SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
OMFALOKEL
Omfalokel (eksomfotos) adalah suatu cacat umbilicus, tempat
usus besar dan organ abdomen lain dapat menonjol keluar. Ia
bisa disertai dengan kelainan kromosom, yang harus
disingkirkan. Cacat dapat bervariasi dan diameter beberapa
centimeter sampai keterlibatan dinding abdomen yang luas.
Organ yang menonjol keluar ditutupi oleh lapisan tipis
peritoneum yang mudah terinfeksi. Rongga abdomen sendiri
sangat kecil, sehingga perbaikan bedah bisa sangat sulit atau
tidk mungkin, kecuali bila dinding abdomen yang tersisa cukup
dapat direntang untuk memungkinkan penempatan kembali isi
abdomen. Penggantinya, cacat ini dapat ditutupi dengan
bahan sintetis seperti silastic, yang dapat digulung ke atas,
sehingga usus dapat didorong masuk secara bertahap ke dalam
rongga abdomen dalam masa beberapa minggu. (Pincus eatzel
dan Len Roberts. 1995. Kapita Selekta Pediatri. EGC :
Jakarta).
Banyaknya usus dan organ perut lainnya yang menonjol pada omfalokel
berikut tergantung pada besarnya lubang di pusar. Jika lubangnya kecil

mungkin hanya usus yang menonjol, tapi jika lubangnya besar hati juga
bisa menonjol melalui lubang tersebut.
Klasifikasi Omfalokel / Omphalokel menurut Moore,yaitu:
Tipe 1 : diameter defek <> 5 cm
Suatu defek yang sempit dengan kantong yang kecil mungkin tak

terdiagnosis saat lahir. Dalam kasus ini timbul bahaya tersendiri bila
kantong terpit klem dan sebagian isinya berupa usus, bagiannya teriris
saat ligasi tali pusat. Bila omphalokel dibiarkarn tanpa penanganan,
bungkusnya akan mengering dalam beberapa hari dan akan tampak
retak-retak. Pada saat tersebut akan menjalar infeksi dibawah lapisan
yang mengering dan berkrusta. Kadang dijumpai lapisan tersebut akan
terpecah dan usus akan prolap
a. Infeksi dan penyakit pada ibu
b. Penggunaan obat-obatan berbahaya, merokok,
c. Kelainan genetik
d. Defesiensi asam folat

e. Hipoksia
f. Salisil dapat menyebabkan defek pada dinding abdomen.
g. Asupan gizi yang tak seimbang
h. Unsur polutan logam berat dan radioaktif yang masuk ke
dalam tubuh ibu hamil.
Gangguan pencernaan, karena polisitemia dan hiperinsulin
Berat badan lahir > 2500 gr
 Protrusi dari kantong yang berisi usu dan visera abdomen
melalui defek dinding abdomen pada umbilikus
Diagnosis omfalokel adalah sederhana, namun perlu
waktu khusus sebelum operasi dikerjakan,
pemeriksaan fisik secara lengkap dan perlu suatu
rontgen dada serta ekokardiogram. Pada saat lahir,

omfalokel diketahui sebagai defek dinding abdomen
pada dasar cincin umbilikus.
Defek tersebut lebih dari 4 cm (bila defek kurang dari 4
cm secara umum dikenal sebagai hernia umbilikalis) dan
dibungkus oleh suatu kantong membran atau amnion.
Pada 10% sampai 18%, kantong mungkin ruptur dalam
rahim atau sekitar 4% saat proses kelahiran. Omfalokel
raksasa (giant omphalocele) mempunyai suatu kantong
yang menempati hampir seluruh dinding abdomen, berisi
hampir semua organ intraabdomen dan berhubungan
dengan tidak berkembangnya rongga peritoneum serta
hipoplasi pulmoner.
Menurut Marshall Klaus, 1998, komplikasi dari omphalokel
adalah :

1.

Komplikasi dini adalah infeksi pada kantong yang mudah
terjadi pada permukaan yang telanjang.

2.

Kekurangan nutrisi dapat terjadi sehingga perlu balans
cairan dan nutrisi yang adekuat misalnya dengan nutrisi
parenteral.

3.

Dapat terjadi sepsis terutama jika nutrisi kurang dan
pemasangan ventilator yang lama.

4.
5.

Nekrosis
Kelainan kongenital dinding perut ini mungkin disertai
kelainan bawaan lain yang memperburuk prognosis.
Penatalaksanaan segera bayi dengan Omfalokel /
Omphalokel adalah sbb:
1. Tempatkan bayi pada ruangan yang asaeptik
dan hangat untuk mencegah kehilangan cairan,
hipotermi dan infeksi.
2. Posisikan bayi senyaman mungkin dan lembut
untuk menghindari bayi menangis dan air
swallowing. Posisi kepala sebaiknya lebih
tinggi untuk memperlancar drainase.
3. lakukan penilaian ada/tidaknya distress
respirasi yang mungkin membutuhkan alat bantu
ventilasi seperti intubasi endotrakeal.
4. Pasang pipa nasogastrik atau pipa orogastrik untuk
mengeluarkan udara dan cairan dari sistem usus sehingga dapat
mencegah muntah, mencegah aspirasi, mengurangi distensi dan
tekanan (dekompresi) dalam sistem usus sekaligus mengurangi
tekanan intra abdomen, demikian pula perlu dipasang rectal
tube untuk irigasi dan untuk dekompresi sistem usus.
5. Pasang kateter uretra untuk mengurangi distensi kandung
kencing dan mengurangi tekanan intra abdomen.
6. Pasang jalur intra vena (sebaiknya pada ektremitas atas) untuk
pemberian cairan dan nutrisi parenteral sehingga dapat
menjaga tekanan intravaskuler dan menjaga kehilangan protein
yang mungkin terjadi karena gangguan sistem usus, dan
untuk pemberian antibitika broad spektrum.
7. Lakukan monitoring dan stabilisiasi suhu, status asam basa,
cairan dan elektrolit
8. Pada omphalokel, defek ditutup dengan suatu streril-saline
atau povidone -iodine soaked gauze, lalu ditutup lagi dengan
suatu oklusif plastik dressing wrap atau plastik bowel bag.
Tindakan harus dilakukan ekstra hati hati dimana cara tersebut
dilakukan dengan tujuan melindungi defek dari trauma mekanik,
mencegah kehilangan panas dan mencegah infeksi serta
mencegah angulasi sistem usus yang dapat mengganggu suplai
aliran darah.
9. Pemeriksaan darah lain seperti fungsi ginjal, glukosa dan
hematokrit perlu dilakukan guna persiapan operasi bila
diperlukan.
10.Evaluasi adanya kelainan kongenital lain yang ditunjang oleh
pemeriksaan rongent thoraks dan ekhokardiogram.
11.Bila bayi akan dirujuk sebaiknya bayi ditempatkan dalam suatu
inkubator hangat dan ditambah oksigen
Data Fokus Pengkajian
Fokus Pengkajian menurut Dongoes, M.F (1999):

Mengkaji Kondisi Abdomen
• Kaji area sekitar dinding abdomen yang terbuka
• Kaji letak defek, umumnya berada di sebelah kanan umbilicus
• Perhatikan adanya tanda-tanda infeksi/iritasi
• Nyeri abdomen, mungkin terlokalisasi atau menyebar, akut/ironis sering
disebabkan oleh inflamasi, obstruksi
• Distensi abdomen, kontur menonjol dari abdomen yang mungkin
disebabkan oleh pelambatan penyosongan lambung, akumulasi gas/feses,
inflamasi/obstruksi.
1)
2)

Mengukur temperatur tubuh

a. Demam, manifestasi umum dari penyakit
pada anak-anak dengan gangguan GI,
biasanya berhubungan dengan dehidrasi,
infeksi atau inflamasi.
b. Lakukan pengukuran suhu secara kontinu
tiap 2 jam
c. Perhatikan apabila terjadi peningkatan
suhu secara mendadak
3)Kaji Sirkulasi

• Kaji adanya sianosis perifer
4)

Kaji distress pernafasan

• Lakukan pengkajian fisik pada dada dan paru, terhadap :
Frekuensi : Cepat (takipneu), normal atau lambat
Kedalaman : normal, dangkal (Hipopnea), terlalu dalam
(hipernea)

Kemudahan : sulit (dispneu), othopnea
Irama : variasi dalam frekuensi dan kedalaman pernafasan
Observasi adanya tanda-tanda infeksi, batuk, seputum dan nyeri
dada

Kaji adanya suara nafas tambahan (mengi/wheezing)
Perhatikan bila pasien tampak pucat/sianosis
http://kampusdokter.blogspot.com/2012/12/omfalokel.html

http://makalah-asuhan-kebidanan.blogspot.com/2011/02/kelainanbawaan-pada-neonatus.html
http://calon-bidan.blogspot.com/2010_10_01_archive.html

Sudarti, Afroh Fauziah.2012.Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi
dan Anak Balita.Yogyakarta: Nuha Medika.
Klaus dan Fanaroff.1998.Penatalaksanaan neonatus resiko
tinggi.EGC

More Related Content

What's hot

Kelainan pada usus halus
Kelainan pada usus halusKelainan pada usus halus
Kelainan pada usus halus
Nova Ci Necis
 
obstruksi billiaris
obstruksi billiarisobstruksi billiaris
obstruksi billiaris
sri wahyuni
 
ATRESIA DUODENI DAN OESOPHAGUS
ATRESIA DUODENI DAN OESOPHAGUSATRESIA DUODENI DAN OESOPHAGUS
ATRESIA DUODENI DAN OESOPHAGUS
sri wahyuni
 
atresiaduodeni dan atresia esofagus/NRB/bu henik poltekkes surakarta
atresiaduodeni dan atresia esofagus/NRB/bu henik poltekkes surakartaatresiaduodeni dan atresia esofagus/NRB/bu henik poltekkes surakarta
atresiaduodeni dan atresia esofagus/NRB/bu henik poltekkes surakarta
Rejeki Lestari
 

What's hot (17)

Kelainan pada usus halus
Kelainan pada usus halusKelainan pada usus halus
Kelainan pada usus halus
 
OBSTRUKSI BILIARIS
OBSTRUKSI BILIARISOBSTRUKSI BILIARIS
OBSTRUKSI BILIARIS
 
obstruksi billiaris
obstruksi billiarisobstruksi billiaris
obstruksi billiaris
 
Askep atresia duodenum docx
Askep atresia duodenum docxAskep atresia duodenum docx
Askep atresia duodenum docx
 
Kelainan genetik perkembangan sistem digestif
Kelainan genetik perkembangan sistem digestifKelainan genetik perkembangan sistem digestif
Kelainan genetik perkembangan sistem digestif
 
Makalah hisprong
Makalah hisprongMakalah hisprong
Makalah hisprong
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Hirschprung
HirschprungHirschprung
Hirschprung
 
Protap kehamilan ektopik terganggu
Protap kehamilan ektopik tergangguProtap kehamilan ektopik terganggu
Protap kehamilan ektopik terganggu
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
ATRESIA DUODENI DAN OESOPHAGUS
ATRESIA DUODENI DAN OESOPHAGUSATRESIA DUODENI DAN OESOPHAGUS
ATRESIA DUODENI DAN OESOPHAGUS
 
Gastroschisis dan omphalocele
Gastroschisis dan omphaloceleGastroschisis dan omphalocele
Gastroschisis dan omphalocele
 
atresiaduodeni dan atresia esofagus/NRB/bu henik poltekkes surakarta
atresiaduodeni dan atresia esofagus/NRB/bu henik poltekkes surakartaatresiaduodeni dan atresia esofagus/NRB/bu henik poltekkes surakarta
atresiaduodeni dan atresia esofagus/NRB/bu henik poltekkes surakarta
 
Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014
Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014
Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014
 
Kongenital gastrointestinal
Kongenital gastrointestinalKongenital gastrointestinal
Kongenital gastrointestinal
 
Atresia Esofagus
Atresia EsofagusAtresia Esofagus
Atresia Esofagus
 
Atresia esofagus
Atresia esofagusAtresia esofagus
Atresia esofagus
 

Similar to Neonatus rima okky ossa

Kelompok 2 neo atresia esopagus NRA/III
Kelompok 2 neo atresia esopagus NRA/IIIKelompok 2 neo atresia esopagus NRA/III
Kelompok 2 neo atresia esopagus NRA/III
Lilis c'Ben
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaanAskep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Septian Muna Barakati
 

Similar to Neonatus rima okky ossa (20)

Analisis kasus gastroschisis
Analisis kasus gastroschisisAnalisis kasus gastroschisis
Analisis kasus gastroschisis
 
dokumen.tips_ppt-gastroschisis.ppt
dokumen.tips_ppt-gastroschisis.pptdokumen.tips_ppt-gastroschisis.ppt
dokumen.tips_ppt-gastroschisis.ppt
 
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAHASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
 
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAHASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
 
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,pptKelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
 
Referat vicki
Referat vickiReferat vicki
Referat vicki
 
Kelompok 2 neo atresia esopagus NRA/III
Kelompok 2 neo atresia esopagus NRA/IIIKelompok 2 neo atresia esopagus NRA/III
Kelompok 2 neo atresia esopagus NRA/III
 
Athresia Esophagus, pengertian Athresia Esophagus, Athresia Esophagus adalah,
Athresia Esophagus, pengertian Athresia Esophagus, Athresia Esophagus adalah, Athresia Esophagus, pengertian Athresia Esophagus, Athresia Esophagus adalah,
Athresia Esophagus, pengertian Athresia Esophagus, Athresia Esophagus adalah,
 
Asuhan keperawatan anak dengan masalah penyakit hisprung.pptx
Asuhan keperawatan anak dengan masalah penyakit hisprung.pptxAsuhan keperawatan anak dengan masalah penyakit hisprung.pptx
Asuhan keperawatan anak dengan masalah penyakit hisprung.pptx
 
Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA
Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA
Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA
 
Makalah hisprong
Makalah hisprongMakalah hisprong
Makalah hisprong
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep atresia ani
Askep atresia aniAskep atresia ani
Askep atresia ani
 
Askep atresia ani
Askep atresia aniAskep atresia ani
Askep atresia ani
 
Askep atresia ani
Askep atresia aniAskep atresia ani
Askep atresia ani
 
askep intususepsi
askep intususepsiaskep intususepsi
askep intususepsi
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaanAskep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
 
Makalah hisprong
Makalah hisprongMakalah hisprong
Makalah hisprong
 
Makalah hisprong (2)
Makalah hisprong (2)Makalah hisprong (2)
Makalah hisprong (2)
 

Recently uploaded

PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
Meboix
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
wisanggeni19
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
Meboix
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 

Recently uploaded (20)

1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 

Neonatus rima okky ossa

  • 2.
  • 3. Omfalokel (eksomfotos) adalah suatu cacat umbilicus, tempat usus besar dan organ abdomen lain dapat menonjol keluar. Ia bisa disertai dengan kelainan kromosom, yang harus disingkirkan. Cacat dapat bervariasi dan diameter beberapa centimeter sampai keterlibatan dinding abdomen yang luas. Organ yang menonjol keluar ditutupi oleh lapisan tipis peritoneum yang mudah terinfeksi. Rongga abdomen sendiri sangat kecil, sehingga perbaikan bedah bisa sangat sulit atau tidk mungkin, kecuali bila dinding abdomen yang tersisa cukup dapat direntang untuk memungkinkan penempatan kembali isi abdomen. Penggantinya, cacat ini dapat ditutupi dengan bahan sintetis seperti silastic, yang dapat digulung ke atas, sehingga usus dapat didorong masuk secara bertahap ke dalam rongga abdomen dalam masa beberapa minggu. (Pincus eatzel dan Len Roberts. 1995. Kapita Selekta Pediatri. EGC : Jakarta).
  • 4. Banyaknya usus dan organ perut lainnya yang menonjol pada omfalokel berikut tergantung pada besarnya lubang di pusar. Jika lubangnya kecil mungkin hanya usus yang menonjol, tapi jika lubangnya besar hati juga bisa menonjol melalui lubang tersebut.
  • 5. Klasifikasi Omfalokel / Omphalokel menurut Moore,yaitu: Tipe 1 : diameter defek <> 5 cm Suatu defek yang sempit dengan kantong yang kecil mungkin tak terdiagnosis saat lahir. Dalam kasus ini timbul bahaya tersendiri bila kantong terpit klem dan sebagian isinya berupa usus, bagiannya teriris saat ligasi tali pusat. Bila omphalokel dibiarkarn tanpa penanganan, bungkusnya akan mengering dalam beberapa hari dan akan tampak retak-retak. Pada saat tersebut akan menjalar infeksi dibawah lapisan yang mengering dan berkrusta. Kadang dijumpai lapisan tersebut akan terpecah dan usus akan prolap
  • 6. a. Infeksi dan penyakit pada ibu b. Penggunaan obat-obatan berbahaya, merokok, c. Kelainan genetik d. Defesiensi asam folat e. Hipoksia f. Salisil dapat menyebabkan defek pada dinding abdomen. g. Asupan gizi yang tak seimbang h. Unsur polutan logam berat dan radioaktif yang masuk ke dalam tubuh ibu hamil.
  • 7. Gangguan pencernaan, karena polisitemia dan hiperinsulin Berat badan lahir > 2500 gr  Protrusi dari kantong yang berisi usu dan visera abdomen melalui defek dinding abdomen pada umbilikus
  • 8. Diagnosis omfalokel adalah sederhana, namun perlu waktu khusus sebelum operasi dikerjakan, pemeriksaan fisik secara lengkap dan perlu suatu rontgen dada serta ekokardiogram. Pada saat lahir, omfalokel diketahui sebagai defek dinding abdomen pada dasar cincin umbilikus.
  • 9. Defek tersebut lebih dari 4 cm (bila defek kurang dari 4 cm secara umum dikenal sebagai hernia umbilikalis) dan dibungkus oleh suatu kantong membran atau amnion. Pada 10% sampai 18%, kantong mungkin ruptur dalam rahim atau sekitar 4% saat proses kelahiran. Omfalokel raksasa (giant omphalocele) mempunyai suatu kantong yang menempati hampir seluruh dinding abdomen, berisi hampir semua organ intraabdomen dan berhubungan dengan tidak berkembangnya rongga peritoneum serta hipoplasi pulmoner.
  • 10. Menurut Marshall Klaus, 1998, komplikasi dari omphalokel adalah : 1. Komplikasi dini adalah infeksi pada kantong yang mudah terjadi pada permukaan yang telanjang. 2. Kekurangan nutrisi dapat terjadi sehingga perlu balans cairan dan nutrisi yang adekuat misalnya dengan nutrisi parenteral. 3. Dapat terjadi sepsis terutama jika nutrisi kurang dan pemasangan ventilator yang lama. 4. 5. Nekrosis Kelainan kongenital dinding perut ini mungkin disertai kelainan bawaan lain yang memperburuk prognosis.
  • 11. Penatalaksanaan segera bayi dengan Omfalokel / Omphalokel adalah sbb: 1. Tempatkan bayi pada ruangan yang asaeptik dan hangat untuk mencegah kehilangan cairan, hipotermi dan infeksi. 2. Posisikan bayi senyaman mungkin dan lembut untuk menghindari bayi menangis dan air swallowing. Posisi kepala sebaiknya lebih tinggi untuk memperlancar drainase. 3. lakukan penilaian ada/tidaknya distress respirasi yang mungkin membutuhkan alat bantu ventilasi seperti intubasi endotrakeal.
  • 12. 4. Pasang pipa nasogastrik atau pipa orogastrik untuk mengeluarkan udara dan cairan dari sistem usus sehingga dapat mencegah muntah, mencegah aspirasi, mengurangi distensi dan tekanan (dekompresi) dalam sistem usus sekaligus mengurangi tekanan intra abdomen, demikian pula perlu dipasang rectal tube untuk irigasi dan untuk dekompresi sistem usus. 5. Pasang kateter uretra untuk mengurangi distensi kandung kencing dan mengurangi tekanan intra abdomen. 6. Pasang jalur intra vena (sebaiknya pada ektremitas atas) untuk pemberian cairan dan nutrisi parenteral sehingga dapat menjaga tekanan intravaskuler dan menjaga kehilangan protein yang mungkin terjadi karena gangguan sistem usus, dan untuk pemberian antibitika broad spektrum.
  • 13. 7. Lakukan monitoring dan stabilisiasi suhu, status asam basa, cairan dan elektrolit 8. Pada omphalokel, defek ditutup dengan suatu streril-saline atau povidone -iodine soaked gauze, lalu ditutup lagi dengan suatu oklusif plastik dressing wrap atau plastik bowel bag. Tindakan harus dilakukan ekstra hati hati dimana cara tersebut dilakukan dengan tujuan melindungi defek dari trauma mekanik, mencegah kehilangan panas dan mencegah infeksi serta mencegah angulasi sistem usus yang dapat mengganggu suplai aliran darah. 9. Pemeriksaan darah lain seperti fungsi ginjal, glukosa dan hematokrit perlu dilakukan guna persiapan operasi bila diperlukan. 10.Evaluasi adanya kelainan kongenital lain yang ditunjang oleh pemeriksaan rongent thoraks dan ekhokardiogram. 11.Bila bayi akan dirujuk sebaiknya bayi ditempatkan dalam suatu inkubator hangat dan ditambah oksigen
  • 14. Data Fokus Pengkajian Fokus Pengkajian menurut Dongoes, M.F (1999): Mengkaji Kondisi Abdomen • Kaji area sekitar dinding abdomen yang terbuka • Kaji letak defek, umumnya berada di sebelah kanan umbilicus • Perhatikan adanya tanda-tanda infeksi/iritasi • Nyeri abdomen, mungkin terlokalisasi atau menyebar, akut/ironis sering disebabkan oleh inflamasi, obstruksi • Distensi abdomen, kontur menonjol dari abdomen yang mungkin disebabkan oleh pelambatan penyosongan lambung, akumulasi gas/feses, inflamasi/obstruksi. 1)
  • 15. 2) Mengukur temperatur tubuh a. Demam, manifestasi umum dari penyakit pada anak-anak dengan gangguan GI, biasanya berhubungan dengan dehidrasi, infeksi atau inflamasi. b. Lakukan pengukuran suhu secara kontinu tiap 2 jam c. Perhatikan apabila terjadi peningkatan suhu secara mendadak
  • 16. 3)Kaji Sirkulasi • Kaji adanya sianosis perifer 4) Kaji distress pernafasan • Lakukan pengkajian fisik pada dada dan paru, terhadap : Frekuensi : Cepat (takipneu), normal atau lambat Kedalaman : normal, dangkal (Hipopnea), terlalu dalam (hipernea) Kemudahan : sulit (dispneu), othopnea Irama : variasi dalam frekuensi dan kedalaman pernafasan Observasi adanya tanda-tanda infeksi, batuk, seputum dan nyeri dada Kaji adanya suara nafas tambahan (mengi/wheezing) Perhatikan bila pasien tampak pucat/sianosis