SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
NAMA : WARDAH MEGA URJUWAN
NIM : 43219010100
ARTIKEL ANALISIS KONSEP KEBIJAKAN DEVIDEN
ABSTRAK
Deviden merupakan laba bersih perusahaan yang sebagian dibagikan kepada pemegang saham
berdasarkan dengan proporsi kepemilikan saham yang dimiliki. Kebijakan deviden adalah
kebijakan yang dimiliki perusahaan untuk membagikan labanya kepada para pemegang saham.
Kebijakan deviden merupakan suatu keputusan yang dapat diambil perusahaan dalam
memperlakukan laba yang diperoleh apakah akan dibagikan dalam bentuk dividen atau ditahan
untuk reinvestasi perusahaan. Tujuan pembagian deviden adalah untuk memaksimumkan
kemakmuran pemegang saham. Selain itu tujuan pembagian deviden juga untuk menunjukkan
likuiditas perusahaan, untuk memenuhi kebutuhan para pemegang saham akan pendapatan riil,
serta sebagai alat komunikasi antara manajer dan pemegang saham.
Kebijakan deviden dapat dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan perusahaan. Pertumbuhan
perusahaan yang tinggi akan mengurangi porsi dividen yang dibagikan kepada para pemegang
saham. Hal ini disebabkan karena perusahaaan akan menggunakan sebagian besar labanya untuk
membiayai pertumbuhannya, sehingga laba yang tersisa untuk dibagikan sebagai deviden akan
semakin kecil. Wahyudi dan Baidori (2008) menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan deviden. Namun, hasil berbeda
dikemukakan oleh Wira (2013) dan Hardiatmo & Daljono (2013) yang menyatakan bahwa
pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden.
PENDAHULUAN
Kebijakan dividend payout ratiodi dalam perusahaan masih menjadi topik yang cukup menarik
untuk dibicarakan dan dikaji kembali lebih lanjut. Mengingat kebijakan dividendpayout
ratiomemiliki dampak penting bagi banyak pihak yang terlibat di dalamnya. Bagi para pemegang
saham atau investor, dividen merupakan tingkat pengembalian investasi mereka berupa
kepemilikan saham yang diterbitkan perusahaan lain. Bagi pihak manajemen, pembagian dividen
ini nantinya akan mengurangikas yang dimiliki oleh perusahaan sehingga hal ini menyebabkan
kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi menjadi berkurang. Kemudian bagi kreditor,
pembagian dividen dapat menjadi sinyal positif untuk melihat kemampuan perusahaan dalam
membayar bunga maupun melunasi pokok pinjaman. Umumnya para investor menanamkan
modalnya pada suatu perusahaan dengan tujuan utama yaitu mengharapkan returndalam bentuk
dividen maupun capital gain demi meningkatkan kesejahteraannya. Disisi lain, perusahaan juga
menginginkan adanya pertumbuhan yang terus meningkat untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya serta memberikan kesejahteraan yang lebih besar kepada para pemegang sahamnya.
Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukan besarnya bagian pendapatan yang
akan dibagikan pada para pemegang saham dan bagian yang akan ditahan perusahaan. Kebijakan
pembayaran dividen mempunyai dampak yang sangat penting bagi investor maupun perusahaan
yang akan membayarkan dividen. Besar kecilnya dividen yang akan dibagikan oleh perusahaan
tergantung pada kebijakan dari masing-masing perusahaan, sehingga pertimbangan manajemen
sangat di perlukan. Ini dikarenakan adanya perbedaan kepentingan pihak-pihak yang ada dalam
perusahaan. Bagi para investor mereka cenderung berharap pembayaran dividen lebih besar
sedangkan pihak manajemen cenderung menahan kas untuk membayar utang atau meningkatkan
investasi.Dividen adalah distribusi pendapatan perusahaan yang merupakan hak pemegang saham
yang dapat berupa kas, aktiva, atau bentuk lain (Sugiyono, 2009dalam Yasa dan Wirawati, 2016).
Kebijakan dividen adalah kebijakan untuk membagi keuntungan kepada pemegang saham
yangakan dibagikan dalam bentuk dividen dan besarnya laba ditahan untuk kebutuhan
perkembangan usaha. Proporsi yang dibayarkan kepada pemegang saham bergantung pada
kemampuan menghasilkan laba dan kebijakan dividen yang diterapkan oleh perusahaan.
Prosentase laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen disebut dividend
payout ratio (DPR). Pembagian dividen yang lebih besar cenderung akan meningkatkan harga
saham yang berarti meningkatnya nilai perusahaan. Semakin besar laba memungkinkan semakin
besar prosentase dividen sehingga harga saham semakin meningkat.
LITERATUR TEORI
Kebijakan dividen (dividend policy) adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan
akandibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba
ditahan guna pembiayaan investasi dimasa datang. Apabila perusahaan memilih untuk
membagikan laba sebagai dividen makaakan mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya akan
mengurangi total sumber dana intern atau internal financing(Sartono, 2001dalam Setiawati,
2012).Laba ditahan merupakan salah satu sumber dana yang paling penting untuk membiayai
pertumbuhan perusahaan, sedangkan dividen merupakan aliran kas keluar yang dibayar kepada
pemegang saham. Dividen merupakan nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi
denganlaba ditahan yangdibagikan kepada pemegang saham sebagai keuntungan dari laba
perusahaan(Setiawati, 2012). Rasio pembayaran dividen (dividen payout ratio) yaitu perbandingan
antara dividend per share(DPS) dengan Earning Per Share (EPS).
Dividen merupakan proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada pemegang saham.
Jumlah yang diperoleh sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimiliki pemegang sahamdan
disesuaikan dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Nilai dan waktu pembayaran dividen
ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dan nilai yang dibagikan berkisar antara
nol hingga berkisar sebesar laba bersih tahun berjalan atau tahun lalu (Aribowo, 2007).
Jenis-Jenis Dividen
Bentuk-bentuk dividen yang dibagikan perusahaan yaitu :
1. Dividen Tunai
Dividen yang paling umum sering dibagikandalam bentuk kas.Bagi pimpinan perusahaan yang
akan membagikan dividen dalam bentuk ini harus mempertimbangkan ketersediaan kas sebelum
membuat pengumuman adanya dividen tunai, apakah jumlah kas yang ada mencukupi untuk
pembagian dividen tersebut.
2. Dividen Asset Selain Kas (property dividend)
Kadang-kadang dividen dibagikan dalam bentuk asset selain kas, dividen dalam bentuk ini disebut
property dividend. Asset yang dibagikan bisa berbentuk surat-surat berharga perusahaan lain yang
dimiliki oleh perusahaan, barang daganganatau asset lain. Pemegang saham akan mencatat dividen
yang diterimanya ini sebesar harga pasar aset tersebut. Akan tetapi perusahaan yang membagikan
9 property dividend akan mencatat dividen ini sebesar nilai buku aset yang dibagikan.
3. Dividen Utang (ScripDividend)
Dividen utang (Scrip Dividend) timbul apabila laba tidak dibagi itu saldonya tidak mencukupi
untuk pembagian dividen, tetapi saldo kas yang ada tidak cukup. Oleh karena itu, pimpinan
perusahaan akan mengeluarkan Scrip Dividendyaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu
diwaktu yang akan datang.
4. Dividen Likuidasi
Dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan pengembalian modal. Dividen
likuidasi ini dicatat dengan mendebit rekening pengembalian modal yang dalam neraca laporkan
sebagai pengurang modal saham. Apabila perusahaan membagikan dividen likuidasi, pemegang
saham harus diberitahu mengenai berapa jumlah pembagian laba dan berapa yang merupakan
pengembalian modal.
5. Dividen Saham(Stock Dividend)
Dividen saham adalah pembagian tambahan saham tanpa dipungut pembayaran kepada
pemegangsaham, sebanding dengan saham-saham yang dimilikinya.
Teori Kebijakan Dividen
Terdapat beberapa pendapat dan teori yang mengemukakan tentang dividen diantranya yaitu
(Brigham, 2004 seperti dikutip Setiawati, 2012) :
1. Dividend Irrelevance Theory (ketidakrelevanan dividen)
Teori yang menyatakan bahwa kebijakan dividen perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap
nilai perusahaan maupun biayamodalnya. Peningkatan pembayaran dividen hanya dimungkinkan
apabila laba yang diperoleh perusahaan juga meningkat. Keuntungan yang diperoleh atas kenaikan
harga saham akibat pembayaran dividen akan diimbangi dengan penurunan harga saham karena
adanya penjualan saham baru. Oleh karenanya pemegang saham dapat menerima kas dari
perusahaan saat ini dalam bentuk pembayaran dividen atau menerimanya dalam bentuk capital
gain. Kemakmuran pemegang saham sekali lagi tidak dipengaruhi oleh kebijakan dividen saat ini
maupun dimasa datang.
2. The Bird in Hand Theory
Teori ini sependapat dengan Gordon dan Lintner (1992) yang berpendapat bahwa investor lebih
merasa aman untuk memperoleh pendapatan berupa pembayaran dividen daripada menunggu
capital gain.
3. Tax Pteferance Theory
Teori ini menyatakan bahwa Investor menghendaki perusahaan untuk menahan laba setelah pajak
dan dipergunakan untuk pembiayaan investasi daripada dividen dalam bentuk kas. Oleh karenanya
perusahaan sebaiknya menentukan dividen payout ratioyang rendah atau bahkan tidak
membagikan dividen. Karena dividen cenderung dikenakan pajak yang lebih tinggi daripada
capital gain, maka investor akan meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi untuk saham
dengan dividen yield yang tinggi.
4. Devidend Relevance Theory (Relevan deviden)
Deviden adalah relevan untuk kondisi yang tidak pasti, investor dapat dipengaruhi oleh kebijakan
deviden.
PEMBAHASAN
Deviden adalah pembagian laba perusahaan yang diterima para pemegang saham sesuai dengan
persentase kepemilikiannya yang berasal dari keuntungan dari hasil operasi perusahaan selama
suatu periode. Kebijakan dividen adalah kebijakan untuk membagi keuntungan kepada pemegang
saham yang akan dibagikan dalam bentuk deviden dan besarnya laba ditahan untuk kebutuhan
perkembangan usaha. Konsep kebijakan dividen (dividend policy) adalah suatu konsep dengan
mempertimbangkan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada
pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan
investasi dimasa datang.
Macam-Macam Dividen kebijakan dividen yang dilakukan oleh perusahaan antara lain sebagai
berikut:
1. Kebijakan dividen yang stabil
Banyak perusahaan yang menjalankan kebijakan dividen yang stabil, artinya jumlah dividen
perlembar yang dibayarkan setiap tahunnya relatif tetap selama jangka waktu tertentu meskipun
pendapatan per lembar saham setiap tahunnya berfluktuasi.
2. Kebijakan dividen dengan penetapan jumlah dividen minimal plus jumlah ekstra tertentu
Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah minimal dividen per lembar saham tiap tahunnya. Dalam
keadaan keuangan yang lebih baik perusahaan akan membayarkan dividen ekstra diatas jumlah
minimal tersebut.
3. Kebijakan dividen dengan penetapan dividen payout ratio yang konstan
Jenis kebijakan dividen yang ketiga adalah penetapan dividen payout ratio yang konstan.
Perusahaan yang menjalankan kebijakan ini menetapkan dividen payout ratio yang konstan
misalnya 50%. Ini berarti bahwa jumlah dividen per lembar saham yang dibayarkan setiap
tahunnya akan berfluktuasi sesuai dengan perkembangan keuntungan netto yang diperoleh setiap
tahunnya.
4. Kebijakan dividen yang fleksibel
Kebijakan dividen yang terakhir adalah penetapan dividen payout ratio yang fleksibel, yang
besarnya setiap tahun disesuaikan dengan posisi financial dan kebijakan financial dari perusahaan
yang bersangkutan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Posisi Likuiditas Perusahaan
Posisi kas atau likuiditas dari suatu perusahaan merupakan faktor yang penting yang harus
dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan besarnya dividen yang akan
dibayarkan kepada para pemegang saham.
2. Kebutuhan Dana untuk Membayar Hutang
Apabila perusahaan menetapkan bahwa pelunasan utangnya akan diambilkan dari laba ditahan,
berarti perusahaan harus menahan sebagian besar dari pendapatannya untuk keperluan tersebut,
yang ini berarti bahwa hanya sebagian kecil saja dari pendapatan atau earning yang dapat
dibayarkan sebagai dividen. Dengan kata lain perusahaan harus menetapkan dividen payout ratio
yang rendah.
3. Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
Makin cepat tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, makin besar kebutuhan akan dana untuk
membiayai pertumbuhan perusahaan tersebut. Makin besar kebutuhan dana untuk waktu
mendatang untuk membiayai pertumbuhannya, perusahaan tersebut biasanya lebih senang untuk
menahan earningnya daripada dibayarkan sebagai dividen kepada para pemegang saham dengan
mengingat batasan-batasan biayanya.
4. Pengawasan terhadap Perusahaan
Pada pembelanjaan intern dalam rangka usaha mempertahankan “control” terhadap perusahaan,
berati mengurangi “dividen payout ratio”nya.
5. Kebutuhan dana perusahaan
Kebutuhan dana bagi perusahaan dalam kenyataanya merupakan factor yang harus
dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan deviden yang akan diambil. Aliran kas perusahaan
yang diharapkan, pengeluaran modal dimasa datang yang diharapkan, kebutuhan tambahan
piutang dan persediaan, pola (skedul) pengurangan utang dan masih banyak faktor lain yang
mempengaruhi posisi kas perusahaan harus dipertimbangkan dalam analisis kebijakan deviden.
6. Likuiditas
Likuiditas perusahaan merupakan pertimbangan utama dalam banyak kebijakan deviden. Karena
deviden bagi perusahaan merupakan kas keluar, maka semakin besar posisi kas dan likuiditas
perusahaan secara keseluruhan akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar
deviden.
7. Kemampuan meminjam
Kemampuan meminjam dalam jangka pendek tersebut akan meningkatkan fleksibilitas likuiditas
perusahaan. Selain itu fleksibilitas perusahaan juga dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan
untuk bergerak di pasar modal dengan mengeluarkan obligasi. Perusahaan yang semakin besar dan
establish akan memiliki akses yang lebih baik di pasar modal. Kemampuan meminjam yang lebih
besar, fleksibilitas yang lebih besar akan memperbesar kemampuan membayar deviden.
8. Keadaan pemegang saham
Jika perusahaan itu kepemilikan sahamnya relatif tertutup, manajemen biasanya mengetahui
deviden yang diharapkan oleh pemegang saham dan dapat bertindak dengan tepat. Jika hampir
semua pemegang saham berada dalam golongan high tax (pajak yang lebih tinggi) dan lebih suka
memperoleh capital gains, maka perusahaan dapat mempertahankan dividend payout yang rendah.
Dengan dividend payout yang rendah tentunya dapat diperkirakan apakah perusahaan akan
menahan laba untuk kesempatan investasi yang profitable. Untuk perusahaan yang jumlah
pemegang sahamnya besar hanya dapat menilai deviden yang diharapkan pemegang saham dalam
konteks pasar.
9. Stabilitas deviden
Bagi para investor faktor stabilitas deviden akan lebih menarik daripada dividend payout ratio
yang tinggi. Stabilitas disini dalam arti tetap memperhatikan tingkat pertumbuhan perusahaan,
yang ditunjukkan oleh koefisien arah yang positif. Bagi investor pembayaran dividen yang stabil
merupakan indikator prospek perusahaan yang stabil pula dengan demikian resiko perusahaan juga
relatif lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan dengan perusahaan yang membayar deviden
tidak stabil.
Stock Deviden
Stock Deviden adalah dividen yang diberikan kepada para pemegang saham dalam bentuk saham-
saham yang dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. Di Indonesia saham yang dibagikan sebagai
dividen tersebut disebut saham bonus. Dengan demikian para pemegang saham mempunyai
jumlah lembar saham yang lebih banyak setelah menerima Stock Dividen. Dividen saham dapat
berupa saham yang jenisnya sama maupun yang jenisnya berbeda.. Tujuan perusahaan
memberikan stock deviden adalah untuk menghemat kas karena adanya kesempatan investasi yang
lebih menguntungkan.
Ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan maupun pemegang saham dengan
stock deviden antara lain yaitu :
Keuntungan bagi pemegang saham
 Jumlah saham yang dimiliki akan bertambah. Tanpa ada pengeluaran (walaupun
sebenarnya nilai investasi dan persentase kepemilikan saham tidak berubah, efeknya
mungkin mirip dengan stock split)
 Tidak ada pajak yang harus dibayaran dengan menerima dividen saham dari perusahaan.
Keuntungan bagi perusahaan
 Pembagian dividen saham membuat perusahaan bisa menyimpan laba dan kas
perusahaan. Dana tersebut bisa digunakan perusahaan untuk tujuan yang lain. Seperti
pengembangan usaha, pembayaran utang yang segera jatuh tempo atau digunakan untuk
pembayaran hal yang lain.
 Struktur modal perusahaan lebih kuat. Dividen saham berasal dari pembagian laba
ditahan, dengan cara mememindahkan akun laba ditahan ke pos akun ekuitas saham biasa.
Maka jumlah ekuitas atau modal disetor perusahaan akan meningkat. Ujungnya struktur
modal perusahaan akan lebih kuat.
 Likuiditas perdagangan saham akan meningkat. Pembagian dividen saham akan
membuat jumlah saham perusahaan yang beredar akan bertambah. Jumlah saham yang
bertambah ini, secara teori akan membuat harga saham tersebut menurun. Harga saham
yang murah akan menarik investor lain dalam membeli saham tersebut, dan perdagangan
saham perusahaan-pun akan semakin likuid. Kapitalisasi pasar tidak berubah. Mirip seperti
perusahaan yang melakukan stock split.
 Kondisi keuangan tidak terganggu. Kondisi arus kas tidak akan terganggu karena
perusahaan tidak perlu mengeluarkan kas tunai untuk membayar dividen.
Stock Split
Stock split merupakan kebijakan untuk meningkatkan jumlah lembar saham dengan cara
pemecahan jumlah lembar saham menjadi jumlah lembar yang lebih banyak dengan pegurangan
nilai nominal saham yang lebih kecil secara proporsional. Oleh karena itu dengan stock splits harga
saham menjadi lebih murah. Tujuan stock splits adalah untuk menempatkan harga saham dalam
trading range tertentu.
Keuntungan Melakukan Stock Split
1. Dapat meningkatkan jumlah saham beredar suatu emiten di pasar modal. Dengan semakin
banyaknya jumlah saham beredar, diharapkan itu bisa meningkatkan likuiditas emiten.
2. Harga saham menjadi lebih terjangkau, sehingga itu diharapkan bisa menjangkau semua lapisan
investor, terutama investor dengan modal kecil-menengah. Investor dengan modal kecil-menengah
tentu saja akan berpikir ulang untuk membeli saham yang harganya dianggap “mahal”.
3. Seiring dengan peningkatan kinerja suatu emiten, diharapkan itu juga berdampak pada
pertumbuhan nilai saham yang meningkat tinggi.
Kerugian Melakukan Stock Split
Salah satu risiko yang terjadi dalam melakukan aksi stock split pada saham suatu emiten yaitu
penurunan harga saham yang begitu dalam. Hal tersebut dapat tejadi jika perusahaan memiliki
kinerja yang buruk setelah melakukan aksi stock split tersebut karena investor akan menghindari
emiten dengan fundamental yang buruk.
Repurchasing of stock
Sebagai alternatif terhadap pemberian dividen berupa uang tunai ( cash dividen ) , perusahaan
dapat mendistribusikan pendapatan kepada pemegang saham dengan cara membeli kembali saham
perusahaan ( repuchasing stock ).
Keuntungan stock repurchase bagi pemegang saham :
1. Stock repuchase sering di pandang sebagai tanda positif bagi investor karena pada
umumnya stock repuchase dilakukan jika perusahaan merasa bahwa saham “ undervalued
“.
2. Stock repuchase mengurangi jumlah saham yang beredar dipasar. Setelah stock repuchase
ada kemungkinan harga saham naik.
Kerugian bagi pemegang saham :
1. Perusahaan membeli kembali saham dengan harga yang terlalu tinggi sehingga merugikan
pemegang saham yang tidak menjual kembali sahamnya.
2. Keuntungan stock repuchase dalam bentuk capital gains, padahal sebagian investor
menyukai dividen.
Keuntungan bagi perusahaan :
1. Menghindari kenaikan dividen. Jika dividen naik terlalu tinggi dikhawatirkan di masa
mendatang perusahaan terpaksa membagi dividen yang lebih kecil ( pada masa sulit atau
banyak kebutuhan dana investasi ) yang dapat memberi petanda negatif. Stoc repuchase
merupakan alternatif yang baik untuk mendistribusikan penhasilan yang diatas normal (
extraordinary earnings ) kepada pemegang saham.
2. Dapat digunakan sebagai strategi untuk mengacau usaha pengambil – alihan perusahaan (
yang biasanya dilakukan dengan cara membeli saham sebanyak –b anyaknya hingga
mencapai jumlah saham mayoritas ) Stock repuchase dapat menggalkan usaha ini.
3. Mengubah struktur modal perusahaan. Misalnya, perusahaan ingin meningkatkan rasio
hutang dengan cara menggunakan hutang baru untuk membeli kembali saham yang
beredar.
4. Saham yang ditarik kembali dapat dijual kembali ke pasar jika perusahaan membutuhkan
tambahan dana.
Kerugian bagi perusahaan adalah :
1. Dapat merusak image perusahaan karena sebagian investor merasa bahwa stock repuchase
merupakan indikator bahwa manajemen perusahaan tidak mempunyai proyek – proyek
baru yang baik. Namun demikian, jika perusahaan benar – benar tidak memiliki
kesempatan investasi yug baik, ia memang sebaiknya mendistribusikan dana kembali
kepada pemegang saham. Tidak banyak bukti empiris yang mendukung alasan ini.
2. Setelah stock repuchase, pasar mungkin merasa bahwa risiko perusahaan meningkat
sehingga dapat menurunkan harga saham.
Jika harus memilih antara stock repuchase dan pembayaran dividen tunai, pada pasar yang
sempurna ( dimana tidak ada pajak , biaya komisi untuk jual – beli saham dan efek sinyal dari
pemberian dividen ), investor akan indifferent terhadap ke 2 pilihan. Pada pasar yang tidak
sempurna, investor mungkin akan memiliki preferensi terhadap salah satu dari ke 2 alternatif
tersebut.
Ada 3 metode yang dapat digunakan untuk membeli kembali saham :
1. Saham dapat dibeli pada pasar terbuka ( open market )
2. Perusahaan membuat penawaran formal untuk membeli saham perusahaan dalam jumlah
tertentu dan harga tertentu ( pendekatan tender offer )
3. Perusahaan membeli sejumlah sahamnya kembali dari satu atau beberapa pemegang saham
besar ( pendekatan negotiated basis )
Contoh Kasus Analisis Konsep Kebijakan Deviden
1. Syalia Co sedang merencanakan untuk memperluas sarana produksinya tahun depan dengan
investasi Rp.15.000.000. Rasio utang terhadap total assets saat ini adalah 30% dan itu dianggap
merupakan struktur modal yang optimum, laba setelah pajak saat ini Rp. 5.000.000. Jika Kurman
Co berharap untuk mempertahankan 70% dividend payout ratio-nya, beberapa banyak eksternal
equity yang diperlukan untuk membiayai ekspansi tersebut ?
Jawaban :
Laba setelah pajak Rp 5.000.000,-
Dividend payout 70%
Dividen Rp. 3.500.000,-
Laba yang ditahan Rp. 1.500.000,-
Capital budget Rp. 15.000.000,-
Debt to total asset 30%
Total utang Rp. 4.500.000,-
Total equity 70% Rp. 10.500.000,- Laba ditahan Rp. 1.500.000,-
2. Apple Round Co memperoleh laba setelah pajak sebesar Rp. 14.000.000,- tahun yang lalu dan
membagikannya dalam bentuk dividen sebesar Rp. 4.200.000,-. Laba tersebut telah tumbuh
dengan tingkat pertumbuhan sebesar 7% per tahun selama 10 tahun. Pada tahun ini perusahaan
memperoleh laba sebesar Rp. 18.000.000,-. Kesempatan investasi yang tersedia sebesar Rp.
12.000.000,-. Hitunglah dividen untuk tahun ini di bawah setiap kebijakan berikut ini :
a. Payout yang konstan?
b. Pertumbuhan dividen yang stabil?
c. Residual dividend policy (anggap perusahaan berharap akan mempertahankan debt to total asset
ratio 40%)?
Jawaban :
a. Payout yang konstan
Payout Ratio = Rp. 4.200.000,− = 30%
Rp. 14.000.000,−
Payout Ratio = 30% (Rp.18.000.000,−) = Rp.5.400.000,−
b. Pertumbuhan 6% sehingga dividen yang dibayarkan = (1 + 6%) (Rp. 18.000.000,-)
= Rp.19.080.000,-
c. Residual dividend policy
Investasi Rp. 12.000.000,-
Persentase equity financing 60%__________
Equity financing Rp. 7.200.000,-
Laba yang diperoleh Rp. 18.000.000,-_
Dividen yang dibagikan Rp. 10.800.000,-
KESIMPULAN
Kebijakan deviden merupakan bagian yang tidak dapat dipisahan dengan keputusan pendanaan
perusahaan. Secara definisi, kebijakan deviden adalah keputusan apakah laba yang diperoleh
perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk deviden atau akan
ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi dimasa yang akan datang. Faktor yang
mempengaruhi kebijakan deviden yaitu posisi likuiditas perusahaan, kebutuhan dana untuk
membayar hutang, tingkat pertumbuhan perusahaan, pengawasan terhadap perusahaan,
kemampuan meminjam, tingkat keuntungan, stabilitas return, dan akses kepasar modal. Pendapat
tentang kebijakan deviden yaitu pendapat tentang ketidakrelevanan deviden (irrelevant theory) dan
Pendapat tentang relevansi deviden (relevant theory). Macam-macam kebijakan deviden yaitu
kebijakan deviden yang stabil, kebijakan deviden dengan penetapan jumlah deviden minimal
ditambah jumlah ekstra tertentu, kebijakan deviden dengan penetapan deviden payout ratio yang
konstan, dan kebijakan deviden yang stabil.
Dalam keputusan pembagian deviden perlu dipertimbangkan kelangsungan hidup dan
pertumbuhan perusahaan. Dengan demikian laba tidak seluruhnya dibagikan ke dalam bentuk
deviden namun perlu disisihkan untuk diinvestasikan kembali. Berkaitan dengan kebijakan
deviden tersebut terlihat bahwa terdapat beberapa pihak yang saling berbeda kepentingan, yaitu
antara kepentingan pemegang saham, pemegang obligasi, dan pihak perusahaan itu sendiri. Besar
kecilnya deviden yang akan dibayarkan oleh perusahaan tergantung pada kebijakan deviden dari
masing-masing perusahaan, sehingga pertimbangan manajen sangat diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
 Gandhy, Fardinal, (2019). Analysis of Financial Ratio to Predict Financial Distress
Conditions (Empirical Study on Manufacturing Companies listed on the Indonesia
Stock Exchange for 2014-2017). International Journal of Business and Management
Invention (IJBMI), 8(6), 27-34.
 Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education,
AccountingKnowledge,and UtilizationOfInformationTechnology TowardQualityThe
Quality of MSME ’ s Financial Reports. The 1st Annual Conference Economics,
Business, and Social Sciences, 1(3). https://doi.org/10.4108/eai.3-2-2020.163573
 Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants
of Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic
Banks (Religion, Religiosity, and Location of Islamic Banks ). The 1st Annual
Conference Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1, (2).
https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775.
 Putra, Y. M., (2017). Analisis Konsep Kebijakan Deviden. Modul Kuliah Manajemen
Keuangan. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
 https://www.edusaham.com/2019/02/pengertian-stock-split-dan-reverse-stock-split-dan-
perbedaan.html
 https://www.academia.edu/16713215/Kebijakan_deviden

More Related Content

What's hot

Kebijakan deviden (dividend policy)
Kebijakan deviden (dividend policy)Kebijakan deviden (dividend policy)
Kebijakan deviden (dividend policy)Throne Rush Indo
 
Bab 10 kebijakan__dividen
Bab 10 kebijakan__dividenBab 10 kebijakan__dividen
Bab 10 kebijakan__dividenInal Ypyn
 
Dividend and share repurchase policy/abshor.marantika/Moza Aurora Yanuanda/3-04
Dividend and share repurchase policy/abshor.marantika/Moza Aurora Yanuanda/3-04Dividend and share repurchase policy/abshor.marantika/Moza Aurora Yanuanda/3-04
Dividend and share repurchase policy/abshor.marantika/Moza Aurora Yanuanda/3-04MozaAurora
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Judianto Nugroho
 
9 kebijakan deviden
9 kebijakan deviden9 kebijakan deviden
9 kebijakan devidenAbdul Razak
 
Stock valuation abshor.marantika a.a.sagung istri pradnya_3-03
Stock valuation abshor.marantika a.a.sagung istri pradnya_3-03Stock valuation abshor.marantika a.a.sagung istri pradnya_3-03
Stock valuation abshor.marantika a.a.sagung istri pradnya_3-03Naufal AR
 
Presentasi pendanaan bab-16 kel09 azizasw
Presentasi pendanaan bab-16 kel09 azizaswPresentasi pendanaan bab-16 kel09 azizasw
Presentasi pendanaan bab-16 kel09 azizaswWirodat Az
 
Dividend Policy/abshor.marantika/Siti Fatimatus Z/3-04
Dividend Policy/abshor.marantika/Siti Fatimatus Z/3-04Dividend Policy/abshor.marantika/Siti Fatimatus Z/3-04
Dividend Policy/abshor.marantika/Siti Fatimatus Z/3-04imasitiftm
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Salsabila P A
 
Agam safaat f (191500106) uas mjn keuangan
Agam safaat f (191500106) uas mjn keuanganAgam safaat f (191500106) uas mjn keuangan
Agam safaat f (191500106) uas mjn keuanganAgamsafaatf
 
Stock valuation/abshor.marantika/Rieke Widasari/3-04
Stock valuation/abshor.marantika/Rieke Widasari/3-04Stock valuation/abshor.marantika/Rieke Widasari/3-04
Stock valuation/abshor.marantika/Rieke Widasari/3-04PKN STAN
 
Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Lia Ivvana
 
Dwi agustinus Penerapan Kebijakan Dividen Dimasa Sulit
Dwi agustinus Penerapan Kebijakan Dividen Dimasa SulitDwi agustinus Penerapan Kebijakan Dividen Dimasa Sulit
Dwi agustinus Penerapan Kebijakan Dividen Dimasa Sulitdwiagustinus
 

What's hot (20)

Kebijakan deviden (dividend policy)
Kebijakan deviden (dividend policy)Kebijakan deviden (dividend policy)
Kebijakan deviden (dividend policy)
 
Dividend policy
Dividend policyDividend policy
Dividend policy
 
Bab 10 kebijakan__dividen
Bab 10 kebijakan__dividenBab 10 kebijakan__dividen
Bab 10 kebijakan__dividen
 
Dividend and share repurchase policy/abshor.marantika/Moza Aurora Yanuanda/3-04
Dividend and share repurchase policy/abshor.marantika/Moza Aurora Yanuanda/3-04Dividend and share repurchase policy/abshor.marantika/Moza Aurora Yanuanda/3-04
Dividend and share repurchase policy/abshor.marantika/Moza Aurora Yanuanda/3-04
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5
 
Kebijakan deviden
Kebijakan devidenKebijakan deviden
Kebijakan deviden
 
Bab 16 mk
Bab 16 mkBab 16 mk
Bab 16 mk
 
9 kebijakan deviden
9 kebijakan deviden9 kebijakan deviden
9 kebijakan deviden
 
Kebijakan Dividen
Kebijakan DividenKebijakan Dividen
Kebijakan Dividen
 
Makalah seminar fix
Makalah seminar fixMakalah seminar fix
Makalah seminar fix
 
M.alk
M.alkM.alk
M.alk
 
Stock valuation abshor.marantika a.a.sagung istri pradnya_3-03
Stock valuation abshor.marantika a.a.sagung istri pradnya_3-03Stock valuation abshor.marantika a.a.sagung istri pradnya_3-03
Stock valuation abshor.marantika a.a.sagung istri pradnya_3-03
 
Presentasi pendanaan bab-16 kel09 azizasw
Presentasi pendanaan bab-16 kel09 azizaswPresentasi pendanaan bab-16 kel09 azizasw
Presentasi pendanaan bab-16 kel09 azizasw
 
Dividend Policy/abshor.marantika/Siti Fatimatus Z/3-04
Dividend Policy/abshor.marantika/Siti Fatimatus Z/3-04Dividend Policy/abshor.marantika/Siti Fatimatus Z/3-04
Dividend Policy/abshor.marantika/Siti Fatimatus Z/3-04
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
 
Agam safaat f (191500106) uas mjn keuangan
Agam safaat f (191500106) uas mjn keuanganAgam safaat f (191500106) uas mjn keuangan
Agam safaat f (191500106) uas mjn keuangan
 
Pendanaan/Modal
Pendanaan/ModalPendanaan/Modal
Pendanaan/Modal
 
Stock valuation/abshor.marantika/Rieke Widasari/3-04
Stock valuation/abshor.marantika/Rieke Widasari/3-04Stock valuation/abshor.marantika/Rieke Widasari/3-04
Stock valuation/abshor.marantika/Rieke Widasari/3-04
 
Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15
 
Dwi agustinus Penerapan Kebijakan Dividen Dimasa Sulit
Dwi agustinus Penerapan Kebijakan Dividen Dimasa SulitDwi agustinus Penerapan Kebijakan Dividen Dimasa Sulit
Dwi agustinus Penerapan Kebijakan Dividen Dimasa Sulit
 

Similar to Artikel analisis konsep kebijakan deviden

Materi Presentasi Manajemen Keuangan II Bab IV.pptx
Materi Presentasi Manajemen Keuangan II Bab IV.pptxMateri Presentasi Manajemen Keuangan II Bab IV.pptx
Materi Presentasi Manajemen Keuangan II Bab IV.pptxRendyOratmangun1
 
Pengenaan PPh atas dividen - Riki Ardoni
Pengenaan PPh atas dividen - Riki ArdoniPengenaan PPh atas dividen - Riki Ardoni
Pengenaan PPh atas dividen - Riki ArdoniRiki Ardoni
 
BAB 12 KEBIJAKAN DIVIDEN fix.pdf
BAB 12 KEBIJAKAN DIVIDEN fix.pdfBAB 12 KEBIJAKAN DIVIDEN fix.pdf
BAB 12 KEBIJAKAN DIVIDEN fix.pdfEghiRizky1
 
Distribution to Shareholder
Distribution to ShareholderDistribution to Shareholder
Distribution to ShareholderIkasMiran1
 
Dividends_and_Other_Payouts_Kelompok_7.pptx
Dividends_and_Other_Payouts_Kelompok_7.pptxDividends_and_Other_Payouts_Kelompok_7.pptx
Dividends_and_Other_Payouts_Kelompok_7.pptxgiovanifebrian
 
Chapter ii (ekuitas)
Chapter ii (ekuitas)Chapter ii (ekuitas)
Chapter ii (ekuitas)Haris Gunawan
 
Jurnal 2 (deitiana)
Jurnal 2 (deitiana)Jurnal 2 (deitiana)
Jurnal 2 (deitiana)Tika Tikitik
 
Pasar Saham - 09 Aksi Internal Perusahaan
Pasar Saham - 09 Aksi Internal PerusahaanPasar Saham - 09 Aksi Internal Perusahaan
Pasar Saham - 09 Aksi Internal PerusahaanKuliahKita
 
Bab8 100208132938 Phpapp02
Bab8 100208132938 Phpapp02Bab8 100208132938 Phpapp02
Bab8 100208132938 Phpapp02RILFA DIRWANTO
 
Stock valuation/abshor.marantika/Elisa Nur Cholis/3-03
Stock valuation/abshor.marantika/Elisa Nur Cholis/3-03Stock valuation/abshor.marantika/Elisa Nur Cholis/3-03
Stock valuation/abshor.marantika/Elisa Nur Cholis/3-03elisacholis
 
1. tujuan dan fungsi manajemen keuangan
1.  tujuan dan fungsi manajemen keuangan1.  tujuan dan fungsi manajemen keuangan
1. tujuan dan fungsi manajemen keuanganRatih Aryati
 
Pemilihan Sumber Pembiayaan.docx
Pemilihan Sumber Pembiayaan.docxPemilihan Sumber Pembiayaan.docx
Pemilihan Sumber Pembiayaan.docxChelseaAng2
 
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaMengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaarvinko
 

Similar to Artikel analisis konsep kebijakan deviden (18)

Materi Presentasi Manajemen Keuangan II Bab IV.pptx
Materi Presentasi Manajemen Keuangan II Bab IV.pptxMateri Presentasi Manajemen Keuangan II Bab IV.pptx
Materi Presentasi Manajemen Keuangan II Bab IV.pptx
 
BAB 7 - Dividen
BAB 7 - DividenBAB 7 - Dividen
BAB 7 - Dividen
 
Pengenaan PPh atas dividen - Riki Ardoni
Pengenaan PPh atas dividen - Riki ArdoniPengenaan PPh atas dividen - Riki Ardoni
Pengenaan PPh atas dividen - Riki Ardoni
 
BAB 12 KEBIJAKAN DIVIDEN fix.pdf
BAB 12 KEBIJAKAN DIVIDEN fix.pdfBAB 12 KEBIJAKAN DIVIDEN fix.pdf
BAB 12 KEBIJAKAN DIVIDEN fix.pdf
 
Distribution to Shareholder
Distribution to ShareholderDistribution to Shareholder
Distribution to Shareholder
 
Dividends_and_Other_Payouts_Kelompok_7.pptx
Dividends_and_Other_Payouts_Kelompok_7.pptxDividends_and_Other_Payouts_Kelompok_7.pptx
Dividends_and_Other_Payouts_Kelompok_7.pptx
 
Chapter ii (ekuitas)
Chapter ii (ekuitas)Chapter ii (ekuitas)
Chapter ii (ekuitas)
 
Jurnal 2 (deitiana)
Jurnal 2 (deitiana)Jurnal 2 (deitiana)
Jurnal 2 (deitiana)
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGANANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
Pasar Saham - 09 Aksi Internal Perusahaan
Pasar Saham - 09 Aksi Internal PerusahaanPasar Saham - 09 Aksi Internal Perusahaan
Pasar Saham - 09 Aksi Internal Perusahaan
 
Teori Deviden
Teori DevidenTeori Deviden
Teori Deviden
 
Bab8 100208132938 Phpapp02
Bab8 100208132938 Phpapp02Bab8 100208132938 Phpapp02
Bab8 100208132938 Phpapp02
 
struktur modal
struktur modalstruktur modal
struktur modal
 
Stock valuation/abshor.marantika/Elisa Nur Cholis/3-03
Stock valuation/abshor.marantika/Elisa Nur Cholis/3-03Stock valuation/abshor.marantika/Elisa Nur Cholis/3-03
Stock valuation/abshor.marantika/Elisa Nur Cholis/3-03
 
1. tujuan dan fungsi manajemen keuangan
1.  tujuan dan fungsi manajemen keuangan1.  tujuan dan fungsi manajemen keuangan
1. tujuan dan fungsi manajemen keuangan
 
Perilaku keuangan pertemuan 15.pptx
Perilaku keuangan pertemuan 15.pptxPerilaku keuangan pertemuan 15.pptx
Perilaku keuangan pertemuan 15.pptx
 
Pemilihan Sumber Pembiayaan.docx
Pemilihan Sumber Pembiayaan.docxPemilihan Sumber Pembiayaan.docx
Pemilihan Sumber Pembiayaan.docx
 
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaMengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
 

More from wardahmega

Artikel pengelolaan piutang perusahaan
Artikel pengelolaan piutang perusahaanArtikel pengelolaan piutang perusahaan
Artikel pengelolaan piutang perusahaanwardahmega
 
Artikel perencanaan keuangan jangka panjang wardah mega urjuwan 43219010100
Artikel perencanaan keuangan jangka panjang wardah mega urjuwan 43219010100Artikel perencanaan keuangan jangka panjang wardah mega urjuwan 43219010100
Artikel perencanaan keuangan jangka panjang wardah mega urjuwan 43219010100wardahmega
 
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuanganArtikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuanganwardahmega
 
Artikel pengelolaan persediaan perusahaan
Artikel pengelolaan persediaan perusahaanArtikel pengelolaan persediaan perusahaan
Artikel pengelolaan persediaan perusahaanwardahmega
 
Artikel analisis konsep struktur modal
Artikel analisis konsep struktur modalArtikel analisis konsep struktur modal
Artikel analisis konsep struktur modalwardahmega
 
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...wardahmega
 
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan
Artikel Ilmiah Manajemen KeuanganArtikel Ilmiah Manajemen Keuangan
Artikel Ilmiah Manajemen Keuanganwardahmega
 
Artikel 2 mene
Artikel 2 meneArtikel 2 mene
Artikel 2 menewardahmega
 

More from wardahmega (8)

Artikel pengelolaan piutang perusahaan
Artikel pengelolaan piutang perusahaanArtikel pengelolaan piutang perusahaan
Artikel pengelolaan piutang perusahaan
 
Artikel perencanaan keuangan jangka panjang wardah mega urjuwan 43219010100
Artikel perencanaan keuangan jangka panjang wardah mega urjuwan 43219010100Artikel perencanaan keuangan jangka panjang wardah mega urjuwan 43219010100
Artikel perencanaan keuangan jangka panjang wardah mega urjuwan 43219010100
 
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuanganArtikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
 
Artikel pengelolaan persediaan perusahaan
Artikel pengelolaan persediaan perusahaanArtikel pengelolaan persediaan perusahaan
Artikel pengelolaan persediaan perusahaan
 
Artikel analisis konsep struktur modal
Artikel analisis konsep struktur modalArtikel analisis konsep struktur modal
Artikel analisis konsep struktur modal
 
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan (Analisa Penilaian dan Penerapan Keputusan ...
 
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan
Artikel Ilmiah Manajemen KeuanganArtikel Ilmiah Manajemen Keuangan
Artikel Ilmiah Manajemen Keuangan
 
Artikel 2 mene
Artikel 2 meneArtikel 2 mene
Artikel 2 mene
 

Recently uploaded

Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 

Recently uploaded (17)

Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 

Artikel analisis konsep kebijakan deviden

  • 1. NAMA : WARDAH MEGA URJUWAN NIM : 43219010100 ARTIKEL ANALISIS KONSEP KEBIJAKAN DEVIDEN ABSTRAK Deviden merupakan laba bersih perusahaan yang sebagian dibagikan kepada pemegang saham berdasarkan dengan proporsi kepemilikan saham yang dimiliki. Kebijakan deviden adalah kebijakan yang dimiliki perusahaan untuk membagikan labanya kepada para pemegang saham. Kebijakan deviden merupakan suatu keputusan yang dapat diambil perusahaan dalam memperlakukan laba yang diperoleh apakah akan dibagikan dalam bentuk dividen atau ditahan untuk reinvestasi perusahaan. Tujuan pembagian deviden adalah untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Selain itu tujuan pembagian deviden juga untuk menunjukkan likuiditas perusahaan, untuk memenuhi kebutuhan para pemegang saham akan pendapatan riil, serta sebagai alat komunikasi antara manajer dan pemegang saham. Kebijakan deviden dapat dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan perusahaan. Pertumbuhan perusahaan yang tinggi akan mengurangi porsi dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham. Hal ini disebabkan karena perusahaaan akan menggunakan sebagian besar labanya untuk membiayai pertumbuhannya, sehingga laba yang tersisa untuk dibagikan sebagai deviden akan semakin kecil. Wahyudi dan Baidori (2008) menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan deviden. Namun, hasil berbeda dikemukakan oleh Wira (2013) dan Hardiatmo & Daljono (2013) yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden. PENDAHULUAN Kebijakan dividend payout ratiodi dalam perusahaan masih menjadi topik yang cukup menarik untuk dibicarakan dan dikaji kembali lebih lanjut. Mengingat kebijakan dividendpayout ratiomemiliki dampak penting bagi banyak pihak yang terlibat di dalamnya. Bagi para pemegang saham atau investor, dividen merupakan tingkat pengembalian investasi mereka berupa kepemilikan saham yang diterbitkan perusahaan lain. Bagi pihak manajemen, pembagian dividen ini nantinya akan mengurangikas yang dimiliki oleh perusahaan sehingga hal ini menyebabkan kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi menjadi berkurang. Kemudian bagi kreditor, pembagian dividen dapat menjadi sinyal positif untuk melihat kemampuan perusahaan dalam membayar bunga maupun melunasi pokok pinjaman. Umumnya para investor menanamkan modalnya pada suatu perusahaan dengan tujuan utama yaitu mengharapkan returndalam bentuk dividen maupun capital gain demi meningkatkan kesejahteraannya. Disisi lain, perusahaan juga menginginkan adanya pertumbuhan yang terus meningkat untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya serta memberikan kesejahteraan yang lebih besar kepada para pemegang sahamnya.
  • 2. Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukan besarnya bagian pendapatan yang akan dibagikan pada para pemegang saham dan bagian yang akan ditahan perusahaan. Kebijakan pembayaran dividen mempunyai dampak yang sangat penting bagi investor maupun perusahaan yang akan membayarkan dividen. Besar kecilnya dividen yang akan dibagikan oleh perusahaan tergantung pada kebijakan dari masing-masing perusahaan, sehingga pertimbangan manajemen sangat di perlukan. Ini dikarenakan adanya perbedaan kepentingan pihak-pihak yang ada dalam perusahaan. Bagi para investor mereka cenderung berharap pembayaran dividen lebih besar sedangkan pihak manajemen cenderung menahan kas untuk membayar utang atau meningkatkan investasi.Dividen adalah distribusi pendapatan perusahaan yang merupakan hak pemegang saham yang dapat berupa kas, aktiva, atau bentuk lain (Sugiyono, 2009dalam Yasa dan Wirawati, 2016). Kebijakan dividen adalah kebijakan untuk membagi keuntungan kepada pemegang saham yangakan dibagikan dalam bentuk dividen dan besarnya laba ditahan untuk kebutuhan perkembangan usaha. Proporsi yang dibayarkan kepada pemegang saham bergantung pada kemampuan menghasilkan laba dan kebijakan dividen yang diterapkan oleh perusahaan. Prosentase laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen disebut dividend payout ratio (DPR). Pembagian dividen yang lebih besar cenderung akan meningkatkan harga saham yang berarti meningkatnya nilai perusahaan. Semakin besar laba memungkinkan semakin besar prosentase dividen sehingga harga saham semakin meningkat. LITERATUR TEORI Kebijakan dividen (dividend policy) adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akandibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa datang. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen makaakan mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya akan mengurangi total sumber dana intern atau internal financing(Sartono, 2001dalam Setiawati, 2012).Laba ditahan merupakan salah satu sumber dana yang paling penting untuk membiayai pertumbuhan perusahaan, sedangkan dividen merupakan aliran kas keluar yang dibayar kepada pemegang saham. Dividen merupakan nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi denganlaba ditahan yangdibagikan kepada pemegang saham sebagai keuntungan dari laba perusahaan(Setiawati, 2012). Rasio pembayaran dividen (dividen payout ratio) yaitu perbandingan antara dividend per share(DPS) dengan Earning Per Share (EPS). Dividen merupakan proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada pemegang saham. Jumlah yang diperoleh sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimiliki pemegang sahamdan disesuaikan dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Nilai dan waktu pembayaran dividen ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dan nilai yang dibagikan berkisar antara nol hingga berkisar sebesar laba bersih tahun berjalan atau tahun lalu (Aribowo, 2007).
  • 3. Jenis-Jenis Dividen Bentuk-bentuk dividen yang dibagikan perusahaan yaitu : 1. Dividen Tunai Dividen yang paling umum sering dibagikandalam bentuk kas.Bagi pimpinan perusahaan yang akan membagikan dividen dalam bentuk ini harus mempertimbangkan ketersediaan kas sebelum membuat pengumuman adanya dividen tunai, apakah jumlah kas yang ada mencukupi untuk pembagian dividen tersebut. 2. Dividen Asset Selain Kas (property dividend) Kadang-kadang dividen dibagikan dalam bentuk asset selain kas, dividen dalam bentuk ini disebut property dividend. Asset yang dibagikan bisa berbentuk surat-surat berharga perusahaan lain yang dimiliki oleh perusahaan, barang daganganatau asset lain. Pemegang saham akan mencatat dividen yang diterimanya ini sebesar harga pasar aset tersebut. Akan tetapi perusahaan yang membagikan 9 property dividend akan mencatat dividen ini sebesar nilai buku aset yang dibagikan. 3. Dividen Utang (ScripDividend) Dividen utang (Scrip Dividend) timbul apabila laba tidak dibagi itu saldonya tidak mencukupi untuk pembagian dividen, tetapi saldo kas yang ada tidak cukup. Oleh karena itu, pimpinan perusahaan akan mengeluarkan Scrip Dividendyaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu diwaktu yang akan datang. 4. Dividen Likuidasi Dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan pengembalian modal. Dividen likuidasi ini dicatat dengan mendebit rekening pengembalian modal yang dalam neraca laporkan sebagai pengurang modal saham. Apabila perusahaan membagikan dividen likuidasi, pemegang saham harus diberitahu mengenai berapa jumlah pembagian laba dan berapa yang merupakan pengembalian modal. 5. Dividen Saham(Stock Dividend) Dividen saham adalah pembagian tambahan saham tanpa dipungut pembayaran kepada pemegangsaham, sebanding dengan saham-saham yang dimilikinya. Teori Kebijakan Dividen Terdapat beberapa pendapat dan teori yang mengemukakan tentang dividen diantranya yaitu (Brigham, 2004 seperti dikutip Setiawati, 2012) :
  • 4. 1. Dividend Irrelevance Theory (ketidakrelevanan dividen) Teori yang menyatakan bahwa kebijakan dividen perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan maupun biayamodalnya. Peningkatan pembayaran dividen hanya dimungkinkan apabila laba yang diperoleh perusahaan juga meningkat. Keuntungan yang diperoleh atas kenaikan harga saham akibat pembayaran dividen akan diimbangi dengan penurunan harga saham karena adanya penjualan saham baru. Oleh karenanya pemegang saham dapat menerima kas dari perusahaan saat ini dalam bentuk pembayaran dividen atau menerimanya dalam bentuk capital gain. Kemakmuran pemegang saham sekali lagi tidak dipengaruhi oleh kebijakan dividen saat ini maupun dimasa datang. 2. The Bird in Hand Theory Teori ini sependapat dengan Gordon dan Lintner (1992) yang berpendapat bahwa investor lebih merasa aman untuk memperoleh pendapatan berupa pembayaran dividen daripada menunggu capital gain. 3. Tax Pteferance Theory Teori ini menyatakan bahwa Investor menghendaki perusahaan untuk menahan laba setelah pajak dan dipergunakan untuk pembiayaan investasi daripada dividen dalam bentuk kas. Oleh karenanya perusahaan sebaiknya menentukan dividen payout ratioyang rendah atau bahkan tidak membagikan dividen. Karena dividen cenderung dikenakan pajak yang lebih tinggi daripada capital gain, maka investor akan meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi untuk saham dengan dividen yield yang tinggi. 4. Devidend Relevance Theory (Relevan deviden) Deviden adalah relevan untuk kondisi yang tidak pasti, investor dapat dipengaruhi oleh kebijakan deviden. PEMBAHASAN Deviden adalah pembagian laba perusahaan yang diterima para pemegang saham sesuai dengan persentase kepemilikiannya yang berasal dari keuntungan dari hasil operasi perusahaan selama suatu periode. Kebijakan dividen adalah kebijakan untuk membagi keuntungan kepada pemegang saham yang akan dibagikan dalam bentuk deviden dan besarnya laba ditahan untuk kebutuhan perkembangan usaha. Konsep kebijakan dividen (dividend policy) adalah suatu konsep dengan mempertimbangkan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa datang.
  • 5. Macam-Macam Dividen kebijakan dividen yang dilakukan oleh perusahaan antara lain sebagai berikut: 1. Kebijakan dividen yang stabil Banyak perusahaan yang menjalankan kebijakan dividen yang stabil, artinya jumlah dividen perlembar yang dibayarkan setiap tahunnya relatif tetap selama jangka waktu tertentu meskipun pendapatan per lembar saham setiap tahunnya berfluktuasi. 2. Kebijakan dividen dengan penetapan jumlah dividen minimal plus jumlah ekstra tertentu Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah minimal dividen per lembar saham tiap tahunnya. Dalam keadaan keuangan yang lebih baik perusahaan akan membayarkan dividen ekstra diatas jumlah minimal tersebut. 3. Kebijakan dividen dengan penetapan dividen payout ratio yang konstan Jenis kebijakan dividen yang ketiga adalah penetapan dividen payout ratio yang konstan. Perusahaan yang menjalankan kebijakan ini menetapkan dividen payout ratio yang konstan misalnya 50%. Ini berarti bahwa jumlah dividen per lembar saham yang dibayarkan setiap tahunnya akan berfluktuasi sesuai dengan perkembangan keuntungan netto yang diperoleh setiap tahunnya. 4. Kebijakan dividen yang fleksibel Kebijakan dividen yang terakhir adalah penetapan dividen payout ratio yang fleksibel, yang besarnya setiap tahun disesuaikan dengan posisi financial dan kebijakan financial dari perusahaan yang bersangkutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen suatu perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Posisi Likuiditas Perusahaan Posisi kas atau likuiditas dari suatu perusahaan merupakan faktor yang penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. 2. Kebutuhan Dana untuk Membayar Hutang Apabila perusahaan menetapkan bahwa pelunasan utangnya akan diambilkan dari laba ditahan, berarti perusahaan harus menahan sebagian besar dari pendapatannya untuk keperluan tersebut, yang ini berarti bahwa hanya sebagian kecil saja dari pendapatan atau earning yang dapat dibayarkan sebagai dividen. Dengan kata lain perusahaan harus menetapkan dividen payout ratio yang rendah.
  • 6. 3. Tingkat Pertumbuhan Perusahaan Makin cepat tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, makin besar kebutuhan akan dana untuk membiayai pertumbuhan perusahaan tersebut. Makin besar kebutuhan dana untuk waktu mendatang untuk membiayai pertumbuhannya, perusahaan tersebut biasanya lebih senang untuk menahan earningnya daripada dibayarkan sebagai dividen kepada para pemegang saham dengan mengingat batasan-batasan biayanya. 4. Pengawasan terhadap Perusahaan Pada pembelanjaan intern dalam rangka usaha mempertahankan “control” terhadap perusahaan, berati mengurangi “dividen payout ratio”nya. 5. Kebutuhan dana perusahaan Kebutuhan dana bagi perusahaan dalam kenyataanya merupakan factor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan deviden yang akan diambil. Aliran kas perusahaan yang diharapkan, pengeluaran modal dimasa datang yang diharapkan, kebutuhan tambahan piutang dan persediaan, pola (skedul) pengurangan utang dan masih banyak faktor lain yang mempengaruhi posisi kas perusahaan harus dipertimbangkan dalam analisis kebijakan deviden. 6. Likuiditas Likuiditas perusahaan merupakan pertimbangan utama dalam banyak kebijakan deviden. Karena deviden bagi perusahaan merupakan kas keluar, maka semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan secara keseluruhan akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar deviden. 7. Kemampuan meminjam Kemampuan meminjam dalam jangka pendek tersebut akan meningkatkan fleksibilitas likuiditas perusahaan. Selain itu fleksibilitas perusahaan juga dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan untuk bergerak di pasar modal dengan mengeluarkan obligasi. Perusahaan yang semakin besar dan establish akan memiliki akses yang lebih baik di pasar modal. Kemampuan meminjam yang lebih besar, fleksibilitas yang lebih besar akan memperbesar kemampuan membayar deviden.
  • 7. 8. Keadaan pemegang saham Jika perusahaan itu kepemilikan sahamnya relatif tertutup, manajemen biasanya mengetahui deviden yang diharapkan oleh pemegang saham dan dapat bertindak dengan tepat. Jika hampir semua pemegang saham berada dalam golongan high tax (pajak yang lebih tinggi) dan lebih suka memperoleh capital gains, maka perusahaan dapat mempertahankan dividend payout yang rendah. Dengan dividend payout yang rendah tentunya dapat diperkirakan apakah perusahaan akan menahan laba untuk kesempatan investasi yang profitable. Untuk perusahaan yang jumlah pemegang sahamnya besar hanya dapat menilai deviden yang diharapkan pemegang saham dalam konteks pasar. 9. Stabilitas deviden Bagi para investor faktor stabilitas deviden akan lebih menarik daripada dividend payout ratio yang tinggi. Stabilitas disini dalam arti tetap memperhatikan tingkat pertumbuhan perusahaan, yang ditunjukkan oleh koefisien arah yang positif. Bagi investor pembayaran dividen yang stabil merupakan indikator prospek perusahaan yang stabil pula dengan demikian resiko perusahaan juga relatif lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan dengan perusahaan yang membayar deviden tidak stabil. Stock Deviden Stock Deviden adalah dividen yang diberikan kepada para pemegang saham dalam bentuk saham- saham yang dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. Di Indonesia saham yang dibagikan sebagai dividen tersebut disebut saham bonus. Dengan demikian para pemegang saham mempunyai jumlah lembar saham yang lebih banyak setelah menerima Stock Dividen. Dividen saham dapat berupa saham yang jenisnya sama maupun yang jenisnya berbeda.. Tujuan perusahaan memberikan stock deviden adalah untuk menghemat kas karena adanya kesempatan investasi yang lebih menguntungkan. Ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan maupun pemegang saham dengan stock deviden antara lain yaitu : Keuntungan bagi pemegang saham  Jumlah saham yang dimiliki akan bertambah. Tanpa ada pengeluaran (walaupun sebenarnya nilai investasi dan persentase kepemilikan saham tidak berubah, efeknya mungkin mirip dengan stock split)  Tidak ada pajak yang harus dibayaran dengan menerima dividen saham dari perusahaan.
  • 8. Keuntungan bagi perusahaan  Pembagian dividen saham membuat perusahaan bisa menyimpan laba dan kas perusahaan. Dana tersebut bisa digunakan perusahaan untuk tujuan yang lain. Seperti pengembangan usaha, pembayaran utang yang segera jatuh tempo atau digunakan untuk pembayaran hal yang lain.  Struktur modal perusahaan lebih kuat. Dividen saham berasal dari pembagian laba ditahan, dengan cara mememindahkan akun laba ditahan ke pos akun ekuitas saham biasa. Maka jumlah ekuitas atau modal disetor perusahaan akan meningkat. Ujungnya struktur modal perusahaan akan lebih kuat.  Likuiditas perdagangan saham akan meningkat. Pembagian dividen saham akan membuat jumlah saham perusahaan yang beredar akan bertambah. Jumlah saham yang bertambah ini, secara teori akan membuat harga saham tersebut menurun. Harga saham yang murah akan menarik investor lain dalam membeli saham tersebut, dan perdagangan saham perusahaan-pun akan semakin likuid. Kapitalisasi pasar tidak berubah. Mirip seperti perusahaan yang melakukan stock split.  Kondisi keuangan tidak terganggu. Kondisi arus kas tidak akan terganggu karena perusahaan tidak perlu mengeluarkan kas tunai untuk membayar dividen. Stock Split Stock split merupakan kebijakan untuk meningkatkan jumlah lembar saham dengan cara pemecahan jumlah lembar saham menjadi jumlah lembar yang lebih banyak dengan pegurangan nilai nominal saham yang lebih kecil secara proporsional. Oleh karena itu dengan stock splits harga saham menjadi lebih murah. Tujuan stock splits adalah untuk menempatkan harga saham dalam trading range tertentu. Keuntungan Melakukan Stock Split 1. Dapat meningkatkan jumlah saham beredar suatu emiten di pasar modal. Dengan semakin banyaknya jumlah saham beredar, diharapkan itu bisa meningkatkan likuiditas emiten. 2. Harga saham menjadi lebih terjangkau, sehingga itu diharapkan bisa menjangkau semua lapisan investor, terutama investor dengan modal kecil-menengah. Investor dengan modal kecil-menengah tentu saja akan berpikir ulang untuk membeli saham yang harganya dianggap “mahal”. 3. Seiring dengan peningkatan kinerja suatu emiten, diharapkan itu juga berdampak pada pertumbuhan nilai saham yang meningkat tinggi.
  • 9. Kerugian Melakukan Stock Split Salah satu risiko yang terjadi dalam melakukan aksi stock split pada saham suatu emiten yaitu penurunan harga saham yang begitu dalam. Hal tersebut dapat tejadi jika perusahaan memiliki kinerja yang buruk setelah melakukan aksi stock split tersebut karena investor akan menghindari emiten dengan fundamental yang buruk. Repurchasing of stock Sebagai alternatif terhadap pemberian dividen berupa uang tunai ( cash dividen ) , perusahaan dapat mendistribusikan pendapatan kepada pemegang saham dengan cara membeli kembali saham perusahaan ( repuchasing stock ). Keuntungan stock repurchase bagi pemegang saham : 1. Stock repuchase sering di pandang sebagai tanda positif bagi investor karena pada umumnya stock repuchase dilakukan jika perusahaan merasa bahwa saham “ undervalued “. 2. Stock repuchase mengurangi jumlah saham yang beredar dipasar. Setelah stock repuchase ada kemungkinan harga saham naik. Kerugian bagi pemegang saham : 1. Perusahaan membeli kembali saham dengan harga yang terlalu tinggi sehingga merugikan pemegang saham yang tidak menjual kembali sahamnya. 2. Keuntungan stock repuchase dalam bentuk capital gains, padahal sebagian investor menyukai dividen. Keuntungan bagi perusahaan : 1. Menghindari kenaikan dividen. Jika dividen naik terlalu tinggi dikhawatirkan di masa mendatang perusahaan terpaksa membagi dividen yang lebih kecil ( pada masa sulit atau banyak kebutuhan dana investasi ) yang dapat memberi petanda negatif. Stoc repuchase merupakan alternatif yang baik untuk mendistribusikan penhasilan yang diatas normal ( extraordinary earnings ) kepada pemegang saham. 2. Dapat digunakan sebagai strategi untuk mengacau usaha pengambil – alihan perusahaan ( yang biasanya dilakukan dengan cara membeli saham sebanyak –b anyaknya hingga mencapai jumlah saham mayoritas ) Stock repuchase dapat menggalkan usaha ini.
  • 10. 3. Mengubah struktur modal perusahaan. Misalnya, perusahaan ingin meningkatkan rasio hutang dengan cara menggunakan hutang baru untuk membeli kembali saham yang beredar. 4. Saham yang ditarik kembali dapat dijual kembali ke pasar jika perusahaan membutuhkan tambahan dana. Kerugian bagi perusahaan adalah : 1. Dapat merusak image perusahaan karena sebagian investor merasa bahwa stock repuchase merupakan indikator bahwa manajemen perusahaan tidak mempunyai proyek – proyek baru yang baik. Namun demikian, jika perusahaan benar – benar tidak memiliki kesempatan investasi yug baik, ia memang sebaiknya mendistribusikan dana kembali kepada pemegang saham. Tidak banyak bukti empiris yang mendukung alasan ini. 2. Setelah stock repuchase, pasar mungkin merasa bahwa risiko perusahaan meningkat sehingga dapat menurunkan harga saham. Jika harus memilih antara stock repuchase dan pembayaran dividen tunai, pada pasar yang sempurna ( dimana tidak ada pajak , biaya komisi untuk jual – beli saham dan efek sinyal dari pemberian dividen ), investor akan indifferent terhadap ke 2 pilihan. Pada pasar yang tidak sempurna, investor mungkin akan memiliki preferensi terhadap salah satu dari ke 2 alternatif tersebut. Ada 3 metode yang dapat digunakan untuk membeli kembali saham : 1. Saham dapat dibeli pada pasar terbuka ( open market ) 2. Perusahaan membuat penawaran formal untuk membeli saham perusahaan dalam jumlah tertentu dan harga tertentu ( pendekatan tender offer ) 3. Perusahaan membeli sejumlah sahamnya kembali dari satu atau beberapa pemegang saham besar ( pendekatan negotiated basis ) Contoh Kasus Analisis Konsep Kebijakan Deviden 1. Syalia Co sedang merencanakan untuk memperluas sarana produksinya tahun depan dengan investasi Rp.15.000.000. Rasio utang terhadap total assets saat ini adalah 30% dan itu dianggap merupakan struktur modal yang optimum, laba setelah pajak saat ini Rp. 5.000.000. Jika Kurman Co berharap untuk mempertahankan 70% dividend payout ratio-nya, beberapa banyak eksternal equity yang diperlukan untuk membiayai ekspansi tersebut ? Jawaban : Laba setelah pajak Rp 5.000.000,-
  • 11. Dividend payout 70% Dividen Rp. 3.500.000,- Laba yang ditahan Rp. 1.500.000,- Capital budget Rp. 15.000.000,- Debt to total asset 30% Total utang Rp. 4.500.000,- Total equity 70% Rp. 10.500.000,- Laba ditahan Rp. 1.500.000,- 2. Apple Round Co memperoleh laba setelah pajak sebesar Rp. 14.000.000,- tahun yang lalu dan membagikannya dalam bentuk dividen sebesar Rp. 4.200.000,-. Laba tersebut telah tumbuh dengan tingkat pertumbuhan sebesar 7% per tahun selama 10 tahun. Pada tahun ini perusahaan memperoleh laba sebesar Rp. 18.000.000,-. Kesempatan investasi yang tersedia sebesar Rp. 12.000.000,-. Hitunglah dividen untuk tahun ini di bawah setiap kebijakan berikut ini : a. Payout yang konstan? b. Pertumbuhan dividen yang stabil? c. Residual dividend policy (anggap perusahaan berharap akan mempertahankan debt to total asset ratio 40%)? Jawaban : a. Payout yang konstan Payout Ratio = Rp. 4.200.000,− = 30% Rp. 14.000.000,− Payout Ratio = 30% (Rp.18.000.000,−) = Rp.5.400.000,− b. Pertumbuhan 6% sehingga dividen yang dibayarkan = (1 + 6%) (Rp. 18.000.000,-) = Rp.19.080.000,-
  • 12. c. Residual dividend policy Investasi Rp. 12.000.000,- Persentase equity financing 60%__________ Equity financing Rp. 7.200.000,- Laba yang diperoleh Rp. 18.000.000,-_ Dividen yang dibagikan Rp. 10.800.000,- KESIMPULAN Kebijakan deviden merupakan bagian yang tidak dapat dipisahan dengan keputusan pendanaan perusahaan. Secara definisi, kebijakan deviden adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk deviden atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi dimasa yang akan datang. Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden yaitu posisi likuiditas perusahaan, kebutuhan dana untuk membayar hutang, tingkat pertumbuhan perusahaan, pengawasan terhadap perusahaan, kemampuan meminjam, tingkat keuntungan, stabilitas return, dan akses kepasar modal. Pendapat tentang kebijakan deviden yaitu pendapat tentang ketidakrelevanan deviden (irrelevant theory) dan Pendapat tentang relevansi deviden (relevant theory). Macam-macam kebijakan deviden yaitu kebijakan deviden yang stabil, kebijakan deviden dengan penetapan jumlah deviden minimal ditambah jumlah ekstra tertentu, kebijakan deviden dengan penetapan deviden payout ratio yang konstan, dan kebijakan deviden yang stabil. Dalam keputusan pembagian deviden perlu dipertimbangkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan. Dengan demikian laba tidak seluruhnya dibagikan ke dalam bentuk deviden namun perlu disisihkan untuk diinvestasikan kembali. Berkaitan dengan kebijakan deviden tersebut terlihat bahwa terdapat beberapa pihak yang saling berbeda kepentingan, yaitu antara kepentingan pemegang saham, pemegang obligasi, dan pihak perusahaan itu sendiri. Besar kecilnya deviden yang akan dibayarkan oleh perusahaan tergantung pada kebijakan deviden dari masing-masing perusahaan, sehingga pertimbangan manajen sangat diperlukan.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA  Gandhy, Fardinal, (2019). Analysis of Financial Ratio to Predict Financial Distress Conditions (Empirical Study on Manufacturing Companies listed on the Indonesia Stock Exchange for 2014-2017). International Journal of Business and Management Invention (IJBMI), 8(6), 27-34.  Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education, AccountingKnowledge,and UtilizationOfInformationTechnology TowardQualityThe Quality of MSME ’ s Financial Reports. The 1st Annual Conference Economics, Business, and Social Sciences, 1(3). https://doi.org/10.4108/eai.3-2-2020.163573  Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants of Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic Banks (Religion, Religiosity, and Location of Islamic Banks ). The 1st Annual Conference Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1, (2). https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775.  Putra, Y. M., (2017). Analisis Konsep Kebijakan Deviden. Modul Kuliah Manajemen Keuangan. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta  https://www.edusaham.com/2019/02/pengertian-stock-split-dan-reverse-stock-split-dan- perbedaan.html  https://www.academia.edu/16713215/Kebijakan_deviden