SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
KEBIJAKAN DIVIDENKEBIJAKAN DIVIDEN
(DIVIDEND POLICY)(DIVIDEND POLICY)
PengertianPengertian
Agus Sartono menyatakan bahwa : “Kebijakan dividen adalah keputusan
apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada
pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk
laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang”
Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti menyatakan bahwa : “Kebijakan
dividen adalah kebijakan yang menyangkut tentang masalah
penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham, pada
dasarnya laba tersebut bisa dibagi sebagai dividen atau ditahan untuk
diinvestasikan kembali”
Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen,
maka akan mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya
mengurangi total sumber dana interen atauinternal financing.
Sebaliknya jika perusahaan memilih untuk menahan laba yang
diperoleh, maka kemampuan pembentukan dana interen akan semakin
besar. 
Faktor – Faktor Yang MempengaruhiFaktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Kebijakan DividenKebijakan Dividen
 Kebutuhan Dana Untuk Membayar Utang
Apabila perusahaan menetapkan bahwa pelunasan utangnya akan diambilkan dari laba
ditahan, berarti perusahaan harus menahan sebagian besar dari pendapatannya
untuk keperluan tersebut, ini berarti bahwa hanya sebagian kecil saja dari
pendapatan atau earning yang dibayarkan sebagai dividen
Likuiditas
Semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan secara keseluruhan akan semakin
besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
Makin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan makin besar dana yang dibutuhkan,
makin besar kesempatan untuk memperoleh keuntungan, makin besar bagian dari
pendapatan yang ditahan dalam perusahaan, yang ini berarti makin
rendah dividend payout rationya
Keadaan Pemegang Saham
     Jika hampir semua pemegang saham berada dalam golonganhigh tax dan lebih
suka memperoleh capital gains, maka perusahaan dapat
mempertahankan dividend payout ratioyang rendah. Dengan dividend payout
ratio yang rendah tentunya dapat diperkirakan apakah perusahaan akan menahan
laba untuk kesempaan investasi yang profitable
Pembatasan Hukum
Pembatasan hukum tertentu bisa membatasi jumlah dividen yang bisa dibayarkan
perusahaan.
Pengawasan Terhadap Perusahaan
Ada perusahaan yang mempunyai kebijakan hanya membiayai ekspansinya dengan
dana interen saja karena kalau ekspansi dibiayai dengan dana yang berasal dari
hasil penjualan saham baru akan melemahkan control dari kelompok dominan di
dalam perusahaan. Demikian pula kalau membiayai ekspansi dengan uang akan
memperbesar risiko financialnya.
TEORI-TEORI KEBIJAKAN DIVIDENTEORI-TEORI KEBIJAKAN DIVIDEN
Irrelevance theory
Teori ini dikembangkan oleh Miller dan Modigliani (1961) Teori ini menganggap
bahwa kebijakan dividen tidak membawa dampak apa-apa bagi nilai perusahaan.
Jadi, peningkatan atau penurunan dividen oleh perusahaan tidak akan
mempengaruhi nilai perusahaan.
Bird in the hand theory
Teori ini juga berpendapat bahwa investor menyukai dividen karena kas di tangan
lebih bernilai daripada kekayaan dalam bentuk lain.
Teori Dividen Residual
Perusahaan menetapkan kebijakan dividen setelah semua investasi yang
menguntungkan habis dibiayai. Dengan kata lain, dividen yang dibayarkan
merupakan ‘sisa’ (residual) setelah semua usulan investasi yang menguntungkan
habis dibiayai.
BENTUK-BENTUK KEBIJAKAN DIVIDENBENTUK-BENTUK KEBIJAKAN DIVIDEN
 Kebijakan dividen yang stabil
Jumlah dividen per lembar yang dibayarkan setiap tahunnya relatif tetap selama jangka
waktu tertentu meskipun pendapatan per lembar saham setiap tahunnya berfluktuasi.
 Kebijakan dividen dengan penetapan jumlah dividen minimal plus
jumlah ekstra tertentu
Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah minimal dividen per lembar saham tiap tahunnya.
Dalam keadaan keuangan yang lebih baik perusahaan akan membayarkan dividen ekstra
diatas jumlah minimal tersebut.
 Kebijakan dividen dengan penetapan dividend payout ratio yang
konstan
Jumlah dividen per lembar saham yang dibayarkan setiap tahunnya akan berfluktuasi
sesuai dengan perkembangan keuntungan netto yang diperoleh setiap tahunnya.
 Kebijakan dividen yang fleksibel
Kebijakan dividen yang terakhir adalah penetapan dividen payout ratio yang fleksibel, yang
besarnya setiap tahun disesuaikan dengan posisi financial dan kebijakan financial dari
perusahaan yang bersangkutan
ASPEK DALAM KEBIJAKAN DIVIDENASPEK DALAM KEBIJAKAN DIVIDEN
DEVIDEN SAHAM (STOCK DIVIDEND)
PT Abadi memiliki struktur modal sebagai berikut:   
Saham biasa (nominal Rp 1.000 ; 3.000.000 lembar) = Rp 3.000.000.000
Capital surplus =1.500.000.000
Laba ditahan =7.500.000.000
Modal sendiri = 12.000.000.000
Perusahaan menentukan stock dividend sebesar 10%
Harga pasar saham Rp 4.000,-
Bagaimanakah komposisi modal sendiri setelah stock dividend?     
 Jawab:
Stock dividend 10%, maka ada tambahan saham sebanyak 10% x 3.000.000 = 300.000
lembar.
 Stock deviden = 300.000 x Rp 4.000,- = Rp 1.200.000.000,- ditransfer dari laba
ditahan ke saham biasa dan capital surplus.            
 Nilai nominal saham tidak berubah, maka 300.000 lbr x Rp 1.000 = Rp
300.000.000, ditransfer ke modal saham biasa.
 sisanya Rp 1.200 000 000,- – Rp 300.000.000,- = Rp 900.000.000,- dimasukkan
dalam capital surplus, sehingga total modal sendiri tidak berubah.
 Setelah stock dividend maka komposisi modal sendiri PT Abadi :     
Saham biasa (nominal Rp 1000 ; 3.300.000 lembar) Rp 3 300 000 000         
Capital surplus 2 400 000 000            
Laba ditahan 6 300 000 000   
Modal sendiri 12 000 000 000     
Analisis
Stock dividend meningkatkan jumlah saham yang beredar, sehingga
laba per saham (EPS) akan menurun secara proporsional. Jadi
para pemegang saham mempunyai jumlah lembar saham yang
bertambah, tetapi mempunyai EPS yang berkurang, sehingga
proporsi keuntungan totalnya tetap tidak berubah.
Umumnya perusahaan memutuskan untuk membagikan stock
dividend, karena mereka memerlukan dana tersebut, dan tidak
ingin mengecewakan pemegang saham
PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT)PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT)                    
PT Abadi menentukan stock split dari satu menjadi dua saham.
Komposisi modal sendiri perusahaan adalah sebagai berikut:
Saham biasa
(nominal Rp 5000 ; 600.000 lembar) Rp 3.000 juta
Capital surplus Rp 1.500 juta
Laba ditahan Rp 7.500 juta
Modal sendiri Rp12.000 juta
 Setelah stock split, komposisi modal sendiri menjadi:
Saham biasa
(nominal Rp 2500 ; 1 200 000 lembar) Rp 3.000 juta
Capital surplus Rp 1.500 juta
Laba ditahan Rp 7.500 juta
Modal sendiri Rp12.000 juta
ANALISISANALISIS
 Setelah stock split, nilai nominal saham menjadi ½ X Rp 5 000 = Rp 2500 per
lembar. Investor yang semula memiliki 100 lembar saham setelah stock split
jumlah saham, yang dimilikinya menjadi 2 X 100 lembar = 200 lembar,
meskipun total nilainya tidak mengalami perubahan. Kekayaan investor tidak
berubah, sehingga tidak ada keuntungan ekonomis yang diperolehnya dari
stock split.
 Jadi ada persamaan antara Stock Devidend dan Stock Split, yaitu:  
1. Tidak ada pendistribusian kas dalam kedua bentuk itu.     
2. Mengakibatan jumlah lembar saham yang beredar meningkat.      
3. Total modal sendiri (net worth) tidak berubah, tetapi hanya          
komposisinya saja yang berubah.
PEMBELIAN KEMBALI SAHAMPEMBELIAN KEMBALI SAHAM
(REPURCHASE OF STOCK)(REPURCHASE OF STOCK)  
 Contoh: PT Abadi adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur
yang memproduksi produk-produk perlengkapan busana wanita dan pria. Pada
tahun 2005 memperoleh laba sebesar Rp 550 juta dan 50% dari jumlah tersebut
akan dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk pembelian kembali
saham. Jumlah saham yang beredar saat ini adalah sebanyak 1.100.000 lembar
dengan harga pasar sebesar Rp 2.500,- per lembar saham. Manajer keuangan saat
ini menawarkan kepada mereka yang mau menjual kembali saham biasa yang
dimilikinya seharga Rp 2.750,- jadi seolaholah menawarkan cash dividend Rp 250
per lembar saham. Berdasarkan data tersebut,
 carilah:
a. laba per saham dan P/E Ratio sebelum kebijakan pembelian kembali saham        
b. laba per saham setelah kebijakan pembelian kembali saham          
c. harga saham setelah kebijakan pembelian kembali saham dengan asumsi P/E      
Ratio konstan.
JAWABAN
EAT = 550 juta          
Payout Ratio 50%      
Outstanding share = 1,1 juta  
P saham = Rp 2500 / lembar  
P treasury stock = Rp 2750 / lembar  
a. Sebelum kebijakan pembelian saham:        
EPS = Rp.550,- juta / 1,1 juta = Rp 500 /lembar       
Price <- PER = 2500 / 500 = 5           
b. Setelah kebijakan pembalian kembali saham:        
EAT untuk treasury stock = ½ x Rp.550,- juta = Rp.275,- juta                    
Jumlah saham yang dapat ditarik kembali = 275 juta / 2750 = 100 ribu lbr       
EPS = Rp.550,- juta / 1 juta = Rp 550,- / lembar  
     
c. P saham = PER X EPS = 5 x Rp 550,- = Rp 2.750,-
DPSDPS
PT. ABADI memiliki total saham beredar 57.659.116
lembar. Tahun 2001 dibagi dividen sebesar Rp
6.342.502.760. Berapakah besarnya DPS?
DPS 2001 = Rp 6.342.502.760/57.659.116
= Rp 110 per lembar saham
Total Dividen
DPS =
Total Saham Beredar
Ukuran yang digunakan untuk menunjukka
besar dividen jika dikaitkan dengan saham
DIVIDEND YIELDDIVIDEND YIELD
 Alat ukur yg digunakan untuk menilai kinerja
saham
CONTOH SOAL :
PT. ABADI tahun 2011 membayar dividen interim
sebanyak satu kali sebesar Rp 110 per saham dan tidak
membayar dividen final. Harga Saham BFIN pada
penutupan tahun 2011 adalah Rp 2.800 per saham.
Berapakah besarnya Dividend Yield?
DY =
DY = Rp 110/Rp 2.800 = 0,0392
Semakin besar dividen yield semakin menarik
DPS
Harga Pasar Saham
DIVIDEND PAYOUT RATIODIVIDEND PAYOUT RATIO
PT. ABADI pada taun 2000 membayar dividen sebesar Rp
15.120 juta. Laba bersih yang diperoleh Rp 92.776.442 juta.
Sampai akhir tahun tsb jumlah saham beredar 378 juta
saham. Harga penutupan saham MLND Rp 1.450.
Berapakah besarnya DPR?
DPR adalah perbandingan antara Dividend per Share (DPS) dengan Earning per Share
(EPS)
DPR = DPS/EPS
DPS = Total Dividen/Total Saham
Beredar
EPS = EAT/Total Saham Beredar
 Rata-rata DPR di BEI = 0 – 25%
DPS = Rp Rp15.120 juta/378 juta = Rp 40
EPS = Rp 92.776.442/378 juta = Rp 245
DPR = Rp40/Rp245 = 16,32%
Tanggal yg perlu diperhatikan:Tanggal yg perlu diperhatikan:
 Tanggal Pengumumuan (Declaration Date)
Tanggal resmi pengumuman oleh emiten ttg
bentuk, besar dan jadwal pembayaran dividen.
 Tanggal Cum-Dividend (Cum-Dividend Date)
Tanggal hari terakhir perdagangan saham yg masih
melekat hak utk mendapat dividen
 Tanggal Ex-Dividend (Ex-Divident Date)
Tgl saat perdagangan saham sudah tidak lagi
melekat hak untuk memperoleh dividen
Pembelian saham pd tgl tsb atau sesudahnya tidak
berhak atas dividen
 Tanggal Pencatatan dalam Daftar
Pemegang Saham (Date of Record)
Tgl saat investor harus terdaftar sebagai pemegang
saham perusahaan shg berhak atas dividen
Pendaftaran sesudah tgl tersebut tdk berhak atas
dividen
 Tanggal Pembayaran (Date of Payment)
Tgl pengambilan dividen
JADWAL PEMBAYARANJADWAL PEMBAYARAN
DIVIDENDIVIDEN
1. Dividen Interim
Dividen yg dibayarkan antara satu tahun buku
dgn tahun buku berikutnya.
Dapat dibayarkan beberapa kali dalam setahun
Tujuan: memacu kinerja saham di bursa
1. Dividen Final
Dividen hasil pertimbangan setelah penutupan buku
perseroan pada tahun sebelumnya yg dibayarkan
pada tahun buku berikutnya

More Related Content

What's hot

Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
Kebijakan dividen
Kebijakan dividenKebijakan dividen
Kebijakan dividenfikrifm
 
Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Livi Pungus
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
 
makalah Time value of money
makalah Time value of moneymakalah Time value of money
makalah Time value of moneyKhairul Alonx
 
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2Majid
 
PENGANGGARAN MODAL.pptx
PENGANGGARAN MODAL.pptxPENGANGGARAN MODAL.pptx
PENGANGGARAN MODAL.pptxDiam10
 
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...IrsyadArighi
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususDIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASPuja Lestari
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverageSere Wax's
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856Sefri Yunita
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAAry Efendi
 

What's hot (20)

Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
Akl 2 metode harga perolehan
Akl 2 metode harga perolehanAkl 2 metode harga perolehan
Akl 2 metode harga perolehan
 
Rasio Keuangan
Rasio KeuanganRasio Keuangan
Rasio Keuangan
 
Materi kuliah Saham
Materi kuliah SahamMateri kuliah Saham
Materi kuliah Saham
 
Kebijakan dividen
Kebijakan dividenKebijakan dividen
Kebijakan dividen
 
Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
makalah Time value of money
makalah Time value of moneymakalah Time value of money
makalah Time value of money
 
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
 
PENGANGGARAN MODAL.pptx
PENGANGGARAN MODAL.pptxPENGANGGARAN MODAL.pptx
PENGANGGARAN MODAL.pptx
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 

Similar to KEIJAKAN DIVIDEN]Judul singkat yang dioptimalkan untuk dokumen tersebut adalah:[KEBIJAKAN DIVIDEN

9 kebijakan deviden
9 kebijakan deviden9 kebijakan deviden
9 kebijakan devidenAbdul Razak
 
Kebijakan dividen
Kebijakan dividenKebijakan dividen
Kebijakan dividenrhiery
 
BAB 12 KEBIJAKAN DIVIDEN fix.pdf
BAB 12 KEBIJAKAN DIVIDEN fix.pdfBAB 12 KEBIJAKAN DIVIDEN fix.pdf
BAB 12 KEBIJAKAN DIVIDEN fix.pdfEghiRizky1
 
Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03
Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03
Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03CyndiLouisa
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Judianto Nugroho
 
Summary of Stock Valuation
Summary of Stock ValuationSummary of Stock Valuation
Summary of Stock ValuationFelicia Celins
 
Dividend and Share Repurchase Policy/abshor.marantika/Dinda Almira M - Moza A...
Dividend and Share Repurchase Policy/abshor.marantika/Dinda Almira M - Moza A...Dividend and Share Repurchase Policy/abshor.marantika/Dinda Almira M - Moza A...
Dividend and Share Repurchase Policy/abshor.marantika/Dinda Almira M - Moza A...DindaAlmira1
 
materi inv. saham 2021.pptx
materi inv. saham 2021.pptxmateri inv. saham 2021.pptx
materi inv. saham 2021.pptxAswarAswad
 
Dividend and share repurchase policy/abshor.marantika/Moza Aurora Yanuanda/3-04
Dividend and share repurchase policy/abshor.marantika/Moza Aurora Yanuanda/3-04Dividend and share repurchase policy/abshor.marantika/Moza Aurora Yanuanda/3-04
Dividend and share repurchase policy/abshor.marantika/Moza Aurora Yanuanda/3-04MozaAurora
 
PPT AKM (1).pptx
PPT AKM (1).pptxPPT AKM (1).pptx
PPT AKM (1).pptxAliehaDhea
 
Dividend Policy/abshor.marantika/Siti Fatimatus Z/3-04
Dividend Policy/abshor.marantika/Siti Fatimatus Z/3-04Dividend Policy/abshor.marantika/Siti Fatimatus Z/3-04
Dividend Policy/abshor.marantika/Siti Fatimatus Z/3-04imasitiftm
 
Dividen and Share Repurchase Policy/Abshor.Marantika/Dinda Almira Madani/3-04
Dividen and Share Repurchase Policy/Abshor.Marantika/Dinda Almira Madani/3-04Dividen and Share Repurchase Policy/Abshor.Marantika/Dinda Almira Madani/3-04
Dividen and Share Repurchase Policy/Abshor.Marantika/Dinda Almira Madani/3-04DindaAlmira1
 

Similar to KEIJAKAN DIVIDEN]Judul singkat yang dioptimalkan untuk dokumen tersebut adalah:[KEBIJAKAN DIVIDEN (20)

9 kebijakan deviden
9 kebijakan deviden9 kebijakan deviden
9 kebijakan deviden
 
Kebijakan dividen
Kebijakan dividenKebijakan dividen
Kebijakan dividen
 
BAB 12 KEBIJAKAN DIVIDEN fix.pdf
BAB 12 KEBIJAKAN DIVIDEN fix.pdfBAB 12 KEBIJAKAN DIVIDEN fix.pdf
BAB 12 KEBIJAKAN DIVIDEN fix.pdf
 
Dividend policy
Dividend policyDividend policy
Dividend policy
 
Bab 16 mk
Bab 16 mkBab 16 mk
Bab 16 mk
 
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.pptMateri 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
 
Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03
Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03
Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03
 
Pertemuan 12 dividen (konsep dan kebijakan)
Pertemuan 12 dividen (konsep dan kebijakan)Pertemuan 12 dividen (konsep dan kebijakan)
Pertemuan 12 dividen (konsep dan kebijakan)
 
materi-14-merger-akuisisi.pdf
materi-14-merger-akuisisi.pdfmateri-14-merger-akuisisi.pdf
materi-14-merger-akuisisi.pdf
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5
 
Summary of Stock Valuation
Summary of Stock ValuationSummary of Stock Valuation
Summary of Stock Valuation
 
Dividend and Share Repurchase Policy/abshor.marantika/Dinda Almira M - Moza A...
Dividend and Share Repurchase Policy/abshor.marantika/Dinda Almira M - Moza A...Dividend and Share Repurchase Policy/abshor.marantika/Dinda Almira M - Moza A...
Dividend and Share Repurchase Policy/abshor.marantika/Dinda Almira M - Moza A...
 
materi inv. saham 2021.pptx
materi inv. saham 2021.pptxmateri inv. saham 2021.pptx
materi inv. saham 2021.pptx
 
Dividend and share repurchase policy/abshor.marantika/Moza Aurora Yanuanda/3-04
Dividend and share repurchase policy/abshor.marantika/Moza Aurora Yanuanda/3-04Dividend and share repurchase policy/abshor.marantika/Moza Aurora Yanuanda/3-04
Dividend and share repurchase policy/abshor.marantika/Moza Aurora Yanuanda/3-04
 
Kebijakan Dividen
Kebijakan DividenKebijakan Dividen
Kebijakan Dividen
 
Sekuritas Dilutif Bag 3
Sekuritas Dilutif Bag 3Sekuritas Dilutif Bag 3
Sekuritas Dilutif Bag 3
 
PPT AKM (1).pptx
PPT AKM (1).pptxPPT AKM (1).pptx
PPT AKM (1).pptx
 
Dividend Policy/abshor.marantika/Siti Fatimatus Z/3-04
Dividend Policy/abshor.marantika/Siti Fatimatus Z/3-04Dividend Policy/abshor.marantika/Siti Fatimatus Z/3-04
Dividend Policy/abshor.marantika/Siti Fatimatus Z/3-04
 
Nilai saham
Nilai sahamNilai saham
Nilai saham
 
Dividen and Share Repurchase Policy/Abshor.Marantika/Dinda Almira Madani/3-04
Dividen and Share Repurchase Policy/Abshor.Marantika/Dinda Almira Madani/3-04Dividen and Share Repurchase Policy/Abshor.Marantika/Dinda Almira Madani/3-04
Dividen and Share Repurchase Policy/Abshor.Marantika/Dinda Almira Madani/3-04
 

KEIJAKAN DIVIDEN]Judul singkat yang dioptimalkan untuk dokumen tersebut adalah:[KEBIJAKAN DIVIDEN

  • 2. PengertianPengertian Agus Sartono menyatakan bahwa : “Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang” Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti menyatakan bahwa : “Kebijakan dividen adalah kebijakan yang menyangkut tentang masalah penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham, pada dasarnya laba tersebut bisa dibagi sebagai dividen atau ditahan untuk diinvestasikan kembali” Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen, maka akan mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya mengurangi total sumber dana interen atauinternal financing. Sebaliknya jika perusahaan memilih untuk menahan laba yang diperoleh, maka kemampuan pembentukan dana interen akan semakin besar. 
  • 3. Faktor – Faktor Yang MempengaruhiFaktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan DividenKebijakan Dividen  Kebutuhan Dana Untuk Membayar Utang Apabila perusahaan menetapkan bahwa pelunasan utangnya akan diambilkan dari laba ditahan, berarti perusahaan harus menahan sebagian besar dari pendapatannya untuk keperluan tersebut, ini berarti bahwa hanya sebagian kecil saja dari pendapatan atau earning yang dibayarkan sebagai dividen Likuiditas Semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan secara keseluruhan akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Tingkat Pertumbuhan Perusahaan Makin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan makin besar dana yang dibutuhkan, makin besar kesempatan untuk memperoleh keuntungan, makin besar bagian dari pendapatan yang ditahan dalam perusahaan, yang ini berarti makin rendah dividend payout rationya
  • 4. Keadaan Pemegang Saham      Jika hampir semua pemegang saham berada dalam golonganhigh tax dan lebih suka memperoleh capital gains, maka perusahaan dapat mempertahankan dividend payout ratioyang rendah. Dengan dividend payout ratio yang rendah tentunya dapat diperkirakan apakah perusahaan akan menahan laba untuk kesempaan investasi yang profitable Pembatasan Hukum Pembatasan hukum tertentu bisa membatasi jumlah dividen yang bisa dibayarkan perusahaan. Pengawasan Terhadap Perusahaan Ada perusahaan yang mempunyai kebijakan hanya membiayai ekspansinya dengan dana interen saja karena kalau ekspansi dibiayai dengan dana yang berasal dari hasil penjualan saham baru akan melemahkan control dari kelompok dominan di dalam perusahaan. Demikian pula kalau membiayai ekspansi dengan uang akan memperbesar risiko financialnya.
  • 5. TEORI-TEORI KEBIJAKAN DIVIDENTEORI-TEORI KEBIJAKAN DIVIDEN Irrelevance theory Teori ini dikembangkan oleh Miller dan Modigliani (1961) Teori ini menganggap bahwa kebijakan dividen tidak membawa dampak apa-apa bagi nilai perusahaan. Jadi, peningkatan atau penurunan dividen oleh perusahaan tidak akan mempengaruhi nilai perusahaan. Bird in the hand theory Teori ini juga berpendapat bahwa investor menyukai dividen karena kas di tangan lebih bernilai daripada kekayaan dalam bentuk lain. Teori Dividen Residual Perusahaan menetapkan kebijakan dividen setelah semua investasi yang menguntungkan habis dibiayai. Dengan kata lain, dividen yang dibayarkan merupakan ‘sisa’ (residual) setelah semua usulan investasi yang menguntungkan habis dibiayai.
  • 6. BENTUK-BENTUK KEBIJAKAN DIVIDENBENTUK-BENTUK KEBIJAKAN DIVIDEN  Kebijakan dividen yang stabil Jumlah dividen per lembar yang dibayarkan setiap tahunnya relatif tetap selama jangka waktu tertentu meskipun pendapatan per lembar saham setiap tahunnya berfluktuasi.  Kebijakan dividen dengan penetapan jumlah dividen minimal plus jumlah ekstra tertentu Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah minimal dividen per lembar saham tiap tahunnya. Dalam keadaan keuangan yang lebih baik perusahaan akan membayarkan dividen ekstra diatas jumlah minimal tersebut.  Kebijakan dividen dengan penetapan dividend payout ratio yang konstan Jumlah dividen per lembar saham yang dibayarkan setiap tahunnya akan berfluktuasi sesuai dengan perkembangan keuntungan netto yang diperoleh setiap tahunnya.  Kebijakan dividen yang fleksibel Kebijakan dividen yang terakhir adalah penetapan dividen payout ratio yang fleksibel, yang besarnya setiap tahun disesuaikan dengan posisi financial dan kebijakan financial dari perusahaan yang bersangkutan
  • 7. ASPEK DALAM KEBIJAKAN DIVIDENASPEK DALAM KEBIJAKAN DIVIDEN DEVIDEN SAHAM (STOCK DIVIDEND) PT Abadi memiliki struktur modal sebagai berikut:    Saham biasa (nominal Rp 1.000 ; 3.000.000 lembar) = Rp 3.000.000.000 Capital surplus =1.500.000.000 Laba ditahan =7.500.000.000 Modal sendiri = 12.000.000.000 Perusahaan menentukan stock dividend sebesar 10% Harga pasar saham Rp 4.000,- Bagaimanakah komposisi modal sendiri setelah stock dividend?     
  • 8.  Jawab: Stock dividend 10%, maka ada tambahan saham sebanyak 10% x 3.000.000 = 300.000 lembar.  Stock deviden = 300.000 x Rp 4.000,- = Rp 1.200.000.000,- ditransfer dari laba ditahan ke saham biasa dan capital surplus.              Nilai nominal saham tidak berubah, maka 300.000 lbr x Rp 1.000 = Rp 300.000.000, ditransfer ke modal saham biasa.  sisanya Rp 1.200 000 000,- – Rp 300.000.000,- = Rp 900.000.000,- dimasukkan dalam capital surplus, sehingga total modal sendiri tidak berubah.  Setelah stock dividend maka komposisi modal sendiri PT Abadi :      Saham biasa (nominal Rp 1000 ; 3.300.000 lembar) Rp 3 300 000 000          Capital surplus 2 400 000 000             Laba ditahan 6 300 000 000    Modal sendiri 12 000 000 000     
  • 9. Analisis Stock dividend meningkatkan jumlah saham yang beredar, sehingga laba per saham (EPS) akan menurun secara proporsional. Jadi para pemegang saham mempunyai jumlah lembar saham yang bertambah, tetapi mempunyai EPS yang berkurang, sehingga proporsi keuntungan totalnya tetap tidak berubah. Umumnya perusahaan memutuskan untuk membagikan stock dividend, karena mereka memerlukan dana tersebut, dan tidak ingin mengecewakan pemegang saham
  • 10. PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT)PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT)                     PT Abadi menentukan stock split dari satu menjadi dua saham. Komposisi modal sendiri perusahaan adalah sebagai berikut: Saham biasa (nominal Rp 5000 ; 600.000 lembar) Rp 3.000 juta Capital surplus Rp 1.500 juta Laba ditahan Rp 7.500 juta Modal sendiri Rp12.000 juta  Setelah stock split, komposisi modal sendiri menjadi: Saham biasa (nominal Rp 2500 ; 1 200 000 lembar) Rp 3.000 juta Capital surplus Rp 1.500 juta Laba ditahan Rp 7.500 juta Modal sendiri Rp12.000 juta
  • 11. ANALISISANALISIS  Setelah stock split, nilai nominal saham menjadi ½ X Rp 5 000 = Rp 2500 per lembar. Investor yang semula memiliki 100 lembar saham setelah stock split jumlah saham, yang dimilikinya menjadi 2 X 100 lembar = 200 lembar, meskipun total nilainya tidak mengalami perubahan. Kekayaan investor tidak berubah, sehingga tidak ada keuntungan ekonomis yang diperolehnya dari stock split.  Jadi ada persamaan antara Stock Devidend dan Stock Split, yaitu:   1. Tidak ada pendistribusian kas dalam kedua bentuk itu.      2. Mengakibatan jumlah lembar saham yang beredar meningkat.       3. Total modal sendiri (net worth) tidak berubah, tetapi hanya           komposisinya saja yang berubah.
  • 12. PEMBELIAN KEMBALI SAHAMPEMBELIAN KEMBALI SAHAM (REPURCHASE OF STOCK)(REPURCHASE OF STOCK)    Contoh: PT Abadi adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang memproduksi produk-produk perlengkapan busana wanita dan pria. Pada tahun 2005 memperoleh laba sebesar Rp 550 juta dan 50% dari jumlah tersebut akan dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk pembelian kembali saham. Jumlah saham yang beredar saat ini adalah sebanyak 1.100.000 lembar dengan harga pasar sebesar Rp 2.500,- per lembar saham. Manajer keuangan saat ini menawarkan kepada mereka yang mau menjual kembali saham biasa yang dimilikinya seharga Rp 2.750,- jadi seolaholah menawarkan cash dividend Rp 250 per lembar saham. Berdasarkan data tersebut,  carilah: a. laba per saham dan P/E Ratio sebelum kebijakan pembelian kembali saham         b. laba per saham setelah kebijakan pembelian kembali saham           c. harga saham setelah kebijakan pembelian kembali saham dengan asumsi P/E       Ratio konstan.
  • 13. JAWABAN EAT = 550 juta           Payout Ratio 50%       Outstanding share = 1,1 juta   P saham = Rp 2500 / lembar   P treasury stock = Rp 2750 / lembar   a. Sebelum kebijakan pembelian saham:         EPS = Rp.550,- juta / 1,1 juta = Rp 500 /lembar        Price <- PER = 2500 / 500 = 5            b. Setelah kebijakan pembalian kembali saham:         EAT untuk treasury stock = ½ x Rp.550,- juta = Rp.275,- juta                     Jumlah saham yang dapat ditarik kembali = 275 juta / 2750 = 100 ribu lbr        EPS = Rp.550,- juta / 1 juta = Rp 550,- / lembar         c. P saham = PER X EPS = 5 x Rp 550,- = Rp 2.750,-
  • 14. DPSDPS PT. ABADI memiliki total saham beredar 57.659.116 lembar. Tahun 2001 dibagi dividen sebesar Rp 6.342.502.760. Berapakah besarnya DPS? DPS 2001 = Rp 6.342.502.760/57.659.116 = Rp 110 per lembar saham Total Dividen DPS = Total Saham Beredar Ukuran yang digunakan untuk menunjukka besar dividen jika dikaitkan dengan saham
  • 15. DIVIDEND YIELDDIVIDEND YIELD  Alat ukur yg digunakan untuk menilai kinerja saham CONTOH SOAL : PT. ABADI tahun 2011 membayar dividen interim sebanyak satu kali sebesar Rp 110 per saham dan tidak membayar dividen final. Harga Saham BFIN pada penutupan tahun 2011 adalah Rp 2.800 per saham. Berapakah besarnya Dividend Yield? DY = DY = Rp 110/Rp 2.800 = 0,0392 Semakin besar dividen yield semakin menarik DPS Harga Pasar Saham
  • 16. DIVIDEND PAYOUT RATIODIVIDEND PAYOUT RATIO PT. ABADI pada taun 2000 membayar dividen sebesar Rp 15.120 juta. Laba bersih yang diperoleh Rp 92.776.442 juta. Sampai akhir tahun tsb jumlah saham beredar 378 juta saham. Harga penutupan saham MLND Rp 1.450. Berapakah besarnya DPR?
  • 17. DPR adalah perbandingan antara Dividend per Share (DPS) dengan Earning per Share (EPS) DPR = DPS/EPS DPS = Total Dividen/Total Saham Beredar EPS = EAT/Total Saham Beredar  Rata-rata DPR di BEI = 0 – 25% DPS = Rp Rp15.120 juta/378 juta = Rp 40 EPS = Rp 92.776.442/378 juta = Rp 245 DPR = Rp40/Rp245 = 16,32%
  • 18. Tanggal yg perlu diperhatikan:Tanggal yg perlu diperhatikan:  Tanggal Pengumumuan (Declaration Date) Tanggal resmi pengumuman oleh emiten ttg bentuk, besar dan jadwal pembayaran dividen.  Tanggal Cum-Dividend (Cum-Dividend Date) Tanggal hari terakhir perdagangan saham yg masih melekat hak utk mendapat dividen  Tanggal Ex-Dividend (Ex-Divident Date) Tgl saat perdagangan saham sudah tidak lagi melekat hak untuk memperoleh dividen Pembelian saham pd tgl tsb atau sesudahnya tidak berhak atas dividen
  • 19.  Tanggal Pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham (Date of Record) Tgl saat investor harus terdaftar sebagai pemegang saham perusahaan shg berhak atas dividen Pendaftaran sesudah tgl tersebut tdk berhak atas dividen  Tanggal Pembayaran (Date of Payment) Tgl pengambilan dividen
  • 20. JADWAL PEMBAYARANJADWAL PEMBAYARAN DIVIDENDIVIDEN 1. Dividen Interim Dividen yg dibayarkan antara satu tahun buku dgn tahun buku berikutnya. Dapat dibayarkan beberapa kali dalam setahun Tujuan: memacu kinerja saham di bursa 1. Dividen Final Dividen hasil pertimbangan setelah penutupan buku perseroan pada tahun sebelumnya yg dibayarkan pada tahun buku berikutnya