SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
LK 1. 2 Eksplorasi Penyebab Masalah
Nama Mahasiswa: Darius Magun Tukan, S.Pd
Asal Institusi: SMP Negeri 2 Buyasuri
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
No Masalah yang
telah
diidentifikasi
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi
penyebab masalah
1 Numerasi
Penguasaan siswa
terhadap
matematika dasar
(operasi bilangan)
masih sangat
kurang terutama
perkalian dasar (1
- 10).
SUMBER KAJIAN LITERATUR:
JURNAL ILMIAH
1.FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PEMAHAMAN
SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
DI SD 14 SEMPERIUK A
Buyung, Rika Wahyuni,Mariyam
STKIP Singkawang, Singkawang, Indonesia1,2,3 21.
buyung@gmail.com1 , rikawahyuni142@gmail.com2 , mariyam.180488@gmail.com3
Adapun faktor umum yang menyebabkan rendahnya pemahaman siswa pada mata pelajaran
matematika :
1. Siswa Menganggap Pelajaran Matematika Sulit
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sangat berperan penting dalam
perkembangan dunia. Pelajaran matematika merupakan salah satu pelajaran yang kurang disukai
dan dianggap rumit oleh siswa. Pelajaran matematika kurang disukai dan dianggap rumit karena
rendahnya penguasaan atau kemampuan siswa dalam menguasai konsep dasar matematika.
Setelah dianalisis lebih
lanjut penyebab
kemampuan dasar
matematis siswa rendah:
1. Pembelajaran di kelas
masih belum
melibatkan kaeaktifan
peserta didik
2. Peserta didik tidak
diberikan bimbingan
secara khusus untuk
meningkatkan
kemampuan dasar
matematis siswa.
3. Rendahnya disiplin
Belajar siswa
4. Materi yang dipelajari
susah, tidak didesain
dengan baik
sederhana dan mudah
dimengerti
5. Siswa tidak menyukai
cara pengajaran guru,
mungkin karena
metode belum pas
Banyak yang tidak menyukai pelajaran matematika karena pelajaran matematika dianggap
pelajaran yang rumit, sulit, dan banyak rumus yang dihapal.
2. Kurangnya Minat Siswa
Minat adalah suatu rasa ketertarikan seseorang terhadap suatu hal tanpa ada yang menyuruh. Minat
sangat berpengaruh terhadap belajar. Karena bila pelajaran tidak sesuai dengan minat siswa, siswa
tidak akan serius dalam menerima pelajaran tersebut.
3. Kurangnya Konsentrasi Siswa
Konsentrasi belajar merupakan salah satu aspek psikologis yang seringkali tidak mudah untuk
diketahui oleh orang lain selain dari individu yang sedang belajar. Banyak dari siswa SD yang
ketika belajar, ketika Guru sedang menjelaskan materi pelajaran, beberapa siswa tidak
memperhatikan, ada yang melamun, mengantuk, dan mengobrol dengan teman disampingnya.
4. Rendahnya Pemahaman Konsep Siswa.
Pemahaman konsep adalah kemampuan siswa dalam menguasai suatu pelajaran
https://journal.stkipsingkawang.ac.id/index.php/JERR/article/viewFile/3538/pdf#:~:text=Berdasarka
n%20hasil%20penelitian%20terdapat%204,siswa%2C%20serta%20kurangnya%20kedisiplinan%20
siswa.
2.Analisis Kesulitan Siswa Belajar Operasi Hitung
Perkalian pada Pembelajaran Matematika di Kelas IV
Dea Rizka Amalia, Faizal Chan, Muhammad Sholeh
PGSD, FKIP, Universitas Jambi
Email: Deyarizka21@gmail.com , faizal.chan@yahoo.co.id, muhammad95sholeh@unja.ac.id
1. Vaktor Internal kesulitan
a. Kesulitan dalam keterampilan berhitung
Konsep menunjuk pada pemahaman dasar siswa. Dalam penelitian ini, kesulitan memahami
konsep yang dialami siswa yaitu kesulitan pada konsep operasi hitung perkaliann. Kesulitan
tersebut ditunjukkan ketika siswa kesulitan dalam mengerjakan soal. Kondisi tersebut seperti
yang ditemukan dalam penelitian Jamal (2014) tentang analisis kesulitan belajar matematika
dengan kesimpulan bahwa kesulitan siswa pada materi dikarenakan kurangnya pemahaman
siswa dalam memahami konsep dan sering salah menggunakan rumus dalam menyelesaikan
soal.
b. Kesulitan dalam memahami konsep
6. siswa tidak menyukai
mata pelajaran
tertentu
7. kondisi lingkungan
yang kurang
mendukung
Keterampilan menunjuk pada sesuatu yang dilakukan seseorang. Jenis keterampilan
matematika adalah proses dalam menggunakan operasi dalam penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian. Kesulitan dalam operasi hitung dapat terjadi karena siswa
melakukan kesalahan dalam mengoperasikan angka secara tidak benar. Kesalahan
mengoperasikan angka ditemukan peneliti ketika mengerjakan soal materi bangun ruang,
kesalahan tersebut membuat siswa tidak dapat menjawab dengan benar. Sesuai pendapat
Jamaris (2015) bahwa kesulitan yang dialami anak yang kesulitan belajar matematika salah
satunya adalah kelemahan dalam berhitung yang disebabkan salah membaca simbol dan
mengoperasikan angka secara tidak benar.
c. Kesulitan Memecahkan Masalah
Pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep dan keterampilan. Pengembangan indikator
dari pemecahan masalah ditunjukkan dengan siswa tidak melanjutkan pekerjaan dalam
menyelesaikan soal. Hasil analisis kesulitan memecahkan masalah pada soal cerita
menunjukkan bahwa siswa tidak mampu memaknai kalimat pada soal cerita dan tidak
menentukan langkah pemecahan masalah dengan tepat sehingga tidak dapat menyelesaikan
soal dengan benar. Contoh kasus yang ditemukan adalah siswa tidak mengerjakan soal pecahan
sesuai dengan informasi yang ada pada soal dan tidak mengerjakan soal dengan langkah yang
benar. Hal itu diduga karena strategi yang digunakan oleh guru kurang tepat. Penggunaan
strategi yang kurang tepat dan penguasaan yang kurang dalam memaknai bahasa menjadi
kalimat matematika sebagaimana dikatakan Jamaris (2015: 188) bahwa anak yang kesulitan
belajar matematika mempunyai ciri pemahaman bahasa matematika yang kurang. Kurangnya
pemahaman tersebut mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam membuat
hubunganhubungan yang bermakna matematika, seperti yang terjadi dalam memecahkan
masalah hitungan soal yang disajikan dalam bentuk cerita. Berdasarkan teori dan hasil
penelitian ditemukan proposisi bahwa jenis kesulitan belajar matematika yang dialami siswa
adalah kesulitan memahami konsep perbandingan pecahan, kesulitan dalam menghitung pada
bilangan bulat, dan kesulitan memecahkan masalah pada soal cerita.
2. Faktor Eksternal Kesulitan
a. Variasi Mengajar Guru
Hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa guru telah berupaya menggunakan
metode yang bervariasi dalam pembelajaran matematika. Guru tidak hanya menggunakan
metode ceramah dalam pembelajaran. Guru menggabungkan beberapa metode seperti
menggabungkan metode ceramah dengan metode kooperatif. Penggunakan metode yang
dipilih juga telah disesuaikan degan materi yang akan diajarkan seperti menggunakan metode
demonstrasi untuk mengajarkan materi simetri putar. Namun masih ada guru yang dominan
menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran, hal ini diduga dipengaruhi oleh kesiapan
guru sebelum melaksanakan pembelajaran.
b. Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan media kongkret dalam pembelajaran sangatlah penting karena siswa berada dalam
tahap operasional kongret dan belum bisa berpikir secara abstrak (Heruman, 2008). Media
yang digunakan guru adalah media yang sudah disediakan di sekolah, terkadang guru
memanfaatkan lingkungan di sekitar sekolah dan membuat media bersama-sama dengan
siswa. Contoh media yang dibuat bersama siswa adalah balok dan kubus dari kertas yang
digunakan untuk belajar geometri. Pada materi tersebut siswa tidak mengalami kesulitan
karena siswa ikut aktif mempersiapkan media yang digunakan. Dari paparan diatas dapat
disimpulkan pentingnya penggunaan media dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu,
guru hendaknya selalu menambah pengetahuan tentang media pembelajaran inovatif dan
interaktif yang dapat digunakan untuk menambah motivasi siswa serta memudahkan siswa
dalam menerima materi yang diajarkan.
c. Sarana dan Prasarana di Sekolah
Sarana dan prasarana di sekolah telah mendukung pembelajaran matematika. Kondisi
bangunan dapat dikatakan baik karena gedung yang digunakan adalah bangunan permanen
sehingga aman untuk belajar. Ruang kelas yang dilengkapi dengan ventilasi udara
memungkinkan pertukaran udara sehingga kelas tidak pengap sehingga nyaman untuk belajar.
Adanya gambar gambar bangun datar yang tertempel di dinding kelas dapat membsntu
keberlangsungan pembelajaran, tetapi gambar gambar tersebut sudah nampak using. Kondisi
yang kurang mendukung untuk pembelajaran matematika adalah tata letak lapangan yang
dapat dilihat langsung dari kelas yang mengakibatkan siswa kurang berkonsentrasi ketika ada
kelas lain yang sedang olahraga di lapangan. Situasi belajar yang kurang baik seperti itu dapat
memungkinkan pelajaran terhambat (Ahmadi dan Supriyono, 2013).
d. Lingkungan Keluarga
Hubungan yang baik antara orang tua dan siswa perlu dibangun agar orang tua senantiasa
mengerti kebutuhan dan kesulitan yang dialami oleh siswa. Hubungan yang baik dapat
dibangun dengan komunikasi dan meluangkan waktu serta mendampingi siswa dalam belajar.
Selain itu, orang tua perlu berkomunikasi secara teratur dengan guru tentang perkembangan
belajar anaknya disekolah sehingga kesulitan belajar yang dialami siswa dapat diatasi.
https://www.neliti.com/id/publications/444946/analisis-kesulitan-siswa-belajar-operasi-hitung-
perkalian-pada-pembelajaran-mate
WAWANCARA:
1. Sarjono Abdulah, S.Pd
(rekan sejawat Matematika SMP N 2 Buyasuri)
Senin, 20 November 2023
Faktor guru : Paling pertama Metode pembelajaran yang digunakan, belum tepat, sehingga guru
belum maksimal atau kesulitan dalam mentransver pengetahuan. Tentunya ini sangat menuntut
kemampuan guru harus perlu ditingkatkan agar lebih profesional sebagai seorang guru.
Faktor suswa : Pemahaman bahasa oleh siswa yang masih kurang, kelemahan dalam berhitung
Selain faktor intern sekolah, ada beberapa faktor eksternal yakni perhatian orang tua masih kurang
terhadap pendidikan anak – anak. Lingkungan pergaulan anak juga perlu diperhatikan. Dan yang
terakhir tentunya didukung juga dengan sarana prasarana.
2. Maria Florentina Bunga, S.Pd
(rekan sejawat Matematika SMP N 2 Buyasuri)
Senin, 20 November 2023
Peserta didik tidak diberikan bimbingan secara khusus untuk meningkatkan
kemampuan dasar matematis siswa. Rendahnya disiplin Belajar siswa, Materi yang
dipelajari susah, tidak didesain dengan baik sederhana dan mudah dimengerti, Siswa
tidak menyukai cara pengajaran guru, mungkin karena metode belum pas, siswa tidak
menyukai mata pelajaran tertentu, kondisi lingkungan yang kurang mendukung
2 Belum maksimal
pemanfaatan alat
alat teknologi
(smartphone dan
komputer) dalam
pembelajaran
SUMBER KAJIAN LITERATUR:
JURNAL ILMIAH:
1. PROBLEMATIKA GURU DALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
DAN IMPLIKASINYA DI SEKOLAH DASAR
Setelah dilakukan analisis
terhadap kajian literatur dan
wawancara, penyebab Guru
masih belum
mengoptimalkan
pemanfaatan teknologi
oleh siswa dan
guru.
Sutria Ningsih1
, Eko Kuntarto2
, Agung Rimba Kurniawan3
123Universitas Jambi, Muara Bulian,
Jambi, Indonesia Ningsihsutria16@gmail.com,Abieko28@gmail.com,agung.rimba@unja.ac.id
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, jenis penelitian studi kasus, tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui masalah/kendala yang dihadapi guru dalam menggunakan (TIK). Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) merupakan suatu alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi yang
berkaitan dengan pemeliharaan, pengelolaan dan transmisi informasi. adapun jenis Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) yang menjadi fokus penelitian antara lain : komputer/laptop dan
proyektor LCD. di era globalisasi seperti sekarang ini guru di tuntut untuk dapat menggunakan TIK
dalam proses pembelajaran untuk menambah wawasan serta dapat membatu guru dalam menambah
bahan terbuka. dengan adanya penggunaan TIK dalam proses pembelajaran, data data hasil penelitian
dapat menyimpulkan permasalahan/kendala yang terjadi dalam penggunaan TIK di sekolah dasar
seperti:
a. menguras waktu,
b. terbatasnya jumlah infokus,
c. siswa kurang fokus terhadap materi,
d. tidak tersedianya jaringan internet dan
e. tidak tersedianya layar infokus
https://www.researchgate.net/publication/341138202_PROBLEMATIKA_GURU_DALAM_MEN
GGUNAKAN_TEKNOLOGI_INFORMASI_DAN_KOMUNIKASI_TIK_DAN_IMPLIKASINYA
_DI_SEKOLAH_DASAR
2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN TIK OLEH GURU
Sri Lestari(1*)
(1) Balai Pengembangan Media Televisi Pendidikan Sidoarjo
Tidak semua guru memanfaatkan TIK dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran meskipun
mereka telah memahami bahwa strategi pembelajaran seperti itu sangat mendukung atau membantu
tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran. Kendala pemanfaatan TIK oleh guru
adalah :
a. tidak ada akses, tidak adaanya sarana ICT,
b. pembelajaran tidak mengintegrasikan ICT,
c. guru tidak memiliki pengetahuan tentang ICT,
d. tidak adanya kurangnya kemauan guru untuk memanfaatkan ICT.
informasi (TIK) dalam
pembelajaran adalah :
1. kemampuan dasar guru
dalam bidang TIK yang
memang masih rendah.
2. ketersediaan fasilitas
TIK yang masih belum
memadahi.
3. Sekolah tidak
mengharuskan guru
menggunakan TIK
dalam proses
pembelajaran. Sehingga
guru kurang terangsang
untuk lebih
mengembangkan diri.
4. Keterbatasan waktu
yang digunakan untuk
mempersiapkan media
TIK di dalam
pembelajaran.
5. Anggapan guru yang
menganggap bahwa
materi yang ada dibuku
sudah cukup untuk
mengajarkan siswa
dengan baik sehingga
tidak diperlukan media
TIK.
6. Kenyamanan guru
dalam menggunakan
metode belajar
konvensional, yang
https://jurnalkwangsan.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalkwangsan/article/view/29#:~:text=Kendala
%20pemanfaatan%20TIK%20oleh%20guru,TIK%20adalah%3A%20dilakukan%20sosialisasi%20y
ang
WAWANCARA :
1. Veronika Barbara Soge, S.Pd, Gr
(WakaKur SMP Negeri 2 Buyasuri Kabupaten Lembata)
Senin, 20 November 2023
Belum maksimalnya pemanfaatan alat - alat teknologi (smartphone dan komputer disebabkan oleh
kurangnya sumber daya guru tuk memanfaatkan fitur - fitur pembelajaran yg tersedia pada
smartphone dan komputer. Tidak semua siswa memiliki smartphone dan jaringan internet yang
tidak merata (keterbatasan jaringan internet di setiap desa). Jumlah komputer di sekolah tidak
berbanding dengan jumlah siswa setiap kelas. Ketersediaan proyektor serta alat-alat pendukung
tercapainya pembelajaran berbasis teknologi yang tidak sebanding dengan jumlah rombongan
belajar
2. Ana Gelole Namang, S.Pd
(Guru Baahasa Indonesia SMP 3 Omesuri Kabupaten Lembata)
Senin, 20 November 2023
Kegiatan pembelajaran di Sekolah tidak menggunakan media pembelajaran sprti LCD karena
ketersediaan LCD terbatas, hanya 1 buah, selain itu saya belum terlalu mahir dalam
mengoperasikan power point. Sedangkan untuk menggunakan media smartphone atau android
kendalanya yakni belum tau apa yang harus dilakukan, belum ada pengalaman, lalu
tidak ada sinyal (jaringan internet).
dianggap lebih mudah
dan tidak menyulitkan.
7. Tidak adanya kegiatan
pelatihan-pelatihan bagi
guru untuk
meningkatkan
kemampuan guru dalam
bidang TI

More Related Content

Similar to LK 1. 2 Darius Magun Tukan, S.Pd.docx

Best practice matematika SMA
Best practice matematika SMABest practice matematika SMA
Best practice matematika SMAzaskya laksmitha
 
PTK Media Dakon dari Eka Rianti
PTK Media Dakon dari Eka RiantiPTK Media Dakon dari Eka Rianti
PTK Media Dakon dari Eka RiantiNi Ekarianti
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah_Kusniati.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah_Kusniati.docxLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah_Kusniati.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah_Kusniati.docxKusniati1
 
HBEF 2503 PROPOSAL KAJIAN TINDAKAN
HBEF 2503 PROPOSAL KAJIAN TINDAKANHBEF 2503 PROPOSAL KAJIAN TINDAKAN
HBEF 2503 PROPOSAL KAJIAN TINDAKANTeacher Nasrah
 
LK 1.2 EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH FINAL.pdf
LK 1.2 EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH FINAL.pdfLK 1.2 EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH FINAL.pdf
LK 1.2 EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH FINAL.pdfriama11
 
LK. 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaika...
LK. 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaika...LK. 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaika...
LK. 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaika...mariaimachulata
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah -Darma Aswita- - Copy-1.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah -Darma Aswita- - Copy-1.pdfLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah -Darma Aswita- - Copy-1.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah -Darma Aswita- - Copy-1.pdfMarniMarni33
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah SIklus 2.pdf
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah SIklus 2.pdfLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah SIklus 2.pdf
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah SIklus 2.pdfAbiHasan9
 
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Mohamad Ridwan
 
Bab I, II, III Poposal
Bab I, II, III PoposalBab I, II, III Poposal
Bab I, II, III Poposalmumukholisah
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatifContoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatifAndy Saiful Musthofa
 

Similar to LK 1. 2 Darius Magun Tukan, S.Pd.docx (20)

Best practice matematika SMA
Best practice matematika SMABest practice matematika SMA
Best practice matematika SMA
 
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghariTugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
PTK Media Dakon dari Eka Rianti
PTK Media Dakon dari Eka RiantiPTK Media Dakon dari Eka Rianti
PTK Media Dakon dari Eka Rianti
 
Bab i bilangan bulat
Bab i bilangan bulatBab i bilangan bulat
Bab i bilangan bulat
 
Bab i.3 doc
Bab i.3 docBab i.3 doc
Bab i.3 doc
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah_Kusniati.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah_Kusniati.docxLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah_Kusniati.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah_Kusniati.docx
 
Proposal baru
Proposal baruProposal baru
Proposal baru
 
HBEF 2503 PROPOSAL KAJIAN TINDAKAN
HBEF 2503 PROPOSAL KAJIAN TINDAKANHBEF 2503 PROPOSAL KAJIAN TINDAKAN
HBEF 2503 PROPOSAL KAJIAN TINDAKAN
 
Karil Muhamad Syahril
Karil Muhamad SyahrilKaril Muhamad Syahril
Karil Muhamad Syahril
 
LK 1.2 EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH FINAL.pdf
LK 1.2 EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH FINAL.pdfLK 1.2 EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH FINAL.pdf
LK 1.2 EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH FINAL.pdf
 
LK. 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaika...
LK. 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaika...LK. 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaika...
LK. 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaika...
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah -Darma Aswita- - Copy-1.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah -Darma Aswita- - Copy-1.pdfLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah -Darma Aswita- - Copy-1.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah -Darma Aswita- - Copy-1.pdf
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah SIklus 2.pdf
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah SIklus 2.pdfLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah SIklus 2.pdf
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah SIklus 2.pdf
 
Skripsi New
Skripsi NewSkripsi New
Skripsi New
 
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
 
TUGAS 2.1 (1).docx
TUGAS 2.1 (1).docxTUGAS 2.1 (1).docx
TUGAS 2.1 (1).docx
 
Desain judul ptk
Desain judul ptkDesain judul ptk
Desain judul ptk
 
Bab I, II, III Poposal
Bab I, II, III PoposalBab I, II, III Poposal
Bab I, II, III Poposal
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatifContoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 

LK 1. 2 Darius Magun Tukan, S.Pd.docx

  • 1. LK 1. 2 Eksplorasi Penyebab Masalah Nama Mahasiswa: Darius Magun Tukan, S.Pd Asal Institusi: SMP Negeri 2 Buyasuri Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah No Masalah yang telah diidentifikasi Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah 1 Numerasi Penguasaan siswa terhadap matematika dasar (operasi bilangan) masih sangat kurang terutama perkalian dasar (1 - 10). SUMBER KAJIAN LITERATUR: JURNAL ILMIAH 1.FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SD 14 SEMPERIUK A Buyung, Rika Wahyuni,Mariyam STKIP Singkawang, Singkawang, Indonesia1,2,3 21. buyung@gmail.com1 , rikawahyuni142@gmail.com2 , mariyam.180488@gmail.com3 Adapun faktor umum yang menyebabkan rendahnya pemahaman siswa pada mata pelajaran matematika : 1. Siswa Menganggap Pelajaran Matematika Sulit Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sangat berperan penting dalam perkembangan dunia. Pelajaran matematika merupakan salah satu pelajaran yang kurang disukai dan dianggap rumit oleh siswa. Pelajaran matematika kurang disukai dan dianggap rumit karena rendahnya penguasaan atau kemampuan siswa dalam menguasai konsep dasar matematika. Setelah dianalisis lebih lanjut penyebab kemampuan dasar matematis siswa rendah: 1. Pembelajaran di kelas masih belum melibatkan kaeaktifan peserta didik 2. Peserta didik tidak diberikan bimbingan secara khusus untuk meningkatkan kemampuan dasar matematis siswa. 3. Rendahnya disiplin Belajar siswa 4. Materi yang dipelajari susah, tidak didesain dengan baik sederhana dan mudah dimengerti 5. Siswa tidak menyukai cara pengajaran guru, mungkin karena metode belum pas
  • 2. Banyak yang tidak menyukai pelajaran matematika karena pelajaran matematika dianggap pelajaran yang rumit, sulit, dan banyak rumus yang dihapal. 2. Kurangnya Minat Siswa Minat adalah suatu rasa ketertarikan seseorang terhadap suatu hal tanpa ada yang menyuruh. Minat sangat berpengaruh terhadap belajar. Karena bila pelajaran tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan serius dalam menerima pelajaran tersebut. 3. Kurangnya Konsentrasi Siswa Konsentrasi belajar merupakan salah satu aspek psikologis yang seringkali tidak mudah untuk diketahui oleh orang lain selain dari individu yang sedang belajar. Banyak dari siswa SD yang ketika belajar, ketika Guru sedang menjelaskan materi pelajaran, beberapa siswa tidak memperhatikan, ada yang melamun, mengantuk, dan mengobrol dengan teman disampingnya. 4. Rendahnya Pemahaman Konsep Siswa. Pemahaman konsep adalah kemampuan siswa dalam menguasai suatu pelajaran https://journal.stkipsingkawang.ac.id/index.php/JERR/article/viewFile/3538/pdf#:~:text=Berdasarka n%20hasil%20penelitian%20terdapat%204,siswa%2C%20serta%20kurangnya%20kedisiplinan%20 siswa. 2.Analisis Kesulitan Siswa Belajar Operasi Hitung Perkalian pada Pembelajaran Matematika di Kelas IV Dea Rizka Amalia, Faizal Chan, Muhammad Sholeh PGSD, FKIP, Universitas Jambi Email: Deyarizka21@gmail.com , faizal.chan@yahoo.co.id, muhammad95sholeh@unja.ac.id 1. Vaktor Internal kesulitan a. Kesulitan dalam keterampilan berhitung Konsep menunjuk pada pemahaman dasar siswa. Dalam penelitian ini, kesulitan memahami konsep yang dialami siswa yaitu kesulitan pada konsep operasi hitung perkaliann. Kesulitan tersebut ditunjukkan ketika siswa kesulitan dalam mengerjakan soal. Kondisi tersebut seperti yang ditemukan dalam penelitian Jamal (2014) tentang analisis kesulitan belajar matematika dengan kesimpulan bahwa kesulitan siswa pada materi dikarenakan kurangnya pemahaman siswa dalam memahami konsep dan sering salah menggunakan rumus dalam menyelesaikan soal. b. Kesulitan dalam memahami konsep 6. siswa tidak menyukai mata pelajaran tertentu 7. kondisi lingkungan yang kurang mendukung
  • 3. Keterampilan menunjuk pada sesuatu yang dilakukan seseorang. Jenis keterampilan matematika adalah proses dalam menggunakan operasi dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Kesulitan dalam operasi hitung dapat terjadi karena siswa melakukan kesalahan dalam mengoperasikan angka secara tidak benar. Kesalahan mengoperasikan angka ditemukan peneliti ketika mengerjakan soal materi bangun ruang, kesalahan tersebut membuat siswa tidak dapat menjawab dengan benar. Sesuai pendapat Jamaris (2015) bahwa kesulitan yang dialami anak yang kesulitan belajar matematika salah satunya adalah kelemahan dalam berhitung yang disebabkan salah membaca simbol dan mengoperasikan angka secara tidak benar. c. Kesulitan Memecahkan Masalah Pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep dan keterampilan. Pengembangan indikator dari pemecahan masalah ditunjukkan dengan siswa tidak melanjutkan pekerjaan dalam menyelesaikan soal. Hasil analisis kesulitan memecahkan masalah pada soal cerita menunjukkan bahwa siswa tidak mampu memaknai kalimat pada soal cerita dan tidak menentukan langkah pemecahan masalah dengan tepat sehingga tidak dapat menyelesaikan soal dengan benar. Contoh kasus yang ditemukan adalah siswa tidak mengerjakan soal pecahan sesuai dengan informasi yang ada pada soal dan tidak mengerjakan soal dengan langkah yang benar. Hal itu diduga karena strategi yang digunakan oleh guru kurang tepat. Penggunaan strategi yang kurang tepat dan penguasaan yang kurang dalam memaknai bahasa menjadi kalimat matematika sebagaimana dikatakan Jamaris (2015: 188) bahwa anak yang kesulitan belajar matematika mempunyai ciri pemahaman bahasa matematika yang kurang. Kurangnya pemahaman tersebut mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam membuat hubunganhubungan yang bermakna matematika, seperti yang terjadi dalam memecahkan masalah hitungan soal yang disajikan dalam bentuk cerita. Berdasarkan teori dan hasil penelitian ditemukan proposisi bahwa jenis kesulitan belajar matematika yang dialami siswa adalah kesulitan memahami konsep perbandingan pecahan, kesulitan dalam menghitung pada bilangan bulat, dan kesulitan memecahkan masalah pada soal cerita. 2. Faktor Eksternal Kesulitan a. Variasi Mengajar Guru Hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa guru telah berupaya menggunakan metode yang bervariasi dalam pembelajaran matematika. Guru tidak hanya menggunakan
  • 4. metode ceramah dalam pembelajaran. Guru menggabungkan beberapa metode seperti menggabungkan metode ceramah dengan metode kooperatif. Penggunakan metode yang dipilih juga telah disesuaikan degan materi yang akan diajarkan seperti menggunakan metode demonstrasi untuk mengajarkan materi simetri putar. Namun masih ada guru yang dominan menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran, hal ini diduga dipengaruhi oleh kesiapan guru sebelum melaksanakan pembelajaran. b. Penggunaan Media Pembelajaran Penggunaan media kongkret dalam pembelajaran sangatlah penting karena siswa berada dalam tahap operasional kongret dan belum bisa berpikir secara abstrak (Heruman, 2008). Media yang digunakan guru adalah media yang sudah disediakan di sekolah, terkadang guru memanfaatkan lingkungan di sekitar sekolah dan membuat media bersama-sama dengan siswa. Contoh media yang dibuat bersama siswa adalah balok dan kubus dari kertas yang digunakan untuk belajar geometri. Pada materi tersebut siswa tidak mengalami kesulitan karena siswa ikut aktif mempersiapkan media yang digunakan. Dari paparan diatas dapat disimpulkan pentingnya penggunaan media dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu, guru hendaknya selalu menambah pengetahuan tentang media pembelajaran inovatif dan interaktif yang dapat digunakan untuk menambah motivasi siswa serta memudahkan siswa dalam menerima materi yang diajarkan. c. Sarana dan Prasarana di Sekolah Sarana dan prasarana di sekolah telah mendukung pembelajaran matematika. Kondisi bangunan dapat dikatakan baik karena gedung yang digunakan adalah bangunan permanen sehingga aman untuk belajar. Ruang kelas yang dilengkapi dengan ventilasi udara memungkinkan pertukaran udara sehingga kelas tidak pengap sehingga nyaman untuk belajar. Adanya gambar gambar bangun datar yang tertempel di dinding kelas dapat membsntu keberlangsungan pembelajaran, tetapi gambar gambar tersebut sudah nampak using. Kondisi yang kurang mendukung untuk pembelajaran matematika adalah tata letak lapangan yang dapat dilihat langsung dari kelas yang mengakibatkan siswa kurang berkonsentrasi ketika ada kelas lain yang sedang olahraga di lapangan. Situasi belajar yang kurang baik seperti itu dapat memungkinkan pelajaran terhambat (Ahmadi dan Supriyono, 2013). d. Lingkungan Keluarga Hubungan yang baik antara orang tua dan siswa perlu dibangun agar orang tua senantiasa mengerti kebutuhan dan kesulitan yang dialami oleh siswa. Hubungan yang baik dapat
  • 5. dibangun dengan komunikasi dan meluangkan waktu serta mendampingi siswa dalam belajar. Selain itu, orang tua perlu berkomunikasi secara teratur dengan guru tentang perkembangan belajar anaknya disekolah sehingga kesulitan belajar yang dialami siswa dapat diatasi. https://www.neliti.com/id/publications/444946/analisis-kesulitan-siswa-belajar-operasi-hitung- perkalian-pada-pembelajaran-mate WAWANCARA: 1. Sarjono Abdulah, S.Pd (rekan sejawat Matematika SMP N 2 Buyasuri) Senin, 20 November 2023 Faktor guru : Paling pertama Metode pembelajaran yang digunakan, belum tepat, sehingga guru belum maksimal atau kesulitan dalam mentransver pengetahuan. Tentunya ini sangat menuntut kemampuan guru harus perlu ditingkatkan agar lebih profesional sebagai seorang guru. Faktor suswa : Pemahaman bahasa oleh siswa yang masih kurang, kelemahan dalam berhitung Selain faktor intern sekolah, ada beberapa faktor eksternal yakni perhatian orang tua masih kurang terhadap pendidikan anak – anak. Lingkungan pergaulan anak juga perlu diperhatikan. Dan yang terakhir tentunya didukung juga dengan sarana prasarana. 2. Maria Florentina Bunga, S.Pd (rekan sejawat Matematika SMP N 2 Buyasuri) Senin, 20 November 2023 Peserta didik tidak diberikan bimbingan secara khusus untuk meningkatkan kemampuan dasar matematis siswa. Rendahnya disiplin Belajar siswa, Materi yang dipelajari susah, tidak didesain dengan baik sederhana dan mudah dimengerti, Siswa tidak menyukai cara pengajaran guru, mungkin karena metode belum pas, siswa tidak menyukai mata pelajaran tertentu, kondisi lingkungan yang kurang mendukung 2 Belum maksimal pemanfaatan alat alat teknologi (smartphone dan komputer) dalam pembelajaran SUMBER KAJIAN LITERATUR: JURNAL ILMIAH: 1. PROBLEMATIKA GURU DALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DAN IMPLIKASINYA DI SEKOLAH DASAR Setelah dilakukan analisis terhadap kajian literatur dan wawancara, penyebab Guru masih belum mengoptimalkan pemanfaatan teknologi
  • 6. oleh siswa dan guru. Sutria Ningsih1 , Eko Kuntarto2 , Agung Rimba Kurniawan3 123Universitas Jambi, Muara Bulian, Jambi, Indonesia Ningsihsutria16@gmail.com,Abieko28@gmail.com,agung.rimba@unja.ac.id Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, jenis penelitian studi kasus, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui masalah/kendala yang dihadapi guru dalam menggunakan (TIK). Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan suatu alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi yang berkaitan dengan pemeliharaan, pengelolaan dan transmisi informasi. adapun jenis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang menjadi fokus penelitian antara lain : komputer/laptop dan proyektor LCD. di era globalisasi seperti sekarang ini guru di tuntut untuk dapat menggunakan TIK dalam proses pembelajaran untuk menambah wawasan serta dapat membatu guru dalam menambah bahan terbuka. dengan adanya penggunaan TIK dalam proses pembelajaran, data data hasil penelitian dapat menyimpulkan permasalahan/kendala yang terjadi dalam penggunaan TIK di sekolah dasar seperti: a. menguras waktu, b. terbatasnya jumlah infokus, c. siswa kurang fokus terhadap materi, d. tidak tersedianya jaringan internet dan e. tidak tersedianya layar infokus https://www.researchgate.net/publication/341138202_PROBLEMATIKA_GURU_DALAM_MEN GGUNAKAN_TEKNOLOGI_INFORMASI_DAN_KOMUNIKASI_TIK_DAN_IMPLIKASINYA _DI_SEKOLAH_DASAR 2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN TIK OLEH GURU Sri Lestari(1*) (1) Balai Pengembangan Media Televisi Pendidikan Sidoarjo Tidak semua guru memanfaatkan TIK dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran meskipun mereka telah memahami bahwa strategi pembelajaran seperti itu sangat mendukung atau membantu tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran. Kendala pemanfaatan TIK oleh guru adalah : a. tidak ada akses, tidak adaanya sarana ICT, b. pembelajaran tidak mengintegrasikan ICT, c. guru tidak memiliki pengetahuan tentang ICT, d. tidak adanya kurangnya kemauan guru untuk memanfaatkan ICT. informasi (TIK) dalam pembelajaran adalah : 1. kemampuan dasar guru dalam bidang TIK yang memang masih rendah. 2. ketersediaan fasilitas TIK yang masih belum memadahi. 3. Sekolah tidak mengharuskan guru menggunakan TIK dalam proses pembelajaran. Sehingga guru kurang terangsang untuk lebih mengembangkan diri. 4. Keterbatasan waktu yang digunakan untuk mempersiapkan media TIK di dalam pembelajaran. 5. Anggapan guru yang menganggap bahwa materi yang ada dibuku sudah cukup untuk mengajarkan siswa dengan baik sehingga tidak diperlukan media TIK. 6. Kenyamanan guru dalam menggunakan metode belajar konvensional, yang
  • 7. https://jurnalkwangsan.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalkwangsan/article/view/29#:~:text=Kendala %20pemanfaatan%20TIK%20oleh%20guru,TIK%20adalah%3A%20dilakukan%20sosialisasi%20y ang WAWANCARA : 1. Veronika Barbara Soge, S.Pd, Gr (WakaKur SMP Negeri 2 Buyasuri Kabupaten Lembata) Senin, 20 November 2023 Belum maksimalnya pemanfaatan alat - alat teknologi (smartphone dan komputer disebabkan oleh kurangnya sumber daya guru tuk memanfaatkan fitur - fitur pembelajaran yg tersedia pada smartphone dan komputer. Tidak semua siswa memiliki smartphone dan jaringan internet yang tidak merata (keterbatasan jaringan internet di setiap desa). Jumlah komputer di sekolah tidak berbanding dengan jumlah siswa setiap kelas. Ketersediaan proyektor serta alat-alat pendukung tercapainya pembelajaran berbasis teknologi yang tidak sebanding dengan jumlah rombongan belajar 2. Ana Gelole Namang, S.Pd (Guru Baahasa Indonesia SMP 3 Omesuri Kabupaten Lembata) Senin, 20 November 2023 Kegiatan pembelajaran di Sekolah tidak menggunakan media pembelajaran sprti LCD karena ketersediaan LCD terbatas, hanya 1 buah, selain itu saya belum terlalu mahir dalam mengoperasikan power point. Sedangkan untuk menggunakan media smartphone atau android kendalanya yakni belum tau apa yang harus dilakukan, belum ada pengalaman, lalu tidak ada sinyal (jaringan internet). dianggap lebih mudah dan tidak menyulitkan. 7. Tidak adanya kegiatan pelatihan-pelatihan bagi guru untuk meningkatkan kemampuan guru dalam bidang TI