genetik, riwayat penyakit, umur, jenis kelamin, psikologi, fisiologi dan imunitas.
Faktor lingkungan adalah semua unsur diluar dari faktor individu pejamu yang mempengaruhi status kesehatan populasi, meliputi faktor sosial ekonomi, lingkungan biologi dan lingkungan fisik Lingkungan memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit menular. sanitasi umum, suhu, polusi udara, cuaca, dan kualitas air merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi semua tahap dalam rantai infeksi. Nyamuk akan sangat mudah berkembang biak pada musim hujan. Selain itu, faktor sosial ekonomi, seperti kepadatan kondisi perumahan, ketersediaan makanan, kepadatan penduduk dan kemiskinan adalah sangat penting (3, 4, 8) (lihat gambar 7).
Faktor lingkungan adalah semua unsur diluar dari faktor individu pejamu yang mempengaruhi status kesehatan populasi, meliputi faktor sosial ekonomi, lingkungan biologi dan lingkungan fisik.
Empat tingkat pencegahan, sesuai dengan fase yang berbeda dalam perkembangan penyakit, yang primordial, primer, sekunder dan tersier. Masing-masing level tersebut terdapat faktor atau kondisi yang berperan yang dapat menyebabkan penyakit.
Referensi Materi ini
Najmah, 2014, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat