Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai akuifer, yaitu lapisan batuan yang mampu menampung dan mengalirkan air tanah. Ada dua jenis akuifer, yaitu akuifer tak terkonsolidasi yang terdiri dari endapan aluvial, dan akuifer terkonsolidasi seperti batu gamping dan batuan beku yang mampu menampung air bila banyak retakan.
AKUIFER
Akifer (Lapisan pembawa air):Batuan, sedimen, formasi, sekelompok formasi, atau sebagian dari suatu formasi yang jenuh air, yang permeabel, yang mampu memasok air kepada suatu mata-air / sumur dalam jumlah cukup ekonomik
Materi ini dari Dosen (Uca, Ph.D)
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian air tanah
2. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya air tanah.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian aquifer, aquiklud dan aquitad?
4. Mahasiswa menjelaskan pengertian lapisan tertekan dan lapisan tak tertekan
5. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya sumur artesis.
6. mahasiswa dapat menjelaskan pengertian muka air preatik.
7. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian draw down
8. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya intrusi air laut
Mata Kuliah Hidrogeologi ini Kuliah ini membahas tentang genetik, proses, dan dinamika air di dalam litosfera baik secara kuantitatif maupun kualitatif agar mahasiswa dapat melakukan analisis hidrogeologi dengan baik dan benar.
AKUIFER
Akifer (Lapisan pembawa air):Batuan, sedimen, formasi, sekelompok formasi, atau sebagian dari suatu formasi yang jenuh air, yang permeabel, yang mampu memasok air kepada suatu mata-air / sumur dalam jumlah cukup ekonomik
Materi ini dari Dosen (Uca, Ph.D)
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian air tanah
2. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya air tanah.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian aquifer, aquiklud dan aquitad?
4. Mahasiswa menjelaskan pengertian lapisan tertekan dan lapisan tak tertekan
5. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya sumur artesis.
6. mahasiswa dapat menjelaskan pengertian muka air preatik.
7. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian draw down
8. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya intrusi air laut
Mata Kuliah Hidrogeologi ini Kuliah ini membahas tentang genetik, proses, dan dinamika air di dalam litosfera baik secara kuantitatif maupun kualitatif agar mahasiswa dapat melakukan analisis hidrogeologi dengan baik dan benar.
Bentuklahan Fluvial
Semua bentuk lahan yang terjadi akibat adanya proses aliran air baik yang terkonsentrasi yang berupa aliransungai maupun yang tidak terkonsentrasi yang berupa limpasan permukaan.
SistemFluvial
1.Erosi,Lepasnya material dasar dari tebing sungai
2.Transportasi, Terangkutnya material hasil erosi, dengan cara terbawa dalam larutan, melompat, menggelinding.
3.Deposisi,Akumulasi material hasil transportasi pada dasar sungai, dataran banjir atau pada tubuh air yang lain
Menurut Van Sleen et al, (1974) kondisi alam dari sedimen fluviatil tergantung pada:
Muatan sedimen pada tubuh perairan yang dikontrol oleh kecepatan aliran,gradien dan pasok muatan sedimen itu sendiri.
Luas dan kondisi alami daerah aliran sungai,termasuk di dalamnya geologi,iklim,relief,tanah dan vegetasi penutup serta ukuran dan bentuk DAS.
Air,meliputi kecepatan,kuantitas dan arah aliran air serta variasinya dari waktu ke waktu
SEJARAH SUNGAI
Youth (sungai muda)terjal,gradient besar dan berarus cepat. Kegiatan erosi kebawah. Terdapat air terjun,penampang longitudinal tak teratur,longsoran banyak terjadi pada tebing-tebingnya.
Mature (sungai dewasa)penguran gradient,sehingga kecepatan alirannya berkurang. Daya angkut erosi berkurang. Tercapai kondisi keseimbangan penampang hanya cukup untuk membawa beban,terdapat variasi antara erosi dan sedimentasi,terus memperlebar lembahnya,dan mengembangkan lantai datar.
Satuan Bentuk Lahan Asal Proses Fluvial
1.Kipas aluvial (alluvial fan)merupakan kipas atau kerucut rendah dari akumulasi gravel dan pasir,terjadi pada mulut suatu jeram atau lembah pada suatu pegunungan yang berbatasan dengan dataran.
2.Crevasse-splays ketika terjadi banjir besar jumlah air dan sedimen yang melimpah kedaratan banjir sekitar sungai juga besar. Sebagian besar luapan terjadi pada bagian tanggul alam yang rendah (cekung). Crevasse-splay ini umumnya terjadi pada cekungan luar suatu sungai.
3.Tanggul alam merupakan akumulasi sedimen berupa tanggul memanjang dan membatasi alur sungai. Tanggul alam mempunyai struktur berlapis karena terbentuk oleh sesri endapan sedimen pada banjir meluap melampaui tanggul sungai. Akiatnya kecepatan aliran yang menurun maka terjadilah pengendapan sedimen.
4.Point bar
merupakan kenampakan morfologik yang umum padda sungai yangsedang mengalami meandering dan pada saat yang bersamaan pengendapan
5.Dataran banjir
bentuk ini terutama tersusun dari timbunan material lepas yang terangkut sungai sekitarnya.
6.Cekungan fluvial
merupakan bagian terendah dari dataran banjir sungai
7. Teras aluvial
teras adalah bentuklahan yang dibatasi oleh dataran yang berlereng curam disuatu sisi dan lereng landai.
TERIMAKASIH..
.
Materi Dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses terjadinya infiltrasi
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian infiltrasi?
b. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya infiltrasi?
c. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian: kapasitas lapangan, laju infiltrasi aktual, kapasitas infiltrasi, lengas tanah, titik layu permanen .
d. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan gaya-gaya utama yang menyebabkan terikatnya air dalam tanah.
e. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian porositas.
f. Mahasiswa mampu menjelaskan mengapa tanah mengandung pori-pori.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan mentode pengukuran lengas tanah.
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1Oomz Omieh
Â
Dalam ppt ini menjelaskan tentang hidrosfer
- Pengertian hidrosfer dan siklus hidrologi
- jenis-jenis perairan
- potentensi air permukaan dan air tanah
- Penyebab dan Usaha Mengurangi Resiko Banjir
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar metode penempatan pos jaringan hidrologi.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara penempatan pos hidrologi untuk curah hujan
b. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara penempatan pos hidrologi untuk aliran air permukaan
c. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara penempatan pos hidrologi untuk air tanah
4. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara penempatan pos hidrologi untuk pos klimatologi
Bentuklahan Fluvial
Semua bentuk lahan yang terjadi akibat adanya proses aliran air baik yang terkonsentrasi yang berupa aliransungai maupun yang tidak terkonsentrasi yang berupa limpasan permukaan.
SistemFluvial
1.Erosi,Lepasnya material dasar dari tebing sungai
2.Transportasi, Terangkutnya material hasil erosi, dengan cara terbawa dalam larutan, melompat, menggelinding.
3.Deposisi,Akumulasi material hasil transportasi pada dasar sungai, dataran banjir atau pada tubuh air yang lain
Menurut Van Sleen et al, (1974) kondisi alam dari sedimen fluviatil tergantung pada:
Muatan sedimen pada tubuh perairan yang dikontrol oleh kecepatan aliran,gradien dan pasok muatan sedimen itu sendiri.
Luas dan kondisi alami daerah aliran sungai,termasuk di dalamnya geologi,iklim,relief,tanah dan vegetasi penutup serta ukuran dan bentuk DAS.
Air,meliputi kecepatan,kuantitas dan arah aliran air serta variasinya dari waktu ke waktu
SEJARAH SUNGAI
Youth (sungai muda)terjal,gradient besar dan berarus cepat. Kegiatan erosi kebawah. Terdapat air terjun,penampang longitudinal tak teratur,longsoran banyak terjadi pada tebing-tebingnya.
Mature (sungai dewasa)penguran gradient,sehingga kecepatan alirannya berkurang. Daya angkut erosi berkurang. Tercapai kondisi keseimbangan penampang hanya cukup untuk membawa beban,terdapat variasi antara erosi dan sedimentasi,terus memperlebar lembahnya,dan mengembangkan lantai datar.
Satuan Bentuk Lahan Asal Proses Fluvial
1.Kipas aluvial (alluvial fan)merupakan kipas atau kerucut rendah dari akumulasi gravel dan pasir,terjadi pada mulut suatu jeram atau lembah pada suatu pegunungan yang berbatasan dengan dataran.
2.Crevasse-splays ketika terjadi banjir besar jumlah air dan sedimen yang melimpah kedaratan banjir sekitar sungai juga besar. Sebagian besar luapan terjadi pada bagian tanggul alam yang rendah (cekung). Crevasse-splay ini umumnya terjadi pada cekungan luar suatu sungai.
3.Tanggul alam merupakan akumulasi sedimen berupa tanggul memanjang dan membatasi alur sungai. Tanggul alam mempunyai struktur berlapis karena terbentuk oleh sesri endapan sedimen pada banjir meluap melampaui tanggul sungai. Akiatnya kecepatan aliran yang menurun maka terjadilah pengendapan sedimen.
4.Point bar
merupakan kenampakan morfologik yang umum padda sungai yangsedang mengalami meandering dan pada saat yang bersamaan pengendapan
5.Dataran banjir
bentuk ini terutama tersusun dari timbunan material lepas yang terangkut sungai sekitarnya.
6.Cekungan fluvial
merupakan bagian terendah dari dataran banjir sungai
7. Teras aluvial
teras adalah bentuklahan yang dibatasi oleh dataran yang berlereng curam disuatu sisi dan lereng landai.
TERIMAKASIH..
.
Materi Dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses terjadinya infiltrasi
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian infiltrasi?
b. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya infiltrasi?
c. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian: kapasitas lapangan, laju infiltrasi aktual, kapasitas infiltrasi, lengas tanah, titik layu permanen .
d. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan gaya-gaya utama yang menyebabkan terikatnya air dalam tanah.
e. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian porositas.
f. Mahasiswa mampu menjelaskan mengapa tanah mengandung pori-pori.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan mentode pengukuran lengas tanah.
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1Oomz Omieh
Â
Dalam ppt ini menjelaskan tentang hidrosfer
- Pengertian hidrosfer dan siklus hidrologi
- jenis-jenis perairan
- potentensi air permukaan dan air tanah
- Penyebab dan Usaha Mengurangi Resiko Banjir
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar metode penempatan pos jaringan hidrologi.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara penempatan pos hidrologi untuk curah hujan
b. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara penempatan pos hidrologi untuk aliran air permukaan
c. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara penempatan pos hidrologi untuk air tanah
4. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara penempatan pos hidrologi untuk pos klimatologi
Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari
bentang alam. Karst merupakan istilah dalam bahasa
Jerman yang diturunkan dari bahasa Slovenia (kras)
yang berarti lahan gersang berbatu. Ford dan
Williams (1989) mendefinisikan karst sebagai medan
dengan kondisi hidrologi yang khas sebagai akibat
dari batuan yang mudah larut dan mempunyai
porositas sekunder yang berkembang baik.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. DEFINISI AKUIFER ADALAH SUATU LAPISAN, FORMASI,
ATAU KELOMPOK FORMASI SATUAN GEOLOGI
YANG PERMEABLE BAIK YANG TERKONSOLIDASI
(MISALNYA LEMPUNG) MAUPUN YANG TIDAK
TERKONSOLIDASI (PASIR) DENGAN KONDISI JENUH AIR
DAN MEMPUNYAI SUATU BESARAN KONDUKTIVITAS
HIDRAULIK (K) SEHINGGA DAPAT MEMBAWA AIR (ATAU
AIR DAPAT DIAMBIL) DALAM JUMLAH (KUANTITAS)
YANG EKONOMIS. CONTOH : LAPISAN PASIR, BATU PASIR,
BATUGAMPING YANG BERLUBANG DAN RETAK-RETAK.
3.
4. AIR MEMILIKI POTENSI UNTUK BERGERAK MELALUI EMPAT JENIS BATUAN:
BATU YANG TIDAK DIKONSOLIDASI, BATUAN SEDIMEN BERPORI, BATUAN
VULKANIK BERPORI, DAN BATUAN RETAK.
DALAM BAHAN YANG TIDAK DIKONSOLIDASI, PARTIKEL TIDAK
MELEKAT SATU SAMA LAIN DENGAN CARA YANG KOHEREN (MISALNYA
PASIR AKAN DIKONSOLIDASI TETAPI BATU
PASIRAKAN DIKONSOLIDASIKAN). AIR DAPAT BERGERAK MELALUI RUANG
ANTARA PARTIKEL. KERIKIL DAN PASIR AKUIFER YANG UMUM. KARENA
ADA RUANG ANTARA PARTIKEL LEBIH KETIKA PARTIKEL LEBIH BESAR,
AIR BERGERAK LEBIH CEPAT MELALUI LAPISAN PARTIKEL BESAR (MISALNYA
KERIKIL) DARIPADA YANG DILAKUKANNYA MELALUI LAPISAN PARTIKEL
KECIL (MISALNYA TANAH LIAT).
7. UNCONSOLIDATED
A. Berdasarkan Daerah Pembentukannya
1. Daerah Aliran Air ( Water Courses) : Daerah ini tersusun oleh endapan
aluvial yang terletak di kanan-kiri sungai. Apabila muka air sungai
lebih tinggi dari muka air tanahnya, potensi air tanahnya akan cukup
besar. Faktor yang menyebabkan potensi airtanah di daerah ini tinggi
adalah karena ia tersusun oleh material lepas dan supply air ke
aquifer dari sungai. Contoh: Dataran lembah s, Cintanduy,
Bengawan solo, Serayu
2. Lembah yang tertimbun (Abandoned or burried valleys) : Lembah ini
dahulunya merupakan aliran sungai/bada sungai. Namun karena
terjadi perubahan lintasan sungai, daerah ini menjadi lembah bekas
sungai yang mempunyai potensi airtanah yang tinggi. Aquifernya
merupakan aquifer yang baik dan mengandung banyak air terutama di
musim penghujan. Sifat daerah ini mirip dengan daerah alira air, hanya
saja simpanan airnya lebih kecil.
8. UNCONSOLIDATED
3. Daerah Dataran (Extensive plain) : merupakan suatu daerah yang
luas dengan material endapan yang belum mengalami
pemampatan. kerikil dan pasir merupakan bahan pembentuk
aquifer yang dominan. Simpanan airtanahnya biasanya dari
infiltrasi dan perkolasi air hujan. Contoh: Dataran pantai timur P.
Sumatra, Pantai Utara Jawa Tengah, Jawa Barat, Pantai Selatan
dan Barat Kalimantan
4. Lembah antar gunung (Intermountain valleys) : Letak lembah ini
dikelilingi gunung. Materialnya berupa kerikil dan pasir dalam
jumlah yang sangat banyak yang berasal dari pegunungan di
sekitarnya. Daerah ini umumnya berupa lembah-lembah tersendiri
yang terpisah oleh gunung dan menerima imbuhan air dari
resapan di gunung tersebut. Di daerah ini kemungkinan akan dapat
dijumpai air tanah tertekan.
9. CONSOLIDATED
Kondisi material disini dikontrol oleh keadaan geologi daerah
pegunungan/perbukitan yang membatasi bagian atas yang dalam
hal ini bertindak sebagai pensuplai hasil rombakan yang
selanjutnya diendapkan didaerah rendah/pantai.
Pada dataran antar gunung yang dibatasi oleh kaki gunung api
akan mempunyai perbedaan besar butir pada setiap kegiatan
gunung api tersebut. Akibatnya dapat terbentuk kondisi air tanah
tertekan (terutama yang terletak tidak seberapa jauh dari bagian
kaki gunung api)
10. CONSOLIDATED
Pada material yang kompak kemungkinan mempunyai potensi air
tanah cukup besar contohnya yaitu seperti :
1. Batu Gamping:
Pada keaadaan yang wajar, biasanya bukan merupakan akuifer
yang baik. Tetapi bila banyak tekanan, lubang pelarutan maka
bisa menjadi akuiferADA KEADAAN YANG WAJAR, BIASANYA
BUKAN MERUPAKAN AKUIFER YANG BAIK. TETAPI BILA
BANYAK RETAKAN, LUBANG PELARUTAN MAKA BISA
MENJADI AKUIFER. DALAM HAL INI JENIS BATUGAMPING
SANGAT MENENTUKAN DI SAMPING TOPOGRAFI.
DI INDONESIA: DAERAH WONOSARI, DAERAH MADURA
11. CONSOLIDATED
2. B ATUAN BEKU GANG DALAM
BATUAN BEKU UBAHAN TIDAK TERMASUK SEBAGAI AKUIFER
YANG BAIK, TETAPI BISA MENGANDUNG AIR TANAH JIKA BANYAK
REKAHANNYA
3. BATUAN VULKANIK
BATUAN VOLKANIK PRIMER, MISAL BASALT DAPAT LULUS AIR
APABILA BANYAK LUBANG BEKAS GAS MAUPUN RETAKAN ENDAPAN
PIROKLASTIS TUFA, BREKSI, AGLOMERAT UMUMNYA MERUPAKAN
AKUIFER BAIK, TERUTAMA YANG UMURNYA
MASIH MUDA. SEDANGKAN YANG TUA POTENSI AIRNYA LEBIH SEDIKIT
KARENA SUDAH MEMADAT. CONTOH DI YOGYAKARTA.