SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
TUGAS
PENGANTAR EPIDEMIOLOGI
KELOMPOK 7
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD HUSIN (10101001017)
&
SARIANA (10101001009)
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian Epidemiologi
Epidemiologi menurut asal katanya dari bahasa Yunani, epidemiologi adalah ilmu yang
mempelajari hal-hal terjadi pada rakyat, (Epi=pada; Demos=penduduk/rakyat;
logos=ilmu).(Bambang Sutrisna: 1).
Epidemiologi merupakan studi terjadinya penyakit pada populasi manusia (Gary D.
Friedman: 1, 1986).
Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan
penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari
sebab timbulnya masalah serta gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan
maupun penanggulangannya (Noor Nasri Noor: 8, 2000).
Epidemiologi didefinisikan sebagai sebagai studi tentang distribusi dan determinan
yang berhubungan dengan kesehatan atau suatu peristiwa dalam populasi tertentu, dan
penerapan studi ini untuk mengendalikan maslah kesehatan (R.Beaglehole dkk,1993
menyadur dari Last, 1988).
Menurut buku Pengantar Epidemiologi Edisi 2 karangan Eko Budiarto dkk., pengertian
epidemiologi dapat ditinjau dari berbagai aspek sesuai dengan tujuan masing-masing yaitu:
Aspek Akademik
Secara akademik, epidemiologi berarti analisis data kesehatan, sosial ekonomi, dan
kecenderungan yang terjadi untuk mengadakan identifikasi dan interprestasi perubahan-
perubahan keadan kesehatan yang terjadi atau akan terjadi di masyarakat umuum atau
kelompok penduduk tertentu.
Aspek Praktis
Ditinjau dari segi Praktis, epidemiologi merupakan ilmu yang ditujukan pada upaya
pencegahan penyebaran penyakit yang menimpa individu, kelompok, atau masyarakat umum.
Dalam hal ini, penyebab penyakit tidak harus diketahui secara pasti, tetapi diutamakan
pada cara penularannya, infektivitas, menghindari agar yang diduga sebagai penyebab,
toksisn atau lingkungan, dan membentuk kekebalan untuk menjamin kesehatan masyarakat.
Aspek Klinis
Ditinjau dari aspek klinis, epidemiologi bererti suatu usaha untuk mendeteksi secara dini
perubahan insidensi atau prevalensi melalui penemuan klinis atau laboratoris pada awal
kejadian luar biasa atau timbulnya penyakit yang baru seperti, karsinoma vagina pada gadis
remaja atau AIDS yang awalnya ditemukan secara klinis.
Aspek Administratif
Epidemiologi secara administratif berarti suatu usaha untuk mengetahui status kesehatan
masyarakat disuatu wilayah atau negara agar dapat diberikan pelayanan kesehatan yang
efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Usaha ini membutuhkan data
tentang pengalaman petugas kesehatan setempat, data populasi, dan data tentang pemanfaatan
sarana pelayanaan kesehatan oleh masyarakat.
Sejarah Perkembangan Epidemiologi
Dari catatan sejarah yang dikumpul menunjukkan bahwa epidemiologi merupakan ilmu yang
telah dikenal sejak zaman dahulu bahkan berkembang bersamaan dengan ilmu kedokteran
karena kedua disiplin ilmu ini bekaitan satu dengan yang lain. Misalnya, studi epidemiologi
bertujuan mengungkapkan penyebab suatu penyakit atau program pencegahan dan
pemberantasan penyakit yang membutuhkan pengetahuan ilmu kedokteran seperti:
1.Ilmu faal,
2.Biokimia,
3.Patologi,
4.Mikrobiologi,dan
5.Genetika.
Hasil yang diperoleh dari studi epidemiologi dapt digunakan untuk menentukan
pengobatan suatu penyakit, melakukan pencegahan, atau meramalkan hasil pengobatan.
Perbedaan antara antara ilmu kedokteran dan epidemiologi terletak pada cara
penanganan masalah kesehatan. Ilmu kedokteran lebih menekankan pelayanan kasus demi
kasus, sedangkan epidemiologi lebih menekankan pada kelompok individu. Oleh karena itu,
pada epidemiologi, selain membutuhkan ilmu kedokteran juga membutuhkan disiplin ilmu
lain, seperti :
1.Demografi
2.Sosiologi
3.Antropologi
4.Geologi
5.Lingkungan fisik
6.Ekonomi
7.Budaya, dan
8.Statistika.
Dari uraian diatas, jelaslah bahwa epidemiologi merupakan ilmu yang kompleks.
Walaupun epidemiologi telah dikenal dan dilaksanakan sejak zaman dahulu, tetapi dalam
perkembangannya mengalami banyak hambatan hingga baru pada beberapa dasawarsa terkhir
ini epidemiologi diakui sebagai suatu disiplin ilmu. Oleh karena itu, epidemiologi seolah-olah
ilmu yang baru.
Salah satu penyebab hambatan tersebut belum semua ahli bidang kedokteran pada saat
itu setuju dengan metode yang digunakan dalam epidemiologi. Hal ini disebabkan adanya
perbedaan paradigma dalam menangani masalah kesehatan antara ahli pengobatan dan
metode epidemiologi, terutama pada masih berlakunya paradigma bahwa penyakit
disebabkan oleh roh jahat.
Keberhasilan menembus paradigma tersebut bekat perjuangan yang gigih dari para
serjana seperti Hippocrates, John Graunt, John Snow, William Faar, Robert Koch, James
Lind, Lord Kelvin, Kuhn, dan Francies Galton.
Para sarjana itu telah meletakan konsep epidemiologi yang masih berlaku hingga saat
ini. Konsep-konsep tersebut adalah :
1.Pengaruh lingkungan terhadap kejadian penyakit
2.Pengaruh data kuantitatif dan statistik,
3.Penularan penyakit, dan
4.Eksperimen pada manusia
Ukuran-ukuran akibat:
Akibat-akibat absolut ialah perbedaan-perbedaan dalam angka baku insidensi. Insidensi
kumulatif, atau prevalensi. Akibat-akibat relatif menyangkut rasio-rasio dari ukuran-ukuran
tersebut. Suatu proporsi akibat ialah proporsi dari suatu populasi sakit dengan pemaparan
yang merupakan salah satu dari penyebab komponen dalam penyebab sufisien yang
menyebabkan penyakit tersebut (Kenneth J. Rothman: 51, 1995).
Manfaat Epidemiologi
1.Untuk mempelajari riwayat penyakit;
Epidemiologi mempelajari tren penyakit yang mungkin akan terjadi
Hasil penelitian epidemiologi dapat digunakan dalam perencanaan pelayanan
kesehatan dan kesehatan masyarakat
2.Diagnosis masyarakat;
Penyakit, kondisi, cidera, gangguan, ketidakmampuan, defek/cacat apa sajakah
yang menyebabkan kesakitan, masalah kesehatan, atau kematian di dalam
suatu komunitas atau wilayah?
3.Mengkaji risiko yang ada pada setiap individu, karena mereka dapat mempengaruhi
kelompok maupun populasi;
Faktor risiko, masalah, dan perilaku apa sajakah yang dapat mempengaruhi
kelompok atau populasi?
Setiap kelompok dikaji dengan melakukan pengkajian terhadap faktor risiko
dan menggunakan teknik pemeriksaan kesehatan, missal: skrining kesehatan,
tes kesehatan, pengkajian penyakit, dan sebagainya.
4.Pengkajian, evaluasi, dan penelitian;
Sebaik apa pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dalam
mengatasi masalaha dan memenuhi kebutuhan populasi atau kelompok
Untuk mengkaji keefektifan, efisiensi, kualitas, kuantitas, akses, ketersediaan
layanan untuk mengobati, mengendalikan atau mencegah penyakit, cidera,
ketidakmampuan, atau kematian.
5.Melengkapi gambaran klinis;
Proses identifikasi dan diagnosis untuk menetapkan bahwa suatu kondisi
memang ada atau bahwa seseorang memang menderita penyakit tertentu
Menentuka hubungan sebab-akibat
6.Identifikasi sindrom;
Membantu menyusun dan menetapkan criteria untuk mendefinisikan sindrom
7.Menentukan penyebab dan sumber penyakit
Temuan epidemiologi memungkinkan dilakukannya pengendalian,
pencegahan, dan pemusnahan penyebab penyakit, kondisi, cidera,
ketidakmampuan, atau kematian.
BAB II
ISI
Ukuran Sehat dan Sakit
Definisi sakit dan sehat
Definisi sehat yang paling ambisius adalah yang diusulkan oleh WHO pada tahun
1948: sehat adalah kondisi komplit dari fisik, mental dan kesejahteraan social dan tidak hanya
bebas dari penyakit atau kelemahan (R.Beaglehole, dkk., 1993).
Batasan status sehat yang digunakan oleh ahli epidemiologi cenderung sederhana,
seperti adanya penyakit atau tidak adanya penyakit. Kriteria untuk menegakkan adanya suatu
penyakit memerlukan rumusan tentang normal dan abnormal. Namun, sering kali masih sulit
untuk merumuskan apakah yang disebut normal dan seringkali pula tidak ada batas yang jelas
antara normal dan abnormal. Kriteria diagnosa biasanya didasarkan pada gejala, tanda-tanda
dan hasil pengujian.
Mengukur frekuensi penyakit
Ukuran frekuensi penyakit didasarkan pada konsep dasar prevalens dan insidens.
Prevalens dan insidens
Prevalens suatu penyakit ialah jumlah kasus pada suatu populasi tertentu pada periode
waktu tertentu.
Insidens ialah jumlah kasus baru yang timbul dalam periode tertentu dari suatu
populasi tertentu.
Insidens rate kumulatif atau risk
Insiden rate kumulatif adalah suatu ukuran yang lebih sederhana tentang kejadian suatu
penyakit atau kasus kesehatan.
Case fatality
Case fatality adalah ukuran keganasan suatu penyakit dan didefinisikan sebagai proporsi
kasus penyakit tertentu atau kondisi yang fatal dalam periode waktu tertentu.
Hubungan antara berbagai ukuran
Prevalens tergantung baik pada insidens rate maupun lamanya sakit.
Perkembangan Konsep Terjadinya Penyakit
Konsep Masyarakat Primitif: Berbagai penyakit dan bencana yang menyengsarakan umat
manusia dipercayai merupakan pengaruh kekuatan supernatural, sesuatu kekuatan yang
berada di luar pemahaman dan kendali manusia.
Teori Hyppocrates: Ia adalah orang pertama yang menjelaskan konsep penyakit secara
rasional. Ia menempatkan penyakit sebagai fenomena masyarakat selain sebagai fenomena
individu. Sumbangan yang sangat berharga dalam bidang kesehatan adalah konsepnya
tentang perbedaan antara penyakit-penyakit endemik yang bervariasi dari satu tempat ke
tempat yang lain. Juga terhadap penyakit-penyakit epidemik yang memperlihatkan prevalen
yang bervariasi sepanjang masa. Menurut konsep Hyppocrates, tubuh manusia terdiri dari
empat substansi yang berbeda yang disebut sebagai “humours” atau cairan yang masing-
masing mempunyai komposisi yang sama besar. Keempat humours tersebut adalah darah
(blood), lendir (phlegm), empedu kuning (yellow bile), dan empedu hitam (black bile). Setiap
humours terdiri dari himpunan sejenis atom yang sama. Darah terdiri dari atom udara yang
bersifat panas dan basah. Lendir terdiri dari atom air yang bersifat dingin dan basah. Empedu
P = Insidens rate x Rata-rata lama sakit
kuning terdiri dari atom api yang panas dan kering. Empedu hitam terdiri dari atom tanah
yang bersifat dingin dan kering.
Pada manusia sehat keempat atom tersebut berada dalam jumlah yang sama dan dalam
komposisi yang simbang, sesuai dengan nilai moderation dan balence dalam filsafat Yunani.
Hyppocrates berpendapat bahwa keadaan sakit akan terjadi jika pada suatu ketika terjadi
ketidakseimbangan dari komposisi dan jumlah humour tersebut. Sebagai contoh, kelebihan
darah yang basah dan panas akan mengakibatkan demam, kekeringan dan diare, sementara
kelebihan empedu hitam yang dingin dan kering akan menyebabkan menggigil dan konstipasi
(sulit buang air besar).
Teori Galen
Guna menjelaskan adanya individu yang mengalami sakit dan yang tetap sehat ketika
terpapar dengan faktor risiko yang sama, Galen menambahkan dua elemen tambahan
terhadap konsep Hyppocrates. Elemen pelengkap yang dimaksud adalah Temprament dan
Procatartic. Berbeda dengan Hyppocrates yang menganggap tubuh terdiri dari bagian elemen
dengan jumlah dan komposisi yang sama, Galen mengajukan konsep elemen yang dominan.
Konsep Miasma
Konsep Miasma muncul setelah periode Hyppocrates dan Galen. Miasma yang
dianggap bertanggung jawab terhadap penyebaran penyakit adalah suatu yang dapat
ditanggapi indra selain mata. Ketika seseorang secara tidak sengaja menghirup Miasma lewat
pernapasannya, maka miasma yang masuk itu akan mempengaruhi homourousnya dan
menyebabkannya menderita penyakit. Miasma yang dianggap sebagai biang penyakit dari air
tenang, udara kotor,angin malam ataupun tumpukan sampah. Oleh sebab itu, pencegahan
penyakit dialakukan dengan membatasi gerak dan mengeliminasi miasma.
Konsep miasma terus berkembang dan dalam periode yang panjang mendominasi
gagasan manusia tentang penyakit. Berbeda dengan konsep kantagion yang meskipun masuk
akal tetapi sulit diterima karena tidak tertangkap oleh panca indra. Sebaliknya, miasma
mampu menyakinkan orang banyak, miskipun dia tidak bisa dilihat, tetapi dia dapat
ditangkap oleh panca indra yang lain seperti penciuman dan perasaan. Istilah masuk angin
ataupun terserang angin duduk diduga merupakan peninggalan atau pengaruh dari konsep
miasma.
Teori Jasad Renik
Gagasan bahwa penyakit disebabkan oleh organisme penyebab penyakit telah timbul
paling tidak sejak zaman Romawi. Lucretius, Varro, dan columella adalah beberapa nama
dari dokter besar Romawi yang berspekulasi tentang adanya makluk kecil penyebab penyakit
tersebut.
Tangan Bersih Penebar Penyakit
Pada tahun 1985, Oliver Wandell Holmes, seorang dokter yang lebih terkenal sebagai
bapak pengadilan, menulis suatu artikel yang berjudul “ The contagiousness of puerperal
Favel” (penulis demam nifas). Dalam tulisan itu Holmes berpendapat bahwa demam nifas
ditularkan oleh seorang ibu ke ibu yang lain melalui dokter dan bidan. Reaksi masyarakat
terhadap pandangan tersebut beragam, mulai dari yang acuh dan tak acuh sampai
menganggapnya penghinaan.
Puncak Teori Jasad Renik
Teori jasad renik mencapai kejayaannya pada masa Lois Pastur yang hidup pada
periode tahun 1827-1912. Pastur menemukan bahwa fermentasi merupakan hasil
pertumbuhan ragi pada juice anggur. Ragi tumbuh dalam jumlah yang kecil secara alami pada
kulit anggur. Ketika anggur dihancurkan, ragi mencapai juice yang kaya gula dan
mengubahnya secara prolafikasi.
Triad Epidemiologi
Penyakit manusia tidak muncul dalam sebuah ruang hampa. Penyakit tersebut
dihasilkan dari interaksi host (orang), agen (contoh: bakteri), dan lingkungan (contoh: udara
yang terkontaminasi). Meskipun beberapa penyakit sebagian besar bersifat genetik pada
aslinya, hampir semua penyakit dihasilkan dari interaksi faktor genetik dan lingkungan,
dengan keseimbangan yang tepat berbeda untuk penyakit yang berbeda. Banyak dari prinsip-
prinsip dasar yang mengatur penularan penyakit paling jelas ditunjukkan menggunakan
penyakit menular sebagai model (Leon Gordis, 1996).
Gambar: Triad epidemiologi (diadaptasi dari Thomas C. Timmreck, 2004)
Pencegahan Penyakit
Upaya pencegahan penyakit terdiri atas tiga level, yaitu:
1. Pencegahan Primer: upaya menurunkan angka kesakitan dengan menurunkan jumlah
kejadian kasus baru.
2. Pencegahan Sekunder: upaya menurunkan angka prevalens dengan cara melakukan
diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dan segera. Hal ini dapat mengurangi
penularan penyakit dari pejamu yang satu ke pejamu lainnya dan juga mereduksi
insidens penyakit.
3. Pencegahan tersier: pencegahan jangka panjang terhadap cacat dan kematian yang
dilakukan dengan cara pengobatan dan rehabilitasi.
Masalah-Masalah Mendasar dalam Epidemiologi
1. terjadinya,
2. ukuran asosiasi,
3. pengganggu,
4. seleksi bias,
Host
Agent
Time
Environment
5. informasi bias,
6. variasi acak,
7. modifikasi efek,
8. penyocokan,
9. ukuran sampel dan kekuatan studi.
Jenis-Jenis Studi Epidemiologi
Tipe Studi Nama Alternatif Unit Studi
Studi pengamatan
 Studi deskriptif
 Studi analitik:
Ekologi
Cross-sectional
Case-control
Cohort
Studi eksperimen
 Uji terkendali acak
 Uji lapangan
 Uji komunitas
Korelasional
Prevalens
Case-reference
Follow up
Studi Intervensi
Trial klinik
Studi intervensi komunitas
Populasi
Individu
Individu
Individu
Pasien
Orang sehat
Komunitas
Sumber: Dasar-Dasar Epidemiologi Buku I, R.Beaglehole, dkk.,1993
Studi Epidemiologi Pengamatan
Studi deskriptif
Suatu deskripsi sederhana tentang status kesehatan suatu komunitas, berdasarkan pada data
rutin yang tersedia atau pada data yang diperoleh melalui survey khusus.
Studi ekologik
Dalam studi ekologik, unit analisis lebih berupa populasi atau kelompok orang disbanding
individu.
Studi cross-sectional
Mengukur prevalens penyakit dan sering kali disebut sebagai studi prevalens. Dalam studi
cross-sectional, pengukuran pemaparan dan dampak dilakukan pada saat yang sama.
Pertanyaan kunsi yang perlu ditanyakan dalam tipe studi ini adalah pemaparan mendahului
ataukah mengikuti dampak.
Studi case-control
Studi case-control merupakan studi longitudinal, berlawanan dengan studi cross-sectional.
Studi case-control disebut sebagai studi retrospektif karena peneliti melihat ke belakang,
dimulai dari penyakit ke kemungkinan sebab.
Studi cohort
Studi cohort disebut juga sebagai studi follow up atau studi insidens, dimulai dengan
kelompok orang (cohort) yang bebas dari sakit, yng digolongkan ke dalam sub kelompok
sesuai dengan pemaparan oleh suatu potensi penyebab penyakit atau outcome. Variabel yang
dipelajari, dirinci dan diukur, kemudian seluruh cohort diikuti untuk melihat perbedaan
outcome antara sub kelompok yang mendapat pemaparan dan sub kelompok yang tidak.
Studi cohort bersifat longitudinal.
Studi Epideniologi Eksperimental
Percobaan terkendali acak
Adalah eksperimen epidemiologic untuk mempelajari prosedur pencegahan atau pengobatan.
Percobaan lapangan
Adalah kebalikan percobaan klinik, melibatkan orang-orang yang bebas dari sakit tetapi
dianggap memiliki risiko; pengumpulan data dilakukan di lapangan, biasanya di antara orang-
orang awam dalam populasi.
Percobaan komunitas
Adalah eksperimen yang kelompok perlakuannya ialah masyarakat, bukan individu.
Tujuan Studi Epidemiologi
Menurut Lilienfeld dan Lilienfeld yang dikutip dari buku Epidemiolgi Suatu Pengantar Edisi
2 karangan Thomas C. Timmreck, tujuan umum studi epidemiologi ada 3, yaitu:
1. Untuk menjelaskan etiologi (studi tentang penyebab penyakit) satu penyakit atau
sekelompok penyakit, kondisi, gangguan, defek, ketidakmampuan, sindrom, atau
kematian melalui analisis terhadap data medis dan epidemiologi dengan
menggunakan manajemen informasi sekaligus informasi yang berasal dari setiap
bidang atau disiplin ilmu yang tepat, termasuk ilmu social/perilaku;
2. Untuk menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan
hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan, ilmu pperilaku, dan ilmu
biomedis yang terbaru;
3. Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah-langkah pengendalian dan
prosedur pencegahan bagi kelompok dan populasi yang berisiko, dan untuk
pengembangan langkah-langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang diperlukan;
yang kesemuanya itu akan digunakan untuk mnegevaluasi keberhasilan langkah-
langkah, kegiatan, dan program intervensi.
BAB III
KESIMPULAN
Epidemiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang penyakit beserta distribusi
dan determinannya pada populasi tertentu dan pada waktu tertentu.
Manfaat epidemiologi yaitu: untuk mempelajari riwayat penyakit; diagnosis
masyarakat; mengkaji risiko yang ada pada setiap individu, karena mereka dapat
mempengaruhi kelompok maupun populasi; pengkajian, evaluasi, dan penelitian; melengkapi
gambaran klinis; identifikasi sindrom; menentukan penyebab dan sumber penyakit
Epidemiologi bergantung dan berhubungan dengan beberapa disiplin ilmu lainnya, di
antaranya yaitu:
Ilmu faal,
Biokimia,
Patologi,
Mikrobiologi,dan
Genetika.
Demografi
Sosiologi
Antropologi
Geologi
Lingkungan fisik
Ekonomi
Budaya, dan
Statistika.
DAFTAR PUSTAKA
Budiarto, Eko dan Dewi Anggraeni.2003.Pengantar Epidemiologi Edisi 2.Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Noor, Nasri Noor.2000.Dasar-Dasar Epidemiologi.Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
T.Kjellstrom, dkk.1993.Dasar-Dasar Epidemiologi Buku I.Ganeva: World Health
Organization.
Timmreck, Thomas C.2004.Epidemiologi: Suatu Pengantar Edisi 2.Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Friedman, Gary D.1986.Prinsip-Prinsip Epidemiologi.Yogyakarta: Yayasan Essentia
Medica.
Rothman, Kenneth J.1995.Epidemiologi Modern.Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama
dan Yayasan Essentia Medica.
Zheng, Thongzhang.1998.Principles of Epidemiology.Yale University School of public
Health.
Gordis, Leon.1996.Epidemiology.Philadelphia: W.B. Sounders Company.
Sutrisna, Bambang.1996.Pengantar Metode Epidemiologi.PT DIAN RAKYAT.
Kodim, Nasrin, dkk. Himpunan Bahan Kuliah Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.Jakarta:
Jurusan Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

More Related Content

What's hot

Promkes di tempat kerja
Promkes di tempat kerjaPromkes di tempat kerja
Promkes di tempat kerjaom_wiez
 
12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatanAgus Candra
 
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularKonsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularAsyifa Robiatul adawiyah
 
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatanPeranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatanGusti Hartanti
 
Demografi
DemografiDemografi
DemografiEdy CLa
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1HMRojali
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanSariana Csg
 
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep GenderMakalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep GenderShafa Nabilah Eka Puteri
 
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan   1 - epidemiologi penyakit menularPertemuan   1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menularLila Kania
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPZakiah dr
 
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKATILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKATPutri Indayani
 
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Aulia Nofrianti
 
Penilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamilPenilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamiltris nia
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanMuhammad Awaludin
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganShoetiaone
 

What's hot (20)

Promkes di tempat kerja
Promkes di tempat kerjaPromkes di tempat kerja
Promkes di tempat kerja
 
12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan
 
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularKonsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
 
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatanPeranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
 
Five level prevention
Five level preventionFive level prevention
Five level prevention
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
 
Materi Stunting 2023.pptx
Materi Stunting 2023.pptxMateri Stunting 2023.pptx
Materi Stunting 2023.pptx
 
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukanBahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
 
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep GenderMakalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
 
Ppt stunting niken
Ppt stunting nikenPpt stunting niken
Ppt stunting niken
 
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan   1 - epidemiologi penyakit menularPertemuan   1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menular
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAP
 
Beberapa ukuran dasar demografi
Beberapa ukuran dasar demografiBeberapa ukuran dasar demografi
Beberapa ukuran dasar demografi
 
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKATILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
 
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
 
Penilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamilPenilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamil
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
 

Viewers also liked

BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )Zayyin Nihayah
 
IM Club: Is our website working? What to measure
IM Club: Is our website working? What to measureIM Club: Is our website working? What to measure
IM Club: Is our website working? What to measureRather Inventive
 
Motion Sensors + Audio Visual Performance
Motion Sensors + Audio Visual PerformanceMotion Sensors + Audio Visual Performance
Motion Sensors + Audio Visual PerformanceSkyRonDotOrg
 
Video Conferencing in Education
Video Conferencing in EducationVideo Conferencing in Education
Video Conferencing in EducationEleanor Schuster
 
C4 real keynote presentatie bert
C4 real keynote presentatie bertC4 real keynote presentatie bert
C4 real keynote presentatie bertBert Nijmeijer
 
Developing your school's wom marketing plan, sbacs webinar
Developing your school's wom marketing plan, sbacs webinarDeveloping your school's wom marketing plan, sbacs webinar
Developing your school's wom marketing plan, sbacs webinarRick Newberry
 
Know your artists
Know your artistsKnow your artists
Know your artistsLes Davy
 
Through The Looking Glass 2012 2015(Afcom)
Through The Looking Glass 2012 2015(Afcom)Through The Looking Glass 2012 2015(Afcom)
Through The Looking Glass 2012 2015(Afcom)nab
 
#Beyondgender workshops
#Beyondgender workshops#Beyondgender workshops
#Beyondgender workshopsSon Vivienne
 
Favefixed e mag
Favefixed e magFavefixed e mag
Favefixed e magJann' Nz
 
Elements, Compounds & Mixtures Spring 2012
Elements, Compounds & Mixtures Spring 2012Elements, Compounds & Mixtures Spring 2012
Elements, Compounds & Mixtures Spring 2012jmori1
 
Story board for ancillary
Story board for ancillaryStory board for ancillary
Story board for ancillaryaq101824
 
Thoughts for 365 days
Thoughts for 365 daysThoughts for 365 days
Thoughts for 365 daysMb Narayanan
 
Foursimple things that can derail your career & how to take care of them
Foursimple things that can derail your career & how to take care of themFoursimple things that can derail your career & how to take care of them
Foursimple things that can derail your career & how to take care of themRaymond J. Ramirez DVM speaking
 

Viewers also liked (20)

Jurnal ca paru
Jurnal ca paruJurnal ca paru
Jurnal ca paru
 
Pengantar epistemologi
Pengantar epistemologiPengantar epistemologi
Pengantar epistemologi
 
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )
 
IM Club: Is our website working? What to measure
IM Club: Is our website working? What to measureIM Club: Is our website working? What to measure
IM Club: Is our website working? What to measure
 
Motion Sensors + Audio Visual Performance
Motion Sensors + Audio Visual PerformanceMotion Sensors + Audio Visual Performance
Motion Sensors + Audio Visual Performance
 
Giải
GiảiGiải
Giải
 
Video Conferencing in Education
Video Conferencing in EducationVideo Conferencing in Education
Video Conferencing in Education
 
C4 real keynote presentatie bert
C4 real keynote presentatie bertC4 real keynote presentatie bert
C4 real keynote presentatie bert
 
Formato planeacion
Formato planeacionFormato planeacion
Formato planeacion
 
MyEpcTeam v1.1
MyEpcTeam v1.1MyEpcTeam v1.1
MyEpcTeam v1.1
 
Developing your school's wom marketing plan, sbacs webinar
Developing your school's wom marketing plan, sbacs webinarDeveloping your school's wom marketing plan, sbacs webinar
Developing your school's wom marketing plan, sbacs webinar
 
Know your artists
Know your artistsKnow your artists
Know your artists
 
Through The Looking Glass 2012 2015(Afcom)
Through The Looking Glass 2012 2015(Afcom)Through The Looking Glass 2012 2015(Afcom)
Through The Looking Glass 2012 2015(Afcom)
 
#Beyondgender workshops
#Beyondgender workshops#Beyondgender workshops
#Beyondgender workshops
 
Favefixed e mag
Favefixed e magFavefixed e mag
Favefixed e mag
 
Elements, Compounds & Mixtures Spring 2012
Elements, Compounds & Mixtures Spring 2012Elements, Compounds & Mixtures Spring 2012
Elements, Compounds & Mixtures Spring 2012
 
Story board for ancillary
Story board for ancillaryStory board for ancillary
Story board for ancillary
 
Thoughts for 365 days
Thoughts for 365 daysThoughts for 365 days
Thoughts for 365 days
 
Foursimple things that can derail your career & how to take care of them
Foursimple things that can derail your career & how to take care of themFoursimple things that can derail your career & how to take care of them
Foursimple things that can derail your career & how to take care of them
 
1 21
1 211 21
1 21
 

Similar to Epidemiologi Dasar dan Konsep Terjadinya Penyakit

MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfMI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfAsepSaefunnajat
 
Epidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananEpidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananHayar Laode
 
Handout epid-bidan
Handout epid-bidanHandout epid-bidan
Handout epid-bidanNico Robin
 
01. pengantar epidemiologi
01. pengantar epidemiologi01. pengantar epidemiologi
01. pengantar epidemiologiSyahrum Syuib
 
ppt ruang lingkup epidemiologi.pptx
ppt ruang lingkup epidemiologi.pptxppt ruang lingkup epidemiologi.pptx
ppt ruang lingkup epidemiologi.pptxSegehVisi
 
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murtiPengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murtiRomi Wido
 
PENGANTAR EPIDEMILOGI
PENGANTAR EPIDEMILOGIPENGANTAR EPIDEMILOGI
PENGANTAR EPIDEMILOGIEDIS BLOG
 
Dasar epidemiologi
Dasar epidemiologi Dasar epidemiologi
Dasar epidemiologi Rani267816
 
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdfAulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdfAuliaDwiJuanita
 
2_PENGANTAR_EPIDEMIOLOGI.ppt
2_PENGANTAR_EPIDEMIOLOGI.ppt2_PENGANTAR_EPIDEMIOLOGI.ppt
2_PENGANTAR_EPIDEMIOLOGI.pptdebydarise
 
Prinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologiPrinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologiYusuf Budiman
 
pengantar epidemilogi
pengantar epidemilogipengantar epidemilogi
pengantar epidemilogiRai Syifa
 
1 pengertian epid
1 pengertian epid1 pengertian epid
1 pengertian epiddesymukti
 
Konsep Epidemiologi
Konsep EpidemiologiKonsep Epidemiologi
Konsep Epidemiologipjj_kemenkes
 
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)NajMah Usman
 

Similar to Epidemiologi Dasar dan Konsep Terjadinya Penyakit (20)

MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfMI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
 
Epidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananEpidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidanan
 
Handout epid-bidan
Handout epid-bidanHandout epid-bidan
Handout epid-bidan
 
01. pengantar epidemiologi
01. pengantar epidemiologi01. pengantar epidemiologi
01. pengantar epidemiologi
 
ppt ruang lingkup epidemiologi.pptx
ppt ruang lingkup epidemiologi.pptxppt ruang lingkup epidemiologi.pptx
ppt ruang lingkup epidemiologi.pptx
 
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murtiPengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
 
EPIDEMILOGI
EPIDEMILOGIEPIDEMILOGI
EPIDEMILOGI
 
PENGANTAR EPIDEMILOGI
PENGANTAR EPIDEMILOGIPENGANTAR EPIDEMILOGI
PENGANTAR EPIDEMILOGI
 
Dasar epidemiologi
Dasar epidemiologi Dasar epidemiologi
Dasar epidemiologi
 
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdfAulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
 
2_PENGANTAR_EPIDEMIOLOGI.ppt
2_PENGANTAR_EPIDEMIOLOGI.ppt2_PENGANTAR_EPIDEMIOLOGI.ppt
2_PENGANTAR_EPIDEMIOLOGI.ppt
 
2_PENGANTAR_EPIDEMIOLOGI.ppt
2_PENGANTAR_EPIDEMIOLOGI.ppt2_PENGANTAR_EPIDEMIOLOGI.ppt
2_PENGANTAR_EPIDEMIOLOGI.ppt
 
Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1
 
Prinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologiPrinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologi
 
pengantar epidemilogi
pengantar epidemilogipengantar epidemilogi
pengantar epidemilogi
 
1 pengertian epid
1 pengertian epid1 pengertian epid
1 pengertian epid
 
Konsep Epidemiologi
Konsep EpidemiologiKonsep Epidemiologi
Konsep Epidemiologi
 
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 

More from Sariana Csg

Lelaki Bercelana Hijau
Lelaki Bercelana HijauLelaki Bercelana Hijau
Lelaki Bercelana HijauSariana Csg
 
Lelaki Bercelana Hijau
Lelaki Bercelana HijauLelaki Bercelana Hijau
Lelaki Bercelana HijauSariana Csg
 
Bait-Bait Rindu di Idul Fitri
Bait-Bait Rindu di Idul FitriBait-Bait Rindu di Idul Fitri
Bait-Bait Rindu di Idul FitriSariana Csg
 
Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Sil...
Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Sil...Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Sil...
Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Sil...Sariana Csg
 
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk KecapMakalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk KecapSariana Csg
 
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak SekolahanMakalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak SekolahanSariana Csg
 
Regulasi Rumah Sakit
Regulasi Rumah SakitRegulasi Rumah Sakit
Regulasi Rumah SakitSariana Csg
 
Mengenal Asuransi BUPA Internasional
Mengenal Asuransi BUPA InternasionalMengenal Asuransi BUPA Internasional
Mengenal Asuransi BUPA InternasionalSariana Csg
 
Riuh Riak Telagaku-Sebuah Puisi
Riuh Riak Telagaku-Sebuah PuisiRiuh Riak Telagaku-Sebuah Puisi
Riuh Riak Telagaku-Sebuah PuisiSariana Csg
 
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat KerjaMakalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat KerjaSariana Csg
 
Olahan Lebah sebagai Pengobatan Alternatif-Sebuah Makalah
Olahan Lebah sebagai Pengobatan Alternatif-Sebuah MakalahOlahan Lebah sebagai Pengobatan Alternatif-Sebuah Makalah
Olahan Lebah sebagai Pengobatan Alternatif-Sebuah MakalahSariana Csg
 
Makalah Kepemimpinan
Makalah KepemimpinanMakalah Kepemimpinan
Makalah KepemimpinanSariana Csg
 
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^Sariana Csg
 
Booklet Epidemiologi pada Lansia
Booklet Epidemiologi pada  LansiaBooklet Epidemiologi pada  Lansia
Booklet Epidemiologi pada LansiaSariana Csg
 
Hati yang Menanti
Hati yang MenantiHati yang Menanti
Hati yang MenantiSariana Csg
 
Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011
Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011
Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011Sariana Csg
 
FIRE SAFETY-Lecture Material-Public Health Sriwijaya University 2011
FIRE SAFETY-Lecture Material-Public Health Sriwijaya University 2011FIRE SAFETY-Lecture Material-Public Health Sriwijaya University 2011
FIRE SAFETY-Lecture Material-Public Health Sriwijaya University 2011Sariana Csg
 
Materi DK3 FKM Semester 3 Universitas Sriwijaya
Materi DK3 FKM Semester 3 Universitas Sriwijaya Materi DK3 FKM Semester 3 Universitas Sriwijaya
Materi DK3 FKM Semester 3 Universitas Sriwijaya Sariana Csg
 

More from Sariana Csg (20)

Lelaki Bercelana Hijau
Lelaki Bercelana HijauLelaki Bercelana Hijau
Lelaki Bercelana Hijau
 
Lelaki Bercelana Hijau
Lelaki Bercelana HijauLelaki Bercelana Hijau
Lelaki Bercelana Hijau
 
Di tengah
Di tengahDi tengah
Di tengah
 
Bait-Bait Rindu di Idul Fitri
Bait-Bait Rindu di Idul FitriBait-Bait Rindu di Idul Fitri
Bait-Bait Rindu di Idul Fitri
 
Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Sil...
Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Sil...Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Sil...
Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Sil...
 
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk KecapMakalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
 
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak SekolahanMakalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
 
Regulasi Rumah Sakit
Regulasi Rumah SakitRegulasi Rumah Sakit
Regulasi Rumah Sakit
 
Mengenal Asuransi BUPA Internasional
Mengenal Asuransi BUPA InternasionalMengenal Asuransi BUPA Internasional
Mengenal Asuransi BUPA Internasional
 
Riuh Riak Telagaku-Sebuah Puisi
Riuh Riak Telagaku-Sebuah PuisiRiuh Riak Telagaku-Sebuah Puisi
Riuh Riak Telagaku-Sebuah Puisi
 
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat KerjaMakalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
 
Olahan Lebah sebagai Pengobatan Alternatif-Sebuah Makalah
Olahan Lebah sebagai Pengobatan Alternatif-Sebuah MakalahOlahan Lebah sebagai Pengobatan Alternatif-Sebuah Makalah
Olahan Lebah sebagai Pengobatan Alternatif-Sebuah Makalah
 
Makalah Kepemimpinan
Makalah KepemimpinanMakalah Kepemimpinan
Makalah Kepemimpinan
 
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^
 
Booklet Epidemiologi pada Lansia
Booklet Epidemiologi pada  LansiaBooklet Epidemiologi pada  Lansia
Booklet Epidemiologi pada Lansia
 
TINTA HATI
TINTA HATITINTA HATI
TINTA HATI
 
Hati yang Menanti
Hati yang MenantiHati yang Menanti
Hati yang Menanti
 
Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011
Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011
Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011
 
FIRE SAFETY-Lecture Material-Public Health Sriwijaya University 2011
FIRE SAFETY-Lecture Material-Public Health Sriwijaya University 2011FIRE SAFETY-Lecture Material-Public Health Sriwijaya University 2011
FIRE SAFETY-Lecture Material-Public Health Sriwijaya University 2011
 
Materi DK3 FKM Semester 3 Universitas Sriwijaya
Materi DK3 FKM Semester 3 Universitas Sriwijaya Materi DK3 FKM Semester 3 Universitas Sriwijaya
Materi DK3 FKM Semester 3 Universitas Sriwijaya
 

Recently uploaded

obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 

Recently uploaded (19)

obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 

Epidemiologi Dasar dan Konsep Terjadinya Penyakit

  • 1. TUGAS PENGANTAR EPIDEMIOLOGI KELOMPOK 7 DISUSUN OLEH : MUHAMMAD HUSIN (10101001017) & SARIANA (10101001009) FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2012
  • 2. BAB I PENDAHULUAN Pengertian Epidemiologi Epidemiologi menurut asal katanya dari bahasa Yunani, epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal terjadi pada rakyat, (Epi=pada; Demos=penduduk/rakyat; logos=ilmu).(Bambang Sutrisna: 1). Epidemiologi merupakan studi terjadinya penyakit pada populasi manusia (Gary D. Friedman: 1, 1986). Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari sebab timbulnya masalah serta gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan maupun penanggulangannya (Noor Nasri Noor: 8, 2000). Epidemiologi didefinisikan sebagai sebagai studi tentang distribusi dan determinan yang berhubungan dengan kesehatan atau suatu peristiwa dalam populasi tertentu, dan penerapan studi ini untuk mengendalikan maslah kesehatan (R.Beaglehole dkk,1993 menyadur dari Last, 1988). Menurut buku Pengantar Epidemiologi Edisi 2 karangan Eko Budiarto dkk., pengertian epidemiologi dapat ditinjau dari berbagai aspek sesuai dengan tujuan masing-masing yaitu: Aspek Akademik Secara akademik, epidemiologi berarti analisis data kesehatan, sosial ekonomi, dan kecenderungan yang terjadi untuk mengadakan identifikasi dan interprestasi perubahan- perubahan keadan kesehatan yang terjadi atau akan terjadi di masyarakat umuum atau kelompok penduduk tertentu. Aspek Praktis Ditinjau dari segi Praktis, epidemiologi merupakan ilmu yang ditujukan pada upaya pencegahan penyebaran penyakit yang menimpa individu, kelompok, atau masyarakat umum.
  • 3. Dalam hal ini, penyebab penyakit tidak harus diketahui secara pasti, tetapi diutamakan pada cara penularannya, infektivitas, menghindari agar yang diduga sebagai penyebab, toksisn atau lingkungan, dan membentuk kekebalan untuk menjamin kesehatan masyarakat. Aspek Klinis Ditinjau dari aspek klinis, epidemiologi bererti suatu usaha untuk mendeteksi secara dini perubahan insidensi atau prevalensi melalui penemuan klinis atau laboratoris pada awal kejadian luar biasa atau timbulnya penyakit yang baru seperti, karsinoma vagina pada gadis remaja atau AIDS yang awalnya ditemukan secara klinis. Aspek Administratif Epidemiologi secara administratif berarti suatu usaha untuk mengetahui status kesehatan masyarakat disuatu wilayah atau negara agar dapat diberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Usaha ini membutuhkan data tentang pengalaman petugas kesehatan setempat, data populasi, dan data tentang pemanfaatan sarana pelayanaan kesehatan oleh masyarakat. Sejarah Perkembangan Epidemiologi Dari catatan sejarah yang dikumpul menunjukkan bahwa epidemiologi merupakan ilmu yang telah dikenal sejak zaman dahulu bahkan berkembang bersamaan dengan ilmu kedokteran karena kedua disiplin ilmu ini bekaitan satu dengan yang lain. Misalnya, studi epidemiologi bertujuan mengungkapkan penyebab suatu penyakit atau program pencegahan dan pemberantasan penyakit yang membutuhkan pengetahuan ilmu kedokteran seperti: 1.Ilmu faal, 2.Biokimia, 3.Patologi, 4.Mikrobiologi,dan 5.Genetika. Hasil yang diperoleh dari studi epidemiologi dapt digunakan untuk menentukan pengobatan suatu penyakit, melakukan pencegahan, atau meramalkan hasil pengobatan.
  • 4. Perbedaan antara antara ilmu kedokteran dan epidemiologi terletak pada cara penanganan masalah kesehatan. Ilmu kedokteran lebih menekankan pelayanan kasus demi kasus, sedangkan epidemiologi lebih menekankan pada kelompok individu. Oleh karena itu, pada epidemiologi, selain membutuhkan ilmu kedokteran juga membutuhkan disiplin ilmu lain, seperti : 1.Demografi 2.Sosiologi 3.Antropologi 4.Geologi 5.Lingkungan fisik 6.Ekonomi 7.Budaya, dan 8.Statistika. Dari uraian diatas, jelaslah bahwa epidemiologi merupakan ilmu yang kompleks. Walaupun epidemiologi telah dikenal dan dilaksanakan sejak zaman dahulu, tetapi dalam perkembangannya mengalami banyak hambatan hingga baru pada beberapa dasawarsa terkhir ini epidemiologi diakui sebagai suatu disiplin ilmu. Oleh karena itu, epidemiologi seolah-olah ilmu yang baru. Salah satu penyebab hambatan tersebut belum semua ahli bidang kedokteran pada saat itu setuju dengan metode yang digunakan dalam epidemiologi. Hal ini disebabkan adanya perbedaan paradigma dalam menangani masalah kesehatan antara ahli pengobatan dan metode epidemiologi, terutama pada masih berlakunya paradigma bahwa penyakit disebabkan oleh roh jahat. Keberhasilan menembus paradigma tersebut bekat perjuangan yang gigih dari para serjana seperti Hippocrates, John Graunt, John Snow, William Faar, Robert Koch, James Lind, Lord Kelvin, Kuhn, dan Francies Galton. Para sarjana itu telah meletakan konsep epidemiologi yang masih berlaku hingga saat ini. Konsep-konsep tersebut adalah : 1.Pengaruh lingkungan terhadap kejadian penyakit 2.Pengaruh data kuantitatif dan statistik, 3.Penularan penyakit, dan
  • 5. 4.Eksperimen pada manusia Ukuran-ukuran akibat: Akibat-akibat absolut ialah perbedaan-perbedaan dalam angka baku insidensi. Insidensi kumulatif, atau prevalensi. Akibat-akibat relatif menyangkut rasio-rasio dari ukuran-ukuran tersebut. Suatu proporsi akibat ialah proporsi dari suatu populasi sakit dengan pemaparan yang merupakan salah satu dari penyebab komponen dalam penyebab sufisien yang menyebabkan penyakit tersebut (Kenneth J. Rothman: 51, 1995). Manfaat Epidemiologi 1.Untuk mempelajari riwayat penyakit; Epidemiologi mempelajari tren penyakit yang mungkin akan terjadi Hasil penelitian epidemiologi dapat digunakan dalam perencanaan pelayanan kesehatan dan kesehatan masyarakat 2.Diagnosis masyarakat; Penyakit, kondisi, cidera, gangguan, ketidakmampuan, defek/cacat apa sajakah yang menyebabkan kesakitan, masalah kesehatan, atau kematian di dalam suatu komunitas atau wilayah? 3.Mengkaji risiko yang ada pada setiap individu, karena mereka dapat mempengaruhi kelompok maupun populasi; Faktor risiko, masalah, dan perilaku apa sajakah yang dapat mempengaruhi kelompok atau populasi? Setiap kelompok dikaji dengan melakukan pengkajian terhadap faktor risiko dan menggunakan teknik pemeriksaan kesehatan, missal: skrining kesehatan, tes kesehatan, pengkajian penyakit, dan sebagainya. 4.Pengkajian, evaluasi, dan penelitian; Sebaik apa pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dalam mengatasi masalaha dan memenuhi kebutuhan populasi atau kelompok Untuk mengkaji keefektifan, efisiensi, kualitas, kuantitas, akses, ketersediaan layanan untuk mengobati, mengendalikan atau mencegah penyakit, cidera, ketidakmampuan, atau kematian. 5.Melengkapi gambaran klinis;
  • 6. Proses identifikasi dan diagnosis untuk menetapkan bahwa suatu kondisi memang ada atau bahwa seseorang memang menderita penyakit tertentu Menentuka hubungan sebab-akibat 6.Identifikasi sindrom; Membantu menyusun dan menetapkan criteria untuk mendefinisikan sindrom 7.Menentukan penyebab dan sumber penyakit Temuan epidemiologi memungkinkan dilakukannya pengendalian, pencegahan, dan pemusnahan penyebab penyakit, kondisi, cidera, ketidakmampuan, atau kematian.
  • 7. BAB II ISI Ukuran Sehat dan Sakit Definisi sakit dan sehat Definisi sehat yang paling ambisius adalah yang diusulkan oleh WHO pada tahun 1948: sehat adalah kondisi komplit dari fisik, mental dan kesejahteraan social dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (R.Beaglehole, dkk., 1993). Batasan status sehat yang digunakan oleh ahli epidemiologi cenderung sederhana, seperti adanya penyakit atau tidak adanya penyakit. Kriteria untuk menegakkan adanya suatu penyakit memerlukan rumusan tentang normal dan abnormal. Namun, sering kali masih sulit untuk merumuskan apakah yang disebut normal dan seringkali pula tidak ada batas yang jelas antara normal dan abnormal. Kriteria diagnosa biasanya didasarkan pada gejala, tanda-tanda dan hasil pengujian. Mengukur frekuensi penyakit Ukuran frekuensi penyakit didasarkan pada konsep dasar prevalens dan insidens. Prevalens dan insidens Prevalens suatu penyakit ialah jumlah kasus pada suatu populasi tertentu pada periode waktu tertentu. Insidens ialah jumlah kasus baru yang timbul dalam periode tertentu dari suatu populasi tertentu.
  • 8. Insidens rate kumulatif atau risk Insiden rate kumulatif adalah suatu ukuran yang lebih sederhana tentang kejadian suatu penyakit atau kasus kesehatan. Case fatality Case fatality adalah ukuran keganasan suatu penyakit dan didefinisikan sebagai proporsi kasus penyakit tertentu atau kondisi yang fatal dalam periode waktu tertentu. Hubungan antara berbagai ukuran Prevalens tergantung baik pada insidens rate maupun lamanya sakit. Perkembangan Konsep Terjadinya Penyakit Konsep Masyarakat Primitif: Berbagai penyakit dan bencana yang menyengsarakan umat manusia dipercayai merupakan pengaruh kekuatan supernatural, sesuatu kekuatan yang berada di luar pemahaman dan kendali manusia. Teori Hyppocrates: Ia adalah orang pertama yang menjelaskan konsep penyakit secara rasional. Ia menempatkan penyakit sebagai fenomena masyarakat selain sebagai fenomena individu. Sumbangan yang sangat berharga dalam bidang kesehatan adalah konsepnya tentang perbedaan antara penyakit-penyakit endemik yang bervariasi dari satu tempat ke tempat yang lain. Juga terhadap penyakit-penyakit epidemik yang memperlihatkan prevalen yang bervariasi sepanjang masa. Menurut konsep Hyppocrates, tubuh manusia terdiri dari empat substansi yang berbeda yang disebut sebagai “humours” atau cairan yang masing- masing mempunyai komposisi yang sama besar. Keempat humours tersebut adalah darah (blood), lendir (phlegm), empedu kuning (yellow bile), dan empedu hitam (black bile). Setiap humours terdiri dari himpunan sejenis atom yang sama. Darah terdiri dari atom udara yang bersifat panas dan basah. Lendir terdiri dari atom air yang bersifat dingin dan basah. Empedu P = Insidens rate x Rata-rata lama sakit
  • 9. kuning terdiri dari atom api yang panas dan kering. Empedu hitam terdiri dari atom tanah yang bersifat dingin dan kering. Pada manusia sehat keempat atom tersebut berada dalam jumlah yang sama dan dalam komposisi yang simbang, sesuai dengan nilai moderation dan balence dalam filsafat Yunani. Hyppocrates berpendapat bahwa keadaan sakit akan terjadi jika pada suatu ketika terjadi ketidakseimbangan dari komposisi dan jumlah humour tersebut. Sebagai contoh, kelebihan darah yang basah dan panas akan mengakibatkan demam, kekeringan dan diare, sementara kelebihan empedu hitam yang dingin dan kering akan menyebabkan menggigil dan konstipasi (sulit buang air besar). Teori Galen Guna menjelaskan adanya individu yang mengalami sakit dan yang tetap sehat ketika terpapar dengan faktor risiko yang sama, Galen menambahkan dua elemen tambahan terhadap konsep Hyppocrates. Elemen pelengkap yang dimaksud adalah Temprament dan Procatartic. Berbeda dengan Hyppocrates yang menganggap tubuh terdiri dari bagian elemen dengan jumlah dan komposisi yang sama, Galen mengajukan konsep elemen yang dominan. Konsep Miasma Konsep Miasma muncul setelah periode Hyppocrates dan Galen. Miasma yang dianggap bertanggung jawab terhadap penyebaran penyakit adalah suatu yang dapat ditanggapi indra selain mata. Ketika seseorang secara tidak sengaja menghirup Miasma lewat pernapasannya, maka miasma yang masuk itu akan mempengaruhi homourousnya dan menyebabkannya menderita penyakit. Miasma yang dianggap sebagai biang penyakit dari air tenang, udara kotor,angin malam ataupun tumpukan sampah. Oleh sebab itu, pencegahan penyakit dialakukan dengan membatasi gerak dan mengeliminasi miasma. Konsep miasma terus berkembang dan dalam periode yang panjang mendominasi gagasan manusia tentang penyakit. Berbeda dengan konsep kantagion yang meskipun masuk akal tetapi sulit diterima karena tidak tertangkap oleh panca indra. Sebaliknya, miasma mampu menyakinkan orang banyak, miskipun dia tidak bisa dilihat, tetapi dia dapat ditangkap oleh panca indra yang lain seperti penciuman dan perasaan. Istilah masuk angin ataupun terserang angin duduk diduga merupakan peninggalan atau pengaruh dari konsep miasma.
  • 10. Teori Jasad Renik Gagasan bahwa penyakit disebabkan oleh organisme penyebab penyakit telah timbul paling tidak sejak zaman Romawi. Lucretius, Varro, dan columella adalah beberapa nama dari dokter besar Romawi yang berspekulasi tentang adanya makluk kecil penyebab penyakit tersebut. Tangan Bersih Penebar Penyakit Pada tahun 1985, Oliver Wandell Holmes, seorang dokter yang lebih terkenal sebagai bapak pengadilan, menulis suatu artikel yang berjudul “ The contagiousness of puerperal Favel” (penulis demam nifas). Dalam tulisan itu Holmes berpendapat bahwa demam nifas ditularkan oleh seorang ibu ke ibu yang lain melalui dokter dan bidan. Reaksi masyarakat terhadap pandangan tersebut beragam, mulai dari yang acuh dan tak acuh sampai menganggapnya penghinaan. Puncak Teori Jasad Renik Teori jasad renik mencapai kejayaannya pada masa Lois Pastur yang hidup pada periode tahun 1827-1912. Pastur menemukan bahwa fermentasi merupakan hasil pertumbuhan ragi pada juice anggur. Ragi tumbuh dalam jumlah yang kecil secara alami pada kulit anggur. Ketika anggur dihancurkan, ragi mencapai juice yang kaya gula dan mengubahnya secara prolafikasi. Triad Epidemiologi Penyakit manusia tidak muncul dalam sebuah ruang hampa. Penyakit tersebut dihasilkan dari interaksi host (orang), agen (contoh: bakteri), dan lingkungan (contoh: udara yang terkontaminasi). Meskipun beberapa penyakit sebagian besar bersifat genetik pada aslinya, hampir semua penyakit dihasilkan dari interaksi faktor genetik dan lingkungan, dengan keseimbangan yang tepat berbeda untuk penyakit yang berbeda. Banyak dari prinsip- prinsip dasar yang mengatur penularan penyakit paling jelas ditunjukkan menggunakan penyakit menular sebagai model (Leon Gordis, 1996).
  • 11. Gambar: Triad epidemiologi (diadaptasi dari Thomas C. Timmreck, 2004) Pencegahan Penyakit Upaya pencegahan penyakit terdiri atas tiga level, yaitu: 1. Pencegahan Primer: upaya menurunkan angka kesakitan dengan menurunkan jumlah kejadian kasus baru. 2. Pencegahan Sekunder: upaya menurunkan angka prevalens dengan cara melakukan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dan segera. Hal ini dapat mengurangi penularan penyakit dari pejamu yang satu ke pejamu lainnya dan juga mereduksi insidens penyakit. 3. Pencegahan tersier: pencegahan jangka panjang terhadap cacat dan kematian yang dilakukan dengan cara pengobatan dan rehabilitasi. Masalah-Masalah Mendasar dalam Epidemiologi 1. terjadinya, 2. ukuran asosiasi, 3. pengganggu, 4. seleksi bias, Host Agent Time Environment
  • 12. 5. informasi bias, 6. variasi acak, 7. modifikasi efek, 8. penyocokan, 9. ukuran sampel dan kekuatan studi. Jenis-Jenis Studi Epidemiologi Tipe Studi Nama Alternatif Unit Studi Studi pengamatan  Studi deskriptif  Studi analitik: Ekologi Cross-sectional Case-control Cohort Studi eksperimen  Uji terkendali acak  Uji lapangan  Uji komunitas Korelasional Prevalens Case-reference Follow up Studi Intervensi Trial klinik Studi intervensi komunitas Populasi Individu Individu Individu Pasien Orang sehat Komunitas Sumber: Dasar-Dasar Epidemiologi Buku I, R.Beaglehole, dkk.,1993 Studi Epidemiologi Pengamatan Studi deskriptif Suatu deskripsi sederhana tentang status kesehatan suatu komunitas, berdasarkan pada data rutin yang tersedia atau pada data yang diperoleh melalui survey khusus. Studi ekologik Dalam studi ekologik, unit analisis lebih berupa populasi atau kelompok orang disbanding individu.
  • 13. Studi cross-sectional Mengukur prevalens penyakit dan sering kali disebut sebagai studi prevalens. Dalam studi cross-sectional, pengukuran pemaparan dan dampak dilakukan pada saat yang sama. Pertanyaan kunsi yang perlu ditanyakan dalam tipe studi ini adalah pemaparan mendahului ataukah mengikuti dampak. Studi case-control Studi case-control merupakan studi longitudinal, berlawanan dengan studi cross-sectional. Studi case-control disebut sebagai studi retrospektif karena peneliti melihat ke belakang, dimulai dari penyakit ke kemungkinan sebab. Studi cohort Studi cohort disebut juga sebagai studi follow up atau studi insidens, dimulai dengan kelompok orang (cohort) yang bebas dari sakit, yng digolongkan ke dalam sub kelompok sesuai dengan pemaparan oleh suatu potensi penyebab penyakit atau outcome. Variabel yang dipelajari, dirinci dan diukur, kemudian seluruh cohort diikuti untuk melihat perbedaan outcome antara sub kelompok yang mendapat pemaparan dan sub kelompok yang tidak. Studi cohort bersifat longitudinal. Studi Epideniologi Eksperimental Percobaan terkendali acak Adalah eksperimen epidemiologic untuk mempelajari prosedur pencegahan atau pengobatan. Percobaan lapangan Adalah kebalikan percobaan klinik, melibatkan orang-orang yang bebas dari sakit tetapi dianggap memiliki risiko; pengumpulan data dilakukan di lapangan, biasanya di antara orang- orang awam dalam populasi. Percobaan komunitas Adalah eksperimen yang kelompok perlakuannya ialah masyarakat, bukan individu.
  • 14. Tujuan Studi Epidemiologi Menurut Lilienfeld dan Lilienfeld yang dikutip dari buku Epidemiolgi Suatu Pengantar Edisi 2 karangan Thomas C. Timmreck, tujuan umum studi epidemiologi ada 3, yaitu: 1. Untuk menjelaskan etiologi (studi tentang penyebab penyakit) satu penyakit atau sekelompok penyakit, kondisi, gangguan, defek, ketidakmampuan, sindrom, atau kematian melalui analisis terhadap data medis dan epidemiologi dengan menggunakan manajemen informasi sekaligus informasi yang berasal dari setiap bidang atau disiplin ilmu yang tepat, termasuk ilmu social/perilaku; 2. Untuk menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan, ilmu pperilaku, dan ilmu biomedis yang terbaru; 3. Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah-langkah pengendalian dan prosedur pencegahan bagi kelompok dan populasi yang berisiko, dan untuk pengembangan langkah-langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang diperlukan; yang kesemuanya itu akan digunakan untuk mnegevaluasi keberhasilan langkah- langkah, kegiatan, dan program intervensi.
  • 15. BAB III KESIMPULAN Epidemiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang penyakit beserta distribusi dan determinannya pada populasi tertentu dan pada waktu tertentu. Manfaat epidemiologi yaitu: untuk mempelajari riwayat penyakit; diagnosis masyarakat; mengkaji risiko yang ada pada setiap individu, karena mereka dapat mempengaruhi kelompok maupun populasi; pengkajian, evaluasi, dan penelitian; melengkapi gambaran klinis; identifikasi sindrom; menentukan penyebab dan sumber penyakit Epidemiologi bergantung dan berhubungan dengan beberapa disiplin ilmu lainnya, di antaranya yaitu: Ilmu faal, Biokimia, Patologi, Mikrobiologi,dan Genetika. Demografi Sosiologi Antropologi Geologi Lingkungan fisik Ekonomi Budaya, dan Statistika.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Budiarto, Eko dan Dewi Anggraeni.2003.Pengantar Epidemiologi Edisi 2.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Noor, Nasri Noor.2000.Dasar-Dasar Epidemiologi.Jakarta: PT RINEKA CIPTA. T.Kjellstrom, dkk.1993.Dasar-Dasar Epidemiologi Buku I.Ganeva: World Health Organization. Timmreck, Thomas C.2004.Epidemiologi: Suatu Pengantar Edisi 2.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Friedman, Gary D.1986.Prinsip-Prinsip Epidemiologi.Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica. Rothman, Kenneth J.1995.Epidemiologi Modern.Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama dan Yayasan Essentia Medica. Zheng, Thongzhang.1998.Principles of Epidemiology.Yale University School of public Health. Gordis, Leon.1996.Epidemiology.Philadelphia: W.B. Sounders Company. Sutrisna, Bambang.1996.Pengantar Metode Epidemiologi.PT DIAN RAKYAT. Kodim, Nasrin, dkk. Himpunan Bahan Kuliah Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.Jakarta: Jurusan Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.