Rencana pembelajaran matematika membahas operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahan untuk siswa kelas VII SMPN 12 Sinjai. Materi diajarkan menggunakan pendekatan saintifik dan model Problem Based Learning untuk mengembangkan kemampuan menghitung dan menyelesaikan masalah. Penilaian dilakukan untuk mengevaluasi pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa.
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianNaita Novia Sari
Β
Modul ini mencakup 3 bahasan yaitu:
1. Prinsip-prinsip pemberian nilai
2. Penilaian diberbagai jenjang pendidikan
3. Tindak lanjut penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), βbahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannyaβ. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) βBelajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannyaβ. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa βBelajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)β.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa βpembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswaβ. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianNaita Novia Sari
Β
Modul ini mencakup 3 bahasan yaitu:
1. Prinsip-prinsip pemberian nilai
2. Penilaian diberbagai jenjang pendidikan
3. Tindak lanjut penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), βbahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannyaβ. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) βBelajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannyaβ. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa βBelajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)β.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa βpembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswaβ. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Β
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Bab i 8. operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahan
1. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMPN 12 Sinjai
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/1
Materi Pokok : Konsep Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan
Alokasi Waktu : ... JP
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2. Menjelaskan dan melakukan operasi
hitung bilangan bulat dan pecahan
dengan memanfaatkan berbagai sifat
operasi.
3.2.10. Menentukan hasil operasi hitung perkalian bilangan
pecahan.
3.2.11. Menentukan hasil operasi hitung pembagian bilangan
pecahan.
4.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan operasi hitung bilangan bulat
dan pecahan.
4.2.9. Terampil menyelesaikan masalah kehidupan nyata yang
terkait dengan operasi perkalian bilangan pecahan.
4.2.10. Terampil menyelesaikan masalah kehidupan nyata yang
terkait dengan operasi pembagian bilangan pecahan.
A. Tujuan
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning dengan pendekatan saintifik
yang dipadukan metode tanya jawab dan penugasan, diharapkan peserta didik secara kritis dan kreatif dapat:
1. Menentukan hasil operasi hitung perkalian bilangan pecahan.
2. Menentukan hasil operasi hitung pembagian bilangan pecahan.
3. Terampil menyelesaikan masalah kehidupan nyata yang terkait dengan operasi perkalian bilangan pecahan.
4. Terampil menyelesaikan masalah kehidupan nyata yang terkait dengan operasi pembagian bilangan pecahan.
Media dan Sumber Belajar
Media : LKPD 1.8, Tayangan Power Point dan LCD.
Sumber Belajar : Buku Siswa Kelas VII, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (30 Menit)
1. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
3. Guru mengaitkan materi operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahan dengan kehidupan nyata.
4. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan pecahan pada pertemuan sebelumnya.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan tersebut.
Kegiatan Inti (60 Menit)
Orientasi Peserta Didik pada Masalah
1. Peserta didik diberikan masalah kontekstual oleh guru untuk dianalisis dan didiskusikan solusinya.
Misalnya: Pak Hafizh mempunyai sebidang tanah untuk lahan perkebunan. Dia merencanakan menanami
separuh lahannya dengan tanaman apotik hidup. Dia ingin sepertiga dari lahan yang akan ditanami
tanaman apotik hidup itu ditanami temulawak. Berapakah dari lahan itu yang akan ditanami temulawak?
2. Peserta didik menyampaikan usul alternatif penyelesaian masalah tersebut.
3. Peserta didik diarahkan untuk mengamati contoh 1.25 dan contoh 1.28 pada buku siswa.
Mengorganisasikan Peserta Didik
Peserta didik bergabung bersama teman kelompoknya dengan tertib dan memperoleh LKPD 1.8.
Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok
1. Peserta didik berdiskusi kelompok untuk menyelesaikan masalah.
2. Peserta didik diarahkan memahami contoh 1.29 dan contoh 1.30 pada buku siswa.
3. Peserta didik menghimpun informasi mengenai cara mengalikan/membagi pecahan berbeda penyebut.
Hasil Karya
1. Satu juru bicara dari satu kelompok dipilih secara random untuk mempresentasikan hasil kerjanya.
2. Peserta didik (selain anggota kelompok penyaji) diberi kesempatan bertanya dan anggota kelompok
penyaji (kecuali juru bicara) diberi kesempatan untuk memberikan respons/menjawabnya.
3. Peserta didik menyimpulkan cara mengalikan dan membagi bilangan pecahan.
4. Kelompok yang berhasil menyelesaikan dengan tepat dan cepat serta setiap anggota kelompoknya terlibat
aktif dalam proses diskusi memperoleh reward (berupa pujian).
Menganalisa dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah
Peserta didik difasilitasi untuk mengevaluasi atau mengoreksi hasil diskusi kelompok, serta menyamakan
persepsi terhadap hal-hal yang belum mengerucut pada satu kesimpulan.
Kegiatan Penutup (30 Menit)
1. Guru menanyakan kepada peserta didik kesan belajar hari ini.
2. Guru memberikan beberapa soal sebagai bentuk penilaian pengetahuan hasil belajar.
3. Guru memberikan tugas.
4. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya.
5. Mengakhiri pembelajaran dengan bersyukur atas ilmu hari ini dan mengucapkan salam.
C. Penilaian
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Observasi Tes tertulis dan Penugasan Observasi
Sinjai, ................................ 20...
Guru Mata Pelajaran
Muh. Alfiansyah, S.Pd., M.Pd.
NIP: 19950411 202012 1 007
2. Lampiran A
Instrumen Penilaian Keterampilan
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Tahun Pelajaran : ..............................
Waktu Pengamatan : Penyelesaian Tugas Kelompok dan Saat Diskusi
No. Nama Peserta Didik
Skor Indikator Keterampilan
Jumlah
Nilai
Menentukan
Hasil Operasi
Perkalian
Bilangan
Pecahan
Menentukan
Hasil Operasi
Pembagian
Bilangan
Pecahan
Menyelesaiakan Masalah
Kehidupan Nyata Terkait
Operasi Perkalian dan
Pembagian Bilangan
Pecahan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Keterangan:
Indikator terampil menentukan hasil operasi perkalian bilangan pecahan.
1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menentukan hasil operasi perkalian bilangan pecahan.
2. Cukup terampil jika menunjukkan ada usaha menentukan hasil operasi perkalian bilangan pecahan,
namun belum tepat.
3. Terampil, jika menunjukkan mampu menentukan hasil operasi perkalian bilangan pecahan, namun
masih ter-dapat kekeliruan.
4. Sangat terampil, jika menunjukkan mampu menentukan hasil operasi perkalian bilangan pecahan
dengan tepat.
Indikator terampil menentukan hasil operasi pembagian bilangan pecahan.
1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menentukan hasil operasi pembagian bilangan pecahan.
2. Cukup terampil jika menunjukkan ada usaha menentukan hasil operasi pembagian bilangan pecahan,
namun belum tepat.
3. Terampil, jika menunjukkan mampu menentukan hasil operasi pembagian bilangan pecahan, namun
masih ter-dapat kekeliruan.
4. Sangat terampil, jika menunjukkan mampu menentukan hasil operasi pembagian bilangan pecahan
dengan tepat.
3. Indikator terampil menyelesaikan masalah matematika menggunakan konsep operasi perkalian
dan pembagian bilangan pecahan.
1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menyelesaikan masalah matematika menggunakan
konsep operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahan.
2. Cukup terampil jika menunjukkan ada usaha menyelesaikan masalah matematika menggunakan
konsep operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahan, namun belum tepat.
3. Terampil, jika menunjukkan mampu menyelesaikan masalah matematika menggunakan konsep
operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahan, namun masih terdapat kekeliruan.
4. Sangat terampil, jika menunjukkan mampu menyelesaikan masalah matematika menggunakan
konsep operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahan dengan tepat.
πππππ πΎππ‘πππππππππ =
Jumlah Skor
12
Γ 100
4. Lampiran B
Instrumen Penilaian Sikap
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Tahun Pelajaran : ..............................
Waktu Pengamatan : Saat Proses Pembelajaran
No. Nama Peserta Didik
Skor Indikator Sikap
Jumlah
Nilai
Predikat
Aktif Kerja Sama Toleran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Keterangan:
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
ajeg/konsisten.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara
terus menerus dan ajeg/konsisten.
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi
masih belum ajeg/konsisten.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih
belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus
menerus dan ajeg/konsisten.
5. Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
πππππ πππππ =
Jumlah Skor
12
Γ 100
Predikat:
75,01 β 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 β 75,00 = Baik (B)
25,01 β 50,00 = Cukup (C)
00,00 β 25,00 = Kurang (K)
6. Lampiran C
Instrumen Penilaian Pengetahuan
TEKNIK TES TERTULIS
Satuan Pendidikan : SMPN 12 Sinjai
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Kompetensi Dasar : 3.2. Menjelaskan dan melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan
dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi.
Indikator : 3.2.10. Menentukan hasil operasi hitung perkalian bilangan pecahan.
3.2.11. Menentukan hasil operasi hitung pemba-gian bilangan pecahan.
Materi : Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan
Petunjuk:
1. Kerjakan soal berikut secara individu,
2. Tidak diperkenankan bekerja sama dan menyontek.
Soal:
1. Hitunglah hasil penjumlahan bilangan pecahan berikut!
1.
11
4
Γ
25
4
=
2. 2
3
5
Γ 1
1
10
=
2. Hitunglah hasil pengurangan bilangan pecahan berikut!.
1.
11
4
Γ·
25
4
=
2. 2
3
5
Γ· 1
1
10
=
***
RUBRIK PENILAIAN TES TERTULIS
No. Aspek Penilaian Rubrik Penilaian Skor Skor Maksimal
1 Menghitung hasil
operasi
penjumlahan
bilangan
pecahan.
Jawaban benar. 6
6
Jawaban benar hanya pada salah satu bagian
sementara terdapat kekeliruan pada bagian lain.
5
Jawaban benar hanya pada salah satu bagian
sementara bagian lain tidak diselesaikan.
4
Jawaban benar, namun tidak disertai proses
penyelesaian.
3
Jawaban benar hanya pada salah satu bagian,
namun tidak disertai proses penyelesaian.
2
Jawaban salah 1
Tidak ada respons jawaban. 0
2 Menghitung hasil
operasi
pengurangan
bilangan
pecahan.
Jawaban benar. 6
6
Jawaban benar hanya pada salah satu bagian
sementara terdapat kekeliruan pada bagian lain.
5
Jawaban benar hanya pada salah satu bagian
sementara bagian lain tidak diselesaikan.
4
Jawaban benar, namun tidak disertai proses
penyelesaian.
3
Jawaban benar hanya pada salah satu bagian,
namun tidak disertai proses penyelesaian.
2
Jawaban salah 1
Tidak ada respons jawaban. 0
Skor Maksimal 12
Skor Minimal 0
πππππ ππππππ‘πβπ’ππ =
Jumlah Skor
12
Γ 100
7. TUGAS 5 KD 3.2
OPERASI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN PECAHAN
Petunjuk:
1. Tulis di buku tugas dengan jelas dan rapi.
2. Tulis judul tugas βOperasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahanβ beserta identitas tanggal
pemberian tugas pada baris atas sebelum menyelesaikan soal.
3. Selesaikan soal dengan jujur.
Soal:
1. Bu Lidya memiliki ladang gandum berbentuk persegi panjang. Panjangnya 20 meter dan lebarnya 7
2
3
meter. Tentukan luas ladang gandum tersebut. Hasil panen gandum Bu Lidya adalah 15 ton per
tahun. Bersamaan dengan musim panen, Bu Lidya harus membayar uang kuliah anaknya. Untuk Bu
Lidya harus menjual
2
3
dari gandum miliknya. Berapa ton sisa gandum Bu Lidya?
2. Ibu Livia memiliki selembar kain sepanjang 1 m yang akan dijahit menjadi sapu tangan. Kemudian ia
memotong kain tersebut menjadi 6 bagian. Berapa banyak sapu tangan yang dapat dihasilkan oleh
Ibu Livia?
8. 1. Peserta didik dapat menentukan hasil operasi hitung perkalian bilangan pecahan.
2. Peserta didik dapat menentukan hasil operasi hitung pemba-gian bilangan pecahan.
3. Peserta didik dapat terampil menyelesaikan masalah kehidu-pan nyata yang terkait dengan operasi
perkalian bilangan pecahan.
4. Peserta didik dapat terampil menyelesaikan masalah kehidu-pan nyata yang terkait dengan operasi
pembagian bilangan pecahan.
1. Bagaimanakah cara menghitung hasil perkalian bilangan pecahan?
2. Bagaimanakah cara menghitung hasil pembagian bilangan pecahan?
3. Bagaimana kah cara menyelesaikan masalah kehidupan nyata yang terkait dengan konsep perkalian
pecahan?
4. Bagaimana kah cara menyelesaikan masalah kehidupan nyata yang terkait dengan konsep
pembagian pecahan?
1. Kertas.
2. Alat Tulis.
1. Isilah nama anggota kelompok pada tempat yang telah disediakan.
2. Baca dan pahami pernyataan-pernyataan dari masalah yang disajikan dalam LKPD berikut,
kemudian pikirkan kemungkinan jawabannya.
3. Silahkan melakukan diskusi kelompok terhadap tugas yang telah disajikan tersebut dan catatlah
jawaban kalian pada tempat yang telah disediakan .
4. Jika terdapat masalah yang tidak dapat diselesaikan, tanyakan kepada guru.
5. Tugas dikerjakan selama maksimal 35 menit.
6. Setelah diskusi kelompok selesai, persiapkan seorang anggota kelompok untuk menjadi juru bicara.
7. Juru bicara yang terpilih akan mempresentasikan hasil diskusi dari kelompoknya, sementara anggota
kelompoknya mempersiapkan diri memberi jawaban atau tanggapan dari kelompok lain.
Pak Hafizh mempunyai sebidang tanah untuk lahan perkebunan.
Dia merencanakan menanami separuh lahannya dengan
tanaman apotik hidup. Dia ingin sepertiga dari lahan yang akan
ditanami tanaman apotik hidup itu ditanami temulawak.
Berapakah dari lahan itu yang akan ditanami temulawak?
9. Bagian yang diwarnai sekaligus diarsir adalah
6
1 dari lahan semula. Bagian ini menunjukkan bagian dari
lahan yang ditanami temulawak. Luas dari bagian tersebut adalah panjang ο΄ lebar, yaitu
...
...
x
3
...
.
Jadi, bagian yang ditanami temulawak menyatakan
...
...
x
3
...
=
...
...
.
Banyak siswa laki-laki di kelas VII A adalah
3
5
bagian
dari jumlah seluruh siswa. Jika jumlah seluruh siswa
adalah 40 orong maka:
a. Hitunglah banyak siswa laki-laki di kelas tersebut!
b. Hitunglah berapa banyak bagian siswa perempuan
di kelas tersebut!
Tahap I Identifikasi Masalah
Diketahui:
ο· ......................................................................................................................................................
ο· ......................................................................................................................................................
Ditanyakan:
ο· ......................................................................................................................................................
ο· ......................................................................................................................................................
Tahap II Bentuk Sebuah Model/ Cara Penyelesaian
Jumlah seluruh siswa sebanyak ........ setara dengan ......... kotak, maka 1 kotak setara dengan ........ :
........ = ........ siswa. Jumlah siswa laki-laki setara dengan ........ kotak atau 3 Γ 8 = β―
Tahap III Alternatif penyelesaian
a. π½π’πππβ π ππ π€π ππππ β ππππ =.. .. .. .. Γ .. .. .. ..
π½π’πππβ π ππ π€π ππππ β ππππ =.. .. .. .. Γ .. .. .. ..(menyederhanakan 40 Γ· 5 = 8)
π½π’πππβ π ππ π€π ππππ β ππππ =.. .. .. ..
b. π½π’πππβ π ππ π€π πππππππ’ππ =.. .. .. .. β .. .. ....
π½π’πππβ π ππ π€π πππππππ’ππ =.. .. .. ..
Diubah dalam bentuk pecahan
β¦..
40
=
β¦..
β¦..
Tahap IV Kesimpulan
Jadi, jumlah siswa laki-laki di kelas VII A adalah ......... siswa dan banyak bagian siswa perempuan
kelas tersebut adalah
β¦..
β¦..
.
Bagian yang ditanami
apotik hidup
Bagian apotik hidup yang
ditanami temulawak
Arsirkan daerah
yang ditanami
tanaman apotik dan
terkhusus tanaman
temulawak
10. SMPN 12 Sinjai ingin mengadakan baksos dengan membagikan bahan kebutuhan pokok. Bahan
kebutuhan pokok itu terdiri dari beras, gula pasir, dan tepung terigu. Sekolah sudah membeli beras
sebanyak 10 ton; gula pasir 15 kuintal, dan tepung terigu sebanyak 25000 ons. Berapa Kupon baksos
yang harus dicetak supaya setiap penerima kupon mendapatkan gula pasir, beras, dan tepung terigu
sama banyak.
Tahap I Identifikasi Masalah
Diketahui:
ο· ......................................................................................................................................................
ο· ......................................................................................................................................................
ο· ......................................................................................................................................................
Ditanyakan:
ο· ......................................................................................................................................................
Tahap II Bentuk Sebuah Model/ Cara Penyelesaian
Pertama ubah 10 ton ke ons dan 15 kuintal ke ons. Maka diperoleh 10 ton = ..............ons dan 15
kuintal = ..............ons. Untuk mencari FPB kita bisa menyederhankan 100000 menjadi 10000, 15000
menjadi ................ dan 25000 menjadi ................
Tahap III Alternatif penyelesaian
10000 =.. ... ... Γ ... .. ...
1500 =.. .. .. .. Γ .. .. .. ..Γ .. .. ....
1500 =.. .. .. .. Γ .. .. .. ..Γ .. .. ....
πΉππ΅ (10000,1500,2500) =.. .. .. .. .. ... .. .=. .. ... .. ...
Tahap IV Kesimpulan
Jadi, Kupon baksos yang harus dicetak supaya setiap penerima kupon mendapatkan gula pasir, beras,
dan tepung terigu adalah ........... kupon
Pak Muis membeli 60 kg daging sapi. Daging sapi tersebut akan dibagi-bagi menjadi 1,5 kg
untuk dibagikan kepada tetangganya yang kurang mampu. Hitunglah berapa banyak tetangga yang
mendapatkan daging tersebut?
Pak Budi membeli 5
1
2
lusin pensil. Seluruh pensil tersebut akan dibagikan kepada beberapa
muridnya. Setiap anak mendapat
1
6
lusin. Berapa anak yang mendapatkan pensil?