SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
1. Bunga Suci Bintari Rindyana adalah mahasiswa jurusan Matematika Universitas Negeri Malang
2. Tjang Daniel Chandra adalah dosen jurusan Matematika Universitas Negeri Malang
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN
SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN
LINEAR DUA VARIABEL BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN
(Studi Kasus MAN Malang 2 Batu)
Bunga Suci Bintari Rindyana1
Tjang Daniel Chandra2
Universitas Negeri Malang
E-mail: bunga_rindyana@ymail.com
Abstrak: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis
penelitian yang dilakukan adalah deskriptif. Pengambilan subyek
penelitian ini adalah 30 siswa kelas X MAN Malang 2 Kota Batu tahun
ajaran 2012/2013. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa
tidak ada siswa yang dapat menjawab dengan benar semua soal yang
telah diberikan. Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa
(1) sebanyak 84,4 % siswa melakukan kesalahan pada tahap membaca
soal (reading) kesulitan yang dialami siswa adalah tidak dapat
memaknai kalimat yang mereka baca dengan baik. (2) Pada tahap
memahami masalah (comprehension) sebanyak 87,7 % siswa ,
kesalahan yang dilakukan siswa meliputi: (a) tidak menuliskan apa yang
diketahui, (b) menuliskan yang diketahui tidak sesuai dengan
permintaan soal, (c) menuliskan yang ditanyakan tidak sesuai dengan
permintaan soal, (d) tidak menuliskan yang ditanyakan dalam soal, (e)
tidak mengetahui maksud pertanyaan. (3) Pada tahap transformasi soal
sebanyak 46,6 % siswa yang melakukan kesalahan diantaranya yaitu
siswa tidak mengetahui metode yang akan digunakan. (4) Tahap
ketrampilan proses sebanyak 32,2 % siswa, yaitu kesalahan dalam
proses eliminasi subtitusi (5) penulisan jawaban akhir sebanyak 42,2 %
siswa, yaitu (a) menuliskan jawaban akhir yang tidak sesuai dengan
konteks soal, (b) tidak menuliskan jawaban akhir . Adapun faktor
penyebabnya ialah tidak bisa menyusun makna kata yang dipikirkan ke
bentuk kalimat matamatika, tidak memahami soal yang diminta, kurang
teliti, kurang dapat menangkap informasi masalah yang terkandung
dalam soal, lupa, kurang latihan mengerjakan soal-soal bentuk cerita
yang bervariasi.
Kata kunci: Kesalahan, Soal Cerita Matematika, Analisis
Kesalahan Newman
Pemecahan masalah dalam matematika sekolah biasanya diwujudkan
melalui soal cerita. Dalam penyelesaian soal cerita terlebih dahulu siswa harus
dapat memahami isi soal cerita tersebut, setelah itu menarik kesimpulan obyek-
obyek yang harus diselesaikan dan memisalkannya dengan simbol-simbol
matematika, sampai pada tahap akhir yaitu penyelesaian. Hingga saat ini,
keterampilan berpikir dan menyelesaikan soal cerita matematika masih cukup
rendah. Kesulitan yang paling banyak dialami siswa dalam menyelesaikan soal
cerita adalah kesulitan dalam memahami soal (Hanifah, 2009).
Pada saat peneliti melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan di MAN
Malang 2 Batu, peneliti melihat hasil pekerjaan tes siswa mengenai materi sistem
1. Bunga Suci Bintari Rindyana adalah mahasiswa jurusan Matematika Universitas Negeri Malang
2. Tjang Daniel Chandra adalah dosen jurusan Matematika Universitas Negeri Malang
persamaan linear yang sudah dikoreksi oleh Ibu guru mereka. Dan ternyata
banyak dari mereka yang mendapat nilai dibawah KKM yang ditetapkan sekolah,
walapun soal yang diberikan cukup mudah. Oleh karena itu untuk mengetahui
alasan yang menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami soal sistem
persamaan linear terutama pada bentuk soal cerita maka perlu dilakukan analisis
kesalahan siswa dalam pengerjaan soal.
Metode analisis kesalahan Newman diperkenalkan pertama kali pada
tahun 1977 oleh Anne Newman, seorang guru bidang studi matematika di
Australia. Dalam metode ini, dia menyarankan lima kegiatan yang spesifik
sebagai suatu yang sangat krusial untuk membantu menemukan di mana
kesalahan yang terjadi pada pekerjaan siswa ketika menyelesaikan suatu masalah
berbentuk soal cerita. Parakitipong dan Nakamura (2006) membagi lima tahapan
analisis kesalahan Newman menjadi dua kelompok kendala yang dialami siswa
dalam menyelesaikan masalah. Kendala pertama adalah masalah dalam
kelancaran linguistik dan pemahaman konseptual yang sesuai dengan tingkat
membaca sederhana dan memahami makna masalah. Kendala ini dikaitkan
dengan tahapan membaca (reading) dan memahami (comprehension) makna suatu
permasalahan. Dan kendala kedua adalah masalah dalam pengolahan matematika
yang terdiri dari transformasi (transformation), keterampilan proses (process
skill), dan penulisan jawaban (encoding).
METODE
Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian
yang dilakukan adalah deskriptif.
Subjek dan Lokasi Penelitian
Subyek penelitian diambil dari siswa kelas X MAN Malang 2 Batu
Tahun ajaran 2012/2013 sebanyak tiga puluh siswa. Lokasi Penelitian adalah
MAN Malang 2 Batu yang terletak di daerah Batu.
Instrumen Penelitian
1. Lembar Tes
Soal tes dalam penelitian ini berbentuk soal cerita yang berkaitan dengan
sistem persamaan linier dua variabel dan diusahakan soal tes tersebut
mencakup kemungkinan siswa melakukan kesalahan-kesalahan menurut
tahapan analisis kesalahan Newman
2. Pedoman Wawancara
Wawancara digunakan untuk mengumpulkan data berupa kata-kata yang
merupakan ungkapan secara lisan tentang kesalahan-kesalahan yang
dilakukan siswa dalam memahami soal cerita matematika.Wawancara yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur yang
menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada kelima tahapan
Analisis Kesalahan Newman.
Analisis Data
Data yang diperoleh pada penelitian ini berupa lembar jawaban siswa dan
hasil wawancara. Data berupa lembar jawaban siswa digunakan untuk
menentukan siswa yang akan diwawancarai. Kelas nilai siswa dikategorikan ke
dalam kelas rendah, sedang, dan tinggi. Siswa dikelompokkan kedalam kelas nilai
rendah apabila nilai siswa kurang dari kuartil bawah nilai siswa. Siswa yang
1. Bunga Suci Bintari Rindyana adalah mahasiswa jurusan Matematika Universitas Negeri Malang
2. Tjang Daniel Chandra adalah dosen jurusan Matematika Universitas Negeri Malang
nilainya lebih dari atau sama dengan kuartil bawah dan kurang dari kuartil atas
dikelompokkan ke dalam kelas nilai sedang. Sedangkan siswa yang nilainya lebih
dari atau sama dengan kuartil atas dikelompokkan kedalam kelas nilai tinggi (Ali,
2011). Data yang diperoleh dari hasil wawancara digunakan untuk
mengidentifikasi bentuk kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan
soal cerita menurut tahapan analisis kesalahan Newman yaitu tahap membaca,
pemahaman, transformasi, keterampilan proses, dan tahap pengkodean.
HASIL DAN PAPARAN DATA
Data ini diperoleh setelah siswa menyelesaikan tes tertulis. Data yang
diperoleh berupa lembar jawaban tertulis yang merupakan hasil pengerjaan siswa
terhadap soal yang diberikan. Data ini dapat digunakan juga untuk identifikasi
jenis kesalahan siswa. Bentuk kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal cerita pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel
dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Jenis Kesalahan Siswa
Nomor
Siswa
Jenis Kesalahan
Nomor
Siswa
Jenis Kesalahan
Soal
Nomor 1
Soal
Nomor 2
Soal
Nomor 3
Soal
Nomor 1
Soal
Nomor 2
Soal
Nomor 3
1 A,B N N 16 A,B A,B, C A,B,C
2 A,B,E D A,B,C 17 A,B,D A,B A,B,C
3 A,B,E C AB,C 18 A A,B A,B,C
4 AB,E C N 19 A,B,E C N
5 A,B,D A,B N 20 A,B,E A,B, C N
6 A,B C A,B 21 A,B,E N A,B
7 A,B,E A,B A,B 22 A,B,E N N
8 A,B C A,B 23 A,B,E A,B N
9 A,B,E N N 24 A,B,E C N
10 A C A,B 25 A,B A,B,C A,B,C
11 A,B N N 26 A,B,E A,B A,B
12 A,B,D N A,B 27 A,B D C
13 A,B,E N N 28 A,B C N
14 A,B,E A,B N 29 A,B C N
15 A,B,D A,B A,B 30 A,B,E N N
Catatan : A : Kesalahan membaca
B : Kesalahan pemahaman
C : Kesalahan transformasi
D : Kesalahan ketrampilan proses
E : Kesalahan penulisan jawaban akhir
M : Tidak ditemui kesulitan
N : Soal tidak dijawab
Dengan melihat tabel 1, dapat terlihat bahwa pada soal no 1 sebanyak 30
siswa kesulitan pada tahap membaca dalam hal ini siswa belum mampu
memaknai kalimat yang mereka baca dengan tepat. Pada tahap pemahaman
sebanyak 20 siswa tidak memahami soal no 2 dan 30 siswa tidak memahami soal
no 3, mereka tidak dapat memahami apa yang diketahui dan ditanyakan dalam
soal dengan baik. Sedangkan pada tahap transformasi pada soal no 1 semua siswa
dapat mentransformasi dengan baik tapi pada soal no 2 dan 3 sebanyak 20 siswa
1. Bunga Suci Bintari Rindyana adalah mahasiswa jurusan Matematika Universitas Negeri Malang
2. Tjang Daniel Chandra adalah dosen jurusan Matematika Universitas Negeri Malang
yang tidak mampu mentransformasi kalimat matematika dalam soal cerita
tersebut. Pada tahap ketrampilan proses hanya 4 siswa yang melakukan kesalahan
pada soal no 1 begitu pula pada soal no 2 dan 3 hanya 10 dan 15 siswa yang
melakukan kesalahan. Sedangkan pada tahap penulisan jawaban akhir sekitar 15
siswa yang melakukan kesalahan dalam penulisan jawaban akhir. Berikut
disajikan tabel rekapitulasi presentase kesalahan yang dilakukan siswa.
Tabel 2. Rekapitulasi Presentase Kesalahan Siswa
Kesalahan pada tahap Presentase
Membaca 84,4%
Pemahaman 87,7%
Transformasi 46,6%
Ketrampilan proses 32,2%
Penulisan Jawaban akhir 42,2%
Dari tabel 2 terlihat bahwa paling banyak kesulitan yang dialami siswa
terjadi pada tahap pemahaman yaitu sebesar 87,7%. Hal ini berkaitan dengan
tahap membaca yang banyak dilakukan oleh siswa karena pada tahap membaca
siswa tidak dapat memaknai kalimat yang mereka baca dengan benar sehingga
tidak dapat menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal dengan
benar.
PEMBAHASAN
Bentuk-bentuk Kesalahan Siswa pada Tahap Membaca
Pada tahap membaca sebanyak 84,4 % siswa tidak dapat melalui tahap
membaca dengan baik, walaupun siswa dengan lancar bisa membaca soal dengan
baik dan benar tidak mengalami kesulitan yang berarti, hal ini dikarenakan bentuk
soal merupakan soal cerita yang menggunakan bahasa Indonesia. Kata-kata yang
digunakan di dalam soal juga tidak ada yang menggunakan istilah asing yang
menyulitkan pengucapan siswa. Namun siswa ternyata tidak dapat memaknai
kalimat yang mereka baca secara tepat.
Bentuk-bentuk Kesalahan Siswa pada Tahap Pemahaman
Sebanyak 87,7 % melakukan kesalahan pada tahap pemahaman.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada soal nomor 1 walaupun tidak
ada kalimat yang dianggap sulit namun dalam kenyataannya siswa tidak
memaknai betul kalimat yang mereka baca. Hal ini terbukti dari tidak ada satu pun
siswa yang memisalkan variabel dengan benar. Mereka memisalkan buku dan
pensil sebagai variabel, bukannya harga buku dan harga pensil. Sedangakan pada
soal no 2 beberapa kalimat yang dianggap sulit oleh siswa diantaranya adalah
kalimat lima tahun lalu, 3 kali umur A sama dengan 2 kali umur B, tiga tahun
yang akan datang, 2 kali umur A sama dengan umur B ditambah 11 tahun. Hanya
11 siswa dari 30 siswa yang mampu memahami kalimat tersebut, siswa-siswa
tersebut tidak memahami keterangan waktu pada kalimat tersebut. Sedangkan
pada nomor 3 yaitu pada kalimat setiap sisi diperpanjang dengan 10 cm, maka
luasnya menjadi 410 cm2
lebih besar, apabila lebarnya dikurangi dengan 5 cm
dan panjangnya ditambah dengan 5 cm, maka luasnya berkurang 30 cm2
. Tidak
ada satu pun siswa yang mampu memahami kalimat tersebut sehingga sebagian
besar dari siswa tidak mengerjakan soal nomor 3. Hal ini dikarenakan siswa sudah
1. Bunga Suci Bintari Rindyana adalah mahasiswa jurusan Matematika Universitas Negeri Malang
2. Tjang Daniel Chandra adalah dosen jurusan Matematika Universitas Negeri Malang
merasa putus asa karena tidak dapat menemukan kata-kata kunci yang terdapat
dalam kalimat-kalimat tersebut untuk melangkah ke dalam proses selanjutnya.
Pada saat menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal, 8 dari
30 siswa tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanya dari soal tersebut.
Mereka langsung melakukan proses matematika, sebanyak 24 siswa langsung
mentransformasi informasi yang mereka ketahui di dalam soal ke dalam bentuk
bahasa matematika sedangkan hanya 6 siswa yang sudah dapat menyebutkan dan
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal dengan menggunakan
konteks masalah soal cerita. Hal ini berarti sebagian siswa belum terbiasa
menyelesaikan soal cerita matematika dengan pendekatan bermakna.
Bentuk-bentuk Kesalahan Siswa pada Tahap Transformasi
Kesalahan pada tahap transformasi dalam analisis kesalahan Newman
adalah kesalahan dalam menentukan metode penyelesaian. Pada tahap ini
sebanyak 46,6 % siswa melakukakan kesalahan pada tahap transformasi. Ada
beberapa siswa langsung menuliskan formula yang digunakan tetapi mereka
jarang bahkan hampir tidak pernah menyertakan keterangan dari simbol-simbol
pada formula tersebut. Kesalahan juga terjadi pada saat siswa mentranformasikan
informasi yang mereka ketahui dalam soal ke dalam kalimat matematika yang
benar.
Pada soal no 2, sebanyak 28 siswa tidak dapat mentransformasi informasi
yang mereka peroleh ke dalam kalimat matematika. Hal ini dikarenakan siswa
tidak memahami arti atau maksud kalimat dalam soal tersebut. Siswa – siswa
tersebut merasa kebingungan dalam mentransformasikan keterangan waktu yang
diketahui dalam soal tersebut. Jika mereka memahami kunci kalimat kalau masa
lalu berarti dikurangi dan masa yang akan datang ditambah maka dalam
pentransformasian ke dalam kalimat matematika akan lebih mudah.
Begitu pula pada soal nomor 3, tidak ada siswa yang mampu
mentransformasi ke dalam kalimat matematika, walaupun mereka mampu
menuliskan apa yang diketahui dan ditanya. Namun mereka tidak dapat
mentranformasi apa yang mereka ketahui ke dalam kalimat matematika yang
benar.Oleh karena sudah merasa putus asa hampir separuh siswa tidak berupaya
untuk menjawab soal nomor 3. Untuk soal no1, 23 siswa dapat menuliskan
metode yang tepat untuk penyelesaian yaitu dengan metode eliminasi subtitusi.
Berdasarkan hasil wawancara, kesalahan yang terjadi karena siswa
memang belum memahami soal secara menyeluruh dan kurang teliti dalam
menentukan informasi mengenai apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal.
Pada soal no 3 misalnya, siswa yang menjawab dengan metode yang kurang tepat
menuliskan informasi yang sangat minim sehingga siswa kesulitan mengubahnya
kedalam istilah matematika yang berakibat fatal pada pemilihan metode,
kesalahan juga terjadi pada saat siswa memasukkan informasi yang dia tulis pada
soal kedalam formula berdasarkan metode yang dipilih. Kesalahan dalam
menentukan metode akan mengurangi efektifitas pengerjaan soal.
Bentuk-bentuk Kesalahan Siswa pada Tahap Ketrampilan Proses
Pada tahap ketrampilan proses hanya 32,2 % siswa yang melakukan
kesalahan dalam melakukan prosedur matematis, biasanya kesalahan itu terjadi
sejak tahap pemahaman sehingga tahap ketrampilan proses ikut menghasilkan
penyelesaian yang salah tetapi bukan kesalahan pada prosedur matematikanya.
Pada tahap ketrampilan proses ditemukan 5 siswa melakukan kesalahan dalam
1. Bunga Suci Bintari Rindyana adalah mahasiswa jurusan Matematika Universitas Negeri Malang
2. Tjang Daniel Chandra adalah dosen jurusan Matematika Universitas Negeri Malang
proses eliminasi subtitusi yaitu ketika melakukan operasi perkalian, penjumlahan
dan pengurang.
Bentuk-bentuk Kesalahan Siswa pada Tahap Pengkodean
Pada tahap pengkodean, belum terbiasanya siswa dalam menuliskan
jawaban akhir dari soal membuat kesulitan dalam menelusuri kesalahan yang
terjadi pada proses terakhir ini. Sebanyak 42,2 % siswa melakukan kesalahan
pada tahap ini. Siswa juga masih banyak yang menuliskan jawaban akhir secara
singkat dan belum dapat merepresentasikan informasi yang ditanyakan dalam soal
secara keseluruhan.
Berdasarkan hasil tes dan wawacara, ditemukan beberapa kesalahan
siswa dalam menuliskan jawaban akhir yaitu tidak sesuai dengan konteks dalam
soal. Kesalahan yang dilakukan siswa dalam menuliskan jawaban akhir dapat
berupa kesalahan dalam penyesuaian konteks atau kesalahan penulisan kata dan
kalimat. Pada penelitian ini, kesalahan dalam penyesuaian konteks sering
dilakukan siswa. Peneliti menemukan salah satu kesalahan jenis ini. Misal siswa
menuliskan jawaban soal nomor tiga tanpa satuan dan tidak merujuk pada konteks
permasalahan, yaitu “ jadi 5 2 10000x y  ”, padahal yang ditanyakan di soal
adalah berapa biaya yang harus dikeluarkan. Kesalahan yang dilakukan pada
tahap membaca dan pemahaman menjadi penyebab terjadinya kesalahan siswa ini.
Berdasarkan tabel 4.3 dominasi kesalahan siswa ada pada tahap
pemahaman. Hal ini sesuai dengan penelitian Hanifah (2009) yang menyatakan
bahwa kesalahan yang banyak dialami oleh siswa dalam mengerjakan soal cerita
adalah pada tahap pemahaman. Siswa belum dapat melampui Fase Syimbolic
berdasarkan teori yang dikemukan oleh Bruner (2008) yaitu tahapan belajar
dimana siswa telah dapat mereprentasikan konsep dalam bentuk simbol-simbol,
seperti lambang matematika, dan notasi matematika. Untuk itu perlu peran serta
guru dalam membantu siswa untuk dapat melalui tahapan ini.
Faktor-faktor Penyebab Kesalahan
Pada analisis sebelumnya telah diuraikan beberapa faktor penyebab siswa
mengalami kesalahan baik membaca soal, memahami soal, transformasi soal,
ketrampilan proses dan penulisan jawaban akhir dari setiap subyek pada setiap
butir soal, meliputi: tidak bisa menyusun makna kata yang dipikirkan kedalam
bentuk kalimat matematika, kurang teliti, lupa, kurang latihan mengerjakan soal-
soal bentuk cerita dengan variasi yang berbeda, kurang memahami soal.Dari
semua faktor penyebab kesalahan siswa paling banyak kurang memahami soal
yang diberikan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil tes dan wawancara yang dilakukan terhadap siswa,
peneliti menyimpulkan bahwa bentuk - bentuk kesalahan siswa ditinjau dari
tahapan analisis kesalahan Newman adalah sebagai berikut :
a. Tahap Membaca (Reading)
Siswa dapat membaca dengan lancar, hal ini dikarenakan bentuk soal
merupakan soal cerita yang menggunakan bahasa Indonesia. Kata-kata yang
digunakan di dalam soal juga tidak ada yang menggunakan istilah asing yang
menyulitkan pengucapan siswa. Namun walaupun demikian siswa ternyata
tidak dapat memaknai kalimat yang mereka baca secara tepat
1. Bunga Suci Bintari Rindyana adalah mahasiswa jurusan Matematika Universitas Negeri Malang
2. Tjang Daniel Chandra adalah dosen jurusan Matematika Universitas Negeri Malang
b. Tahap Pemahaman (Comprehension)
Pada tahap ini kesalahan yang dilakukan siswa adalah dalam mengubah
konteks masalah soal cerita menjadi bahasa sendiri yang berpengaruh pada
proses penyelesaian soal. Kesalahan memahami soal yang ditemukan
meliputi
1. Tidak menuliskan apa yang diketahui
2. Menuliskan yang diketahui tidak sesuai dengan permintaan soal
3. Menuliskan yang ditanyakan tidak sesuai dengan permintaan soal
4. Tidak menuliskan yang ditanyakan dalam soal
5. Tidak mengetahui maksud pertanyaan
c. Tahap Transformasi (Transformation)
Pada tahap ini siswa melakukan kesalahan dalam mentransformasi informasi
yang diberikan dalam soal ke dalam kalimat matematika terutama pada soal
no 2 dan 3. Dan beberapa siswa tidak mengetahui metode yang akan
digunakan.
d. Tahap Keterampilan Proses (Skill Proces)
Pada tahap ini kesalahan yang terjadi pada siswa adalah kesalahan dalam
proses eliminasi subtitusi yaitu ketika melakukan operasi perkalian,
penjumlahan dan pengurang memahami operasi pada bentuk aljabar. Hal ini
dikarenakan kurangnya kemampuan siswa dalam memahami materi operasi
pada bentuk aljabar.
e. Tahap Pengkodean (Enkoding)
Kesalahan pada tahap ini berupa kesalahan:
1. Menuliskan jawaban akhir yang tidak sesuai dengan konteks soal.
2. Tidak menuliskan jawaban akhir.
f. Faktor-faktor penyebab
Beberapa faktor penyebab siswa mengalami kesalahan memahami soal,
transformasi soal, ketrampilan proses dan penulisan jawaban akhir dari setiap
subyek pada setiap butir soal, meliputi: tidak bisa menyusun makna kata yang
dipikirkan kedalam bentuk kalimat matematika, kurang teliti, lupa, kurang
latihan mengerjakan soal-soal bentuk cerita dengan yang bervariasi, kurang
memahami soal. Dari semua faktor penyebab kesalahan siswa paling banyak
kurang memahami soal yang diberikan.
Saran
1. Siswa diharapkan mempelajari materi persamaan linier dengan baik agar
memiliki kemampuan dalam menyelesaikan soal cerita yang bisa dikerjakan
dengan metode yang diajarkan pada materi persamaan linier dua variabel.
2. Guru diharapkan lebih sering mengenalkan kalimat matematika supaya siswa
terbiasa dengan kalimat matematika tersebut sehingga ketika menghadapi
permasalahan matematika, siswa secara otomatis langsung dapat meraba
permasalahan yang dimaksud pada soal cerita dan tidak menimbulkan salah
tafsir. Guru membiasakan siswa untuk menjawab dengan lengkap soal-soal
cerita.
3. Sebaiknya guru lebih sering memberikan latihan soal-soal cerita yang
bervariasi. Mulai dari soal-soal cerita yang sederhana sampai dengan soal-
soal cerita yang lebih kompleks dengan menekankan pada penggunaan
langkah-langkah penyelesaian soal cerita agar siswa lebih terlatih dalam
menyelesaikan soal cerita dan lebih sistematis.
1. Bunga Suci Bintari Rindyana adalah mahasiswa jurusan Matematika Universitas Negeri Malang
2. Tjang Daniel Chandra adalah dosen jurusan Matematika Universitas Negeri Malang
4. Guru diharapkan dapat menampung keluhan-keluhan siswa dalam
menyelesaikan soal cerita matematika dan membantu kesulitan-kasulitan
siswa tersebut supaya kesalahan-kesalahan dasar yang dilakukan siswa dapat
dikurangi.
DAFTAR RUJUKAN
Ali, Muhammad F. 2011. Analisis kesalahan penyelesaian soal cerita matematika
berbahasa Inggris melalui tahapan analisis kesalahan Newman pada
siswa RSBI SMP Laboratorium UM , Skripsi tidak diterbitkan. Malang :
FMIPA Universitas Negeri Malang
Alriavindrafunny, Rindu .2010. Dianogsis Kesalahan Pemahaman Siswa
Bilingual Dalam Perilaku Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika
Berbahasa Inggris Berdasarkan Analisis Kesalahan Newman (Siswa
Kelas Xi-Ipa 1 Sma Negeri 1 Sidoarjo) Skripsi tidak diterbitkan.
Malang : FMIPA Universitas Negeri Malang
Arifin, Zaenal. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Lamongan: Lentera
Cendika.
Clements, M. A.1980. Analysing Children’s Errors on Written Mathematical
Tasks. Educational Studies in Mathematics,
Denzin, NK. 1978. The Research Act: A Theoretical Introduction in Sociological
Methods. McGraw-Hills. New York.
Hanifah, Erni Hikmatul. 2009. Identifikasi Kesalahan Siswa SMP dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Materi Sistem Persamaan
Linier Dua Variabel Berdasarkan Metode Analisis Kesalahan Newman
(Studi Kasus SMP Bina Bangsa). Surabaya: IAIN.
Kartawidjaja, Eddy Soewardi. 1987. Pengukuran dan Hasil Evaluasi Belajar
Bandung: Sinar Baru.
Moleong, Lexy. J. 1996. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Moma, La. Analisis Kesalahan Siswa Kelas VI SD dalam Menyelesaikan Soal
Pengukuran Panjang. Ambon: FMIPA Universitas Pattimura.
Mujis, Daniel dan Reynold, David. 2008. Effective Teaching Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Muksar, Makbul dan Hasanah Dahliatul. 2009. Peningkatan Kemampuan Bahasa
Inggris dan Hasil Belajar Matematika Dasar 1 Mahasiswa Bilingual
melalui Penerapan Metode Analisis Kesalahan Newmann .Penelitian
tidak diterbitkan. Malang : FMIPA Universitas Negeri Malang
1. Bunga Suci Bintari Rindyana adalah mahasiswa jurusan Matematika Universitas Negeri Malang
2. Tjang Daniel Chandra adalah dosen jurusan Matematika Universitas Negeri Malang
Mulyadi. 2010. Diagnosis Kesulitan Belajar & Bimbingan Terhadap Kesulitan
Belajar Khusus. Yogyakarta: Nuha Litera
Newman, A.(1977). Newman Promt. Dari http://www.curriculumsupport.
education. nsw.gov.au/Secondary/ mathematics/numeracy/ newman/
index.htm.
Nurlaily. 2003. Studi Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pada Operasi
Bilangan Cacah Siswa Kelas V semester I Di SDN panggung II
Sampang-Madura. Malang: skripsi tidak diterbitkan.
Pape, Stephen J. .2004. Middle Scholl Children’s Problem-Solving Behavior : A
Cognitive Analysis from a Reading Comprehension Perspective.
Journal for Research in Mathematics Education. National Council of
Teachers of Mathematics
Patton, Michael Quinn. 2009. Metode Evaluasi Kualitatif. cetakan kedua,
Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009
Polya,George. 1962. Mathematical Discovery. New York: John Wiley
Pratikipong,Natcha dan Nakamura, Satoshi.2006.Analysis of Mathematics
Performance of Grade Five Students in Thailand Using Newman
Procedure. CICE Hiroshima University, Journal of International
Cooperation in Education
Rosyidi, Abdul Haris. 2005. Analisis kesalahan siswa kelas II MTS al Khoiriyah
dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan SPLDV. Malang :
Tesis tidak diterbitkan.
Sartin. 2005. Analisis Kesalahan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Yang Memuat Pecahan Desimal. Skripsi.
Malang: MIPA
Subaidah, Siti. 2010. Kemampuan siswa SMP kelas VIII di Kota Malang dalam
menyelesaikan soal cerita matematika ditinjau dari tahapan analisis
kesalahan Newman. Malang: Skripsi tidak diterbitkan.

More Related Content

What's hot

Analisis soal secara manual
Analisis soal secara manualAnalisis soal secara manual
Analisis soal secara manualAbu Abdirrahman
 
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS SerangAnalisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS SerangHirwanto Iwan
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soalNova Wardany
 
Panduan analisis-butir-soal
Panduan analisis-butir-soalPanduan analisis-butir-soal
Panduan analisis-butir-soalwantemas
 
2013 2-2-84202-411409095-bab2-12032014012827
2013 2-2-84202-411409095-bab2-120320140128272013 2-2-84202-411409095-bab2-12032014012827
2013 2-2-84202-411409095-bab2-12032014012827Cha Aisyah
 
TUGAS A ASSESMEN PEMBELAJARANn.docx
TUGAS A  ASSESMEN PEMBELAJARANn.docxTUGAS A  ASSESMEN PEMBELAJARANn.docx
TUGAS A ASSESMEN PEMBELAJARANn.docxIrawatiAmsar
 
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktorAnalisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktorSukiman Fitk
 
13.vina serevina rika aprianti
13.vina serevina rika aprianti13.vina serevina rika aprianti
13.vina serevina rika apriantivinaserevina
 
Problematika individu
Problematika individuProblematika individu
Problematika individuaseprosadi29
 
Ringkasan sekripsi rini (ppt)
Ringkasan sekripsi rini (ppt)Ringkasan sekripsi rini (ppt)
Ringkasan sekripsi rini (ppt)rinifebi
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soalFerry Tuil
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soalMansyur Eppe
 
12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisy12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisyvinaserevina
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soalAznurRan
 

What's hot (20)

Analisis soal secara manual
Analisis soal secara manualAnalisis soal secara manual
Analisis soal secara manual
 
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS SerangAnalisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
Panduan analisis-butir-soal
Panduan analisis-butir-soalPanduan analisis-butir-soal
Panduan analisis-butir-soal
 
2013 2-2-84202-411409095-bab2-12032014012827
2013 2-2-84202-411409095-bab2-120320140128272013 2-2-84202-411409095-bab2-12032014012827
2013 2-2-84202-411409095-bab2-12032014012827
 
TUGAS A ASSESMEN PEMBELAJARANn.docx
TUGAS A  ASSESMEN PEMBELAJARANn.docxTUGAS A  ASSESMEN PEMBELAJARANn.docx
TUGAS A ASSESMEN PEMBELAJARANn.docx
 
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktorAnalisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
 
13.vina serevina rika aprianti
13.vina serevina rika aprianti13.vina serevina rika aprianti
13.vina serevina rika aprianti
 
Problematika individu
Problematika individuProblematika individu
Problematika individu
 
Ringkasan sekripsi rini (ppt)
Ringkasan sekripsi rini (ppt)Ringkasan sekripsi rini (ppt)
Ringkasan sekripsi rini (ppt)
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisy12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisy
 
membuat skripsi
membuat skripsimembuat skripsi
membuat skripsi
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
2 noraini samin
2 noraini samin2 noraini samin
2 noraini samin
 
pola argumentasi
pola argumentasipola argumentasi
pola argumentasi
 
TEST DIAGNOSTIK
TEST DIAGNOSTIKTEST DIAGNOSTIK
TEST DIAGNOSTIK
 
Laporan 1
Laporan 1Laporan 1
Laporan 1
 
16. bab iii
16. bab iii16. bab iii
16. bab iii
 

Similar to ANALISIS KESALAHAN

Matematika 3-hal.-312-473
Matematika 3-hal.-312-473Matematika 3-hal.-312-473
Matematika 3-hal.-312-473Cha Aisyah
 
Tugas Kajian Masalah PMTK.pptx
Tugas Kajian Masalah PMTK.pptxTugas Kajian Masalah PMTK.pptx
Tugas Kajian Masalah PMTK.pptxseger1
 
Problematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IX
Problematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IXProblematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IX
Problematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IXZuhdha Basofi Nugroho
 
ppt sidang riris.pptx
ppt sidang riris.pptxppt sidang riris.pptx
ppt sidang riris.pptxRHNTFT
 
LK 1. 2 Darius Magun Tukan, S.Pd.docx
LK 1. 2 Darius Magun Tukan, S.Pd.docxLK 1. 2 Darius Magun Tukan, S.Pd.docx
LK 1. 2 Darius Magun Tukan, S.Pd.docxTukanARYS
 
Artikel9 eec8feb3f87ac825c375098e45cb689
Artikel9 eec8feb3f87ac825c375098e45cb689Artikel9 eec8feb3f87ac825c375098e45cb689
Artikel9 eec8feb3f87ac825c375098e45cb689Cha Aisyah
 
ANALISIS KESULITAN BELAJAR MTK_2021.pdf
ANALISIS KESULITAN BELAJAR MTK_2021.pdfANALISIS KESULITAN BELAJAR MTK_2021.pdf
ANALISIS KESULITAN BELAJAR MTK_2021.pdfLIDYANATALIAPASORONG
 
Tinjauan literatur
Tinjauan literaturTinjauan literatur
Tinjauan literaturbrabah
 
Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Teorema Pytha...
Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Teorema Pytha...Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Teorema Pytha...
Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Teorema Pytha...Monica Waters
 
1763192.pdf.pdf
1763192.pdf.pdf1763192.pdf.pdf
1763192.pdf.pdfHeruMath
 
Analisis jurnal sri imelda
Analisis jurnal sri imeldaAnalisis jurnal sri imelda
Analisis jurnal sri imeldaIin Riyanti
 
Outline penerapan model pembelajaran matematika realistik
Outline penerapan model pembelajaran matematika realistikOutline penerapan model pembelajaran matematika realistik
Outline penerapan model pembelajaran matematika realistikAby Nonsense
 
Bab I, II, III Poposal
Bab I, II, III PoposalBab I, II, III Poposal
Bab I, II, III Poposalmumukholisah
 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...NERRU
 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...NERRU
 

Similar to ANALISIS KESALAHAN (20)

Matematika 3-hal.-312-473
Matematika 3-hal.-312-473Matematika 3-hal.-312-473
Matematika 3-hal.-312-473
 
4092-9806-1-SM.pdf
4092-9806-1-SM.pdf4092-9806-1-SM.pdf
4092-9806-1-SM.pdf
 
UAS EVALUASI.pptx
UAS EVALUASI.pptxUAS EVALUASI.pptx
UAS EVALUASI.pptx
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Tugas Kajian Masalah PMTK.pptx
Tugas Kajian Masalah PMTK.pptxTugas Kajian Masalah PMTK.pptx
Tugas Kajian Masalah PMTK.pptx
 
Problematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IX
Problematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IXProblematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IX
Problematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IX
 
ppt sidang riris.pptx
ppt sidang riris.pptxppt sidang riris.pptx
ppt sidang riris.pptx
 
LK 1. 2 Darius Magun Tukan, S.Pd.docx
LK 1. 2 Darius Magun Tukan, S.Pd.docxLK 1. 2 Darius Magun Tukan, S.Pd.docx
LK 1. 2 Darius Magun Tukan, S.Pd.docx
 
Artikel9 eec8feb3f87ac825c375098e45cb689
Artikel9 eec8feb3f87ac825c375098e45cb689Artikel9 eec8feb3f87ac825c375098e45cb689
Artikel9 eec8feb3f87ac825c375098e45cb689
 
ANALISIS KESULITAN BELAJAR MTK_2021.pdf
ANALISIS KESULITAN BELAJAR MTK_2021.pdfANALISIS KESULITAN BELAJAR MTK_2021.pdf
ANALISIS KESULITAN BELAJAR MTK_2021.pdf
 
Tinjauan literatur
Tinjauan literaturTinjauan literatur
Tinjauan literatur
 
Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Teorema Pytha...
Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Teorema Pytha...Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Teorema Pytha...
Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Teorema Pytha...
 
1763192.pdf.pdf
1763192.pdf.pdf1763192.pdf.pdf
1763192.pdf.pdf
 
Analisis jurnal sri imelda
Analisis jurnal sri imeldaAnalisis jurnal sri imelda
Analisis jurnal sri imelda
 
Outline penerapan model pembelajaran matematika realistik
Outline penerapan model pembelajaran matematika realistikOutline penerapan model pembelajaran matematika realistik
Outline penerapan model pembelajaran matematika realistik
 
Nota newman
Nota newmanNota newman
Nota newman
 
Proposal 2014
Proposal 2014Proposal 2014
Proposal 2014
 
Bab I, II, III Poposal
Bab I, II, III PoposalBab I, II, III Poposal
Bab I, II, III Poposal
 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...
 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
 

More from Cha Aisyah

Unimed undergraduate-22276-bab 1 repisi
Unimed undergraduate-22276-bab 1 repisiUnimed undergraduate-22276-bab 1 repisi
Unimed undergraduate-22276-bab 1 repisiCha Aisyah
 
Pai 117310011-abs
Pai 117310011-absPai 117310011-abs
Pai 117310011-absCha Aisyah
 
P 18 pendidikan(nila k)
P 18 pendidikan(nila k)P 18 pendidikan(nila k)
P 18 pendidikan(nila k)Cha Aisyah
 
Muh hafidz guru dan profesinya dalam perspektif islam 3
Muh hafidz   guru dan profesinya dalam perspektif islam 3Muh hafidz   guru dan profesinya dalam perspektif islam 3
Muh hafidz guru dan profesinya dalam perspektif islam 3Cha Aisyah
 
Modul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polyaModul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polyaCha Aisyah
 
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2Cha Aisyah
 
Hasil akhir-interaksi-januari-2014
Hasil akhir-interaksi-januari-2014Hasil akhir-interaksi-januari-2014
Hasil akhir-interaksi-januari-2014Cha Aisyah
 
Bab i, iv, daftar pustaka 2
Bab i, iv, daftar pustaka 2Bab i, iv, daftar pustaka 2
Bab i, iv, daftar pustaka 2Cha Aisyah
 

More from Cha Aisyah (12)

Unimed undergraduate-22276-bab 1 repisi
Unimed undergraduate-22276-bab 1 repisiUnimed undergraduate-22276-bab 1 repisi
Unimed undergraduate-22276-bab 1 repisi
 
Pai 117310011-abs
Pai 117310011-absPai 117310011-abs
Pai 117310011-abs
 
P 18 pendidikan(nila k)
P 18 pendidikan(nila k)P 18 pendidikan(nila k)
P 18 pendidikan(nila k)
 
Muh hafidz guru dan profesinya dalam perspektif islam 3
Muh hafidz   guru dan profesinya dalam perspektif islam 3Muh hafidz   guru dan profesinya dalam perspektif islam 3
Muh hafidz guru dan profesinya dalam perspektif islam 3
 
Modul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polyaModul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polya
 
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
 
Hasil akhir-interaksi-januari-2014
Hasil akhir-interaksi-januari-2014Hasil akhir-interaksi-januari-2014
Hasil akhir-interaksi-januari-2014
 
Bab i, iv, daftar pustaka 2
Bab i, iv, daftar pustaka 2Bab i, iv, daftar pustaka 2
Bab i, iv, daftar pustaka 2
 
Artikel14
Artikel14Artikel14
Artikel14
 
73511013 bab2
73511013 bab273511013 bab2
73511013 bab2
 
122 244-1-sm
122 244-1-sm122 244-1-sm
122 244-1-sm
 
09 e01096
09 e0109609 e01096
09 e01096
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

ANALISIS KESALAHAN

  • 1. 1. Bunga Suci Bintari Rindyana adalah mahasiswa jurusan Matematika Universitas Negeri Malang 2. Tjang Daniel Chandra adalah dosen jurusan Matematika Universitas Negeri Malang ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN (Studi Kasus MAN Malang 2 Batu) Bunga Suci Bintari Rindyana1 Tjang Daniel Chandra2 Universitas Negeri Malang E-mail: bunga_rindyana@ymail.com Abstrak: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif. Pengambilan subyek penelitian ini adalah 30 siswa kelas X MAN Malang 2 Kota Batu tahun ajaran 2012/2013. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang dapat menjawab dengan benar semua soal yang telah diberikan. Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa (1) sebanyak 84,4 % siswa melakukan kesalahan pada tahap membaca soal (reading) kesulitan yang dialami siswa adalah tidak dapat memaknai kalimat yang mereka baca dengan baik. (2) Pada tahap memahami masalah (comprehension) sebanyak 87,7 % siswa , kesalahan yang dilakukan siswa meliputi: (a) tidak menuliskan apa yang diketahui, (b) menuliskan yang diketahui tidak sesuai dengan permintaan soal, (c) menuliskan yang ditanyakan tidak sesuai dengan permintaan soal, (d) tidak menuliskan yang ditanyakan dalam soal, (e) tidak mengetahui maksud pertanyaan. (3) Pada tahap transformasi soal sebanyak 46,6 % siswa yang melakukan kesalahan diantaranya yaitu siswa tidak mengetahui metode yang akan digunakan. (4) Tahap ketrampilan proses sebanyak 32,2 % siswa, yaitu kesalahan dalam proses eliminasi subtitusi (5) penulisan jawaban akhir sebanyak 42,2 % siswa, yaitu (a) menuliskan jawaban akhir yang tidak sesuai dengan konteks soal, (b) tidak menuliskan jawaban akhir . Adapun faktor penyebabnya ialah tidak bisa menyusun makna kata yang dipikirkan ke bentuk kalimat matamatika, tidak memahami soal yang diminta, kurang teliti, kurang dapat menangkap informasi masalah yang terkandung dalam soal, lupa, kurang latihan mengerjakan soal-soal bentuk cerita yang bervariasi. Kata kunci: Kesalahan, Soal Cerita Matematika, Analisis Kesalahan Newman Pemecahan masalah dalam matematika sekolah biasanya diwujudkan melalui soal cerita. Dalam penyelesaian soal cerita terlebih dahulu siswa harus dapat memahami isi soal cerita tersebut, setelah itu menarik kesimpulan obyek- obyek yang harus diselesaikan dan memisalkannya dengan simbol-simbol matematika, sampai pada tahap akhir yaitu penyelesaian. Hingga saat ini, keterampilan berpikir dan menyelesaikan soal cerita matematika masih cukup rendah. Kesulitan yang paling banyak dialami siswa dalam menyelesaikan soal cerita adalah kesulitan dalam memahami soal (Hanifah, 2009). Pada saat peneliti melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan di MAN Malang 2 Batu, peneliti melihat hasil pekerjaan tes siswa mengenai materi sistem
  • 2. 1. Bunga Suci Bintari Rindyana adalah mahasiswa jurusan Matematika Universitas Negeri Malang 2. Tjang Daniel Chandra adalah dosen jurusan Matematika Universitas Negeri Malang persamaan linear yang sudah dikoreksi oleh Ibu guru mereka. Dan ternyata banyak dari mereka yang mendapat nilai dibawah KKM yang ditetapkan sekolah, walapun soal yang diberikan cukup mudah. Oleh karena itu untuk mengetahui alasan yang menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami soal sistem persamaan linear terutama pada bentuk soal cerita maka perlu dilakukan analisis kesalahan siswa dalam pengerjaan soal. Metode analisis kesalahan Newman diperkenalkan pertama kali pada tahun 1977 oleh Anne Newman, seorang guru bidang studi matematika di Australia. Dalam metode ini, dia menyarankan lima kegiatan yang spesifik sebagai suatu yang sangat krusial untuk membantu menemukan di mana kesalahan yang terjadi pada pekerjaan siswa ketika menyelesaikan suatu masalah berbentuk soal cerita. Parakitipong dan Nakamura (2006) membagi lima tahapan analisis kesalahan Newman menjadi dua kelompok kendala yang dialami siswa dalam menyelesaikan masalah. Kendala pertama adalah masalah dalam kelancaran linguistik dan pemahaman konseptual yang sesuai dengan tingkat membaca sederhana dan memahami makna masalah. Kendala ini dikaitkan dengan tahapan membaca (reading) dan memahami (comprehension) makna suatu permasalahan. Dan kendala kedua adalah masalah dalam pengolahan matematika yang terdiri dari transformasi (transformation), keterampilan proses (process skill), dan penulisan jawaban (encoding). METODE Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif. Subjek dan Lokasi Penelitian Subyek penelitian diambil dari siswa kelas X MAN Malang 2 Batu Tahun ajaran 2012/2013 sebanyak tiga puluh siswa. Lokasi Penelitian adalah MAN Malang 2 Batu yang terletak di daerah Batu. Instrumen Penelitian 1. Lembar Tes Soal tes dalam penelitian ini berbentuk soal cerita yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel dan diusahakan soal tes tersebut mencakup kemungkinan siswa melakukan kesalahan-kesalahan menurut tahapan analisis kesalahan Newman 2. Pedoman Wawancara Wawancara digunakan untuk mengumpulkan data berupa kata-kata yang merupakan ungkapan secara lisan tentang kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam memahami soal cerita matematika.Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur yang menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada kelima tahapan Analisis Kesalahan Newman. Analisis Data Data yang diperoleh pada penelitian ini berupa lembar jawaban siswa dan hasil wawancara. Data berupa lembar jawaban siswa digunakan untuk menentukan siswa yang akan diwawancarai. Kelas nilai siswa dikategorikan ke dalam kelas rendah, sedang, dan tinggi. Siswa dikelompokkan kedalam kelas nilai rendah apabila nilai siswa kurang dari kuartil bawah nilai siswa. Siswa yang
  • 3. 1. Bunga Suci Bintari Rindyana adalah mahasiswa jurusan Matematika Universitas Negeri Malang 2. Tjang Daniel Chandra adalah dosen jurusan Matematika Universitas Negeri Malang nilainya lebih dari atau sama dengan kuartil bawah dan kurang dari kuartil atas dikelompokkan ke dalam kelas nilai sedang. Sedangkan siswa yang nilainya lebih dari atau sama dengan kuartil atas dikelompokkan kedalam kelas nilai tinggi (Ali, 2011). Data yang diperoleh dari hasil wawancara digunakan untuk mengidentifikasi bentuk kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita menurut tahapan analisis kesalahan Newman yaitu tahap membaca, pemahaman, transformasi, keterampilan proses, dan tahap pengkodean. HASIL DAN PAPARAN DATA Data ini diperoleh setelah siswa menyelesaikan tes tertulis. Data yang diperoleh berupa lembar jawaban tertulis yang merupakan hasil pengerjaan siswa terhadap soal yang diberikan. Data ini dapat digunakan juga untuk identifikasi jenis kesalahan siswa. Bentuk kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Jenis Kesalahan Siswa Nomor Siswa Jenis Kesalahan Nomor Siswa Jenis Kesalahan Soal Nomor 1 Soal Nomor 2 Soal Nomor 3 Soal Nomor 1 Soal Nomor 2 Soal Nomor 3 1 A,B N N 16 A,B A,B, C A,B,C 2 A,B,E D A,B,C 17 A,B,D A,B A,B,C 3 A,B,E C AB,C 18 A A,B A,B,C 4 AB,E C N 19 A,B,E C N 5 A,B,D A,B N 20 A,B,E A,B, C N 6 A,B C A,B 21 A,B,E N A,B 7 A,B,E A,B A,B 22 A,B,E N N 8 A,B C A,B 23 A,B,E A,B N 9 A,B,E N N 24 A,B,E C N 10 A C A,B 25 A,B A,B,C A,B,C 11 A,B N N 26 A,B,E A,B A,B 12 A,B,D N A,B 27 A,B D C 13 A,B,E N N 28 A,B C N 14 A,B,E A,B N 29 A,B C N 15 A,B,D A,B A,B 30 A,B,E N N Catatan : A : Kesalahan membaca B : Kesalahan pemahaman C : Kesalahan transformasi D : Kesalahan ketrampilan proses E : Kesalahan penulisan jawaban akhir M : Tidak ditemui kesulitan N : Soal tidak dijawab Dengan melihat tabel 1, dapat terlihat bahwa pada soal no 1 sebanyak 30 siswa kesulitan pada tahap membaca dalam hal ini siswa belum mampu memaknai kalimat yang mereka baca dengan tepat. Pada tahap pemahaman sebanyak 20 siswa tidak memahami soal no 2 dan 30 siswa tidak memahami soal no 3, mereka tidak dapat memahami apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal dengan baik. Sedangkan pada tahap transformasi pada soal no 1 semua siswa dapat mentransformasi dengan baik tapi pada soal no 2 dan 3 sebanyak 20 siswa
  • 4. 1. Bunga Suci Bintari Rindyana adalah mahasiswa jurusan Matematika Universitas Negeri Malang 2. Tjang Daniel Chandra adalah dosen jurusan Matematika Universitas Negeri Malang yang tidak mampu mentransformasi kalimat matematika dalam soal cerita tersebut. Pada tahap ketrampilan proses hanya 4 siswa yang melakukan kesalahan pada soal no 1 begitu pula pada soal no 2 dan 3 hanya 10 dan 15 siswa yang melakukan kesalahan. Sedangkan pada tahap penulisan jawaban akhir sekitar 15 siswa yang melakukan kesalahan dalam penulisan jawaban akhir. Berikut disajikan tabel rekapitulasi presentase kesalahan yang dilakukan siswa. Tabel 2. Rekapitulasi Presentase Kesalahan Siswa Kesalahan pada tahap Presentase Membaca 84,4% Pemahaman 87,7% Transformasi 46,6% Ketrampilan proses 32,2% Penulisan Jawaban akhir 42,2% Dari tabel 2 terlihat bahwa paling banyak kesulitan yang dialami siswa terjadi pada tahap pemahaman yaitu sebesar 87,7%. Hal ini berkaitan dengan tahap membaca yang banyak dilakukan oleh siswa karena pada tahap membaca siswa tidak dapat memaknai kalimat yang mereka baca dengan benar sehingga tidak dapat menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal dengan benar. PEMBAHASAN Bentuk-bentuk Kesalahan Siswa pada Tahap Membaca Pada tahap membaca sebanyak 84,4 % siswa tidak dapat melalui tahap membaca dengan baik, walaupun siswa dengan lancar bisa membaca soal dengan baik dan benar tidak mengalami kesulitan yang berarti, hal ini dikarenakan bentuk soal merupakan soal cerita yang menggunakan bahasa Indonesia. Kata-kata yang digunakan di dalam soal juga tidak ada yang menggunakan istilah asing yang menyulitkan pengucapan siswa. Namun siswa ternyata tidak dapat memaknai kalimat yang mereka baca secara tepat. Bentuk-bentuk Kesalahan Siswa pada Tahap Pemahaman Sebanyak 87,7 % melakukan kesalahan pada tahap pemahaman. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada soal nomor 1 walaupun tidak ada kalimat yang dianggap sulit namun dalam kenyataannya siswa tidak memaknai betul kalimat yang mereka baca. Hal ini terbukti dari tidak ada satu pun siswa yang memisalkan variabel dengan benar. Mereka memisalkan buku dan pensil sebagai variabel, bukannya harga buku dan harga pensil. Sedangakan pada soal no 2 beberapa kalimat yang dianggap sulit oleh siswa diantaranya adalah kalimat lima tahun lalu, 3 kali umur A sama dengan 2 kali umur B, tiga tahun yang akan datang, 2 kali umur A sama dengan umur B ditambah 11 tahun. Hanya 11 siswa dari 30 siswa yang mampu memahami kalimat tersebut, siswa-siswa tersebut tidak memahami keterangan waktu pada kalimat tersebut. Sedangkan pada nomor 3 yaitu pada kalimat setiap sisi diperpanjang dengan 10 cm, maka luasnya menjadi 410 cm2 lebih besar, apabila lebarnya dikurangi dengan 5 cm dan panjangnya ditambah dengan 5 cm, maka luasnya berkurang 30 cm2 . Tidak ada satu pun siswa yang mampu memahami kalimat tersebut sehingga sebagian besar dari siswa tidak mengerjakan soal nomor 3. Hal ini dikarenakan siswa sudah
  • 5. 1. Bunga Suci Bintari Rindyana adalah mahasiswa jurusan Matematika Universitas Negeri Malang 2. Tjang Daniel Chandra adalah dosen jurusan Matematika Universitas Negeri Malang merasa putus asa karena tidak dapat menemukan kata-kata kunci yang terdapat dalam kalimat-kalimat tersebut untuk melangkah ke dalam proses selanjutnya. Pada saat menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal, 8 dari 30 siswa tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanya dari soal tersebut. Mereka langsung melakukan proses matematika, sebanyak 24 siswa langsung mentransformasi informasi yang mereka ketahui di dalam soal ke dalam bentuk bahasa matematika sedangkan hanya 6 siswa yang sudah dapat menyebutkan dan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal dengan menggunakan konteks masalah soal cerita. Hal ini berarti sebagian siswa belum terbiasa menyelesaikan soal cerita matematika dengan pendekatan bermakna. Bentuk-bentuk Kesalahan Siswa pada Tahap Transformasi Kesalahan pada tahap transformasi dalam analisis kesalahan Newman adalah kesalahan dalam menentukan metode penyelesaian. Pada tahap ini sebanyak 46,6 % siswa melakukakan kesalahan pada tahap transformasi. Ada beberapa siswa langsung menuliskan formula yang digunakan tetapi mereka jarang bahkan hampir tidak pernah menyertakan keterangan dari simbol-simbol pada formula tersebut. Kesalahan juga terjadi pada saat siswa mentranformasikan informasi yang mereka ketahui dalam soal ke dalam kalimat matematika yang benar. Pada soal no 2, sebanyak 28 siswa tidak dapat mentransformasi informasi yang mereka peroleh ke dalam kalimat matematika. Hal ini dikarenakan siswa tidak memahami arti atau maksud kalimat dalam soal tersebut. Siswa – siswa tersebut merasa kebingungan dalam mentransformasikan keterangan waktu yang diketahui dalam soal tersebut. Jika mereka memahami kunci kalimat kalau masa lalu berarti dikurangi dan masa yang akan datang ditambah maka dalam pentransformasian ke dalam kalimat matematika akan lebih mudah. Begitu pula pada soal nomor 3, tidak ada siswa yang mampu mentransformasi ke dalam kalimat matematika, walaupun mereka mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanya. Namun mereka tidak dapat mentranformasi apa yang mereka ketahui ke dalam kalimat matematika yang benar.Oleh karena sudah merasa putus asa hampir separuh siswa tidak berupaya untuk menjawab soal nomor 3. Untuk soal no1, 23 siswa dapat menuliskan metode yang tepat untuk penyelesaian yaitu dengan metode eliminasi subtitusi. Berdasarkan hasil wawancara, kesalahan yang terjadi karena siswa memang belum memahami soal secara menyeluruh dan kurang teliti dalam menentukan informasi mengenai apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal. Pada soal no 3 misalnya, siswa yang menjawab dengan metode yang kurang tepat menuliskan informasi yang sangat minim sehingga siswa kesulitan mengubahnya kedalam istilah matematika yang berakibat fatal pada pemilihan metode, kesalahan juga terjadi pada saat siswa memasukkan informasi yang dia tulis pada soal kedalam formula berdasarkan metode yang dipilih. Kesalahan dalam menentukan metode akan mengurangi efektifitas pengerjaan soal. Bentuk-bentuk Kesalahan Siswa pada Tahap Ketrampilan Proses Pada tahap ketrampilan proses hanya 32,2 % siswa yang melakukan kesalahan dalam melakukan prosedur matematis, biasanya kesalahan itu terjadi sejak tahap pemahaman sehingga tahap ketrampilan proses ikut menghasilkan penyelesaian yang salah tetapi bukan kesalahan pada prosedur matematikanya. Pada tahap ketrampilan proses ditemukan 5 siswa melakukan kesalahan dalam
  • 6. 1. Bunga Suci Bintari Rindyana adalah mahasiswa jurusan Matematika Universitas Negeri Malang 2. Tjang Daniel Chandra adalah dosen jurusan Matematika Universitas Negeri Malang proses eliminasi subtitusi yaitu ketika melakukan operasi perkalian, penjumlahan dan pengurang. Bentuk-bentuk Kesalahan Siswa pada Tahap Pengkodean Pada tahap pengkodean, belum terbiasanya siswa dalam menuliskan jawaban akhir dari soal membuat kesulitan dalam menelusuri kesalahan yang terjadi pada proses terakhir ini. Sebanyak 42,2 % siswa melakukan kesalahan pada tahap ini. Siswa juga masih banyak yang menuliskan jawaban akhir secara singkat dan belum dapat merepresentasikan informasi yang ditanyakan dalam soal secara keseluruhan. Berdasarkan hasil tes dan wawacara, ditemukan beberapa kesalahan siswa dalam menuliskan jawaban akhir yaitu tidak sesuai dengan konteks dalam soal. Kesalahan yang dilakukan siswa dalam menuliskan jawaban akhir dapat berupa kesalahan dalam penyesuaian konteks atau kesalahan penulisan kata dan kalimat. Pada penelitian ini, kesalahan dalam penyesuaian konteks sering dilakukan siswa. Peneliti menemukan salah satu kesalahan jenis ini. Misal siswa menuliskan jawaban soal nomor tiga tanpa satuan dan tidak merujuk pada konteks permasalahan, yaitu “ jadi 5 2 10000x y  ”, padahal yang ditanyakan di soal adalah berapa biaya yang harus dikeluarkan. Kesalahan yang dilakukan pada tahap membaca dan pemahaman menjadi penyebab terjadinya kesalahan siswa ini. Berdasarkan tabel 4.3 dominasi kesalahan siswa ada pada tahap pemahaman. Hal ini sesuai dengan penelitian Hanifah (2009) yang menyatakan bahwa kesalahan yang banyak dialami oleh siswa dalam mengerjakan soal cerita adalah pada tahap pemahaman. Siswa belum dapat melampui Fase Syimbolic berdasarkan teori yang dikemukan oleh Bruner (2008) yaitu tahapan belajar dimana siswa telah dapat mereprentasikan konsep dalam bentuk simbol-simbol, seperti lambang matematika, dan notasi matematika. Untuk itu perlu peran serta guru dalam membantu siswa untuk dapat melalui tahapan ini. Faktor-faktor Penyebab Kesalahan Pada analisis sebelumnya telah diuraikan beberapa faktor penyebab siswa mengalami kesalahan baik membaca soal, memahami soal, transformasi soal, ketrampilan proses dan penulisan jawaban akhir dari setiap subyek pada setiap butir soal, meliputi: tidak bisa menyusun makna kata yang dipikirkan kedalam bentuk kalimat matematika, kurang teliti, lupa, kurang latihan mengerjakan soal- soal bentuk cerita dengan variasi yang berbeda, kurang memahami soal.Dari semua faktor penyebab kesalahan siswa paling banyak kurang memahami soal yang diberikan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil tes dan wawancara yang dilakukan terhadap siswa, peneliti menyimpulkan bahwa bentuk - bentuk kesalahan siswa ditinjau dari tahapan analisis kesalahan Newman adalah sebagai berikut : a. Tahap Membaca (Reading) Siswa dapat membaca dengan lancar, hal ini dikarenakan bentuk soal merupakan soal cerita yang menggunakan bahasa Indonesia. Kata-kata yang digunakan di dalam soal juga tidak ada yang menggunakan istilah asing yang menyulitkan pengucapan siswa. Namun walaupun demikian siswa ternyata tidak dapat memaknai kalimat yang mereka baca secara tepat
  • 7. 1. Bunga Suci Bintari Rindyana adalah mahasiswa jurusan Matematika Universitas Negeri Malang 2. Tjang Daniel Chandra adalah dosen jurusan Matematika Universitas Negeri Malang b. Tahap Pemahaman (Comprehension) Pada tahap ini kesalahan yang dilakukan siswa adalah dalam mengubah konteks masalah soal cerita menjadi bahasa sendiri yang berpengaruh pada proses penyelesaian soal. Kesalahan memahami soal yang ditemukan meliputi 1. Tidak menuliskan apa yang diketahui 2. Menuliskan yang diketahui tidak sesuai dengan permintaan soal 3. Menuliskan yang ditanyakan tidak sesuai dengan permintaan soal 4. Tidak menuliskan yang ditanyakan dalam soal 5. Tidak mengetahui maksud pertanyaan c. Tahap Transformasi (Transformation) Pada tahap ini siswa melakukan kesalahan dalam mentransformasi informasi yang diberikan dalam soal ke dalam kalimat matematika terutama pada soal no 2 dan 3. Dan beberapa siswa tidak mengetahui metode yang akan digunakan. d. Tahap Keterampilan Proses (Skill Proces) Pada tahap ini kesalahan yang terjadi pada siswa adalah kesalahan dalam proses eliminasi subtitusi yaitu ketika melakukan operasi perkalian, penjumlahan dan pengurang memahami operasi pada bentuk aljabar. Hal ini dikarenakan kurangnya kemampuan siswa dalam memahami materi operasi pada bentuk aljabar. e. Tahap Pengkodean (Enkoding) Kesalahan pada tahap ini berupa kesalahan: 1. Menuliskan jawaban akhir yang tidak sesuai dengan konteks soal. 2. Tidak menuliskan jawaban akhir. f. Faktor-faktor penyebab Beberapa faktor penyebab siswa mengalami kesalahan memahami soal, transformasi soal, ketrampilan proses dan penulisan jawaban akhir dari setiap subyek pada setiap butir soal, meliputi: tidak bisa menyusun makna kata yang dipikirkan kedalam bentuk kalimat matematika, kurang teliti, lupa, kurang latihan mengerjakan soal-soal bentuk cerita dengan yang bervariasi, kurang memahami soal. Dari semua faktor penyebab kesalahan siswa paling banyak kurang memahami soal yang diberikan. Saran 1. Siswa diharapkan mempelajari materi persamaan linier dengan baik agar memiliki kemampuan dalam menyelesaikan soal cerita yang bisa dikerjakan dengan metode yang diajarkan pada materi persamaan linier dua variabel. 2. Guru diharapkan lebih sering mengenalkan kalimat matematika supaya siswa terbiasa dengan kalimat matematika tersebut sehingga ketika menghadapi permasalahan matematika, siswa secara otomatis langsung dapat meraba permasalahan yang dimaksud pada soal cerita dan tidak menimbulkan salah tafsir. Guru membiasakan siswa untuk menjawab dengan lengkap soal-soal cerita. 3. Sebaiknya guru lebih sering memberikan latihan soal-soal cerita yang bervariasi. Mulai dari soal-soal cerita yang sederhana sampai dengan soal- soal cerita yang lebih kompleks dengan menekankan pada penggunaan langkah-langkah penyelesaian soal cerita agar siswa lebih terlatih dalam menyelesaikan soal cerita dan lebih sistematis.
  • 8. 1. Bunga Suci Bintari Rindyana adalah mahasiswa jurusan Matematika Universitas Negeri Malang 2. Tjang Daniel Chandra adalah dosen jurusan Matematika Universitas Negeri Malang 4. Guru diharapkan dapat menampung keluhan-keluhan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika dan membantu kesulitan-kasulitan siswa tersebut supaya kesalahan-kesalahan dasar yang dilakukan siswa dapat dikurangi. DAFTAR RUJUKAN Ali, Muhammad F. 2011. Analisis kesalahan penyelesaian soal cerita matematika berbahasa Inggris melalui tahapan analisis kesalahan Newman pada siswa RSBI SMP Laboratorium UM , Skripsi tidak diterbitkan. Malang : FMIPA Universitas Negeri Malang Alriavindrafunny, Rindu .2010. Dianogsis Kesalahan Pemahaman Siswa Bilingual Dalam Perilaku Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Berbahasa Inggris Berdasarkan Analisis Kesalahan Newman (Siswa Kelas Xi-Ipa 1 Sma Negeri 1 Sidoarjo) Skripsi tidak diterbitkan. Malang : FMIPA Universitas Negeri Malang Arifin, Zaenal. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Lamongan: Lentera Cendika. Clements, M. A.1980. Analysing Children’s Errors on Written Mathematical Tasks. Educational Studies in Mathematics, Denzin, NK. 1978. The Research Act: A Theoretical Introduction in Sociological Methods. McGraw-Hills. New York. Hanifah, Erni Hikmatul. 2009. Identifikasi Kesalahan Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Berdasarkan Metode Analisis Kesalahan Newman (Studi Kasus SMP Bina Bangsa). Surabaya: IAIN. Kartawidjaja, Eddy Soewardi. 1987. Pengukuran dan Hasil Evaluasi Belajar Bandung: Sinar Baru. Moleong, Lexy. J. 1996. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Moma, La. Analisis Kesalahan Siswa Kelas VI SD dalam Menyelesaikan Soal Pengukuran Panjang. Ambon: FMIPA Universitas Pattimura. Mujis, Daniel dan Reynold, David. 2008. Effective Teaching Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Muksar, Makbul dan Hasanah Dahliatul. 2009. Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris dan Hasil Belajar Matematika Dasar 1 Mahasiswa Bilingual melalui Penerapan Metode Analisis Kesalahan Newmann .Penelitian tidak diterbitkan. Malang : FMIPA Universitas Negeri Malang
  • 9. 1. Bunga Suci Bintari Rindyana adalah mahasiswa jurusan Matematika Universitas Negeri Malang 2. Tjang Daniel Chandra adalah dosen jurusan Matematika Universitas Negeri Malang Mulyadi. 2010. Diagnosis Kesulitan Belajar & Bimbingan Terhadap Kesulitan Belajar Khusus. Yogyakarta: Nuha Litera Newman, A.(1977). Newman Promt. Dari http://www.curriculumsupport. education. nsw.gov.au/Secondary/ mathematics/numeracy/ newman/ index.htm. Nurlaily. 2003. Studi Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pada Operasi Bilangan Cacah Siswa Kelas V semester I Di SDN panggung II Sampang-Madura. Malang: skripsi tidak diterbitkan. Pape, Stephen J. .2004. Middle Scholl Children’s Problem-Solving Behavior : A Cognitive Analysis from a Reading Comprehension Perspective. Journal for Research in Mathematics Education. National Council of Teachers of Mathematics Patton, Michael Quinn. 2009. Metode Evaluasi Kualitatif. cetakan kedua, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009 Polya,George. 1962. Mathematical Discovery. New York: John Wiley Pratikipong,Natcha dan Nakamura, Satoshi.2006.Analysis of Mathematics Performance of Grade Five Students in Thailand Using Newman Procedure. CICE Hiroshima University, Journal of International Cooperation in Education Rosyidi, Abdul Haris. 2005. Analisis kesalahan siswa kelas II MTS al Khoiriyah dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan SPLDV. Malang : Tesis tidak diterbitkan. Sartin. 2005. Analisis Kesalahan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Yang Memuat Pecahan Desimal. Skripsi. Malang: MIPA Subaidah, Siti. 2010. Kemampuan siswa SMP kelas VIII di Kota Malang dalam menyelesaikan soal cerita matematika ditinjau dari tahapan analisis kesalahan Newman. Malang: Skripsi tidak diterbitkan.