Penyebab utama rendahnya kemampuan dasar matematika siswa adalah kurangnya pembelajaran aktif di kelas, tidak adanya bimbingan khusus untuk meningkatkan kemampuan dasar, dan rendahnya disiplin belajar siswa. Selain itu, penggunaan teknologi dalam pembelajaran masih belum optimal karena keterbatasan perangkat dan keterampilan guru dalam menggunakannya.
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
LK 1. 2 Darius Magun Tukan, S.Pd.docx
1. LK 1. 2 Eksplorasi Penyebab Masalah
Nama Mahasiswa: Darius Magun Tukan, S.Pd
Asal Institusi: SMP Negeri 2 Buyasuri
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
No Masalah yang
telah
diidentifikasi
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi
penyebab masalah
1 Numerasi
Penguasaan siswa
terhadap
matematika dasar
(operasi bilangan)
masih sangat
kurang terutama
perkalian dasar (1
- 10).
SUMBER KAJIAN LITERATUR:
JURNAL ILMIAH
1.FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PEMAHAMAN
SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
DI SD 14 SEMPERIUK A
Buyung, Rika Wahyuni,Mariyam
STKIP Singkawang, Singkawang, Indonesia1,2,3 21.
buyung@gmail.com1 , rikawahyuni142@gmail.com2 , mariyam.180488@gmail.com3
Adapun faktor umum yang menyebabkan rendahnya pemahaman siswa pada mata pelajaran
matematika :
1. Siswa Menganggap Pelajaran Matematika Sulit
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sangat berperan penting dalam
perkembangan dunia. Pelajaran matematika merupakan salah satu pelajaran yang kurang disukai
dan dianggap rumit oleh siswa. Pelajaran matematika kurang disukai dan dianggap rumit karena
rendahnya penguasaan atau kemampuan siswa dalam menguasai konsep dasar matematika.
Setelah dianalisis lebih
lanjut penyebab
kemampuan dasar
matematis siswa rendah:
1. Pembelajaran di kelas
masih belum
melibatkan kaeaktifan
peserta didik
2. Peserta didik tidak
diberikan bimbingan
secara khusus untuk
meningkatkan
kemampuan dasar
matematis siswa.
3. Rendahnya disiplin
Belajar siswa
4. Materi yang dipelajari
susah, tidak didesain
dengan baik
sederhana dan mudah
dimengerti
5. Siswa tidak menyukai
cara pengajaran guru,
mungkin karena
metode belum pas
2. Banyak yang tidak menyukai pelajaran matematika karena pelajaran matematika dianggap
pelajaran yang rumit, sulit, dan banyak rumus yang dihapal.
2. Kurangnya Minat Siswa
Minat adalah suatu rasa ketertarikan seseorang terhadap suatu hal tanpa ada yang menyuruh. Minat
sangat berpengaruh terhadap belajar. Karena bila pelajaran tidak sesuai dengan minat siswa, siswa
tidak akan serius dalam menerima pelajaran tersebut.
3. Kurangnya Konsentrasi Siswa
Konsentrasi belajar merupakan salah satu aspek psikologis yang seringkali tidak mudah untuk
diketahui oleh orang lain selain dari individu yang sedang belajar. Banyak dari siswa SD yang
ketika belajar, ketika Guru sedang menjelaskan materi pelajaran, beberapa siswa tidak
memperhatikan, ada yang melamun, mengantuk, dan mengobrol dengan teman disampingnya.
4. Rendahnya Pemahaman Konsep Siswa.
Pemahaman konsep adalah kemampuan siswa dalam menguasai suatu pelajaran
https://journal.stkipsingkawang.ac.id/index.php/JERR/article/viewFile/3538/pdf#:~:text=Berdasarka
n%20hasil%20penelitian%20terdapat%204,siswa%2C%20serta%20kurangnya%20kedisiplinan%20
siswa.
2.Analisis Kesulitan Siswa Belajar Operasi Hitung
Perkalian pada Pembelajaran Matematika di Kelas IV
Dea Rizka Amalia, Faizal Chan, Muhammad Sholeh
PGSD, FKIP, Universitas Jambi
Email: Deyarizka21@gmail.com , faizal.chan@yahoo.co.id, muhammad95sholeh@unja.ac.id
1. Vaktor Internal kesulitan
a. Kesulitan dalam keterampilan berhitung
Konsep menunjuk pada pemahaman dasar siswa. Dalam penelitian ini, kesulitan memahami
konsep yang dialami siswa yaitu kesulitan pada konsep operasi hitung perkaliann. Kesulitan
tersebut ditunjukkan ketika siswa kesulitan dalam mengerjakan soal. Kondisi tersebut seperti
yang ditemukan dalam penelitian Jamal (2014) tentang analisis kesulitan belajar matematika
dengan kesimpulan bahwa kesulitan siswa pada materi dikarenakan kurangnya pemahaman
siswa dalam memahami konsep dan sering salah menggunakan rumus dalam menyelesaikan
soal.
b. Kesulitan dalam memahami konsep
6. siswa tidak menyukai
mata pelajaran
tertentu
7. kondisi lingkungan
yang kurang
mendukung
3. Keterampilan menunjuk pada sesuatu yang dilakukan seseorang. Jenis keterampilan
matematika adalah proses dalam menggunakan operasi dalam penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian. Kesulitan dalam operasi hitung dapat terjadi karena siswa
melakukan kesalahan dalam mengoperasikan angka secara tidak benar. Kesalahan
mengoperasikan angka ditemukan peneliti ketika mengerjakan soal materi bangun ruang,
kesalahan tersebut membuat siswa tidak dapat menjawab dengan benar. Sesuai pendapat
Jamaris (2015) bahwa kesulitan yang dialami anak yang kesulitan belajar matematika salah
satunya adalah kelemahan dalam berhitung yang disebabkan salah membaca simbol dan
mengoperasikan angka secara tidak benar.
c. Kesulitan Memecahkan Masalah
Pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep dan keterampilan. Pengembangan indikator
dari pemecahan masalah ditunjukkan dengan siswa tidak melanjutkan pekerjaan dalam
menyelesaikan soal. Hasil analisis kesulitan memecahkan masalah pada soal cerita
menunjukkan bahwa siswa tidak mampu memaknai kalimat pada soal cerita dan tidak
menentukan langkah pemecahan masalah dengan tepat sehingga tidak dapat menyelesaikan
soal dengan benar. Contoh kasus yang ditemukan adalah siswa tidak mengerjakan soal pecahan
sesuai dengan informasi yang ada pada soal dan tidak mengerjakan soal dengan langkah yang
benar. Hal itu diduga karena strategi yang digunakan oleh guru kurang tepat. Penggunaan
strategi yang kurang tepat dan penguasaan yang kurang dalam memaknai bahasa menjadi
kalimat matematika sebagaimana dikatakan Jamaris (2015: 188) bahwa anak yang kesulitan
belajar matematika mempunyai ciri pemahaman bahasa matematika yang kurang. Kurangnya
pemahaman tersebut mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam membuat
hubunganhubungan yang bermakna matematika, seperti yang terjadi dalam memecahkan
masalah hitungan soal yang disajikan dalam bentuk cerita. Berdasarkan teori dan hasil
penelitian ditemukan proposisi bahwa jenis kesulitan belajar matematika yang dialami siswa
adalah kesulitan memahami konsep perbandingan pecahan, kesulitan dalam menghitung pada
bilangan bulat, dan kesulitan memecahkan masalah pada soal cerita.
2. Faktor Eksternal Kesulitan
a. Variasi Mengajar Guru
Hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa guru telah berupaya menggunakan
metode yang bervariasi dalam pembelajaran matematika. Guru tidak hanya menggunakan
4. metode ceramah dalam pembelajaran. Guru menggabungkan beberapa metode seperti
menggabungkan metode ceramah dengan metode kooperatif. Penggunakan metode yang
dipilih juga telah disesuaikan degan materi yang akan diajarkan seperti menggunakan metode
demonstrasi untuk mengajarkan materi simetri putar. Namun masih ada guru yang dominan
menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran, hal ini diduga dipengaruhi oleh kesiapan
guru sebelum melaksanakan pembelajaran.
b. Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan media kongkret dalam pembelajaran sangatlah penting karena siswa berada dalam
tahap operasional kongret dan belum bisa berpikir secara abstrak (Heruman, 2008). Media
yang digunakan guru adalah media yang sudah disediakan di sekolah, terkadang guru
memanfaatkan lingkungan di sekitar sekolah dan membuat media bersama-sama dengan
siswa. Contoh media yang dibuat bersama siswa adalah balok dan kubus dari kertas yang
digunakan untuk belajar geometri. Pada materi tersebut siswa tidak mengalami kesulitan
karena siswa ikut aktif mempersiapkan media yang digunakan. Dari paparan diatas dapat
disimpulkan pentingnya penggunaan media dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu,
guru hendaknya selalu menambah pengetahuan tentang media pembelajaran inovatif dan
interaktif yang dapat digunakan untuk menambah motivasi siswa serta memudahkan siswa
dalam menerima materi yang diajarkan.
c. Sarana dan Prasarana di Sekolah
Sarana dan prasarana di sekolah telah mendukung pembelajaran matematika. Kondisi
bangunan dapat dikatakan baik karena gedung yang digunakan adalah bangunan permanen
sehingga aman untuk belajar. Ruang kelas yang dilengkapi dengan ventilasi udara
memungkinkan pertukaran udara sehingga kelas tidak pengap sehingga nyaman untuk belajar.
Adanya gambar gambar bangun datar yang tertempel di dinding kelas dapat membsntu
keberlangsungan pembelajaran, tetapi gambar gambar tersebut sudah nampak using. Kondisi
yang kurang mendukung untuk pembelajaran matematika adalah tata letak lapangan yang
dapat dilihat langsung dari kelas yang mengakibatkan siswa kurang berkonsentrasi ketika ada
kelas lain yang sedang olahraga di lapangan. Situasi belajar yang kurang baik seperti itu dapat
memungkinkan pelajaran terhambat (Ahmadi dan Supriyono, 2013).
d. Lingkungan Keluarga
Hubungan yang baik antara orang tua dan siswa perlu dibangun agar orang tua senantiasa
mengerti kebutuhan dan kesulitan yang dialami oleh siswa. Hubungan yang baik dapat
5. dibangun dengan komunikasi dan meluangkan waktu serta mendampingi siswa dalam belajar.
Selain itu, orang tua perlu berkomunikasi secara teratur dengan guru tentang perkembangan
belajar anaknya disekolah sehingga kesulitan belajar yang dialami siswa dapat diatasi.
https://www.neliti.com/id/publications/444946/analisis-kesulitan-siswa-belajar-operasi-hitung-
perkalian-pada-pembelajaran-mate
WAWANCARA:
1. Sarjono Abdulah, S.Pd
(rekan sejawat Matematika SMP N 2 Buyasuri)
Senin, 20 November 2023
Faktor guru : Paling pertama Metode pembelajaran yang digunakan, belum tepat, sehingga guru
belum maksimal atau kesulitan dalam mentransver pengetahuan. Tentunya ini sangat menuntut
kemampuan guru harus perlu ditingkatkan agar lebih profesional sebagai seorang guru.
Faktor suswa : Pemahaman bahasa oleh siswa yang masih kurang, kelemahan dalam berhitung
Selain faktor intern sekolah, ada beberapa faktor eksternal yakni perhatian orang tua masih kurang
terhadap pendidikan anak – anak. Lingkungan pergaulan anak juga perlu diperhatikan. Dan yang
terakhir tentunya didukung juga dengan sarana prasarana.
2. Maria Florentina Bunga, S.Pd
(rekan sejawat Matematika SMP N 2 Buyasuri)
Senin, 20 November 2023
Peserta didik tidak diberikan bimbingan secara khusus untuk meningkatkan
kemampuan dasar matematis siswa. Rendahnya disiplin Belajar siswa, Materi yang
dipelajari susah, tidak didesain dengan baik sederhana dan mudah dimengerti, Siswa
tidak menyukai cara pengajaran guru, mungkin karena metode belum pas, siswa tidak
menyukai mata pelajaran tertentu, kondisi lingkungan yang kurang mendukung
2 Belum maksimal
pemanfaatan alat
alat teknologi
(smartphone dan
komputer) dalam
pembelajaran
SUMBER KAJIAN LITERATUR:
JURNAL ILMIAH:
1. PROBLEMATIKA GURU DALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
DAN IMPLIKASINYA DI SEKOLAH DASAR
Setelah dilakukan analisis
terhadap kajian literatur dan
wawancara, penyebab Guru
masih belum
mengoptimalkan
pemanfaatan teknologi
6. oleh siswa dan
guru.
Sutria Ningsih1
, Eko Kuntarto2
, Agung Rimba Kurniawan3
123Universitas Jambi, Muara Bulian,
Jambi, Indonesia Ningsihsutria16@gmail.com,Abieko28@gmail.com,agung.rimba@unja.ac.id
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, jenis penelitian studi kasus, tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui masalah/kendala yang dihadapi guru dalam menggunakan (TIK). Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) merupakan suatu alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi yang
berkaitan dengan pemeliharaan, pengelolaan dan transmisi informasi. adapun jenis Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) yang menjadi fokus penelitian antara lain : komputer/laptop dan
proyektor LCD. di era globalisasi seperti sekarang ini guru di tuntut untuk dapat menggunakan TIK
dalam proses pembelajaran untuk menambah wawasan serta dapat membatu guru dalam menambah
bahan terbuka. dengan adanya penggunaan TIK dalam proses pembelajaran, data data hasil penelitian
dapat menyimpulkan permasalahan/kendala yang terjadi dalam penggunaan TIK di sekolah dasar
seperti:
a. menguras waktu,
b. terbatasnya jumlah infokus,
c. siswa kurang fokus terhadap materi,
d. tidak tersedianya jaringan internet dan
e. tidak tersedianya layar infokus
https://www.researchgate.net/publication/341138202_PROBLEMATIKA_GURU_DALAM_MEN
GGUNAKAN_TEKNOLOGI_INFORMASI_DAN_KOMUNIKASI_TIK_DAN_IMPLIKASINYA
_DI_SEKOLAH_DASAR
2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN TIK OLEH GURU
Sri Lestari(1*)
(1) Balai Pengembangan Media Televisi Pendidikan Sidoarjo
Tidak semua guru memanfaatkan TIK dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran meskipun
mereka telah memahami bahwa strategi pembelajaran seperti itu sangat mendukung atau membantu
tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran. Kendala pemanfaatan TIK oleh guru
adalah :
a. tidak ada akses, tidak adaanya sarana ICT,
b. pembelajaran tidak mengintegrasikan ICT,
c. guru tidak memiliki pengetahuan tentang ICT,
d. tidak adanya kurangnya kemauan guru untuk memanfaatkan ICT.
informasi (TIK) dalam
pembelajaran adalah :
1. kemampuan dasar guru
dalam bidang TIK yang
memang masih rendah.
2. ketersediaan fasilitas
TIK yang masih belum
memadahi.
3. Sekolah tidak
mengharuskan guru
menggunakan TIK
dalam proses
pembelajaran. Sehingga
guru kurang terangsang
untuk lebih
mengembangkan diri.
4. Keterbatasan waktu
yang digunakan untuk
mempersiapkan media
TIK di dalam
pembelajaran.
5. Anggapan guru yang
menganggap bahwa
materi yang ada dibuku
sudah cukup untuk
mengajarkan siswa
dengan baik sehingga
tidak diperlukan media
TIK.
6. Kenyamanan guru
dalam menggunakan
metode belajar
konvensional, yang
7. https://jurnalkwangsan.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalkwangsan/article/view/29#:~:text=Kendala
%20pemanfaatan%20TIK%20oleh%20guru,TIK%20adalah%3A%20dilakukan%20sosialisasi%20y
ang
WAWANCARA :
1. Veronika Barbara Soge, S.Pd, Gr
(WakaKur SMP Negeri 2 Buyasuri Kabupaten Lembata)
Senin, 20 November 2023
Belum maksimalnya pemanfaatan alat - alat teknologi (smartphone dan komputer disebabkan oleh
kurangnya sumber daya guru tuk memanfaatkan fitur - fitur pembelajaran yg tersedia pada
smartphone dan komputer. Tidak semua siswa memiliki smartphone dan jaringan internet yang
tidak merata (keterbatasan jaringan internet di setiap desa). Jumlah komputer di sekolah tidak
berbanding dengan jumlah siswa setiap kelas. Ketersediaan proyektor serta alat-alat pendukung
tercapainya pembelajaran berbasis teknologi yang tidak sebanding dengan jumlah rombongan
belajar
2. Ana Gelole Namang, S.Pd
(Guru Baahasa Indonesia SMP 3 Omesuri Kabupaten Lembata)
Senin, 20 November 2023
Kegiatan pembelajaran di Sekolah tidak menggunakan media pembelajaran sprti LCD karena
ketersediaan LCD terbatas, hanya 1 buah, selain itu saya belum terlalu mahir dalam
mengoperasikan power point. Sedangkan untuk menggunakan media smartphone atau android
kendalanya yakni belum tau apa yang harus dilakukan, belum ada pengalaman, lalu
tidak ada sinyal (jaringan internet).
dianggap lebih mudah
dan tidak menyulitkan.
7. Tidak adanya kegiatan
pelatihan-pelatihan bagi
guru untuk
meningkatkan
kemampuan guru dalam
bidang TI