SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi perbedaan penafsiran, penulis memandang perlu
menjelaskan secara singkat beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini.
Adapun istilah-istilah tersebut adalah:
1. Kemampuan pemecahan masalah matematika adalah kemampuan yang dimiliki
siswa untuk dapat memahami masalah, merencanakan penyelesaian masalah,
melaksanakan rencana serta memeriksa proses dan hasil dari suatu masalah atau
persoalan matematika yang diberikan.
2. Model pembelajaran CPS adalah model pembelajaran yang dipusatkan pada
keterampilan siswa dalam memecahkan suatu permasalahan sesuai dengan
kreativitas masing-masing siswa. Dalam pembelajaran model Creative Problem
Solving (CPS) ini siswa dituntut aktif agar dalam pembelajaran siswa mampu
mengeluarkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki untuk memecahakan
masalah yang belum mereka temui. Dalam pembelajaran model Creative
Problem Solving (CPS) ada beberapa tahapan yang harus dilalui siswa selama
dalam proses pembelajaran yang meliputi klarifikasi masalah, pengungkapan
pendapat, evaluasi dan pemilihan serta implementasi.
3. Pembelajaran konvensional adalah proses pembelajaran matematika secara
klasikal dimana aktivitas guru mendominasi kelas dengan metode ceramah
sebagai komunikasi satu arah sehingga aktivitas siswa dalam menyampaikan
31
pendapat sangat kurang. Dalam penelitian ini penulis membatasi bahwa
pembelajaran konvensional adalah pembelajaran dengan metode ceramah dengan
kombinasi metode lainya seperti ekspositori dan Tanya jawab. Hal ini
dikarenakan metode-metode tersebut lebih banyak digunakan dalam proses
pembelajaran.
B. Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode kuasi
eksperimental, yaitu dengan cara memberikan perlakuan pada dua kelas yang
berbeda. Dari kedua kelas tersebut ditentukan kelas eksperimen (E) mendapatkan
pembelajaran dengan model Creative Problem Solving (CPS). Sedangkan kelas
kontrol (K) mendapatkan model pembelajaran Konvensional.
Dengan desain penelitian berbentuk Nonequivalent group Pre-test Post-test
design dapat diformulasikan sebagai berikut :
E : O X O
K : O O
Keterangan :
E : Kelas Eksperimen
K : Kelas Kontrol
O : tes awal dan tes akhir
32
X : Pembelajaran matematika dengan menggunakan model Creative Problem
Solving (CPS)
Kegiatan pertama pada tindak penelitian ini adalah dengan cara memberikan
tes awal pada kedua kelas tersebut. Adapun tujuan diberikannya tes awal adalah
untuk mengetahui kemampuan awal siswa baik pada kelas eksperimen maupun pada
kelas kontrol. Setelah proses pembelajaran selesai, maka penulis memberikan tes
akhir untuk membandingkan kemampuan pemecahan masalah dari kedua kelas
tersebut.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI SMA Negeri 19 Garut. Berdasarkan informasi
diperoleh bahwa kelas XI SMA Negeri 19 Garut terdiri dari kelas IPA dan kelas IPS.
Sementara itu penelitian hanya dilakukan terhadap siswa kelas XI IPA. Dari beberapa kelas
IPA pada kelas XI yang ada di SMA Negeri 19 Garut, diambil dua kelas untuk dijadikan
sampel. Kedua kelas itu yaitu kelas XI IPA 3 yang dijadikan kelas eksperimen dan kelas XI
IPA 4 dijadikan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang mendapatkan
pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran CPS. Sedangkan kelas
kontrol adalah kelas yang mendapatkan pembelajaran konvensional.
D. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 19 Garut dengan pertimbangan bahwa
kemampuan akademis sekolah ini cenderung bervariasi sehingga memungkinkan
untuk memperoleh informasi yang baik. Kelas yang dijadikan subjek penelitian
33
adalah kelas XI IPA 3 dan XI IPA 4 dengan pertimbangan penelitian tidak
mengganggu program- program sekolah. Penelitian ini dimulai pada tanggal 11 april
sampai dengan 11 mei 2013.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah instrumen tes (tes
pemecahan masalah). Adapun instrumen pengumpulan data pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Instrumen Tes
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan
pemecahan masalah yang terdiri dari tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test). Tes
awal digunakan mengukur kemampuan awal siswa kedua kelas dan dijadikan sebagai
tolak ukur peningkatan kemampuan pemecahan masalah sebelum mendapatkan
pengajaran dengan model yang akan diterapkan. Sedangkan tes akhir dilaksanakan
setelah diberi perlakuan, dan digunakan untuk mengatahui peningkatan kemampuan
pemecahan masalah yang telah dilakukan siswa selama penelitian.
Tipe tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe uraian sebanyak 8
butir soal, alasan dipilihnya tes uraian supaya diperoleh informasi mengenai proses
berpikir kreatif serta kemampuan pemecahan masalah pada siswa secara optimal serta
jawaban siswa yang terperinci dan sistematis. Untuk memudahkan pemeriksaan dan
penelitian hasil tes, dibuat kunci jawaban yang dilengkapi dengan skor tes
34
berdasarkan indikator pemecahan masalah. Hal tersebut dimaksudkan agar tes yang
digunakan benar-benar mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Sebelum tes diberikan kepada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol,
terlebih dahulu diujicobakan kepada siswa di luar sampel. Instrumen evaluasi berupa
tes diujicobakan kepada siswa yang telah mempelajari materi Turunan Fungsi. Uji
coba instrumen dilakukan pada kelas XII IPA. Setelah data hasil uji coba diperoleh,
kemudian dianalisis untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Setelah itu setiap
butir soal dianalisis untuk mengetahui validitas, tingkat kesukaran dan daya
pembedanya.
a. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrument. Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Sundayana, 2012: 1).
Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
(Arikunto dalam Sundayana, 2012: 1). Pada perhitungan validitas ini penulis
menggunakan rumus dari Sundayana.
1) Validitas Soal (Keseluruhan)
Rumus yang digunakan untuk mencari validitas soal adalah rumus korelasi
Product Moment dengan angka kasar (raw score), rumusnya ialah :
35
π‘Ÿπ‘₯𝑦 =
𝑁 βˆ‘ π‘‹π‘Œ βˆ’ (βˆ‘ 𝑋)(βˆ‘ π‘Œ)
√( π‘βˆ‘ 𝑋2 βˆ’ (βˆ‘ 𝑋)2)( π‘βˆ‘ π‘Œ2 βˆ’ (βˆ‘ π‘Œ)2)
Keterangan :
xyr = Koefisien korelasi antara varibel x dan y
𝑋 = Nilai hasil tes
π‘Œ = Nilai pembanding
𝑁 = Jumlah siswa peserta tes
Adapun kriteria validitas soal menurut Suherman dan Sukjaya (Matin, 2011:
40) adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Klasifikasi Validitas Instrumen Tes
Koefisien Validitas Interpretasi
0,80 < rxy ≀ 1,00 validitas sangat tinggi
0,60 < rxy ≀ 0,80 validitas tinggi
0,40 < rxy ≀ 0,60 validitas sedang
0,20 < rxy ≀ 0,40 validitas rendah
0,00 < rxy ≀ 0,20 validitas sangat rendah
rxy ≀ 0,00 tidak valid
Untuk mengetahui apakah soal tersebut valid atau tidak, maka dilanjutkan
dengan uji signifikansi dengan rumus :
2
1
2
r
Nr
thitung
ο€­
ο€­
ο€½
36
Keterangan :
r = Koefisien korelasi hasil r hitung
N = Jumlah siswa
Selanjutnya nilai π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” tersebut dibandingkan dengan nilai π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™. Untuk
mencari ttabel adalah sebagai berikut :
π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 𝑑 𝛼( π‘‘π‘˜=π‘βˆ’2)
Jika nilai thitung > ttabel maka soal tersebut valid
Dari hasil perhitungan, nilai rxy = 0,614 dan untuk 𝛼 = 0,05 diperoleh nilai
thitung = 4,255 > ttabel =2,0423, dengan demikian maka soal yang diujicobakan tersebut
valid dengan kriteria validitas tinggi. Data perhitungan selengkapnya dapat dilihat di
lampiran B.1.
2) Validitas butir soal
Rumus dan cara perhitungan yang digunakan untuk mencari validitas butir soal
sama seperti mencari validitas soal keseluruhan sebagaimana yang telah diuraikan
diatas. Perbedaannya ialah dalam menghitung validitas setiap butir soal, skor masing-
masing butir soal akan disebut sebagai variabel x dan skor total sebagai variabel y.
Hasil perhitungan validitas setiap butir soal beserta interpretasinya disajikan
dalam tabel 3.2 Adapun data perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran B.2.
37
Tabel 3.2
Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal
No. Soal rxy t hitung t tabel Keterangan
1 0.480 2.998 2.0423 Valid
2 0.644 4.615 2.0423 Valid
3 0.697 5.325 2.0423 Valid
4 0.685 5.148 2.0423 Valid
5 0.758 6.359 2.0423 Valid
6 0.662 4.840 2.0423 Valid
7 0.593 4.032 2.0423 Valid
8 0.706 5.462 2.0423 Valid
b. Reliabilitas
β€œReliabilitas instrumen penelitian adalah suatu alat yang memberikn hasil yang
tetap sama (konsisten, ajeg). Hasil pengukuran itu harus tetap sama (relatif sama) jika
pengukurannya diberikan pada subyek yang sama meskipun dilakukan oleh orang
yang berbeda, waktu yang berlainan, dan tempat yang berbeda pula. Tidak
terpengaruh oleh pelaku, situasi dan kondisi. Alat ukur yang reliabilitasnya tinggi
disebut alat ukur yang reliabel” (Sundayana, 2012: 7).
Untuk menghitung koefisien reliabilitas soal digunakan rumus Cronbach’s
Alpha (𝛼) sebagai berikut (Sundayana, 2012: 7):
38
Keterangan:
11r = reliabilitas soal
n = banyaknya butir pertanyaan
βˆ‘ 𝑆𝑖
2
= jumlah varian skor item
St
2 = varian skor total
Sedangkan untuk menghitung varians adalah
 
n
n
x
x
s
οƒ₯ οƒ₯ο€­
ο€½
2
2
2
Keterangan:
s2 = Varians tiap butir soal
Ξ£x2 = Jumlah skor tiap item
(Ξ£x)2 = Jumlah kuadrat skor tiap item
n = Jumlah responden
Adapun kriteria untuk menafsirkan koefisien reliabilitas menurut Guilford
(Sundayana, 2012: 7) ialah sebagai berikut :
οƒ·
οƒ·
οƒΈ
οƒΆ



 οƒ₯
ο€­οƒ·
οƒΈ
οƒΆ



ο€­
ο€½ 2
2
11 1
1 t
i
s
s
n
n
r
39
Tabel 3.3
Klasifikasi Reliabilitas Instrumen Tes
Koefisien Reliabilitas Interpretasi
0,80 < r11 ≀1,00 reliabilitas sangat tinggi
0,60 < r11 ≀ 0,80 reliabilitas tinggi
0,40 < r11 ≀ 0,60 reliabilitas sedang
0,20 < r11 ≀ 0,40 reliabilitas rendah
r11 ≀ 0,20 reliabilitas sangat rendah
Dari hasil perhitungan, diperoleh π‘Ÿ11 = 0,840. Berdasarkan kriteria penafsiran
reliabilitas di atas, maka perangkat soal tersebut reliabilitasnya sangat tinggi. Data
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran B.3.
c. Tingkat Kesukaran
Menurut Sundayana (2012 : 11) β€œtingkat kesukaran adalah keberadaan suatu
butir soal apakah dipandang sukar, sedang atau mudah dalam mengerjakannya”.
Adapun untuk mengukur Tingkat Kesukaran (Rahadi dalam Matin, 2011 : 43)
digunakan rumus:
𝑇𝐾 =
βˆ‘ 𝑆𝐴 + βˆ‘ 𝑆 𝐡 βˆ’ ( 𝑇 Γ— 𝑆 π‘šπ‘–π‘›)
𝑇(𝑆 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  βˆ’ 𝑆 π‘šπ‘–π‘›)
Keterangan:
TK = Tingkat kesukaran
οƒ₯ SA = Jumlah skor kelompok atas
οƒ₯ SB = Jumlah skor kelompok bawah
40
T = Jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah
Smaks = Skor tertinggi dari butir soal tersebut
Smin = Skor terendah dari butir soal tersebut
Dengan kriteria:
Tabel 3.4
Klasifikasi Tingkat Kesukaran
Nilai TK Interpretasi
TK = 0,00 Soal Terlalu Sukar
0,00 < TK < 0,30 Soal Sukar
0,30 < TK < 0,70 Soal Sedang
0,70 < TK < 1,00 Soal Mudah
TK = 1,00 Soal Terlalu Mudah
Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal disajikan dalam tabel 3.5 berikut.
Adapun data perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran B.4.
Tabel 3.5
Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
No οƒ₯ SA+ οƒ₯ SB Smaks Smin T(Smaks - Smin) TΓ—Smin TK Kriteria
1 82 4 0 128 0 0.641 Sedang
2 140 6 1 160 32 0.675 Sedang
3 91 7 0 224 0 0.406 Sedang
4 145 7 0 224 0 0.647 Sedang
5 229 10 2 256 64 0.645 Sedang
6 47 5 0 160 0 0.294 Sukar
7 36 4 0 128 0 0.281 Sukar
8 36 4 0 128 0 0.281 Sukar
41
d. Daya Pembeda
Daya Pembeda (DP) soal adalah β€œKemampuan suatu soal untuk dapat
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dan siswa yang
kurang (berkemampuan rendah)” (Sundayana, 2012: 11).
Adapun untuk menghitung daya pembeda masing- masing butir soal (Rahadi
dalam Matin, 2009 : 21) Rumus yang digunakan adalah :
𝐷𝑃 =
βˆ‘ 𝑆𝐴 βˆ’ βˆ‘ 𝑆 𝐡
1
2
𝑇 ( 𝑆 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  βˆ’ 𝑆min)
Keterangan:
DP = Daya Pembeda
οƒ₯ SA = Jumlah skor kelompok atas
οƒ₯ SB = Jumlah skor kelompok bawah
T = Jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah
Smaks = Skor tertinggi dari butir soal tersebut
Smin = Skor terendah dari butir soal tersebut
Dengan kriteria:
42
Tabel 3.6
Klasifikasi Daya Pembeda
Nilai DP Interpretasi
DP < 0,00 Soal Sangat Jelek
0,00 < DP < 0,20 Soal Jelek
0,20 < DP < 0,40 Soal Cukup
0,40 < DP < 0,70 Soal Baik
0,70 < DP < 1,00 Soal Sangat Baik
Hasil perhitungan daya pembeda soal disajikan dalam tabel 3.7 berikut. Adapun
data perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran B.4.
Tabel 3.7
Hasil Perhitungan Daya Pembeda
No Soal οƒ₯ SA-οƒ₯ SB Smaks Smin
2
1
T(Smaks - Smin) DP Kriteria
1 24 4 0 64 0.375 Cukup
2 28 6 1 80 0.350 Cukup
3 37 7 0 112 0.330 Cukup
4 37 7 0 112 0.330 Cukup
5 41 10 2 128 0.320 Cukup
6 31 5 0 80 0.388 Cukup
7 24 4 0 64 0.375 Cukup
8 20 4 0 64 0.313 Cukup
43
F. Teknik Analisis Data
Data hasil tes yang akan dianalisis adalah data pretes dan posttes kreativitas dan
pemecahan masalah. Langkah-langkah pengujian yang ditempuh untuk data tersebut
adalah sebagai berikut (Sundayana, 2012).
1. Menguji normalitas dari distribusi masing-masing kelompok
a. Mencari rata-rata ( X )
b. Mencari deviasi standar (n-1)
c. Membuat daftar frekuensi observasi dan frekuensi ekspektasi
1) Menentukan rentang, R= xmax - xmin
2) Menentukan banyak kelas (k)
K = 1 + 3,3 log n, n=banyak data
3) Menentukan panjang kelas
P =
K
r
dengan r = rentang
K = banyak kelas
d. Pengujian normalitas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan
menghitung Chi-kuadrat ( hitung
2
 )
οƒ₯
ο€­
ο€½
Ei
Eifi 2
2 )(

44
Keterangan :
fi = frekuensi observasi
Ei = frekuensi ekspektasi
e. Menentukan derajat kebebasan (db)
db = k – 3 , k = banyaknya kelas
f. Menentukan 2
 tabel )(
2
db
g. Penentuan normalitas
Jika
2
 hitung <
2
 tabel, maka data berdistribusi normal.
2. Jika salah satu atau kedua datanya tidak berdistribusi normal maka langkah
selanjutnya menggunakan statistik non parametrik dengan menggunakan uji
Mann Whitney. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif
b. Gabungkan data kedua kelompok sampel dan urutkan datanya
c. Membuat daftar rank
d. Menentukan nilai U
U1 = n1n2 +
2
)1( 22 nn
– R2
U2 = n1n2 +
2
)1( 11 nn
– R1
Catatan: nilai U yang diambil adalah U yang terkecil
e. Menentukan nilai tengah kedua kelompok
45
u =
2
1
n1.n2
f. Menentukan deviasi standar gabungan
U =
12
)1( 2121  nnnn
g. Menentukan Transformasi
Z =
U
UU


h. Pengujian hipotesis
- ztabel < zhitung < ztabel , maka Ho diterima.
3. Data Skor Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah
Untuk melihat kualitas peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa dari
kedua kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol) dapat dilihat dari gain. Gain ini
dihitung dengan rumus indeks gain dari Meltzer (Barka dalam Wulandari, 2008),
yaitu:
πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  πΊπ‘Žπ‘–π‘› =
π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘ƒπ‘œπ‘ π‘‘π‘’π‘  βˆ’π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘‘π‘’π‘ 
π‘†π‘€πΌβˆ’π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘‘π‘’π‘ 
Keterangan : SMI = Skor Maksimum Ideal
Adapun untuk kriteria rendah, sedang dan tinggi mengacu pada kriteria Hake
(Barka dalam Wulandari, 2008), yaitu sebagai berikut:
46
Tabel 3.8
Kriteria Indeks Gain
Indeks Gain Keterangan
Indeks Gain < 0,30 Rendah
0,30 < Indeks Gain < 0,70 Sedang
Indeks Gain > 0,70 Tinggi
Untuk mengetahui kelas mana yang mengalami peningkatan kreativitas yang
lebih baik, dilakukan uji perbedaan rata-rata satu pihak terhadap data indeks gain.
Langkah-langkah pengujian statistiknya sama seperti halnya pada pengujian statistik
terhadap data pretes dan postes.
G. Alur Penelitian
1. Tahap Persiapan
Untuk melaksanakan penelitian, maka perlu dilakukan berbagai persiapan.
Adapun langkah-langkah penelitian adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi permasalahan dengan melakukan observasi ke sekolah yang akan
dijadikan tempat penelitian.
b. Menetapkan pokok bahasan atau materi yang akan digunakan untuk penelitian.
c. Berdasarkan identifikasi tersebut, kemudian disusun komponen-komponen
pembelajaran yang meliputi bahan ajar, media pembelajaran, alat pembelajaran,
evaluasi dan strategi pembelajaran.
d. Mengujicoba instrument penelitian yang telah dibuat.
47
e. Menganalisis hasil uji coba dan menarik kesimpulannya.
f. Mengurus perizinan.
g. Pemilihan sampel penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini merupakan suatu proses pengambilan data hasil belajar
siswa dalam pembelajaran matematika yang mendapatkan Creative Problem Solving
(CPS) dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran Konvensional. Adapun
langkah-langkahnya ialah sebagai berikut:
a. Memberikan pretes kepada kelas kontrol dan juga kepada kelas eksperimen.
b. Melaksanakan pembelajaran di dua kelas tersebut. Untuk kelas kontrol dilakukan
pembelajaran biasa yaitu pembelajaran yang rutin dilakukan di sekolah.
Sedangkan untuk kelas eksperimen diterapkan pembelajaran dengan model
pembelajaran CPS.
c. Memberikan postes kepada kedua kelas, baik kelas kontrol maupun kelas
eksperimen.
3. Tahap Analisis Data
Setelah melakukan penelitian dan mengumpulkan data, maka langkah
selanjutnya melakukan analisis data untuk mengetahui perbandingan kemampuan
pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran matematika antara yang mendapatkan
Creative Problem Solving (CPS) dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran
Konvensional. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Mengumpulkan hasil data dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.
48
b. Mengolah dan menganalisis hasil data berupa pretes dan posttes dari kedua kelas
4. Tahap Pembuatan Kesimpulan
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah membuat kesimpulan hasil
penelitian berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan
Untuk lebih jelasnya, alur penelitian yang penulis lakukan dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
49
Bagan 3.1
Diagram Tahapan Prosedur Penelitian
Mengidentifikasi Masalah
Membuat program pengajaran dan
instrumen penelitian
Menguji coba program pengajaran dan instrumen penelitian
Merevisi program pengajaran dan instrumen penelitian
Pre-test
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Kegiatan Pembelajaran dengan
Creative Problem Solving (CPS)
Kegiatan Pembelajaran dengan
pembelajaran Konvensional
Pos-test
Menganalisis Data
Menentukan populasi dan sampel
Menarik Kesimpulan

More Related Content

What's hot

Kelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fixKelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fixliabika
Β 
Tugas Matematika 2 : Buku Calculus (Integral Tentu)
Tugas Matematika 2 : Buku Calculus (Integral Tentu)Tugas Matematika 2 : Buku Calculus (Integral Tentu)
Tugas Matematika 2 : Buku Calculus (Integral Tentu)Toro Jr.
Β 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
Β 
Soal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanSoal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanUniversitas Negeri Padang
Β 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
Β 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
Β 
kalkulus dasar
kalkulus dasarkalkulus dasar
kalkulus dasarangga maulana
Β 
Matematika Diskrit part 2
Matematika Diskrit part 2Matematika Diskrit part 2
Matematika Diskrit part 2radar radius
Β 
Rumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitasRumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitasMaya Umami
Β 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuanRudi Wicaksana
Β 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantineAcika Karunila
Β 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiaansyahrial
Β 

What's hot (20)

Nilai harapan
Nilai harapanNilai harapan
Nilai harapan
Β 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
Β 
Kelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fixKelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fix
Β 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
Β 
Tugas Matematika 2 : Buku Calculus (Integral Tentu)
Tugas Matematika 2 : Buku Calculus (Integral Tentu)Tugas Matematika 2 : Buku Calculus (Integral Tentu)
Tugas Matematika 2 : Buku Calculus (Integral Tentu)
Β 
Statistika inferensial 1
Statistika inferensial 1Statistika inferensial 1
Statistika inferensial 1
Β 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
Β 
RPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDVRPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDV
Β 
Soal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanSoal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaan
Β 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
Β 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Β 
kalkulus dasar
kalkulus dasarkalkulus dasar
kalkulus dasar
Β 
Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
Β 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
Β 
Matematika Diskrit part 2
Matematika Diskrit part 2Matematika Diskrit part 2
Matematika Diskrit part 2
Β 
Ring
RingRing
Ring
Β 
Rumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitasRumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitas
Β 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
Β 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
Β 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Β 

Similar to KPM-CPS

prosedure penelitian
prosedure penelitianprosedure penelitian
prosedure penelitianSiti Romlah
Β 
Bab iii lg
Bab iii lgBab iii lg
Bab iii lgAnna Katory
Β 
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iii
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iiiProposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iii
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iiiMul Yadi
Β 
Jurnal sutayanti- rian vebrianto.(Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran IP...
Jurnal  sutayanti-  rian vebrianto.(Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran IP...Jurnal  sutayanti-  rian vebrianto.(Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran IP...
Jurnal sutayanti- rian vebrianto.(Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran IP...Rian vebrianto
Β 
Bab III PTK Olimpiade Matemati
Bab III PTK Olimpiade MatematiBab III PTK Olimpiade Matemati
Bab III PTK Olimpiade MatematiAri Sanjaya
Β 
PPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptx
PPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptxPPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptx
PPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptxRenaldi219
Β 
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptxAnalisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptxRohmatulFikri
Β 
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdfKELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdfBasahbasahproject
Β 
Makalah analisis soal pg
Makalah analisis soal pgMakalah analisis soal pg
Makalah analisis soal pgAfrina Astuti
Β 
Evaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdfEvaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdftawakal17
Β 
Bimbel _analisis_jurnal_
Bimbel  _analisis_jurnal_Bimbel  _analisis_jurnal_
Bimbel _analisis_jurnal_Affan Dhafir
Β 
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptxPTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptxChrodtianTian
Β 
metode penelitian
metode penelitianmetode penelitian
metode penelitiannasriah1
Β 

Similar to KPM-CPS (20)

prosedure penelitian
prosedure penelitianprosedure penelitian
prosedure penelitian
Β 
Bab iii lg
Bab iii lgBab iii lg
Bab iii lg
Β 
Bab iii part 1
Bab iii part 1Bab iii part 1
Bab iii part 1
Β 
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iii
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iiiProposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iii
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iii
Β 
Bab iv ari r4
Bab iv ari r4Bab iv ari r4
Bab iv ari r4
Β 
Jurnal sutayanti- rian vebrianto.(Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran IP...
Jurnal  sutayanti-  rian vebrianto.(Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran IP...Jurnal  sutayanti-  rian vebrianto.(Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran IP...
Jurnal sutayanti- rian vebrianto.(Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran IP...
Β 
Bab III PTK Olimpiade Matemati
Bab III PTK Olimpiade MatematiBab III PTK Olimpiade Matemati
Bab III PTK Olimpiade Matemati
Β 
PPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptx
PPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptxPPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptx
PPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptx
Β 
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptxAnalisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
Β 
Bab iii SMA NEGERI 1 RAHA
Bab iii SMA NEGERI 1 RAHA Bab iii SMA NEGERI 1 RAHA
Bab iii SMA NEGERI 1 RAHA
Β 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
Β 
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdfKELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
Β 
Makalah analisis soal pg
Makalah analisis soal pgMakalah analisis soal pg
Makalah analisis soal pg
Β 
Evaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdfEvaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdf
Β 
Tesis bab 3 revisi
Tesis bab 3 revisiTesis bab 3 revisi
Tesis bab 3 revisi
Β 
Bimbel _analisis_jurnal_
Bimbel  _analisis_jurnal_Bimbel  _analisis_jurnal_
Bimbel _analisis_jurnal_
Β 
Bab Tiga
Bab TigaBab Tiga
Bab Tiga
Β 
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptxPTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
Β 
Pengenalan penilaian
Pengenalan penilaianPengenalan penilaian
Pengenalan penilaian
Β 
metode penelitian
metode penelitianmetode penelitian
metode penelitian
Β 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
Β 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
Β 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
Β 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
Β 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
Β 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
Β 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
Β 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
Β 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
Β 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
Β 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
Β 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
Β 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
Β 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
Β 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
Β 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
Β 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
Β 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Β 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Β 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Β 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Β 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Β 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Β 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
Β 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
Β 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
Β 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
Β 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
Β 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
Β 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Β 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
Β 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Β 

KPM-CPS

  • 1. 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak terjadi perbedaan penafsiran, penulis memandang perlu menjelaskan secara singkat beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun istilah-istilah tersebut adalah: 1. Kemampuan pemecahan masalah matematika adalah kemampuan yang dimiliki siswa untuk dapat memahami masalah, merencanakan penyelesaian masalah, melaksanakan rencana serta memeriksa proses dan hasil dari suatu masalah atau persoalan matematika yang diberikan. 2. Model pembelajaran CPS adalah model pembelajaran yang dipusatkan pada keterampilan siswa dalam memecahkan suatu permasalahan sesuai dengan kreativitas masing-masing siswa. Dalam pembelajaran model Creative Problem Solving (CPS) ini siswa dituntut aktif agar dalam pembelajaran siswa mampu mengeluarkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki untuk memecahakan masalah yang belum mereka temui. Dalam pembelajaran model Creative Problem Solving (CPS) ada beberapa tahapan yang harus dilalui siswa selama dalam proses pembelajaran yang meliputi klarifikasi masalah, pengungkapan pendapat, evaluasi dan pemilihan serta implementasi. 3. Pembelajaran konvensional adalah proses pembelajaran matematika secara klasikal dimana aktivitas guru mendominasi kelas dengan metode ceramah sebagai komunikasi satu arah sehingga aktivitas siswa dalam menyampaikan
  • 2. 31 pendapat sangat kurang. Dalam penelitian ini penulis membatasi bahwa pembelajaran konvensional adalah pembelajaran dengan metode ceramah dengan kombinasi metode lainya seperti ekspositori dan Tanya jawab. Hal ini dikarenakan metode-metode tersebut lebih banyak digunakan dalam proses pembelajaran. B. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimental, yaitu dengan cara memberikan perlakuan pada dua kelas yang berbeda. Dari kedua kelas tersebut ditentukan kelas eksperimen (E) mendapatkan pembelajaran dengan model Creative Problem Solving (CPS). Sedangkan kelas kontrol (K) mendapatkan model pembelajaran Konvensional. Dengan desain penelitian berbentuk Nonequivalent group Pre-test Post-test design dapat diformulasikan sebagai berikut : E : O X O K : O O Keterangan : E : Kelas Eksperimen K : Kelas Kontrol O : tes awal dan tes akhir
  • 3. 32 X : Pembelajaran matematika dengan menggunakan model Creative Problem Solving (CPS) Kegiatan pertama pada tindak penelitian ini adalah dengan cara memberikan tes awal pada kedua kelas tersebut. Adapun tujuan diberikannya tes awal adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol. Setelah proses pembelajaran selesai, maka penulis memberikan tes akhir untuk membandingkan kemampuan pemecahan masalah dari kedua kelas tersebut. C. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI SMA Negeri 19 Garut. Berdasarkan informasi diperoleh bahwa kelas XI SMA Negeri 19 Garut terdiri dari kelas IPA dan kelas IPS. Sementara itu penelitian hanya dilakukan terhadap siswa kelas XI IPA. Dari beberapa kelas IPA pada kelas XI yang ada di SMA Negeri 19 Garut, diambil dua kelas untuk dijadikan sampel. Kedua kelas itu yaitu kelas XI IPA 3 yang dijadikan kelas eksperimen dan kelas XI IPA 4 dijadikan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran CPS. Sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang mendapatkan pembelajaran konvensional. D. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 19 Garut dengan pertimbangan bahwa kemampuan akademis sekolah ini cenderung bervariasi sehingga memungkinkan untuk memperoleh informasi yang baik. Kelas yang dijadikan subjek penelitian
  • 4. 33 adalah kelas XI IPA 3 dan XI IPA 4 dengan pertimbangan penelitian tidak mengganggu program- program sekolah. Penelitian ini dimulai pada tanggal 11 april sampai dengan 11 mei 2013. E. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah instrumen tes (tes pemecahan masalah). Adapun instrumen pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Instrumen Tes Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemecahan masalah yang terdiri dari tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test). Tes awal digunakan mengukur kemampuan awal siswa kedua kelas dan dijadikan sebagai tolak ukur peningkatan kemampuan pemecahan masalah sebelum mendapatkan pengajaran dengan model yang akan diterapkan. Sedangkan tes akhir dilaksanakan setelah diberi perlakuan, dan digunakan untuk mengatahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah yang telah dilakukan siswa selama penelitian. Tipe tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe uraian sebanyak 8 butir soal, alasan dipilihnya tes uraian supaya diperoleh informasi mengenai proses berpikir kreatif serta kemampuan pemecahan masalah pada siswa secara optimal serta jawaban siswa yang terperinci dan sistematis. Untuk memudahkan pemeriksaan dan penelitian hasil tes, dibuat kunci jawaban yang dilengkapi dengan skor tes
  • 5. 34 berdasarkan indikator pemecahan masalah. Hal tersebut dimaksudkan agar tes yang digunakan benar-benar mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Sebelum tes diberikan kepada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, terlebih dahulu diujicobakan kepada siswa di luar sampel. Instrumen evaluasi berupa tes diujicobakan kepada siswa yang telah mempelajari materi Turunan Fungsi. Uji coba instrumen dilakukan pada kelas XII IPA. Setelah data hasil uji coba diperoleh, kemudian dianalisis untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Setelah itu setiap butir soal dianalisis untuk mengetahui validitas, tingkat kesukaran dan daya pembedanya. a. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Sundayana, 2012: 1). Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. (Arikunto dalam Sundayana, 2012: 1). Pada perhitungan validitas ini penulis menggunakan rumus dari Sundayana. 1) Validitas Soal (Keseluruhan) Rumus yang digunakan untuk mencari validitas soal adalah rumus korelasi Product Moment dengan angka kasar (raw score), rumusnya ialah :
  • 6. 35 π‘Ÿπ‘₯𝑦 = 𝑁 βˆ‘ π‘‹π‘Œ βˆ’ (βˆ‘ 𝑋)(βˆ‘ π‘Œ) √( π‘βˆ‘ 𝑋2 βˆ’ (βˆ‘ 𝑋)2)( π‘βˆ‘ π‘Œ2 βˆ’ (βˆ‘ π‘Œ)2) Keterangan : xyr = Koefisien korelasi antara varibel x dan y 𝑋 = Nilai hasil tes π‘Œ = Nilai pembanding 𝑁 = Jumlah siswa peserta tes Adapun kriteria validitas soal menurut Suherman dan Sukjaya (Matin, 2011: 40) adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Klasifikasi Validitas Instrumen Tes Koefisien Validitas Interpretasi 0,80 < rxy ≀ 1,00 validitas sangat tinggi 0,60 < rxy ≀ 0,80 validitas tinggi 0,40 < rxy ≀ 0,60 validitas sedang 0,20 < rxy ≀ 0,40 validitas rendah 0,00 < rxy ≀ 0,20 validitas sangat rendah rxy ≀ 0,00 tidak valid Untuk mengetahui apakah soal tersebut valid atau tidak, maka dilanjutkan dengan uji signifikansi dengan rumus : 2 1 2 r Nr thitung ο€­ ο€­ ο€½
  • 7. 36 Keterangan : r = Koefisien korelasi hasil r hitung N = Jumlah siswa Selanjutnya nilai π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” tersebut dibandingkan dengan nilai π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™. Untuk mencari ttabel adalah sebagai berikut : π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 𝑑 𝛼( π‘‘π‘˜=π‘βˆ’2) Jika nilai thitung > ttabel maka soal tersebut valid Dari hasil perhitungan, nilai rxy = 0,614 dan untuk 𝛼 = 0,05 diperoleh nilai thitung = 4,255 > ttabel =2,0423, dengan demikian maka soal yang diujicobakan tersebut valid dengan kriteria validitas tinggi. Data perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran B.1. 2) Validitas butir soal Rumus dan cara perhitungan yang digunakan untuk mencari validitas butir soal sama seperti mencari validitas soal keseluruhan sebagaimana yang telah diuraikan diatas. Perbedaannya ialah dalam menghitung validitas setiap butir soal, skor masing- masing butir soal akan disebut sebagai variabel x dan skor total sebagai variabel y. Hasil perhitungan validitas setiap butir soal beserta interpretasinya disajikan dalam tabel 3.2 Adapun data perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran B.2.
  • 8. 37 Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal No. Soal rxy t hitung t tabel Keterangan 1 0.480 2.998 2.0423 Valid 2 0.644 4.615 2.0423 Valid 3 0.697 5.325 2.0423 Valid 4 0.685 5.148 2.0423 Valid 5 0.758 6.359 2.0423 Valid 6 0.662 4.840 2.0423 Valid 7 0.593 4.032 2.0423 Valid 8 0.706 5.462 2.0423 Valid b. Reliabilitas β€œReliabilitas instrumen penelitian adalah suatu alat yang memberikn hasil yang tetap sama (konsisten, ajeg). Hasil pengukuran itu harus tetap sama (relatif sama) jika pengukurannya diberikan pada subyek yang sama meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda, waktu yang berlainan, dan tempat yang berbeda pula. Tidak terpengaruh oleh pelaku, situasi dan kondisi. Alat ukur yang reliabilitasnya tinggi disebut alat ukur yang reliabel” (Sundayana, 2012: 7). Untuk menghitung koefisien reliabilitas soal digunakan rumus Cronbach’s Alpha (𝛼) sebagai berikut (Sundayana, 2012: 7):
  • 9. 38 Keterangan: 11r = reliabilitas soal n = banyaknya butir pertanyaan βˆ‘ 𝑆𝑖 2 = jumlah varian skor item St 2 = varian skor total Sedangkan untuk menghitung varians adalah   n n x x s οƒ₯ οƒ₯ο€­ ο€½ 2 2 2 Keterangan: s2 = Varians tiap butir soal Ξ£x2 = Jumlah skor tiap item (Ξ£x)2 = Jumlah kuadrat skor tiap item n = Jumlah responden Adapun kriteria untuk menafsirkan koefisien reliabilitas menurut Guilford (Sundayana, 2012: 7) ialah sebagai berikut : οƒ· οƒ· οƒΈ οƒΆ     οƒ₯ ο€­οƒ· οƒΈ οƒΆ    ο€­ ο€½ 2 2 11 1 1 t i s s n n r
  • 10. 39 Tabel 3.3 Klasifikasi Reliabilitas Instrumen Tes Koefisien Reliabilitas Interpretasi 0,80 < r11 ≀1,00 reliabilitas sangat tinggi 0,60 < r11 ≀ 0,80 reliabilitas tinggi 0,40 < r11 ≀ 0,60 reliabilitas sedang 0,20 < r11 ≀ 0,40 reliabilitas rendah r11 ≀ 0,20 reliabilitas sangat rendah Dari hasil perhitungan, diperoleh π‘Ÿ11 = 0,840. Berdasarkan kriteria penafsiran reliabilitas di atas, maka perangkat soal tersebut reliabilitasnya sangat tinggi. Data perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran B.3. c. Tingkat Kesukaran Menurut Sundayana (2012 : 11) β€œtingkat kesukaran adalah keberadaan suatu butir soal apakah dipandang sukar, sedang atau mudah dalam mengerjakannya”. Adapun untuk mengukur Tingkat Kesukaran (Rahadi dalam Matin, 2011 : 43) digunakan rumus: 𝑇𝐾 = βˆ‘ 𝑆𝐴 + βˆ‘ 𝑆 𝐡 βˆ’ ( 𝑇 Γ— 𝑆 π‘šπ‘–π‘›) 𝑇(𝑆 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  βˆ’ 𝑆 π‘šπ‘–π‘›) Keterangan: TK = Tingkat kesukaran οƒ₯ SA = Jumlah skor kelompok atas οƒ₯ SB = Jumlah skor kelompok bawah
  • 11. 40 T = Jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah Smaks = Skor tertinggi dari butir soal tersebut Smin = Skor terendah dari butir soal tersebut Dengan kriteria: Tabel 3.4 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Nilai TK Interpretasi TK = 0,00 Soal Terlalu Sukar 0,00 < TK < 0,30 Soal Sukar 0,30 < TK < 0,70 Soal Sedang 0,70 < TK < 1,00 Soal Mudah TK = 1,00 Soal Terlalu Mudah Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal disajikan dalam tabel 3.5 berikut. Adapun data perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran B.4. Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal No οƒ₯ SA+ οƒ₯ SB Smaks Smin T(Smaks - Smin) TΓ—Smin TK Kriteria 1 82 4 0 128 0 0.641 Sedang 2 140 6 1 160 32 0.675 Sedang 3 91 7 0 224 0 0.406 Sedang 4 145 7 0 224 0 0.647 Sedang 5 229 10 2 256 64 0.645 Sedang 6 47 5 0 160 0 0.294 Sukar 7 36 4 0 128 0 0.281 Sukar 8 36 4 0 128 0 0.281 Sukar
  • 12. 41 d. Daya Pembeda Daya Pembeda (DP) soal adalah β€œKemampuan suatu soal untuk dapat membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dan siswa yang kurang (berkemampuan rendah)” (Sundayana, 2012: 11). Adapun untuk menghitung daya pembeda masing- masing butir soal (Rahadi dalam Matin, 2009 : 21) Rumus yang digunakan adalah : 𝐷𝑃 = βˆ‘ 𝑆𝐴 βˆ’ βˆ‘ 𝑆 𝐡 1 2 𝑇 ( 𝑆 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  βˆ’ 𝑆min) Keterangan: DP = Daya Pembeda οƒ₯ SA = Jumlah skor kelompok atas οƒ₯ SB = Jumlah skor kelompok bawah T = Jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah Smaks = Skor tertinggi dari butir soal tersebut Smin = Skor terendah dari butir soal tersebut Dengan kriteria:
  • 13. 42 Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda Nilai DP Interpretasi DP < 0,00 Soal Sangat Jelek 0,00 < DP < 0,20 Soal Jelek 0,20 < DP < 0,40 Soal Cukup 0,40 < DP < 0,70 Soal Baik 0,70 < DP < 1,00 Soal Sangat Baik Hasil perhitungan daya pembeda soal disajikan dalam tabel 3.7 berikut. Adapun data perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran B.4. Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Daya Pembeda No Soal οƒ₯ SA-οƒ₯ SB Smaks Smin 2 1 T(Smaks - Smin) DP Kriteria 1 24 4 0 64 0.375 Cukup 2 28 6 1 80 0.350 Cukup 3 37 7 0 112 0.330 Cukup 4 37 7 0 112 0.330 Cukup 5 41 10 2 128 0.320 Cukup 6 31 5 0 80 0.388 Cukup 7 24 4 0 64 0.375 Cukup 8 20 4 0 64 0.313 Cukup
  • 14. 43 F. Teknik Analisis Data Data hasil tes yang akan dianalisis adalah data pretes dan posttes kreativitas dan pemecahan masalah. Langkah-langkah pengujian yang ditempuh untuk data tersebut adalah sebagai berikut (Sundayana, 2012). 1. Menguji normalitas dari distribusi masing-masing kelompok a. Mencari rata-rata ( X ) b. Mencari deviasi standar (n-1) c. Membuat daftar frekuensi observasi dan frekuensi ekspektasi 1) Menentukan rentang, R= xmax - xmin 2) Menentukan banyak kelas (k) K = 1 + 3,3 log n, n=banyak data 3) Menentukan panjang kelas P = K r dengan r = rentang K = banyak kelas d. Pengujian normalitas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menghitung Chi-kuadrat ( hitung 2  ) οƒ₯ ο€­ ο€½ Ei Eifi 2 2 )( 
  • 15. 44 Keterangan : fi = frekuensi observasi Ei = frekuensi ekspektasi e. Menentukan derajat kebebasan (db) db = k – 3 , k = banyaknya kelas f. Menentukan 2  tabel )( 2 db g. Penentuan normalitas Jika 2  hitung < 2  tabel, maka data berdistribusi normal. 2. Jika salah satu atau kedua datanya tidak berdistribusi normal maka langkah selanjutnya menggunakan statistik non parametrik dengan menggunakan uji Mann Whitney. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif b. Gabungkan data kedua kelompok sampel dan urutkan datanya c. Membuat daftar rank d. Menentukan nilai U U1 = n1n2 + 2 )1( 22 nn – R2 U2 = n1n2 + 2 )1( 11 nn – R1 Catatan: nilai U yang diambil adalah U yang terkecil e. Menentukan nilai tengah kedua kelompok
  • 16. 45 u = 2 1 n1.n2 f. Menentukan deviasi standar gabungan U = 12 )1( 2121  nnnn g. Menentukan Transformasi Z = U UU   h. Pengujian hipotesis - ztabel < zhitung < ztabel , maka Ho diterima. 3. Data Skor Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Untuk melihat kualitas peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa dari kedua kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol) dapat dilihat dari gain. Gain ini dihitung dengan rumus indeks gain dari Meltzer (Barka dalam Wulandari, 2008), yaitu: πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  πΊπ‘Žπ‘–π‘› = π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘ƒπ‘œπ‘ π‘‘π‘’π‘  βˆ’π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘‘π‘’π‘  π‘†π‘€πΌβˆ’π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘‘π‘’π‘  Keterangan : SMI = Skor Maksimum Ideal Adapun untuk kriteria rendah, sedang dan tinggi mengacu pada kriteria Hake (Barka dalam Wulandari, 2008), yaitu sebagai berikut:
  • 17. 46 Tabel 3.8 Kriteria Indeks Gain Indeks Gain Keterangan Indeks Gain < 0,30 Rendah 0,30 < Indeks Gain < 0,70 Sedang Indeks Gain > 0,70 Tinggi Untuk mengetahui kelas mana yang mengalami peningkatan kreativitas yang lebih baik, dilakukan uji perbedaan rata-rata satu pihak terhadap data indeks gain. Langkah-langkah pengujian statistiknya sama seperti halnya pada pengujian statistik terhadap data pretes dan postes. G. Alur Penelitian 1. Tahap Persiapan Untuk melaksanakan penelitian, maka perlu dilakukan berbagai persiapan. Adapun langkah-langkah penelitian adalah sebagai berikut: a. Identifikasi permasalahan dengan melakukan observasi ke sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian. b. Menetapkan pokok bahasan atau materi yang akan digunakan untuk penelitian. c. Berdasarkan identifikasi tersebut, kemudian disusun komponen-komponen pembelajaran yang meliputi bahan ajar, media pembelajaran, alat pembelajaran, evaluasi dan strategi pembelajaran. d. Mengujicoba instrument penelitian yang telah dibuat.
  • 18. 47 e. Menganalisis hasil uji coba dan menarik kesimpulannya. f. Mengurus perizinan. g. Pemilihan sampel penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan ini merupakan suatu proses pengambilan data hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika yang mendapatkan Creative Problem Solving (CPS) dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran Konvensional. Adapun langkah-langkahnya ialah sebagai berikut: a. Memberikan pretes kepada kelas kontrol dan juga kepada kelas eksperimen. b. Melaksanakan pembelajaran di dua kelas tersebut. Untuk kelas kontrol dilakukan pembelajaran biasa yaitu pembelajaran yang rutin dilakukan di sekolah. Sedangkan untuk kelas eksperimen diterapkan pembelajaran dengan model pembelajaran CPS. c. Memberikan postes kepada kedua kelas, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen. 3. Tahap Analisis Data Setelah melakukan penelitian dan mengumpulkan data, maka langkah selanjutnya melakukan analisis data untuk mengetahui perbandingan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran matematika antara yang mendapatkan Creative Problem Solving (CPS) dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran Konvensional. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : a. Mengumpulkan hasil data dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.
  • 19. 48 b. Mengolah dan menganalisis hasil data berupa pretes dan posttes dari kedua kelas 4. Tahap Pembuatan Kesimpulan Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah membuat kesimpulan hasil penelitian berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan Untuk lebih jelasnya, alur penelitian yang penulis lakukan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
  • 20. 49 Bagan 3.1 Diagram Tahapan Prosedur Penelitian Mengidentifikasi Masalah Membuat program pengajaran dan instrumen penelitian Menguji coba program pengajaran dan instrumen penelitian Merevisi program pengajaran dan instrumen penelitian Pre-test Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Kegiatan Pembelajaran dengan Creative Problem Solving (CPS) Kegiatan Pembelajaran dengan pembelajaran Konvensional Pos-test Menganalisis Data Menentukan populasi dan sampel Menarik Kesimpulan