SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
Bayi baru Lahir BermasalahBayi baru Lahir Bermasalah
1
Bayi Baru Lahir BermasalahBayi Baru Lahir Bermasalah
Masalah – masalah yang sering terjadi pada
bayi baru lahir adalah sebagai berikut :
1 Asfiksia
2 Hipotermi
3 Hipertermi
4 BBLR
5 Dehidrasi
2
Bayi Baru Lahir BermasalahBayi Baru Lahir Bermasalah
 Masalah yang sering terjadi pada bayi yang baru lahir
adalah sebagai berikut :
1. Asfiksia
adalah keadaan dimana bayi yang baru dilahirkan tidak bisa
bernafas secara spontan dan teratur
3
ETIOLOGIETIOLOGI
1.    Asfiksia intra uterin
2.    Bayi kurang bulan
3.    Obat-obat yang diberikan/diminum oleh
ibu
4.    Penyakit neuromuscular bawaan
(congenital)
5.    Cacat bawaan
6.    Hipoksia intrapartum
4
TANDA DAN GEJALATANDA DAN GEJALA
- Apnu primer         :     Pernafasan cepat,
denyut nadi menurun dan tonus  
neuromuscular menurun
- Apnu sekunder      :    Apabila asfiksia
berlanjut, bayi menunjukkan pernafasan
megap-megap yang dalam, denyut jantung
terus menurun, bayi terlihat lemah (pasif),
pernafasan makin lama makin lemah
5
FAKTOR PREDISPOSISIFAKTOR PREDISPOSISI
-    Ibu :
1.  Gangguan his misalnya hipertoni dan tetani
2.  Hipotensi mendadak pada ibu krn pdrhn(plasenta
previa)
3.  Hipertensi pada eklamsi
4.  Gangguan mendadak pd plasenta (sol. Plasenta
-    Janin :
1. gangguan aliran darah dalam tali pusat krn tek.talpus
2.Depresi pernafasan karena obat anastesi/analgesik
yang diberikan kepada ibu, pendarahan intrakranial dan
kelainan bawaan
3.    Ketuban keruh/meconium
6
7
Tabel Nilai Apgar
Skor 0 1 2
A : Appearance color (warna kulit) Pucat Badan merah,
ekstrimitas
biru
Seluruh tubuh
kemerah merahan
P : Pulse (heart rate) (frekuensi jantung) Tidak
ada
Dibawah 100 Diatas 100
G : Grimace (reaksi thd rangsangan) Tidak
ada
Sedikit
gerakan mimik
Menangis, batuk /
bersin
A : Activity (tonus otot) Lumpuh Ekstremitas
dalam fleksi
sedikit
Gerakan aktif
R : Respiration (usaha nafas) Tidak
ada
Lemah, tidak
teratur
Menangis kuat
a. Asfiksia ringan (Vigorous baby): apgar score 7 – 9
b. Asfiksia sedang (Mild-moderate asphyxia): apgar skor 4 – 6
memerlukan resusitasi, pemberian oksigen sampai bayi dapat
bernafas kembali
c. Asfiksia berat : apgar score 0 – 3 memerlukan resusitasi
segera secara aktif dan pemberian 02 tertentu karena selalu
disertai asidosis maka perlu diberikan.
8
Macam-macam asfiksia
a. Memastikan saluran nafas terbuka
b. Memulai pernafasan
c. Mempertahankan sirkulasi (peredaran) darah
9
Tindakan resusitasi bayi baru lahir mengikuti
tahapan-tahapan yang dikenal sebagai ABC
resusitasi
Etiologi;Etiologi;
1. Faktor Ibu
a. Hipoksia ibu
Tjd krn hipoventilasi akibat pemberian obat
analgetika atau anestesia dalam.
b. Gangguan aliran darah uterus
ggn aliran darah pd uterus akan menyebabkan
berkurangnya aliran oksigen ke plasenta &janin:
-Ganguan kontraksi uterus, misalnya hipertoni,
hipotoni atau tetani uterus
- Hipotensi mendadak pd ibu krn perdarahan.
- Hipertensi pd penyakit eklamsia dan lain-lain.
10
2. Faktor plasenta
gangguan mendadak pada plasenta, misalnya
solusio plasenta, perdarahan plasenta dan lain-
lain.
3. Faktor fetus
Kompresi umbilikus akan mengakibatkan
terganggunya aliran darah dalam pembuluh darah
umbilikus dan menghambat pertukaran gas
antara ibu dan janin,mis;tali pusat menumbung,
tali pusat melilit leher, kompresi tali pusat antar
janin dan jalan lahir dan lain-lain.
11
4. Faktor Neonatus
Depresi pusat pernapasan pd BBL karena :
1. Pemakaian obat anestesia/analgetika
yang berlebihan pada ibu
2. Trauma yang terjadi pada persalinan,
misalnya perdarah intrakranial
3. Kelainan kongenital pada bayi, misalnya
hernia diafrakmatika atresia/stenosis
saluran pernafasan, hipoplasia paru dan
lain-lain.
12
PENATALAKSANAAN AWAL ASFIKSIAPENATALAKSANAAN AWAL ASFIKSIA
1. Cegah pelepasan panas yang berlebihan, keringkan
(hangatkan) dengan menyelimuti seluruh tubuhnya
terutama bagian kepala dengan handuk yang kering
2. Bebaskan jalan nafas : atur posisi-isap lendir
Bersihkan jalan nafas bayi. Hal ini dapat dilakukan
dengan :
- Extensi kepala dan leher sedikit lebih rendah dari
tubuh bayi
- Hisap lendir/cairan pada mulut dan hidung bayi
sehingga jalan nafas bersih dari cairan ketuban,
mekonium/lendir dan darah menggunakan penghisap
lendir DeLee
13
3. Rangsangan taktil
Bila mengeringkan tubuh bayi dan
penghisap lendir/cairan ketuban dari
mulut dan hidung blm menimbulkan
pernafasan yang adekuat pada bayi ⇉
rangsangan taktil tambahan.
14
Cara melakukan rgsn taktil:Cara melakukan rgsn taktil:
1. Menepuk atau menyentil telapak kaki dan
menggosok punggung bayi.
2. Cara lain yang cukup aman adalah
melakukan penggosokan pada punggung
bayi secara cepat, mengusap atau
mengelus tubuh , tungkai dan kepala bayi
juga merupakan rangsangan taktil,
15
hipotermihipotermi
16
Gejala awal hipotermi :
 Timbul serangan dingin
 Tidak memperlihatkan gejala menggigil
karena kontrol suhu belum sempurna
17
Hipotermi
adalah gejala-gejala yang terjadi bila suhu tubuh
(axilla) bayi turun dibawah 360
C
Gejala hipotermiGejala hipotermi
 Bayi tidak mau minum / menetek
 Bayi tampak lesu atau mengantuk saja
 Tubuh bayi teraba dingin
 Dalam keadaan berat, denyut jantung bayi
menurun dan kulit tubuh bayi mengeras
(sclerema)
18
BBL mudah sekali terkena hipotermia, hal ini
disebabkan karena :
 Pusat pengaturan panas pada bayi belum berfungsi dengan
sempurna
 Permukaan tubuh bayi relatif luas
 Tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan
menyimpan panas
 Bayi belum mampu mengatur posisi tubuh dari pakaiannya
agar ia tidak kedinginan.
 
19
Mekanisme kehilangan panas;Mekanisme kehilangan panas;
Radiasi
Evaporasi
Konduksi
konveksi
20
Faktor Resiko untuk terjadinya hipotermiaFaktor Resiko untuk terjadinya hipotermia
◦ Perawatan yang kurang tepat setelah bayi lahir
◦ Bayi dipisahkan dari ibunya segera setelah lahir
◦ Berat lahir bayi yang kurang dan kehamilan
prematur
◦ Tempat melahirkan yang dingin (putus rantai
hangat).
◦ Bayi asfiksia, hipoksia, resusitasi yang lama,
sepsis, sindrom dengan pernafasan,
hipoglikemia perdarahan intra kranial.
21
Faktor pencetus terjadinya hipotermia :Faktor pencetus terjadinya hipotermia :
Faktor lingkungan
Syok
Infeksi
Gangguan endokrin metabolik
Kurang gizi, energi protein (KKP)
Obat – obatan
Aneka cuaca
22
 Segera keringkan setiap bayi baru lahir
dengan kain yang hangat dan kering.
 Meletakkan bayi didekat ibu
 Memastikan ruang bayi yang terbaring
cukup hangat
 Menunda memandikan bayi baru lahir
sampai suhu tubuh bayi stabil
23
Pencegahan yang bisa dilakukan adalah :
Penatalaksanaan hipotermiaPenatalaksanaan hipotermia
Hangatkan → inkubator, jk tdk ada metode
alamiah ; kangguru, penyinaran.
Hipotermia
◦ Keringkan tubuh bayi dengan handuk yang kering,
bersih, dapat hangat
◦ Segera hangatkan tubuh bayi dengan metode kanguru
bila ibu dan bayi berada dalam satu selimut atau kain
hangat yang diseterika terlebih dahulu. Bila selimut atau
kain mulai mendingin, segera ganti dengan selimut /
kain yang hangat.
◦ Ulangi sampai panas tubuh ibu mendingin, segera ganti
dengan selimut / kain yang hangat.
24
◦ Biasanya bayi hipotermi menderita
hipoglikemia. Karena itu ASI sedini mungkin
dapat lebih sering selama bayi menginginkan.
Bila terlalu lemah hingga tidak dapat atau tidak
kuat menghisap ASI. Beri ASI dengan
menggunakan NGT. Bila tidak tersedia alat
NGT. Beri infus dextrose 10% sebanyak 60 –
80 ml/kg/liter
◦ Segera rujuk di RS terdekat
25
Gejala hipertermi bayi baru lahir
 Suhu tubuh bayi >37,50
C
 Frekuensi pernafasan bayi >600
C
 Tanda-tanda dehidrasi yaitu berat badan
menurun, turgor kulit kurang banyaknya
air kemih berkurang
26
Hipertermi
adalah peningkatan suhu tubuh bayi melebihi
normal.
Hal ini bisa terjadi bila bayi diletakkan didekat api
atau dalam ruangan yang berudara panas
B.B.L.RB.B.L.R
27
Faktor utama mortalitas/morbiditas bayi
br lhr
t/u di negara berkembang dg sosek
rendah
28
 BBLR dibedakan menjadi 3 yaitu :
 Bayi berat lahir rendah (BBLR) berat lahir
1500 – 2499 gr
 Bayi berat badan sangat rendah (BBLSR)
berat lahir <1500 gr
 Bayi berat badan lahir ekstrem rendah
(BBLER) berat lahir <1000 gr
29
EtiologiEtiologi
kelahiran prematur.
Faktor umur , paritas ibu
Faktor plasenta seperti penyakit vaskuler,
kehamilan kembar/ganda, serta faktor
janin
malaria, anaemia, sipilis, infeksi TORCH
Komplikasi pada kehamilan seperti
perdarahan antepartum, pre-eklamsia
berat, eklamsia
30
Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh
seperti ibu perokok, ibu pecandu alkohol
dan ibu pengguna
Yang dapat berpengaruh antara lain;
tempat tinggal di daratan tinggi, radiasi,
sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun
31
komplikasikomplikasi
Hipotermia
Hipoglikemia
Gangguan cairan dan elektrolit
Hiperbilirubinemia
Sindroma gawat nafas
Infeksi
Perdarahan intraventrikuler
Apnea of Prematurity
Anemia
32
 Mempertahankan suhu dengan ketat
 Mencegah infeksi dengan ketat
 Pengawasan nutrisi / ASI
 Penimbangan ketat
33
Penanganan
DehidrasiDehidrasi
Pendahuluan
bayi lebih rawan tjd dehidrasi , dan Jika
tidak mendapatkan penanganan yang
cepat dan tepat, anak yang mengalami
dehidrasi akan mengalami berbagai
kerusakan organ tubuh serta mengalami
syok yang dapat berujung pada kematian
34
DehidrasiDehidrasi
35
Penyebab;Penyebab;
Diare/muntaber
Pneumoni
Krg mkn/minum
36
Gejala / tanda-tanda dehidrasi pada bayi baru lahir antaraGejala / tanda-tanda dehidrasi pada bayi baru lahir antara
lain :lain :
a. Bayi mengantuk
b. Tampak kehausan
c. Kulit, bibir, lidah kering
d. Saliva menjadi kental
e. Mata dan ubun-ubun ceking
f. Warna kulit pucat/sianusis
g. Ekstremitas dingin
37
Gejala / tanda-tanda dehidrasi pada bayi baru lahir
antara lain :
h. air kemih berkurang
i. Apatis
j. Gelisah
k. Kadang-kadang kejang
l. Syok, asidosis, pernafasan kusmaul
38
 Dehidrasi ringan apabila kehilangan cairan
berkisar 5% BB
 Dehidrasi sedang apabila kehilangan cairan
antara 5 -10% BB
 Dehidrasi berat apabila kehilangan cairan
lebih 10% BB
39
Klasifikasi
Tanda Dehidrasi ringan-sedangTanda Dehidrasi ringan-sedang
 bagian mulut dan bibir yang kering.  
Ubun-ubun cekung
Jarang buang air kecil (BAK). Waspadai jika air
seni yang keluar sangat sedikit dan berwarna
gelap.  
Mata bayi tampak cekung dan seakan terbenam. 
Tidak bergairah, lemas dan selalu mengantuk,
seperti; hanya tergolek di tempat tidur tanpa
aktivitas yang berarti.
Kulit tampak pucat, kering dan tidak elastis.   
Demam
40
Dehidrasi beratDehidrasi berat
Kesadaran menurun, napas jadi cepat dan
denyut jantung meningkat.  
Hilang kesadaran.
Pengeluaran cairan makin tidak sebanding
dengan kebutuhan tubuh, yakni bisa
mencapai 200-250 cc/kg BB dalam sehari.
Kondisi ini membuat berat badan si kecil
turun secara drastis, yaitu lebih dari 10
persen BB asalnya.
41
 Mengatasi dehidrasi
 Mencegah terjadinya syok
 Menjaga jalan nafas tetap bebas
 Memperbaiki curah jantung
 Mencari faktor penyebab
42
Prinsip penanganan dehidrasi :
Pencegahan dehidrasiPencegahan dehidrasi
Pastikan tubuh anak mendapat cukup
cairan terutama saat mereka sedang sakit
atau melakukan aktivitas fisik.
Interval waktu yang dianjurkan yaitu
setiap 20 menit anak minum selama
beraktivitas.
43

More Related Content

What's hot

Askeb bbl dg asfiksia
Askeb bbl dg asfiksiaAskeb bbl dg asfiksia
Askeb bbl dg asfiksiaChiyapuri
 
Perawatan luka dalam praktek kebidanan
Perawatan luka dalam praktek kebidananPerawatan luka dalam praktek kebidanan
Perawatan luka dalam praktek kebidananGita Kostania
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix okdesiaulia7
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananIrfa Kartini
 
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)YonaFirdaliRanti
 
Pemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang KehamilanPemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang KehamilanMelly anti
 
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan KebidananAjeng Hayuningtyas
 
Komplikasi kehamilan
Komplikasi kehamilanKomplikasi kehamilan
Komplikasi kehamilanHetty Astri
 
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilanFaktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilanHetty Astri
 
Pemeriksaan Fisik pada Ibu Bersalin
Pemeriksaan Fisik pada Ibu BersalinPemeriksaan Fisik pada Ibu Bersalin
Pemeriksaan Fisik pada Ibu Bersalinpjj_kemenkes
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMAffiZakiyya
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibueka f
 
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalAffiZakiyya
 
7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsang7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsangJoni Iswanto
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalHendrik Sutopo
 

What's hot (20)

Askeb bbl dg asfiksia
Askeb bbl dg asfiksiaAskeb bbl dg asfiksia
Askeb bbl dg asfiksia
 
Perawatan luka dalam praktek kebidanan
Perawatan luka dalam praktek kebidananPerawatan luka dalam praktek kebidanan
Perawatan luka dalam praktek kebidanan
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidanan
 
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)
 
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifasKebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
 
Pemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang KehamilanPemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
 
Komplikasi kehamilan
Komplikasi kehamilanKomplikasi kehamilan
Komplikasi kehamilan
 
Kunjungan ulang hamil
Kunjungan ulang hamilKunjungan ulang hamil
Kunjungan ulang hamil
 
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilanFaktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
 
Pemeriksaan Fisik pada Ibu Bersalin
Pemeriksaan Fisik pada Ibu BersalinPemeriksaan Fisik pada Ibu Bersalin
Pemeriksaan Fisik pada Ibu Bersalin
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBINASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu
 
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
 
7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsang7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsang
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
 

Similar to PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Similar to PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia) (20)

Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
Askep bayi bblr
 
Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
Askep bayi bblr
 
ADAPTASI BBL.ppt
ADAPTASI BBL.pptADAPTASI BBL.ppt
ADAPTASI BBL.ppt
 
KGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptxKGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptx
 
Bblr kecil
Bblr kecilBblr kecil
Bblr kecil
 
Adaptasi bbl pw
Adaptasi bbl pwAdaptasi bbl pw
Adaptasi bbl pw
 
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
 
Bblr
BblrBblr
Bblr
 
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdfstabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
 
Bblr AKPER PEMKAB MUNA
Bblr AKPER PEMKAB MUNA Bblr AKPER PEMKAB MUNA
Bblr AKPER PEMKAB MUNA
 
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
 
Nutrisi pada BBLR
Nutrisi pada BBLRNutrisi pada BBLR
Nutrisi pada BBLR
 
04. bbl resti
04. bbl resti04. bbl resti
04. bbl resti
 
Asuhan keperawatan prematur kecil
Asuhan keperawatan prematur kecilAsuhan keperawatan prematur kecil
Asuhan keperawatan prematur kecil
 
Adaptasi BBL.pdf
Adaptasi BBL.pdfAdaptasi BBL.pdf
Adaptasi BBL.pdf
 
199740141 bblr
199740141 bblr199740141 bblr
199740141 bblr
 
Kegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatalKegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatal
 
Asfiksia neonatorum
Asfiksia neonatorumAsfiksia neonatorum
Asfiksia neonatorum
 
PPT KEL 5 GADAR HIPOGLIKEMI, BU EVRINA.pptx
PPT KEL 5 GADAR HIPOGLIKEMI, BU EVRINA.pptxPPT KEL 5 GADAR HIPOGLIKEMI, BU EVRINA.pptx
PPT KEL 5 GADAR HIPOGLIKEMI, BU EVRINA.pptx
 
Modul 4 kb 1
Modul 4 kb 1Modul 4 kb 1
Modul 4 kb 1
 

More from Chiyapuri

sistem reproduksi wanita (2)
sistem reproduksi wanita (2)sistem reproduksi wanita (2)
sistem reproduksi wanita (2)Chiyapuri
 
Ikd sistem reproduksi pria 2
Ikd sistem reproduksi  pria 2Ikd sistem reproduksi  pria 2
Ikd sistem reproduksi pria 2Chiyapuri
 
sistem reproduksi pria
sistem reproduksi priasistem reproduksi pria
sistem reproduksi priaChiyapuri
 
Ilmu Kesehatan Dasar sistem reproduksi wanita 1
Ilmu Kesehatan Dasar  sistem reproduksi wanita 1Ilmu Kesehatan Dasar  sistem reproduksi wanita 1
Ilmu Kesehatan Dasar sistem reproduksi wanita 1Chiyapuri
 
Ppt askeb bumil dg anemia berat
Ppt askeb bumil dg anemia beratPpt askeb bumil dg anemia berat
Ppt askeb bumil dg anemia beratChiyapuri
 
PPT Teori Kebidanan
PPT Teori KebidananPPT Teori Kebidanan
PPT Teori KebidananChiyapuri
 
PPT SOAP Bumil Postmatur
PPT SOAP Bumil PostmaturPPT SOAP Bumil Postmatur
PPT SOAP Bumil PostmaturChiyapuri
 
PPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hari
PPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hariPPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hari
PPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hariChiyapuri
 
PPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLPPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLChiyapuri
 
PPT Perdarahan Tali Pusat
PPT Perdarahan Tali PusatPPT Perdarahan Tali Pusat
PPT Perdarahan Tali PusatChiyapuri
 
PPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi Bayi
PPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi BayiPPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi Bayi
PPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi BayiChiyapuri
 
PPT Hernia Diafragmatika
PPT Hernia DiafragmatikaPPT Hernia Diafragmatika
PPT Hernia DiafragmatikaChiyapuri
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita Chiyapuri
 
PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi Chiyapuri
 
PPT ASKEB LTA dg Usia Lebih Tua
PPT ASKEB LTA dg Usia Lebih TuaPPT ASKEB LTA dg Usia Lebih Tua
PPT ASKEB LTA dg Usia Lebih TuaChiyapuri
 
Fitriani pemasangan infus
Fitriani pemasangan infusFitriani pemasangan infus
Fitriani pemasangan infusChiyapuri
 
Pemasangan ngt
Pemasangan ngtPemasangan ngt
Pemasangan ngtChiyapuri
 

More from Chiyapuri (20)

sistem reproduksi wanita (2)
sistem reproduksi wanita (2)sistem reproduksi wanita (2)
sistem reproduksi wanita (2)
 
Ikd sistem reproduksi pria 2
Ikd sistem reproduksi  pria 2Ikd sistem reproduksi  pria 2
Ikd sistem reproduksi pria 2
 
sistem reproduksi pria
sistem reproduksi priasistem reproduksi pria
sistem reproduksi pria
 
Ilmu Kesehatan Dasar sistem reproduksi wanita 1
Ilmu Kesehatan Dasar  sistem reproduksi wanita 1Ilmu Kesehatan Dasar  sistem reproduksi wanita 1
Ilmu Kesehatan Dasar sistem reproduksi wanita 1
 
Ppt askeb bumil dg anemia berat
Ppt askeb bumil dg anemia beratPpt askeb bumil dg anemia berat
Ppt askeb bumil dg anemia berat
 
GCS
GCS GCS
GCS
 
PPT Teori Kebidanan
PPT Teori KebidananPPT Teori Kebidanan
PPT Teori Kebidanan
 
PPT SOAP Bumil Postmatur
PPT SOAP Bumil PostmaturPPT SOAP Bumil Postmatur
PPT SOAP Bumil Postmatur
 
PPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hari
PPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hariPPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hari
PPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hari
 
PPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLPPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBL
 
PPT Perdarahan Tali Pusat
PPT Perdarahan Tali PusatPPT Perdarahan Tali Pusat
PPT Perdarahan Tali Pusat
 
PPT Omfakokel
PPT OmfakokelPPT Omfakokel
PPT Omfakokel
 
PPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi Bayi
PPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi BayiPPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi Bayi
PPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi Bayi
 
PPT Hernia Diafragmatika
PPT Hernia DiafragmatikaPPT Hernia Diafragmatika
PPT Hernia Diafragmatika
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
 
PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi
 
PPT ASKEB LTA dg Usia Lebih Tua
PPT ASKEB LTA dg Usia Lebih TuaPPT ASKEB LTA dg Usia Lebih Tua
PPT ASKEB LTA dg Usia Lebih Tua
 
Fitriani pemasangan infus
Fitriani pemasangan infusFitriani pemasangan infus
Fitriani pemasangan infus
 
Ppt kdpk
Ppt kdpkPpt kdpk
Ppt kdpk
 
Pemasangan ngt
Pemasangan ngtPemasangan ngt
Pemasangan ngt
 

Recently uploaded

MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...MAKSIPUASA1
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 

Recently uploaded (10)

MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
 

PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

  • 1. Bayi baru Lahir BermasalahBayi baru Lahir Bermasalah 1
  • 2. Bayi Baru Lahir BermasalahBayi Baru Lahir Bermasalah Masalah – masalah yang sering terjadi pada bayi baru lahir adalah sebagai berikut : 1 Asfiksia 2 Hipotermi 3 Hipertermi 4 BBLR 5 Dehidrasi 2
  • 3. Bayi Baru Lahir BermasalahBayi Baru Lahir Bermasalah  Masalah yang sering terjadi pada bayi yang baru lahir adalah sebagai berikut : 1. Asfiksia adalah keadaan dimana bayi yang baru dilahirkan tidak bisa bernafas secara spontan dan teratur 3
  • 4. ETIOLOGIETIOLOGI 1.    Asfiksia intra uterin 2.    Bayi kurang bulan 3.    Obat-obat yang diberikan/diminum oleh ibu 4.    Penyakit neuromuscular bawaan (congenital) 5.    Cacat bawaan 6.    Hipoksia intrapartum 4
  • 5. TANDA DAN GEJALATANDA DAN GEJALA - Apnu primer         :     Pernafasan cepat, denyut nadi menurun dan tonus   neuromuscular menurun - Apnu sekunder      :    Apabila asfiksia berlanjut, bayi menunjukkan pernafasan megap-megap yang dalam, denyut jantung terus menurun, bayi terlihat lemah (pasif), pernafasan makin lama makin lemah 5
  • 6. FAKTOR PREDISPOSISIFAKTOR PREDISPOSISI -    Ibu : 1.  Gangguan his misalnya hipertoni dan tetani 2.  Hipotensi mendadak pada ibu krn pdrhn(plasenta previa) 3.  Hipertensi pada eklamsi 4.  Gangguan mendadak pd plasenta (sol. Plasenta -    Janin : 1. gangguan aliran darah dalam tali pusat krn tek.talpus 2.Depresi pernafasan karena obat anastesi/analgesik yang diberikan kepada ibu, pendarahan intrakranial dan kelainan bawaan 3.    Ketuban keruh/meconium 6
  • 7. 7 Tabel Nilai Apgar Skor 0 1 2 A : Appearance color (warna kulit) Pucat Badan merah, ekstrimitas biru Seluruh tubuh kemerah merahan P : Pulse (heart rate) (frekuensi jantung) Tidak ada Dibawah 100 Diatas 100 G : Grimace (reaksi thd rangsangan) Tidak ada Sedikit gerakan mimik Menangis, batuk / bersin A : Activity (tonus otot) Lumpuh Ekstremitas dalam fleksi sedikit Gerakan aktif R : Respiration (usaha nafas) Tidak ada Lemah, tidak teratur Menangis kuat
  • 8. a. Asfiksia ringan (Vigorous baby): apgar score 7 – 9 b. Asfiksia sedang (Mild-moderate asphyxia): apgar skor 4 – 6 memerlukan resusitasi, pemberian oksigen sampai bayi dapat bernafas kembali c. Asfiksia berat : apgar score 0 – 3 memerlukan resusitasi segera secara aktif dan pemberian 02 tertentu karena selalu disertai asidosis maka perlu diberikan. 8 Macam-macam asfiksia
  • 9. a. Memastikan saluran nafas terbuka b. Memulai pernafasan c. Mempertahankan sirkulasi (peredaran) darah 9 Tindakan resusitasi bayi baru lahir mengikuti tahapan-tahapan yang dikenal sebagai ABC resusitasi
  • 10. Etiologi;Etiologi; 1. Faktor Ibu a. Hipoksia ibu Tjd krn hipoventilasi akibat pemberian obat analgetika atau anestesia dalam. b. Gangguan aliran darah uterus ggn aliran darah pd uterus akan menyebabkan berkurangnya aliran oksigen ke plasenta &janin: -Ganguan kontraksi uterus, misalnya hipertoni, hipotoni atau tetani uterus - Hipotensi mendadak pd ibu krn perdarahan. - Hipertensi pd penyakit eklamsia dan lain-lain. 10
  • 11. 2. Faktor plasenta gangguan mendadak pada plasenta, misalnya solusio plasenta, perdarahan plasenta dan lain- lain. 3. Faktor fetus Kompresi umbilikus akan mengakibatkan terganggunya aliran darah dalam pembuluh darah umbilikus dan menghambat pertukaran gas antara ibu dan janin,mis;tali pusat menumbung, tali pusat melilit leher, kompresi tali pusat antar janin dan jalan lahir dan lain-lain. 11
  • 12. 4. Faktor Neonatus Depresi pusat pernapasan pd BBL karena : 1. Pemakaian obat anestesia/analgetika yang berlebihan pada ibu 2. Trauma yang terjadi pada persalinan, misalnya perdarah intrakranial 3. Kelainan kongenital pada bayi, misalnya hernia diafrakmatika atresia/stenosis saluran pernafasan, hipoplasia paru dan lain-lain. 12
  • 13. PENATALAKSANAAN AWAL ASFIKSIAPENATALAKSANAAN AWAL ASFIKSIA 1. Cegah pelepasan panas yang berlebihan, keringkan (hangatkan) dengan menyelimuti seluruh tubuhnya terutama bagian kepala dengan handuk yang kering 2. Bebaskan jalan nafas : atur posisi-isap lendir Bersihkan jalan nafas bayi. Hal ini dapat dilakukan dengan : - Extensi kepala dan leher sedikit lebih rendah dari tubuh bayi - Hisap lendir/cairan pada mulut dan hidung bayi sehingga jalan nafas bersih dari cairan ketuban, mekonium/lendir dan darah menggunakan penghisap lendir DeLee 13
  • 14. 3. Rangsangan taktil Bila mengeringkan tubuh bayi dan penghisap lendir/cairan ketuban dari mulut dan hidung blm menimbulkan pernafasan yang adekuat pada bayi ⇉ rangsangan taktil tambahan. 14
  • 15. Cara melakukan rgsn taktil:Cara melakukan rgsn taktil: 1. Menepuk atau menyentil telapak kaki dan menggosok punggung bayi. 2. Cara lain yang cukup aman adalah melakukan penggosokan pada punggung bayi secara cepat, mengusap atau mengelus tubuh , tungkai dan kepala bayi juga merupakan rangsangan taktil, 15
  • 17. Gejala awal hipotermi :  Timbul serangan dingin  Tidak memperlihatkan gejala menggigil karena kontrol suhu belum sempurna 17 Hipotermi adalah gejala-gejala yang terjadi bila suhu tubuh (axilla) bayi turun dibawah 360 C
  • 18. Gejala hipotermiGejala hipotermi  Bayi tidak mau minum / menetek  Bayi tampak lesu atau mengantuk saja  Tubuh bayi teraba dingin  Dalam keadaan berat, denyut jantung bayi menurun dan kulit tubuh bayi mengeras (sclerema) 18
  • 19. BBL mudah sekali terkena hipotermia, hal ini disebabkan karena :  Pusat pengaturan panas pada bayi belum berfungsi dengan sempurna  Permukaan tubuh bayi relatif luas  Tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan menyimpan panas  Bayi belum mampu mengatur posisi tubuh dari pakaiannya agar ia tidak kedinginan.   19
  • 20. Mekanisme kehilangan panas;Mekanisme kehilangan panas; Radiasi Evaporasi Konduksi konveksi 20
  • 21. Faktor Resiko untuk terjadinya hipotermiaFaktor Resiko untuk terjadinya hipotermia ◦ Perawatan yang kurang tepat setelah bayi lahir ◦ Bayi dipisahkan dari ibunya segera setelah lahir ◦ Berat lahir bayi yang kurang dan kehamilan prematur ◦ Tempat melahirkan yang dingin (putus rantai hangat). ◦ Bayi asfiksia, hipoksia, resusitasi yang lama, sepsis, sindrom dengan pernafasan, hipoglikemia perdarahan intra kranial. 21
  • 22. Faktor pencetus terjadinya hipotermia :Faktor pencetus terjadinya hipotermia : Faktor lingkungan Syok Infeksi Gangguan endokrin metabolik Kurang gizi, energi protein (KKP) Obat – obatan Aneka cuaca 22
  • 23.  Segera keringkan setiap bayi baru lahir dengan kain yang hangat dan kering.  Meletakkan bayi didekat ibu  Memastikan ruang bayi yang terbaring cukup hangat  Menunda memandikan bayi baru lahir sampai suhu tubuh bayi stabil 23 Pencegahan yang bisa dilakukan adalah :
  • 24. Penatalaksanaan hipotermiaPenatalaksanaan hipotermia Hangatkan → inkubator, jk tdk ada metode alamiah ; kangguru, penyinaran. Hipotermia ◦ Keringkan tubuh bayi dengan handuk yang kering, bersih, dapat hangat ◦ Segera hangatkan tubuh bayi dengan metode kanguru bila ibu dan bayi berada dalam satu selimut atau kain hangat yang diseterika terlebih dahulu. Bila selimut atau kain mulai mendingin, segera ganti dengan selimut / kain yang hangat. ◦ Ulangi sampai panas tubuh ibu mendingin, segera ganti dengan selimut / kain yang hangat. 24
  • 25. ◦ Biasanya bayi hipotermi menderita hipoglikemia. Karena itu ASI sedini mungkin dapat lebih sering selama bayi menginginkan. Bila terlalu lemah hingga tidak dapat atau tidak kuat menghisap ASI. Beri ASI dengan menggunakan NGT. Bila tidak tersedia alat NGT. Beri infus dextrose 10% sebanyak 60 – 80 ml/kg/liter ◦ Segera rujuk di RS terdekat 25
  • 26. Gejala hipertermi bayi baru lahir  Suhu tubuh bayi >37,50 C  Frekuensi pernafasan bayi >600 C  Tanda-tanda dehidrasi yaitu berat badan menurun, turgor kulit kurang banyaknya air kemih berkurang 26 Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh bayi melebihi normal. Hal ini bisa terjadi bila bayi diletakkan didekat api atau dalam ruangan yang berudara panas
  • 28. Faktor utama mortalitas/morbiditas bayi br lhr t/u di negara berkembang dg sosek rendah 28
  • 29.  BBLR dibedakan menjadi 3 yaitu :  Bayi berat lahir rendah (BBLR) berat lahir 1500 – 2499 gr  Bayi berat badan sangat rendah (BBLSR) berat lahir <1500 gr  Bayi berat badan lahir ekstrem rendah (BBLER) berat lahir <1000 gr 29
  • 30. EtiologiEtiologi kelahiran prematur. Faktor umur , paritas ibu Faktor plasenta seperti penyakit vaskuler, kehamilan kembar/ganda, serta faktor janin malaria, anaemia, sipilis, infeksi TORCH Komplikasi pada kehamilan seperti perdarahan antepartum, pre-eklamsia berat, eklamsia 30
  • 31. Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok, ibu pecandu alkohol dan ibu pengguna Yang dapat berpengaruh antara lain; tempat tinggal di daratan tinggi, radiasi, sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun 31
  • 32. komplikasikomplikasi Hipotermia Hipoglikemia Gangguan cairan dan elektrolit Hiperbilirubinemia Sindroma gawat nafas Infeksi Perdarahan intraventrikuler Apnea of Prematurity Anemia 32
  • 33.  Mempertahankan suhu dengan ketat  Mencegah infeksi dengan ketat  Pengawasan nutrisi / ASI  Penimbangan ketat 33 Penanganan
  • 34. DehidrasiDehidrasi Pendahuluan bayi lebih rawan tjd dehidrasi , dan Jika tidak mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat, anak yang mengalami dehidrasi akan mengalami berbagai kerusakan organ tubuh serta mengalami syok yang dapat berujung pada kematian 34
  • 37. Gejala / tanda-tanda dehidrasi pada bayi baru lahir antaraGejala / tanda-tanda dehidrasi pada bayi baru lahir antara lain :lain : a. Bayi mengantuk b. Tampak kehausan c. Kulit, bibir, lidah kering d. Saliva menjadi kental e. Mata dan ubun-ubun ceking f. Warna kulit pucat/sianusis g. Ekstremitas dingin 37
  • 38. Gejala / tanda-tanda dehidrasi pada bayi baru lahir antara lain : h. air kemih berkurang i. Apatis j. Gelisah k. Kadang-kadang kejang l. Syok, asidosis, pernafasan kusmaul 38
  • 39.  Dehidrasi ringan apabila kehilangan cairan berkisar 5% BB  Dehidrasi sedang apabila kehilangan cairan antara 5 -10% BB  Dehidrasi berat apabila kehilangan cairan lebih 10% BB 39 Klasifikasi
  • 40. Tanda Dehidrasi ringan-sedangTanda Dehidrasi ringan-sedang  bagian mulut dan bibir yang kering.   Ubun-ubun cekung Jarang buang air kecil (BAK). Waspadai jika air seni yang keluar sangat sedikit dan berwarna gelap.   Mata bayi tampak cekung dan seakan terbenam.  Tidak bergairah, lemas dan selalu mengantuk, seperti; hanya tergolek di tempat tidur tanpa aktivitas yang berarti. Kulit tampak pucat, kering dan tidak elastis.    Demam 40
  • 41. Dehidrasi beratDehidrasi berat Kesadaran menurun, napas jadi cepat dan denyut jantung meningkat.   Hilang kesadaran. Pengeluaran cairan makin tidak sebanding dengan kebutuhan tubuh, yakni bisa mencapai 200-250 cc/kg BB dalam sehari. Kondisi ini membuat berat badan si kecil turun secara drastis, yaitu lebih dari 10 persen BB asalnya. 41
  • 42.  Mengatasi dehidrasi  Mencegah terjadinya syok  Menjaga jalan nafas tetap bebas  Memperbaiki curah jantung  Mencari faktor penyebab 42 Prinsip penanganan dehidrasi :
  • 43. Pencegahan dehidrasiPencegahan dehidrasi Pastikan tubuh anak mendapat cukup cairan terutama saat mereka sedang sakit atau melakukan aktivitas fisik. Interval waktu yang dianjurkan yaitu setiap 20 menit anak minum selama beraktivitas. 43