Dokumen tersebut membahas tentang hidrosfer yang merupakan lapisan air di bumi yang terdiri atas air di daratan, laut, udara dan bawah permukaan bumi. Air bumi memiliki siklus hidrologi antara lain siklus pendek, sedang, dan panjang yang melibatkan proses penguapan, kondensasi, hujan, dan aliran air ke laut. Dokumen juga menjelaskan tentang perairan darat seperti air tanah, danau, dan sungai beserta karakter
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XIwisnuwms
Presentasi Global Warming (Pemanasan Global) IPA Fisika Kelas XI
Dibuat Oleh :
-Tatinia Arda Rizqi Amalia XI MIA 5 / 32
-Wisnu Murti Suradilaya XI MIA 5 / 35
SMA Negeri 68 Jakarta
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XIwisnuwms
Presentasi Global Warming (Pemanasan Global) IPA Fisika Kelas XI
Dibuat Oleh :
-Tatinia Arda Rizqi Amalia XI MIA 5 / 32
-Wisnu Murti Suradilaya XI MIA 5 / 35
SMA Negeri 68 Jakarta
File ini berisi bahan materi tentang Pemanasan Global untuk Kelas VII di semester II Kurikulum 2013 Revisi.
Pembahasannya meliputi:
A. Pengertian Pemanasan Global
B. Penyebab Pemanasan Global
C. Dampak Pemanasan Global
D. Upaya Pengendalian Pemanasan Global
Sumber materi ini berasal dari Buku IPA Terpadu Kelas VII K13 Revisi, Penerbit Erlangga.
Kondisi Geografi Indonesia menggambarkan kondisi yang terjadi baik luas, iklim, cuaca, letak dan musim yang terdapat di negara Indonesia, Asia Tenggara dunia
Gejala alam atau peristiwa alam adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang ditimbulkan oleh alam. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan bencana alam dapat berupa jatuhnya korban jiwa, rusaknya rumah dan berbagai fasilitas umum, rusaknya lahan pertanian, kematian hewan ternak, dan lain sebagainya. Indonesia termasuk wilayah yang rawan bencana alam. Gejala atau peristiwa alam yang sering terjadi di antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, badai atau angin topan, tsunami, kekeringan dan tanah longsor. Gunung meletus, gempa bumi, tsunami dan angin topan murni disebabkan oleh alam, tetapi ada juga gejala alam yang juga disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, seperti banjir dan tanah longsor.
File ini berisi bahan materi tentang Pemanasan Global untuk Kelas VII di semester II Kurikulum 2013 Revisi.
Pembahasannya meliputi:
A. Pengertian Pemanasan Global
B. Penyebab Pemanasan Global
C. Dampak Pemanasan Global
D. Upaya Pengendalian Pemanasan Global
Sumber materi ini berasal dari Buku IPA Terpadu Kelas VII K13 Revisi, Penerbit Erlangga.
Kondisi Geografi Indonesia menggambarkan kondisi yang terjadi baik luas, iklim, cuaca, letak dan musim yang terdapat di negara Indonesia, Asia Tenggara dunia
Gejala alam atau peristiwa alam adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang ditimbulkan oleh alam. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan bencana alam dapat berupa jatuhnya korban jiwa, rusaknya rumah dan berbagai fasilitas umum, rusaknya lahan pertanian, kematian hewan ternak, dan lain sebagainya. Indonesia termasuk wilayah yang rawan bencana alam. Gejala atau peristiwa alam yang sering terjadi di antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, badai atau angin topan, tsunami, kekeringan dan tanah longsor. Gunung meletus, gempa bumi, tsunami dan angin topan murni disebabkan oleh alam, tetapi ada juga gejala alam yang juga disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, seperti banjir dan tanah longsor.
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1Oomz Omieh
Dalam ppt ini menjelaskan tentang hidrosfer
- Pengertian hidrosfer dan siklus hidrologi
- jenis-jenis perairan
- potentensi air permukaan dan air tanah
- Penyebab dan Usaha Mengurangi Resiko Banjir
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
2. A. Pengertian
• Hidrosfer adalah lapisan air atau semua
bentuk air yang ada di bumi.
• ±70% permukaan bumi terdiri atas air yang
tersebar di daratan, lautan, udara dan di
lapisan dalam perut bumi.
• Jumlah air yang ada di bumi jumlahnya tetap
dan tidak akan berubah.
• Hanya pasokan airnya saja yang berbeda di
setiap wilayah.
3. B. Siklus Hidrologi (1)
• Air di bumi memiliki jumlah tetap karena
adanya sirkulasi air (siklus hidrologi).
• Siklus hidrosfer dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Siklus pendek
b. Siklus sedang
c. Siklus panjang
4. B. Siklus Hidrologi (2)
a. Siklus Pendek
1. Air laut mengalami pemanasan dan
menguap menjadi uap air
2. Pada ketinggian tertentu, uap air
mengalami kondensasi menjadi awan
3. Bila butir-butir embun air itu sudah cukup
jenuh dengan uap air maka hujan akan
turun di atas permukaan laut
5.
6. B. Siklus Hidrologi (3)
b. Siklus Sedang
1. Uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin
menuju ke daratan
2. Di daratan uap air membentuk awan yang
akhirnya jatuh sebagai hujan di atas daratan
3. Air hujan tersebut akan mengalir melalui sungai-
sungai, selokan dan sebagainya hingga kembali
lagi ke laut
7.
8. B. Siklus Hidrologi (4)
c. Siklus Panjang
1. Uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin
ke atas daratan
2. Adanya pendinginan yang mencapai titik beku
pada ketinggian tertentu, membuat
terbentuknya awan yang mengandung kristal es
3. Awan tersebut menurunkan hujan es atau salju
di pegunungan
4. Di permukaan bumi, es mengalir dalam bentuk
gletser, masuk ke sungai dan selanjutnya kembali
ke lautan
9.
10. C. Perairan Darat (1)
• Perairan darat adalah sejumlah massa air yang
terdapat di daratan, di bawah permukaan
bumi, yang tergenang, dan yang mengalir di
permukaan.
• Perairan darat meliputi air tanah, sungai,
danau, dan sebagainya.
11. C. Perairan Darat (2.1)
a. Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada di bawah
permukaan tanah dan menempati rongga-rongga
batuan/tanah.
Ada dua jenis lapisan tanah yang utama, yaitu:
Lapisan kedap air (impermeable)
Lapisan tak kedap air (permeable)
12. C. Perairan Darat (2.2)
Asal air tanah
Air tanah berasal dari hujan yang diresap oleh:
oPori-pori tanah yang gembur.
oRetakan-retakan pada lapisan tanah.
oRongga-rongga yang dibuat oleh hewan.
oRongga-rongga yang disebabkan oleh robohnya
tumbuhan-tumbuhan berakar besar.
oRongga-rongga akibat pencairan kristal yang
membeku pada musim dingin.
Selain itu, peresapan air hujan ke dalam tanah juga
dipengaruhi oleh penutupan vegetasi di permukaan
bumi.
13. C. Perairan Darat (2.3)
Wilayah air dalam tanah:
oWilayah yang masih terpengaruh
udara.
oWilayah jenuh air.
oWilayah kapiler.
oWilayah air dalam batuan.
14. C. Perairan Darat (2.4)
Air tanah menurut letaknya:
o Air tanah dangkal (freatis), adalah air yang terdapat di
lapisan tak kedap air dan dekat dengan permukaan
bumi.
o Air tanah dalam (artesis), adalah air yang terdapat di
antara dua lapisan kedap air dan letaknya jauh di dalam
tanah.
Sumur artesis
oSecara alamiah, sumur artesis yang terletak cukup
tinggi akan memancarkan air dengan sendirinya karena
tekanan hidrolik.
oSecara pengeboran, sumur artesis yang terletak jauh di
bawah permukaan bumi harus dibor agar air memancar
keluar.
15.
16. C. Perairan Darat (3.1)
b. Danau
Danau adalah cekungan (basin) di muka bumi
yang digenangi air dalam jumlah relatif banyak,
dimana jumlah air yang masuk lebih besar dari air
yang keluar.
Ciri-ciri:
- Air cukup dalam sehingga ada perbedaan
temperatur.
- Vegetasi mengapung tak mampu menutupi
permukaan air.
- Luas, yang ditunjukkan dengan adanya
gelombang dan arus.
21. C. Perairan Darat (3.6)
Manfaat danau:
o Tandon air untuk kepentingan
pengairan(irigasi).
o Persediaan cadangan air minum .
o Sumber listrik (PLTA).
o Sarana olahraga dan rekreasi
o Pengatur air untuk mencegah banjir
o Perikanan (tambak ikan dan udang)
o dll
22. C. Perairan Darat (4.1)
c. Sungai
Sungai adalah lembah memanjang di daratan yang
berupa saluran tempat mengalirnya air sebagai
akibat gaya gravitasi bumi.
Proses terjadinya sungai, yaitu:
a) Erosi Percik (Splash Erosion)
b) Erosi Lembah (Sheet Erosion)
c) Erosi Alur (Rill Erosion)
d) Erosi Parit (Gully Erosion)
e) Erosi Tebing Sungai (Streambank Erosion)
f) Erosi Internal (Internal/Subsurface Erosion)
23. C. Perairan Darat (4.2)
Sungai berdasarkan sumber airnya:
o Sungai hujan, yaitu sungai yang bersumber dari
curah hujan.
o Sungai gletser, yaitu sungai yang bersumber
dari es yang mencair dan gletser.
o Sungai mata air, yaitu sungai yang berasal dari
mata air.
o Sungai campuran, yaitu sungai yang bersumber
dari es yang mencair bercampur dengan air
hujan atau mata air.
24. C. Perairan Darat (4.3)
Sungai berdasarkan jumlah airnya:
o Sungai permanen, yaitu sungai yang debit
airnya sepanjang tahun relatif tetap.
o Sungai periodik, yaitu sungai yang pada waktu
musim hujan airnya banyak, sedangkan pada
musim kemarau airnya kecil.
o Sungai ephemeral, yaitu sungai yang ada airnya
hanya pada saat musim hujan.
25. C. Perairan Darat (4.4)
Sungai berdasarkan genetikanya:
o Sungai konsekuen
o Sungai subsekuen
o Sungai obsekuen
o Sungai resekuen
o Sungai insekuen
o Sungai inkonsekuen
26. C. Perairan Daratan (4.5)
Sungai berdasarkan struktur geologinya:
o Sungai Anteseden
o Sungai Superimpose
o Sungai Anticlinal
o Sungai Compound
o Sungai Composite
o Sungai Reversed
o Sungai Resurrected
27. C. Perairan Darat (4.6)
Bagian-bagian sungai:
o Daerah hulu sungai
o Bagian tengah sungai
o Daerah hilir sungai
Manfaat sungai:
o Air minum
o Pengairan
o PLTA
o Sarana transportasi
o Olahraga dan rekreasi
o dll
28. C. Perairan Darat (4.7)
Pola aliran sungai:
o Dendritic
o Rectangular
o Parallel
o Trellised
o Deranged
o Radial sentripetal
o Radial sentrifugal
o Anular
o Pinnate
o dll
30. D. Perairan Laut (1)
• Laut merupakan lapisan permukaan bumi
yang sangat besar.
• Laut adalah permukaan yang paling
rendah secara keseluruhan dan airnya
asin karena mengandung garam.
31. D. Perairan Laut (2)
a. Pengukuran Kedalaman Laut
Menggunakan batu duga
Pada cara ini digunakan kawat panjang yang
ujungnya dikaitkan dengan batu duga, kemudian
diturunkan ke dasar laut dari atas kapal.
Menggunakan gema duga
Cara ini menggunakan suara dan hydrofone
sebagai alat ukurdari buritan kapal dipancarkan
gelombang, setelah sampai ke dasar laut bunyi
itu dipantulkan dan di tangkap kembali oleh
kapal.
32. D. Perairan Laut (3.1)
b. Pembagian Laut
Menurut terjadinya laut
oLaut transgeresi
oLaut ingresi
oLaut regresi
33. D. Perairan Laut (3.2)
Menurut letaknya
o Laut tepi, yaitu laut yang terletak di tepi benua,
laut ini seolah – olah terpisah dari samudra
yang luas karena terhalang oleh gugusan pulau
atau jazirah.
o Laut pertengahan, yaitu laut yang terletak
antara dua benua atau lebih.
o Laut pedalaman, yaitu laut yang terletak di
tengah – tengah benua atau hampir seluruhnya
dikelilingi daratan.
34. D. Perairan Laut (3.3)
Menurut kedalamannya:
oWilayah pasang (lithoral)
oWilayah laut dangkal (neritik) ±150 m
oWilayah laut dalam (bathyal) 150-1800 m
oWilayah laut sangat dalam (abysal) >1800 m
36. D. Perairan Laut (3.5)
Menurut Konvensi Hukum Laut Internasional
o Landas kontinen, yaitu wilayah laut yang
merupakan paparan dengan kedalaman sampai
200 m di bawah permukaan laut.
o Laut teritorial, yaitu wilayah laut yang diukur
sejauh 12 mil dari garis dasar.
o Zona Ekonomi Eksklusif , yaitu wilayah laut yang
diukur sejauh 200 mil dari garis dasar pulau
terluar.
38. D. Perairan Laut (4.1)
c. Morfologi Laut
Landas kontinen
Dangkalan/paparan benua
Lereng benua
Dasar samudra
o Deep sea plain
o Gunung laut
o Guyot
o Punggung laut
o Ambang laut
o Lubuk laut/basin
o Palung laut
40. D. Perairan Laut (5.1)
d. Gerak Air Laut
Ombak (gelombang)
o Ombak karena angin, terjadi oleh
gesekan/tekanan angin di permukaan laut, arah
gerak gelombang sesuai dengan arah angin.
o Ombak karena gempa laut, terjadi jika di dasar
laut sering terjadi dislokasi atau letusan gunung
berapi yang dapat menimbulkan tsunami.
42. D. Perairan Laut (5.3)
Pasang
o Pasang adalah naik turunnya permukaan air
laut karena gaya tarik bulan dan matahari.
o Ada 2 macam pasang laut, yaitu:
-Pasang purnama, terjadi saat bulan purnama
dan bulan baru.
-Pasang perbani, terjadi ketika posisi bumi,
bulan, dan matahari membentuk sudut tegak
lurus.
44. D. Perairan Laut (5.5)
Arus laut
o Arus laut adalah gerak air laut yang menyerupai
sungai yang sangat lebar/luas, yang mempunyai
peredaran tetap dan teratur.
o Arus laut timbul karena faktor-faktor ini:
Angin
Perbedaan kadar garam atau berat jenis air laut
Perbedaan tinggi permukaan samudra
Pengaruh rintangan benua
45. D. Perairan Laut (5.6)
oMacam-macam arus laut:
1. Menurut letaknya
-Arus atas
-Arus bawah
2. Menurut suhunya
-Arus panas
-Arus dingin
47. D. Perairan Laut (6.1)
e. Pengaruh Laut bagi Manusia dan Lingkungan
Pengaruh yang menguntungkan
oMenyebabkan perairan menjadi kaya akan
ikan.
oMenyebabkan pelabuhan-pelabuhan di
daerah iklim kutub terbuka sepanjang tahun.
oMenyebabkan iklim menjadi sejuk.
oArus dapat membantu pelayaran.
48. D. Perairan Laut (6.2)
Pengaruh yang merugikan
oMenyebabkan gunung-gunung es sampai
ke perairan daerah iklim dan dapat
membahayakan pelayaran.
oMembekunya air laut terutama pada
pantai yang tebalnya kurang lebih 3 m
(padang es).
49. E. Penyebab dan Dampak Banjir (1)
• Penyebab banjir
– Tersumbatnya saluran air atau sampah.
– Penebangan hutan di hulu dan sepanjang aliran
sungai.
– Kawasan hulu dan aliran sungai dijadikan
pemukiman.
– Pembakaran hutan.
– Perladangan berpindah (berhuma).
– dll.
50. E. Penyebab dan Dampak Banjir (2)
• Dampak banjir
– Mengikis dan menghanyutkan humus.
– Sedimentasi yang dibawa banjir akan menutupi
lahan pertanian.
– Kegiatan rutin masyarakat akan terganggu.
– Transportasi terganggu.
– Menghancurkan sarana dan pra-sarana umum.
– Berbagai jenis penyakit akan menyerang
masyarakat.
– dll.
51. E. Penyebab dan Dampak Banjir (3)
• Usaha Mengurangi Risiko Banjir
– Hutan di hulu sungai tidak ditebangi.
– Tidak mengubah fungsi hutan menjadi
pemukiman.
– Tidak membuang sampah sembarangan.
– Membuat daerah resapan air.
– Tidak membuat bangunan di atas sungai.
– Mengadakan reboisasi
– dll.