Dokumen tersebut merangkum tentang aliran air tanah, sumber air tanah, hubungannya dengan geologi hidrologi dan mekanika fluida, media peresapan air, proses terjadinya aliran air tanah, pembagian air tanah berdasarkan kedalaman, lapisan tanah yang berperan sebagai akuifer, jenis-jenis akuifer, serta metode pendugaan air tanah melalui penyelidikan permukaan dan bawah permukaan.
2. Sumber Air Tanah
ī´ Vados water/meteoric water : air tanah yang berasal dari curah hujan
ī´ Connate water/fosil water/air tanah turbir : air tanah memang sudah
ada sejak lama dan tersimpan dalam batuan sedimen
ī´ Juvenile water : air tanah yang berasal dari aktivitas magma
3. HUBUNGAN AIR TANAH DENGAN
GEOLOGI, HIDROLOGI, DAN MEKANIKA
FLUIDA
(3)(1)
(2)(2)
AIR TANAH
GEOLOGI HIDROLOGI MEKANIKA
FLUIDA
1: Mempengaruhi distribusi air tanah
2: Menentukan supply air ke dalam tanah
3: Menjelaskan mengenai gerakan air tanah
4. Media peresapan air
ī´ Pori-pori tanah. Tanah yang gembur atau
berstruktur remah akan meresapkan air lebih
banyak daripada tanah yang pejal
ī´ Retakan-retakan lapisan tanah akibat
kekeringan yang pada musim hujan sangat
basah dan becek, seperti tanah liat dan
lumpur
ī´ Rongga-rongga yang dibuat cacing dan
rayap
ī´ Rongga-rongga akibat pencairan berbagai
kristal yang membeku
5. PROSES TERJADINYA ALIRAN AIRTANAH
Air tanah merupakan bagian dari daur hidrologi,
dimana air hujan yang turun ke bumi/lahan sebgaian
mengalir kepermukaan tanah dan sebagian lainnya
masuk ke dalam tanah yang nantinya mengalir sebagai
air
6. Pembagian Air Tanah Berdasarkan
kedalamannya
ī´ Air Tanah freatik/dangkal
ī´ Air Tanah artesis/ dalam
7. Lapisan tanah kaitannya dengan kemampuan
menyimpan dan meloloskan air dibedakan atas empat
lapisan yaitu :
1 Aquifer, adalah lapisan yag dapat menyipan dan mengalirkan air dalam jumlah besar. Lapisan batuan ini bersifat permeable seperti
kerikil, pasir dll.
2 Aquiclude, adalah lapisan yang dapat menyimpan air tetapi tidak dapat mengalirkan air dalam jumlah besar, seperti lempung, tuff
halus dan silt.
3 Aquifuge, adalah lapisan yang tidak dapat menyimpan dan mengalirkan air, contohnya batuan granit dan batuan yang kompak.
4 Aquifard, adalah lapisan atau formasi batuan yang dapat menyimpan air tetapi hanya dapat melooskan air dalam jumlah yang
terbatas.
8. SIFAT BATUAN YANG DAPAT SEBAGAI AKUIFER
Untuk mengetahui keadaan dan kedudukan
airtanah, maka harus diketahui daerah
geologinya yang berkaitan dengan kemampuan
menahan, menampung dan mengalirkan air
serta besar kapasitasnya.
Lapisan tanah yang memiliki susunan sedemikian
rupa sehingga mampu melepaskan air dalam
jumlah yang cukup besar disebut AKUIFER
9. Todd (1980), Berdasarkan pengamatan lapangan,
akifer dijumpai pada bentuk lahan sebagai berikut:
ī´ Lintasan air (water course), materialnya terdiri dari aluvium yang mengendap di sepanjang alur sungai sebagai
bentuk lahan dataran banjir serta tanggul alam. Bahan aluvium itu biasanya berupa pasir dan karikil.
ī´ Lembah yang terkubur (burried valley) atau lembah yang ditinggalkan (abandoned valley), tersusun oleh materi
lepas-lepas yang berupa pasir halus sampai kasar.Â
ī´ Dataran (plain), ialah bentuk lahan berstruktur datar dan tersusun atas bahan aluvium yang berasal dari berbagai
bahan induk sehingga merupakan akifer yang baik.Â
ī´ Lembah antar pegunungan (intermontane valley), yaitu lembah yang berada diantara dua pegunungan,
materialnya berasal dari hasil erosi dan gerak massa batuan dari pegunungan di sekitarnya.Â
ī´ Batu gamping (limestone), air tanah terperangkap dalam retakan-retakan atau diaklas-diaklas. Porositas batu
gamping ini bersifat sekunder.Â
10. Litologi atau penyusun batuan dari lapisan akuifer di
Indonesia yang penting adalah:
ī´ Endapan aluvial : merupakan endapan hasil rombakan dari
batuan yang telah ada. Endapan ini terdiri dari bahan-bahan
lepas seperti pasir dan kerikil. Airtanah pada endapan ini mengisi
ruang antar butir. Endapan ini tersebar di daerah dataran
ī´ Endapan volkanik muda : merupakan endapan hasil kegiatan
gunungapi, yang terdiri dari bahan-bahan lepas maupun padu.
Airtanah pada endapan ini menempati baik ruang antar butir
pada material lepas maupun mengisi rekah-rekah/rongga
batuan padu. Endapan ini tersebar di sekitar wilayah gunungapi.
ī´ Batugamping : merupakan endapan laut yang mengandung
karbonat, yang karena proses geologis diangkat ke permukaan.
Airtanah di sini mengisi terbatas pada rekahan, rongga, maupun
saluran hasil pelarutan (Gb. 4). Endapan ini tersebar di tempat-
tempat yang dahulu berwujud lautan. Karena proses geologis,
fisik, dan kimia, di beberapa daerah sebaran endapan batuan ini
membentuk suatu morfologi khas, yang disebut karst
11. KLASIFIKASI AIR TANAH YANG BERSANGKU-
TAN DENGAN PENGEMBANGAN AIR
ī´Air Tanah Dataran Alluvial :
- Air susupan (influent water)
- Air tanah di lapisan yang dalam
- Air tanah sepanjang pantai
ī´Air Tanah di dalam Kipas aluvial
ī´Air Tanah di dalam Terras aluvial
ī´Air Tanah di kaki Gunung Berapi
ī´Air Tanah di Zona Retakan
11
12. Kerikil dan Pasir
Batu Kapur
Batuan Gunung berapi
Batu Pasir
Tanah liat yg bercampur dgn bahan yg lebih
kasar
Konglomerat
Batuan Kristalin
Susunan geologi yg dapat berfungsi
sebagai akuifer :
13. JENIS-JENIS AKUIFER :
1. Akuifer Bebas (Unconfined Aquifer)
Suatu akuifer dimana muka airtanah
merupakan batas atas dari daerah jenuh air
dan disebut juga Phreatic Aquifer.
2. Akuifer Terkekang (Confined Aquifer)
Suatu akuifer yang terletak diantara dua
lapisan kedap air (impermiable) dan
mempunyai tekanan yang lebih besar dari
tekanan atmosfer dan disebut juga Pressure
Aquifer.
14. 3. Akuifer Setengah Terkekang (Leakage/Leaky-artesian
Aquifer atau Semiconfined Aquifer)
Suatu akuifer yang sepenuhnya jenuh air dan lapisan
atas dibatasi oleh lapisan setengah kedap air.
4. Akuifer menggantung (Perched Aquifer)
Suatu akuifer diman massa airtanahnya terpisah dari
airtanah induk oleh lapisan yang relatif kedap air yang begitu luas
& terletak di atas daerah jenuh air.
15. Akuifer Bebas (Unconfined Aquifer)
Lap. Kedap Air (K = 0)
Muka airtanah
Permukaan tanah
H
o
Akuifer Bebas
16. Akuifer Terkekang (Confined Aquifer)
Lap. Kedap Air (K = 0)
Lap. Kedap Air (K = 0)
Permukaan tanah
D Akuifer Terkekang
17. Akuifer Setengah Terkekang (Semiconfined
Aquifer)
Lap. Kedap Air (K = 0)
Permukaan tanah
D
Akuifer Setengah
Terkekang
Lap. Setengah kedap air (K > 0)
18. Akuifer menggantung (Perched Aquifer)
Lap. Kedap Air (K = 0)
Permukaan tanah
D
Akuifer Bebas
Lap. kedap air (K = 0)
Akuifer menggantung
22. Mutu Air Tanah
ī´ Jenis litologi penyusun akuifer
ī´ Jenis tanah/batuan yang dilalui air tanah
ī´ Serta jenis air asal air tanah.
Sifat Fisika dan komposisi kimia airtanah
Layak atau tidaknya airtanah untuk
dikonsumsi
23. PENDUGAAN AIRTANAH :
Penyelidikan permukaan (Surface Investigation)
1. Metode Geologi.
Didasarkan pada pengumpulan, analisis dan interpretasi
data dari peta topografi, peta geologi dan peta
geohidrologi serta informasi dari daerah setempat.
2. Metode Gravitasi
Didasarkan pada sifat medan garavitasi yang
disebabkan oleh perbedaan kontras rapat massa batuan
dengan daerah sekelilingnya. Namun metode ini jarang
digunakan karena biayanya cukup mahal.
24. 3. Metode Magnit
Bertujuan untuk mendeteksi variasi medan magnit yang
disebabkan oleh batuan yang mempunyai kerentanan
(suspectibilitas) yang berbeda-beda atau disebabkan
oleh perubahan susunan geologi.
4. Metode Seismik
Didasarkan pada sifat perjalanan gelombang elastik
yang merambat dalam batu-batuan.
25. 5. Metode Listrik
Didasrkan pada sifat-sifat listrik dari batuan penyusun
kerak bumi. Berdasarkan sumbernya, metode ini dapat
dibagi dua yaitu :
a. Bergantung pada kandungan arus atau medan listrik
alami yang terdapat pada kerak bumi. Salah satu
contohnya adalah Metode Potensial Diri (Self Potential)
b. Menggunakan arus/medan listrik buatan, bisa
menggunakan arus serah atau bolak-balik. Contohnya
untuk arus searah (DC) dengan metode tahanan jenis,
sedangkan untuk arus bolak-balik (AC) dengan metode
listrik magnit.
26. Penyelidikan Bawah Permukaan
(Sub-surface Investigation)
- Pemboran Uji (Test Drilling) :
Memberikan kelengkapan data dari lapisan batuan/ tanah
secara vertikal dari permukaan tanah sampai kedalaman yg
diinginkan.
Disamping melakukan pemboran uji juga dilakukan
pengukuran logging dengan maksud untuk membantu
mendapatkan data yang paling mendekati kondisi yang
sebenarnya.
Salah satu metode yang cukup baik yaitu : Metode Geologic
Log, yaitu dengan cara mengumpulkan contoh tanah setiap
kedalaman selama dilakukan pemboran uji.