SlideShare a Scribd company logo
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 1
SISTEM
KOORDINAT
TINGGI DAN
BEDA TINGGI
PERALATAN
UKUR TANAH
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 2
SISTEM
KOORDINAT
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 3
SISTEM
KOORDINAT
SISTEM
KOORDINAT
KARTESIAN
SISTEM
KOORDINAT
KUTUB
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 4
Sistem Koordinat Kartesian
Xq = Xp + xpq
Yq = Yp + ypq
Sumbu X
Sumbu Y
P (Xp, Yp)
Q (Xq, Yq)
O
xpqXp
Xq
Yp
Yq
ypq
Xp dan Xq = absis
Yp dan Yq = ordinat
(Xp, Yp) = koordinat P
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 5
Sumbu X
Sumbu Y
P (Xp, Yp)
Q (Xq, Yq)
O
xpq
ypq
Xq = Xp + xpq = 624,372 m + 27,115 m = 651,487 m
Yq = Yp + ypq = 311,491 m + 39,017 m = 350,508 m
Diketahui
Xp = 624,372 m
Yp = 311,491 m
xpq = 27,115 m
ypq = 39,017 m
Tentukan Xq dan Yq
Jawab:
CONTOH
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 6
Sumbu X
Sumbu Y
Q (Dq, αq)
α
Dpq
O
Sistem Koordinat Kutub/Polar
Penentuan Koordinat ditentukan oleh jarak (D)
dan azimut (α)
Data yang diamati dalam pengukuran di
lapangan adalah jarak dan sudut
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 7
Transformasi Koordinat dari
Kutub ke Kartesian
P (xp, yp)
Q (xq, yq)
αpq
Dpq
Sb X
Sb Y
O
xpq
ypq
Sin αpq =
xpq
Dpq
Cos αpq =
ypq
Dpq
xpq = Dpq sin αpq
ypq = Dpq cos αpq
xpq
ypq
αpq Dpq
P
Q
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 8
Dari hasil pengukuran titik A dan B diperoleh data :
Jarak AB = 125,057 m dan azimut AB = 214o 17’ 08”
Koordinat titik A = (4.278,123 m, 4.891,567 m)
Hitung koordinat titik B
Jawab
xab = Dab sin αab = 125,057 m sin 214o 17’ 08”
= - 70,447 m
yab = Dab cos αab = 125,057 m cos 214o 17’ 08”
= - 103,327 m
Xb = Xa + xab = 4.278,123 m + (- 70,447 m) = 4.207,676 m
Yb = Ya + yab = 4.891,567 m + (- 103,327 m) = 4.788,240 m
CONTOH
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 9
LATIHAN
Jarak PQ = 326,901 m dan azimut PQ = 120o 31’ 14”
1. Koordinat titik Q = (5.167,664 m, 3.119,902 m)
Hitung koordinat titik P
Jarak PQ = 310,772 m dan azimut PQ = 283o 50’ 44”
2. Koordinat titik P = (9.072,431 m, 3.321,998 m)
Hitung koordinat titik Q
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 10
Transformasi Koordinat dari
Kartesian ke Kutub
P (xp, yp)
Q (xq, yq)
αpq
Dpq
Sb X
Sb Y
O
xpq
ypq
xpq
ypq
αpq Dpq
P
Q
Dpq =  xpq2 + ypq2
Dpq =  (Xq – Xp)2 + (Yq – Yp)2
tan αpq =
xpq
ypq
tan αpq =
Xq - Xp
Yq - Yp
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 11
Ketentuan Perhitungan Azimut
Xq – Xp Yq – Yp Kuadran Azimut
positip positip I αpq
positip negatip II αpq (neg) + 180o
negatip negatip III αpq (pos) + 180o
negatip positip IV αpq (neg) + 360o
αpq
P
Q
Kuadran I
αpq
P
Q
Kuadran II
P
Q αpq
Kuadran III
αpqP
Q
Kuadran IV
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 12
CONTOH
Diketahui koordinat A (3.755,303 m, 2.311,536 m) dan
koordinat B (3.467,901 m, 2.416,843 m)
Hitung Jarak dan Azimut AB
Jawab:
xab = 3.467,901 m - 3.755,303 m = - 287,402 m (neg)
yab = 2.416,843 m - 2.311,536 m = 105,307 m (pos)
Jarak AB = Dab =  xab2 + yab2
Jarak AB =  (- 287,402)2 + (105,307 )2
Jarak AB = 306.087 m
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 13
Menentukan azimut αab
tan αab = = = - 2.729182296 (n)
xab
yab
- 287,402 m
105,307 m
Karena xab negatip dan yab positip maka
azimut αab mengarah ke kuadran IV sehingga
αab = arctan (- 2.729182296) = - 89,87665492
αab = - 89,8766549 + 360o = 290,1233451
= 290o 07’ 24”
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 14
LATIHAN
1. Koordinat titik K = (41.882,534 m, 37.125,826 m)
Koordinat titik L = (39.257,004 m, 36.041,221 m)
Hitung Jarak dan Azimut KL
2. Koordinat titik M = (3.425,567 m, 7.647,992 m)
Koordinat titik N = (4.279,112 m, 6.067,651 m)
Hitung Jarak dan Azimut MN
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 15
DISKUSI
Pada awal pembuatan alat teodolit, sistem sudut
vertikal adalah sudut helling. Lalu diproduksi teodolit
menggunakan sudut zenit. Apa tujuannya? Mengapa
sudut minus berusaha dihindari?
Jika anda diberikan suatu teodolit, bagaimana anda
mengetahui bahwa sudut vertikalnya adalah sudut
helling atau sudut zenit?
Dalam pengukuran sudut datar, mengapa harus
mengamat arah terlebih dulu? Mengapa tidak
langsung mengukur sudut?
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 16
Metode Penentuan
Koordinat
Pemotongan
Poligon
Triangulasi
Trilaterasi
GPS
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 17
Pemotongan Ke Depan/Muka:
Metode Pemotongan
A B
P
α 
Penentuan koordinat suatu titik (P)
berdasarkan dua koordinat titik (A dan B)
dan pengukuran dua sudut (α dan )
Diketahui :
A (xa, ya) dan B (xb, yb)
Diukur sudut : α dan 
Tentukan : koord. P (xp, yp)
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 18
Prosedur Perhitungan
A B
P
α 
αap
dap
dab
a. Hitung sudut P = 180o – (α + )
e. Hitung jarak dap dengan rumus sinus
d. Hitung jarak dab berdasarkan koordinat A dan B
dab =  (xb – xa)2 + (yb – ya)2
f. Xp = Xa + dap sin αap
c. Hitung azimut αap = αab – α
b. Hitung azimut αab berdasarkan
koordinat A dan B
tan αab = (xb – xa) / (yb – ya)
g. Yp = Ya + dap cos αap
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 19
LATIHAN
1. Koordinat titik K = (52.672,514 m, 37.455,021 m)
Koordinat titik L = (52.327,674 m, 36.991,227 m)
Sudut K = 62o 37’ 11” dan sudut L = 54o 29’ 42”
K L
M Tentukan
a. Sudut M
b. Azimut KL
c. Azimut KM
d. Jarak KL
e. Jarak KM
f. Koordinat M
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 20
Pemotongan Ke Belakang:
Metode Pemotongan
Penentuan koordinat suatu titik (P) berda-
sarkan tiga koordinat titik (A, B dan C) dan
pengukuran dua sudut (α dan )
Diketahui :
B (xb, yb) dan C (xc, yc)
Diukur sudut : α dan 
Tentukan : koord. P (xp, yp)
A (xa, ya),A
B
C
P
α 
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 21
Metode Poligon
Poligon Terbuka:
Penentuan koordinat beberapa titik (A, B, dan
C) secara terbuka berdasarkan dua koordinat
awal (P dan Q) dan dua koordinat akhir (R dan
S) dan pengukuran sudut dan jarak
Akan dibahas
secara khusus
P
Q
R SA
B
C
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 22
Metode Poligon
Poligon Tertutup:
Penentuan koordinat beberapa titik (B, C, D, E
dan F) secara tertutup berdasarkan satu
koordinat awal (A) dan azimut awal (αab) dan
pengukuran sudut dan jarak
Akan dibahas
secara khusus
A
B C
D
EF
αab
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 23
Metode Triangulasi
Penentuan koordinat titik menggunakan
rangkaian jaringan segitiga dan
pengukuran sudut titik segitiga dan
pengukuran dua garis basis
garis
basis
garis
basis
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 24
Metode Trilaterasi
Penentuan koordinat titik menggunakan
rangkaian jaringan segitiga dan
pengukuran jarak titik segitiga
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 25
Metode GPS
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 26
TINGGI DAN
BEDA TINGGI
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 27
Ha = Tinggi / elevasi A terhadap bidang acuan
Hb = Tinggi / elevasi B terhadap bidang acuan
B
A C D
E
F
He HfHdHcHbHa
Bidang Acuan Tinggi
Hab Hbc
Hab = Hb – Ha = Beda tinggi titik A dan B
Jika Hab positip = titik B lebih tinggi dari A
Jika Hab negatip = titik B lebih rendah dari A
Hf = Ha + Hab + Hbc + Hcd + Hde + Hef
Hf – Ha =  H Hakhir – Hawal =  H
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 28
LATIHAN
1. Tinggi A = 425,506 m, tinggi B = 422,198 m
tinggi C = 426,885 m dan tinggi D = 428,875 m
Hitunglah beda tinggi AB, AC, AD, CA, dan DB
2. Tinggi A = 425,506 m, beda tinggi AB = – 2,775 m
beda tinggi BC = 4,129 m, beda tinggi CD = 0,543 m
Hitunglah tinggi B, C, dan D
3. Tinggi C = 783,341 m, beda tinggi AB = – 1,643 m
beda tinggi BC = 2,145 m, beda tinggi CD = 2,201 m
Hitunglah tinggi A, B, dan D
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 29
Metode Pengukuran
Beda Tinggi
Metode Barometri
Metode Trigonometri
Metode Waterpasing
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 30
Metode Barometri
Altimeter Manual
Altimeter Digital
Penentuan beda tinggi dengan metode barometris
Alatnya disebut Altimeter
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 31
Metode Trigonometri
Rambu Ukur
Teodolit
Akan dibahas secara khusus
Penentuan beda tinggi dengan metode segitiga
Alat yang digunakan teodolit dan rambu ukur
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 32
Metode Waterpassing
Akan dibahas secara khusus
Penentuan beda tinggi dengan metode garis datar
Alat yang waterpasdan rambu ukur
Rambu Ukur
Waterpas
Rambu Ukur
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 33
PERALATAN
UKUR TANAH
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 34
TEODOLIT
TEODOLIT
MANUAL
TEODOLIT
DIGITAL
TEODOLIT TOTAL
STATION
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 35
WATERPAS
WATERPAS AUTOMATIC LEVEL
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 36
EDM
(Electonic Distance Measurement)
EDM
Teodolit
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 37
GPS
(Global Positioning System)
GPS Navigasi GPS Geodetik
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 38
PERLENGKAPAN
Statip /
Tripod
Rambu
Ukur
Pita Ukur
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 39
PERLENGKAPAN
Unting-unting Kompas Meteran
Saku
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 40
PERLENGKAPAN
Payung Palu Paku
6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 41
SEKIAN KULIAH BAB 2
DAN
LANJUTKAN KE BAB 3

More Related Content

What's hot

Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli KusumawatiIlmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
yulika usman
 
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 1
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 1Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 1
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 1
Lampung University
 
Pengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakangPengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakang
Tutus Kusuma
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergIwan Sutriono
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalJulia Maidar
 
Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station
Edho Wiranata
 
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligonBab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligonHendra Supriyanto
 
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Arif Usman
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
candrosipil
 
Makalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigMakalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigEko Artanto
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Marfizal Marfizal
 
Teori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolithTeori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolith
lalu hadi sadikin
 
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GMPengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Rega Surveyor
 
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodoliteCara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
didiek hermansyah
 
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw   4 penentuan arah sudut dan luasIuw   4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luasKharistya Amaru
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahReski Aprilia
 
Modul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangModul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangafadliansyah
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
Laporan Polygon dan Thachymetri
Laporan Polygon dan ThachymetriLaporan Polygon dan Thachymetri
Laporan Polygon dan Thachymetri
lia anggraini
 

What's hot (20)

Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli KusumawatiIlmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
 
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 1
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 1Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 1
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 1
 
Pengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakangPengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakang
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas Atterberg
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station
 
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligonBab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
 
Ilmu ukur-tanah1
Ilmu ukur-tanah1Ilmu ukur-tanah1
Ilmu ukur-tanah1
 
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
 
Makalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigMakalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sig
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
 
Teori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolithTeori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolith
 
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GMPengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
 
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodoliteCara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
 
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw   4 penentuan arah sudut dan luasIuw   4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
 
Modul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangModul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjang
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Laporan Polygon dan Thachymetri
Laporan Polygon dan ThachymetriLaporan Polygon dan Thachymetri
Laporan Polygon dan Thachymetri
 

Viewers also liked

Materi Rekayasa Lalu Lintas Pertemuan ke-3
Materi Rekayasa Lalu Lintas Pertemuan ke-3Materi Rekayasa Lalu Lintas Pertemuan ke-3
Materi Rekayasa Lalu Lintas Pertemuan ke-3
Lampung University
 
Latihan soal 1 ILMU UKUR TANAH
Latihan soal 1 ILMU UKUR TANAHLatihan soal 1 ILMU UKUR TANAH
Latihan soal 1 ILMU UKUR TANAH
Zainal Muttaqin
 
Geomatika pengukuran mendatar
Geomatika pengukuran mendatarGeomatika pengukuran mendatar
Geomatika pengukuran mendatarDangzt Iman
 
PENGENALAN ALAT UKUR TANAH DASAR
PENGENALAN ALAT UKUR TANAH DASARPENGENALAN ALAT UKUR TANAH DASAR
PENGENALAN ALAT UKUR TANAH DASAR
inka -chan
 
Soal uts ilmu ukur tanah
Soal uts ilmu ukur tanahSoal uts ilmu ukur tanah
Soal uts ilmu ukur tanahRizky Faisal
 
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
pasbond
 
Dasar dasar ilmu ukur tanah
Dasar dasar ilmu ukur tanahDasar dasar ilmu ukur tanah
Dasar dasar ilmu ukur tanah
Iqrimha Lairung
 
Tugas Ilmu Ukur tanah
Tugas Ilmu Ukur tanahTugas Ilmu Ukur tanah
Tugas Ilmu Ukur tanah
Debora Elluisa Manurung
 
Bab 3 pemetaan planimetrik sederhana
Bab 3 pemetaan planimetrik sederhanaBab 3 pemetaan planimetrik sederhana
Bab 3 pemetaan planimetrik sederhanaHendra Supriyanto
 
Laporan Praktikhum IUT
Laporan Praktikhum IUTLaporan Praktikhum IUT
Laporan Praktikhum IUT
Bob Ericson Sagune
 
Ilmu ukur tanah satu (2014
Ilmu ukur tanah satu (2014Ilmu ukur tanah satu (2014
Ilmu ukur tanah satu (2014
bambangsiswosusilo
 
Precentation of ilmu ukur tanah
Precentation of ilmu ukur tanahPrecentation of ilmu ukur tanah
Precentation of ilmu ukur tanah
Devita Anjani
 
Benchmark revisi
Benchmark revisiBenchmark revisi
Benchmark revisi
stellamaulinadelviani
 
Setting Out Construction
Setting Out ConstructionSetting Out Construction
Setting Out Construction
Shopyan Sauri
 
power point sistem koordinat
power point sistem koordinatpower point sistem koordinat
power point sistem koordinat
malonasp25
 
setting out & column marking plan-09.02
setting out & column marking plan-09.02setting out & column marking plan-09.02
setting out & column marking plan-09.02goutam mondal
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
andribacotid
 
PPT Sistem Koordinat
PPT Sistem KoordinatPPT Sistem Koordinat
PPT Sistem Koordinat
ardynuryadi
 
Setting out a building
Setting out a buildingSetting out a building
Setting out a building
Md. Shahadat Hossain
 

Viewers also liked (20)

Materi Rekayasa Lalu Lintas Pertemuan ke-3
Materi Rekayasa Lalu Lintas Pertemuan ke-3Materi Rekayasa Lalu Lintas Pertemuan ke-3
Materi Rekayasa Lalu Lintas Pertemuan ke-3
 
Latihan soal 1 ILMU UKUR TANAH
Latihan soal 1 ILMU UKUR TANAHLatihan soal 1 ILMU UKUR TANAH
Latihan soal 1 ILMU UKUR TANAH
 
Geomatika pengukuran mendatar
Geomatika pengukuran mendatarGeomatika pengukuran mendatar
Geomatika pengukuran mendatar
 
PENGENALAN ALAT UKUR TANAH DASAR
PENGENALAN ALAT UKUR TANAH DASARPENGENALAN ALAT UKUR TANAH DASAR
PENGENALAN ALAT UKUR TANAH DASAR
 
Soal uts ilmu ukur tanah
Soal uts ilmu ukur tanahSoal uts ilmu ukur tanah
Soal uts ilmu ukur tanah
 
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
 
Dasar dasar ilmu ukur tanah
Dasar dasar ilmu ukur tanahDasar dasar ilmu ukur tanah
Dasar dasar ilmu ukur tanah
 
Tugas Ilmu Ukur tanah
Tugas Ilmu Ukur tanahTugas Ilmu Ukur tanah
Tugas Ilmu Ukur tanah
 
Bab 3 pemetaan planimetrik sederhana
Bab 3 pemetaan planimetrik sederhanaBab 3 pemetaan planimetrik sederhana
Bab 3 pemetaan planimetrik sederhana
 
Laporan Praktikhum IUT
Laporan Praktikhum IUTLaporan Praktikhum IUT
Laporan Praktikhum IUT
 
Ilmu ukur tanah satu (2014
Ilmu ukur tanah satu (2014Ilmu ukur tanah satu (2014
Ilmu ukur tanah satu (2014
 
Precentation of ilmu ukur tanah
Precentation of ilmu ukur tanahPrecentation of ilmu ukur tanah
Precentation of ilmu ukur tanah
 
Benchmark revisi
Benchmark revisiBenchmark revisi
Benchmark revisi
 
Setting Out Construction
Setting Out ConstructionSetting Out Construction
Setting Out Construction
 
power point sistem koordinat
power point sistem koordinatpower point sistem koordinat
power point sistem koordinat
 
setting out & column marking plan-09.02
setting out & column marking plan-09.02setting out & column marking plan-09.02
setting out & column marking plan-09.02
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
Tugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik JalanTugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik Jalan
 
PPT Sistem Koordinat
PPT Sistem KoordinatPPT Sistem Koordinat
PPT Sistem Koordinat
 
Setting out a building
Setting out a buildingSetting out a building
Setting out a building
 

Similar to Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3

materi_awal_IUT.pdf
materi_awal_IUT.pdfmateri_awal_IUT.pdf
materi_awal_IUT.pdf
muhammad fikri
 
ukur-tanah1.pdf
ukur-tanah1.pdfukur-tanah1.pdf
ukur-tanah1.pdf
jaebub
 
Pembahasan Soal UN Fisika SMA
Pembahasan Soal UN Fisika SMAPembahasan Soal UN Fisika SMA
Pembahasan Soal UN Fisika SMA
Safri Hani
 
ppt peta.ppt
ppt peta.pptppt peta.ppt
ppt peta.ppt
SantiKartika7
 
Pengukuran Mendatar
Pengukuran MendatarPengukuran Mendatar
Pengukuran Mendatar
Muhamad Dzaki Albiruni
 
ukur kejuruteraan
ukur kejuruteraanukur kejuruteraan
ukur kejuruteraan
Wan Nurhidayati Wan Johari
 
Ilmu Ukur Tanah - Pengukuran Polar
Ilmu Ukur Tanah - Pengukuran PolarIlmu Ukur Tanah - Pengukuran Polar
Ilmu Ukur Tanah - Pengukuran Polar
noussevarenna
 
Fisika paket 4
Fisika paket 4Fisika paket 4
Fisika paket 4
Abdul Jamil
 
Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)
Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)
Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)Izaina Nurfitriana
 
PENGETAHUAN PETA 1..ppt
PENGETAHUAN PETA 1..pptPENGETAHUAN PETA 1..ppt
PENGETAHUAN PETA 1..ppt
PambudiSusila2
 
Pengukuran sipat mendatar
Pengukuran sipat mendatarPengukuran sipat mendatar
Pengukuran sipat mendatar
Amrizal A Wisaka
 
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanahBab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
yonolino
 
Navigasi darat, dilengkapi animasi kompas orienteering
Navigasi darat, dilengkapi animasi kompas orienteeringNavigasi darat, dilengkapi animasi kompas orienteering
Navigasi darat, dilengkapi animasi kompas orienteering
soni takari
 
Percobaan gerak melingkar
Percobaan gerak melingkarPercobaan gerak melingkar
Percobaan gerak melingkar
KLOTILDAJENIRITA
 
pengetahuan dasar pemetaan.pdf
pengetahuan dasar pemetaan.pdfpengetahuan dasar pemetaan.pdf
pengetahuan dasar pemetaan.pdf
MukarobinspdMukarobi
 
Bab 2 pengetahuan dasar pemetaan
Bab 2 pengetahuan dasar pemetaanBab 2 pengetahuan dasar pemetaan
Bab 2 pengetahuan dasar pemetaan
Swastika Nugraheni,S.Pd
 
GAME MATEMATIKA eunike gracia xs3 8
GAME MATEMATIKA eunike gracia xs3 8GAME MATEMATIKA eunike gracia xs3 8
GAME MATEMATIKA eunike gracia xs3 8
eunikegracia
 
FISIKA - GETARAN PEGAS
FISIKA - GETARAN PEGASFISIKA - GETARAN PEGAS
FISIKA - GETARAN PEGAS
PRAMITHA GALUH
 

Similar to Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3 (20)

materi_awal_IUT.pdf
materi_awal_IUT.pdfmateri_awal_IUT.pdf
materi_awal_IUT.pdf
 
ukur-tanah1.pdf
ukur-tanah1.pdfukur-tanah1.pdf
ukur-tanah1.pdf
 
Pembahasan Soal UN Fisika SMA
Pembahasan Soal UN Fisika SMAPembahasan Soal UN Fisika SMA
Pembahasan Soal UN Fisika SMA
 
ppt peta.ppt
ppt peta.pptppt peta.ppt
ppt peta.ppt
 
Pengukuran mendatar
Pengukuran mendatarPengukuran mendatar
Pengukuran mendatar
 
Pengukuran Mendatar
Pengukuran MendatarPengukuran Mendatar
Pengukuran Mendatar
 
ukur kejuruteraan
ukur kejuruteraanukur kejuruteraan
ukur kejuruteraan
 
Ilmu Ukur Tanah - Pengukuran Polar
Ilmu Ukur Tanah - Pengukuran PolarIlmu Ukur Tanah - Pengukuran Polar
Ilmu Ukur Tanah - Pengukuran Polar
 
Fisika paket 4
Fisika paket 4Fisika paket 4
Fisika paket 4
 
Pengukuran mendatar 3
Pengukuran mendatar 3Pengukuran mendatar 3
Pengukuran mendatar 3
 
Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)
Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)
Menentukan episenter dengan metode lingkaran (2)
 
PENGETAHUAN PETA 1..ppt
PENGETAHUAN PETA 1..pptPENGETAHUAN PETA 1..ppt
PENGETAHUAN PETA 1..ppt
 
Pengukuran sipat mendatar
Pengukuran sipat mendatarPengukuran sipat mendatar
Pengukuran sipat mendatar
 
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanahBab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
 
Navigasi darat, dilengkapi animasi kompas orienteering
Navigasi darat, dilengkapi animasi kompas orienteeringNavigasi darat, dilengkapi animasi kompas orienteering
Navigasi darat, dilengkapi animasi kompas orienteering
 
Percobaan gerak melingkar
Percobaan gerak melingkarPercobaan gerak melingkar
Percobaan gerak melingkar
 
pengetahuan dasar pemetaan.pdf
pengetahuan dasar pemetaan.pdfpengetahuan dasar pemetaan.pdf
pengetahuan dasar pemetaan.pdf
 
Bab 2 pengetahuan dasar pemetaan
Bab 2 pengetahuan dasar pemetaanBab 2 pengetahuan dasar pemetaan
Bab 2 pengetahuan dasar pemetaan
 
GAME MATEMATIKA eunike gracia xs3 8
GAME MATEMATIKA eunike gracia xs3 8GAME MATEMATIKA eunike gracia xs3 8
GAME MATEMATIKA eunike gracia xs3 8
 
FISIKA - GETARAN PEGAS
FISIKA - GETARAN PEGASFISIKA - GETARAN PEGAS
FISIKA - GETARAN PEGAS
 

More from Lampung University

sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2
Lampung University
 
Materi Struktur Baja I Pertemuan ke-2
Materi Struktur Baja I Pertemuan ke-2Materi Struktur Baja I Pertemuan ke-2
Materi Struktur Baja I Pertemuan ke-2
Lampung University
 
Sistem transportasi pertemuan ke 1
Sistem transportasi pertemuan ke 1Sistem transportasi pertemuan ke 1
Sistem transportasi pertemuan ke 1
Lampung University
 
statistika dan probabilitas pertemuan ke-1
statistika dan probabilitas pertemuan ke-1statistika dan probabilitas pertemuan ke-1
statistika dan probabilitas pertemuan ke-1
Lampung University
 
statistika dan probabilitas pertemuan ke-2
statistika dan probabilitas pertemuan ke-2statistika dan probabilitas pertemuan ke-2
statistika dan probabilitas pertemuan ke-2
Lampung University
 
Pengantar Struktur Bangunan Gedung
Pengantar Struktur Bangunan GedungPengantar Struktur Bangunan Gedung
Pengantar Struktur Bangunan Gedung
Lampung University
 

More from Lampung University (6)

sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2
 
Materi Struktur Baja I Pertemuan ke-2
Materi Struktur Baja I Pertemuan ke-2Materi Struktur Baja I Pertemuan ke-2
Materi Struktur Baja I Pertemuan ke-2
 
Sistem transportasi pertemuan ke 1
Sistem transportasi pertemuan ke 1Sistem transportasi pertemuan ke 1
Sistem transportasi pertemuan ke 1
 
statistika dan probabilitas pertemuan ke-1
statistika dan probabilitas pertemuan ke-1statistika dan probabilitas pertemuan ke-1
statistika dan probabilitas pertemuan ke-1
 
statistika dan probabilitas pertemuan ke-2
statistika dan probabilitas pertemuan ke-2statistika dan probabilitas pertemuan ke-2
statistika dan probabilitas pertemuan ke-2
 
Pengantar Struktur Bangunan Gedung
Pengantar Struktur Bangunan GedungPengantar Struktur Bangunan Gedung
Pengantar Struktur Bangunan Gedung
 

Recently uploaded

TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
nadiafebianti2
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
ssuser2537c0
 

Recently uploaded (11)

TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
 

Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3

  • 1. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 1 SISTEM KOORDINAT TINGGI DAN BEDA TINGGI PERALATAN UKUR TANAH
  • 2. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 2 SISTEM KOORDINAT
  • 3. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 3 SISTEM KOORDINAT SISTEM KOORDINAT KARTESIAN SISTEM KOORDINAT KUTUB
  • 4. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 4 Sistem Koordinat Kartesian Xq = Xp + xpq Yq = Yp + ypq Sumbu X Sumbu Y P (Xp, Yp) Q (Xq, Yq) O xpqXp Xq Yp Yq ypq Xp dan Xq = absis Yp dan Yq = ordinat (Xp, Yp) = koordinat P
  • 5. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 5 Sumbu X Sumbu Y P (Xp, Yp) Q (Xq, Yq) O xpq ypq Xq = Xp + xpq = 624,372 m + 27,115 m = 651,487 m Yq = Yp + ypq = 311,491 m + 39,017 m = 350,508 m Diketahui Xp = 624,372 m Yp = 311,491 m xpq = 27,115 m ypq = 39,017 m Tentukan Xq dan Yq Jawab: CONTOH
  • 6. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 6 Sumbu X Sumbu Y Q (Dq, αq) α Dpq O Sistem Koordinat Kutub/Polar Penentuan Koordinat ditentukan oleh jarak (D) dan azimut (α) Data yang diamati dalam pengukuran di lapangan adalah jarak dan sudut
  • 7. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 7 Transformasi Koordinat dari Kutub ke Kartesian P (xp, yp) Q (xq, yq) αpq Dpq Sb X Sb Y O xpq ypq Sin αpq = xpq Dpq Cos αpq = ypq Dpq xpq = Dpq sin αpq ypq = Dpq cos αpq xpq ypq αpq Dpq P Q
  • 8. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 8 Dari hasil pengukuran titik A dan B diperoleh data : Jarak AB = 125,057 m dan azimut AB = 214o 17’ 08” Koordinat titik A = (4.278,123 m, 4.891,567 m) Hitung koordinat titik B Jawab xab = Dab sin αab = 125,057 m sin 214o 17’ 08” = - 70,447 m yab = Dab cos αab = 125,057 m cos 214o 17’ 08” = - 103,327 m Xb = Xa + xab = 4.278,123 m + (- 70,447 m) = 4.207,676 m Yb = Ya + yab = 4.891,567 m + (- 103,327 m) = 4.788,240 m CONTOH
  • 9. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 9 LATIHAN Jarak PQ = 326,901 m dan azimut PQ = 120o 31’ 14” 1. Koordinat titik Q = (5.167,664 m, 3.119,902 m) Hitung koordinat titik P Jarak PQ = 310,772 m dan azimut PQ = 283o 50’ 44” 2. Koordinat titik P = (9.072,431 m, 3.321,998 m) Hitung koordinat titik Q
  • 10. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 10 Transformasi Koordinat dari Kartesian ke Kutub P (xp, yp) Q (xq, yq) αpq Dpq Sb X Sb Y O xpq ypq xpq ypq αpq Dpq P Q Dpq =  xpq2 + ypq2 Dpq =  (Xq – Xp)2 + (Yq – Yp)2 tan αpq = xpq ypq tan αpq = Xq - Xp Yq - Yp
  • 11. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 11 Ketentuan Perhitungan Azimut Xq – Xp Yq – Yp Kuadran Azimut positip positip I αpq positip negatip II αpq (neg) + 180o negatip negatip III αpq (pos) + 180o negatip positip IV αpq (neg) + 360o αpq P Q Kuadran I αpq P Q Kuadran II P Q αpq Kuadran III αpqP Q Kuadran IV
  • 12. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 12 CONTOH Diketahui koordinat A (3.755,303 m, 2.311,536 m) dan koordinat B (3.467,901 m, 2.416,843 m) Hitung Jarak dan Azimut AB Jawab: xab = 3.467,901 m - 3.755,303 m = - 287,402 m (neg) yab = 2.416,843 m - 2.311,536 m = 105,307 m (pos) Jarak AB = Dab =  xab2 + yab2 Jarak AB =  (- 287,402)2 + (105,307 )2 Jarak AB = 306.087 m
  • 13. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 13 Menentukan azimut αab tan αab = = = - 2.729182296 (n) xab yab - 287,402 m 105,307 m Karena xab negatip dan yab positip maka azimut αab mengarah ke kuadran IV sehingga αab = arctan (- 2.729182296) = - 89,87665492 αab = - 89,8766549 + 360o = 290,1233451 = 290o 07’ 24”
  • 14. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 14 LATIHAN 1. Koordinat titik K = (41.882,534 m, 37.125,826 m) Koordinat titik L = (39.257,004 m, 36.041,221 m) Hitung Jarak dan Azimut KL 2. Koordinat titik M = (3.425,567 m, 7.647,992 m) Koordinat titik N = (4.279,112 m, 6.067,651 m) Hitung Jarak dan Azimut MN
  • 15. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 15 DISKUSI Pada awal pembuatan alat teodolit, sistem sudut vertikal adalah sudut helling. Lalu diproduksi teodolit menggunakan sudut zenit. Apa tujuannya? Mengapa sudut minus berusaha dihindari? Jika anda diberikan suatu teodolit, bagaimana anda mengetahui bahwa sudut vertikalnya adalah sudut helling atau sudut zenit? Dalam pengukuran sudut datar, mengapa harus mengamat arah terlebih dulu? Mengapa tidak langsung mengukur sudut?
  • 16. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 16 Metode Penentuan Koordinat Pemotongan Poligon Triangulasi Trilaterasi GPS
  • 17. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 17 Pemotongan Ke Depan/Muka: Metode Pemotongan A B P α  Penentuan koordinat suatu titik (P) berdasarkan dua koordinat titik (A dan B) dan pengukuran dua sudut (α dan ) Diketahui : A (xa, ya) dan B (xb, yb) Diukur sudut : α dan  Tentukan : koord. P (xp, yp)
  • 18. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 18 Prosedur Perhitungan A B P α  αap dap dab a. Hitung sudut P = 180o – (α + ) e. Hitung jarak dap dengan rumus sinus d. Hitung jarak dab berdasarkan koordinat A dan B dab =  (xb – xa)2 + (yb – ya)2 f. Xp = Xa + dap sin αap c. Hitung azimut αap = αab – α b. Hitung azimut αab berdasarkan koordinat A dan B tan αab = (xb – xa) / (yb – ya) g. Yp = Ya + dap cos αap
  • 19. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 19 LATIHAN 1. Koordinat titik K = (52.672,514 m, 37.455,021 m) Koordinat titik L = (52.327,674 m, 36.991,227 m) Sudut K = 62o 37’ 11” dan sudut L = 54o 29’ 42” K L M Tentukan a. Sudut M b. Azimut KL c. Azimut KM d. Jarak KL e. Jarak KM f. Koordinat M
  • 20. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 20 Pemotongan Ke Belakang: Metode Pemotongan Penentuan koordinat suatu titik (P) berda- sarkan tiga koordinat titik (A, B dan C) dan pengukuran dua sudut (α dan ) Diketahui : B (xb, yb) dan C (xc, yc) Diukur sudut : α dan  Tentukan : koord. P (xp, yp) A (xa, ya),A B C P α 
  • 21. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 21 Metode Poligon Poligon Terbuka: Penentuan koordinat beberapa titik (A, B, dan C) secara terbuka berdasarkan dua koordinat awal (P dan Q) dan dua koordinat akhir (R dan S) dan pengukuran sudut dan jarak Akan dibahas secara khusus P Q R SA B C
  • 22. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 22 Metode Poligon Poligon Tertutup: Penentuan koordinat beberapa titik (B, C, D, E dan F) secara tertutup berdasarkan satu koordinat awal (A) dan azimut awal (αab) dan pengukuran sudut dan jarak Akan dibahas secara khusus A B C D EF αab
  • 23. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 23 Metode Triangulasi Penentuan koordinat titik menggunakan rangkaian jaringan segitiga dan pengukuran sudut titik segitiga dan pengukuran dua garis basis garis basis garis basis
  • 24. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 24 Metode Trilaterasi Penentuan koordinat titik menggunakan rangkaian jaringan segitiga dan pengukuran jarak titik segitiga
  • 25. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 25 Metode GPS
  • 26. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 26 TINGGI DAN BEDA TINGGI
  • 27. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 27 Ha = Tinggi / elevasi A terhadap bidang acuan Hb = Tinggi / elevasi B terhadap bidang acuan B A C D E F He HfHdHcHbHa Bidang Acuan Tinggi Hab Hbc Hab = Hb – Ha = Beda tinggi titik A dan B Jika Hab positip = titik B lebih tinggi dari A Jika Hab negatip = titik B lebih rendah dari A Hf = Ha + Hab + Hbc + Hcd + Hde + Hef Hf – Ha =  H Hakhir – Hawal =  H
  • 28. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 28 LATIHAN 1. Tinggi A = 425,506 m, tinggi B = 422,198 m tinggi C = 426,885 m dan tinggi D = 428,875 m Hitunglah beda tinggi AB, AC, AD, CA, dan DB 2. Tinggi A = 425,506 m, beda tinggi AB = – 2,775 m beda tinggi BC = 4,129 m, beda tinggi CD = 0,543 m Hitunglah tinggi B, C, dan D 3. Tinggi C = 783,341 m, beda tinggi AB = – 1,643 m beda tinggi BC = 2,145 m, beda tinggi CD = 2,201 m Hitunglah tinggi A, B, dan D
  • 29. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 29 Metode Pengukuran Beda Tinggi Metode Barometri Metode Trigonometri Metode Waterpasing
  • 30. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 30 Metode Barometri Altimeter Manual Altimeter Digital Penentuan beda tinggi dengan metode barometris Alatnya disebut Altimeter
  • 31. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 31 Metode Trigonometri Rambu Ukur Teodolit Akan dibahas secara khusus Penentuan beda tinggi dengan metode segitiga Alat yang digunakan teodolit dan rambu ukur
  • 32. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 32 Metode Waterpassing Akan dibahas secara khusus Penentuan beda tinggi dengan metode garis datar Alat yang waterpasdan rambu ukur Rambu Ukur Waterpas Rambu Ukur
  • 33. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 33 PERALATAN UKUR TANAH
  • 34. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 34 TEODOLIT TEODOLIT MANUAL TEODOLIT DIGITAL TEODOLIT TOTAL STATION
  • 35. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 35 WATERPAS WATERPAS AUTOMATIC LEVEL
  • 36. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 36 EDM (Electonic Distance Measurement) EDM Teodolit
  • 37. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 37 GPS (Global Positioning System) GPS Navigasi GPS Geodetik
  • 38. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 38 PERLENGKAPAN Statip / Tripod Rambu Ukur Pita Ukur
  • 39. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 39 PERLENGKAPAN Unting-unting Kompas Meteran Saku
  • 40. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 40 PERLENGKAPAN Payung Palu Paku
  • 41. 6/30/2014 by Yohannes T. Sipil UNILA 41 SEKIAN KULIAH BAB 2 DAN LANJUTKAN KE BAB 3