Diet Energi Tinggi Protein Tinggi (ETPT) untuk ibu nifas memberikan nutrisi tinggi kalori, protein, vitamin, dan mineral untuk memenuhi kebutuhan menyusui. Menu contohnya terdiri dari nasi, telur, daging, ikan, sayuran, buah-buahan, dan susu.
1. Macam – macam Lochia
1. Lochia rubra (Cruenta ): berisi darah segar dan sisa – sisa selaput ketuban, sel-sel desidua,
verniks kaseosa, lanugo, dam mekonium, selama 2 hari post partum.
2. Lochia Sanguinolenta : berwarna kuning berisi darah dan lendir, hari 3 – 7 post partum.
3. Lochia serosa : berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7 – 14 post partum
4. Lochia alba : cairan putih, setelah 2 minggu
5. Lochia purulenta : terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk
6. Lochiastasis : lochia tidak lancar keluarnya
TINDAKAN YANG BAIK UNTUK ASUHAN MASA NIFAS NORMAL PADA IBU DI RUMAH
YAITU:
1. Kebersihan Diri
a. Menganjurkan kebersihan seluruh tubuh.
b. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan bahwa
ia mengerti untuk membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu dari depan ke belakang baru
kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Nasehatkan ibu untuk membersihkan diri setiap kali selesai
buang air kecil atau besar.
c. Menyarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain
dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik, dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.
d. Menyarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan
daerah kelaminnya.
e. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari
menyentuh daerah luka.
2. Istirahat
a. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
b. Menyarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kagiatan rumah tangga biasa secara perlahan-lahan,
serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
c. Menjelaskan kepada ibu bahwa kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam berbagai hal :
1) Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi
2) Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
3) Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri
3. Latihan
a. Mendiskusikan pentingnya mengembalikan otot-otot perut dan panggul kembali normal. Ibu akan
merasakan lebih kuat dan ini menyebabkan otot perutnya menjadi kuat sehingga mengurangi rasa sakit
pada punggung
b. Menjelaskan bahwa latihan-latihan tertentu beberapa menit setiap hari dapat membantu
mempercepat mengembalikan otot-otot perut dan panggul kembali normal, seperti:
1) Tidur telentang dengan lengan di samping, menarik otot perut selagi menarik nafas, tahan nafas ke
dalam dan angkat dagu ke dada, tahan satu hitungan sampai lima. Rileks dan ulangi 10 kali.
2) Untuk memperkuat otot vagina, berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan otot-otot pantat dan
dan panggul tahan sampai 5 kali hitungan. Kendurkan dan ulangi latihan sebsnyak 5 kali.
3) Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap minggu naikkan jumlah
latihan 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke-6 setelah persalinan ibu harus mengerjakan latihan sebanyak
30 kali.
4. Gizi
2. Pendidikan untuk Ibu menyusui harus:
a. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori setiap hari
b. Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup.
c. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui)
d. Tablet zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca bersalin.
e. Minum kapsul vit. A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A kepada bayinya melalui
ASInya.
5. Perawatan Payudara
Perawatan payudara untuk ibu postpartum dirumah yaitu :
a. Menjaga payudara tetap bersih dan kering.
b. Mengenakan BH yang menyokong payudara.
c. Apabila putting susu lecet oleskan colostrum atau ASI yang keluar pada sekitar putting susu setiap
kali selesai menyusui. Menyusui tetap dilakukan dari putting susu yang tidak lecet.
d. Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan dan diminumkan
dengan sendok.
e. Apabila payudara bengkak akibat bendungan ASI, lakukan:
1) Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hanagat selama 5 menit.
2) Urut payudara dari arah pangkal menuju putting atau gunakan sisir untuk mengurut payudara
dengan arah “Z” menuju putting.
3) Keluarkan ASI sebagian dari nagian depan payudara sehingga putting susu menjadi lunak.
4) Susukan bayi setiap 2-3 jam sekali. Apabila tidak dapat menghisap seluruh ASI keluakan dengan
tangan.
5) Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui.
6) Payudara dikeringkan.
6. Hubungan Perkawinan atau Rumah Tangga
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat
memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan
tidak merasakan ketidaknyamanan, aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu
siap. Banyak budaya mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu,
misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan tergantung pada pasangan yang
bersangkutan.
7. Keluarga Berencana
Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali. Setiap
pasangan harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin merencanakan tentang
keluarganya. Namun, petugas kesehatan dapat membantu merencanakan keluarganya dengan
mengajarkan kepada mereka cara mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Biasanya wanita tidak
menghasilkan telur (ovulasi) sebelum ia mendapatkan lagi haidnya selama menyusui. Oleh karena itu,
metode amenore laktasi dapat dipakai sebelum haid pertamakembali
Untuk mencegah terjadinya kehamilan baru. Resiko cara ini adalah 2% kehamilan. Meskipun beberapa
metode KB mengandung resiko, menggunakan kontrasepsi tetap lebih aman, terutama apabila ibu telah
haid lagi.
3. Sebelum menggunakan metode KB hal-hal berikut sebaiknya dijelaskan dahulu kepada ibu:
a. Bagaiman metode ini dapat mencegah kehamilan dan efektifitasnya
b. Kelebihan/ keuntungan
c. Kekurangannya
d. Efek samping
e. Bagaimana menggunakan metode ini.
f. Kapan metode itu dapat mulai digunakan untuk wanita pasca salin yang menyusui
Jika seorang ibu telah memiliki metode KB tertentu, ada baiknya untuk bertemu dengannya lagi 2 minggu
utuk mengetahui apakah ada yang ingin ditanyakan oleh ibu/ pasangan itu dan melihat apakah metode
tersebut bekerja baik.
Prinsip Diit Ibu Post Partum
Pada dasarnya prinsip diit pada ibu post partum yaitu tinggi kalori dan tinggi protein (TKTP).
o Mengonsumsi makanan tambahan, kurang lebih 500 kalori tiap hari
o Makan dengan diit gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan
mineral
o Minum sedikitnya 3 liter setiap hari
o Mengonsumsi vitamin yang mengandung zat besi selama 40 hari post partum
o Zat-zat yang dibutuhkan ibu paska persalinan antara lain: kalori, protein, kalsium, vitamin D,
magnesium,sayuran hijau, buah, lemak, cairan, vitamin, zinc dan DHA.
1. Kalori
Kebutuhan kalori pada masa menyusui sekitar 400-500 kalori. Wanitadewasa memerlukan 1800 kalori
per hari. Sebaiknya ibu nifas jangan mengurangi kebutuhan kalori, karena akan mengganggu
prosesmetabolismetubuh dan menyebabkan ASI rusak.
Sumber Karbohidrat atau kalori dapat diperoleh dari sumber makanan berikut :Nasi, Ketela, Sagu,
Jagung, Terigu, Roti, Kentang. Fungsi kalori sebagai penambahan tenaga.
2. Protein
Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi per hari. Satu protein setara dengan tiga gelas susu,
dua butir telur, lima putih telur, 120 gram keju, 1 ¾ gelas yoghurt, 120-140 gram ikan/daging/unggas,
200-240 gram tahu atau 5-6 sendok selai kacang.Makanan yang mengandung protein sebagai berikut.
ü Protein Hewani:
Hati, Telur, Susu, Ikan, Daging, Udang
ü Protein Nabati
Tempe,Tahu, Kedelai,Kacang Hijau
Fungsi protein sebagai zat pembangun.
3. Kalsium dan vitamin D
Kalsium dan vitamin D berguna untuk pembentukan tulang dan gigi. Kebutuhan kalsium dan vitamin D
didapat dari minum susu rendah kalori atau berjemur di pagi hari. Konsumsi kalsium pada masa
4. menyusui meningkat menjadi 5 porsi per hari. Satu setara dengan 50-60 gram keju, satu cangkir susu
krim, 160 gram ikan salmon, 120 gram ikan sarden, atau 280 gram tahu kalsium.
4. Magnesium
Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak otot, fungsi syaraf dan memperkuat
tulang.Kebutuhan megnesium didapat pada gandum dan kacang-kacangan.
5. Sayuran hijau dan buah
Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya tiga porsi sehari.satu porsi setara dengan 1/8 semangka, 1/4
mangga, ¾ cangkir brokoli, ½ wortel, ¼-1/2 cangkir sayuran hijau yang telah dimasak, satu tomat.
Contoh sayuran dan buah-buahan :
Bayam, Sawi, Kangkung, Wortel, Tomat, Jeruk, Pepaya, Pisang.
Fungsinya yaitu untuk mencukupi kebutuhan cairan dan serat.
6. Lemak
Rata-rata kebutuhan lemakdewasa adalah 41/2 porsi lemak (14 gram perporsi) perharinya. Satu porsi
lemak sama dengan 80 gram keju, tiga sendok makan kacang tanah atau kenari, empat sendok makan
krim, secangkir es krim, ½ buah alpukat, dua sendok makan selai kacang, 120-140 gram daging tanpa
lemak, sembilan kentang goreng, dua iris cake, satu sendok makan mayones atau mentega, atau dua
sendok makan saus salad. Contoh makanan yang mengandung lemak yaitu mentega, Keju.Fungsinya
sebagai sumber energi.
7. Cairan
Konsumsi cairan sebanyak 8 gelas per hari. Minum sedikitnya 3 liter tiap hari. Kebutuhan akan cairan
diperoleh dari air putih, sari buah, susu dan sup.
8. Vitamin
Kebutuhan vitamin selama menyusui sangat dibutuhkan. Vitamin yang diperlukan antara lain:
· Vitamin A yang berguna bagi kesehatan kulit, kelenjar serta mata. Vitamin A terdapat dalam telur,
hati dan keju. Jumlah yang dibutuhkan adalah 1,300 mcg.
· Vitamin B6 membantu penyerapan protein dan meningkatkan fungsi syaraf. Asupan vitamin B6
sebanyak 2,0 mg per hari. Vitamin B6 dapat ditemui di daging, hati, padi-padian, kacang polong dan
kentang.
· Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan, meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh. Terdapat
dalam makanan berserat, kacang-kacangan, minyak nabati dan gandum.
9. Zinc (Seng)
Berfungsi untuk kekebalan tubuh, penyembuhan luka dan pertumbuhan.Kebutuhan Zinc didapat dalam
daging, telur dan gandum.Enzim dalam pencernaan dan metabolisme memerlukan seng.Kebutuhan seng
setiap hari sekitar 12 mg. Sumber seng terdapat pada seafood, hati dan daging.
10. DHA
DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi. Asupan DHA berpengaruh langsung pada
kandungan dalam ASI. Sumber DHA ada pada telur, otak, hati dan ikan.
Penerapan diet ini sebaiknya didahului dengan memberikan pengertian kepada pengidap Anoreksia
bahwa telah terjadi kesalahan gangguan psikis dalam makannya dan terjadi kesalahan pemahaman konsep
diet yang tepat. Penerapan diet ETPT sebaiknya memperhatikan syarat-syarat antara lain :
1. Energi tinggi, yaitu 40-45 Kal/kg BB.
2. Protein tinggi, yaitu 2-2.5 g/kg BB
3. Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total.
5. 4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
5. Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan normal.
6. Makanan diberikan dalam bentuk mudah dicerna
Contoh menu sehari diet ETPT yaitu :
Pagi :
- Nasi
- Telur dadar
- Daging semur
- Ketimun dengan tomat iris
- Susu
Selingan I :
- Bubur Kacang hijau
- Susu
Siang :
- Nasi
- Ikan goreng
- Ayam goreng
- Tempe bacem
- Sayur Asam
- Pepaya
Selingan II :
- Susu
Malam :
- Nasi
- Daging empal
- Telur balado
- Sup Sayuran
- Pisang
6. 1.
Diet Energi Tinggi Protein TinggiDiet ETPT adalah diet yang mengandung energy dan protein di atas
kebutuhannormal. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan makanan sumber protein
tinggi seperti susu, telur dan daging atau dalam bentuk minuman enteralETPT. Diet ini diberikan pada
pasien telah mempunyai cukup nafsu makan dan dapatmenerima makanan lengkap serta untuk pasien
pada penyakit infeksi.
Tujuan diet1.
Memenuhi kebutuhan energy dan protein yang meningkat untuk mencegah danmengurangi kerusakan
jaringan tubuh.2.
Menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal
Syarat diet1.
Energy tinggi yaitu 40-45 kkal / kg BB2.
Protein tinggi yaitu 2,0-2,5 g/kg BB3.
Lemak cukup yaitu 10-25 % dari kebutuhan energy total4.
KH cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energy total5.
Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal6.
Makanan diberikan dalam bentuk mudah cernaJenis diet ETPT yaitu :a)
Diet Energi Tinggi Protein Tinggi (ETPT I)E= 2600 kkal, P= 100 gr (2g/kg BB)b)
Diet Energi Tinggi Protein Tinggi (ETPT II)E= 3000 kkal, P= 125 gr (2,5 g/kg BB)
Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) bertujuan memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi
kebutuhan kalori dan protein yang bertambah guna mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
7. atau guna menambah berat badan hingga mencapai normal. Syarat diet ini adalah tinggi kalori, tinggi
protein, cukup vitamin dan mineral, serta mudah dicerna.
Diet ini diindikasikan untuk pasien gizi kurang, anemia, dan hipertiroid. Juga diberikan pada pasien
sebelum dan sesudah operasi tertentu bila dapat menerima makanan lengkap; baru sembuh dari penyakit
dengan panas tinggi atau penyakit yang berlangsung lama dan telah dapat menerima makanan lengkap;
pasien trauma, luka bakar, atau mengalami perdarahan banyak; serta wanita hamil dan pascapersalinan.
Terdapat 2 macam diet TKTP, yaitu TKTP I dan TKTP II. Diet TKTP I mengandung 2600 kalori dan 100
g (2 g/kg BB) protein. Diet TKTP II mengandung 3000 kalori dan 125 g (2 1/2 g/kg BB) protein. Untuk
memudahkan, penambahan konsumsi kalori dan protein dilakukan dengan memberikan penambahan lauk
dan susu. Sumber protein hewani yang baik diberikan adalah ayam, daging, hati, telur, susu, dan keju,
sedangkan sumber protein nabati adalah kacang-kacangan dan hasilnya, seperti tahu, tempe, dan oncom.
Makanan yang terlalu manis dan gurih yang dapat mengurangi nafsu makan, seperti gula-gula, dodol,
cake, tarcis dan sebagainya, adalah bahan makanan yang dihindarkan.
Kapita Selekta Kedokteran
Fak Kedokteran UI
Dalam mnjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase- fase sebagai berikut :
1. Fase taking in
Merupakan periode ktergantungan yang berkelanjutan dari hari pertama sampai hari kedua setelah
melahirkan. Fokus perhatian pada dirinya sendiri, nafsu makan meningkat, cenderung pasif pada
lingkungannya.
2. Fase taking hold
Berlangsung antara hari ke 3 – 10 post partum. Ibu merasa khawatir akan ketidak mampuannnya dalam
merawat bayi serta mudah tersinggung. Pada saat ini sangat dibutuhkan sistem pendukung terutama bagi
ibu muda atau primipara karena pada fase ini seiring dengan terjadinnya post partum blues. Pada fase ini
merupakan kesempatan yang baik untuk memberi penyuluhan.
3. Letting go
Berlangsung stelah 10 hari melahirkan. Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran
baru sebagai seorang ibu.