SlideShare a Scribd company logo
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
G E O H I D R O L O G I
T U G A S
OLEH : MINFADLIANSAH SUJANAH PUTRA
NIM : D611 09 001
MAKASSAR
2012
1. Siklus hidrologi dan Proses-proses yang terjadi :
 Siklus Hidrologi
 Proses-proses yang Terjadi
a. Evaporasi (Penguapan)
Ketika air dipanaskan oleh sinar matahari, permukaan molekul-
molekul air memiliki cukup energi untuk melepaskan ikatan molekul
air tersebut dan kemudian terlepas dan mengembang sebagai uap air
yang tidak terlihat di atmosfir. Sekitar 95.000 mil kubik air menguap
ke angkasa setiap tahunnya. Hampir 80.000 mil kubik menguapnya
dari lautan. Hanya 15.000 mil kubik berasal dari daratan, danau,
sungai, dan lahan yang basah, dan yang paling penting juga berasal
dari tranpirasi oleh daun tanaman yang hidup. Proses semuanya itu
disebut Evapotranspirasi.
b. Transpirasi (penguapan dari tanaman)
Uap air juga dikeluarkan dari daun-daun tanaman melalui sebuah
proses yang dinamakan transpirasi. Setiap hari tanaman yang tumbuh
secara aktif melepaskan uap air 5 sampai 10 kali sebanyak air yang
dapat ditahan.
c. Kondensasi (pengembunan)
Ketika uap air mengembang, mendingin dan kemudian berkondensasi,
biasanya pada partikel-partikel debu kecil di udara. Ketika kondensasi
terjadi dapat berubah menjadi cair kembali atau langsung berubah
menjadi padat (es, salju, hujan batu (hail)). Partikel-partikel air ini
kemudian berkumpul dan membentuk awan.
d. Presipitasi
Presipitasi pada pembentukan hujan, salju dan hujan batu (hail) yang
berasal dari kumpulan awan. Awan-awan tersebut bergerak
mengelilingi dunia, yang diatur oleh arus udara. Sebagai contoh, ketika
awan-awan tersebut bergerak menuju pegunungan, awan-awan tersebut
menjadi dingin, dan kemudian segera menjadi jenuh air yang kemudian
air tersebut jatuh sebagai hujan, salju, dan hujan batu (hail), tergantung
pada suhu udara sekitarnya.
e. Perkolasi / Infiltrasi
Beberapa presipitasi dan salju cair bergerak ke lapisan bawah tanah,
mengalir secara infiltrasi atau perkolasi melalui celah-celah dan pori-
pori tanah dan batuan sehingga mencapai muka air tanah (water table)
yang kemudian menjadi air bawah tanah.
2. Faktor yang berpengaruh terhadap besar Run off dan air tanah yang
masuk kedalam tanah :
a. Besar presipitasi.
b. Besar evapotranspirasi.
c. Faktor DAS
d. Kemiringan Lereng
e. Strike dan Dip
f. Litologi
3. Tipe Lapisan Akuifer
Berdasarkan litologinya, akuifer dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
a. Akuifer bebas atau akuifer tidak tertekan (Unconfined Aquifer )
Akuifer bebas atau akuifer tak tertekan adalah air tanah dalam akuifer
tertutup lapisan impermeable, dan merupakan akuifer yang mempunyai
mukaair tanah. Unconfined Aquifer adalah akuifer jenuh air ( satured ).
Lapisan pembatasnya yang merupakan aquitard, hanya pada bagian
bawahnya dantidak ada pembatas aquitard di lapisan atasnya, batas di
lapisan atas berupamuka air tanah. Permukaan air tanah di sumur dan air
tanah bebas adalah permukaan air bebas, jadi permukaan air tanah bebas
adalah batas antara zoneyang jenuh dengan air tanah dan zone yang aerosi
(tak jenuh) di atas zoneyang jenuh. Akuifer jenuh disebut juga sebagai
phriatic aquifer, non artesianaquifer atau free aquifer (Wuryantoro, 2007).
Air tanah ini banyak dimanfaatkan oleh penduduk untuk
berbagaikeperluan dengan kedalaman sumur umumnya antara 1 – 25
meter. Air tanah bebas masih merupakan sumber utama air bersih bagi
sebagian besar penduduk dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pemanfaatannya dilakukandengan cara pembuatan sumur gali dan sumur
pantek pada kedalaman kurangdari 20 meter di bawah permukaan,
umumnya terdapat pada lapisan pasir, pasir kerikilan, tufa pasiran dan
pasir lanauan. Air tanah bebas di dataranaluvial terdapat dalam lapisan
pasir, pasir lempungan, pasir kerikilan dan pasir lempungan.Mutu air tanah
bebas bervariasi dari baik hingga jelek, asin rasa airnyahingga tawar,
berwarna keruh hingga jernih. Kesadahannya berkisar antara 8,5 – 16,7,
pH sekitar 6,7 – 11,2, sisa kering 353 – 580, sisa pijar 252 – 420, kadar
kandungan ion klorida berkisar 25,5 – 6.685 mg/l, SO4 antara 40,5 –
246,9mg/l. Khususnya untuk keperluan rumah tangga sehari-hari,
kandungan air tanah bebas di dataran aluvial terkecuali daerah-daerah
sekitar pantai, pemanfaatannya masih dapat dikembangkan. Sedangkan
untuk daerah-daerahyang terletak sekitar 1 – 3 km dari garis pantai,
penggunaan air tanah bebasnya sangat terbatas sekali disebabkan asin
hingga payau rasa airnya. (Anonim 3, 2008).
Gambar Akuifer bebas atau akuifer tidak tertekan ( Unconfined Aquifer )
b. Akuifer tertekan (Confined Aquifer )
Akuifer tertekan adalah suatu akuifer dimana air tanah terletak di
bawahlapisan kedap air ( impermeable ) dan mempunyai tekanan lebih
besar daripadatekanan atmosfer. Air yang mengalir ( no flux ) pada lapisan
pembatasnya, karena confined aquifer merupakan akuifer yang jenuh air
yang dibatasi olehlapisan atas dan bawahnya.
Gambar Akuifer tertekan (Confined Aquifer)
c. Akuifer bocor ( Leakage Aquifer )
Akuifer bocor dapat didefinisikan suatu akuifer dimana air tanah
terkekang di bawah lapisan yang setengah kedap air sehingga akuifer di
sini terletak antaraakuifer bebas dan akuifer terkekang.
Gambar Akuifer bocor ( Leakage Aquifer )
d. Akuifer melayang ( Perched Aquifer )
Akuifer disebut akuifer melayang jika di dalam zone aerosi terbentuk
sebuahakuifer yang terbentuk di atas lapisan impermeable. Akuifer
melayang initidak dapat dijadikan sebagai suatu usaha pengembangan air
tanah, karenamempunyai variasi permukaan air dan volumenya yang
besar.
Gambar Akuifer melayang ( Perched Aquifer )
Sedangkan menurut Kruseman dan deRieder, 1994. Berdasarkan sifat
fisik dan kedudukannya dalam kerak bumi, akifer dapat dibedakan menjadi
empat jenis,yaitu :
a. Akifer bebas, yaitu akifer tak tertekan ( unconfined aquifer ) dan
merupakanairtanah dangkal (umumnya <20 m), umum dijumpai pada
daerah endapanaluvial. Airtanah dangkal adalah airtanah yang paling
umum dipergunakansebagai sumber airbersih oleh penduduk di
sekitarnya.
b. Akifer setengah tertekan, disebut juga akifer bocor ( leaky aquifer ),
merupakan akifer yang ditutupi oleh lapisan akitard (lapisan setengah
kedap) di bagian atasnya, dapat dijumpai pada daerah volkanik (daerah
batuan tuf).
c. Akifer tertekan ( confined aquifer ), yaitu akifer yang terletak di antara
lapisankedap air (akuiklud), umumnya merupakan airtanah dalam
(umumnya > 40 m)dan terletak di bawah akifer bebas. Airtanah dalam
adalah airtanah yang kualitasdan kuantitasnya lebih baik daripada
airtanah dangkal, oleh karenanya umumdipergunakan oleh kalangan
industri termasuk di dalamnya kawasan pertambangan ( Iskandarsyah,
2008 ).
Gambar Ilustrasi dari tiga jenis akifer menurut Kruseman dan
deRieder, 1994
DAFTAR PUSTAKA
www.anneahira.com/siklus-hidrologi.htm
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51984/BAB%20II%20Tinj
auan%20Pustaka.pdf?sequence=4
http://www.scribd.com/doc/39992350/Macam-macam-Akuifer-Dan-Analisis-
Kondisi-Hirogeologi-Kota-Banjarbaru-m-sadiqul-Iman-h1e108059

More Related Content

What's hot

Pendahuluan dan sistem panas bumi
Pendahuluan dan sistem panas bumiPendahuluan dan sistem panas bumi
Pendahuluan dan sistem panas bumiAnis KD
 
viii hujan
viii hujanviii hujan
viii hujan
Gusti Rusmayadi
 
8. diskripsi kekar
8. diskripsi kekar8. diskripsi kekar
8. diskripsi kekar
La Ode Dzakir
 
Aliran Air Tanah
Aliran Air TanahAliran Air Tanah
Aliran Air Tanah
Riyadi Joe
 
Jenis simbol peta
Jenis simbol petaJenis simbol peta
Jenis simbol peta
jafar ash shiddiq
 
Manajemen sistem irigasi
Manajemen sistem irigasiManajemen sistem irigasi
Manajemen sistem irigasi
darma wati
 
Sistem Penambangan
Sistem PenambanganSistem Penambangan
Sistem Penambangan
fridolin bin stefanus
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Dian Werokila
 
Topik 10 Kuliah-drain bawah perm-dkk
Topik 10 Kuliah-drain bawah perm-dkkTopik 10 Kuliah-drain bawah perm-dkk
Topik 10 Kuliah-drain bawah perm-dkkDedi Kusnadi Kalsim
 
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainaseAnalisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
infosanitasi
 
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERALPAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERALheny novi
 
14 darinase permukaan
14   darinase permukaan14   darinase permukaan
14 darinase permukaan
Kharistya Amaru
 
Geomorf 7 geomorfologi gunung api
Geomorf 7 geomorfologi gunung apiGeomorf 7 geomorfologi gunung api
Geomorf 7 geomorfologi gunung api
IsaacHamonangan
 
Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5
Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5
Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5
Mela Prihapsari Purwaningrum
 
Observasi geologi Karsam
Observasi geologi KarsamObservasi geologi Karsam
Observasi geologi KarsamFajar Perdana
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambang
Noveriady
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Mario Yuven
 
Analisi data gravity untuk menentukan struktur bawah permukaan
Analisi data gravity untuk menentukan struktur bawah permukaanAnalisi data gravity untuk menentukan struktur bawah permukaan
Analisi data gravity untuk menentukan struktur bawah permukaan
acymile
 

What's hot (20)

Pendahuluan dan sistem panas bumi
Pendahuluan dan sistem panas bumiPendahuluan dan sistem panas bumi
Pendahuluan dan sistem panas bumi
 
viii hujan
viii hujanviii hujan
viii hujan
 
8. diskripsi kekar
8. diskripsi kekar8. diskripsi kekar
8. diskripsi kekar
 
Aliran Air Tanah
Aliran Air TanahAliran Air Tanah
Aliran Air Tanah
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
Jenis simbol peta
Jenis simbol petaJenis simbol peta
Jenis simbol peta
 
Laporan hidrologi
Laporan hidrologiLaporan hidrologi
Laporan hidrologi
 
Manajemen sistem irigasi
Manajemen sistem irigasiManajemen sistem irigasi
Manajemen sistem irigasi
 
Sistem Penambangan
Sistem PenambanganSistem Penambangan
Sistem Penambangan
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
 
Topik 10 Kuliah-drain bawah perm-dkk
Topik 10 Kuliah-drain bawah perm-dkkTopik 10 Kuliah-drain bawah perm-dkk
Topik 10 Kuliah-drain bawah perm-dkk
 
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainaseAnalisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
 
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERALPAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
 
14 darinase permukaan
14   darinase permukaan14   darinase permukaan
14 darinase permukaan
 
Geomorf 7 geomorfologi gunung api
Geomorf 7 geomorfologi gunung apiGeomorf 7 geomorfologi gunung api
Geomorf 7 geomorfologi gunung api
 
Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5
Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5
Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5
 
Observasi geologi Karsam
Observasi geologi KarsamObservasi geologi Karsam
Observasi geologi Karsam
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambang
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Analisi data gravity untuk menentukan struktur bawah permukaan
Analisi data gravity untuk menentukan struktur bawah permukaanAnalisi data gravity untuk menentukan struktur bawah permukaan
Analisi data gravity untuk menentukan struktur bawah permukaan
 

Similar to Geohidrologi

Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
oktorrinda
 
Asal usul airtanah kel 1 b
Asal usul airtanah kel 1 bAsal usul airtanah kel 1 b
Asal usul airtanah kel 1 bAnnita Wardhani
 
Air tanah
Air tanahAir tanah
Air tanah
kemanten
 
Akuifer
AkuiferAkuifer
Akuifer
Dita Dewi
 
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1
Oomz Omieh
 
Kelompok 4 geografi
Kelompok 4 geografiKelompok 4 geografi
Kelompok 4 geografi
nisaaulia11
 
ALIRAN AIR TANAH : PENURUNAN MUKA AIR TANAH.pptx
ALIRAN AIR TANAH : PENURUNAN MUKA AIR TANAH.pptxALIRAN AIR TANAH : PENURUNAN MUKA AIR TANAH.pptx
ALIRAN AIR TANAH : PENURUNAN MUKA AIR TANAH.pptx
NoviraDwiRahma2
 
Dinamika Perubahan Hidrosfer
Dinamika Perubahan HidrosferDinamika Perubahan Hidrosfer
Dinamika Perubahan HidrosferDwi Anita
 

Similar to Geohidrologi (20)

Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Novi
NoviNovi
Novi
 
Asal usul airtanah kel 1 b
Asal usul airtanah kel 1 bAsal usul airtanah kel 1 b
Asal usul airtanah kel 1 b
 
Air tanah
Air tanahAir tanah
Air tanah
 
Air tanah
Air tanahAir tanah
Air tanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Akuifer
AkuiferAkuifer
Akuifer
 
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1
 
Kelompok 4 geografi
Kelompok 4 geografiKelompok 4 geografi
Kelompok 4 geografi
 
ALIRAN AIR TANAH : PENURUNAN MUKA AIR TANAH.pptx
ALIRAN AIR TANAH : PENURUNAN MUKA AIR TANAH.pptxALIRAN AIR TANAH : PENURUNAN MUKA AIR TANAH.pptx
ALIRAN AIR TANAH : PENURUNAN MUKA AIR TANAH.pptx
 
Dinamika Perubahan Hidrosfer
Dinamika Perubahan HidrosferDinamika Perubahan Hidrosfer
Dinamika Perubahan Hidrosfer
 
Hidrologi
HidrologiHidrologi
Hidrologi
 

Geohidrologi

  • 1. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI G E O H I D R O L O G I T U G A S OLEH : MINFADLIANSAH SUJANAH PUTRA NIM : D611 09 001 MAKASSAR 2012
  • 2. 1. Siklus hidrologi dan Proses-proses yang terjadi :  Siklus Hidrologi  Proses-proses yang Terjadi a. Evaporasi (Penguapan) Ketika air dipanaskan oleh sinar matahari, permukaan molekul- molekul air memiliki cukup energi untuk melepaskan ikatan molekul air tersebut dan kemudian terlepas dan mengembang sebagai uap air yang tidak terlihat di atmosfir. Sekitar 95.000 mil kubik air menguap ke angkasa setiap tahunnya. Hampir 80.000 mil kubik menguapnya dari lautan. Hanya 15.000 mil kubik berasal dari daratan, danau, sungai, dan lahan yang basah, dan yang paling penting juga berasal dari tranpirasi oleh daun tanaman yang hidup. Proses semuanya itu disebut Evapotranspirasi.
  • 3. b. Transpirasi (penguapan dari tanaman) Uap air juga dikeluarkan dari daun-daun tanaman melalui sebuah proses yang dinamakan transpirasi. Setiap hari tanaman yang tumbuh secara aktif melepaskan uap air 5 sampai 10 kali sebanyak air yang dapat ditahan. c. Kondensasi (pengembunan) Ketika uap air mengembang, mendingin dan kemudian berkondensasi, biasanya pada partikel-partikel debu kecil di udara. Ketika kondensasi terjadi dapat berubah menjadi cair kembali atau langsung berubah menjadi padat (es, salju, hujan batu (hail)). Partikel-partikel air ini kemudian berkumpul dan membentuk awan. d. Presipitasi Presipitasi pada pembentukan hujan, salju dan hujan batu (hail) yang berasal dari kumpulan awan. Awan-awan tersebut bergerak mengelilingi dunia, yang diatur oleh arus udara. Sebagai contoh, ketika awan-awan tersebut bergerak menuju pegunungan, awan-awan tersebut menjadi dingin, dan kemudian segera menjadi jenuh air yang kemudian air tersebut jatuh sebagai hujan, salju, dan hujan batu (hail), tergantung pada suhu udara sekitarnya. e. Perkolasi / Infiltrasi Beberapa presipitasi dan salju cair bergerak ke lapisan bawah tanah, mengalir secara infiltrasi atau perkolasi melalui celah-celah dan pori-
  • 4. pori tanah dan batuan sehingga mencapai muka air tanah (water table) yang kemudian menjadi air bawah tanah. 2. Faktor yang berpengaruh terhadap besar Run off dan air tanah yang masuk kedalam tanah : a. Besar presipitasi. b. Besar evapotranspirasi. c. Faktor DAS d. Kemiringan Lereng e. Strike dan Dip f. Litologi 3. Tipe Lapisan Akuifer Berdasarkan litologinya, akuifer dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu: a. Akuifer bebas atau akuifer tidak tertekan (Unconfined Aquifer ) Akuifer bebas atau akuifer tak tertekan adalah air tanah dalam akuifer tertutup lapisan impermeable, dan merupakan akuifer yang mempunyai mukaair tanah. Unconfined Aquifer adalah akuifer jenuh air ( satured ). Lapisan pembatasnya yang merupakan aquitard, hanya pada bagian bawahnya dantidak ada pembatas aquitard di lapisan atasnya, batas di lapisan atas berupamuka air tanah. Permukaan air tanah di sumur dan air tanah bebas adalah permukaan air bebas, jadi permukaan air tanah bebas adalah batas antara zoneyang jenuh dengan air tanah dan zone yang aerosi (tak jenuh) di atas zoneyang jenuh. Akuifer jenuh disebut juga sebagai phriatic aquifer, non artesianaquifer atau free aquifer (Wuryantoro, 2007).
  • 5. Air tanah ini banyak dimanfaatkan oleh penduduk untuk berbagaikeperluan dengan kedalaman sumur umumnya antara 1 – 25 meter. Air tanah bebas masih merupakan sumber utama air bersih bagi sebagian besar penduduk dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pemanfaatannya dilakukandengan cara pembuatan sumur gali dan sumur pantek pada kedalaman kurangdari 20 meter di bawah permukaan, umumnya terdapat pada lapisan pasir, pasir kerikilan, tufa pasiran dan pasir lanauan. Air tanah bebas di dataranaluvial terdapat dalam lapisan pasir, pasir lempungan, pasir kerikilan dan pasir lempungan.Mutu air tanah bebas bervariasi dari baik hingga jelek, asin rasa airnyahingga tawar, berwarna keruh hingga jernih. Kesadahannya berkisar antara 8,5 – 16,7, pH sekitar 6,7 – 11,2, sisa kering 353 – 580, sisa pijar 252 – 420, kadar kandungan ion klorida berkisar 25,5 – 6.685 mg/l, SO4 antara 40,5 – 246,9mg/l. Khususnya untuk keperluan rumah tangga sehari-hari, kandungan air tanah bebas di dataran aluvial terkecuali daerah-daerah sekitar pantai, pemanfaatannya masih dapat dikembangkan. Sedangkan untuk daerah-daerahyang terletak sekitar 1 – 3 km dari garis pantai, penggunaan air tanah bebasnya sangat terbatas sekali disebabkan asin hingga payau rasa airnya. (Anonim 3, 2008).
  • 6. Gambar Akuifer bebas atau akuifer tidak tertekan ( Unconfined Aquifer ) b. Akuifer tertekan (Confined Aquifer ) Akuifer tertekan adalah suatu akuifer dimana air tanah terletak di bawahlapisan kedap air ( impermeable ) dan mempunyai tekanan lebih besar daripadatekanan atmosfer. Air yang mengalir ( no flux ) pada lapisan pembatasnya, karena confined aquifer merupakan akuifer yang jenuh air yang dibatasi olehlapisan atas dan bawahnya. Gambar Akuifer tertekan (Confined Aquifer)
  • 7. c. Akuifer bocor ( Leakage Aquifer ) Akuifer bocor dapat didefinisikan suatu akuifer dimana air tanah terkekang di bawah lapisan yang setengah kedap air sehingga akuifer di sini terletak antaraakuifer bebas dan akuifer terkekang. Gambar Akuifer bocor ( Leakage Aquifer ) d. Akuifer melayang ( Perched Aquifer ) Akuifer disebut akuifer melayang jika di dalam zone aerosi terbentuk sebuahakuifer yang terbentuk di atas lapisan impermeable. Akuifer melayang initidak dapat dijadikan sebagai suatu usaha pengembangan air tanah, karenamempunyai variasi permukaan air dan volumenya yang besar.
  • 8. Gambar Akuifer melayang ( Perched Aquifer ) Sedangkan menurut Kruseman dan deRieder, 1994. Berdasarkan sifat fisik dan kedudukannya dalam kerak bumi, akifer dapat dibedakan menjadi empat jenis,yaitu : a. Akifer bebas, yaitu akifer tak tertekan ( unconfined aquifer ) dan merupakanairtanah dangkal (umumnya <20 m), umum dijumpai pada daerah endapanaluvial. Airtanah dangkal adalah airtanah yang paling umum dipergunakansebagai sumber airbersih oleh penduduk di sekitarnya. b. Akifer setengah tertekan, disebut juga akifer bocor ( leaky aquifer ), merupakan akifer yang ditutupi oleh lapisan akitard (lapisan setengah kedap) di bagian atasnya, dapat dijumpai pada daerah volkanik (daerah batuan tuf). c. Akifer tertekan ( confined aquifer ), yaitu akifer yang terletak di antara lapisankedap air (akuiklud), umumnya merupakan airtanah dalam (umumnya > 40 m)dan terletak di bawah akifer bebas. Airtanah dalam adalah airtanah yang kualitasdan kuantitasnya lebih baik daripada
  • 9. airtanah dangkal, oleh karenanya umumdipergunakan oleh kalangan industri termasuk di dalamnya kawasan pertambangan ( Iskandarsyah, 2008 ). Gambar Ilustrasi dari tiga jenis akifer menurut Kruseman dan deRieder, 1994