SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori Dividen
2.1.1 Dividen
Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan
banyaknya saham yang dimiliki. Selanjutnya Menurut Tangkilisan dan Hessel
(2003), “Dividen adalah bagian dari laba bersih yang dibagikan kepada para
pemegang saham (pemilik modal sendiri, equity)”. Sedangkan menurut Stice
(2004) dividen sebagai pembagian laba kepada para pemegang saham perusahaan
sebanding dengan jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik.
Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi
perusahaan. Dividen dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan
dari laba perusahaan. Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan
dalam dividen, maka semua pemegang saham mendapatkan haknya yang sama.
Dividen ditentukan berdasarkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
dan jenis pembayarannya tergantung kepada kebijakan pemimpin.
2.1.2 Jenis-Jenis Dividen
Berdasarkan bentuk dividen, menurut Darmaji (2001), dividen dibagi
menjadi yaitu:
1. Dividen tunai (Cash Dividend)
Universitas Sumatera Utara
Dividen jenis ini dibagikan dalam bentuk kas atau uang tunai. Dividen tunai
paling umum dibagikan oleh perusahaan kepada para pemegang saham.
2. Dividen saham (Stock Dividend)
Pembayaran dividen dalam bentuk saham yaitu berupa pemberian tambahan
saham kepada para pemegang saham dalam jumlah saham yang sebanding
dengan saham yang dimiliki.
3. Dividen properti (Property Dividend)
Dividen ini dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk aktiva tetap dan
surat-surat berharga.
4. Dividen likuidasi (Liquidating Dividend)
Dividen yang dibagikan kepada pemegang saham sebagai akibat
dilikuidasinya perusahaan.
2.1.3 Langkah-langkah Pembayaran Dividen
Pengumuman emiten atas dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang
saham yang disebut juga dengan tanggal pengumuman dividen (Ang, 1997).
Adapun rincian tanggal yang diperhatikan dalam pembayaran dividen menurut
Sinuraya (1999) adalah sebagai berikut:
a. Tanggal pengumuman (declaration date)
Tanggal pengumuman merupakan tanggal yang mana secara resmi
diumumkan oleh emiten tentang bentuk dan besarnya serta jadwal pembayaran
dividen yang akan dilakukan. Pengumuman ini biasanya untuk pembagian dividen
Universitas Sumatera Utara
regular. Isi pengumuman tersebut menyampaikan hal-hal yang dianggap penting
yakni: tanggal pencatatan, tanggal pembayaran, besarnya dividen kas per lembar.
b. Tanggal pencatatan (date of record)
Tanggal ini perusahaan melakukan pencatatan nama-nama pemegang
saham. Para pemilik saham yang terdaftar pada daftar pemegang saham tersebut
diberikan hak, sedangkan pemegang saham yang tidak terdaftar pada tanggal
pencatatan tidak diberikan hak untuk memperoleh dividen.
c. Tanggal cum-dividend
Tanggal ini merupakan tanggal hari terakhir perdagangan saham yang
masih melekat hak untuk mendapatkan dividen baik dividen tunai maupun dividen
saham.
d. Tanggal ex-dividend
Tanggal perdagangan saham tesebut sudah tidak melekat lagi hak untuk
memperoleh dividen. Jadi jika investor membeli saham pada tanggal ini atau
sesudahnya, maka investor tersebut tidak dapat mendaftarkan namanya untuk
mendapatkan dividen.
e. Tanggal pembayaran (payment date)
Tanggal ini merupakan saat pembayaran dividen oleh perusahaan kepada
para pemegang saham yang telah mempunyai hak atas dividen. Jadi pada tanggal
tersebut, para investor sudah dapat mengambil dividen sesuai dengan bentuk
dividen yang telah diumumkan oleh emiten (dividen tunai, dividen saham).
Universitas Sumatera Utara
2.2 Kebijakan Dividen
2.2.1 Pengertian Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen merupakan suatu keputusan untuk menginvestasikan
kembali laba yang diperoleh dari hasil operasi perusahaan atau untuk
membagikannya kepada pemegang saham (investor). Menurut (Sadalia, 2010),
pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham diputuskan oleh dewan
komisaris. Komisaris umumnya mengadakan pertemuan untuk menentuan jumlah
dividen yang akan dibayar, dalam menentukan jumlah dividen yang akan
dibagikan perlu mengevaluasi posisi keuangan periode yang lalu dan posisi yang
akan datang.
Menurut Martono dan Agus Harjito (2007), kebijakan dividen (dividend
policy) merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir
tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan
ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan
datang.
Kebijakan dividen menyangkut masalah penggunaan laba yang menjadi
hal para pemegang saham, dan laba tersebut bisa dibagi sebagai dividen atau laba
yang ditahan untuk diinvestasikan kembali. Kebijakan dividen bersangkutan
dengan penentuan pembagian pendapatan antara penggunaan pendapatan
untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau untuk
digunakan didalam perusahaan, yang berarti laba tersebut harus ditahan didalam
perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam teori investasi pada pasar uang dan pasar modal, investor akan
melakukan pembelian saham atau menjual saham bergantung pada apakah return
saham lebih besar hasilnya dibandingkan dengan deposito atau bunga obligasi.
Jadi penilaian layak tidaknya investor memegang saham akan dilihat apakah
return (perubahan harga saham) lebih menguntungkan. Faktor fundamental
merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi perusahaan (emiten)
yang meliputi faktor manajemen, organisasi, sumber daya manusia, dan kondisi
keuangan perusahaan yang tercermin dalam kinerja keuangan perusahaan.
Kinerja keuangan ditunjukkan dalam laporan posisi keuangan (seperti laporan
arus kas dan catatan atas laporan keuangan).
2.2.2 Teori Kebijakan Dividen
Terdapat beberapa teori yang dapat digunakan sebagai landasan dalam
membuat kebijakan yang tepat bagi perusahaan. Brigham dan Houston (2001)
menyebutkan beberapa teori kebijakan dividen yaitu:
a. Dividen Irrelevant Theory
Teori ini beranggapan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh
terhadap harga saham (nilai perusahaan) maupun terhadap biaya modalnya.
Kebijakan dividen yang satu sama baiknya dengan kebijakan dividen yang lain.
Dijelaskan bahwa pendukung utama teori ketidakrelevan ini adalah Miller dan
Modiglani. Mereka menggunakan asumsi, tentang ketiadaan pajak dan biaya
pialang. Leverage keuangan tidak memiliki pengaruh terhadap biaya modal,
investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang prospek
Universitas Sumatera Utara
perusahaan, distribusi laba ke dalam bentuk dividen atau laba ditahan tidak
mempunyai biaya ekuitas perusahaan dan kebijakan capital budgeting merupakan
kebijakan yg independen terhadap kebijakan dividen.
b. Bird-in-The Hand Theory
Menurut Brigham dan Houston (2001), teori ini dapat dijelaskan dengan
menggunakan pemahaman bahwa sesungguhnya investor jauh lebih menghargai
pendapatan yang diharapkan dari dividen dibandingkan dengan pendapatan yang
diharapkan dari keuntungan modal karena komponen hasil dividen risikonya lebih
kecil dari komponen keuntungan modal (capital gain). Para investor kurang yakin
terhadap penerimaan keuntungan modal yang akan dihasilkan dibandingkan
dengan seandainya mereka menerima dividen, karena dividen merupakan faktor
yang dapat dikendalikan oleh perusahaan sedangkan capital gain merupakan
faktor yang dikendalikan oleh pasar melalui mekanisme penentuan harga saham.
c. Teori Preferensi Pajak
Menurut Litzenberger dan Ramaswamy (dalam Andriyani, 2008) ada tiga
alasan yang berkaitan dengan pajak untuk beranggapan bahwa investor lebih
menyukai pembagian dividen yang rendah daripada yang tinggi, yaitu:
1) Keuntungan modal (capital gain) dikenakan tarif pajak lebih rendah daripada
pendapatan dividen. Untuk itu, investor yang memiliki sebagian besar saham
mungkin lebih suka perusahaan menahan dan menanam kembali laba ke
dalam perusahaan. Pertumbuhan laba mungkin dianggap menghasilkan
kenaikkan harga saham, dan keuntungan modal yang pajaknya rendah akan
menggantikan dividen yang pajaknya tinggi.
Universitas Sumatera Utara
2) Pajak atas keuntungan tidak dibayarkan sampai sahamnya terjual, sehingga
ada efek nilai waktu.
3) Jika selembar saham dimiliki oleh seseorang sampai ia meninggal, sama
sekali tidak ada pajak keuntungan modal yang terutang.
Karena adanya keuntungan-keuntungan ini, para investor mungkin lebih
senang perusahaan menahan sebagian besar laba perusahaan. Jika demikian para
investor akan mau membayar lebih tinggi untuk perusahan yang pembagian
dividennya rendah daripada untuk perusahaan sejenis yang pembagian dividennya
tinggi.
2.3 Dividen Kas
Dividen kas adalah dividen yang diberikan oleh perusahaan kepada para
pemegang sahamnya dalam bentuk uang tunai (cash). Menurut Sandjaja dan
Barlian (2002) dividen kas adalah sumber dari aliran kas untuk pemegang saham
dan memberikan informasi tentang kinerja perusahaan saat ini dan akan datang.
Biasanya sebuah korporasi harus memenuhi tiga kondisi terlebih dahulu agar
dapat membayar dividen tunai yaitu laba ditahan yang mencukupi, kas memadai
dan tindakan formil dari dewan komisaris.
Pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham perusahaan
diputuskan oleh dewan direksi perusahaan. Direksi umumnya mengadakan
pertemuan yang membahas tentang dividen setiap kuartal atau setengah tahun
dimana mereka mengevaluasi posisi keuangan periode lalu dan menentukan posisi
yang akan datang dalam pembagian. Menentukan jumlah dividen yang harus
Universitas Sumatera Utara
dibayar, menentukan tanggal-tanggal yang berkaitan dengan pembayaran dividen.
Biasanya investor lebih tertarik dengan dividen yang berupa tunai daripada
dividen saham. Hal ini dikarenakan para investor beranggapan dividen yang
diterima dalam bentuk kas lebih menggambarkan seberapa besar return dari
modal yang mereka tanamkan dan memberikan kepuasan tersendiri.
Bagi para investor, dividen merupakan hasil yang diperoleh dari saham
yang dimiliki, selain capital gain yang didapat apabila harga jual saham lebih
tinggi dibandingkan harga belinya. Dividen tersebut didapat dari perusahaan
sebagai kontribusi yang dihasilkan dari operasi perusahaan.
2.4 Return On Asset
Return On Asset merupakan salah satu ukuran profitabilitas, yang juga
merupakan ukuran efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
dengan memanfaatkan aktiva tetap yang digunakan dalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan aktiva tetap yang digunakan untuk operasi.
Menurut Ang (1997) menyatakan bahwa Return on Asset adalah tingkat
keuntungan bersih yang berhasil diperoleh perusahaan dalam menjalankan
operasionalnya. Return on Asset diukur dari laba bersih setelah pajak terhadap
total asetnya yang mencerminkan kemampuan perusahan dalam penggunaan
investasi yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam rangka
menghasilkan profitabilitas perusahaan. Semakin besar ROA menunjukkan
kinerja perusahaan yang semakin baik karena tingkat kembalian investasi (return)
yang semakin besar.
Universitas Sumatera Utara
Perusahaan yang mempunyai aliran kas atau profitabilitas yang baik bisa
membayar dividen atau meningkatkan dividen. Hal yang sebaliknya akan
terjadi jika aliran kas tidak baik. Alasan lain pembayaran dividen adalah
untuk menghindari akuisisi oleh perusahaan lain. Perusahaan yang mempunyai
kas yang berlebihan seringkali menjadi target dalam akuisisi. Untuk menghindari
akuisisi, perusahaan tersebut bisa membayarkan dividen, dan sekaligus juga
membuat senang pemegang saham (Hanafi, 2004).
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
pada masa mendatang dan merupakan indikator dari keberhasilan operasi
perusahaan. Perusahaan yang mempunyai profitabilitas yang tinggi akan
menarik minat investor menanamkan modalnya dengan harapan mendapatkan
keuntungan yang tinggi pula.
Karena itu, dividen diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh
perusahaan, maka keuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya dividen.
Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pula
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen (Sudarsi, 2002).
2.5 Current Ratio
Salah satu cara untuk mengukur likuiditas adalah current ratio yang
merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya
(current liability) melalui sejumlah aktiva yang dimiliki perusahaan. Semakin
tinggi current ratio menunjukkan kemampuan kas perusahaan untuk
memenuhi (membayar) kewajiban jangka pendeknya (Brigham dan Houston,
Universitas Sumatera Utara
2001). Dengan semakin meningkatnya current ratio juga dapat meningkatkan
keyakinan para investor, bahwa perusahaan dapat membayar dividen yang
diharapkan oleh investor.
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh
kewajiban jangka pendek ataupun mendanai kegiatan operasional perusahaan.
Semakin tinggi tingkat likuiditas suatu perusahaan semakin tinggi pula
kemampuan perusahaan tersebut melakukan pembagian dividen tunai. Sebaliknya,
semakin rendah likuiditas perusahaan semakin kecil kemampuan perusahaan
untuk memberikan dividen tunai.
2.6 Debt to Total Asset
Debt to total assets merupakan rasio antara total hutang (total debts) baik
hutang jangka pendek (current liability) dan hutang jangka panjang (long term
debt) terhadap total aktiva (total assets) baik aktiva lancar (current assets)
maupun aktiva tetap (fixed assets) dan aktiva lainnya (other assets).
Rasio ini menunjukkan besarnya hutang yang digunakan untuk membiayai
aktiva yang digunakan oleh perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas
operasionalnya. Semakin besar rasio DTA menunjukkan semakin besar tingkat
ketergantungan perusahaan terhadap pihak kreditur dan semakin besar pula
beban biaya hutang (biaya bunga) yang harus dibayar oleh perusahaan.
Dengan semakin meningkatnya rasio DTA maka hal tersebut berdampak
terhadap profitabilitas yang diperoleh perusahaan, karena sebagian digunakan
untuk membayar bunga pinjaman. Dengan biaya bunga yang semakin besar, maka
Universitas Sumatera Utara
profitabilitas semakin berkurang (karena sebagian digunakan untuk membayar
bunga), maka hak para pemegang saham (dividen) juga semakin berkurang
(menurun). Menurut Parthington (dalam Sunarto dan Andi Kartika, 2003) yang
menunjukkan bahwa tingkat hutang yang tinggi akan mempengaruhi pembayaran
dividen yang semakin rendah.
2.7 Investment Opportunity Set
Dalam signalling theory dinyatakan bahwa peningkatan dividen
merupakan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan
datang, karena meningkatnya dividen diartikan sebagai adanya keuntungan yang
akan diperoleh sebagai hasil yang diperoleh dari keputusan investasi (Haruman,
2008). Oleh karena itu, adanya kesempatan investasi yang memberikan
keuntungan tinggi bagi perusahaan tidak selalu diartikan dividen yang dibayarkan
akan kecil atau tidak dibayarkan, tetapi dapat diartikan adanya prospek yang
menjanjikan di masa yang akan datang untuk dapat membayar dividen yang lebih
tinggi.
Investasi di masa depan mempengaruhi besarnya nilai perusahaan.
Menurut Myers (dalam Hanafi, 2004) nilai perusahaan merupakan gabungan dari
aktiva dengan investasi di masa depan. Kesempatan investasi yang tinggi di masa
depan, bisa dihubungkan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi. Jika
tingkat pertumbuhan perusahaan tinggi maka perusahaan akan membagikan
dividen yang kecil. Hal ini dikarenakan laba yang didapatkan perusahaan akan
digunakan sebagai dana internal untuk keperluan investasi.
Universitas Sumatera Utara
2.8 Size Perusahaan
Menurut Zulkifli (dalam Purba, 2011) ukuran untuk menentukan firm size
adalah dengan log natural dari total aktiva. Ukuran perusahaan (firm size)
mencerminkan bahwa perusahaan yang mapan dan besar akan memiliki akses yang
lebih mudah ke pasar modal, dibandingkan dengan perusahaan yang masih baru
ataupun perusahaan yang kecil. Perusahaan yang masih baru ataupun perusahaan
yang kecil karena keterbatasan aksesnya ke pasar modal sehingga kemampuannya
untuk mendapatkan modal dan memperoleh pinjaman dari pasar modal juga terbatas.
Oleh karena itu, maka mereka cenderung untuk menahan labanya guna membiayai
operasinya dan ini berarti dividen yang akan diterima oleh pemegang saham akan
semakin kecil. Semakin besar ukuran perusahaan (firm size) maka dividen yang
dibagikan juga akan semakin besar, begitu juga sebaliknya. Dengan demikian ukuran
perusahaan berpengaruh positif terhadap dividen.
Suatu perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses yang
mudah menuju pasar modal, sementara perusahaan yang baru dan yang
masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memiliki akses ke pasar
modal. Karena kemudahan akses ke pasar modal cukup berarti untuk fleksibilitas
dan kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar, sehingga
perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada
perusahaan kecil.
2.9 Growth
Aset adalah aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan
Semakin besar aset maka diharapkan semakin besar hasil operasional yang
Universitas Sumatera Utara
dihasilkan oleh suatu perusahaan. Peningkatan aset yang diikuti peningkatan hasil
operasi akan semakin menambah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan.
Meningkatnya kepercayaan pihak kreditur terhadap perusahaan, maka proporsi
hutang semakin besar dari modal sendiri. Ini didasarkan pada keyakinan kreditur
atas dana yang ditanamkan ke dalam perusahaan dijamin oleh besarnya aset yang
dimiliki perusahan (Ang, 1997).
Semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan, akan semakin besar
tingkat kebutuhan dana untuk membiayai ekspansi. Semakin besar kebutuhan
dana di masa yang akan datang, akan semakin memungkinkan perusahaan
menahan keuntungan dan tidak membayarkannya sebagai dividen. Oleh
karenanya, potensi pertumbuhan perusahaan menjadi faktor penting yang
menentukan kebijakan dividen (Andriyani, 2008).
2.10 Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
tingkat leverage (penggunaan utang) terhadap total shareholders’ equity yang
dimiliki perusahaan (Ang, 1997). Faktor ini mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh
beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang.
Menurut Brigham (dalam Suherli&Harahap, 2004) semakin besar leverage
perusahan maka cenderung untuk membayar dividennya lebih rendah dengan tujuan
untuk mengurangi ketergantungan pada pendanaan secara eksternal. Sehingga
semakin besar proporsi hutang yang digunakan untuk struktur modal suatu
Universitas Sumatera Utara
perusahaan, maka akan semakin besar pula jumlah kewajibannya yang akan
mempengaruhi besar kecilnya dividen yang akan dibagikan.
Hutang pada gilirannya akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih
yang tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividen yang akan diterima,
karena kewajiban tersebut lebih diprioritaskan dari pada pembagian dividen. Jika
beban hutang semakin tinggi, maka kemampuan perusahaan untuk membagi
dividen akan semakin rendah.
Kebijakan debt dapat dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik
perusahaan yang akan mempengaruhi kurva permintaan dari debt yang
ditawarkan kepada perusahaan atau permintaan perusahaan akan debt
(Ang,1997). Perusahaan-perusahaan yang profitable memiliki lebih banyak
earnings yang tersedia untuk investasi dan karenanya, akan cenderung
membangun equitas mereka relatif terhadap debt. Oleh karena itu, semakin
rendah DER akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar
seluruh kewajibannya (Ang, 1997). Semakin besar proporsi hutang yang
digunakan untuk struktur modal suatu perusahaan, maka akan semakin besar pula
jumlah kewajibannya (Ang, 1997). Peningkatan hutang pada gilirannya akan
mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang
saham termasuk dividen yang akan diterima, karena kewajiban tersebut lebih
diprioritaskan daripada pembagian dividen. Jika beban hutang semakin tinggi,
maka kemampuan perusahaan untuk membagi dividen akan semakin rendah,
sehingga DER mempunyai pengaruh negatif dengan dividen. Rasio ini
menunjukkan besarnya hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva yang
Universitas Sumatera Utara
digunakan oleh perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas operasionalnya.
Semakin besar rasio hutang menunjukkan semakin besar tingkat ketergantungan
perusahaan terhadap pihak eksternal (kreditur) dan semakin besar pula beban biaya
hutang (biaya bunga) yang harus dibayar oleh perusahaan.
2.11 Review Penelitian Terdahulu
Peneliti melakukan review terhadap beberapa penelitian sebelumnya untuk
dijadikan sebagai pedoman untuk melakukan penelitian ini. Penelitian Suharli
(2007) dengan judul penelitian “Pengaruh Profitability dan Investment
Opportunity Set terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas sebagai
Variabel Penguat (Studi pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta
Periode 2002-2003)”, dengan kesimpulan likuiditas dapat digunakan sebagai
variabel penguat (variabel moderator) karena mempunyai pengaruh yang
signifikan dalam mempengaruhi profitabilitas dan kesempatan investasi, tetapi
secara parsial hanya variabel profitabilitas yang dapat mempengaruhi kebijakan
jumlah pembagian dividen perusahaan.
Penelitian oleh Vianita dan Izzati Amperaningrum (2012) dengan judul
penelitian “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas Pada Perusahaan
Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitian
diperoleh bahwa secara parsial, variabel independen yang berpengaruh signifikan
ter-hadap dividen kas adalah ROA, EPS, DPR, sedangkan cash ratio, current
ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap dividen kas.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian oleh Andriyani (2008) dengan judul “Analisis Pengaruh Cash
Ratio, Debt to Equity Ratio, Investment Opportunity Set dan Profitability
terhadap Kebijakan-Kebijakan Dividen (Studi Empiris pada perusahaan
Automotive di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2006)”, kesimpulan
secara parsial variabel independen cash ratio, IOS, ROA berpengaruh signifikan
positif terhadap variabel DPR, sedangkan DER tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel DPR.
Penelitian oleh Purba (2011) dengan judul “Pengaruh Laba Akuntansi,
Laba Tunai, Ukuran Perusahaan Dan Umur Perusahaan Terhadap Dividen Kas
Pada Perusahaan Infrastructure, Utility, and Transportation dan Real Estate and
Property yang Terdaftar Di BEI”. Penelitian menunjukkan laba akuntansi
berpengaruh signifikan terhadap dividen kas. Sedangkan laba tunai, ukuran
perusahaan, dan umur perusahaan memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap
dividen kas secara parsial, dan secara simultan laba akuntansi, laba tunai, ukuran
perusahaan dan umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap dividen kas.
Selanjutnya melakukan penelitian terhadap Yiadom dan Samuel Kwaku
Agyei (2011) yang berjudul “Determinants of Dividend Policy of Banks in
Ghana”. Hasil penelitian ROA, leverage, changes in dividend, collateral capacity
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan growth
dan age tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen.
Penelitian yang dilakukan oleh Susilowati (2005) yang berjudul ”Pengaruh
Informasi Laporan Keuangan terhadap Pendapatan Dividen Tunai (Studi Kasus
Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ periode 1999-2003)”.
Universitas Sumatera Utara
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini secara parsial hanya variabel EPS
yang berpengaruh secara signifikan terhadap dividen tunai, sedangkan variabel
ROE, CR, DTA dan DER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap dividen
tunai.
Penelitian yang dilakukan oleh Lubis (2009) yang berjudul “Analisis
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas pada Perusahaan Manufaktur
Jenis Consumer Goods yang Go Public di Bursa Efek Jakarta”, memiliki
kesimpulan bahwa secara parsial hanya variabel Cash Ratio, Current Ratio dan
DER yang berpengaruh secara signifikan terhadap dividen tunai, sedangkan
variabel ROI, DTA, EPS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap dividen
tunai.
Penelitian yang terakhir dilakukan oleh Hashemi dan Fatemeh Zahra
Kashani Zadeh (2012) yang berjudul “The Impact of Financial Leverage
Operating Cash Flow and Size of Comapany on the Dividend Policy (Case Study
of Iran)”, Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini secara parsial hanya
variabel operating cash flow, size of company yang berpengaruh secara signifikan
terhadap dividend policy dan variabel financial leverage tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap dividend policy.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1
Review Penelitian Terdahulu (Theoretical Mapping)
No Nama
Peneliti &
Tahun
Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1 Michell
Suharli
(2007)
Pengaruh Prof-
itability dan Inves-
tment Opportunity
Set terhadap Ke-
bijakan Dividen
Tunai dengan
Likuiditas sebagai
Variabel Penguat
(Studi pada Per-
usahaan yang ter-
daftar di Bursa
Efek Jakarta Per-
iode 2002-2003)
Variabel independen:
Profitability,
Investment Opport-
unity Set, Likuiditas
Variabel
dependen:
Kebijakan
Dividen Tunai
Likuiditas dapat
digunakan sebagai
variabel penguat
(variabel moderator)
karena mempunyai
pengaruh yang sig-
nifikan dalam mem-
pengaruhi profitabilitas
dan kesempatan invest-
tasi, tetapi secara
parsial hanya variabel
profitabilitas yang
dapat mempengaruhi
kebijakan jumlah
pembagian dividen
perusahaan.
2 Engela
Vianita dan
Izzati
Amperanin
grum
(2012)
Analisis Faktor
yang Mempenga-
ruhi Dividen Kas
Pada Perusahaan
Makanan dan
Minuman yang
Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
Variabel independen:
ROA, EPS, Cash
Ratio, Current Ratio,
DPR
Variabel dependen:
Dividen Kas
Secara parsial, variabel
independen yang ber-
pengaruh signifikan
terhadap dividen kas
adalah ROA, EPS,
DPR. Sedangkan cash
ratio, current ratio
tidak signifikan ter-
hadap dividen kas.
3 Maria
Andriyani
(2008)
Analisis Pengaruh
Cash Ratio, Debt
To Equity Ratio,
Investment
Opportunity Set
dan Profitability
terhadap Kebijakan
Dividen (Studi
Empiris pada per-
usahaan Auto-
motive di Bursa
Efek Indonesia
Periode Tahun
2004-2006)
Variabel independen:
Cash Ratio, DER,
IOS, ROA.
Variabel dependen:
Kebijkaan Dividen
Secara parsial variabel
independen cash ratio,
IOS, ROA berpengaruh
signifikan positif ter-
hadap variabel ke-
bijakan dividen, se-
dangkan debt to equity
ratio tidak berpengaruh
signifikan terhadap
variabel kebijakan
dividen
Universitas Sumatera Utara
4 Fransiska
Purba
(2012)
Pengaruh Laba
Akuntansi, Laba
Tunai, Ukuran
Per-usahaan Dan
Umur Perusahaan
Ter-hadap
Dividen Kas Pada
Perusahaan
Infrastructure,
Utility, And
Trans-portation
Dan Real Estate
And Pro-perty
Yang Ter-daftar
Di BEI
Variabel independen:
Laba Akuntansi,
Laba Tunai, Ukuran
Perusahaan Dan
Umur Perusahaan
Variabel dependen:
Dividen kas
Penelitian menun-
jukkan bahwa laba
akuntansi berpeng-
aruh signifikan ter-
hadap dividen kas.
Laba tunai, ukuran
perusahaan, dan umur
perusahaan memiliki
pengaruh tidak sig-
nifikan terhadap
dividen kas secara
parsial, secara simul-
tan laba akuntansi,
laba tunai, ukuran per-
usahaan dan umur per-
usahaan berpengaruh
signifikan terhadap
dividen kas.
5 Edward
Marfo-
Yiadom
dan
Samuel
Kwaku
Agyei
(2011)
Determinants of
Dividend Policy of
Banks in Ghana
Variabel independen:
ROA, leverage, changes
in dividend, collateral
capacity, growth, age.
Variabel dependen:
Kebijakan dividen
ROA, leverage,
changes in dividend,
collateral capacity
berpengaruh positif
dan signifikan ter-
hadap kebijakan
dividen. Sedangkan
growth dan age tidak
berpengaruh sig-
nifikan terhadap ke-
bijakan dividen
6 Tri
Susilowati
(2005)
Pengaruh Informasi
Laporan Keuangan
terhadap Pendapat-
an Dividen Tunai
(Studi Kasus Pada
Perusahaan Manu-
faktur yang Ter-
daftar di BEJ
periode 1999-2003)
Variabel independen:
ROI, ROE, Current
Ratio, DTA, DER,
EPS
Variabel dependen:
Dividen tunai
Kesimpulan yang
didapat dari pe-
nelitian ini secara
parsial hanya
variabel EPS yang
berpengaruh secara
signifikan terhadap
dividen tunai, se-
dangkan variabel
ROE, CR, DTA dan
DER tidak ber-
pengaruh secara sig-
nifikan terhadap
dividen tunai.
Universitas Sumatera Utara
7 Yeti Meliany
Lubis (2009)
Analisis Faktor-
faktor yang
Mempengaruhi
Dividen Kas pada
Perusahaan
Manufaktur Jenis
Consumer Goods
yang Go Public di
Bursa Efek Jakarta
Variabel independen:
ROI, Cash Ratio,
Current Ratio, DTA,
EPS, DER, DPR
Variabel dependen:
Dividen Tunai
Kesimpulan yang
didapat dari pe-
nelitian ini secara
parsial hanya va-
riabel Cash Ratio,
Current Ratio dan
DER yang ber-
pengaruh secara
signifikan terhadap
dividen tunai, se-
dangkan variabel
ROI, DTA, EPS
tidak berpengaruh
secara signifikan
terhadap dividen
tunai.
8 Seyed Abbas
Hashemi dan
Fatemeh
Zahra
Kashani
Zadeh
(2012)
The Impact of
Financial
Leverage
Operating Cash
Flow and Size of
Comapany on the
Dividend Policy
(Case Study of
Iran)
Variabel independen:
Financial Leverage,
Operating Cash Flow,
Size of Company
Variabel dependen:
Dividend Policy
Kesimpulan yang
didapat dari pe-
nelitian ini secara
parsial hanya va-
riabel operating cash
flow, size of
company yang ber-
pengaruh secara sig-
nifikan terhadap
dividend policy dan
variabel financial
leverage tidak ber-
pengaruh secara sig-
nifikan terhadap
dividend policy.
Universitas Sumatera Utara

More Related Content

What's hot

Stock valuation abshor.marantika a.a.sagung istri pradnya_3-03
Stock valuation abshor.marantika a.a.sagung istri pradnya_3-03Stock valuation abshor.marantika a.a.sagung istri pradnya_3-03
Stock valuation abshor.marantika a.a.sagung istri pradnya_3-03Naufal AR
 
Dividend Policy/abshor.marantika/Siti Fatimatus Z/3-04
Dividend Policy/abshor.marantika/Siti Fatimatus Z/3-04Dividend Policy/abshor.marantika/Siti Fatimatus Z/3-04
Dividend Policy/abshor.marantika/Siti Fatimatus Z/3-04imasitiftm
 
Kebijakan deviden (dividend policy)
Kebijakan deviden (dividend policy)Kebijakan deviden (dividend policy)
Kebijakan deviden (dividend policy)Throne Rush Indo
 
Bab 10 kebijakan__dividen
Bab 10 kebijakan__dividenBab 10 kebijakan__dividen
Bab 10 kebijakan__dividenInal Ypyn
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Judianto Nugroho
 
Presentasi pengantar bisnis
Presentasi pengantar bisnisPresentasi pengantar bisnis
Presentasi pengantar bisnistarunadicky
 
9 kebijakan deviden
9 kebijakan deviden9 kebijakan deviden
9 kebijakan devidenAbdul Razak
 
Presentasi pendanaan bab-16 kel09 azizasw
Presentasi pendanaan bab-16 kel09 azizaswPresentasi pendanaan bab-16 kel09 azizasw
Presentasi pendanaan bab-16 kel09 azizaswWirodat Az
 
Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Lia Ivvana
 
Pengenaan PPh atas dividen - Riki Ardoni
Pengenaan PPh atas dividen - Riki ArdoniPengenaan PPh atas dividen - Riki Ardoni
Pengenaan PPh atas dividen - Riki ArdoniRiki Ardoni
 
Dividend and share repurchase policy/abshor.marantika/Moza Aurora Yanuanda/3-04
Dividend and share repurchase policy/abshor.marantika/Moza Aurora Yanuanda/3-04Dividend and share repurchase policy/abshor.marantika/Moza Aurora Yanuanda/3-04
Dividend and share repurchase policy/abshor.marantika/Moza Aurora Yanuanda/3-04MozaAurora
 

What's hot (20)

Dividend policy
Dividend policyDividend policy
Dividend policy
 
Stock valuation abshor.marantika a.a.sagung istri pradnya_3-03
Stock valuation abshor.marantika a.a.sagung istri pradnya_3-03Stock valuation abshor.marantika a.a.sagung istri pradnya_3-03
Stock valuation abshor.marantika a.a.sagung istri pradnya_3-03
 
Dividend Policy/abshor.marantika/Siti Fatimatus Z/3-04
Dividend Policy/abshor.marantika/Siti Fatimatus Z/3-04Dividend Policy/abshor.marantika/Siti Fatimatus Z/3-04
Dividend Policy/abshor.marantika/Siti Fatimatus Z/3-04
 
Kebijakan deviden (dividend policy)
Kebijakan deviden (dividend policy)Kebijakan deviden (dividend policy)
Kebijakan deviden (dividend policy)
 
Bab 10 kebijakan__dividen
Bab 10 kebijakan__dividenBab 10 kebijakan__dividen
Bab 10 kebijakan__dividen
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5
 
M.alk
M.alkM.alk
M.alk
 
Bab 16 mk
Bab 16 mkBab 16 mk
Bab 16 mk
 
Makalah seminar fix
Makalah seminar fixMakalah seminar fix
Makalah seminar fix
 
Kebijakan deviden
Kebijakan devidenKebijakan deviden
Kebijakan deviden
 
Presentasi pengantar bisnis
Presentasi pengantar bisnisPresentasi pengantar bisnis
Presentasi pengantar bisnis
 
Macam2 devident
Macam2 devidentMacam2 devident
Macam2 devident
 
9 kebijakan deviden
9 kebijakan deviden9 kebijakan deviden
9 kebijakan deviden
 
Ekuitas
EkuitasEkuitas
Ekuitas
 
Presentasi pendanaan bab-16 kel09 azizasw
Presentasi pendanaan bab-16 kel09 azizaswPresentasi pendanaan bab-16 kel09 azizasw
Presentasi pendanaan bab-16 kel09 azizasw
 
Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15
 
Pengenaan PPh atas dividen - Riki Ardoni
Pengenaan PPh atas dividen - Riki ArdoniPengenaan PPh atas dividen - Riki Ardoni
Pengenaan PPh atas dividen - Riki Ardoni
 
Pendanaan 2
Pendanaan 2Pendanaan 2
Pendanaan 2
 
Dividend and share repurchase policy/abshor.marantika/Moza Aurora Yanuanda/3-04
Dividend and share repurchase policy/abshor.marantika/Moza Aurora Yanuanda/3-04Dividend and share repurchase policy/abshor.marantika/Moza Aurora Yanuanda/3-04
Dividend and share repurchase policy/abshor.marantika/Moza Aurora Yanuanda/3-04
 
Akuntansi Perpajakan
Akuntansi PerpajakanAkuntansi Perpajakan
Akuntansi Perpajakan
 

Similar to TINJAUAN DIVIDEN

Dwi agustinus Penerapan Kebijakan Dividen Dimasa Sulit
Dwi agustinus Penerapan Kebijakan Dividen Dimasa SulitDwi agustinus Penerapan Kebijakan Dividen Dimasa Sulit
Dwi agustinus Penerapan Kebijakan Dividen Dimasa Sulitdwiagustinus
 
Stock valuation/abshor.marantika/Rieke Widasari/3-04
Stock valuation/abshor.marantika/Rieke Widasari/3-04Stock valuation/abshor.marantika/Rieke Widasari/3-04
Stock valuation/abshor.marantika/Rieke Widasari/3-04PKN STAN
 
Kebijakan Keuangan Perusahaan _ Materi Training "Business Analysis and Valua...
Kebijakan Keuangan Perusahaan _ Materi Training  "Business Analysis and Valua...Kebijakan Keuangan Perusahaan _ Materi Training  "Business Analysis and Valua...
Kebijakan Keuangan Perusahaan _ Materi Training "Business Analysis and Valua...Kanaidi ken
 
Analisis hubungan antara laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas pad...
Analisis hubungan antara laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas pad...Analisis hubungan antara laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas pad...
Analisis hubungan antara laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas pad...yogieardhensa
 
ManajemenKeuangan.pptx
ManajemenKeuangan.pptxManajemenKeuangan.pptx
ManajemenKeuangan.pptxLUTFIMUSTAKIM
 
ManajemenKeuangan.pdf
ManajemenKeuangan.pdfManajemenKeuangan.pdf
ManajemenKeuangan.pdfLUTFIMUSTAKIM
 
BAB 12 KEBIJAKAN DIVIDEN fix.pdf
BAB 12 KEBIJAKAN DIVIDEN fix.pdfBAB 12 KEBIJAKAN DIVIDEN fix.pdf
BAB 12 KEBIJAKAN DIVIDEN fix.pdfEghiRizky1
 
Chapter ii (ekuitas)
Chapter ii (ekuitas)Chapter ii (ekuitas)
Chapter ii (ekuitas)Haris Gunawan
 
Kelompok 8 tm 11 analisis konsep kebijakan dividen pada pt telekomunikasi ind...
Kelompok 8 tm 11 analisis konsep kebijakan dividen pada pt telekomunikasi ind...Kelompok 8 tm 11 analisis konsep kebijakan dividen pada pt telekomunikasi ind...
Kelompok 8 tm 11 analisis konsep kebijakan dividen pada pt telekomunikasi ind...LaksamanaRackaAlBahr
 
Dividends_and_Other_Payouts_Kelompok_7.pptx
Dividends_and_Other_Payouts_Kelompok_7.pptxDividends_and_Other_Payouts_Kelompok_7.pptx
Dividends_and_Other_Payouts_Kelompok_7.pptxgiovanifebrian
 
Materi Presentasi Manajemen Keuangan II Bab IV.pptx
Materi Presentasi Manajemen Keuangan II Bab IV.pptxMateri Presentasi Manajemen Keuangan II Bab IV.pptx
Materi Presentasi Manajemen Keuangan II Bab IV.pptxRendyOratmangun1
 
Pemilihan Sumber Pembiayaan.docx
Pemilihan Sumber Pembiayaan.docxPemilihan Sumber Pembiayaan.docx
Pemilihan Sumber Pembiayaan.docxChelseaAng2
 
Bab 1 ruang_lingkup
Bab 1 ruang_lingkupBab 1 ruang_lingkup
Bab 1 ruang_lingkupInal Ypyn
 
Agam safaat f (191500106) uas mjn keuangan
Agam safaat f (191500106) uas mjn keuanganAgam safaat f (191500106) uas mjn keuangan
Agam safaat f (191500106) uas mjn keuanganAgamsafaatf
 
Karya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganKarya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganandi asrul zani
 

Similar to TINJAUAN DIVIDEN (20)

Dwi agustinus Penerapan Kebijakan Dividen Dimasa Sulit
Dwi agustinus Penerapan Kebijakan Dividen Dimasa SulitDwi agustinus Penerapan Kebijakan Dividen Dimasa Sulit
Dwi agustinus Penerapan Kebijakan Dividen Dimasa Sulit
 
BAB 7 - Dividen
BAB 7 - DividenBAB 7 - Dividen
BAB 7 - Dividen
 
Stock valuation/abshor.marantika/Rieke Widasari/3-04
Stock valuation/abshor.marantika/Rieke Widasari/3-04Stock valuation/abshor.marantika/Rieke Widasari/3-04
Stock valuation/abshor.marantika/Rieke Widasari/3-04
 
Kebijakan Keuangan Perusahaan _ Materi Training "Business Analysis and Valua...
Kebijakan Keuangan Perusahaan _ Materi Training  "Business Analysis and Valua...Kebijakan Keuangan Perusahaan _ Materi Training  "Business Analysis and Valua...
Kebijakan Keuangan Perusahaan _ Materi Training "Business Analysis and Valua...
 
Analisis hubungan antara laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas pad...
Analisis hubungan antara laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas pad...Analisis hubungan antara laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas pad...
Analisis hubungan antara laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas pad...
 
ManajemenKeuangan.pptx
ManajemenKeuangan.pptxManajemenKeuangan.pptx
ManajemenKeuangan.pptx
 
ManajemenKeuangan.pdf
ManajemenKeuangan.pdfManajemenKeuangan.pdf
ManajemenKeuangan.pdf
 
BAB 12 KEBIJAKAN DIVIDEN fix.pdf
BAB 12 KEBIJAKAN DIVIDEN fix.pdfBAB 12 KEBIJAKAN DIVIDEN fix.pdf
BAB 12 KEBIJAKAN DIVIDEN fix.pdf
 
Donna
DonnaDonna
Donna
 
Chapter ii (ekuitas)
Chapter ii (ekuitas)Chapter ii (ekuitas)
Chapter ii (ekuitas)
 
skripsi
skripsiskripsi
skripsi
 
Kelompok 8 tm 11 analisis konsep kebijakan dividen pada pt telekomunikasi ind...
Kelompok 8 tm 11 analisis konsep kebijakan dividen pada pt telekomunikasi ind...Kelompok 8 tm 11 analisis konsep kebijakan dividen pada pt telekomunikasi ind...
Kelompok 8 tm 11 analisis konsep kebijakan dividen pada pt telekomunikasi ind...
 
Dividends_and_Other_Payouts_Kelompok_7.pptx
Dividends_and_Other_Payouts_Kelompok_7.pptxDividends_and_Other_Payouts_Kelompok_7.pptx
Dividends_and_Other_Payouts_Kelompok_7.pptx
 
Materi Presentasi Manajemen Keuangan II Bab IV.pptx
Materi Presentasi Manajemen Keuangan II Bab IV.pptxMateri Presentasi Manajemen Keuangan II Bab IV.pptx
Materi Presentasi Manajemen Keuangan II Bab IV.pptx
 
Pemilihan Sumber Pembiayaan.docx
Pemilihan Sumber Pembiayaan.docxPemilihan Sumber Pembiayaan.docx
Pemilihan Sumber Pembiayaan.docx
 
Bab 1 ruang_lingkup
Bab 1 ruang_lingkupBab 1 ruang_lingkup
Bab 1 ruang_lingkup
 
Agam safaat f (191500106) uas mjn keuangan
Agam safaat f (191500106) uas mjn keuanganAgam safaat f (191500106) uas mjn keuangan
Agam safaat f (191500106) uas mjn keuangan
 
Karya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganKarya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuangan
 
Jurnal 5 (hatta)
Jurnal 5 (hatta)Jurnal 5 (hatta)
Jurnal 5 (hatta)
 
Perilaku keuangan pertemuan 15.pptx
Perilaku keuangan pertemuan 15.pptxPerilaku keuangan pertemuan 15.pptx
Perilaku keuangan pertemuan 15.pptx
 

TINJAUAN DIVIDEN

  • 1. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Dividen 2.1.1 Dividen Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Selanjutnya Menurut Tangkilisan dan Hessel (2003), “Dividen adalah bagian dari laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham (pemilik modal sendiri, equity)”. Sedangkan menurut Stice (2004) dividen sebagai pembagian laba kepada para pemegang saham perusahaan sebanding dengan jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan. Dividen dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan dari laba perusahaan. Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam dividen, maka semua pemegang saham mendapatkan haknya yang sama. Dividen ditentukan berdasarkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan jenis pembayarannya tergantung kepada kebijakan pemimpin. 2.1.2 Jenis-Jenis Dividen Berdasarkan bentuk dividen, menurut Darmaji (2001), dividen dibagi menjadi yaitu: 1. Dividen tunai (Cash Dividend) Universitas Sumatera Utara
  • 2. Dividen jenis ini dibagikan dalam bentuk kas atau uang tunai. Dividen tunai paling umum dibagikan oleh perusahaan kepada para pemegang saham. 2. Dividen saham (Stock Dividend) Pembayaran dividen dalam bentuk saham yaitu berupa pemberian tambahan saham kepada para pemegang saham dalam jumlah saham yang sebanding dengan saham yang dimiliki. 3. Dividen properti (Property Dividend) Dividen ini dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk aktiva tetap dan surat-surat berharga. 4. Dividen likuidasi (Liquidating Dividend) Dividen yang dibagikan kepada pemegang saham sebagai akibat dilikuidasinya perusahaan. 2.1.3 Langkah-langkah Pembayaran Dividen Pengumuman emiten atas dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham yang disebut juga dengan tanggal pengumuman dividen (Ang, 1997). Adapun rincian tanggal yang diperhatikan dalam pembayaran dividen menurut Sinuraya (1999) adalah sebagai berikut: a. Tanggal pengumuman (declaration date) Tanggal pengumuman merupakan tanggal yang mana secara resmi diumumkan oleh emiten tentang bentuk dan besarnya serta jadwal pembayaran dividen yang akan dilakukan. Pengumuman ini biasanya untuk pembagian dividen Universitas Sumatera Utara
  • 3. regular. Isi pengumuman tersebut menyampaikan hal-hal yang dianggap penting yakni: tanggal pencatatan, tanggal pembayaran, besarnya dividen kas per lembar. b. Tanggal pencatatan (date of record) Tanggal ini perusahaan melakukan pencatatan nama-nama pemegang saham. Para pemilik saham yang terdaftar pada daftar pemegang saham tersebut diberikan hak, sedangkan pemegang saham yang tidak terdaftar pada tanggal pencatatan tidak diberikan hak untuk memperoleh dividen. c. Tanggal cum-dividend Tanggal ini merupakan tanggal hari terakhir perdagangan saham yang masih melekat hak untuk mendapatkan dividen baik dividen tunai maupun dividen saham. d. Tanggal ex-dividend Tanggal perdagangan saham tesebut sudah tidak melekat lagi hak untuk memperoleh dividen. Jadi jika investor membeli saham pada tanggal ini atau sesudahnya, maka investor tersebut tidak dapat mendaftarkan namanya untuk mendapatkan dividen. e. Tanggal pembayaran (payment date) Tanggal ini merupakan saat pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham yang telah mempunyai hak atas dividen. Jadi pada tanggal tersebut, para investor sudah dapat mengambil dividen sesuai dengan bentuk dividen yang telah diumumkan oleh emiten (dividen tunai, dividen saham). Universitas Sumatera Utara
  • 4. 2.2 Kebijakan Dividen 2.2.1 Pengertian Kebijakan Dividen Kebijakan dividen merupakan suatu keputusan untuk menginvestasikan kembali laba yang diperoleh dari hasil operasi perusahaan atau untuk membagikannya kepada pemegang saham (investor). Menurut (Sadalia, 2010), pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham diputuskan oleh dewan komisaris. Komisaris umumnya mengadakan pertemuan untuk menentuan jumlah dividen yang akan dibayar, dalam menentukan jumlah dividen yang akan dibagikan perlu mengevaluasi posisi keuangan periode yang lalu dan posisi yang akan datang. Menurut Martono dan Agus Harjito (2007), kebijakan dividen (dividend policy) merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Kebijakan dividen menyangkut masalah penggunaan laba yang menjadi hal para pemegang saham, dan laba tersebut bisa dibagi sebagai dividen atau laba yang ditahan untuk diinvestasikan kembali. Kebijakan dividen bersangkutan dengan penentuan pembagian pendapatan antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan didalam perusahaan, yang berarti laba tersebut harus ditahan didalam perusahaan. Universitas Sumatera Utara
  • 5. Dalam teori investasi pada pasar uang dan pasar modal, investor akan melakukan pembelian saham atau menjual saham bergantung pada apakah return saham lebih besar hasilnya dibandingkan dengan deposito atau bunga obligasi. Jadi penilaian layak tidaknya investor memegang saham akan dilihat apakah return (perubahan harga saham) lebih menguntungkan. Faktor fundamental merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi perusahaan (emiten) yang meliputi faktor manajemen, organisasi, sumber daya manusia, dan kondisi keuangan perusahaan yang tercermin dalam kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan ditunjukkan dalam laporan posisi keuangan (seperti laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan). 2.2.2 Teori Kebijakan Dividen Terdapat beberapa teori yang dapat digunakan sebagai landasan dalam membuat kebijakan yang tepat bagi perusahaan. Brigham dan Houston (2001) menyebutkan beberapa teori kebijakan dividen yaitu: a. Dividen Irrelevant Theory Teori ini beranggapan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap harga saham (nilai perusahaan) maupun terhadap biaya modalnya. Kebijakan dividen yang satu sama baiknya dengan kebijakan dividen yang lain. Dijelaskan bahwa pendukung utama teori ketidakrelevan ini adalah Miller dan Modiglani. Mereka menggunakan asumsi, tentang ketiadaan pajak dan biaya pialang. Leverage keuangan tidak memiliki pengaruh terhadap biaya modal, investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang prospek Universitas Sumatera Utara
  • 6. perusahaan, distribusi laba ke dalam bentuk dividen atau laba ditahan tidak mempunyai biaya ekuitas perusahaan dan kebijakan capital budgeting merupakan kebijakan yg independen terhadap kebijakan dividen. b. Bird-in-The Hand Theory Menurut Brigham dan Houston (2001), teori ini dapat dijelaskan dengan menggunakan pemahaman bahwa sesungguhnya investor jauh lebih menghargai pendapatan yang diharapkan dari dividen dibandingkan dengan pendapatan yang diharapkan dari keuntungan modal karena komponen hasil dividen risikonya lebih kecil dari komponen keuntungan modal (capital gain). Para investor kurang yakin terhadap penerimaan keuntungan modal yang akan dihasilkan dibandingkan dengan seandainya mereka menerima dividen, karena dividen merupakan faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan sedangkan capital gain merupakan faktor yang dikendalikan oleh pasar melalui mekanisme penentuan harga saham. c. Teori Preferensi Pajak Menurut Litzenberger dan Ramaswamy (dalam Andriyani, 2008) ada tiga alasan yang berkaitan dengan pajak untuk beranggapan bahwa investor lebih menyukai pembagian dividen yang rendah daripada yang tinggi, yaitu: 1) Keuntungan modal (capital gain) dikenakan tarif pajak lebih rendah daripada pendapatan dividen. Untuk itu, investor yang memiliki sebagian besar saham mungkin lebih suka perusahaan menahan dan menanam kembali laba ke dalam perusahaan. Pertumbuhan laba mungkin dianggap menghasilkan kenaikkan harga saham, dan keuntungan modal yang pajaknya rendah akan menggantikan dividen yang pajaknya tinggi. Universitas Sumatera Utara
  • 7. 2) Pajak atas keuntungan tidak dibayarkan sampai sahamnya terjual, sehingga ada efek nilai waktu. 3) Jika selembar saham dimiliki oleh seseorang sampai ia meninggal, sama sekali tidak ada pajak keuntungan modal yang terutang. Karena adanya keuntungan-keuntungan ini, para investor mungkin lebih senang perusahaan menahan sebagian besar laba perusahaan. Jika demikian para investor akan mau membayar lebih tinggi untuk perusahan yang pembagian dividennya rendah daripada untuk perusahaan sejenis yang pembagian dividennya tinggi. 2.3 Dividen Kas Dividen kas adalah dividen yang diberikan oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya dalam bentuk uang tunai (cash). Menurut Sandjaja dan Barlian (2002) dividen kas adalah sumber dari aliran kas untuk pemegang saham dan memberikan informasi tentang kinerja perusahaan saat ini dan akan datang. Biasanya sebuah korporasi harus memenuhi tiga kondisi terlebih dahulu agar dapat membayar dividen tunai yaitu laba ditahan yang mencukupi, kas memadai dan tindakan formil dari dewan komisaris. Pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham perusahaan diputuskan oleh dewan direksi perusahaan. Direksi umumnya mengadakan pertemuan yang membahas tentang dividen setiap kuartal atau setengah tahun dimana mereka mengevaluasi posisi keuangan periode lalu dan menentukan posisi yang akan datang dalam pembagian. Menentukan jumlah dividen yang harus Universitas Sumatera Utara
  • 8. dibayar, menentukan tanggal-tanggal yang berkaitan dengan pembayaran dividen. Biasanya investor lebih tertarik dengan dividen yang berupa tunai daripada dividen saham. Hal ini dikarenakan para investor beranggapan dividen yang diterima dalam bentuk kas lebih menggambarkan seberapa besar return dari modal yang mereka tanamkan dan memberikan kepuasan tersendiri. Bagi para investor, dividen merupakan hasil yang diperoleh dari saham yang dimiliki, selain capital gain yang didapat apabila harga jual saham lebih tinggi dibandingkan harga belinya. Dividen tersebut didapat dari perusahaan sebagai kontribusi yang dihasilkan dari operasi perusahaan. 2.4 Return On Asset Return On Asset merupakan salah satu ukuran profitabilitas, yang juga merupakan ukuran efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva tetap yang digunakan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva tetap yang digunakan untuk operasi. Menurut Ang (1997) menyatakan bahwa Return on Asset adalah tingkat keuntungan bersih yang berhasil diperoleh perusahaan dalam menjalankan operasionalnya. Return on Asset diukur dari laba bersih setelah pajak terhadap total asetnya yang mencerminkan kemampuan perusahan dalam penggunaan investasi yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam rangka menghasilkan profitabilitas perusahaan. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik karena tingkat kembalian investasi (return) yang semakin besar. Universitas Sumatera Utara
  • 9. Perusahaan yang mempunyai aliran kas atau profitabilitas yang baik bisa membayar dividen atau meningkatkan dividen. Hal yang sebaliknya akan terjadi jika aliran kas tidak baik. Alasan lain pembayaran dividen adalah untuk menghindari akuisisi oleh perusahaan lain. Perusahaan yang mempunyai kas yang berlebihan seringkali menjadi target dalam akuisisi. Untuk menghindari akuisisi, perusahaan tersebut bisa membayarkan dividen, dan sekaligus juga membuat senang pemegang saham (Hanafi, 2004). Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang dan merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan. Perusahaan yang mempunyai profitabilitas yang tinggi akan menarik minat investor menanamkan modalnya dengan harapan mendapatkan keuntungan yang tinggi pula. Karena itu, dividen diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka keuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya dividen. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen (Sudarsi, 2002). 2.5 Current Ratio Salah satu cara untuk mengukur likuiditas adalah current ratio yang merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya (current liability) melalui sejumlah aktiva yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi current ratio menunjukkan kemampuan kas perusahaan untuk memenuhi (membayar) kewajiban jangka pendeknya (Brigham dan Houston, Universitas Sumatera Utara
  • 10. 2001). Dengan semakin meningkatnya current ratio juga dapat meningkatkan keyakinan para investor, bahwa perusahaan dapat membayar dividen yang diharapkan oleh investor. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh kewajiban jangka pendek ataupun mendanai kegiatan operasional perusahaan. Semakin tinggi tingkat likuiditas suatu perusahaan semakin tinggi pula kemampuan perusahaan tersebut melakukan pembagian dividen tunai. Sebaliknya, semakin rendah likuiditas perusahaan semakin kecil kemampuan perusahaan untuk memberikan dividen tunai. 2.6 Debt to Total Asset Debt to total assets merupakan rasio antara total hutang (total debts) baik hutang jangka pendek (current liability) dan hutang jangka panjang (long term debt) terhadap total aktiva (total assets) baik aktiva lancar (current assets) maupun aktiva tetap (fixed assets) dan aktiva lainnya (other assets). Rasio ini menunjukkan besarnya hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva yang digunakan oleh perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas operasionalnya. Semakin besar rasio DTA menunjukkan semakin besar tingkat ketergantungan perusahaan terhadap pihak kreditur dan semakin besar pula beban biaya hutang (biaya bunga) yang harus dibayar oleh perusahaan. Dengan semakin meningkatnya rasio DTA maka hal tersebut berdampak terhadap profitabilitas yang diperoleh perusahaan, karena sebagian digunakan untuk membayar bunga pinjaman. Dengan biaya bunga yang semakin besar, maka Universitas Sumatera Utara
  • 11. profitabilitas semakin berkurang (karena sebagian digunakan untuk membayar bunga), maka hak para pemegang saham (dividen) juga semakin berkurang (menurun). Menurut Parthington (dalam Sunarto dan Andi Kartika, 2003) yang menunjukkan bahwa tingkat hutang yang tinggi akan mempengaruhi pembayaran dividen yang semakin rendah. 2.7 Investment Opportunity Set Dalam signalling theory dinyatakan bahwa peningkatan dividen merupakan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, karena meningkatnya dividen diartikan sebagai adanya keuntungan yang akan diperoleh sebagai hasil yang diperoleh dari keputusan investasi (Haruman, 2008). Oleh karena itu, adanya kesempatan investasi yang memberikan keuntungan tinggi bagi perusahaan tidak selalu diartikan dividen yang dibayarkan akan kecil atau tidak dibayarkan, tetapi dapat diartikan adanya prospek yang menjanjikan di masa yang akan datang untuk dapat membayar dividen yang lebih tinggi. Investasi di masa depan mempengaruhi besarnya nilai perusahaan. Menurut Myers (dalam Hanafi, 2004) nilai perusahaan merupakan gabungan dari aktiva dengan investasi di masa depan. Kesempatan investasi yang tinggi di masa depan, bisa dihubungkan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi. Jika tingkat pertumbuhan perusahaan tinggi maka perusahaan akan membagikan dividen yang kecil. Hal ini dikarenakan laba yang didapatkan perusahaan akan digunakan sebagai dana internal untuk keperluan investasi. Universitas Sumatera Utara
  • 12. 2.8 Size Perusahaan Menurut Zulkifli (dalam Purba, 2011) ukuran untuk menentukan firm size adalah dengan log natural dari total aktiva. Ukuran perusahaan (firm size) mencerminkan bahwa perusahaan yang mapan dan besar akan memiliki akses yang lebih mudah ke pasar modal, dibandingkan dengan perusahaan yang masih baru ataupun perusahaan yang kecil. Perusahaan yang masih baru ataupun perusahaan yang kecil karena keterbatasan aksesnya ke pasar modal sehingga kemampuannya untuk mendapatkan modal dan memperoleh pinjaman dari pasar modal juga terbatas. Oleh karena itu, maka mereka cenderung untuk menahan labanya guna membiayai operasinya dan ini berarti dividen yang akan diterima oleh pemegang saham akan semakin kecil. Semakin besar ukuran perusahaan (firm size) maka dividen yang dibagikan juga akan semakin besar, begitu juga sebaliknya. Dengan demikian ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap dividen. Suatu perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal, sementara perusahaan yang baru dan yang masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memiliki akses ke pasar modal. Karena kemudahan akses ke pasar modal cukup berarti untuk fleksibilitas dan kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar, sehingga perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil. 2.9 Growth Aset adalah aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan Semakin besar aset maka diharapkan semakin besar hasil operasional yang Universitas Sumatera Utara
  • 13. dihasilkan oleh suatu perusahaan. Peningkatan aset yang diikuti peningkatan hasil operasi akan semakin menambah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan. Meningkatnya kepercayaan pihak kreditur terhadap perusahaan, maka proporsi hutang semakin besar dari modal sendiri. Ini didasarkan pada keyakinan kreditur atas dana yang ditanamkan ke dalam perusahaan dijamin oleh besarnya aset yang dimiliki perusahan (Ang, 1997). Semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan, akan semakin besar tingkat kebutuhan dana untuk membiayai ekspansi. Semakin besar kebutuhan dana di masa yang akan datang, akan semakin memungkinkan perusahaan menahan keuntungan dan tidak membayarkannya sebagai dividen. Oleh karenanya, potensi pertumbuhan perusahaan menjadi faktor penting yang menentukan kebijakan dividen (Andriyani, 2008). 2.10 Debt to Equity Ratio (DER) Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage (penggunaan utang) terhadap total shareholders’ equity yang dimiliki perusahaan (Ang, 1997). Faktor ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Menurut Brigham (dalam Suherli&Harahap, 2004) semakin besar leverage perusahan maka cenderung untuk membayar dividennya lebih rendah dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pendanaan secara eksternal. Sehingga semakin besar proporsi hutang yang digunakan untuk struktur modal suatu Universitas Sumatera Utara
  • 14. perusahaan, maka akan semakin besar pula jumlah kewajibannya yang akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang akan dibagikan. Hutang pada gilirannya akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividen yang akan diterima, karena kewajiban tersebut lebih diprioritaskan dari pada pembagian dividen. Jika beban hutang semakin tinggi, maka kemampuan perusahaan untuk membagi dividen akan semakin rendah. Kebijakan debt dapat dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik perusahaan yang akan mempengaruhi kurva permintaan dari debt yang ditawarkan kepada perusahaan atau permintaan perusahaan akan debt (Ang,1997). Perusahaan-perusahaan yang profitable memiliki lebih banyak earnings yang tersedia untuk investasi dan karenanya, akan cenderung membangun equitas mereka relatif terhadap debt. Oleh karena itu, semakin rendah DER akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya (Ang, 1997). Semakin besar proporsi hutang yang digunakan untuk struktur modal suatu perusahaan, maka akan semakin besar pula jumlah kewajibannya (Ang, 1997). Peningkatan hutang pada gilirannya akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividen yang akan diterima, karena kewajiban tersebut lebih diprioritaskan daripada pembagian dividen. Jika beban hutang semakin tinggi, maka kemampuan perusahaan untuk membagi dividen akan semakin rendah, sehingga DER mempunyai pengaruh negatif dengan dividen. Rasio ini menunjukkan besarnya hutang yang digunakan untuk membiayai aktiva yang Universitas Sumatera Utara
  • 15. digunakan oleh perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas operasionalnya. Semakin besar rasio hutang menunjukkan semakin besar tingkat ketergantungan perusahaan terhadap pihak eksternal (kreditur) dan semakin besar pula beban biaya hutang (biaya bunga) yang harus dibayar oleh perusahaan. 2.11 Review Penelitian Terdahulu Peneliti melakukan review terhadap beberapa penelitian sebelumnya untuk dijadikan sebagai pedoman untuk melakukan penelitian ini. Penelitian Suharli (2007) dengan judul penelitian “Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas sebagai Variabel Penguat (Studi pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 2002-2003)”, dengan kesimpulan likuiditas dapat digunakan sebagai variabel penguat (variabel moderator) karena mempunyai pengaruh yang signifikan dalam mempengaruhi profitabilitas dan kesempatan investasi, tetapi secara parsial hanya variabel profitabilitas yang dapat mempengaruhi kebijakan jumlah pembagian dividen perusahaan. Penelitian oleh Vianita dan Izzati Amperaningrum (2012) dengan judul penelitian “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitian diperoleh bahwa secara parsial, variabel independen yang berpengaruh signifikan ter-hadap dividen kas adalah ROA, EPS, DPR, sedangkan cash ratio, current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap dividen kas. Universitas Sumatera Utara
  • 16. Penelitian oleh Andriyani (2008) dengan judul “Analisis Pengaruh Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, Investment Opportunity Set dan Profitability terhadap Kebijakan-Kebijakan Dividen (Studi Empiris pada perusahaan Automotive di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2006)”, kesimpulan secara parsial variabel independen cash ratio, IOS, ROA berpengaruh signifikan positif terhadap variabel DPR, sedangkan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel DPR. Penelitian oleh Purba (2011) dengan judul “Pengaruh Laba Akuntansi, Laba Tunai, Ukuran Perusahaan Dan Umur Perusahaan Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Infrastructure, Utility, and Transportation dan Real Estate and Property yang Terdaftar Di BEI”. Penelitian menunjukkan laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap dividen kas. Sedangkan laba tunai, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap dividen kas secara parsial, dan secara simultan laba akuntansi, laba tunai, ukuran perusahaan dan umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap dividen kas. Selanjutnya melakukan penelitian terhadap Yiadom dan Samuel Kwaku Agyei (2011) yang berjudul “Determinants of Dividend Policy of Banks in Ghana”. Hasil penelitian ROA, leverage, changes in dividend, collateral capacity berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan growth dan age tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Penelitian yang dilakukan oleh Susilowati (2005) yang berjudul ”Pengaruh Informasi Laporan Keuangan terhadap Pendapatan Dividen Tunai (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ periode 1999-2003)”. Universitas Sumatera Utara
  • 17. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini secara parsial hanya variabel EPS yang berpengaruh secara signifikan terhadap dividen tunai, sedangkan variabel ROE, CR, DTA dan DER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap dividen tunai. Penelitian yang dilakukan oleh Lubis (2009) yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods yang Go Public di Bursa Efek Jakarta”, memiliki kesimpulan bahwa secara parsial hanya variabel Cash Ratio, Current Ratio dan DER yang berpengaruh secara signifikan terhadap dividen tunai, sedangkan variabel ROI, DTA, EPS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap dividen tunai. Penelitian yang terakhir dilakukan oleh Hashemi dan Fatemeh Zahra Kashani Zadeh (2012) yang berjudul “The Impact of Financial Leverage Operating Cash Flow and Size of Comapany on the Dividend Policy (Case Study of Iran)”, Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini secara parsial hanya variabel operating cash flow, size of company yang berpengaruh secara signifikan terhadap dividend policy dan variabel financial leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap dividend policy. Universitas Sumatera Utara
  • 18. Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu (Theoretical Mapping) No Nama Peneliti & Tahun Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1 Michell Suharli (2007) Pengaruh Prof- itability dan Inves- tment Opportunity Set terhadap Ke- bijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas sebagai Variabel Penguat (Studi pada Per- usahaan yang ter- daftar di Bursa Efek Jakarta Per- iode 2002-2003) Variabel independen: Profitability, Investment Opport- unity Set, Likuiditas Variabel dependen: Kebijakan Dividen Tunai Likuiditas dapat digunakan sebagai variabel penguat (variabel moderator) karena mempunyai pengaruh yang sig- nifikan dalam mem- pengaruhi profitabilitas dan kesempatan invest- tasi, tetapi secara parsial hanya variabel profitabilitas yang dapat mempengaruhi kebijakan jumlah pembagian dividen perusahaan. 2 Engela Vianita dan Izzati Amperanin grum (2012) Analisis Faktor yang Mempenga- ruhi Dividen Kas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Variabel independen: ROA, EPS, Cash Ratio, Current Ratio, DPR Variabel dependen: Dividen Kas Secara parsial, variabel independen yang ber- pengaruh signifikan terhadap dividen kas adalah ROA, EPS, DPR. Sedangkan cash ratio, current ratio tidak signifikan ter- hadap dividen kas. 3 Maria Andriyani (2008) Analisis Pengaruh Cash Ratio, Debt To Equity Ratio, Investment Opportunity Set dan Profitability terhadap Kebijakan Dividen (Studi Empiris pada per- usahaan Auto- motive di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2006) Variabel independen: Cash Ratio, DER, IOS, ROA. Variabel dependen: Kebijkaan Dividen Secara parsial variabel independen cash ratio, IOS, ROA berpengaruh signifikan positif ter- hadap variabel ke- bijakan dividen, se- dangkan debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kebijakan dividen Universitas Sumatera Utara
  • 19. 4 Fransiska Purba (2012) Pengaruh Laba Akuntansi, Laba Tunai, Ukuran Per-usahaan Dan Umur Perusahaan Ter-hadap Dividen Kas Pada Perusahaan Infrastructure, Utility, And Trans-portation Dan Real Estate And Pro-perty Yang Ter-daftar Di BEI Variabel independen: Laba Akuntansi, Laba Tunai, Ukuran Perusahaan Dan Umur Perusahaan Variabel dependen: Dividen kas Penelitian menun- jukkan bahwa laba akuntansi berpeng- aruh signifikan ter- hadap dividen kas. Laba tunai, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan memiliki pengaruh tidak sig- nifikan terhadap dividen kas secara parsial, secara simul- tan laba akuntansi, laba tunai, ukuran per- usahaan dan umur per- usahaan berpengaruh signifikan terhadap dividen kas. 5 Edward Marfo- Yiadom dan Samuel Kwaku Agyei (2011) Determinants of Dividend Policy of Banks in Ghana Variabel independen: ROA, leverage, changes in dividend, collateral capacity, growth, age. Variabel dependen: Kebijakan dividen ROA, leverage, changes in dividend, collateral capacity berpengaruh positif dan signifikan ter- hadap kebijakan dividen. Sedangkan growth dan age tidak berpengaruh sig- nifikan terhadap ke- bijakan dividen 6 Tri Susilowati (2005) Pengaruh Informasi Laporan Keuangan terhadap Pendapat- an Dividen Tunai (Studi Kasus Pada Perusahaan Manu- faktur yang Ter- daftar di BEJ periode 1999-2003) Variabel independen: ROI, ROE, Current Ratio, DTA, DER, EPS Variabel dependen: Dividen tunai Kesimpulan yang didapat dari pe- nelitian ini secara parsial hanya variabel EPS yang berpengaruh secara signifikan terhadap dividen tunai, se- dangkan variabel ROE, CR, DTA dan DER tidak ber- pengaruh secara sig- nifikan terhadap dividen tunai. Universitas Sumatera Utara
  • 20. 7 Yeti Meliany Lubis (2009) Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods yang Go Public di Bursa Efek Jakarta Variabel independen: ROI, Cash Ratio, Current Ratio, DTA, EPS, DER, DPR Variabel dependen: Dividen Tunai Kesimpulan yang didapat dari pe- nelitian ini secara parsial hanya va- riabel Cash Ratio, Current Ratio dan DER yang ber- pengaruh secara signifikan terhadap dividen tunai, se- dangkan variabel ROI, DTA, EPS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap dividen tunai. 8 Seyed Abbas Hashemi dan Fatemeh Zahra Kashani Zadeh (2012) The Impact of Financial Leverage Operating Cash Flow and Size of Comapany on the Dividend Policy (Case Study of Iran) Variabel independen: Financial Leverage, Operating Cash Flow, Size of Company Variabel dependen: Dividend Policy Kesimpulan yang didapat dari pe- nelitian ini secara parsial hanya va- riabel operating cash flow, size of company yang ber- pengaruh secara sig- nifikan terhadap dividend policy dan variabel financial leverage tidak ber- pengaruh secara sig- nifikan terhadap dividend policy. Universitas Sumatera Utara