SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Created by : 
Raning Bhaktiniah 
Permana 
Akuntansi semester 1
Limit menggambarkan seberapa jauh sebuauh 
fungsi akan berkembang apabila variabel di dalam fungsi 
yang bersangkutan terus menerus berkembang mendekati 
suatu nilai tertentu. Sebagai gambaran : dari 푦 = 푓 푥 akan 
dapat diketahui limit atau batas perkembangan 푓(푥) ini 
apabila variabel 푥 terus menerus berkembang hingga 
mendekati suatu nilai tertentu. Jika fungsi 푓(푥) mendekati 
퐿 manakala variabel 푥 mendekati 푎 (푎 dan 퐿 keduanya 
konstanta) maka 퐿 disebut limit fungsi 푓(푥) untuk 푥 
mendekati 푎. Hubungan ini dilambangkan dengan notasi : 
lim 
푥→푎 
푓(푥)=퐿
Limit suatu fungsi hanya mempunyai dua kemungkinan : 
ada (terdefinisi, tertentu; yakni jika limitnya adalah 퐿, atau 
− 퐿, atau 0, atau ~ atau -~) atau tidak adasama sekali 
(tidak terdefinisi), dan tidak boleh tak tentu ( 
0 
0 
atau 
~ 
~ 
)
lim 
푥→푎 
푓(푥) 
Terdiri atas 
lim 
푥→푎− 푓(푥) 
(analisis sisi kiri) 
x→ 푎 dilihat dari 
Nilai-nilai x <a *) 
lim 
푥→푎+ 
푓(푥) 
(analisis sisi 
kanan) 
x→ 푎 dilihat dari 
Nilai-nilai x > a *) 
푥 → 푎− maksudnya 푥 mendekati 푎 melalui nilai-nilai 푥 < 푎 (dari kiri) 
푥 → 푎+ maksudnya 푥 mendekati 푎 melalui nilai-nilai 푥 > 푎 (dari kanan). 
푎− ≠ −푎 푑푎푛 푎+ ≠ +a
1. Jika 푦 = 푓 푥 = 푥푛 dan 푛 > 0, maka lim 
푥→푎 
푥푛= 푎푛 
2. Limit dari suatu konstanta adalah konstanta itu sendiri. 
lim 
푥→푎 
푘=k 
3. Limit dari suatu penjumlahan (pengurangan) fungsi adalah jumlah (selisih) 
dari limit 
fungsi- fungsinya. 
lim 
푥→푎 
푓 푥 ± 푔 푥 = lim 
푥→푎 
푓(푥) + lim 
푥→푎 
푔(푥) 
4. Limit dari suatu perkalian fungsi adalah perkalian dari limit fungsi-fungsinya. 
lim 
푥→푎 
푓 푥 . 푔 푥 = lim 
푥→푎 
푓(푥) . lim 
푥→푎 
푔(푥) 
5. Limit dari suatu pembagian fungsi adalah pembagian dari limit fungsi-fungsinya 
dengan syarat limit fungsi pembaginya tidak sama dengan nol. 
푓(푥) 
lim 
푓(푥) 
lim 
= 
푥→푎 
푥→푎 
푔(푥) 
lim 
푥→푎 
푔(푥) 
dengan syarat lim 
푥→푎 
푔(푥) ≠ 0 
6. Limit dari suatu fungsi berpangkat n adalah pangkat n dari limit fungsinya 
lim 
푥→푎 
{푓 푥 }푛 ={lim 
푥→푎 
푓(푥)}푛 
7. Limit dari suatu fungsi terakar berpangkat positif adalah akar dari limit 
fungsinya
• Bentuk Tak Tentu 0/0 
Limit yang menghasilkan bentuk taktentu 0/0 dapat 
dihindari dengan cara menguraikan fungsi-fungsinya 
• Bentuk Tak Tentu ~/~ 
Bentuk tak tentu ~/~ dapat terjadi dalam kasus 
penentuan limit pembagian fungsi untuk variabel 푥 →′. 
Hasil ~/~ yang potensial untuk terjadi, dapat dihindari 
dengan cara membagi pembilang dan penyebutnya 
dengan variabel berpangkat tertinggi pada penyebut.
• Penyelesaian Pintas Limit Fungsi-Pembagian untuk 푥 → 
~ 
Penyelesaian pintas ini dilakukan dengan cara 
memperbandingkan suku-suku berpangkat tertinggi pada 
pembilang dan penyebut. 
Jika 푦 푥 = 
푓(푥) 
푔(푥) 
= 
푚 푖 
푖=0 
푎푖푥푗=0 
푛 푏푗푥푗 
Dimana 푓 푥 dan 푔(푥) masing-masing merupakan fungsi 
polinom berderajat 푚 dan berderajat 푛, 
Maka 
lim 
푥→~ 
푦(푥) 
= 0 dalam hal 푚 < 푛 
=푎푚/ 푏푛 dalam hal 푚 = 푛 
= + ~ dalam hal 푚 > 푛 dan 푎푚 > 0 
= − ~ dalam hal 푚 > 푛 dan 푎푚 < 0 
*kaidah ini berlaku hanya jika 푦(푥) merupakan fungsi 
pembagian dan limitnya ditentukan untuk 푥 → ~
Secara visual, sebuah fungsi dikatakan sinambung 
(continous) apabila gambarnya berupa sebuah kurva yang 
tidak terputus; yakni jika dalam menggambarkan kurva 
tersebut kita tidak perlu mengangkat alat tulis, cukup 
menggeserkannya ke arah yang bersesuaian. 
Sebuah fungsi dikatakan sinambung pada 푥 = 푎 jika 
: 
1. 푓(푎) terdefinisi 
2. lim 
푥→푎 
푓(푥) terdefinisi 
3. lim 
푥→푎 
푓(푥) = 푓(푎) 
Ketidaksinambungan sebuah fungsi dapat berbentuk 
salah satu dari tiga kemungkinan: asinambung tak 
berhingga, asinambung berhingga, dan asinambung titik.
Contoh grafik asinambung tak berhingga : 
푓(푥) 
x 
(0;1) 
0 
푥 = 3 
푓 푥 = 
9 
(푥 − 3)2
Contoh grafik asinambung berhingga : 
-3 -2 -1 0 1 2 3 
x -3 -2 -1 0 1 2 3 
푓(푥) -1 -1,5 -3 ~ 3 1,5 1 
f(x 
) 
x 
푓 푥 = 
3 
푥 
푓 푥 menuju −~ 
untuk x→ 0 dari sis 
kiri, tetapi menuju +~ 
untuk x→ 0 dari sisi 
kanan terdapat 
perubahan drastis 
nilai 푓 푥 pada 푥 = 0
Contoh grafik asinambung titik 
4 
푓(푥) 
0 2 
푓 푥 = 
푥2 − 4 
푥 − 2
Fungsi-fungsi dalam bisnis dan ekonomi banyak 
yang berbentuk fungsi asinambung. Bahkan sesungguhnya 
sebagian besar fungsi yang ada merupakan fungsi 
asinambung, terutama fungsi permintaan dan penawaran 
yang unit atau satuannya selalu diskrit (berupa bilangan 
bulat, tidak mungkin dipecah-pecah). Begitu pula fungsi 
biaya dan fungsi penerimaannya. Penyinambungan fungsi-fungsi 
yang sesungguhnya asinambung atau diskrit 
memungkinkan untuk ditelaah dengan analisa matematik.
Contoh Kasus : 
Seorang pedagang menjalankan kebijakan diskriminasi 
harga dalam penjualan jeruk dengan termin berikut : 
Rp 900,00 per kg untuk pembelian sebanyak 5kg atau 
kurang 
Rp 850,00 per kg untuk pembelian lebih dari 5 kg tapi tak 
lebih dari 10 kg 
Rp 750,00 per kg untuk pembelian lebih dari 10 kg 
Apabila harga total (=penerimaan bagi penjual atau 
pengeluaran bagi pembeli) dilambangkan dengan Y dan 
jumlah jeruk dalam kilogram dilambangkan dengan X, 
maka fungsinya dapat dituliskan sebagai: 
Y = 
= 900 X 0≤ 푋 ≤ 5 
= 850 X 5< 푋 ≤ 10 
= 750 X 푋 < 10
Y (rupiah) 
8500 
4500 
0 5 10 15 
Dengan kebijakan 
harga semacam ini 
(diskriminasi harga 
derajat kedua) penjual 
dapat menarik pembeli 
untuk membeli lebih 
banyak. Dalam kasus 
ini memeli jeruk 11 kg 
lebih murah daripada 
membeli 10 kg 
X (kg)
Sekian dan Terimakasih 

More Related Content

What's hot

Tm5&amp;6) bab 3 keseimb. pasar, pajak, subsidi, &amp; tugas
Tm5&amp;6) bab 3   keseimb. pasar, pajak, subsidi, &amp;  tugasTm5&amp;6) bab 3   keseimb. pasar, pajak, subsidi, &amp;  tugas
Tm5&amp;6) bab 3 keseimb. pasar, pajak, subsidi, &amp; tugas
Risyad Derajat
 
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Yasri Purwani II
 
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomifungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
Achmad Pradana
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
Henry Guns
 

What's hot (20)

Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika EkonomiPenerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
 
Ring
RingRing
Ring
 
Tm5&amp;6) bab 3 keseimb. pasar, pajak, subsidi, &amp; tugas
Tm5&amp;6) bab 3   keseimb. pasar, pajak, subsidi, &amp;  tugasTm5&amp;6) bab 3   keseimb. pasar, pajak, subsidi, &amp;  tugas
Tm5&amp;6) bab 3 keseimb. pasar, pajak, subsidi, &amp; tugas
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fase
 
Kalkulus modul limit fungsi
Kalkulus modul limit fungsiKalkulus modul limit fungsi
Kalkulus modul limit fungsi
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )
 
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parameter
 
Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoida
 
matematika keuangan bunga majemuk
matematika keuangan bunga majemukmatematika keuangan bunga majemuk
matematika keuangan bunga majemuk
 
Fungsi linear
Fungsi linearFungsi linear
Fungsi linear
 
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
 
Materi Aljabar Fungsi Pecahan Rasional
Materi Aljabar Fungsi Pecahan RasionalMateri Aljabar Fungsi Pecahan Rasional
Materi Aljabar Fungsi Pecahan Rasional
 
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomifungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
 
FUNGSI NON LINIER.pptx
FUNGSI NON LINIER.pptxFUNGSI NON LINIER.pptx
FUNGSI NON LINIER.pptx
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 

Similar to Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 8

Bab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsiBab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsi
Eko Supriyadi
 
Math11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutan
Math11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutanMath11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutan
Math11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutan
Dani Ibrahim
 
1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi.ppt
1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi.ppt1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi.ppt
1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi.ppt
BaktiSiregar1
 
1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi_2.ppt
1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi_2.ppt1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi_2.ppt
1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi_2.ppt
WilliamWendyAry1
 

Similar to Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 8 (20)

RAbu Bab 1 sma xii peminatan (nengsih)
RAbu Bab 1   sma xii peminatan (nengsih)RAbu Bab 1   sma xii peminatan (nengsih)
RAbu Bab 1 sma xii peminatan (nengsih)
 
Forum 10 mtk
Forum 10 mtkForum 10 mtk
Forum 10 mtk
 
Kuis 10 mtk
Kuis 10 mtkKuis 10 mtk
Kuis 10 mtk
 
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 7
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 7Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 7
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 7
 
5. FUNGSI.pptx
5. FUNGSI.pptx5. FUNGSI.pptx
5. FUNGSI.pptx
 
Pertemuan iii fungsi
Pertemuan iii fungsiPertemuan iii fungsi
Pertemuan iii fungsi
 
Pertemuan iii fungsi
Pertemuan iii fungsiPertemuan iii fungsi
Pertemuan iii fungsi
 
PERTEMUAN IV FUNGSI.pptx
PERTEMUAN IV FUNGSI.pptxPERTEMUAN IV FUNGSI.pptx
PERTEMUAN IV FUNGSI.pptx
 
Pertemuan iv fungsi
Pertemuan iv fungsiPertemuan iv fungsi
Pertemuan iv fungsi
 
LIMIT DAN KUNTINUITAS.pptx
LIMIT DAN KUNTINUITAS.pptxLIMIT DAN KUNTINUITAS.pptx
LIMIT DAN KUNTINUITAS.pptx
 
Bentuk-Bentuk Tak Tentu Limit Fungsi
Bentuk-Bentuk Tak Tentu Limit FungsiBentuk-Bentuk Tak Tentu Limit Fungsi
Bentuk-Bentuk Tak Tentu Limit Fungsi
 
Pertemuann-2-3 OPTIMISASI EKONOMI-1.pptx
Pertemuann-2-3 OPTIMISASI EKONOMI-1.pptxPertemuann-2-3 OPTIMISASI EKONOMI-1.pptx
Pertemuann-2-3 OPTIMISASI EKONOMI-1.pptx
 
Limit dan turunan fungsi
Limit dan turunan fungsiLimit dan turunan fungsi
Limit dan turunan fungsi
 
Bab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsiBab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsi
 
Matematika SMA - Bab Limit
Matematika SMA - Bab LimitMatematika SMA - Bab Limit
Matematika SMA - Bab Limit
 
Deferensial
DeferensialDeferensial
Deferensial
 
Bab 2 fungsi
Bab 2 fungsiBab 2 fungsi
Bab 2 fungsi
 
Math11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutan
Math11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutanMath11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutan
Math11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutan
 
1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi.ppt
1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi.ppt1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi.ppt
1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi.ppt
 
1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi_2.ppt
1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi_2.ppt1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi_2.ppt
1-pendahuluan-matematika-bisnis-ekonomi_2.ppt
 

More from Annisa Khoerunnisya

More from Annisa Khoerunnisya (20)

Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20
 
Pajak bab 12 13 fix
Pajak bab 12 13 fixPajak bab 12 13 fix
Pajak bab 12 13 fix
 
Akuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan pptAkuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan ppt
 
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
 
Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4
 
Mi bab5 kel10_revisii
Mi bab5 kel10_revisiiMi bab5 kel10_revisii
Mi bab5 kel10_revisii
 
Bab3 kel10 mi
Bab3 kel10 miBab3 kel10 mi
Bab3 kel10 mi
 
kerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangankerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangan
 
Ekop bab15 kel4_akt2.ppt
Ekop bab15 kel4_akt2.pptEkop bab15 kel4_akt2.ppt
Ekop bab15 kel4_akt2.ppt
 
Ekop bab14 kel4_akt2
Ekop bab14 kel4_akt2Ekop bab14 kel4_akt2
Ekop bab14 kel4_akt2
 
Ekop bab12 kel4_akt2.ppt
Ekop bab12 kel4_akt2.pptEkop bab12 kel4_akt2.ppt
Ekop bab12 kel4_akt2.ppt
 
Ekop bab11 kel4_akt2
Ekop bab11 kel4_akt2Ekop bab11 kel4_akt2
Ekop bab11 kel4_akt2
 
Ekop bab9 kel4_akt2.ppt
Ekop bab9 kel4_akt2.pptEkop bab9 kel4_akt2.ppt
Ekop bab9 kel4_akt2.ppt
 
Ekop bab8 kel4_akt2
Ekop bab8 kel4_akt2Ekop bab8 kel4_akt2
Ekop bab8 kel4_akt2
 
Ekop bab6 kel4_akt2
Ekop bab6 kel4_akt2Ekop bab6 kel4_akt2
Ekop bab6 kel4_akt2
 
Ekop bab3 kel4_akt2
Ekop bab3 kel4_akt2Ekop bab3 kel4_akt2
Ekop bab3 kel4_akt2
 
Ekop bab2 kel4_akt2
Ekop bab2 kel4_akt2Ekop bab2 kel4_akt2
Ekop bab2 kel4_akt2
 
Kombis bab16 kel9_akt2
Kombis bab16 kel9_akt2Kombis bab16 kel9_akt2
Kombis bab16 kel9_akt2
 
Kombis bab11 kel9_akt2
Kombis bab11 kel9_akt2Kombis bab11 kel9_akt2
Kombis bab11 kel9_akt2
 
Kombis bab7 kel9_akt2
Kombis bab7 kel9_akt2Kombis bab7 kel9_akt2
Kombis bab7 kel9_akt2
 

Recently uploaded

aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 

Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 8

  • 1. Created by : Raning Bhaktiniah Permana Akuntansi semester 1
  • 2. Limit menggambarkan seberapa jauh sebuauh fungsi akan berkembang apabila variabel di dalam fungsi yang bersangkutan terus menerus berkembang mendekati suatu nilai tertentu. Sebagai gambaran : dari 푦 = 푓 푥 akan dapat diketahui limit atau batas perkembangan 푓(푥) ini apabila variabel 푥 terus menerus berkembang hingga mendekati suatu nilai tertentu. Jika fungsi 푓(푥) mendekati 퐿 manakala variabel 푥 mendekati 푎 (푎 dan 퐿 keduanya konstanta) maka 퐿 disebut limit fungsi 푓(푥) untuk 푥 mendekati 푎. Hubungan ini dilambangkan dengan notasi : lim 푥→푎 푓(푥)=퐿
  • 3. Limit suatu fungsi hanya mempunyai dua kemungkinan : ada (terdefinisi, tertentu; yakni jika limitnya adalah 퐿, atau − 퐿, atau 0, atau ~ atau -~) atau tidak adasama sekali (tidak terdefinisi), dan tidak boleh tak tentu ( 0 0 atau ~ ~ )
  • 4. lim 푥→푎 푓(푥) Terdiri atas lim 푥→푎− 푓(푥) (analisis sisi kiri) x→ 푎 dilihat dari Nilai-nilai x <a *) lim 푥→푎+ 푓(푥) (analisis sisi kanan) x→ 푎 dilihat dari Nilai-nilai x > a *) 푥 → 푎− maksudnya 푥 mendekati 푎 melalui nilai-nilai 푥 < 푎 (dari kiri) 푥 → 푎+ maksudnya 푥 mendekati 푎 melalui nilai-nilai 푥 > 푎 (dari kanan). 푎− ≠ −푎 푑푎푛 푎+ ≠ +a
  • 5. 1. Jika 푦 = 푓 푥 = 푥푛 dan 푛 > 0, maka lim 푥→푎 푥푛= 푎푛 2. Limit dari suatu konstanta adalah konstanta itu sendiri. lim 푥→푎 푘=k 3. Limit dari suatu penjumlahan (pengurangan) fungsi adalah jumlah (selisih) dari limit fungsi- fungsinya. lim 푥→푎 푓 푥 ± 푔 푥 = lim 푥→푎 푓(푥) + lim 푥→푎 푔(푥) 4. Limit dari suatu perkalian fungsi adalah perkalian dari limit fungsi-fungsinya. lim 푥→푎 푓 푥 . 푔 푥 = lim 푥→푎 푓(푥) . lim 푥→푎 푔(푥) 5. Limit dari suatu pembagian fungsi adalah pembagian dari limit fungsi-fungsinya dengan syarat limit fungsi pembaginya tidak sama dengan nol. 푓(푥) lim 푓(푥) lim = 푥→푎 푥→푎 푔(푥) lim 푥→푎 푔(푥) dengan syarat lim 푥→푎 푔(푥) ≠ 0 6. Limit dari suatu fungsi berpangkat n adalah pangkat n dari limit fungsinya lim 푥→푎 {푓 푥 }푛 ={lim 푥→푎 푓(푥)}푛 7. Limit dari suatu fungsi terakar berpangkat positif adalah akar dari limit fungsinya
  • 6. • Bentuk Tak Tentu 0/0 Limit yang menghasilkan bentuk taktentu 0/0 dapat dihindari dengan cara menguraikan fungsi-fungsinya • Bentuk Tak Tentu ~/~ Bentuk tak tentu ~/~ dapat terjadi dalam kasus penentuan limit pembagian fungsi untuk variabel 푥 →′. Hasil ~/~ yang potensial untuk terjadi, dapat dihindari dengan cara membagi pembilang dan penyebutnya dengan variabel berpangkat tertinggi pada penyebut.
  • 7. • Penyelesaian Pintas Limit Fungsi-Pembagian untuk 푥 → ~ Penyelesaian pintas ini dilakukan dengan cara memperbandingkan suku-suku berpangkat tertinggi pada pembilang dan penyebut. Jika 푦 푥 = 푓(푥) 푔(푥) = 푚 푖 푖=0 푎푖푥푗=0 푛 푏푗푥푗 Dimana 푓 푥 dan 푔(푥) masing-masing merupakan fungsi polinom berderajat 푚 dan berderajat 푛, Maka lim 푥→~ 푦(푥) = 0 dalam hal 푚 < 푛 =푎푚/ 푏푛 dalam hal 푚 = 푛 = + ~ dalam hal 푚 > 푛 dan 푎푚 > 0 = − ~ dalam hal 푚 > 푛 dan 푎푚 < 0 *kaidah ini berlaku hanya jika 푦(푥) merupakan fungsi pembagian dan limitnya ditentukan untuk 푥 → ~
  • 8. Secara visual, sebuah fungsi dikatakan sinambung (continous) apabila gambarnya berupa sebuah kurva yang tidak terputus; yakni jika dalam menggambarkan kurva tersebut kita tidak perlu mengangkat alat tulis, cukup menggeserkannya ke arah yang bersesuaian. Sebuah fungsi dikatakan sinambung pada 푥 = 푎 jika : 1. 푓(푎) terdefinisi 2. lim 푥→푎 푓(푥) terdefinisi 3. lim 푥→푎 푓(푥) = 푓(푎) Ketidaksinambungan sebuah fungsi dapat berbentuk salah satu dari tiga kemungkinan: asinambung tak berhingga, asinambung berhingga, dan asinambung titik.
  • 9. Contoh grafik asinambung tak berhingga : 푓(푥) x (0;1) 0 푥 = 3 푓 푥 = 9 (푥 − 3)2
  • 10. Contoh grafik asinambung berhingga : -3 -2 -1 0 1 2 3 x -3 -2 -1 0 1 2 3 푓(푥) -1 -1,5 -3 ~ 3 1,5 1 f(x ) x 푓 푥 = 3 푥 푓 푥 menuju −~ untuk x→ 0 dari sis kiri, tetapi menuju +~ untuk x→ 0 dari sisi kanan terdapat perubahan drastis nilai 푓 푥 pada 푥 = 0
  • 11. Contoh grafik asinambung titik 4 푓(푥) 0 2 푓 푥 = 푥2 − 4 푥 − 2
  • 12. Fungsi-fungsi dalam bisnis dan ekonomi banyak yang berbentuk fungsi asinambung. Bahkan sesungguhnya sebagian besar fungsi yang ada merupakan fungsi asinambung, terutama fungsi permintaan dan penawaran yang unit atau satuannya selalu diskrit (berupa bilangan bulat, tidak mungkin dipecah-pecah). Begitu pula fungsi biaya dan fungsi penerimaannya. Penyinambungan fungsi-fungsi yang sesungguhnya asinambung atau diskrit memungkinkan untuk ditelaah dengan analisa matematik.
  • 13. Contoh Kasus : Seorang pedagang menjalankan kebijakan diskriminasi harga dalam penjualan jeruk dengan termin berikut : Rp 900,00 per kg untuk pembelian sebanyak 5kg atau kurang Rp 850,00 per kg untuk pembelian lebih dari 5 kg tapi tak lebih dari 10 kg Rp 750,00 per kg untuk pembelian lebih dari 10 kg Apabila harga total (=penerimaan bagi penjual atau pengeluaran bagi pembeli) dilambangkan dengan Y dan jumlah jeruk dalam kilogram dilambangkan dengan X, maka fungsinya dapat dituliskan sebagai: Y = = 900 X 0≤ 푋 ≤ 5 = 850 X 5< 푋 ≤ 10 = 750 X 푋 < 10
  • 14. Y (rupiah) 8500 4500 0 5 10 15 Dengan kebijakan harga semacam ini (diskriminasi harga derajat kedua) penjual dapat menarik pembeli untuk membeli lebih banyak. Dalam kasus ini memeli jeruk 11 kg lebih murah daripada membeli 10 kg X (kg)