SlideShare a Scribd company logo
Nama :Wulan Anisa
Nim :21041078
Dosen :Hestri Norhapifah, SST.,M.Keb
Tugas :Clinical DecisionMaking Proces (Tugas Rangkuman)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLINIK DALAM MANAJEMEN KEBIDANAN
A. PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLINIK
Sesuai anjuran WHO yang menyarankan, untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan setiap tenaga kesehatan harus menggunakan pendekatan proses
pengambilan keputusan klinis berdasarkan evidance based dalam praktiknya.
1. Pengertian dan Kegunaan
Pengambilan keputusan klinis yang dibuat oleh seorang tenaga kesehatan sangat
menentukan kualitas pelayanan kesehatan. Pengambilan keputusan klinis dapat
terjadi mengikuti suatu proses yang sistemetis, logis dan jelas. Proses
pengambilan keputusan klinis dapat dijelaskan, diajarkan dan dipraktikkan secara
gamblang. Kemampuan ini tidak hanya tergantung pada pengumpulan informasi,
tetapi tergantung juga pada kemampuan untuk menyusun, menafsirkan dan
mengambil tindakan atas dasar informasi yang didapat saat pengkajian.
Kemampuan dalam pengambilan keputusan klinis sangat tergantung pada
pengalaman, pengetahuan dan latihan praktik. Ketiga faktor ini sangat
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan klinis yang dibuat sehingga
menentukan tepat tidaknya tindakan yang petugas kesehatan berikan pada klien.
Seorang tenaga klinis apabila dihadapkan pada situasi dimana terdapat suatu
keadaan panik, membingungkan dan memerlukan keputusan cepat (biasanya
dalam kasus emergency ) maka 2 hal yang dilakukan :
a. Mempertimbangkan satu solusi berdasarkan pengalaman dimasa lampau.
b. Meninjau simpanan pengetahuan yang relevan dengan keadaan ini dalam
upaya mencari suatu solusi.
Apabila tidak ada pengalaman yang dimiliki dengan situasi ini dan
simpanan pengetahuan belum memadai , maka tenaga klinis tersebut akan
mengalami kebingungan dan tidak mampu memecahkan masalah yang
ada. Oleh karena itu tenaga kesehatan harus terus menerus memperbaharui
pengetahuannya, sambil melatih terus keterampilannya dengan
memberikan jasa pelayanan klinisnya. Pengambilan keputusan klinis ini
sangat erat kaitannya dengan proses manajemen kebidanan karena dalam
proses manajemen kebidanan seorang Bidan dituntut untuk mampu
membuat keputusan yang segera secara tepat dan cepat agar masalah yang
dihadapi klien cepat teratasi.
Dalam pengambilan keputusan klinis langkah-langkah yang ditempuh
sama dengan langkah-langkah manajemen kebidanan karena keduanya
menggunakan pendekatan pemecahan masalah.
2. Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan klinis
a. Penilaian ( Pengumpulan Informasi )
Langkah pertama dalam pengambilan keputusan klinis adalah menilai /
menggali keluhan utama klien , keluhan utama ini mengarah kepada masalah
yang lebih penting atau merupakan dasar dari masalahnya.
contohnya :
a. Seorang ibu hamil usia kehamilan 9 bulan datang dengan keluhan : susah
tidur dan mata berkunang-kunang
b. Ibu datang hamil 9 bulan mengeluh mules dan keluar lendir sejak 6 jam
yang lalu.
Dalam kasus-kasus lain misalnya dalam pemeriksaan kesehatan reproduksi
, tenaga kesehatan menemukan masalah, sedangkan kliennya tidak
menyadarinya.
contohnya:
Ibu datang hamil 8 bulan dengan keluhan pusing-pusing, nafsu makan
biasa, keluhan diatas tidak menggambarkan masalah, namun keluhan ini
belum tentu menggambarkan keluhan yang sebenarnya agar petugas
dapat menemukan keluhan utama yang ada perlu menggali informasi dan
melakukan pemeriksaan langsung contoh : anamnesa ; pusingnya
dirasakan sejak kapan ? dalam kondisi yang bagaimana ? apakah sebelum
hamil mendapat tekanan darah tinggi, dilanjutkan dengan pemeriksaan
tekanan darah ? Hb? edema ? setelah menemukan data-data diatas secara
lengkap petugas dapat menemukan keluhan yang sebenarnya
Oleh karena itu untuk mengidentifikasi masalah secara tepat, tenaga
kesehatan perlu mengumpulkan informasi dan proses mengenai keadaan
kesehatannya . Hal ini akan membantu pembuatan diagnose yang tepat
untuk menangani masalah yang ada. Informasi dapat diperoleh dari
riwayat, pemeriksaan fisik, pengujian diagnosis dengan pemeriksaan
laboratorium dan sebagainya, seperti contoh kasus diatas. Pada
pengunpulan informasi ini sering terjadi terlalu banyak pengumpulan
informasi yang tidak relevant atau tidak dapat membedakan antara
informasi yang relevan dan mana yang tidak, sehingga waktu yang
dibutuhkan terlalu banyak dan mengganggu pelayanan, menimbulkan
ketidakpuasan atau dapat membahayakan jiwa klien apabila dalam kondisi
kegawatdaruratan
misalnya:
a. pada saat ibu hamil 8 bulan mengeluh pusing, ditanyakan mengenai
HPHT, riwayat penyakit keluarga, penyakit keturunan, contoh pengkajian
ini sangat tidak relevan, karena tidak ada hubungan antara pusing dengan
penyakit keluarga (penyakit keturunan).
Agar tenaga kesehatan dapat melakukan proses pengumpulan data dengan
efektif, maka harus menggunakan format pengumpulan informasi yang
standar. Tenaga yang berpengalaman akan menggunakan standar ini
dengan mengajukan pertanyaan yang lebih sedikit, lebih terarah dan
pemeriksaan yang terfokus pada bagian yang paling relevan.
b. Diagnosis ( Menafsirkan Informasi / menyimpulkan hasil pemeriksaan)
Setelah mengumpulkan beberapa informasi , tenaga kesehatan mulai
merumuskan suatu diagnosis defferensial (diagnosa banding). Diagnosis
defferensial ini merupakan kemungkinan – kemungkinan diagnosa yang
akan ditetapkan.
contohnya:
diagnosa banding pada kasus diatas, pada saat ibu mengeluh pusing
diagnosa banding yang muncul kemungkinan ibu kurang tidur, kurang
makan, stress, anemi atau pre eklamsi.
Dari diagnosa differensial ini tenaga kesehatan mungkin perlu data
tambahan atau hasil pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan
penunjang lainnya. Untuk membantu menentukan diagnosis kerja dari
kemungkinan diagnose yang ada/
contoh :
bila ditemukan hB < 8 gr, tensi 100/60, protein - , maka diagnosa yang
dapat diambil : anemia, (diagnosa ini sudah merupakan diagnosa kerja).
Untuk ketepatan merumuskan diagnose ini perlu pengalaman klinis
sehingga tenaga kesehatan bisa melakukan dengan cepat dan tepat.
Salah satu contoh ;
seorang ibu yang mengalami perdarahan hebat paska persalinan. Dengan
hanya mengetahui beberapa rincian tentang ibu ( misalnya graviditas ,
modus kelahiran serta lamanya persalinan ), anda bisa membentuk segera
satu diagnosis differensial. Daftar diagnosis ini akan berisi: atonia uteri ,
laserasi vaginal atau sisa placenta .
Sebagai seorang tenaga kesehatan yang berpengalaman, akan
mengarahkan pemeriksaan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik kearah
pengumpulan informasi yang terfokus untuk mengenyampingkan
kemungkinan-kemungkinan diagnosis-diagnosis di dalam daftar tersebut.
Jika ditemukan bahwa ibu tersebut adalah seorang multipara yang tidak
mengalami komplikasi dalam persalinannya, maka kemungkinan atonia
uteri sebagai penyebabnya akan menjadi lebih besar. Pemeriksaaan fisik
bisa dibuktikan adanya uterus yang lembek, data ini memperkuat
kemungkinan bahwa perdarahan tersebut disebabkan atonia uteri. Akan
tetapi , diagnosis kerja belum ditetapkan dan penilaian lebih lanjut masih
diperlukan . Pemeriksaan placenta atau mencari tahu dari penolong
persalinan mengenai placenta nya menjadi sangat penting untuk
menentukan satu diagnosis kerja. Jika anda menyimpulkan bahwa si ibu
mengalami atonia uteri , maka pilihan pengobatan yang didasarkan pada
kondisi ibu, ketersediaan sumber daya dan faktor-faktor lain harus
dipertimbangkan dalam langkah berikutnya.
c. Perencanaan ( Pengembangan Rencana )
Setelah memutuskan diagnose kerja , maka tenaga kesehatan akan memilih
perencanaan pengobatan atau asuhan. Dalam perencanaan ini bisa
ditemukan beberapa pilihan yang perlu dipertimbangkan risiko dan
keuntungannya.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan prioritas
perencanaan adalah :
• Pengalaman tenaga kesehatan
• Penelitian dan bukti-bukti klinis (evidence based)
• Nilai-nilai yang dianut tenaga kesehatan bersangkutan
• Ketidak jelasan yang disebabkan tidak adanya atau tidak lengkapnya
data.
Contoh :
Sebagai contoh, untuk ibu yang sedang mengalami perdarahan paska
persalinan , anda akan memutuskan apakah langkah terbaik untuk
pengobatannya adalah memberikan oxytocin, atau melakukan kompresi
bimanual. Keputusannya akan didasarkan pada jumlah perdarahan , obat-
obat yang tersedia, keberhasilan pengobatan terdahulu yang
menggunakan cara yang sama serta informasi – informasi lainnya. Anda
akan mempertimbangkan konsekuensinya yang positif, yang bisa timbul
dari masing-masing alternatif pengobatan.
d. Intervensi ( Melaksanakan Rencana )
Langkah berikutnya dalam pengambilan keputusan klinis setelah
merencanakan pilihan tindakan yang akan dilakukan adalah melaksanakan
pengobatan atau asuhan yang telah ditentukan. Dalam melaksanakan
langkah ini perlu mengacu pada protokol atau prosedur yang telah dibuat
dan di standarisasi. Dalam melaksanalkan tindakan pada klien, perlu
memperhatikan reaksi / respon klien terhadap tindakan yang diberikan.
Tindakan pemantauan tersebut akan menghasilkan data untuk langkah
berikutnya.
e. Evaluasi ( Mengevaluasi Rencana Asuhan )
Dalam langkah evaluasi pengambilan keputusan klinis, rencana
tindakan/pengobatan yang dipilih untuk diagnosisnya harus dievaluasi
untuk mengetahui apakah sudah efektif atau tidak
contoh
dalam kasus diatas setelah diberikan oxytocin dievaluasi apakah kontraksi
uterus menjadi baik sehingga perdarahan berkurang atau tetap.Jika belum
efektif maka pilihan tindakan lain perlu dipertimbangkan dan
perencanaan, intervensi dan evaluasi mengikuti satu pola yang bersifat
sirkuler (berulang) yang banyak persamaannya dengan proses penilaian
dan diagnosis bila tetap uterus lembek dan perdarahan banyak, maka
tindakan lain diberikan, misalnya kompresi bimanual.
Penilaian atas pengobatan bisa juga mengarahkan tenaga kesehatan ke
pembentukan diagnosis akhir – diagnosis kerja yang telah dipertegas oleh
informasi objektif yang lebih banyak , jika diagnosis akhir ternyata sejalan
dengan diagnosis kerja atau diagnosis sementara, maka tenaga kesehatan
akan menggunakan rincian dari kasus tersebut didalam memori simpanan
pengalaman klinisnya. Keberhasilan suatu intervensi dilihat apabila terjadi
perubahan bukan hanya pada gejala tetapi pada penyebab masalahnya,
misalnya bagi ibu yang mengalami perdarahan paska persalinan, jika
perdarahan berkurang sedangkan uterusnya tetap lembek (yang
membuktikan bahwa atonia uteri yang menjadi penyebabnya masih belum
terselesaikan), maka penanganannya tidak bisa dianggap berhasil.
Sumber
1. Estiwidani, Meilani, Widyasih, Widyastuti, Konsep Kebidanan.
Yogyakarta, 2008.
2. Syofyan,Mustika,et all.50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan
Cetakan ke-III Jakarta: PP IBI.2004
3. Depkes RI Pusat pendidikan Tenaga Kesehatan. Konsep
kebidanan,Jakarta.1995

More Related Content

What's hot

Tugas bu putri etikolegi
Tugas bu putri etikolegiTugas bu putri etikolegi
Tugas bu putri etikolegi
Al-Ikhlas14
 
Isu etik (aborsi)
Isu etik (aborsi)Isu etik (aborsi)
Isu etik (aborsi)
Aji Wisnu Wardhana
 
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
Ajeng Hayuningtyas
 
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamil
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamiletika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamil
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamilLudse Intan
 
Etika pelayanan kebidanan AKBID PARAMATA KAB. MUNA
Etika pelayanan kebidanan AKBID PARAMATA KAB. MUNA Etika pelayanan kebidanan AKBID PARAMATA KAB. MUNA
Etika pelayanan kebidanan AKBID PARAMATA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Pertemuan ke v pdf
Pertemuan ke v pdfPertemuan ke v pdf
Pertemuan ke v pdf
MahendraAbdi
 
Diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluargaDiagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga
Warung Bidan
 
Makalah etika kebidanan
Makalah etika kebidananMakalah etika kebidanan
Makalah etika kebidananasep nababan
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent
pjj_kemenkes
 
Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Stase 5
Stase 5Stase 5
Stase 5
muhammad reza
 
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatansehunrima
 
Kb 1 sistem rujukan pada neonatus
Kb 1 sistem rujukan pada neonatusKb 1 sistem rujukan pada neonatus
Kb 1 sistem rujukan pada neonatus
pjj_kemenkes
 
ETIKA KEPERAWATAN Oleh YUNIAR MANSYE SOELI
ETIKA KEPERAWATAN Oleh YUNIAR MANSYE SOELIETIKA KEPERAWATAN Oleh YUNIAR MANSYE SOELI
ETIKA KEPERAWATAN Oleh YUNIAR MANSYE SOELI
Dnr Creatives
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
Hiiendry Pangestu
 
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatalKb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
pjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
ari saputra
 
96666973 makalah-bu-aini-kasus-2
96666973 makalah-bu-aini-kasus-296666973 makalah-bu-aini-kasus-2
96666973 makalah-bu-aini-kasus-2Amhar Rizki
 

What's hot (20)

Tugas bu putri etikolegi
Tugas bu putri etikolegiTugas bu putri etikolegi
Tugas bu putri etikolegi
 
Isu etik (aborsi)
Isu etik (aborsi)Isu etik (aborsi)
Isu etik (aborsi)
 
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
 
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamil
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamiletika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamil
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamil
 
Etika pelayanan kebidanan AKBID PARAMATA KAB. MUNA
Etika pelayanan kebidanan AKBID PARAMATA KAB. MUNA Etika pelayanan kebidanan AKBID PARAMATA KAB. MUNA
Etika pelayanan kebidanan AKBID PARAMATA KAB. MUNA
 
Pertemuan ke v pdf
Pertemuan ke v pdfPertemuan ke v pdf
Pertemuan ke v pdf
 
Diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluargaDiagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga
 
Makalah etika kebidanan
Makalah etika kebidananMakalah etika kebidanan
Makalah etika kebidanan
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent
 
Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Informed choice & consent AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Stase 5
Stase 5Stase 5
Stase 5
 
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan
 
Kb 1 sistem rujukan pada neonatus
Kb 1 sistem rujukan pada neonatusKb 1 sistem rujukan pada neonatus
Kb 1 sistem rujukan pada neonatus
 
ETIKA KEPERAWATAN Oleh YUNIAR MANSYE SOELI
ETIKA KEPERAWATAN Oleh YUNIAR MANSYE SOELIETIKA KEPERAWATAN Oleh YUNIAR MANSYE SOELI
ETIKA KEPERAWATAN Oleh YUNIAR MANSYE SOELI
 
Dilema etik moral
Dilema etik moralDilema etik moral
Dilema etik moral
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatalKb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
 
96666973 makalah-bu-aini-kasus-2
96666973 makalah-bu-aini-kasus-296666973 makalah-bu-aini-kasus-2
96666973 makalah-bu-aini-kasus-2
 

Similar to Wulan clinical decision ngerangkum

Asuhan kebidanan pada ibu nifas
Asuhan kebidanan pada ibu nifasAsuhan kebidanan pada ibu nifas
Asuhan kebidanan pada ibu nifasNovie Vie
 
Asuhan Persalinan Normal Lima Benang Merah (1).pptx
Asuhan Persalinan Normal Lima Benang Merah (1).pptxAsuhan Persalinan Normal Lima Benang Merah (1).pptx
Asuhan Persalinan Normal Lima Benang Merah (1).pptx
tazkyaawecha
 
Evidance based clinical decision and scope of practice.pptx
Evidance based clinical decision and scope of practice.pptxEvidance based clinical decision and scope of practice.pptx
Evidance based clinical decision and scope of practice.pptx
nurelila
 
Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...
Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...
Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...
pjj_kemenkes
 
Makalah langkah langkah manajemen kebidanan
Makalah langkah langkah manajemen kebidananMakalah langkah langkah manajemen kebidanan
Makalah langkah langkah manajemen kebidanan
Warnet Raha
 
manajemen kebidanan pada persalinan
manajemen kebidanan pada persalinanmanajemen kebidanan pada persalinan
manajemen kebidanan pada persalinanrisdiana21
 
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balitaKb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
pjj_kemenkes
 
Makalah langkah langkah manajemen kebidanan
Makalah langkah langkah manajemen kebidananMakalah langkah langkah manajemen kebidanan
Makalah langkah langkah manajemen kebidananSeptian Muna Barakati
 
Menentukan diagnosis pada ibu Nifas.
Menentukan diagnosis pada ibu Nifas.Menentukan diagnosis pada ibu Nifas.
Menentukan diagnosis pada ibu Nifas.
pjj_kemenkes
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
pjj_kemenkes
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
pjj_kemenkes
 
METODE PENDOKUMENTASI SOAPER DAN SOAPIE-KELOMPOK 7.pptx
METODE PENDOKUMENTASI SOAPER DAN SOAPIE-KELOMPOK 7.pptxMETODE PENDOKUMENTASI SOAPER DAN SOAPIE-KELOMPOK 7.pptx
METODE PENDOKUMENTASI SOAPER DAN SOAPIE-KELOMPOK 7.pptx
megawati829007
 
Kb 1 konsep dasar rujukan kebidanan
Kb 1 konsep dasar rujukan kebidananKb 1 konsep dasar rujukan kebidanan
Kb 1 konsep dasar rujukan kebidanan
pjj_kemenkes
 
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi
Perencanaan, Pelaksanaan dan EvaluasiPerencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi
pjj_kemenkes
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
pjj_kemenkes
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
pjj_kemenkes
 
Menentukan Diagnosa Kebidanan
Menentukan Diagnosa KebidananMenentukan Diagnosa Kebidanan
Menentukan Diagnosa Kebidanan
pjj_kemenkes
 
Analisa Data pada Ibu Hamil
Analisa Data pada Ibu HamilAnalisa Data pada Ibu Hamil
Analisa Data pada Ibu Hamil
pjj_kemenkes
 

Similar to Wulan clinical decision ngerangkum (20)

Asuhan kebidanan pada ibu nifas
Asuhan kebidanan pada ibu nifasAsuhan kebidanan pada ibu nifas
Asuhan kebidanan pada ibu nifas
 
Asuhan Persalinan Normal Lima Benang Merah (1).pptx
Asuhan Persalinan Normal Lima Benang Merah (1).pptxAsuhan Persalinan Normal Lima Benang Merah (1).pptx
Asuhan Persalinan Normal Lima Benang Merah (1).pptx
 
Evidance based clinical decision and scope of practice.pptx
Evidance based clinical decision and scope of practice.pptxEvidance based clinical decision and scope of practice.pptx
Evidance based clinical decision and scope of practice.pptx
 
Ho pendokumentasian soap zm ref 2
Ho pendokumentasian soap zm ref 2Ho pendokumentasian soap zm ref 2
Ho pendokumentasian soap zm ref 2
 
Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...
Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...
Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...
 
Makalah langkah langkah manajemen kebidanan
Makalah langkah langkah manajemen kebidananMakalah langkah langkah manajemen kebidanan
Makalah langkah langkah manajemen kebidanan
 
manajemen kebidanan pada persalinan
manajemen kebidanan pada persalinanmanajemen kebidanan pada persalinan
manajemen kebidanan pada persalinan
 
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balitaKb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
 
Makalah langkah langkah manajemen kebidanan
Makalah langkah langkah manajemen kebidananMakalah langkah langkah manajemen kebidanan
Makalah langkah langkah manajemen kebidanan
 
Menentukan diagnosis pada ibu Nifas.
Menentukan diagnosis pada ibu Nifas.Menentukan diagnosis pada ibu Nifas.
Menentukan diagnosis pada ibu Nifas.
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
 
METODE PENDOKUMENTASI SOAPER DAN SOAPIE-KELOMPOK 7.pptx
METODE PENDOKUMENTASI SOAPER DAN SOAPIE-KELOMPOK 7.pptxMETODE PENDOKUMENTASI SOAPER DAN SOAPIE-KELOMPOK 7.pptx
METODE PENDOKUMENTASI SOAPER DAN SOAPIE-KELOMPOK 7.pptx
 
Kb 1 konsep dasar rujukan kebidanan
Kb 1 konsep dasar rujukan kebidananKb 1 konsep dasar rujukan kebidanan
Kb 1 konsep dasar rujukan kebidanan
 
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi
Perencanaan, Pelaksanaan dan EvaluasiPerencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi
 
Proses kep
Proses kepProses kep
Proses kep
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
 
Menentukan Diagnosa Kebidanan
Menentukan Diagnosa KebidananMenentukan Diagnosa Kebidanan
Menentukan Diagnosa Kebidanan
 
Analisa Data pada Ibu Hamil
Analisa Data pada Ibu HamilAnalisa Data pada Ibu Hamil
Analisa Data pada Ibu Hamil
 

Recently uploaded

DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdfDAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
AGUSABDULROHIM
 
Papilo99 Link Situs Judi Slot Online Server Thailand Terbaik Paling Gacor
Papilo99 Link Situs Judi Slot Online Server Thailand Terbaik Paling GacorPapilo99 Link Situs Judi Slot Online Server Thailand Terbaik Paling Gacor
Papilo99 Link Situs Judi Slot Online Server Thailand Terbaik Paling Gacor
Papilo99
 
Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024
Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024
Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024
Popi99
 
Melodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang Maxwin
Melodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang MaxwinMelodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang Maxwin
Melodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang Maxwin
Melodi99
 
askep imunisasi.pdfNKOHIOPPKJHHG7IJLJMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
askep imunisasi.pdfNKOHIOPPKJHHG7IJLJMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMaskep imunisasi.pdfNKOHIOPPKJHHG7IJLJMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
askep imunisasi.pdfNKOHIOPPKJHHG7IJLJMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
PUSKESMASPEKANHERAN1
 
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.pptVIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
MuhammadAmin350497
 
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
Tiaellyrosyita
 
Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024
Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024
Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024
Kodomo99
 
TATA CARA PENGISIAN PERILAKU KERJA pegawai
TATA CARA PENGISIAN PERILAKU KERJA pegawaiTATA CARA PENGISIAN PERILAKU KERJA pegawai
TATA CARA PENGISIAN PERILAKU KERJA pegawai
trianandika
 
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking PresentasiGames Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
RayAhmed5
 
PPT Chapter 11_Kelompok 5.pptx 234567890
PPT Chapter 11_Kelompok 5.pptx 234567890PPT Chapter 11_Kelompok 5.pptx 234567890
PPT Chapter 11_Kelompok 5.pptx 234567890
MuhammadRafi159661
 
Nila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin Terfavorit
Nila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin TerfavoritNila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin Terfavorit
Nila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin Terfavorit
Nila88
 

Recently uploaded (12)

DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdfDAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
DAFTAR KEHADIRAN KELAS PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PMM.pdf
 
Papilo99 Link Situs Judi Slot Online Server Thailand Terbaik Paling Gacor
Papilo99 Link Situs Judi Slot Online Server Thailand Terbaik Paling GacorPapilo99 Link Situs Judi Slot Online Server Thailand Terbaik Paling Gacor
Papilo99 Link Situs Judi Slot Online Server Thailand Terbaik Paling Gacor
 
Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024
Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024
Popi99 Link Daftar Judi Slot Gacor RTP Maxwin Tertinggi Hari Ini 2024
 
Melodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang Maxwin
Melodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang MaxwinMelodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang Maxwin
Melodi99 Link Daftar Situs Judi Slot Gacor Sensasional Gampang Maxwin
 
askep imunisasi.pdfNKOHIOPPKJHHG7IJLJMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
askep imunisasi.pdfNKOHIOPPKJHHG7IJLJMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMaskep imunisasi.pdfNKOHIOPPKJHHG7IJLJMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
askep imunisasi.pdfNKOHIOPPKJHHG7IJLJMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
 
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.pptVIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
 
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
617147349-MODUL-9-DAN-10-PENDIDIKAN-SENI-DI-SD.pptx
 
Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024
Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024
Kodomo99 Daftar Situs Judi Slot Maxwin Server Thailand Hari Ini 2024
 
TATA CARA PENGISIAN PERILAKU KERJA pegawai
TATA CARA PENGISIAN PERILAKU KERJA pegawaiTATA CARA PENGISIAN PERILAKU KERJA pegawai
TATA CARA PENGISIAN PERILAKU KERJA pegawai
 
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking PresentasiGames Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
Games Tebak Lagu Untuk Ice Breaking Presentasi
 
PPT Chapter 11_Kelompok 5.pptx 234567890
PPT Chapter 11_Kelompok 5.pptx 234567890PPT Chapter 11_Kelompok 5.pptx 234567890
PPT Chapter 11_Kelompok 5.pptx 234567890
 
Nila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin Terfavorit
Nila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin TerfavoritNila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin Terfavorit
Nila88 Situs Slot Gacor RTP Winrate Tertinggi Mudah Maxwin Terfavorit
 

Wulan clinical decision ngerangkum

  • 1. Nama :Wulan Anisa Nim :21041078 Dosen :Hestri Norhapifah, SST.,M.Keb Tugas :Clinical DecisionMaking Proces (Tugas Rangkuman) PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLINIK DALAM MANAJEMEN KEBIDANAN A. PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLINIK Sesuai anjuran WHO yang menyarankan, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan setiap tenaga kesehatan harus menggunakan pendekatan proses pengambilan keputusan klinis berdasarkan evidance based dalam praktiknya. 1. Pengertian dan Kegunaan Pengambilan keputusan klinis yang dibuat oleh seorang tenaga kesehatan sangat menentukan kualitas pelayanan kesehatan. Pengambilan keputusan klinis dapat terjadi mengikuti suatu proses yang sistemetis, logis dan jelas. Proses pengambilan keputusan klinis dapat dijelaskan, diajarkan dan dipraktikkan secara gamblang. Kemampuan ini tidak hanya tergantung pada pengumpulan informasi, tetapi tergantung juga pada kemampuan untuk menyusun, menafsirkan dan mengambil tindakan atas dasar informasi yang didapat saat pengkajian. Kemampuan dalam pengambilan keputusan klinis sangat tergantung pada pengalaman, pengetahuan dan latihan praktik. Ketiga faktor ini sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan klinis yang dibuat sehingga menentukan tepat tidaknya tindakan yang petugas kesehatan berikan pada klien. Seorang tenaga klinis apabila dihadapkan pada situasi dimana terdapat suatu keadaan panik, membingungkan dan memerlukan keputusan cepat (biasanya dalam kasus emergency ) maka 2 hal yang dilakukan : a. Mempertimbangkan satu solusi berdasarkan pengalaman dimasa lampau. b. Meninjau simpanan pengetahuan yang relevan dengan keadaan ini dalam upaya mencari suatu solusi. Apabila tidak ada pengalaman yang dimiliki dengan situasi ini dan simpanan pengetahuan belum memadai , maka tenaga klinis tersebut akan mengalami kebingungan dan tidak mampu memecahkan masalah yang ada. Oleh karena itu tenaga kesehatan harus terus menerus memperbaharui pengetahuannya, sambil melatih terus keterampilannya dengan memberikan jasa pelayanan klinisnya. Pengambilan keputusan klinis ini sangat erat kaitannya dengan proses manajemen kebidanan karena dalam proses manajemen kebidanan seorang Bidan dituntut untuk mampu membuat keputusan yang segera secara tepat dan cepat agar masalah yang
  • 2. dihadapi klien cepat teratasi. Dalam pengambilan keputusan klinis langkah-langkah yang ditempuh sama dengan langkah-langkah manajemen kebidanan karena keduanya menggunakan pendekatan pemecahan masalah. 2. Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan klinis a. Penilaian ( Pengumpulan Informasi ) Langkah pertama dalam pengambilan keputusan klinis adalah menilai / menggali keluhan utama klien , keluhan utama ini mengarah kepada masalah yang lebih penting atau merupakan dasar dari masalahnya. contohnya : a. Seorang ibu hamil usia kehamilan 9 bulan datang dengan keluhan : susah tidur dan mata berkunang-kunang b. Ibu datang hamil 9 bulan mengeluh mules dan keluar lendir sejak 6 jam yang lalu. Dalam kasus-kasus lain misalnya dalam pemeriksaan kesehatan reproduksi , tenaga kesehatan menemukan masalah, sedangkan kliennya tidak menyadarinya. contohnya: Ibu datang hamil 8 bulan dengan keluhan pusing-pusing, nafsu makan biasa, keluhan diatas tidak menggambarkan masalah, namun keluhan ini belum tentu menggambarkan keluhan yang sebenarnya agar petugas dapat menemukan keluhan utama yang ada perlu menggali informasi dan melakukan pemeriksaan langsung contoh : anamnesa ; pusingnya dirasakan sejak kapan ? dalam kondisi yang bagaimana ? apakah sebelum hamil mendapat tekanan darah tinggi, dilanjutkan dengan pemeriksaan tekanan darah ? Hb? edema ? setelah menemukan data-data diatas secara lengkap petugas dapat menemukan keluhan yang sebenarnya Oleh karena itu untuk mengidentifikasi masalah secara tepat, tenaga kesehatan perlu mengumpulkan informasi dan proses mengenai keadaan kesehatannya . Hal ini akan membantu pembuatan diagnose yang tepat untuk menangani masalah yang ada. Informasi dapat diperoleh dari riwayat, pemeriksaan fisik, pengujian diagnosis dengan pemeriksaan laboratorium dan sebagainya, seperti contoh kasus diatas. Pada pengunpulan informasi ini sering terjadi terlalu banyak pengumpulan informasi yang tidak relevant atau tidak dapat membedakan antara informasi yang relevan dan mana yang tidak, sehingga waktu yang dibutuhkan terlalu banyak dan mengganggu pelayanan, menimbulkan ketidakpuasan atau dapat membahayakan jiwa klien apabila dalam kondisi kegawatdaruratan
  • 3. misalnya: a. pada saat ibu hamil 8 bulan mengeluh pusing, ditanyakan mengenai HPHT, riwayat penyakit keluarga, penyakit keturunan, contoh pengkajian ini sangat tidak relevan, karena tidak ada hubungan antara pusing dengan penyakit keluarga (penyakit keturunan). Agar tenaga kesehatan dapat melakukan proses pengumpulan data dengan efektif, maka harus menggunakan format pengumpulan informasi yang standar. Tenaga yang berpengalaman akan menggunakan standar ini dengan mengajukan pertanyaan yang lebih sedikit, lebih terarah dan pemeriksaan yang terfokus pada bagian yang paling relevan. b. Diagnosis ( Menafsirkan Informasi / menyimpulkan hasil pemeriksaan) Setelah mengumpulkan beberapa informasi , tenaga kesehatan mulai merumuskan suatu diagnosis defferensial (diagnosa banding). Diagnosis defferensial ini merupakan kemungkinan – kemungkinan diagnosa yang akan ditetapkan. contohnya: diagnosa banding pada kasus diatas, pada saat ibu mengeluh pusing diagnosa banding yang muncul kemungkinan ibu kurang tidur, kurang makan, stress, anemi atau pre eklamsi. Dari diagnosa differensial ini tenaga kesehatan mungkin perlu data tambahan atau hasil pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan penunjang lainnya. Untuk membantu menentukan diagnosis kerja dari kemungkinan diagnose yang ada/ contoh : bila ditemukan hB < 8 gr, tensi 100/60, protein - , maka diagnosa yang dapat diambil : anemia, (diagnosa ini sudah merupakan diagnosa kerja). Untuk ketepatan merumuskan diagnose ini perlu pengalaman klinis sehingga tenaga kesehatan bisa melakukan dengan cepat dan tepat. Salah satu contoh ; seorang ibu yang mengalami perdarahan hebat paska persalinan. Dengan hanya mengetahui beberapa rincian tentang ibu ( misalnya graviditas , modus kelahiran serta lamanya persalinan ), anda bisa membentuk segera satu diagnosis differensial. Daftar diagnosis ini akan berisi: atonia uteri , laserasi vaginal atau sisa placenta . Sebagai seorang tenaga kesehatan yang berpengalaman, akan
  • 4. mengarahkan pemeriksaan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik kearah pengumpulan informasi yang terfokus untuk mengenyampingkan kemungkinan-kemungkinan diagnosis-diagnosis di dalam daftar tersebut. Jika ditemukan bahwa ibu tersebut adalah seorang multipara yang tidak mengalami komplikasi dalam persalinannya, maka kemungkinan atonia uteri sebagai penyebabnya akan menjadi lebih besar. Pemeriksaaan fisik bisa dibuktikan adanya uterus yang lembek, data ini memperkuat kemungkinan bahwa perdarahan tersebut disebabkan atonia uteri. Akan tetapi , diagnosis kerja belum ditetapkan dan penilaian lebih lanjut masih diperlukan . Pemeriksaan placenta atau mencari tahu dari penolong persalinan mengenai placenta nya menjadi sangat penting untuk menentukan satu diagnosis kerja. Jika anda menyimpulkan bahwa si ibu mengalami atonia uteri , maka pilihan pengobatan yang didasarkan pada kondisi ibu, ketersediaan sumber daya dan faktor-faktor lain harus dipertimbangkan dalam langkah berikutnya. c. Perencanaan ( Pengembangan Rencana ) Setelah memutuskan diagnose kerja , maka tenaga kesehatan akan memilih perencanaan pengobatan atau asuhan. Dalam perencanaan ini bisa ditemukan beberapa pilihan yang perlu dipertimbangkan risiko dan keuntungannya. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan prioritas perencanaan adalah : • Pengalaman tenaga kesehatan • Penelitian dan bukti-bukti klinis (evidence based) • Nilai-nilai yang dianut tenaga kesehatan bersangkutan • Ketidak jelasan yang disebabkan tidak adanya atau tidak lengkapnya data. Contoh : Sebagai contoh, untuk ibu yang sedang mengalami perdarahan paska persalinan , anda akan memutuskan apakah langkah terbaik untuk pengobatannya adalah memberikan oxytocin, atau melakukan kompresi bimanual. Keputusannya akan didasarkan pada jumlah perdarahan , obat- obat yang tersedia, keberhasilan pengobatan terdahulu yang menggunakan cara yang sama serta informasi – informasi lainnya. Anda akan mempertimbangkan konsekuensinya yang positif, yang bisa timbul dari masing-masing alternatif pengobatan. d. Intervensi ( Melaksanakan Rencana ) Langkah berikutnya dalam pengambilan keputusan klinis setelah merencanakan pilihan tindakan yang akan dilakukan adalah melaksanakan
  • 5. pengobatan atau asuhan yang telah ditentukan. Dalam melaksanakan langkah ini perlu mengacu pada protokol atau prosedur yang telah dibuat dan di standarisasi. Dalam melaksanalkan tindakan pada klien, perlu memperhatikan reaksi / respon klien terhadap tindakan yang diberikan. Tindakan pemantauan tersebut akan menghasilkan data untuk langkah berikutnya. e. Evaluasi ( Mengevaluasi Rencana Asuhan ) Dalam langkah evaluasi pengambilan keputusan klinis, rencana tindakan/pengobatan yang dipilih untuk diagnosisnya harus dievaluasi untuk mengetahui apakah sudah efektif atau tidak contoh dalam kasus diatas setelah diberikan oxytocin dievaluasi apakah kontraksi uterus menjadi baik sehingga perdarahan berkurang atau tetap.Jika belum efektif maka pilihan tindakan lain perlu dipertimbangkan dan perencanaan, intervensi dan evaluasi mengikuti satu pola yang bersifat sirkuler (berulang) yang banyak persamaannya dengan proses penilaian dan diagnosis bila tetap uterus lembek dan perdarahan banyak, maka tindakan lain diberikan, misalnya kompresi bimanual. Penilaian atas pengobatan bisa juga mengarahkan tenaga kesehatan ke pembentukan diagnosis akhir – diagnosis kerja yang telah dipertegas oleh informasi objektif yang lebih banyak , jika diagnosis akhir ternyata sejalan dengan diagnosis kerja atau diagnosis sementara, maka tenaga kesehatan akan menggunakan rincian dari kasus tersebut didalam memori simpanan pengalaman klinisnya. Keberhasilan suatu intervensi dilihat apabila terjadi perubahan bukan hanya pada gejala tetapi pada penyebab masalahnya, misalnya bagi ibu yang mengalami perdarahan paska persalinan, jika perdarahan berkurang sedangkan uterusnya tetap lembek (yang membuktikan bahwa atonia uteri yang menjadi penyebabnya masih belum terselesaikan), maka penanganannya tidak bisa dianggap berhasil. Sumber 1. Estiwidani, Meilani, Widyasih, Widyastuti, Konsep Kebidanan. Yogyakarta, 2008. 2. Syofyan,Mustika,et all.50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan Cetakan ke-III Jakarta: PP IBI.2004 3. Depkes RI Pusat pendidikan Tenaga Kesehatan. Konsep kebidanan,Jakarta.1995