2. 1. Pengertian Uang
Dalam pengertian sempit, uang adalah alat pembayaran yang
sah yang diterbitkan oleh Bank Sentral, baik berbentuk kertas
atau logam, yang memiliki nilai/besaran tertentu.
Dalam ilmu ekonomi secara umum, yang dimaksud dengan
uang adalah sesuatu yang secara umum diterima di dalam
pembayaran untuk pembelian barang-barang dan jasa-jasa
serta untuk pembayaran utang-utang. Juga sering dipandang
sebagai kekayaan yang dimilikinya yang dapat digunakan
untuk membayar sejumlah tertentu utang dengan kepastian
dan tanpa penundaan.
3. Dewasa ini uang biasanya didefinisikan sebagai M1,
M2 dan M3.
M1 adalah jumlah uang yang beredar dalam arti
sempit (narrow money) dan M2 dan M3 merupakan
uang dalam arti luas (broad money).
M1 adalah uang kartal (uang kertas dan uang logam
atau currency) ditambah simpanan dalam bentuk
rekening Koran (uang giral = demand deposits =
checkable deposit/cheque).
4. M2 adalah M1 ditambah tabungan (saving deposits)
dan seposito berjangka (time deposits) di bank-bank
umum. Tabungan ditambah deposito berjangka
disebut juga liquid deposits.
M3 adalah M2 ditambah tabungan (saving deposit)
dan deposito berjangka (time deposits) di lembaga-
lembaga keuangan bukan (non) bank. M3
didefinisikan juga sebagai M1 ditambah quasi money
(uang kuasi).
Quasi money adalah semua tabungan dan deposito
berjangka, besar kecil, rupiah atau mata uang asing
milik penduduk pada bank dan lembaga keuangan
bukan bank.
5. 2. Kriteria Uang
1. Acceptability dan coznizability
Benda itu diterima dan diketahui oleh umum sebagai uang
2. Stability of value
Nilai uang tersebut harus tetap stabil atau tingkat fluktuasinya kecil.
3. Elasticity of supply
Jumlah uang yang beredar harus mencukupi kebutuhan dunia usaha
(perekonomian)
4. Portability
Uang harus mudah dibawa.
5. Durability
Uang tidak mudah rusak apabila dipindahkan dari satu tangan ke
tangan yang lain.
6. Divisibility
Uang dari berbagai nominal (satuan unit) harus dicetak sehingga
mencukupi kebutuhan transaksi jual beli.
6. 3. Fungsi Uang
1. Sebagai alat penukar (medium of exchange), dimana suatu
jenis barang dapat ditukar dengan uang dan dengan uang
tersebut seseorang dapat membeli/menukarkan dengan
barang lain.
2. Sebagai satuan pengukur nilai (standard of value), dimana
suatu barang nilainya dapat diukur dan diperbandingkan
dengan menggunakan uang.
3. Sebagai alat penimbun (penyimpan) kekayaan (store of
value), dimana kepemilikan uang dalam bentuk uang tunai
atau surat berharga dapat merupakan cara untuk
menyimpan kekayaan.
4. Sebagai ukuran untuk pembayaran di masadepan (standard
for deferred payments),
5. Sebagai suatu produk yang diperdagangkan.
7. Tiga alasan mengapa orang menyimpan kekayaan
dalam bentuk uang, yaitu :
a. transaction motive (motif transaksi), yaitu uang
merupakan alat penukar untuk transaksi-transaksi
yang biasa, seperti pembelian bahan mentah, sewa
tanah, pembayaran upah dan lain-lain;
b. precautionary motive (motif berjaga-jaga), yaitu
uang dibutuhkan untuk keadaan darurat yang
sebelumnya tidak diperhitungkan; dan
c. speculative motive (motif spekulasi), yaitu uang
disimpan dengan tujuan memperoleh keuntungan
di masa yang akan datang.
9. 4.2. Berdasarkan Nilainya
a. Uang bernilai penuh (full bodied money)
Ini adalah uang yang nilai terkandungnya (intrinsic) sama dengan
nilai nominalnya, atau uang yang nilainya sebagai suatu barang
untuk tujuan-tujuan moneter sama besarnya dengan nilainya
sebagai barang biasa (non moneter). Uang seperti ini timbul pada
pembuatan uang yang bahannya dari logam seperti emas dan
perak.
b. Uang yang tidak bernilai penuh (representative full bodied money)
atau dikenal sebagai uang bertanda (token money)
Ini artinya uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil daripada nilai
nominalnya. Misalnya uang kertas. Uang ini sendiri tidak
mempunyai nilai yang berarti sebagai suatu barang (non moneter),
tetapi uang ini mewakili sejumlah logam tertentu dengan nilai
barangnya sama dengan nilai nominal uangnya.
10. 4.3. Berdasarkan Lembaga/Badan Pembuatnya
a. Uang Kartal, yaitu uang yang dibuat/dicetak dan
diedarkan oleh Bank Sentral.
b. Uang Giral, yaitu uang yang dibuat dan
diedarkan oleh bank-bank umum (komersial)
dalam bentuk demand deposits atau lebih
dikenal sebagai cheque.
11. 4.4. Berdasarkan Kawasan/Daerah Berlakunya
Uang
a. Uang Domestik, yaitu uang yang berlaku
hanya di suatu Negara tertentu. Di luar
Negara tersebut mungkin tidak berlaku.
b. Uang Internasional, yaitu uang yang berlaku
tidak hanya dalam suatu Negara tetapi
mungkin berlaku atau diakui berlaku di
berbagai Negara. Misalnya $ AS, $ Singapura,
€ dan lain-lain.
12. 5. Pasar Uang
Pasar uang adalah tempat terjadinya transaksi
(pertemuan antara permintaan dan penawaran
uang) dan yang ditransaksikan adalah hak untuk
menggunakan uang (untuk dibelanjakan barang
dan jasa) dalam jangka waktu tertentu. Di pasar
uang juga terjadi transaksi pinjam meminjam
dana, yang selanjutnya menimbulkan hubungan
utang piutang.
13. 6. Nilai Uang
Nilai dari uang diukur dengan
kemampuannya untuk dapat ditukarkan
dengan barang dan jasa serta valuta asing.
Dengan demikian besarnya nilai uang
ditentukan oleh harga barang dan jasa.
Apabila harga barang naik (turun) maka nilai
uang akan turun (naik).
14. 7. Para Pelaku Di Pasar Uang
7.1. Berdasarkan Transaksi Pinjam Meminjam
a. Kreditur : yang menawarkan dana (uang).
b. Debitur : yang mencari/memerlukan dana.
15. 7.2. Berdasarkan Peranannya Dalam
Penciptaan Uang Yang Beredar
a.Otoritas moneter (Bank Sentral dan
Pemerintah)
b.Lembaga Keuangan Bank.
c. Lembaga Keuangan Non-bank
d.Masyarakat (rumah tangga dan
perusahaan).
16. 8. Proses Penciptaan Uang Oleh Sistem Moneter
8.1. Pengertian Reserve Requirement (Cadangan Minimum =
Likuiditas Wajib Minimum)
Reserve requirement adalah cadangan yang harus dimiliki oleh
Bank Umum dalam pemberian kredit. Misalnya, dengan adanya
ketentuan cadangan sebesar 20%, artinya Bank Umum harus
mempunyai cadangan sebesar Rp. 20 milyar untuk dapat
memberikan kredit sebesar Rp. 100 milyar. Cadangan tersebut bisa
berupa valuta asing, emas, deposito berjangka maupun simpanan
di Bank Sentral dan uang kartal. Ketentuan atau kebijakan reserve
requirement ditetapkan oleh Bank Sentral.
17. 8.2. Pengertian Uang Inti (Monetary Base =
High Powered Money)
Uang Inti adalah uang kartal (uang kertas
dan uang logam) yang dipegang masyarakat
dan cadangan yang dimiliki oleh Bank
Umum.
18. 8.3. Proses Penciptaan Uang
Misalnya dengan ketentuan Reserve Requirement
20%, bank hanya perlu menyimpan uang tunai
sebesar Rp. 20 milyar untuk menciptakan uang
giral sebesar Rp. 100 milyar. Jadi secara neto bank
menciptakan uang Rp. 80 milyar dalam bentuk
uang giral. Inilah mengapa tambahan uang inti
sebesar Rp. 1,- bisa menciptakan tambahan JUB
(jumlah uang yang beredar) lebih besar dari Rp.
1,-.