3. Memiliki daratan seluas 181 juta
hektar, dimana 86% merupakan
lahan pertanian.
Sektor pertanian merupakan sektor
ekonomi yang menyerap tenaga
kerja paling besar (sekitar 44,2 %
dari seluruh tenaga kerja).
4. Indonesia menduduki peringkat ke-
20 negara eksportir terbesar
komoditas pertanian di dunia.
Indonesia memiliki sekitar 27.500
spesies tumbuhan berbunga, atau
lebih dari 10% dari tumbuhan
berbunga di dunia
7. Pembangunan pertanian di Indonesia, yang
merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional, bertujuan antara
lain untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas hasil pertanian, guna memenuhi
kebutuhan pangan dan gizi, kebutuhan
bahan baku industri maupun mengisi pasar
dalam negeri dan memperluas pasar luar
negeri untuk menambah sumber devisa.
8. Usaha peningkatan kualitas dan kuantitas
hasil produksi pertanian selama ini masih
mengalami berbagai kendala. Kendala
tersebut di antaranya adalah ancaman OPT
pada hasil pertanian.
9. Serangan OPT tersebut dapat :
•menurunkan produksi,
•menurunkan kualitas,
• meningkatkan biaya
pengendalian,
•merusak lingkungan,
•merusak kelestarian sumber
daya pertanian dan
menghambat ekspor.
10. Tujuan Karantina Tumbuhan
Tujuan dari karantina tumbuhan
secara umum adalah mencegah
masuk dan tersebarnya OPT atau
hama penyakit tumbuhan, dari suatu
daerah ke daerah lain dengan jalan
undang-undang.
11. Tujuan Karantina Tumbuhan
Menurut Undang-Undang No. 16 Tahun 1992
tentang Karantina Hewan, Ikan dan
Tumbuhan, karantina tumbuhan bertujuan :
•mencegah masuknya OPT karantina dari luar
negeri ke dalam wilayah negara RI;
•mencegah tersebarnya OPT karantina dari
suatu area ke area lain dalam wilayah negara
RI; dan
•mencegah keluarnya OPT tertentu dari
wilayah negara RI apabila negara tujuan
menghendakinya.
12. Tujuan Karantina Tumbuhan
Dewasa ini Indonesia masih bebas dari
sekitar 583 jenis OPTK. Sedangkan
sekitar 1.200 jenis OPT lainnya sudah
terdapat di Indonesia, dan sekitar 103
jenis belum menyebar ke semua area
atau pulau di Indonesia.
21. Pada tahun 1876, telah masuk ke Indonesia
penyakit karat daun pada kopi, yang disebabkan
cendawan Hemileia vastatrix yang berasal dari
Srilanka
22. Pada tahun 1909, telah masuk ke
Indonesia kumbang penggerek buah kopi
(Stephanoderes hampei), yang berasal dari
Afrika
23. Tahun 1921, keong alias bekicot, yang
juga dikenal sebagai siput Singapura
(Achatina fulica) dan berasal dari Afrika
telah masuk ke pulau Sumatera melalui
Singapura
24. Sekitar tahun 1921, eceng gondok atau
water hyacinth yang memiliki nama latin
Eichornia crassipes, dimasukkan ke
Indonesia melalui Kebun Raya Bogor
sebagai tanaman hias. Dari Bogor
gulma ini kemudian menyebar ke
seluruh Indonesia
25. Pada bulan April 1949,
penyakit cacar teh
(blister blight) yang
disebabkan oleh
cendawan Exobasidium
vexans dilaporkan telah
masuk ke Indonesia dari
Srilanka
26. Di awal tahun 1980, keong mas (golden apple
snail) dengan nama latin Pomacea canaticulata
dimasukkan dari Taiwan ke Indonesia sebagai
fauna akuarium, dan pada tahun 1985-1987 telah
menyebar dengan sangat cepat di Indonesia.
27. Pada tahun 1982 pertama kali diketemukan di Jawa
Barat penyakit bunchy top virus yang menyerang
tanaman pisang. Setelah itu OPT ini menular ke
seluruh pulau Jawa, dan sekarang seluruh
pertanaman pisang di Indonesia telah tertular
penyakit virus ini.
28. Pada bulan April 1986 diberitakan adanya penyakit baru yang
menyerang tanaman tebu milik Pabrik Gula Gunung Madu, di
Lampung. Penyakit yang menimbulkan gejala seperti hangus pada
daun tebu ini, telah merusakkan sekitar 5.000 ha kebun tebu. Setelah
diteliti, penyakit ini disebabkan oleh cendawan Stagonospora
sacchari, yang karena gejalanya disebut sebagai penyakit hangus
daun tebu atau leaf scorch.
29. Pada sekitar tahun 2000 tanaman kentang di
Jawa Timur telah terinfeksi nematoda Globodera
rostochiensis atau dikenal sebagai nematoda
sista kuning, golden nematode atau golden cyst
nematode yang berasal dari Eropa.