SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
UKURAN EPIDEMIOLOGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
TAHUN AJARAN 2014/2015
Disusun Oleh:
1. Anggia Novia Gita K. (P17433113041)
2. Dani Setiadi (P17433113046)
3. Dika Kristiana
(P17433113048)
4. Iftitah Arum (P17433113057)
5. Imroatul Ngulya (P17433113058)
6. Risma Suryani P. (P17433113070)
7. Rosita Nur Damayanti (P17433113071)
8. Septian Indra Manto
(P17433113074)
Ukuran Epidemiologi
 Ukuran epidemiologi rata (angka, rasio, dan
proporsi) adalah tiga serangkai bentuk dasar
ukuran epidemiologi.
 Ketiga bentuk dasar perhitungan ini merupakan
bentuk yang paling sering dipakai untuk
mengukur dan menjelaskan peristiwa
kesakitan, kematian, dan nilai statistik vital
(vital statistic), misalnya kesakitan bila diukur
dengan angka insidensi dan angka seraman,
dan kematian dengan angka kematian
(mortality rate).
 Penggunaan perhitungan ini dimaksudkan
untuk memberi ukuran yang lebih objektif
terhadap peristiwa terhadap yang diukur.
 Dengan hanya mengetahui jumlah bilangan
angka mutlak kasus atau kematian, maka tidak
cukup untuk memberikan gambaran ukuran
suatu masalah epidemiologis, terlebih jika
dimaksudkan untuk menentukan peluang (risk)
infeksi/kematian anggota populasi. Disini rate
(angka) yang lebih tepat dipakai.
Ukuran Angka
 Angka merupakan proporsi dalam bentuk
khusus perbandingan antara pembilang dan
penyebut dinyatakan dalam batas waktu
tertentu.
 Insidensi merupakan kasus baru suatu penyakit
yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Ini
merupakan cara terbaik untuk menentukan
resiko tingginya penyakit.
 Rumus:
𝑋
𝑌
=
𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 (𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛)
𝐾
Beberapa contoh ukuran angka:
1. Angka insidensi (incidence rate)
Angka insidensi adalah suatu ukuran frekuensi
kejadian kasus baru penyakit dalam suatu
populasi tertentu selama suatu periode waktu
tertentu.
Rumus yang diapakai untuk menghitung
angka insidensi adalah:
Angka =
𝑋
𝑌
𝑥 𝐾
X = Jumlah orang dalam suatu populasi
ditetapkan
Y = Jumlah orang dalam suatu populasi
tertentu selama interval
2. Angka serangan (Attack rate)
Angka serangan adalah angka insidensi,
biasanya dinyatakan dalam persen dan
diterapkan terhada populasi tertentu yang
sempit dan terbatas pada suatu periode
misalnya dalam suatu wabah (epidemic).
Rumus angka serangan adalah:
Angka =
𝑋
𝑌
𝑥 𝐾
X = angka insidensi
Y = angka insidensi
k = hampir selalu 100
3. Angka kematian
Angka kematian adalah suatu ukuran
frekuensi terjadinya kematian dalam suatu
popoulasi tertentu selama suatu masa jeda
tertentu.
Angka =
𝑋
𝑌
𝑥 𝐾
X = Banyak orang dalam suatu populasi
tertentu selama suatu waktu jeda tertentu
Y = Angka insidensi
k = biasanya dinyatakan bernilai 1.000
Ukuran Proporsi
 Proporsi adalah suatu persen (yakni, proporsi
dari jumlah peristiwa-peristiwa dalam
kelompok data yang mengenai masing-masing
kategori atau sub kelompok) dari kelompok itu.
 Rumus yang dipakai dalam menghitung
proporsi adalah:
Persen =
𝑋
𝑌
𝑥 𝐾
X = banyaknya peristiwa atau orang dan lain-
lain, yang terjadi dalam kategori tertentu
Y = jumlah peristiwa atau orang dan lain-lain,
yang terjadi dalam semua kategori
k = selalu sama dengan 100
 Proporsi umumnya dipakai dalam keadaan
dimana tidak mungkinmenghitung angka
insidensi;
 Karena X dan Y berada pada tempat yang
sama, berbagai persen dalam kelompok data
yang ada dapat dan seharusnya saling
ditambahkan bersama semua kategori data,
dan jumlah harus menjadi 100%.
 Sedangkan angka (rate) kalau tidak
dijumlahkan tidaklah demikian.
Ukuran Rasio
 Rasio adalah suatu pernyataa frekuensi mutlak
kejadian suatu peristiwa terhadap peristiwa
lainnya.
 Rumus rasio adalah =
𝑿
𝒀
𝒙 𝑲
X = banyaknya peristiwa atau orang yang
mempunyai satu atau lebih atribut tertentu.
Y = banyaknya peristiwa atau orang yang
mempunyai satu atau lebih antribut tertentu,
tetapi dalam hal berbeda atributnya dengan
anggota x.
K = 1
Karena k = 1, rumus ratio dapat
Ukuran Deskriptif
 Ukuran deskriptif meliputi orang, tempat dan
waktu.
1. Orang
Perbedaan sifat atau keadaan karakteristik
individu secara tidak langsung dapat
memberikan perbedaan pada sifat atau
keadaan keterpaparan maupun derajat risk
(relative exposure) dan reaksi individu
terhadap setiap keadaan keterpaparan
tertentu.
2. Tempat
Keterangan tentang tempat dapat bersifat
keadaan geografi. Umpamanya daerah
pegunungan, pantai, dataran rendah dan
sebagainya; batas administratif/politik
umpamanya batas negara, kabupaten, dan
3. Waktu
Proses perubahan yang berhubungan dengan
perjalanan waktu membutuhkan
pertimbangan tentang variabel dalam analisis
berbagai faktor yang berhubungan dengan
tempat dan orang. Di samping itu, faktor
waktu merupakan faktor yang cukup penting
dalam menentukan definisi setiap ukuran
epidemiologis dan merupakan komponen
dasar dalam konsep penyebab.
Standardisasi Ukuran
Epidemiologi
1. Prevalensi
 Prevalensi merupakan ukuran tentang jumlah
atau proporsi dari kasus atau masalah
kesehatan pada suatu populasi tertentu.
 Prevalensi rate menunjukkan proporsi person
yang mempunyai penyakit tertentu pada suatu
titik waktu tertentu atau suatu periode waktu
pada populasi yang diamati. Karena itu dikenal
2 macam prevalence rate, yaitu point
prevalence rate dan periode pravelence rate.
a. Point Prevalence Rate
 Point Prevalence Rate adalah jumlah kasus
yang ditemukan pada suatu titik waktu
tertentu dibagi dengan populasi beresiko
pada suatu waktu tertentu dikali konstante.
 Titik waktu tertentu ini biasanya dalam
minggu atau bulan pengamatan atau
penelitian dilakukan. Jika dikatakan
prevalence rate maka biasanya yang
dimaksud adalah point prevalence rate ini.
 Nilai prevalensi ini dapat diperoleh dari suatu
penelitian cross-sectional.
b. Period Prevalence Rate
Period prevalence rate adalah banyaknya
kasus yang ditemukan pada suatu periode
waktu tertentu dibagi dengan besarnya
populasi yang diamati. Periode waktu disini
biasanya setahun atau lebih.
faktor-faktor yang menyebabkan prevalence
rate meningkat adalah jika:
 Perlangsungan penyakit lebih lama
 Perpanjangan hidup pasien yang tidak
sembuh
 Bertambahnya kasus baru (insidensi
meningkat)
 Terdapat kasus imigrasi
 Migrasi keluar orang sehat
Sebaliknya prevalensi bisa menurun jika
terjadi:
 Perlangsungan penyakit yang lebih singkat
 Tinggi angka fatalitas kasus
 Berkurang kasus baru
 Imigrasi penduduk sehat
 Migrasi keluar kasus
 Perbaikan dalam kesembuhan kasus
2. Insidensi
 Kalau prevalensi diperoleh dari penelitian
prevalensi maka insidensi diperoleh dari suatu
penelitian kotor.
 Insidensi dirumuskan sebagai banyaknya
kasus baru yang ditemukan pada suatu
periode waktu tertentu dibagi dengan populasi
beresiko. Dikenal 2 jenis insidensi yaitu
Incidence Rate (IR) dan Incidence Density (ID).
a. Incidence Rate
 IR dihitung berdasarkan jumlah penderita
yang jatuh sakit (kasus baru) pada suatu
waktu tertentu dibagi dengan banyaknya
populasi sehat yang diamati dari awal
penelitian.
 Waktu pengumpulan data atau penelitian
biasanya setahun atau bisa bertahun-tahun
kalau mengenai penyakit kronik, karena itu
dalam menyatakan nilai IR perlu
ditambahkan masa pengamatan misalnya
four-year atau ten-year periods. Dari sini bisa
dilakukan rata-rata IR (average annual IR)
yang biasa disebut Cumulative Incidence
(CI).
b. Incidence Density (ID)
Beda ID dengan IR disebabkan oleh
penyebutannya. Pada ID ini penyebutannya
adalah jumlah periode waktu dari tiap person
dalam penelitian. Tiap person waktu dari tiap
person dalam penelitian. Tiap person akan
memberikan kontribusi bukan sebagai satu
orang tetapi lamanya waktu yang diberikan,
misalnya jika dihitung dalam tahun disebut
person-years atau tahun-orang. Bisa juga
dinyatakan dalam person-weeks atau person-
months.

More Related Content

What's hot

Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Muhammad Muqouwis. AT
 
Ukuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi PenyakitUkuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi Penyakit
dahlia_purba
 
Promosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamisPromosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamis
Dasuki Suke
 
Program promosi kesehatan di internasional
Program promosi kesehatan di internasional Program promosi kesehatan di internasional
Program promosi kesehatan di internasional
Nur Annissa Gyardany
 

What's hot (20)

Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologiBahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologi
 
Strategi promkes
Strategi promkesStrategi promkes
Strategi promkes
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
 
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi KesehatanKonsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
 
Ukuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiUkuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologi
 
ukuran epidemiologi
ukuran epidemiologiukuran epidemiologi
ukuran epidemiologi
 
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
 
Promosi kesehatan
Promosi kesehatanPromosi kesehatan
Promosi kesehatan
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
 
Skrining epidemiologi 2
Skrining epidemiologi 2Skrining epidemiologi 2
Skrining epidemiologi 2
 
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULARBAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
 
Promosi kesehatan nasional
Promosi kesehatan nasional Promosi kesehatan nasional
Promosi kesehatan nasional
 
Mortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan MorbiditasMortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan Morbiditas
 
Ukuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi PenyakitUkuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi Penyakit
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
Promosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamisPromosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamis
 
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
 
Perbedaan cros, case, cohort
Perbedaan cros, case, cohortPerbedaan cros, case, cohort
Perbedaan cros, case, cohort
 
Program promosi kesehatan di internasional
Program promosi kesehatan di internasional Program promosi kesehatan di internasional
Program promosi kesehatan di internasional
 

Viewers also liked

Epidemiologi Deskriptif Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Keraton M...
Epidemiologi Deskriptif Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Keraton M...Epidemiologi Deskriptif Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Keraton M...
Epidemiologi Deskriptif Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Keraton M...
sofian.alfarisi
 
ukuran frekuensi dalam epidemiologi
ukuran frekuensi dalam epidemiologiukuran frekuensi dalam epidemiologi
ukuran frekuensi dalam epidemiologi
Ari Sulistianto
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Sariana Csg
 
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Contoh lain penelitian kohort adalah
Contoh lain penelitian kohort adalahContoh lain penelitian kohort adalah
Contoh lain penelitian kohort adalah
Rasid Hi Adam
 
Metodologi penelitian, desain studi &
Metodologi penelitian, desain  studi &Metodologi penelitian, desain  studi &
Metodologi penelitian, desain studi &
Ira Masykura
 
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMakalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Mansurudin Rafa
 
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit Menular
Lilik Sholeha
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
NajMah Usman
 

Viewers also liked (15)

Ukuran-ukuran epidemiologi
Ukuran-ukuran epidemiologiUkuran-ukuran epidemiologi
Ukuran-ukuran epidemiologi
 
Epidemiologi Analitik
Epidemiologi AnalitikEpidemiologi Analitik
Epidemiologi Analitik
 
Epidemiologi Deskriptif Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Keraton M...
Epidemiologi Deskriptif Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Keraton M...Epidemiologi Deskriptif Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Keraton M...
Epidemiologi Deskriptif Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Keraton M...
 
ukuran frekuensi dalam epidemiologi
ukuran frekuensi dalam epidemiologiukuran frekuensi dalam epidemiologi
ukuran frekuensi dalam epidemiologi
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
 
Presentasi epid. studi deskriptif
Presentasi epid. studi deskriptifPresentasi epid. studi deskriptif
Presentasi epid. studi deskriptif
 
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA
Makalah kesehatan tentang epidemiologi penyakit menular AKPER PEMKAB MUNA
 
Contoh lain penelitian kohort adalah
Contoh lain penelitian kohort adalahContoh lain penelitian kohort adalah
Contoh lain penelitian kohort adalah
 
MAKALAH EPIDEMIOLOGI UKURAN ASOSIASI (KHUSUS) PENYAKIT DIARE DI WILAYAH DALAM...
MAKALAH EPIDEMIOLOGI UKURAN ASOSIASI (KHUSUS) PENYAKIT DIARE DI WILAYAH DALAM...MAKALAH EPIDEMIOLOGI UKURAN ASOSIASI (KHUSUS) PENYAKIT DIARE DI WILAYAH DALAM...
MAKALAH EPIDEMIOLOGI UKURAN ASOSIASI (KHUSUS) PENYAKIT DIARE DI WILAYAH DALAM...
 
Metodologi penelitian, desain studi &
Metodologi penelitian, desain  studi &Metodologi penelitian, desain  studi &
Metodologi penelitian, desain studi &
 
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMakalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menular
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
 
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit Menular
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
 
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraSurveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
 

Similar to Ukuran epidemiologi

Pengukuran Frekuensi Masalah Kesehatan
Pengukuran Frekuensi Masalah KesehatanPengukuran Frekuensi Masalah Kesehatan
Pengukuran Frekuensi Masalah Kesehatan
Mila Khairina
 
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
ZilMp1
 
PPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.ppt
PPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.pptPPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.ppt
PPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.ppt
JoniSiahaan
 
Pengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologiPengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologi
Nova Ci Necis
 
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjriTugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
AndreZeref
 

Similar to Ukuran epidemiologi (20)

2 epidemiologi ikm
2 epidemiologi ikm2 epidemiologi ikm
2 epidemiologi ikm
 
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptxDasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
 
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdfUKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
 
Pengukuran Frekuensi Masalah Kesehatan
Pengukuran Frekuensi Masalah KesehatanPengukuran Frekuensi Masalah Kesehatan
Pengukuran Frekuensi Masalah Kesehatan
 
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkunganIndikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
 
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
 
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptxPENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
 
13319964.ppt
13319964.ppt13319964.ppt
13319964.ppt
 
Mortalitas dan morbiditas
Mortalitas dan morbiditasMortalitas dan morbiditas
Mortalitas dan morbiditas
 
PPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.ppt
PPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.pptPPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.ppt
PPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.ppt
 
Dasar dasar epidemologi
Dasar dasar epidemologiDasar dasar epidemologi
Dasar dasar epidemologi
 
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
 
TM 1.pdf
TM 1.pdfTM 1.pdf
TM 1.pdf
 
5_Insiden dan Prevalens.ppt
5_Insiden dan Prevalens.ppt5_Insiden dan Prevalens.ppt
5_Insiden dan Prevalens.ppt
 
Pengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologiPengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologi
 
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptx
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptxUKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptx
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptx
 
Ukuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologi
Ukuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologiUkuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologi
Ukuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologi
 
Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3
 
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjriTugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
 
Kaedah epidemiologi
Kaedah epidemiologiKaedah epidemiologi
Kaedah epidemiologi
 

More from Ngulya Imroatul (8)

Survailance penyakit tbc di puskesmas sumbang ii
Survailance penyakit tbc di puskesmas sumbang iiSurvailance penyakit tbc di puskesmas sumbang ii
Survailance penyakit tbc di puskesmas sumbang ii
 
CARA MENGOLAH MAKANAN MAKUL PMM-A
CARA MENGOLAH MAKANAN MAKUL PMM-ACARA MENGOLAH MAKANAN MAKUL PMM-A
CARA MENGOLAH MAKANAN MAKUL PMM-A
 
SANITASI PERALATAN (MAKUL PMM-A)
SANITASI PERALATAN (MAKUL PMM-A)SANITASI PERALATAN (MAKUL PMM-A)
SANITASI PERALATAN (MAKUL PMM-A)
 
Virus pada makanan
Virus pada makananVirus pada makanan
Virus pada makanan
 
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYA
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYARIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYA
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT CHIKUNGUNYA
 
Ppt filariasis
Ppt filariasisPpt filariasis
Ppt filariasis
 
SEMUT DAN PENGENDALIANNYA
 SEMUT DAN PENGENDALIANNYA SEMUT DAN PENGENDALIANNYA
SEMUT DAN PENGENDALIANNYA
 
Fisio anatomi (indera pengecap)
Fisio anatomi (indera pengecap)Fisio anatomi (indera pengecap)
Fisio anatomi (indera pengecap)
 

Recently uploaded

14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
ariniastuti020
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
rosintauli1
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
ariniastuti020
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
germanaaprianineno
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
ulfahyus
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
ariniastuti020
 
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptAPLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
rosintauli1
 

Recently uploaded (13)

fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersafisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
 
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkKota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
 
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
 
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptAPLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
 

Ukuran epidemiologi

  • 1. UKURAN EPIDEMIOLOGI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PRODI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO TAHUN AJARAN 2014/2015
  • 2. Disusun Oleh: 1. Anggia Novia Gita K. (P17433113041) 2. Dani Setiadi (P17433113046) 3. Dika Kristiana (P17433113048) 4. Iftitah Arum (P17433113057) 5. Imroatul Ngulya (P17433113058) 6. Risma Suryani P. (P17433113070) 7. Rosita Nur Damayanti (P17433113071) 8. Septian Indra Manto (P17433113074)
  • 3. Ukuran Epidemiologi  Ukuran epidemiologi rata (angka, rasio, dan proporsi) adalah tiga serangkai bentuk dasar ukuran epidemiologi.  Ketiga bentuk dasar perhitungan ini merupakan bentuk yang paling sering dipakai untuk mengukur dan menjelaskan peristiwa kesakitan, kematian, dan nilai statistik vital (vital statistic), misalnya kesakitan bila diukur dengan angka insidensi dan angka seraman, dan kematian dengan angka kematian (mortality rate).
  • 4.  Penggunaan perhitungan ini dimaksudkan untuk memberi ukuran yang lebih objektif terhadap peristiwa terhadap yang diukur.  Dengan hanya mengetahui jumlah bilangan angka mutlak kasus atau kematian, maka tidak cukup untuk memberikan gambaran ukuran suatu masalah epidemiologis, terlebih jika dimaksudkan untuk menentukan peluang (risk) infeksi/kematian anggota populasi. Disini rate (angka) yang lebih tepat dipakai.
  • 5. Ukuran Angka  Angka merupakan proporsi dalam bentuk khusus perbandingan antara pembilang dan penyebut dinyatakan dalam batas waktu tertentu.  Insidensi merupakan kasus baru suatu penyakit yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Ini merupakan cara terbaik untuk menentukan resiko tingginya penyakit.  Rumus: 𝑋 𝑌 = 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 (𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛) 𝐾
  • 6. Beberapa contoh ukuran angka: 1. Angka insidensi (incidence rate) Angka insidensi adalah suatu ukuran frekuensi kejadian kasus baru penyakit dalam suatu populasi tertentu selama suatu periode waktu tertentu. Rumus yang diapakai untuk menghitung angka insidensi adalah: Angka = 𝑋 𝑌 𝑥 𝐾 X = Jumlah orang dalam suatu populasi ditetapkan Y = Jumlah orang dalam suatu populasi tertentu selama interval
  • 7. 2. Angka serangan (Attack rate) Angka serangan adalah angka insidensi, biasanya dinyatakan dalam persen dan diterapkan terhada populasi tertentu yang sempit dan terbatas pada suatu periode misalnya dalam suatu wabah (epidemic). Rumus angka serangan adalah: Angka = 𝑋 𝑌 𝑥 𝐾 X = angka insidensi Y = angka insidensi k = hampir selalu 100
  • 8. 3. Angka kematian Angka kematian adalah suatu ukuran frekuensi terjadinya kematian dalam suatu popoulasi tertentu selama suatu masa jeda tertentu. Angka = 𝑋 𝑌 𝑥 𝐾 X = Banyak orang dalam suatu populasi tertentu selama suatu waktu jeda tertentu Y = Angka insidensi k = biasanya dinyatakan bernilai 1.000
  • 9. Ukuran Proporsi  Proporsi adalah suatu persen (yakni, proporsi dari jumlah peristiwa-peristiwa dalam kelompok data yang mengenai masing-masing kategori atau sub kelompok) dari kelompok itu.  Rumus yang dipakai dalam menghitung proporsi adalah: Persen = 𝑋 𝑌 𝑥 𝐾 X = banyaknya peristiwa atau orang dan lain- lain, yang terjadi dalam kategori tertentu Y = jumlah peristiwa atau orang dan lain-lain, yang terjadi dalam semua kategori k = selalu sama dengan 100
  • 10.  Proporsi umumnya dipakai dalam keadaan dimana tidak mungkinmenghitung angka insidensi;  Karena X dan Y berada pada tempat yang sama, berbagai persen dalam kelompok data yang ada dapat dan seharusnya saling ditambahkan bersama semua kategori data, dan jumlah harus menjadi 100%.  Sedangkan angka (rate) kalau tidak dijumlahkan tidaklah demikian.
  • 11. Ukuran Rasio  Rasio adalah suatu pernyataa frekuensi mutlak kejadian suatu peristiwa terhadap peristiwa lainnya.  Rumus rasio adalah = 𝑿 𝒀 𝒙 𝑲 X = banyaknya peristiwa atau orang yang mempunyai satu atau lebih atribut tertentu. Y = banyaknya peristiwa atau orang yang mempunyai satu atau lebih antribut tertentu, tetapi dalam hal berbeda atributnya dengan anggota x. K = 1 Karena k = 1, rumus ratio dapat
  • 12. Ukuran Deskriptif  Ukuran deskriptif meliputi orang, tempat dan waktu. 1. Orang Perbedaan sifat atau keadaan karakteristik individu secara tidak langsung dapat memberikan perbedaan pada sifat atau keadaan keterpaparan maupun derajat risk (relative exposure) dan reaksi individu terhadap setiap keadaan keterpaparan tertentu. 2. Tempat Keterangan tentang tempat dapat bersifat keadaan geografi. Umpamanya daerah pegunungan, pantai, dataran rendah dan sebagainya; batas administratif/politik umpamanya batas negara, kabupaten, dan
  • 13. 3. Waktu Proses perubahan yang berhubungan dengan perjalanan waktu membutuhkan pertimbangan tentang variabel dalam analisis berbagai faktor yang berhubungan dengan tempat dan orang. Di samping itu, faktor waktu merupakan faktor yang cukup penting dalam menentukan definisi setiap ukuran epidemiologis dan merupakan komponen dasar dalam konsep penyebab.
  • 14. Standardisasi Ukuran Epidemiologi 1. Prevalensi  Prevalensi merupakan ukuran tentang jumlah atau proporsi dari kasus atau masalah kesehatan pada suatu populasi tertentu.  Prevalensi rate menunjukkan proporsi person yang mempunyai penyakit tertentu pada suatu titik waktu tertentu atau suatu periode waktu pada populasi yang diamati. Karena itu dikenal 2 macam prevalence rate, yaitu point prevalence rate dan periode pravelence rate.
  • 15. a. Point Prevalence Rate  Point Prevalence Rate adalah jumlah kasus yang ditemukan pada suatu titik waktu tertentu dibagi dengan populasi beresiko pada suatu waktu tertentu dikali konstante.  Titik waktu tertentu ini biasanya dalam minggu atau bulan pengamatan atau penelitian dilakukan. Jika dikatakan prevalence rate maka biasanya yang dimaksud adalah point prevalence rate ini.  Nilai prevalensi ini dapat diperoleh dari suatu penelitian cross-sectional.
  • 16. b. Period Prevalence Rate Period prevalence rate adalah banyaknya kasus yang ditemukan pada suatu periode waktu tertentu dibagi dengan besarnya populasi yang diamati. Periode waktu disini biasanya setahun atau lebih. faktor-faktor yang menyebabkan prevalence rate meningkat adalah jika:  Perlangsungan penyakit lebih lama  Perpanjangan hidup pasien yang tidak sembuh  Bertambahnya kasus baru (insidensi meningkat)  Terdapat kasus imigrasi  Migrasi keluar orang sehat
  • 17. Sebaliknya prevalensi bisa menurun jika terjadi:  Perlangsungan penyakit yang lebih singkat  Tinggi angka fatalitas kasus  Berkurang kasus baru  Imigrasi penduduk sehat  Migrasi keluar kasus  Perbaikan dalam kesembuhan kasus
  • 18. 2. Insidensi  Kalau prevalensi diperoleh dari penelitian prevalensi maka insidensi diperoleh dari suatu penelitian kotor.  Insidensi dirumuskan sebagai banyaknya kasus baru yang ditemukan pada suatu periode waktu tertentu dibagi dengan populasi beresiko. Dikenal 2 jenis insidensi yaitu Incidence Rate (IR) dan Incidence Density (ID).
  • 19. a. Incidence Rate  IR dihitung berdasarkan jumlah penderita yang jatuh sakit (kasus baru) pada suatu waktu tertentu dibagi dengan banyaknya populasi sehat yang diamati dari awal penelitian.  Waktu pengumpulan data atau penelitian biasanya setahun atau bisa bertahun-tahun kalau mengenai penyakit kronik, karena itu dalam menyatakan nilai IR perlu ditambahkan masa pengamatan misalnya four-year atau ten-year periods. Dari sini bisa dilakukan rata-rata IR (average annual IR) yang biasa disebut Cumulative Incidence (CI).
  • 20. b. Incidence Density (ID) Beda ID dengan IR disebabkan oleh penyebutannya. Pada ID ini penyebutannya adalah jumlah periode waktu dari tiap person dalam penelitian. Tiap person waktu dari tiap person dalam penelitian. Tiap person akan memberikan kontribusi bukan sebagai satu orang tetapi lamanya waktu yang diberikan, misalnya jika dihitung dalam tahun disebut person-years atau tahun-orang. Bisa juga dinyatakan dalam person-weeks atau person- months.